113
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SISTEM TUTORIAL BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP N 28 Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh: ISTIQOMAH NIM: 3104241 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SISTEM TUTORIAL BIDANG

STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK

(Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP N 28 Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh:

ISTIQOMAH NIM: 3104241

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2009

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

ii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615987

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan DR.Hj. Sukasih, M.Pd. Pembimbing I Siti Tarwiyah, M. Hum. Pembimbing II

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

iii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615987

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan Ahmad Muthohar, M.Ag. Ketua Hj. Nur Asiyah, M.SI Sekretaris Drs.H. Abdul Wahid, M.Ag. Anggota H. Mursid, M.Ag Anggota

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

iv

ABSTRAK PENELITIAN

Istiqomah (NIM : 3104241), Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Sistem Tutorial Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap Kemandirian Belajar Peserta Didik (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP N 28 Semarang). Skripsi. Semarang: Program Strata 1 jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo, 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar bidang studi pendidikan agama Islam peserta didik kelas IX di SMPN 28 Semarang antara sebelum diterapkannya metode pembelajaran sistem tutorial dengan sesudah diterapkannya metode pembelajaran sistem tutorial.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni jenis penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi atau yang akan terjadi diantara variabel-variabel tertentu melalui upaya manipulasi atau pengontrolan variabel-variabel tersebut atau hubungan diantara mereka, agar ditemukan hubungan, pengaruh atau perbedaan salah satu atau lebih variabel. Suatu pendekatan penelitian yang bersifat Kuasi-Eksperiment atau eksperimen pura-pura, yaitu memberikan kesempatan untuk meneliti perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang tidak ditempatkan dengan sengaja, melainkan terjadi secara alami. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data tentang kemandirian belajar dan lembar observasi untuk menjaring data tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran sistem tutorial. Sampel dalam penelitian ini sebesar 15 % dari populasi 266 peserta didik yakni 40 peserta didik. Dan cara pengambilan sampel menggunakan Cluster Sampling. Teknik klaster ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama. Sebelum menganalisis data terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas terhadap sampel.

Data penelitian yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Uji T – tes dengan pengetesan satu ekor. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: 1) sampel dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan L observasi lebih kecil dari pada L tabel pada taraf signifikansi 0,05. 2) pada taraf 0,05 diperoleh signifikansi juga yang menunjukkan bahwa kedua sampel adalah homogen. 3) ada perubahan positif dalam hal kemandirian belajar pada kelas yang

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

v

memperoleh treatmen dibandingkan dengan kelas yang tidak memperoleh treatmen. Ditunjukkan dengan hasil T observasi = 3,71 yang menunjukkan signifikan bila dikonsultasikan dengan tabel T, baik taraf 0,01 (2,62) maupun taraf 0,05 (1,66). Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi IAIN Walisongo semarang, terutama para guru sebagai pengajar, orang tua dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian

juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi

dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, Pebruari 2009 Deklarator, Istiqomah NIM. 3104241

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

vii

MOTTO

⎯ ä3tF ø9uρ öΝ ä3ΨÏiΒ ×πΒ é& tβθããô‰tƒ ’n< Î) Îösƒ ø:$# tβρããΒ ù'tƒuρ Å∃ρ ã÷èpR ùQ $$Î/ tβ öθyγ ÷Ζtƒuρ Ç⎯tã Ìs3Ψßϑ ø9$# 4

y7 Í× ¯≈s9'ρ é&uρ ãΝ èδ šχθßsÎ= ø ßϑø9$# ∩⊇⊃⊆∪ )104: ال عمران(

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

viii

PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana dalam menggapai cita, takkan berarti tanpa kehadiran

mereka. Penulis persembahkan karya ini pada:

1. Ayah dan Ibunda (H. Arif Swandono dan Hj. Umi Kulsum) atas do’a nan

kasih sayang tiada tara.

2. Kakak dan adikku tersayang (Eko Gunawan dan Fahmi Yusuf), serta keluarga

besar H. Kalim yang telah memberikan keceriaan dalam hidupku dan

menuntutku untuk lebih dewasa

3. “Cynx_qoe” Abdul Azis…., engkaulah yang menjadi motivasiku untuk terus

maju dan tetaplah menjadi semangatku.

4. Teman-temanku satu kost Bi_Zone (Nikmah, Afida, Nafi’, Lina, Ria, dan

mbak Munji), sahabat seperjuanganku (Tutik dan Mila), serta teman-temanku

Angkatan ‘04 (yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu) yang selalu

menemaniku disaat aku merindukan kegembiraan dan kesenangan.

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

ix

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadapan Allah SWT atas

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini, dan dengan

petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikannya. Shalawat serta salam semoga

terlimpah selalu kepada revolusioner terbesar nabi besar Muhammad saw., beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya dan seluruh umat yang meyakini kebenarannya.

Kemudian dengan selesainya penulisan skripsi ini perkenankanlah penulis

menyampaikan rasa terima kasih kepada mereka yang berjasa, khususnya kepada:

1. Prof.Dr.H.Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang yang telah memberikan izin penelitian pada penulis.

2. Ibu Dr.Sukasih, M.Pd, selaku pembimbing I, Ibu Siti Tarwiyah, M.Hum,

selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu untuk peneliti

guna kepentingan skripsi ini.

3. Bapak/Ibu Dosen beserta seluruh karyawan dan staf-stafnya di Fakultas

Tarbiyah, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

4. Berbagai instansi yang telah memberi izin dalam penulisan skripsi ini.

5. Kepala SMP Negeri 28 Semarang beserta seluruh tenaga pengajar, karyawan,

dan peserta didik SMP Negeri 28 Semarang yang telah membantu

pengumpulan data penyusunan skripsi ini.

6. Bapak, Ibu, Saudari dan rekan-rekan yang telah membantu dan mendorong

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan di atas, penulis

merasa tidak dapat memberikan apa-apa selain untaian rasa terima kasih yang

tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT membalas semua amal

kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya balasan.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

x

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih

sangat jauh dari sempurna. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Semarang, Pebruari 2009

Penulis

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. iv

HALAMAN DEKLARASI .............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1

B. Penegasan Istilah ………………………………………….. 4

C. Rumusan Masalah ……………………………………….... 6

D. Tujuan Penelitian …………………………………………. 6

E. Manfaat Penelitian ………………………………………... 6

F. Sistematika Penulisan Skripsi …………………………….. 7

BAB II : METODE PEMBELAJARAN SISTEM TUTORIAL

DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK

A. Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

1. Pengertian Metode Pembelajaran Sistem Tutorial …….. 10

2. Indikator Metode Pembelajaran Sistem Tutorial ……… 14

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode

Pembelajaran Sistem Tutorial ………………………..... 18

4. Tujuan Metode Pembelajaran Sistem Tutorial ……….. 21

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

xii

B. Kemandirian Belajar Peserta Didik

1. Pengertian Kemandirian Belajar ………………………. 23

2. Indikator Kemandirian Belajar ………………………… 25

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian

Belajar ………………………………………………… 29

C. Penggunaan Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap

Kemandirian Belajar ……………………………………… 33

D. Kajian Pustaka ……………………………………………. 34

E. Rumusan Hipotesis ……………………………………….. 35

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian …………………………………………. 36

B. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………….. 36

C. Variabel Penelitian ……………………………………….. 36

D. Metode Penelitian ………………………………………… 37

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilam Sampel …….. 40

F. Instrumen Penelitian ……………………………………… 41

G. Teknik Pengumpulan Data ………………………………... 41

H. Teknik Analisis Data ……………………………………… 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………… 53

B. Pengujian Hipotesis ………………………………………. 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………….. 58

D. Keterbasan Penelitian …………………………………….. 60

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………….. 62

B. Saran-Saran ……………………………………………….. 63

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

xiii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL

I Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

(Kelas IXF) ……………………………………………………....... 46

II Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol

(Kelas IXD) ……………………………………………………….. 48

III Hasil Uji Homogenitas Varians Populasi …………………………. 51

IV Jadwal Observasi Proses Kegiatan Pembelajaran

Kelas IXD DAN Kelas IXF di SMPN 28 Semarang ……………… 54

V Hasil Agket (Sebelum) Metode Pembelajaran

Sistem Tutorial dan Kemandirian Belajar Pada Kelas

Eksperimen (Kelas IXF) SMPN 28 Semarang ……………….. Lamp. 7

VI Hasil Angket (Sebelum) Metode Pembelajaran

Sistem Tutorial dan Kemandirian Belajar Pada Kelas

Kontrol (Kelas IXD) SMPN 28 Semarang …………………… Lamp. 7

VII Hasil Angket (Sesudah) Metode Pembelajaran

Sistem Tutorial dan Kemandirian Belajar Pada Kelas

Eksperimen (Kelas IXD) SMPN 28 Semarang ………………. Lamp. 7

VIII Hasil Angket (Sesudah) Metode Pembelajaran

Sistem Tutorial dan Kemandirian Belajar Pada

Kelas Kontrol (Kelas IXD) SMPN 28 Semarang …………….. Lamp. 7

IX Perhitungan Uji T – test Yang Diperoleh Dari Angket

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol …………………………….. 57

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1 PENUNJUKAN PEMBIMBING

2 SURAT IZIN RISET

3 SURAT KETERANGAN PENELITIAN

4 DAFTAR NAMA RESPONDEN

5 ANGKET PENELITIAN

6 DAFTAR CEK-LIST KEMAMPUAN TUTOR DAN

AKTIVITAS PESERTA DIDIK

7 DAFTAR NILAI ANGKET PENELITIAN

8 NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

9 NILAI LUAS DISTRIBUSI T

10 NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI T

11 HARGA KRITIK CHI – KUADRAT

12 SPSS UJI T – TEST

13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

14 PIAGAM PASSKA 2004 IAIN WALISONGO SEMARANG

15 PIAGAM PASSKA 2004 FAKULTAS TARBIYAH IAIN

WALISONGO SEMARANG

16 PIAGAM KKN TEMATIK PBA 2008

17 SURAT KETERANGAN KO KURIKULER

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidikan

dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah

tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

para guru disamping menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula

mengetahui bagaimana cara materi ajar itu disampaikan dan bagaimana pula

karakteristik peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut.

Kegagalan guru dalam menyampaikan materi ajar selalu bukan karena ia

kurang menguasai bahan, tetapi karena ia tidak tahu bagaimana cara

menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan tepat sehingga

peserta didik dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan dan juga

mengasyikkan. Agar peserta didik dapat belajar dengan suasana

menyenangkan dan juga mengasyikkan, maka guru perlu memiliki

pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik pembelajaran dengan

memahami teori-teori belajar dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat.

Proses pendidikan dan pengajaran di sekolah dewasa ini masih

berjalan klasikal, artinya seorang guru di dalam kelas menghadapi sejumlah

besar peserta didik (antara 30-40 peserta didik) dalam waktu yang sama

menyampaikan bahan pelajaran yang sama pula. Dalam pengajaran seperti ini,

guru beranggapan bahwa seluruh peserta didik satu kelas itu mempunyai

kemampuan, kesiapan, kematangan, dan kecepatan belajar yang sama.1 Hal itu

dianggap mustahil, kendatipun guru mengajar suatu kelas namun yang

melakukan belajar adalah individu-individu itu sendiri. Adalah suatu

kekeliruan bila ada yang berpandangan, bahwa dua individu yang belajar dan

1 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Guru Beberpa Metode

Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, (Jakarta; PT. Rineka cipta, 2002), Cet. I, Hlm. 83.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

2

memperoleh hasil yang sama pula dalam suatu kelompok atau kelas. 2 Antara

individu yang satu dengan individu yang lain terdapat beberapa kesamaan,

akan tetapi lebih banyak perbedaan. Karena itu perlu dipertimbangkan dan

diperhatikan perbedaan individu dalam situasi pengajaran.

Menyampaikan bahan pelajaran berarti melaksanakan beberapa

kegiatan, tetapi kegiatan itu tidak akan ada gunanya jika tidak mengarah pada

tujuan tertentu. Artinya seorang guru harus mempunyai tujuan dalam kegiatan

pembelajarannya. 3 Karena itu setiap guru menginginkan pengajarannya dapat

diterima sejelas-jelasnya oleh peserta didiknya. Untuk mengetahui suatu hal

dalam diri seseorang, terjadi suatu proses yang disebut sebagai proses belajar.

Melalui metode dan teknik mengajar yang sesuai dengan kebutuhan proses

belajar itu guru mempunyai tugas merangsang serta meningkatkan jalannya

proses belajar.

Masing-masing metode yang digunakan mempunyai kebaikan dan

kelemahan serta mempunyai daya cocok yang berbeda bagi masing-masing

peserta didik. Itulah sebabnya guru sudah memilih sesuatu metode yang paling

baik menurut perkiraannya, akan tetapi mungkin tidak cocok bagi beberapa

peserta didik. 4 Dengan demikian maka sebagai pelaksana program perbaikan

guru seyogyanya memilih metode mengajar yang lebih sesuai bagi peserta

didik.

Seorang peserta didik ada kalanya lebih mudah memahami pelajaran

atau menerima keterangan yang diberikan oleh temannya sendiri. Untuk itu

diperlukan metode yang sesuai dengan keadaan diatas. Dan metode yang dapat

digunakan salah satunya adalah metode pembelajaran sistem tutorial. Sistem

tutorial adalah suatu sistem dalam memberikan bimbingan kepada peserta

didik, terutama peserta didik yang mengalami kesulitan tertentu. Pada

2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet.2, Hlm.

179. 3 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 1999), Hlm. 173. 4 Syaeful Bahri Djamarah dan Aswan Zaim, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2002), Cet. 2, Hlm. 28.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

3

hakekatnya bimbingan itu diberikan apabila diperlukan atau minat peserta

didik yang bersangkutan.5

Sistem tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang

bertujuan memberikan bantuan kepada peserta didik agar dapat mencapai hasil

belajar secara optimal. 6 Kegiatan tutorial ini memang sangat dibutuhkan

sebab peserta didik yang dibimbing melaksanakan kegiatan belajar mandiri

yang bersumber dari modul-modul dalam bidang studi tertentu.

Dalam sistem ini peserta didik harus lebih dahulu mengadakan bacaan

atau belajar sendiri. Kemudian tutor mengajukan pertanyaan berdasarkan

pertanyaan itu, dan dengan demikian membimbing jalan pikiran peserta didik.

Adapun yang menjadi tutor disini adalah yang mempunyai kecerdasan dan

kemampuan lebih. Selain itu tutor menilai hasil belajar peserta didik dan atas

dasar itu memberikan feed back. 7 Dalam sistem ini tutor bertindak sebagai

manajer belajar dengan mengarahkan jalan pikiran peserta didik. Jadi

singkatnya sistem tutorial terdiri atas pertanyaan, diskusi, feed back atau

balikan.

Metode pembelajaran sistem tutorial merupakan salah satu cara untuk

menanamkan kepribadian yang bercirikan kemandirian. Kemandirian

menandakan sesuatu seperti ketergantungan dan kebebasan bagi keputusan,

penilaian, pendapat, dan pertanggung jawaban. Kemandirian menunjukkan

dirinya dalam cara pengambilan sikap, dan bukan abstraksi.8

Anak yang memiliki kemandirian kuat tidak akan mudah menyerah

dan pasrah terhadap kegagalan dan rintangan yang dihadapi, serta tidak puas

terhadap hasil yang diperoleh. Mereka selalu mengejar apa yang terbaik

menurut kemampuan dari potensi-potensi yang dimiliki. Mereka juga tidak

puas dengan informasi yang diberikan oleh orang lain kepadanya. Mereka

5 Oemar Hamalik, Op. Cit. Hlm. 191. 6 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan CBSA,

(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), Cet. 2, Hlm. 72. 7 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), Cet. 7, Hlm. 199. 8 Herman Holstein, Murid Belajar Mandiri: Situasi Belajar Mandiri dalam Pelajaran

sekolah, (Bandung: Remadja karya, 1986), Hlm. 2.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

4

akan mencari lebih banyak dari apa yang diperoleh orang lain.9 Dengan

demikian perilaku mandiri dapat diartikan sebagai kebebasan seseorang dari

pengaruh orang lain. Ini berarti bahwa orang yang berperilaku mandiri

mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri apa yang harus dilakukan,

menentukan dalam memilih kemungkinan-kemungkinan dari hasil

perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi

tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain.

Dengan menerapkan metode pembelajaran sistem tutorial diharapkan

agar peserta didik nantinya akan lebih terpacu untuk belajar secara mandiri.

Pertanyaan kemudian adalah, apakah metode pembelajaran sistem tutorial ini

mampu memberikan perubahan secara signifikan terhadap kemandirian belajar

peserta didik? Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan sebuah penelitian.

Sehubungan dengan hal di atas maka penulis mengangkat judul PENGARUH

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SISTEM TUTORIAL

BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen Pada

Kelas IX SMP N 28 Semarang).

B. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang makna istilah yang

digunakan dalam judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan sebagai berikut :

1. Studi Eksperimen

Studi berarti penelitian atau penyelidikan ilmiah.10 Sedangkan

eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan (Artificial Condition)

dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti.11

Jadi studi eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan

mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol.

