99
PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN JUMLAH RUAS TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA (Piper nigrum L.) Oleh YULIANDAWATI 12110086 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN Pada Jurusan Agroteknologi SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO METRO-LAMPUNG 2016

PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

  • Upload
    vonhu

  • View
    242

  • Download
    21

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN JUMLAH RUAS TERHADAP PERTUMBUHAN

BIBIT LADA (Piper nigrum L.)

Oleh

YULIANDAWATI12110086

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIANPada

Jurusan Agroteknologi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO METRO-LAMPUNG

2016

Page 2: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

Yuliandawati

ABSTRAK

PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN JUMLAH RUAS TERHADAP PERTUMBUHAN

BIBIT LADA (Piper nigrum L.)

Oleh :Yuliandawati

Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki nilai ekspor tinggi dan dapat diperbanyak melalui setek. Dalam pembibitan pemberian jenis ZPT dan jumlah ruas sangat diperlukan sebagai salah satu cara untuk menyediakan bahan tanam dalam jumlah banyak, oleh karena itu perlu kajian lebih lanjut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh berbagai jenis zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan bibit lada, (2) Pengaruh jumlah ruas terhadap pertumbuhan bibit lada, (3) Interaksi antara jenis zat pengatur tumbuh dan jumlah ruas terhadap pertumbuhan bibit lada.

Penelitian dilaksanakan di Desa Sukadana Baru Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016. Percobaan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian jenis zat pengatur tumbuh (Z) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : Tanpa ZPT (z0), ZPT urine sapi (z1) dan ZPT Growtone (z2). Faktor kedua adalah jumlah ruas bahan setek (R) yang terdiri dari 3 taraf yaitu setek satu ruas (r1), setek dua ruas (r2), dan setek tiga ruas (r3). Sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan yaitu z0r1, z0r2, z0r3, z1r1, z1r2, z1r3, z2r1, z2r2, dan z2r3. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa (1) Pemberian jenis ZPT urine sapi dan growtone meningkatkan persentase setek tumbuh yang sama tetapi lebih baik dibandingkan tanpa ZPT, yang didukung pada peubah persentase tumbuh.

Page 3: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

Yuliandawati

(2) Bibit setek tiga ruas menghasilkan pertumbuhan setek lada lebih baik dibandingkan bibit setek satu ruas dan dua ruas, yang didukung pada peubah bobot kering tunas, bobot kering akar dan jumlah akar. (3)Tidak terdapat interaksi antara jenis ZPT dan jumlah ruas terhadap pertumbuhan setek lada kecuali pada peubah panjang akar setek lada.

Page 4: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Yatmin, M.T.A. ( ............................)

Penguji Utama : Ir. Sutomo, M.P. (............................)

Anggota : Krisnarini, S.P, M.Si. (............................)

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma WacanaKota Metro

Ir. Rakhmiati, M.T.A.NIP. 19630408 198903 2 001

Lulus Ujian Skripsi Pada Tanggal : 21 Oktober 2016

Page 5: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

Judul Skripsi : PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZATPENGATUR TUMBUH DAN JUMLAH RUASTERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA

(Piper nigrum L.)

Nama Mahasiwa : YULIANDAWATI

No. Pokok Mahasiswa : 12110086

Jurusan : Agroteknologi

Program studi : Agroteknologi

MENYETUJUI1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Yatmin, M.T.A. Krisnarini, S.P, M.Si. NIP. 19630216 199003 1 003 NIK. 003011035 A

2. Ketua Jurusan Agroteknologi

Ir. Syafiuddin, M.P. NIP. 19630339 198903 1 003

Page 6: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan

Karya terbesar ini kepada:

Ayah dan ibu tercinta yang telah mendidik, membesarkan dan

mendo’akan akan kesuksesanku

adikku tersayang sebagai sumber kebahagian dan semangatku.

Dosen Program Studi Agroteknologi

Serta Segenap Dosen Dan Karyawan

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro

Almamaterku Tercinta.

Page 7: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sukadana

Baru Kecamatan Marga Tiga Kabupaten

Lampung Timur pada tanggal 17 juli

1994. Penulis merupakan anak pertama

dari dua bersaudara pasangan Bapak

Jaimin dan Ibu Sutiyem. Tahun 2007

penulis menyelesaikan Pendidikan

Sekolah Dasar di SDN 03 Sukadana

Baru Kecamatan Marga Tiga Kabupaten

Lampung Timur. Sekolah Menengah

Pertama diselesaikan pada tahun 2009 di SMP PGRI 02 Sukadana Kabupaten

Lampung Timur. Sekolah Menengah Atas Negeri 05 Metro diselesaikan pada

tahun 2012. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

Dharma Wacana Metro tahun 2012 dengan program studi Agroteknologi

Page 8: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

MOTTO

من خر ج فى طلب العلم فھو فى سبیل هللا

‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‘’(HR.Turmudzi)

“ Jangan pernah menyerah sebelum mencoba “

“ Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai

dengan doa “

Page 9: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan karunia-Nya, skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sebagai salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian dengan judul “Pengaruh

Perlakuan Berbagai Jenis Zat Pengatur Tumbuh dan Jumlah Ruas

Terhadap Pertumbuhan Bibit Lada (Piper nigrum L.)”. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, M.T.A. sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIPER) Dharma Wacana Metro, yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan dan saran- saran dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Ir. Yatmin, M.T.A. sebagai dosen pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan saran- saran dalam penulisan skripsi

ini.

3. Ibu Krisnarini, S.P, M.Si sebagai dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan saran- saran dalam penulisan skripsi

ini.

4. Bapak Ir. Sutomo, M.P. selaku penguji utama yang telah memberikan

bimbingan dan masukan untuk sempurnanya skripsi ini.

5. Bapak Ir. Syafiuddin, M.P. sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi STIPER

Dharma Wacana Metro.

Page 10: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

6. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu

memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.

7. Ayah dan ibu tercinta serta adikku yang telah memberikan kasih sayang, do’a

dan dukungan baik materil maupun spiritual.

8. Sahabatku Eka Suryani, Lia Susanti, Fandi Ilham Manik dan Devita Nur

Anggraini yang telah memberikan bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini

dapat selesai.

9. Teman-teman seperjuangan jurusan agroteknologi dan agribisnis yang telah

memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan dan penyusunan

skripsi ini sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan dan semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Metro, 17 November 2016 Penulis

Yuliandawati

Page 11: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xix

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang dan Masalah ................................................ 1

1.2. Tujuan Penelitian.................................................................. 3

1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis................................................... 3

1.4. Hipotesis............................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 8

2.1. Botani Tanaman Lada .......................................................... 8

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Lada ............................................ 11

2.3. Perbanyakan Tanaman Lada ................................................ 12

2.4. Zat Pengatur Tumbuh........................................................... 14

III. BAHAN DAN METODE............................................................... 20

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 20

3.2. Bahan dan Alat Penelitian .................................................... 20

3.3. Metode Penelitian................................................................. 20

3.4. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 21

3.4.1 Persiapan tempat dan media tanam............................. 213.4.2 Pengambilan bahan setek............................................ 223.4.3 Penanaman.................................................................. 223.4.4 Pemeliharaan............................................................... 23

Page 12: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

3.5 Variabel Pengamatan............................................................ 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 27

4.1 Hasil Penelitian .................................................................... 27

4.1.1 Persentase Tumbuh (%)............................................. 274.1.2 Tinggi Tanamana (cm).............................................. 294.1.3 Jumlah Daun (helai)................................................... 314.1.4 Bobot Kering Tunas (gram)........................................ 334.1.5 Bobot Kering Akar (gram).......................................... 344.1.6 Rasio Tunas Akar ....................................................... 344.1.7 Laju Pertumbuhan Relatif........................................... 354.1.8 Jumlah Akar (buah) .................................................... 364.1.9 Panjang Akar (cm)...................................................... 37

4.2 Pembahasan........................................................................... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 41

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 415.2 Saran .................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 43

LAMPIRAN........................................................................................... 46

GAMBAR .............................................................................................. 70

Page 13: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda.................... ..................................... 27

2. Tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda.......................................................... 29

3. Jumlah daun setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.......................................................... 31

4. Bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda.......................................................... 33

5. Bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.......................................................... 34

6. Rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda......................................................... 35

7. Laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan Jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda......................................... 35

8. Akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.......................................................... 36

9. Panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.......................................................... 37

Page 14: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi lada varietas natar II (kerinci).............................................. 47

2. Tata letak percobaan ............................................................................ 49

3. Tata letak tanaman ............................................................................... 50

4. Persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda .................................................................... 51

5. Analisis ragam persentase tumbuh setek lada akibat perlakuanjenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda ............................................ 51

6. Persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x) ................ 52

7. Analisis ragam persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x) ................ 52

8. Tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda .................................................................... 53

9. Analisis ragam tinggi tanaman setek lada akibat perlakuanjenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda ............................................. 53

10. Tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x) ................ 54

11. Analisis ragam tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x) ................ 54

12. Jumlah daun tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.............................................................. 55

Page 15: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

13. Analisis ragam jumlah daun setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda ............................................. 55

14. Bobot kering tunas tanaman setek lada akibat perlakuanjenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda ............................................ 56

15. Analisis ragam bobot kering tunas setek lada akibat perlakuanjenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda ............................................. 56

16. Bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2).......... 57

17. Analisis ragam bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2).......... 57

18. Bobot kering akar tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.............................................. 58

19. Analisis ragam bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda.............................................. 58

20. Bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x)................. 59

21. Analisis ragam bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x)................. 59

22. Rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda........................................................... 60

23. Analisis ragam rasio tunas akar setek lada akibat perlakuanjenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda........................................... 60

24. Rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2)......... 61

25. Analisis ragam rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2)......... 61

26. Laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis zpt dan jumlah ruas yang berbeda............................................................. 62

Page 16: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

27. Analisis ragam laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda............................ 62

28. Laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2).......... 63

29. Analisis ragam laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2).......... 63

30. Jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda............................................................ 64

31. Analisis ragam jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda............................................ 64

32. Jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2).......... 65

33. Analisis ragam jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2).......... 65

34. Panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda............................................................ 66

35. Analisis ragam panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda............................................ 66

36. Panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2)................ 67

37. Analisis ragam panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT jumlah ruas yang berbeda (transformasi √x+1/2)................ 67

38. Jadwal kegiatan penelitian................................................................... 68

39. Ringkasan analisis data........................................................................ 69

Page 17: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Dinamika persentase tumbuh.............................................................. 28

2. Dinamika tinggi tanaman.................................................................... 30

3. Dinamika jumlah daun........................................................................ 32

4. Pembuatan paranet........................................................................... ..... 71

5. Pengayakan tanah................................................................................. 71

6. Media tanam tanah............................................................................... 72

7. Media tanam sekam bakar.................................................................... 72

8. Pengadukan media tanah+ sekam bakar .............................................. 73

9. Pengisian media tanam ke polibag....................................................... 73

10. Tata letak percobaan ............................................................................ 74

11. Bahan setek (satu,dua&tiga) ruas......................................................... 74

12. Jenis ZPT (tanpa, urine sapi & growtone) ........................................... 75

13. Proses penanaman................................................................................ 75

14. Proses pemasangan sungkup................................................................ 76

15. Penyiraman (umur 80 hst).................................................................... 76

16. Pengamatan tinggi tanaman (umur 80 hst) .......................................... 77

17. Pencabutan tanaman destruktif (umur 90 hst) ..................................... 77

18. Pengamatan jumlah akar dan panjang akar (umur 90 hst) ................... 78

19. Penjemuran tanaman destruktif di sinar matahari................................ 78

Page 18: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

20. Proses pengopenan tunas dan akar....................................................... 79

21. Penimbangan bobot kering tunas ........................................................ 79

22. Penimbangan bobot kering akar........................................................... 80

23. Sisa tanaman keseluruhan .................................................................... 80

Page 19: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu tanaman rempah dengan kegunaan

yang beraneka ragam, seperti bumbu masak, bahan baku pembuatan obat dan

dapat diambil minyaknya (minyak atsiri). Lada memiliki nilai ekspor yang tinggi

sehingga menjadi salah satu sumber devisa negara. Mengingat prospek yang

sangat bagus pada tanaman ini maka produksi lada perlu dikembangkan dengan

upaya budidaya yang baik. Ini memungkinkan petani lada untuk meningkatkan

pendapatan dan pada akhirnya mendukung peningkatan devisa negara.

Pada tahun 2013 produksi lada di Indonesia hanya 91.000 ton per tahun

sedangkan pada tahun 2014 91.900 ton per tahun hanya mengalami kenaikan 0,9

ton. Tahun 2013 luas areal perkebunan lada di Indonesia 171,920 ha, Sedangkan

pada tahun 2014 luas arealnya menjadi 172,610 ha, hanya mengalami kenaikan

0,69 ha. Luas areal perkebunan lada di Indonesia semakin berkurang karena harus

bersaing dengan komoditas perkebunan yang lain (Badan Pusat Statistik

Indonesia, 2015).

