Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK DAN
KARTU MISTERIUS (KOKAMI) TERHADAP HASIL BELAJARMEMBACA
CERITA PENGALAMAN BAHASA INDONESIA
KELAS III SD INPRES ANDI TONRO MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
SRI IRMAWAHYUNI
10540 9302 14
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR STRATA SATU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnyabersamakesukaranituadakemudahan,
karenaitubilakautelahselesai (mengerjakan yang lain) dankepadaTuhan,
berharaplah
(QS Al Insyirah: 6-8)
Kupersembahkan Untuk:
Kedua orang Tuaku Muhammad dan Darmawati S.H
Keluarga Tercinta
Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen Pembimbing Skripsi
Teman-teman Seperjuangan PGSD 14 H dan Teman P2k
Serta Rakanda dan Ayunda Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Qabilah Universitas Muhammadiyah Makaasar
ABSTRAK
Sri Irmawahyuni, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) terhadap Hasil Belajar Membaca Cerita
Pengalaman Siswa Kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota
Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bawah bimbingan
Muhammad Akhir dan H.Tjoddin,S.B
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah media pembelajaran Kotak
Kartu Misterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap hasil belajar Membaca Cerita
Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan TamalateKota
Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-Eksperimental Design yang
menggunakan desain “One Group Pretest Posttest Design”. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar yang berjumlah 23
orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 23 orang,
terdiri 15 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik pemberian tes. Data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial.
Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa nilai pengaruh media
pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)terhadap hasil belajar Membaca
Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota
Makassar sebesar 12,81. Berdasarkan nilai 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tersebut dapat dibandingkan
dengan nilai 𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 db = N-1, 23 – 1 = 22. Jadi, db = 23 – 1 = 22 dan t = 0,05 (tabel
terlampir). Sementara, 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 12,81 dan 𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.07387. Dengan demikian
𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 .
Perbandingan hasil kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa
nilai 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebanyak 12,81> nilai 𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2.07387. Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis penelitian yang diajukan diterima.
Hipotesis diuji dengan statistik uji t, yaitu penggunaan media pembelajaran Kotak
Kartu Misterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap hasil belajar Membaca Cerita
Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota
Makassar.
Kata Kunci : Media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI), hasil
belajar Membaca Cerita Pengalaman
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)
Terhadap Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman Bahasa Indonesia Murid Kelas
III SD Inpres Andi Tonro Makassar”dirampungkan dalam rangka memenuhi salah
satu persyaratan meraih gelar Strata Satu Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dalam bentuk
bimbingan, saran, maupun dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, selayaknya apabila
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
Ayahanda Muhammad dan Ibunda Darmawati, S.H yang telah banyak
berkorban demi masa depan penulis, terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan,
keikhlasan dan do’a restunya yang telah memperlancar segala aktivitas studi penulis.
Ucapan terima kasih kepada Dr. Muhammad Akhir S.Pd.,M.Pd, dosen
pembimbing I yang dengan sabar dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan teliti
memberikan arahan serta pikiran untuk membimbing penyusunan skripsi ini. Drs.
H.Tjoddin SB., M.Pd, dosen pembimbing II yang dengan sabar dan teliti memberikan
arahan, masukan, saran dan motivasi saya dalam penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan
untuk menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.Erwin Akib,
S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah berkenan memberikan fasilitas dan sarana
prasarana sehingga proses studi dapat berjalan dengan lancar. Aliem Bahri, S.Pd.,
M.Pd,Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi.Bapak dan Ibu
Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah menyalurkan ilmunya
kepada penulis.
Terima kasih kepada Dra.Hj. Akhamah., MM , Kepala SD Inpres AndiTonro
Makassar , dan Ibu Andriani, S.Pd Guru Kelas III SD Inpres AndiTonro Makassar
serta guru-gurunya yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SD Inpres AndiTonro Makassar.
Terimakasihjugakepadabapak H. Begurdi .B danNyDra.Hj. SuriRahmadaniah
MM yang
senantiasamemberikandoadandukungannyasertakebaikannyaselamakuranglebi
h 7 tahuntinggalbersama.
Terima kasih kepada saudara-saudaraku Mawadda Warahmah, Ikhwatul
Mubarak,dan Agil Bukhari Muslim atas doa dan dukungannya dan semua keluargaku
yang selalu menjadi pendengar dan motivator bagi penulis.
Teman-teman RakandadanAyundaGerakanKepanduanHizbulWathan Qabilah
UniversitasMuhammadiyahMakassarterimakasihselamabergabungkalianadalahpende
ngarterbaikku.TerkhususdanteristimewaangkatanXVIII“LEBAH”kalianadalahsaudara
taksedarahyangsenantiasamembantupenulissehinggatersusunnyaskripsiini.
Serta rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan
2014 khusunsya kelas H atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya
kepada penulis yang telah memberi warna indah dalam hidup.
Terlalu banyak orang yang berjasa kepada penulis selama menempuh
pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan termuat
bila dicantumkan namanya satu per satu, oleh karena itu kepada mereka semua tanpa
terkecuali penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan penghargaan
setinggi-tingginya. Semoga Allah swt. membalas semua kebaikan dan jerih payah
kita dengan pahala yang melimpah dan tak terbatas.
Amin Ya Rabbal Alamin..
Makassar, Juni 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .............................................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LatarBelakang ............................................................................. 1
B. RumusanMasalah ........................................................................ 4
C. TujuanPenelitian.......................................................................... 4
D. ManfaatPenelitian........................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS .
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 6
1. Penelitian yang Relevan ........................................................ 6
2. Media Pembelajaran KOKAMI ........................................ 7
a. Pengertian Media Pembelajaran ...................................... 7
b. Jenis Media Pembelajaran ............................................... 9
c. Fungsi danManfaat Media Pembelajaran ........................ 13
d. Pengertian KOKAMI ...................................................... 14
e. Kelebihan dan Kekurangan Media KOKAMI ................ 14
3. Hasil Belajar .......................................................................... 15
a. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 15
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................... 18
c. FungsiHasilBelajar ......................................................... 19
B. KerangkaPikir.............................................................................. 20
C. HipotesisPenelitian ...................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 23
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 23
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 24
1. Populasi ................................................................................ 24
2. Sampel .................................................................................. 25
C. DefinisiOperasional ................................................................... 26
D. Instrumen Penelitian .................................................................. 27
E. TeknikPengumpulan Data .......................................................... 28
F. Teknik Analisis Data.................................................................. 29
1. Teknik Analisis Deskriptif ................................................... 29
2. Teknik Analisis Inferensial .................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 33
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 33
B. Pembahasan .................................................................................. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 47
A. Kesimpulan .................................................................................. 46
B. Saran ........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pikir.............................................................................. 22
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 DistribusiPopulasi Peneliti ................................................................... 25
3.2 DistribusiSampel Penelitian .................................................................. 25
3.3 Tingkat PenguasaanMateri .................................................................... 30
4.1 Data Nilai Pretes ................................................................................... 34
4.2 Perhitunganuntukmencarimean(rata-rata) nilaipretest .......................... 34
4.3Tingkat HasilBelajarPretest ...................................................................... 36
4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman ...... 36
4.5 Data Nilai Posttest ................................................................................. 38
4.6 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest ................... 39
4.7 Tingkat Hasil Belajar Posttest ............................................................... 40
4.8 Deskripsiketuntasanhasilbelajarmembacaceritapengalaman ............. 40
4.9 Analisisskor pre-test dan post-test ........................................................ 42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kompri (2016 : 15), Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan
dan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik
menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran tertentu.