9 M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996), Cet. I, Hlm. 126. 10 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1993),

Hlm. 860. 11 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), Cet. 6. Hlm. 63.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

5

2. Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan,

menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada

peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu.12

sistem tutorial adalah suatu sistem dalam memberikan bimbingan

kepada para peserta didik, terutama peserta didik yang mengalam kesulitan

tertentu.13

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan bagian integral dari program

pengajaran setiap jenjang lembaga pendidikan serta merupakan usaha

bimbingan dan pembinaan guru terhadap peserta didik dalam memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam sehingga menjadi

manusia yang taqwa dan warga negara yang baik.14

4. Kemandirian Belajar

Istilah kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti berdiri

sendiri, yaitu suatu keadaan yang memungkinkan seseorang mengatur dan

mengarahkan diri sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.15

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,

dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.16

Kemandirian belajar adalah suatu bentuk belajar yang berpusat

pada kreasi peserta didik dari kesempatan dan pengalaman penting bagi

peserta didik sehingga ia mampu, percaya diri, memotivasi diri, dan

sanggup belajar setiap waktu.17

12 Martini Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta : Gaung Persada, 2007), Hlm. 138.

13 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Op. Cit. Hlm. 191. 14 Depag RI, Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Dirjen

Binbaga Islam, 1990), Hlm. 1 15 Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang : Gunung Jati,

2002), Hlm. 45. 16 Sardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2006), Hlm. 20. 17 Muntholi’ah, Op. Cit, Hlm. 52

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

6

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran sistem tutorial dalam

bidang studi Pendidikan Agama Islam?

2. Apakah penerapan metode pembelajaran sistem tutorial memberikan

pengaruh/perubahan positif terhadap kemandirian belajar peserta didik

kelas IX di SMP Negeri 28 Semarang?

D. Tujuan Penelitian

Setiap penulisan ilmiah tentu berdasar atas maksud dan tujuan pokok

yang akan dicapai atas pembahasan materi tersebut. Oleh karena itu, maka

peneliti merumuskan tujuan penulisan skripsi sebagai berikut:

Untuk mengetahui kemandirian belajar bidang studi Pendidikan

Agama Islam peserta didik kelas IX di SMP Negeri 28 Semarang antara

sebelum dengan sesudah diterapkannya metode pembelajaran sistem tutorial.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Guru, sebagai:

a. Bahan masukan bagi para guru pada umumnya dan guru Pendidikan

Agama Islam pada khususnya di sekolah menengah pertama tentang

penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial.

b. Bahan pertimbangan guru untuk menerapkan metode pembelajaran

sistem tutorial yang sesuai dengan tujuan, materi, situasi dan kondisi

yang ada dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi Orang Tua

Membantu orang tua dalam mewujudkan kemandirian belajar

peserta didik.

3. Bagi Siswa

a. Menanamkan sikap disiplin dan bertanggung jawab dalam

mengerjakan sesuatu.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

7

b. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta didik tentang cara

memecahkan masalah, mengatasi kesulitan agar mampu membimbing

diri sendiri.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga pokok bagian yang

merupakan rangkaian bab ke bab lainnya. Dan setiap bab terdiri dari beberapa

bab.

1. Bagian Pertama

Bagian pertama memuat halaman judul, abstrak penelitian,

persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman

persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel,

daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Pada bagian kedua berupa isi atau batang tubuh kerangka yang

memuat:

BAB I : Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, penegasan

istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Metode Pembelajaran sistem tutorial dan kemandirian

belajar peserta didik.

Landasan teori, pertama: metode pembelajaran sistem

tutorial, meliputi: pengertian metode pembelajaran sistem

tutorial, indikator metode pembelajaran sistem tutorial,

langkah-langkah pelaksanaan metode pembelajaran sistem

tutorial, tujuan metode pembelajaran sistem tutorial

Kedua: Kemandirian belajar peserta didik, meliputi:

pengertian kemandirian belajar, indikator kemandirian

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

8

belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian

belajar.

Ketiga: Penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial

bidang studi PAI terhadap kemandirian belajar peserta

didik.

Kemudian dilanjutkan dengan kajian penelitian yang

relevan dan pengajuan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Dalam bab ini penulis akan memaparkan, tujuan

penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel

penelitian, metode penelitian, populasi, sampel, teknik

penambilan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik

analisis data tentang studi eksperimen metode

pembelajaran sistem tutorial bidang studi Pendidikan

Agama Islam terhadap kemandirian belajar peserta didik

kelas IX SMPN 28 Semarang.

Berisi: analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, analisis

lanjut.

BAB IV : Laporan Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan penulis paparkan berbagai macam

data yang diperoleh dari lapangan penelitian yang

meliputi, Pertama: deskripsi data hasil penelitian. Yang

meliputi : proses kegiatan pembelajaran, data nilai angket

sebelum dan sesudah dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen tentang metode pembelajaran sistem tutorial

dan kemandirian belajar peserta didik.

Kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis,

pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.

BAB V : Penutup, berisi: kesimpulan, saran-saran dan penutup.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

9

3. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka, daftar lampiran dan

daftar riwayat hidup penulis.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

10

BAB II

METODE PEMBELAJARAN SISTEM TUTORIAL

DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

A. Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas

dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. Dan aktifitas murid sangat diperlukan dalam proses

belajar mengajar sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif, sebab

murid sebagai subyek didik adalah yang merencanakan, dan ia sendiri yang

melaksanakan belajar.

Melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, dapat

menumbuhkan kreatifitas-kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-

inovasi dan juga agar siswa mempunyai jiwa kemandirian. Ketika siswa

belajar secara aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran

sehingga mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide

pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan

apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam

kehidupan nyata.

1. Pengertian Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional

yang berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi

contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu.1 Metode pembelajaran merupakan keseluruhan

prosedur yang ditempuh oleh guru dan siswa yang memungkinkan atau

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar

dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

1 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2007), Hlm. 132.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

11

Karena belajar merupakan inti kegiatan pengajara di sekolah, maka

wajiblah siswa dibimbing agar tercapai belajarnya. Tujuan bimbingan

belajar secara umum adalah membantu siswa agar mendapat penyesuaian

yang baik dalam situasi belajar. Sistem tutorial adalah suatu sistem dalam

memberikan bimbingan kepada murid-murid, terutama murid yang

mengalami kesulitan belajar tertentu.2 Pemberian bimbingan yang

dimaksudkan di sini adalah berupa bantuan, petunjuk, arahan, dan

motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif.3 Pemberian

bantuan berarti membantu siswa dalam mempelajari materi modul.

Petunjuk berarti memberikan julukan cara belajar secara efisien dan

efektif. Arahan berarti mengarahkan para siswa untuk mencapai tujuan

untuk masing-masing modul. Motivasi berarti menggerakkan kegiatan

para siswa dalam mempelajari modul, mengerjakan tugas-tugas, dan

mengikuti penilaian. Bimbingan berarti membantu para siswa

memecahkan masalah-masalah belajar.

Pengajaran atau program tutorial pada dasarnya sama dengan

program bimbingan yang bertujuan untuk memberikan bantuan dalam

pembelajaran siswa yang lambat, sulit dan gagal dalam belajar, agar dapat

mencapai hasil belajar secara optimal, seperti dikatakan oleh Abu Ahmadi

(1997:168-169) bahwa “Pengajaran atau program tutorial (tutoring)

bertujuan: memberikan bantuan kepada siswa atau peserta didik agar dapat

mencapai prestasi belejar secara optimal”.4 Adapun suasana dalam

pengajaran tutorial meliputi tanya jawaab, diskusi dan pengulangan

pelajaran kepada siswa satu persatu (individual). Seperti dikatakan L. B.

Curzon (1990:123):

(The essence of the tutorial)……”The tutorial is a meeting between a teacher and a student, or a very small group of students, characterized by discussion and/or personal, face to face teaching,

2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), Cet. 2, Hlm.

191. 3 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru StategiBelajar Mengajar Berdasarkan CBSA,

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), Cet. 2, Hlm. 73. 4 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu

Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), Hlm. xxiii.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

12

generalized base on content of an essay or other material written by the tutor or the student(s)”.5 (Hakikat dari tutorial)…… “Tutorial merupakan sebuah pertemuan antara seorang guru dan seorang siswa, atau sebuah kelompok siswa yang sangat kecil, yang dicirikan dengan diskusi, dan/atau perorangan, pengajaran langsung, yang digeneralisasikan berdasarkan isi dari sebuah esai atau materi lain yang ditulis oleh si tutor atau si siswa”.

Orang yang memberikan bimbingan dalam metode tutorial disebut

sebagai tutor. Tutor yang dimaksud di sini adalah siswa sebaya yang

ditunjuk/ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan

belajar. Hubungan antara teman umumnya lebih dekat dibandingkan

hubungan guru siswa. Dengan petunjuk-petunjuk dari guru tutor ini

membantu temannya yang mengalami kesulitan.6 Hal ini selaras dengan

pendapat C. M. Charles dalam bukunya “Individualizing Instruction”

mengatakan bahwa: “Peer tutoring has been used since the beginnig of

education. More able students help less able. Those who can help those

who can’t”.7

“Tutor sebaya sudah digunakan sejak awal pendidikan. Siswa yang lebih

pintar membantu siswa yang kurang pintar. Siapa yang bisa membantu

yang tidak bisa”.

Tutor di sini berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok

sebagai pengganti guru. Dengan tutor ini ada kebaikannya, yaitu sebagai

berikut:

1) Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab.

2) Tutor sendiri kegiatannya merupakan pengayaan dan menambah

motivasi belajar.

3) Dapar meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri. 8

5 Ibid, Hlm. xxiv. 6 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,

2004), Cet. 2, Hlm. 184. 7 C. M. Charles, Individualizing Instruction, (USA: C.V Mosby Company, 1980), Hlm.

106. 8 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Loc. Cit

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

13

Pemilihan tutor didasarkan atas prestasi atau kepandaian, dengan

alasan bahwa peserta didik yang pandai adalah peserta didik yang faham

dengan pelajaran yang diterimanya dan mampu mengajakannya kepada

orang lain. Sebagaimana Islam disamping menekankan kepada umatnya

untuk belajar juga menyuruh umatnya untuk mengajarkan ilmunya kepada

orang lain. Jadi Islam mewajibkan umatnya belajar dan mengajar.

Melakukan proses belajar dan mengajar adalah bersifat manusiawi, yakni

sesuai dengan harkat kemanusiaannya sebagai makhluk homo educandus,

dalam arti manusia itu sebagai makhluk yang dapat dididik dan dapat

mendidik.9 Sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat at-Taubah ayat

122 yang berbunyi:

... Ÿωöθn= sù tx tΡ ⎯ÏΒ Èe≅ä. 7π s% öÏù öΝ åκ÷]ÏiΒ ×π x Í←!$ sÛ (#θßγ ¤) x tGuŠ Ïj9 ’Îû Ç⎯ƒÏe$! $# (#ρ â‘ É‹Ψ㊠Ï9 uρ óΟ ßγ tΒöθs%

#sŒÎ) (#þθãèy_u‘ öΝ Íκö s9Î) óΟ ßγ= yè s9 šχρ â‘ x‹ øt s† ∩⊇⊄⊄∪ ) 122 :التوبة ( Artinya : Apakah tidak lebih baik pergi dari tiap-tiap golongan dari

mereka sebagian untuk belajar agama, dan kemudian untuk

mengajarkan kepada kaumnya, bilamana mereka nanti kembali,

mudah-mudahan mereka akan berhati-hati. (Q.S. Al-Taubah:

122)10

Dari ayat di atas jelaslah bahwa agama Islam disamping

memerintahkan umatnya untuk belajar, juga memerintahkan umatnya

untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain, dengan mempergunakan

metode pendidikan yang tepat guna sehingga dapat berhasil guna.

Untuk menentukan siapa yang akan dijadikan tutor, diperlukan

pertimbangan-pertimbangan tersendiri. Seorang tutor belum tentu siswa

9 Zuhairini, dkk. , Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 2, Hlm.

99. 10 Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemahnya: Al- Jumanatul ‘Ali, (Bandung: J-

Art, 2005)

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

14

yang paling pandai. Yang penting diperhatikan siapa yang menjadi tutor

tersebut adalah:

a. Dapat diterima (disetujui) oleh siswa (teman-temannya) sehingga

siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya

kepadanya.

b. Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.

c. Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan

bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya. 11

2. Indikator Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

a. Kelompok Kecil

Pengajaran kelompok kecil adalah kegiatan guru dalam

pengajaran dengan cara menghadapi banyak siswa yang masing-

masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan guru

secara kelompok, yaitu berkisar antara 3-8 orang untuk tiap kelompok.

12 Dengan kata lain, dalam pengajaran kelompok kecil ini guru

mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan cara memberi

kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar dalam kelompok kecil (3-

8 orang).

Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif,

memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar, berkembangnya

daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa serta dapat memenuhi

kebutuhan siswa secara optimal.13 Dengan terpenuhinya kebutuhan

siswa secara optimal, siswa akan bekerja dan belajar lebih

menyenangkan dan merangsang karena peer (teman sebaya) yang ada

dalam kelompok akan mendorong individu-individu untuk maju.

Hakikat pengajaran kelompok kecil ditandai dengan: 14

11 Sayful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Stategi Belajar-mengajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002), Cet. 2, Hlm. 29. 12 J. J. Hasibuan, dkk. , Proses Belajar mengajar Ketrampilan Dasar Pengajaran Mikro,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), Cet. 3, Hlm. 143. 13 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. 2, Hlm. 103. 14 J. J. Hasibuan, dkk. , Op. Cit, Hlm. 144.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

15

1) Terjadinya hubungan antar pribadi yang sehat dan akrab antara

guru dengan siswa .

2) Siswa mendapat kesempatan belajar sesuai dengan kesempatan,

cara, kemampuan, dan minatnya sendiri.

3) Siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan yang akan dicapai, cara-

cara belajar yang akan ditempuh, materi pelajaran dan alat yang

akan digunakan.

Adapun ketrampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam

pembelajaran kelompok kecil diantaranya: 15

1) Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, dengan cara

memberikan respon positif terhadap sebuah pikiran siswa.

2) Ketrampilan mengorganisasi, dengan cara membentuk kelompok

yang tepat.

3) Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, dengan cara

memberikan penguatan yang merupakan dorongan yang penting

bagi siswa untuk maju dan memandu siswa ketika mengalami

kesulitan belajar.

Tujuan pengajaran pada pembelajaran kelompok kecil adalah:16

1) Memberi kesempatan kepada kepada setiap siswa untuk

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara

rasional.

2) Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong-royong

dalam kehidupan.

3) Mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap

anggota merasa diri sebagai bagian kelompok yang bertanggung

jawab.

4) Mengembangkan kemampuan kepemimpinan-keterpimpinan pada

tiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah kelompok.

b. Bimbingan belajar

15 Moh. Uzer Usman, Op. Cit, Hlm. 106-107 16 Dimyati dan Mudjiono, belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.

3, Hlm. 22.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

16

Untuk mengoptimalkan perkembangan belajar siswa, perlu

diberikan bimbingan belajar. Perkataan bimbingan atau membimbing

memiliki dua makna yaitu bimbingan secara umum yang mempunyai

arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, membina

moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. Bimbingan

juga mempunyai arti khusus, yaitu sebagai suatu upaya atau program

membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini

diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta

dorongan bagi pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa.17

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus

dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami,

menerima, mengarahkan, merealisir dirinya sesuai dengan potensi atau

kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,

baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat.18

Program bimbingan berdaya guna dan berhasil guna dalam

pelaksanaan pengajaran di kelas. Beberapa alasan: 19

1) Bimbingan memberikan pelayanan dengan perbedaan individu para

siswa.

2) Bimbingan turut berpengaruh terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siawa.

3) Bimbingan membantu para siswa untuk meningkatkan hasil belajar

yang baik dan berupaya agar mereka tidak mengalami kegagalan

belajar.

Sebagai pembimbing dalam belajar mengajar diharapkan

mampu untuk: 20

17 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2005), Cet. 3, Hlm. 233. 18 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1983), Hlm. 74. 19 Oemar hamalik, psikologi belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru, 1992), Cet. 1,

Hlm. 194. 20Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono,Op. Cit, Hlm. 116.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

17

1) Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses

belajar.

2) Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi

yang dihadapinya.

3) Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah

dilakukannya.

4) Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat

belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya.

5) Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual

maupun secara kelompok.

c. Diskusi

Pengertian diskusi kelompok dalam proses belajar adalah siswa

berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru

atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau

pengambilan keputusan. Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana

terbuka dan setiap siswa harus mentaati peraturan yang ditetapkan

sebelumnya.21 Pada dasarnya diskusi merupakan kegiatan tukar

menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara

teratur. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian bersama yang

lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, disamping untuk

mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.

