Upload
haxuyen
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yunita Cahyarini
NIM: 131134165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yunita Cahyarini
NIM: 131134165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ida Sang Hyang Widi Wasa atas asung kerta wara nugrah-Nya yang telah
dilimpahkan selama proses penyusunan.
2. Ayah tercinta Suparman dan ibu tersayang Tutut Kartinah yang tiada henti
memberikan support dan mendoakan sampai saat ini.
3. Kakak Hendri Cahyana yang selalu memberikan dukungan dalam
penyusunan skripsi.
4. Mbah Putri Harjo Sumarto yang selalu memberi dukungan dan mendoakan
demi terlancarnya skripsi ini.
5. Sahabatku terkasih Veronica Anindya Ade Kristiani, Devina Anky
Arifania, dan Nurhayati.
6. Sahabatku tersayang Rifa Nur Krisnasari, Nur Rafika, dan Eza Cahya
Prawita.
7. Teman payung PMRI Vero, Devina, Mba Nur, Desti, Angel, Titis, Apri,
Nana, Rina, Viga, dan Danang yang selalu memberikan semangat,
motivasi, dan dukungan.
8. Mas Kurniawan yang telah membantu pembuatan gambar pada
penyusunan buku
9. Bli I Putu Agus Prasetya yang telah membantu dalam pembuatan cover
yang sangat menarik
10. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu per
satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ Hidup adalah sebuah perjuang yang harus kita menangkan, tantangan
yang harus kita hadapi, anugrah Tuhan yang harus kita syukuri.”
-Merry Riana-
Janganlah hidup seperti air yang mengalir tetapi lawanlah, karena belum
tentu aliran yang kamu ikuti menuju ke samudra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
(PMRI)
Yunita Cahyarini
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang dalam masalah penelitian ini adalah adanya keterbatasan
buku pegangan yang sesuai dengan tingkat pekembangan anak sekolah dasar kelas
I pada mata pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan
pengurangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses
pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas 1
sekolah dasar serta mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa ini menggunakan
metode penelitian pengembangan (R&D) memodifikasi tahap dan prosedur
pengembangan penelitian Sugiyono dan Borg and Gall menjadi 5 tahap yaitu: (1)
potensi masalah (2) desain produk (3) validasi produk (4) instrumen ujicoba (5)
ujicoba terbatas. Pengembangan buku guru dan buku siswa dengan menggunakan
pendekatan PMRI yang memuat lima karakteristik yaitu penggunaan konteks,
penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas,dan keterkaitan.
Hasil dari penelitian dan pengembangan buku guru dan buku siswa dilihat
dari aspek tujuan dan pendekatan, cover, isi, bahasa, dan gambar yang telah
dinilai oleh 2 validator dengan rentang skor 1-5. Skor rata-rata yang diperoleh dari
kedua validator yaitu 3, 93 untuk buku guru dan 3, 86 untuk buku siswa. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I
sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indnonesia
(PMRI) sudah baik. Hasil penggunaan buku guru dan buku siswa berdampak
terhadap prestasi belajar peserta didik ditunjukkan dengan peningkatan nilai
sebesar 54%.
Kata Kunci : Penelitian dan pengembangan, Pendekatan PMRI, Matematika,
Penjumlahan dan Pengurangan, Buku Guru, dan Buku Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S
BOOK FOR FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL MATH
SUBJECTS BASED ON INDONESIAN REALISTIC
MATHEMATIC EDUCATION (PMRI)
Yunita Cahyarini
Sanata Dharma University
2017
The background of this research is existence of limitations handbook
which corresponds to the level of child development for first grade in math
subjects especially on material addition and subtraction. This research aimed to
Describe the process of preparing teacher’s book and student’s book on
mathematical subjects of first grade and Describe the quality of teacher’s book
and student’s book with the concept of PMRI.
The research development of teacher’s book and student’s book using
research methods development to modify the stage and procedures development
research Sugiyono and Borg and Gall into 5 stage above are (1) problem potential,
(2) product design, (3) product validation, (4) test instrument, (5) limited trial. The
development of teacher’s book and student’s book using PMRI approach
containing the five characteristics are use of the context, use of models,
construction students, interactivity, and intertwining.
The result of this research is the form of book teachers and student book
from the aspects of goals and approaches, cover, contents, language and images
that have been assessed by 2 validators with a score range of 1-5. The average
score obtained from both validators that are 3,93 for teacher’s book and 3,86 for
student’s book. The result show that development of teacher’s book and student’s
book with PMRI is good. The result of the use books affect the learning
achievements of students demonstrated by the increased value of 54%.
Key word: research and development, PMRI, math, addition and subtraction,
teacher’s book and student’s book.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan puji dan syukur kepada Ida
Sang Hyang Widi Wasa atas asung kerta wara Nugraha-Nya berupa kesehatan,
kelancaran dan akal budi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 PGSD
Universitas Sanata Dharma dan prasyaratan mendapatkan gelar sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini daapat selesai dengan baik karena
adanya bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
ini peneliti sampaikan kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Paulus Wahana M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Andri
Anugrahana, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian
dan penulisan skrispsi hingga selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Ibu M. Sri Wartini selaku kepala sekolah SD kanisius Sengkan yang telah
memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Tuti selaku wali kelas IC SD Kanisius Sengkan yang telah membantu
selama proses penelitian berlangsung.
7. Siswa kelas IC SD Kanisius Sengkan yang telah membantu dalam proses
penelitian.
8. Bapak dan ibu guru serta karyawan SD Kanisius Sengkan yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penelelitian ini berlangsung dengan
lancar.
9. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat,
motivasi, bimbingan, arahan, dan doa yang tidak pernah putus kepada
peneliti.
10. Sahabat Devina Anky , Nurhayati dan teman sepayung PMRI.
11. Sahabat Bidadari menawan, Rika Putri Hanjati dan Gracia Melsiana
Aldini.
12. Sahabat tricil, Rifa Nur Krisnasari, Nur Rafika, dan Eza Cahya Prawita.
13. Sahabat Istri Idaman yang selalu memberi kecerian dalam segala kegiatan.
14. Teman sekaligus kakak Gangga Gupita Ganeswara yang senantiasa
memberikan dukungan dan doa kepada peneliti.
15. Mas Wawan dan Bli Agus yang selalu membantu dalam penyusunan buku
guru maupun buku siswa.
16. Teman-teman FAST IPA 2 2013 yang selalu memberikan semangat dan
doa selama penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
17. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang selalu memberikan semangat
dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan.
18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
memberikan doa, semangat, dukungan, dan bantuan kepada peneliti.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan kerendahan hati peneliti akan merasa sangat terbantu oleh
segala kritik dan saran yang membangun untuk membantu perbaikan skripsi yang
telah peneliti kerjakan. Terimakasih.
Penulis
Yunita Cahyarini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xviii
DAFTAR RUMUS ....................................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xx
DAFTAR BAGAN ....................................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xxiii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1.3 Batasan Masalah ......................................................................................................... 6
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 7
1.7 Spesifikasi Produk ....................................................................................................... 8
1.8 Definisi Operasional.................................................................................................. 12
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................................ 14
2.1 Kajian Teori .............................................................................................................. 14
2.1.1 Pembelajaran .......................................................................................................... 14
2.1.2 Matematika ............................................................................................................. 15
2.1.2.1 Penjumlahan dan Pengurangan ........................................................................... 17
2.1.3 Pembelajaran Matematika ...................................................................................... 18
2.1.4 Karakteristik Siswa SD .......................................................................................... 19
2.1.5 Pendekatan PMRI .................................................................................................. 20
2.1.5.1 Sejarah PMRI ...................................................................................................... 21
2.1.5.2 Pengertian PMRI ................................................................................................. 23
2.1.5.3 Karakteristik PMRI ............................................................................................. 23
2.1.6 Buku Ajar ............................................................................................................... 26
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................................. 27
2.2.1 Penelitian Pengembangan ...................................................................................... 27
2.2.2 Penelitian Pendekatan PMRI ................................................................................. 28
2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................................ 32
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................. 34
3.1 Jenis penelitian ......................................................................................................... 34
3.2 Setting Penelitian ...................................................................................................... 35
3.2.1 Subjek Penelitian .................................................................................................... 35
3.2.2 Objek Penelitian ..................................................................................................... 36
3.2.3 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 36
3.2.4 Waktu Penelitian .................................................................................................... 36
3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................................... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 47
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Tes .............................................................................. 47
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Non Tes ...................................................................... 48
3.4.2.1 Kuesioner ............................................................................................................ 48
3.4.2.2 Wawancara .......................................................................................................... 49
3.5 Instrumen Penelitian.................................................................................................. 50
3.5.1 Soal Tes .................................................................................................................. 50
3.5.2. Lembar Kuesioner ................................................................................................. 51
3.5.3 Pedoman Wawancara ............................................................................................. 54
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................................. 54
3.6.1 Tes .......................................................................................................................... 55
3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas .................................................................................... 55
1. Validitas ...................................................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Reliabilitas .................................................................................................................. 56
3.6.1.2 Soal Tes ............................................................................................................... 57
3.6.2 Non Tes .................................................................................................................. 58
3.6.2.1 Kuesioner ............................................................................................................ 58
3.7 Jadwal Penelitian ....................................................................................................... 62
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 64
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 64
4.1.1 Proses dan Kualitas Pengembangan Produk .......................................................... 64
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar dengan Pendekatan PMRI ..................................................................................... 64
1. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ................................................................. 64
2. Prosedur Pengembangan Produk................................................................................. 67
A. Sampul Buku .............................................................................................................. 70
B. Isi Buku ...................................................................................................................... 72
C. Daftar Referensi.......................................................................................................... 79
4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I Sekolah Dasar dengan
Pendekatan PMRI ........................................................................................................... 79
1. Validitas Produk .......................................................................................................... 79
A. Validitas Produk Buku Guru ...................................................................................... 81
B. Validitas Produk Buku Siswa ..................................................................................... 83
C. Revisi Produk ............................................................................................................. 85
2. Dampak Produk ........................................................................................................... 94
A. Instrumen Persiapan Ujicoba ..................................................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
B. Hasil Ujicoba .............................................................................................................. 96
4.2 Pembahasan ............................................................................................................... 98
BAB 5 PENUTUP ....................................................................................................... 103
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 103
5.2 Keterbatasn Penelitian ............................................................................................. 104
5.3 Saran ........................................................................................................................ 105
DAFTAR REFERENSI .............................................................................................. 106
LAMPIRAN ................................................................................................................. 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .............................................................. 51
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Validasi Buku Guru .................................................... 52
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Validasi Buku Siswa................................................... 53
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara .................................................................................. 54
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................... 57
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima .................................. 60
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima .................................................................................... 62
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru di Empat Sekolah Dasar yang
Berada di Wilayah Sleman Timur .............................................................................. 65
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru .................................. 80
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa ................................. 80
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru .................................. 82
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa ................................. 84
Tabel 4.6 Rekapitulasi Komentas Buku Guru ........................................................... 85
Tabel 4.7 Rekapitulasi Komentar Produk Buku Siswa .............................................. 89
Tabel 4.8 Rekapitulasi Validitas Soal ........................................................................ 95
Tabel 4.9 Reliabilitas Soal ......................................................................................... 96
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Nilai Pretest dan Posttest .......................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Korelasi Product Moment ............................................................................ 55
Rumus 3.2 Alpha Croncbach .......................................................................................... 56
Rumus 3.3 Nilai pretest dan posttest .............................................................................. 58
Rumus 3.4 Rata-rata Nilai pretest dan posttest ............................................................... 68
Rumus 3.5 Selisih Nilai pretest dan posttest ................................................................... 58
Rumus 3.6 Perhitungan nilai setiap aspek ...................................................................... 58
Rumus 3.7 Nilai dari setiap ahli ...................................................................................... 59
Rumus 3.8 Nilai rata-rata produk .................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Buku Siswa .................................................................................................... 9
Gambar 1.2 Buku Guru ..................................................................................................... 9
Gambar 1.3 Latihan Soal................................................................................................. 10
Gambar 1.4 Latihan Kelompok ....................................................................................... 10
Gambar 1.5 Latihan Individu .......................................................................................... 11
Gambar 1.6 Langkah-langkah Pembelajaran dan Karakteristik PMRI ........................... 11
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Model Sugiyono .................................... 37
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Model Borg and Gall ............................ 41
Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan dengan Modifikasi ............................................. 43
Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Guru ............................................................................ 71
Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Siswa ........................................................................... 72
Gambar 4.3 Kegiatan 1 (Penggunaan konteks, kontruksi siswa, dan interaktivitas) ...... 74
Gambar 4.4 Kegiatan 2 (Penggunaan Konteks) .............................................................. 75
Gambar 4.5 Kegiatan 3 (Penggunaan Model dan Intertwining) ..................................... 75
Gambar 4.6 Kegiatan 4 (Pemahaman abstrak) ................................................................ 76
Gambar 4.7 Kegiatan 5 (Penggunaan Konteks dan Interaktivitas) ................................. 77
Gambar 4.8 Kegiatan 6 (Penggunaan Model dan Intertwining) ..................................... 78
Gambar 4.9 Kegiatan 7 (Pemahaman abstrak) ................................................................ 79
Gambar 4.10 revisi cover buku guru ............................................................................... 86
Gambar 4.11 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 1 ............................ 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Gambar 4.12 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2 ............................ 87
Gambar 4.13 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 4 ............................ 87
Gambar 4.14 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 5 ............................ 87
Gambar 4.15 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5 ............................................. 88
Gambar 4.16 revisi cover buku siswa ............................................................................. 90
Gambar 4.17 revisi penulisan daftar isi........................................................................... 90
Gambar 4.18 revisi konsistensi penulisan huruf kecil .................................................... 91
Gambar 4.19 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2 ............................ 91
Gambar 4.20 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 3 ............................ 92
Gambar 4.21 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 6 ............................ 92
Gambar 4.22 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5 ............................................. 92
Gambar 4.23 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 11 .............................................. 93
Gambar 4.24 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 12 .............................................. 93
Gambar 4.25 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 13 .............................................. 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literature Map .............................................................................................. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 110
Lampiran 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ....................................................... 111
Lampiran 3 Surat validator............................................................................................ 112
Lampiran 4 Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 1....................................................... 113
Lampiran 5 Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 2....................................................... 117
Lampiran 6 Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 1 ..................................................... 121
Lampiran 7 Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 2 ..................................................... 125
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 129
Lampiran 9 Validitas ..................................................................................................... 135
Lampiran 10 Reliabilitas ............................................................................................... 139
Lampiran 11 Dokumentasi ............................................................................................ 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab 1 ini dijelaskan tentang enam bagian, yaitu (1) latar belakang
masalah; (2) identifikasi masalah; (3) batasan masalah; (4) rumusan masalah; (5)
tujuan penelitian; (6) manfaat penelitian; (7) spesifikasi produk; dan (8) definisi
operasional. Uraian dari masing-masing bab pendahuluan adalah sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran strategis sebagai sarana human resources
dan human investment. Maksudnya, pendidikan selain bertujuan menumbuh
kembangkan kehidupan yang lebih baik, juga telah mewarnai dan menjadi
landasan moral dan etik dalam proses pemberdayaan jati diri bangsa menurut
Hasan (dalam Prastowo, 2014: 21). Undang- undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2001 mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Ahmadi,
2014: 38).
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan
suatu bangsa (Susanto, 2013: 1). Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak
untuk segera direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global.
Oleh karena itu, pendidikan diusia dini sangat penting untuk generasi yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
datang demi tercapainya kualitas SDM yang mumpuni. Bidang studi matematika
merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang
pengajaran. Menurut Susanto, (2013:184) bidang studi matematika ini diperlukan
untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam
menyelesaikan berbagai masalah.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib
yang diajarakan di sekolah dasar. Susanto (2013: 185) mengemukakan bahwa
matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam
peneyelesaian masalah sehari – hari dalam dunia kerja, serta memberikan
dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendapat lain
diungkapkan oleh Soedjadi, (2000: 11) bahwa matematika adalah pengetahuan
tentang bilangan dan kalkulasi. Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi
memasuki semua cabang matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak
suatu pengembangan struktur dalam matematika. Penyajian matematika dalam
buku sekolah khususnya sekolah dasar tidak selalu diawali dengan teorema
ataupun definisi, hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan intelektual
peserta didik. Menurut Wahana, (2016: 115) matematika adalah bahasa numerik
yang melambangkan serangkaian hitungan dari pernyataan yang ingin kita
sampaikan.
