130
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn KELAS XI SMA PGRI SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH: MIRANDA 105430013015 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM)

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn KELAS XI SMA PGRI SUNGGUMINASA

KABUPATEN GOWA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH:

MIRANDA

105430013015

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …
Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …
Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Miranda

Nim : 10543 00130 15

Jurusan : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif

dan Menyenangkan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn

Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibutkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 27 Agustus 2019

Yang Membuat Pernyataan

Miranda

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Miranda

Nim :10543 00130 15

Jurusan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Fakultas : Keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 27 Agustus 2019

Yang Membuat Perjanjian

Miranda

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak ada yang tidak mungkin bila kita yakin

Karena setiap proses tidak akan pernah mengkhianati hasinya

Mulailah dari mana Anda berada.

Gunakan apa yang anda miliki.

Lakukan apa yang Anda bisa

Kupersembahkan karya ini untuk :

Kedua orang tua, saudaraku, dan teman-temankku

atas doa, motivasi dan dukungannya sehingga

penulis terus berusaha dan menggapai cita-cita.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

ABSTRAK Miranda, 105430013015, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn pada Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FKIP Univrsitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhajir dan Pembimbing II Jumiati Nur.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen :. Adapun masalah utama dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan metode Pembelajaran konvesnsional PPKn pada Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa, (2) Bagaimana pengaruh penerapan Model Pembelajaran PAKEM dalam meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa.

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui penerapan metode Pembelajaran konvensinoal PPKn Pada Siswa Kelas XISMA PGRI Sungguminasa. (2) Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembalajaran PAKEM dalam meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Dengan teknik pengumpulan data adalah: Tes, Observasi, Angket.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) pembelajaran PAKEM pada mata

pelajaran PPKn di SMA PGRI Sungguminasa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. (2) penerapan model pembelajaran PAKEM pada mata pelajaran PPKn di SMA PGRI Sungguminasa sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran PPKn. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa 86,30 sehingga dapat di simpulkan bahwa setalah melakukan penerapan model pembelajaran PAKEM pada siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa. Kata Kunci : Penerapan Model Pakem dan Hasil belajar PPKn

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

ABSTRACT Miranda, 105430013015, The Effect of Implementing Active, Creative,

Effective and Enjoyable Learning Models in Improving Learning Outcomes of PPKn in Class XI of SMA PGRI Sungguminasa, Gowa Regency. Thesis. Department of Citizenship Education FKIP University of Muhammadiyah Makassar. Supervisor I Muhajir and Supervisor II Jumiati Nur.

This research is an experimental research: The main problems in this study

are (1) How is the application of conventional PPKn Learning methods in Class XI High School Students PGRI Sungguminasa, (2) How is the effect of applying the PAKEM Learning Model in improving the PPKn learning outcomes in Class XI High School students in PGRI Sungguminasa.

The purpose of this study are: (1) To find out the application of PPKn Conventionalino Learning Method in Class XISMA PGRI Sungguminasa students. (2) To determine the effect of the application of PAKEM Learning Model in improving the learning outcomes of PPKn in class XI students of SMA PGRI Sungguminasa. The data collection techniques are: Test, Observation, Questionnaire.

The results showed: (1) PAKEM learning in PPKn subjects at SMA PGRI

Sungguminasa can be more active in the learning process. (2) the application of the PAKEM learning model in PPKn subjects at Sungguminasa High School PGRI is very influential on the PPKn learning outcomes. Can improve student learning outcomes 86.30 so that it can be concluded that after implementing the PAKEM learning model in class XI students of SMA PGRI Sungguminasa has increased student learning outcomes.

KEYWORDS: Implementation of Model Pakem and Learning Outcomes PPKn

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang

senantiasa memberi berbagai karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada

seluruh makhluk-Nya.Salam dan Shalawat kita hanturkan kepada junjung kita

Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihiwasallam yang merupakan panutan kita

sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis dapar menyelesaikan

kewajiban akademik dalam penulisan Skripsi

Meskipun upaya-upaya untuk tersusunnya Skripsi yang baik telah

dilakukan secara maksimal akan tetapi sebagai manusia biasa tentu ada

kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam penuliasan Skripsi ini. Penyelesaian

Skripsi ini tentukan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, saya ucapkan terima

kasih banyak kepada kedua orang tua Alm Abbas dan Rapia dan saudara yang

telah berdoa memotivasi, dan memberi nasihat da tiada hentinya penulis dalam

proses pencarian ilmu. Kepada Dr. Muhajir,M.Pd dan Dra. Jumiati Nur, M.Pd.,

pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan

serta memotivasi untuk penyelesai skripsi sehingga selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim SE MM Rektor Unversitas

Muhammadiyah Makassar

2. Erwin Akib, M.Pd., dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

3. Dr. Muhajir M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganeegaraan Universitas Muhammmadiyah Makassar.

4. Dosen PPKn yang telah membimbing kami dari awal kuliah sampai

skripsi.

5. Dr. Muhajir, M. Pd., Auliah Andika Rukman, SH., MH, Dr. A. Rahim,

SH., M. Hum dan Dr. Andi Sugiarti, M.Pd. selaku dewan penguji.

Ucapan dan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan

skepada kepala sekolah SMA PGRI Sungguminasa dan ibu Nurhaeda selaku guru

PPKn yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuanganku St

Hairunisa dan Suryani yang telah menemani dalam suka maupun duka dan

teman-teman rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan angkatan 2015 atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan

bantuannya kepada penulis telah memberikan pelangi dalam suka hidup.

Akhir kata penulis mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak

agar dapat menjadi masukan yang bermanfaat, khususnya bagi penulis dan

pembaca pada umumnya semoga segala usaha kita bernilai ibadah di sisi Allah

SubhanahuWata;alaAmiiiin. Makassar, 27 Agustus 2019

Penulis

MIRANDA 105430013015

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

SURAT PERYATAAN. ................................................................................. iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................................... 5 C. TujuanPenelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 7

A. KajianPustaka ...................................................................................... 7 1. Hasil penelitian yang relevan ......................................................... 7 2. Pengertian Belajar Dan Pembelajaran ............................................ 8 3. Pengertian Pembelajaran PPKn ...................................................... 13 4. Pengertian Model Pembelajaran PAKEM ...................................... 16

B. KerangkaPikir ..................................................................................... 32 C. Uji Hipotesis………………………………………………………... 33 D. DefinisiOperasionalVariabel ............................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35

A. Jenis desain dan Penelitian .................................................................. 35 B. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 35 C. Sumber Data penelitian ....................................................................... 35 D. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 36 E. Desain Penelitian ................................................................................. 37 F. InstrumenPenelitian............................................................................. 38

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

G. TeknikPengumpulan Data ................................................................... 39 H. TeknikAnalisis Data ............................................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 45

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 45 B. Pembahasan………………………………………………………… . 78

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 82

A. Kesimpulan ......................................................................................... 82 B. Saran .................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa ..................... 41

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA Eksperimen .... 45

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPS Kontrol ........... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Siswa Kelas XI IPA Eksperimen ........................ 47

Tabel 4.4 Karakteristik Siswa Kelas XI IPS Kontrol ............................... 48

Tabel 4.5 Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPA Eksperimen .. 49

Tabel 4.6 Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol.......... 50

Tabel 4.7 Hasil Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen ........................ 51

Tabel 4.8 Hasil Respon Siswa Kelas XI IPS Kontrol ............................... 52

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen ....... 53

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas

Eksperimen ............................................................................... 56

Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa Pada Kelas Eksperimen. 57

Tabel 4.12 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Pada Kelas Eksperimen....... 58

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol ............ 59

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas

Kontrol .................................................................................... 61

Tabel 4.15 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa Pada Kelas Kontrol .... 62

Tabel 4.16 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Pada Kelas Kontrol ............. 63

Tabel 4.17 Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Pertanyaan Ke-1 ....................................................................... 64

Tabel 4.18 Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan

Ke-2 ......................................................................................... 65

Tabel 4.19 Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan

Ke-3 .......................................................................................... 65

Tabel 4.20 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan

Ke-4 .......................................................................................... 66

Tabel 4.21 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan

Ke-5 .......................................................................................... 67

Tabel 4.22 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan

Ke-6 .......................................................................................... 68

Tabel 4.23 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan

Ke-7 .......................................................................................... 68

Tabel 4.24. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-1 ....................................................................... 70

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 4.25. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-2 ....................................................................... 70

Tabel 4.26. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-3 ....................................................................... 71

Tabel 4.27. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-4 ....................................................................... 72

Tabel 4.28. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-5 ....................................................................... 73

Tabel 4.29. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-6 ....................................................................... 73

Tabel 4.30. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA

PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada

Pertanyaan Ke-7 ....................................................................... 74

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

DAFTAR GAMBAR

Kerangka Pikir .......................................................................................... 37

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Lembar Observasi, Test, angket

2. RPP

3. Silabus

4. Profil SMA PGRI Sungguminasa

5. Visi dan Misi SMA PGRI Sungguminasa

6. Struktur Organisasi SMA PGRI Sungguminasa

7. Data Guru

8. Data Siswa

9. Dokumentasi

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …
Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia pada saat sekarang inisangatlah dipengaruhi oleh globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang pesat, selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif, hal itu bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi sangat membantu dalam kemajuan pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing ditingkat internasional. Pada sisi yang lain, bisa mengurangi mutu pendidikan di Indonesia. Semakin terbukanya lapangan lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari berbagai macam Negara yang masuk ke Indonesia membuat keyakinan akan kualitas pendidikan nasional berkurang, secara bersamaan dengan disadari maupun tidak mengurangi rasa nasionalisme dalam diri, sehingga menganggap pendidikan nasioanal kurang memberikan jaminan untuk masa depan. Hal ini di buktikan dengan tidak sedikitnya para komunitas pelajar Indonesia yang sedang melanjutkan studi di luar negeri.

Untuk menanggulangi hal tersebut di atas, maka kebijakan pendidikan nasioanl haruslah dapat memberikan kemudahan dan membuka akses seluas-luasnnya bagi seluruh masyarakat agar mendapatkan pendidikan yang sangat layak.Ada banyak berbagai masalah pendidikan yang menjadi catatan penting dan memerlukan perhatian khusus diantara menyangkut masalah kebijakan pendidikan.Anak Indonesia, tenaga pendidik atau guru, relevansi pendidikan, mutu pendidik, pemeratan, menejemen pendidikan dan pembiayaan pendidikan.

Sekolah dapat dimisalkan sebagai lapangan yang dapat menghasilkan suatu produk atau hasil. Sebelum diolah, sekolah terlebih dahulu menerima masukan atau saran dan bahan mentah yaitu calon siswa. Potensi-potensi yang ada dalam diri calon siswa inilah yang nantinya akan dikembangkan kualitasnya melalui proses model pembajaran agar menghasilkan lulusan atau produk yang baik. Proses inilah yang sangat penting untuk dicermati dari masa ke masa dan terus ditingkatkan kualitasnya. Dengan demikian, maka perlu adanya pendekatan pembelajaran yang akan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif agar pembelajaran lebih bermakna, sehingga dapat melahirkan generasi-generasi penerus yang handal dan mampu menyesuaikan serta mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman.

Guru atau tenaga pendidik harus mampu menerapkan Model-Model Pembelajaran dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat-alat peraga, atau media secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada diri anak didiknya, antara lain aspek aktif, kreatif dan efektif dan siswa yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa. Seorang guru harus memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

yang akan dilaksanakannya didalam kelas. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, seorang guru dapat memikirkan atau membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki gaya mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut diatas, seorang guru dituntut agar mampu mengelola proses belajar mengajar yang dapat memberikan rangsang atau stimulusi kepada siswa sehingga ingin belajar karena memang siswa sebagian subjek utama dalam pembelajaran dikelas.

Seorang guru diharapkan mampu mengembangkan suasana Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik minat dan motivasi siswa sehingga mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dikelas. Pakem atau singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan merupakan suatu Model Pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreatifitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Penggunaan Model PAKEM dapat diterapkan berbagai macam mata pelajaran, tak terkecuali dalam mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Banyak siswa yang kurang begitu antusias mengikuti mata pelajaran PPKn, mereka menganggap mata pelajaran PPKn membosankan karena merupakan pelajaran menghafal, metode yang diterapkan kurang begitu menarik dan berfariasi sehingga tidak bisa membawa mereka untuk ikut berpartisipasi secara langsung atau aktif dalam pembelajaran dikelas.

Pada umumnya seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran PPKn selama ini menggunakan cara atau metode yang kurang bervariasi dan cenderung monoton, sehingga peserta didik mudah merasa jenuh serta kurang bersemangat. Hal ini akan mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran menurun untuk itu perlu adanya keanekaragaman dalam menyajian dalam materi pembelajaran. Berhubungan hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar PPKn pada siswa dalam segi pengetahuan, perilaku dan keterampilan.Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat diharapkan untuk merubah pandangan siswa yang selama ini pelajaran PPKn dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dirubah menjadi pelajaran yang sangat menyenangkan sehingga motivasi dalam diri siswa dapat muncul kembali.Motivasi dapat merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seorang individu untuk bertingkah laku. Jadi motivasi merupakan kebutuhan merupakan yang artinya setiap individu termotivasi untuk melakukan sesuatu aktivitas yang merupakan kebutuhannya.Oleh karena itu, perbuatan seseorang didasarkan atas motivasi yang mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya, termasuk dalam hal belajar.

Oleh karena, itu pengguna Model PAKEM dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam Model PAKEM, aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan pendapat yang

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang cemerlan. Proses aktif dalam belajar dari pengajar sangat penting bagi usaha meningkatkan ilmu dan pengetahuan, bukan seperti proses pasif yang selama ini berkembang, karena siswa yang hanya dipaparkan materi melalui metode ceramah saja sehingga siwa tidak dapat ikut terlibat secara langsung atau aktif, hal ini sangat bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif siswa sangatlah penting dalam pembentukan generasi penerus yang kreatif dan berguna bagi dirinya secara pribadi maupun bagi orang lain.

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka dilakukan penelitian terhadap ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan

Menyenangkan (PAKEM) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Pembelajaran konvensional PPKn pada

Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa?

2. Bagaimana pengaruh penerapan Model Pembelajaran PAKEM dalam

meningkatkan hasil belajar PPKnpada siswa kelas XI SMA PGRI

Sungguminasa?

C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan metode Pembelajaran konvensional PPKn

Pada Siswa Kelas XISMA PGRI Sungguminasa.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembalajaran PAKEM

dalam meningkatkan hasil belajar PPKnpada siswa kelas XI SMA PGRI

Sungguminasa.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

a). Manfaat praktis

1. SMA PGRI Sungguminasa

Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam menerapkan

Model PAKEM selanjutnya. Tidak hanya pada mata pelajaran PPKn saja, tetapi

jika memungkinkan dapat juga diterapkan pada mata Pelajaran yang lain.