Pendidikan adalah hak bagi setiap insan manusia, tanpa terkecuali karena
negara sudah menjamin warganya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Undang-
Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, 2008: 2 )
Pendidikan merupakan kunci semua kesuksesan dan kemajuaan
manusia.Dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik
sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat.
Di Indonesia sendiri telah ditentukan beberapa mata pelajaran wajib yang
dipelajari dalam pendidikan formal.Salah satunya adalah pendidikan bahasa
Indonesia.Sebagai bahasa persatuan di NKRI, dalam dunia pendidikan keterampilan
berbahasa merupakan hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Oleh karenanya,
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran utama.Sebagai wujud
pentingnya mata pelajaran ini, setiap guru wajib memberikan kompetensinya dalam
memberikan pemahaman kepada peserta didik.
Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang cukup
kompleks.Mata pelajaran ini menuntut guru dan peserta didik atau siswa banyak
membaca dan memahami sebuah tulisan.
Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di
sekolah mencakup empat segi, yaitu Keterampilan menyimak/mendengarkan
(listening skills), Keterampilan berbicara (speaking skills), Keterampilan membaca
(reading skills), dan Keterampilan menulis (writing skills).
Setiap keterampilan berkaitan dengan keterampilan-keterampilan lainnya
dengan cara yang beraneka ragam. Misalnya, dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur : mula-mula, pada
masa kecil, diajarkan belajar menyimak/mendengarkanbahasa, kemudian berbicara ;
sesudah itu diajarkanmembacadan menulis.Menyimak dan berbicara kita pelajari
sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di
sekolah.Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu
kesatuan.Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan proses-proses
berfikir yang mendasari bahasa.Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya,
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan fikirannya.
Farr dalam Dalman (2013:5), mengemukakan, “reading is the heart of
education”, yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan.Dalam hal ini,
orang yang sering membaca, pendidikannya akan maju dan ia akan memiliki
wawasan yang luas.
Menurut Sadhono dan Slamet dalam Purnamasari (2014:12) keterampilan
membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan
lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk
pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras.
Dalam sebuah buku yang menjelaskan tentang professional seorang guru
dikatakan bahwa seorang guru disebut profesioal jika memiliki peningkatan
kualifikasi atau kemampuan dalam mencapai kriteria standar yang ideal
(Suprihatiningrum, 2016: 81).Dalam hal ini yang dimaksud adalah berupaya untuk
melengkapi media-media pembelajaran yang mampu memberikan stimulus terhadap
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Wiratmojo dan Sasonohardjo (Falahuddin, 2014 : 104) berpendapat
bahwaPenggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu.
Menurut Kurniawan (2014: 177), ”Media pembelajaran sejalan dengan konsep
pembelajaran itu sendiri yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
(guru) dengan tujuan agar terjadi proses belajar pada orang lain (siswa).
Sehubungan dengan berbagai penomena dan permasalahan di atas, penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalaman Kelas III SD Inpres
Andi Tonro Makassar.”
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah
“ApakahMedia Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) berpengaruh
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalama pada
Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar?’’
C. TujuanPenelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Media
Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalama pada Kelas III SD Inpres Andi Tonro
Makassar.
D. ManfaatPenelitian
Setiap penelitian tentunya mempunyai manfaat dari apa yang diteliti. adapun
manfaat dari penelitian ini baik manfaat teoritis maupun praktis yaitu:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Dapat dijadikan referensi strategi pembelajaran Bahasa Indonesiakhususnya
pembelajaran membaca cerita pengalaman.
b. Dapat dijadikan acuan pengembangan teori pembelajaranmembaca .
c. Dapat dijadikan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang terkait dengan
pembelajaran membaca .
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dengan penelitian yang dipaparkan
sebagai berikut :
a. Sebagai acuan untuk terus meningkatkan cara belajar bahasa Indonesia.
b. Sebagai bahan acuan dalam proses belajar mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rostika (2016) dengan judul
“Penggunaan media kotak dan kartu misterius untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran ips kelas III SDN 7 Ampeanpenelitian ini dilakukan secara
berkala menggunakan beberapa siklus. Siklus I memperoleh skor 75,52% dan pada
siklus II sebesar 83,57%. Jumlah kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 13%
sehingga disimpulkan bahwa setelah diterapkan media kotak kartu misterius dalam
pembelajaran ips terjadi peningkatan.
Selain penelitian tersebut, sebelumnya juga telah dilakukan penelitian oleh
Yuseu (2015) yang meneliti tentang pengaruh penggunaan media (kokami) kotak
kartu misterius terhadap pemahaman konsep ips siswa kelas III di SDN Bambu Apus
II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah permainan kotak kartu misterius
(kokami) bahwa nilai rata-rata pratindakan sebesar 75,88% dan setelah diberikan
tindakan sebesar 80,75%. Sehingga disimpulkan bahwa setelah diterapkan media
kotak kartu misterius dalam pembelajaran ips terjadi peningkatan.
Dari kajian tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media Kotak dan Kartu
Misterius(KOKAMI) Terhadap Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman Bahasa
Indonesia kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.
2. Media Pembelajaran KOKAMI
a. Pengertian Media Pembelajaran
Belajar bukan hanya sekedar memindahkan ilmu guru yang dimiliki kepada
siswanya. Dalam proses belajar mengajar, guru bukanlah satu-satunya sumber
belajar. Guru dapat membantu menyiapkan proses pembelajaran yang sesuai untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, disini guru berperan
sebagai pembimbing dan fasilitator dalam proses belajar mengajar tersebut. Dalam
menyiapkan proses belajar, media pembelajaran merupakan hal yang sangat
dibutuhkan untuk membuat proses belajar menjadi aktif dan menyenangkan bagi
siswa. Terlebih dahulu, dengan proses belajar tersebut akan menjadi suatu hal yang
bermakna dalam diri siswanya.
Menurut bahasa, media berasal dari bahasalatin yang merupakan bentuk
jamak dari kata “ medium” yang berati perantara atau pengantar. Secara umum dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi.