Dengan belajar matematika siswa dapat berhitung, seperti menghitung
luas, isi dan berat. Siswa juga dapat melakukan pengukuran, dapat
mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data. Siswa juga dapat menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
persoalan-persoalan dalam bidang-bidang studi lain. Selain itu menurut
Ruseffendi (1990: 13) pelajar memerlukan matematika untuk memenuhi
kebutuhan praktis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, agar
mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, untuk membantu memahami
bidang studi lain dan agar dapat berpikir logis, kritis, praktis, beserta sikap positif
dan berjiwa kreatif.
Belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap
sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan
prinsip pembelajaran matematika (Fatimah, 2009: 8). Menurut Pitadjeng (2015: 5)
orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajarinya.
Belajar matematika akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka guru harus
mengupayakan situasi dan kondisi yang menyenangkan, strategi belajar yang
menyenangkan, maupun memberi materi matematika yang menyenangkan (tidak
terlalu sulit bagi siswa tetapi menantang). Menurut Ruseffendi (dalam Pitadjeng,
2015: 6) untuk dapat mengajarkan konsep matematika pada anak dengan baik dan
dimengerti, maka materi hendaknya diberikan pada anak yang sudah siap
intelektualnya untuk menerima materi tersebut. Untuk itu guru harus memahami
perkembangan anak didik dalam belajar matematika, memahami teori belajar dan
mengajar matematika, memahami materi matematika yang menyenangkan untuk
dipelajari maupun trik-trik yang menjadikan anak didik senang dan tidak bosan
belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan sumber yang peneliti dapat dari hasil wawancara dengan guru
dan siswa pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 di empat sekolah dasar yang
berada di wilayah Sleman Timur, diperoleh informasi bahwa siswa kelas I
mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan
pengurangan. Dari hasil wawancara dengan guru, pembelajaran di kelas kurang
bersifat konkret. Guru masih menerangkan di depan kelas tanpa menggunakan
media dan hanya terpaku pada buku paket saja. Padahal tahap operasional konkret
perkembangan anak masih bersifat konkret sehingga harus menggunakan media
yang ada di lingkungan sehari –hari dan dekat dengan siswa.
Guru masih kesulitan dalam mempersiapakan media sehingga hanya
memakai media yang seadanya bahkan terkadang tidak menggunakan media sama
sekali. “Buku yang saya miliki juga masih kekurangan, hanya memakai buku dari
yayasan dan hanya memiliki buku paket dari penerbit lain saja mbak” menurut
wawancara dengan salah satu guru. Oleh karena itu guru memerlukan buku yang
dapat membantu proses pembelajaran. Menurut guru, materi penjumlahan dan
pengurangan masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Siswa kebingungan akan
soal penjumlahan dan pengurangan lebih dari 10 jari. Apabila lebih dari 10 jari,
siswa menggunakan jari kaki dalam menghitungnya. Siswa masih belum bisa
membayangkan apabila ada penjumlahan yang lebih dari 10.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyukai pembelajaran yang aktif
sehingga siswa tidak terpaku pada buku paket. Materi penjumlahan dan
pengurangan masih dianggap sulit oleh siswa apabila lebih dari 10 jari. Buku yang
digunakan siswa hanya dari yayasan atau kurangnya buku-buku dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Buku tambahan yang lain adalah buku pengayaan. Keterbatasan buku yang
dimiliki oleh siswa, menyebabkan pembelajaran hanya mengikuti buku dan
kurang ada sumber buku lain. Maka dibutuhkan buku yang dapat menunjang
keberhasilan guru dan sesuai dengan karateristik siswa dalam pembelajaran
matematika, yaitu mendekatkan siswa dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Buku dengan pendekatan PMRI dapat menjadi solusi dari permasalah
tersebut. PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) atau istilah asingnya
RME (Realistik Mathematic Education) merupakan pendekatan yang
mengedepankan aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Tujuan PMRI adalah agar siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri
dalam memecahkan soal matematika yang sedang dihadapi. Dalam pembelajaran
ini guru bertindak sebagai fasilitator untuk siswa. Freudhental (Hariyati,
Indaryanti, & Zulkardi, 2008: 3) mengatakan bahwa, “Matematika harus dikaitkan
dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia”. Pernyataan tersebut
memiliki arti bahwa matematika harus dekat dengan kehidupan sehari-hari yang
dialami oleh siswa. PMRI merupakan salah satu alternatif pendekatan
pembelajaran yang diupayakan di Indonesia untuk meningkatkan kemapuan
memecahkan persoalan matematika yang sedang dihadapi.
Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu upaya untuk
melakukan inovasi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk membantu
guru dan siswa dalam bentuk buku ajar agar mudah memahami suatu materi
dengan pendekatan PMRI. Penelitian ini memberikan sumbangan bagi dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pendidikan yang berguna untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa dan
melakukan serangkaian uji coba untuk mengatasi kualitasnya.
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Pembelajaran di dalam kelas kurang tercapai karena tidak adanya buku
panduan untuk guru yang menerangkan langkah- langkah pembelajaran.
1.2.2 Pembelajaran di dalam kelas kurang tercapai karena kurangnya ketersediaan
buku untuk siswa.
1.2.3 Pembelajaran di kelas belum tercapai karena kurang menghadapkan siswa
dengan realitas kehidupan dengan segala masalah matematika yang ada.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengembangan
buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I sekolah dasar
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
1.4 Rumusan Masalah
1.4.1 Bagaimana penyusunan buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran
matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)?
1.4.2 Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran
matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Mendeskripsikan proses penyusunan buku guru dan buku siswa siswa pada
mata pelajaran matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
1.5.2 Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran
matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI).
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.6.1 Bagi Siswa
Pengalaman pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI memberikan
pengalaman baru siswa dalam belajar dan membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan berpikir untuk melakukan pemecahan persoalan
matematika materi penjumlahan dan pengurangan.
1.6.2 Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru dalam
bahan ajar dengan pendekatan PMRI sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan.
1.6.3 Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan masukan dan sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan
PMRI di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6.4 Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman berharga dan wawasan kepada peneliti mengenai
upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan PMRI.
1.6.5 Bagi Pembaca
Memberikan informasi dan sumber belajar matematika melalui
pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI.
1.7 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk pada penelitian ini adalah:
1.7.1 Produk dalam penelitian adalah buku, yang terdiri dari buku guru dan buku
siswa.
Produk yang akan dikembangakn dalam penelitian ini adalah buku guru
dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku panduan guru disusun untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu buku ini sebagai
petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan dalam pembelajaran dengan
PMRI pada materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI.
Cara penggunaan buku guru sama dengan menggunakan buku siswa,
namun pada buku guru terdapat penjelasan yang lebih detail yang perlu
diperhatikan oleh guru seperti kotak-kotak yang berisikan catatan. Catatan –
catatan tersebut meliputi karakteristik dari PMRI yaitu penggunaan konteks
(berkaitan dengan masalah pada dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan,
penggunaan alat peraga, atau situasi lain), penggunaan model (berfungsi sebagai
jembatan dari pengetahuan dan matematika tingkat kongkrit menuju abstrak),
kontruksi siswa (siswa berusaha memecahkan masalah dalam menemukan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hasil pembelajaran), interaktivitas (aktivitas siswa), dan keterkaitan antar topik
atau intertwining (adanya keterkaitan materi).
Sedangkan buku siswa merupakan buku yang dipegang oleh siswa yang
digunakan untuk mempermudah memahami pelajaran matematika khusunya
materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI. Cara
menggunakan buku siswa adalah membaca dengan teliti, mengikuti langkah-
langkah yang berada pada buku siswa. Pada buku siswa terdapat kegiatan individu
dan kegiatan kelompok. Setiap kegiatan akan berisi alat-alat yang dibutuhkan.
Selain itu, terdapat langkah-langkah untuk memulai kegiatan. Buku ini juga berisi
latihan-latihan yang dapat dikerjakan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa.
Siswa diminta untuk mengerjakan semua kegiatan dan mematuhi perintah guru.
1.7.2 Ukuran buku meliputi panjang: 29 cm, lebar: 20 cm, dan memiliki
ketebalan: 3 mm. Buku guru dan buku siswa memiliki panjang, lebar dan
ketebalan yang sama.
Gambar 1.1 Buku Siswa Gambar 1.2 Buku Guru
29 cm
20 cm 20 cm
29 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.7.3 Komponen buku siswa meliputi latihan- latihan soal yang terdiri gambar –
gambar konkret, latihan soal individu dan latihan soal kelompok, dalam
buku siswa terdapat alat dan bahan yang mudah dicari dan dekat dengan
siswa.
Gambar 1.3 Latihan soal
Gambar 1.4 Latihan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 1.5 Latihan individu
1.7.4 Komponen buku guru meliputi penjelasan kegiatan siswa. Selain itu pada
buku guru terdapat penjelasan tentang karateristik PMRI.
Gambar 1.6 langkah- langkah pembelajaran dan karakteristik PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1.8 Definisi Operasional
Definisi operasional pada buku ini adalah:
1.8.1 Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu dan
mendukung proses pembelajaran peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar.
1.8.2 Matematika
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
hitungan dan bilangan. Manfaat dari mempelajari pelajaran matematika
adalah untuk mecahkan masalah matematisasi yang ada di kehidupan sehari-
hari.
1.8.3 Penjumlahan
Penjumlahan adalah proses menjumlahakan dua bilangan atau lebih
sehingga
menemukan jumlah total dari bilangan tersebut.
1.8.4 Pengurangan adalah
Pengurangan adalah proses mengurangi atau mengurangkan bilangan yang
ada dengan bilangan pengurangnya, sehingga menemukan total dari
pengurangan tersebut.
1.8.6 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah adalah proses yang dilakukan untuk
membantu peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan
dengan matematisasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1.8.4 Karakteristik Siswa SD
Karateristik siswa SD pada usia 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun atau 13
tahun berada pada tahap operasional konkret, dimana anak masih terikat
dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera.
1.8.5 PMRI
PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan benda nyata dan
konkret yang ada disekitar siswa sehingga dapat memecahkan masalah baik
itu secara nyata (real) atau dapat dibayangkan (imagineable).
1.8.6 Buku Ajar
Buku ajar adalah buku teks yang digunakan untuk pembelajaran dalam
suatu mata pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
Kajian teori akan membahas enam bagian yang berkaitan dengan
penelitian yaitu pembelajaran, matematika (penjumlahan dan pengurangan),
pembelajaran matematika, karakteristik siswa SD, pendekatan PMRI dan buku
ajar (buku guru dan buku siswa).
2.1.1 Pembelajaran
Pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar
(BM), proses belajar mengajar (PMB), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).
Menurut Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Susanto, 2013: 19).
Menurut Wingkel (dalam Siregar & Nara, 2011: 12) pembelajaran adalah
seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa,
dengan memperhitungkan kejadian – kejadian intern yang berlangsung dialami
siswa. Sedangkan menurut Dimyati (dalam Susanto, 2013: 187) pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar. Dengan demikian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk
membantu dan mendukung proses pembelajaran peserta didik dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai mata pelajaran
salah satunya adalah matematika.
2.1.2 Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa Latin, yaitu manthanein atau
mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajarai”, sedang dalam bahasa
Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti (Depdiknas) (dalam
Susanto, 2013: 184). Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan
serangkaian hitungan dari pernyatan yang ingin kita sampaikan. Matematika
mengembangakn bahasa numerik dengan menggunakan lambang angka yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif (Wahana,
2016: 115-116). Ruseffendi (dalam Heruman, 2013: 1) juga mengemukakan
bahwa matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan, struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat,
dan akhirnya ke dalil.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib
yang ada di sekolah dasar. Materi yang terdapat pada pelajaran matematika di
sekolah dasar berisi konsep-konsep dasar hitung. Jadi tujuan akhir pembelajaran
matematika khususnya sekolah dasar yakni supaya siswa terampil dalam
menggunakan berbagai macam konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Soedjadi, (2000: 11) matematika adalah pengetahuan tentang bilangan
dan kalkulasi. Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya memasuki semua
cabang matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengembangan struktur dalam matematika. Penyajian matematika dalam buku
sekolah khususnya sekolah dasar tidak selalu diawali dengan teorema ataupun
definisi, hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik.
Matematika sekolah dasar di Indonesia ini adalah matematika baru atau
matematika modern yang sumbernya adalah matematika modern yang
dipergunakan dibeberapa negara Afrika bagian timur yang berpengantar bahasa
Inggris. Sumber itu adalah “Entebbe Mathematics Series” (Ruseffendi, 1990:10).
Ciri-ciri dari pengajaran matematika di sekolah dasar antara lain memuat banyak
topik baru, menggunakan himpunan sebagai dasar untuk menerangkan bilangan,
himpunan diajarlam sebagai pengetahuan, geometri, bahasanya cukup akurat dan
ketat, pendejatannya induktif, dan menggunakan metode spiral. Menurut
Ruseffendi (1990: 9) Matematika diajarkan disekolah karena berguna untuk
kepentingan matematika itu sendiri dan memecahkan persoalan dalam
masyarakat. Dengan diajarkannya matematika kepada siswa, matematika bisa
diawetkan dan dikembangkan. Itulah yang dimaksud dengan gunanya matematika
diajarkan di sekolah dalam rangka mengembangkan dan mengawetkan
matematika itu sendiri, mengawetkan disini yang dimaksud adalah memelihara
sehingga tidak punah. Dengan belajar matematika siswa dapat berhitung, seperti
menghitung luas, isi dan berat. Siswa juga dapat melakukan pengukuran, dapat
mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data. Siswa juga dapat menyelesaikan
persoalan-persoalan dalam bidang-bidang studi lain.
Skemp (dalam Runtukahu dan Kandaou, 2014: 32) mengungkapkan
bahwa matematika memiliki fungsi sebagai bahasa simbol yang memiliki arti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berbeda-beda. Fungsi dari simbol matematika ialah: a) berkomunikasi, b)
merekam pengetahuan, c) membuat klasifikasi ganda secara langsung, d) fungsi
menjelaskan, e) fungsi membuat kegiatan reflektif, f) menunjukkan struktur, g)
membuat manipulasi secara rutin, h) mengingat kembali informasi dan pengertian,
h) membuat kegiatan mental lebih aktif. Selain itu menurut Ruseffendi (1990: 13)
pelajar memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, agar mampu mengikuti
pelajaran matematika lebih lanjut, untuk membantu memahami bidang studi lain,
dan agar dapat berpikir logis, kritis, praktis, beserta sikap positif dan berjiwa
kreatif. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah salah
satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang hitungan dan bilangan. Manfaat dari
mempelajari pelajaran matematika adalah untuk mecahkan masalah matematisasi
yang ada di kehidupan sehari- hari. Dalam materi matematika yang dipelajari
adalah hitungan salah satunya adalah materi penjumlahan dan pengurangan.
2.1.2.1 Penjumlahan dan Pengurangan
Salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran matematika di
sekolah dasar adalah penjumlahan dan pengurangan. Pencetus simbol “+” dan “-”
pertama kali adalah Johann Widman (Nugraha, 2015: 15). Penjumlahan adalah
menambahkan dua bilangan atau lebih, sedangkan pengurangan adalah
mengambil sebagian atau seluruhnya (Nugraha, 2015: 19). Materi penjumlahan
dan pengurangan untuk kelas I sekolah dasar masih dalam bentuk penjumlahan
dan pengurangan sampai 20. Dengan demikian penjumlahan adalah proses
menjumlahakan dua bilangan atau lebih sehingga menemukan jumlah total dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bilangan tersebut, sedangkan pengurangan adalah proses mengurangi atau
mengurangkan bilangan yang ada dengan bilangan pengurangnya, sehingga
menemukan total dari pengurangan tersebut. Materi penjumlahan dan
pengurangan dapat tersampaikan dengan baik apabila pembelajaran matematika
dapat berjalan dengan efektif.
2.1.3 Pembelajaran Matematika
Belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap
sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan
prinsip pembelajaran matematika (Fatimah, 2009: 8). Oleh karena itu, anak- anak
dalam belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap
sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan
prinsip pembelajaran matematika. Menurut (Susanto, 2013: 186-187)
pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun
oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang
baik terhadap materi matematika. Sedangkan menurut Fatimah (2009: 2)
pembelajaran matematika adalah membentuk logika berpikir bukan sekedar
pandai berhitung. Menurut Ruseffendi (1990: 13) pelajar memerlukan matematika
untuk memenuhi kebutuhan praktis dan pemecahan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, untuk
membantu memahami bidang studi lain, dan agar dapat berpikir logis, kritis,
praktis, beserta sikap positif dan berjiwa kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tujuan pembelajaran matematika akan berhasil dan efektif apabila baik
guru maupun siswa bersama- sama menjadi pelaku dari pembelajaran matematika.