Secara umum, petani melakukan budidaya tanaman lada dengan sederhana tanpa

menggunakan ZPT (zat pengatur tumbuh) didalam proses pembibitannya.

Pertumbuhan bibit kurang baik karena meskipun daun sudah cukup banyak namun

Page 20: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

2

akar belum tumbuh sempurna (perakaran lemah), sehingga saat ditanam di lahan

peluang untuk tumbuh sangat rendah.

Pembibitan sangat diperlukan sebagai salah satu cara untuk menyediakan bahan

tanam dalam jumlah banyak. Perbanyakan lada secara vegetatif yaitu dengan

setek batang. Perbanyakan lada secara vegetatif yang sudah umum dilakukan

petani adalah dengan menggunakan bahan setek tujuh ruas atau lebih, tetapi cara

ini kurang efisien karena membutuhkan bahan tanaman yang lebih banyak

(Departemen Pertanian, 1985 dalam Suradal, 2005). Untuk mengatasi hal ini perlu

dicari cara perbanyakan dengan menggunakan bahan setek dengan ruas sedikit

yang diharapkan tidak kalah hasilnya bila dibandingkan dengan tujuh ruas.

Selain menyediakan bahan tanaman dengan setek pendek, hal lain yang harus

diperhatikan untuk meningkatkan pertumbuhan bibit terutama perkembangan

perakaran pada setek tanaman lada, dapat ditempuh dengan pemberian jenis zat

pengatur tumbuh. Menurut Nurhakim (2014), untuk mempercepat perakaran pada

setek diperlukan perlakuan khusus, yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh.

Zat pengatur tumbuh yang mengandung auksin memiliki berbagai jenis baik alami

maupun sintetik. Auksin yang termasuk alami adalah IAA (Indoleacetic acid), PAA

(Phenylacetil acid). Beberapa auksin sintetik yang dikenal adalah IBA (Indolebutyric

acid), NAA (Naphthaleneacetic acid) dan 2,4-D (Dichloro Phenoxy Acetic Acid).

IAA adalah auksin alami yang dapat merangsang pembentukan akar pada setek. Di

samping itu, auksin sintetik yaitu IBA dan NAA dilaporkan lebih efektif merangsang

pembentukan akar bila dibandingkan auksin alami. IBA dan NAA merupakan auksin

sintetik yang banyak digunakan untuk pengakaran setek batang. Dengan pemberian

Page 21: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

3

ZPT jenis ini diharapkan mampu untuk merangsang tumbuhnya akar secara cepat,

maka akan didapat percepatan pertumbuhan setek bibit lada (Hartmann et al., 2011).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh

jenis zat pengatur tumbuh dan jumlah ruas terhadap pertumbuhan bibit lada (Piper

nigrum L.).

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh berbagai jenis zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan bibit

lada.

2. Pengaruh jumlah ruas terhadap pertumbuhan bibit lada.

3. Interaksi antara jenis zat pengatur tumbuh dan jumlah ruas terhadap

pertumbuhan bibit lada.

1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis

Auksin merupakan senyawa dengan ciri-ciri mempunyai kemampuan dalam

mendukung terjadinya perpanjangan sel pada pucuk dengan struktur kimia indole

ring, banyaknya kandungan auksin di dalam tanaman sangat mempengaruhi

pertumbuhan tanaman. Auksin sebagai salah satu zat pengatur tumbuh bagi

tanaman mempunyai pengaruh terhadap pengembangan sel, fototropisme,

geotropime, apikal dominansi, pertumbuhan akar partenokarpi, absission,

pembentukan kalus dan respirasi (Abidin, 1987).

Page 22: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

4

Zat pengatur tumbuh dapat diberikan pada tanaman di samping melakukan

pemupukan untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan hasil. Zat pengatur

tumbuh adalah senyawa organik bukan hara (nutrient) tetapi dapat mengubah

proses fisiologis tumbuhan. Pemberian jenis Zat Pengatur Tumbuh alami misalnya

urine sapi dan air kelapa dan sintetis (buatan) seperti Rootone F, Atonik,

Stimulan dapat mempercepat pertumbuhan lada (Rismunandar, 2007).

Urine sapi merupakan zat pengatur tumbuh yang mengandung auksin, selain itu

urine sapi mengandung unsur hara yang lengkap diantaranya N, P, K, Ca, Fe, Mn,

Zn, dan Zu.

Growtone merupakan ZPT sintetis yang mengandung bahan aktif seperti IBA

(Indolebutyric acid), NAA (Naphthaleneacetic acid) dan 2,4-D (Dichloro

Phenoxy Acetic Acid) berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya

akar karena mengandung bahan aktif dari formulasi beberapa hormon tumbuh

akar (Rismunandar, 1992 dalam Yunita, 2011).

Hasil penelitian Yunita (2011) menunjukkan bahwa perlakuan jenis ZPT tanpa

perlakuan (k0), urine sapi (k1), air kelapa (k2) dan Rootone F (k3) dilaporkan

bahwa Rootone F dan urine sapi dapat mempercepat pertumbuhan tunas terhadap

waktu muncul tunas pertama. Perlakuan jenis ZPT dengan uji DNMRT berbeda

nyata terhadap variabel muncul tunas, panjang tunas, jumlah akar, akar

terpanjang, berat kering tunas, berat segar akar dan berat kering akar. Rootone F

100 mg/setek dan urine sapi merupakan sumber auksin terbaik dan memberikan

pengaruh yang paling baik untuk merangsang pertumbuhan akar setek. Hal ini

Page 23: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

5

didukung dengan penelitian Watijo (2007), dimana penggunaan jenis ZPT sintetis

(Rootone F) yang mengandung auksin menghasilkan pertumbuhan bibit lada

yang terbaik.

Hasil penelitian Trisna dkk. (2013) dengan perlakuan jenis zat pengatur tumbuh

yang terdiri dari tanpa ZPT (A), air kelapa (B), dan Rootone F (C) dan Atonik

(D) di laporkan memberikan pengaruh terhadap tinggi tunas, jumlah daun tunas.

Pemberian jenis zat pengatur tumbuh Rootone F tinggi tunas 19 cm dan jumlah

daun tunas stump 7,6 helai, sedangkan tanpa ZPT tinggi tunas yaitu 14,9 cm dan

jumlah daun 3,6 helai. Penelitian ini menunjukkan pemberian zat pengatur

tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan tinggi dan jumlah daun,

dan tidak berbeda nyata terhadap diameter stump.

Hasil penelitian Watijo (2007), menunjukkan bahwa perlakuan jenis zat pengatur

tumbuh dengan menggunakan jenis ZPT sintetis dapat mempercepat pertumbuhan

dan meningkatkan persentase tumbuh 9,14 %, jumlah daun 153 %, tinggi tunas

13,43 % dan panjang akar 22 % dibandingkan tanpa perlakuan ZPT. Perlakuan

beberapa jenis ZPT Rootone F , stimulan dan air kelapa memberi pengaruh yang

nyata dibandingkan tanpa perlakuan ZPT. Pemberian Rootone F memberikan

pengaruh yang nyata dibandingkan ZPT sintetis lainnya sedangkan ZPT alami

mempunyai akar terpanjang tetapi jumlah akar lebih sedikit dibanding perlakuan

Rootone F, karena Rootone F menghasilkan tinggi tunas dan jumlah daun

tertinggi.

Page 24: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

6

Hasil penelitian Santoso (2001) menunjukkan bahwa perlakuan jenis zat pengatur

tumbuh yang terdiri dari tanpa perlakuan, Dharmasri, Rootone F dan Atonik

dilaporkan memberikan pengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun dan

panjang akar, sedangkan terhadap jumlah akar dan panjang tunas tidak

memberikan pengaruh yang nyata. Jenis zat pengatur tumbuh Rootone F memiliki

pengaruh yang lebih baik untuk pertumbuhan setek lada dibandingkan dengan zat

pengatur tumbuh lainnya, hal ini terlihat pada peubah jumlah daun.

Penggunaan bahan setek 7 ruas atau lebih tidak efisien sehingga sering menjadi

kendala jika memerlukan bibit dalam jumlah banyak. Untuk menghemat

penggunaan bibit lada dilakukan dengan menggunakan setek pendek yaitu satu

ruas, dua ruas dan tiga ruas. Setek pendek satu ruas berdaun tunggal dapat

menghemat bibit sampai 40 % bahan setek (Suprapto, 2008)

Hasil penelitian Ratri (2013) menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas dengan

setek satu ruas, dua ruas, dan tiga ruas dilaporkan berpengaruh terhadap

persentase hidup setek dan hasil persen hidup tertinggi terdapat pada setek 3 ruas,

dan menghasilkan pertumbuhan terbaik, yaitu pada tinggi rata-rata 20,76 cm,

jumlah akar rata-rata 16, dan panjang akar rata-rata 17,6 cm.

Hasil penelitian Ardaka dkk. (2011) menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas

dengan satu ruas, dua ruas dan tiga ruas memberikan pengaruh nyata terhadap

pertumbuhan setek yang ditunjukan pada persentase hidup 90%, jumlah daun 2,90

helai, tinggi tunas 0,77 cm, panjang akar 3,37 cm dan jumlah akar 9,00 cm.

Perlakuan jumlah tiga ruas memberikan pengaruh terbaik dibandingkan dengan

Page 25: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

7

jumlah satu ruas dan dua ruas, hal ini terlihat pada peubah persentase hidup,

jumlah daun, tinggi, panjang akar dan jumlah akar.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Penggunaan berbagai jenis zat pengatur tumbuh yang berbeda akan

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit lada.

2. Penggunaan jumlah ruas yang berbeda akan memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap pertumbuhan bibit lada.

3. Terdapat interaksi antara jenis zat pengatur tumbuh dan jumlah ruas terhadap

pertumbuhan bibit lada.

Page 26: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Lada

Menurut Sarpian (2003), dalam taksonomi tumbuhan,tanaman lada (Piper nigrum

L.) diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji)

Sub-divisi : Angiospermae (Biji berada di dalam buah)

Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper nigrum L.

Tanaman lada dikenal sebagai tanaman tahunan yang memanjat. Batangnya

berbuku dengan tinggi mencapai 10 m, namun dalam budidaya dibatasi hingga

ketinggian 4 m dan melekat pada tiang panjat (tajar) agar memudahkan dalam

pemeliharaan. Bila pemeliharaan dilakukan dengan baik, tajuk dapat mencapai

diameter 1,5 m. Tanaman lada terdiri atas batang,akar, daun, cabang, dahan,

bunga dan buah (Rismunandar, 2007).

Page 27: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

9

Menurut Nurhakim (2014) , batang lada tumbuh merambat pada tiang panjat dan

kadang-kadang menjalar di atas permukaan tanah. Tiap tanaman lada hanya

tumbuh satu batang. Apabila batang dipotong saat berumur satu tahun, akan

tumbuh tunas-tunas dengan jumlah 2-5 batang baru. Kemunculan tunas-tunas ini

bisa berasal dari ruas-ruas yang tertanam di dalam tanah maupun di atas tanah.

Tanaman lada mirip tebu yang beruas-ruas. Panjang tiap ruas tidak selalu sama

yaitu sekitar 4-7 cm, panjang ruas pada bagian pangkal lebih pendek

dibandingkan dengan panjang ruas pada bagian atas. Diameter batang antara 6-25

mm.

Tanaman lada termasuk tanaman kelompok dikotil yang memiliki akar tunggang.

Akar utama terletak pada dasar batang dengan panjang 3 – 4 m, sedangkan akar-

akar dari buku di atas permukaan tanah panjangnya hanya 3 -5 cm, yang berfungsi

sebagai penyerap hara dan untuk menempel pada tiang panjat yang sering disebut

sebagai akar panjat atau akar lekat. Akar lekat hanya tumbuh di buku-buku batang

utama dan cabang ortotrop, sedangkan di cabang produksi (plagiotrop) tidak

muncul akar lekat (Nurhakim, 2014).

Lada berdaun tunggal dan berbentuk bulat atau lonjong. Pangkalnya berlekuk

sedangkan ujung daunnya tumpul. Permukaan daun tampak mengkilap,

permukaan bawah daun hijau pucat dan buram. Urat daun terlihat jelas dan tegas.

Panjang tangkainya 1,8-2,6 cm, lebarnya antara 5-10 cm, panjang daun lada antara

14-19 cm. Letak daun-daun pada batang berselang-seling ditiap bukunya. Setiap

buku atau ruas hanya terdiri dari satu helai daun (Sarpian, 2003).

Page 28: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

10

Cabang lada terdiri dari dua jenis, yaitu cabang orthotrop dan cabang plagiatrop.

