24
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 2019 1 PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI MODEL AKADEMIK TERHADAP EFEKTIFITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI PUSKESMAS KABUPATEN BEKASI TAHUN 2018 Oleh : Slamet Riyadi 1 , Muhammad Hadi 2, Rohadi Haryanto 3 Program Magister Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat 10510 E-Mail :[email protected] ABSTRAK Supervisi merupakan fungsi manajemen pada tahap pengendalian yang dilakukan untuk mengarahkan perawat agar bekerja secara efektif dan efisien, dan menurunkan potensi masalah pekerjaan. Kurang efektifnya Asuhan keperawatan keluarga di Puskesmas salah satunya disebabkan kurang tepatnya penerapan model supervisi.Tujuan Penelitian menganalisis pengaruh penerapan model supervisi klinis dan akademik terhadap efektifitas asuhan keperawatan keluarga di Puskesmas Kabupaten Bekasi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan Pretest Posttest With Control Group Design. Sampel adalah perawat di Puskesmas Kabupaten Bekasi yang terdiri dari 4 kelompok dan 10 orang pada masing-masing kelompok. Analisa data dilakukan dengan menggunakan General Linear Model Repeated Measure (GLM-RM). Hasil Penelitian Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ( mean 19,0), model supervisi akademik di Puskesmas Mekar Mukti pengukuran ke-1 (mean 8,7) ke-4 (mean 18,8) sedangkan kelompok kontrol supervisi klinis pengukuran ke-1 (mean 8,4) dan ke-4 (mean 9,2) dan pada kelompok kontrol supervisi model akademik pengukuran ke-1 (mean 7,7) dan ke-4 (mean 9,7). Kesimpulan ada pengaruh signifikan pelatihan supervisi Klinis partial eta squared 0,949dan Supervisi Akademik partial eta squared 0,879 adalah signifikan dengan P value 0,000. Kata Kunci : Supervisi Model Klinis, Supervisi Model Akademik dan Asuhan Keperawatan Keluarga.

PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

  • Upload
    donga

  • View
    237

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20191

PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISIMODEL AKADEMIK TERHADAP EFEKTIFITAS ASUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA DI PUSKESMASKABUPATEN BEKASI TAHUN 2018

Oleh : Slamet Riyadi1, Muhammad Hadi2, Rohadi Haryanto3

Program Magister Kepemimpinan dan Manajemen KeperawatanFakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat 10510E-Mail :[email protected]

ABSTRAK

Supervisi merupakan fungsi manajemen pada tahap pengendalian yang dilakukan untukmengarahkan perawat agar bekerja secara efektif dan efisien, dan menurunkan potensimasalah pekerjaan. Kurang efektifnya Asuhan keperawatan keluarga di Puskesmas salahsatunya disebabkan kurang tepatnya penerapan model supervisi.Tujuan Penelitianmenganalisis pengaruh penerapan model supervisi klinis dan akademik terhadapefektifitas asuhan keperawatan keluarga di Puskesmas Kabupaten Bekasi. Jenis penelitianini adalah quasi eksperiment dengan rancangan Pretest Posttest With Control GroupDesign. Sampel adalah perawat di Puskesmas Kabupaten Bekasi yang terdiri dari 4kelompok dan 10 orang pada masing-masing kelompok. Analisa data dilakukan denganmenggunakan General Linear Model Repeated Measure (GLM-RM). Hasil PenelitianModel supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4( mean 19,0), model supervisi akademik di Puskesmas Mekar Mukti pengukuran ke-1(mean 8,7) ke-4 (mean 18,8) sedangkan kelompok kontrol supervisi klinis pengukuranke-1 (mean 8,4) dan ke-4 (mean 9,2) dan pada kelompok kontrol supervisi modelakademik pengukuran ke-1 (mean 7,7) dan ke-4 (mean 9,7). Kesimpulan ada pengaruhsignifikan pelatihan supervisi Klinis partial eta squared 0,949dan Supervisi Akademikpartial eta squared 0,879 adalah signifikan dengan P value 0,000.

Kata Kunci : Supervisi Model Klinis, Supervisi Model Akademik dan AsuhanKeperawatan Keluarga.

Page 2: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20192

ABSTRACT

Supervision is a management function at the control stage that is carried out to directnurses to work effectively and efficiently, and reduce the potential for work problems.Less effective family nursing care in Community health centerone of them is due toinaccurate application of the supervision model. academic towards the effectiveness offamily nursing care at the Bekasi District Health Center. This type of research is a quasiexperiment with the Pretest Posttest With Control Group Design. Samples were nurses inBekasi District Health Center consisting of 4 groups and 10 people in each group. Dataanalysis was performed using General Linear Model Repeated Measure (GLM-RM).Results of the clinical supervision model in Sriamur Health Center from 1st measurement(mean 9.20) and 4th (mean 19.0), academic supervision model at the 1st measurement ofMekar Mukti Health Center (mean 8.7) 4th (mean 18.8) while the control group wasclinical measurement 1 (mean 8.4) and 4th (mean 9.2) and in the supervision group 1 stmeasurement academic model (mean 7.7) and 4th (mean 9.7). Conclusion there is asignificant influence of Clinical partial eta squared supervision training 0.949 andpartial eta squared Academic Supervision 0.879 is significant with P value 0,000.

Keywords: Clinical Model Supervision, Academic Model Supervision and FamilyNursing Care.

PENDAHULUANKesehatan adalah modal penting

dalam pembangunan untuk meningkatkanekonomi sehingga dapat meningkatkankualitas hidup manusia serta mempunyaiperanan penting dalam penanggulanganterkena suatu penyakit. ProgramIndonesia Sehat merupakan salah satuprogram yang menjadi prioritas dalam visidan misi Pemerintah, yaitu menunjangkualitas hidup masyarakat umum.Rencana ini diperkuat dengan programsektoral lainnya seperti program Indonesiapintar, program Indonesia kerja, danprogram Indonesia sejahtera. ProgramIndonesia Sehat kemudian menjadiprogram prioritas dalam meningkatkankesehatan yang menjadi perencanaanpencapaian kinerjadenganRencanaStrategis Kementerian Kesehatan Tahun2015-2019, yang disepakati melaluiKeputusan Menteri Kesehatan R.I.NomorHK.02.02/Menkes/52/2015. Hal ini jugasejalan dengan maksud pembangunankesehatanyang terdapat dalam Undang-

Undang (UU) Nomor 36tahun 2009 yaitumeningkatkan kesadaran,kemauandankemampuan hidup sehat bagisetiapindividu agar terwujud derajat kesehatanmasyarakat yang optimal (KEMENKES.RI 2016).

Derajat kesehatan masyarakatdapat di lihat dari laporan hasil penelitiankesehatan dalam Riset Kesehatan Dasar(RISKESDAS) yang dilakukan olehkementerian Kesehatan. Menurut hasilRiskedas 2013 pelaksanaan kegiatanprogram secara Nasional pencapaian giziburuk balita 5.3% dari posyandu yangmelapor (1,1 juta jiwa), keberhasilanpengobatan penyakit TBC sebesar 85 % (data per juni 2016) pencapaian sesuaidengan standar yang ditetapkan WHOsebesar 85%, Kasus Hiv/Aids sampaitahun 2015 sebanyak 77.122 kasus, Kasuspneumonia 922.000 balita, dan kasusdiare 4.017.861 orang (74,33%) ( sumberdata Profil Kesehatan Indonesia

Page 3: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20193

Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia tahun 2015).

Secara struktural organisasiinstitusi Kedinasan KementerianKesehatan membina Dinas KesehatanPropinsi, salah satu propinsi yaitu JawaBarat yang membina Dinas Kesehatankabupaten/Kota. Dinas KesehatanKabupaten Bekasi merupakan salahwilayah yang dibina oleh DinasKesehatan Propinsi Jawa Barat. DinasKesehatan Kabupaten Bekasi Membina 44Puskesmas yang tersebar di seluruhwilayah kecamatan yang ada di wilayahkerja Kabupaten Bekasi. Menurut laporandari bidang perencanaan Dinas KesehatanKabupaten Bekasi didapatkan datapencapaian Program Upaya gizimasyarakat 82 %, Penemuan danpenanganan penyakit TBC dan diare94%, Upaya Perawatan kesehatanmasyarakat 62,18%, Upaya kesehatanjiwa 55,2%, Upaya kesehatan Mata53,7%, Upaya kesehatan lansia 67%(sumber data SIMPPD Dinkes Kab.Bekasitahun 2017).

Pencapaian program tersebutbelum mencapai 100%, untuk pencapaianprioritas pembangunan nasional dilakukandengan memanfaatkan semua potensi daripemerintah pusat, provinsi,kabupaten/kota, ataupun masyarakat.Pembangunan diawali dari bagian terkecilmasyarakat yaitu keluarga. Pendekatanpada keluarga adalah sebagai bagian daricara Puskesmas dalam mencapaijangkauan sasaran danmendekatkan/meningkatkan caramemberikan pelayanan kesehatan yangtermasuk dalam daerah kerjanya untukkunjungan keluarga.