Menurut Wragg (dalam Susanto, 2013: 188) pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang
bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi
dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Dengan demikian
pembelajaran matematika adalah proses yang dilakukan untuk membantu peserta
didik dalam menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan matematisasi
yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika dapat
tersampaikan dengan optimal dan efektif, apabila guru menyesuaikan karakter
siswa sehingga cara yang digunakan tepat sasaran.
2.1.4 Karakteristik Siswa SD
Heruman (2008: 1) mengatakan Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya
berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 tahun atau 13 tahun. Menurut Piaget,
mereka berada pada fase operasional konkret. Siswa SD masih terikat dengan
objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Proses pembelajaran pada
fase konkret dapat melalui tahapan konkret, semi konkret, dan selanjutnya abstrak
(Heruman, 2008: 1-2). Piaget (dalam Susanto, 2013: 77) mengungkapkan bahwa
perkembangan kognitif dibagi ke dalam empat tahap, yaitu: tahap sensori motor,
tahap pra operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal.
Tahap sensori motor (0-2 tahun) pada tahap ini belum memasuki usia sekolah
dasar. Tahap pra operasional (2-7 tahun) anak sudah mampu mengekspresikan
kalimat-kalimat pendek secara efektif. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
anak sudah mampu memahami aspek-aspek kumulatif materi seperti volume dan
jumlah; mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa
golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Tahap operasional formal (11-15
tahun) peserta didik sudah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam
kemampuan kognitif baik secara stimultan (serentak) maupun berurutan. Pendapat
lain dikemukakan oleh Susanto (2013: 70) anak yang berada di sekolah dasar
masih tergolong anak usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek
tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Siswa
sekolah dasar merupakan masa transisi dari sekolah taman kanak-kanak (TK) ke
sekolah dasar.
Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa karateristik siswa
SD pada usia 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun atau 13 tahun berada pada tahap
operasional konkret, dimana anak masih terikat dengan objek konkret yang dapat
ditangkap oleh panca indera. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan tahap operasional konkret adalah pendekatan PMRI.
2.1.5 Pendekatan PMRI
Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan oleh
guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran. Menurut Komalasri (2010: 54)
pendekatan diartikan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandanga tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Pendekatan
pembelajaran yang dibahas dalam kajian teori ini adalah pendekatan Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Uraian dari masing-masing kajian teori
mengenai sejarah PMRI, Pengertian PMRI, dan karakteristik PMRI.
2.1.5.1 Sejarah PMRI
Pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sesuai selalu dilakukan oleh suatu institusi pendidikan. Salah
satu pembaharuan tersebut dilakukan oleh pendidikan matematika. Suryanto
(2010: 37) mengemukakan bahwa pada tahun 1970-an, universitas Utrecht, yang
memiliki lembaga penelitian tentang pendidikan matematika, melakukan upaya
pembaharuan pendidikan matematika yang dipelopori oleh Hans Freudental.
Lembaga tersebut diberi nama dengan Freudental Institute, dan karya
pembaharuannya diberi nama dengan “Realistic Mathematics Education (RME)”
yang bertumpu pada realitas dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebelum PMRI benar-benar
diakui di Indonesia, seperti ketidakpercayaan guru terhadap perubahan hasil
belajar siswa apabila menggunakan pendekatan PMRI, orang tua yang
mengeluhkan perubahan pembelajaran, atasan yang hanya beranggapan bahwa
yang penting siswa lulus dengan skor yang baik, dan sikap guru yang tidak
mempercayai pemegang otoritas (Marpaung, 2008: 7). Tantangan tersebut
sekarang telah terjawab. Kemajuan dan perubahan dalam bidang matematika
sudah mulai terlihat, seperti siswa menjadi senang belajar matematika dengan
suasanya belajar yang tidak membuat tegang dan menakutkan, siswa memiliki
rasa percaya diri yang lebih tinggi, kerjasama antar siswa dengan siswa atau siswa
dengan guru menjadi meningkat, serta guru juga merasa memiliki tantangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tersendiri pada saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk
membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Freudhental (Hariyati, Indaryanti, & Zulkardi, 2008: 3) mengatakan
bahwa, “Matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan
aktivitas manusia.” Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa matematika harus
dekat dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa, karena matematika
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengadaptasi Realistic
Mathematics Education (RME) dengan nama “Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)”. Jadi, dapat dikatakan bahwa Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi dari
Realistic Mathematics Education (RME) yang telah disesuaikan dengan kondisi
budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia. Suryanto (2010: 13)
mengatakan bahwa “PMRI terbentuk dari usaha sekelompok kecil (kelompok
awal) pendidik matematika di Indonesia yang peduli terhadap masalah-masalah
dalam pendidikan di Indonesia.” Sekelompok kecil pendidik tersebut berasal dari
berbagai perguruan tinggi, yaitu ITB, UPI, Unesa, UNY, dan USD. Berbagai
persiapan dilakukan oleh sekelompok kecil tersebut untuk melakukan perpindahan
ke arah PMRI. PMRI mulai dikenalkan dan diuji cobakan di Indonesia pada tahun
2000 pada akhirnya tahun 2011 PMRI lahir sebagai suatu gerakan peduli
matematika yang mengusahakan peningkatan kualitas pendidikan matematika di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.5.2 Pengertian PMRI
Suryanto, dkk (2010: 37) mengungkapakan Pendidikan matematika
realalistik Indonesia (PMRI) adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi
dari realistic mathematics education yang telah diselaraskan dengan kondisi
budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia. Suryanto (2010: 14) juga
menambahkan pengertian realistik dalam Pendidikan Matematika Realistik bukan
hanya karena bahan pelajaran terkait dengan dunia real/nyata tetapi karena
tekanannya pada permasalaah yang bagi siswa terasa real/nyata. Hal ini berarti
bahwa permasalahan tidak hanya dari dunia real siswa tetapi dapat berasal dari
bayangan siswa, sehingga dapat memikirkan masalah tersebut. Seperti halnya
yang diungkapan oleh Wijaya (2012: 20) bahwa suatu masalah realistik tidak
harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata (real world) dan bisa
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Suatu masalah disebut realistik jika
masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineable) atau nyata (real) dalam pikiran
siswa.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan PMRI adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan benda nyata dan konkret yang ada disekitar
siswa sehingga dapat memecahkan masalah baik itu secara nyata (real) atau dapat
dibayangkan (imagineable)
2.1.5.3 Karakteristik PMRI
Pendidikan Matematika Realistik mempunyai lima dasar aplikatif, yang
sekaligus merupakan karakteristik Pendidikan Matematika Realistik. Kelima
karakteristik itu adalah: penggunaan konteks, penggunaan model untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
matematisasi progresif, pemanfaatan hasil kontruksi siswa, interaktivitas, dan
keterkaitan. Treffers (dalam Wijaya, 2012) merumuskan lima karakteristik
pendidikan matematika realistik, yaitu:
1. Penggunaan Konteks
Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal
pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa permasalahan di
dunia nyata namun bias dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga,
atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bias dibayangkan dalam
pikiran siswa. Melalui penggunaan konteks siswa dapat dilibatkan secara
aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. hasil eksplorasi
ini tidak menemukan hasil akhir dari permasalahn, tetapi untuk
mengembangkan berbagai strategi penyelesaian masalah yang bias
digunakan. Manfaat lainnya adalah untuk meningkatkan motivasi dan
ketertarikan siswa dalam belajar matematika (Kaiser dalam De Lange,
1987).
2. Penggunaan model untuk matematisasi progresif.
Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan
dan matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat
formal. Model tidak merujuk pada alat peraga, tetapi merupakan alat
“vertikal” dalam matematika yang tidak bias dilepaskan dari proses
matematisasi (yaitu matematisasi horizontal dan vertikal). Model tersebuut
ada dua yaitu model of dan model for.
3. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Mengacu pada pendapat Freudenthal bahwa matematika tidak diberikan
kepada siswa sebagai suatu produk yang siap pakai tetapi sebagai suatu
konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam Pendidikan Matematika
Realistik siwa ditempatkan sebagai subjek. Siswa memiliki kebebasan
untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan
akan diperoleh strategi yang bervariasi dan digunakan sebagai landasan
pengembangan konsep matematika. Pemanfaatan hasil kontruksi siswa
juga dapat membantu siswa memahami konsep matematika saja tetapi
sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa.
4. Interaktivitas
Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu melainkan
juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial. Jika siswa saling
mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka, maka belajar akan
menjadi lebih singkat dan bermakna. Selain itu, kemampuan afektif dan
kognitif siswa akan lebih berkembang secara simultan.
5. Keterkaitan
Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak
konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Maka konsep matematika
tersebut tidak dikenalkan secara terpisah atau terisolasi satu sama lain.
Pendidikan matematika realistik menempatkan keterkaitan dalam proses
matematika. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran matematika
diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) adalah penggunaan konteks,
penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan hasil kontruksi
siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar topik. Untuk memaksimalkan
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan PMRI maka
peneliti membuat buku ajar yang terdiri dari buku guru dan buku siswa.
2.1.6 Buku Ajar
Buku ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada
mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013:33). Menurut Kurniasih dan Sani (2014 :60)
mengungkapkan bahwa buku ajar yang ditulis oleh seorang penulis atau guru
tentulah harus berisikan buah pikirannya. Akan tetapi buku tersebut haruslah
diturunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi
makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik yang mempelajarinya.
Berbeda dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 2 tahun 2008
(dalam Kurniasih dan Sani, 2014: 66) mengungkapkan bahwa buku teks adalah
buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah
atau perguruan tinggi yang memuat ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan
kemampuas estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang
disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Menurut akbar (2013:33) ciri-
ciri buku ajar adalah:
1. Sumber materi ajar
2. Menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu
3. Disusun sistematis dan sederhahana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Disertai petunjuk pembelajaran
Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar adalah
buku teks yang digunakan untuk pembelajaran dalam suatu mata pelajaran
tertentu. Buku ajar memiliki empat cirri-ciri yaitu, sebagai sumber mata pelajaran
lain, dapat menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu, disususn secara
sistematis dan sederhana, dan disertai petunjuk pembelajaran. Dalam penelitian
ini peneliti mengembangkan buku guru dan buku siswa. Buku guru adalah buku
yang digunakan guru sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan.
Sedangkan buku siswa adalah buku yang digunakan siswa sebagai acuan dalam
pembelajaran.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian dan pengembangan ini
yaitu penelitian pengembangan dan penelitian tentang pendekatan PMRI
2.2.1 Penelitian Pengembangan
Penelitian tentang pengembangan dilakukan oleh Dara (2011), dan Riris
(2016). Berikut adalah uraian dari penelian pengembangan:
Dara (2011) melakukan penelitian tentang pengembangan buku ajar
bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta kelas XI semester 2 program IPS
berdasarkan pendekatan student centered learning (scl). Dalam penelitian ini
menghasilkan produk berupa buku ajar bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta
kelas XI semester 2 program IPS. Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan
analisis kebutuhan, guru dan siswa membutuhkan buku ajar agar pembelajaran
bahasa Indonesia berhasil. Hasil dari penelitian ini adalah buku ajar yang
dikembangkan oleh peneliti memperoleh presentasi kelayakan sebesar 80%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Riris (2016) melalukan penelitian tentang pengembangan buku lift the flap
ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat. Penelitian ini
merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari potensi dan masalah
terkait pakaian adat di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan
ensiklopedia anak yang dikembangkan dilihat dari beberapa aspek yaitu
kenyamanan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa,
dan aspek isi. Skor rata-rata dari keempat validator yaitu 3,44 yang termasuk
dalam klasifikasi sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan
ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat sudah layak
digunakan untuk anak-anak.
2.2.2 Penelitian Pendekatan PMRI
Penelitian tentang pendekatan PMRI dilakukan oleh Ummy (2015), Veny
(2016), dan Antonius (2016). Berikut adalah uraian dari penelian pendektan
PMRI:
Ummy (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan perangkat
pembelajaran materi luas bangun datar yang mencakup konteks dengan
menggunakan pendekatan PMRI kelas IV SD. Penelitian ini dilakukan karena
adanya kesulitan siswa terhadap materi luas bangun datar. Hasil dari penelitian ini
adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan
pemahaman mengenai materi bangun datar kepada siswa. Hal ini dikarenakan
kegiatan belajar yang mengaktifkan siswa dengan berangkat dari masalah realistik
yang dekat dengan keseharian siswa sehingga siswa dapat menerima pengetahuan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Veny (2016) melakukan penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi
belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk
siswa kelas II SD N Plaosan 2. Penelitian ini dilakukan karena rendahnya minat
dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 pada ulangan harian materi
pengukuran waktu, panjang, dan berat mata pelajaran matematika. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendektan PMRI dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan
alat ukur panjang tidak baku dan baku yang digunakan pada siswa kelas II SD N
Plaosan 2.
Antonius (2016) melakukan penelitian tentang peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI
pada siswa kelas V SD N Plaosan 2. Penelitian ini dilaksanakan karena siswa
cenderung pasif dan kurang berprestasi aktif dalam pembelajaran sedangkan segi
prestasi siswa yang lulus KKM pada mate pelajaran matematika hanya 4 anak dari
15 siswa. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan PMRI dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD N Plaosan 2 pada mata pelajaran
Matematika.
Fungsi dari manfaat penelitian yang relevan ini adalah untuk mengetahui
keilmuan yang sudah diletakkan oleh orang lain, sehingga penelitian yang akan
dilakukan benar-benar baru dan belum diteliti oleh orang lain. Keistimewaan
penelitian yang saya kembangkan dengan penelitian relevan yang lain adalah saya
mengembangkan buku pembelajaran yaitu buku guru dan buku siswa mata
pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Hal tersebut dapat dilihat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
literature map bahwa penelitian yang saya lakukan belum pernah dilakukan
sebelumnya oleh peneliti yang terdahulu.
Berikut adalah literature map pada penelitian yang relevan:
Bagan 2.1 Literature Map
PENGEMBANGAN
BUKU
Dara (2011)
Pengembangan Buku Ajar
Bahasa Indonesia SMA di
Yogyakarta Kelas XI
Semester 2 Program IPS.
Riris (2016)
Pengembangan buku Lift
the Flap Ensiklopedia Anak
Tentang 18 Pakaian Adat
di Indonesia Bagian Barat.
Penelitian yang peneliti lakukan
Pengembangan Buku Guru dan Buku
Siswa Kelas I Materi Penjumlahan dan
Pengurangan dengan Pendekatan PMRI
Ummy (2015)
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Materi Luas
Bangun Datar Yang
Mencakup Konteks dengan
Menggunakan Pendekatan
PMRI kelas IV SD.
Veni (2016) Peningkatan
Minat dan Prestasi
Belajar menggunakan
Pendekatan PMRI pada
Mata Pelajaran
Matematika untuk Siswa
Kelas II SD N Plaosan 2.
Antonius (2016) Peningkatan Keaktifan
dan Prestasi Belajar Pada Mata
Pelajaran Matematika Menggunakan
Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas V
SD N Plaosan 2
PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika adalah salah satu bidang studi yang mempelajari tentang
hitungan yang berfungsi dapat memecahkan permasalahan matematisasi dalam
kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap
menakutkan bagi siswa karena menganggap matematika sulit untuk dipahami.
Anak yang menganggap matematika menakutkan cenderung tidak menyukai
pembelajaran matematika dan dapat dipastikan nilai matematika menurun. Oleh
karena itu perlu adanya pembelajaran matematika yang tidak menakutkan bagi
siswa. Oleh karena itu para guru harus dapat menghilangkan rasa takut anak untuk
belajar matematika.
Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa
yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu
lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai pendekatan
agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan
siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien. Sebagai
penunjang pemahaman siswa maka diperlukan suatu pendekatan pembelajaran
yang relevan dengan tahap perkembangannya.
Untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan perubahan
tersebut dan sesuai dengan tujuan pendidikan matematika, diperlukan suatu
pengembangan materi pelajaran matematika yang difokuskan pada aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari (kontekstual) dan disesuaikan dengan tingkat kognitif
siswa, serta penggunaan metode evaluasi yang terintegrasi pada proses
pembelajaran tidak hanya berupa tes pada akhir pembelajaran. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Dalam PMRI, pembelajaran diawali dengan
masalah kontekstual (inti) dari konsep yang sesuai dari situasi nyata kemudian
mulai ketahap semi konkret dan diakhiri dengan konsep abstrak.