Cabang orthotrop, muncul pada ketiak daun tiap buku-buku batang. Cabang ini

muncul pada buku-buku batang yang tumbuh diatas permukaan tanah dan

terbenam oleh tanah. Cabang orthotrop yang tumbuh diatas permukaan tanah

disebut sulur gantung sedangkan cabang yang kemunculannya dari dalam tanah

disebut lanak tanah. Ciri cabang orthotrop yakni tiap buku hanya terlihat satu

daun,cabang tidak memiliki dahan atau ranting, terlihat akar lekat dan tidak

muncul bunga. Sedangkan Cabang plagiatrop muncul pada buku dahan. Cabang

ini muncul setelah tanaman lada berbuah yang kedua kalinya. Saat pertama kali

berbuah, bunga dan buah hanya muncul pada tiap ruas buku dahan. Pada musim

berbuah selanjutnya,sebelum kemunculan malai bunga akan didahului

kemunculan cabang plagiatrop. Jumlah cabang yang muncul hanya satu pada tiap

kali musim berbungadan akan muncul pada musim berikutnya (Nurhakim, 2014).

Dahan disebut ranting yang muncul di ketiak daun batang utama. Panjangnya

sekitar 35-65 cm. Dahan tidak memiliki akar lekat maupun akar lainnya. Dahan

ini merupakan sediaan tempat kemunculan malai bunga, cabang plagiatrop dan

daun. Awal pertumbuhan mengarah ke atas. Setelah beberapa waktu malai akan

dipenuhi dompolan buah akan mengubah arah menjadi menggantung (Nurhakim,

2014).

Bunga lada masuk kategori hermafrodit. Tiap tanaman terdapat satu bunga jantan

dan satu bunga betina. Kedua bagian bunga saling berdekatan dalam satu malai

bunga. Letak bunga lada disebut bunga duduk karena tidak terlihat secara tegas

Page 29: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

11

tangkainya. Tiap tangkai bunga terdapat sekitar 30-50 bakal bunga. Susunan

bunga lada terdiri dari tajuk, mahkota, benang sari dan putik dalam satu kesatuan.

Terjadinya penyerbukan ditandai dengan adanya perubahan warna putik menjadi

kecoklatan. Selanjutnya putik akan membesar, membentuk kulit luar, kulit dalam,

daging atau biji dan terbentuk bakal buah (Nurhakim, 2014).

Buah lada berbentuk bulat seperti bola. Buah yang masih muda (mentah) memiliki

kulit luar (epikarp) berwarna hijau mengilap, setelah masak berubah menjadi

kuning dan merah menyala. Pada epikarp buah yang sudah masak terdapat cairan

manis karena mengandung sedikit nira nutritif. Buah lada terdiri beberapa lapisan

dari luar kedalam yaitu kulit luar (epikarp), kulit dalam (epikarp dalam), kulit ari

luar (mesokarp luar), kulit ari dalam (mesokarp dalam) dan daging buah. Setiap

satu malai (tangkai) biasanya terdapat 30-50 buah. Buah lada memiliki rasa pedas

yang berbeda dengan cabai rawit (Sarpian,2003).

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Lada

Lada sangat cocok ditanam di daerah tropika antara 20°LU dan 20°LS dengan

curah hujan 1000 - 3000 mm per tahun, merata sepanjang tahun dan mempunyai

hari hujan 110-170 hari per tahun, musim kemarau hanya 2-3 bulan per tahun.

Kelembaban udara 65-98 % selama musim hujan, dengan suhu maksimal 35°C

dan suhu minimum 20°C (Suprapto, 2008). Lada dapat tumbuh pada ketinggian 0

– 1500 m di atas permukaan laut, tetapi paling baik pada ketinggian sekitar 0 –

500 m dpl. Lada dapat tumbuh dengan subur pada tanah – tanah yang subur secara

fisik dan kimia serta drainase yang baik. Tanah-tanah liat berpasir, tanah literitis-

Page 30: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

12

podsolik komplek dan tanah latosol dengan pH tanah berkisar antara 5,5 – 6,5

sangat baik untuk pertumbuhan lada (Jufri 2012 dalam Achmad 2014).

2.3 Perbanyakan Tanaman Lada

Lada dapat diperbanyak secara vegetatif maupun generatif. Perbanyakan vegetatif

untuk tanaman lada yang banyak dipraktekkan adalah dengan cara penyetekan.

Bahan setek dapat diambil dari sulur gantung, sulur panjat, sulur tanah dan cabang

buah. Bahan setek yang baik yaitu bahan setek yang diambil dari tanaman yang

sehat, tumbuh akar, berwarna hijau tua dan tidak terlihat gejala-gejala abnormal

(Sarwani, 2008 dalam Achmad, 2014).

Perbanyakan tanaman lada dapat secara generatif dan vegetatif. Perbanyak

generatif dengan biji tidak baik sebab sulur lada yang tumbuh memakan waktu

panjang untuk berbuah dan tidak menjamin hasil yang baik. Perbanyakan

vegetatif dengan menggunakan cara penyetekan bisa diambil dari sulur panjat,

sulur gantung, sulur tanah dan sulur buah. Sulur panjat adalah sulur yang tumbuh

memanjat tanaman penegak. Sulur gantung adalah sulur panjat yang menggantung

atau tidak tumbuh memanjat pada tanaman penegak. Sulur tanah adalah sulur

yang tumbuh merayap dipermukaan tanah. Sulur buah adalah cabang yang

berasal dari buah. Untuk menghasilkan tanaman lada yang tumbuh baik pada

tanaman penegak sebaiknya menggunakan sulur panjat. Setek lada dari sulur

panjat yang baik dari tanaman yang sudah berproduksi pada umur fisiologis bahan

setek 6-9 bulan, pohon induk dalam keadaan pertumbuhan aktif dan tidak

Page 31: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

13

berbunga atau berbuah. Setek tidak boleh terlalu tua atau muda dan diambil dari

sulur yang belum menjadi kayu. Bibit lada terlalu tua pertumbuhannya tidak baik

dan yang terlalu muda tidak kuat (Suprapto, 2008).

Pada umumnya perbanyakan tanaman lada sering dilakukan secara vegetatif

dengan melalui cara setek. Keuntungannya adalah karena tanaman lada memiliki

sifat-sifat genetik yang sama dengan induk lada tersebut (Sarwani, 2008 dalam

Achmad, 2014).

Penggunaan setek pada lada dapat dilakukan dengan menggunakan 2 jenis setek

yaitu setek panjang dan setek pendek. Setek pendek yaitu setek yang berasal dari

satu ruas berdaun tunggal yang memiliki beberapa keuntungan antara lain

menyediakan bibit dalam jumlah banyak dalam waktu relatif cepat, menghemat

penggunaan bahan tanaman dan seragam (Suprapto, 2008). Penggunaan bahan

setek panjang 7 ruas atau lebih tidak efisien sehingga sering menjadi kendala jika

memerlukan bibit dalam jumlah banyak. Untuk menghemat penggunaan bibit lada

dilakukan dengan menggunakan setek pendek yaitu satu ruas (Watijo, 2007).

Dalam menghemat bahan tanaman, penyetekan sulur panjat dapat dilakukan

dengan menggunakan setek satu ruas berdaun tunggal. Tetapi harus terlebih

dahulu di semaikan.

Page 32: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

14

2.4 Zat Pengatur Tumbuh

Menurut Setyati (2009), Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik

yang bukan merupakan zat hara, dan dalam jumlah sedikit mendorong,

menghambat , atau mengatur proses fisiologis di dalam tanaman. Zat pengatur

tumbuh terdiri dari lima jenis yaitu auksin, gibberellin, sitokinin, etilen dan asam

absisat.

1. Auksin

Setyati (2009) menjelaskan bahwa auksin merupakan senyawa yang mampu

merangsang pemanjangan sel pucuk di daerah sub apikal. Auksin biasanya

merupakan asam dengan inti tidak jenuh atau derivatnya. Auksin terlibat dalam

banyak proses fisiologi dalam tumbuhan, antara lain pemanjangan sel,

fototropisme, geotropisme, dominansi apikal, inisiasi akar, produksi etilen,

pembentukan kalus, perkembangan buah, partenokarpi, absisi, dan ekspresi

kelamin pada tumbuhan hemaprodit.

Menurut Gardner (1991) dalam Armawi (2012), peranan auksin sangat tergantung

dengan konsentrasinya. Konsentrasi tinggi bersifat menghambat, dan konsentrasi

yang berlebihan dapat menyebabkan ketidaknormalan seperti epinasti daun

bawang, akar penguat yang menyatu dan batang rumput yang rapuh.

Beberapa fungsi auksin pada tumbuhan sebagai berikut: (a) perkecambahan biji,

auksin akan mematahkan dormasi biji dan akan merangsang perkecambahan biji

(b) pembentukan akar, auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta

pertumbuhan akar lebih baik (c) pembungaan dan pembuahan, auksin akar

Page 33: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

15

merangsang dan mempertinggi persentase timbulnya bunga dan buah (d)

mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya (e) mematahkan dormasi pucuk/

apaikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau

berkembang (Anonimous 2009 dalam Armawi 2009).

2. Gibberellin

Menurut Setyati (2009), Gibberellin berfungsi merangsang pembelahan sel dan

pemanjangan sel. Pengaruh gibberellin terhadap tanaman yaitu : (1) menyebabkan

tanaman menghasilkan bunga sebelum waktunya (2) terjadinya buah dengan tidak

diserbuki (3) tanaman yang kerdil menjadi tanaman raksasa dalam waktu yang

singkat (4) cepat tumbuh biji dan tunas (5) tinggi tanaman menjadi 3-5 kali

tingginya yang normal dan mempercepat tumbuhnya pada tanaman sayur-sayuran.

3. Sitokinin

Sitokinin merupakan senyawa pengganti adenine yang meningkatkan pembelahan

sel dan fungsi pengaturan pertumbuhan. Sitokinin diduga diproduksi dalam akar

dan diangkut ke pucuk, karena zat tersebut ditemukan dalam larutan xylem,

namun sitokinin ditemukan dalam jumlah banyak pada jaringan buah dan biji.

Sitokinin perannya dalam tumbuhan yaitu sebagai : (a) mengatur pembelahan sel

(b) pembentukan organ, pembesaran sel dan organ (c) pencegahan kerusakan

klorofil, pembentkan kloroplas (d) penundaan senescens, pembukaan dan

penutupan stomata (e) perkembangan mata tunas dan pucuk (Setyati, 2009).

Page 34: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

16

4. Etilen

Etilen berfungsi sebagai penghambatan pemanjangan dan pertumbuhan horisontal

pada batang. Etilen diproduksi dalam semua tumbuhan tingkat tinggi dan untuk

pertumbuhan tingkat rendah tidak jelas kisarannya. Etilen terlibat dalam proses

fisiologi dalam tanaman dari perkecambahan benih sampai senescens dan

kematian tanaman (Setyati, 2009).

5. Asam absisat

Asam absisat (ABA) merupakan senyawa alami yang terlibat dalam pertumbuhan

dan perkembangan tanaman, diantaranya penghambatan pertumbuhan dan

beberapa yang meningkatkan embriogenasis dan protein biji cadangan. ABA

secara luas terdapat dalam tumbuhan tingkat tinggi, lumut, ganggang hijau, dan

cendawan (Setyati, 2009).

Zat pengatur tumbuh merupakan sarana penunjang pertanian yang mulai dikenal.

Penggunaan hormon perangsang memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: (1)

meransang pertumbuhan daun, batang, akar, bunga, dan buah. (2) Meningkatkan

hasil produksi (3) mencegah kerontokan bunga dan pembusukan tangkai , serta

meningkatkan kesehatan tanaman.

Dikalangan masyarakat petani, hormon perangsang dikenal dengan berbagai

nama, misalnya ZPT, pengatur pertumbuhan tanaman (PPT), plant and

agrohormone (perangsang tanaman atau PT), hormon tumbuh (HT), dan

sebagainya. ZPT tidak sama dengan pupuk daun. ZPT merupakan senyawa kimia

yang dibentuk oleh tanaman itu sendiri (fitohormon) atau dibuat secara sintetik,

Page 35: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

17

yang dapat menimbulkan perubahan fisiologis pada tanaman,misalnya

pembelahan sel dan pemanjangan sel, hingga mampu membentuk akar, batang,

daun, ranting/dahan, bunga dan buah (Abidin, 1987).

Dalam pemberian ZPT pada tanaman, terdapat dua hal yang harus diperhatikan,

yaitu dosis dan kandungan jenis hormonnya. Dosis hormon harus sesuai dengan

aturan dan diberikan seimbang dengan pupuk, untuk menghindahi dampak negatif

pada tanaman. Pemakaian ZPT alami pada tanaman lada dilakukan dengan 3

tujuan yaitu merangsang pertumbuhan vegetatif, merangsang pertumbuhan bunga

dan bauh, serta buah masak serempak (Abidin, 1987).

Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa kimia (sintetis dan alami) yang

fungsinya dapat merangsang pertumbuhan tanaman baik generatif maupun

vegetatif. Misalnya ZPT Growtone jenis ini dapat merangsang munculnya akar

pada potongan setek lada jika dioleskan pada bagian potongan setek. Demikian

juga air kelapa muda dan urine sapi, jika setek yang telah dipotong pada bagian

bawah setek direndam selama 12 - 24 jam dapat mempercepat tumbuhnya akar

pada setek lada. Komposisi unsur hara yang terdapat pada masing – masing

berbeda-beda sesuai dengan jenis peruntukannya pada tanaman (Wattimena,

1987).

Zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan pada tanaman lada dapat berasal dari

ZPT alami maupun sintetis. Jenis ZPT saat ini sangat banyak seiring dengan

tingkat perkembangan teknologi sehingga perlu pemilihan jenis yang sesuai

dengan kebutuhan.

Page 36: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

18

Zat pengatur tumbuh seperti auksin dapat berasal dari dua golongan yaitu alami

seperti urine sapi, urine kambing, air kelapa muda dan sintesis (buatan) dengan

merk dagang seperti Atonik, Dekamon, Rootone F dan Growtone. Pengaruh dari

masing-masing sesuai dengan kegunaan untuk merangsang tumbuh akar, tunas

tanaman dan menyuburkan tanaman (Watijo, 2007).

Menurut Yunita (2011), urine sapi mempunyai nilai kandungan nitrogen sebesar

0,50%, fosfor sebesar 1,00%, kalium sebesar 1,50%, dan air sebesar 92%. Selain

kandungan hara yang cukup tinggi, urine sapi juga bisa menjadi pestisida alami

karena mempunyai bau menyengat yang tidak disukai serangga. Jumlah dari

pengeluaran urine bervariasi tergantung pada pakan, kerja, temperatur,

lingkungan, konsumsi air, dan musim. Urine yang dihasilkan ternak sebagai hasil

metabolisme mempunyai nilai yang sangat bermanfaat yaitu kadar N dan K yang

sangat tinggi dan urine mengandung hormon pertumbuhan tanaman yaitu auksin.

Ada dua jenis hormon penting yang terkandung dalam urine sapi yaitu auksin dan

giberelin. Kadar auksin beragam antara 161,64 sampai 787,78 ppm sedangkan GA

dari 0 sampai 937,88 ppm, keragaman kadar tersebut paling besar dipengaruhi

oleh jenis pakan yang diberikan.

Ternak yang banyak makan rumput hijauan mengeluarkan air seni yang

cenderung banyak mengandung auksin karena auksin tidak terurai dalam tubuh

maka auksin dikeluarkan sebagai filtrat bersama dengan urine yang mengeluarkan

zat spesifik yang mendorong perakaran. Selain itu, urine sapi betina cenderung

lebih banyak mengandung auksin dan GA dibandingkan dengan sapi jantan

Page 37: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

19

(Suprijadji dan Prawoto, 1992). Beberapa keunggulan urine sapi diantaranya

mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap seperti N, P, K, Ca, Fe, Mn, Zn,

dan Zu. Pemberian urine sapi dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan akar

tanaman. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suparman dkk. (1990)

dalam Fanesa (2011), auksin alami yang terkandung dalam urine sapi 25 % dapat

mendorong perakaran setek bibit lada.

Hanriyanto (2007) dalam Bukori (2011), Growtone adalah hormone berbentuk

bubuk berwarna putih yang mengandung fungisida, gunanya untuk merangsang

pertumbuhan bibit (stump, setek, cangkok). Peranan hormone ini adalah menekan

serendah mungkin kematian bibit saat pemindahan ke lapangan, karena dapat

merangsang atau mempercepat pertumbuhan akar. Growtone memiliki kandungan

bahan aktif antara lain: Naftalena asetat 0,067%, metil-1 naftalena setamida

0,013%, metil-1 naftalena asetat 0,033%, idol-3 butirat 0,05% dan thiram 4%

Growtone sejenis dengan Rootone F.

Page 38: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

20

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Sukadana Baru Kecamatan Marga Tiga

Kabupaten Lampung Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai

dengan bulan Mei 2016.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : bahan setek lada dari

sulur panjat varietas Natar 2 (Kerinci), tanah, sekam bakar, zat pengatur tumbuh

(urine sapi betina dan Growtone), air aquades, bambu, paranet, kertas label,

plastik transparan dan polibag ukuran 18 cm x 14 cm.

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, golok, ember, tali

rapia, meteran, kamera, hand sprayer, timbangan digital (tipe AD-600H), oven

listrik, mistar, pisau setek, alat – alat tulis dan perlengkapan lain yang diperlukan.

3.3 Metode penelitian

Metode penelitian ini adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak

Kelompok Lengkap (RAKL) dan disusun secara faktorial yang terdiri 2 faktor

dalam 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian jenis zat pengatur tumbuh (Z)

Page 39: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

21

yang terdiri dari 3 taraf yaitu Tanpa ZPT (z0), ZPT urine sapi (z1) dan ZPT

Growtone (z2). Faktor kedua adalah jumlah ruas bahan setek (R) yang terdiri dari

3 taraf yaitu setek satu ruas (r1), setek dua ruas (r2), dan setek tiga ruas (r3).

Sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan yaitu z0r1, z0r2, z0r3, z1r1, z1r2, z1r3, z2r1,

z2r2, dan z2r3. Setiap satuan percobaan terdiri dari 14 tanaman dan diambil 10

tanaman pada setiap satuan percobaan sebagai tanaman sampel.

Data hasil penelitian diuji homogenitasnya dengan uji Barlett dan ketidakaditifan

data antara lingkungan dan perlakuan diuji dengan uji Tuckey kemudian dianalisis

dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT), semua

pengujian dilakukan pada taraf 5%.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Persiapan tempat dan media tanam

Tanah yang dipergunakan dibersihkan dari gulma atau sisa-sisa tanaman, dan

menyiapkan lokasi untuk penelitian dengan mengukur luas lahan sesuai

kebutuhan untuk tiga ulangan sehingga mampu menampung 378 polibag.

Memasang paranet sebelum dimulai pembibitan untuk mengurangi cahaya

matahari yang mempercepat penguapan. Dalam naungan disiapkan bedengan

tempat menyusun polibag.

Menyiapkan media tumbuh berupa tanah yang digemburkan lalu dicampur sekam

bakar dengan perbandingan volume 2 : 1 menggunakan ember. Media yang sudah

dicampur tersebut lalu diisikan kedalam polibag. Selanjutnya polibag disusun

Page 40: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

22

sebanyak 14 polibag setiap perlakuan sehingga untuk 3 kali ulangan sebanyak 378

batang dan diberi tanda setiap perlakuan seperti tata letak pada (lampiran 2)

3.4.2 Pengambilan bahan setek

Bahan setek lada varietas Natar 2 (Kerinci) diambil dari tanaman lada di daerah

Gerem Pawiki Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur Provinsi

Lampung. Pengambilan bahan setek diambil dari sulur panjat dan dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung. Pemotongan bahan setek

sesuai perlakuan yaitu 1 ruas, 2 ruas dan 3 ruas dengan menggunakan pisau setek

yang tajam agar tidak rusak. Bahan setek yang digunakan diambil dari tanaman

yang sehat, pertumbuhan baik dengan umur ± 5 tahun dan berasal dari kebun yang

sama.

3.4.3 Penanaman

Sebelum setek lada ditanam diberi perlakuan sesuai dengan masing-masing ZPT

yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa ZPT, urine sapi dan Growtone. Tanpa

perlakuan ZPT diaplikasikan dengan cara bahan setek direndam dalam air aquades

selama 30 menit kemudian setek ditanam dipolibag yang disusun pada petak

percobaan. ZPT urine sapi diaplikasikan dengan cara mencampur urine sapi dan

air aquades dengan konsentrasi 1 ml/3 ml, karena memerlukan dalam jumlah

banyak maka dibuat dengan konsentrasi 500 ml/1500 ml. Setelah setek direndam

selama 30 menit, setek ditanam dipolibag yang disusun pada petak percobaan.

ZPT Growtone diaplikasikan dengan cara mencampur Growtone dan air aquades

Page 41: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

23

dengan konsentrasi 30 g/1 liter air, setek lada direndam selama 30 menit

kemudian ditanam dipolibag yang disusun pada petak percobaan. Bahan setek

yang sudah ditanam disungkup dengan plastik transparan untuk menghindari sinar

matahari yang berlebihan dan menjaga kelembaban selama 1 bulan.

3.4.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan bibit antara lain penyiraman dan pengendalian gulma. Penyiraman

dilakukan setiap hari yaitu pada sore hari sesuai kebutuhan tanaman. Sedangkan

pengendalian gulma dilakukan dengan cara penyiangan pada waktu gulma mulai

tumbuh, dengan mencabut gulma tersebut.

3.5 Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada tanaman sempel yang berjumlah 5 tanaman pada

setiap petak percobaan. Peubah yang diamati dan cara pengamatan dalam

percobaan ini sebagai berikut :

1. Persentase Tumbuh (%)

Persentase tumbuh diukur dengan cara menghitung jumlah setek yang hidup

dibagi jumlah setek yang ditanam dikali 100 %, pada masing-masing satuan

percobaan. Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali yang dimulai sejak

umur 30 hari setelah tanam (hst) sampai umur 90 hst dengan satuan %.

Page 42: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

24

2. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tunas diukur dari pangkal keluarnya tunas sampai ujung tunas tertinggi.

Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali, yang dimulai sejak umur 30 hst

sampai umur 90 hst.

3. Jumlah Daun (helai)

Jumlah daun dihitung dari daun yang telah membuka dengan sempurna.

Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali, dimulai sejak umur 30 hst

sampai umur 90 hst.

4. Bobot Kering Tunas (gram)

Dilakukan dengan cara memotong polibag dan rendam di dalam air agar tanah

hilang dari akar. Hal ini dilakukan agar akarnya tidak terputus kemudian akar

dan batang dipisahkan, dengan cara dipotong pada pangkal tunasnya dan

menjemur dibawah terik sinar matahari sampai layu, kemudian tunas dioven

selama 24 jam dengan suhu 70°C. Tunas yang sudah memiliki bobot kering

yang konstan ditimbang menggunakan timbangan digital. Pengamatan

dilakukan pada umur 90 hst.

5. Bobot Kering Akar (gram)

Dilakukan dengan cara memotong polibag dan rendam di dalam air agar tanah

hilang dari akar. Hal ini dilakukan agar akar tidak terputus, kemudian

memotong akar pada pangkalnya dan menjemur dibawah terik sinar matahari

sampai layu, kemudian akar dioven selama 24 jam dengan suhu 70°C. Akar

Page 43: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

25

yang sudah memiliki bobot kering yang konstan ditimbang menggunakan

timbangan digital. Pengamatan dilakukan pada umur 90 hst.

6. Rasio Tunas Akar

Rasio tunas akar merupakan perbandingan antara bobot kering tunas dengan

bobot kering akar, pengamatan dilakukan pada umur 90 hst.

7. LPR (Laju Pertumbuhan Relatif)

Laju pertumbuhan relatif mempunyai fungsi untuk mengukur kemampuan

tanaman menghasilkan bahan kering per satuan bahan kering awal. Dengan

rumus sebagai berikut:

LPR = ln W2 – ln W1 t2 – t1

Keterangan:

LPR = Laju pertumbuhan relatifW1 = Bobot kering tanaman 70 hstW2 = Bobot kering tanaman 90 hstt1 = Waktu pengamatan 70 hstt2 = Waktu pengamatan 90 hst

Bobot kering tanaman diperoleh dengan cara mengeringkan seluruh bagian

tanaman pada terik matahari sampai layu kemudian dioven selama 24 jam

dengan suhu 70°C, yaitu umur 70 hst pada 2 sampel pertama dan 90 hst pada

2 sampel kedua, kemudian ditimbang dan dinyatakan dalam satuan gram.

g/hari

Page 44: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

26

8. Jumlah Akar (buah)

Dilakukan dengan cara memotong polibag dan rendam di dalam air agar tanah

hilang dari akar. Hal ini dilakukan agar akar tidak terputus. Pengamatan

dilakukan dengan cara menghitung seluruh akar yang muncul dari kalus.

Pengamatan dilakukan pada umur 90 hst.

9. Panjang Akar (cm)

Dilakukan dengan cara memotong polibag dan rendam di dalam air agar tanah

hilang dari akar. Hal ini dilakukan agar akar tidak terputus, sehingga

memudahkan saat pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur

seluruh akar yang terbentuk yang muncul dari kalus sampai ujung akar,

kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibagi banyaknya akar. Pengamatan

dilakukan pada umur 90 hst.

Page 45: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Persentase Tumbuh Setek Lada

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis zat pengatur tumbuh

berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, tetapi perlakuan jumlah ruas dan

interaksi kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh setek

lada (Lampiran 5).

Tabel 1. Persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

...............................%............................