Dalam diskusi, setiap kelompok menyiapkan strategi untuk

menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Setiap kelompok

dalam menyampaikan materi disarankan untuk tidak menggunakan

metode ceramah atau seperti membaca laporan. Semua peserta didik

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran dengan cara

memberikan variasi dalam diskusi, yaitu dengan menggunakan

21 Moh. Uzer usman, Op. Cit, Hlm. 94

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

18

permainan atau quiz dalam diskusi tersebut dan memberikan

kesempatan kepada yang lain untuk bertanya.22

Ketrampilan yang harus dimiliki ketika sedang membimbing

diskusi diantaranya: 23

1) Memperluas masalah atau urunan pendapat, dengan cara meminta

komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

membantu mereka meemperjelas atau mengembangkan ide-ide

tersebut.

2) Menganalisis pandangan siswa, dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berfikir.

3) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara mencoba

memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi.

4) Menutup diskusi, dengan cara membuat rangkuman hasil diskusi

dengan bantuan para siswa.

Adapun manfaat dari diskusi adalah sebagai berikut: 24

a) Pelaksanaan sikap demokrasi.

b) Pengujian sikap toleransi.

c) Pengembangan kebebasan pribadi.

d) Pengembangan latihan berfikir.

e) Penambahan pengetahuan dan pengalaman.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Pembelajaran Sistem

Tutorial

Urutan kegiatan dalam prosedur tutorial adalah sebagai berikut: 25

a. Identifikasi dan Analisis

Menentukan, merumuskan, dan mengkaji permasalahan yang dihadapi

oleh peserta didik.

22 Hisyam Zaini, dkk.,Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2007), Cet. 6,

Hlm. 65-66. 23Moh. Uzer Usman,Op. Cit, Hlm. 95 24 Jos Daniel Parera, Belajar Mengemukakan Pendapat, (Jakarta: Erlangga, 1988), Ed. 4,

Hlm. 183. 25 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Bedasarkan CBSA, Op.

Cit, Hlm. 75.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

19

b. Informasi

Mencari informasi dari berbagai sumber yang mungkin menyebabkan

kesulitan atau masalah bagi peserta didik.

c. Orientasi

Melaksanakan berbagai pendekatan ke arah pemecahan masalah atau

untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik.

d. Bimbingan penyuluhan atau pengajaran kembali

Pemberian bantuan dan nasihat kepada peserta didik dan atau

mengajarkan kembali materi modul yang dianggap perlu atau

dibutuhkan oleh peserta didik.

e. Penempatan

Menempatkan kembali peserta yang telah mendapat penyuluhan dan

bimbingan khusus ke dalam kelas peserta didik. Bimbingan yang

dilakukan yaitu untuk membantu peserta didik dalam mengatasi

kesulitan dan pemecahan masalah.

f. Tindak lanjut

Melakukan pembinaan terus-menerus dan memantau perkembangan

siswa selanjutnya. Pembinaan yang dimaksud adalah membina para

siwa, terutama dalam hal cara belajar mandiri, pembuatan tugas-tugas,

prosedur penilaian, dan lain-lain.

Adapun mekanisme kerja tutorial adalah:26

Tahap Kegiatan Pokok Kegiatan

Penugasan

26 Ibid, Hlm. 79.

Tutor mendapat surat tugas

Tutor menyusun rencana Persiapan tutorial

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

20

Pelaksanaan

penilaian dan

pelaporan

Tindak lanjut

Metode tutorial yang di pakai dalam sekolah tingkat menengah

biasa disebut dengan tutor sebaya. Dalam buku karya Melvin L. Silberman

yang berjudul Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif

terjemahan Sarjuli, dkk. disebut juga pelajaran teman sebaya (peer

lesson). Adapun prosedur dalam pelajaran teman sebaya antara lain: 27

a. Membagi kelas ke dalam sub kelompok berdasarkan topik yang

diajarkan.

b. Kemudian masing-masing kelompok diberi sejumlah informasi, konsep

atau keahlian untuk mengajar yang lain.

c. Setiap kelompok diminta membuat cara presentasi atau mengajarkan

topiknya kepada sisa kelas. Dalam mempresentasikan hasil diskusi,

peserta didik disarankan agar menghindari ceramah atau membaca

27 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif , Terj. Sarjuli,

dkk., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001), Cet. I, Hlm. 165.

Tutor menilai keberhasilan Peserta setelah mengalami kegiatan kegiatan tutorial

Tutor merencanakan kegiatan tutorial berikutnya

Pelaksanaan tutorial di lapangan/kelas/kelompok individual peserta

Tutor menjawab persoalan atau saran pemecahan masalah peserta

Peserta mengikuti/ Aktif dalam proses tutorial

Peserta mengikuti prosedur penilaian tutorial

Peserta dapat menyampaikan permasalahannya secara tertulis kepada tutor sesuai dengan bidangnya

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

21

laporan. Doronglah mereka agar membuat pengalaman belajar untuk

peserta didik seaktif mungkin.

d. Agar tidak monoton dalam sebuah diskusi, setidaknya seorang guru

mencoba beberapa saran sebagai berikut:

- Menyediakan alat-alat visual

- Mengembangkan demonstrasi singkat

- Menggunakan contoh atau analogi untuk membuat poin mengajar

- Melibatkan peserta didik dalam situasi quiz, menulis tugas, bermain

peran, khayalan mental atau studi kasus

e. Sebelum menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok atau peserta

didik yang lain, setiap kelompok diberi waktu yang cukup untuk

merencanakan dan mempersiapkan (bisa di kelas atau di luar kelas).

Kemudian, mintalah setiap kelompok mempresentasikan pelajaran

mereka. Kita harus menghargai setiap usaha mereka.

4. Tujuan Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

Kegiatan tutorial bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa sesuai dengan

yang dimuat dalam modul-modul: melakukan usaha-usaha pengayaan

materi yang relevan.

b. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa tentang cara

memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau hambatan agar mampu

membimbing diri sendiri.

c. Untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri

dan menerapkannya pada masing-masing modul yang sedang dipelajari.

28

Tujuan utama metode tutorial adalah untuk menanamkan sikap

mandiri kepada para siswa, dimana mereka nantinya akan bertanggung

jawab dengan segala sesuatu yang diperbuatnya. Selain sikap mandiri,

metode tutorial juga mengajarkan solidaritas kepada siswa lain yang

28 Ibid, Hlm. 74

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

22

membutuhkan bantuan (kesulitan belajar). Dengan demikian akan terjalin

hubungan sosialisasi yang baik dalam kelas.

Dalam bukunya David W. Johnson dan Roger T. Johnson yang

berjudul “(Learning together and alone) Cooperative Competitive, and

Individualistic Learning”, menjelaskan:

In order to provide help and assistance to fellow cooperators, a student needs to learn. a) How to recognize that he or she needs help. b) How to ask other for help. c) How to search for others who may need assistance. d) How to provide instruction, feedback, and reinforcement

for other students.29 “Agar dapat memberikan pertolongan dan bantuan kepada

sesama pembelajar, peserta didik perlu belajar: a) Bagaimana cara mengetahui kalau dia membutuhkan bantuan b) Bagaimana cara meminta orang lain memberikan bantuan c) Bagaimana cara menemukan siswa lain yang mungkin

membutuhkan bantuan d) Bagaimana cara memberikan instruksi, respon, dan penguatan

kepada siswa lainnya”.

Terdapat beberapa manfaat dari kegiatan tutorial, diantaranya adalah: 30

1. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai

perasaan takut atau enggan kepada gurunya.

2. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat

konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak

lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali.

3. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang

tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih

kesabaran.

4. mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal

perasaan sosial.

29 David W. Johnson and Roger T Johnson, Learning Together and Alone: Cooperative

Competitive and Individualistic Learning, (USA: Allyn and Bacon, 1994), Ed. 4, Hlm. 199. 30 Syiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaim, Op. Cit, Hlm. 30.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

23

B. Kemandirian Belajar Peserta Didik

1. Pengertian Kemandirian Belajar

Istilah kemandirian berasal dari kata “Mandiri” yang berarti berdiri

sendiri yaitu suatu keadaan yang memungkinkan seseorang mengatur dan

mengerahkan diri sendiri sesuai tingkat perkembangannya.31 Orang yang

mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan membuat

keputusan penting. Kendati demikian, mereka bisa saja meminta dan

mempertimbangkan pendapat orang lain sebelum akhirnya membuat

keputusan yang tepat bagi mereka sendiri.

Menurut Herman Holstein: kemandirian adalah sikap mandiri yang

dengan inisiatifnya mendesak jauh kebelakang, setiap pengendalian asing

yang membangkitkan swakarya (kegiatan sendiri) tanpa perantara dan

spontanitas yakni ada kebebasan bagi keputusan, penilaian, pendapat,

pertanggung jawaban tanpa menggantungkan orang lain.32 Respon yang

muncul secara spontan tersebut merupakan cerminan percaya diri dari

seseorang yang mandiri. Kemampuan untuk mandiri bergantung pada

tingkat kepercayaan diri dan kekuatan batin seseorang, dan keinginan

untuk memenuhi harapan dan kewajiban tanpa di perbudak oleh kedua

jenis tuntutan itu.

Menurut Zakiah Daradjat, “Mandiri yaitu berdiri sendiri atau

kecenderungan untuk melakukan suatu yang di ingini tanpa minta tolong

orang lain. Juga dapat mengarahkan kelakuannya tanpa tunduk pada orang

lain”.33 Sedangkan menurut Brawer yang dikutip oleh Chabib Thoha

mengartikan kemandirian adalah perilaku yang terdapat dalam diri

31 Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati,

2002), Hlm. 45. 32 Herman Holstein, Murid Belajar Mandiri: Situasi Belajar Mandiri Dalam Pelajaran

Sekolah, (Bandung: Remadja Rosdakarya, 1986), Hlm. 13. 33 Zakiah Daradjat, perawatan Jiwa Untuk Anak,(Jakarta: Bulan Bintang, 1987), Hlm.

130.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

24

seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena

pengaruh orang lain.34

Selanjutnya Steven J Stein dan Howard E Book memberikan

pengertian sebagai berikut: Kemandirian adalah kemampuan untuk

mengerahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak,

serta tidak merasa bergantung kepada orang lain secara emosional.35

Perilaku mandiri dapat diartikan sebagai kebebasan seseorang dari

pengaruh orang lain. Ini berarti bahwa orang yang berperilaku mandiri

mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri apa yang harus

dilakukan, menentukan dalam memilih kemungkinan-kemungkinan dari

hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang

dihadapi tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain.

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai “proses perubahan

tingkah laku akibat interaksi individu dengan lingkungannya”.36Belajar

menurut Slameto adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.37

Menurut Shaleh Abdul Azis berpendapat bahwa:

ا رييغا تهي فثدحي فةقا ب سةرب خلى عأرط يملعت املنه ذ ىفرييغ تو هملعت ال"دجيا د"

Artinya : “Belajar adalah adanya perubahan hati/kalbu anak didik yang

didasarkan atas pengalaman masa lalu/lampau, sehingga menimbulkan perubahan baru pada diri anak”.38

34 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1996),

Hlm. 121. 35 Steven J. Stein dan Howard E Book, The Edge: Emotional and Your Succes, Terj.

Trinada Rainy Januarsari dan Yudhi Murtanto, Ledakan EQ,(Bandung: Kaifa, 2002), Hlm. 30. 36 Winarno Surahmad, Pengantar Interaksi mengajar dan Belajar, (bandung: Tarsito,

1994), Hlm. 65-66. 37 Slameto, belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

1995), Cet. 3, Hlm. 2. 38 Shaleh Abdul Azis, At-Tarbiyah Waturuqut Tadris, Jilid I, (Mesir: Darul Ma’arif,

1979), Cet.10, Hlm. 169.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

25

Sedangkan menurut Clifford T. Morgan berpendapat bahwa:

“Learning may be defined as any relatively permanent change in

behaviour which occurs as a result of experience or practice”.39

“Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap sebagai akibat

dari latihan dan pengalaman”.

Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa

kemandirian belajar adalah suatu kecenderungan anak untuk belajar

sendiri dalam mencapai suatu tujuan yang didasarkan pada pendirian dan

keyakinan yang ada pada dirinya sendiri dengan prinsip untuk tidak

bergantung kepada orang lain. Dengan kemandirian belajar tersebut

peserta didik akan dapat mengembangkan nilai, sikap, pengetahuan dan

ketrampilan.

2. Indikator Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah kemandirian

peserta didik dalam kegiatan belajarnya. Kemandirian belajar mendorong

seseorang mengambil prinsip terhadap kegiatan belajarnya. Apabila kita

berbicara masalah kemandirian tentunya tidak lepas dari faktor-faktor

yang menandai bahwa anak punya sikap mandiri. Dan orang-orang yang

mandiri mempunyai tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Ada beberapa

ciri kemandirian yaitu:

a. Mampu Memecahkan Masalah

Pemecahan masalah adalah kemampuan setiap individu untuk

mengidentifikasi dan membatasi masalah, juga menemukan dan

mengimplementasikan solusi yang efektif secara potensial. Mampu

memecahkan masalah merupakan salah satu ciri sikap mandiri, sebab

tidak mungkin anak bertindak sendiri jika tidak mampu memecahkan

masalah terlebih dahulu. Sebagai anak yang mandiri hendaknya selalu

mencoba untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada, dan selalu

menghadapi sendiri persoalan tersebut tanpa minta bantuan orang lain.

39 Clifford T. Morgan dan Ricard A King, Introduction to Phsycology, (Tokyo: grow Hill,

1971), Hlm. 63.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

26

Hal ini senada dengan pendapat Kartini Kartono yang mengatakan

bahwa:

Dalam dunia menolong, ketrampilan memecahkan

masalah merupakan ketrampilan yang sangat penting, sehingga ketrampilan memecahkan masalah merupakan kemampuan dan ketrampilan yang tidak hanya penting untuk menolong orang lain, tetapi juga untuk menolong dirinya sendiri.40

Ketrampilan memecahkan masalah sangat bertalian erat dengan

cara pengambilan keputusan dan mengetahui langkah-langkah penting

dalam proses pemecahan masalah yaitu antara lain:41

1) Sikap sensitif suatu masalah, adanya rasa percaya diri dan adanya

motivasi untuk menghadapi secara efektif

2) Mendefinisikan dan memformulasikan masalah sejelas mungkin

(misalnya mengumpulkan informasi yang relevan)

3) Memunculkan sebanyak mungkin solusi

4) Membuat keputusan untuk mengimplementasikan salah satu solusi

yang telah ditentukan.

b. Disiplin dalam Segala Hal

Indikator lain yang menandai sikap mandiri pada anak adalah

disiplin dalam segala perbuatan atau tingkah lakunya. Setiap anak yang

mandiri harus mempunyai sikap disiplin dalam segala hal agar tidak

salah dalam melangkah dan menyesal atas tindakannya.

Kedisiplinan anak perlu dibentuk sejak dini, agar anak

senantiasa patuh dan taat peraturan yang berlaku. Peraturan yang

dimaksud disini bukanlah peraturan yang berlaku disekolah saja,

melainkan peraturan yang berlaku di rumah atau keluarga juga. Sudah

menjadi kewajiban guru harus memperhatikan dan berusaha

40 Kartini Kartono, Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya.(Jakarta: Rajawali,

1985), Hlm. 137. 41 Zubaidi, “Isu Kontemporer dalam Pendidikan (Kecerdasan Emosi dan Implikasinya

dalam Pendidikan)”, dalam WRI Semarang, Bunga Rampai Psikologi dan Pembelajaran, (Semarang: Inservice Training KKG-MGMP, 2001), Hlm. 126.

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

27

membentuk kedisiplinan anak didiknya di sekolah. Dan peran orang tua

sangatlah penting dalam membentuk dan memdidik anak untuk

bersikap disiplin dalam lingkungan keluarga.

Dalam masalah disiplin ini Rasulullah juga memerintahkan

untuk mendidik anak dengan kedisiplinan sebagaimana yang beliau

sabdakan:

مرا أوالوكد بام ةاللصو هأم ءنابس ن سعبينو راضبوهمل عيها وهأم باءن عشن سرينف وقروا بينهال يفم مرواه ابو داود( عاجض(

Artinya: “Suruhlah anak-anakmu shalat jika mereka telah berumur

tujuh tahun dan pukullah mereka jika mereka meningggalkan shalat, bila mereka telah berumur sepuluh tahun pisahkanlah mereka dari tempat tidur”. (H.R. Abu Daud).42

Singgih D. Gunarsa mengemukakan bahwa pentingnya disiplin

dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah: 43

a) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain

mengenai hak orang lain

b) Mengerti dan segera menurut untuk melaksanakan dan secara

langsung mengerti larangan-larangan

c) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk

d) Belajar mengendalikan keinginan dan perbuatan tanpa terancam

oleh hukuman

e) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain.