Pendekatan yang dapat didigunakan adalah Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI). PMRI merupakan suatu pendekatan yang
menggunakan benda nyata dan konkret yang ada di kehidupan sehari-hari siswa.
PMRI dipilih karena pada masa ini anak- anak sekolah dasar sedang memasuki
tahapan operasional konkret. Anak – anak akan mudah memahami sesuatu apabila
menggunakan contoh- contoh yang nyata. Jika pengembangan buku guru dan
buku siswa mata pelajaran matematika kelas I dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) maka akan meningkatkan prestasi belajar
siswa.
2.4 Pertanyaan Penelitian
1. Berkaitan dengan proses pengembangan buku guru dan buku siswa:
a. Bagaimana situasi di lapangan pada empat SD di Wilayah Sleman
Timur terkait pembelajaran matematika di kelas I?
b. Bagaimana prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa kelas I
sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI?
2. Berkaitan dengan kualitas buku guru dan buku siswa:
a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa untuk kelas I sekolah
dasar dengan Pendekatan PMRI berdasarkan penilaian ahli?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa kelas I
sekolah dasar dengan pendekatan PMRI terhadap prestasi belajar
siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini akan dibahas (1) jenis penelitian; (2) setting penelitian; (3)
prosedur pengembangan; (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian;
(6) teknik analisis data; dan (7) jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D). Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefiktifan produk tertentu (Sugiyono, 2010: 407).
Research and Development (R&D) juga dapat diartikan sebagai suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan
(Sukmadinata, 2011: 164). Metode penelitian kombinasi merupakan metode
penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif
(Sugiyono, 2012: 397). Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk
memvalidasi dan mengembangkan produk (Sugiyono, 2015:28). Mengembangkan
produk dalam arti yang luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada
(sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien) atau menciptakan produk
baru (yang sebelumnya belum pernah ada).
Berdasarkan pengertian dari ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian untuk menghasilkan produk tertentu atau
menyempurnakan produk yang sudah ada. Jenis penelitian ini merupakan jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
penelitian yang praktis dalam mengembangkan atau menghasilkan suatu produk.
Jenis penelitian ini dipilih oleh peneliti karena untuk mengembangkan buku guru
dan buku siswa kelas I sekolah dasar mata pelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan sampai 20 dengan pendekatan PMRI. Penelitian ini
dibatasi sampai pada uji coba terbatas di lapangan. Uji coba terbatas memiliki
tujuan untuk mengetahui pemakaian buku guru dan buku siswa di lapangan.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa dengan
pendekatan PMRI akan menguraikan tentang objek penelitian, subjek penelitian,
waktu penelitian, dan lokasi penelitian.
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dan pengembangan ini merupakan seseorang yang
terlibat dalam pengembangan objek penelitian. Subjek penelitian terdiri dari pakar
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yaitu dosen ahli PMRI dan
guru yang mengetahui tentang PMRI, empat guru kelas I yang diambil dari empat
sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur, empat siswa dari masing-
masing sekolah. Subjek untuk ujicoba terbatas berjumlah 5 anak yang merupakan
siswa kelas IC semester I dari SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2016/2017 dan
telah dipilih oleh guru karena nilai matematika di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Secara keseluruhan, siswa kelas IC SD Kanisius Sengkan
berjumlah 31 anak yang terdiri atas 15 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan.
Hal yang membedakan produk peneliti dengan produk lainnya adalah lima siswa
harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran sebelum produk bisa dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
berhasil. Jadi, pembelajaran harus dilakukan bersama seluruh siswa kelas IC
termasuk lima anak yang telah dipilih.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa mata pelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI.
Buku tersebut dilengkapi dengan petunjuk penggunaan buku, latihan soal,
peguasaan konsep secara konkret-semi konkret- abstrak dengan karakteristik
PMRI. Buku ini dirancang untuk membantu siswa belajar penjumlahan dan
pengurangan secara kontekstual.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Peneliti melaksanakan wawancara untuk analisis kebutuhan di empat
sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur yaitu SD Kanisius Sengkan,
SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Experimental Mangunan, dan SD
Negeri Deresan. Dari empat SD tersebut salah satu SD sebagai tempat uji coba
terbatas Pemilihan SD tempat ujicoba terbatas disesuaikan dengan kebutuhan
yang paling mendesak, yang sekaligus tempat pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) peneliti yaitu SD Kanisius Sengkan yang beralamatkan di Jalan
Kaliurang Km. 7 Depok, Sleman, Yogyakarta. Hal itu dikarenakan peneliti akan
mengetahui lebih dalam kebutuhan siswa dan guru di sekolah.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016
sampai dengan bulan Desember 2016. Secara keseluruhan, penelitian ini
berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.3 Prosedur Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi
dari dua model yaitu Sugiyono dan Borg and Gall. Model pengembangan pertama
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan menurut
Sugiyono yang menyebutkan 10 langkah yang harus dilakukan dalam Research
and Development (R&D). Langkah-langkah tersebut meliputi 1) Potensi Masalah,
2) Mengumpulkan Informasi, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Perbaikan
Desain, 6) Ujicoba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Ujicoba Pemakaian, 9) Revisi
Produk, 10) Pembuatan Produk Massal (Sugiyono, 2010: 409-426). Langkah-
langkah pengembangan menurut Sugiyono adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan model Sugiyono
Langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono pada gambar 3.1
dimulai dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
disalahgunakan akan memiliki nilai tambah. Setelah potensi dan masalah dapat
ditunjukkan secara faktual maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai
Potensi dan
masalah
Pengumpulan
data
Desain
produk
Validasi
desain
Ujicoba
pemakaian
Revisi
produk
Ujicoba
produk Revisi
Desain
Revisi
Produk
Produksi masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu
yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya adalah membuat
desain produk yang akan dikembangkan. Desain produk harus diwujudkan dalam
gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya. Setelah desain produk selesai maka selanjutnya peneliti melakukan
validasi yang merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk
efektif atau tidak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Validasi dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk yang telah dirancang. Setiap pakar diminta
untuk menilai agar diketahui kelemahan dan kelebihannya. Setelah desain produk
divalidasi oleh pakar atau ahli maka dapat diketahui kelemahannya yang
selanjutnya dicoba dikurangi dengan cara memperbaiki produk tersebut. Langkah
berikutnya uji coba produk. Uji coba awal dilakukan dengan simulasi baru setelah
itu dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas.
Setelah pengujian terbatas menunjukkan bahwa produk tersebut ternyata
efektif maka ujicoba dapat dilakukan pada kelas yang lebih luas. Jika masih ada
kelemahannya atau kekurangan maka perlu segera diperbaiki lagi. Ketika
pengujian terhadap produk dinyatakan berhasil, produk selanjutnya dapat
diterapkan untuk lembaga yang lebih luas dan tetap harus dinilai agar diketahui
kekurangan dan kelebihannya. Langkah berikutnya jika masih ada kekurangan
ketika digunakan oleh lembaga yang lebih luas maka perlu dilakukan langkah
perbaikan untuk memperbaiki kekurangannya. Selanjutnya langkah terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
adalah pembuatan produk massal jika produk telah melalui beberapa ujicoba dan
dinyatakan efektif atau layak digunakan dalam beberapa kali pengujian.
Model pengembangan kedua yang digunakan peneliti adalah model
pengembangan milik Borg dan Gall (1983:775-787) yang juga menguraikan
sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah tersebut
meliputi:
1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data
yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi
nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan.
2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan
melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak
dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga
meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan
penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan.
3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk
lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan
serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa
ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran,
maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran,
buku pegangan, dan alat evaluasinya.
4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan
untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan
komentar dan masukan tentang kelemahan dari produk yang
dikembangkan.
5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses
perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba
lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan
lebih lanjut.
6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10
sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini
dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat
yang dikembangkan.
7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk
melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan
yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya.
8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara
10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini
dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner,
dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran
dalam penyempurnaan tahap akhir.
9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji
coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya
dapat diproduksi secara massal yang menjadi prototipe produk akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
10. Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat
laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan
tahapan pengembangan. Peneliti juga dapat bekerjasama dengan penerbit
untuk memproduksi dan memasarkan secara luas.
Berikut ini adalah gambar langkah-langkah pengembangan
menurut Bord and Gall:
Gambar 3.2 Langkah-langkah pengembangan model Borg and Gall
Pengembangan buku guru dan buku siswa dalam penelitian ini
dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penelitian Research and
Development (RnD) menurut Sugiyono dan Bord and Gall yang telah
dimodifikasi oleh peneliti menjadi lima tahap. Lima tahapan dalam
pengembangan ini adalah 1) Potensi Masalah, yang meliputi analisis kebutuhan
guru dan siswa di sekolah dasar yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan
mengumpulkan data-data melalui wawancara 2) Desain Produk buku guru dan
buku siswa, kegiatan dalam produk didesain dengan memperhatikan karakteristik
Research and information collection
Planning Devellopment
Preliminary
Form a Product
Preliminary
Field
Testing
Main
Product
Revision
Main
Field
Testing
Disemination
and
Implementasion
n
Operational
Field Testing
Operational
Product
Revision
Final
Product
Revision
1 2
3 4 5
10 7 8 9 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
PMRI 3)Validasi Produk oleh ahli, yang meliputi pembuatan instrumen tes untuk
ujicoba produk 4)Instrumen Ujicoba, yang meliputi buku guru dan buku siswa dan
5)Ujicoba terbatas yang dilakukan di sekolah dasar.
Penelitian dan pengembangan ini hanya mencapai pada tahap ujicoba
terbatas dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas karena
keterbatasan waktu dan juga karena keterbatasan dana. Oleh karena itu produk
buku guru dan buku ini tidak akan diproduksi massal selama belum diujicobakan
ke tahap yang lebih luas. Berikut adalah gambar pengembangan yang telah
dimodifikasi oleh peneliti yang terdiri dari lima tahap digambarkan oleh peneliti
pada bagan yang terdapat pada halaman berikutnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 3.2 Prosedur pengembangan dengan modifikasi
Gambar 3.3 Prosedur pengembangan dengan modifikasi
Tahap Pertama
Potensi Masalah
Analisis
Kebutuhan Wawancara
Guru
Siswa
Tahap Keempat
Instrument Ujicoba
Instrumen Tes Uji validitas dan
reliabilitas secara
empiris
Revisi
Instrumen
siap
digunakan
Tahap Kedua
Desain Produk
Konsep Desain buku Buku guru
Buku siswa
Pembuatan buku
Tahap Ketiga
Validasi Produk
Validasi buku
Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1
Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2
Uji
Keterbacaan
dengan siswa
Revisi Produk
Tahap Kelima
Ujicoba terbatas
Pretest Ujicoba terbatas posttest Revisi
produk
Pengembangan buku guru dan buku siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa dalam penelitian ini
melalui lima tahap yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi Masalah
Tahap I dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan. Sugiyono
(2015:409) mengemukakan bahwa potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah merupakan
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah
yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empiris.
Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah maka peneliti melakukan analisis
kebutuhan pada empat SD di wilayah Sleman Timur. Analisis kebutuhan yang
dilakukan adalah dengan melakukan wawancara pada guru dan siswa di empat SD
yang berada di wilayah Sleman Timur. Wawancara yang dilakukan bertujuan
untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kesulitan materi serta
ketersediaan buku guru dan buku siswa.
2. Desain Produk
Tahap II dalam penelitian ini adalah desain produk. Desain produk
didapatkan setelah mendapatkan data dari analisis kebutuhan yang dilakukan di
empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur. Setelah peneliti
mendapatkan konsep kemudian mulai menyusun kerangka buku guru dan buku
siswa yang dikembangkan berdasarkan lima karakteristik PMRI yaitu (1)
penggunaan konteks, dengan melibatkan siswa untuk aktif melakukan kegiatan
eksplorasi permasalahan, (2) penggunaan model, dimulai dari tahapan konkret,
semi konkret, dan abstrak (3) kontruksi siswa, dengan membebaskan siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengembangan strategi pemecahan masalah serta membantu siswa memahami
konsep matematika, (4) interaktivitas, proses belajar siswa akan menjadi lebih
singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan
gagasan mereka, (5) keterkaitan, keterkaitan antar pokok bahasan. Desain buku
dimulai dari melihat SK, KD dan membuat indikator, kemudian membuat
kerangka materi yang sesuai dengan karakteristik PMRI. Setelah itu peneliti
mendesain cover buku guru dan buku siswa dengan memperhatikan warna,
tulisan, gambar yang sesuai dengan materi dalam buku.
3. Validasi Produk
Tahap III dalam penelitian ini adalah validasi produk. Validasi produk ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari sebuah produk yang dikembangkan
oleh peneliti. Validasi dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman dalam menilai produk yang baru
dirancang (Sugiyono, 2015:414). Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan
dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validasi ahli PMRI I yang dilakukan oleh
dosen PGSD Sanata Dharma dan validasi ahli PMRI 2 yang dilakukan oleh guru
SD.
Peneliti memberikan kuisioner kepada kedua ahli PMRI sebagai pedoman
penilaian kualitas produk. Peneliti juga melakukan validasi produk dengan
melakukaan uji keterbacaan dengan siswa yang setara dengan usia anak kelas I
yang akan menjadi subjek penelitian. Kemudian dilakukan tanya jawab mengenai
komponen yang ada di buku terutama bahasa dan petunjuk kegiatan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti kembangkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dibaca dan menarik bagi siswa. Setelah melakukan validasi dengan para ahli dan
uji keterbacaan siswa peneliti mendapatkan analisis I yang kemudian dijadikan
peneliti sebagai acuan untuk melakukan revisi.
4. Instrumen Ujicoba
Tahap IV dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah
instrument Ujicoba. Instrumen yang gunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Menurut Taniredja (2012: 49) tes adalah cara atau prosedur dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas
atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan–pertanyaan atau perintah–perintah
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi.
Tes awal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan uji empiris yang
dilaksanakan di kelas II dengan siswa berjumlah 31. Hasil dari tes dalam uji
empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
setiap butir soal yang dihitung menggunakan SPSS 22. Peneliti hanya memilih
item soal sebanyak 20 butir soal dari 30 soal pilihan ganda yang hasilnya valid.
Apabila tes yang dalam uji empiris tersebut belum memenuhi syarat yang
diharapkan peneliti maka dilakukan revisi dan melakukan uji coba tes empiris lagi
sehingga instrumen siap untuk digunakan.
5. Ujicoba Terbatas
Tahap V adalah ujicoba terbatas. Setelah instrumen penelitian sudah jadi,
ujicoba produk dapat dilaksanakan. Ujicoba dilakukan untuk menguji kelayakan
produk. Ujicoba produk ini dilakukan secara terbatas namun diharuskan untuk
adanya proses pembelajaran di kelas. Sehingga ujicoba produk dilaksanakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
peneliti pada seluruh kelas IC SD Kanisius Sengkan namun 5 anak dijadikan
sebagai sampel uji coba terbatas.
Sebelum melaksanakan ujicoba terbatas, diawal pembelajaran siswa
diberikan instrumen tes (pretest) untuk mendapatkan data awal sebelum dilakukan
uji coba terbatas. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas dan diakhir
pembelajaran diberikan instrumen tes (posttest). Pretest dan posttest dilakukan
untuk mengetahui dampak dari produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga
didapatkan analisis II untuk dijadikan acuan dalam melakuan revisi produk.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi dan
gabungan (Sugiyono, 2012: 137).
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Tes
Tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar (Sugiyono, 2015:208).
Menurut Taniredja (2012: 49) Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas
atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan–pertanyaan atau perintah–perintah
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes prestasi belajar pada siswa
kelas II. Jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 31 siswa. Hasil dari tes tersebut
akan dilakukan kualitas tes mulai dari validitas dan reliabilitas yang kemudian
akan dijadikan untuk soal pretest dan posttest. Dalam pengumpulan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
penelitian dan pengembangan, pretest digunakan untuk mengetahui kondisi awal
subjek sebelum diberi perlakukan tertentu. Selanjutnya pengumpulan data
penelitian dan pengembangan posttest digunakan untuk mengetahui dampak
setelah diberi perlakuan.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Non Tes
3.4.2.1 Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah instrument penelitian yang berisi
serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang
harus di jawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya (Arifin, 2011:
228). Sugiyono (2015:142) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Menurut Kunandar (2008:
173) kuisioner atau angket sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah
pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden.