Tanpa ZPT 73,80 92,80 90,43 85,68 A

Urine Sapi 92,80 100,00 100,00 97,60 B

Growtone 92,80 95,20 95,23 94,41 B

Rata-rata 86,47 96,00 95,22

BNT Z = 7,83

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Page 46: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

28

Uji BNT (Tabel 1) menunjukkan bahwa perlakuan jenis ZPT urine sapi

menghasilkan persentase setek tumbuh 13,91 % lebih tinggi dibandingkan tanpa

ZPT, sedangkan jenis ZPT growtone 10,19 % lebih tinggi dibandingkan tanpa

ZPT, tetapi jenis ZPT urine sapi dan growtone memiliki persentase tumbuh yang

sama.

Gambar 1. Dinamika persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda

Dari gambar 1 memperlihatkan bahwa setiap sampel tanaman memiliki persentase

tumbuh yang berbeda yang dipengaruhi oleh perlakuan jenis zat pengatur tumbuh

dan jumlah ruas, persentase tumbuh tanaman relatif berbeda per minggunya, tetapi

pada minggu ke 7 sampai minggu ke 9 persentase tumbuh relatif sama.

Perlakuan jenis ZPT urine sapi dengan jumlah ruas tiga dan growtone dengan ruas

dua memberikan persentase tumbuh tertinggi pada 31 hst sampai 87 hst.

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

%

Minggu

Persentase Tumbuh

z0r1

z0r2

z0r3

z1r1

z1r2

z1r3

z2r1

z2r2

z2r3

Page 47: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

29

4.1.2 Tinggi Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas berpengaruh

nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi jenis ZPT dan interaksi kedua faktor tidak

berpengaruh nyata (Lampiran 8).

Tabel 2. Tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

...............................cm............................

Tanpa ZPT 5,07 8,16 9,09 7,44

Urine Sapi 6,14 7,42 12,04 8,54

Growtone 6,72 9,17 8,37 8,09

Rata-rata 5,98 a 8,25 b 9,84 b

BNT R = 2,35

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Uji BNT (Tabel 2) menunjukkan bahwa bibit setek dua ruas menghasilkan tinggi

tanaman 37,96 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek satu ruas, dan bibit setek

tiga ruas 64,55 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek satu ruas, tetapi bibit setek

dua ruas dan tiga ruas memiliki tinggi tanaman yang sama.

Page 48: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

30

Gambar 2. Dinamika tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Dari gambar 2 memperlihatkan bahwa setiap sampel tanaman memiliki tinggi

tanaman yang berbeda yang dipengaruhi oleh jenis zat pengatur tumbuh dan

jumlah ruas, pertumbuhan tinggi tanaman relatif berbeda per minggunya.

Perlakuan jenis zat pengatur tumbuh urine sapi dan jumlah ruas tiga memberikan

pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi pada 38 hst sampai 87 hst.

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

cm

Minggu

Tinggi Tanaman

z0r1

z0r2

z0r3

z1r1

z1r2

z1r3

z2r1

z2r2

z2r3

Page 49: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

31

4.1.3 Jumlah Daun (helai)

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan jumlah ruas berpengaruh nyata

terhadap jumlah daun, tetapi jenis ZPT dan interaksi kedua faktor tidak

berpengaruh nyata (Lampiran 11).

Tabel 3. Jumlah daun setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

.............................helai............................

Tanpa ZPT 2,27 3,15 3,81 3,08

Urine Sapi 2,73 3,23 4,23 3,40

Growtone 2.63 3,63 3,59 3,28

Rata-rata 2,54 a 3,34 b 3,88 b

BNT R = 0,70

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Uji BNT (Tabel 3) menunjukkan bahwa bibit setek dua ruas menghasilkan jumlah

daun 31,50 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek satu ruas, dan bibit setek tiga

ruas 52,76 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek satu ruas, tetapi bibit setek dua

ruas dan tiga ruas memiliki jumlah daun yang sama.

Page 50: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

32

Gambar 3. Dinamika jumlah daun setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Dari gambar 3 memperlihatkan bahwa setiap sampel tanaman memiliki jumlah

daun yang berbeda yang dipengaruhi oleh jenis zat pengatur tumbuh dan jumlah

ruas, pertumbuhan jumlah daun relatif berbeda per minggunya.

Perlakuan jenis zat pengatur tumbuh urine sapi dan jumlah ruas tiga memberikan

jumlah daun tertinggi pada 66 hst sampai 87 hst.

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

1 2 3 4 5 6 7 8 9

hel

ai

Minggu

Jumlah Daun

z0r1

z0r2

z0r3

z1r1

z1r2

z1r3

z2r1

z2r2

z2r3

Page 51: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

33

4.1.4 Bobot Kering Tunas (gram)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas berpengaruh

nyata terhadap bobot kering tunas, tetapi jenis ZPT dan interaksi kedua faktor

tidak berpengaruh nyata (Lampiran 13).

Tabel 4. Bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

.............................gram............................

Tanpa ZPT 0,12 0,24 0,31 0,22

Urine Sapi 0,14 0,24 0,50 0,29

Growtone 0,22 0,23 0,40 0,28

Rata-rata 0,16 a 0,24 a 0,40 b

BNT R = 0,12

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Uji BNT (Tabel 4) menunjukkan bahwa bibit setek tiga ruas menghasilkan bobot

kering tunas 66,67 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek dua ruas, dan bibit

setek dua ruas menghasilkan bobot kering tunas 53,33 % lebih tinggi

dibandingkan bibit setek satu ruas, tetapi bibit setek dua ruas dan satu ruas

memiliki bobot kering tunas yang sama.

Page 52: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

34

4.1.5 Bobot Kering Akar (gram)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas berpengaruh

nyata terhadap bobot kering akar, tetapi jenis ZPT dan interaksi kedua faktor tidak

berpengaruh nyata (Lampiran 16).

Tabel 5. Bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

.............................gram............................

Tanpa ZPT 7,00 12,33 16,00 11,78

Urine Sapi 7,33 13,33 22,67 14,44

Growtone 14,00 13,33 30,00 19,11

Rata-rata 9,45 a 13,00 a 22,89 b

BNT R = 6,68

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Uji BNT (Tabel 5) menunjukkan bahwa bibit setek tiga ruas menghasilkan bobot

kering akar 76,08 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek dua ruas, dan bibit

setek dua ruas menghasilkan bobot kering akar 37,71 % lebih tinggi

dibandingkan bibit setek satu ruas, tetapi bibit setek dua ruas dan satu ruas

memiliki bobot kering akar yang sama.

4.1.6 Rasio Tunas Akar

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas,

serta interaksi antara kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap rasio tunas

akar setek lada (Lampiran 19).

Page 53: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

35

Tabel 6. Rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

Tanpa ZPT 1,83 2,03 2,11 1,99

Urine Sapi 1,83 2,06 2,20 2,03

Growtone 1,53 1,83 1,35 1,57

Rata-rata 1,73 1,98 1,89

4.1.7 LPR (Laju Pertumbuhan Relatif)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas,

serta interaksi antara kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap laju

pertumbuhan relatif bibit lada (Lampiran 22).

Tabel 7. Laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

.............................gram/hari-1........................

Tanpa ZPT 4,10 2,13 2,07 2,77

Urine Sapi 3,93 2,83 3,477 3,41

Growtone 3,83 1,73 4,60 3,39

Rata-rata 3,96 2,23 3,38

Page 54: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

36

4.1.8 Jumlah Akar (buah)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jumlah ruas berpengaruh nyata

terhadap jumlah akar, tetapi perlakuan jenis ZPT dan interaksi kedua faktor tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah akar setek bibit lada (Lampiran 25).

Tabel 8. Jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Rata-rataSatu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

.............................buah............................

Tanpa ZPT 2,50 3,67 5,83 4,00

Urine Sapi 1,83 3,33 7,50 4,22

Growtone 4,83 6,33 4,83 5,33

Rata-rata 3,06 a 4,44 a 6,06 b

BNT R = 2,25

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa bibit setek tiga ruas menghasilkan jumlah

akar 98,04 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek satu ruas, dan bibit setek tiga

ruas 36,49 % lebih tinggi dibandingkan bibit setek dua ruas, tetapi bibit setek dua

ruas dan satu ruas memiliki jumlah akar yang sama.

Page 55: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

37

4.1.9 Panjang Akar (cm)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis ZPT dan jumlah ruas tidak

berpengaruh nyata terhadap panjang akar, tetapi interaksi kedua faktor

berpengaruh nyata (lampiran 28).

Tabel 9. Panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Jenis ZPT (Z)Jumlah Ruas (R)

Satu Ruas Dua Ruas Tiga Ruas

.........................................cm..............................................

Tanpa ZPT2,59 A

a

4,34 A

a

4,97 A

a

Urine Sapi2,04 A

a

2,81 A

a

6,66 A

b

Growtone7,63 B

b

4,47 A

a

4,30 A

a

BNT Interaksi = 2,50

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Uji BNT (Tabel 9) menunjukkan bahwa bibit yang berasal dari setek satu ruas

akar terpanjang terdapat pada jenis ZPT growtone, sedangkan untuk jenis ZPT

urine sapi akar terpanjang terdapat pada bibit setek tiga ruas.

Page 56: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

38

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis ZPT urine sapi 13,91%

memberikan persentase tumbuh lebih tinggi dibandingkan tanpa pemberian ZPT,

dan jenis ZPT growtone 10,19 % memberikan persentase tumbuh lebih tinggi

dibandingkan tanpa ZPT . Hal ini diduga karena adanya hormon yang ada dalam

tubuh tanaman maupun zat pengatur tumbuh yang diberikan mampu memacu

proses pertumbuhan. Zat pengatur tumbuh berfungsi mendorong pertumbuhan,

dimana dengan pemberian zat pengatur tumbuh terhadap tanaman merangsang

pemanjangan sel dan pembentukan akar sehingga dapat merangsang penyerapan

hara oleh tanaman. Ini sesuai dengan fungsi auksin yaitu sebagai salah satu

hormon pertumbuhan yang memicu terjadinya pembelahan sel, dan pertumbuhan

akar, sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Pemberian zat

pengatur tumbuh juga dapat merangsang seluruh jaringan tumbuhan dan langsung

meresap melalui akar, batang dan daun (Trisna dkk. 2013 ). Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Watijo (2007), perlakuan jenis ZPT (tanpa,

rootone F, stimulan dan air kelapa) dapat meningkatkan persentase tumbuh. Hasil

terbaik diperoleh pada jenis ZPT Rootone F 11,96 % lebih tinggi dibandingkan

jenis ZPT stimulan dan air kelapa.

Page 57: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

39

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas (dua ruas dan tiga

ruas) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tunas,

bobot kering akar dan jumlah akar. Hal ini diduga karena jumlah ruas dan jumlah

daun sangat berkaitan dengan jumlah setek yang tumbuh. Suatu tanaman akan

tumbuh dengan subur apabila elemen yang dibutuhkan cukup tersedia, karena

semakin banyaknya jumlah ruas maka tunas dan akar yang tumbuh akan semakin

banyak. Menurut Rochiman dan Harjadi (1973) dalam Fanesa (2011) tinggi tunas,

jumlah daun, bobot kering tunas, bobot kering akar serta jumlah akar sangat

dipengaruhi oleh kandungan bahan makanan dan hormon yang terdapat pada

bahan setek, sehingga semakin panjang setek semakin mampu membentuk akar

tumbuh dan membentuk tunas cukup banyak. Pembentukan akar terjadi karena

adanya pergerakan kebawah auksin, karbohidrat dan zat-zat yang berintegrasi

dengan auksin. Zat-zat ini akan mengumpulkan di dasar setek yang selanjutnya

akan menstimulir pembentukan akar, tunas dan daun. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Suradal (2005), menunjukkan bahwa perlakuan

satu ruas, dua ruas, tiga ruas dapat meningkatkan pertumbuhan setek lada yang

ditunjukkan pada peubah tinggi tunas, jumlah daun, bobot kering tunas, bobot

kering akar dan jumlah akar. Hal yang sama diperoleh pada penelitian Ratri

(2013), yang menunjukkan bahwa perlakuan jumlah ruas dengan setek satu ruas,

dua ruas dan tiga ruas berpengaruh terhadap pertumbuhan setek. Hasil

pertumbuhan yang terbaik diperoleh pada setek tiga ruas dengan tinggi rata-rata

20,76 cm, jumlah daun 3,80 helai, jumlah akar rata-rata 16 dan paanjang akar rata-

rata 17,6 cm. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan bibit lada dengan ruas

Page 58: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

40

yang lebih banyak (dua ruas,tiga ruas) dapat menghasilkan mutu yang lebih baik

dibandingkan setek satu ruas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan jenis

ZPT dan jumlah ruas pada peubah panjang akar. Setek pada satu ruas, akar

terpanjang pada jenis ZPT growtone. Sedangkan untuk jenis ZPT urine sapi akar

terpanjang pada setek tiga ruas. Hal ini diduga karena cadangan makanan yang

berupa karbohidrat dan nitrogen yang cukup pada ruas dapat meningkatkan

jumlah tumbuh akar, kemudian zat pengatur tumbuh (hormon) yang diberikan

mampu merangsang munculnya akar, sehingga pertumbuhan akar semakin baik.