2. Bagi Jurusan PPKn

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat

berarti bagi kemajuan pendidikan yang berupa pengetahuan tentang karakteristik

pelaksanaan PAKEM di SMA Sungguminasa, khususnya pada mata Pelajaran

PPKn dan dijadikan sebagai bahan revisi bagi perkembangan penelitian

selanjutnya

b).Manfaat teroritis

Untuk memberikan masukan tentang upaya dan strategi yang dapat

dilakukan oleh peneliti selanjutnya dalam memecahkan permasalahan yang sama

dan masih ada kaitanya dengan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

PAKEM.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Kajian Teori

1. Hasil Penelitian Relevan Sebelum adanya penelitian ini, ada penelitian atau tulisan yang telah

dilakukan oleh penulis atau peneliti sebelumnya yang membahas tentang metode PAKEM, seperti pada: 1) Ayi Suherman “Model Pembelajatran PAKEM Dalam Pendidikan Jasmanin Di

Sekolah Dasar” Desain pengembangan Model Pembalajaran PAKEM

merupakan model pengembangan kemampuan aktivitas dan kreativitas siswa

yang berkenaan dengan aspek pendahuluan, pengembangan, pengulangan,

pembaharuan, cooling down dan umpan balik. Sedangkan kegiatan

pembelajaran memiliki langkah-langkah berikut: orientasi, pelacakan,

konprontasi, inkuiri, akomodasi, dan transfer. Hasil penelitian belajar

dikembangkan berdasarkan tujuan kemampuan dan keterampilan gerak siswa

2) Aslida (2017) “Penerapan Model Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Pada Materi Sepak Bola Siswa Kelas IV SD Negeri 013

Merkasari” Dilihat dari nilai terendah pada siklus I untuk mata pelajaran penjas

40-90 sebanyak 13,8% dan nilai tertinggi antara 80-90 sebanyak 11, 1%

sedangkan siklus II nilai terendah antara 50-59 sebanyak 13,8%. Hasil

penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan Model Pembelajaran

PAKEM dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa

pada pelajaran penjas.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

2. Belajar Dan Pembelajaran

Belajar dan Pembelajaran merupakan aktivitas utama dalam proses

pendidikan. Pendidikan secara nasional di Indonesia didefinisikan sebagai usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran, agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki

kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang di perlukan baik untuk diri peserta didik itu sendiri

maupun untuk masyarakat, bangsa dan negarannya.

Kelangsungan proses interaksi yang bersifat edukatif antara peserta didik

dengan guru dalam proses pembelajarannya, dibutukan komponen-kompenen

pendukung yang sekaligus mencirikan terjadinya interaksi edukatif tersebut.

Komponen dimaksudkan adalah tujuan yang ingin dicapai, bahan/pesan yang

menjadi isi interaksi, peserta didik yang aktif mengalami proses pembelajaran,

guru yang melaksanakan proses pembelajaran, metode untuk mencapai tujuan

pembelajaran, situasi yang memungkinkan proses pembelajaran berjalan dengan

baik, dan penilaian terhadap hasil interaksi dalam proses pembelajaran.

Belajar dan pembelajaran berlangsung dalam suatu proses yang dimulai

dengan perencanaan berbagi komponen dan perangkat pembelajaran agar dapat

implementasikan dalam bentuk interaksi yang bersifat edukatif, dan diakhiri

dengan evaluasi untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

a. Pengertian Belajar

Menurut (Dimyati dan Mudjiono:1996). Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

belajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajar materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran.

1. Tujuan Belajar

Menurut pendapat (Udin. S. Winataputra:2008). Tujuan belajar dapat diartikan

sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari individu setelah individu

tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui belajar diharapkan dapat terjadi

perubahan ( peningkatan) bukan hanya pada aspek kongitif, tetapi juga pada aspek

lainnya.

2. Ciri-ciri Belajar

a. Pelaku belajar adalah siswa yang bertindak untuk belajar atau

pembelajaran.

b. Tujuan dari belajar yaitu memperoleh hasil belajar dan pengalaman

hidup.

c. Proses belajar berasal dari internal atau dalam diri individu.

d. Tempat individu untuk belajar sembarang, alias dimana saja.

e. Waktu individu atau seseorang tau belajar adalah sepanjang hayat

(sampai kapan pun).

f. Syarat terjadinya yaitu adanya motivasi untuk belajar.

g. Tindakan belajar dapat dikatakan berhasil jika dapat memecahkan

masalah.

h. Kegunaan belajar bagi pembelajaran yaitu meningkatkan martabat

pribadi. hasil dari belajar sebagai dampak dari pengajaran dan

pengiring. (Dimyati Dan Mudjiyono :2013)

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

a) Perubahan yang bersifat permanen perubahan perilaku yang diperoleh dari

proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat

dalam dirinya.

b) Perubahan yang bertujuan dan terarah individu melakukan kegiatan

belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek

maupun tujuan jangka panjang.

c) Perubahan perilaku secara menyeluruh perubahan perilaku belajar bukan

hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk

memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilan.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Banyak teori dan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh para ahli yang

satu dengan yaang lainnya memiliki persamaan dan juga perbedaan.Dari berbagai

prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip relatif berlaku umum yang dapat

kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu

meningkatkan keterampilan mengajar.

a) Perhatian Dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat.Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbulnya motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut.

b) Keaktifan

Keatifan itu beragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.

c) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengelamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.

d) Pengulangan

Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akanberkembangan. Sepertinya halnya pisau yang selalu diasahakan menjadi tajam, maka daya-daya yang akan yang latih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.

e) Tantangan

Tantangan yang didapati dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.

f) Balikan Dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengalami dan mendaptkan hasil yang baik. Hasil, apa lagi yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.

g) Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswaa memiliki perbedaan satu dengan yaang lain. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara hasil belajar siswa.

b. Pengertian Pembelajaran.

Menurut Sutikno (2013) Mengertikan Pembelajaran sebagai upaya untuk

membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha

yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses

belajar dalam diri siswa.

1. Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri-ciri Pembelajaran menurutEggen&Kouchak (2012) sebagai berikut:

a. Guru menjadipengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui,

mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan

perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi

berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

b. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam

pelajaran.

c. Aktivitas-aktivitas guru sepenuhnya didasarkan pada pengajar Guru secara

aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada guru dalam

menganalisis informasi

d. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir.

e. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan

f. dan gaya mengajar guru.

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pada hakikatnya mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan

pembelajaran ini merupakan landasan bagi: Menurut pendapat (Sagala, Syaiful

DR.,H.,M.Pd. : 2008)

a. Penetuan isi (materi) bahan ajar.

b. Penetuan dan pengembangan strategis pembelajaran.

3. Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran.

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasikan

suatu strategis pembelajaran. Tanpa guru sebagus apapun strategis atau ide apapun

startegis, ini tidak akan terwujud tampa adanya guru yang berperan didalamnya.

3. Pembelajaran PPKn

a). Pembelajaran PPKn

Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

kultural bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut (Amran, A: 2016) Pendidikan

Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang

dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pendidikan, Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada

budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk

perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Landasan PPKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-

nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan

zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

b).Tujuan Pembelajaran PPKn

Tujuan Mata Pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1) Berpikir secara kritis, rasonal ,dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

c).Ruang Lingkup Pembelajaran PPKn

Ruang lingkup mata pelajaran PPKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta

lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara,

sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan

jaminan keadilan.

2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib

di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,

norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan

peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban

anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,

penghormatan dan perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai

warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan

warganegara.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

5) Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan

dasar negara dengan kostitusi.

6) Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem

politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem

pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokarasi.

7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-

nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi

terbuka.

4. Model Pembelajaran PAKEM

a.Model Pembelajaran Menurut Mills (dalam Suprijono: 2011) Model adalah bentuk representasi

akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan Model. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem..

Pengertian model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar negara pendidikan menangah, pasal 2.

Model pembelajaran bisa juga diartikan sebagai seluruh rangkaian penyajian materi yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran sendiri memiliki makna yang lebih luas dari pada strategis, metode atau sekedar prosedur pembelajaran.

Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran dari yang sederhana sampai model yang sangat kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Beberapa contoh model-model pembelajaran diantaranya adalah ceramah, diskusi, demonstrasi, studi kasus, bermain peran (role play) dan lain sebagainya yang bisa diterapkan. Semuanya memiliki kelemahan dan kelebiha masing-masing.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Model pembelajaran merupakan landasan praktis pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulumdan implikasinya pada tingkat operasional dikelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru dikelas.

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut (Arends,2016) Model Pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefenisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. 1. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Adapun Menurut Rofa’ah (2016:71) Ciri-ciri Model Pembelajaran Sebagai

Berikut:

a. Rasional terotik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembngan.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran

Dalam praktek semua model pembelajaran bisa dikatakan baik jika

memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas

belajar siswa, maka hal itu semakin baik

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

b. Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru mengaktifkan siswa belajar

juga semkin baik.

c. Sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan

d. Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru

e. Tidak satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujaun, jenis materi,

dan proses belajar yang ada. (Abdillah:2015)

3.Manfaat Model Pembelajaran

Menurut Adisusilo, Sutarjo (2013:56) sebagai berikut:

a. Nilai memberi tujuan atau arah ke mana kehidupan harus menuju.

b. Nilai memberi aspirasi atau inspirasi kepada seseorang untuk hal yang

berguna.

c. Nilai mengarah seseorang untuk bertingkah laku atau bersikap sesuai

dengan moralitas masyarakat.

d. Nilai menarik itu, memikat hati seseorang untuk di pikirkan

e. Nilai mengusik perasaan.

f. Nilai terkait dengan keyakinan atau kepercayaan seseorang.

g. Suatu nilai menuntut adanya aktivitas sesuai dengan nilai.

h. Suatu nilai menuntut adanya aktivitas sesuai dengan nilai.

i. Nilai biasanya muncul dalam kesadaran.

4). Kelompok dan Jenis-jenis Model Pembelajaran

Ada sejumlah pandangan atau pendapat berkenaan dengan model pembelajaran yang perlu kita kaji untuk memperluas pemahaman dan wawasan kita sehingga kita dapat semakin fleksibel dalam menetukan salah satu beberapa Model Pembelajaran yang tepat.Aunurrahman (2016:147) aktivitas belajar mengajar dapat dijabarkan dari 4 Model utama yaitu:

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

a). The Classical Model, dimana guru lebih menitikberatkan peranannya dalam

pemberian informasi melalui mata pelajaran dan materi pelajaran yang

disajikannya.

b). The Technological Model, yang lebih menitikberatkan peranan pendidikan

sebagai transmisi informasi, lebih dititi beratkan untuk mencapai kompetensi

individual siswa.

c). The Personalised Model, dimana proses pembelajaran dikembangkan dengan

memperhatikan minat, pengalaman dan perkembangan siswa untuk

mengaktualisasikan pontesi-pontesiindividualistasnya.

d). The Interaction Model, dengan menitikberatkan pola interdepensi antara guru

dan siswa sehungga tercipta komunikasi dialogis di dalam proses pembelajaran.

Berikut ini di uraikan beberapa diantara contoh kelompok Model-model Pembelajaran yang dapat diterapkan guru secara sinergis melalui aktivitas Pembelajaran yang dikelolanya. 1. Kelompok model interaksi sosial (social interaction models)

Model interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang beranjak dari pandangan bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari realitas kehidupan, individu tidak mungkin melepaskan dirinya dari interaksi dengan orang lain. Karena itu proses pembelajaran harus dapat menjadi wahana untuk mempersiapkan siswa agar dapat berinteraksi secara luas dengan masyarakat.Kelompok interaksi sosial ini meliputi sejumlah model yaitu:

a) Intvestigasi Kelompok (Group Investigation)

b) Bemain Peran (Rolen Playing)

c) Model Penelitian Yurisprudensi (Jurisprodential Inquiry)

2. Kelompok Model pengolahan Informasi (Information ProcessingModel)

Kelompok Model pengolahan informasi salah satu kelompok Model Pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas yang lebih terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Ada beberapa bentuk model yang

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

dapat di pertimbangkan guru untuk diterapkan di dalam proses pembelajaran yang termasuk kelompok ini model:

Berpikir induktif (inductive thiking)

a. Pencapaian konsep (concept attainment)

b. Memorisasi

c. Advance oraganizers

d. Penelitian Ilmiah (Scienitific inquiry)

f. Inquiry trainin

e. Synectics

3. Kelompok Model Personal (The Personal Family Model)

Model personal dikembangkan dengan beberapa tujuan esensial:

a) Untuk mengarahkan perkembangan dan kesehatatan mental dan emsional

melalui pengembangan rasa percaya diri dan pandangan realistik tentang

dirinya, dengan membangun rasa empati dirinya terhadap orang lain.

b) Pengembangan keseimbanganproses pendidikan beranjak dari kebutuhan dan

aspirasi siswa sendiri, menempatkan siswa sebagai partner di dalam menetukan

apa yang ia pelajari dan bagaimana ia mempelajarinya

c) . Mengembangkan aspek aspek khusus kemampuan berpikir kualitatif, seperti

kreativitas, ekspresi-ekspersi pribadi

4. Kelompok Model-model Sistem Perilaku

Model Pembelajaran behavioral pada mulanya dikembangkan pada eksprimen terhadap kondisi yang bersifat klasikal.

Terdapat beberapa bentuk Model yang termasuk kelompok Model ini yaitu: a) Belajar Tuntas (Mastery Learning)

b) Pengajaran langsung (DircetInstreuction)

c) Simulasi (Simulation)

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

b. PAKEM 1. Pengertian PAKEM

Menurut pandangan (Suprijono 2011:11) Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) adalah pembelajaran yang bermakna yang dikembangkan keterkaita antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Beriorentasi untuk menggali dan mengembangkan potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan kreatifitas, efektif dalam pencapaian target dan kualitas serta menyenangkan dalam prosesnya, sehingga anak bisa memahami materi dengan nyaman, senang dan ceria.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya, bukan proses yang hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan, sehingga jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Seseorang bisa dikatakan kreatif apabila ia secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu hasil/orisinal dan sesuai dengan keperluan kreativitas siswa bisa dilihat pada kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. Selain itu Kreativitas siswa juga bisa dilihat dari kecerdasan dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidaklah efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya sepertinya bermain biasa

Sementara itu Ciri-ciri yang paling menonjol dalam PAKEM adalah sebagai berikut: a) Adanya sumber belajar yang beranekaragam.

b) Sumber belajar yang beragam tersebut kemudian didesain skenario

pembelajaran dengan berbagai kegiatan.

c) Hasil kegiatan pembelajaran berupa karya-karya individu atau kelompok siswa

dipajang di kelas.

d) Aktivitas pembelajaran yang bervariasi secara aktif

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

e) .Dalam mengerjakan berbagai tugas, para siswa baik secara individual maupun

kelompok, mencoba mengembangkan kreativitas mereka semaksimal mungkin.

f) . Dalam menjalanka aktivitas, terlihat antusiasme dan rasa senang siswa.

Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut sering disebut dengan pendekatan Pembelajaran PAKEM adalah salah satu pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahamannya dengan penekan belajar samba bekerja. Sementara guru, menggunakan berbagi sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dan efektif.