Menurut Kunandar (2008: 176-177) bentuk kuisioner ada tiga, terdiri dari
pernyataan bebas, pertanyaan terikat, dan kuisioner dengan jawaban singkat.
Sedangkan kuisioner terstruktur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanyaan
tertutup dan kuisioner pertanyaan terbuka. Kuisioner pertanyaan tertutup
menyediakan altermatif jawaban yang dipilih oleh responden tanpa kemunkinan
jawaban yang harus dipilih oleh respomden tanpa kemungkinan memberikan
jawaban lain, sedangkan kuisioner dengan pertanyaan terbuka dalah bentu
alternatif jawabannya berbentuk pilihan ganda tetapi dari jawaban tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mungkin tidak ada jawabannya sehingga responden diberikan kesempatan untuk
menyampaikan jawaban yang tepat di ruang yang disediakan.
Kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan model
skala Likert. Sugiyono (2010: 134) mengemukakan bahwa Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Skala Likert yang akan digunakan peneliti adalah
rentang 1-5. Fenomena sosial ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan disesbut
sebagai variabel penelitian. Validasi desain produk oleh ahli dilakukan dengan
cara memberikan desain produk serta kuesioner penilaian. Validasi desain produk
diberikan kepada dosen ahli PMRI dan guru yang mengenal PMRI.
3.4.2.2 Wawancara
Sugiyono (2012: 188) mengemukakan bahwa wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal- hal dari responden lebih mendalam dan jumlah
responden sedikit/kecil. Menurut Sanjaya (2011:96) wawancara atau interview
dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa
lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu.
Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2012: 191).
Wawancara dilakukan oleh peneliti pada 5 siswa dan 10 guru matematika di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
empat Sekolah Dasar yang berada di Sleman timur yang berkaitan dengan materi
penjumlahan dan pengurangan. Wawancara dilakukan bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai pembelajaran matematika, kurikulum,
perencanaan pembelajaran matematika, metode yang digunakan, pemanfaatan
media, dan kesulitan materi.
3.5 Instrumen Penelitian
Sugiyono (2015:156) mengemukakan bahwa instrument penelitian
merupakan alat untuk mengumpulkan data. Gray (dalam Sugiyono, 2015:156)
menyatakan instrument merupakan alat seperti kuesioner, dan pedoman observasi
yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data tes dan data nontes. Data tersebut
diperoleh dari hasil analisis kebutuhan, validasi produk, dan tes. Berikut
instrument yang digunakan dalam penelitian:
3.5.1 Soal Tes
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenan dengan penugasan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2013:35).
Penyusunan instrument tes berdasarkan materi penjumlahan dan pengurangan
pada semester ganjil dengan Standar Kompetensi (SK) “1. melakukan
penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20” dengan Kompetensi Dasar
(KD) “1.3 melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20”. Jenis
tes pada penelitian ini berupa tes objektif yaitu pilihan ganda. Penggunaan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan jawaban benar adalah 1 dan jawaban salah dengan skor 0. Adapun matriks
pengembangan instrument tes dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
Indikator No. Soal
Membilang banyak benda 1
Menghitung penjumlahan dengan soal
cerita
5, 7, 20
Menghitung pengurangan dengan soal
cerita
2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12
Menghitung penjumlahan sederhana 13, 15, 16, 18
Menghitung pengurangan sederhana 14, 17, 19
3.5.2 Lembar Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan reponden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket, berisi sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden
(Sukmadinata, 2008:219). Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan
aspek-aspek buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekaan
PMRI. Kuisioner diberikan kepada dua validator ahli PMRI yaitu validator ahli
PMRI I dilakukan dosen ahli PMRI dan validator ahli PMRI II yang dilakukan
oleh guru SD. Aspek yang terdapat di kuisioner dalam buku guru meliputi tujuan
dan pendekatan, cover, isi buku/ karakteristik PMRI, dan bahasa. Sedangkan
aspek yang terdapat di kuisioner buku siswa meliputi cover, isi buku/ karakteristik
PMRI, konsistensi, bahasa, dan gambar. Berikut kisi-kisi kuisioner buku guru dan
buku siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Validasi Buku Guru
No Aspek Indikator Nomor
Item
1 Tujuan dan
Pendekatan
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 1
Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. 2
Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks
yang nyata dalam mengajar.
3
Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 4
2 Cover Gambar sesuai dengan materi. 5
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-
lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)
6
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 7
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan
lainnya
8
Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang
materi isi buku.
9
Cover menarik. 10
3 Isi Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk
penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).
11
Materi buku sesuai dengan judul buku 12
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 13
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan
oleh guru.
14
Materi disusun secara runtut 15
Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 16
Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 17
Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 18
Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 19
Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan 20
4 Bahasa Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 21
Bahasa yang digunakan mudah dipahami 22
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan
(EYD)
23
Ukuran dan bentuk huruf menarik 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Validasi Buku Siswa
No Aspek Indikator Nomor
Item
1 Cover Gambar sesuai dengan materi. 1
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll
seimbang dan seirama dengan tata letak isi).
2
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 3
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan
tulisan lainnya.
4
Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang
materi isi buku.
5
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 6
2 Isi Buku
Siswa
Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa
(karakteristik 1).
7
Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi
(karakteristik 2).
8
Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam
pembelajaran (karakteristik 3).
9
Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan
siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4).
10
Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). 11
3 Konsistensi Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal
setiap bab konsisten.
12
Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 13
Bidang cetak dan margin proporsional. 14
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. 15
4 Bahasa Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 16
Berisi perintah yang jelas. 17
Bahasa berdasarkan EYD. 18
Bahasa tidak mengandung makna ganda. 19
5 Gambar Menarik perhatian siswa untuk belajar. 20
Sesuai dengan materi yang dibahas. 21
Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 22
Ukuran gambar tepat. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3.5.3 Pedoman Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah
wawancara tidak terstruktur atau bebas. Menurut Sudjana (2010:68) wawancara
bebas atau tak terstruktur merupakan wawancara yang jawaban respondennya
tidak perlu disiapkan oleh pewawancaranya, sehingga responden bebas
mengemukakan pendapatnya. Wawancara dilakukan kepada guru kelas I dan
siswa kelas I pada empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui materi apa saja yang sulit dipahami oleh
siswa dan bagaimana ketersediaan buku guru dan buku siswa.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara Nomor Aitem
Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu mengajar
matematika di kelas?
1
Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit untuk diajarkan? 2
Bagaimana solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut? 3
Apakah ada buku pegangan guru yang digunakan untuk
pembelajaran?
4
Apakah buku tersebut cukup membantu Bapak/Ibu dalam
menyampaikan materi?
5
Menurut Bapak/Ibu, apakah buku tersebut sudah
mengandung hal atau benda yang dekat dengan siswa?
6
Apabila ada buku guru dan buku siswa yang menggunakan
hal-hal konkret di sekitar siswa, apakah buku tersebut
dapat membantu menyampaikan materi dengan mudah?
7
Kira-kira dengan adanya buku tersebut, bagaimana
dampaknya bagi siswa?
8
3.6 Teknik Analisis Data
Kegiatan analisis data penelitian dilakukan setelah pengumpulan data
selesai (Sugiyono, 2015:245). Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan dua teknik tes dan non tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3.6.1 Tes
3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah penafsiran skor tes sepeti yang tercantum pada tujuan
penggunaan tes, bukan tes itu sendiri (Mardapi, 2008:16). Validitas berkenaan
dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul
menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana 2013: 12). Pada penelitian ini
peneliti akan mengujikan soal uji empiris kepada 30 siswa kelas II SD Kanisius
Sengkan. Setelah memperoleh hasil dari soal uji empiris, langkah selanjutnya
yaitu melakukan penghitungan yang disebut r hitung dari masing- masing item
soal menggunakan rumus korelasi product moment. Dari pengolahan tersebut
akan diketahui mana aitem yang valid dan layak untuk digunakan dengan cara
membandingkan r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka aitem tersebut
dikatakan valid atau jika harga sig (2-tailed) < 0,05 aitem dikatakan valid. Taraf
validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik
korelasi Product Moment (Masidjo, 1995: 210), dengan rumus sebagai berikut:
Rumus 3.1 Korelasi Product Moment
Dalam hal ini:
Rxy = koefisien korelasi
∑x = jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
∑y = jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)
∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N = jumlah responden
∑xy = jumlah skor dalam sebaran x dikali skor dalam sebaran y
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran. Suatu instrumen memiliki tngkat reliabilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya
sama atau relative sama (Sukmadinata, 2008: 229-230). Reliabilitas alat
penialaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya (Sudjana, 2013:16). Suatu tes dikatakan memiliki keterpercayaan yang
tinggi jika tes tersebut mendapatkan hasil yang tetap (Arikunto, 2006: 56). Teknik
yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus
Alpha Cornbach. Soal dikatakan reliabel jika memenuhi nilai >0.60. Rumus
menghitung reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut:
Rumus 3.2 Alpha Croncbach
Keterangan:
rtt = koefisien reliabilitas
n = banyaknya butir soal
∑s2 = jumlah kuadran S dari masing-masing item
St 2 = kuadran dari S total keseluruhan item
rtt = 1-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penghitungan reliabilitas instrument tersebut menggunakan program IBM
SPSS 22 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Masidjo (1995: 209) dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Nilai Keterangan
0.80 – 1.00 Sangat tinggi
0.60 – 0.79 Tinggi
0.40 – 0.59 Sedang
0.20 – 0.39 Rendah
0,00 – 0.19 Sangat rendah
Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh
peneliti akan masuk pada tinggak kualifikasi yang mana.
3.6.1.2 Soal Tes
Dalam penelitian pengembangan ini uji coba dilakukan pada lima anak
kelas I di SD Kanisius Sengkan. Tes diberikan dengan memberikan 20 soal
pilihan ganda yang diberikan di awal pembelajaran (pretest) dan di akhir
pembelajaran (posttest). Pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan awal
siswa sebelum dilakuka uji coba produk yang dikembangkan oleh peneliti.
Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi perlakuan uji
coba produk yang dilakukan oleh peneliti. Teknik analisis yang digunakan adalah
dengan mencari jumlah nilai yang didapat oleh masing-masing siswa pada posttest
dan pretest, kemudian mencari perbandingan atau selisih dari kedua nilai tersebut.
Adapun rumus untuk mencari hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Rumus 3.3 Nilai pretest dan posttes
Setelah diketahui hasil pretest dan posttest dari masing-masing anak, selanjutnya
menghitung rata-rata nilai semua siswa baik nilai pretest atau posttest.
Rumus 3.4 Rata-rata nilai pretest dan posttest
Selanjutnya adalah mencari nilai perbandingan pretest dan posttest masing-
masing anak. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Rumus 3.5 Selisih nilai Pretest dan Posttest
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1 Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa.
Data yang dianalisis adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai produk
yang dibuat. Sebelum data validasi buku guru dan buku siswa dimasukkan dalam
bentuk tabel, dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus
perhitungan nilai setiap aspek. Nilai setiap aspek diperoleh dari jumlah skor yang
diperoleh dibagi jumlah item setiap aspeknya. Berikut adalah rumus untuk
mencari nilai setiap aspek.
Rumus 3.6 Perhitungan nilai setiap aspek
Nilai Tes = jumlah skor benar X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru
menggunakan rumus nilai dari setiap ahli. Nilai dari ahli diperoleh dari skor total
semua aspek dibagi jumlah aspek.
Rumus 3.7 Nilai dari setiap ahli
Setelah diketahui nilai rata-rata dari ahli satu dam ahli dua dilakukan
perhitungan untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk dengan
menggunakan rumus rerata nilai validasi. Nilai rerata daro buku guru dan buku
siswa adalah nilai dari ahli 1 ditambah nilai dari ahli 2 kemudian dibagi 2.
Rumus 3.8 Nilai rata-rata produk
Data yang diperoleh dari validasi produk oleh para ahli berupa data
kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor untuk setiap pernyataan dalam kuesioner
validasi produk. Alasan dilakukan konversi data kuantitatif ke data kualitatif
adalah untuk mengetahui secara deskriptif hasil dari perhitungan yang telah
dilakukan. Berikut ini adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif skala
lima yang akan dipaparkan pada halaman selanjutnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima
Interval skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X< i + 0,60 Sbi Cukup
i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi Kurang
X < i – 1,80 Sbi Sangat kurang
Ketengan:
Rerata ideal ( i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal– skor minimal ideal)
X : skor actual
Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif
menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( i) : (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5–1) = 0,67
Ditanya:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang.
Jawab:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X >3 + (1,80.0,67)
= X >3 + (1,21)
= X >4,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Katagori baik = i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 SBi
= 3 + (0,60. 0,67)< X <3+ (1,80. 0,67)
= 3 + (0,40)< X <3+ (1,21)
= 3,40< X <4,21
Katagori cukup = i –0,60 SBi < X < i + 0,60 SBi
= 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 +( 0,60. 0,67)
= 3 – (0,40) < X < 3 +( 0,40)
= 2,60< X < 3,40
Kategori kurang = i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi
= 3 – (1,80. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67)
= 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67)
= 3 – (1,21) < X < 3 – ( 0,40)
= 1,79< X < 2,60
Kategori sangat kurang =X < i – 1,80 Sbi
= X <3 – (1,80. 0,67)
= X <3– (1,21)
= X <1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101)
Interval Skor Kriteria
x > 4,21 Sangat Baik
3,40 < x ≤ 4,21 Baik
2,60 < x ≤ 3,40 Cukup
1,79 < x ≤ 2,60 Kurang
x ≤ 1,79 Sangat Kurang
3.7 Jadwal Penelitian
Berikut ini adalah perencanaan jadwal penyusunan penelitian dari bulan
Mei 2016 hingga Desember 2016
No. Kegiatan
Tahun Ajaran 2016/2017
Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 Potensi Masalah
2 Pengumpulan Data
3 Penentuan SK, KD,
Indikator dan Materi
4 Penyusunan Buku
Guru dan Buku
Siswa
5 Validasi ahli
6 Analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
validasi
7 Revisi Produk
8 Uji Coba Produk
9 Revisi produk
10 Produk selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan
pembahasan
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hasil penelitian dan
pembahasan yang meliputi prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa,
kualitas buku dan dampak dari penggunaan produk.
4.1.1 Proses dan Kualitas Pengembangan Produk
4.1.1.1 Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I Sekolah
Dasar dengan pendekatan PMRI
1. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas
Situasi pembelajaran di kelas diketahui dengan melakukan potensi dan
masalah diawali dengan analisis kebutuhan di kelas I sekolah dasar. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Metode
wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur atau wawancara
bebas sehingga peneliti dapat menggali lebih dalam lagi informasi yang akan
didapatkan. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan wawancara pada
empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur. Wawancara ini
meliputi guru kelas I dan siswa kelas I sekolah dasar. Berikut akan dipaparkan
tabel hasil wawancara dengan guru dan siswa yang telah dilakukan peneliti pada
empat sekolah dasar di wilayah Sleman Timur:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru di Empat Sekolah Dasar
yang Berada di Wilayah Sleman Timur
NAMA
SEKOLAH KELAS
HASIL WAWANCARA
GURU SISWA
SD Kanisius
Sengkan
I
“Saya mengajarkan juga
kadang- kadang memakai
media mba, tapi saya
terkadamg kesulitan mau
pakai media yang gimana.
“Buku yang saya gunakan
biasanya dari yayasan dan
ada buku tambahan dari
penerbit lain”. “anak- anak
merasa kesulitan pada
materi penjumlahan karena
kurangnya teliti dalam
mengitung”
“apa yaa, bingung kalok udah
lebih 10 jariku”. “gak suka
kalok bu gurunya cuma
nerangin aja”. “Cuma pake
buku pengayaan aja”
SD Kanisius
Demangan Baru
“Saya biasanya setelah
menerangkan memberikan
soal kepada anak- anak
mba” “Biasanya saya
memakai media berupa
gambar supaya anak- anak
tertarik. “Saya memakai
buku dari yayasan saja
untuk proses
pembelajarannya”
“Aku bingung kalok ada soal
cerita” “Aku lebih suka kalok
bu guru pakai media”
“biasanya aku cuma pakai
buku paket sama pengayaan
aja”.
SD Kanisius
Experimental
Mangunan
“saya biasanya mengajar
dengan permainan mba,
setelah itu anak-anak saya
suruh untuk mengerjakan
soal yang saya buat” “media
yang sering saya gunakan
adalah media gambar”
“Buku yang saya gunakan
hanya buku buatan SD K
mangunan sendiri” “anak-
anak mengalami kesulitan
materi penjumlahan dan
pengurangan karena banyak
siswa yang belum hafal
urutan angka”.