Menurut Kurniawan (2014: 176-177) menyatakan bahwa “ media
pembelajaran bisa diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan
disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.
Menurut Gagne dan Briggs (dalam Sundayana,2013:5) “secara implisit
menyatakan bahwa, media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain buku, tape-recorder,
kaset, video camera, film, slide,(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,dan
computer”. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan murid yang dapat
merangsang murid untuk belajar.
Menurut Bovee (dalam Sundayana, 2013: 6) menyatakan bahwa, “media
adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk pesan
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar,
dan bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa
bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat
dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia
realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam.
Menurut Falahuddin (2014:109), mengartikan media sebagai jenis komponen
dalam lingkungan pebelajar yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada
dengan itu, Bringgs juga mengartikan media sebagai alat untuk memberikan
rangsangan bagi pebelajar agar terjadi proses belajar.
Menurut Arsyad (2016: 5) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian
pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar, meningkatkan dan memotivasi
siswa dalam proses dan hasil belajar.
Berkenaan dengan sumber belajar, seringkali media pembelajaran dengan
sumber belajar dikatakan sama. Menurut Tim Pendidikan Ilmu Pendidikan FIP-UPI
(2011: 200), dikatakan bahwa media pembelajaran itu termasuk sumber belajar, tetapi
sumber belajar bukan hanya media pembelajaran. Jadi, media pembelajaran hanyalah
bagian dari sumber belajar pada kategori bahan ( Software) dan peralatan (hardware).
Berdasarkan berbagai pengertian tentang media pembelajaran yang telah
diungkapkan diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang menjadi perantara dan mampu memberikan dorongan atau
meningkatkan / motivasi belajar peserta didik.
b. Jenis Media Pembelajaran
Merujuk pada media belajar Kurniawan (2014 : 180-181), ragam media
pembelajaran terdiri dari media audio (suara), visual (gambar), dan
audiovisual(video), dengan penjelasa sebagai berikut.
1) Media audio, yaitu media penyampaian dan penyajian materi menggunakan atau
dalam bentuk suara. Seperti radio, kaset, rekaman, gambar, dan sebagainya.
2) Media visual, yaitu media penyampaian dan penyajian materi berupa gambar yang
bisa diamati oleh mata. Seperti gambar, benda secara langsung, dan lain
sebagainya.
3) Media audiovisual, yaitu media penyampaian dan penyajian materi berupa gambar
dan suara atau biasa disebut video yang bergerak maupun tidak bergerak.
Menurut Tim Pendidikan Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2011: 210-211),
berdasarkan cara dan bentuk penyajiannya media pembelajaran diklarisifikasikan
kedalam beberapa kelompok, antara lain sebagai berikut.
1) Kelompok kesatu
a). Media Grafis, yaitu media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar (seperti diagram,
bagan, grafik, dan sebagainya).
b). Media bahan cetak, yaitu media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan, /printing atau offset (seperti buku teks, modul, dan sebagainya).
c). Media gambar diam, yaitu media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui
proses fotografi(seperti foto).
2) Kelompok kedua
a) Media proyeksi diam, yaitu media visual yang diproyeksikan atau
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan.
b) Media OHP dan OHT, yaitu media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP( Overhead Proyector).
c) Media Opaque Proyektor tak tembus pandang, yaitu media visual yang
digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus
pandang (seperti buku dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang
tiga dimensi).
d) Media slide, yaitu media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut
dengan proyektor slide.
e) Media filmstrip, yaitu media visual yang hampir sama dengan media slide hanya
saja terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan.
3). Kelompok ketiga
a) Media audio, yaitu media yang penyampaian pesannya hanya bisa diterima oleh
indera pendengaran (seperti radio).
b) Media alat perekam pita magnetik, yaitu media yang menyajikan pesannya
melalui proses perekam kaset audio menggunakan gelombang elektromagnetik
sebagai alat pemancarnya.
4). Kelompok keempat
Media audio visual diam, yaitu media yang penyampaian pesannya hanya bisa
diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran, tetapi gambar yang dihasilkan
adalah gambar diam atau sedikit memilki unsur gerak.
5). Kelompok kelima
Film (film motion picture), yaitu serangkaian gambar diam (still picture) yang
meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup
dan bergerak.
6). Kelompok keenam
a) Televisi, yaitu media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan
gerak (sama dengan film).
b) Media televisi terbuka, yaitu media audio-visual gerak yang penyampaian
pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari stasiun, kemudian
pesan diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
c) Media televisi pesan terbatas (TVST), yaitu media yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan kabel TV).
d) Media video Casette video recorder (CVR), yaitu media yang perekamannya
dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan penanyangannya melalui
pesawat televisi.
7). Kelompok ketujuh
a) Multimedia, yaitu media yang sistem penyampaiannya menggunakan berbagai
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.
b) Media objek, yaitu media yang penyampaian pesannya tidak dalam bentuk
penyajian melainkan melalui ciri fisiknya sendiri seperti warnanya, bentuknya,
dan lain sebagainya.
c) Media interaktif, yaitu berupa interaksi antarsiswa ketika sedang memperhatikan
suatu objek dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan berbagai jenis media pembelajaran yang diuraikan diatas,
disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis media pembelajaran yang utama, yaitu media
audio, visual, dan audiovisual yang memiliki fungsi masing-masing.
c. Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Menurut Arsyad (2013: 19) mengatakan bahwa salah satu fungsi media utama
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi dan lingkungan belajaryang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan
menurut Djamarah dan Zain(2013: 134), fungsi media pembelajaran adalah sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
Levie dan Lentz (Arsyad, 2013: 20) mengemukakan beberapa fungsi media
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1) Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif, yaitu fungsi dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar(membaca) teks yang bergambar.
3) Fungsi kognitif, yaitu fungsi yang dapat dilihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris, yaitu fungsi yang mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan dengan secara verbal.
Dari fungsi diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama dari media
pembelajaran adalah sebagai perantara untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran
yang efektif sebagaimana seharusnya.
d. Pengertian KOKAMI
Menurut Desiningrum, (2014:247) Kokami (Kotak Kartu Misterius)
merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa.
Media kokami merupakan gabungan antara permainan dengan media. Media
permaianan kokami ini menjadi salah satu alternatif yang berfungsi merangsang
kegiatan belajar menjadi lebih aktif dan mampu menarik perhatian siswa dari
kejenuhan. Melalui media ini siswa dapat bermain sekaligus belajar mengenai materi
yang diajarkan sehingga pembelajarannya akan membekas.