Disiplin disini dapat dipahami sebagai perilaku dan tata tertib

yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang

diperoleh dari pelatihan.44 Belajar secara teratur dapat dilakukan jika

42 Abu Daud Sulaiman bin Asy’as Sajastani, Sunan Abu Daud, Juz I, (Libanon: Darul

Kitab Ilmiyah, 1996), Hlm. 173. 43 Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk Membimbing, (Jakarta: Gunung Mulia, 1992),

Hlm. 137. 44 S. Suprayitno dan Amity Kumoro, Mengajar Anak Berdisiplin Diri, (Jakarta:

Gramedia, 1996), Hlm.3.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

28

seorang peserta didik berdisiplin dan mentaati rencana belajar tertentu.

Sikap disiplin dapat membuat peserta didik memiliki kecakapan cara

belajar yang baik. Selain itu juga merupakan proses kearah

pembentukan yang baik. Dengan memiliki kebisaaan yang baik, akan

merasakan bahwa setiap usaha belajar selalu memberikan hasil yang

memuaskan. Di dalam hatinya akan berkobar keinginan untuk giat

belajar.45

c. Bertanggung Jawab dalam Bersikap

Sikap mandiri seseorang ditandai dengan adanya kecenderungan

untuk berbuat atas kehendak sendiri secara aktif atau pengambilan sikap

yang dikemudikan secara otonomi diri terhadap suatu obyek. Seorang

yang mandiri dalam bertindak atas dasar kemauannya dan ia akan

mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut. Dia akan dapat

berdiri sendiri, mampu memikul tanggung jawab, dan pada umumnya ia

akan memiliki perasaan emosional yang stabil.46

Kemampuan bertanggung jawab dalam bersikap bukanlah hal

yang dapat diletakkan pada seseorang dari luar, melainkan tumbuh dari

dalam diri seseorang. Aspek kematangan atau kedewasaan dalam diri

seseorang ditandai dengan matangnya pola piker dan tindakan, sehingga

sikap dan penampilannya menjadi mantap dan matang. Sehingga orang

yang memiliki kedewasaan harus memiliki jiwa kepemimpinan dan

dapat mengendalikan emosi serta berpikir rasional, bijak dan realistis

dalam bertindak. Dengan adanya hal tersebut akan tumbuh tanggung

jawab akan dirinya dan lingkungan sekitar.47Dengan tumbuhnya

kedewasaan akan dapat memupuk rasa tanggung jawab khususnya

mengenai pribadi dalam melakukan aktivitas belajar.

45 Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, (Solo: Aneka, 1993), Hlm. 32-

33. 46 Zakiah Daradjat, Op. Cit, Hlm. 169. 47 Sardiman A. M. , Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), Hlm. 127-128.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

29

Dari tingkah laku tanggung jawab yang telah disinggung di atas,

memberikan gambaran bahwa kemandirian seseorang ditandai adanya

kecenderungan untuk mengambil sikap penuh tanggung jawab.

d. Kreatifitas Belajar

Pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi kreatif yang

berbeda-beda dan potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat

tumbuh, muncul dan terwujud dalam perilaku dan karya-karya yang

bermakna bagi dirinya maupun masyarakatnya.48 Seseorang dapat

dikatakan kreatif apabila secara konsisten menghasilkan sesuatu yang

kreatif, yaitu hasil yang asli/orisinil dan sesuai dengan kemampuan.

Dasar kreativitas melibatkan banyak komponen yang menghasilkan

keluaran kreatif. Adapun ciri orang yang mempunyai kepribadian

kreatif yaitu: 49

1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat

2. Mempunyai inisiatif

3. Mempunyai minat yang luas

4. Bebas dalam berfikir

5. Bersifat ingin tahu

6. Selalu ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru

7. Percaya pada diri sendiri

8. Penuh semangat (energi)

9. berani mengambil resiko (tidak takut membuat kesalahan)

10. Berani dalam pendapat dan keyakinan (tidak ragu-ragu dalam

menyatakan pendapat meskipun mendapat kritik dan berani

mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya).

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi belajar meliputi faktor

internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri

48 S. C. Utami Munandar, Kreativitas sepanjang Masa, (Jakarta: Pustaka Sinarharapan,

1988), Hlm.2. 49 Conny Semiawan, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, (Jakarta:

Gramedia, 1987), HLm. 10-11.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

30

individu, meliputi: faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.50

Sedangkan faktor eksternaladalah faktor yang ada di luar dari individu,

meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.51

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dapat

dibedakan menjadi dua arah, yakni: faktor dari dalam dan faktor dari luar

individu.52

Faktor dari dalam diri individu antara lain faktor kematangan usia

dan jenis kelamin. Anak semakin tua usia cenderung semakin mandiri, dan

ada kecenderungan anak laki-laki lebih mandiri, dan ada kecenderungan

anak laki-laki lebih mandiri dari pada anak perempuan. (Conger, JJ.

1973).53 Berpengaruhnya faktor kematangan usia dalam kemandirian

disebabkan seseorang mengalami perkembangan rohai dan pertumbuhan

jasmani pada umur tertentu. Sebagaimana pendapat Bined yang dikutip

oleh Zakiah Daradjat, bahwa kemampuan untuk mengerti masalah-

masalah yang abstrak, tidak sempurna perkembangannya sebelum

mencapai umur 12 tahun dan kemampuannya untuk mengambil

kesimpulan yang abstrak dari fakta-fakta yang ada, baru tampak pada

umur 14 tahun itu anak-anak sudah dapat menolak saran-saran yang tidak

sesuai dan mereka sudah dapat mengkritik pendapat-pendapat berlawanan

dengan kesimpulan yang diambilnya.54Jadi semakin bertambah umur maka

akan bertambah pula kecakapan dan ketrampilan yang dimiliki, sehingga

kemandirian akan berkembang dan semakin mantap.

Selain faktor kematangan usia, faktor intelegensia anak juga

berpengaruh terhadap kemandirian anak. Adapun faktor dari dalam yang

sangat menentukan perilaku mandiri adalah kekuatan iman dan ketaqwaan

kepada Allah SWT. Bagi anak yang memiliki kepercayaan dan keyakinan

50 Slameto, Op. Cit., Hlm. 54. 51 Ibid, Hlm. 60. 52 Muntholi’ah, Op.Cit., Hlm. 58. 53 M. Chabib Thoha, Op.Cit., Hlm. 124 54 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Belajar, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), Hlm. 73.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

31

yang kuat terhadap agama, mereka cenderung untuk memiliki sifat mandiri

yang kuat.55 Hal ini dapat dilihat dalam ayat al-Quran sebagai berikut:

الو زترزاوو ةرزارخ18 :الفاطر(....... قلىىر( Artinya: Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. (Q.S. Al Fathir:

18)56

Bagaimanapun besar dosa dan kesalahan seseorang, namun dosa

orang lain, kesalahan yang diperbuat orang lain, tidaklah akan dipikulkan

pula kepada dirinya. Ayat ini adalah memupuk tanggung jawab dalam jiwa

manusia yang beriman. Ajaran Islam tidak serupa dengan ajaran jahiliyah

yang mengatakan bahwa orang lain dapat memikul dosa seseorang, dengan

misalnya mengupahkan atau membayar kepadanya agar dia sudi mengambil

alih sebahagian dari dosa itu supaya si berdosa pertama dapat keringanan

sedikit.57

)38 :املدثر.(ةنيه رتبسا كم بسف نلكArtinya: Tiap-tiap orang bertanggung jawab dengan segala yang

diperbuatnya. (QS. Al-Mudatsir: 38)58

Ayat di atas merupakan pernyataan kepada manusia seluruhnya

dalam kaitan dengan kebebasan memilih yang telah ditegaskan pada ayat-

ayat yang lalu. Seakan-akan Allah swt. menyatakan: “Hai manusia, kamu

sekalian bebas untuk memilih jalan, maju atau mundur, arah kanan atau kiri.

Tetapi, hendaknya diketahui bahwa keadaan kamu kelak, di hari Kemudian,

akan ditentukan oleh pilihanmu masing-masing karena kamu semua bahkan

tiap-tiap diri lelaki atau perempuan menyangkut apa yang telah

dilakukannya masing-masing, semuanya tergadai.59

55 M. Chabib Thoha, Loc. Cit. 56 Mahmud Yunus., Tarjamah Al- quran Al- karim, (Bandung: Al- Ma’arif, 1990), Cet. 9,

Hlm. 394. 57 Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz 22, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984), Hlm. 231. 58 Ibid, Hlm. 520 59 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol.

4, (Jakarta: Lentera Hati, 2006). Hlm. 605.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

32

Dari ayat-ayat di atas, jika seseorang meyakini bahwa dirinya tidak

akan dikenai beban atas perbuatan yang dilakukan orang lain. Dan ia akan

bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya sendiri. Hal ini akan

menimbulkan kesadaran dalam diri seesorang tersebut untuk bersikap jujur

dan kesatria, serta tidak akan melemparkan tanggung jawab kepada orang

lain.

Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian antara

lain: Faktor kebudayaan dan pola pengasuhan keluarga terhadap anak.60

Kebudayaan dimana seseorang bertempat tinggal sangat mempengaruhi

terhadap kepribadian anak, termasuk aspek kemandirian. Masyarakat yang

maju dan kompleks tuntutan hidupnya cenderung mendorong untuk hidup

dalam situasi kompetitif, penuh persaingan dan individualis dibanding

dengan masyarakat yang sederhana.Pola pengasuhan keluarga seperti

aktivitas pendidikan dalam keluarga, kebisaaan keluarga, dan pandangan

keluarga akan mempengaruhi terhadap pembentukan kemandirian anak.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian

itu bukanlah pembawaan tetapi terbentuknya berproses dari sejak awal

kehidupan seseorang.

C. Penggunaan Metode Pembelajaran Sistem Tutorial Terhadap

Kemandirian Belajar Peserta Didik

Karakteristik dan langkah-langkah pelaksanaan metode pembelajaran

sistem tutorial serta konsep kemandirian belajar telah dibahas dalam

pembahasan sebelumnya. Disini yang lebih penting adalah bagaimana

hubungan antara keduanya dengan kemandirian belajar siswa SMPN 28

Semarang.

Kalau menyimak langkah-langkah metode pembelajaran sistem

tutorial, dimana peserta didik harus lebih dahulu mengadakan bacaan atau

belajar sendiri, kemudian seorang tutor mengajukan pertanyaan berdasarkan

bacaan itu, dan dengan demikian membimbing jalan pikiran siswa. Selain itu

60 Muntoli”ah, Op. Cit., Hlm. 60.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

33

tutor menilai hasil belajar siswa dan atas dasar itu memberikan feedback.

Akhirnya tutor itu mengatakan kepada siswa apa yang harus lagi dibacanya.

Jadi tutor di sini tutor itu bertindak sebagai manager belajar dengan

mengarahkan jalan pikiran siswa, dan menugaskan siswa untuk mengadakan

bacaan selanjutnya. Jadi tutor itu tidak member pelajaran.61 Dalam kegiatan

tutorial ini peserta didik dibimbing untuk melaksanakan kegiatan belajar

mandiri melalui modul dalam bidang studi tertentu. Hal ini berarti siswa

berperan aktif dalam proses belajar mengajar tanpa adanya banyak campur

tangan dari guru, dalam artian guru bertindak sebagai fasilitator. Dan disini

setiap siswa mempunyai tanggung jawab terhadap keputusan yang telah

dibuat.

Peserta didik bersikap mandiri dalam kegiatan belajarnya

menginginkan dirinya secara individual untuk bebas dan aktif dalam belajar.

Sikap dan perbuatan yang ditujukan dalam kemandirian merupakan

kebutuhan dasar dari setiap individu untuk mengaktualisasikan potensi dan

kemampuan diri untuk mencapai kepuasan sendiri. Adapun kepuasan yang

diperoleh orang yang mandiri tidak bergantung pada lingkungan dan orang

lain disekitarnya, tapi tergantung pada potensi-potensi yang mereka miliki.

Metode pembelajaran sistem tutorial sebagai salah satu cara untuk

menanamkan sikap mandiri kepada peserta didik. Dengan sikap mandiri,

peserta didik akan membuat keputusan sendiri, yakin pada daya fikir mereka,

akan tetapi mereka juga mempunyai pendapat umum dan melepas pendapat

sendiri, bukan karena tekanan melainkan karena kebenaran perkara yang

mereka lihat. Jadi Kemandirian yang dimiliki oleh orang-orang yang mandiri

bukanlah mandiri secara tertutup dan tidak menaruh perhatian terhadap ide

atau gagasan baru sehingga tidak peka terhadap hal-hal baru dan terbuka

menerima hal-hal yang segar, melainkan kemandirian yang dimiliki bukanlah

kemandirian asal mandiri dan demi diri sendiri, tetapi kemandirian atas dasar

kebenaran terbuka untuk menerima pandangan-pandangan lain.

61 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), Cet. 7, Hlm. 199.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

34

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

metode pembelajaran sistem tutorial dalam kegiatan belajar mengajar, yakni

melibatkan siswa secara aktif sedangkan guru sebagai fasilitator, dapat

memberikan kontribusi atau perubahan dalam peningkatan kemandirian

belajar peserta didik sehingga peserta didik tidak selalu tergantung kepada

seorang guru dan juga peserta didik bisa menjadi tutor bagi peserta didik yang

lain.

D. Kajian Pustaka

Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang

membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk skripsi

ataupun dalam bentuk tulisan lainnya, maka penulis akan memaparkan

beberapa bentuk penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang kemandirian

belajar siswa yang penulis jadikan sebagai kajian pustaka.

Rif’atul Badriyah (3100162), Pengaruh Latar belakang Pendidikan

dan Pola Pembinaan Orang Tua terhadap Kemandirian Belajar Siswa di

SMP Hasanuddin 6 Semarang. Skripsi ini membahas tentang latar belakang

pendidikan orang tua, kemandirian belajar siswa, bagaimana pola pembinaan

orang tua, dan berbagai macam bentuk pembinaan orang tua.

Erna Wati (3100045), Pengaruh Persepsi Siswa tentang Penerapan

Metode Resitasi terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas II Bidang Studi

PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 16 Semarang. Dalam skripsi ini

dijelaskan bahwasanya penerapan metode resitasi dapat memupuk

perkembangan inisiatif siswa dan merangsang untuk meningkatkan belajar

yang lebih baik dengan kesadaran sendiri, bertanggung jawab dan berdiri

sendiri terutama dalam hal mengajar, melaksanakan tugas, dan siswa

menempuh jalan metodis belajar sendiri. Hal ini akan memungkinkan dan

mengembangkan kemandirian dalam diri siswa.

Zumaroh (3101198), Pengaruh Proses Belajar Mengajar Pondok

Pesantren terhadap Kemandirian Belajar Santri Putri di Pondok Pesantren

Ad-Dainuriah 2 Pedurungan Semarang. Skripsi ini menjelaskan tentang

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

35

proses belajar mengajar pondok pesantren, tujuan, prinsip, dan bagaimana

proses belajar mengajar pondok pesantren mempengaruhi kemandirian belajar

santri.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih

memfokuskan pembahasan pada penggunaan metode pembelajaran sistem

tutorial terhadap kemandirian belajar peserta didik. Dengan demikian, dalam

judul ini masih menemukan relevansi dan signifikansi untuk dilakukuan

penelitian.

E. Rumusan Hipotesis

Menurut arti kata hipotesa berasal dari dua penggalan kata, yaitu

“hypo” artinya “di bawah” dan “thesa” artinya “kebenaran” atau “pendapat”.

Menurut maknanya dalam suatu penelitian hipotesa merupakan “jawaban

sementara” atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan

yang diajukan dalam penelitian.62

Berdasarkan pengamatan sementara, peneliti beranggapan bahwa,

“Penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial akan memberikan

perubahan yang signifikan terhadap kemandirian belajar bidang studi

Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas IX di SMP N 28 Semarang”.

62 Mardalis, Metode Penelitian: suatu pendekatan proposal, (Jakarta:bumi Aksara, 2006),

Cet.8, hlm. 47-48.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Setiap penulisan ilmiah tentu berdasar atas maksud dan tujuan pokok

yang akan dicapai atas pembahasan materi tersebut. Oleh karena itu, maka

peneliti merumuskan tujuan penulisan skripsi sebagai berikut:

Untuk mengetahui kemandirian belajar bidang studi Pendidikan Agama

Islam peserta didik kelas IX di SMP N 28 Semarang antara sebelum diterapkan

metode pembelajaran sistem tutorial dengan sesudah diterapkannya metode

pembelajaran sistem tutorial.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran

Sistem Tutorial Bidang Studi Pendidikan Agama Islam terhadap Kemandirian

Belajar Peserta Didik (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP N 28 Semarang),

dimulai pada tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 13 November

2008, dan bertempat di sekolah SMP N 28 Semarang.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dapat

juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.1

Yang dimaksud variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti

dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena

yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik

1 S. Margono, Metode Penelitian pendidikan, (Jakarta: rineka Cipta, 2000), Cet.2, Hlm. 133.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

37

yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau

mengganti variabel bebas.2

Adapun yang menjadi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (independent variabel)

Yaitu metode pembelajaran sistem tutorial, dengan indikator:

1) Kelompok kecil

2) Bimbingan belajar

3) Diskusi

b. Variabel terikat (dependent variabel)

Yaitu kemandirian belajar siswa, dengan indikator:

1) Mampu memecahkan masalah sendiri

2) Disiplin dalam segala hal

3) Bertanggung jawab

D. Metode Penelitian

Suatu penelitian, baik dalam pengumpulan data maupun dalam

pengolahan data pastilah mengharuskan adanya metode yang jelas, sistematis dan

terarah. “Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian

dilaksanakan”.3

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan sifat masalah yang akan digarap, maka penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian

yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi atau yang

akan terjadi diantara variabel-variabel tertentu melalui upaya manipulasi atau

2 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penilitian, (Jakarta: Bumi Aksara, , 1991),

Hlm. 119. 3 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002), Hlm. 21.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

38

pengontrolan variabel-variabel tersebut atau hubungan diantara mereka, agar

ditemukan hubungan, pengaruh atau perbedaan salah satu atau lebih variabel.4

Adapun bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah Kuasi-

Eksperimental, yaitu memberikan kesempatan untuk meneliti perlakuan-

perlakuan di dalam masyarakat yang tidak ditempatkan dengan sengaja,

melainkan terjadi secara alami.5

Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan Non Randomized

Control Group Pretest-Posttest Design (Pola Pretes-Postes Grup Kontrol

Tidak Secara Random). Rancangan ini terdiri dari dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok diberikan pre

dan pos tes tetapi hanya satu kelompok yang diberikan perlakuan (treatment).