“aku masih belum hafal
angka soalnya” “biasanya bu
guru pakai permaian kalok
pelajaran bukan matematika”
“Cuma pakai buku dari
sekolah aja”.
SD Negeri
Deresan
”Saya jarang menggunakan
media mbak” “saya hanya
menggunakan buku siswa
saja mba tidak
menggunakan buku guru
karena masih belum
direvisi”
“masih susah kalau
menghitung lebih dari 10 jari
mba” “buku yang aku punya
cuma dari sekolah aja”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti ditemukan
kurangnya buku yang pas untuk siswa kelas I. Guru masih mengandalkan buku
yang ada di sekolah maupun yang ada diyayasan. Guru hanya mempunyai bekal
buku pengayaan dan buku paket yang ada tersedia di sekolah. Guru juga masih
kebingungan dalam mencari media yang tepat yang dapat membantu pemahaman
siswa dalam proses pembelajaran. Menurut guru, materi penjumlahan dan
pengurangan masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Siswa kebingungan akan
soal penjumlahan dan pengurangan lebih dari 10 jari. Apabila lebih dari 10 jari,
siswa menggunakan jari kaki dalam menghitungnya. Siswa masih belum bisa
membayangkan apabila ada penjumlahan yang lebih dari 10.
Sementara dari hasil wawancara bersama siswa, diperoleh data bahwa
siswa masih kebinguan dalam memahami materi. Siswa merasa bosan apabila
guru tidak menggunakan media yang menarik sehingga tidak menimbulkan
semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa cenderung kurang aktif saat
mengikuti pelajaran ketika guru hanya menjelaskan dan memberikan latihan soal.
Berdasarkan hasil wawancara guru dengan siswa, peneliti menyimpulkan
kebutuhan pembelajaran yang dapat membantu dalam penyusunan produk.
Kebutuhan tersebut meliputi:
a. Guru hanya mengandalkan buku dari Kanisius dan dari penerbit lain,
tetapi guru sering menggunakan buku dari Kanisius sebagai acuan
utamanya. Maka dari itu dalam proses pembelajaran sehari- hari, guru
membutuhkan buku panduan yang dapat membantu dalam mengatasi
masalah yang berkaitan dengan media dan kegiatan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat berperan
aktif dalam pembelajaran.
b. Guru tidak menggunakan media ketika menyampaikan materi kepada
siswa. Sehingga materi yang disampaikan kepada siswa hanya diterima
secara abstrak. Maka dari itu pembelajaran membutuhkan media yang
dekat dengan siswa dan terdapat dalam kehidupan sehari – hari.
c. Siswa cenderung bosan apabila guru hanya menjelaskan materi saja
dan kemudian memberikan soal latihan. Maka dari itu kelas
membutuhkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga interaktivitas
dapat terjalin baik siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa.
2. Prosedur Pengembangan Produk
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan lima tahap
prosedur pengembangan model Sugiono dan Borg and Gall yang telah
dimodifikasi menjadi 5 tahap yaitu, potensi masalah, desain produk, validasi
produk, instrumen ujicoba, dan uji coba terbatas. Pada tahap pertama peneliti
mencari potensi dan masalah melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada 4
guru dan 4 siswa pada empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur.
Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran
matematika, kurikulum, perencanaan pembelajaran matematika, metode yang
digunakan, pemanfaatan media, dan kesulitan materi. Hasil wawancara yang telah
diperoleh digunakan peneliti sebagai analisis kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada tahap kedua yaitu desain produk. Desain produk dilakukan peneliti
setelah mendapatkan data dari analisis kebutuhan. Langkah pertama yang
dilakukan peneliti adalah menentukan SK dan KD yang akan digunakan
dilanjutkan dengan menentukan indikator. Setelah itu menentukan kegiatan
belajar yang akan di terapkan di buku sesuai dengan 5 karakteristik yang ada di
PMRI. Langkah selanjutnya adalah mencari sumber belajar berupa materi dan
gambar-gambar yang akan digunakan untuk produk buku guru dan buku siswa.
Pada tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah produk sudah jadi peneliti
melakukan validasi produk dengan memberikan lembar kuisioner penilaian yang
akan disini oleh ahli PMRI. Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan
dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validasi ahli PMRI I yang dilakukan oleh
dosen PGSD Sanata Dharma dan validasi PMRI 2 yang dilakukan oleh guru SD.
Peneliti juga melakukan validasi produk dengan melakukaan uji keterbacaan
dengan siswa untuk mengetahui seberapa mudah kalimat-kalimat yang ditulis
peneliti dalam buku yang dipahami oleh siswa. Setelah melakukan validasi
dengan para ahli dan uji keterbacaan siswa peneliti mendapatkan analisis I yang
kemudian dijadikan peneliti sebagai acuan untuk melakukan revisi.
Pada tahap keempat yaitu Instrumen ujicoba. Instrumen ujicoba yang
dilakukan oleh peneliti menggunakan tes. Tes awal yang dilakukan oleh peneliti
adalah dengan melakukan uji empiris yang dilaksanakan di kelas II dengan siswa
berjumlah 31. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas setiap butir soal yang dihitung menggunakan
SPSS 22. Peneliti hanya memilih item soal sebanyak 20 butir soal dari 30 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pilihan ganda yang hasilnya valid. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut
digunakan peneliti untuk diketahui validitas dan reliabilitas soal tersebut. Apabila
tes yang dalam uji empiris tersebut belum memenuhi syarat yang diharapkan oleh
peneliti maka dilakukan revisi dan melakukan uji coba tes empiris lagi sehingga
instrumen siap untuk digunakan. Instrumen penelelitian yang dilakukan peneliti
yaitu menggunakan tes. Tes selanjutnya yang dilakukan peneliti ada 2 macam
yaitu tes yang dilakukan sebelum dilakukan uji coba produk (pretest) dan tes yang
dilakukan setelah dilakukan uji coba produk (posttest).
Tahapan yang kelima yaitu uji coba terbatas. Uji coba produk
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 November 2016. Uji coba terbatas
dilaksanakan di kelas IC SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 31 siswa, namun
peneliti hanya mengambil 5 siswa yang digunakan sebagai sampel uji coba.
Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, diawal pembelajaran siswa diberikan
instrumen tes (pretest) untuk mendapatkan data awal sebelum dilakukan uji coba
terbatas. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas dan diakhir pembelajaran
diberikan instrumen tes (posttest). Pretest dan posttest dilakukan untuk
mengetahui dampak dari produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga
didapatkan analisis II untuk dijadikan acuan dalam melakuan revisi produk.
Pengembangan produk ini berupa buku guru dan buku siswa. Buku guru
dan buku siswa ini dilengkapi dengan 5 kararteristik dalam PMRI yang meliputi
penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interativitas, dan
keterkaitan materi yang satu dengan materi yang lain. Buku guru dan buku siswa
berisi materi penjumlahan dan pengurangan dimana kedua buku tersebut berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
materi yang sama, hanya saja di bagian buku guru berisi panduan- panduan guru
yang berfungsi sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran.
Buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar terdiri dari sampul buku,
kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, dan ada 7 kegiatan yang
akan dilakukan siswa dimana setiap kegiatan yang dilakukan mencakup 5
karakteristik PMRI. Adapun karakteristiknya adalah penggunaan konteks,
penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar topik.
Berikut merupakan desain produk yang disusun oleh peneliti.
A. Sampul Buku
Sampul buku guru dan buku siswa dibuat dengan aplikasi komputer
Microsoft Publisher 2007. Gambar pada sampul buku adalah angka 1 sampai 10.
Gambar pada cover buku tersebut bermaksud untuk menarik perhatian siswa
belajar mengenal angka khususnya materi penjumlahan dan pengurangan.
Background cover buku berwarna biru kehijauan supaya tidak kontrak dengan
penulisan pada cover dan warnanya menarik bagi siswa.
Sampul buku guru terdiri dari nama pengarang (Yunita Cahyarini) yang
ditulis di pojok kiri bawah, kemudian keterangan jenis buku berada di pojok atas
kanan (buku guru), keterangan judul buku dan judul materi terletak di atas gambar
angka (matematika) (penjumlahan dan pengurangan), keterangan kelas berada di
bawah gambar angka (kelas 1 Sekolah Dasar/ MI). Sampul buku menggunakan
warna hijau bergradasi dengan warna biru sehingga warna yang ditimbulkan
adalah warna hijau tosca. Peneliti memilih warna hijau tosca karena warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
tersebut merupakan warna yang cerah, sehingga diharapkan dapat menarik
perhatian siswa untuk membukanya. Gambar yang digunakan juga sesuai dengan
materi di dalam produk peneliti yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan.
Berikut adalah sampul awal buku guru:
Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Guru
Sedangkan sampul buku siswa terdiri dari nama pengarang (Yunita
Cahyarini) yang ditulis di pojok kiri bawah, kemudian keterangan jenis buku
berada di pojok atas kanan (buku siswa), keterangan judul buku dan judul materi
terletak di atas gambar angka (matematika) (penjumlahan dan pengurangan),
keterangan kelas berada di bawah gambar angka (kelas 1 Sekolah Dasar/ MI).
Sampul buku guru dan buku siswa dibuat sama oleh peneliti baik itu warna
maupun gambarnya, yang berbeda hanyalah judul untuk siapa buku tersebut
digunakan apakah buku guru atau buku siswa. Berikut adalah sampul awal untuk
buku siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Siswa
B. Isi Buku
Isi buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti berisi kata
pengantar, petunjuk penggunaan buku, isi, dan kegiatan belajar. Berkut akan
dipaparkan penjelasan dari setiap bagian buku guru dan buku siswa:
a. Kata Pengantar
Pada buku guru dan buku siswa, kata pengantar berisi penjelasan singkat
serta manfaat dari produk buku guru dan buku siswa ini. Penulis juga mengucapan
syukur karena telah terselesaikan produk yang telah dibuat peneliti. Tidak hanya
itu penulis juga meminta kritik dan saran untuk penyempurnaan buku tersebut
supaya menjadi lebih baik lagi.
b. Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk penggunaan buku guru dan buku siswa dibuat untuk
mempermudah cara penggunaan buku, baik itu buku guru maupun buku siswa.
Pada buku guru penggunaan buku dibuat untuk mempermudahkan guru dalam
petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan dalam pembelajaran di kelas
yang digunakan untuk memahami pelajaran matematika pada materi penjumlahan
dan pengurangan dengan pendekatan PMRI. Sedangkan penggunaan buku siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dibuat untuk mempermudah memahami pelajaran matematika khusunya materi
penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI yang didalamnya
terdapat langkah-langkah yang akan dilakukan siswa dan dipandu oleh guru.
c. Daftar Isi
Daftar isi berisi kegiatan dan halaman kegiatan. Daftar isi guru dan siswa
tersebut sama, baik dari kegiatan dan halaman kegiatan. Buku guru dan buku
siswa dibuat oleh peneliti dengan halaman yang sama, hal tersebut bermanfaat
ketika pembelajaran berlangsung, sehingga buku yang dipegang guru dengan yang
dipegang siswa pada saat buku dibuka memiliki halaman yang sama.
d. Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar pada buku guru dan buku siswa berisi 7 kegiatan yang
sesuai dengan karakteristik PMRI. Kegiatan belajar ini terdiri dari kegiatan
indvidu dan kegiatan kelompok serta terdapat materi tentang penjumlahan dan
pengurangan. Di dalam buku siswa terdapat bahan- bahan dan langkah langkah
dalam setiap kegiatan. Sama halnya dengan buku guru, akan tetapi pada buku
guru bahan dan langkah-langkah kegiatan lebih detail. Kegiatan- kegiatan yang
terdapat pada buku guru dan buku siswa sebagai berikut:
1) Kegiatan 1
Kegiatan 1 berisi aktifitas siswa untuk menjodohkan kartu bilangan dari
bilangan 1 sampai dengan 20. Kegiatan 1 ini menggunakan karakteristik PMRI
yaitu penggunaan konteks, karena menggunakan benda-benda konkret yang ada
disekitar siswa. Karakteristik PMRI selanjutnya adalah kontruksi siswa karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berusaha memecahkan masalah dan karakter selanjutnya adalah interaktivitas
siswa karena ada aktivitas yang dilakukan bersama-sama dengan kelompoknya.
Gambar 4.3 Kegiatan 1 (Penggunaan konteks, kontruksi siswa, dan
interaktivitas)
2) Kegiatan 2
Kegiatan 2 berisi aktifitas siswa membilang dalam kehidupan sehari hari.
Soal yang digunakan seperti menghitung ternak, menghitung jumlah gambar ikan
di bantal, menghitung jumlah sayuran, menghitung mainan, dan menghitung
jumlah siswa di kelas. Kegiatan 1 ini menggunakan karakteristik PMRI
penggunaa konteks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.4 Kegiatan 2 (Penggunaan Konteks)
3) Kegiatan 3
Kegiatan 3 berisi aktifitas siswa untuk membilang banyak benda yang
kemudian menjumlahkannya. Setelah siswa paham mengenai kegiatan yang
konkret, siswa diharapkan mampu menjumlahkan benda melalui gambar sebagai
kegiatan semi kongkret. Pada kegiatan 3 ini menggunakan karakteristik PMRI
penggunaan model dan intertwining.
Gambar 4.5 Kegiatan 3 (Penggunaan Model dan Intertwining)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4) Kegiatan 4
Kegiatan 4 berisi aktifitas siswa dalam mengerjakan soal penjumlahan.
Setelah siswa memahami konsep penjumlahan secara kongkret dan semi konkret
dilanjutkan dengan pemahaman secara abstrak melalui angka- angka dalam
konsep penjumlahan. Untuk soal penjumlahan ini peneliti membatasi soal sampai
bilangan 20 karena untuk anak kelas I masih membilang sampai angka 20.
Gambar 4.6 Kegiatan 4 (Pemahaman abstrak)
5) Kegiatan 5
Kegiatan 5 berisi materi pengurangan yang melibatkan aktivitas siswa
dalam kegiatannya. Bahan- bahan yang digunakan adalah yang ada disekitar
siswa. Kegiatan 5 sesuai dengan karateristik PMRI yaitu penggunaa konteks dan
interaktivitas. Konteks yang terdapat pada kegiatan 5 ini menggunakan konteks
permen. Peneliti menggunakan permen karena permen sendiri di sekitar
lingkungan siswa mudah untuk dicari. Adapun referensi lain untuk media yang
disarankan yaitu menggunakan biscuit, kue ataupun snak yang mudah didapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Untuk karakteristik PMRI yang selanjutnya yaitu interaktivitas. Interaktivitas
yaitu adanya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Gambar 4.7 Kegiatan 5 (Penggunaan Konteks dan Interaktivitas)
6) Kegiatan 6
Kegiatan 6 berisi aktifitas siswa untuk membilang banyak benda yang
kemudian melakukan kegitan pengurangan. Setelah siswa paham mengenai
kegiatan yang konkret, siswa diharapkan mampu mengurangkankan benda
melalui gambar yang ada di lingkungan sekitar siswa sebagai kegiatan semi
konkret. Gambar-gambar yang dipakai peneliti dalam buku adalah gambar buah-
buaahan dan sayur-sayuran. Pada kegiatan 6 ini menggunakan karakteristik PMRI
penggunaan model dan intertwining atau keterkaitan. Karakteristik PMRI untuk
intertwining atau keterkaitan adalah mengaitkan materi yang satu dengan yang
lainnya. Materi yang dikaitkan pada kegiatan 6 ini adalah materi membilang
dengan materi pengurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 4.8 Kegiatan 6 (Penggunaan Model dan Intertwining)
7) Kegiatan 7
Kegiatan 7 berisi aktifitas siswa dalam mengerjakan soal pengurangan.
Setelah siswa memahami konsep pengurangan secara konkret dan semi konkret
dilanjutkan dengan pemahaman secara abstrak melalui angka- angka dalam
konsep pengurangan. Materi pengurangan untuk kelas I masih pengurangan yang
sederhana yaitu pengurangan sampai angka 20. Pada kegiatan 7 ini merupakan
kegiatan yang terakhir yang dibuat oleh peneliti dalam produknya. Untuk soal
pengurangan ini peneliti membatasi soal sampai bilangan 20 karena untuk anak
kelas I masih membilang sampai angka 20. Dari kegiatan 1 sampai kegiatan 7 ini
diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa ketika menggunakan
benda-benda konkret yang ada di sekitar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.9 Kegiatan 7 (Pemahaman abstrak)
C. Daftar Referensi
Daftar referensi pada buku siswa dan buku guru ini adalah daftar semua
sumber informasi yang digunakan penulis dalam penyusunan buku, baik itu dari
buku maupun dari internet. Penulisan daftar referensi sudah sesuai dengan acuan
penulisan daftar referensi yang berlaku.