Fokus PAKEM adalah pada kegiatan siswa dalam grup, individu, dan kelas, partisipasi di dalam proyek, penelitian, penelidikan, penemuan, dan beberapa macam strategis yang dibatasi dari imaginasi guru.

Secara garis besar, gamabaranpakem adalah sebagai berikut: a) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang menggembangkan pemahaman

dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

b) Guru menggunakan berbagai alat dan car memebangkitkan semangat,

termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan

pembelajaran menarik, menyenangkan cocok bagi siswa.

c) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang

lebih menarik serta menyediakan pojok baca.

d) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk

cara belajar kelompok.

e) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecehan

suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasanya, dan melibatkan siswa dalam

menciptakan lingkungan sekolah.

PAKEM diterapkan di sekolah untuk menghasilkan lulusan yang dimiliki sejumlah keterampilan yang beragam, yang nantinya diperlukan untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Untuk menjamin keberhasilan proses pembelajaran, maka proses belajar mengajar di kelas haruslah dirancang agar

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

2. Tujuan PAKEM

Tujuan PAKEM adalah untuk menciptakan lingkungan yang

menyenangkan dengan menyiapkan siswa memperoleh keterampilan,

pengetahuan, dan sikap untuk persiapan kehidupan masa depannya. Kegiatan

PAKEM mengeksplorasikan pengelolahan kelas aktif, strategi dan teknik

pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk

berpikir.(Rusman, 2014:322)

3. Prinsip-prinsip PAKEM

Pembelajaran mengaktifkan peserta didik, mendorong, kreativitas peserta

didik dan guru, pembelajaranya efektif, pembelajarannya menyenangkan

utamanya bagi peserta didik.dan prinsip-prinsip PAKEM antara lain. (Ismail, Arif.

2008:46-47)

a) Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun

emasional

b) Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi

antara guru dan peserta didik.

c) Interaksi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi multiarah

d) Refleksi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik kembali apa

telah dilakukan.

4. Karakteristik PAKEM

Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan) adalah sebuah Model Pembajaran yang memungkinkan peserta

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

didik mengerajakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan,

sikap dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk

pemanfaatan lingkungan suapaya pembelajaran lebih menarik menyenangkan, dan

efektif.

PAKEM dijadikan sembagai Model Pembelajaran yang mempunyai

karakteristik tersendiri dan rasa cocok untuk diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar dikelas. (Hartono 2013:148-162) karakteristik dalam Model

Pembelajaran PAKEM sebagai berikut.

a). Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memerlukan keterlibatan penuh semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spritual. Guru harus berkreasi sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, serta melakukan kegiatan yang mampu memberikan pengalaman langsung. Siswa yang aktif berupaya untuk membangun pengetahuannya sendiri.Siswa didorong untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. sebuah proses belajar dikatakan aktif (aktiv eleraning) apabila

mengandung beberapa point:

1. Keterlekatan pada tugas (commitment). Dalam hal ini, materi, metode, dan

strategis pembelajaran hendaknya bermanfaat bagi siswa (meaningful), sesuai

dengan kebutuhan siswa (relevan), dan bersifat/memiliki keterkaitan dengan

penting pribadi (personal).

2. Tanggung jawab (responsibility). Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu

memberikan wewenang kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung

jawab, sedangkan guru lebih banyak mendengar dan menghormati Ide-ide

siswa, serta mmberikan pilihan dan peluang kepada siswa untuk mengambil

keputusa sendiri.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

3. Motivasi (motivation). Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan

motivasi siswa. Motivasi intrinsik adalah dan keadaan yang berasal dari dalam

diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.

b). Pembelajaran Kreatif

pembelajaran kreatif tak hanya terpaku pada kurikulum. Pembelajaran kreatif menekakankan pada proses terciptanya kreativitas. Imajinasi dan nalar sisw ataupun guru sama-sama dikembangkan.Tak ada batas yang mampu menghalangi terciptanya kreativitas karena ruang kreatif akan terciptanya dalam ruangan yang bebas dan tanpa banyak aturan. Tak heran dalam perjalanannya, guru yang kreatif selalu melakukan tindakan-tindakan baru di luar rambu-rambu kurikulum.

Guru kreatif selalu mengembangkan kegiatan belajar yang beragam. Proses belajar yang berlangsung di depan kelas bagi guru kreatif tak hanya cukup menyampaikan materi an sich, tapi juga mempunyai rasa tanggung jawab untuk mengunggah, menginspirasi, dan memotivasi siswa untuk melakukan eksperimentasi dan berkreasi dalam hidupnya.

Guru kreatif juga tidak tergantung pada satu elemen pendidikan yang tidak pokok, layaknya harus ada LCD. Guru kreatif akan membuat alat bantu belajar meskipun sederhana. Fasilitasnya yang mumpuni dan gedung sekolah yang mewah bukan ukuran utama bagi guru kreatif.

c). Pembelajaran Efektif

Efektivitas menjadi poin penting dalam proses pembealajaran. Efektif tidaknya sebuah pembelajaran bisa dilihat dari jauh mana sasaran minimal dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan itu tercapai. Pembelajaran disebut efektif ketika pembelajaran telah mencapai tujuan yang diinginkan dalam jasapendidikan, seperti pada penguasaan IPTEK sebagai bahan ajar, pembentukan keterampilan atau kemampuan belajar yang lebih efektif dan efisien.Dan apabila mampu memberi pengalaman baru bagi siswa atau pun bagi guru.

Agar proses pembelajaran menjadi efektif, ada beberapa hal yang patut dimiliki guru, antara lain sebagai berikut: 1) Menguasai materi dengan baik

2) Menguasai strategis dengan baik

3) Memahami gaya belajar siswa

4) Memotivasi siswa

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

5) Memahami tujuan pembelajaran

6) Tidak monoton dalam menggunakan metode

7) Mengajarkan cara mengajari sesuatu

8) . Melakukan penilaian dengan baik

d). Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan adalah situasi di mana siswa merasa nyaman,

tenang, dan tak ada tekanan dalam belajar.Pembelajaran menyenangkan

akanselalumenggungah rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu. Siswa akan fokus

terhadap materi pelajaran. Sekolah akan menjadi tempat yang selalu dirindukan

dan guru akan selalu menjadi sosok dinanti-nantikan kehadirannya.

Pembelajaran menyenangkan membutuhkan dukungan pengelola kelas serta penggunaan media pembelajaran.Kelas yang artistik dan dilengkapi dengan fasilitas yang mencukupi berpengaruh terhadap iklim pembelajaran. Pembelajaran menyenangkan dapat juga tercipta karena guru mampu menyeseuaikan proses pembelajaran dengan karakteristik siswa dan mampu membangun suasana humoris di dalam kelas.

Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan sebagai mitra belajar siswa, sehingga dapat menciptakan suasana yang demokratis yang tidak ada beban dalam proses pembelajaran.

Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik,memilih materi yang tepat memilih dan mengembangkan strategis yang dapat melibatkan siswa secara optimal. Selain itu juga harus bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan rasa aman, dan nyaman tanpa adanya rasa takut dan tertekan.

Pembelajaran menyenangkan perlu dipahami artinya secara luas, bukan berarti hanya ada lelucon, banyak bernyanyi, atau tepuktangna yang meriah.Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang diminati oleh siswa.Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik.perasaan yang mengasyikan mengandung unsur dorongan keingintahuan yang di sertai upaya mencari tahu sesuatu.Adapun ciri pokok pembelajaran menyenangkan Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang, aman, menarik, dan tidak membuat

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

siswa ragu melakukan sesuai meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi sebagai berikut: 1) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan.

2) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan.

3) Terlibat seluruh indera dan aktivitas otak kiri serta kanan

4) Adanya situasi belajar yang menantang bagi siswa untuk berpikir jauh

kedepan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari

e). Penerapan PAKEM Guru mempunyai peran vital terhadap terciptanya pembelajaran berbasis

PAKEM. Keterampilan guru untuk mengemas pembelajaran menjadi penetuan.Kalau guru tidak menguasai banyak strategis dan metode pembelajaran, PAKEM tidak bisa diterapkan dengan efektif PAKEM. Membutuhkan guru yang mampu membangun suasana dengan dinamis dengan memanfaatkan beberapa fasilitas ruangan, dan sarana penunjang lainnya.

Secara psikologis-pedagogis, Penerapan PAKEM dalam proses belajar mengajar, diyakni dan telah terbukti berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap penguatan hasil belajar, kesan mendalam, dan tahan lama dalam memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa terhadap pengetahuan yang telah diperolehnya, atau dalam bahasa psikologis belajar dikenal dengan istilah long term memory. Di samping itu, dari sisi pendidik, penerapan PAKEM dengan sendirinya akan semakin memotivasi pendidik sebagai manager,fasilitator, motivator, inspirator, trasformator, dan pembelajaran yang memiliki leraning tradition yang kuat untuk secara terus menerus mengembangkan diri dan meningkatkan diri dan meningkatkan profesionalitasnya f). faktor Yang Mendorong Diterapkannya PAKEM

Disamping hal yang tersebut di atas, masih terdapat faktor lain yang

menjadi pendorong diterapkannya PAKEM, yaitu antara lain:

a) Adanya lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan PAKEM.

b) .Digunakan pakem sebagai strategi pembelajaran di sebagai besar sekolah

c) Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kondusif

d) Adanya partisipasi dari masyarakat yang besar bagi penerapan PAKEM

e) Adanya dukunga dana bantuan langsung (block grant)

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

B. Kerangka Pikir

Kondisi sekarang adalah pembelajaran masih bersifat konvesionalyaitu

guru kepada siswanya bahwa guru menggunakan metode yang kurang bervariasi

dan cenderung monoton sehingga peserta didik mudah merasa jenuh serta kurang

bersemangat dalam proses pembelajaran PPKn. Juga menggunakan metode

tradisional yang mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap

pelajaran menurun. Sehingga hasil belajar siswa tidak sesuai yang di harapkan

yang berdasarkan tujuan dari materi pembelajaran PPKn Tentunya hal itu sebagai

faktor pendorong untuk diterapkannya.pembelajaran dengan menggunakan model

PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).Yaitu siswa

terlibat dalam aktivitas Model PAKEM sebagai prosesPembelajaranPPKn pada

siswa. Model pembelajaran hal ini siswa mampu mengolah materi pelajaran PPKn

dalam mengembangkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran agar supaya

hasil belajar siswa dapat meningkat. Maka tentunya dengan hasil belajar siswa

dari segi pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dapat bermanfaat baik dalam

diri sendiri terhadap orang lain dan lingkungannyaUntuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada alur bagan berikut ini :

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Adapun alur-alur bagan sebagai berikut:

C.Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang

diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis merupakan

dugaan sementara dari jawaban rumusan masalah penelitian.jadi hipotesis dalam

penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model PAKEM dalam

meningkatkan bila diterapkan Model Pembelajaran PAKEM dalam meningkatkan

hasil belajar PPKn siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kab Gowa.

Pembelajaran PPKn

Penerapan Model

PAKEM

Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran PPKn

Hasil belajar Siswa

MeningkatBELAJARBELAJARSIS

WSmeningkat

Penerapan Metode Konvensional

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

D.Definisi Operasional Variabel

Defenisi Operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis adapun

variabel penelitian sebagai berikut:

1. Model PAKEM

Model PAKEM merupakan rancangan atau pola yang digunakan dalam

menyusun kurikulum, kegiatan pembelajaran, mengatur materi yang diajarkan,

dan memberi petunjuk pada guru dalam proses pembelajaran.

2. Hasil belajar PPKn pada siswa kelas XI

Seluruh efisien dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di

sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan hasil

belajar.

Hasil belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan

orang itu melakukan sesuai kemampuannya.

Hasil belajar PPKn adalah wujud dari pencapaian indikator yang didapat

setelah proses balajar mengajar PPKn.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Secara sederhana penelitian

eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu perlakuan yang

diberikan. Sugiyono (2014:107) menjelaskan bahwa metode penelitian

eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI Sungguminasa

Kabupaten Gowa dan dilaksanakan kurang lebih selama dua (2) bulan. Alasan

saya mengambil lokasi penelitian di SMA PGRI Sungguminasa karna

pembelajaran belum diterapkan model PAKEM di sekolah tersebut jadi

bagaimana seorang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian sebagai berikut adalah:

1. Sumber data Primer (Primary Data) merupakan sumber data yang

diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara

mengumpulkan data secara langsung dapat dilakukan dengan observasi

langsung.

2. Sumber data Sekunder (Secondary Data) merupakan sumber data

penelitian (diperoleh dan catat oleh pihak lain), yang berupa catatan atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip ( data documenter) yang di

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

publikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Seperti literatur atau

naskah akademik, Koran, Majalah, famflet dan sejenisnya.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek /subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yan ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyona,2015:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 (dua) SMA

PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.

Tabel 1.1. Data Siswa Kelas XI Di SMA PGRI Sungguminasa

No. Kelas Jumlah Siswa

1. XIIPA 30 Orang

2. XI IPS 30 Orang

Jumlah 60 Orang

Berdasarkan jumlah kedua kelas SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa

terserbut, maka populasinya adalah 60 orang siswa.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah adalah teknik claster

random sampling. Dirandom Dari seluruh siswa kelas XISMA PGRI

Sungguminasa Kabupaten Gowa. dan hanya diambil 2 kelas sebagai sampel

penelitian. Dari 2 kelas yang terpilih sebelumnya, dirandom lagi untuk

menentukan kelas yang menjadi kelas eksperimen dan kelas yang menjadi kelas

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

kontrol. Dalam hal ini terpilih kelas XI IPA sebagai kelompok eksperimen dan

satu kelas yaitu kelas XI IPS sebagi kelas kontrol. Saya memilih kelas XI IPA

Sebagai kelas eksprimen karena tidak banyak siswa yang aktif dan kreatif dalam

proses pembelajaran sehingga membuat saya termotivasi untuk menerapakan

model PAKEM dan kelas XI IPS sebagai kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran konvesional.

Table 1.2

Data Sampel Siswa Kelas XI Di SMA PGRI Sungguminasa

NO KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

1 XIIPA XI IPS

Berdasarkantabel diatas, maka yang menjadisampeleksperimenadalah

kelas XI IPA dengan jumlah 30 orang, sedangkan kelompok kontrol adalahkelas

XI IPS dengan jumlah 30 orang.

E. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini dipilih dua kelompok siswa yang homogen darisegi rata-rata kelompok hasil tes. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Kelompok kontrol disini adalah kelompok yang diberikan pelakuan dengan mengguakan model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan ), sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diberi perlakuan dengan menggunakan pengajaran konvensional.

Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 1. Model Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Observasi

E XI1 01

K XI2 02

Sumber Hasil Penelitian 2017

Keterangan:

E = Kelompok Eksperimen (menggunakan Model PAKEM)

K = Kelompok Kontrol (menggunakan pembelajaran Konvensional)

XI1 = Perlakuan yang diberikan kepada eksperimen berupa Model PAKEM

XI2 = Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol berupa pembelajaran

Konvensional

O1 =Observasi pada kelas eksperimen

O2 = Observasi pada kelas kontrol

F. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar Observasi

untuk mengamati aktivitas siswa dan mengukur hasil belajar siswa dan

penilaian setiap aspek interaksi antara siswa serta instrumen ini juga digunakan

untuk mendapatkan data penilaian tentang Pengaruh Penerapan Model PAKEM

dalam meningkatkan Hasil Belajar PPKn yang digunakan. Untuk

mengetahui apa saja yang dilakuka siswa selama proses pembelajaran berlangsung

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

dengan waktu yang telah ditentukan, peneliti menggunakan lembar observasi

aktivitas siswa.

2. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar merupakan suatu alat ukur yang berisi pertanyaan-

pertanyaan yang setiap butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau

ketentuan yang dianggap benar. Dan tes hasil belajar supaya kita bisa mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa setelah selesai proses belajar mengajar

berlangsung.

3. Angket

Angket merupakan instrumen pencarian data yang berupa pertanyaan

tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Instrumen disusun berdasarkan

indikator yang dapat mengungkapkan tingkat kemandirian belajar siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian ini peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan yang digunakan

untuk mengukur kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran siswa

berlangsung.

2. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-atauran yang sudah ditentukan. 2. Lembar Observasi

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan yang digunakan

untuk mengukur kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran siswa

berlangsung.

3. Lembar Angket

Lembar angket merupakan lembar yang berisi pertanyaan yang akan di

ajukan pada responden dari hasil pembelajaran pada saat penelitian berlangsung.

H. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan untuk menganalisis data diperoleh

adalah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dan statistik inferensial. 1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis Statistika Deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor

hasil belajar PPKn yang diperoleh dari masing-masing kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol .

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang diperoleh. Hal-hal yang dideskripsikan yaitu

hasil belajar siswa, serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

a. Analisis data hasil belajar

Hasil belajar siswa yang meliputi: nilai tertinggi, nilai terrendah, nilai

rata-rata, rentang, median, standar deviansi, dan tabel distribusi frekuensi. Kriteria

yang digunakan untuk menentukan hasil belajar adalah :Menurut standar

kategorisasi Departemen Pendidikan Nasional (Ayudiah : 2007) yang dinyatakan

dalam tabel berikut.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 3.2 Kategori Standar KetuntasanMinimal Hasil Belajar PPKn

Siswa Kelas XI (Dua) SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.

Nilai Hasil Belajar Kategori

0-64 Sangat Rendah

65-74 Rendah

75-84 Sedang

85-94 Tinggi

95-100 Sangat Tinggi

Sumber: (SMA PGRI Sungguminasa)

Hasil belajar PPKn siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar

secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila

memiliki nilai paling sedikit 70 dari skor ideal 100 sesuai dengan KKM (kriteria

ketuntasan minimal) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan

ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas tersebut telah

mencapai skor paling sedikit 70

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎x 100%

b. Analisis data aktivitas siswa

Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dianalisis dengan melihat rata-rata aktivitas hasil penagamatan. Artinya tingkat aktivitas siswa dihitung dengan cara menjumlah nilai tiap aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek yang dinilai.

Adapun langkah-langkah untuk menentukan persentase rata-rata aktivitas sisawa adalah sebagai berikut: 1. Menentukan banyaknya siswa yang aktif dalam proses pembelajaran

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

2. Mencari persentase aktivitas siswa, dengan menggunakan rumus (Mutmainnah,

2016:33).

𝑠 = 𝑋

𝑁𝑋 100%

Keterangan : S = presentase aktivitas siswa X = banyaknya siswa yang aktif N = jumlah seluruh siswa pada kelas yang diberikan treatment

Kriteria jumlah siswa dalam pembelajaran dikatakan aktif apabila jumlah siswa yang aktif telah mencapai≥75%.

2. Analisis Statistik Inferensial

Sugiyono (2015: 209) menyatakan bahwa “statistik Inferensial”adalah

teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”. Teknik ini dimaksudkan untuk pengujian hipotesis penelitian. Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagi uji prasyarat. a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesisifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan uji Anderson Darly atau Kolmogorow Smirnow dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05,dengan syarat: Jika Pvalue ≥ a =0,05 maka distribusinya adalah normal. Jika Pvalue < a =0,05 maka distribusinya adalah tidak normal b. Uji Gain Ternomalisasi

Untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan hasil belajar siswa, diuji dengan menggunakan rumus Normalized Gain:

𝑔 = 𝑆𝑆𝑝𝑜𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑆𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Dengan g adalah gain yang dinormalisasi (N-Gain), skor posttest nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan Model PAKEM, skor pretest adalah nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum menerapkan Model PAKEM dan skor maksimal adalah nilai skor maksimal ideal.

Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

2) Jika 0,7 ˃ g ≥ 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang,

dan

3) Jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.

Keterangan :

𝜇g = Parameter skor rata-rata gain ternomalisasi kriteria pengambilan keputusan

adalah :HO diterima jika P-Value ˃𝛼dan HO ditolak jika P-Value ≤ 𝛼,dimana 𝛼=5%. Jika

P-Value<𝛼berarti peningkatan hasil belajar PPKn siswa mencapai 0,30.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Deksripsi pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti untuk

mendapatkan data hasil peneliti yaitu pada pertemuan pertama peneliti

memberikan uji prestest terlebih dahulu kepada siswa dan akhir pertemuan

peneliti memberikan uji posttest dan membagikan angket kepada siswa. Dengan

begitu peneliti dapat meraih data hasil belajar siswa.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA Eksperimen

No. Aspek Yang Diamati Frekuensi

Ya Tidak 1. Peserta didik menulis tes hasil yang diberikan oleh

guru 28 3

2. Peserta didik memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung

30 0

3. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

26 4

4 Peserta didik mengemukkan pendapatnya 24 6 5. Peserta didik saling menghargai pendapat orang lain 24 6 6. Dalam proses pembelajaran siswa lebihaktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan 22 8

7. Penanaman sikap tanggung jawab dalammengerjakan tugas, mengerjakan hasil ulangan, dan menaati tata tertib sekolah

26 4

Rata-Rata Jumlah 26 4 Sumber : Dokumentasi dan Observasi

Dari Tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPA

bahwa rata-rata jumlah siswa yang yang melakukan aktivitas adalah 26 siswa.

Sementara yang melakukan aktivitas negatif sebanyak 4 siswa. Frekuensi Peserta

didik memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung termasuk paling

banyak terlihat pada jumlah siswa sebanyak 30. Adapun aktivitas paling rendah

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

adalah aktivitas dalam proses pembelajaran siswa lebihaktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan hanya 22 siswa.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPS Kontrol

No Aspek Yang Diamati Frekuensi

Ya Tidak

1. Peserta didik menulis tes hasil yang diberikan oleh guru 22 8

2. Peserta didik memperhatikan guru pada saat

pembelajaran berlangsung

24 6

3. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 19 11

4 Peserta didik mengemukkan pendapatnya 20 10

5. Peserta didik saling menghargai pendapat orang lain 18 12

6. Dalam proses pembelajaran siswa lebihaktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan

22 8

7. Penanaman sikap tanggung jawab dalammengerjakan

tugas, mengerjakan hasil ulangan, dan menaati tata tertib

sekolah

21 9

Jumlah 21 9

Dari Tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPS

bahwa rata-rata jumlah siswa yang yang melakukan aktivitas adalah 21 siswa.

Sementara yang melakukan aktivitas negatif sebanyak 9 siswa. Frekuensi Peserta

didik memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung termasuk paling

banyak terlihat pada jumlah siswa sebanyak 24. Adapun aktivitas paling rendah

adalah peserta didik saling menghargai pendapat orang lain hanya 18 siswa.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

1. Analisis Statistik Responden Kelas Eksperimen

Tabel 4.3. Karakteristik Siswa Kelas XI IPA Eksperimen

No Responden Umur Jenis Kelamin

L P 1 Aks 16 √ 2 Asz 16 √ 3 Asr 16 √ 4 Ab 16 √ 5 Ar 16 √ 6 Cjs 16 √ 7 Dny 16 √ 8 Er 17 √ 9 Faa 16 √

10 Gsp 15 √ 11 Ha 16 √ 12 Hr 16 √ 13 Ih 17 √ 14 Isn 17 √ 15 Kba 16 √ 16 Lnj 16 √ 17 Mar 16 √ 18 Mkt 16 √ 19 Mp 17 √ 20 Mpa 16 √ 21 Mrm 17 √ 22 Myi 17 √ 23 Nu 16 √ 24 Nh 16 √ 25 Nra 15 √ 26 Nsr 15 √ 27 Sal 16 √ 28 Sar 16 √ 29 Sr 15 √ 30 Tip 16 √

Jumlah Rata-rata

482 16

15 15

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki

untuk kelas eksperimen sebanyak 15 orang dan jumlah responden perempuan

kelas eksperimen sebanyak 15 orang dengan rata-rata umur responden yang

berada dalam kelas eksperimen yaitu 16 tahun.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

2. Karakteristik Kelas Kontrol

Tabel 4.4. Karakteristik Siswa Kelas XI IPS Kontrol

No Responden Umur Jenis Kelamin

L P 1 Ad 16 √ 2 Ara 16 √ 3 Aps 16 √ 4 Afh 17 √ 5 Ch 16 √ 6 Dh 16 √ 7 Gnp 16 √ 8 Isl 17 √ 9 ki 16 √

10 Kg 15 √ 11 Myj 16 √ 12 Mi 16 √ 13 Mis 17 √ 14 Mma 17 √ 15 Msr 16 √ 16 Na 16 √ 17 Na 16 √ 18 Nis 16 √ 19 Nuf 17 √ 20 Nf 16 √ 21 Nu 17 √ 22 Pn 17 √ 23 Ps 16 √ 24 Sr 16 √ 25 Sh 15 √ 26 Sao 15 √ 27 Ti 16 √ 28 Tn 16 √ 29 Mr 15 √ 30 Mfz 16 √

Jumlah Rata-rata

483 16,1

13 17

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki

untuk kelas eksperimen sebanyak 13 orang dan jumlah responden perempuan

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

kelas eksperimen sebanyak 17 orang dengan rata-rata umur responden yang

berada dalam kelas ekperimen yaitu 16 tahun.

3. Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Tabel 4.5. Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPA Eksperimen

No Responden Nilai Hasil Belajar

Pretest Posttest 1 Aks 45 82 2 Asz 38 83 3 Asr 40 83 4 Ab 50 87 5 Ar 38 86 6 Cjs 43 83 7 Dny 45 87 8 Er 40 85 9 Faa 50 92 10 Gsp 43 86 11 Ha 55 92 12 Hr 50 93 13 Ih 55 88 14 Isn 55 92 15 Kba 48 86 16 Lnj 55 92 17 Mar 45 85 18 Mkt 45 87 19 Mp 45 90 20 Mpa 35 78 21 Mrm 38 81 22 Myi 49 86 23 Nu 40 87 24 Nh 43 83 25 Nra 40 85 26 Nsr 35 83 27 Sal 40 85 28 Sar 55 88 29 Sr 40 82 30 Tip 55 92

Rata-Rata 45,17 86,30

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Dari tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPA

bahwa rata-rata pretest adalah 45,17 sedangkan rata-rata posttest adalah 86,30

dengan nilai siswa tertinggi adalah 93.

4. Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol

Tabel 4.6. Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol

No Nama Nilai Hasil Belajar

Pretest Posttest 1 Ad 45 80 2 Ara 45 82 3 Aps 40 79 4 Afh 50 83 5 Ch 45 79 6 Dh 35 75 7 Gnp 40 78 8 Isl 45 80 9 ki 50 78 10 Kg 45 82 11 Myj 35 75 12 Mi 43 76 13 Mis 45 78 14 Mma 42 76 15 Msr 48 74 16 Na 40 83 17 Na 40 77 18 Nis 45 75 19 Nuf 40 80 20 Nf 55 75 21 Nu 50 75 22 Pn 48 80 23 Ps 43 78 24 Sr 40 78 25 Sh 45 77 26 Sao 38 77 27 Ti 50 80 28 Tn 40 82 29 Mr 45 78 30 Mfz 50 78

Rata-Rata 44,07 78,27

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Dari tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPA

bahwa rata-rata pretest adalah 44,07 sedangkan rata-rata posttest adalah 78,27

dengan nilai siswa tertinggi adalah 83.

5. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPAEksperimen

4.7. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen

Pertanyaan Jawaban/Respons Persentase Respons

SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

18 8 4 0 60 26,7 13,3 0

Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

18 8 4 0 60 26,7 13,3 0

Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?

25 3 2 0 83,3 10 6,7 0

Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?

20 6 4 0 66,7 20 13,3 0

Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman dikelas?

23 7 0 0 76,7 23,3 13,3 0

Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?

20 9 1 0 66,7 30 3,3 0

Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?

16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0

Rata-rata

20 7 3 0 66,18 24 6,32 0

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata

respon sangat setuju sebanyak 20 siswa atau 6618 %setuju sebanya7 siswa atau

24%, dan tidak setuju sebanyak 3 Siswa atau 6,32 %, serta sangat tidak setuju

siswa. pada item siswa lebih menghargai pendapat temannya merupakan respon

dengan persentase tertinggi yaitu 83,2% sedangkan item siswa lebih berani

mengajukan pertanyaan pada guru merupakan item dengan respon terendah yaitu

hanya 53,3%.

6. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPS Kontrol

4.8. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPS Kontrol

Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0

Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

17 5 8 0 56,6 16,6 26,6 0

Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?

24 4 2 0 80 13,3 6,6 0

Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?

21 6 3 0 70 20 10 0

Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman

19 9 2 0 63,3 30 6,6 0

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

dikelas? Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?

21 8 1 0 30 26,6 3,3 0

Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?

15 10 5 0 50 33,3 16,6 0

Rata-rata

19 7,48 3,57 0 57,5 25 10 0

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata

respon sangat setuju sebanyak 19 siswa atau 57,5 % setuju sebanya 7,48 siswa

atau 25%, dan tidak setuju sebanyak 3,57 Siswa atau 10%, serta sangat tidak

setuju tidak ada siswa dalam kategori ini. pada item siswa lebih menghargai

pendapat temannya merupakan respon dengan persentase tertinggi yaitu 80%

sedangkan item siswa lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru merupakan

item dengan respon terendah yaitu hanya 50%.

7. Hasil Analisis Deskriptif

a) Hasil belajar siswa kelas Eksperimen

Deskripsi hasil belajar siswa, kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Posttest Ukuran sampel 30 30

Rata-Rata 45,17 86,30 Median 45,00 86,00 Modus 40,00 83,00

Std. Deviasi 6,46 3,83 Variansi 41,66 14,63 Range 20,00 15,00

Nilai Terendah 35,00 78,00 Nilai Tertinggi 55,00 93,00

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-rata pretest siswa kelas eksperimen adalah 45,17. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest tersebut berada pada kategori sangat rendah. Nilai median pretest sebesar 45,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 45,00 atau paling rendah 45,00. Adapun nilai modus sebesar 40,00 menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest siswa kelas eksperimen dengan frekuensi terbesar adalah 40,00. Berdasarkan nilai rata-rata, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil pretest siswa kelas eksperimen berada dibawah rata-rata.

