166

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 2: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

i

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata I

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Sri Wuryani

NIM : 111 10 112

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2015

Page 3: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ii

Page 4: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

iii

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata I

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Sri Wuryani

NIM : 111 10 112

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2015

Page 5: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

iv

Page 6: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

v

Page 7: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

vi

Page 8: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

vii

Page 9: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

viii

MOTTO

“Dengan kesederhanaan hidup bukan berarti tidak ada kebahagian, kebahagian

ada pada seberapa besar keberartian hidup kita untuk hidup orang lain dan

sekitar, seberapa besar kita menginspirasi mereka. Kebahagian ada pada hati

yang bersih, lapang dan bersyukur dalam setiap penerimaan...”

(Tere Liye. Amelia, Serial Anak-Anak Mamak.2013)

PERSEMBAHAN:

Untuk orang tuaku, para dosenku, Suamiku, Anakku,

seluruh saudaraku tercinta di LDK Darul Amal STAIN Salatiga,

Alfirdaus family (Khusnul, yani, nurhayati, ika, siti qomariyah),

teman-teman PAI angkatan 2010 khususnya kelas PAI C,

Page 10: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ix

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya

skripsi dengan judul Model Pelaksanaan Supervisi Klinis Pada Guru Pendidikan

Agama Islam Di SMP Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun

Pelajaran 2014/2015 bisa diselesaikan.

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Sang teladan utama, Nabi

Muhammad SAW, juga kepada para sahabat, keluarga dan orang yang istikomah

mengikuti petunjukNya

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara

penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terima

kasih setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd. selaku Ketua IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selakuketua JurusanTarbiyah IAIN Salatiga.

3. Bapak Rasimin, M. Pd., selaku Dekan Prodi PAI.

4. Ibu Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd., selaku pembimbing yang telah

mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya

dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Muna Erawati, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang

membantu selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga

Page 11: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

x

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan

kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Penulis (Bapak Sarjono dan Ibu Pawwit), Bapak dan Ibu

Mertua (Bapak Suripto dan Ibu Marfu’ah), Rudi Yanto (Suami penulis)

M.arka AlHafiz(Anak Penulis), Yoko, Dewi, Heru (Kakak penulis), Desi,

Sulis, Iwan( Adik penulis) yang senantiasa memberikan dukungan berupa

moril, materil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Alfirdaus family (Khusnul, Fatimah, Nurhayati, Ika, Siti Qomariyah). Kalian

adalah sahabat dan saudara terbaik yang pernah kumiliki. Jazakumullah

ahsanul jaza’ atas dukungan, motivasi, serta inspirasinya.

9. Keluarga Besar Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal. Teruslah

berkarya dan berjuang di jalan cinta para pejuang.

10. Teman-teman senasib seperjuangan 2010, khususnya kelas PAI C. Terima

kasih atas dukungan dan bantuannya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih

atas bantuan dan dorongannya.

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah

mencatatnya sebagai amal salih yang akan mendapatkan balasan terbaik. Semoga

skripsi bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya. Aamiin.

Salatiga, 13 Maret 2015 Penulis

Page 12: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

xi

` ABSTRAK

Wuryani, Sri. 2015. Model Pelaksanaan Supervisi Klinis di SMP Se-Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd

Kata Kunci: Model, Pelaksanaan Supervisi Klinis, Guru PAI.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang model pelaksanaan supervisi klinis di SMP se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2014/2015? (2) Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2014/2015? (3) Apakah upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2014/2015?.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara yang mendalam, dan dokumentasi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sesuai dengan analisis, maka yang dilakukan penulis adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : (1) Model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam: SMP N 3 (model yang dipakai perkunjungan kelas dan pecakapan pribadi), SMP N 2 (model yang dipakai observasi kelas dan percakapan pribadi), SMP PGRI (model yang dipakai percakapan pribadi). (2) Kendala yang dihadipi dalam pelaksanaan supervisi klinis pendidikan agama Islam SMP N 3: (kendala untuk metode kunjungan kelas siswa dirasa terganggu oleh supervisor yang masuk ke dalam kelas ketika proses belajar mengajar, kendala untuk metode percakapan pribadi memakan banyak waktu), SMP N2(kendala untuk metode observasi kelas guru terlihat canggung dalam mengajar, kendala untuk metode percakapan pribadi minimnya waktu guru ketika tidak mengajar.), SMP PGRI (minimnya jam kosong untuk guru dalam mengajar). (3) Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala supervisi klinis: SMP N 3 (upaya yang dilakukan untuk metode perkunjungan kelas dengan melakukan pengamatan diluar kelas, upaya yang dilakukan untuk metode percakapan pribadi guru yang di supervisi diajak untuk berdiskusi sesingkat mungkin), SMP N 2(upaya untuk metode observasi kelas dengan membagikan angket kepada peserta didik dimana isinya adalah mengenai bagaimana cara guru itu mengajar, upaya untuk metode percakapan pribadi adalah melakukan pertemuan dengan guru yang bersangkutan berkali kali, SMP PGRI (upaya untuk metode percakapan pribadi melakukan pertemuan dengan guru yang bersangkutan beberapa kali).

Page 13: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ..................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii

JUDUL ......................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

E. Definisi Operasional ............................................................... 8

F. Metode Penelitian ................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 16

Page 14: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

xiii

Page 15: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan ....................................... 18

1. Pengertian Supervisi Pendidikan................................. 18

2. Tujuan Supervisi Pendidikan....................................... 20

3. Fungsi Supervisi.......................................................... 21

4. Prinsip-Prinsip Supervisi.............................................. 22

5. Macam-Macam Supervisi............................................. 24

6. Teknik Supervisi........................................................... 26

7. Tipe-Tipe Supervisi Pendidikan.................................... 27

B. Supervisi Klinis ...................................................................... . 29

1. Pengertian Supervisi Klinis........................................... 29

2. Tujuan Supervisi Klinis................................................. 30

3. Ciri-Ciri Supervisi Klinis............................................... 32

4. Manfaat Supervisi Klinis.............................................. 35

5. Tahapan Supervisi Klinis.............................................. 36

6. Bentuk Supervisi Klinis............................................... 39

C. Supervisi Pendidikan Agama Islam ........................................ 41

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP N 3 Kedu ....................................... 43

B. Gambaran Umum SMP N 2 Kedu ....................................... 70

C. Gambaran Umum SMP PGRI Kedu .................................... 93

Page 16: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

xv

BAB IV PEMBAHASAN

A. SMP N 3 KEDU ..................................................................... 95

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam .................................................................................... 96

2. Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Agama

Islam .................................................................................... 97

B. SMP N 2 KEDU ..................................................................... 97

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam .................................................................................... 97

2. Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Agama

Islam .................................................................................... 98

C. SMP PGRI KEDU .................................................................. 99

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam ....................................................................................... 99

2. Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Agama

Islam ....................................................................................... 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 102

B. Saran ....................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 107

Page 17: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Insrumen Penelitian......................................................... 107

Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing Skripsi.................................... 143

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian................................... 144

Lampiran 4 Daftar Nilai SKK............................................................ 145

Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skripsi............................................. 148

Lampiran 6 Riwayat Hidup Penulis............................................. 149

Page 18: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini, tuntutan untuk mengembangkan potensi yang

ada dalam diri manusia sangatlah penting agar tidak tergeser oleh

persaingan yang semakin lama semakin kompleks, salah satuya dengan

mendapatkan pendidikan yang benar sehingga potensi manusia dapat

berkembang secara maksimal. Pendidikan merupakan kegiatan

mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik

peserta didik (Sukmadinata, 2006:1). Hal ini mendorong lembaga-lembaga

sekolah untuk selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan agar lebih

berkualitas dan dapat mengikuti perkembangan zaman untuk mencetak

para lulusan yang handal, berkualitas, kreatif dan juga beriman dan

bertakwa.

Kepribadian yang bermoral dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa haruslah tertanam dengan baik dalam diri anak didik, karena

kemajuan yang tidak dibarengi dengan kuatnya iman dan takwa maka

dapat menyebabkan anak akan terjerumus ke dalam hal-hal yang dapat

merusak moral mereka seperti pergaulan bebas, berhura-hura, melakukan

aksi kerusakan, pencurian dan lainnya, hal yang itu akan merusak dirinya

sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam sangatlah

Page 19: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2

penting sebagai pendidikan mereka untuk memperkuat dan meningkatkan

iman dan takwa kepada Allah SWT.

Keberhasilan suatu pendidikan didasarkan oleh banyak faktor yang

mendukung. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

siswa terdiri dari faktor internal (faktor dari dalam siswa) yaitu keadaan

atau kondisi siswa, faktor internal (faktor dari luar siswa), faktor

pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pelajaran (Muhibbin, 2004:132).

Dari faktor-faktor tersebut, faktor pendekatan pembelajaran sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Pendidikan merupakan suatu kegiatan

yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta

sebagai sumber pendidikan (Sukmadinata, 2006:24). Interaksi antara

peserta didik dengan para pendidik dan sumber-sumber pendidikan

tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan),

pengajaran, latihan serta bimbingan. Oleh karena itu hendaknya seorang

guru harus menyadari bahwa tugas mengajar adalah sebuah pekerjaan

yang tidak sederhana dan mudah. Hal ini dikarenakan guru adalah seorang

yang mempunyai gagasan dan harus mewujudkan gagasan-gagasan

tersebut untuk kepentingan anak didik. Sehingga dapat menunjang

hubungan sebaik-baiknya antara guru dengan anak didik. Dalam

mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama

Islam, kebudayaan, dan keilmuan (Nurdin, 2002:8).

Page 20: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

3

Guru adalah salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar

mengajar. Tidak semua guru memahami seluk-beluk pelaksanaan kegiatan

adanya perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang belum

diketahui oleh guru tersebut. Guru yang demikian memerlukan bimbingan,

pelayanan dan supervisor.

Kegiatan utama pendidikan di sekolah yakni bertujuan untuk

mewujudkan kegiatan pembelajaran. Seluruh aktifitas organisasi bermuara

pada pencapaiaan efesiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu

tugas kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan

yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (Mulyasa, 2007:111).

Terkait dengan hal itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan

sebagaimana tertuang dalam undang-undang SIDIKNAS Bab XIX pasal

66 ayat 1 menyebutkan “pemerintah, pemerintah daerah, dewan

pendidikan dan komite sekolah/madrasah melakukan pengawasan atas

penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan

sesuai dengan kewenangan masing-masing” (UU RI no. 20 tahun 2003,

2006:111). Untuk itu, supervisor baik kepala sekolah maupun kantor

pengawas wilayah harus dapat berperan memberikan bantuan, motivasi

kepada guru-guru sebagai usaha peningkatan kualitas pengajaran dan

pembinaan termasuk guru pendidikan agama Islam. Idealnya supervisor

harus bisa memberikan teladan bagi bawahannya, menyuruh pada yang

ma’ruf dan melarang pada yang mungkar, seperti yang tercantum dalam

Q.S Ali Imron ayat:104, Allah SWT berfirman yang berbunyi :

Page 21: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

4

` ä 3 t F ø 9 u r ö Nä 3 YÏ i B × p ¨ Bé &

t b q ã ã ô ‰t ƒ ’ n < Î ) Î Ž ö �sƒ ø : $ #

t b r ã �ã Bù' t ƒ u r

Å $ r ã �÷ è p R ùQ$ $ Î /

t b ö q y g ÷ Z t ƒ u r Ç ` t ã

Ì �s3 Yß J ø 9 $ # 4 y 7 Í ´ ¯ » s9 ' r é & u r

ã Nè d š c q ß sÎ = ø ÿ ß J ø 9 $ # Ç Ê É Í È

artinya : dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh dari yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.(Departemen Agama RI Al Qur’an dan Terjemahnya, 1989:63).

Berdasarkan pernyataan itulah, maka seorang guru memerlukan

pembinaan(supervisi) secara berkala dan berkelanjutan. Fungsi dari

adanya pengawas pada semua jenjang pendidikan itu adalah menyuruh

atau mengajak yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Namun dalam

kenyataannya, penggunaan aspek administratif lebih diutamakan, karena

hal tersebut hanya membutuhkan waktu yang singkat dibanding dengan

aspek akademik. Kondisi tersebut terlihat dari peran pengawas(supervisor)

yang jarang bertatap muka dengan guru atau kadang-kadang dalam

mengadakan survei hanya melalui kunjungan kelas. Semua pengawasan

itu hanya menitik beratkan pada aspek administratife dalam pengelolaan

mekanisme kegiatan pendidikan yang dikelola oleh sekolah. Sedangkan

upaya untuk memperbaiki pembinaan pada aspek kurikulum, kegiatan

ekstra dan evaluasi masih kurang diperhatikan. Sehingga permasalahan

Page 22: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

5

dalam pengajaran yang dialami oleh guru, yakni sebagian besar tidak

diketahui oleh pengawas.

Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus

mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk

meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Pengawas dan pengendalian

merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para pendidik tidak

melakukan penyimpangan dan lebih hati-hati dalam melaksanakan

pekerjaanya.

Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah

terhadap tenaga kependidikanya khususnya adalah guru, itulah yang

dinamakan supervisi klinis yang bertujuan meningkatkan kemampuan

profesional dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang melalui

pembelajaran yang efektif (Mulyasa, 2007:112).

Apa yang telah diungkapkan sejalan dengan semakin kompleksnya

tuntutan tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja yang

semakin efektif dan efisien. Disamping itu perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang diterapkan dalam

pendidikan juga bergerak pesat sehingga menuntut penguasaan yang

profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan

pada tantangan untuk melakukan pengembangan pendidikan secara

terarah, terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan.

Page 23: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

6

Sebagai kegiatan pengawasan, supervisi pendidikan saat ini belum

sesuai harapan. Meski terbukti tetap dilakukan hingga saat ini, namun

hasil dari supervisi ada yang justru tidak mencerminkan gambaran

informasi dan data yang sebenarnya. Supervisi telah kehilangan ruhnya

sebagai fungsi controling dan pembinaan terhadap guru di sekolah.

Supervisi yang apaadanya (natural) telah hilang dari budaya pendidikan.

yang lazim pelaksanaan. supervisi di sekolah sudah diketahui jauh-jauh

hari sebelumnya. Dengan demikian , tidak ada kejutan lagi dan terkesan

sudah dipersiapkan.

Dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut

tentang model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama

Islam dengan judul “MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS

PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015”

Page 24: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul tersebut maka dapat diambil beberapa masalah

pokok yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya:

1. Bagaimana model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan

agama Islam di SMP se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun

pelajaran 2014/2015?

2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan Kedu Kabupaten

Temanggung tahun pelajaran 2014/2015?

3. Apakah upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP se

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini diantaranya

adalah:

1. Untuk mengetahui model pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan Kedu Kabupaten

Temanggung tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2014/2015.

Page 25: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

8

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam di SMP se

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2014/2015.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini ada dua:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi,

wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan bagi

penyusun pada khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

2. Secara praktis, sepervisor dapat mengevaluasi kinerjanya dalam

melakukan bimbingan dan kegiatan sebagai supervisor yang menjadi

tanggung jawabnya sebagai supervisor, dapat memberikan bantuan dan

dorongan agar semua guru dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi

serta meningkatkan kreatifitasnya dalam mengajar. Sehingga guru dapat

menemukan inovasi-inovasi baru untuk menunjang pembelajaran yang

kreatif.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman judul ini, maka penulis

perlu memberi pengertian-pengertian dari istilah-istilah yang digunakan

dalam judul penelitian ini:

Page 26: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

9

1. Supervisi klinis

Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada

peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam

perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang

ketrampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan

dengan cara yang rasional (Sahertian, 2008:36).

Supervisi klinis yang dimaksud di sini adalah supervisi yang di

fokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang

sistematik, yang bertujuan mengadakan perubahan secara rasional.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah usaha bimbingan dan usaha terhadap

anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikan sebagai pandangan

hidup (http://akhmadsudrajat.wordpres.com, dikutip 27 Februari 2015).

Yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana

supervisor memberi atau bimbingan kepada guru pendidikan agama Islam

untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam mendidik siswa.

3. Guru Pendidikan Agama Islam

Secara umum pengertian guru agama dapat diartikan guru yang

mengajarkan mata pelajaran agama. Menurut Ahmad D. Marimba bahwa

pendidik Islam atau guru agama adalah orang yang bertanggung jawab

mengarahkan dan membimbing anak didik berdasarkan hukum-hukum

agama Islam. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa guru agama

Page 27: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

10

Islam adalah orang yang mengajarkan bidang studi agama Islam. Guru

agama juga diartikan sebagai orang dewasa yang memiliki kemampuan

agama Islam secara baik dan diberi wewenang untuk mengajarkan bidang

studi agama Islam untuk dapat mengarahkan, membimbing dan mendidik

peserta didik berdasarkan hukum-hukum Islam untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. ( http://sakban3.blogspot.com,

dikutip 23 Februari 2015).

F. Metode penelitian

Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah

dalam proses penelitian. Untuk mendapat hasil penelitian yang baik,

cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahap

berikut:

1. Jenis Pendekatan dan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Pemilihan penggunaan

pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada

fenomena kasus yang akan diteliti yaitu pelaksanaan supervisi pendidikan.

Supervisi pendidikan merupakan salah satu kegiatan supervisor guna

menjadikan guna memantapkan profesionalisme seorang guru. Hal ini

bersesuaian dengan pengertian penelitian kualitatif yaitu proses penelitian

dan pemahaman berdasarkan pada metologi yang menyelidiki suatu

fenomena sosial dan masalah manusia (Iskandar, 2009:11).

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini termasuk pada jenis

Page 28: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

11

fenomenologi yaitu penelitian yang berorientasi untuk memahami,

menggali, dan menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa,

fenomena-fenomena dan hubungan dengan orang-orang tertentu.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting.

Karena penelitian harus melakukan pengamatan sekaligus terjun langsung

di lapangan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang

penelitiannya, maka, peneliti akan melakukan penelitian langsung di SMP

se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis di SMP Se Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah.