Rancangan ini biasanya digunakan pada kelompok yang pesertanya terkumpul

secara alami seperti murid yang ada di ruangan kelas.6 Dan oleh karena

instrumen dalam penelitian ini berupa angket, maka pre dan pos tesnya diganti

dengan angket.

Adapun desain dari penelitian eksperimen ini adalah:7

Kelompok Pre Test Variabel Terikat Post Test A (Eksperimen) B ( Kontrol)

A1

B1

Treatment

-

A2

B2

4 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2006), Cet. 2, Hlm. 49. 5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Cet. 2,

Hlm. 112. 6 Consuelo G. Sevilla, et. al. , Pengantar Metode Penelitian, Terj. Alimuddin Tuwu, (Jakarta:

UI- Press, 1993), Hlm.122 7 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2004), Cet. 2, Hlm. 186.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

39

2. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini diantaranya adalah:8

a. Memilih sejumlah subyek secara purposif dari suatu populasi.

b. Secara purposif, dipilih menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen yang dikenai variabel perlakuan, dan kelompok kontrol yang

tidak dikenai perlakuan.

c. Kemudian memberikan angket sebelum (pre-angket) pada kedua

kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk

mengukur variabel tergantung pada kedua kelompok itu, lalu dihitung

mean masing-masing kelompok.

d. Mempertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar tetap

sama, kecuali pada satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenai variabel

perlakuan untuk jangka waktu tertentu.

e. Setelah itu kedua kelompok diberi angket sesudah (pos-angket) untuk

mengukur variabel tergantung, lalu dihitung meannya untuk masing-

masing kelompok.

f. Setelah memperoleh mean dari masing-masing kelompok, kemudian

menghitung perbedaan antara hasil angket sebelum dan angket sesudah

untuk masing-masing kelompok.

g. Membandingkan perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah penerapan

perlakuan berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok

eksperimental.

h. Dalam membandingkan perdedaan tersebut, kita menggunakan tes statistik

yang cocok untuk rancangan ini guna menentukan apakah perbedaan

dalam skor seperti dihitung dalam langkah-langkah itu signifikan, yaitu

apakah perbedaan tersebut cukup besar untuk menolak hipotesis nol

bahwa perbedaan itu cuma terjadi secara kebetulan.

8 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), Hlm.45.

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

40

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi atau universe adalah sejumlah keseluruhan dari unit analisa yang

ciri-cirinya akan diduga.9 Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.10

Berkenaan dengan ini Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa untuk

mengambil ancer-ancer adalah apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya

jika jumlah subyeknya besar atau banyak dapat diambil antara 10-15% atau 20-

25% atau lebih.11 Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas IX di

SMPN 28 Semarang yang berjumlah 266 siswa, sedangkan sampel yang diambil

adalah sebanyak 15% siswa yang dianggap representatif atau yang dapat

mewakili. Jadi subyek penelitian adalah 39,9 dan dibulatkan menjadi 40 peserta

didik.

Pengambilan sampel penelitian ini digunakan teknik Klaster atau Cluster

Sampling. Teknik klaster ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual,

tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara

alami berkumpul bersama.12 Dari populasi dipilih secara acak dua kelas sebagai

sampel. Kelas IX F sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode

pembelajaran sistem tutorial. Dan kelas IX D sebagai kelas kontrol dengan

menggunakan metode konvensional (metode ceramah, Tanya jawab dan

pemberian tugas).

9 Masri singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1985),

Hlm. 54. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D,

(Bandung: Alfabeta, 2007), Hlm.118. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), hlm. 134. 12 Sukardi, Op. Cit, Hlm. 61.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

41

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah

diolah.13

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen angket dan lembar

observasi. Lembar observasi terdiri dari daftar chek list pengamatan tutor dan

aktivitas peserta didik. Adapun bentuk dari angket penelitian adalah angket

tertutup. Angket tertutup adalah angket yang pertanyaannya tidak memberikan

jawaban atau pendapat-pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.14 Adapun

alasan peneliti menggunakan angket tertutup dalam penelitian ini adalah:

1. Responden lebih mudah menjawabnya, karena hanya memilih jawaban yang

telah tersedia

2. Didapatkan data yang sesuai dengan data yang diharapkan.

Setiap pertanyaan yang ada dalam angket tersebut disertai alternatif

jawaban yang harus dipilih responden. Alternatif tersebut merupakan pernyataan

perilaku biasanya, selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Untuk

memudahkan penggunaan data statistiknya, maka dari empat alternatif jawaban

dari setiap item atau soal diberikan skor sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban A diberi skor 4

2. Untuk pilihan jawaban B diberi skor 3

3. Untuk pilihan jawaban C diberi skor 2

4. Untuk pilihan jawaban D diberi skor 1

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, metode dipandang sangat penting untuk

mencapai sukses penelitian itu. Dan oleh karena penelitian Kuasi Eksperimen

13 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, Hlm. 149 14 M. Iqbal Hasan, Op. Cit, Hlm. 84.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

42

atau Eksperimen tidak sebenarnya atau pura-pura, yaitu jenis eksperimen yang

belum memenuhi persyaratan seperti persyaratan eksperimen yang dapat

dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu, maka metode yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.15

Metode ini digunakan untuk mengadakan pengamatan secara langsung

terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode

pembelajaran sistem tutorial dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam

pada kelas IXF atau kelas eksperimen di SMPN 28 Semarang.

b. Metode Interview

Interview merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berdasarkan pada tujuan

penelitian.16

Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan kemandirian belajar peserta didik sebelum diberikan treatmen yang

bersumber dari guru bidang studi Pendidikan Agama Islam.

c. Metode Angket

Metode angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan

atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.17

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang

penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial dan kemandirian belajar

dengan cara menyebar angket kepada siswa kelas IX yang dijadikan subyek

peneliti.

15 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), Hlm. 220.

16 Sutrisno Hadi, Statiatik II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), Hlm. 193. 17 M. Iqbal Hasan, Op. Cit., Hlm. 83

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

43

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya

perubahan dalam penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial terhadap

kemandirian belajar siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam. Peneliti

mengadakan analisis data dengan menggunakan analisis statistik. Di dalam

menganalisis data hasil penelitian, penulis menggunakan beberapa tahapan, yaitu:

a. Analisis Pendahuluan

Sebelum memulai menganalisis data, terlebih dulu penulis harus

memenuhi pengujian persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas data dan

uji homogenitas varians populasi. Pengujian tersebut dilakukan karena

sampel-sampel yang berasal dari satu populasi dan diperkirakan sama, belum

tentu demikian keadaannya. Apabila dua atau lebih sampel diperiksa dengan

teknik tertentu dan ternyata homogen, maka dapat dikatakan bahwa sampel-

sampel itu berasal dari populasi yang sama. Dikarenakan sampel yang diambil

berbentuk purposive, maka penulis menggunakan statistik non parametrik

dalam pengujian persyaratan analisis data, karena tidak memenuhi

persyaratan random. Adapun pengujian persyaratan analisis data (non

parametrik) meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan

digunakan untuk menentukan apakah data kedua kelompok tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan data dikenal dengan nama

Uji Lilliefors.18 Hipotesis yang dilakukankan dalam uji normalitas adalah

sebagai berikut:

H0 = Populasi Berdistribusi Normal

H1 = Populasi Berdistribusi Tidak Normal

18 Hand-out Mata Kuliah Statistika Terapan dipersiapkan oleh: Drs. Karnadi Hasan, M.Pd. (Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2006).

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

44

Prosedur Uji Normalitas Data:

1. Pengamatan X1, X2, ……….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ………,

Zn dengan menggunakan rumus :

SXX

Z ii

−=

Xi : data pengamatan Χ : rata-rata sampel S : simpangan baku sampel

2. Dari daftar distribusi normal baku, untuk setiap angka baku dihitung

peluang dengan rumus : F(Zi) = P(Z<Zi) ---- lihat tabel Luas Distribusi

Normal Standar

3. Hitung proporsi Z1, Z2, …….., Zn yang dinyatakan dengan S(Zi)

4. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

5. Tentukan harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak = L0

6. Bandingkan harga L0bservasi dengan nilai kritis atau Ltabel

Kriteria pengujian jika L0bservasi < Ltabel maka sampel dari populasi

berdistribusi normal, yang berarti terima H0.

Dalam uji normalitas data ini penulis menggunakan data sampel

hasil pengamatan dari angket sebelum peserta didik diberikan perlakuan.

1) Kelas Eksperimen (Kelas IX F)

175.5140

2047==

ΧΣ=Χ

n

Untuk memperoleh bilangan baku Z1, Z2, ………, Zn dengan

menggunakan rumus :

SXX

Z ii

−=

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

45

( )

( )

229.4788.739

745.69339

225.104755105449

14040

2047105449

12

22

=

=

=

−=

−=

ΣΧ−ΣΧ

=

I

nnS

Berdasarkan prosedur tersebut di atas dibuat tabel sebagai berikut :

TABEL I

HASIL UJI NORMALITAS DATA KELAS EKSPERIMEN (IX F)

No. X1 X1² Z1 F (Z1) S (Z1) F (Z1) - S (Z1) 1 41 1681 -2.41 0.0088 0.025 0.0162 2 43 1849 -1.93 0.0268 0.075 0.0482 3 43 1849 -1.93 0.0268 0.075 0.0482 4 44 1936 -1.7 0.0446 0.1 0.0554 5 46 2116 -1.22 0.1112 0.15 0.0388 6 46 2116 -1.22 0.1112 0.15 0.0388 7 47 2209 -0.99 0.1511 0.2 0.0489 8 47 2209 -0.99 0.1511 0.2 0.0489 9 48 2304 -0.75 0.2266 0.225 0.0016

10 49 2401 -0.51 0.305 0.275 0.03 11 49 2401 -0.51 0.305 0.275 0.03 12 50 2500 -0.28 0.3897 0.325 0.0647 13 50 2500 -0.28 0.3897 0.325 0.0647 14 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 15 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 16 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 17 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

46

18 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 19 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 20 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 21 51 2601 -0.04 0.484 0.525 0.041 22 52 2704 0.2 0.5793 0.575 0.0043 23 52 2704 0.2 0.5793 0.575 0.0043 24 53 2809 0.43 0.6664 0.7 0.0336 25 53 2809 0.43 0.6664 0.7 0.0336 26 53 2809 0.43 0.6664 0.7 0.0336 27 53 2809 0.43 0.6664 0.7 0.0336 28 53 2809 0.43 0.6664 0.7 0.0336 29 54 2916 0.67 0.7486 0.8 0.0514 30 54 2916 0.67 0.7486 0.8 0.0514 31 54 2916 0.67 0.7486 0.8 0.0514 32 54 2916 0.67 0.7486 0.8 0.0514 33 55 3025 0.9 0.8159 0.875 0.0591 34 55 3025 0.9 0.8159 0.875 0.0591 35 55 3025 0.9 0.8159 0.875 0.0591 36 56 3136 1.14 0.8729 0.95 0.0771 37 56 3136 1.14 0.8729 0.95 0.0771 38 56 3136 1.14 0.8729 0.95 0.0771 39 57 3249 1.38 0.9162 0.975 0.0588 40 61 3721 2.32 0.9898 1.0 0.0102 ∑ 2047 105449

Dari kolom terakhir pada tabel kemudian diambil nilai terbesar.

Diperoleh L0 = 0.0771 dengan n = 40 pada taraf signifikansi 5%

diperoleh Ltabel = 0.1401. Karena L0 = 0.0771 ≤ Ltabel = 0.1401, maka

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal yang berarti terima

H0.

Taraf signifikansi 5% untuk sampel yang lebih dari 30 :

1401.0325.6886.0%5

325.640

40

==

==

=

untuk

n

n

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

47

2) Kelas Kontrol ( Kelas IX D)

625.5040

2025==

ΧΣ=Χ

n

Untuk memperoleh bilangan baku Z1, Z2, ………, Zn dengan

menggunakan rumus :

SXX

Z ii

−=

( )

( )

711.4189.22

3938.865

3962.102515103381

14040

2025103381

12

22

=

=

=

−=

−=

ΣΧ−ΣΧ

=n

nS

Berdasarkan prosedur tersebut di atas dibuat tabel sebagai berikut :

TABEL II

HASIL UJI NORMALITAS DATA KELAS KONTROL (IX D)

No. X2 X2² Z2 F (Z2) S (Z2) F (Z2) - S (Z2) 1 42 1764 -1.83 0.0336 0.05 0.0164 2 42 1764 -1.83 0.0336 0.05 0.0164 3 43 1849 -1.62 0.0526 0.1 0.0474 4 43 1849 -1.62 0.0526 0.1 0.0474 5 44 1936 -1.41 0.0793 0.15 0.0707 6 44 1936 -1.41 0.0793 0.15 0.0707 7 45 2025 -1.19 0.117 0.175 0.058

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

48

8 46 2116 -0.98 0.1635 0.225 0.0615 9 46 2116 -0.98 0.1635 0.225 0.0615

10 47 2209 -0.77 0.2206 0.275 0.0544 11 47 2209 -0.77 0.2206 0.275 0.0544 12 48 2304 -0.56 0.2877 0.3 0.0123 13 49 2401 -0.34 0.3669 0.35 0.0169 14 49 2401 -0.34 0.3669 0.35 0.0169 15 50 2500 -0.13 0.4483 0.425 0.0233 16 50 2500 -0.13 0.4483 0.425 0.0233 17 50 2500 -0.13 0.4483 0.425 0.0233 18 51 2601 0.08 0.5319 0.575 0.0431 19 51 2601 0.08 0.5319 0.575 0.0431 20 51 2601 0.08 0.5319 0.575 0.0431 21 51 2601 0.08 0.5319 0.575 0.0431 22 51 2601 0.08 0.5319 0.575 0.0431 23 51 2601 0.08 0.5319 0.575 0.0431 24 52 2704 0.29 0.6141 0.625 0.0109 25 52 2704 0.29 0.6141 0.625 0.0109 26 53 2809 0.5 0.6915 0.7 0.0085 27 53 2809 0.5 0.6915 0.7 0.0085 28 53 2809 0.5 0.6915 0.7 0.0085 29 54 2916 0.72 0.7642 0.775 0.0108 30 54 2916 0.72 0.7642 0.775 0.0108 31 54 2916 0.72 0.7642 0.775 0.0108 32 55 3025 0.93 0.8238 0.85 0.0262 33 55 3025 0.93 0.8238 0.85 0.0262 34 55 3025 0.93 0.8238 0.85 0.0262 35 56 3136 1.14 0.8729 0.925 0.0521 36 56 3136 1.14 0.8729 0.925 0.0521 37 56 3136 1.14 0.8729 0.925 0.0521 38 57 3249 1.35 0.9115 0.95 0.0385 39 59 3481 1.78 0.9625 0.975 0.0125 40 60 3600 1.99 0.9767 1.0 0.0233 ∑ 2025 103381

Dari kolom terakhir pada tabel kemudian diambil nilai terbesar.

Diperoleh L0 = 0.0707 dengan n = 40 pada taraf signifikansi 5%

diperoleh Ltabel = 0.1401. Karena L0 = 0.0707 ≤ Ltabel = 0.1401, maka

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

49

sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal yang berarti

terima H0.

Taraf signifikansi 5% untuk sampel yang lebih dari 30 :

1401.0325.6886.0%5

325.640

40

==

==

=

untuk

n

n

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok mempunyai variansi yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok

mempunyai variansi yang sama maka kelompok tersebut dikatakan

homogen. Metode yang telah ditemukan untuk melakukan uji varians

populasi, salah satunya adalah Uji Bartlett. 19 Hipotesis yang dilakukan

dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:

Ho : Varians homogen

H1 : Varians tidak homogen

Harga-harga yang perlu untuk Uji Bartlett:

Sampel dk 1/dk Si2 Log Si2 (dk) Log Si2

Klp 1

Klp 2

n1 _ 1

n2 _

1

1/ n1 _ 1

1/ n2 _

1 S1

2

S22

Log S12

Log S22

n1 _

1 Log S12

n2_

1 Log S22

∑ nk _ 1 1/ nk

_ 1 Sk2 Log Sk

2 (nk_

1) Log Sk2

Dari data table kemudian dihitung harga-harga yang diperlukan, yakni:

a) Varians gabungan dari semua sampel :

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

iii n

SnS

19 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), Hlm.250.