Dalam penelitian terdahuludiketahui kunjungan keluarga dalampelaksanaan pelayanan asuhankeperawatan keluaga di Puskesmas dalampenilitiannya Radiani yang berjudulAnalisis Motivasi Perawat dalamPendokumentasian Asuhan Keperawatandi Puskesmas Rawat Inap di KabupatenCiamis 2009 menunjukkan

bahwapendokumentasianAsuhanKeperawatan merupakan tugaspokok dan fungsi seorang perawat namunpada pelaksanaannya tidak semua perawatmelakukan karena menganggapmelakukan dokumentasi tidak akanmempengaruhi terhadap naiknyakepangkatan ataupun pemindahan danbegitu juga pada beban kerja yangtinggi,tugas yang merangkap dankurangnya support pimpinan atau kurangkerjasama teamwork sehingga perawattidak termotivasi melakukan pencatatanasuhan keperawatan secara lengkap.

Menurut Ibrahim (2017)gambaran pengetahuan perawatpuskesmas dengan tingkat keterlaksanaankegiatan perkesmas di puskesmas dikecamatan Rappocini kota Makasaradanya hubungan antara pengetahuanperawat Puskesmas dengan tingkatketerlaksanaan kegiatan perkesmas diPuskesmas. Dalam penelitian yangdilakukan Saranto & Kinnunen diFinlandia 2009 dengan judulMengevaluasi dokumentasi keperawatandengan study dokumentasi yang berpusatpada pasien dan standar dokumentasimenunjukkan bahwa banyak catatankeperawatan tidak lengkap.

Kurang efektifnya Asuhankeperawatan keluarga di Puskesmas salahsatunya disebabkan kurang tepatnyapenerapan model supervisi. Watania, 2015yang berjudul hubungan motivasi dansupervisi terhadap kinerja praktik perawatdi pelayanan pusat kesehatan masyarakatRanotana Weru kota Menado Terdapathubungan anatara supervise dengancapaian kerja dalam praktek perawatdiPuskesmas Ranotana Weru.Dalampenelitian yang dilakukan olehPurnamasari di RSU Arifin AhmadProvinsi Riau tahun 2014, HubunganSupervisi kepala ruang dengan motivasikerja perawat menunjukkan bahwamotivasi bekerja tiap individu dipengaruholeh faktor yang berbeda-beda. Motivasikerja perawat tidak hanya dipengaruh olehSupervisi kepala ruangan, namun masih

Page 4: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20194

banyak faktor-faktor lain yang dapatmempengaruhinya. Supervisi merupakanfungsi manajemen pada tahappengendalian yang dilakukan untukmengarahkan perawat agar bekerja secaraefektif dan efisien, dan menurunkanpotensi masalah pekerjaan. Supervisimerupakan intervensi manajemen yangsangat berharga untuk mencapai tujuan(Uys, Minnaar, Simpson & Reid 2005dalam Haryati, 2014).

Supervisi atau pengawasan padakeperawatan tidak sekedar mengontrolsaja, namun bahkan kegiatan supervisimeliputi ketentuan keadaan-keadaan atausyarat-syarat personal ataupunmaterialyang dibutuhkan untuk mencapaitujuan asuhan keperawatan yang efektifdan efisien (Marquis & Huston, 2010).Dari studi dokumentasi dan wawancaradengan pimpinan Puskesmas dan kepalaseksi di Dinas kesehatan kabupatenBekasi supervisi yang dilakukan selamaini oleh dinas kesehatan sifatnyainsidensial, tidak terjadwal dan tidak adaformat khusus untuk supervisi terhadapasuhan keperawatan keluarga. Supervisimenurut Knon dan Gray 1987 dalamKuntoro 2010 mengatakan supervisi suatukegiatan dengan perencanaan,pengarahan, memberi bimbingan,mengajarkan, observasi, memotivasi,memperbaiki, mempercayai dan menilaikembali dengan berkesinambunganstafyang menyeluruh bedasarkankemampuan serta keterbatasan yang adapadastaf. Saat mengarahkan staf termasukdidalamnya adalah memotivasi untukmelaksanan kegiatan klinis asuhankeperawatan. Sistim pada Supervisidilakukan dengan pengamatan pelayanankeperawatan yang didapatkan dariperawat kemudian dibandingkan denganstandar asuhan keperawatan(Suyanto,2008).

Menurut teori Faringtondisebutkan bahwa Supervisi klinikAkademik dilakukan sebagai transfer ofknowledgedari perjalanan kerja sebagaisupervisor pada perawat sehingga terjadi

proses peningkatan kemampuan yangprofessional dan berkelanjutan (CPD;continuing professional development).Terlihat dari prosesnya, supervisi klinikAkademik yaitu proses yang formal dariperawat professional (RN’s) untukmendukung dan pembelajaran agarpengetahuan dan kompetensi perawatdapat dipertanggung jawabkan sehinggapasien terlindungi dan nyamansaat dalamperawatan (Supratman & Sudaryanto,2008). Supervisi keperawatan adalahsuatu proses pemberian sumber daya yangdiperlukan perawat guna menyelesaikantugas dalam rangka mencapai tujuan yangtelah ditetapkan ( Kuntoro 2010).

Untuk menerapkan modelsupervisi yang tepat perlumengidentifikasi karakteristik kinerjapegawai termasuk institusi tempatbekerja yaitu Puskesmas. Gambaranempat Puskesmas tingkat kecamatan yaituPuskesmas Cikarang yang merupakanPuskesmas tingkat Kecamatan dengantempat perawatan yang tenaga dokterumum 2 orang dan 1 dokter gigi, perawat16 orang, Bidan 17 orang, dan analis 1orang. Gambaran Puskesmas Sriamurkecamatan Tambun utara yaitu merupakanpuskesmas tingkat kecamatan dengantempat perawatan yang tenaga dokterumum 3 orang dan dokter gigi 2 orang,perawat 13 orang, Bidan 14 orang, dananalis 1 orang. Gambaran PuskesmasMekar Mukti kecamatan Cikarang Utarayaitu merupakan Puskesmas tingkatkecamatan dengan tempat perawatan yangmemiliki tenaga dokter umum 2 orang dandokter gigi 1 orang, Perawat 13 orang,Bidan 17 orang, Nutrisionist 1 orang ,kesehatan masyarakat 1 orang dan analis 1orang. Gambaran Puskesmas Babelan 1kecamatan Babelan yaitu merupakanpuskesmas tingkat kecamatan dengandokter umum 3 orang dan dokter gigi 1orang, perawat 11 orang, Bidan 15 orang,Nutrisionist 1 orang dan analis 1 orang(Sumber data SDMK Dinas KesehatanKabupaten Bekasi, 2018).

Page 5: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20195

Pelakasaan kegiatan di Puskesmasadalah Kunjungan keluarga dilaksanakansebagai implementasi dari AsuhanKeperawatan keluarga oleh semuakoordinator pelaksanan program yang adadi Puskesmas. Dari data studipendahuluan dilakukan terhadap perawatdi Puskesmas dengan 10 pertanyaandalam bentuk kuesioner didapatkaninformasi bahwa perawat melaksanakanasuhan keperawatan 16,5%, memilikiformat, 10,7%. Perawat mengetahui carapengisian format 13,2%, yang dilakukansupervisi 4,96%, terdapat SPO 5.79%, adaperencanaan di tingkat Pukesmas 11,6% ,ada evalusi 10,7% dan ada tindak lanjut11,6%. Sedangkan SDM pelaksanaprogram yang dilaksanakan asuhankeperawatan dilakukan oleh perawat88.%, Bidan 9% dan oleh Dokter 3%.Kegiatan tersebut sudah berjalan namunbelum dilakukan supervisi secaraterstruktur dari kepala puskesmas maupundari kepala seksi terkait dinas kesehatanKabupaten. Supervisi yang dilakukan olehdinas kesehatan dibawa seksi P2PMsetahun sekali dalam rapat evaluasi (hasil

wawancara dengan pelaksanan programPTM dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi).Dari latar belakang dan data yang adapeneliti akan melaksanakan modelsupervisi yang dianggap tepat denganpermasalahan yang ada yaitu denganpenerapan supervisi model klinis danakademik. Dalam supervisi Klinis yaituTask performance (peningkatanketrampilan klinik, pemberian edukasi,dan dukungan emosional) dan ContextualPerformance (meningkatkan bantuanpasien dan keluarga) sedangkan supervisimodel akademik terdiri dari educative,supportive, dan managerial. Pelaksanaaneducative yaitu kegiatanpengajaranketrampilan serta kemampuan,pelaksanaan supportive merupakankegiatan dengan mengadakan pelatihanperawat untuk mengenali danmengendalikan emosi saat dalam bekerja,dan pelaksanaan managerial merupakankegiatan yang dilaksanakan dengan caramengikutkan perawat dalammeningkatkan standar operasionalprosedur yang berlaku lalu diperbaiki jikadiperlukan.