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek yang akan diteliti. Subjek penelitian adalah

orang atau siapa saja yang menjadi sumber penelitian

(https://achmadsuhaidi.wordpress.com, diakses 17 Februari 2015).

a. Data primer

Data primer adalah data dari sumber utama. Yaitu data yang

diperoleh dari kepala sekolah sebagai supervisor di SMP Se

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Tentang model

pelaksanaan supervisi klinis, kendala yang ditemui dan upaya

mengatasinya.

Page 29: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

12

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data tambahan untuk menunjang penelitian.

Yaitu data yang diperoleh dari waka kurikulum, guru agama SMP, dan

data dokumentasi.

5. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode observasi

Observasi adalah metode dengan pengamatan yang dilakukan

secara sistematis dan objektif dalam kondisi yang didefinisikan

secara tepat dan hasilnya dicatat secara hati-hati (Aritonang,

2007:147).

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengumpulkan data pelaksanaan supervisi klinis dan juga

mendapatkan data tentang lokasi penelitian yaitu gambaran umum

SMP se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

b. Metode Dokumentasi

Tobroni (2003:158) mengemukakan metode dokumentasi

adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai

hal-hal yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, notulen.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

profil sekolah dan foto-foto kegiatan yang berhubungan dengan

pelaksanaa supervisi klinis.

Page 30: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

13

c. Metode interview atau wawancara

Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka

(face to fece) dengan maksud tertentu (Suprayogo dan Tobroni,

2003:167).

Sedangkan Moleong dalam Suprayogo dan

Tobroni(2003:172) menyatakan, wawancara merupakan metode

penggalian data yang paling banyak dilakukan, baik untuk tujuan

praktis maupun ilmiah, terutama untuk penelitian social yang

bersifat kualitatif.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

bagaimana pelaksanaan supervisi klinis, apa yang menjadi

kendala pada pelaksanaan supervisi klinis dan bagaimana tindak

lanjut pelaksaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama

Islam. Pelaksanaan metode ini dengan cara wawancara yang

mendalam dengan para responden.

6. Analisis Data

Analisis Data adalah rangkaian kegiatan penelaah, pengelompokan,

sistematis, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki

nilai sosial, akademis, dan ilmiah (Subrayogo dan Tobroni, 2003:191).

Menurut Miles dan Huberman dalam Subrayogo dan Tobroni

(2003:192), tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum

dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data, penyaji data, dan

Page 31: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

14

menarikan kesimpulan. Adapun penjelasan tentang empat komponen

kegiatan tersebut meliputi:

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data lapangan berwujud kata-kata dilakukan melalui

wawancara, dokumentasi, dan observasi.

b. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, trasformasi dan

kesan yang muncul dari catatan- catatan lapangan. Dalam proses

reduksi data ini peneliti dapat melakukan pemilihan terhadap data

yang hendak dikode,mana yang dibuang, mana yang merupakan

ringkasan.

c. Penyaji data

Penyaji data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

pengambilan tindakan.

d. Penarikan kesimpulan/ verifikasi

Penarikan kesimpulan sebenarnya hanyalah sebagian dari satu

kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga

diverifikasi selama kegiatan berlangsung.

Keempat langkah-langkah analisis data mulai pengumpulan data,

reduksi data, penyaji data, penarikan kesimpulan/verifikasi

merupakan satu kesatuan yang jalin-menjalin pada saat sebelum,

Page 32: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

15

selama, sesudah pengumpulan data dalam dalam bentuk yang sejajar

untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data digunakan teknik triangulasi yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu untuk keperluan pengecakan atau sebagai perbandingan data

itu (Moleong, 2006:330). Dalam penelitian ini penulis menggunakan

sumber data triangulasi metode. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Banyak cara yang dapat dipakai dalam mendapatkan derajat

kepercayaan suatu informasi dengan sumber, dalam hal ini penulis

menggunakan 2 cara yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan

hasil wawancara, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen yang berkaitan.

Page 33: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

16

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan serta memberikan gambaran selintas kepada para

pembaca, maka penulisan skripsi ini dibuat sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pendahuluan ini berisi beberapa masalah meliputi latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian,

sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Pada bab ini akan membahas konsep dasar supervisi

pendidikan, pengertian supervisi, tujuan supervisi, prinsip

dan fungsi supervisi, macam supervisi, teknik-teknik

supervisi, pengertian supervisi klinis, tujuan supervisi

klinis, ciri-ciri supervisi klinis, langkah-langkah supervisi

klinis, bentuk-bentuk supervisi klinis.

BAB III : Laporan hasil penelitian

Pada bab ini berisi tentang A.Profil sekolah SMP se

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. B.Data

penelitian, meliputi: 1. Model pelaksanaan supervisi klinis

Page 34: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

17

pada guru pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan

Kedu Kabupaten Temanggung.

2. Kendala pelaksanaan supervisi klinis pagu guru

pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung. 3. Upaya-upaya yang dilakukan

dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis

pada guru pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan

Kedu Kabupaten Temanggung.

BAB IV : Analisis data

Meliputi 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP se Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung. 2. Kendala pelaksanaan supervisi

klinis padu guru pendidikan agama Islam di SMP se

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. 3.

Upaya-upaya yang dilakukan dilakukan dalam

menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam se Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung.

BAB V : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

Page 35: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan

1. Pengertian Supervisi Pendidikan

Dilihat dari sudut etimologi “supervisi” berasal dari kata “ super” dan

“vision” yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi

secara etimologis supervisi berarti penglihatan dari atas. Pengertian seperti

itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat

kedudukan paling tinggi daripada yang dilihat (Mulyasa, 2006:4).

Kamus besar bahasa indonesia, supevisi berarti pengawasan utama,

pengkontrolan utama (Suharso, 2005:506). Sedangkan dalam dictionary

ofeducation, Good Carter memberi pengertian supervisi adalah segala usaha

dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainya

dalam meperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi

pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru dan merevisi tujuan-tujuan

pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi

pengajaran (Sahertian, 2008:17).

Banyak pengertian menjabarkan tentang supervisi, setiap pengertian

berdasarkan sudut pandang yang berbeda oleh para ahli berikut ini disajikan

pandangan oleh para ahli tentang supervisi pendidikan.

18

Page 36: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

19

a. P. Adam dan Frank G Dickey

Supervisi adalah Program yang berencana untuk

memperbaiki pelajaran (Mulyasa, 2006:5).

b. Bortdman

Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir

dan membimbing secara berlanjut pertumbuhan guru-guru di

sekolah baik secara pribadi maupun secara kelompok agar lebih

memahami dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi

pengajaran (Sahertian, 2008:17).

c. Mc.Nerney

Supervision is the procedures of giving direction to and

providing critical evaluations of the instructional process

(Mulyasa, 2006:5).

Dari beberapa definisi yang dipaparkan dapat diketahui bahwa

supervisi pendidikan merupakan pembinaan yang berupa dorongan,

bimbingan, bantuan, arahan, penilaian, yang diberikan kepada seluruh staf

sekolah secara kontinyu dan profesional sehingga dapat meningkatkan

kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik,

yang pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai yaitu perkembangan

pribadi anak secara maksimal.

Page 37: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

20

2. Tujuan Supervisi Pendidikan

Tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajar mengajar

yang lebih baik. Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis

dan bimbingan kepada guru dan staf sekolah yang lain agar personil tersebut

mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan

tugas yaitu dalam melaksanakan proses pembelajaran (Suharsimi, 2004:19).

Secara umum supervisi pembelajaran adalah menolong guru agar

mampu melihat persoalan yang dihadapi. Guru yang dapat berdiri sendiri,

guru yang dapat atau mampu mengarahkan diri sendiri merupakan tujuan dari

supervisi pendidikan sesungguhnya (Mulyasa, 2006:13).

Berdasarkan tujuan tersebut sangatlah jelas bahwa supervisi

pembelajaran bertujuan sebagai berikut:

a) Memperbaiki proses belajar mengajar.

b) Perbaikan tersebut dilaksanakan melalui supervisi.

c) Yang melakukan supervisi adalah supervisor.

d) Sasaran supervisi tersebut adalah guru atau orang lain yang

ada kaitanya atau dalam rangka memberikan layanan

supervisi kepada guru.

e) Dalam rencana jangka panjang maksud supervisi tersebut

adalah memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan

pendidikan (Imron, 2011:11).

Page 38: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

21

Jadi supervisi hendaknya dapat menciptakan suatu proses yang lebih

baik, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik yaitu dengan

meningkatkan mutu para pendidik, meningkatkan pengelola sarana dan

prasarana, dan semua hal penunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini

juga termasuk menanamkan nilai-nilai moral sebagai dasar dalam

pembentukan sikap dan kepribadian subjek didik.

3. Fungsi Supervisi

Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan

peningkatan kualitas pengajaran. Baik Franseth jane, maupun Ayer dalam

bukunya Sahertian yang berjudul konsep dasar dan teknik supervisi

pendidikan dalam rangka mengembangkan suberdaya manusia

mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina program

pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan

(Sahertian, 2008:21).

Supervisi juga berfungsi mengoordinasi, menstimulasi, dan

mengarahkan pertumbuhan guru-guru, mengkoordinasikan semua usaha

sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman

guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, situasi belajar mengajar,

memberikan pengetahuan dan ketrampilan guru staf, mengintregasikan

tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan guru (Imron,

2011:12). Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.

Kebanyakan potensi-potensi tidak berkembang karena berbagai faktor. Baik

faktor objektif maupun fakor subjektif.

Page 39: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

22

4. Prinsip-Prinsip Supervisi

Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan

pendidikan ialah bagaimana cara merubah pola pikir yang bersifat otokrat

dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang

menciptakan situasi dan relasi dimana guru-guru merasa aman dan merasa

diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu supervisi

harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif. Sahartian ( dalam

Konsep dasar Dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2008:20) mengemukakan bila

demikian, maka prinsip supervisi yang dilakukan adalah :

a. Prinsip ilmiah ( scientific)

Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif

yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses

belajar mengajar.

2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data,

seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan

seterusnya.

3) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis,

berencana dan kontinyu.

Page 40: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

23

b. Prinsip Demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan

hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru

merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis

mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru,

bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa

kesejawatan.

c. Prinsip Kerjasama

Menembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi

sharing of idea, sharing of experience, memberi support, mendorong,

menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.

d. Prinsip konstruktif dan kreatif

Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan

potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja

yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.

Supervisi yang dilakukan harus berdasarkan inisiatif para guru lebih

dulu. Perilaku supervisor harus sedemikian taktis sehingga guru-guru

terdorong untuk meminta bantuan dari supervisor. Objek kajiannya adalah

kebutuhan profesional guru yang riil dan alami.

Dalam pelaksanaanya supervisor harus menggunakan prinsip-prinsip

tersebut sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan yang semakin modern

untuk menghadapi tantangan yang semakin komplek.

Page 41: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

24

5. Macam-Macam Supervisi

a. Supervisi umum dan supervisi pengajaran

Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap

kegiatan-kegiatan atau kegiatan yang secara tidak langsung berhubungan

dengan usaha perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan

pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor

pendidikan, supervisi terhadap kegiatan administrasi kantor, supervisi

pengelolaan sekolah atau kantor pendidikan dan sebagainya (Purwanto,

2002:89).

Supervisi yang diungkapkan tersebut sama pengertiannya dengan

yang dimaksud pengertian supervisi administrasi dalam bukunya

Suharsimi Arikunto. Beliau mengunggkapkan bahwa supervisi

administrasi adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada

aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya

pembelajaran (Purwanto, 2002:90).

Jadi dapat disimpulkan supervisi umum adalah supervisi yang

ditujukan pada aspek-aspek pendukung terlaksanannya pembelajaran

dengan kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan pengajaran.

Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran adalah

kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki baik

personil maupun material yang memungkinkan terciptannya situasi belajar

Page 42: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

25

mengajar lebih baik demi terciptannya tujuan pendidikan (Purwanto,

2002 :89).

b. Supervisi Klinis

Menurut Richard Waller dalam bukunya Ngalim Purwanto

mendefinisikan supervisi klinis adalah supervisi yang memfokuskan pada

perbaikan pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap

perencanaan, pengamatan dan analisis intelektual yang intensif terhadap

penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan

modifikasi yang rasional. Selain itu definisi supervisi klinis juga

dikemukakan oleh Keith Acheson dan Meredith D. Gall, mereka

mendefinisikan supervisi klinis adalah proses membantu guru

memperkecil ketidaksesuaian tingkah laku mengajar yang nyata dengan

tingkah laku mengajar yang ideal.(Purwanto, 2002:90) dari dua definisi

diatas maka kita dapat mengetahui bahwa supervisi klinis termasuk dari

bagian supervisi pengajaran, karena prosedur pelaksanaannya lebih

ditekankan kepada sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi pada proses

belajar mengajar, dan kemudian secara langsung pula diusahakan

bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut.

c. Pengawas melekat dan pengawas fungsional

Istilah “ pengawas melekat” yang berarti suatu kepengawasan yang

memang sudah dengan sendirinya(melekat) menjadi tugas dan tanggung

jawab semua pimpinan dari pimpinan tingkat paling atas sampai pimpinan

tingkat paling bawah dari semua organisasi atau lembaga. Sedangkan yang

Page 43: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

26

dimaksud dengan “pengawas fungsional” adalah kegiatan-kegiatan

kepengawasan yang dilakukan yang dilakukan orang-orang yang fungsi

jabatannya sebagai pengawas (Purwanto, 2002:92).

Jadi semua pemimpin bertanggung jawab atas pengawasan atas

pelaksanaan semua tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh pimpinan

bawahannya dalam organisasi kerjanya. Hal ini sesuai dengan definisi

pengawasan melekat. Sedangkan supervisi pengawasan bertugas

mengawasi khusus bagian-bagian yang telah ditunjuk.

6. Teknik Supervisi

Teknik dalam supervisi ini adalah cara-cara yang digunakan dalam

kegiatan supervisi. Menurut Bafadal (https://nenglyla.wordpress.com,

diakses 27 Februari 2015), teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan

menjadi dua kelompok, yaitu teknik supervisi individual, dan teknik

supervisi kelompok.

a. Teknik supervisi individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang

diberikan kepada guru-guru tertentu yang mempunyai masalah khusus

yang bersifat perorangan. Teknik supervisi yang bersifat individual

antara lain perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi,

saling mengunjungi kelas dan menilai diri sendiri.

Page 44: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

27

b.Teknik supervisi kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah suatu cara melaksanakan

program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Teknik

kelompok dapat dilakukan dengan cara seperti rapat guru, lokakarya,

penataran, seminar, diskusi, dan sebagainya.

7. Tipe-Tipe Supervisi Pendidikan

Dalam konsep lama, supervisor dilakukan oleh seorang pemimpin,

maka dalam tipe-tipe supervisi tidak dapat dilepaskan dari tipe-tipe

kepemimpinan, tetapi juga tipe-tipe kepengawasan. Menurut (Arikunto,

2004:14)ada lima tipe supervisi yaitu:

a. Tipe Inpeksi

Dalam administrasi dan kepemimpinan yang otakratis, supervisi

berarti inspeksi. Inspeksi bukanlah suatu pengawasan yang

memperbaiki cara dan daya kerja sebagai pendidik dan mengajar.

b. Tipe Laisses Faire

Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi

inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah

atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja

bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya:

guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka inginkan baik

pengembangan materi, pemilihan metode ataupun alat pelajaran.

Page 45: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

28

c. Tipe Coersive

Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya

memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu

yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan

pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama

sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus

demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat

untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang dilakukan

kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian,

apabila supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin

menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan arah yang pasti.

d. Tipe Training and Guidance

Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan.

Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu

mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan

dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan

karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu

diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.

e. Tipe Demokratis

Seperti namanya, tipe ini bersifat demokratis juga dalam

pelaksanaan supervisi. Pada tipe ini juga berlaku sistem

Page 46: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

29

pendistribusian dan pendelegasian.

Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga

memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan

hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi

didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga

sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

B. Supervisi klinis

1. Pengertian Supervisi klinis

Menurut Acheson dan Gall supervisi klinis ialah proses membina guru

untuk memperkecil jurang antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku

mengajar seharusnya yang ideal (Sahertian, 2008:31).

Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada

peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematis, dalam

perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang

penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan

dengan cara yang rasional (Sahertian, 2008:36).

Jadi supervisi klinis adalah suatu bimbingan yang tertuntun atau

terencana oleh kepala sekolah untuk mengetahui kapasitas guru yang

sesungguhnya. Dan juga kepala sekolah dapat membantu guru dalam

menyelesaikan masalah dalam mengajar dan pastinya memberikan cara

untuk mengatasinya. Ibaratkan seorang dokter dengan pasienya, mula-mula

Page 47: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

30

dicari terlebih dahulu sebab-sebab dan jenis penyakitnya dengan cara

menanyakan kepada pasien, apa yang dirasakannya,

dibagian mana dan bagaimana rasanya dan sebagainya. Setelah

mengetahuinya semua tentunya sang dokter akan mengetahui jenis

penyakitnya dan tahu cara pengobatanya, agar penyakit tersebut tidak

semakin parah. Tentu saja prosedur yang digunakan oleh supervisor di

sekolah tidak sama persis dengan seorang dokter dengan pasiennya tetapi

hampir mendekati sama.

Dalam supervisi klinis cara “memberikan obatnya” dilakukan setelah

supervisor mengadakan pengamatan lagsung bagaimana cara guru mengajar,

dengan cara mengadakan “diskusi balikan” antara supervisor yang

bersangkutan.

2. Tujuan Supervisi Klinis

Supervisi klinis difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan

melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan

analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya

dengan tujuan mengadakan modifikasi yang rasional.

Tujuan supervisi klinis adalah untuk memperbaiki perilaku guru dalam

proses pembelajaran, terutama yang kronis, aspek demi aspek secara intensif,

sehingga mereka dapat mengajar dengan baik. Pendapat tersebut menekankan

adanya perbaikan perilaku guru terutama yang kronis, karena apabila masalah

ini dibiarkan akan tetap menyebabkan instabilitas dalam pembelajaran

dikelas. Ini berarti berilaku yang tidak kronis bisa diperbaiki dengan teknik

Page 48: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

31

supervisi yang lain(Pidarta, 1996:26). Sedangkan tujuan supervisi menurut

Azhar(1999:26) adalah memperbaiki cara mengajar guru di dalam kelas.