4.1.1.2 Kualitas buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan
pendekatan PMRI
1. Validasi produk
Validasi produk buku guru dilakukan oleh dua orang ahli, yaitu ahli PMRI
dan guru yang mengetahui PMRI. Validasi produk buku guru bertujuan untuk
mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Berikut adalah tabel rekapitulasi nilai
keseluruhan produk buku guru dan buku siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru
No. Aspek Jumlah Nilai
Validator 1 Validator 2
1 Tujuan dan Pendekatan 16 20
2 Cover 24 20
3 Isi 38 42
4 Bahasa 14 15
Total Skor 92 97
Rata-rata Skor 3,83 4,04
Kriteria Baik Baik
Hasil validasi menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 92 poin, rata-
rata skor yang di peroleh adalah 3,83 dengan kriteria penilaian Baik. Sedangkan
hasil validasi manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 97 poin, rata-rata skor
yang diperoleh adalah 4,04 dengan kriteria penilaian Baik. Berdasarkan hasil
validasi produk buku guru yang dilakukan oleh kedua ahli dapat diketahui bahwa
produk yang dibuat oleh peneliti memiliki kualitas baik dan layak dengan
revisi.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa
No Aspek Jumlah Nilai
Validator 1 Validator 2
1 Cover 24 20
2 Isi Buku Siswa 17 20
3 Konsistensi 16 17
4 Bahasa 14 14
5 Gambar 16 20
Total Skor 87 91
Rata-rata Skor 3,78 3,95
Kriteria Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Hasil validasi menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 87 poin, rata-
rata skor yang di peroleh adalah 3,78 dengan kriteria penilaian Baik. Sedangkan
hasil validasi manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 91 poin, rata-rata skor
yang diperoleh adalah 3,95 dengan kriteria penilaian Baik. Berdasarkan hasil
validasi produk buku guru yang dilakukan oleh kedua ahli dapat diketahui bahwa
produk yang dibuat oleh peneliti memiliki kualitas baik dan layak dengan
revisi.
A. Validitas Produk Buku Guru
Validasi produk buku guru dilakukan oleh dua orang ahli, yaitu ahli PMRI
I dan guru yang mengetahui PMRI. Validasi produk buku guru bertujuan untuk
mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Untuk mengetahui kualitas dan kelayak
produk buku guru ini, maka peneliti memberikan kuesioner kepada validator
dengan rentang nilai 1-5. Hasil rekapitulasi nilai validasi produk buku guru oleh
kedua validator sebagai berikut yang akan dipaparkan pada halaman selanjutnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru
No. Aspek yang dinilai Ahli
1 2
A. TUJUAN DAN PENDEKATAN
1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 4 5
2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. 4 5
3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam
mengajar.
4 5
4 Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 4 5
B. COVER
5 Gambar sesuai dengan materi. 4 4
6 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan
seirama dengan tata letak isi)
4 3
7 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 2
8 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya 4 4
9 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 4 4
10 Cover menarik. 4 3
C. ISI
11 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).
4 5
12 Materi buku sesuai dengan judul buku 4 5
13 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 4 3
14 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru. 4 4
15 Materi disusun secara runtut 4 5
16 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 3 3
17 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 3 4
18 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 4 4
19 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 4 5
20 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan 4 4
D. BAHASA
21 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 3
22 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 3 4
23 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) 3 4
24 Ukuran dan bentuk huruf menarik 4 4
Total 92 97
Rata-rata 3,83 4,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hasil validasi buku guru menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 92
poin, rata-rata nilai yang di peroleh adalah 3,83 dengan kriteria penilaian baik.
Sedangkan hasil validasi buku guru manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah
97 poin, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4,04 dengan kriteria penilaian baik.
Hasil rata-rata dari keseluruhan nilai menurut ahli 1 dan ahli 2 adalah 3,93 dengan
kriteria penilaian Baik.
B. Validitas Produk Buku Siswa
Validasi produk buku siswa dilakukan oleh dua orang ahli, yaitu ahli
PMRI dan guru yang mengetahui PMRI. Validasi produk buku siswa bertujuan
untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Untuk mengetahui kualitas dan
kelayak produk buku siswa ini, maka peneliti memberikan kuesioner kepada
validator dengan rentang nilai 1-5. Hasil rekapitulasi nilai validasi produk buku
siswa oleh kedua validator sebagai berikut yang akan dipaparkan pada halaman
selanjutnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa
No. Aspek yang dinilai Ahli
1 2
A. COVER
1 Gambar sesuai dengan materi. 4 4
2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan
seirama dengan tata letak isi)
4 3
3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 2
4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya 4 4
5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 4 4
6 Cover menarik perhatian siswa untuk belajar 4 3
B. ISI BUKU SISWA
7 Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1) 4 3
8 Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2) 3 4
9 Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik
3)
3 4
10 Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam
beraktivitas (karakteristik 4)
4 5
11 Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5) 3 4
C. KONSISTENSI
12 Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. 4 4
13 Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 4 5
14 Bidang cetak dan margin proporsional. 4 4
15 Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. 4 4
D. BAHASA
16 Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami 4 3
17 Berisi perintah yang jelas 3 3
18 Bahasa berdasarkan EYD 3 4
19 Bahasa tidak mengandung makna ganda 4 4
E. GAMBAR
20 Menarik perhatian siswa untuk belajar 4 5
21 Sesuai dengan materi yang dibahas 4 5
22 Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai 4 5
23 Ukuran gambar tepat 4 5
Total 87 91
Rata-rata 3,78 3,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Hasil validasi buku siswa menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 87
poin, rata-rata nilai yang di peroleh adalah 3,78 dengan kriteria penilaian baik.
Sedangkan hasil validasi buku siswa manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah
91 poin, rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,95 dengan kriteria penilaian baik.
Hasil rata-rata dari keseluruhan nilai menurut ahli 1 dan ahli 2 adalah 3,86 dengan
kriteria penilaian Baik.
C. Revisi Produk
Setelah peneliti melakukan validasi produk, selanjutnya peneliti
melakukan revisi. Saran dan masukan yang diberikan Ahli 1 maupun Ahli 2
menjadi acuan peneliti dalam merevisi produk buku guru maupun buku siswa.
Hasil rekapitulasi komentar produk buku guru dan buku siswa sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Komentar Buku Guru
No. Aspek Penilaian Komentar Ahli 1 Komentar Ahli 2
1 Tujuan dan Pendekatan
2 Cover Dibuat lebih menarik
lagi sesuai karteristik
anak usia kelas I
Cover kurang
menarik
3 Isi
4 Bahasa Penggunaan kalimat
tanya pada kegiatan
1, 2, dan 5
Penggunaan kalimat
tanya pada kegiatan
1, 2, dan 5
Dari hasil rekapitulasi komentar produk buku guru tersebut peneliti
memperbaiki cover pada buku guru agar lebih menarik dan sesuai karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
anak kelas I sehingga siswa dapat antusias untuk membaca buku tersebut. Berikut
adalah cover yang telah direvisi oleh peneliti:
Gambar 4.10 revisi cover buku guru
Kemudian pada aspek peniliaian bahasa, peneliti mendapat masukan
penggunaan kalimat tanya pada kegiatan 1, 2, dan 5. Berikut adalah hasil revisi
dari peneliti pada aspek bahasa:
Gambar 4.11 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 1
Sampul diganti
warna dan
gambarnya sehingga
terlihat lebih
menarik
Mengganti huruf
kapital menjadi huruf
kecil dan mengganti
kalimat menjodohkan
kartu bilangan dengan
menarik garis kartu
bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.12 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2
Gambar 4.13 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 4
Gambar 4.14 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 5
Mengganti kalimat
Belajar Berhitung
yuk! menjadi ayo
berhitung dan
mengganti kalimat
jodohkanlah kancing
menjadi tariklah garis
Mengganti huruf
kapital menjadi huruf
kecil dan mengganti
kalimat tanya berapa
menjadi ada
Mengganti kalimat
tanya berapa
menjadi ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.15 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5
Secara keseluruhan hampir semua aspek penilaian mendapat komentar
baik itu dari ahli 1 maupun ahli 2. Komentar dari kedua ahli kurang kebih hampir
sama dengan komentar yang disampaikan. Kedua ahli sama-sama memberi
komentar pada bagian penulisan karena pada bagian penulisan masih terdapat
huruf kapital, sedangkan untuk siswa kelas I huruf yang digunakan masih huruf
kecil. Bagian yang sangat perlu direvisi adalah bagian sampul buku karena
menurut kedua ahli sampul buku tersebut kurang menarik untuk siswa. Komentar
yang diberikan oleh kedua ahli sangat membantu bagi peneliti. Aspek yang tidak
dikomentari oleh kedua ahli hanyalah aspek isi buku siswa saja sedangkan ke
empat aspek lainnya mendapat komentar dari kedua ahli. Kedua ahli sama-sama
mengatakan bahwa isi buku yang peneliti buat sudah bagus dan tidak perlu lagi
untuk merubah isi, yang perlu dibetulkan hanya yang mendapat komentar saja.
Berikut ini adalah tabel rekapitulasi komentar produk buku siswa menurut ahli 1
dan ahli 2:
Mengganti Huruf
kapital menjadi
huruf kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.7 Rekapitulasi Komentar Produk Buku Siswa
No. Aspek
Penilaian
Komentar Ahli 1 Komentar Ahli 2
1 Cover Dibuat lebih menarik lagi
sesuai karteristik anak
usia kelas I
Cover kurang menarik,
dibuat lebih menarik lagi
2 Isi Buku Siswa
3 Konsistensi Konsistensi dalam
penulisan daftar isi,
konsistesi penulisan
huruf.
Konsistesi penulisan daftar
isi, konsistensi penulisan
huruf.
4 Bahasa Penggunaan kalimat
tanya pada kegiatan 1, 2,
dan 5
Penggunaan kalimat tanya
pada kegiatan 1, 2, dan 5
5 Gambar Pada kegiatan 3 dibuat
satu halaman supaya
siswa tidak bingung
Baju seragam pada gambar
kegiatan 3 nomer 1, 2, dan
4 diperbaiki
Dari hasil rekapitulasi komentar produk buku siswa tersebut peneliti
memperbaiki cover pada buku siswa agar lebih menarik dan sesuai karakteristik
anak kelas I sehingga siswa dapat antusias untuk membaca buku tersebut. Berikut
adalah cover yang telah direvisi oleh peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.16 revisi cover buku siswa
Kemudian pada aspek penilaian konsistensi, peneliti mendapat masukan
untuk merevisi penulisan daftar isi dan konsistensi penulisan huruf pada isi buku.
Konsistensi penulisan huruf yang diharapkan oleh validator adalah menggunakan
huruf kecil tidak menggunakan huruf kapital, karena siswa kelas I belum
mengenal huruf kapital. Sehingga siswa kelas I dapat membacanya tanpa harus
merasa kesulitan.
Gambar 4.17 revisi penulisan daftar isi
Sampul diganti
warna dan
gambarnya sehingga
terlihat lebih
menarik
Mengganti kalimat
membilang banyak
benda menjadi
kegiatan 1 dan
mengganti
membilang dalam
kehidupan sehari-
hari menjadi kegiatan
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.18 revisi konsistensi penulisan huruf kecil
Pada aspek penilaian bahasa, peneliti mendapat masukan penggunaan
kalimat tanya pada kegiatan 1, 2, dan 5. Kalimat tanya yang ditulis peneliti masih
belum sesuai dengan kalimat tanya untuk karakteristik siswa kelas I. Berikut
adalah hasil revisi dari peneliti pada aspek bahasa:
Gambar 4.19 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2
Mengganti huruf
kapital menjadi
huruf kecil semua
Mengganti kalimat
belajar berhitung
yuk menjadi ayo
berhitung dan
mengganti kalimat
jodohkanlah
kancing menjadi
tariklah garis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4.20 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 3
Gambar 4.21 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 6
Gambar 4.22 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5
Mengganti kalimat
belajar berhitung
yuk menjadi ayo
berhitung dan
mengganti kalimat
jodohkanlah
kancing menjadi
tariklah garis.
Mengganti
kalimat tanya
berapa menjadi
ada …
Mengganti
huruf kapital
menjadi huruf
kecil dan
mengganti
kalimat tanya
berapa menjadi
ada…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kemudian pada aspek penilaian gambar, peneliti mendapat masukan
gambar pada kegiatan 3 dibuat satu halaman supaya siswa tidak merasa
kebingungan dan kesalahan baju seragam pada gambar kegiatan 3 nomer 1, 2, dan
4. Berikut adalah hasil revisi dari peneliti pada aspek gambar:
Gambar 4.23 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 11
Gambar 4.24 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 12
Mengganti warna
baju yang dipakai
oleh anak yang
bernama Dini
karena baju yang
digunakan bukan
baju seragam
Mengganti
warna baju yang
dipakai oleh
anak yang
bernama Roni
karena baju yang
digunakan bukan
baju seragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.25 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 13
2. Dampak Produk
Dampak produk digunakan untuk memperkuat kualitas produk yang sudah
peneliti buat. Dampak produk dilihat dari hasil posttest dan pretst.
A. Instrumen Persiapan Ujicoba
Sebelum melakukan ujicoba, peneliti melakukan uji empiris untuk
mendapatkan soal yang valid. Uji empiris dilakukan di kelas II, yaitu satu tingkat
di atas kelas yang akan digunakan untuk ujicoba terbatas. Soal yang diujikan
sebanyak 30 butir soal pilihan ganda kepada 31 siswa. Dari 30 butir soal pilihan
ganda yang digunakan untuk uji empiris, peneliti mengambil 20 butir soal yang
valid yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Setelah soal
dikerjakan oleh siswa kelas II, maka langkah selanjutnya adalah mengitung
validitas dan reliabilitas soal menggunakan IBM SPSS Statistic 22 for Windows.
Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel rekapitulasi soal berikut
ini:
Mengganti warna
kelereng karena
warna sebelumnya
sangat kontras
sehingga jumlah
kelereng tidak bisa
dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 4.8 Rekapitulasi Validitas Soal
No Item Pearson
correlation
R tabel Sign (2 tailed) Hasil Validitas
1 0,593** 0,349 0,000 Valid
2 -,027 0,349 0,886 Tidak Valid
3 0,593** 0,349 0,000 Valid
4 0,593** 0,349 0,000 Valid
5 0,218 0,349 0,239 Tidak Valid
6 0,593** 0,349 0,000 Valid
7 0,593** 0,349 0,000 Valid
8 0,143 0,349 0.443 Tidak Valid
9 0,654** 0,349 0,000 Valid
10 0,189 0,349 0,308 Tidak Valid
11 0,593** 0,349 0,000 Valid
12 0,543** 0,349 0,002 Valid
13 0,593** 0,349 0,000 Valid
14 0,593** 0,349 0,000 Valid
15 0,389* 0,349 0,031 Valid
16 0,348 0,349 0,055 Tidak Valid
17 0,526** 0,349 0,002 Valid
18 0,290 0,349 0,114 Tidak Valid
19 0,366* 0,349 0,043 Valid
20 0,366 0,349 0,043 Tidak Valid
21 0,563** 0,349 0,001 Valid
22 0,346 0,349 0,056 Tidak Valid
23 0,666** 0,349 0,000 Valid
24 0,593** 0,349 0,000 Valid
25 0,428* 0,349 0,016 Valid
26 0.322 0,349 0,078 Tidak Valid
27 0,190 0,349 0,305 Tidak Valid
28 0,593** 0,349 0,000 Valid
29 0,647** 0,349 0,000 Valid
30 0,593** 0,349 0,000 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada 20 soal yang valid dan bisa
digunakan untuk uji coba terbatas. Soal yang dapat digunakan antara lain item
nomor 1, 3, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 28, 29, dan 30.
Setelah dihitung validitasnya kemudian dilakukan perhitungan reliabilitasnya.
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut reliabel atau tidak.
Perhitungan juga dilakukan menggunakan SPSS 22 for Windows.
Tabel 4.9 Reliabilitas Soal
Cronbach’s Alpha N of Item
0,964 20
Relibilitas soal tersebut adalah 0,96 (dari kriteria koefisiensi reliabilitas 0,80-1,00)
masuk dalam reliabilitas tinggi sehingga soal tersebut layak untuk digunakan.