Jenis zat pengatur tumbuh yang mengandung auksin mempunyai pengaruh besar

pada pertumbuhan akar setek lada dan memberikan pengaruh terbaik terhadap

pertumbuhan akar dibandingkan tanpa menggunakan ZPT . Hal ini sejalan dengan

penelitian Ardaka dkk. (2011), yang menunjukkan bahwa perlakuan jenis ZPT

(atonik, IAA, rootone f, air matang) dan jumlah ruas (satu ruas, dua ruas, tiga

ruas), adanya pengaruh interaksi yang berbeda nyata terhadap panjang akar

tanaman tanaman pranajiwa. Akar terpanjang pada jenis ZPT atonik dan jumlah

ruas tiga dengan rata-rata panjangnya 3,37 cm. Hal tersebut disebabkan atonik

merupakan kelompok auksin yang mempengaruhi aktivitas pemanjangan sel

sehingga merangsang pertumbuhan panjang akar. Pemanjangan sel terjadi karena

auksin mempengaruhi pengembangan dan pelenturan dinding sel. Auksin memacu

protein tertentu yang ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion

H ke dinding sel (Hidayanto dkk. 2007 dalam Ardaka dkk. 2011)

Page 59: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

41

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemberian jenis ZPT urine sapi dan growtone meningkatkan persentase

setek tumbuh yang sama tetapi lebih baik dibandingkan tanpa ZPT, yang

didukung pada peubah persentase tumbuh.

2. Bibit setek tiga ruas menghasilkan pertumbuhan setek lada lebih baik

dibandingkan bibit setek satu ruas dan dua ruas, yang didukung pada peubah

bobot kering tunas, bobot kering akar dan jumlah akar.

3. Tidak terdapat interaksi antara jenis ZPT dan jumlah ruas terhadap

pertumbuhan setek lada kecuali pada peubah panjang akar setek lada.

Page 60: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

42

5.2 Saran

1. Disarankan menggunakan jenis ZPT urine sapi dan growtone untuk

mendapatkan persentase tumbuh terbaik.

2. Disarankan menggunakan bahan setek tiga ruas untuk mendapatkan bobot

kering tunas, bobot kering akar dan jumlah akar terbaik

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan perlakuan berbagai jenis zat

pengatur tumbuh.

Page 61: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

43

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1987. Dasar-Dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh. Bandung Angkasa. 65 halaman

Ahmad, M. 2014. Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Skripsi STIPER Dharma Wacana Metro Lampung. 20-23 hal.

Amanah, S. 2009. Pertumbuhan Bibit Setek Lada (Piper nigrum L.) pada Beberapa Macam Media dan Konsentrasi Auksin. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. http://core.ac.uk/download/pdf/12346885.pdf. 15 hal. Diakses 20 Mei 2015.

Aji, K. 2010. Pestisida Organik dari Urine Sapi, Bertani Mandiri, Kategori Pestisida, Bulletin Balikabi, Malang 54 halaman

Aguzaen, H. 2009. Respons Pertumbuhan Bibit Setek Lada (Piper nigrum L.) terhadap Pemberian Air Kelapa dan Berbagai Jenis CMA. Universitas Andalas. https://agronobisunbara.files.wordpress.com/2012/11/8-hal-36-47-aguzaen.pdf. 38-40 hal. Diakses 20 Mei 2015

Ardaka, I.M., I.G. Tirta dan D.P. Darma. 2011. Pengaruh Jumlah Ruas dan Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan Setek Pranajiwa (Euchresta horsfieldi (Lesch) Benth). Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bali. www.google.co.id. 21 halaman. Di akses 2 Desember 2015.

Armawi. 2009. Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah Kelapa dan Konsentrasi Air Kelapa pada Media Tanam terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 27-34 halaman.

Bukori. 2011. Uji Pemberian Growtone dan Plant Catalys 2006 pada Setek Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricensis). Universitas Pekan Riau. 19 halaman.

Budi, M.A., I. Donowarti, dan Dianto. 2012. Pengaruh Kencing Sapi dan Air Kelapa Muda pada Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Universitas Malang. http://ejurnal.unidha.com/index.php/primordia/article/download/19/33. 25 hal. Di akses 1 Agustus 2015

Page 62: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

44

Ditjen Perkebunan. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia, lada. Dept. Per-tanian, Ditjen Perkebunan. Jakarta. 34 hal.

Frank, B.S dan W.R. Cleon. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung 37 halaman

Franklin, P., Gardner, R dan Brent Pearce. 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia. Jakarta.

Fanesa, A. 2011. Pengaruh Pemberian Beberapa Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan Setek Pucuk Jeruk Kacang ( Citrus Nobilis L.). UNAND 3 halaman. www.google.co.id. Di akses 27 Desember 2015

Kusumo, S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. CV. Yasaguna. Jakarta 14-16 halaman

Khodijah dan Muntoro. 2014. Lada (Piper nigrum L.) Sambung Sirih (Piper betleL.) pada berbagai Pelakuan Nomor Ruas Lada. Universitas Bangka Belitung. 8 halaman.

Leovici, H., D. Kastono, dan E.T.S. Putra. 2014. Pengaruh Macam dan

Konsentrasi Bahan Organik Sumber Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.). Fakultas Pertanian Universitas Gadja Mada Yogyakarta. http://jurnal.ugm.ac.id. 33 hal. Di akses 27 Desember 2015.

Nurhakim, Y.I. 2014. Perkebunan Lada Cepat Panen. Infra Pustaka. Jakarta. 75 halaman.

Pujawati, E.D. 2009. Pertumbuhan Stek Jeruk Lemon ( Citrus Medica ) dengan Pemberian Urin Sapi pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Perendaman. Fakultas Kehutanan Unlam. www.google.co.id 9 halaman. Di akses 27 Desember 2015

Rismunandar. 2007. Lada Budidaya dan Tata Niaga. Penebar Swadaya. Jakarta 53-57 halaman

Ratri. 2013. Pengaruh Jumlah Ruas dan Pemotongan Daun terhadap Persen Hidup dan Pertumbuhan Stek Pucuk Jabon (Anthocephalus cadamba). Universitas Gadja Mada Yogyakarta. http://jurnal.ugm.ac.id. 43 hal. Di akses 27 Desember 2015.

Sarpian, T. 2003. Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. 22-30 halaman

Suradal. 2005. Pengaruh Waktu Pematangan Bahan Setek dan Jumlah Ruas terhadap Pertumbuhan Bibit Lada (Piper nigrum L.). Skripsi STIPER Dharma Wacana Metro Lampung. 1-5 hal.

Page 63: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

45

Suprapto dan A. Yani. 2008. Teknologi Budidaya Lada. Balai Besar Pengkajiandan Pengembangan Teknologi Pertanian. Lampung. 1-3 halaman

Sarpian, T. 2001. Lada, Mempercepat Berbuah, Meningkatkan Produksi, dan Memperpanjang Umur. Penebar Swadaya. Jakarta. 34–35 halaman

Setyati, S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar swadaya. Jakarta 18-23 halaman

Saefudin. 2014. Tantangan dan Kesiapan Teknologi Penyediaan Bahan Tanam Mendukung Peningkatan Produktivitas Nasional Tanaman Lada (Piper Nigrum L.). Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar sukabumi. 30-32 hal.

Sari, M.P. 2009. Pengaruh Lama Perendaman dalam Urine Sapi dan Dosis Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan Setek Nilam (Pogostemon cablin, Benth). Universitas Sebelas Maret Surakarta. www.google .co.id 31 hal. Di akses 1 Desember 2015

Santoso, B. 2001. Pengaruh Bentuk Torehan dan Jenis ZPT terhadap Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Skripsi STIPER Dharma Wacana Metro Lampung. 21-22 halaman.

Trisna, N., H. Umar, dan Irmasari. 2013. Pengaruh Berbagai Jenis Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan Stump Jati (Tectona gradis L.F). Universitas Tadulako Palu. http://iccri.net/download/Pelita%20Perkebunan/Vol%2028%20No%202%20Agustus%202. 8 hal. Di akses 27 Desember 2015.

Watijo. 2007. Uji Beberapa Jenis Zat Pengatur Tumbuh pada Setek Lada (Piper nigrum L.) Asal Sulur Panjat dan Sulur Gantung. Skripsi STIPER Dharma Wacana Metro Lampung. 11 halaman

Yunita, R. 2011. Pengaruh Pemberian Urine Sapi, Air Kelapa, dan Rootone F terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Markisa (Passiflora Edulis Var. Flavicarpa). Universitas Solok. 7 halaman

Page 64: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

46

LAMPIRAN

Page 65: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

47

Lampiran 1. Deskripsi Lada Varietas Natar II (Kerinci)

DESKRIPSI LADA VARIETAS NATAR II (KERINCI)

Asal Koleksi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

Panjang Tangkai Daun 25 mmBentuk tangkai daun Bulat TeraturBentuk daun Bulat telur hingga bulat panjangRatio panjang/ lebar 1,85Pertulangan daun Bersirip ganjil, anak tulang daun 6Warna daun Hijau tuaUjung daun Meruncing Kaki daun Tumpul hingga obliquePermukaan daun Berombak Bentuk batang Pipih agak bulatWarna batang muda Ungu kehijauan Panjang ruas batang 68 mmPercabangan TegakPanjang ruas cabang 64 mmSulur gantung/sulur tanah Kurang Jumlah akar lokat Banyak Daya lekat akar Kuat Rata – rata tandan percabangan 11,3Panjang tandan 81 mmSifat pembungaan Bermusim Umur mulai berbunga ± 10 bulanBentuk buah Bulat hingga lonjongWarna buah muda Hijau mudaWarna buah masak Merah jinggaMulai berbunga sampai dengan buah masak

± 7 bulan

Rata – rata buah pertandan 56 butirPersentase buah sempurna 60,4 %Berat 1000 buah kering 57 gramBerat 1000 biji kering 41,8 gramRata – rata hasil 3,53 ton/ha (± 2,5 kg/pohon) lada hitam

keringKetahanan terhadap penyakit Agak peka terhadap penyakit kuning,

rendah sampai peka terhadap busuk

Page 66: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

48

pangkal batangKeterangan Dianjurkan tanam dilahan yang tingkat

kesuburannya sedang sampai tinggi, belum tertular penyakit busuk pangkal batang. Untuk Lampung tidak boleh tiang penegak hidup terlalu rimbun daunnya. Tiang penegak harus dipangkas 1 x 4 bulan setinggi ± 3 meter

Peneliti Auzay Hamid, Yang Nuryati, Rusli Kasim, Djiman Sitepu, Panji Laksamanhardja dan Pasril Wahid

Sumber : Kementan RI. 2013

Page 67: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

49

Lampiran 2. Tata Letak Percobaan

Ulangan Ulangan Ulangan I II III

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol)z1 : ZPT (Urine sapi)z2 : ZPT (Growtone)r1 : Setek lada satu ruasr2 : Setek lada dua ruasr3 : Setek lada tiga ruas

z1r3

z0r3

z2r1

z0r2

z1r1

z1r2

z2r3

z2r2

z0r1

z1r2

z2r2

z0r3

z2r1

z0r2

z0r1

z2r3

z1r1

z1r3

z0r3

z2r1

z2r3

z1r3

z2r2

z1r1

z0r2

z1r2

z0r1

B

Page 68: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

50

Lampiran 3. Tata Letak Tanaman sampel per plot

Keterangan :

X TTanaman 2 sampel lada yang dicabut dan dikeringkan pada 70 hst

X T10 tanaman sampel lada

X TTanaman 2 sampel lada yang dicabut dan dikeringkan pada 90 hst

X X X XXX X

X X X X X X X

Page 69: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

51

Lampiran 4. Persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

.................................% ..................................z0r1 85,70 85,70 50,00 221,40 73,80z0r2 92,80 92,80 92,80 278,40 92,80z0r3 92,80 85,70 92,80 271,30 90,43z1r1 92,80 92,80 92,80 278,40 92,80z1r2 100,00 100,00 100,00 300,00 100,00

z1r3 100,00 100,00 100,00 300,00 100,00

z2r1 92,80 92,80 92,80 278,40 92,80z2r2 92,80 100,00 92,80 285,60 95,20z2r3 85,70 100,00 100,00 285,70 95,23

Jumlah 835,40 849,80 814,00 2499,20 92,56

Rata-rata 92,82 94,42 90,44

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 33,2 > X2-Tabel = 15,5 (Data tidak homogen)

Lampiran 5. Analisis ragam persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Bebas