TINJAUAN UMUM

Mengidentifikasi pengaruhpenerapan model supervisi klinis danakademik terhadap efektifitas asuhan

keperawatan keluarga di PuskesmasKabupaten Bekasi.

METODE PENELITIAN

Pengujian pengaruh pelatihanyang menggunakan penelitian quasieksperimen, dengan desain pre-post testwith control group design. Metodepenelitian ini dimaksudkan untuk mengujihipotesis, memprediksi pengaruhefektifitas asuhan keperawatan keluarga diPuskesmas Kabupaten Bekasi. Penelitiandimulai dengan membagi sampel terpilihpada dua kelompok, yang merupakankelompok intervensi dan kelompokkontrol. Kelompok intervensi yaitukelompok yang diberikan pelatihan modelsupervisi klinis di Puskesmas Sriamur dan

model supervisi akademik yaituPuskesmas Mekar Mukti. Kemudiankelompok kontrol yaitu kelompok yangtidak mendapatkan pelatihan yaitu diPuskesmas Cikarangdan di PuskesmasBabelan I. Perlakuan untuk keduakelompok dilakukan selama 1 bulan.Untuk mengukur hasil pelatihan tentangpengetahuan materi pelatihan, dilakukansebelum pelatihan dan setelah pelatihan.Adapun penilaian efektifitas asuhankeperawatan dilakukan 4 kali pengukuranyaitu pada minggu pertama sebelumdimulai pelatihan (pre tes) dan setelah

Page 6: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20196

pelaksanaan pelatihan (pos test) padaminggu kedua, ketiga dan keempat (posttes).

Bila dihitung berdasarkanvariabel independen yaitu 5 variabelmodel supervisi klinis dan akademik,efektifitas asuhan keperawatan keluarga,usia, jenis kelamin, masa kerja,pendidikan), maka jumlah sampelmenurut Dahlan (2010) dapat dihitungdengan mengalihkan 5 – 10 x 5 = 25 – 50responden. Untuk itu pada penelitian ini,jumlah sampel yang diperoleh adalah 40orang. Mengingat dalam penelitian ada 4kelompok, maka tiap kelompok akanmemiliki 10orang untuk kelompok

intervensi dan kelompok controlsehinggajumlah sampel sebanyak 40 orangresponden.

Metode sampling yang pada tahappenelitian ini adalah consecutivesampling. Metode ini memungkinkanpeneliti memilih sampel dengan memilihsampel yang memenuhi kriteria inklusiyang sudah ditetapkan sebelumnya sampaijumlah sampel terpenuhi (Sastroasmoro &Ismael, 2008).

Pemilihan Puskesmas sebagaitempat penelitian dilakukan denganmengidentifikasi seluruh puskesmastingkat kecamatan yang memiliki tempatperawatan di Kabupaten Bekasi.

HASIL PENELITIAN1. Analisis Univariata. Karakteristik responden

Menggambarkan rerata usiakelompok intervensi intervensi akademikdengan kontrol akademik (mean45,507,09) dibandingkan dengan reratakelompok kontrol akademik (mean42,907,86). Rentang usia respondenkedua kelompok tersebut tidak terlalujauh. Sedangkan pada kelompokintervensi klinis ( 39,205,09)dibandingkan dengan kelompok kontrolklinis (40,363,55) dapat dilihat rentangseluruh kelompok hampir sama rentangusianya yaitu usia termuda 32 tahun dantertua 58 tahun. Gambaran jenis kelamindi kelompok intervensi SupervisiAkademik lebih banyak jenis kelaminlaki-laki yaitu sebanyak 6 orang (60,0%),pada kelompok kontrol lebih banyak yangberjenis kelamin perempuan yaitusebanyak 8 orang (80%). Sedangkan padakelompok Supervisi klinis baik intervensimaupun kontrollebih banyak yangberjenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 9 orang (90%).Rentang lamakerja di kelompok intervensi akademik(18,87,94) dibandingkan dengankelompok kontrol akademik (17,549,32)yang memiliki rentang lebih lama bekerja8 sampai dengan 36 tahun. Sedangkanpada kelompok intervensi klinis(12,00,5,88) dibandingkan kelompokkontrol klinis (15,63,6,71) maka lebihlebar kelompok kontrol klinis denganlama kerja 7 sampai dengan 25 tahun.

Untuk variabel jenjangpendidikan pada kelompok intervensisupervisi model akademik lebih banyakyang pendidikanya jenjang D3 yaitusebanyak 6 orang (60,0%), sedangkanpada kelompok kontrol pendidikanjenjang D3 sebanyak 5 orang (50.0%).Pada variabel Supervisi Klinis kelompokD3 yaitu masing-masing sebanyak 5orang (50,0%). Hasil distribusinyaterdapat pada table.1.

Page 7: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20197

Tabel.1Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Kelompok Intervensi (n=20)

dan Kelompok Kontrol (n=20)

VariabelKelompok Intervensi Kelompok KontrolFrekuensi(orang)

Persentase(%)

Frekuensi(orang)

Persentase(%)

Supervisi Akdemik1. Jenis kelamin

PerempuanLaki-laki

46

40,060,0

82

80,020,0

2. Jenjang pendidikanD3S1

64

60.040,0

55

50,050,0

3. Lama Kerja N10

Mean18,8

N10

Mean17,54

4. UsiaUsia dalam tahun

10 45,50 10 42,90

Supervisi Model Klinis1. Jenis kelamin

PerempuanLaki-laki

91

90,010,0

91

90,010,0

2. Jenjang pendidikanD3S1

64

60,040,0

55

50,050,0

3. Lama Kerja N10

Mean12,00

N10

Mean15,63

4. UsiaUsia dalam tahun

N10

Mean39,20

N10

Mean40,80

b. Gambaran Dokumentasi Asuhankeperawatn keluarga sebelumdilakukan intervensi

Hasil analisis menunjukkan bahwa secarastatistik tidak terdapat perbedaanefektifitas asuhan keperawatan keluargadengan pelatihan supervisi modelakademik pada kedua kelompok

intervensi dan kelompok kontrol (p>0,05). Di kelompok intervensi klinis lebihtinggi (Mean 9,2+1,03) dibandingintervensi akademik (Mean 8,7+1,22).Demikian juga pada kelompok kontrolklinis nilai lebih tinggi (Mean 8,4+0,96)dibanding kontrol akademik(Mean 7,7+0,95). Dapat dilihat di tabel.2.

Page 8: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20198

Tabel.2

Hasil Analisis Perbedaan Efektifitas Asuhan Keperawatan Sebelum IntervensiPelatihan Supervisi Model Akademik dan Model Klinis di Puskesmas Kabupaten

Bekasi Tahun 2018

Kelompok Mean SD Beda Mean 95%CI P-Value

Intervensi SupervisiAkademik Kontrol

8,7

7,7

1,22

0,95

0,27 -0,087 – 2,02 0,07

Intervensi Supervisi

KlinisKontrol

9,2

8,4

1,03

0,96

0,07 -0,14 - 1,74 0,09

2. Analisis Bivariata. Uji T Independent

Hasil uji bahwa terdapat perbedaanefektifitas asuhan keperawatan padapelatihan supervisi metode akademikantara kelompok intervensi dan kontrolpada follow-up minggu ke-2, ke-3, sampaidengan minggu ke-4. Nilai mean padakelompok intervensi lebih besar

dibandingkan dengan kelompok kontrol.Pada follow-up minggu ke-2 nilai meansebesar 2,28 dan terus bertahan padaminggu ke-3 (2,18) hingga minggu ke-40,62. Hasil analisisnya dapat dilihat ditable.4.

Tabel.3

Hasil Analisis Perbedaan Efektifitas Asuhan Keperawatan Keluarga SetelahIntervensi Supervisi Metode Akademik di Puskesmas Intervensi Mekar Mukti dan

Puskesmas Kontrol Cikarang di Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Waktu Mean SD Beda Mean 95%CI P-ValuePengukuran minggu Ke-2IntervensiKontrol

13,228,40

3,230,95

2,28 2,57-7,07

0,00

Pengukuran Minggu Ke-3IntervensiKontrol

17,228,70

3,231,05

2,18 6,25-10,79

0,00

Pengukuran Minggu Ke-4IntervensiKontrol

18,669,70

1,871,25

0,62 7,44-10,49

0,00

Berbeda dengan minggu pertama(pre-intervensi) di mana tidak terdapatperbedaan antara kedua kelompok, Table4 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

efektifitas asuhan keperawatan padapelatihan supervisi metode klinik antarakelompok intervensi dan kontrol padaminggu ke-2, ke-3, sampai dengan

Page 9: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 20199

minggu ke-4 semuanya mengalamipeningkatan. Nilai mean pada kelompokintervensi lebih besar dibandingkandengan kelompok kontrol. Pada mingguke-2 nilai mean sebesar 4,5 dan terusmeningkat hingga di minngu ke-3 9,1serta meningkat lagi di minggu ke empatsebesar 9,8. Nilai p< 0,05 pada minggu

ke-2 sampai dengan minggu ke-4. Inimenunjukkan bahwa secara statistikterdapat perbedaan signifikan efektifitasasuhan keperawatan keluarga antarakelompok yang diberi intervensi supervisimetode akademik dengan kelompokkontrol. Hasil analisisnya dapat dilihat ditable.4.