Selanjutnya, nilai rata-rataposttest siswa kelas eksperimen adalah 86,30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai posttest tersebut berada pada kategori tinggi, dengan demikian ada peningkatan perolehan nilai mean siswa dari pretest ke posttest. Nilai median posttest siswa sebesar 86,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 86,00 atau paling rendah 86,00. Adapun nilai modus sebesar 83,00 menunjukkan bahwa posttestsiswa kelas eksperimen perolehan nilai dengan frekuensi terbesar adalah 83. Berdasarkan nilai mean, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil posttest siswa kelas eksperimen berada di atas rata-rata.

Adapun histogram hasil belajar siswa untuk data pretest dan posttest yaitu:

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Gambar 4.1 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Selanjutnya pada tabel 4.7 diperlihatkan frekuensi hasil belajar kelas eksperimen.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas Eksperimen

Interval Kategori penguasaan

siswa

Pretest Posttest

Frekuensi Presentase

(%) frekuensi

Presentase (%)

0-64 Sangat Rendah 30 100 0 0,00 65-74 Rendah 0 0 0 0,00 75-84 Sedang 0 0 9 30,00 85-94 Tinggi 0 0 20 66,67 95-100 Sangat Tinggi 0 0 1 33,33

Jumlah 30 100 30 100,00

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor pretest siswa hanya berada dalam kategori sangat rendah saja.Tidak satupun siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Sebaliknya untuk skor posttest, siswa memperoleh nilai posttest pada kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Hal ini memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM dikelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Kemudian pada umumnya siswa berada pada ketegori tinggi dengan persentase 66,67.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM dikelas XI SMA PGRI Sungguminasa.

Selanjutnya dari data pretest dan posttest berkaitan hasil belajar siswa

maka selanjutnya dilakukan analisis nilai gain terhadap peningkatan hasil belajar

siswa. Adapun hasil analisis tentang peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

setelah menerapkan diterapkan model pembelajaran PAKEM di kelas XI SMA

PGRI Sungguminasaadalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa pada Kelas Eksperimen

Statistik Gain Ukuran sampel 30

Rata-Rata 0,75 Median 0,75 Modus 0,73

Std. Deviasi 0,05 Variansi 0,01 Range 0,20

Nilai Terendah 0,66 Nilai Tertinggi 0,86

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa untuk kelas eksperimen adalah 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peningkatan nilai siswa dari pretes ke posttest tersebut berada pada kategori tinggi. Nilai median peningkatan nilai siswa sebesar 0,75 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang peningkatan nilainya paling tinggi 0,75 atau paling rendah 0,75. Adapun nilai modus sebesar 0,73 menunjukkan bahwa perolehan peningkatan nilai siswa untuk kelas eksperimen dengan frekuensi terbesar adalah 0,73.

Selanjutnya nilai rata-rata, median dan modus (gain), dapat dikatakan bahwa pada umumnya terjadi peningkatan nilai siswa untuk kelas eksperimen di atas rata-rata.

Adapun histogram data peningkatan hasil belajar siswa yaitu:

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Gambar 4.2 Histogram Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Tabel 4.12 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Pada Kelas Eksperimen

Koefisien normalisasi gain Jumlah siswa Persentase (%) Klasifikasi

g < 0,3 0 0,00 Rendah 0,3 ≤ g < 0,7 6 20,00 Sedang

g ≥ 0,7 24 80,00 Tinggi Jumlah 30 100,00

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor peningkatan nilai siswa hanya berada dalam 2 kategori saja, yaitu kategori sedang dan tinggi.Tidak satupun peningkatan nilai siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah.Hal ini memberikan indikasi bahwa secara klasikal terjadi peningkatan nilai siswa dari pretest ke posttest pada kelas eksperimen.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif

terjadi peningkatan nilai siswa setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM

dikelas XI SMA PGRI Sungguminasa.

b) Hasil belajar siswa kelas kontrol

Deskripsi hasil belajar siswa, kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kelas kontrol

Statistik Pretest Posttest Ukuran sampel 30 30

Rata-Rata 44,07 78,27 Median 45,00 78,00 Modus 45,00 78,00

Std. Deviasi 4,76 2,59 Variansi 22,69 6,69 Range 20,00 9,00

Nilai Terendah 35,00 74,00 Nilai Tertinggi 55,00 83,00

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-ratapretest siswa kelas kontrol adalah 44,07. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest tersebut berada pada kategori sangat rendah. Nilai median pretest sebesar 45,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 45,00 atau paling rendah 45,00. Adapun nilai modus sebesar 45,00 menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest siswa kelas eksperimen dengan frekuensi terbesar adalah 45,00. Berdasarkan nilai rata-rata, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil pretest siswa kelas kontrol berada dibawah rata-rata.

Selanjutnya, nilai rata-rata posttest siswa kelas kontrol adalah 78,27. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai posttest tersebut berada pada kategori sedang, dengan demikian ada peningkatan perolehan nilai mean siswa dari pretest ke posttest namun tidak signifikan. Nilai median posttest siswa sebesar 78,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 78,00 atau paling rendah 78,00. Adapun nilai modus sebesar 78,00 menunjukkan bahwa posttest siswa kelas kontrol perolehan nilai dengan frekuensi terbesar adalah 78. Berdasarkan nilai rata-rata, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil posttest siswa kelas kontrol berada di atas rata-rata namun tidak terlalu signifikan.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Adapun histogram hasil belajar siswa untuk data pretest dan posttest yaitu:

Gambar 4.3 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Kelas kontrol Selanjutnya pada tabel 4.11 diperlihatkan frekuensi hasil belajar kelas kontrol.

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas Kontrol

Interval Kategori penguasaan

siswa

Pretest Posttest

Frekuensi Presentase

(%) Frekuensi

Presentase (%)

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

0-64 Sangat Rendah 30 100 0 00,00 65-74 Rendah 0 0 1 3,33 75-84 Sedang 0 0 29 96,67 85-94 Tinggi 0 0 0 0,00 95-100 Sangat Tinggi 0 0 0 0,00

Jumlah 30 100 30 100,00

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor pretest siswa hanya berada dalam kategori sangat rendah saja.Tidak satupun siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Sebaliknya untuk skor posttest, siswa memperoleh nilai posttest pada kategori rendah dan sedang.Hal ini memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol namun sangat rendah. Kemudian pada umumnya siswa berada pada ketegori sedang dengan persentase 96,67.

Selanjutnya dari data pretest dan posttest berkaitan hasil belajar siswa

maka selanjutnya dilakukan analisis nilai gain terhadap peningkatan hasil belajar

siswa. Adapun hasil analisis tentang peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

setelah pada kelas kontroladalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa pada Kelas kontrol

Statistik Gain Ukuran sampel 30

Rata-Rata 0,61 Median 0,62 Modus 0,60

Std. Deviasi 0,06 Variansi 0,01 Range 0,28

Nilai Terendah 0,44 Nilai Tertinggi 0,72

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa untuk kelas kontrol adalah 0,61. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peningkatan nilai siswa dari pretes ke posttest tersebut berada pada kategori tinggi. Nilai median peningkatan nilai siswa sebesar 0,62 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang peningkatan nilainya paling tinggi 0,62 atau paling rendah 0,62. Adapun nilai modus sebesar 0,60 menunjukkan bahwa perolehan peningkatan nilai siswa untuk kelas kontrol dengan frekuensi terbesar adalah 0,60.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Selanjutnya nilai rata-rata, median dan modus (gain), dapat dikatakan

bahwa pada umumnya terjadi peningkatan nilai siswa untuk kelas kontrol.

Adapun histogram data peningkatan hasil belajar siswa yaitu:

Gambar 4.4 Histogram Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas

Kontrol

Tabel 4.16 Klasifikasi Gain Ternormalisasi pada Kelas Kontrol

Koefisien normalisasi gain Jumlah siswa Persentase (%) Klasifikasi g < 0,3 0 0,00 Rendah

0,3 ≤ g < 0,7 29 96,67 Sedang g ≥ 0,7 1 3,33 Tinggi Jumlah 30 100,00

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor peningkatan nilai siswa hanya berada dalam 2 kategori saja, yaitu kategori sedang dan tinggi.Tidak satupun peningkatan nilai siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah.Hal ini memberikan indikasi bahwa secara klasikal terjadi peningkatan nilai siswa dari pretest ke posttestpada kelas kontrol.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif

terjadi peningkatan nilai siswa kelas kontrol di kelas XI SMA PGRI

Sungguminasa namun tidak signifikan.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

8. Respon belajar siswa Kelas XI IPA Eksperimen

Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran PAKEM diperoleh melalui angket respon siswa. Angket ini diberikan kepada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran model pembelajaran PAKEM untuk diisi menurut perasaan dan pendapat mereka terhadap kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran PAKEM yang diisi oleh 30 orang siswa ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut.

Tabel 4.17.Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-1

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

1. Apakah anda senang cara belajar yang baru saja berlangsung ?

20 9 1 0 66,7 30 3,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-1 tentang pendapat mengenai cara belajar

yang diberikan melalui model pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara

umum siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasamemberi respon positif terhadap

pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat

pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 20 siswa atau66,7% dan kategori

setuju sebanyak 9 siswa atau 30%. Kemudian untuk kategori tidak setuju hanya 1

orang atau 3,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya

untuk pertanyaan ke-2 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 4.18.Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-2

No Pertanyaan Jawaban/Respons Persentase Respons

SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

2. Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

18 8 4 0 60 26,7 13,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-2 tentang pendapat mengenai keberanian

memberikan pendapat dalam pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM

dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPA SMA PGRI Sungguminasa

memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model

pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju siswa

sebanyak 18 siswa atau 60% dan kategori setuju sebanyak 8 siswa atau 26,7%.

Kemudian untuk kategori tidak setuju hanya 4 orang atau 13,3% serta untuk

kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-3 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.19.Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA EksperimenSMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-3

No Pertanyaan

Jawaban/Respon Persentase Respon SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

3. Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?

25 3 2 0 83,3 10 6,7 0

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-3 tentang pendapat mengenai siswa mampu

menghargai pendapat temannya dalam pembelajaran melalui model pembelajaran

PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPA SMA PGRI

Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran

melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju

siswa sebanyak 25 siswa atau 83,3% dan kategori setuju sebanyak 3 siswa atau

10%. Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 2 siswa atau 10% serta

untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-4

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.20. Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-4

No

Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

4. Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?

20 6 4 0 66,7 20 13,3

0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kemudahan

siswa dalam mengejakan soal dalam pembelajaran melalui model pembelajaran

PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI SMA PGRI

Sungguminasamemberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui

model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju siswa

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

sebanyak 20 siswa atau66,7% dan kategori setuju sebanyak 6 siswa atau 20%.

Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 4 atau 13,3% serta untuk kategori

sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-5 dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.21. Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-5

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

5. Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman dikelas?

23 7 0 0 76,7 23,3 13,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-5 tentang pendapat kesukaam belajar

belajar bersama teman-teman dikelas dalam pembelajaran melalui model

pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPA

SMA PGRI Sungguminasamemberi respon positif terhadap pelaksanaan

pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori

sangat setuju siswa sebanyak 23 siswa atau76,7% dan kategori setuju sebanyak 7

siswa atau 23,3%. Kemudian untuk kategori tidak setuju serta untuk kategori

sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-6 dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 4.22.Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-6

No Pertanyaan

Jawaban/Respon Persentase Respon SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

6. Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?

20 9 1 0 66,7 30 3,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kesenangan

belajar melalui model pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum

siswa kelas XI IPA SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap

pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat

pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 20 siswa atau 66,7% dan kategori

setuju sebanyak 9 siswa atau 30%. Kemudian untuk kategori tidak setuju

sebanyak 1 atau 3,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.

Selanjutnya untuk pertanyaan ke-7 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.23. Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-7

No Pertanyaan

Jawaban/Respon Persentase Respon SS4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS

7 Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?

16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-7 tentang pendapat mengenai keberanian

siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap guru dalam proses pembelajaran

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

melalui model pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa

kelas XI IPA SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap

pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat

pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 16 siswa atau 53,3% dan kategori

setuju sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Kemudian untuk kategori tidak setuju

sebanyak 4 atau 13,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon siswa yang diajar

dengan model pembelajaran PAKEM sdapat dikatakan efektif karena telah

memenuhi kriteria respon siswa yaitu siswa memberikan respon positif.

3. Respon belajar siswa Kelas XI IPS Kontrol

Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Konvensional diperoleh melalui angket respon siswa. Angket ini diberikan kepada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran model pembelajaran Konvensional untuk diisi menurut perasaan dan pendapat mereka terhadap kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran Konvensional yang diisi oleh 30 orang siswa ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut.

Tabel 4.24. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI

Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-1

No Pertanyaan Jawaban/Respons Persentase Respons

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

1 Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada Tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertnyaan ke-1 tentang pendapat mengenai cara belajar

yang diberikan melalui model pembelajaran Konvensional dapat dilihat bahwa

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI Sungguminasa memberi respon

positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran

Konvensional. Hal ini terlihat pada kategori sangat setuju siswa sebanyak 16

siswa atau 53,3% dan kategori setuju sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Kemudian

untuk kategori tidak setuju 4 siswa atau 13,3% serta untuk kategori sangat tidak

setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-2 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.25. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-2

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

2 Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?

17 5 8 0 56,6 16,6 26,6 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-2 tentang pendapat mengenai keberanian

memberikan pendapat dalam pembelajaran melalui model pembelajaran

Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI

Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran

melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada katagori sangat

setuju siswa sebanyak 17 siswa atau 56,6% dan kategori setuju sebanyak 5 siswa

atau 16,6%. Kemudian untuk kategori tidak setuju hanya 8 orang atau 26,6% serta

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-3

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.26. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-3

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

3 Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?

23 5 2 0 76,6 16,6 6,6 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-3 tentang pendapat mengenai siswa mampu

menghargai pendapat temannya dalam pembelajaran melalui model pembelajaran

Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI

Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran

melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada katagori sangat

setuju siswa sebanyak 23 siswa atau 76,6% dan kategori setuju sebanyak 4 siswa

atau 16,6%. Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 2 siswa atau 6,6%

serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan

ke-4 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.27. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-4

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

4 Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada

21 6 3 0 70 20 10 0

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kemudahan

siswa dalam mengejakan soal dalam pembelajaran melalui model pembelajaran

Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI

Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran

melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada katagori sangat

setuju siswa sebanyak 21 siswa atau 70% dan kategori setuju sebanyak 6 siswa

atau 20%. Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 3 atau 10% serta untuk

kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-5 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.28. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-5

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

5 Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman dikelas?

19 9 2 0 63,3 30 6,6 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-5 tentang pendapat kesukaam belajar

belajar bersama teman-teman dikelas dalam pembelajaran melalui model

pembelajaran Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS

SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

pembelajaran melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada

katagori sangat setuju siswa sebanyak 19 siswa atau 63,3% dan kategori setuju

sebanyak 9 siswa atau 30%. Kemudian untuk kategori tidak setuju serta untuk

kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-6 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.29. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-6

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

6 Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?