Hal yang perlu disiapkan dalam media kokami adalah amplop-amplop yang
berisi kartu pesan. Kartu pesan tersebut berisi materi pelajaran yang ingin
disampaikan kepada siswa, kemudian diformulasikan kedalam bentuk perintah,
petunjuk, dan pertanyaan.
e. Kelebihan dan Kekurangan Media KOKAMI
Media kokami merupakan bagian dari multimedia pengalaman terlibat karena
kokami disajikan dalam bentuk permainan dengan suasana yang menuntut keaktifan
siswanya. Media yang disajikan dalam bentuk permainan ini mempunyai beberapa
kelebihan, yaitu:
1) Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi kaidah-kaidah
asas (prinsip)-nya, unsur-unsur pokoknya, prosesnya, hasil dan dampaknya
dengan cara yang menyenangkan.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk berpikir, berimajinasi,
menampilkan gagasan-gagasan baru secara lancar dan orisinal serta memberikan
kesempatan untuk menguasai keterampilan motorik.
3) Siswa dapat belajar bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, saling
menghargai dan menghormati, dan sebagainya.
4) Siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinya sendiri sebagai
individu dan sebagai anggota kelompok.
5) Suasana permainan menerima siswa sebagaimana adanya, memberikan
kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam memupuk bakat dan minat anak
untuk berprestasi dan berkreasi secara aktual.
Selain kelebihan diatas, media yang disajikan dalam bentuk permainan juga
memiliki kelemahan, diantaranya: (a) siswa lebih tertarik pada permainannya dari
pada hasil yang ingin dicapai, (b) siswa akan lupa waktu, (c) memerlukan banyak
persiapan.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar menurut Nawawi dalam K.Brahim (dalam
Susanto,2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes atau evaluasi.
Menurut Sudjana, (2009: 23) pengertian hasilbelajar sebagai berikut:
“Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki murid setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil
belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan murid
dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyususn dan membina
kegiatan-kegiatan murid lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
maupun individu”.
Sanjaya (2009: 28) mengemukakan bahwa:
“Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati sesudah
mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan
keterampilan.Pengetahuan menunjuk pada informasi yang tersimpan
dalam pikiran, sedangkan keterampilan menunjuk pada aksi atau reaksi
yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu tujuan”.
Selanjutnya Menurut Reich (Yanuarti dan Sobandi, 2016 : 12),Hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam bentuk huruf atau angka
disetiap akhir dari pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Maher (Yanuarti dan
Sobandi, 2016 : 12) juga mengemukakan bahwaHasil belajar menjadi suatu
pengalaman belajar bagi siswa dalam perubahan tingkah laku mereka dan hasil
belajar tidak menjadi patokan bagi siswa untuk belajar lebih giat.
Jadi, hasil belajar murid adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap.
Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid.
Interaksi guru dan murid sebagai makna utama proses pembelajaran memegang
peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan murid
dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek
dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah
kegiatan belajar murid dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar
dalam kontesktual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan
oleh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh murid dalam mencapai
tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimilki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian hasil
belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai murid, baik hasil belajar (nilai),
peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah laku
atau kedewasaannya.
Untuk mengetahui hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang diajarkan, dilakukan dengan menggunakan format penilaian observasi yang
mengontrol selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Darinya akan
diperoleh catatan rekaman aktivitas murid. Format ini dapat dikatakan sebagai alat tes
atau alat evaluasi pelaksanaan kegiatan tindak lanjut.
Sudjana (2009: 27) menuliskan ada enam aspek ranah psikomotorik yakni “gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau
ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresifdan
interpretative”.Hasil belajar merupakan interaksi dengan berbagai faktor yang
mempengaruhi.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan.Yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri murid, sedangkan faktor ekstern adalah
faktor yang berada di luar diri murid. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumadi,
(2010: 233) yang mengklasifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil
belajar diantaranya;
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dapat digolongkan menjadi dua
golongan; yaitu (a) faktor-faktor non sosial misalnya keadaan udara, cuaca, waktu
(pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat
yang dipakai untuk belajar (alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dll). (b)
faktor-faktor sosial, misalnya; faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu
ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan,jadi tidak langsung hadir,
hanya berupa foto, gambar, suara, dll.
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri murid, dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu: a. faktor-faktor fisiologis dan b. faktor-faktor psikologi.
Demikian juga menurut Slameto (2010: 54)yang mengklasifikasikanfaktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
1). Faktor-faktor intern meliputi: faktor jasmaniah berupa; kesehatan dan cacat tubuh,
faktor psikologis berupa; inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan, dan faktor kelelahan, dan 2).Faktor-faktor ekstern meliputi: faktor keluarga
berupa; cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, faktor
sekolah berupa; metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan murid, relasi
muriddengan murid, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran
di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, dan faktor
masyarakat berupa; kegiatan muriddalam masyarakat, media massa, teman gaul, dan
bentuk kehidupan masyarakat.
c. Fungsi Hasil Belajar
Fungsi hasil belajar dalam dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan
evaluasi pendidikan itu sendiri. Evaluasi pendidikan dimaksudkan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat
kemampuan dan keberhasilan murid dalam pencapaian tujuan kurikuler. Disamping
itu juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk
mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman
mengajar, kegiatan-kegiatan belajar dan metode-metode mengajar yang digunakan.
Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi hasil belajar
dalam proses belajar-mengajar.
Menurut Slameto (2010: 65) secara lebih rinci fungsi hasil belajar dalam
pendidikan dan pengajaran dikelompokkan menjadi empat fungsi yaitu:
(1) untukmengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan
murid setelah mengalami atau melakukan kegitan belajar selama jangka
waktu tertentu. Hasil belajar yang diperoleh itu selanjutnya dapat
digunakan untuk memperbaiki cara belajar murid (fungsi formatif) dan
atau untuk mengisi rapor atau surat tanda tamat belajar, yang berarti pula
untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus tidaknya seorang murid dari
suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif); (2) untuk mengetahui
tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem
terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya;
dan (3) untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK). Hasil-hasil
belajar yang telah dilaksanakan terhadap muridnya dapat dijadikan
informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri murid oleh sebab itu
berbagai usaha diperlukan untuk pencapaian fungsi belajar. Dalam usaha pencapaian
fungsi hasil belajar perlu memperhatikan lingkungan belajar dalam proses belajar,
pada dasarnya dalam proses belajar terjadi perubahan yang senantiasa bertambah dan
bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya yang dilakukan
secara sadar maupun tidak sadar.
B. KerangkaPikir
Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid.