Tabel.4

Hasil Analisis Perbedaan Efektifitas Asuhan Keperawatan Keluarga SetelahIntervensi Supervisi Metode Klinis di Puskesmas Intervensi Sriamur dan

Puskesmas Kontrol Babelan I Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Waktu Mean SD BedaMean

95%CI P-Value

Pengukuran minggu Ke-2IntervensiKontrol

13,809,30

1,810,94

4,5 3,14-5,85 0,00

Pengukuran Minggu Ke-3IntervensiKontrol

18,409,30

2,870,94

9,1 7,09-11,1 0,00

Pengukuran Minggu Ke-4IntervensiKontrol

19,09,2

2,161,31

9,8 8,11-11,48 0,00

b. Uji T Dependent

Pada tabel. 5 Secara statistikterdapat perbedaan antara efektifitasasuhan keperawatan keluarga sebelum dansesudah dilakukan intervensi supervisimetode akademik (p<0,05). Padakelompok intervensi tampak bahwaperbedaan mean pada follow-up mingguke-2 sebesar 4,6. Perbedan rerata jugameningkat pada follow-up minggu ke-3sebesar 9,2 dan minggu ke-4 sebesar 9,8.Peningkatan ini menunjukkan bahwa nilaiefektifitas asuhan keperawatan keluargameningkat pada kelompok intervensisemakin baik.

Hasil analisis juga menunjukkanterdapat perbedaan efektifitas asuhan

keperawatan keluarga pada kelompokkontrol dari minggu ke-1, ke-2, ke-3, danke-4 tidak stabil. Namun, meskipun secarastatistik tampak perbedaan di setiapminggu (p< 0,05), selisih rerata mutuantara minggu pertama dengan mingguke-2 sampai dengan minggu ke-4 tampakmenurun pada kelompok yang tidak diberiintervensi supervisi model akademik.Selisih mean asuhan keperawatankeluarga tampak besar di minggu ke-2follow-upsebesar 0,5, dan menurun diminggu ke-3 sebesar 0,3 dan naik sedikitpada minggu ke-4 sebesar0,5.Hasilanalisisnya dapat dilihat ditable.5.

Page 10: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201910

Tabel.5.

Hasil Analisis Perbedaan Efektifitas Asuhan Keperawatan Keluarga Sebelum danSetelah Intervensi Supervisi Metode Klinis di Puskesmas Intrevensi Sriamur dan

Puskesmas Kontrol Babelan I di Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Penilaian Mutu Mean SD BedaMean

95%CI P-Value

Kelompok Intervensi

M1

M2

9,20

13,80

1,03

1,81

4,6 -6,29 - 2,91 0,000

M1

M3

9,20

18,40

1,03

2,87

9,2 -11,41 - -6,99 0,000

M1

M4

9,20

19,0

1,03

2,16

9,8 -11,5 - -8,05 0,000

Kelompok Kontrol

M1

M2

8,90

9,40

0,56

0,51

0,5 -1,28 – 0,11 0,025

M1

M-3

8,90

9,20

0,56

0,63

0,3 -175 - -0,24 0,015

M1

M4

8,90

9,40

0,56

0,70

0,5 -3,21 - -,78 0,005

Bahwa secara statistik terdapatperbedaan antara efektifitas asuhankeperawatan keluarga sebelum dansesudah dilakukan intervensi supervisimetode klinis (p< 0,05). Pada kelompokintervensi tampak bahwa perbedaan meanpada follow-up minggu ke-2 sebesar 13,5.Perbedan rerata juga meningkat padafollow-up minggu ke-3 sebesar 17,2 dansedikit menurun pada minggu ke-4sebesar 18,8. Peningkatan inimenunjukkan bahwa nilai efektifitas

asuhan keperawatan keluarga meningkatpada kelompok intervensi semakin baik.

Hasil analisis juga menunjukkanterdapat perbedaan efektifitas asuhankeperawatan keluarga pada kelompokkontrol dari minggu ke-1, ke-2, ke-3, danke-4 semakin menurun (p< 0,001). Selisihmean asuhan keperawatan keluargatampak besar di minggu ke-2 follow-upsebesar 8,4 dan menurun di minggu ke-3sebesar 8,7dan menurun lagi pada mingguke-4 menjadi sebesar 9,7. Hasilanalisisnya dapat dilihat di table.6.

Page 11: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201911

Tabel .6

Hasil Analisis Perbedaan Efektifitas Asuhan Keperawatan Keluarga Sebelum danSetelah Intervensi Supervisi Model Akademik di Puskesmas Kabupaten Bekasi

Tahun 2018

Pengukuran Mean SD BedaMean

95%CI P-Value

Kelompok IntervensiM1M2

8,713,5

1,163,17

4,8 -6,93- - 2,67 0,001

M1M3

8,717,2

1,153,04

8,5 -10,44- - 6,55 0,000

M1M4

8,718,8

1,161,81

10,1 -11,62- -8,57 0,000

Kelompok KontrolM1M2

7,78,4

0,950,96

0,7 -1,29- -0,11 0,025

M1M3

7,78,7

0,951,05

1,0 -1,75- -0,24 0,015

M1M4

7,79,7

0,951,25

2,0 -3,21- - 0,78 0,005

3. Analisis Multivariat

Analisis General Linear Model-Repeated Measure (GLM-RM) dilakukanuntuk melihat adanya perubahan atauintervensi supervisi model akademikdanmodelklinis, pada minggu ke-2, ke-3,

dan ke-4 setelah intervensi. Analisis inijuga dilakukan untuk melihat perubahanasuhan keperawatan keluarga padakelompok kontrol dari minggu ke-1hingga minggu ke-4 pengamatan.

Tabel.7Hasil Analisis General Linear Model-Repeated Measures Efektifitas Asuhan

Keperawatan Keluarga Pengaruh Pelatihan Supervisi Model Klinis pada KelompokIntervensi di Puskesmas Sriamur Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Pengukuran Mean SD 95%CI Partial EtaSquared

P-Value

M1

M2

M3

M4

9,20

13,80

18,40

19,00

1,03

1,81

2,87

2,16

8,46-9,94

12,50-15,09

16,34-20,46

17,45-20,54

0,949 0,000

Page 12: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201912

Tabel. 7 menunjukkan bahwaterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga dari sebelumdilakukan intervensi (minggu ke-1) dansetelah dilakukan intervensi (minggu ke-2, ke-3, dan ke-4). Peningkatan nilaiefektifitas ditunjukkan dari peningkatannilai mean sejak minggu ke-2 (13,80)minggu ke-3 (18,40) sampai denganminggu ke-4 (19,0). Akan tetapi terjadipeningkatan nilai standar deviasi dari 1,03

saat pre intervensi naik menjadi 1,81 diminggu kedua dan minggu ke-3 menjadi2,87, lalu turun lagi di minggu ke-4sebesar 2,16. Nilai signifikansi sebesar0,00 atau p<0,05 dan partial eta squared0,949 menunjukkan bahwa secara statistikterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluargapada kelompokintervensi supervisi model klinis adalahsignifikan.

Tabel. 8Hasil Analisis General Linear Model-Repeated Measure Efektifitas Asuhan

Keperawatan Keluarga Pengaruh Pelatihan Supervisi Model Klinis pada KelompokKontrol di Puskesmas Babelan 1 Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Pengukuran Mean SD 95%CI Partial EtaSquared

P-Value

M1

M2

M3

M4

8,40

9,3

9,3

9,2

0,97

0,95

0,95

1,32

7,71-9,09

8,62-9,98

8,62-9,98

8,26-10,14

0,174 0,000

Tabel. 8 menunjukkan bahwaterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga dari sebelumdilakukan intervensi minggu ke-1 sebesar9,3, lalu bertahan pada minggu ke-3 danmenurun sedikit pada minggu ke-4menjadi 9,2. Akan tetapi peningkatan nilaistandar deviasi dari 0,97 saat preintervensi naik menjadi 0,95 di minggu

kedua dan minggu ke-3, bahkan naik lagidi minggu ke-4 sebesar 1,32. Nilai Pvaluesebesar 0,000 atau p< 0,001 dan partialeta squared 0,174 menunjukkan bahwasecara statistik terjadi peningkatan nilaiasuhan keperawatan keluarga padakelompok kontrol supervisi modelakademik klinis adalah signifikan.