Sedangkan menurut Ashen dan Gall tujuan supervisi klinis adalah

meningkatkan pengajaran guru kelas(Azhar, 1999:32). Tujuan ini diiringi

tujuan yang lebih spesifik yaitu:

a. Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru mengenai

pelajaran yang dilaksanakan.

b. Mendiagnosa dan membantu memecahkan masalah-masalah

pengajaran.

c. Membantu guru mengembangkan keterampilannya mengunakan

strategi pengajaran.

d. Mengoreksi guru untuk kepentingan promosi jabatan ke pentingan

lainnya.

e. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap

pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Dari konsep tersebut dapat dijelaskan bahwa tujuan supervisi klinis

adalah untuk memperbaiki perilaku guru-guru dalam proses belajar terutama

yang kronis, secara aspek demi aspek dengan intensif, sehingga mereka

dapat mengajar dengan baik. Ini berarti perilaku yang tidak kronis bisa

diperoleh dengan teknis yang lain (Azhar, 1999:22).

Page 49: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

32

Berdasarkan pendapat tersebut, tujuan supervisi klinis secara garis

besar sebagai berikut: memperbaiki perilaku guru hanya yang bersifat kronis,

artinya perilaku yang tidak kronis bisa diperbaiki dengan teknik supervisi

yang lain. Menyediakan umpan balik secara obyektif bagi guru tentang

kegiatan proses pembelajaran yang dilakukannya sebagai cermin agar guru

dapat melihat apa yang dilakukan.

3. Ciri-Ciri Supervisi Klinis

Supervisi klinis memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan

model-model supervisi yang lain. Berikut ini akan diuraikan beberapa

supervisi klinis menurut Wahyudi(2006:250-251) :

a. Ada kesempatan antara supervisor dengan guru yang akan

disupervisi tentang aspek perilaku yang akan diperbaiki.

b. Yang disupervisi atau diperbaiki adalah aspek-aspek perilaku guru

dalam proses belajar mengajar yang spesifik. Misalnya cara

mentertibkan kelas, teknik bertanya, teknik pengendalian kelas

dalam metode keterampilan proses, teknik mengenai anak

membandel, dan sebagainya.

c. Memperbaiki aspek perilaku diawali dengan perbuatan hipotesis

bersama tentang bentuk perbaikan perilaku atau cara mengajar

yang baik. Hipotesis ini diambil dari teori-teori dalam proses

belajar mengajar.

Page 50: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

33

d. Hipotesis diuji dengan data hasil pengamatan supervisor tentang

aspek perilaku guru yang akan diperbaiki ketika sedang mengajar.

hipotesis ini mungkin diterima, ditolak atau direvisi.

e. Ada unsur pemberian penguatan terhadap perilaku guru terutama

yang sudah berhasil diperbaiki. Agar muncul kesadaran berapa

pentingnya bekerja dengan baik serta dilakukan secara

berkelanjutan.

f. Ada prinsip kerja sama antara supervisor dengan guru yang paling

mempercayai dan sama-sama bertanggung jawab.

g. Supervisor dilakukan secara kontinyu, artinya aspek-aspek perilaku

itu satu-persatu diperbaiki sampai guru itu bekerja dengan baik.

Atau kebaikan bekerja guru itu dipelihara agar tidak jelek lagi.

Tidak jauh berbeda Wahyudi (2009:112-113) mengidentifikasi ciri-ciri

supervisi klinis adalah sebagai berikut:

a. Pada khakikatnya supervisor dan guru sederajat dan saling

membantu dalam meningkatkan kemampuan dan sikap

profesionalnya.

b. Fokus supervisi klinis adalah pada perbaikan cara mengajar dan

bukan mengubah kepribadian guru.

c. Balikan supervisi klinis didasarkan atas bukti pengamatan dan

bukan atas keputusan penilaian yang tidak didukung oleh bukti

nyata.

Page 51: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

34

d. Bersifat kontruktif dan memberi penguatan (reinforcoment) pada

pola-pola dan tingkah laku yang berhasil daripada mencela dan

“menghukum” pola-pola tingkah laku yang belum berhasil.

e. Tahapan supervisi klinis merupakan suatu kontinuitas dan dibangun

atas dasar pengalaman masa lampau.

f. Supervisi klinis merupakan suatu proses memberi dan menerima

yang dinamis dimana supervisor dan guru merupakan teman

sejawat didalam mencari pengertian bersama dalam proses

pendidikan.

g. Tiap guru mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk

mengemukakan pokok-pokok persoalan, menganalisis cara

mengajarnya sendiri dan mengembangkan gaya mengajarnya.

h. Supervisor mempunyai kebebasan maupun tanggung jawab untuk

menganalisis dan mengevaluasi cara melakukan supervisi

sebagaimana kegiatan menganalisis cara mengajar guru.

i. Guru mempunyai prakarsa dan tanggung jawab dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola

pembelajaran.

j. Supervisor dan guru bersikap terbuka dalam mengemukakan

pendapat dan dilandasi saling menghargai kedudukan

masing-masing dan secara bersinergi untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran guru.

Page 52: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

35

Supervisi klinis, bantuan yang diberikan bukan bersifat intruksi

atau memerintah. Tetapi menciptakan hubungan manusiawi, sehingga

guru-guru memiliki rasa aman. Dengan timbulnya rasa aman

diharapkan adanya kesendian untuk menerima perbaikan.

Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan

dari guru sendiri karena beliau memang membutuhkan bantuan itu.

Tingkah laku yang dilakukan merupakan satuan integritas. Sehingga

terlihat kemampuan apa, ketrampilan apa yang spesifik harus

diperbaiki.

4. Manfaat Supervisi Klinis

Manfaat utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan

peningkatan kualitas pengajaran. Baik Franseth jane, maupun Ayer dalam

bukunya Sahertian yang berjudul konsep dasar dan teknik supervisi

pendidikan dalam rangka mengembangkan suberdaya manusia

mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina program

pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan

(Sahertian, 2008:21).

Supervisi juga bermanfaat mengoordinasi, menstimulasi, dan

mengarahkan pertumbuhan guru-guru, mengkoordinasikan semua usaha

sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman

guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, situasi belajar mengajar,

memberikan pengetahuan dan ketrampilan guru staf, mengintregasikan tujuan

pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan guru (Imron, 2011:12).

Page 53: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

36

Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.

Kebanyakan potensi-potensi tidak berkembang karena berbagai faktor. Baik

faktor objektif maupun fakor subjektif. Supervisi memberi dorongan

stimulasi dan membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan dalam

ketrampilan hal mengajar.

5. Tahapan Supervisi Klinis

Dalam mengadakan supervisi klinis, kepala sekolah hendaknya tetap

bekerja sesuai dengan koridor dan proses yang teratur. Koridor dan proses yang

teratur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan hubungan baik antara supervisor dengan guru yang

bersangkutan, agar makna supervisi ini menjadi jelas bagi guru

sehingga kerjasama dalam partisipasinya meningkat.

b. Merencanakan aspek perilaku yang akan diperbaiki serta pada sub

pokok bahasan.

c. Merencanakan strategi untuk observasi.

d. Mengobservasi guru mengajar, boleh memakai alat bantu.

e. Menganalisis proses belajar oleh supervisor dan guru secara

terpisah.

f. Merencanakan pertemuan, boleh juga dengan pihak ketiga yang

ingin mengetahui.

g. Melaksanakan pertemuan, guru diberi kesempatan menanggapi

cara kerja atau mengajar selama dibahas bersama.

Page 54: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

37

h. Membuat rencana baru bila aspek perilaku itu belum dapat

diperbaiki dan mengulangi dari langkah awal sampai akhir

(Pidarta, 2002:251).

Sedangkan Sahertian(2000:51) menyatakan ada tiga langkah dalam

supervisi klinis yaitu: pertemuan awal, observasi, dan pertemuan akhir.

Sedangkan Soetjipto dan Kosasi membuat lima langkah atau tahap dalam

supervisi klinis yaitu: perencanaan observasi, melaksanakan observasi,

melakukan analisis dan melakukan strategi, melakukan pembicaraan tentang

hasil supervisi, dan melakukan analisis (Soetjipto dan Kosasih, 1999:68).

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi klinis itu

berorientasi pada tiga hal: melakukan perencanaan secara mendetail termasuk

membuat hipotesis, melaksanakan pengamatan secara cermat atau

menganalisis hasil pengamatan serta memberikan umpan balik kepada guru

yang bersangkutan.

Berikut ini adalah langkah-langkah supervisi klinis yang dirangkum

dari pendapat Pidarta:

a. Pertemuan awal atau perencanaan yang terdiri dari:Menciptakan

hubungan yang baik dengan cara menjelaskan makna supervisi klinis

sehingga partisipasi guru meningkat.

1) Menemukan aspek-aspek perilaku apa dalam proses belajar

mengajar yang perlu diperbaiki.

2) Membuat skala prioritas aspek-aspek perilaku yang akan

diperbaiki.

Page 55: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

38

3) Membuat hipotesis sebagai cara atau bentuk perbaikan pada sub

topik bahan pelajaran tertentu.

b. Persiapan yang terdiri dari:

1) Bagi guru tentang cara mengajar yang baru hipotesis.

2) Bagi supervisor tentang cara dan alat observasi seperti tape

recorder, video, daftar cek, dan sebagainya.

c. Pelaksanaan yang terdiri dari:

1) Guru mengajar dengan tekanan khusus pada aspek-aspek

perilaku yang diperbaiki.

2) Supervisor mengobservasi.

3) Menganalisis hasil mengajar secara terpisah.

d. Pertemuan akhir::

1) Guru memberikan tanggapan, penjelasan atau pengakuan.

2) Supervisor memberi tanggapan atau usulan.

3) Menyimpulkan bersama hasil yang telah dicapai: hipotesis

diterima, ditolak, atau direvisi.

4) Menentukan rencana berikutnya

5) Mengulangi memperbaiki aspek yang tadi

6) Meneruskan untuk memperbaiki aspek-aspek yang lain

(Pidarta,2002:252-253).

Page 56: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

39

Langkah-langkah tersebut merupakan bentuk upaya supervisor untuk

meningkatkan kinerja para guru. Karena supervisor merupakan pimpinan

bagi para guru yang akan mengevaluasi dan membina. Melalui

langkah-langkah tersebut diharapkan mampu mencetak generasi yang unggul

dan berakhlak mulia. Sebagai pemimpin supervisor harus benar-benar

memperhatikan kondisi riil dilapangan.

Kepemimpinan merupakan aspek penting dari pekerjaan supervisor. Para

supervisor bertanggung jawab atas kualitas kinerja para guru yang

dipimpinnya. Oleh sebab itu, kemampuan memimpin sangat diperlukan untuk

mengemban tanggung jawab itu. Prinsip dari kepemimpinan itu sebenarnya

telah lama dikenal dalam sejarah umat manusia. Kepemimpinan merupakan

salah satu faktor penentu bagi berhasil tidaknya pencapaian tujuan. Dapat

dinyatakan bahwa kempampuan supervisor untuk memimpin guru akan

sangat dipengaruhi produktivitas unit kerja.

6. Bentuk-Bentuk Supervisi Klinis

ada 3 macam bentuk supervisi:

a. Supervisi Akademik

Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah

akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan

kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses

mempelajari sesuatu.

Page 57: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

40

b. Supervisi Administrasi

Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek

administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar

terlaksananya pembelajaran.

c. Supervisi Lembaga

Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek

yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan

nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya:

Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.

(http://www.infodiknas.com, dikutip 23 Februari 2015)

Supervisi akademik, administrasi dan lembaga merupakan

suatu rangkaian dalam suatu pendidikan, sehingga ketiganya tidak bisa

dipisahkan. Perbaikkan supervisi diarahkan untuk memperbaiki

pengajaran. Perbaikkan pengajaran harus dimulai dengan pembinaan dan

pengembangan kurikulum yang menjadi sumber materi sajian pelajaran

untuk meningkatkan intelektualnya (akademis).

Mengajar tidak hanya sekedar mengkomunikasikan pengetahuan

agar diketahui subjek didik, tetapi mengajar harus diartikan menolong si

pelajar agar dapat belajar. Maka dari itu harus dipersiapkan segala hal

yang berhubungan dengan pembelajaran seperti materi, media, ataupun

kelengkapan lainnya (administrasi).

Page 58: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

41

Pengakuan dan penghargaan atas prestasi merupakan salah satu

sebab seorang guru mau bekerja ialah bila timbul hasrat untuk diakui.

Guru akan merasa bangga kalau ia merasa bahwa dia dipercaya dan

diikutsertakan dalam staf. Hasrat untuk ambil bagian dalam bekerja sama

adalah hasrat asasi manusia, yaitu kemerdekaan, kebebasan bertindak,

merasa bahwa seseorang itu penting dalam satu kelompok. Ikut ambil

bagian dalam menyusun dan menetukan kebijakan sekolah mempunyai

nilai tambah yaitu guru merasa penting, sebab dia menyumbang

pendapat dalam mengambil keputusan (lembaga).

C. Supervisi Pendidikan Agama Islam

Supervisi pendidikan agama Islam dapat dikatakan juga sebagai

pengawasan pendidikan agama Islam. Pengawasan tersebut dilakukan oleh

para supervisor yang telah ditunjuk.

Pengawas pendidikan agama Islam adalah pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Kementrian Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan

wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah umum

dan penyelenggaraan pendidikan di madrasah dengan melaksanakan penilaian

dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan manajemen pada satuan

pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah( Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, Panduan Tugas jabatan Pengawas pendidikan

agama Islam Jakarta: Kementrian agama RI,1999 hal 9).

Page 59: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

42

Selain pengawas pendidikan agama Islam yang telah ditunjuk oleh

pejabat yang berwenang yang ada dalam kementerian agama, supervisi

pendidikan agama Islam juga dilakukan oleh kepala sekolah, karena kepala

sekolah adalah seorang yang bertanggung jawab atas bawahannya, sehingga

tugas membimbing bawahannya adalah tanggung jawab kepala sekolah dan

pengawas adalah orang yang bertanggung jawab atas terlaksanaannya

kegiatan supervisi, akan tetapi pada pelaksanaannya bekerja sama dengan

pihak-pihak yang telah diberi kewenangan seperti guru senior, wakil kepala

sekolah dan yang lainnya. Tujuan dari kepengawasan pendidikan agama

Islam di sekolah umum adalah membantu meningkatkan efesiensi dan

efektifitas pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah umum yang

meliputi TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB baik negeri maupun swasta di

lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dengan demikian supervisi klinis pendidikan agama Islam adalah

kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh supervisor pendidikan agama Islam

dengan memberikan arahan, bimbingan, bantuan dan penilaian untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pendidikan agama Islam

di sekolah.

Page 60: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

43

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. SMP N 3 KEDU

1. Gambaran Umum SMP N 3 KEDU

a. Tinjauan Historis

Sejarah berdirinya SMP Negeri 3 Kedu tepatnya diawali

dengan berdirinya tempat yang memiliki luas tanah 7.478 m2 dan

luas bangunan 837,04 m2. Bangunan sekolah ini berdiri pada tahun

1998 dan beroperasi sejak tanggal 1 Juli 1998, yang diresmikan

oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Kepala Sekolah pertama kali untuk SMP Negeri 3

Kedu diampu oleh Bapak Djojok Suhardono selaku Kepala SMP

Negeri 3 Kedu. Beliau mengampu SMP Negeri 3 Kedu mulai

periode Juli 1998 sampai dengan Juli 2000.

Tabel 1. Nama Pejabat Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kedu

No

N a m a

Dari sampai dengan

1. Drs. Djojok Suhardono 1998 s/d 2000 2. Muji Waluyo, S.Pd 2000 s/d 2004 3. Mardjaenah, S.Pd 2004 s/d 2008 4. Achmad Rozikin, S.Pd 2008 s/d 2012 5. Drs. Rupadi 2012 s/d sekarang

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

43

Page 61: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

44

Sejak periode pertama sampai periode sekarang SMP

Negeri 3 Kedu memiliki kemajuan. Baik dalam kualitas maupun

kuantitas mutu pendidikan. Kemajuan ini dapat dilihat sejak dua

periode sebelum Drs. Rupadi yakni Mardjaenah, S.Pd. Beliau

menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kedu mulai

periode 2004 s/d 2008. Berbagai kemajuan yakni penataan

gedung sekolah, peningkatan kinerja guru dan karyawan sekolah

beliau galakkan. Mardjaenah, S.Pd lahir di Magelang 28 Februari

1950, menjabat selama 4 tahun berbagai prestasi dan kemajuan

diantaranya pembangunan gedung-gedung sekolah, laboratorium,

serta penataan sekolah dengan mutu dan kualitas yang meningkat.

Periode 2012/2013, kepala sekolah dijabat oleh Bapak Drs.

Rupadi. Beliau disiplin dalam menjalankan tugas-tugas sebagai

pegawai.

Page 62: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

45

b. Visi dan misi

1) Visi Sekolah

“Terciptanya siswa yang cerdas, terampil dan berakhlak

mulia”

2) Misi Sekolah

a) Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif

dan efisien;

b) Menumbuhkan semangat berkompetensi antar siswa;

c) Mendorong peningkatan potensi siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler khususnya olah raga, kepramukaan dan

kesenian;

d) Mengadakan ketrampilan khusus yang bersifat

produktif;

e) Melaksanakan kegiatan keagamaan di sekolah;

f) Meningkatkan budaya bersih dan disiplin.

(Observasi melihat di papan tanggal 11 November

20014).

c. Letak Geografis.

SMP Negeri 3 Kedu merupakan salah satu sekolah yang

berada di Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten

Temanggung. SMP Negeri 3 Kedu berlokasi di sebelah akses

Page 63: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

46

jalan utama yang menghubungkan arah jalan Desa Kutoanyar,

Desa Kundisari ke arah Desa Karangtejo, Kedu dan

Temanggung, berada dalam Kecamatan Kedu yang mempunyai

letak geografis sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Ngebrak

dan sebelah timur berbatasan dengan Dusun Ngletih, sebelah

selatan berbatasan dengan Dusun Salam dan sebelah utara

berbatasan dengan Dusun Sambung. Walaupun SMP Negeri 3

Kedu berada di daerah desa pinggiran, namun ketenangan

kegiatan belajar mengajar cukup nyaman dengan didukung

fasilitas belajar yang memadai.