JumlahKuadrat

KuadratTengah F. Hit F.Tabel

Keragaman

Kelompok 2 72,114586 36,0573 0,5875 tn 3,63Perlakuan 8 1444,4063 180,5508 2,9416 * 2,59Jenis ZPT (Z) 2 685,75348 342,8767 5,5863 * 3,63Jumlah Ruas (R) 2 504,47571 252,2379 4,1095 * 3,63Z & R 4 254,17706 63,5443 1,0353 tn 3,01Acak 16 982,05731 61,3786Non-Aditif 1 483,40084 483,4008 14,5411 * 4,54Sisa 15 498,65647 33,2438

Total 26 2498,578148 KK = 8,46%

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 70: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

52

Lampiran 6. Persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x)

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

.........................% .....................

z0r1 1,93 1,93 1,70 5,57 1,86

z0r2 1,97 1,97 1,97 5,90 1,97

z0r3 1,97 1,93 1,97 5,87 1,96

z1r1 1,97 1,97 1,97 5,90 1,97

z1r2 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00

z1r3 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00

z2r1 1,97 1,97 1,97 5,90 1,97

z2r2 1,97 2,00 1,97 5,94 1,98

z2r3 1,93 2,00 2,00 5,93 1,98

Jumlah 17,71 17,77 17,54 53,02 17,67

Rata-rata 1,97 1,97 1,95

Lampiran 7. Analisis ragam persentase tumbuh setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat TengahKelompok 2 0,003176 0,001588 0,6718 tn 3,630

Perlakuan 8 0,044947 0,005618 2,3772 tn 2,590Jenis ZPT (Z) 2 0,019513 0,009756 4,128 * 3,630Jumlah Ruas (R) 2 0,014955 0,007478 3,1639 tn 3,630Z & R 4 0,010479 0,00262 1,1085 tn 3,010Acak 16 0,037815 0,002363Total 26 0,085938 KK = 2,48 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 71: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

53

Lampiran 8. Tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

........................... cm ...........................z0r1 6,13 5,88 3,20 15,21 5,07z0r2 7,17 11,31 6,00 24,48 8,16z0r3 10,33 8,16 8,78 27,27 9,09z1r1 6,50 4,53 7,40 18,43 6,14z1r2 8,05 7,28 6,94 22,27 7,42z1r3 17,50 10,15 8,48 36,13 12,04z2r1 4,30 6,81 9,06 20,17 6,72

z2r2 7,43 11,39 8,68 27,50 9,17

z2r3 8,84 8,65 7,63 25,12 8,37

Jumlah 76,25 74,16 66,17 216,58 8,02

Rata-rata 8,47 8,24 7,35

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 10,7 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 9. Analisis ragam tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 6,289442 3,1447 0,5689 tn 3,63Perlakuan 8 99,159180 12,3949 2,2421 tn 2,59Jenis ZPT (Z) 2 5,471408 2,7357 0,4949 tn 3,63Jumlah Ruas (R) 2 67,637421 33,8187 6,1175 * 3,63Z & R 4 26,050350 6,5126 1,1781 tn 3,01Acak 16 88,450424 5,5282Non-Aditif 1 14,579619 14,5796 2,9605 tn 4,54Sisa 15 73,870805 4,9247

Total 26 193,899046 KK = 29,3113 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 72: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

54

Lampiran 10. Tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x)

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

......................... cm ...........................

z0r1 2,48 2,43 1,79 6,69 2,23

z0r2 2,68 3,36 2,45 8,49 2,83

z0r3 3,21 2,86 2,96 9,03 3,01

z1r1 2,55 2,13 2,72 7,40 2,47

z1r2 2,84 2,70 2,63 8,17 2,72

z1r3 4,18 3,19 2,91 10,28 3,43

z2r1 2,07 2,61 3,01 7,69 2,56

z2r2 2,73 3,38 2,95 9,05 3,02

z2r3 2,97 2,94 2,76 8,68 2,89

Jumlah 25,71 25,58 24,19 75,48 25,16

Rata-rata 2,86 2,84 2,69

Lampiran 11. Analisis ragam tinggi tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,159276 0,796380 0,5221 tn 3,630

Perlakuan 8 2,973811 0,371726 2,4372 tn 2,590

Jenis ZPT (Z) 2 0,159398 0,079699 0,5225 tn 3,630

Jumlah Ruas (R) 2 2,191544 1,095772 7,1843 * 3,630

Z & R 4 0,622869 0,155717 1,0209 tn 3,010

Acak 16 2,440384 0,152524

Total 26 5,573471 KK = 13,97 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 73: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

55

Lampiran 12. Jumlah daun tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

..................... .... helai ...................z0r1 2,75 2,25 1,80 6,80 2,27

z0r2 3,56 3,67 2,22 9,45 3,15z0r3 4,11 3,88 3,44 11,43 3,81z1r1 2,90 2,40 2,90 8,20 2,73z1r2 3,40 2,70 3,60 9,70 3,23z1r3 5,90 3,40 3,40 12,70 4,23z2r1 2,00 2,78 3,11 7,89 2,63z2r2 3,11 4,22 3,56 10,89 3,63z2r3 3,38 4,30 3,10 10,78 3,59

Jumlah 31,11 29,60 27,13 87,84 3,25

Rata-rata 3,46 3,29 3,01

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 6,6 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 13. Analisis ragam jumlah daun setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,897156 0,4486 0,9049 tn 3,63

Perlakuan 8 9,513936 1,1892 2,3991 tn 2,59

Jenis ZPT (Z) 2 0,486810 0,2434 0,4910 tn 3,63

Jumlah Ruas (R) 2 8,123013 4,0615 8,1935 * 3,63

Z & R 4 0,904114 0,2260 0,4560 tn 3,01

Acak 16 7,931132 0,4957

Non-Aditif 1 0,822148 0,8221 1,7347 tn 4,54

Sisa 15 7,108984 0,4739

Total 26 18,342224 KK = 21,6411 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 74: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

56

Lampiran 14. Bobot kering tunas tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

........................... gram ...................z0r1 0,11 0,13 0,13 0,37 0,12z0r2 0,16 0,18 0,38 0,72 0,24z0r3 0,38 0,30 0,24 0,92 0,31z1r1 0,19 0,12 0,10 0,41 0,14z1r2 0,29 0,22 0,20 0,71 0,24

z1r3 0,81 0,25 0,45 1,51 0,50

z2r1 0,12 0,22 0,33 0,67 0,22z2r2 0,20 0,25 0,24 0,69 0,23z2r3 0,56 0,28 0,35 1,19 0,40

Jumlah 2,82 1,95 2,42 7,19 0,27

Rata-rata 0,31 0,22 0,27

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 17,9 > X2-Tabel = 15,5 (Data tidak homogen)

Lampiran 15. Analisis ragam bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,042140 0,0211 1,4436 tn 3,63Perlakuan 8 0,350363 0,0438 3,0006 * 2,59Jenis ZPT (Z) 2 0,025274 0,0126 0,8658 tn 3,63Jumlah Ruas (R) 2 0,274363 0,1372 9,3990 * 3,63Z & R 4 0,233526 0,0127 0,8689 tn 3,01Acak 16 0,233526 0,0146Non-Aditif 1 0,121723 0,1217 16,3308 * 4,54Sisa 15 0,111803 0,0075

Total 26 0,626029 KK= 45,3673%

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 75: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

57

Lampiran 16. Bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

............................. gram ...................

z0r1 0,78 0,79 0,79 2,37 0,79

z0r2 0,81 0,83 0,94 2,58 0,86

z0r3 0,94 0,89 0,86 2,69 0,90

z1r1 0,83 0,79 0,78 2,39 0,80

z1r2 0,89 0,85 0,84 2,58 0,86

z1r3 1,15 0,87 0,98 2,99 1,00

z2r1 0,79 0,85 0,91 2,55 0,85

z2r2 0,84 0,87 0,86 2,56 0,85

z2r3 1,03 0,88 0,92 2,84 0,95

Jumlah 8,05 7,61 7,87 23,54 7,85

Rata-rata 0,89 0,85 0,87

Lampiran 17. Analisis ragam bobot kering tunas setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,010732 0,005366 1,3299 tn 3,630Perlakuan 8 0,104099 0,013012 3,2249 * 2,590Jenis ZPT (Z) 2 0,007286 0,003643 0,9028 tn 3,630Jumlah Ruas (R) 2 0,83439 0,041719 10,3394 * 3,630Z & R 4 0,013375 0,003344 0,8287 tn 3,010Acak 16 0,06456 0,004035

Total 26 1,179392 KK = 7,29 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 76: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

58

Lampiran 18. Bobot kering akar tanaman setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

................... gram ...................z0r1 5,000 9,000 7,000 21,000 7,000z0r2 11,000 15,000 11,000 37,000 12,333z0r3 25,000 14,000 9,000 48,000 16,000z1r1 9,000 7,000 6,000 22,000 7,333z1r2 13,000 20,000 7,000 40,000 13,333z1r3 34,000 11,000 23,000 68,000 22,667z2r1 11,000 14,000 17,000 42,000 14,000z2r2 12,000 10,000 18,000 40,000 13,333z2r3 41,000 18,000 31,000 90,000 30,000

Jumlah 161,000 118,000 129,000 408,000 15,111

Rata-rata 17,889 13,111 14,333

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 12,4 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 19. Analisis ragam bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 110,888725 55,4444 1,2417tn 3,63Perlakuan 8 1263,333130 157,9166 3,5365 * 2,59Jenis ZPT (Z) 2 247,999832 123,9999 2,7770 tn 3,63Jumlah Ruas (R) 2 873,555420 436,7777 9,7816 * 3,63Z & R 4 141,777873 35,4445 0,7938 tn 3,01Acak 16 714,444641 44,6528Non-Aditif 1 337,656049 337,6560 13,4421 * 4,54Sisa 15 376,788592 25,1192

Total 26 18,342224 KK = 44,2209 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 77: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

59

Lampiran 20. Bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x)

Perlakuan UlanganJumlah Rata-rata

1 2 3

........................ gram ...................z0r1 2,236 3,000 2,646 7,882 2,627z0r2 3,317 3,873 3,317 10,507 3,502z0r3 5,000 3,742 3,000 11,742 3,914z1r1 3,000 2,646 2,449 8,095 2,698z1r2 3,606 4,472 2,646 10,724 3,575z1r3 5,831 3,317 4,796 13,944 4,648z2r1 3,317 3,742 4,123 11,182 3,727z2r2 3,464 3,162 4,243 10,869 3,623z2r3 6,403 4,243 5,568 16,214 5,405

Jumlah 36,174 32,197 32,788 101,159 33,720

Rata-rata 4,019 3,577 3,643

Lampiran 21. Analisis ragam bobot kering akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 1,023339 0,511670 0,8305 tn 3,630

Perlakuan 8 18,138723 2,267340 3,6803 * 2,590

Jenis ZPT (Z) 2 3,828217 1,914108 3,1070 tn 3,630

Jumlah Ruas (R) 2 12,509315 6,254657 10,1526 * 3,630

Z & R 4 1,801192 0,450298 0,7309 tn 3,010

Acak 16 9,857072 0,616067

Total 26 29,019135 KK= 20,95 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 78: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

60

Lampiran 22. Rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

z0r1 2,20 1,44 1,86 5,50 1,83z0r2 1,45 1,20 3,45 6,10 2,03z0r3 1,52 2,14 2,67 6,33 2,11z1r1 2,11 1,71 1,67 5,49 1,83z1r2 2,23 1,10 2,86 6,19 2,06z1r3 2,38 2,27 1,96 6,61 2,20z2r1 1,09 1,57 1,94 4,60 1,53z2r2 1,67 2,50 1,33 5,50 1,83

z2r3 1,37 1,56 1,13 4,06 1,35

Jumlah 16,02 15,49 18,87 50,38 1,87

Rata-rata 1,78 1,72 2,10

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 9,6 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 23. Analisis ragam rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,734350 0,3672 0,9409 tn 3,63Perlakuan 8 1,851588 0,2314 0,5931 tn 2,59Jenis ZPT (Z) 2 1,162932 0,5815 1,4900 tn 3,63Jumlah Ruas (R) 2 0,276003 0,1380 0,3536 tn 3,63Z & R 4 0,412654 0,1032 0,2643 tn 3,01Acak 16 6,244110 0,3903Non-Aditif 1 0,555329 0,5553 1,4643 tn 4,54Sisa 15 5,688781 0,3793

Total 26 8,830048 KK= 33,4796 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 79: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

61

Lampiran 24. Rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Perlakuan UlanganJumlah Rata-rata

1 2 3

z0r1 1,64 1,39 1,54 4,57 1,52z0r2 1,40 1,30 1,99 4,69 1,56z0r3 1,42 1,63 1,78 4,83 1,61z1r1 1,62 1,49 1,47 4,58 1,53z1r2 1,65 1,27 1,83 4,75 1,58z1r3 1,70 1,66 1,57 4,93 1,64z2r1 1,26 1,44 1,56 4,26 1,42z2r2 1,47 1,73 1,35 4,56 1,52z2r3 1,37 1,44 1,28 4,08 1,36