Tabel. 9Hasil Analisis General Linear Model-Repeated Measure Efektifitas Asuhan

Keperawatan Keluarga Pengaruh Pelatihan Supervisi Model Akademik padaKelompok Intervensidi Puskesmas Mekar Mukti Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Pengukuran Mean SD 95%CI Partial EtaSquared

P-Value

M1

M2

M3

M4

8,7

13,5

17,2

18,8

1,16

3,17

3,05

1,81

7,87-9,53

11,23-15,77

15,02-19,38

17,50-20,09

0,879 0,000

Page 13: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201913

Tabel. 9 menunjukkan bahwaterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga pada kelompokintervensi model akademik dari sebelumdilakukan intervensi (minggu ke-1) dansetelah dilakukan intervensi (minggu ke-2, ke-3, dan ke-4). Peningkatan nilaiefektifitas ditunjukkan dari peningkatannilai mean sejak minggu ke-2 (13,5),naikmenjadi 17,2, dan minggu ke-4pengamatan menjadi 18,8. Nilai standar

deviasi dari pre intervensi (1,16), lalumenjadi naik pada minggu ke-2 sebesar3,17 dan sedikit turun pada minggu ke-4sebesar 1,81. Adapun nilai p value sebesar0,000 atau p< 0,001 dan partial etasquared 0,879 menunjukkan bahwa secarastatistik terjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga yang berarti bahwaintervensi supervisi model akademikadalah signifikan.

Tabel. 10

Hasil Analisis General Linear Model-Repeated Measure Efektifitas AsuhanKeperawatan Keluarga Pengaruh Pelatihan Supervisi Model Akademik pada

Kelompok Kontrol di Puskesmas Cikarang Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Pengukuran Mean SD 95%CI Partial Eta Squared P-ValueM1M2M3M4

7,78,48,79,7

0.950,961,061,25

7,02-8,387,71-9,097,94-9,468,81-10,29

0,690 0,000

Tabel. 10 menunjukkan bahwaterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluargapada kelompokkontrol model akademik dari sebelumdilakukan intervensi (minggu ke-1) dansetelah dilakukan intervensi. Peningkatannilai efektifitas ditunjukkan daripeningkatan nilai mean dari pre intervensi(7,7), naik menjadi 8,4 pada minggu ke-2,naik lagi menjadi 8,7 pada minggu ke-3,lalu nak lagi pada minggu ke-4

pengamatan menjadi 9,7. Adapun nilaistandar deviasi juga semakin naik dariminggu ke-1 hingga minggu ke-4pengamatan. Nilai p value sebesar 0,000atau p< 0,05 dan partial eta squared0,690 menunjukkan bahwa secara statistikterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga pada kelompokkontrol supervisi modelakademik adalahsignifikan seperti yang terlihat sepertigrafik di bawah ini.

Page 14: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201914

Dari gambar grafik tersebutterlihat model supervisi klinis diPuskesmas Sriamur dari Minggu1 (mean9,20) dengan pengukuran Minggu 4(mean 19,0) diikuti model supervisiakademik di Puskesmas Mekar MuktiMinggu 1 (mean 8,7) dengan pengukuran

Minggu 4 (mean 18,8) sedangkankelompok kontrolsupervisi klinis Minggu1 (mean 8,4) dengan pengukuran terakhirMinggu 4 (mean 9,2) dan pada kelompokkontrol supervisi model akademik Minggu1 (mean 7,7) dengan pengukuran terakhirMinggu 4 (mean 9,7).

PEMBAHASAN

1. Analisis Perbedaan Efektifitas AsuhanKeperawatan Keluarga SetelahIntervensi Supervisi Model Akademikdi Puskesmas Intervensi Mekar Muktidan Puskesmas Kontrol Cikarang diKabupaten Bekasi.

Penelitian ini sejalan denganpenelitian Atmaja, A.D. (2018)Hasilanalisis kemampuan supervisi klinissebelum diberikan pelatihan supervisiklinis Model Akademik padakelompok intervensi dan kelompokkontrol menunjukkan hasil yangkurang baik. Hasil analisismenunjukkan bahwa kemampuansupervisi klinis kelompok intervensimemiliki rentang nilai 19 – 21 dengannilai rata-rata 20,00 sehingga masihdiperlukan peningkatan nilai 80,00untuk mencapai nilai maksimalkemampuan supervisi klinis olehsupervisor ruangan.

Hasil observasi langsungterkait kemampuan supervisi klinispada kelompok intervensi sebelumdiberikan perlakuan menunjukkanbahwa sebagian besar supervisorruangan tidak sesuai dengan panduandalam melakukan tindakan supervisiklinis, misalnya supervisi klinisdilakukan: 1) tidak terjadwal, 2) tidakjelas sasaran, 3) tidak terdapat umpanbalik, 4) tidak terdokumentasi 5) tidakberkelanjutan, sehingga supervisiklinis yang dilakukan tidak dapatmemberikan informasi yang objektifterkait pelaksanaan kegiatanberdasarkan suatu standar yang telahditetapkan (Atmaja, A.D, 2018).

Hasil analisis pada kelompokintervensi setelah diberikan pelatihansupervisi klinis dan Model Akademikkepada supervisor terjadipeningkatan nilai rata-rata. Hasil iniwalaupun tidak mencapai nilaisempurna, akan tetapi rata-ratamengalami peningkatan nilai darinilai awal (Atmaja, A.D, 2018).Supervisi model akademik salah satumetoda yang efektif dalam melakukanpengarahan dan pembimbingan untukmeningkatkan kinerja (Serio, 2014).Menurut Hasibuan, pelatihan adalahsuatu usaha meningkatkankemampuan teknis, teoritis dankonseptual dan moral karyawansesuai dengan kebutuhan pekerjaanatau jabatan melalui pendidikan danpelatihan (Hasibuan, 2006).Menurut Bella dalam Hasibuan,pendidikan dan latihan samadengan pengembangan yaitu prosesmeningkatkan keterampilan kerja baikteknis maupun manajerial. Indikatorkeberhasilan suatu pelatihan salahsatunya bisa dilihat dari prakarsakaryawan yang dilatih, setelahmengikuti pelatihan harapannyakaryawan dalam melakukan secaramandiri apa yang telah diajarkan danberusaha mengembangkankreativitasnya (Siagian, 2009).Supervisor yang dilatih dalampenelitian ini melakukan kegiatansupervisi model klinis dan ModelAkademik kepada staf perawat selama4 minggu. Waktu 4 minggu memangmasih terlalu dini untuk dapatmenerima perubahan perilaku menjadi

Page 15: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201915

optimal, seseorang yang dari tidaktahu menjadi tahu, yang padaakhirnya berdampak pada perubahanperilaku dalam memberikanpelayanan kepada pasien. Padapelaksanaannya supervisor ruanganbelum mengeksplorasi seluruhkemampuan yang dimiliki padapelaksanaan supervisi klinis karenadibatasi oleh tenggang waktupenelitian. Sesuai dengan teoriperubahan dari Lewin yangmengemukakan bahwa seseoranguntuk bergerak (moving) ke dalamkeadaan yang baru (Marquis, 2012).

Dari observasi dikelompokyang dilatih dapat terlihat memangtidak semua perawat melaksanakankunjungan rumah denganmenggunakan format asuhankeperawatan keluarga dengan alasansibuk dan pekerjaan sudah banyaknamun sebagian tetap konsistenmelaksanakan sesuai jadwal danmenggunakan format asuhankeperawatan yang ada walaupunbelum sempurna mencapai nilaimaksimal. Sedangkan pada kelompokkontrol yang tidak dilatih tidak adayang menggunakan format asuhankeperawatan keluarga karena kurangmengerti cara pengisiannya dan tidakadanya pengawasan

2. Hasil Analisis Perbedaan EfektifitasAsuhan Keperawatan KeluargaSetelah Intervensi Supervisi ModelKlinis di Puskesmas IntervensiSriamur dan Puskesmas KontrolBabelan I Kabupaten Bekasi.

Penelitian ini sejalan denganpenelitian Atmaja, A.D. (2018) Hasilyang hampir sama didapatkan padahasil analisis sebelum perlakuan padakelompok kontrol yang menunjukkanbahwa kemampuan supervisi klinistidak sesuai dengan panduan karenamemang tidak mendapatkan pelatihandan pengawasan.

Hasil analisis pada kelompokkontrol yang diukur saat bersamaan

sesudah kelompok intervensimendapatkan pelatihan menunjukkanbahwa kemampuan supervisi yangberbeda. Pada kelompok intervensisupervisi model klinis memilikirentang nilai lebih tinggi Hal inimenunjukkan signifikannyaperubahan yang terjadi jikadibandingkan dengan data hasilpengukuran awal ataupundibandingkan dengan kelompokkontrol. Hal ini disebabkan supervisormendapatkan panduan pelaksanaandan juga dilakukan pelatihan sertapendampingan dalam pelaksanaannya.

Hal ini membuktikan bahwapelatihan yang dilakukan yaitutentang supervisi model klinis efektifuntuk meningkatkan kemampuansupervisi klinis. Sesuai dengan yangdikemukakan oleh Dedi Kurniadibahwa pelatihan akan meningkatkanpenguasaan keterampilan dankeahlian (Kurniadi, 2007). Siagianmenyatakan bahwa pelatihan dapatmembantu perawat untuk bekerjadengan baik, berperilaku lebih baik,dan mampu meningkatkan rasapercaya diri (Siagian, 2009).