Dengan luas tanah 7.478 m2 SMP Negeri 3 Kedu pada

tahun 2012/2013 memiliki 10 rombel yang terdiri dari: 3 rombel

untuk kelas VII dengan jumlah siswa 87 orang, 3 rombel untuk

kelas VIII dengan jumlah siswa 80 orang, dan 4 rombel untuk

kelas IX dengan jumlah siswa 94 orang.

d. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten

Temanggung yang sekarang adalah Bapak Drs. Rupadi. Dalam

melaksanakan tugas, Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala

Sekolah, Ketua-Ketua Urusan, Guru, TU dan Karyawan, dan

yang tidak kalah penting adalah Komite Sekolah yang turut

Page 64: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

47

mengawasi arah kebijakan pengembangan sekolah. Untuk lebih

jelasnya, struktur organisasi SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten

Temanggung disajikan pada gambar berikut:

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

e. Data Sekolah

a. Nama penyelenggara Sekolah : Dinas Pendidikan

b. Nama Sekolah : SMP N 3 Kedu.

c. NSS/NIS/NSM : 201032307067.

d. NPSN : 20321454.

Page 65: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

48

e. Status : Negeri.

f. Tahun didirikan : 1998.

g. Tahun Beroperasi : 1988

h. No. dan tanggal pengesahan : Lk/3.c/554/Pgm/SMP./1998

i. Alamat : Desa Mergowati

j. Telepon : 0293553784

k. Email : [email protected]

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

f. Data Luas Lahan, Bangunan Sekolah dan setatus tanah

a. Status tanah : Bersertifikat / hak milik.

b. Surat kepemilikan tanah : Wakaf.

c. Luas keseluruhan : 7.478 m2

~ L = 7.478 m2 Nomor Sertifikat :

368 / 1999

d. Status bangunan : Milik

e. Surat ijin bangunan : No.-

f. Luas bangunan : 837,04 m2

Luas tanah yang pakai lainya : 837,04 m2

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

Page 66: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

49

g. Data Akreditasi

a. Jenjang : Terakreditasi A.

b. Kode SK : Dp. 004063.

c. Tempat, tanggal SK : Semarang, 30 Agustus 2009.

d. Tahun Berlaku : Mulai Tahun Ajaran 2009/2010 s.d 2013/2014.

e. Lembaga SK : Badan Akredetasi Nasional Sekolah/Sekolah

(BAN-S / M)

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

h. Data siswa tahun ajaran 2014-2015

Siswa merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya

proses pembelajaran di kelas, baik intrakurikuler maupun

ekstrakurikuler. Berbeda dengan intrakurikuler, kegiatan

ekstrakurikuler cenderung lebih membebaskan siswa untuk

mengembangkan bakat dan kemampuannya sesuai dengan

ketrampilan dan keahlian yang dimiliki siswa. Siswa bebas

memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah sesuai

dengan bakat dan minatnya masing-masing. Siswa wajib

mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

sekolah, bahkan siswa boleh mengikuti lebih dari satu kegiatan

ekstrakurikuler dengan catatan siswa dapat membagi waktu

dengan sebaik-baiknya.

Page 67: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

50

Jumlah siswa SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten

Temanggung dari tahun ke tahun agak berkurang karena

berdirinya sekolah baru yaitu SMP IT Kedu. Hal ini merupakan

tantangan yang berat bagi SMP Negeri 3 Kedu agar tetap eksis.

Karena masyarakat Mergowati dan sekitarnya sangat agamis

sehingga lebih memilih SMP IT untuk putra putri mereka. Untuk

jumlah rombel masih tetap 10 rombel hanya yang berubah adalah

tingkatnya. Pada tahun ajaran 2014/2015 dapat dijabarkan sebagai

berikut: (a) Kelas VII ( terdiri dari 3 rombel ), berjumlah 87

siswa; (b) Kelas VIII ( terdiri dari 3 rombel ), berjumlah 80 siswa;

(c) Kelas IX 9 terdiri dari 4 rombel ), berjumlah 94 siswa.

Sehingga total jumlah siswa SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten

Temanggung pada tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 261 siswa.

Berdasarakan jumlah kelas maupun rombel, data dan jumlah

siswa SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten Temanggung dalam 3

tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Tenaga Pendidik dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 3

Kedu

Tahun Ajaran

Jml Pendftr

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

(Kls 7+8+9)

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Romb

el

Jml Siswa

Jml Rbl

Page 68: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

51

2012/ 2013

103 100 3

106 3 83 4 289 10

2013/ 2014

84 84 3 99 3 102 4 285 10

2014/ 2015

87 87 3 80 3 94 4 261 10

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

i. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru SMP Negeri 3 Kedu berjumlah 20 orang, yang

memiliki latar belakang pendidikan lulus akademi atau perguruan

tinggi. Selain tenaga pendidik terdapat juga tenaga pendukung.

Staf Tata Usaha berjumlah 6 orang, untuk tenaga pustakawan dan

laboran masih diampu oleh guru mata pelajaran. Baik tenaga

pendidik maupun tenaga pendukung berupaya memberikan yang

terbaik demi peningkatan mutu dan kualitas SMP Negeri 3 Kedu

Kabupaten Temanggung.

Peran guru dalam proses pembelajaran diantaranya

sebagai pendidik, contoh atau teladan bagi siswa, pengajar

administrator. Guru harus memiliki kompetensi-kompetensi

tertentu dalam dunia pendidikan. Selain itu, dalam mengajar

hendaknya guru memiliki metode-metode tertentu karena sangat

penting bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 69: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

52

Tabel 3. Tenaga Pendidik dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 3

Kedu

DAFTAR NAMA GURU DAN PEGAWAI SMP NEGERI 3 KEDU

No Nama Lengkap NIP PANGKAT/GOL MENGAJAR

1 Drs RUPADI 19661204 199702 1 001 Pembina / IV A Kep Sek / PKN

2 Ngademi, S.pd 19600725 198403 1 004 Pembina / IV A Bahasa Inggris

3 Prawoto 19660815 199203 1 008 Pembina / IV A Matematika

4 Sri Nuraeni, S.pd 19710119 199402 2 001 Pembina / IV A Seni Budaya

5 Dra. Isnadiyah 19660227 200012 2 001 Pembina / IV A PKN

6 Drs. Purwantoro 19621221 200012 1 001 Pembina / IV A IPA

7 Ratih Setyowati, S.pd 19710603 200501 2 008 Penata / III D Penjasorkes

8 Yeni Hartini, S.pd 19730911 200501 2 006 Penata / III D IPA

9 Asmawati, S.Pd 19781108 200604 2 015 Penata / III C Matematika

10 Yuli Kristiana, S.Pd 19700724 200701 2 011 Penata / III C IPS

11 Erna Rakhmawati, S.pd 19741029 200701 2 012 Penata / III C Bahasa Indonesia

12 M Yusuf, S.Pd 19760204 200701 1 006 Penata / III C Bahasa Inggris

13 Ismiyatun, S.Pd 19760816 200701 2 013 Penata / III C IPS

14 Sri Lestari, S.Pd 19680417 200801 2 010 Penata Muda Tk 1 / III B IPS

15 Ika Setiyaningrum, S.Kom 19840902 201001 2 020 Penata Muda Tk 1

/ III B TIK

16 Budi Wiyoto B, S.Pd 19860926 201001 1 012 Penata Muda Tk 1 / III B Bahasa Jawa

17 Rusdiyastati 19690109 200701 2 013 Penata Muda / III A IPS

18 Sri Redjeki, S.Pd 19700217 200604 2 220 Penata / III C Bahasa Indonesia

19 Ani Gunarti,S.Pd _ _ BP

20 Rommi Haryuni,S.PdI _ _ PAI

21 Sri Sugiyarti 19570922 198602 2 004 Penata Muda Tk 1 / III B Ka TU

Bersambung . . .

Page 70: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

53

Sambungan . . . .

22 Ahmad Saefudin , SE _ _ TU

23 Fitri Widariyani, SE _ _ TU

24 Pujo Nirwanto _ _ TU

25 Riswanto _ _ Penjaga

26 Sugito _ _ Penjaga

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

j. Fasilitas SMP N 3 Kedu

Sarana dan prasarana sekolah penting untuk menunjang

proses pembelajaran. Ada ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang tata usaha, ruang UKS, mushola, ruang OSIS, ruang

ketrampilan, ruang koperasi, ruang perpustakaan, ruang BP/BK,

dan kantin. ruang laboratorium terdiri dari laboratorium IPA dan

laboratoriun komputer. Ruang Ketrampilan untuk sementara

untuk menyimpan seperangkat alat drum band, seperangkat alat

band, gitar elektrik, bas elektrik, sound, mixer, sound kontrol,

keyboard, gitar akustik, seperangkat alat rebana, karena SMP

Negeri 3 Kedu belum memiliki ruang / studio musik.

Sarana prasarana untuk alat drum band dan alat musik

rebana merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten

Temanggung. Baik berupa alat musiknya sampai kostum yang

dipakai pada saat tampil. Untuk penyimpanan peralatan drum

band dan peralatan rebana masih di ruang ketrampilan, karena

Page 71: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

54

belum ada ruang khusus untuk musik atau studio musik.

Meskipun disimpan di ruang ketrampilan tetapi untuk

keamanannya tetap terjaga.

Lokasi SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten Temanggung juga

merupakan hostpot area sehingga memungkinkan siswa dapat

memperoleh informasi lewat internet. Dengan adanya hotspot

area, diharapkan siswa untuk lebih termotivasi dan tekun dalam

pencarian segala komponen, atau materi yang mendukung tujuan

dari kegiatan belajar mengajar. SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten

Temanggung melaksanakan pembelajaran secara intrakurikuler

dan ekstrakurikuler. Kegiatan belajar intrakurikuler telah diatur

dan ditetapkan dalam Garis Besar Program Pembelajaran

(GBPP), sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan

tambahan di luar jam pelajaran untuk menyalurkan bakat dan

minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 3 Kedu

Kabupaten Temanggung antara lain: Sepak Bola, Volley Ball,

Futsal, Sepak Takraw, Pencak Silat, Tari, Rebana, Pramuka dan

Paduan Suara.

.

Page 72: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

55

Berikut adalah data ruang kelas di SMP Negeri 3 Kedu

Kabupaten Temanggung.

Tabel 4. Data Ruangan Kelas SMP Negeri 3 Kedu

JumlahRuangKelasAsli (d) Jmlh ruang lain yang digunakan untk ruang kls

Jmlh ruang yang

digunakan untuk ruang kls

Ukuran

7x9m2

(a)

Ukuran

>63M2

Ukuran

< 63M2

Juml

d=(a+b+c)

Ruang

Kelas

10

-

-

10

Jumlah ruang

Yaitu -

10

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

Tabel 5. Data Ruangan SMP Negeri 3 Kedu

No Jenis Ruangan Jumlah

( buah)

Ukuran (m2)

1 Ruang Kelas 10 8 x 9

2 Ruang Perpustakaan 1 7 x 11

3 Ruang Ketrampilan 1 7 x 14

4 Ruang Lab IPA 1 7 x 12

5 Ruang Lab Komputer 1 7 x 12

6 Ruang Kep. Sek. 1 5 x 4

7 Ruang Guru 1 9 x 7

Page 73: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

56

(Arsip SMP N 3 Ked

Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

Tabel 6. Data sanitasi dan air bersih

No Ruang/Fasilitas Jml Ruang Jml M2

1 WC Siswa Putra 4 10

2 WC Siswa Putri 3 10

3 WC Guru 2 8

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

8 Ruang TU 1 6 x 6

9 Ruang BP/BK 1 2 x 7

10 Ruang UKS 1 3 x 4

11 Ruang Penjaga 1 5 x 6

12 Ruang Ibadah 1 7 x 8

13 Ruang Kantin 1 2 x 3

14 Ruang Dinas KS 1 6 x 7

15 Ruang Lab Bahasa - -

Page 74: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

57

Tabel 7. Data Alat Penunjang Kegiatan Pembelajaran

No Jenis Jml/ Set/buah

1 Bhs. Indonesia 2 kamus

2 Matematika 2 set

3 IPA Fisika 1 paket

4 IPA Biologi 1 paket

5 IPS 1 paket

6 Bhs. Inggris 5 kamus

7 OHP 1

8 Proyektor 3

9 Sound System 1

10 Komp. Desktop 20

(Arsip SMP N 3 Kedu, 11 November 2014)

k. Keunggulan dan kelemahan

1) Keunggulan

SMP N 3 Kedu memiliki beberapa keunggulan

diantaranya adalah 80% guru pendidiknya adalah PNS. Jadi

semua guru bisa fokus mengajar tanpa ada beban ekonomi.

Page 75: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

58

2) Kelemahan

Letak SMP N 3 Kedu berada di desa yang agak jauh dari

pusat kota Kecamatan. Sehingga orang tua dari peserta didik

SMP N 3 Kedu ini masih banyak sekali yang kurang

kesadarannya akan pendidikan. Disini dapat terlihat dari

absensi siswa yang masih banyak sekali alpha.

2. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP

N 3 Kedu Kabupaten Temanggung dipereh data sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung

Data mengenai pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten

Temanggung diperoleh dengan cara wawancara yang mendalam

terhadap para responden. Terutama dengan para responden yang

terlibat langsung dengan supervisor dalam melaksanaan supervisi

klinis. Disamping itu data juga didapatkan dari hasil observasi

lapangan dan studi dokumentasi. Seluruh data yang didapat oleh

peneliti, yakni diterima dari responden atau informan data

penelitian ini. Hasil analisis data tersebut akan dipaparkan dalam

topik selanjutnya.

Page 76: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

59

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang harus diajarkan

kepada anak sedini mungkin. Hal ini dikarenakan pendidikan

agama adalah modal awal untuk membentuk moral anak. Oleh

karena itu, guru agama sebagai subjek pembelajaran yang

memiliki tanggung jawab terhadap para siswanya hendaknya

dapat menggunakan pendidikan agama ini untuk membentuk

pribadi siswa yang berakhlak mulia. Akan tetapi tugas yang

dilakukan oleh guru tersebut, hendaknya juga tidak terlepas dari

proses bimbingan dan arahan dari seorang supervisor (disebut

juga dengan supervisi). Hal ini sangatlah dibutuhkan dalam dunia

pendidikan, karena dalam dunia pendidikan guru tidak akan

berhasil jika ia bekerja sendirian. Seorang guru sangat

membutuhkan bimbingan dari supervisor untuk perbaikan dan

penyempurnaan dalam proses pembelajaran yang sering disebut

dengan supervisi klinis.

Dalam pelaksanaannya di SMP N 3 Kedu Kabupaten

Temanggung menurut keterangan yang diberikan oleh Drs.

Rupadi selaku kepala sekolah SMP N 3 Kedu Kabupaten

Temanggung bahwa:

“Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh tim supervisi, dan

pelaksanaanya dilakukan diawal tahun pelajaran baik itu semester

Page 77: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

60

satu ataupun dua. Adapun hal yang disampaikan kepada setiap

guru tentang perangkat pembelajaran yang harus dibuat. Seperti

RPP, Silabus dan program- program jangka panjang dan pendek.

Biasanya program dibuat diawal tahun dan pelaksanaanya ini

dalam satu tahun 2 kali, ditiap awal semester. Diawal tahun

disampaikan kepada semua guru dan pelaksanaanya dilakukan

pada semester genap dan ganjil. Pastinya perangkat supervisi

meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Saya

juga terkadang melakukan sidak kunjungan langsung di setiap

kelas untuk melihat kinerja guru-guru tersebut apakah mampu

ataukah masih akan ada kekurangan. Setelah mengadakan

kunjungan kelas saya mengadakan pembicaraan invidual didalam

ruangan saya agar supaya tidak diketahui oleh guru lainya untuk

mengevaluasi dan juga rapat rutin guru (hasil wawancara dengan

Bapak Rupadi selaku kepala Sekolah. 4 Maret 2015).

Artinya bahwa supervisi yang dilakukan sudah dijadwalkan

dengan baik. Hal itu dapat dilihat disetiap awal semester dan selalu

dilakukan dalam hal administrasi sekolah maupun proses belajar

mengajarnya atau secara akademik yang meliputi persiapan,

pelaksanaan dan evaluasi. Hal berbeda dikatakan oleh Bapak

Prawoto selaku waka kurikulum yang menjelaskan,

Page 78: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

61

“Model yang kami gunakan adalah perkunjungan kelas ketika guru

sedang mengajar dengan itu kami akan mengetahui kekurangan

dan kelebihan dari masing-masing guru, selain menggunakan

model kunjungan kelas model yang digunakan adalah percakapan

pribadi, dimana guru yang bersangkutan saya panggil keruangan

saya dan kita mengevaluasi apa kelebihan dan kekurangannya.

Supervisi ini dilakukan 2 kali dalam satu tahun. Yang jelas prinsip

utama adalah kedisiplinan guru. Sesuai dengan karakternya

masing-masing.”(hasil wawancara dengan Bapak Prawoto. 4 maret

2015).

b. Kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung

Faktor penghambat atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

supervisi di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung, sesuai dengan

wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah yaitu:

“Kendala yang ditemui dengan model kunjungan kelasini adalah

siswa kurang berkosentrasi, karena tim supervisi masuk kedalam kelas

ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, mengenai pelaksanaan

supervisi guru kurang disiplin, kurangnya persiapan guru ketika

supervisi dilakukan. Seperti halnya RPP yang belum dibikin dan

kurang lengkap, kurangnya pengetahuan guru tentang pengelolaan

Page 79: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

62

kelas dan juga terkadang guru itu tau kekurangannya tetapi tidak mau

berusaha untuk merubahnya”.(hasil wawancara dengan Bapak rupadi

selaku kepala Sekolah. 4 maret 2015).