21 8 1 0 30 26,6

3,3 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kesenangan

belajar melalui model pembelajaran Konvensional dapat dilihat bahwa secara

umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif

terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Konvensional.

Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 21 siswa atau 30% dan

kategori setuju sebanyak 9 siswa atau 26,6%. Kemudian untuk kategori tidak

setuju sebanyak 1 atau 3,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.

Selanjutnya untuk pertanyaan ke-7 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tabel 4.30. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-7

No Pertanyaan

Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4

S 3

TS 2

STS 1

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

7 Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?

15 10 5 0 50 33,3 16,6 0

Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan

informasi bahwa untuk pertanyaan ke-7 tentang pendapat mengenai keberanian

siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap guru dalam proses pembelajaran

melalui model pembelajaran Konvensioanl dapat dilihat bahwa secara umum

siswa kelas XI IPS SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap

pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini

terlihat pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 15 siswa atau 50% dan

kategori setuju sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Kemudian untuk kategori tidak

setuju sebanyak 5 atau 15,5% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.

4. Hasil Analisis Inferensial

Untuk menguji hipotesis penelitian yang berkaitan dengan indikator-indikator hasil belajar dan minat untuk tiap pendekatan diterapkan uji kesamaan duarata dengan menggunakan uji-t.

Setelah memenuhi syarat normalitas.Hasil-hasil uji yang dimaksud dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Hasil belajar siswa kelas eksperiment

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

a) Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PRETEST_EKSPERIMEN .155 30 .064 .914 30 .019

POSTTEST_EKSPERIMEN .132 30 .193 .946 30 .135

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil pengolahan data pretest kelas eksperimen diperoleh

statistik Kolmogrov-Smornov 0,155 dengan nilai p= 0,64. Karena nilai p ini lebih

besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai

pretest siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. Begitu halnya dengan data

posttest diperoleh statistik Kolmogrov-Smornov 0,132 dengan nilai p= 0,193.

Karena nilai p ini lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data nilai posttest siswa kelas eksperimen berdistribusi

normal.

b) Gain ternormalisasi (T-One Sample Test)

One-Sample Test

Test Value = 0.30

T df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

GAIN_EKSPERIMEN 48.673 29 .000 .45233 .4333 .4713

Setelah dilakukan ujione sample testdiperoleh nilaithit=48,67> ttabel = 1,70

maka𝐻0: 𝜇𝑔 ≤ 0,3ditolak dan 𝐻1: 𝜇𝑔 > 0,3 diterima dengan perkataan lain untuk

tingkat kepercayaan 95% rata-rata peningkatan nilai nilai siswa pada kelas

eksperimen lebih dari atau sama dengan 0,3.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Dengan demikian rata-rata peningkatan nilai siswa teruji kebenarannya,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dikelas eksperimen

SMAPGRI Sungguminasamemenuhi nilai gain yaitu 0,3.

2) Hasil belajar siswa kelas Kontrol

a) Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

PRETEST_KONTROL .156 30 .062 .952 30 .186

POSTTEST_KONTROL .142 30 .129 .945 30 .126

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil pengolahan data pretest kelas kontrol diperoleh statistik

Kolmogrov-Smornov 0,156 dengan nilai p= 0,062. Karena nilai p ini lebih besar

dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai pretest

siswa kelas konrol berdistribusi normal. Begitu halnya dengan data posttest

diperoleh statistik Kolmogrov-Smornov 0,142 dengan nilai p= 0,129. Karena nilai

p ini lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data nilai posttest siswa kelas kontrol berdistribusi normal.

b) Gain ternormalisasi

One-Sample Test

Test Value = 0.30

t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

GAIN_KONTROL 28.334 29 .000 .30900 .2867 .3313

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Setelah dilakukan ujione sample testdiperoleh nilaithit=28,334> ttabel = 1,70

maka𝐻0: 𝜇𝑔 ≤ 0,3 ditolak dan 𝐻1: 𝜇𝑔 > 0,3 diterima dengan perkataan lain untuk

tingkat kepercayaan 95% rata-rata peningkatan nilai nilai siswa pada kelas kontrol

lebih dari atau sama dengan 0,3 namun tidak lebih terendah dibandingkan pada

kelas eksperimen melalui Penerapan Model Pembelajaran PAKEM.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-ratapretest siswa kelas

eksperimen adalah 45,17. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest

tersebut berada pada kategori sangat rendah. Selanjutnya, nilai rata-rataposttest

siswa kelas eksperimen adalah 86,30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum

nilai posttest tersebut berada pada kategori tinggi, dengan demikian ada

peningkatan perolehan nilai mean siswa dari pretest ke posttest. Hal ini

memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah diterapkan

model pembelajaran PAKEM di kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Kemudian

pada umumnya siswa berada pada ketegori tinggi dengan persentase

66,67.Berdasarkan bahwa secara deskriptif terjadi peningkatan hasil belajar siswa

setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM di kelas XI SMA PGRI

Sungguminasa.

Sedangkan rata-rata pretest siswa kelas kontrol adalah 44,07. Hal ini

menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest tersebut berada pada kategori

sangat rendah. Selanjutnya, nilai rata-rata posttest siswa kelas kontrol adalah

78,27. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai posttest tersebut berada

pada kategori sedang, dengan demikian ada peningkatan perolehan nilai mean

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

siswa dari pretest ke posttest namun tidak signifikan. Hal ini memberikan indikasi

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol namun sangat rendah.

Kemudian pada umumnya siswa berada pada ketegori sedang dengan persentase

96,67. Secara deskriptif terjadi peningkatan nilai siswa kelaskontrol di kelas XI

SMA PGRI Sungguminasa namun tidak signifikan.

Selain itu dapat juga dapat dilihat bahwa secara umum rata-rata siswa

kelas XI SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan

pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM, dimana rata-rata keseluruhan

persentase siswa adalah 91%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon

siswa yang diajardengan model pembelajaran PAKEM dapat dikatakan efektif

karena telah memenuhi kriteria respon siswa yaitu siswa memberikan respon

positif.

Hasil temuan penelitian tersebut di atas sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Magdalena (2017) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

program pendidikan yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik

dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga

negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter.Penerapan model PAKEM

memungkinkan penyajian materi dan penyampaian tujuan pembelajaran

kewarganegaraan lebih efektifdalam meningkatkan karakter kewarganegaraan.

Melalui model Pakem, pembelajaran kewarganegaraan didisain dengan menciptakan

suasana kelas yang aktif, interaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sekaligus

dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter kewarganegaraan.Penelitian ini memiliki

kaitan yang relevan yakni pembelajaran PAKEM dapat membuat siswa lebih aktif

dan lebih menyenagkan.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Sebagaimana seperti yang diungkapkan oleh E. Mulyasa (2006) “bahwa

pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pertanyaan

pembuka. Hal ini mempunyai banyak fungsi dalam menjajaki proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu: (1) menyiapkan peserta didik dalam

proses belajar, karena dengan pre-tes maka pikiran mereka akan terfokus pada

soal-soal yang harus mereka jawab atau kerjakan; (2) untuk mengetahui tingkat

kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan;

(3) mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai

bahan ajar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran; (4) mengetahui

dari mana yang seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang

perlu mendapat perhatian khusus”.

Waktu penyampaian materi, guru selalu memantau kegiatan siswa. Guru

tidak hanya diam di depan kelas, duduk-duduk dan berceramah, guru juga aktif

dalam proses pembelajaran, tidak hanya ceramah dan murid disuruh mencatat saja

tetapi guru juga aktif memberikan bantuan terhadap siswa, membimbing siswa

yang merasa kesulitan dalam pembelajaran. Dalam model pakem, guru harus

kreatif dalam menciptakan metode, media, sumber belajar dan alat bantu

pembelajaran yang bervariasi.

Penggunaan metode studi kasus sesuai seperti yang ada pada bukunya

Margono, (2002:102) “metode ini menggunakan prinsip berfikir induktif.Hal ini

berarti sejak awal siswa dihadapkan pada data, kemudian perlahan-lahan siswa

menemukan konsep atau kategori dari data tersebut.Pembelajaran ini tidak

sekedar siswa memahami data, tetapi lebih esensial lagi mencari keterkaitan antar

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

data.Pengkategorian tersebut terkait dengan prinsip pemecahan masalah, siswa

dihadapkan pada masalah dari artikel koran atau internet kemudian diidentifikasi

sebab-akibatnya dan dicari alternatif pemecahannya”.

Penerapan PAKEM dalam proses kegiatan belajar mengajar pada pelajaran

PPKn khususnya pada materi Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

dalam Perspektif Pancasila sangat membutuhkan kreativitas guru, tanpa

kreativitas dalam merancang pembelajaran, siswa akan merasa bosan dan mereka

lebih memilih untuk berbincang-bincang dengan temannya. Kepala sekolah SMA

PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa, memberikan, kebebasan seluas-luasnya

kepada guru untuk mengembangkan kreativitasnya, baik itu dalam menerapkan

metode alat, media, dan sebagainya

Memberikan tugas untuk melihat kejadian sehari-hari yang biasa dialami

kemudian apa yang dilihat oleh siswa itu langsung dibuat tugas setelah itu baru di

praktikkan di depan kelas. Bahwa guru PPKn mengatakan kreativitas yang harus

dimiliki seorang guru adalah guru harus mengikuti perkembangan zaman, tidak

hanya berjalan di tempat saja, tetapi mengikuti kemajuan-kemajuan di bidang

pendidikan.Misalnya kadang-kadang memberikan tugas kepada siswa yang

berkaitan dengan kemajuan teknologi yang sesuai dengan materi dan sesuai

dengan perkembangan zaman sehingga anak dapat memahami materi

pembelajaran dengan baik dan dapat mengembangkan kreativitas- kreativitas yang

dimiliki.Beliau juga mengatakan bahwa meningkatkan kreativitas dalam

mengajar, yaitu dengan metode yang semakin bagus, semakin canggih sehingga

anak semangat dan termotivasi. Kelas XI IPA dan XI IPS SMA PGRI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Sungguminasa Kabupaten Gowa menerapkan Kurikulum 2013. Pada pelajaran

PPKn kelas XI IPA dan XI IPS materi yang terdapat pada kurikulum tersebut

Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila.

Kreativitas guru dalam menerapkan PAKEM merupakan salah satu faktor

pendukung proses pembelajaran di dalam kelas. Guru juga menjadi penetuan

keberhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Beragamanya karakter

yang dimiliki oleh siswa, tentunya tidak sama satu dengan yang lainnya. Masing-

masing siswa berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tidak semua siswa

mudah masuk menyerap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Untukl itulah

pengelolaan kelas sangat dibutukan dalam proses pembelajaran. Guru harus

mampu mengelola dan menguasai kelas secara baik dan secara menarik sehingga

tidak ada siswa yang merasa bosan dan asik sendiri dengan kegiatannya masing-

masing.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penerapan metode konvensional yang dilakukan dalam proses

pembelajaran dikelas oleh guru PPKn dimana guru yang lebih aktif dalam

pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan siswa kelas XI IPS

sebagai kelas Kontrol dalam penelitian dengan skor nilai rata-rata 78,27.

2. Setelah diterapkan model PAKEM pada mata pelajaran PPKn di kelas XI

IPA sebagai kelas Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa berpengaruh.

Hal ini terlihat pada hasil pembelajaran PPKn siswa kelas XI IPA

Eksperimen dengan skor nilai rata-rata 86,30 bahwa siswa yang di ajar

dengan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar.

B. Saran Berdasarkan penelitian, maka saran yang dapat peneliti sebagai berikut:

1. Bagi guru, guru di tuntut untuk lebih dapat memahami karakteristik siswa

yaitu: dengan memahami sifat yang dimiliki anak dan memahami siswa

cara perorangan serta tingkat kemampuan siswa agar pakem dapat di

terima dengan baik.

2. Bagi siswa, siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran di kelas serta selalu belajar dengan lebih giat lagi.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

DAFTAR PUSAKA

Abdillah.(2015) Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengejaran. Surabaya” Usaha

Nasional Arends, 2016 Belajar Dan Pembelajaran (Model Pembelajaran) Penerbit :

ALFABETA bandung . Aunurrahman.2016. Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta. Adisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persabda. Amran, A. 2016. Pendidikan Pancasila. Jakarta: RAJAsmani, J. M. 2011. 7 Tips

Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan).Jogjakarta:DIVA Press.

AyiSuherman. ISSN 1412-565X. Model Pembelajaran PAKEM Dalam

Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar. Aslinda.Volumen 6 Nomor 2 Oktober 2017 ISSN:2303-1514. Penerapan Model

Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Sepak Bola.Siswa Kelas IV SD Negeri Mekarsari.

Budimansyah, Dasim. Dkk. 2009.Pakem Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan, Bandung: PT GenesindoChatarina. Dimyanti Dan Mudjiyono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran.Rineka Cipta:

Jakarta Eggen, Kouchak. 2012. Strategis dan Model Pemblejaran. Jakarta: PT Indeks. E. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang disempurnakan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Hartono, R. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima

Murid.Jogyakarta:Diva Press. Hakim, A &Suparlan. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Malang: UM Press. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Ismail, Arif. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta:Pustaka

Pelajar

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Magdalena, Citra. 2017. Penerapan Model Pakem Dalam Pembelajaran PPKn Berbasis Karakter. Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Medan. Vol.1 No.1

Margono. 2002. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Rusman.(2014). Modep-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme

Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada Rofa’ah. (2016). Pentingnya Kompetensi Guru DALAM Kegiatan Pembelajaran

dalam Perspektif Islam. Yongyakarta: Deepublish Rozak, A &Ubaedilla. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan(Civic Eduacation).

Jakarta: Prenadamedia Grup.,W.2014. Sagala, Syaiful, DR.,H.,M.Pd. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta.

Alfabeta Bandung. Situmorang, Rosita. 2017. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Pakem untuk

Meningkatkan KeaktifanBelajar Siswa pada Kompetensi Dasar Organisasi Kelas V SD Negeri 066650 Medan Kota. Jurnal UISU. Vol. 5 No. 2 Hal. 107 - 111

Sutikno, S. 2013. Belajar dan Pembelajaran.Lombok:Holostica Suprijono 2011.Cooperative Learning, Pustaka Pelajar Udin. S. Winataputra, (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.Unversitas

Terbuka

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

1. Visi dan Misi SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa

a. Visi

Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, mandiri, dan berwawasan global c. Misi

1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melakukan pengalaman

ajaran Agama.

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan

3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan teknologi

4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,

kewirausahaan dan pengembangan diri yang terencana dan

berkesinambungan

5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan

lembaga lain yang terkait.