Sejalan dengan Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentangkesehatan menjelaskan bahwa dalampengembangan keahlian dankewenangan secara terus menerusharus ditingkatkan mutunya melaluipendidikan berkelanjutan salahsatunya adalah pelatihan (KemenkesRI, 2009). Penelitian ini sejalandengan penelitian (N. W. Lestari,2014), sebagian besar dokumentasiasuhan keperawatan yang lengkapdibuat pada responden yangmendapatkan supervisi model klinis.Hasil uji statistik menggunakan MacNemar didapatkan nilai p dengan nilaiyang signifikan, sehingga dapatdisimpulkan bahwa ada pengaruhsupervisi model klinis terhadapkelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan.

Page 16: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201916

Tujuan supervisi keperawatanadalah untuk memberikan dukungan,memotivasi, meningkatkankemampuan dan mengendalikanemosi dengan tidak membuat perawatpelaksana merasa dinilai dalammelakukan pekerjaan secara benar(Sugiharto,2012). Gillies(2001)bahwa tujuan supervisi untukmelihat, mengevaluasi danmeningkatkan tampilan kerja, kinerjadengan adanya supervisi diharapkankinerja perawat pelaksana meningkat,termasuk di dalamnya adalah denganpendokumentasian keperawatan.Menurut Gilles (2001) mengemukaansalah satu model supervisi yang dapatdilakukan adalah supervisor melihatsecara langsung bagaimana perawatpelaksana melakukan dokumentasi.

Dari observasi memberigambaran kegiatan supervisi yangdilakukan di kelompok intervensimodel klinis dapat umpan balik yangpositif dari perawat pelaksana danmau mendiskusikan kekurangan danrintangan yang dihadapi di lapangansehingga dapat solusi untuk kegiatanselanjutnya saat kunjungan rumah /keluarga. Hal ini juga terlihat bahwakompetensi perawat di kelompok inisangat baik terlihat dari hasil pre danpos test pengetahuan asuhankeperawatan yang nilainya palingtinggi di antara kelompok lainnya.Sedangkan pada kelompok kontrolsupervisi klinis tidak ada supervisiyang terjadwal dan terlihat darikegiatan asuhan keperawatan keluargatidak merata sesuai uraian tugaspokok perawat dimana salah satunyaadalah melakukan asuhankeperawatan terhadap keluarga.

3. Uji Multivariat General LinearModel-Repeated Measure (GLM-RM)Hasil Analisis General LinearModel-Repeated MeasuresEfektifitas Asuhan KeperawatanKeluarga Pengaruh PelatihanSupervisi Model Klinis pada

Kelompok Intervensi di PuskesmasSriamur Kabupaten Bekasi

Wirawan, Novitasari dan FikiWijayanti (2013) juga menegaskanbahwa terdapat hubungan supervisikepala ruang terhadap prosespendokumentasian asuhankeperawatan di Rumah Sakit UmumDaerah Ambarawa.

Wirawan,Novitasari, dan Fikimenjelaskan bahwa faktorkelengkapan dokumentasi dipengaruhi oleh faktor internal daneksternal. Faktor internal yaknimeliputi sikap perawat,dan kebiasaan.Sedangkan faktor eksternal diantaranya jumlah peralatan/sarana,perbandingan tenaga perawat danpasien. Adanya faktor internal daneksternal yang mempengaruhi prosesdokumentasi menunjukkan bahwaperlu adanya bimbingan danpengawasan proses dokumentasidalam bentuk supervisi klinis.

Dari observasi terlihat adanyaperubahan peningkatan pengetahuan,dan kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan keluarga walaupunbelum seratus persen karena memangmemerlukan waktu untuk mengubahdari yang tidak tahu menjadi tahu,yang tidak termotivasi menjaditermotivasi memerlukan waktu danproses yang lama untuk mencapaiefektifitas pendokumentasi asuhankeperawatan keluarga.

Hasil Analisis General LinearModel-Repeated MeasureEfektifitas Asuhan KeperawatanKeluarga Pengaruh PelatihanSupervisi Metode Akademik padaKelompok Intervensi di PuskesmasMekar Mukti Kabupaten Bekasi

Terjadi peningkatan nilaiasuhan keperawatan keluargapadakelompok intervensi metodeakademik dari sebelum dilakukanintervensi (minggu ke-1) dan setelahdilakukan intervensi (minggu ke-2,

Page 17: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201917

ke-3, dan ke-4). Peningkatan nilaiefektifitas ditunjukkan daripeningkatan nilai mean sejak mingguke-2 follow-up (13,5),naik menjadi17,2, dan minggu ke-4 pengamatanmenjadi 18,8. Nilai standar deviasidari pre intervensi (1,16), lalu menjadinaik pada minggu ke-2sebesar 3,17dan sedikit turun pada minggu ke-4sebesar 1,81. Adapun nilai p valuesebesar 0,000 atau p< 0,001 danpartial eta squared 0,879menunjukkan bahwa secara statistikterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga yang berartibahwa intervensi supervisi metodeakademik adalah signifikan.

Penelitian ini sejalan denganpenelitian Atmaja, A.D. (2018)Hasilanalisiskemampuan perawatanselama penerapan PCC sebelumpenerapan supervisi klinis ModelAkademik pada kelompok intervensidan kelompok kontrol menunjukkanhasil yang baik.Terjadi peningkatannilai asuhan keperawatankeluargapada kelompok intervensimodel akademik dari sebelumdilakukan intervensi (minggu ke satu)dan setelah dilakukan intervensi(minggu ke-2, ke-3, dan ke-4).Peningkatan nilai efektifitasditunjukkan dari peningkatan nilaimean sejak minggu ke-2, naik danminggu ke-4 menunjukkan bahwasecara statistik terjadi peningkatannilai efektifitas dokumnetasiasuhankeperawatan keluarga yang berartibahwa intervensi supervisi modelakademik adalah signifikan.

Peningkatan nilai terlihatsignifikan walaupun tidak mencapainilai sempurna, akan tetapi rata-ratamengalami peningkatan dari nilaiawal pada pengukuran pertamasampai nilai pengukuran ke empat.Secara nyata dilapangan terlihatbelum semua perawat melaksanakanasuhan keperawatan keluarga denganmenggunakan format yang tersedia di

karenakan para perawat sedang dalamkegiatan yang cukup padat danrangkap jabatan program sehinggakurang optimal menerima materi saatpelatihan dan kurang optimal dalampelaksanaan kegiatan asuhankeperawatan keluarga.

Artinya hasil penelitian inimenunjukkan bahwa penerapansupervisi klinis Model Akademikoleh supervisor ruangan terbuktiefektif dalam meningkatkankemampuan perawatan selamapenerapan PCC (Atmaja, A.D, 2018).

Hasil Analisis General LinearModel-Repeated MeasureEfektifitas Asuhan KeperawatanKeluarga Tanpa PelatihanSupervisi Metode Klinik padaKelompok Kontrol di PuskesmasBabelan I Kabupaten Bekasi

Terjadi peningkatan nilaiasuhan keperawatan keluarga darisebelum dilakukan intervensi mingguke-1 sebesar 9,3, lalu bertahan padaminggu ke-3 dan menurun sedikitpada minggu ke-4 menjadi 9,2. Akantetapi peningkatan nilai standardeviasi dari 0,97 saat pre intervensinaik menjadi 0,95 di minggu keduadan minggu ke-3, bahkan naik lagi diminggu ke-4 sebesar 1,32. NilaiPvalue sebesar 0,000 atau p< 0,001dan partial eta squared 0,174. Terjadipeningkatan nilai asuhan keperawatankeluarga dari sebelum dilakukanintervensi minggu ke-1 pada mingguke -2, lalu bertahan pada minggu ke-3dan menurun sedikit pada minggu ke-4 menunjukkan bahwa secara statistikterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga pada kelompokkontrol supervisi model klinis adalahsignifikan.

Hasil analisis ini sesuaidengan penelitian yang di lakukanpada kelompok kontrol yang diukursaat bersamaan sesudah kelompokintervensi menjalani perlakuan

Page 18: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201918

menunjukkan bahwa kemampuanperawatan selama penerapan PCCmenunjukkan tidak terlalu signifikanperubahan yang terjadi jikadibandingkan dengan data hasilpengukuran awal karena hanyamengalami peningkatan sebesar 3,80dari nilai awal (Atmaja, A.D, 2018).

Dari observasi danpengamatan peneliti walaupun tanpadilatih dan tanpa di supervisipendokumentasian asuhankeperawatan keluarga di PuskesmasBabelan 1 mengalami peningkatan.Peningkatan yang terjadi diPuskesmas Babelan 1 ini karenatuntutan akreditasi dan legalitas saatmelaksanakan kunjungan keluargauntuk melaksanakan asuhankeperawatan keluarga jadi hanyamenggunakan Surat Perintah danSPPD serta laporan hasil kegiatanyang mereka lakukan termasukevaluasi tidak di catat dalam formatstandar asuhan keperawatan keluargayang tersedia.