Meskipun supervisi telah dijadwalkan, namun dalam tahap

pelaksanaan masih juga ada kendala. Hal yang terjadi disebabkan

karena persiapan guru dalam mengajar masih kurang lengkap. Seperti

halnya RPP yang seharusnya dibuat sebelum proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung, akan tetapi pada kenyataanya ada juga guru

yang belum membuat sesuai aturan yang telah dibuat oleh lembaga.

Ditambah lagi guru yang mengetahui kekurangannya tapi mereka

enggan melakukan perbaikkan.

Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Prawoto, sesuai dengan

wawancara yang dilakukan dengan bapak Prawoto yaitu:

“Karena supervisor masuk ke dalam kelas jadi, kendala yang sering

saya temui adalah siswa itu kurang konsentrasi dalam kegiatan

belajar mengajar, dan ketika menggunakan model percakapan pribadi

kendala yang sering kami temui adalah terlalu banyak waktu yang

digunakan. (hasil wawancara dengan Bapak Prawoto 4 Maret 2015).

Page 80: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

63

c. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung

Setelah adanya pelaksanaan supervisi klinis maka harus

diadakan tindak lanjut untuk memperbaiki kekurangan yang ada

agar lebih baik. kepala sekolah sekolah SMP N 3 Kedu Kabupaten

Temanggung mengatakan bahwa:

“Biasanya saya panggil ke ruangan saya mbak, jadi ada interaksi

langsung antara saya dengan guru yang bersangkutan dan saya

sampaikan setiap ada rapat dengan dewan guru tentang hasil

temuan saya. Hal pertama yang saya lakukan adalah bertemu

langsung dengan guru yang bersangkutan, kedua berita

pembinaan secara tertulis, dan batasan waktu pembinaan

disesuaikan dengan kasusnya. Yang pasti saya harus punya

catatan-catatan dan bukti itu harus ada dan kedua belah pihak

yang pasti guru itu harus tahu hasil dari pelaksanaan supervisi.

Komunikasi dengan guru yang bersangkutan, pengamatan

langsung pembelajaran dikelas apabila perlu ditindak lanjuti maka

segera dilakukan dan sebaliknya, idialnya pelaksanaan bimbingan

dilakukan dengan cara individu dan kelompok”.(hasil wawancara

dengan Bapak Rupadi selaku kepala sekolah. 4 Maret 2015).

Page 81: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

64

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa tindak

lanjut yang dilakukan untuk pembinaan guru dilakukan secara

kekeluargaan supaya tidak ada pihak yang tersinggung dan

tidak ada pihak lain yang mengetahui dengan memanggil orang

yang bersangkutan secara langsung, walaupun terkadang juga

dilakukan secara kelompok.

B. SMP N 2 KEDU

1. Gambaran Umum SMP N 2 KEDU

a. Tinjauan Historis

Sejarah berdirinya SMP Negeri 2 Kedu tepatnya diawali

dengan berdirinya tempat yang memiliki luas tanah 12.040 m2 dan

luas bangunan 2.875 m2. Bangunan sekolah ini berdiri pada tahun

1990 dan beroperasi sejak tanggal 1 Juli 1990, yang diresmikan

oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Kepala Sekolah pertama kali untuk SMP Negeri 2

Kedu diampu oleh Bapak Juwariyanto selaku Kepala SMP Negeri 2

Kedu. Beliau mengampu SMP Negeri 2 Kedu mulai periode Juli

1990 sampai dengan Juli 1994.

Page 82: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

65

Tabel 1. Nama Pejabat Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kedu

No

N a m a

Dari sampai dengan

1. Drs. Juwariyanto 1990 s/d 1994 2. Drs. Martono 1994 s/d 1997 3. Muslikhin, S.Pd 1997 s/d 2000 4. Drs. Murwanto 2000 s/d 2004 5. Drs. Suyono 2004 s/d 2006 6. Mahsun B, S.Pd 2006 s/d 2009 7. Heru Setyo Aji, S.Pd 2009 s/d 2012 8. Sugi S, S.Pd, M.Pd 2012 s/d Sekarang

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

b. Visi dan misi

1) Visi Sekolah

“Melejitnya kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual

menuju generasi mandiri dan kompetitif berwawasan nasional

dan internasional.”

2) Misi Sekolah

a) Mewujudkan pribadi-pribadi warga sekolah yang cerdas

dan mandiri serta mampu bersaing di tingkat nasional

maupun internasional;

b) Mewujudkan pribadi-pribadi warga sekolah yang memiliki

budaya nasional dan mampu mengadopsi serta

mengadaptasi budaya global;

c) Mengembangkan fasilitas dan sumber belajar sekolah yang

berstandar internasional;

Page 83: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

66

d) Mewujudkan keorganisasian dan managemen sekolah yang

solid berstandar internasional;

e) Mewujudkan partisipasi mbakyarakat guna mendukung

program sekolah;

f) Mewujudkan sistem penilaian berstandar internasional.

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

c. Letak Geografis.

SMP Negeri 2 Kedu merupakan salah satu sekolah yang

berada di Desa Gondangwayang, Kecamatan Kedu, Kabupaten

Temanggung. SMP Negeri 2 Kedu berlokasi di sebelah akses

jalan utama yang menghubungkan arah jalan dari Kecamatan

Kedu menuju Kecamtan Jumo Walaupun SMP Negeri 2 Kedu

berada di daerah desa pinggiran, namun ketenangan kegiatan

belajar mengajar cukup nyaman dengan didukung fasilitas belajar

yang memadai.

Dengan luas tanah 12.040 m2 SMP Negeri 2 Kedu pada tahun

2013/2014 memiliki 18 rombel yang terdiri dari: 6 rombel untuk

kelas VII dengan jumlah siswa 146 orang, 6 rombel untuk kelas

VIII dengan jumlah siswa 131 orang, dan 6 rombel untuk kelas

IX dengan jumlah siswa 133 orang.

Page 84: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

67

d. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kedu Kabupaten

Temanggung yang sekarang adalah Bapak Sugi,S.Pd,M.Pd.

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil

Kepala Sekolah, Ketua-Ketua Urusan, Guru, TU dan Karyawan,

dan yang tidak kalah penting adalah Komite Sekolah yang turut

mengawasi arah kebijakan pengembangan sekolah.

e. Data Sekolah

a. Nama penyelenggara Sekolah : Dinas Pendidikan

b. Nama Sekolah : SMP N 2 Kedu.

c. NSS/NIS/NSM : 201032307066.

d. NPSN : 20321453.

e. Status : Negeri.

f. Tahun didirikan : 1990.

g. Tahun Beroperasi : 1990

h. No. dan tanggal pengesahan : Lc/2.c/256/PGM/SMP/1990

i. Alamat : Desa Gondangwayang

j. Telepon : 02935528681

k. Email : [email protected]

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

Page 85: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

68

f. Data Luas Lahan, Bangunan Sekolah dan setatus tanah

a. Status tanah : Bersertifikat / hak milik.

b. Surat kepemilikan tanah : Wakaf.

c. Luas keseluruhan : 12.040 m2

~ L = 12.040 m2 Nomor Sertifikat :

P15 / 1990

d. Status bangunan : Milik

e. Surat ijin bangunan : No.-

f. Luas bangunan : 2.875 m2

Luas tanah yang pakai lainya : 7.281 m2

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

g. Data Akreditasi

a. Jenjang : Terakreditasi A.

b. Kode SK : 034/01/2011

c. Tempat, tanggal SK : 27/10/2011.

d. Tahun Berlaku : Mulai Tahun Ajaran 2011/2012 s.d 2015/2016.

e. Lembaga SK : Badan Akredetasi Nasional Sekolah/Sekolah

(BAN-S / M)

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

Page 86: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

69

h. Data siswa tahun ajaran 2013-2014

Jumlah siswa SMP Negeri 2 Kedu Kabupaten

Temanggung relative stabil. Untuk jumlah rombel masih tetap 18

rombel hanya yang berubah adalah tingkatnya. Pada tahun ajaran

2014/2015 dapat dijabarkan sebagai berikut: (a) Kelas VII (terdiri

dari 6 rombel ), berjumlah 146siswa; (b) Kelas VIII (terdiri dari 6

rombel ), berjumlah 132 siswa; (c) Kelas IX 9 terdiri dari 6

rombel ), berjumlah 132 siswa. Sehingga total jumlah siswa SMP

Negeri 2 Kedu Kabupaten Temanggung pada tahun ajaran

2014/2015 sebanyak 408 siswa. Berdasarakan jumlah kelas

maupun rombel, data dan jumlah siswa SMP Negeri 2 Kedu

Kabupaten Temanggung dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai

berikut:

Tabel 2. Tenaga Pendidik dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 2

Tahun Ajaran

Jml Pendftr

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

(Kls 7+8+9)

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Romb

el

Jml Siswa

Jml Rbl

2012/ 2013

128 128 6

121 6 134 6 383 18

2013/ 2014

152 136 6 129 6 131 6 396 18

2014/ 2015

178 144 6 132 6 132 6 408 18

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

Page 87: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

70

i. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru SMP Negeri 2 Kedu berjumlah 46 orang, yang

memiliki latar belakang pendidikan lulus akademi atau perguruan

tinggi. Selain tenaga pendidik terdapat juga tenaga pendukung.

Staf Tata Usaha berjumlah 8 orang, untuk tenaga pustakawan dan

laboran masih diampu oleh guru mata pelajaran. Baik tenaga

pendidik maupun tenaga pendukung berupaya memberikan yang

terbaik demi peningkatan mutu dan kualitas SMP Negeri 2 Kedu

Kabupaten Temanggung.

Peran guru dalam prsoses pembelajaran diantaranya

sebagai pendidik, contoh atau teladan bagi siswa, pengajar

administrator. Guru harus memiliki kompetensi-kompetensi

tertentu dalam dunia pendidikan. Selain itu, dalam mengajar

hendaknya guru memiliki metode-metode tertentu karena sangat

penting bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Tabel 3. Tenaga Pendidik dan Staf TU SMP Negeri 2 Kedu

NO NAMA JABATAN 1 Sugi S, S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah 2 Dra ASTUTI HARNAWATI GURU 3 PUDJI HASTUTI,S.pd GURU 4 SUGIYONO,S.pd GURU 5 Drs.HERMINANTO EKO P. GURU

Page 88: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

71

6 HERIYATUN,S.pd GURU 7 HERI WIBOWO GURU 8 HENI PRASTUTI,S.pd GURU 9 SISPRIYATININGSIH,S.pd GURU 10 NUNG ROHIMATUL RF,S.pd GURU 11 WIYATI,S.pd GURU 12 TRI HADI WIJANARKO,S.pd GURU 13 WIDI HERMAWAN,S.pd GURU

14 Dra.NGAININ TASNIM GURU 15 SLAMET SUPENI,S.pd GURU 16 FARIDA AZIZAH,S.pd GURU 17 TUMPUK SUSILOWATI,S.pd GURU 18 BUDI LESTARI,S.pd, M.pd GURU 19 NANANG HARYANTO,S.pd GURU 20 RENI SUSANTI,S.pd GURU 21 HARDIYANTI,S.pd GURU 22 IRAWATI SAROFAH,S.pd GURU 23 CAHYANINGTYAS,S.pd GURU 24 Dra.ENDANG PUJI ASTUTI GURU 25 AGUNG WIDIYANTO,S.pd GURU 26 RINA DWI KUSUMAWATI,S.pdi GURU 27 HAFID ABD,S.pdi GURU 28 NUR EFENDI,S.pd GURU 29 ALI NUR MA’RUF,S.pd GURU 30 WINARNI KTU 31 INSIYAH STAF TATA USAHA 32 MUHSON AFIFI STAF TATA USAHA 33 NUR AFENDY STAF TATA USAHA 34 RATINGSIH STAF TATA USAHA 35 WAHYU PRATIWI PERPUSTAKAAN 36 SUYANTO PENJAGA 37 KHAMIM PENJAGA

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

j. Fasilitas SMP N 2 Kedu

Sarana dan prasarana sekolah penting untuk menunjang

proses pembelajaran. Ada ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang tata usaha, ruang UKS, mushola, ruang OSIS, ruang

Page 89: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

72

ketrampilan, ruang koperasi, ruang perpustakaan, ruang BP/BK,

dan kantin. Ruang laboratorium terdiri dari laboratorium IPA dan

laboratoriun komputer.

Lokasi SMP Negeri 2 Kedu Kabupaten Temanggung juga

merupakan hostpot area sehingga memungkinkan siswa dapat

memperoleh informasi lewat internet. Dengan adanya hotspot

area, diharapkan siswa untuk lebih termotivasi dan tekun dalam

pencarian segala komponen, atau materi yang mendukung tujuan

dari kegiatan belajar mengajar. SMP Negeri 2 Kedu Kabupaten

Temanggung melaksanakan pembelajaran secara intrakurikuler

dan ekstrakurikuler. Kegiatan belajar intrakurikuler telah diatur

dan ditetapkan dalam Garis Besar Program Pembelajaran

(GBPP), sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan

tambahan di luar jam pelajaran untuk menyalurkan bakat dan

minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 3 Kedu

Kabupaten Temanggung antara lain: Sepak Bola, Volley Ball,

Futsal, , Pramuka dan Paduan Suara.

Berikut adalah data ruang kelas di SMP Negeri 2 Kedu

Kabupaten Temanggung.

Page 90: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

73

Tabel 4. Data Ruangan Kelas SMP Negeri 2 Kedu

JumlahRuangKelasAsli (d) Jmlh ruang lain yang digunakan untk ruang kls

Jmlh ruang yang

digunakan untuk ruang kls

Ukuran

7x9m2

(a)

Ukuran

>63M2

Ukuran

< 63M2

Juml

d=(a+b+c)

Ruang

Kelas

18

-

-

18

Jumlah ruang

Yaitu -

18

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

Tabel 5. Data Ruangan SMP Negeri 2 Kedu

No Jenis Ruangan Jumlah

( buah)

Ukuran (m2)

1 Ruang Kelas 18 8 x 9

2 Ruang Perpustakaan 1 7 x 11

3 Ruang Ketrampilan 1 7 x 14

4 Ruang Lab IPA 1 7 x 12

5 Ruang Lab Komputer 1 7 x 12

6 Ruang Kep. Sek. 1 5 x 4

7 Ruang Guru 1 9 x 7

8 Ruang TU 1 6 x 6

Page 91: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

74

9 Ruang BP/BK 1 2 x 7

10 Ruang UKS 1 3 x 4

11 Ruang Penjaga 1 5 x 6

12 Ruang Ibadah 1 7 x 8

13 Ruang Kantin 1 2 x 3

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

Tabel 6. Data sanitasi dan air bersih

No Ruang/Fasilitas Jml Ruang Jml M2

1 WC Siswa Putra 9 27

2 WC Siswa Putri 9 27

3 WC Guru 3 9

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

Page 92: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

75

Tabel 7. Data Alat Penunjang Kegiatan Pembelajaran

No Jenis Jml/ Set/buah

1 Bhs. Indonesia 8 kamus

2 Matematika 4 set

3 IPA Fisika 1 paket

4 IPA Biologi 1 paket

5 IPS 1 paket

6 Bhs. Inggris 9 kamus

7 OHP 1

8 Proyektor 6

9 Sound System 2

10 Komp. Desktop 18

(Arsip SMP N 2 Kedu, 12 November 2014)

k. Keunggulan dan kelemahan

1) Keunggulan

SMP N 2 Kedu memiliki letak strategis dimana terletak

di jalur utama yang menghubungkan antara kecamatan Jumo

dengan pusat kota. Sehingga dengan mudah kita akan

menemukan SMP N 2 Kedu. Di SMP N 2 Kedu ini juga

Page 93: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

76

terdapat hot spot area yang dapat memudahkan siswa siswanya

dalam mencari referensi pelajaran.

2) Kelemahan

Berlatar belakangkan dari masyarakat desa yang

notabennya adalah petani tembakau Siswa SMP N 2 Kedu

masih banyak sekali yang melanggar tata tertib sekolah.

Dimana siswa SMP N 2 Kedu yang kesehariannya selalu

bergelut dengan rokok, itu dibawa ke sekolah. Jadi siswanya

masih benyak melanggar tata tertib sering merokok di area

sekolah.

2. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah

SMP N 2 Kedu Kabupaten Temanggung, diperoleh data sebagai

berikut:

a. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP N 2 Kedu Kabupaten Temanggung

Data mengenai pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N 2 Kedu Kabupaten

Temanggung diperoleh dengan cara wawancara yang mendalam

terhadap para responden. Terutama dengan para responden yang

Page 94: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

77

terlibat langsung dengan supervisor dalam melaksanaan supervisi

klinis. Disamping itu data juga didapatkan dari hasil observasi

lapangan dan studi dokumentasi. Seluruh data yang didapat oleh

peneliti, yakni diterima dari responden atau informan data

penelitian ini. Hasil analisis data tersebut akan dipaparkan dalam

topik selanjutnya.

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang harus diajarkan

kepada anak sedini mungkin. Hal ini dikarenakan pendidikan

agama adalah modal awal untuk membentuk moral anak. Oleh

karena itu, guru agama sebagai subjek pembelajaran yang

memiliki tanggung jawab terhadap para siswanya hendaknya

dapat menggunakan pendidikan agama ini untuk membentuk

pribadi siswa yang berakhlak mulia. Akan tetapi tugas yang

dilakukan oleh guru tersebut, hendaknya juga tidak terlepas dari

proses bimbingan dan arahan dari seorang supervisor (disebut

juga dengan supervisi). Hal ini sangatlah dibutuhkan dalam dunia

pendidikan, karena dalam dunia pendidikan guru tidak akan

berhasil jika ia bekerja sendirian. Seorang guru sangat

membutuhkan bimbingan dari supervisor untuk perbaikan dan

penyempurnaan dalam proses pembelajaran yang sering disebut

dengan supervisi klinis.

Page 95: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

78

Dalam pelaksanaannya di SMP N 2 Kedu Kabupaten

Temanggung menurut keterangan yang diberikan oleh Bapak Sugi

selaku kepala sekolah SMP N 2 Kedu Kabupaten Temanggung

bahwa:

“Model Supervisi yang digunakan adalah observasi kelas dengan

jalan meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung dengan

tujuan untuk memperolah data yang subyektif mungkin, sehingga

dengan bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisa

kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam usaha memperbaiki

proses belajar mengajar. Selain menggunakan observasi kelas

saya biasannya menggunakan model percakapan pribadi.

Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh tim supervisi, dan

pelaksanaanya dilakukan diawal tahun pelajaran baik itu semester

satu ataupun dua. Adapun hal yang disampaikan kepada setiap

guru adalah bagaimana cara guru itu mengajar masih ada

kekurangan atau sudah sesuai.(wawancara dengan Bapak Sugi

kepala Sekolah. 5 Maret 2015).

Artinya bahwa supervisi yang dilakukan sudah dijadwalkan

dengan baik. Hal itu dapat dilihat disetiap awal semester dan selalu

dilakukan dalam hal administrasi sekolah maupun proses belajar

mengajarnya atau secara akademik yang meliputi persiapan,

pelaksanaan dan evaluasi. Hal berbeda dikatakan oleh Bapak

Page 96: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

79

Sugiyono selaku waka kurikulum yang menjelaskan,

“Model yang kami gunakan adalah observasi kelas mbak, jadi

kita tahu apa kekurangan dan kelebihan guru. Selain menggunakan

observasi kelas kami menggunakan model percakapan pribadi

antara supervisor dan guru yang bersangkutan.”(hasil wawancara

dengan Bapak Sugiyono. 5 Maret 2015).

b. Kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung

Faktor penghambat atau kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan supervisi di SMP N 2 Kedu Kabupaten Temanggung,

sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah

yaitu:

“Kendala yang biasanya kita temui ketika melakukan supervisi

dengan model observasi kelas adalah guru itu terlihat canggung

dalam menggajar, karena guru tahu ketika dirinya sedang di

observasi. Jadi biasanya guru itu mengajar tidak sesuai dengan

cara biasanya mengajar. Kendala menggunakan percakapan

pribadi adalah minimnya guru ketika tidak menggajar. Saya juga

tidak berani memanggil guru keruangan saya ketika guru itu ada

jam mengajar. Mengenai pelaksanaannya ada beberapa guru yang

belum memenuhi apa yang saya sampaikan ketika

supervisi”.(wawancara dengan Bapak Sugi kepala 4 maret 2015).

Page 97: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

80

Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Sugiyono yaitu:

“Ketika melakukan observasi kelas guru itu terlihat mengajar

seperti dibuat-buat, dengan kata lain guru itu mengajar tidak seperti

biasanya mengajar. Mengenai pelaksanaan supervisi ada beberapa

guru yang belum memenuhi mengenai proses pembelajaran.

(hasil wawancara dengan Bapak Sugiyono 5 Maret 2015).

c. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama Islam di

SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung

Setelah adanya pelaksanaan supervisi klinis maka harus

diadakan tindak lanjut untuk memperbaiki kekurangan yang ada agar

lebih baik. kepala sekolah sekolah SMP N 2 Kedu Kabupaten

Temanggung mengatakan bahwa:

“Tindak lanjut yang saya gunakan Biasanya saya panggil ke ruangan

saya mbak, jadi ada interaksi langsung antara saya dengan guru yang

bersangkutan dan saya sampaikan setiap ada rapat dengan dewan

guru tentang hasil temuan saya. Hal pertama yang saya lakukan

adalah bertemu langsung dengan guru yang bersangkutan, kedua

berita pembinaan secara tertulis, dan batasan waktu pembinaan

disesuaikan dengan kasusnya. Yang pasti saya harus punya catatan-

catatan dan bukti itu harus ada dan kedua belah pihak yang pasti guru

Page 98: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

81

itu harus tahu hasil dari pelaksanaan supervisi. Komunikasi dengan

guru yang bersangkutan, pengamatan langsung pembelajaran dikelas

apabila perlu ditindak lanjuti maka segera dilakukan dan sebaliknya,

idialnya pelaksanaan bimbingan dilakukan dengan cara individu dan

kelompok”.

(hasil wawancara dengan Bapak Sugi selaku kepala sekolah. 5 Maret

2015).

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa tindak lanjut

yang dilakukan untuk pembinaan guru dilakukan secara kekeluargaan

supaya tidak ada pihak yang tersinggung dan tidak ada pihak lain

yang mengetahui dengan memanggil orang yang bersangkutan secara

langsung, walaupun terkadang juga dilakukan secara kelompok.

Page 99: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

82

C. SMP PGRI KEDU

1. Gambaran Umum SMP PGRI KEDU

a. Tinjauan Historis

Sejarah berdirinya SMP PGRI Kedu tepatnya diawali

dengan berdirinya tempat yang memiliki luas tanah 1.608 m2 dan

luas bangunan 904,04 m2. Bangunan sekolah ini berdiri pada tahun

2003 dan beroperasi sejak tanggal 1 Juli 2003. Kepala Sekolah

pertama kali untuk SMP PGRI Kedu diampu oleh Bapak Suwarno

selaku Kepala SMP PGRI Kedu. Beliau mengampu SMP PGRI

Kedu mulai periode Juli 2003 sampai dengan Juli 2007.

Berikut ini adalah nama pejabat yang menjadi kepala

sekolah SMP PGRI Kedu dari periode pertama sampai periode

2014/2015:

Tabel 1. Nama Pejabat Kepala Sekolah SMP PGRI Kedu

No

N a m a

Dari sampai dengan

1. Drs. Djojok Suhardono 2003 s/d 2007 2. Muji Waluyo, S.Pd 2007 s/d 2011 3. Mardjaenah, S.Pd 2011 s/d Sekarang

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

Page 100: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

83

Sejak periode pertama sampai periode sekarang SMP

PGRI Kedu kurang memiliki kemajuan. Baik dalam kualitas

maupun kuantitas mutu pendidikan.

b. Visi dan misi

1) Visi Sekolah

“Mewujudkan sumber daya manusia yang bertaqwa, berbudaya dan berkwalitas”

2) Misi Sekolah

a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,

sehingga siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan

potensi yang dimiliki.

b) Menumbuhkan semangat belajar secara intensif kepada

seluruh warga sekolah.

c) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali

potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara

optimal.

d) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang

dianut dan juga etika moral sehingga menjadi sumber

kearifan dan kesantunan dalam bertindak.

e) Melatih dan memberi tauladan pada siswa sikap kreatif dan

motivatif agar tercipta generasi yang tangguh dan siap

bersaing.

Page 101: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

84

f) Mendorong dan melatih siswa untuk mandiri yang akan

menciptakan kepercayaan dirinya.

g) Menerapkan Manajemen partisipatif yang akan melibatkan

seluruh warga sekolah dan stakeholder dalam kegiatan.

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

c. Letak Geografis.

SMP PGRI Kedu merupakan sekolah yang berada di

pusat kota Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. SMP

PGRI Kedu berlokasi di sebelah akses jalan utama yang

menghubungkan antara Kabupaten Magelang dengan Kabupaten

Wonosobo.

Dengan luas tanah 1.608 m2 SMP PGRI Kedu pada tahun

2012/2013 memiliki 3 rombel yang terdiri dari: 1 rombel untuk

kelas VII dengan jumlah siswa 9 orang, 1 rombel untuk kelas VIII

dengan jumlah siswa 10 orang, dan 1 rombel untuk kelas IX

dengan jumlah siswa 10 orang.

d. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah SMP PGRI Kedu Kabupaten Temanggung

yang sekarang adalah Bapak Sumardi, S.Pd. Dalam melaksanakan

Page 102: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

85

tugas, Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah yaitu

Bapak Banmbang Nur Aziz, bagian tata usaha ialah Ibu Marsabha

Purwaningrum, urusan kurikulum ibu Artik M.B.U, S.Pd, Urusan

Kesiswaan yaitu Bapak Edi Santoso dan yang tidak kalah penting

adalah Komite Sekolah yang turut mengawasi arah kebijakan

pengembangan sekolah.

e. Data Sekolah

a. Nama penyelenggara Sekolah : Dinas Pendidikan

b. Nama Sekolah : SMP PGRI KEDU.

c. NSS/NIS/NSM : 201032307084.

d. NPSN : 20321468.

e. Status : Swasta.

f. Tahun didirikan : 2003.

g. Tahun Beroperasi : 2003

h. No. dan tanggal pengesahan : Lk/3.c/1025/Pgm/SMP./2003

i. Alamat : Desa Kedu

j. Telepon :

k. Email : [email protected]

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

Page 103: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

86

f. Data Luas Lahan, Bangunan Sekolah dan setatus tanah

a. Status tanah : Bersertifikat / hak milik.

b. Surat kepemilikan tanah : Wakaf.

c. Status bangunan : Milik

g. Data Akreditasi

a. Jenjang : Terakreditasi C.

b. Kode SK : Dp. 004063.

c. Tempat, tanggal SK : Semarang, 30 Agustus 2011.

d. Lembaga SK : Badan Akredetasi Nasional Sekolah/Sekolah

(BAN-S / M)

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

h. Data siswa tahun ajaran 2013-2014

Berdasarakan jumlah kelas maupun rombel, data dan

jumlah siswa SMP PGRI Kedu Kabupaten Temanggung dalam 3

tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Tenaga Pendidik dan Staf Tata Usaha SMP PGRI

Kedu

Tahun Ajaran

Jml Pendftr

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

(Kls 7+8+9)

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Romb

el

Jml Siswa

Jml Rbl

2011/ 2012

9 9 1 8 1 7 1 24 3

Page 104: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

87

2012/ 2013

10 10 1 7 1 9 1 26 3

2013/ 2014

9 9 1 10 1 10 1 29 3

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

i. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru SMP PGRI Kedu berjumlah 9 orang, yang memiliki

latar belakang pendidikan lulus akademi atau perguruan tinggi.

Selain tenaga pendidik terdapat juda tenaga pendukung. Staf Tata

Usaha berjumlah 1 orang, untuk tenaga pustakawan dan laboran

mbakih diampu oleh guru mata pelajaran. Baik tenaga pendidik

maupun tenaga pendukung berupaya memberikan yang terbaik

demi peningkatan mutu dan kualitas SMP PGRI Kedu Kabupaten

Temanggung.

Peran guru dalam prsoses pembelajaran diantaranya

sebagai pendidik, contoh atau teladan bagi siswa, pengajar

administrator. Guru harus memiliki kompetensi-kompetensi

tertentu dalam dunia pendidikan. Selain itu, dalam mengajar

hendaknya guru memiliki metode-metode tertentu karena sangat

penting bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 105: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

88

Tabel 3. Tenaga Pendidik dan Staf Tata Usaha SMP PGRI

Kedu

DAFTAR NAMA GURU DAN PEGAWAI

SMP PGRI KEDU

No Nama Lengkap

1 Bambang Nur aziz, S. Pd

2 Edi Santoso, S. Pd

3 Artik, S.Pd,

4 Endang puji Astuti, S.Pd

5 Fitria Setyo R,S.Pd

6 Marsabha Purwaningrum,S.Pd

7 Agus Muryanto

8 Sri Handayani,S.Pd

9 Eti Lisyaningsih, S.Pd

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

j. Fasilitas SMP PGRI KEDU

Sarana dan prasarana sekolah penting untuk menunjang

proses pembelajaran. Ada ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang tata usaha, ruang UKS, mushola, ruang OSIS, ruang

ketrampilan, ruang koperasi, ruang perpustakaan, ruang BP/BK,

dan kantin. Ruang laboratorium terdiri dari laboratorium IPA dan

laboratoriun komputer.

Page 106: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

89

Berikut adalah data ruang kelas di SMP PGRI Kedu

Kabupaten Temanggung.

Tabel 4. Data Ruangan Kelas SMP PGRI Kedu

JumlahRuangKelasAsli (d) Jmlh ruang lain yang digunakan untk ruang kls

Jmlh ruang yang

digunakan untuk ruang kls

Ukuran

7x9m2

(a)

Ukuran

>63M2

Ukuran

< 63M2

Juml

d=(a+b+c)

Ruang

Kelas

3

-

-

3

Jumlah ruang

Yaitu -

3

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

Tabel 5. Data Ruangan SMP PGRI Kedu

No Jenis Ruangan Jumlah

( buah)

Ukuran (m2)

1 Ruang Kelas 3 8 x 9

2 Ruang Perpustakaan 1 7 x 11

3 Ruang Ketrampilan 1 7 x 14

4 Ruang Lab Komputer 1 7 x 12

5 Ruang Kep. Sek. 1 5 x 4

6 Ruang Guru 1 9 x 7

Page 107: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

90

7 Ruang TU 1 6 x 6

8 Ruang BP/BK 1 2 x 7

9 Ruang UKS 1 3 x 4

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

Tabel 6. Data sanitasi dan air bersih

No Ruang/Fasilitas Jml Ruang Jml M2

1 WC Siswa Putra 2 10

2 WC Siswa Putri 2 10

3 WC Guru 1 8

(Arsip SMP PGRI Kedu, 13 November 2014)

k. Keunggulan dan kelemahan

1) Keunggulan

SMP PGRI Kedu memiliki tempat yang sangat strategis

yaitu berada pusat kota kecamatan dan berada di jalur utama

yang menghubungkan antar Kota dan antar Kabupaten.

2) Kelemahan

Walaupun berada di pusat kota kecamatan, namun SMP

PGRI Kedu kurang bisa bersaing dengan SMP lain. Ini terbukti

dari jumlah siswa yang semakin tahun semakin menurun.

Page 108: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

91

2. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah

SMP PGRI KEDU Kabupaten Temanggung, diperoleh data sebagai

berikut:

a. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP PGRI Kedu Kabupaten Temanggung

Data mengenai pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP PGRI Kedu Kabupaten

Temanggung diperoleh dengan cara wawancara yang mendalam

terhadap para responden. Terutama dengan para responden yang

terlibat langsung dengan supervisor dalam melaksanaan supervisi

klinis. Disamping itu data juga didapatkan dari hasil observasi

lapangan dan studi dokumentasi. Seluruh data yang didapat oleh

peneliti, yakni diterima dari responden atau informan data

penelitian ini. Hasil analisis data tersebut akan dipaparkan dalam

topik selanjutnya.

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang harus diajarkan

kepada anak sedini mungkin. Hal ini dikarenakan pendidikan

agama adalah modal awal untuk membentuk moral anak. Oleh

karena itu, guru agama sebagai subjek pembelajaran yang

memiliki tanggung jawab terhadap para siswanya hendaknya

Page 109: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

92

dapat menggunakan pendidikan agama ini untuk membentuk

pribadi siswa yang berakhlak mulia. Akan tetapi tugas yang

dilakukan oleh guru tersebut, hendaknya juga tidak terlepas dari

proses bimbingan dan arahan dari seorang supervisor. Hal ini

sangatlah dibutuhkan dalam dunia pendidikan, karena dalam dunia

pendidikan guru tidak akan berhasil jika ia bekerja sendirian.

Seorang guru sangat membutuhkan bimbingan dari supervisor

untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam proses

pembelajaran yang sering disebut dengan supervisi klinis.

Dalam pelaksanaannya di SMP PGRI Kedu Kabupaten

Temanggung menurut keterangan yang diberikan oleh Sri

Handayani, S.Pd selaku kepala sekolah SMP PGRI Kedu

Kabupaten Temanggung bahwa:

“Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh tim supervisi, dan

pelaksanaanya dilakukan diawal tahun pelajaran baik itu semester

satu ataupun dua. Model yang kami gunakan adalah model

percakapan pribadi, jadi guru saya panggil keruangan saya dan

saya sampaikan apa yang jadi pokok permasalahannya. Biasanya

saya melakukan supervisi hanya 1 tahun diawal tahun pelajaran,

misalnya ada kekurangan atau yang harus diperbaiki itu

kondisional dari masing-masing guru. (wawancara dengan Bu Sri,

6 Maret 2015).

Page 110: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

93

Hal yang lain dikatakan oleh Bapak Nur aziz selaku waka

kurikulum yang menjelaskan,

“Model yang kami gunakan adalah Percakapan pribadi, kami

biasanya memanggil guru yang bersangkutan untuk melakukan

percakapan mengenai hal yang harus diperbaiaki. Dan yang saya

sampaikan adalah tentang kelengkapang belajar mengajar.”(hasil

wawancara dengan Bapak Nur Aziz, 6 maret 2015).

b. Kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam di SMP PGRI Kedu Kabupaten Temanggung

Faktor penghambat atau kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan supervisi di SMP PGRI Kedu Kabupaten

Temanggung, sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan

kepala sekolah yaitu:

“Kendala yang ditemui dengan model percakapan pribadi itu

permasalahnnya adalah kurangnya waktu karena memang

keterbatasan, jadi jarang ada guru yang kosong dalam menggajar.

Mengenai pelaksanaan supervisi ada beberapa guru yang masih

belum lengkap dalam perangkat pembelajaran tapi sebagian besar

guru sudah melengkapi perangkat pembelajarannya.

merubahnya”.(wawancara dengan Bu Sri selaku kepala Sekolah).

Page 111: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

94

Meskipun supervisi telah dijadwalkan, namun dalam tahap

pelaksanaan masih juga ada kendala. Hal yang terjadi disebabkan

karena persiapan guru dalam mengajar masih kurang lengkap.

Seperti halnya RPP yang seharusnya dibuat sebelum proses

kegiatan belajar mengajar berlangsung, akan tetapi pada

kenyataanya ada juga guru yang belum membuat sesuai aturan

yang telah dibuat oleh lembaga. Ditambah lagi guru yang

mengetahui kekurangannya tapi mereka enggan melakukan

perbaikkan.

c. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung

Setelah adanya pelaksanaan supervisi klinis maka harus

diadakan tindak lanjut untuk memperbaiki kekurangan yang ada

agar lebih baik. kepala sekolah sekolah SMP PGRI Kedu

Kabupaten Temanggung mengatakan bahwa:

“Tindak lanjut yang saya gunakan untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanaan supervisi dengan menggunakan percakapan pribadi

adalah memanggil guru beberapa kali karena memang

keterbatasan guru dan waktu untuk melakukan supervisi. (hasil

wawancara dengan Bu Sri Handa yani selaku kepala sekolah. 4

Maret 2015).