Interaksi guru dan murid sebagai makna utama proses pembelajaran memegang
peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan murid
dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek
dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah
kegiatan belajar murid dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Namun banyak hal yang mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan salah satu diantaranya, diperlukan ketepatan media pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Karena dengan menggunakan media yang tepat maka
akan menimbulkan motivasi belajar bagi murid. Media pembelajaran kokami sebagai
salah satu media pembelajaran yang baik untuk diterapkan karena dapat
meningkatkan nilai, rasa percaya diri murid. Yang terpenting dalam penerapan
mediakokami ini adalah murid tidak merasa bahwa belajar itu adalah suatu beban,
akan tetapi merasa bahwa belajar itu adalah suatu hal yang menyenangkan karena
murid dituntut untuk aktif dan dilibatkan dalam persoalan sehingga murid mampu
mencari/menemukan informasi dengan melakukan observasi/eksperimen serta
menarik kesimpulan.
Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai guru yang akan mengajardengan
menggunakan media pembelajaran yaitu media pembelajaran Kotak Kartu Misterius
(KOKAMI) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar yang dihasilkan oleh murid sebelum dan
setelah diberikan perlakuan.
Bagan kerangka pikir menggunakan pola design One-Group Pretes-
Posttest Design(Sugiyono, 2015:112)
Bagan2.1.Skema Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan penyusunan kerangka pikir tentang asumsi
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat baik secara terpisah maupun
secara bersama-sama, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian yaituAda
pengaruh penggunaan media kotak dan kartu misterius (kokami) terhadap hasil
belajar membaca cerita pengalaman bahasa Indonesia kelas III SD Inpres Andi Tonro
Makassar.
Membaca Cerita Pengalaman
Pretest
Media pembelajaran Kotak
Kartu Misterius
Postest
Analisis
Temuan Tidak
Berpengaruh Berpengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu
penelitian.Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan
penelitian sehingga dengan menggunakan metode yang tepat, tujuan penelitian
dapat tercapai.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-
Eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah One Group Pretest-Postest
Design, skor hasil belajar diukur sebelum dan sesudah perlakuan ( menggunakan
media pembelajaran Kotak Kartu Misterius). Desain penelitian dapat dilihat
dibawah ini:
O1 x O2
Keterangan
O1= Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
X= Perlakuan (penggunaan media)
O2= Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Kegiatan Penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengolah data yang
otentik di lapangan.Penelitian populasi maupun penelitian sampel sama-sama
tujuannya untuk memperoleh sejumlah data.
Penentuan jumlah populasi dalam suatu penelitian merupakan salah satu
langkah penting dalam populasi diharapkan diperoleh data yang diperlukan.
Untuk mengetahui secara jelas populasi yang akan dijadikan objek penelitian,
terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian populasi berdasarkan rumusan
beberapa ahli antara lain sebagai berikut.
a. Arikunto (2002:115) berpendapat bahwa: “populasi yaitu keseluruhan
objek penelitian”
b. Sugiyono (2002: 55) “ populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti,
baik berupa benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi”.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas, maka dapat dipahami bahwa
yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh anggota atau objek yang akan
diteliti dalam suatu penelitian, dalam hal ini seluruh siswa di kelas III SD Inpres
Andi Tonro Makassar.
Tabel 3.1Distribusi Populasi Penelitian
No
.
Kelas Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelas III 15 8 23
Sumber data: Populasi siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar
2. Sampel
Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel penelitian
atau miniature dari populasi yang dijadikan sebagai contoh.Dalam hal ini Sudjana
(2009: 72) mengemukakan bahwa: “sampel adalah sebagian dari populasi
terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”.
Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu
penelitian dimana bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-
cara tertentu. (Margono, 2010: 121).
Dengan melihat berbagai penjelasan, bahwa penulis menyimpulkan bahwa
sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili.
Tabel 3.2 DistribusiSampel Penelitian
No. Kelas Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelas III 15 8 23
Sumber data: Sampel siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar
C. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (20015: 60) variabel penelitian adalah suatu
atribut,sifat, nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefenisikan yang dapat diamati (diobservasi).Variable adalah segala
sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian.Variabel penelitian terdiri atas
variabel bebas dengan variabel terikat.Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau memiliki dampak terhadap variabel terikat yakni media
kokami sebagai variabel bebas dan hasil belajar membaca cerita pengalaman
murid kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar sebagai variabel terikat.
- Variabel bebas atau Independen : Media kokami
Media kokami merupakan gabungan antara permainan dengan media.
Media permaianan kokami ini menjadi salah satu alternatif yang
berfungsi merangsang kegiatan belajar menjadi lebih aktif dan mampu
menarik perhatian siswa dari kejenuhan. Melalui media ini siswa
dapat bermain sekaligus belajar mengenai materi yang diajarkan
sehingga pembelajarannya akan membekas
- Variabel terikat atau dependen : Hasil Belajar
Hasil belajar membaca cerita pengalamanadalah penilaian tentang
kemajuan dan perkembangan murid yang berkenaan dengan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki murid yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang diperoleh murid
setelahmelalui proses pembelajaran dalam materi membaca cerita
pengalaman.
D. Instrumen Penelitian
Hasil atau data penelitian itu tergantung pada jenis alat atau instrumen
pengumpulan datanya.Kualitas data selanjutnya menentukan kualitas penelitian
itu sendiri. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Berdasarkan definisi
tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring data-data hasil penelitian.
Adapun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Tes
Tes adalah suatu kegiatan yang diberikan guru kepada murid untuk
mengetahui hasil belajar atau kemampuan murid
2. Dokumen
Dokumen adalah informasi yang disimpan baik yang bersifat surat-surat, daftar
hadir murid, foto, nilai murid, dan sebagainya sebagai bahan dokumen. Teknik
ini digunakan untuk melengkapi data-data dan menjadi bukti teori yang relevan
mengenai kegiatan guru, murid dan peneliti pada saat proses penelitian
berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Adapun langkah-
langkah (prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut.
1. Tes Awal (Pre-test)
Tes awal dilakukan sebelum pemberian perlakuan. Tes awal dilakukan
untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh murid sebelum menggunakan
media kotak kartu misterius (kokami) pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
III dan tesnya berbentuk essai sebanyak 5 nomor .
2. Pemberian perlakuan (Treatment)
Peneliti menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) pada
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III.
3. Tes Akhir (Post-Test)
Setelah pemberian perlakuan, maka tindakan selanjutnya adalah post-test
untuk mengetahui hasil belajar murid pada pembelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).
F. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis hasil tes
penelitian berkaitan dengan media kokami yang telah diterapkan, teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial.