Jumlah 13,53 13,34 14,37 41,24 13,75

Rata-rata 1,50 1,48 1,60

Lampiran 25. Analisis ragam rasio tunas akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,066463 0,033232 0,8470 tn 3,630Perlakuan 8 0,191780 0,023973 0,6110 tn 2,590Jenis ZPT (Z) 2 0,121279 0,060640 1,5455 tn 3,630Jumlah Ruas (R) 2 0,020300 0,010150 0,2587 tn 3,630Z & R 4 0,050201 0,012550 0,3199 tn 3,010Acak 16 0,627785 0,039237

Total 26 0,886028 KK= 12,97 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 80: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

62

Lampiran 26. Laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

............................ gram/hari ...................................

z0r1 3,500 3,500 5,300 12,300 4,100z0r2 1,800 1,400 3,200 6,400 2,133

z0r3 1,500 3,300 1,400 6,200 2,067z1r1 2,200 5,000 4,600 11,800 3,933z1r2 4,000 1,200 3,300 8,500 2,833z1r3 4,600 2,300 3,500 10,400 3,467z2r1 1,200 7,000 3,300 11,500 3,833z2r2 0,700 3,600 0,900 5,200 1,733z2r3 7,200 3,100 3,500 13,800 4,600

Jumlah 26,700 30,400 29,000 86,100 3,189

Rata-rata 2,967 3,378 3,222

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 4,1 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 27. Analisis ragam laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,734350 0,3672 0,9409 tn 3,63

Perlakuan 8 1,851588 0,2314 0,5931 tn 2,59

Jenis ZPT (Z) 2 1,162932 0,5815 1,4900 tn 3,63

Jumlah Ruas (R) 2 0,276003 0,1380 0,3536 tn 3,63

Z & R 4 0,412654 0,1032 0,2643 tn 3,01

Acak 16 6,244110 0,3903

Non-Aditif 1 1,644456 1,6445 5,3628 * 4,54

Sisa 15 4,599654 0,3066

Total 26 8,830048 KK = 19,5901 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 81: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

63

Lampiran 28. Laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Perlakuan UlanganJumlah Rata-rata

1 2 3....................... gram/hari ...................

z0r1 2,000 2,000 2,408 6,408 2,136z0r2 1,517 1,378 1,924 4,819 1,606z0r3 1,414 1,949 1,378 4,741 1,580z1r1 1,643 2,345 2,258 6,246 2,082z1r2 2,121 1,304 1,949 5,374 1,791z1r3 2,258 1,673 2,000 5,931 1,977z2r1 1,304 2,739 1,949 5,992 1,997z2r2 1,095 2,025 1,183 4,303 1,434z2r3 2,775 1,897 2,000 6,672 2,224

Jumlah 16,127 17,310 17,049 50,486 16,829

Rata-rata 1,792 1,923 1,894

Lampiran 29. Analisis ragam laju pertumbuhan relatif setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,085824 0,042912 0,2114 tn 3,630

Perlakuan 8 1,854294 0,231787 1,1420 tn 2,590

Jenis ZPT (Z) 2 0,142383 10,071192 0,3508 tn 3,630

Jumlah Ruas (R) 2 1,001053 0,500526 2,4660 tn 3,630

Z & R 4 0,710858 0,177714 0,8756 tn 3,010

Acak 16 3,247512 0,202969

Total 26 5,187630 KK= 24,09 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 82: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

64

Lampiran 30. Jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruasyang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

z0r1 3,000 2,000 2,500 7,500 2,500

z0r2 5,000 4,000 2,000 11,000 3,667z0r3 7,500 6,000 4,000 17,500 5,833z1r1 3,500 1,000 1,000 5,500 1,833z1r2 1,000 5,500 3,500 10,000 3,333z1r3 10,500 5,500 6,500 22,500 7,500z2r1 2,000 4,500 8,000 14,500 4,833z2r2 4,000 9,500 5,500 19,000 6,333z2r3 7,500 3,500 3,500 14,500 4,833

Jumlah 4,519 41,500 36,500 122,000 4,519

Rata-rata 4,889 4,611 4,056

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 4,9 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 31. Analisis ragam jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 3,240723 1,6204 0,3184 tn 3,63Perlakuan 8 82,574059 10,3218 2,0282 tn 2,59Jenis ZPT (Z) 2 9,185167 4,5926 0,9024 tn 3,63Jumlah Ruas (R) 2 40,574055 20,2870 3,9864 * 3,63Z & R 4 32,814835 8,2037 1,6120 tn 3,01Acak 16 81,425941 5,0891Non-Aditif 1 0,593116 0,5931 0,1101 tn 4,54Sisa 15 80,832825 5,3889

Total 26 167,240723 KK= 49,9258 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 83: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

65

Lampiran 32. Jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruasyang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Perlakuan UlanganJumlah Rata-rata

1 2 3z0r1 1,871 1,581 1,732 5,184 1,728z0r2 2,345 2,121 1,581 6,047 2,016z0r3 2,828 2,550 2,121 7,499 2,500z1r1 2,000 1,225 1,225 4,450 1,483z1r2 1,225 2,449 2,000 5,674 1,891z1r3 3,317 2,449 2,646 8,412 2,804z2r1 1,581 2,236 2,915 6,732 2,244z2r2 2,121 3,162 2,449 7,732 2,577z2r3 2,828 2,000 2,000 6,828 2,276

Jumlah 20,116 19,773 18,669 58,558 19,519Rata-rata 2,235 2,197 2,074 6,506 2,169

Lampiran 33. Analisis ragam jumlah akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPTdan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,127079 0,063539 0,2559 tn 3,630

Perlakuan 8 4,384827 0,548103 2,2078 tn 2,590

Jenis ZPT (Z) 2 0,525842 0,262921 1,0591 tn 3,630

Jumlah Ruas (R) 2 2,257151 1,128576 4,5461 * 3,630

Z & R 4 1,601834 0,400458 1,6131 tn 3,010

Acak 16 3,972058 0,248254

Total 26 8,483963 KK= 22,97 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 84: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

66

Lampiran 34. Panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruasyang berbeda

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

..............................cm.........................z0r1 2,080 2,450 3,250 7,780 2,593z0r2 3,110 3,330 6,580 13,020 4,340z0r3 5,510 4,530 4,870 14,910 4,970z1r1 2,600 2,880 0,630 6,110 2,037z1r2 0,550 4,550 3,320 8,420 2,807z1r3 8,580 5,280 6,130 19,990 6,663z2r1 8,500 5,740 8,660 22,900 7,633z2r2 3,110 4,850 5,460 13,420 4,473z2r3 4,820 3,170 4,920 12,910 4,303

Jumlah 38,860 36,780 43,820 119,460 4,424

Rata-rata 4,318 4,087 4,869

Keterangan :z0 : Tanpa ZPT (Kontrol) r1 : Setek lada satu ruasz1 : ZPT (Urine sapi) r2 : Setek lada dua ruasz2 : ZPT (Growtone) r3 : Setek lada tiga ruas

Uji Homogenitas : X2 – Hitung = 5,0 < X2-Tabel = 15,5 (Data homogen)

Lampiran 35. Analisis ragam panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat TengahKelompok 2 2,907050 1,4535 0,6958 tn 3,63Perlakuan 8 81,909302 10,2387 4,9013 * 2,59Jenis ZPT (Z) 2 14,836792 7,4184 3,5512 tn 3,63Jumlah Ruas (R) 2 10,847046 5,4235 2,5962 tn 3,63Z & R 4 56,225464 14,0564 6,7288 * 3,01Acak 16 33,423759 2,0890Non-Aditif 1 2,739916 2,7399 1,3394 tn 4,54Sisa 15 30,683843 2,0456Total 26 118,240111 KK= 32,6670 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 85: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

67

Lampiran 36. Panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruasyang berbeda (Transformasi √x+1/2)

PerlakuanUlangan

Jumlah Rata-rata1 2 3

....................... cm ...................

z0r1 1,606 1,718 1,936 5,260 1,753

z0r2 1,900 1,957 2,661 6,518 2,173

z0r3 2,452 2,243 2,317 7,012 2,337

z1r1 1,761 1,838 1,063 4,662 1,554

z1r2 1,025 2,247 1,954 5,226 1,742

z1r3 3,013 2,404 2,575 7,992 2,664

z2r1 3,000 2,498 3,027 8,525 2,842

z2r2 1,900 2,313 2,441 6,654 2,218

z2r3 2,307 1,916 2,328 6,551 2,184

Jumlah 18,964 19,134 20,302 58,400 19,467

Rata-rata 2,107 2,126 2,256

Lampiran 37. Analisis ragam panjang akar setek lada akibat perlakuan jenis ZPT dan jumlah ruas yang berbeda (Transformasi √x+1/2)

Sumber Derajat Jumlah KuadratF. Hit F.TabelKeragaman Bebas Kuadrat Tengah

Kelompok 2 0,117899 0,058949 0,4405 tn 3,630

Perlakuan 8 4,384432 0,548054 4,0952 * 2,590

Jenis ZPT (Z) 2 0,899786 0,449893 3,3617 tn 3,630

Jumlah Ruas (R) 2 0,726989 0,363494 2,7161 tn 3,630

Z & R 4 2,757657 0,689414 5,1515 * 3,010

Acak 16 2,141262 0,133829

Total 26 6,643593 KK= 16,91 %

Keterangan :tn : tidak nyata* : nyata

Page 86: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

68

Page 87: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

69

Lampiran 39

Ringkasan Analisis Ragam

Keterangan :

tn : tidak berpengaruh nyata

* : berpengaruh nyata

Jenis ZPT Jumlah ruas Interaksi (Z) (R) (Z X R)

1 Persentase tumbuh * tn tn2 Tinggi tanaman tn * tn3 Jumlah daun tn * tn4 Bobot kering tunas tn * tn5 Bobot kering akar tn * tn6 Rasio tunas akar tn tn tn7 Laju pertumbuhan relatif tn tn tn8 Jumlah akar tn * tn9 Panjang akar tn tn *

No Variabel Perlakuan

Page 88: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

70

GAMBAR

Page 89: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

71

Gambar 4. Pembuatan Paranet

Gambar 5. Pengayakan Tanah

Page 90: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

72

Gambar 6. Media Tanam Tanah

Gambar 7. Media Tanam Sekam Bakar

Page 91: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

73

Gambar 8. Pengadukan media tanam tanah + sekam bakar

Gambar 9. Pengisian media tanam ke polibag

Page 92: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

74

Gambar 10. Tata letak percobaan

Gambar 11. Bahan Setek (satu satu, dua ruas dan tiga ruas)

Page 93: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

75

Gambar 12. Jenis Zat Pengatur Tumbuh (Tanpa,urine sapi & growtone)

Gambar 13. Proses Penanaman

Page 94: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

76

Gambar 14. Proses Pemasangan sungkup

Gambar 15. Penyiraman (umur 80 hst)

Page 95: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

77

Gambar 16. Pengamatan Tinggi Tanaman Umur 80 hst

Gambar 17. Pencabutan Tanaman Destruktif Umur 90 hst

Page 96: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

78

Gambar 18. Pengamatan Jumlah Akar Dan Panjang Akar

Gambar 19. Penjemuran Tanaman Destruktif 90 hst di Sinar Matahari

Page 97: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

79

Gambar 20. Proses Pengopenan Tunas dan Akar

Gambar 21. Penimbangan Bobot Kering Tunas

Page 98: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

80

Gambar 22. Penimbangan Bobot Kering Akar

Gambar 23. Sisa Tanaman Keseluruhan

Page 99: PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/131/1/Yuliandawati.pdf · Yuliandawati ABSTRAK PENGARUH PERLAKUAN BERBAGAI JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

68

Lampiran 38. Jadwal Kegiatan Penelitian

27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 311 Pembuatan paranet2 Pengayakan dan pengisian media tanam ke polibag3 Penyusunan polibag ke tata letak percobaan 4 Persipan jenis ZPT sesuai perlakuan5 Pengambilan bahan setek6 Penanaman7 Penyungkupan

Februari 2016 - Maret 2016Kegiatan No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 308 Pengamatan 1 (persentase, tinggi dan jumlah daun)9 Pengamatan 2 (persentase, tinggi dan jumlah daun)10 Pengamatan 3 (persentase, tinggi dan jumlah daun)11 Pengamatan 4 (persentase, tinggi dan jumlah daun)12 Pengamatan 5 (persentase, tinggi dan jumlah daun)

No Kegiatan 01 April 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3113 Pengamatan 6 (persentase, tinggi dan jumlah daun)14 Pencabutan tanaman destruktif 70 hst15 Pengamatan 7 (persentase, tinggi dan jumlah daun)16 Pengamatan 8 (persentase, tinggi dan jumlah daun)17 Pengamatan 9 (persentase, tinggi dan jumlah daun)18 Pencabutan tanaman destruktif 90 hst

No Kegiatan 01 Mei 2016