Page 112: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

95

BAB IV

PEMBAHASAN

Sebelum masuk kedalam pembahasan, peneliti memperjelas cara

menganalisis data yang disajikan penulis dalam pembahasan. Menurut

Suprayogo dan Tobroni (2003:19) analisis data adalah rangkaian kegiatan

penelaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar

sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademisi dan ilmiah.

Sesuai dengan analisis, maka yang dilakukan penulis adalah

pengumpulan data, reduksi data, dimana data sudah disajikan di Bab II.

Setelah itu penulis mengadakan kesimpulan, subjek guru agama sebagai nara

sumber ada 3 orang, dan nara sumber yang utama adalah kepala sekolah.

Dimana kita menggunakan metode trianggulasi yaitu pengecekan kembali

menggunkan sumber yang kedua sehingga data yang diterima sesuai dengan

apa yang diinginkan.

Page 113: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

96

A. SMP N 3 Kedu

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama Islam

di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran

2014/2015

a. Metode yang digunakan

1) Metode perkunjungan kelas.

2) Metode percakapan pribadi .

b. Kendala pelaksanaan

1) Kendala untuk metode kunjungan kelas adalah siswa dirasa

terganggu oleh supervisor yang masuk ke dalam kelas ketika

proses pembelajaran.

2) Kendala untuk metode percakapan pribadi adalah memakan

banyak waktu.

c. Upaya upaya yang dilakukan

1) Upaya yang dilakukan untuk metode perkunjungan kelas

adalah dengan melakukan pengamatan diluar kelas.

2) Upaya yang dilakukan untuk metode percakapan pribadi adalah

guru yang disupervisi diajak untuk berdiskusi sesingkat

mungkin.

Page 114: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

97

2. Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung Tahun

Pelajaran 2014/2015

Dari hasil wawancara diperoleh data bahwasanya pelaksanaan

supervisi yang telah terjadwal tersebut dirasa sudah cukup maksimal

dikarenakan kepala sekolah yang diamanahi untuk mengevaluasi,

mengontrol dan membina guru terjun secara langsung. Supervisi

dilakukan untuk kemajuan sekolah baik dari segi akademis,

manajemen maupun secara lembaga.

Berdasarkan dengan hasil penelitian, bahwa kendala dalam

pelaksanaan supervisi klinis adalah kedisiplinan guru dan kesadaran

guru akan pentingnya manajemen pembelajaran seperti membuat RPP,

serta kurangnya pengetahuan guru dalam pengelolaan kelas.

B. SMP N 2 Kedu

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP N 2 Kedu Kabupaten Temanggung Tahun

Pelajaran 2014/2015

a. Metode yang digunakan

1) Observasi kelas.

Page 115: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

98

2) Percakapan pribadi.

b. Kendala Pelaksanaan

1) Kendala untuk metode observasi kelas adalah guru terlihat

canggung dalam mengajar.

2) Kendala untuk metode percakapan pribadi adalah

minimnya waktu guru ketika tidak mengajar.

c. Upaya upaya yang digunakan

1) Upaya untuk metode observasi kelas adalah dengan

membagikan angket kepada peserta didik dimana isinya

adalah mengenai bagaimana cara guru itu mengajar;

2) Upaya untuk metode percakapan pribadi adalah melakukan

pertemuan dengan guru yang bersangkutan berkali kali.

2. Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru

Pendidikan Agama Islam di SMP N 2 Kedu Kabupaten

Temanggung Tahun Pelajaran 2014/2015

Karena supervisi yang dilakukan bertujuan untuk

memperbaiki kinerja guru yang kurang maka supervisi sudah

dijadwalkan dengan baik. Supervisi dilaksanakan disetiap awal

semester yang menyangkut manajemen sekolah maupun proses

belajar mengajarnya atau secara akademik yang meliputi

Page 116: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

99

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Supervisi di SMP N 2 Kedu dari hasil wawancara diperoleh

data bahwasanya pelaksanaan supervisi dirasa sudah maksimal

dikarenakan kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala terjun

langsung mengevaluasi, mengontrol dan membina guru.

Hal yang menjadikan kendala dalam pelaksanaan supervisi

klinis ini yang harus diperhatikan pengetahuan guru dalam

pengelolaan. Karena seorang guru yang tidak mampu mengelola

kelas maka dia akan merasa kesulitan untuk mengikuti dunia

pendidikan, serta tidak bisa menciptakan suasana kelas yang

efektif.

Sebagai seorang guru harusnya bisa menguasai beberapa

metode untuk menciptakan kondisi kelas yang efektif dan

kondusif. Karena kualitas seorang guru itu sangatlah berpengaruh

dengan hasil kegiatan belajar mengajar.

C. SMP PGRI Kedu

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP PGRI Kedu Kabupaten Temanggung Tahun

Ajaran 2014/2015

a. Metode yang digunakan

Page 117: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

100

1) Percakapan pribadi.

b. Kendala pelaksanaan

1) Minimnya jam kosong untuk guru dalam mengajar

c. Upaya upaya yang dilakukan

1) Melakukan pertemuan dengan guru yang bersangkutan

berkali kali.

2. Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru

Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI Kedu Kabupaten

Temanggung Tahun Ajaran 2014/2015

Dari hasil wawancara diperoleh data bahwasanya

pelaksanaan supervisi yang telah terlaksana dirasa sudah

maksimal. Dikarenakan kepala sekolah terjun langsung

mengevaluasi, mengontrol, dan membina guru.

Model supervisi yang diterapkan di SMP PGRI adalah

percakapan pribadi, karena keterbatasan jumlah guru dan waktu

melakukan supervisi, hal ini merupakan faktor utama yang

membedakan SMP PGRI dengan SMP lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari ketiga SMP tersebut, SMP N 3

Kedu yang terbaik dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam, dikarenakan para supervisor mengamati guru

Page 118: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

101

secara langsung di dalam kelas. SMP N 3 itu adalah SMP unggulan

dengan jumlah guru yang banyak dan berkualitas. Kemudian SMP N 2

pun tidak kalah baik dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam, SMP N 2 Kedu menempati posisi ke dua dalam

pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam,

dikarenakan supervisor meminta bantuan kepada para siswa untuk menilai

bagaimana guru itu ketika di dalam kelas. SMP N 2 Kedu memiliki letak

strategis dimana terletak di jalur utama yang menghubungkan antara

kecamatan Jumo dengan pusat kota. Sehingga dengan mudah kita akan

menemukan SMP N 2 Kedu. Untuk SMP PGRI Kedu masih harus

melakukan peningkatan untuk masalah pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam dikarenakan satu metode itu belum

maksimal, karena jika hanya menggunakan metode percakapan pribadi,

tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana guru ketika mengajar di

dalam kelas. SMP PGRI Kedu memiliki tempat yang sangat strategis yaitu

berada pusat kota kecamatan dan berada di jalur utama yang

menghubungkan antar Kota dan antar Kabupaten, namun SMP PGRI

Kedu kurang bisa bersaing dengan SMP lain. Ini terbukti dari jumlah

siswa yang semakin tahun semakin menurun.

Page 119: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data penelitian sebagaimana dipaparkan dalam

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama Islam

di SMP N 3 Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran

2014/2015

a. Metode yang digunakan: Metode perkunjungan kelas, metode

percakapan pribadi.

b. Kendala pelaksanaan: Kendala untuk metode kunjungan kelas adalah

siswa dirasa terganggu oleh supervisor yang masuk kedalam kelas

ketika proses pembelajaran, Kendala untuk metode percakapan pribadi

adalah memakan banyak waktu.

c. Upaya upaya yang dilakukan: Upaya yang dilakukan untuk metode

perkunjungan kelas adalah dengan melakukan pengamatan diluar

kelas, upaya yang dilakukan untuk metode percakapan pribadi adalah

guru yang disupervisi diajak untuk berdiskusi sesingkat mungkin.

Page 120: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

103

2. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama Islam

di SMP N 2 Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran

2014/2015

a. Metode yang digunakan: Observasi kelas, percakapan pribadi.

b. Kendala pelaksanaan: Kendala untuk metode observasi kelas

adalah guru terlihat canggung dalam mengajar, kendala untuk

metode percakapan pribadi adalah minimnya waktu guru ketika

tidak mengajar.

c. Upaya yang digunakan: Upaya untuk metode observasi kelas

adalah dengan membagikan angket kepada peserta didik

dimana isinya adalah mengenai bagaimana cara guru itu

mengajar, Upaya untuk metode percakapan pribadi adalah

melakukan pertemuan dengan guru yang bersangkutan

beberapa kali.

3. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama Islam

di SMP PGRI Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran

2014/2015

a. Metode yang digunakan: Percakapan pribadi.

b. Kendala pelaksanaan: Minimnya jam kosong untuk guru dalam

Page 121: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

104

mengajar.

c. Upaya upaya yang dilakukan: Melakukan pertemuan dengan

guru yang bersangkutan beberapa kali.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari ketiga SMP tersebut, SMP N 3

Kedu yang terbaik dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam, dikarenakan para supervisor mengamati guru

secara langsung di dalam kelas. SMP N 3 itu adalah SMP unggulan

dengan jumlah guru yang banyak dan berkualitas. Kemudian SMP N 2

pun tidak kalah baik dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam, SMP N 2 Kedu menempati posisi ke dua

dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam,

dikarenakan supervisor meminta bantuan kepada para siswa untuk

menilai bagaimana guru itu ketika di dalam kelas. SMP N 2 Kedu

memiliki letak strategis dimana terletak di jalur utama yang

menghubungkan antara kecamatan Jumo dengan pusat kota. Sehingga

dengan mudah kita akan menemukan SMP N 2 Kedu. Untuk SMP

PGRI Kedu masih harus melakukan peningkatan untuk masalah

pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama Islam

dikarenakan satu metode itu belum maksimal, karena jika hanya

menggunakan metode percakapan pribadi, tidak dapat mengetahui

secara pasti bagaimana guru ketika mengajar di dalam kelas. SMP

Page 122: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

105

PGRI Kedu memiliki tempat yang sangat strategis yaitu berada pusat

kota kecamatan dan berada di jalur utama yang menghubungkan antar

Kota dan antar Kabupaten, namun SMP PGRI Kedu kurang bisa

bersaing dengan SMP lain. Ini terbukti dari jumlah siswa yang

semakin tahun semakin menurun.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka peneliti

menyarankan hal-hal berikut:

1. Kepada kepala SMP Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

agar selalu mengontrol jalannya proses pembelajaran secara berkala

keruang-ruang kelas agar proses pembelajaran sesuai dengan yang

diharapkan.

2. Supervisor agar tetap terus melakukan supervisi klinis supaya ada

peningkatan kinerja guru.

3. Kepada guru agar lebih mempersiapkan manajemen pembelajaran

seperti silabus dan RPP

4. Kepada peneliti yang lain yang berminat mengembangkan

penelitian ini agar mengambil fokus penelitian ini karena

pelaksanaan supervisi pendidikan mencakup hal-hal bagaimana

menjadikan guru yang benar-benar militansi dalam profesinya.

Page 123: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

106

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1995. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Bina Aksara

Darajat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Depatemen Agama Republik Indonesia. 1989. Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra.

Imron, Ali. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pedoman penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN SALATIGA 2008.

Purwanto, M Ngalim. 2002. Administrasi dan supervisi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sahartian, Piet A. 2008. Konsep-Konsep Dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Supervisi Situ Situasi Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suprayogo, Imam & Tabroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial Agama.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Tabroni Rusyan, Cece Wijaya. 2003. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

http://achmadsuhaidi.wordpreess.com. (Diakses pada 17 februari 2015)

http://www.infodiknas.com. (Diakses pada 23 februari 2015) http://akhmasudrajat.wordpress.com. (Diakses pada 27 februari 2015) http://sakhan3.blogspot.com. (Diakses pada 23 februari 2015)

Page 124: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

107

Page 125: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

108

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Apa model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP N 3 Kedu ini?

2. Selain menggunakan model kunjungan kelas, model apa lagi yang

digunakan dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan

agama Islam di SMP N 3 Kedu ini?

3. Kapan supervisi itu biasanya dilaksanakan?

4. Apa saja yang Bapak sampaikan dalam supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N 3 Kedu ini?

5. Dengan model kunjungan kelas, apa kendala yang Bapak temui dalam

palaksanaaan supervisi klinis?

6. Kemudian apakah Bapak menemui kendala juga ketiga menggunakan

model percakapan pribadi dalam pelaksanaan supervisi pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N 3 Kedu ini?

7. Mengenai pelaksanaan supervisi, apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai perangkat pembelajaran yang harus

di buat?

8. Apa tindak lanjut yang Bapak gunakan untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanan supervisi menggunakan model kunjungan kelas?

Page 126: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

109

9. Kemudian apa tindak lanjut yang Bapak gunakan untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanan supervisi menggunakan model percakapan

pribadi?

10. Untuk perangkat pembelajaran yang masih kurang lengkap, apakah

Bapak mewajibkan guru untuk melengkapinya?

11. Apa model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP N 2 Kedu ini?

12. Selain menggunakan model observasi kelas, model apa lagi yang

digunakan dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan

agama Islam di SMP N 2 Kedu ini?

13. Kapan supervisi itu biasanya dilaksanakan?

14. Apa saja yang Bapak sampaikan dalam supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N 2 Kedu ini?

15. Dengan model observasi kelas, apa kendala yang Bapak temui dalam

palaksanaaan supervisi?

16. Kemudian apakah Bapak menemui kendala juga ketiga menggunakan

model percakapan pribadi dalam pelaksanaan supervisi pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N 2 Kedu ini?

17. Mengenai pelaksanaan supervisi, apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai proses pembelajaran yang harus

dilaksanakan?

Page 127: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

110

18. Apa tindak lanjut yang Bapak gunakan untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanan supervisi menggunakan model observasi kelas?

19. Kemudian apa tindak lanjut yang Bapak gunakan untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanan supervisi menggunakan model percakapan

pribadi?

20. Kemudian bagaimana dengan guru yang masih kurang dalam proses

pembelajaran. Apakah dituntut untuk memperbaikinya?

21. Apa model pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP PGRI Kedu ini?

22. Selain menggunakan model observasi kelas, model apa lagi yang

digunakan dalam pelaksanaan supervisi klinis pada guru pendidikan

agama Islam di SMP PGRI Kedu ini?

23. Kapan supervisi itu biasanya dilaksanakan?

24. Apa saja yang Bapak sampaikan dalam supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP PGRI Kedu ini?

25. Dengan model percakapan pribadi, apa kendala yang bapak temui

dalam palaksanaaan supervisi?

26. Mengenai pelaksanaan supervisi, apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai proses pembelajaran yang harus

dilaksanakan?

Page 128: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

111

27. Apa tindak lanjut yang Bapak gunakan untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanan supervisi menggunakan model percakapan pribadi?

28. Kemudian bagaimana dengan guru yang masih kurang dalam

perangkat pembelajaran. Apakah dituntut untuk memperbaikinya?

1. SMP N 3

a. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP 3 Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Drs. Rupadi

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Pertanyaan : Apa model pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP N 3

Kedu ini?

Jawaban : Kami menggunakan model

Perkunjungan kelas. Kunjungan

yang dilakukan oleh supervisor

kedalam kelas untuk melihat guru

mengajar, dengan tujuan

Page 129: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

112

memperoleh data mengenai

keadaan sebenarnya selama guru

mengajar. Dengan data itu

supervisor dapat berbincang-

bincang dengan guru tentang

kesulitan yang dihadapi guru-guru.

Pada kesempatan itu guru-guru

dapat mengemukakan pengalaman-

pengalaman yang berhasil dan

hambatan-hambatan yang dihadapi

serta meminta bantuan, dan

dorongan. Oleh karena sifatnya

mengadakan peninjauan dan

mempelajari sesuatu yang dilihat

sementara guru mengajar.

Pertanyaan : Selain menggunakan model

kunjungan kelas, model apa lagi

yang digunakan dalam

pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam di

SMP N 3 Kedu ini?

Page 130: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

113

Jawaban : Biasanya saya menggunakan model

percakapan pribadi. Dimana guru

yang bersangkutan saya panggil

keruangan saya, kemudian saya

utarakan apa permasalahannya.

Setelah itu saya beri jalan keluar

tentang permasalahan tersebut.

Dan kita bisa mengevaluasi apa

kelebihan dan kekurangannya.

Pertanyaan : Kapan supervisi itu biasanya di

laksanakan?

Jawaban : Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh

tim supervisi, dan pelaksanaanya

dilakukan diawal tahun pelajaran

baik itu semester satu ataupun dua.

Pertanyaan : Apa saja yang Bapak sampaikan

dalam supervisi dalam supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam di SMP N 3 Kedu ini?

Jawaban : Hal yang disampaikan kepada setiap

guru tentang perangkat

Page 131: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

114

pembelajaran yang harus dibuat.

Seperti RPP, Silabus dan program-

program jangka panjang dan

pendek. Biasanya program dibuat

diawal tahun dan pelaksanaanya

ini dalam satu tahun 2 kali, ditiap

awal semester. Diawal tahun

disampaikan kepada semua guru

dan pelaksanaanya dilakukan pada

semester genap dan ganjil.

Pastinya perangkat supervisi

meliputi persiapan, pelaksanaan,

dan evaluasi pembelajaran.

2) Nara Sumber : Prawoto

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Pertanyaan : Apa model pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP N 3

Kedu ini?

Jawaban : Metode yang kami gunakan adalah

Page 132: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

115

dengan mengunjungan kelas ketika

guru sedang mengajar. Dengan

begitu kami akan mengetahui

kekurangan dan kelebihan dari

masing masing guru

Pertanyaan : Selain menggunakan model

kunjungan kelas, model apa lagi

yang digunakan dalam

pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam di

SMP N 3 Kedu ini?

Jawaban : Selain itu saya dan Bapak kepala

sering memanggil tiap-tiap guru

untuk mertemu, bertatap muka

membahas bagaimana cara

mengajar dan apa saja yang harus

dilenggkapi sebagai seorang

pendidik.

Pertanyaan : Kapan supervisi itu biasanya di

laksanakan?

Jawaban : Biasanya kami lakukan diawal

Page 133: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

116

semester. Baik itu semester satu

ataupun semester dua.

Pertanyaan : Apa saja yang Bapak sampaikan

dalam supervisi dalam supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam di SMP N 3 Kedu ini?