1. Teknik Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif kuantitatif dalam teknik deskriptif statistik yang akan
menggambarkan data yang terkumpul dengan cara penggambaran melalui tabel-
tabel sederhana dan dalam sistem pengembangan persen, lalu kemudian
disimpulkan dengan cara deskriptif kualitatif. Untuk analisis deskriptif kuantitatif
menggunakan rumus sebagai berikut.
a) Rata-rata (Mean)
𝑥 = 𝑥𝑖𝑛𝑖=1
𝑛
b) Persentase (%) nilai rata-rata
𝑃 = 𝑓
𝑁x 100%
Keterangan :
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
Teknik Kategorisasi Skor yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan (2003) terdapat pada tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3Tingkat Penguasaan Materi
No. Nilai Kategori
1 00 – 45 Sangat Rendah
2 46 – 54 Rendah
3 55 – 69 Sedang
4 70 – 84 Tinggi
5 87 – 100 Sangat tinggi
2. Teknik Analisis Inferensial
Dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus statistik
inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh
media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)terhadap hasil belajar
murid kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar dengan rumus uji – t yaitu:
t =𝑀𝑑
𝑋2𝑑
𝑁(𝑁−1)
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 :Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2: Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D : Deviasi masing-masing subjek
∑X2 d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
a. Mencari harga” Md” dengan menggunakan rumus:
Md = 𝑑
𝑁
Keterangan:
Md :Mean dari perbedaan pretest dan posttest
∑d :Jumlah dari gain (posttest-pretest)
N : Subjek pada sampel
b. Mencari harga ”∑X2d” dengan menggunakan rumus :
x2d = d-
( d)2
𝑁
Keterangan:
∑X2d : Jumlah kuadrat deviasi
∑d : Jumlah dari gain (posttest-pretst)
N : Subjek pada sampel
c. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus:
t=𝑀𝑑
√Ʃ𝑥2 𝑑
𝑁 ( 𝑁 −1 )
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 : Hasil belajar seBelum perlakuan (pretest)
X2 : Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D : Deviasi masing-masing subjek
∑X2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang
signifikan Kaidah pengujian signifikan Jika t Hitung> t Tabel maka H o
ditolak dan H 1 diterima, berarti penerapan media Kotak
KartuMisterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap kemampuan
Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro
Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
e. Jika t Hitung< t Tabel maka H o ditolak, berarti penerapan media
KotakKartu Misterius (KOKAMI)metode tidak berpengaruh
terhadap kemampuan Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III
SD Inpres Andi Tonro Kota Makassar.Untuk mencari t Tabel dengan
menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan 𝛼 =
0,05 dan 𝑑𝑘 = 𝑁 − 1.
f. Membuat kesimpulan apakah media pembelajaranKotakKartu
Misterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalaman siswa Kelas III
SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian
1. DeskripsiHasil PretestMembaca Cerita Pengalaman Siswa Kelas III SD Inpres
Andi Tonro Makassar Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran Kotak
Kartu Misterius (KOKAMI)
Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanolehpeneliti di SD Inpres Andi
Tonro Makassar tanggal 28mei 2018, makadiperoleh data-data yang
dikumpulkanmelalui instrument tessehinggadapatdiketahuihasilbelajarsiswa
berupa nilai darikelasIII SD Inpres Andi Tonro Makassar.Nilai pretest antara lain
sebagai berikut :
No. Nama Nilai
1. CHAIRUL ANWAR 40
2. DIRGA 45
3. MUH. AZIS SYAM 60
4. MUH. AKBAR K 55
5. MUH. AKBAR RAMADHAN 75
6. MUH. AKSO RAMADHAN 75
7. MUH. ARDIAN 40
8. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 50
9. MUH. FATUR 80
10. MUZAKKIR SOFYAN 60
11. IBRAHIM 55
12. MUNARMAN G. 60
13. MUH. YUSDEKA PUTRA 60
14. MUH. REFAN SAPUTRA 60
15. REREN APRILIANTO 60
16. AFIQAH NAURA CANTIKA 40
17. CITRA DEWI 75
18. DWI ARIYANTI 75
19. IMELDA 70
20. ELSA MELYANI 65
21. TENRI YULIANA 75
22. RISKY ARYANI 70
23. NURUL FATIMAH AZZAHRA 75
Jumlah X1=1.420
Tabel 4.1Data nilai Pre test
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest dari siswa kelas III SD Inpres
Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini:
X F F.X
40 3 120
45 1 45
50 1 50
55 2 110
60 6 360
65 1 65
70 2 140
75 6 450
80 1 80
Jumlah 23 1.420
Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari rata-rata (mean) nilai pretest
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari fx= 1.420, sedangkan
nilai dari N sendiri adalah 23. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut:
𝑥 = =1 𝑓𝑥𝑖𝑘𝑖
𝑛
= 1.420
23
= 61,7
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar
sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) yaitu 61,7.
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1. 0-40 3 13,04 Sangat rendah
2. 41-49 1 4,34 Rendah
3. 50-58 3 13,04 Rendah
4. 59-67 7 30,43 Sedang
5. 68-76 8 34,8 Tinggi
6. 77-85 1 4,34 Sangat tinggi
Jumlah 23 100
4.3 Tingkat hasil belajar pretest
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan
instrument test dikategorikan sangat rendah yaitu 13,04 %, rendah 4,34 % dan
13,04 %, sedang 30.43 %, tinggi 34,8 % dan sangat tinggi pada pesersentase 4,34
%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil
belajar siswa sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).
Kategorisasi Frekuensi %
Tidak Tuntas 14 60,9
Tuntas 9 39,1
Jumlah 23 100
Tabel 4.4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Cereita Pengalaman
Apabila tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kiteria ketuntasan hasil
belajar siswa yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM
(70), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas III SD Inpres Andi
Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar belum memenuhi kriteria ketuntasan
hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas hanya 39,1.
2. Deskripsi hasil belajar (posttest) Membaca Cerita Pengalaman kelas III
SD Inpres Andi Tonro Makassar setelah diterapkan media pembelajaran
Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)
Selama penelitian berlangsung pada tanggal 28 Mei 2018 terjadi
perubahan dalam kelas setelah diberikan perlakuan.Perubahan tersebut berupa
hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest.Perubahan tersebut
dapat dilihat dari data berikut ini.
Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro
Kecamatan Tamalate Kota Makassar setelah menggunakan media kotak kartu
misterius (kokami).