Hasil Analisis General LinearModel-Repeated MeasureEfektifitas Asuhan KeperawatanKeluarga Tanpa PelatihanSupervisi Model Akademik padaKelompok Kontrol di PuskesmasCikarang Kabupaten Bekasi

Terjadi peningkatan nilaiasuhan keperawatan keluargapadakelompok kontrol metodeakademikdari sebelum dilakukanintervensi (minggu ke-1) dan setelahdilakukan intervensi. Peningkatannilai efektifitas ditunjukkan daripeningkatan nilai mean dari preintervensi (7,7), naik menjadi 8,4pada minggu ke-2 follow-up, naik lagimenjadi 8,7 pada minggu ke-3, lalunak lagi pada minggu ke-4pengamatan menjadi 9,7 Terjadipeningkatan nilai asuhan keperawatan

keluargapada kelompok kontrolmodel akademikdari sebelumdilakukan intervensi (minggu ke-1)dan setelah dilakukan intervensi.Peningkatan nilai efektifitasditunjukkan dari peningkatan nilaimean dari pre intervensi naik padaminggu ke-2, naik lagi pada mingguke-3, lalu naik lagi pada minggu ke-4menunjukkan bahwa secara statistikterjadi peningkatan nilai asuhankeperawatan keluarga kelompokkontrol supervisi model akademik.

Penelitian inijuga tidak sejalandengan penelitian yang dilakukanSaljan (2005) tentang pengaruhpelatihan supervisi terhadap kinerjadengan hasil terdapat pengaruh yangsignifikan antara pelatihan supervisidengan peningkatan kinerja perawatpelaksana.

Dari observasi terlihat adanyapeningkatan nilai walaupun tidakdiberi pelatihan namun tetap diberikan modul dan format asuhankeperawatan keluarga tetapi masihjauh dari angka maksimal indikatorpenilaian kelengkapan dokumentasiasuhan keperawatan keluargasedangkan pada kelompok kontroltertinggi masih dibawah nilaikelompok intervensi. Namun begituterlihat motivasi dan adanya upayayang positif karena tuntutan persiapanakreditasi Puskesmas yang sedang dipersiapkan oleh para perawat dan jugastaf lainnya. Pendokumentasian dikelompok kontrol supervisi Klinisdengan kelompok supervisi akademikjuga masih sama untuk pelaksanaankunjungan keluarga yang merupakankegiatan asuhan keperawatan keluargadilakukan tidak dengan menggunakanformat asuhan keperawatan yangtersedia, hal ini terjadi karena merekakurang tahu cara pengisian formattersebut.

Page 19: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201919

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa karakteristikresponden kedua kelompok intervensimaupun kelompok kontrolberdasarkan usia rata-rata masukdalam usia produktif dan menurutjenis kelamin didominasi olehperawat perempuan, sedangkan dilihatdari tingkat pendidikan masih didominasi pendidikan D3 dengan lamakerja rata-rata diatas 5 tahun.

2. Ada pengaruh pelaksanaan pelatihansupervisi model akademik antara preintervensi dengan post intervensiterhadap efektifitas asuhankeperawatan di Puskesmas MekarMukti karena selain perawatmendapat pelatihan dan diawasi olehsupervisor sebagian perawat sedangmelanjutkan kuliah profesi Ners,sehingga termotivasi untukmelaksanakan asuhan keperawatansesuai dengan format yang tersedia.

3. Ada pengaruh pelaksanaan pelatihansupervisi model Klinis antara preintervensi dengan post intervensiterhadap efektivitas asuhankeperawatan di Puskesmas Sriamurkarena selain mendapat pelatihan danpengawasan oleh supervisi paraperawat yang sebagian besar masihberusia muda dan masih termotivasiuntuk bekerja.

4. Ada perubahan efektifitas asuhankeperawatan di Puskesmas Cikarangantara pre intervensi dengan postintervensi sebagai kelompok kontrolnamun jauh di bawah rata-rata skordalam penilaian yang ada di lembar

observasi. Para perawat termotivasimelengkapi dokumen untukmempersiapkan akreditasi, namunbelum menggunakan format asuhankeperawatan yang tersedia.

5. Ada perubahan efektifitas asuhankeperawatan di Babelan I antara preintervensi dengan post intervensisebagai kelompok kontrol selainkarena tidak mendapat pelatihan danpengawasan supervisor, perawat jugatidak menggunakan format asuhankeperawatan keluarga yang telahtersedia saat kunjungan rumahsehingga perubahan itu masih jauhdari nilai rata-rata yang ada di lembarpenilaian.

6. Terdapat perbedaan pelaksanaanmodel supervisi akademik dan klinisantara pre intervensi dengan postintervensi dan antara kelompokintervensi dengan kelompok kontrolterhadap efektifitas asuhankeperawatan di Puskesmas KabupatenBekasi. Perubahan pada kelompokintervensi di Puskesmas Sriamurdengan Puskesmas Mekar Muktidengan capaian nilai mendekatimaksimal sedangkan pada kelompokkontrol yaitu Puskesmas Cikarang danPuskesmas Babelan I dengan tanpapelatihan rata-rata naik namun masihjauh dari kelompok yang mendapatpelatihan di mana kelengkapandokumentasi asuhan keperawatanmasih di bawah rata-rata kelompokintervensi yang mendapatkanpelatihan.

SARAN

1. Puskesmas Kabupaten BekasiSupervisi model klinis

diharapkan mendapatkan dukungandari kepala puskesmas, kepalaruangdan pelaksana pelayanan untukmeningkatkan ketrampilan berpikirkritis perawat sebagai dasar

meningkatkan mutu pelayanankeperawatan khususnya pelaksanaanasuhan keperawatan keluargadiPuskesmas Kabupaten Bekasi.

2. Institusi PendidikanHasil penelitian ini

diharapkan dapat digunakan sebagai

Page 20: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201920

referensi atau tambahan informasibahan kajian program pendidikanpascasarjana terutama tentang (MK)managemen keperawatan.

3. Penelitian SelanjutnyaPenelitian ini diharapkan

menjadi data dasar untuk penelitianberikutnya khususnya mengenaideterminan kinerja perawat pelaksanadalam pemberian asuhan

keperawatan. Dan penelitianselanjutnya tidak hanya menggunakanmetode kuantitatif tetapi jugakualitatif untuk mendapatkaninformasi yang mendalam denganmixmethods. Hal iniuntuk melihatlebih mendalam tentang determinanpengaruh supervisi model klinis dansupervisi model akademik terhadapasuhan keperawatan keluarga.

DAFTAR REFERENSI

Alfaro-LeFevre, R. (2008). Criticalthinking and clinical judgement.St.Louis, Missouri: Elsevier.

Arwani, S. (2010).Manajemen bangsalkeperawatan.Jakarta: EGC

Atmaja, A.D. (2018). Pengaruh SupervisiKlinik Model Akademik TerhadapKemampuan Perawat DalamMenerapkan Patient CenteredCare (PCC) Di Rumah Sakit.Nurscope. Jurnal KeperawatanPemikiran Ilmiah.4 (6).41-54

Azwar, A. (2008). Menjaga mutupelayanan kesehatan: Aplikasiprinsip lingkaran pemecahanmasalah. Jakarta: Pustaka SinarHarapan.

Bakri M.H. (2017). Manajemenkeperawatan. Pustaka Baru Press.

Bindseil,K., et al. 2008). Clinicalsupervision handbook a guide forclinical supervisors for addictionand mental health. Toronto:Canada.

Bittel, L. R., & Newstrom, J. W.(1990).What every supervisorshould know. Singapore :McGraw-Hill Book Co.

BPPSDM-KEMENKES.(2011). PerawatMendominasi Tenaga Kesehatan.http://www.bppsdmk.depkes.go.id. Diunduh tgl. 12 Juni 2017

Budiyanto A. (2013). Pengaruh SupervisiKlinik Model Akademik danKemampuan Menilai PrestasiKerja Kepala ruang TerhadapKepuasan Kerja PerawatPelaksana di Ruang Rawat Inap,Tesis. Program Magister FIK.Depok: Universitas Indonesia.Tidak dipublikasikan.

Davis,C.&Burke,L.(2011).Theeffectiveness of clinicalsupervision for a group of wardmanagers based in a districtgeneral hospital:an evaluativestudy. Journal of NursingManagement.

Dawson,M., Phillips,B&Leggat,S.G.(2012).Effective clinicalsupervision for regional all iedhealth professionals- thesupervisie's perspective.Australian Health Review, 36(1),92-97. doi:10.1071/ah11006

Dessler, G. (2007). Manajemen sumberdaya manusia. (Benyamin Molan,Penerjemah). Saint Louis: MosbyYear Book

Page 21: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201921

Dessler, G. (2007). Manajemen sumberdaya manusia. (Benyamin Molan,Penerjemah). Saint Louis: MosbyYear Book

Dessler, G. (2008). Manajemen sumberdaya manusia. (Benyamin Molan,Penerjemah). Saint Louis: MosbyYear Book.