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

50

b) Menghitung Log Si2

c) Harga satuan B dengan rumus :

B = (Log Si2) ∑ (ni

_ 1)

d) Uji Bartlett menggunakan Chi kuadarat ( 2χ ) dengan rumus:

=2χ (In 10) {B _ ∑ (ni _

1) Log Si2}

Dengan In 10 = 2,3026 disebut logaritma asli bilangan 10.

Perhitungan Uji Homogenitas Varians Populasi :

Diketahui S12 (Kelas Eksperimen) = 17.788

S22 (Kelas Kontrol) = 22.189

TABEL III

HASIL UJI HOMOGENITAS VARIANS POPULASI

Sampel dk 1/ dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si2

Eksperimen 39 0.026 17.788 1.2501 48.7539 Kontrol 39 0.026 22.189 1.3461 52.4979

∑ 78 0.052 101.2518

Dari data tabel kemudian dihitung harga-harga yang diperlukan, yakni :

a) Varians gabungan dari semua sampel :

( )( )

( ) ( )

9885.1978

371.865732.69378

189.2239788.17391

1 22

=

+=

+=

−=

∑∑

i

iii n

SnS

b) Menghitung Log Si2 = Log 19.9885 = 1.3008

c) Harga satuan B dengan rumus :

B = (Log Si2) ∑ (ni

_ 1)

= (1.3008) . (78)

= 101.4624

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

51

d) Uji Bartlett menggunakan Chi kuadarat ( 2χ ) dengan rumus:

=2χ (In 10) {B _ ∑ (ni _

1) Log Si2}

= (2.3026) . {101.4624 – 101.2518}

= (2.3026) . {0.2106}

= 0.4849

Menggunakan taraf signifikansi 05.0α dk = k – 1 = 2 – 1 = 1, diperoleh

( ) .84.31:95.02 =tabelχ dengan diperoleh harga tabelhitung

22 χχ ≤ atau 0.4849

≤ 3.84 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data sampel

berasal dari populasi yang homogen, yang berarti terima H0. Dengan

terpenuhinya persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas varians

sampel di atas, maka analisis varians dinyatakan dapat dilakukan.

b. Analisis Uji Hipotesis

Analisis Uji Hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang

peneliti ajukan. Adapun tekniknya dari hasil analisis lebih lanjut

menggunakan statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:20

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−+∑+∑

−=

baba

ba

ba

nnnnxx

MMt

112

22

Dengan keterangan:

Ma = Mean dari kelompok A

Mb = Mean dari kelompok B

Xa = Deviasi nilai-nilai individual dari Ma

Xb = Deviasi nilai-nilai individual dari Mb

na dan nb = jumlah subyek dalam kelompok A dan B

20 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid IV, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995) Jilid 4, Cet.

8, hlm. 443

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

52

c. Analisis Lanjut

Analisis lanjut adalah jawaban atas benar atau tidaknya hipotesis yang

dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui pembuktian mengenai studi

eksperimen penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial bidang studi

Pendidikan Agama Islam terhadap kemandirian belajar siswa. Dan akan

dibandingkan atau dikonsultasikan besarnya t observasi yang telah diperoleh

dengan t tabel pada taraf signifikan 1% dan 5%.

Apabila “to” sama dengan atau lebih besar dari “t Tabel” maka

hasilnya adalah signifikan. Berarti ada perubahan dalam penggunaan metode

pembelajaran sistem tutorial bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap

kemandirian belajar siswa SMPN 28 Semarang dan hipotesis yang diajukan

dapat di terima kebenarannya.

Dan apabila hasilnya lebih kecil maka interpretasinya adalah tidak ada

pengaruh/perubahan yang signifikan atas penggunaan metode pembelajaran

sistem tutorial dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap

kemandirian belajar peserta didik. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan

ditolak.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Setelah data-data yang peneliti kumpulkan lengkap, maka selanjutnya

peneliti mengadakan analisis kuantitatif atau sering disebut dengan analisis data

statistik. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode pembelajaran

sistem tutorial terhadap kemandirian belajar peserta didik, maka data-data yang

telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Uji t-test dengan

pengetesan satu ekor. Adapun langkah-langkah untuk memudahkan jalannya

analisis yaitu dengan melalui tahapan sebagai berikut:

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

B. Pengujian Hipotesis

C. Pembahasan Hasil Penelitian

D. Keterbatasan Penelitian

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Proses Kegiatan Pembelajaran

Selama penelitian berlangsung, penulis mengadakan observasi

dalam proses kegiatan belajar mengajar pada kelas yang diteliti yaitu kelas

IXD (kelas control) dan IXF (kelas eksperimen). Adapun observasi proses

belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL IV

JADWAL OBSERVASI DAN PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

KELAS IXD DAN IXF DI SMPN 28 SEMARANG

No. Materi Kelas Hari/tanggal Keterangan

1 - IXD Selasa,

14/10/2008

Penyebaran Pre- angket

(Angket Sebelum)

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

54

2 - IXF Rabu,

15/10/2008

Penyebaran Pre- angket

(Angket Sebelum)

3

Pengertian, Dalil naqli,

dan fungsi qana’ah dan

tasamuh.

IXF Rabu,

22/10/2008

Pemberian Treatment

(Metode Tutorial)

4

Contoh-contoh perilaku

qana’ah dan tasamuh

dalam kehidupan

IXF Rabu,

29/10/2008

Tatap Muka Ke-2

pemberian Treatment

(Metode Tutorial)

5

Pembiasaan perilaku dan

manfaat berperilaku

qana’ah dan tasamuh

dalam kehidupan

IXF Rabu,

5/11/2008

Tatap muka ke-3

pemberian treatment

(metode tutorial)

6 - IXD Selasa,

11/11/2008

Penyebaran Post- Angket

(Angket Sesudah)

7 - IXF Rabu,

12/11/2008

Penyebaran Post- Angket

(Angket Sesudah)

Dalam penelitian ini, penulis mengadakan observasi sebanyak 7

kali. Observasi yang pertama peneliti lakukan pada penyebaran pre-angket

(angket sebelum) pada kelas IXD (kelas kontrol). Observasi yang ke-2

sama dengan observasi yang pertama tetapi pada kelas IXF (kelas

eksperimen). Setelah penyebaran pre-angket, peneliti mengadakan

observasi yang ke-3. Dalam observasi ini kelas eksperimen (kelas IXF)

mulai diberikan treatmen dengan materi pembelajaran; Pengertian, Dalil

naqli, dan fungsi qana’ah dan tasamuh. Observasi ke-4 yaitu tatap muka

ke-2 dalam pemberian treatment kepada kelas eksperimen dengan materi

pembelajaran; Contoh-contoh perilaku qana’ah dan tasamuh dalam

kehidupan. Tatap muka ke-3 sekaligus observasi ke-5 peneliti lakukan

dalam proses belajar mengajar kelas eksperimen dengan menggunakan

metode tutorial (treatment). Setelah selesai memberikan treatment pada

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

55

kelas eksperimen, peneliti menyebarkan angket sesudah (pos-angket)

kepada kelas control dan kelas eksperimen. Penyebaran pos-angket pada

dua kelas ini peneliti jadikan sebagai observasi yang ke-6 dan ke-7.

2. Hasil Angket Studi Eksperimen Penggunaan Metode Pembelajaran Sistem

Tutorial Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap Kemandirian

Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMPN 28 Semarang.

a. Data Nilai Angket (sebelum) Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

dan Kemandirian Belajar Peserta Didik

Untuk mengetahui kemandirian belajar peserta didik sebelum

diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode

pembelajaran sistem tutorial, penulis mengadakan wawancara dan

penyebaran questioner di dua kelas yaitu kelas IX D (Kelas Kontrol)

dan IX F (Kelas Eksperimen) dengan jumlah responden yang masing-

masing kelasnya terdapat 40 peserta didik. Hasil penyebaran angket

dapat dilihat sebagaimana tabel V dan VI yang terdapat pada lampiran

7.

b. Data Nilai Angket (Sesudah) Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

dan Kemandirian Belajar Peserta Didik

Untuk mengetahui sejauh mana kemandirian belajar peserta

didik setelah diberi perlakuan, penulis mengadakan observasi dan

penyebaran questioner (sesudah) pada kelas IX F (kelas eksperimen)

dengan jumlah responden 40 peserta didik. Sedangkan pada kelas IXD

(kelas kontrol), meskipun tidak mendapatkan treatmen, kelas tersebut

juga mendapatkan questioner (sesudah) guna memperoleh perbedaan

kemandirian belajar antara kedua kelas yang mendapatkan treatmen

dengan kelas yang tidak mendapatkan treatmen. Hasil penyebaran

angket dapat dilihat sebagaimana tabel VII dan VIII yang terdapat

pada lampiran 7.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

56

B. Pengujian Hipotesis

Analisis Uji Hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang

peneliti ajukan, yaitu :

“Penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial akan memberikan

perubahan yang signifikan terhadap kemandirian belajar bidang studi

Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas IX di SMPN 28 Semarang”.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan Uji t (t - test). Adapun

prosedur dalam UJi t - test adalah sebagai berikut :

TABEL IX

PERHITUNGAN UJI T - TEST YANG DIPEROLEH DARI ANGKET

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Sub-yek

Angket Sebelum

Angket Sesudah

(Xa)

(Xa2)

Sub-yek

Angket Sebelum

Angket Sesudah

(Xb) (Xb2)

1 46 50 2500 1 48 52 2704 2 50 52 2704 2 52 54 2916 3 42 43 1849 3 43 47 2209 4 56 54 2916 4 51 56 3136 5 51 53 2809 5 53 58 3364 6 46 51 2601 6 41 55 3025 7 43 46 2116 7 50 55 3025 8 52 55 3025 8 53 56 3136 9 50 47 2209 9 49 54 2916 10 53 58 3364 10 54 60 3600 11 42 44 1936 11 43 46 2116 12 56 51 2601 12 55 56 3136 13 44 48 2304 13 50 57 3249 14 45 50 2500 14 52 55 3025 15 51 48 2304 15 54 48 2304 16 54 52 2704 16 46 50 2500 17 52 55 3025 17 51 55 3025 18 51 49 2401 18 55 57 3249 19 43 47 2209 19 51 58 3364 20 54 53 2809 20 56 53 2809 21 49 52 2704 21 46 59 3481 22 55 50 2500 22 53 58 3364 23 53 59 3481 23 51 54 2916

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

57

24 50 54 2916 24 47 56 3136 25 51 53 2809 25 54 60 3600 26 54 52 2704 26 44 55 3025 27 44 49 2401 27 56 60 3600 28 55 51 2601 28 51 54 2916 29 53 57 3249 29 55 64 4096 30 59 58 3364 30 53 57 3249 31 55 54 2916 31 56 61 3721 32 47 53 2809 32 51 56 3136 33 60 58 3364 33 61 58 3364 34 49 54 2916 34 54 59 3481 35 51 56 3136 35 47 50 2500 36 47 51 2601 36 51 56 3136 37 56 55 3025 37 53 58 3364 38 51 56 3136 38 49 60 3600 39 57 54 2916 39 57 59 3481 40 48 56 3136 40 51 56 3136 ∑ 2025 2088 109570 2047 2232 125110

Dari tabel kemudian dicari mean dan deviasi dari setiap kelompok.

( )

4.5766,108993109570

402088109570

2.5240

2088

2

222

=−=

−=

ΝΧ∑

−Χ∑=Χ

==Μ

aaa

a

84.378.14

1404.576

1

2

=

=

−=

−ΝΧ

= aaS

( )

4.5646.124545125110

402232125110

8.5540

2232

2

222

=−=

−=

ΝΧ∑

−Χ∑=Χ

==Μ

bb

b

80.347.14

1404.564

1

2

=

=

−=

−ΝΧ

= bbS

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

58

Setelah mean dan deviasi dari masing-masing kelompok diketemukan,

langkah selanjutnya adalah memasukkannya dalam rumus Uji t - test sebagai

berikut :

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−+∑+∑

−=

baba

ba

ba

nnnnxx

MMt

112

22

21.48544.0

6.33120

6.22816.3

402

788.11406.3

401

401

240404.5644.576

2.528.55

=

=

=

×=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−+

+

−=t

d.b = ( na + nb - 2) = 40 + 40 – 20 = 78

Dengan harga t0 = 3.71 dan db = 78, selanjutnya dilakukan pengetesan

satu ekor. Dalam tabel Nilai Kritis Distribusi t diketahui harga ttabel pada taraf

signifikan 5% = 1.66 dan pada taraf signifikansi 1 % = 2.62. Karena t0 = 4.21

> ttabel = 1.66 pada taraf signifikansi 5% atau t0 = 4.21 > ttabel = 2.62 pada taraf

signifikansi 1 %, dengan demikian harga t0 signifikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah diketahui perhitungan tersebut, untuk mengetahui signifikansi

penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial bidang studi Pendidikan

Agama Islam terhadap kemandirian peserta didik kelas IX SMPN 28

Semarang, yaitu dengan jalan membandingkan antara Tobservasi dengan Ttabel

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

59

pada taraf signifikansi 5 % dan pada taraf signifikansi 1 %, maka dapat

didiskripsikan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar pada kelas IXF yang

memperoleh treatmen, yaitu menggunakan metode pembelajaran sistem

tutorial, di dalamnya terdapat kelompok kecil, diskusi, dan bimbingan

belajar. Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok berdiskusi untuk mendapatkan

hasil atau penyelesaian masalah berdasarkan topik yang didapat.

Kemudian dari setiap kelompok menunjuk salah satu temannya untuk

dijadikan tutor. Tutor disini bertugas untuk mempresentasikan hasil

diskusi kepada kelompok yang lain. Selama proses presentasi, kelompok

yang lain menyiapkan sebuah pertanyaan. Agar semua peserta didik ikut

berperan aktif digunakan sebuah variasi didalamnya, yaitu quiz. Jadi, tidak

hanya kelompok lain yang menyiapkan pertanyaan saja. Melainkan

kelompok yang presentasi juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang

nantinya akan ditujukan kepada semua paserta didik selain kelompok yang

presentasi. Dalam proses pembelajaran tidak hanya menggunakan metode

tutorial saja. Untuk menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman

atau kejadian yang nyata, digunakan CTL dan observasi dalam

pembelajaran tersebut. Kegiatan tutorial tidak berhenti sampai disini.

Setelah semua kelompok presentasi, guru mengadakan tindak lanjut.

Kemudian kegiatan tutorial diakhiri dengan kesimpulan dari guru

mengenai materi yang telah dibahas.

2. Dalam Uji Normalitas data kelas eksperimen (kelas IXF), diperoleh L0 =

0.0771 dengan n = 40 pada taraf signifikansi 5% diperoleh Ltabel = 0.1401.

Karena L0 = 0.0771 ≤ Ltabel = 0.1401, maka dapat disimpulkan bahwa

sampel kelas IXF berasal dari populasi berdistribusi normal yang berarti

terima H0. Sedangkan Uji Normalitas data kelas kontrol (kelas IXD),

diperoleh L0 = 0.0707 dengan n = 40 pada taraf signifikansi 5% diperoleh

Ltabel = 0.1401. Karena L0 = 0.0707 ≤ Ltabel = 0.1401, maka dapat

disimpulkan bahwa sampel kelas IXD berasal dari populasi berdistribusi

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

60

normal yang berarti terima H0. Menggunakan taraf signifikansi 05.0α dk

= k – 1 = 2 – 1 = 1, diperoleh ( ) .84.31:95.02 =tabelχ Dengan diperoleh harga

tabelhitung22 χχ ≤ atau 0.4849 ≤ 3.84 maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok data sampel berasal dari populasi yang homogen, yang

berarti terima H0.

3. Berdasarkan analisis statistik, hasil analisis hipotesis yang berbunyi,

“Bahwa penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial akan

memberikan perubahan yang signifikan terhadap kemandirian belajar

bidang studi Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas IX di SMPN 28

Semarang”, memang menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan hasil uji t - test dengan perolehan mean dan deviasi

masing-masing kelompok yaitu, Ma = 52.2 dan SDa2 = 3.84 serta Mb =

55.8 dan SDb2 = 3.80. Dari hasil tersebut diperoleh t observasi = 3.71

dengan db = 78. Berdasarkan tabel Nilai Kritis Distribusi t diketahui

harga ttabel pada taraf signifikan 5% = 1.66 dan pada taraf signifikansi 1 %

= 2.62. Dengan demikian t0 = 4.21 > ttabel = 1.66 pada taraf signifikansi 5%

atau t0 = 4.21 > ttabel = 2.62 pada taraf signifikansi 1 %, hal ini berarti

harga t0 signifikan.

4. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa kemandirian belajar

peserta didik kelas IX (kelas eksperimen) mengalami peningkatan atau

perubahan setelah memperoleh treatment berupa metode pembelajaran

sistem tutorial, dibandingkan dengan kelas IX D (kelas kontrol) yang tidak

memperoleh treatment. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat di

terima kebenarannya dan eksperimen yang dilakukan mempunyai

pengaruh terhadap kelompok eksperimen.

D. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian apapun yang telah dilakukan secara optimal pastilah

terdapat kekurangan. Peneliti menyadari, bahwa dalam penelitian ini pasti

terjadi banyak kendala dan hambatan, hal tersebut bukan karena faktor

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

61

kesengajaan, namun terjadi karena keterbatasan dalam melakukan penelitian.

Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan Lokasi

Penelitian hanya dilakukan di SMPN 28 Semarang dan yang

menjadi populasi dan sampel adalah siswa kelas IX di sekolah tersebut.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa di kelas IX

SMPN 28 Semarang dan tidak berlaku bagi siswa-siswa di sekolah lain.

2. Keterbatasan biaya

Biaya meskipun tidak satu-satunya faktor yang menjadi hambatan

dalam penelitian, biaya pada dasarnya memegang peranan penting dalam

menyukseskan penelitian. Peneliti menyadari bahwa dengan biaya minim

penelitian akan terhambat. Hal ini terjadi karena jauhnya lokasi penelitian

dari tempat tinggal peneliti.

3. Keterbatasan waktu

Disamping faktor biaya dan lokasi, waktu juga memegang peranan

yang sangat penting. Namun demikian peneliti menyadari dalam penelitian

ini, peneliti membutuhkan waktu yang lama. Hal ini menyababkan penelitian

yang seharusnya cepat selesai, justru terhambat dikarenakan Penelitian ini

spesifik pada satu bidang studi yaitu pendidikan agama Islam (PAI) sehingga

dalam penyebaran angket sering kekurangan waktu dan akhirnya memotong

jam pelajaran pada mata pelajaran yang lain.

Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi dalam melakukan

penelitian ini. Peneliti bersyukur bahwa penelitian ini berjalan dengan sukses dan

lancar.

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

63

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Dengan melihat hasil penelitian, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial dalam proses pembelajaran

di kelas dilakukan dengan memberikan bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan,

dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Dalam metode

tutorial ini teman sebaya atau teman sendiri dijadikan tutor bagi teman yang

lain dalam rangka membimbing dan membantu teman yang kesulitan dalam

belajar. Melalui diskusi dalam kelompok, peserta didik menuangkan ide atau

gagasan mereka guna menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk menghindari

kejenuhan atau kemonotonan dalam diskusi tersebut ditambahkan sebuah

variasi, diantaranya yaitu kuis, permainan, dan juga memberikan kesempatan

kepada peserta didik yang lain untuk bertanya. Dengan demikian semua

peserta didik akan berperan aktif dalam proses belajarnya. Dan hal ini akan

menjadikan peserta didik berperan aktif dalam proses belajar, akan

membiasakan mereka untuk bekerja sendiri sekaligus meningkatkan

kemandirian belajar peserta didik. Kemandirian peserta didik dalam belajar

yang meningkat diantaranya adalah peserta didik mampu memecahkan

masalah sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain, disiplin dalam segala

perbuatan atau tingkah lakunya, bertanggung jawab dalam bersikap, dan

mampu berfikir secara lancar, orisinil, fleksibilitas (luwes) dalam belajar yang

dijadikan pengalaman dari proses belajar mengajar.

2. Berdasarkan hasil penelitian pada kelas yang tidak memperoleh treatment

yaitu kelas kontrol, pada kegiatan belajarnya digunakan metode ceramah,

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

64

Tanya jawab dan pemberian tugas. Sedangkan pada kelas eksperimen yang

memperoleh treatment digunakan metode pembelajaran sistem tutorial.

Sebelum peserta didik memperoleh treatment, terlebih dahulu peserta didik

diberi angket untuk mengukur kemandirian peserta didik. Dengan mengetahui

kemandirian belajar peserta didik sebelum memperoleh treatment, maka akan

diketahui seberapa jauh peningkatannya. Dari data hasil penelitian yang

diperoleh, menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan

homogen. Dengan demikian analisis uji hipotesis dapat dilakukan. Adapun

mengenai analisis ststistik uji hipotesis tentang penggunaan metode

pembelajaran sistem tutorial terhadap kemandirian belajar peserta didik

dengan menggunakan rumus Uji t - test pada taraf signifikansi 5 % dan taraf

signifikansi 1 % menyatakan adanya perubahan atau pengaruh yang

signifikan. Artinya ada perubahan atau pengaruh positif dalam penggunaan

metode pembelajaran sistem tutorialterhadap kemandirian belajar peserta

didik kelas IX di SMPN 28 Semarang, yang berarti semakin baik dan tepat

dalam penggunaan metode pembelajaran sistem tutorial, maka semakin baik

pula kemandirian belajar peserta didik di SMPN 28 Semarang.

B. Saran-Saran

1. Untuk menumbuhkan gairah dalam proses belajar mengajar dan untuk lebih

meningkatkan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan, hendaknya

sarana dan alat peraga dilengkapi dan digunakan sebagaimana mestinya.

2. Kepada semua guru, hendaknya selalu berusaha untuk mengembangkan

keprofesiannya, sehingga benar-benar dapat memenuhi tuntutan masyarakat

yang semakin maju.

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah sebagai tanda syukur

penulis, karena berkah dan rohmah serta hidayah Allah SWT tersusunlah skripsi

yang amat sederhana ini. Selanjutnya penulis berharap semoga skripsi yang amat

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

65

sederhana ini membuat manfaat bagi penulis dan bagi para pembaca serta pihak-

pihak yang terkait pada umumnya. Akhirnya kepada semua pihak penulis

mengharapkan saran, kritik dan evaluasinya yang mengarah pada perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Amin.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2004

, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, Solo: Aneka, 1993.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Azis, Shaleh Abdul, At-Tarbiyah Waturuqut Tadris, Jilid I, Mesir: Darul Ma’arif, 1979.

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Guru Beberpa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, Jakarta: PT. Rineka cipta, 2002, Cet. I.

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2006, Cet. 2.

Charles, C. M., Individualizing Instruction, USA: C.V Mosby Company, 1980.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Belajar, Jakarta: Bulan Bintang, 1970.

, perawatan Jiwa Untuk Anak, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemahnya: Al- Jumanatul ‘Ali, Bandung: J- Art, 2005

, Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, 1990.

Dimyati dan Mudjiono, belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Djamarah, Sayful Bahri dan Aswan Zain, Stategi Belajar-mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Djamarah, Syaeful Bahri dan Aswan Zaim, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002, Cet. 2.

Gunarsa, Singgih D., Psikologi untuk Membimbing, Jakarta: Gunung Mulia, 1992.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid IV, Yogyakarta: Andi Offset, 1995 Jilid 4, Cet. 8.

, Statiatik II, Yogyakarta: Andi Offset, 1991.

Hamalik, Oemar, Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001, Cet. 2.

, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, Cet. 2.

, psikologi belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru, 1992.

Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz 22, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.

Hand-out Mata Kuliah Statistika Terapan dipersiapkan oleh: Drs. Karnadi Hasan, M.Pd. (Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2006).

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Hasibuan, J. J., dkk. , Proses Belajar mengajar Ketrampilan Dasar Pengajaran Mikro, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994.

Holstein, Herman, Murid Belajar Mandiri: Situasi Belajar Mandiri dalam Pelajaran sekolah, Bandung: Remadja karya, 1986.

Johnson, David W. and Roger T Johnson, Learning Together and Alone: Cooperative Competitive and Individualistic Learning, USA: Allyn and Bacon, 1994.

Kartono, Kartini, Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya, Jakarta: Rajawali, 1985.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Mardalis, Metode Penelitian: suatu pendekatan proposal, Jakarta:bumi Aksara, 2006, Cet.8.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000,

Cet. 2.

Moeliono, Anton M., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993.

Morgan, Clifford T. dan Ricard A King, Introduction to Phsycology, Tokyo: grow Hill, 1971.

Munandar, S.C. Utami, Kreativitas sepanjang Masa, Jakarta: Pustaka Sinarharapan, 1988.

Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang : Gunung Jati, 2002.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penilitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. 7.

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005, Cet. 6.

Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching, 2005.

Parera, Jos Daniel, Belajar Mengemukakan Pendapat, Jakarta: Erlangga, 1988.

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta, 1999.

Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Semiawan, Conny, Memupuk bakat Dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia, 1987.

Sevilla, Consuelo G., et. al. , Pengantar Metode Penelitian, Terj. Alimuddin

Tuwu, Jakarta: UI- Press, 1993.

Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,

Vol. 4, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Silberman, Melvin L., Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Terj. Sarjuli, dkk., , Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1985.

Slameto, belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, Cet. 3.

Stein, Steven J. dan Howard E Book, Ledakan EQ, Terj. Trinada Rainy Januarsari dan Yudhi Murtanto, Bandung: Kaifa, 2002.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2007.

Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.

Sulaiman, Abu Daud bin Asy’as Sajastani, Sunan Abu Daud, Juz I, Libanon: Darul Kitab Ilmiyah, 1996.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Suprayitno, S. dan Amity Kumoro, Mengajar Anak Berdisiplin Diri, Jakarta: Gramedia, 1996.

Surahmad, Winarno, Pengantar Interaksi mengajar dan Belajar, Bandung: Tarsito, 1994.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1998.

Thoha, M. Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996, Cet. I.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Yamin, Martini, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta : Gaung Persada, 2007.

Yunus, Mahmud, Tarjamah Al- quran Al- karim, Bandung: Al- Ma’arif, 1990, Cet. 9.

Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD, 2007.

Zubaidi, “Isu Kontemporer dalam Pendidikan (Kecerdasan Emosi dan Implikasinya dalam Pendidikan)”, dalam WRI Semarang, Bunga Rampai Psikologi dan Pembelajaran, Semarang: Inservice Training KKG-MGMP, 2001.

Zuhairini, dkk. , Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Lampiran 4

DAFTAR NAMA-NAMA RESPONDEN PESERTA DIDIK

KELAS IXD (KELAS KONTROL) DAN KELAS IXF

(KELAS EKSPERIMEN) SMP NEGERI 28 SEMARANG

No Kelas IX D Kelas IX F 1 Abdul Wakhid Ribut Kusworo Abdul Ghafur Malik 2 Achmad Fajar Subeqi Achmad Mardiansyah 3 Agly Prasta Dewansyah Alqaf Riza Kurniawan 4 Agus Priyanto Anggi Opal Yanastiti 5 Agus Sumantri Arlin Tri Utami 6 Ahmad Sholiqun Chonid Ulfiana Mualifah 7 Ajeng Mustika Ananda Dariyono 8 Alfian Adi Kurniawan Denny Prasetya 9 Alvies Aldi Prasetyo Dewi Ichmawati 10 Anelareta Ardiyanti Dian Suciyanti 11 Angga Jamaludin Latif Dinda Triawan Sahlul Khuluqi 12 Anis Khoirunisa Ervan Sondy Santosa 13 Anita Sari Faris Miftahuddin 14 Ari Wahyu Widhiningtyas Fitri Handayani 15 Arindo Saputro Gatot Supriyanto 16 Catur Haryanto Hafid Alfani 17 Chury Aminati Ika Wulandari 18 Eka Hardiana Job Bradi Sibarani 19 Fitria Nurul Kharisma Kurniawan Eko Saputro 20 Galuh Iyan Priana Lilis Yulianti 21 Heru Tri Pujiono Lisa rizki Mudawamah 22 Indah Sulistiowati Mahriza Dyah Handayani 23 Isti Faizah Maulana Ari Saputro 24 Istikhomah Mita Astiana 25 Lini Sri Panca Wardani Muh Akhep 26 Mei Narni Muhammad Adi Shofiyuddin 27 Muhammad Rheza Danny S. Muntiya Rahmawati 28 Nur Syifa Syafira Nissia Ristyasari 29 Panji Setiawan Prasetiyo Wibowo

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

30 Panji Setiawan Rachmad Fitriyanto 31 Pipin Nur Aini Ratna Novita Sari 32 Rahajeng Wijayanti Rayi Antiko Murti 33 Rimbang Cakrawala Huma Remona Dwi Fardiansah 34 Riska Ainin Ardyana Syah P. Rendyana Dwi Saputro 35 Ristian Adi Afriyanto Rosa Indra Suryana 36 Rizkitrio Cahyo Timur Sella Oktafiniya Setyaningsih 37 Rochmad Ridho Sisca Okky Angraheni 38 Rudy Gilang Sudrajat Taufiq Baihaqi 39 Sri Endang Rahayu Tofa Pamuka Aji 40 Suhariyani Yopy Bangkit Hardianto

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Lampiran 5

ANGKET UNTUK SISWA

SMP NEGERI 28 SEMAR ANG

Nama :

Kelas :

Alamat :

Petunjuk Pengisian:

1. Mengingat pentingnya informasi dari saudara, maka kami mohon

kesediaannya untuk memberikan jawaban secara jujur.

2. Daftar pertanyaan di bawah ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap

pelajaran atau nilai saudara

3. Jawablah semua pertanyaan dengan cara memberikan tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, atau d yang paling sesuai dengan keadaan saudara.

4. Atas jawaban yang saudara berikan kami mengucapkan terima kasih.

ANGKET

METODE PEMBELAJARAN SISTEM TUTORIAL DAN

KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK

A. Metode Pembelajaran Sistem Tutorial

a) Kelompok Kecil

1. Pada pembelajaran tertentu ada topik yang menggunakan diskusi,

apakah bapak/ibu guru anda membagi para siswa dalam beberapa

kelompok kecil?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

2. Apakah bapak/ibu guru anda menunjuk salah satu peserta didik menjadi

tutor dalam masing-masing kecil yang telah dibentuk?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Apakah tutor anda memberikan respon positif terhadap buah pikiran

siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Apakah tutor anda memberikan motivasi kepada anda untuk

mengemukakan sebuah ide ketika berdiskusi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Apakah tutor anda memandu siswanya ketika mengalami kesulitan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

b) Bimbingan Belajar

6. Apabila ada anak yang ketinggalan dalam pembelajaran, apakah tutor

anda mengadakan remidi atau memberikan tugas tambahan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Apakah tutor anda mengajukan pertanyaan untuk menarik perhatian

siswa yang ada hubungannya dengan pelajaran yang disampaikan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Selain memberikan contoh dalam menyampaikan pelajaran, apakah

tutor anda memberikan pertanyaan atau tugas tertentu untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

9. Selama proses pembelajaran, apakah tutor anda menerangkan materi

pelajaran dengan baik dan jelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Apakah tutor anda memberikan bimbingan kepada anak yang kurang

memahami pelajaran yang telah disampaikan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

c) Diskusi

11. Apakah tutor anda memberikan informasi tambahan atau contoh-

contoh yang sesuai ketika diskusi berlangsung?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Apakah tutor anda memperjelas pandangan/pendapat siswanya ketika

sedang berdiskusi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Apakah tutor anda memberikan pertanyaan kepada siswanya agar

siswanya berfikir lebih kreatif?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Apakah tutor anda memancing urunan/pendapat siswa yang kurang

aktif dalam berdiskusi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Apakah bapak/ibu guru anda memberikan kesimpulan hasil diskusi

yang telah berlangsung?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

B. Kemandirian Belajar

a) Mampu Memecahkan Masalah Sendiri

16. Ketika mengerjakan ulangan harian, apakah anda mengerjakan soal-

soal ulangan sendiri?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

17. Apabila anda diberi tugas untuk mendiskusikan suatu masalah, apakah

anda memberi pendapat untuk memecahkan masalah tersebut?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18. Ketika anda menghadapi suatu permasalahan, apakah anda

memecahkan masalah itu dengan mencari informasi tentang masalah

tersebut terlebih dahulu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Apakah anda menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh

guru anda tanpa bantuan teman anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Dalam mengerjakan tugas, apakah anda tidak mudah terpengaruh

dengan pekerjaan temanmu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

b) Bertanggung Jawab

21. Apabila salah seorang temanmu mempunyai gagasan yang bagus dan

hampir sesuai dengan gagasan anda, apakah anda mengembangkan

gagasan itu?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

22. Apabila anda mengalami kegagalan, apakah anda tidak cepat putus

asa?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

23. Apakah anda mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru kepada

anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

24. Apabila anda meminjam sesuatu milik temanmu, apakah anda segera

mengembalikannya bila telah selesai digunakan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

25. Apabila anda melanggar peraturan dalam proses belajar mengajar,

apakah anda siap diberi hukuman?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

c) Disiplin

26. Apakah saudara memperhatikan keterangan guru ketika saudara

mengikuti pelajaran di kelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

27. Apakah saudara mencatat ringkasan penting guru, untuk membantu

dalam mempelajari pelajaran di sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

28. Setelah anda pulang dari sekolah, apakah di rumah pada setiap harinya

anda mempunyai waktu-waktu untuk mempelajari materi pelajaran

yang telah disampaikan di sekolah?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

29. Apabila anda tertinggal dalam suatu pelajaran, apakah anda

menanyakan kepada teman anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

30. Ketika tidak ada tugas rumah/ulangan dari guru anda, apakah anda

belajar pelajaran esok hari yang akan disampaikan guru anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Lampiran 6

DAFTAR CEK LIST KEMAMPUAN TUTOR

Penilaian No. Kriteria

1 2 3 4 Ket.