No. Nama Nilai
1. CHAIRUL ANWAR 80
2. DIRGA 75
3. MUH. AZIS SYAM 90
4. MUH. AKBAR K 75
5. MUH. AKBAR RAMADHAN 100
6. MUH. AKSO RAMADHAN 100
7. MUH. ARDIAN 70
8. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 70
9. MUH. FATUR 100
10. MUZAKKIR SOFYAN 100
11. IBRAHIM 100
12. MUNARMAN G. 95
13. MUH. YUSDEKA PUTRA 100
14. MUH. REFAN SAPUTRA 70
15. REREN APRILIANTO 100
16. AFIQAH NAURA CANTIKA 65
17. CITRA DEWI 100
18. DWI ARIYANTI 80
19. IMELDA 100
20. ELSA MELYANI 85
21. TENRI YULIANA 100
22. RISKY ARYANI 85
23. NURUL FATIMAH AZZAHRA 100
Jumlah X2=2.035
Tabel 4.5 Skor nilai post-test
Untuk mencari rata-rata (mean) nilai posttest dari siswa kelas III SD Inpres
Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar dapat dilihat sebagai berikut :
X F F.X
65 1 65
70 3 210
75 2 140
80 2 160
85 2 170
90 1 90
95 1 95
100 11 1.100
Jumlah 23 2.030
Tabel 4.6 Perhitungan untuk mencari rata-rata (mean) nilai post test
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari fx= 2.030, sedangkan
nilai dari N sendiri adalah 23. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut:
𝑥 = =1 𝑓𝑥𝑖𝑘𝑖
𝑛
=2.030
23
= 88,2
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata (mean) dari hasil
belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro setelah menggunakan media kotak
kartu misterius (kokami) adalah 88,2.
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1. 0-65 1 4,34 Rendah
2. 66-72 3 13,04 Sedang
3. 73-79 3 13,04 Sedang
4. 80-86 3 13,04 Sedang
5. 87-93 1 4,34 Tinggi
6. 94-100 12 52,17 Sangat tinggi
Jumlah 23 100
4.7 Tingkat hasil belajar post test
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap post test dengan menggunakan
instrument test dikategorikan rendah yaitu 4,34 %, sedang 13,04 %, tinggi 4,34 %
dan sangat tinggi berada pada persentase 52,17 %. Melihat dari persentase yang
ada dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa setelah menggunakan media kotak
kartu misterius (kokami).
Kategorisasi Frekuensi %
Tidak Tuntas 1 4,34
Tuntas 22 95,65
Jumlah 23 100
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman
Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70), sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan
Tamalate Kota Makassar telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara
klasikal karena siswa yang tuntas adalah 95,65 %.
3. Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius
(KOKAMI) pada Murid Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “ ada pengaruh dalam
menerapkan media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)terhadap hasil belajar pada
pada materi Membaca Cerita Pengalaman kelas III SD Inpres Andi Tonro
Makassar”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah
teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
No. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2-X1 d2
1. 40 80 40 1.600
2. 45 75 30 900
3. 60 90 30 900
4. 55 75 20 400
5. 75 100 25 625
6. 75 100 25 625
7. 40 70 30 900
8. 50 70 20 400
9. 80 100 20 400
10. 60 100 40 1.600
11. 55 100 45 2.025
12. 60 95 25 625
13. 60 100 40 1.600
14. 60 70 10 100
15. 60 100 40 1.600
16. 40 65 25 625
17. 75 100 25 625
18. 75 80 5 25
19. 70 100 30 900
20. 65 85 20 400
21. 75 100 25 625
22. 70 85 15 225
23. 75 100 25 625
Jumlah 1.420 2.030 610 18.350
Tabel 4.9 Analisis skor Pre-test dan Post-test
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :
𝑀𝑑 = 𝑑
𝑁
= 610
23
= 26,52
Mencari harga “ X2d” dengan menggunakan rumus :
X2d = d
2 -
(Σ𝑑)2
𝑁
= 18.350 - (610)2
23
= 18.350 - 372.100
23
= 18.350 – 16.178,3
= 2.171,7
2. Menghitung harga tHitung
t = 𝑀𝑑
Σ𝑥2d
23(23−1)
t = 26,52
2.171,1
23(23−1)
t = 26,52
2.171,1
506
t = 26,52
√4,29
t = 26,52
2,07
t=12,81
3. Menentukan harga tTabel
Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan signifikan 𝛼 = 0,05 dan d.b = N-1 = 23-1=22 maka diperoleh t0,05=
2,07.
Setelah diperoleh tHitung = 12,81 dan tTabel= 2,07 maka diperoleh
tHitung>tTabel atau 12,81 > 2,07. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima.Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menggunakan media kotak
kartu misterius (kokami) terhadap hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman pada
siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan
signifikan pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari pre-test, nilai rata-rata hasil
belajar siswa 61,7 dengan kategori yakni sangat rendah 13,04 %, rendah 4,34 %
dan 13,04 %, sedang 30,43 %, tinggi 34,8 % , dan sangat tinggi berada pada 4,34
%. Melihat dari hasil persentase ketuntasan hasil belajar Membaca Cerita
Pengalaman diperoleh siswa tidak tuntas sebanyak 14 orang dan 9 orang dalam
kategori tuntas. Maka, dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tingkat
hasil belajar sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami)
tergolong rendah.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 88,2, jadi hasil belajar
siswa setelah menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) mempunyai
hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum menggunakan media
kotak kartu misterius (kokami). Selain itu persentasi kategori hasil belajar
Membaca Cerita Pengalaman siswa juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu
52,17 %, tinggi 4,34 %, sedang 13,04 % dan rendah berada pada persentase 4,34
%.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus
uji t , dapat diketahui bahwa nilai tHitung sebesar 12,81. Dengan frekuensi (dk)
sebesar 23-1= 22, pada taraf signifikan 0,05% diperoleh tTabel= 2,07. Oleh karena
tHitung > tTabelpada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis alternatif (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam
menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang
diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) terhadap hasil belajar
Membaca Cerita Pengalaman pada siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro
Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) berpengaruh terhadap hasil
belajar dan berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus uji t,
maka H0 ditolak dan H1 diterima setelah diperoleh tHitung = 12,81 dan tTabel= 2,07
maka diperoleh tHitung > tTabel atau 12,81 > 2,07. Maka dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia tentang Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III
SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penggunaan
media kotak kartu misterius (kokami) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
tentang Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro
Kecamatan Tamalate Kota Makassar, maka dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Kepada para guru khususnya di SD Inpres Andi Tonro, disarankan
penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia tentang Membaca Cerita Pengalaman untuk
membangkitkan antusias dan motivasi siswa untuk belajar.
2. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan media kotak kartu
misterius (kokami) ini dengan materi lain untuk mengetahui apakah pada 46
materi lain cocok dengan media kotak kartu misterius (kokami) ini demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Kepada calon peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat model
ini serta memperkuat hasil penelitian ini denga cara mengkaji terlebih
dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Akhir, M.2016. PengembanganMateri Ajar Bahasa Indonesia
BerbasisKarakterpadaMahasiswaUniversitasMuhammadiyah Makassar.In
Isqae 20165 International Seminar On Quality & Affordable.
Arikunto, Suharsimi. 2002. MetodologiPenelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi 2006.ProsedurPenelitian. Jakarta: PT. RinekaCipta
Arsyad, A. 2013.Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raya Grafindo Persada
Djamarah dan Zain.2013. Strategi BelajardanMengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas. 2003. Undang-UndangNomor: 20 Tahun 2003
tentangSistemPendidikanNasional. Jakarta.