Dessler, G. (2008). Manajemen sumberdaya manusia. (Benyamin Molan,Penerjemah). Saint Louis: MosbyYear Book.

Dixon GD, (1998), Clinicalsupervision: akeytotreatmentsuccess, availablefrom: www.scattc.org.

Esfahani, Asghar Khalifehzadeh, FatemehRamezany Varzaneh, TaherehChangiz.2017.The Effect ofClinical Supervision Model onHigh Alert Medication Safety inIntensive Care Units Nurses.p.482-486.

Farington A, (1995). Models of clinicalsupervision, British JournalofNursing 4(15):876-78.

Gillies, D. (2000). Manajemenkeperawatan: Suatu pendekatansistem (Neng HatiSawiji, Penerjemah). Bandung:Yayasan IAPKP.

Hariyati. (2014). Perencanaan,Pengembangan dan UtilisasiTenaga Keperawatan. Jakarta:Raja Grafindo Presada.

Hasibuan, Malayu S.P. (2006).Manajemen Dasar, Pengertian,dan. Masalah, Edisi Revisi,BumiAksara: Jakarta.

Hastono, S.P., Sabri, L. (2007). StatistikKesehatan. Jakarta: PT. RajawaliGrafindo Persada

Herdiana & Rosa. (2011). PengaruhFungsi Manajerial SupervisiKlinik Terhadap DokumentasiAsuhan Keperawatan di RS PkuMuhammadiyah Yogyakarta.Bagian Magister ManajemenRumah Sakit UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta

Hyrkas K.,&Paunonen-Ilmonen M,(2001), The effect sofclinicalsupervision on the quality of care:examining there sults of teamsupervision, Journal of AdvancedNursing, 33(4): 492-502.

Ibrahim. ( 2017). Gambaran PengetahuanPerawat Puskesmas DenganTingkat Keterlaksanaan KegiatanPerkesmas di KecamatanRappocini Kota Makasar. Jurnalof Islamic Nursing. Vol 2 . No. 2.

Kamso Sudijanto. (2017). BiostatistikLanjut Analisis GLM (GeneralLinear Model) RepeatedMeasures Design. Depok: UI

Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia. (2009). Undang –Undang No.36 TentangKesehatan.Indonesia.

Keputusan Menteri Kesehatan R.I. NomorHK.02.02/Menkes/52/2015.

Korompis (2018). Organisasi &Manajemen Kesehatan. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Korompis. (2012). Organisasi Manajemenkesehatan. Jakarta :Bukukedokteran EGC

Kuntoro, (2010). Manajemenkeperawatan. Yogyakarta: MuliaMedika

Lestari, (2014). Pengaruh SupervisiMetode Klinis Terhadap

Page 22: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201922

Kelengkapan DokumentasiAsuhan Keperawatan di RSUD.H Soewondo Kendal.Phttp://jurnalppkm.unsiq.ac.id/133/131 diperoleh tanggal 21Maret 2018.

\Lestari,NunikWahyu; Erni

Suprapti;Achmad Solechan. 2014.Pengaruh Supervisi KlinisTerhadap KelengkapanDokumentasi AsuhanKeperawatan di RSUD H.Soewondo Kendal.

Marquis BL & Huston CJ. (2012).Leadership role and managementfunction in nursing, theory andapplications. ed.7. Philadelphia:Wolter Kluwer Lippincot WilliamWilkins.

Marquis, B.L. andHuston, C. 2006.Leadership roles andmanagement function in nursing :theory and application. 5th Ed.

Mularso, (2006), Supervisi keperawatandi RS Dr.A. Aziz Singkawang:Studi kasus, Tesis: Prog.S2 MMRUGM.

N. W. Lestari, 2014. Pengaruh SupervisiMetode Klinis TerhadapKelengkapan DokumentasiAsuhan Keperawatan di RSUD .H Soewondo Kendal. Jurnal IlmuKperawatan dan Kebidanan(JIKK).

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologipenelitian kesehatan. Jakarta: PT.RinekaCipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologipenelitian kesehatan. Jakarta: PT.RinekaCipta.

Notoatmodjo. (2012) MetodologiPenelitian Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta

Nurachmah E, (2000), Prinsip PencatatanAskep Klien, Jurnal KeperawatanIndonesia 4(2).

Nurafifah. (2017). Manajer dansupervisior. Yogyakarta:Quadrats

Nursalam. (2015). Manajemenkeperawatan. Salemba Medika

Page S.,&Wosket V, (1995), ClinicalSupervision for Nurses and Allied Health Professionals: the 4SModel, Routledge& New York,Availablefrom:www.northwestsolutions.co.uk.

Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesian Nomor 40 Tahun 2017Tentang Pengembangan JenjangKarier Profesional Perawat Klinis.

Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesian Nomor 46 Tahun 2015Tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat PraktikMandiri Dokter, dan PraktikMandiri Dokter Gigi.

Philadelphia: Lip. Milne D.,& James IA,(2005), Clinical supervision:tentestof a model, ClinicalPsychology Forum 151: 6-9.

Prayoga, G. (2009). Kesetaraan genderperawat laki-laki dan perawatperempuan dalam pelayanankesehatan. Skripsi. FISIPUNSRAT: Klaten.

Pribadi, A. (2009). Analisispengaruh pengetahuan, motivasidan persepsiperawat tentangsupervisi terhadap pelaksanaandokumentasi asuhan

Page 23: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201923

keperawatandiruang rawat inapRSUD kelet provinsi jawatengah di Jepara.Tesis MagisterIlmu Kesehatan Masyarakat.http://eprints.undip.ac.id/16228/I/Ag ung-Pribadi.pdf diperolehtanggal 22 Mei 2018.

Riasmini dkk. ( 2017). Panduan AsuhanKeperawatan Keluarga. PenerbitUniversitas Indonesia.

Riasmini dkk.2017.Panduan AsuhanKeparawatan Individu, Keluarga,Kelompok, dan Komunitasdengan Modifikasi Nanda, ICNP,NOC, dan NIC di Puskesmas danMasyarakat: Penerbit UniversitasIndonesia.

Rugaiyah. (2016). Pengemabangan ModelSupervisi Klinis BerbasisInformasi dan Tehnologi.https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/10429

Sabri & Hastono. (2014). StatistikKesehatan. Jakarta: RajaGrafindo Presada.

Saifudin. (2009). Organisasi danManajemen pelayanan kesehatandalam kebidanan. Jakarta: BukuKesehatan

Setiawati & Dermawan (2008). AsuhanKeperwatanKeluarga : TransInfo Media Jakarta.

Setiawan, A. (2014). Efektifitas modelsupervisi klinik siklus edikatif,suportif dan administrative (ESA-C) dalam meningkatkan kinerjaperawat pelaksana di RumahSakit Umum tipe B Jawa Barat.Disertasi Fakultas IlmuKeperawatan UniversitasIndonesia.

Siagian, S. P. (2011). Kiat meningkatkanproduktivitas kerja. Jakarta:Rineka Cipta

Siagian, S.P. (2009). Kiat meningkatkanproduktivitas kerja. Jakarta:Rineka Cipta

Slameto.(2013). Belajar dan faktor-faktoryang mempengaruhinya (4thedition). Jakarta: Rineka Cipta.

Sumartini, B. T. (2010). Pengaruhpenerapan panduan coachingkepala ruang terhadapkemampuan berpikir kritis danpengambilan keputusan perawatprimer dalam proses keperawatandi Ruang Rawat Inap PKSC.Depok: Tesis FIK UI tidakdipublikasikan.

Supratman & Sudaryanto, (2008). Model-model Supervisi KeperawatanKlinik. ISSN 1979-2697. vol.1No. 4.

Suyanto, (2008).Mengenal kepemimpinandan Manajemen Keperawatan DiRumah Sakit.Yogyakarta. MitraCendekia Press

Terry & Rue. (2010) .Dasar –DasarManajemen. Jakarta: PTBumiAksara

Walker, K. (2011). Nursing gender.Contemporary Nursing , 33/2,163-165.

Widiyanto, Puguh., Hariyati, Tuti Sri danHandiyani, Hanny. (2013).Pengaruh Pelatihan SupervisiTerhadap Penerapan SupervisiKlinik Kepala ruang danPeningkatan Kualitas TindakanPerawatan Luka di RS PKUMuhammadiyah Temanggung.

Page 24: PENGARUH SUPERVISI MODEL KLINIS DAN SUPERVISI … · Model supervisi klinis di Puskesmas Sriamur dari pengukuran ke-1 (mean 9,20) dan ke-4 ... pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Februari 201924

Wilkinson, J. M. (2006). Nursing processa critical thingking approach.California: Addison-WesleyNursing.