2. Profil Singkat PGRI Sungguminasa

1. Nama sekolah : SMA PGRI Sungguminasa

2. NSS :304190301001

NPSN :40313282 3. Alamat Sekolah

Jalan : Mangka Dg. Bombong No. 31 Sungguminasa

Kelurahan : Panccinongang

Kecamatan : Somba Opu

Kabupaten/gowa : Gowa

Provinsi : Sulawesi Selatan

Kode pos : 92111

4. No. Telpon : 0411-8984667

Website : http://www.smapgrisungguminasa.net

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Email : [email protected]

5.status sekolah : Swasta

Akreditas : C

Tanggal SK Akreditasnya : 02 Desember 2011

6. Luas Tanah : 3685 m2

Luas Bangunan : 2. 836 m2 7. Akses Internet : Wifi

8. Jumlah Rombongan Belajar : 6 [ enam ]

9. Kurikulum : KTSP 2006

10. Program Jurusan : IPA, IPS

11. Daftar Tamatan :

TAHUN PELAJARAN

TAMATAN (%) RATA-RATANEM/UAN SISWA YANG LANJUT KE PT (%)

2012/2013 100 100 32,52 32,75 11 15

2013/2014 100 100 44,20 75,00 15 20

2014?2015 100 100 71,02 60,00 15 20

2015/2016 100 100 54,32 60,00 10 15

a. Riwayat Sekolah

Riwayat singkat berdirinya SMA PGRI Sungguminasa adalah pada awal tahun 1978 tepatnya pada tanggal 10 Januari SMA ini telah terakreditasi sejak tahun 2001

Adapun nama-nama yang menjabat sebagai kepala sekolah mulai pada awal berdirinya sekolah hingga saat ini :

1. Drs. H. Sallatu Bandu (1978-1998)

2. Ahmad Karin BA (1998-1999)

3. Drs. Abd Gani (1999-2000)

4. Dra. Hj. Isnawari Sallatu, M.Si (2000 s/d sekarang)

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

b. Fasilitas Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik.Jumlah ruang kelas menunjang kegiatan belajar memadai.Keadaan Gedung SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.

Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik

Ruang TU : 1 Baik

Ruang Guru : 1 Baik

Ruang Kelas : 8 Baik

Ruang Lab. IPA

Biologi : ada (Lab. bersama)

Fisika : ada (Lab. bersama)

Kimia : ada (Lab. bersama)

Ruang Lab. Bahasa : Belum ada

Ruang Lab IPS : Belum ada

Ruang Komputer : ada

Ruang Perpustakaan : ada

Mushollah : 1 Baik

Ruang Olahraga : Belum ada

Kantin Sekolah : 1 Baik

WC : 2 Baik

Kelengkapan fasilitas belajar di sekolah merupakan hal yang

sangat menunjang proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran semakin lengkap fasilitas yang dimiliki maka semakin lancer

proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Sebagai sekolah menengah atas, SMA PGRI Sungguminasa Kab.

Gowa memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan

mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang kondusif.

c. Jumlah Siswa

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Siswa-siswi di SMA PGRI Sungguminasa berjumlah 208 Siswa yang terdiri dari kelas X MIA berjumlah 28 Siswa kelas X IIS berjumlah 27 siswa, kelas XI MIA berjumlah 30 siswa, kelas XI IIS berjumlah 30 siswa, kelas XII IPA 1 berjumlah 30 siswa kelas XII IPA 2 berjumlah 32 siswa dan XII IPS berjumlah 28

3. Personil

Personil tenaga edukasi SMA PGRI Sungguminasa terdiri dari pimpinan atau kepala sekolah 1 orang, wakil kepala sekolah 1 orang, wali kelas/guru bidang studi, dan staf tata usaha dengan perincian sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah : 1 orang

2. Wakil Kepala Sekolah : 1 orang

3. Guru : 20 Orang

4. Staf Tata Usaha : 2 Orang

a. Guru

1. Nama-Nama Pimpinan SMA PGRI Sungguminasa Gowa

No Nama Jabatan

1. Dra. Hj. IsnawatiSallatu, M.Si Kepala Sekolah

2. Dra. Faridah Wakil Kepala Sekolah

2. Nama-Nama Guru Pamongdan Guru-Guru lain

No Nama Jabatan

1. Dra. Hj. IsnawatiSallatu, M.Si KepalaSekolah

2. Dra. Faridah WakilKepalaSekolah

3. Muh. Gusli, S.Pd Ekonomi/Bendahara

4. Drs. Abd. Haris, S.Pd Geografi/Pembina OSIS

5. Nurhaeda, S.Pd Pkn/KoodinatorPerpustakaan

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

6. Lince Rerung L. Padang, S.Pd Pembina Tk, I/ guru Madya

7. Dra. SamawatiPalad Pend. Seni/WaliKelas

8. Lince R. L. Padang, S.Pd Kimia/WaliKelas

9. SittiNurAsmi, S.Pd Biologi/KoordinatorLeb

10. IldaLisdawai, S.Pd BahasaInggris/WaliKelas

11. Supriadi, S.Pd BK/Mulok, WaliKelas

12. NurIdayani, S.Pd Prakarnya/Tikom

13. Rosniati, S.S., S.Pd., M.Pd Bahasa Indonesia

14. NurSyamsi Bahasa Indonesia

15. SuryaniMajid, S.Pd Fisika

16. Herliana, S.Pd Matematika

17. NurAhdiyah,S.Pd Sejarah

18. Nasrawati,S.Pd BahasaAsing

19. MuhRidwan.S.Jafar,S.pd Penjas

20. Hasniati, S.Pd Matematika/walikelas

21. SittiNursidah, S.Pd.I Pend. Agama Islam/B. Arab

3. NamaStaf Tata Usaha

No Nama Jabatan Alamat

1. ST. Merana KepalaTata Usaha Tomposappa

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

MIRANDA

105430013015

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SILABUS

MATA PELAJARAN PPKn SMK KELAS XI

MATERI HARMONISASI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM

PERSPEKTIF PANCASILA

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

SILABUS MATA PELAJARAN PPKn SMA

SATUAN PENDIDIKAN : SMA

KELAS : XI

SEMESTER : GANJIL

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Kompetensi Dasar Indikator pencapaian kompetensi

Materi Pokok Kegiatan pembelajaran

Penilaian Alokasi waktu

Sumber,alat, bahan Teknik Bentuk Contoh

3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3.1.1.Menjelaskan

makna hak asasi

manusia.

3.1.2. Menjelaskan

makna hak

kewajiban asasi

manusia.

3.1.3.Menelaah

karakteristik hak

asasi manusia

dalam nilai-nilai

pancasila.

3.1.4. Menelaah

karakteristik

kewajiban asasi

manusia dalam

nilai-nilai

pancasila

3.1.5. Menelaah

Makna hak asasi manusia

Makna Kewajiban asasi manusia.

Hak dan

kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar pancasila.

Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai

Peserta didik berdiskusi

Membaca dan mencari sumber yang relevan

Berpikir mengenai pemecahan masalah yang diberikan

Aktif mengoreksi jawaban (apakah pertanyaan sudah terjawab, atau seberapa jauh keakuratan jawaban yang diperoleh dengan estimasi sebelumnya.

Menemukan alternatif pemecahan lain.

Memperluas

Tes Non-tes

Pilihan ganda

Rubrik

Rubrik penilaian sikap

6x45’ (3xpertemuan)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MK, Kelas XI . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganeg

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

hak dan kewajiban

asasi manusia

sesuai nilai-nilai

dasar pancasila.

3.1.6. Menelaah

hak dan kewajiban

asasi manusia

sesuai nilai-nilai

instrumental

pancasila.

3.1.7. Menelaah

hak dan kewajiban

asasi manusia

sesuai nilai-nilai

praksis pancasila.

3.1.8. Menelaah

penyebab

pelanggaran hak

asasi manusia.

3.1.9. Menelaah

instrumental pancasila.

Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai praksis pancasila.

Penyebab

pelanggaran hak asasi manusia.

Kasus

pelanggaran ham di Indonesia.

Upaya pemerintah dalam menegakkan ham.

Upaya

konsep ilmiah dan generalisasi melalui pertanyaan konstruksi.

Kegiatan presentasi

Peserta didik aktif menjelaskan jawaban berdasar sumber yang terkait.

araan SMA/MA/SMK/MK, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Erlangga.

Hidayati., S &Prawirohartono., S. 2014. Konsep dan Penerapan BiologiSMA/MA Kelas X, Kelompok Peminatan. Penerbit : Bailmu

Internet/med

ia massa.

Power point

Video dan

gambar

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

kasus pelanggaran

hak asasi manusia

di Indonesia.

3.1.10. Menelaah

upaya pemerintah

dalam menegakkan

hak asasi manusia.

3.1.11. Menelaah

upaya penanganan

kasus pelanggaran

hak asasi manusia.

4.1.1.

penanganan kasus pelanggaran ham.

4.1 Menyajikan hasil analisis pelanggaran ham dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

4.2.1 Menalar hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 4.2.2 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam

Penyebab pelanggaran ham

Kasus pelanggaran ham di Indonesia.

Upaya pemerintah dalam menegakkan ham.

Upaya

Memperluas konsep ilmiah dan generalisasi melalui pertanyaan konstruksi.

Kegiatan presentasi

Peserta didik aktif menjelaskan jawaban berdasar sumber yang terkait.

Non tes Rubrik Lembar penilaian diskusi

2x45 (1xpertemuan)

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

kehidupan berbangsa dan bernegara

penanganan kasus pelanggaran ham.

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SMA PGRI SUNGGUMINASA

Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Kelas / semester : XI / ganjil

Alokasi waktu : 4 x pertemuan ( 2 X 45 menit )

Materi pokok : Harmonisasi Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif

Pancasila

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan indicator (IPK)

No Kompetensi dasar Indikator

1. 1.1 Menghayati nilai keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam

menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran

1.1 Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

hak dan kewajiban asasi manusia

berdasarkan perspektif Pancasila untuk

mewujudkan harmoni kehidupan

berbangsa dan bernegara

2.1 Menghargai nilai-nilai praksis dalam

kasus-kasus pelanggaran hak dan

kewajiban asasi manusia berdasarkan

perspektif Pancasila untuk mewujudkan

harmoni kehidupan berbangsa dan

bernegara

2.2.1 Bersikap peduli terhadap hak

asasi manusia berdasarkan

perspektif pancasila dalam

kehidupan berbangsa dan

bernegara

3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak

asasi manusia dalam prespektif Pancasila

untuk mewujudkan harmoni hak dan

kewajiban asasi manusia dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

3.1.1 Memahami konsep Hak dan

Kewajiban Asasi Manusia

3.1.2 Memahami substansi Hak dan

Kewajiban Asasi Manusia

dalam Pancasila

3.1.3 Menganalisis kasus-kasus

pelanggaran hak asasi manusia

3.1.4 Menganalisis upaya penegakan

Hak Asasi Manusia

3.1.4 Menganalisis pelanggaran hak

asasi manusia dalam perspektif

pancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

4.1 Menyaji hasil analisis kasus-kasus

pelanggaran hak asasi manusia

dalam perspektif Pancasila untuk

mewujudkan harmoni hak dan

kewajiban asasi manusia dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara

4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran

hak asasi manusia dalam perspektif

pancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

C. Tujuan pebelajaran

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Setelah mengamati, membaca dari berbagai sumber, berdiskusi, tanya jawab dan penugasan, peserta didik dapat:

1. Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan

yang Maha Esa

2. Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara

3. Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

4. Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

5. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia

6. Menganalisis upaya penegakan Hak Asasi Manusia

7. Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara

8. Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara

D. Materi Pembelajaran

Materi Pokok Harmonisasi Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila

a. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

b. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

c. Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia

d. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia

E. Metode pembelajaran

Strategi :pencarian informasi, dialog dan berpikir kritis Pendekatan : Scientific / Ilmiah Model : PAKEM Metode : diskusi tanya jawab dan penugasan

F. Media pembelajaran

Media yang di gunakan dalam proses pembelajaran: Leptop

Spidol

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Papan Tulis

G. Sumber belajar

Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas

XI

Pengalaman peserta didik dan guru

H. langkah-langkah pembelajaran

1. Proses pembelajaran

Pertemuan pertama dan kedua (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

/ waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan

berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan

kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

3. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab

tentang manfaat proses pembelajaran.

4. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

10

menit

Inti Mengamati

Mengamati gambar dan atau membaca dari berbagai

sumber dengan penuh rasa syukur tentang Konsep Hak

dan Kewajiban Asasi Manusia dan Substansi Hak dan

Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

Menanya

Guru membimbing peserta didik untuk

70

menit

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

mengidentifikasi pertanyaan dari pembelajaran yang

berkaitan dengan :

Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

dalam Pancasila

Mengajukan pertanyaan dengan penuh kejujuran dan

kedisiplinan tentang Konsep Hak dan Kewajiban

Asasi Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban

Asasi Manusia dalam Pancasila

Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk

media cetak dan elektronik dengan penuh kejujuran

dan kedisiplinan Konsep Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dalam Pancasila.

Mencatat semua informasi tentang materi Konsep Hak

dan Kewajiban Asasi Manusia dan Substansi Hak dan

Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila yang telah

diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi

dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

Mengasosiasi

Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan

tentang Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dan

Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam

Pancasila.

Menganalisis Konsep Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dalam Pancasila

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh

kedisplinan tentang Konsep Hak dan Kewajiban

Asasi Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dalam Pancasila

Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu

untuk merangkum poin-poin terpenting dari

pembahasan materi Konsep Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi

Manusia dalam Pancasila. Laporan dapat berupa

displai, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas

lembaran.

Guru menjelaskan pedoman penilaian selama penyajian

materi, seperti aspek penilaian meliputi :

- Kemampuan bertanya

- Kebenaran gagasan/materi

- Argumentasi yang benar dan logis

- Bahasa yang digunakan (bahasa baku)

- Sikap (sopan, toleransi, kerjasama)

Penutup Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal

Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu.

Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas dilaksanakan secara perorangan dan

untuk penilaian kompetensi pengetahuan.

10

menit

Pertemuan ketiga dan keempat (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

/ waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran dengan

melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa,

kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan

sumber belajar.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

3. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab

tentang manfaat proses pembelajaran.

4. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

10

menit

Inti Mengamati

Mengamati gambar dan atau membaca dari berbagai

sumber dengan penuh rasa syukur tentang Kasus-kasus

pelanggaran hak asasi manusia dan Upaya Penegakan

Hak Asasi Manusia.

Menanya

Guru membimbing peserta didik untuk

mengidentifikasi pertanyaan dari pembelajaran yang

berkaitan dengan :

Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia

Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia

Mengajukan pertanyaan dengan penuh kejujuran dan

kedisiplinan tentang Kasus-kasus pelanggaran hak

asasi manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi

Manusia.

Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk

70

menit

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

media cetak dan elektronik dengan penuh kejujuran

dan kedisiplinan Kasus-kasus pelanggaran hak asasi

manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.

Mencatat semua informasi tentang materi Kasus-kasus

pelanggaran hak asasi manusia dan Upaya Penegakan

Hak Asasi Manusia.yang telah diperoleh pada buku

catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mengasosiasi

Menganalisis Kasus-kasus pelanggaran hak asasi

manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.

Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan

tentang Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia

dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh

kedisplinan tentang Kasus-kasus pelanggaran hak

asasi manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi

Manusia.

Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu

untuk merangkum poin-poin terpenting dari

pembahasan materi Kasus-kasus pelanggaran hak asasi

manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.

Laporan dapat berupa displai, bahan tayang, maupun

dalam bentuk kertas lembaran.

Guru menjelaskan pedoman penilaian selama penyajian

materi, seperti aspek penilaian meliputi :

- Kemampuan bertanya

- Kebenaran gagasan/materi

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

- Argumentasi yang benar dan logis

- Bahasa yang digunakan (bahasa baku)

- Sikap (sopan, toleransi, kerjasama)

Penutup Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal

Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu.

Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas dilaksanakan secara perorangan dan

untuk penilaian kompetensi pengetahuan.

10

menit

Sungguminasa, 16 Juli 2019

Mahasiswa

Miranda NIM:105430013015

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Nama : Waktu :

No

Nama siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah Ket

Kerja sama

Mengungkapkan pendapat

Menjawab pertanyaan

SB B K DB B K SB B K 9-10 6-8 5 9-10 6-8 5 9-10 6-8 5

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Angket Respon Siswa Pada Model PAKEM

Berilah tanda chock list (√) sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pertanyaan di bawah ini: Keterangan : Ya atau Tidak Nama :………

No

Pertanyaan

Pilihan sikap Ya Tidak

1. Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik

2. Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini membuat saya lebih berani mengemukakan pendapat

3. Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih menghargai pendapat orang lain

4. Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran tematik dengan cara belajar seperti ini

5. Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini 6. Saya lebih suka belajar kelompok dari pada

belajar sendiri-sendiri

7. Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar

8. Cara belajar seperti ini, membuat saya lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru maupun teman

9. Belajar kelompok membuat saya lebih mudah

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Absen Siswa Kelas IPA Eksperimen

No NIS NAMA ABSEN PERTEMUAN

KETERANGAN

1 6043 Adel karay sulaiman √ √ a a a 2 6044 Ahmad said zahir √ √ √ √ √ 3 6045 Andi suci ramadahan.A.B √ √ a √ √ 4 6047 Arif budiman √ √ √ √ √ 5 6048 Asri radiansah √ √ √ √ √ 6 6049 Candra januarta sufianto chai √ √ a √ a 7 6050 Desriani natasyia yahya a √ √ a √ 8 6051 Erling √ √ √ a √ 9 6052 Farnsiska aprilia akur √ √ √ a √ 10 6053 Goido sepivianus prasetio √ √ √ √ √ 11 6054 handayani √ √ √ a √ 12 6055 Hariyanti.R √ √ √ √ √ 13 6056 Ihsan √ √ √ √ √ 14 6057 isnawati √ √ √ √ √ 15 6058 Katrina butu allo √ √ √ √ √ 16 6059 Lusiano novendra jandu √ √ √ √ √ 17 6060 Mardiana a √ √ √ √ 18 6062 Muh. Kasman tahir √ √ √ √ √ 19 6063 Muh. fadil √ √ √ √ √ 20 6064 Muh. Padil aswandi √ √ √ √ √ 21 6065 Muh. Ridwan maulana √ √ √ √ √ 22 6067 Muh. Yaumil imam.R √ √ √ a √ 23 6068 Nurindah √ √ i a √ 24 6070 Nur hikmah.A √ √ √ √ √ 25 6071 Nur resky afriyanti √ √ √ √ √ 26 6072 Nur sri rahayu √ √ √ √ √ 27 6073 salsabilah √ √ √ √ √ 28 6074 Sendy aulia ramadhan √ a √ √ √ 29 6075 Sahrul ramadhan √ √ s √ √ 30 6076 Tri ita putri a √ √ √ √ JUMLAH

HADIR TIDAK

27 3

29 1

25 5

24 6

28 2

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Absen Siswa Kelas IPS Kontrol

No NIS NAMA ABSEN PERTEMUAN

KETERANGAN

1 6078 Aditia a √ √ a √ 2 6079 Alamsyah ramadhan agus √ a √ √ √ 3 6080 Ananda putri shindi rahmat a √ a √ √ 4 6081 Aurielia febriyanto herlina √ √ √ √ √ 5 6083 chaidir a √ √ a a 6 6084 Datuk herlambang √ √ √ √ √ 7 6085 Gregorius nandito putra a √ √ √ √ 8 6087 Irsandi saputra latief √ a √ √ √ 9 6088 Katarina isdiani √ √ √ √ √ 10 6089 Katarina gelu a a √ √ √ 11 6090 Maria yolanda jadut √ √ √ √ √ 12 6093 Muh. Ilham √ a √ √ a 13 6094 Muh. Iqra suwandi √ √ √ √ √ 14 6095 Muh. Mirza anugrah √ √ √ √ √ 15 6096 Muh. Restu saisar panjaitan √ a a √ √ 16 6099 Nabilah azzahra a √ √ √ √ 17 6100 Nadia a √ √ √ √ 18 6102 Ninis indah sari √ √ √ √ a 19 6103 Nur fadillah √ √ √ √ √ 20 6104 Nurfanisa √ √ √ a a 21 6105 Nursanti √ √ √ √ √ 22 6106 Pipit novianti a √ √ √ a 23 6017 Putri salsabilah √ √ √ √ √ 24 6108 Sucih ramadani √ √ √ √ √ 25 6109 Sultan harun √ √ √ √ a 26 6110 Sri afia ovaira a √ √ √ √ 27 6111 Tiara √ √ √ √ √ 28 6112 Tri nurhalizah √ √ a √ √ 29 6114 Muh. Raihan a √ √ √ a 30 6116 Muh. Fakhri zacky a a √ √ √ JUMLAH

HADIR TIDAK

19 11

24 6

27 3

27 3

23 7

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

1. Analisis Statistik Responden Kelas Eksperimen

Tabel 4.3. Karakteristik Siswa Kelas XI IPA Eksperimen

No Responden Umur Jenis Kelamin

L P 1 Adel karay sulaiman 16 √ 2 Ahmad said zahir 16 √ 3 Andi suci ramadhan. A.B 16 √ 4 Arif budiman 16 √ 5 asri radiansah 16 √ 6 Candra januarta sufianto chai 16 √ 7 Desriani natasyia yahya 16 √ 8 Erling 17 √ 9 Farnsiska aprilia akur 16 √ 10 Goido sepivianus presetio 15 √ 11 Handayani 16 √ 12 Harinyanti.R 16 √ 13 Ihsan 17 √ 14 Isnawati 17 √ 15 Katrina butu allo 16 √ 16 Lusiano novendra jandu 16 √ 17 Mardiana 16 √ 18 Muh. Kasman tahir 16 √ 19 Muh.padil 17 √ 20 Muh. Padil aswandi 16 √ 21 Muh.ridwan maualana 17 √ 22 Muh. Yaumil imam R 17 √ 23 Nurindah 16 √ 24 Nur hikmah. A 16 √ 25 Nurul resky Afriyanti 15 √ 26 Nur sri rahayu 15 √ 27 Salsabilah 16 √ 28 Sendy aulia ramadan 16 √ 29 Sahrul ramadhan 15 √ 30 Tri ita putrid 16 √

Jumlah Rata-rata

482 16

15 15

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

2. Karakteristik Kelas Kontrol

Tabel 4.4. Karakteristik Siswa Kelas XI IPS Kontrol

No Responden Umur Jenis Kelamin L P

1 Aditia 16 √ 2 Alamsyah ramadhan agus 16 √ 3 Ananda putri shindi rahmat 16 √ 4 Aurielia febriyanto herlina 17 √ 5 Chaidir 16 √ 6 Datuk herlambang 16 √ 7 gregorius nandito putra 16 √ 8 Irsandi saputra latief 17 √ 9 katarina isdiani 16 √ 10 Katarani gelu 15 √ 11 Maria yolanda jadut 16 √ 12 Muh. Ilham 16 √ 13 muh.iqra suwandi 17 √ 14 muh. Mirza anugrah 17 √ 15 Muh. Restu saisar panjaitan 16 √ 16 Nabilah azzahra 16 √ 17 Nadia 16 √ 18 Ninis indah sari 16 √ 19 Nur fadillah 17 √ 20 Nurfanisa 16 √ 21 Nursanti 17 √ 22 Pipit novianti 17 √ 23 Putri sal sabilah 16 √ 24 Sucih ramadhani 16 √ 25 Sultan harun 15 √ 26 Sri afia ovara 15 √ 27 Tiara 16 √ 28 Tri nurhalizah 16 √ 29 Muh.raihan 15 √ 30 Muh fakhri zacky 16 √

Jumlah Rata-rata

483 16,1

13 17

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tes Tugas kelas XI IPS kontrol

1. Jelaskan defenisi hak dan kewajiban HAM yang kalian ketahui?

2. Sebutkan dan jelaskan2 defenisi menurut para ahli dan simpulkan sendiri ?

3. Sebutkan minimal 5 kasus pelanggaran HAM ?

4. Sebutkan minimal 5 pelanggaran kewajiban HAM ?

5. Apa yang menyebabkan seseorang melanggar hak dan kewajiban HAM ?

Jawaban

1. Hak adalah hal yang kita dapatkan setelah menjalani kewajiban dan kewenangan

atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu

yang harus dilakukan untuk mendpatkan hak. Manusia juga memiliki hak asasi

manusia yang telah di peroleh sejak lahir

2. a. menurut Mahfudz M.D. menjelaskanbahwa HAM merupakanhak yang

melekat pada martabat setiap manusia yang mana hak tersebut dibawah sejak

lahir kedunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.

b. menurut John Locke. Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang

berlangsung diberikan tuhan yang esa kepada manusia sebagai kodrai. Oleh

karenanya tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya

3. a. peristiwatrisakti

b. kasuspembunuhanmarsinah

c. kasusdukunsantet di banyuwangi

d. penculikanaktivis pro demokrasi

e.kasihpenganiayaanwartawa

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

4. a. tidakmembayarpajak

b. melawanhukum

c. tidakmenjagaketertiban

d. melanggaraturan yang berlaku

e. tidakikutmempertahankan NKRI

5. dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa peristiwa-peristiiwa

pelanggaran HAM seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan,

penganiayan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantudan lain

sebagainya

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tugas Ulangan Kelas XI IPS Kontrol

1. apa kalian ketahui tentang makna HAM ?

2. Sebutkan bunyi UU RI nomor 39 tahun 1999 tentang HAM?

3. HAM memiliki ciri-ciri khusus sebutkan ?

4. Jelaskan secara sederhan amakna kewajiban HAM yang kalian ketahui ?

5. Mengapa hak dan kewajiban HAM dikatakan sebagai dua hal yang saling

berkaitan dan tidak dapat di pisahkan ?

Jawaban 1. Selain mendapatkan hak, setiap orang juga mempunyai kewajiban.

Tentunya juga mempunyai kewajiban. Seorang anak, harus melaksanakan

perintah orang tua, misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah.

2. Seperangkat hak yang melekat pada keberadaan dan hakekat manusia

sebagai makhluk tuhan yang mahaEsa yang merupakan anugrah yang wajib

untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi negara, pemerintah,

hukum dan setiap pribadi demi kehormatan juga perlindungan terhadap

harkat dan martabat manusia.

3. a. tidak dapat dicabut

b.tidak dapat dibagi

c. hakiki

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

d. universal

4. sapabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan dan tegak terlaksananya HAM

5. hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu, kedua hal yang terlihat paradok situ harus disatukan, ada hak dan sekaligus ada kewajiban, agar semuanya terjalin secara adil dan berimbang

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tes Tugas kelas XI IPA Eksperimen

6. Jelaskan defenisi hak dan kewajiban HAM yang kalian ketahui?

7. Sebutkan dan jelaskan2 defenisi menurut para ahli dan simpulkan sendiri ?

8. Sebutkan minimal 5 kasus pelanggaran HAM ?

9. Sebutkan minimal 5 pelanggaran kewajiban HAM ?

10. Apa yang menyebabkan seseorang melanggar hak dan kewajiban HAM ?

Jawaban

1. Hak adalah hal yang kita dapatkan setelah menjalani kewajiban dan kewenangan

atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu

yang harus dilakukan untuk mendpatkan hak. Manusia juga memiliki hak asasi

manusia yang telah di peroleh sejak lahir

2. a. menurut Mahfudz M.D. menjelaskanbahwa HAM merupakanhak yang

melekat pada martabat setiap manusia yang mana hak tersebut dibawah sejak

lahir kedunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.

b. menurut John Locke. Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang

berlangsung diberikan tuhan yang esa kepada manusia sebagai kodrai. Oleh

karenanya tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya

3. a. peristiwatrisakti

b. kasuspembunuhanmarsinah

c. kasusdukunsantet di banyuwangi

d. penculikanaktivis pro demokrasi

e.kasihpenganiayaanwartawa

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

4. a. tidakmembayarpajak

b. melawanhukum

c. tidakmenjagaketertiban

d. melanggaraturan yang berlaku

e. tidakikutmempertahankan NKRI

5. dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa peristiwa-peristiiwa

pelanggaran HAM seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan,

penganiayan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantudan lain

sebagainya

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

Tugas Ulangan Kelas XI Eksperimen

6. apa kalian ketahui tentang makna HAM ?

7. Sebutkan bunyi UU RI nomor 39 tahun 1999 tentang HAM?

8. HAM memiliki ciri-ciri khusus sebutkan ?

9. Jelaskan secara sederhan amakna kewajiban HAM yang kalian ketahui ?

10. Mengapa hak dan kewajiban HAM dikatakan sebagai dua hal yang saling

berkaitan dan tidak dapat di pisahkan ?

Jawaban 4. Selain mendapatkan hak, setiap orang juga mempunyai kewajiban.

Tentunya juga mempunyai kewajiban. Seorang anak, harus melaksanakan

perintah orang tua, misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah.

5. Seperangkat hak yang melekat pada keberadaan dan hakekat manusia

sebagai makhluk tuhan yang mahaEsa yang merupakan anugrah yang wajib

untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi negara, pemerintah,

hukum dan setiap pribadi demi kehormatan juga perlindungan terhadap

harkat dan martabat manusia.

6. a. tidak dapat dicabut

b.tidak dapat dibagi

c. hakiki

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

d. universal

4. sapabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan dan tegak terlaksananya HAM

5. hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu, kedua hal yang terlihat paradok situ harus disatukan, ada hak dan sekaligus ada kewajiban, agar semuanya terjalin secara adil dan berimbang

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

1. Kepala sekolah

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

2. Guru pamong

3. Proses pembelajaran kelas XI IPA dan IPS

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …
Page 130: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, …

RIWAYAT HIDUP

Miranda lahir di Bantaeng, 25 Juli 1995. Dari ayahanda ALM

Abbas dan ibunda Rapia. Penulis merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SDN 24 Pandang-Pandang

dan lulus tahun 2009, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Bissappu

dan selesai pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan tingkat SMAN 1 Bantaeng dan

selesai pada tahun 2015.

Pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk perguruan tinggi pada Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi dengan judul

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Dan Menyenangkan (Pakem) Dalam

meningkatkan Hasil Belajar PPKn Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.