Jawaban : Yang bisa kami sampaikan adalah

soal kelengkapan manajemen

pembelajaran dan juga mengenai

bagaimana cara mengajar yang

baik untuk mendapatkan hasil yang

maksimal

b. Kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Drs. Rupadi

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Pertanyaan : Dengan model kunjungan kelas, apa

kendala yang Bapak temui dalam

Page 134: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

117

palaksanaaan supervisi klinis?

Jawaban : Kenadala yang selama ini saya temui

untuk model kunjungan kelas ini

adalah siswa kurang konsentrasi,

karena tim supervisi masuk

kedalam kelas ketika kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

Pertanyaan : Kemudian apakah Bapak menemui

kendala juga ketiga menggunakan

model percakapan pribadi dalam

pelaksanaan supervisi pada guru

prndidikan agama Islam di SMP N

3 Kedu ini?

Jawaban : Untuk model percakapan pribadi juga

menemui kendala. Kendalanya

adalah memakan waktu banyak

sekali. Karena saya harus

memanggil satu persatu guru untuk

berbicara empat mata dengan saya

mengenai segala hal yang

berhubungan dengan

Page 135: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

118

pembelajaran.

Pertanyaan : Mengenai pelaksanaan supervisi,

apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai

perangkat pembelajaran yang

harus di buat?

Jawaban : Soal itu ada beberapa guru yang

masih belum lengkap dalam

pembutan perangkat pembelajaran,

dan yang biasanya masih kurang

dari para guru itu adalah RPP.

2) Nara Sumber : Prawoto

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Pertanyaan : Dengan model kunjungan kelas, apa

kendala yang Bapak temui dalam

palaksanaaan supervisi klinis?

Jawaban : Karena supervisor masuk ke dalam

kelas jadi, kendala yang sering

saya temui adalah siswa itu kurang

Page 136: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

119

konsentrasi dalam kegiatan belajar

mengajar.

Pertanyaan : Kemudian apakah Bapak menemui

kendala juga ketiga menggunakan

model percakapan pribadi dalam

pelaksanaan supervisi pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N

3 Kedu ini?

Jawaban : Kendala yang sering kami temui

adalah terlalu banyak waktu yang

digunakan.

Pertanyaan : Mengenai pelaksanaan supervisi,

apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai

perangkat pembelajaran yang

harus di buat?

Jawaban : Ada sebagian yang masih belum

terpenuhi.

Page 137: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

120

c. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Drs. Rupadi

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Pertanyaan : Apa tindak lanjut yang Bapak

gunakan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanan supervisi

menggunakan model kunjungan

kelas?

Jawaban : Jika saya masuk ke dalam kelas

ketika kegiatan belajar mengajar

berlangsung itu akan mengganggu

jalannya pembelajaran. Jadi saya

hanya mengamati guru dari luar

kelas. Ya walaupun hasilnya

kurang memuaskan.

Pertanyaan : Kemudian apa tindak lanjut yang

Bapak gunakan untuk mengatasi

Page 138: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

121

kendala dalam pelaksanan

supervisi menggunakan model

percakapan pribadi?

Jawaban : Karena terbatasnya waktu guru

dimana harus mengajar kelas jadi

untuk tindak lanjut model

pelaksanaan percakapan pribadi ini

saya lakukan sesingkat mungkin.

Ya walaupun hasilnya sama seperti

tadi masih kurang memuaskan.

Pertanyaan : Untuk perangkat pembelajaran yang

masih kurang lengkap, apakah

Bapak mewajibkan guru untuk

melengkapinya?

Jawaban : Ya jelas itu mbak, saya wajibkan

guru yang kurang lengkap

perangkat pembelajarannya untuk

melengkapinya, sesegera mungkin.

Page 139: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

122

2) Nara Sumber : Prawoto

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Pertanyaan : Apa tindak lanjut yang Bapak

gunakan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanan supervisi

menggunakan model kunjungan

kelas?

Jawaban : Saya mengambil jalan yang tidak

begitu mengganggu kegitan

belajar, jadi saya hanya melakukan

kunjungan di luar kelas.

Pertanyaan : Kemudian apa tindak lanjut yang

Bapak gunakan untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanan

supervisi menggunakan model

percakapan pribadi?

Jawaban : Kami hanya melakukan percakapan

seperlunya dsan dengan waktu

yang singkat.

Pertanyaan : Untuk perangkat pembelajaran yang

Page 140: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

123

masih kurang lengkap, apakah

Bapak mewajibkan guru untuk

melengkapinya?

Jawaban : Kalau yang itu tidak bisa di tawar

mbak. Wajib untuk di penuhi..

2. SMP N 2

a. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Sugi S, S.Pd, M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2015

Pertanyaan : Apa model pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP N 2

Kedu ini?

Jawaban : Untuk model supervisi yang biasanya

digunakan adalah observasi kelas.

Dengan jalan meneliti suasana

Page 141: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

124

kelas selama pelajaran

berlangsung dengan tujuan untuk

memperoleh data yang subyektif

mungkin sehingga dengan bahan

yang diperoleh dapatlah digunakan

untuk menganalisa kesulitan-

kesulitan yang dihadapi guru-guru

dalam usaha memperbaiki proses

belajar mengajar

Pertanyaan :Selain menggunakan model observasi

kelas, model apa lagi yang

digunakan dalam pelaksanaan

supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N

2 Kedu ini?

Jawaban : Selain model observasi kelas saya

biasanya menggunakan model

percakapan pribadi. Dimana agar

guru itu tidak malu dengen rekan

guru yang lain.

Pertanyaan : Kapan supervisi itu biasanya di

Page 142: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

125

laksanakan?

Jawaban : Biasanya saya lakukan 2 kali dalam

satu tahun. Dan waktunya saya

sesuaikan situasi dan kondisi di

sekolah.

Pertanyaan : Apa saja yang Bapak sampaikan

dalam supervisi klinis pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N

2 Kedu ini?

Jawaban : Hal yang biasa saya sampaikan

dalam supervisi adalah bagaimana

cara guru itu mengajar. Apakah

masih ada kekurangan atau sudah

sesuai.

2) Nara Sumber : Sugiyono, S.Pd

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2015

Pertanyaan : Apa model pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP N 2

Page 143: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

126

Kedu ini?

Jawaban : Kami biasanya menggunakan

observasi kelas mbak. Jadi kita

tahu apa kekurangan dan kelebihan

guru

Pertanyaan : Selain menggunakan model

observasi kelas, model apa lagi

yang digunakan dalam

pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam di

SMP N 2 Kedu ini?

Jawaban : Percakapan pribadi antara survisor

dengan guru yang bersangkutan.

Pertanyaan : Kapan supervisi itu biasanya di

laksanakan?

Jawaban : 2 kali dalam setahun mbak. Agar

guru itu dapat disiplin dalam

perangkat pembelajaran sdan juga

kita bias tahu apa kekurangan dan

klelebihan guru.

Pertanyaan : Apa saja yang Bapak sampaikan

Page 144: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

127

dalam supervisi dalam supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam di SMP N 2 Kedu ini?

Jawaban : yang biasanya kami sampaikan

ketika mengadakan supervisi

adalah bagaimana guru itu

mengajar dengan baik dan benar.

Adakah kekurangan dari guru

tersebut ketika di dalam kelas.

b. Kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Bapak Sugi

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2015

Pertanyaan : Dengan model observasi kelas, apa

kendala yang Bapak temui dalam

palaksanaaan supervisi?

Jawaban : Kendala yang biasanya kita temui

ketika melakukan supervisi dengan

Page 145: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

128

model observasi kelas ini adalah

guru itu terlihat canggung dalam

mengajar siswanya. Karena guru

tahu ketika dirinya sedang di

observasi. Jadi biasanya guru itu

mengajar tidak sesuai dengan cara

biasanya mengajar.

Pertanyaan : Kemudian apakah menemui kendala

juga ketika menggunakan model

percakapan pribadi dalam

pelaksanaan supervisi pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N

2 Kedu ini?

Jawaban : Kendala menggunakan model

percakapan pribadi ini biasanya

adalah minimnya waktu guru

ketika tidak mengajar. Saya juga

tidak berani memanggil guru ke

ruangan saya ketika guru itu ada

jam mengajar mbak.

Pertanyaan : Mengenai pelaksanaan supervisi,

Page 146: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

129

apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai

proses pembelajaran yang harus di

laksanakan?

Jawaban : Untuk yang ini hanya beberapa guru

saja yang belum memenuhi apa

yang telah saya sampaikan.

Kebanyakan guru sudah

melaksakan apa yang telah saya

sampaikan ketika supervisi.

2) Nara Sumber : Bapak Sugiyono

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2015

Pertanyaan : Dengan model observasi kelas, apa

kendala yang Bapak temui dalam

palaksanaaan supervisi?

Jawaban : Ketika melakukan observasi kelas

guru itu biasanya terlihat mengajar

seperti di buat buat. Dengan kata

lain guru itu mengajar tidak seperti

Page 147: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

130

biasanya mengajar

Pertanyaan : Kemudian apakah Bapak menemui

kendala juga ketiga menggunakan

model percakapan pribadi dalam

pelaksanaan supervisi pada guru

pendidikan agama Islam di SMP N

2 Kedu ini?

Jawaban : Yang jelas kalau menggunakan

metode pertemuan pribadi itu

permasalahan yang biasanya di

temui adalah kurangnya waktu

dalam pertemuan.

Pertanyaan : Mengenai pelaksanaan supervisi,

apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai

proses pembelajaran yang harus di

laksanakan?

Jawaban : Hanya ada beberapa guru yang belum

memenuhi.

Page 148: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

131

c. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam Se kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Bapak Sugi

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2015

Pertanyaan : Apa tindak lanjut yang Bapak

gunakan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanan supervisi

menggunakan model observasi

kelas?

Jawaban : Tindak lanjut yang saya terapkan

adalah saya membagikan angket

kepada murid murid dimana isinya

tentang bagaimana cara guru itu

mengajar.

Pertanyaan : Kemudian apa tindak lanjut yang

Bapak gunakan untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanan

Page 149: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

132

supervisi menggunakan model

percakapan pribadi?

Jawaban : Untuk mengatasinya saya biasanya

panggil guru itu beberapa kali

mbak. Supaya bisa berjalan

sebagaimana mestinya.

Pertanyaan : Kemudian bagaimana dengan guru

yang masih kurang dalam proses

pembelajaran. Apakah dituntut

untuk memperbaikinya?

Jawaban : Kalo itu hukumnya wajib mbak. Jadi

jika proses pembelajaran yang

diterapkan guru itu sudah bagus

maka hasil yang akan di dapat pun

juga bagus.

2) Nara Sumber : Bapak Sugiyono

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2015

Pertanyaan : Apa tindak lanjut yang Bapak

gunakan untuk mengatasi kendala

Page 150: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

133

dalam pelaksanan supervisi

menggunakan model observasi

kelas?

Jawaban : Kita bagikan angket kepada anak

anak tentang bagaimana guru itu

mengajar.

Pertanyaan : Kemudian apa tindak lanjut yang

Bapak gunakan untuk mengatasi

kendala dalam pelaksanan

supervisi menggunakan model

percakapan pribadi?

Jawaban : Kami biasanya memanggil guru itu

beberapa kali sampai apa yang kita

bicarakan dapat terselesaikan.

Pertanyaan : Kemudian bagaimana dengan guru

yang masih kurang dalam proses

pembelajaran. Apakah dituntut

untuk memperbaikinya?

Jawaban : Sebisa mungkin guru harus

melengkapi perangkat

pembelajaran dan juga

Page 151: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

134

memperbaiki cara mengajar yang

masih kurang.

3. SMP PGRI

a. Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Ibu Sri

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015

Pertanyaan : Apa model pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP

PGRI Kedu ini?

Jawaban : Dalam beberapa tahun ini kami

menggunakan metode percakapan

pribadi. Jadi guru saya panggil ke

ruangan saya dan saya utarakan

apa yang jadi pokok

permasalahannya.

Page 152: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

135

Pertanyaan : Selain menggunakan model

percakapan pribadi, model apa lagi

yang digunakan dalam

pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam di

SMP PGRI Kedu ini?

Jawaban : Untuk saat ini saya hanya

menggunakan metode itu. Soalnya

guru di SMP PGRI ini kan hanya

beberapa saja. Jadi saya rasa

menggunakan satu model itu sudah

cukup.

Pertanyaan : Kapan supervisi itu biasanya di

laksanakan?

Jawaban : Biasanya hanya saya lakukan 1 kali

diawal tahun pelajaran. Toh misal

ada kekurangan atau yang harus

diperbaiki itu kondisional dari

masing masing guru.

Pertanyaan : Apa saja yang Ibu sampaikan dalam

supervisi klinis pada guru

Page 153: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

136

pendidikan agama Islam di SMP

PGRI Kedu ini?

Jawaban : Yang biasa saya sampaikan dalam

supervisi adalah mengenai

perangkat pembelajaran. Seperti

halnya RPP, Silabus, Prota,

Promes, dll.

1) Nara Sumber : Bapak Nur Aziz

Jabatan : WAKA Kurikulum

Hari / Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015

Pertanyaan : Apa model pelaksanaan supervisi

klinis pada guru pendidikan agama

Islam yang digunakan di SMP

PGRI Kedu ini?

Jawaban : Kami biasaanya memanggil guru

yang bersangkutan untuk

melakukan percakapan mengenai

hal-hal yang harus diperbaiki dan

perangkat pembelajaran yang

harus dilengkapi.

Page 154: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

137

Pertanyaan : Selain menggunakan model

percakapan kelas, model apa lagi

yang digunakan dalam

pelaksanaan supervisi klinis pada

guru pendidikan agama Islam di

SMP PGRI Kedu ini?

Jawaban : Kami hanya menggunakan satu

metode saja untuk saat ini.

Pertanyaan : Kapan supervisi itu biasanya di

laksanakan?

Jawaban : Satu tahun sekali. Itu kami lakukan

di awal tahun.

Pertanyaan : Apa saja yang Bapak sampaikan

dalam supervisi klinis pada guru

pendidikan agama

Islam di SMP PGRI Kedu ini?

Jawaban : Tentang kelengkapan administrasi

pembelajaran.

Page 155: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

138

b. Kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru Pendidikan

Agama Islam Se kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawncara

1) Nara Sumber : Ibu Sri

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015

Pertanyaan : Dengan model percakapan pribadi,

apa kendala yang bapak temui

dalam palaksanaaan supervisi?

Jawaban : Kendala yang biasanya kita temui

ketika melakukan supervisi dengan

model percakapan pribadi ini

adalah masalah waktu mbak.

Karena memang keterbatasan guru

jadi jarang ada guru kosong dalam

mengajar. Kalau ada guru yang

kosong jam mengajar itu paling

cuma 1 atau 2 jam per hari.

Pertanyaan : Mengenai pelaksanaan supervisi,

apakah guru sudah memenuhi apa

Page 156: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

139

yang Ibu sampaikan mengenai

proses pembelajaran yang harus di

laksanakan?

Jawaban : Ada beberapa guru mbak yang masih

belum lengkap dalam perangkat

pembelajarannya. tapi sebagian

besar dari para guru sudah

melengkapi perangkat

pembelajarannya.

1) Nara Sumber : Bapak Nur Aziz

Jabatan : Waka Kurikulum

Hari / Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015

Pertanyaan : Dengan model percakapan pribadi,

apa kendala yang bapak temui

dalam palaksanaaan supervisi?

Jawaban : Minimnya waktu untuk melakukan

percakapan, karena kita melakukan

percakapan di waktu guru kosong

dalam mengajar.

Pertanyaan : Mengenai pelaksanaan supervisi,

Page 157: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

140

apakah guru sudah memenuhi apa

yang Bapak sampaikan mengenai

proses pembelajaran yang harus di

laksanakan?

Jawaban : Ya masih ada beberapa guru yang

masih belum lengkap dan masih

kurang dalam perangkat

pembelajaran.

c. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala

Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Guru Pendidikan Agama

Islam Se Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

Wawancara

1) Nara Sumber : Ibu Sri

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015

Pertanyaan : Apa tindak lanjut yang Ibu gunakan

untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanan supervisi menggunakan

model percakapan pribadi?

Jawaban : Karena memang keterbatasan guru

Page 158: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

141

dan waktu untuk melakukan

supervisi jadi saya untuk

memanggil guru beberapa kali. Di

saat jam jam kosong mengajar.

Pertanyaan : Kemudian bagaimana dengan guru

yang masih kurang dalam

perangkat pembelajaran. Apakah

dituntut untuk memperbaikinya?

Jawaban : Ya itu harus di lengkapi mbak.

Bagaimanapun caranya itu harus di

lengkapi.

1) Nara Sumber : Bapak Nur Aziz

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015

Pertanyaan : Apa tindak lanjut yang Bapak

gunakan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanan supervisi

menggunakan model percakapan

pribadi?

Jawaban : kami memanggil guru yang

Page 159: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

142

bersangkutan lebih dari satu kali.

Pertanyaan : Kemudian bagaimana dengan guru

yang masih kurang dalam

perangkat pembelajaran. Apakah

dituntut untuk memperbaikinya?

Jawaban : Ya jelas dong mbak. Semuanya harus

di lengkapi dan di perbaiki.

Page 160: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

143

Page 161: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

144

Page 162: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

145

Page 163: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

146

Page 164: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

147

Page 165: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

148

Page 166: MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/331/1/Sri Wuryani_11110112.pdf · MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

149

Riwayat Hidup Penulis

Nama : Sri Wuryani Tempat Tanggal Lahir : Temanggung,07 Desember 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Mriyan Kulon RT 1 RW 02 Kundisari, Kedu,

Temanggung, Jawa Tenggah Pendidikan :

1. RA Alfalah

2. MI Miftakhulfalah Kundisari

3. MTS Muallimin Parakan

4. SMA Muhammadiyah 1 Temanggung Penggalaman Organisasi :

1. OSIS MTS Muallimin Parakan

2. Remaja Muhammadiyah SMA

Muhammadiyah 1 Temanggung

3. LDK Darul Amal STAIN Salatiga Email : [email protected] Motto Hidup : Dream, Work, Commit, Pray