1.

2.

3.

4.

5.

Menggunakan desain pengajaran sebagai

satuan acara pertemuan tutorial yang

digunakan sebagai pedoman bagi tutor

yang bersangkutan.

Membentuk dan membina kelompok

peserta didik sehingga mereka mengikuti

program tutorial dengan serius, tekun,

dan rajin.

Membangkitkan motivasi belajar para

peserta didik agar terjadi kemantapan

belajar secara berkesinambungan.

Membangkitkan, menyalurkan, dan

menghimpun semua permasalahan belajar

yang dirasakan oleh paserta didik, dan

memberikan saran pemecahan yang

bersifat mendorong mereka memecahkan

masalahnya sendiri.

Membimbing kegiatan diskusi kelompok

dan diskusi kelas serta kerja kelompok

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

6.

7.

8.

9.

dikalangan peserta didik selama

berlangsungnya pertemuan tutorial.

Melaksanakan prosedur tutorial dan

mekanisme kerja tutorial secara efektif.

Mengembangkan materi tutorial sesuai

dengan modul yang sedang dipelajari

oleh peserta didik.

Melaksanakan penilaian terhadap

kemajuan belajar peserta didik sebagai

hasil dari kegiatan tutorial dan

menitikberatkan penilaian diri sendiri.

Melaksanakan tindak lanjut yang perlu

dilaksanakan oleh tutor setelah kegiatan

tutorial sebelumnya

Keterangan Penilaian:

1. Baik Sekali

2. Baik

3. Cukup

4. Kurang

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

Penilaian No Kriteria 1 2 3 4 Ket

1. Tahap Pengantar/ Pendahuluan a. Perhatian siswa terhadap pengarahan

guru b. Peran siswa dalam diskusi c. Partisipasi siswa dalam kontak belajar

2. Tahap Melakukan Aktivitas a. Kesungguhan siswa membentuk

kelompok belajar b. Kesungguhan siswa memahami masalah

yang didiskusikan c. Kesungguhan siswa dalam berdiskusi d. Peran siwa dalam diskusi kelompok

untuk mendapat solusi e. Kesungguhan siswa memperoleh

informasi/data f. Sikap kritis siswa dalam diskusi

kelompok g. Kualitas penyampaian pertanyaan yang

dikemukakan

3. Tahap Menyimpulkan a. Keberanian/aktivitas siswa ketika akan

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

b. Kesungguhan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

c. Sikap siswa ketika kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

d. Sikap kritis siswa dalam diskusi siswa e. Kualitas penyampaian

pertanyaan/pendapat f. Peran siswa dalam membuat kesimpulan

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Lampiran 7

TABEL V

HASIL ANGKET (Sebelum) METODE PEMBELAJARAN SISTEM

TUTORIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA KELAS

EKSPERIMEN (KELAS IX F) SMPN 28 SEMARANG

Jawaban Nilai No. Resp.

A B C D 4 3 2 1 Jumlah

1 1 16 13 3 32 13 48 2 2 4 8 16 8 12 16 16 52 3 13 17 26 17 43 4 3 15 12 9 30 12 51 5 4 1 9 16 16 3 18 16 53 6 2 7 21 6 14 21 41 7 1 18 11 3 36 11 50 8 2 19 9 6 38 9 53 9 19 11 38 11 49 10 1 22 7 3 44 7 54 11 1 11 18 3 22 18 43 12 1 1 20 8 4 3 40 8 55 13 20 10 40 10 50 14 2 2 12 14 8 6 24 14 52 15 2 2 14 12 8 6 28 12 54 16 16 14 32 14 46 17 1 19 10 3 38 10 51 18 1 23 6 3 46 6 55 19 21 9 42 9 51 20 2 22 6 6 44 6 56 21 16 14 32 14 46 22 2 4 9 15 8 12 18 15 53 23 2 17 11 6 34 11 51 24 1 2 10 17 4 6 20 17 47 25 1 3 15 11 4 9 30 11 54 26 14 16 28 16 44 27 2 22 6 6 44 6 56 28 2 17 11 6 34 11 51 29 25 5 50 5 55 30 2 1 15 12 8 3 30 12 53

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

31 2 4 12 12 8 12 24 12 56 32 21 9 42 9 51 33 1 5 18 6 4 15 36 6 61 34 2 2 14 12 8 6 28 12 54 35 1 2 10 17 4 6 20 17 47 36 1 19 10 3 38 10 51 37 2 19 9 6 38 9 53 38 19 11 38 11 49 39 3 4 10 13 12 12 20 13 57 40 1 19 10 3 38 10 51

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

TABEL VI

HASIL ANGKET (Sebelum) METODE PEMBELAJARAN SISTEM

TUTORIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA KELAS

KONTROL (KELAS IX D) SMPN 28 SEMARANG

Jawaban Nilai No. Resp.

A B C D 4 3 2 1 Jumlah

1 4 8 18 12 16 18 46 2 5 10 15 15 20 15 50 3 2 8 20 6 16 20 42 4 2 3 14 11 8 9 28 11 56 5 6 9 15 18 18 15 51 6 4 8 18 12 16 18 46 7 13 17 26 17 43 8 2 3 10 15 8 9 20 15 52 9 3 14 13 9 28 13 50 10 6 11 13 18 22 13 53 11 12 8 24 18 42 12 2 2 16 10 8 6 32 10 56 13 2 10 18 6 20 18 44 14 15 15 30 15 45 15 4 13 13 12 26 13 51 16 3 4 7 16 12 12 14 16 54 17 5 12 13 15 24 13 52 18 3 2 8 17 12 6 16 17 51 19 3 7 20 9 14 20 43 20 4 2 8 16 16 6 16 16 54 21 4 11 15 12 22 15 49 22 2 3 13 12 8 9 26 12 55 23 2 4 9 15 8 12 18 15 53 24 3 14 13 9 28 13 50 25 2 3 9 16 8 9 18 16 51 26 7 10 13 21 20 13 54 27 14 16 28 16 44 28 2 5 9 14 8 15 18 14 55 29 4 15 11 12 30 11 53 30 3 4 12 11 12 12 24 11 59 31 2 5 9 14 8 15 18 14 55 32 2 13 15 6 26 15 47 33 2 6 12 10 8 18 24 10 60 34 5 9 16 15 18 16 49

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

35 2 17 11 6 34 11 51 36 1 2 10 17 4 6 20 17 47 37 6 14 10 18 28 10 56 38 2 4 7 17 8 12 14 17 51 39 1 3 18 8 4 9 36 8 57 40 3 12 15 9 24 15 48

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

TABEL VII

HASIL ANGKET (Sesudah) METODE PEMBELAJARAN SISTEM

TUTORIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA KELAS

EKSPERIMEN (KELAS IX D) SMPN 28 SEMARANG

Jawaban Nilai No. Resp.

A B C D 4 3 2 1 Jumlah

1 2 3 10 15 8 9 20 15 52 2 3 4 7 16 12 12 14 16 54 3 3 11 16 9 22 16 47 4 6 14 10 18 28 10 56 5 2 6 10 12 8 18 20 12 58 6 2 5 9 14 8 15 18 14 55 7 4 2 9 15 16 6 18 15 55 8 4 2 10 14 16 6 20 14 56 9 7 10 13 21 20 13 54 10 3 6 9 12 12 18 18 12 60 11 3 10 17 9 20 17 46 12 8 10 12 24 20 12 56 13 3 5 8 14 12 15 16 14 57 14 2 3 13 12 8 9 26 12 55 15 5 8 17 15 16 17 48 16 6 8 16 18 16 16 50 17 3 4 8 15 12 12 16 15 55 18 3 5 8 14 12 15 16 14 57 19 9 10 11 27 20 11 58 20 2 4 9 15 8 12 18 15 53 21 10 9 11 30 18 11 59 22 8 12 10 24 24 10 58 23 7 10 13 21 20 13 54 24 8 10 12 24 20 12 56 25 2 6 12 10 8 18 24 10 60 26 9 7 14 27 14 14 55 27 3 4 13 10 12 12 26 10 60 28 6 12 12 18 24 12 54 29 4 6 10 10 16 18 20 10 64 30 4 4 7 15 16 12 14 15 57 31 2 7 11 10 8 21 22 10 61 32 2 3 14 11 8 9 28 11 56 33 3 6 7 14 12 18 14 14 58 34 3 6 8 13 12 18 16 13 59

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

35 4 12 14 12 24 14 50 36 10 6 14 30 12 14 56 37 3 5 9 13 12 15 18 13 58 38 2 7 10 11 8 21 20 11 60 39 3 6 8 13 12 18 16 13 59 40 9 8 13 27 16 13 56

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

TABEL VIII

HASIL ANGKET (Sesudah) METODE PEMBELAJARAN SISTEM

TUTORIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA KELAS

KONTROL (KELAS IX D) SMPN 28 SEMARANG

Jawaban Nilai No. Resp.

A B C D 4 3 2 1 Jumlah

1 4 12 14 12 24 14 50 2 2 3 10 15 8 9 20 15 52 3 3 7 20 9 14 20 43 4 4 2 8 16 6 16 16 16 54 5 2 2 13 13 8 6 26 13 53 6 5 11 14 15 22 14 51 7 2 2 6 20 8 6 12 20 46 8 3 4 8 15 12 12 16 15 55 9 2 2 7 19 8 6 14 19 47 10 6 16 8 18 32 8 58 11 3 8 19 9 16 19 44 12 3 3 6 18 12 9 12 18 51 13 3 12 15 9 24 15 48 14 2 2 10 16 8 6 20 16 50 15 5 8 17 15 16 17 48 16 6 10 14 18 20 14 52 17 2 5 9 14 8 15 18 14 55 18 3 2 6 19 12 6 12 19 49 19 3 11 16 9 22 16 47 20 4 15 11 12 30 11 53 21 2 3 10 15 8 9 20 15 52 22 2 2 10 16 8 6 20 16 50 23 3 4 12 11 12 12 24 11 59 24 8 8 14 24 16 14 54 25 6 11 13 18 22 13 53 26 2 4 8 16 8 12 16 16 52 27 5 9 16 15 18 16 49 28 3 2 8 17 12 6 16 17 51 29 3 3 12 12 12 9 24 12 57 30 2 6 10 12 8 18 20 12 58 31 3 5 6 15 12 15 12 15 54 32 2 4 9 15 8 12 18 15 53 33 3 6 8 12 12 18 16 12 58 34 4 2 8 16 16 6 16 16 54

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

35 2 3 14 11 8 9 28 11 56 36 6 9 15 18 18 15 51 37 2 3 13 12 8 9 26 12 55 38 4 2 10 14 16 6 20 14 56 39 3 4 7 16 12 12 14 16 54 40 6 14 10 18 28 10 56

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Lampiran 13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) 4.1

Sekolah : SMP N 28 Semarang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh

Indikator :

• Menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh

• Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang qana’ah

dan tasamuh

• Menjelaskan fungsi qana’ah dan tasamuh dalam

kehidupan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan qana’ah dan tasamuh, membaca dan mengartikan dalil

naqlinya, serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan.

Materi Pembelajaran

Pengertian qana’ah dan tasamuh

Dalil naqli tentang qana’ah dan tasamuh

Fungsi qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya Jawab

Tutor Sebaya

CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Membaca surat pendek dalam Al-qur’an

Apresepsi

Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya berakhlak mulia

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh

Siswa menelaah lebih dalam mengenai qana’ah dan tasamuh

Siswa menanyakan isi materi yang belum dipahami

Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang qanaah dan tasamuh dengan

metode tutor sebaya

Siswa menghubungkan dengan pengalaman nyata fungsi qana’ah dan

tasamuh dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiata belajar

mengajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? menyenangkan apa tidak?

Sumber Belajar

Buku PAI Kelas IX Penerbit Yudistira

LKS Cerah Kelas IX

Mushaf Al-qur’an

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Penilaian

Teknik

Tes Tertulis

Bentuk Instrumen

Tes Uraian

Instrumen

1. Jelaskan pengertian qana’ah

2. Jelaskan pengertian tasamuh

3. Jelaskan ciri-ciri qana’ah

4. Apakah fungsi qana’ah

5. Tulislah dalil naqli tentang tasamuh

Semarang, Oktober 2008

Mengetahui Guru Mapel PAI

Kepala Sekolah

Teguh Waluyo, S.P.d, MM Iswatun Khasanah, M.Ag

NIP. 131261420 NIP. 150358732

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) 4.2

Sekolah : SMP N 28 Semarang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi Dasar : 4.1. Menampilkan contoh perilaku qana’ah dan tasamuh

Indikator :

• Menyebutkan contoh-contoh perilaku qana’ah dan

tasamuh dalam kehidupan

• Menunjukkan sikap senang berperilaku qana’ah dan

tasamuh dalam kehidupan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku qana’ah dan tasamuh dalam

kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran

Contoh-contoh perilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan

Metode Pembelajaran

Observasi

Tutor Sebaya

CTL

Penugasan

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Membaca surat pendek dalam Al-qur’an

Apresepsi

Guru memotivasi siswa mengenai indahnya berakhlak mulia

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus

dilakukan siswa.

Siswa melakukan pengamatan terhadap contoh sikap qana’ah dan tasamuh

dalam kehidupan sehari-hari

Siswa berdiskusi untuk mencari contoh-contoh nyata perilaku qana’ah dan

tasamuh dalam kehidupan

Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiata belajar

mengajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? menyenangkan apa tidak?

Sumber Belajar

Buku PAI Kelas IX Penerbit Yudistira

LKS Cerah Kelas IX

Penilaian

Teknik

Penugasan

Bentuk Instrumen

Tugas Rumah

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Instrumen

Carilah dan temukan contoh-contoh perilaku tasamuh serta manfaat yang

didapat melalui pengalaman, pengamatan langsung, maupun melalui

tayangan media elektronik.

Semarang, Oktober 2008

Mengetahui Guru Mapel PAI

Kepala Sekolah

Teguh Waluyo, S.P.d, MM Iswatun Khasanah, M.Ag

NIP. 131261420 NIP. 150358732

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) 4.3

Sekolah : SMP N 28 Semarang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi Dasar : 4.3. Membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh

Indikator :

• Membiasakan diri berperilaku qana’ah dan tasamuh

dalam kehidupan

• Merasakan manfaat berperilaku qana’ah dan tasamuh

dalam kehidupan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat membiasakan diri berperilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan

sehari-hari serta merasakan manfaatnya.

Materi Pembelajaran

Pembiasaan perilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan

Manfaat berperilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan

Metode Pembelajaran

Simulasi

Tutor Sebaya

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Membaca surat pendek dalam Al-qur’an

Apresepsi

Guru memotivasi siswa mengenai indahnya berakhlak mulia

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus

dilakukan siswa.

Siswa melakukan simulasi perilaku qana’ah dan tasamuh

Siawa berdiskusi, kemudian menuliskan kesan-kesannya mengenai

perilaku qana’ah dan tasamuh yang telah disimulasikan

Siswa melaporkan hasilnya dalam bentuk presentasi.

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiata belajar

mengajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? menyenangkan apa tidak?

Sumber Belajar

Buku PAI Kelas IX Penerbit Yudistira

LKS Cerah Kelas IX

Penilaian

Teknik

Unjuk Kerja

Bentuk Instrumen

Tes Simulasi

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

Instrumen

1. Simulasikan sikap anak yang qana’ah ketika diberi uang saku orang

tuanya!

2. Simulasikan sikap anak yang toleran terhadap kawannya yang bukan

muslim!

Semarang, Oktober 2008

Mengetahui Guru Mapel PAI

Kepala Sekolah

Teguh Waluyo, S.P.d, MM Iswatun Khasanah, M.Ag NIP. 131261420 NIP. 150358732

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl... · KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Kelas IX SMP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Istiqomah

NIM : 3104241

Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 19 Pebruari 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Mindahan Wuni Rt. 01 Rw. 01 Batealit Jepara

Alamat Kost : Jl. Sunan Kudus VII/03 ; Rt. 03 Kel. Tambak Aji

Ngaliyan Semarang

Riwayat Pendidikan :

1. RA Matholibul Ulum Mindahan Batealit Jepara lulus tahun 1992

2. MI Matholibul Ulum Mindahan Batealit Jepara lulus tahun 1998

3. MTsN Pecangaan di Bawu Batealit Jepara Lulus tahun 2001

4. MA Banat NU Kudus lulus tahun 2004

5. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tercatat tahun 2004

sampai sekarang

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

terdapat kekeliruan penulis bersedia untuk diperiksa.

Semarang, Januari 2009

Hormat saya

Istiqomah