Desinigrum, Noviana. 2014. PengembanganMetodePembelajaran. Bandung:
Alfabeta
Falahuddin, Iwal. 2014. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar
Widyaiswer: Jakarta.
Kompri. 2016. ManajemenPendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaranterpadutematik. Bandung: Alfabeta
Margono.2010. MetodologiPenelitianPendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Sanjaya, Wina. 2009. StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2002. MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2016. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Slameto, 2010.BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
RinekaCipta.
Sudjana, Nana 2009. PendidikanBagiAnakBerkesulitanBelajar. Jakarta:
RinekaCipta.
Sundayana, Rostina.2013.Media danalatperagadalampembelajaranmatematika.
Bandung: Alfabeta
Sumadi, 2010.StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses
Pendidikan.Jakarta:PrenadaMedia.
Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Guru Profesional. Jogjakarta :Ar-Ruzz Media
Susanto, Ahmad.2012. TeoribelajarPembelajaran. Jakarta: Kencana
Tim pengembanganIlmuPendidikan FIP-UPI. 2011. Ilmudanaplikasipendidikan.
PT. Imperial Bhakti Utama
Purnamasari, Santi.2015.Peningkatan KeterampilanMembacaSiswaKelas II
MelaluiMetode Cooperative Script pada Mata PelajaranBahasa Indonesia
di SDN Perwira V Bekasi Utara.
Rostika, Baiq Devita. 2016. Penggunaan Media
KotakdanKartuMisteriusuntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaDalam
Mata PelajaranBahasa Indonesia Kelas III SDN 7 Ampean. Skripsi.
Mataram: Universitas Mataram
YanuartiAry, A.
Sobandi.2016.UpayaMeningkatkanHasilBelajarSiswaMelaluiPenerapan
ModelPembelajaran Quantum
Teaching.Jurnalpendidikanmanajemenperkantoran : Bandung.
Yuseu, IgeulNurul Miaga.2015 PengaruhPenggunaan Media
kokamiterhadappemahamankonsepipssiswa. Skripsi diterbitkan Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta
LAMPIRAN A
Instrument Penelitian
RPP
SOAL PRETEST POSTTEST DAN
ALTERNATIF JAWABAN
MATERI AJAR (BAHAN BACAAN)
LAMPIRAN B
Data Hasil Penelitian
Dokumentasi pretest
HASIL PRETEST DAN POSTEST
MEMBACA CERITA PENGALAMAN
HASIL MEMBACA CERITA PENGALAMAN SISWA KELAS III SD
INPRES ANDI TONRO MAKASSAR
(PRETEST)
No. Nama Nilai
24. CHAIRUL ANWAR 40
25. DIRGA 45
26. MUH. AZIS SYAM 60
27. MUH. AKBAR K 55
28. MUH. AKBAR RAMADHAN 75
29. MUH. AKSO RAMADHAN 75
30. MUH. ARDIAN 40
31. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 50
32. MUH. FATUR 80
33. MUZAKKIR SOFYAN 60
34. IBRAHIM 55
35. MUNARMAN G. 60
36. MUH. YUSDEKA PUTRA 60
37. MUH. REFAN SAPUTRA 60
38. REREN APRILIANTO 60
39. AFIQAH NAURA CANTIKA 40
40. CITRA DEWI 75
41. DWI ARIYANTI 75
42. IMELDA 70
43. ELSA MELYANI 65
44. TENRI YULIANA 75
45. RISKY ARYANI 70
46. NURUL FATIMAH AZZAHRA 75
Jumlah X1=1.420
HASIL MEMBACA CERITA PENGALAMAN SISWA KELAS III SD
INPRES ANDI TONRO MAKASSAR
(POSTTEST)
No. Nama Nilai
24. CHAIRUL ANWAR 80
25. DIRGA 75
26. MUH. AZIS SYAM 90
27. MUH. AKBAR K 75
28. MUH. AKBAR RAMADHAN 100
29. MUH. AKSO RAMADHAN 100
30. MUH. ARDIAN 70
31. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 70
32. MUH. FATUR 100
33. MUZAKKIR SOFYAN 100
34. IBRAHIM 100
35. MUNARMAN G. 95
36. MUH. YUSDEKA PUTRA 100
37. MUH. REFAN SAPUTRA 70
38. REREN APRILIANTO 100
39. AFIQAH NAURA CANTIKA 65
40. CITRA DEWI 100
41. DWI ARIYANTI 80
42. IMELDA 100
43. ELSA MELYANI 85
44. TENRI YULIANA 100
45. RISKY ARYANI 85
46. NURUL FATIMAH AZZAHRA 100
Jumlah X2=2.035
HASIL PRETEST POSTTEST MEMBACA CERITA
PENGALAMAN
No. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2-X1 d2
1. 40 80 40 1.600
2. 45 75 30 900
3. 60 90 30 900
4. 55 75 20 400
5. 75 100 25 625
6. 75 100 25 625
7. 40 70 30 900
8. 50 70 20 400
9. 80 100 20 400
10. 60 100 40 1.600
11. 55 100 45 2.025
12. 60 95 25 625
13. 60 100 40 1.600
14. 60 70 10 100
15. 60 100 40 1.600
16. 40 65 25 625
17. 75 100 25 625
18. 75 80 5 25
19. 70 100 30 900
20. 65 85 20 400
21. 75 100 25 625
22. 70 85 15 225
23. 75 100 25 625
Jumlah 1.420 2.030 610 18.350
Tabel Statistik Uji T
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913
2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
LAMPIRAN C
Jadwal Pelaksanaan penelitian
Persuratan
Dan Dokumentasi
Dokumentasi posttest
RIWAYAT HIDUP
Sri Irmawahyuni, lahir di Datara, 02 Oktober 1996.Anak pertama
dari pasangan suami isteri bapak Muhammad dan Darmawati, S.H.
penulis mulai menempuh pendidikan formal dan terdaftar sebagai
siswa di SD Negeri Datara Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa
dan lulus padatahun 2008. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu MTS Miftahul Ulum Datara
dan tamat pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan pendidikan pada SMA PGRI 2
Tamalate Makassar dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan
pendidikan dan terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pada tahun 2016 penulis menjadi pengurus Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Qabilah
Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai Anggota Bidang Keorganisasian periode
2016/2017, Kemudian menjadi Ketua Bidang Kewirausahaan periode 2017/2018,
selanjutnya pada periode 2018/2019 penulis kembali terpilih menjadi Ketua Bidang
Kewirausahaan. Penulis menyelesaikan Program Studi Strata satu (S1) dengan meraih
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2018 dengan judul “ Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Terhadap Hasil Belajar
Membaca Cerita Pengalaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Inpres Andi Tonro
Makassar”