B. Hasil Uji Coba
Uji coba penelitian dan pengembangan produk buku guru dan buku siswa
dilaksanakan pada tanggal 28 November 2016 pukul 07.00 hingga pukul 10.20.
Peneliti melakukan ujicoba secara terbatas di kelas I Sekolah Dasar Kanisius
Sengkan dengan jumlah 31 siswa. Uji coba penelitian ini dilaksanakan di dalam
kelas dengan dibantu guru kelas untuk membantu mengkondisikan anak-anak di
dalam kelas. Sampel uji coba penelitian buku ini hanya 5 siswa yang digunakan
untuk mengetahui dampak dari pembelajaran menggunakan buku siswa berbasis
pendekatan PMRI.
Sebelum masuk ke dalam pembelajaran, peneliti memberikan soal pretest
yang dikerjakan oleh satu kelas. Soal pretest didektekan oleh peneliti karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
masih ada sebagian siswa yang belum lancar membaca. Soal pretest dikerjakan
siswa selama 30 menit. Setelah selesai mengerjakan soal pretest, kemudian
peneliti melakukan uji coba produk dimulai dari kegiatan pertama hingga kegiatan
ke tujuh. Setelah peneliti selesai melakukan uji coba produk, siswa di beri soal
posttest. Soal post test dikerjakan siswa selama kurang lebih 20 menit.
Kedua hasil soal tersebut akan dilihat, jika soal post test lebih baik dari
hasil pretest maka buku tersebut berdampak bagi siswa. Berikut adalah
rekapitulasi hasil pre test dan post test
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Nilai Pretest dan Posttest
Sampel Pretest Posttest
Skor Nilai Skor Nilai
Bt 12 60 19 95
Ld 12 60 19 95
Yd 11 55 18 90
Rl 6 30 8 40
Da 9 45 13 65
Total Nilai 250 385
Rata-rata Nilai 50 77
Peningkatan 27
Presentase 54%
Bt merupakan siswa dengan skor tinggi, Bt mendapat skor 12 dengan
nilai 60 yang tergolong masih dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest
mendapat skor 19 dengan nilai 95. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya
peningkatan nilai Bt menjadi di atas KKM. Ld juga mendapatkan skor tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
seperti Bt di hasil pretest dan posttest. Ld mendapatkan skor 12 dengan nilai 60
yang tergolong di bawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor
19 dengan nilai 95. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Ld
menjadi di atas KKM.
Yd mendapatkan skor 11 dengan nilai 55 yang tergolong dibawah KKM
pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 18 dengan nilai 90. Dari kedua
hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Yd menjadi di atas KKM. Rl
merupakan siswa dengan skor rendah, Rl mendapatkan skor 6 dengan nilai 30
yang tergolong dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 8
dengan nilai 40. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Rl
tetapi masih dibawah KKM. Da mendapatkan skor 9 dengan nilai 45 yang
tergolong dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 13
dengan nilai 65. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Da
tetapi masih dibawah KKM. Dari hasil pretest dan posttest dapat dilihat bahwa
ada peningkatan nilai sebesar 57%. Dampak adanya produk tersebut dapat
membantu siswa memahami materi mengenai penjumlahan dan pengurangan.
Dengan demikian buku yang dibuat oleh peneliti memiliki dampak yang baik bagi
hasil belajar siswa.
4.2 Pembahasan
Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai situasi pembelajaran
matematika di sekolah dasar khususnya pada kelas I di wilayah Sleman Timur.
Situasi pembelajaran yang ada di empat SD yang ada di wilayah Sleman Timur
adalah siswa di kelas I mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
materi penjumlahan dan pengurangan. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa adalah
susahnya dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan yang lebih dari 10
jari. Situasi pembelajaran ini di dapat melalui analisi kebutuhan yang dilakukan
dengan teknik wawancara. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti ditemukan kurangnya buku yang pas untuk siswa kelas I. Guru masih
mengandalkan buku yang ada di sekolah maupun yang ada diyayasan dan hanya
mempunyai bekal buku pengayaan dan buku paket yang ada tersedia di sekolah.
Guru juga masih kebingungan dalam mencari referensi media yang tepat yang
dapat membantu pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Sementara dari
hasil wawancara bersama siswa, diperoleh data bahwa siswa masih kebinguan
dalam memahami materi. Siswa merasa bosan apabila guru tidak menggunakan
referensi media yang menarik sehingga tidak menimbulkan semangat siswa dalam
mengikuti pelajaran. Siswa cenderung kurang aktif saat mengikuti pelajaran
ketika guru hanya menjelaskan dan memberikan latihan soal. Oleh karena itu,
peneliti memutuskan untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas I
materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI).
Pertanyaan penelitian kedua adalah mengenai prosedur penyusunan buku
guru dan buku siswa. Prosedur penyusunan produk dengan pendekatan PMRI
dilengkapi dengan 5 kararteristik dalam PMRI yang meliputi penggunaan konteks,
penggunaan model, kontruksi siswa, interativitas, dan keterkaitan materi yang satu
dengans materi yang lain. Buku guru dan buku siswa berisi materi penjumlahan
dan pengurangan dimana kedua buku tersebut berisi materi yang sama, hanya saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
di bagian buku guru berisi panduan- panduan guru yang berfungsi sebagai
petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran. Buku guru dan buku siswa kelas I
sekolah dasar terdiri dari sampul buku, kata pengantar, petunjuk penggunaan
buku, daftar isi, dan ada 7 kegiatan yang akan dilakukan siswa dimana setiap
kegiatan yang dilakukan mencakup 5 karakteristik PMRI. Adapun
karakteristiknya adalah penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa,
interaktivitas, dan keterkaitan antar topik.
Pertanyaan penelitian yang ketiga adalah tentang kualitas dari buku guru
dan buku siswa yang telah dibuat. Kualitas buku guru dan buku siswa dapat
diketahui melalui tahap ke tiga dari prosedur pengembangan produk yaitu tahap
validasi produk. Kualitas produk divalidasi oleh 2 orang, yaitu dosen yang ahli
PMRI dan guru yang mengetahui tentang PMRI. Validasi produk dilakukan
dengan memberikan produk awal dan kuesioner penilaian. Validasi produk buku
guru bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Untuk mengetahui
kualitas dan kelayak produk buku guru dan buku siswa peneliti memberikan
kuisioner kepada validator dengan rentang nilai 1-5. Hasil validasi buku guru
menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 92 poin, rata-rata nilai yang di
peroleh adalah 3,83 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi buku
guru manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 97 poin, rata-rata nilai yang
diperoleh adalah 4,04 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi
buku siswa menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 87 poin, rata-rata nilai
yang di peroleh adalah 3,78 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil
validasi buku siswa manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 91 poin, rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
rata nilai yang diperoleh adalah 3,95 dengan kriteria penilaian baik. Selain
melakukan validasi kepada ahli, peneliti juga melakukan uji keterbacaan produk
kepada anak seusia sasaran buku. Dalam uji keterbacaan ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa mudah kalimat- kalimat yang ditulis peneliti dalam buku
dipahami oleh siswa.
Pertanyaan penelitian yang keempat tentang bagaimana dampak dari
penyusunan buku guru dan buku siswa terhadap prestasi siswa di sekolah.
Pertanyaan ini dijawab pada tahap 4 dan 5 dalam prosedur pengembangan buku.
Pada tahap empat yaitu tahap pembuatan instrumen penelitian yaitu berupa soal
tes uji empiris dan instrumen untuk uji validasi buku guru dan buku siswa kepada
ahli PMRI. Pembuatan soal ini akan digunakan peneliti untuk uji coba terbatas.
Soal dibuat untuk menguji soal pretest dan posttest. Jumlah soal yang dibuat
peneliti ada 30 item soal pilihan ganda yang diujikan kepada kelas II untuk
nantinya mengetahui valid tidaknya soal tersebut sehingga dapat dipilih soal yang
berkualitas untuk menguji pretest dan posttest. Dari 30 soal yang dibuat oleh
peneliti setelah dilakukan penghitungan menggunakan SPSS 22 for Windows
terdapat 20 soal terhitung valid, sehingga 20 soal tersebut digunakan peneliti
untuk menguji pretest dan posttest. Tahap 5 adalah tahap uji coba terbatas. setelah
produk direvisi peneliti melakukan uji coba terbatas yang dilakukan di SD
Kanisius Sengkan. Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian
karena SD Kanisius Sengkan memiliki siswa yang aktif tetapi guru kurang
memanfaatkan media pembelajaran dengan kurang baik. Hal ini dapat diketahui
peneliti karena selama 3 bulan peneliti melakukan PPL di sekolah tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sehingga sudah mengetahui karateristik siswa dengan baik. Tahap uji coba yang
pertama adalah peneliti melakukan pretest pada jam pelajaran yang pertama.
Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian pada jam
2-5 peneliti melakukan ujicoba produk menggunakan buku guru dan buku siswa.
Setelah selesai melakukan ujicoba produk peneliti kemudian menguji soal
posttest. Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan
perlakuan dengan produk. Dari data pretest dan posttest tersebut dianalisis untuk
mengetahui seberapa besar kenaikan nilai yang didapat. Nilai rata-rata pretest
adalah 50 dan nilai rata-rata posttest adalah 77. Kenaikan nilai dari pretes ke
posttest adalah 27. Sehingga presetase kenaikannya adalah 27%. Berdasarkan
hasil analisis nilai pretes dan posttest tersebut maka dapat diketahui bahwa buku
guru dan buku siswa yang digunakan pada pembelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan memiliki dampak yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB 5
PENUTUP
Pada bab 5 ini akan dibahas tentang tiga komponen yaitu kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka akan ditarik kesimpulan
bahwa:
5.1.1 Penyusunan buku guru dan buku siswa yang peneliti lakukan berdasarkan
langkah pengembangan Sugiono dan Borg and Gall. Peneliti mengambil
lima langkah yaitu (1) Potensi Masalah, (2) Desain Produk, (3) Validasi
Produk, (4) Instrumen Ujicoba (5) Uji Coba Terbatas. Potensi masalah
didapat dari analisis kebutuhan melalui wawancara dengan empat guru
kelas I dan empat siswa kelas I yang berada di wilayah Sleman Timur
yang kemudian dianalisis. Desain produk dimulai dengan menentukan
konsep, menentukan desain untuk buku guru dan buku siswa, dan
pembuatan buku. Validasi produk dilakukan oleh dua ahli PMRI yaitu
pakar PMRI dan guru yang mengetahui PMRI. Tujuan dari validasi
produk adalah untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan
oleh peneliti. setelah dilakukan validasi selanjutnya peneliti melakukan
analisis, hasil dari analisis adalah melakukan revisi terhadap produk guna
memperbaiki kualitas produk. Instrument ujicoba berupa tes akan diuji
validitas dan realibilatsnya terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan
soal yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
diketahui maka soal akan di revisi dan selanjutnya instrumen siap
digunakan. Ujicoba terbatas dimuali dari pretest, ujicoba terbatas, posttest.
Setelah produk direvisi selanjutnya adalah mengembangkan buku guru dan
buku siswa kelas IV SD dengan pendekatan PMRI.
5.1.2 Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil
validasi kedua ahli baik buku guru maupun buku siswa mendapatkan
kriteria baik dan layak digunakan dengan revisi. Hasil tersebut dinyatakan
dalam skor rata-rata yang diperoleh buku guru sebesar 3,93 dan skor rata-
rata yang diperoleh buku siswa sebesar 3,86. Selain memiliki kualitas
baik, buku yang dikembangkan dapat memberikan dampak bagi hasil
belajar peserta didik. Dampak tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai
pretest (sebelum menggunakan buku) dan posttest (sesudah menggunakan
buku) sebesar 27 atau 54%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan uji coba produk, peneliti menemukan keterbatasan dalam penelitian
yaitu:
5.2.1 Buku Guru dan Buku Siswa yang disusun hanya dua sub bahasan
5.2.2 Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa hanya sampai pada revisi
produk
5.2.3 Data yang diperoleh peneliti sebatas wawancara kepada guru kelas dan
siswa kelas I pada empat sekolah karena keterbatasan waktu untuk izin di
sekolah lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pengembangan
buku guru dan buku siswa yaitu:
5.3.1 Buku Guru dan Buku Siswa dapat dikembangan tidak hanya pada dua sub
bahasan
5.3.2 Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa bisa dikembangkan hingga
produksi masal.
5.3.3 Penelitian selanjutnya agar melakukan pengumpulan data dari sekolah
yang lebih banyak supaya data analisis kebutuhan yang diperoleh lebih
meyakinkan dan lebih akurat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi. (2014). Pengantar Pendidikan Asas & filsafat pendidikan. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.
Akbar, Sa’adun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Antonius. (2016). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Mata
Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas
V SD N Plaosan 2
Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT
Rineka Cipta
Dara. (2011). Pengembangan Buku Ajar Bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta
Kelas XI Semester 2 Program IPS Berdasarkan Pendekatan Student
Centered Learning (SCL)
Fatimah. (2009). Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan. Bandung: DARI
Mizan
Hariyati, Indaryanti, & Zulkardi. (2008). Pengembangan materi luas permukaan
dan volum limas yang sesuai dengan karakteristik PMRI di kelas VIII SMP
Negeri 4 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, 2 (1), hlm. 3-4.
Heruman. (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Komalasri, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:
PT Refika Aditama
Kunandar. (2008). Langkah Mudah penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Kurniasih dan Sani. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks
Pelajaran) sesuai dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes Nontes. Yogyakarta: Mitra
Cendekia
Marpaung. (2008). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Pelatihan guru-
guru SMP di USD, Hotel LPP dan P4TK Matematika pada bulan Juli 2008.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah
Yogyakarta: Kanisius.
Nugraha, dkk. (2015). Cerdas Mandiri & Kreatif (Cemara) Untuk SD/MI
Semester 1. Surakarta: Putra Nugraha
Nugraha, dkk. (2015). Cerdas Mandiri & Kreatif (Cemara) Untuk SD/MI
Semester 2. Surakarta: Putra Nugraha
Prastowo. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana
Pitadjeng. (2015). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Riris. (2016). Pengembangan Buku Lift the Flap Ensiklopedia Anak Tentang 18
Pakaian Adat di Indonesia Bagian Barat
Ruseffendi. (1990). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru
dan PGSD D2. Bandung: Tarsito
Sanjaya. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Siregar, Eveline dan Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konstatasi
keadaan masa kini menuju harapan masa depan). Departemen Pendidikan
Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Rosdakarya
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya
Suryanto, dkk. (2010). Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI).
Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana
Taniredja. (2012). Penelitian Kuantitatif (sebuah pengantar). Bandung: Alfabeta
Tombokan dan Kandou. (2014). Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Ummy. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Luas Bangun
Datar yang Mencakup Konteks dengan Menggunakan Pendekatan PMRI
Kelas IV SD
Veni. (2016). Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan
PMRI Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas II SD N
Plaosan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Wahana, Paulus. (2016). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka
Diamond
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Pendekatan
Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 1
Surat Ijin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 2
Surat Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3
Surat validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 4
Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5
Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 6
Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 7
Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Kanisius Sengkan
Kelas/Semester : I/1
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 4 jp / 140 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20.
C. INDIKATOR
Kognitif
1.3.1 Membilang banyak benda dari angka 1 sampai 20.
1.3.2 Menjumlahkan bilangan sampai 20
1.3.2 Mengurangkan bilangan sampai 20
Afektif
1.3.4 Bekerjasama dalam kelompok pada kegiatan membilang banyak benda dan
pengurangan
Psikomotorik
1.3.5 Mengoperasikan soal penjumlahan dan pengurangan sampai 20 dalam
kegiatan mengerjakan soal
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
1.3.1.1 Melalui kegiatan kelompok membilang benda dengan kancing baju,
siswa dapat menghitumg jumlah kancing yang tertera dalam kartu
bilangan dengan benar.
1.3.2.1 Melalui penugasan, siswa dapat menjumlahkan bilangan sampai 20 dengan
benar.
1.3.3.1 Melalui penugasan, siswa dapat mengurangkan bilangan sampai 20 dengan
benar.
Afektif
1.3.4.1 Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok pada kegiatan membilang
banyak benda dan pengurangan dengan baik.
Psikomotorik
1.3.5.1 Mengoperasikan soal penjumlahan dan pengurangan sampai 20 dalam
kegiatan mengerjakan soal
E. MATERI PEMBELAJARAN
Matematika : Penjumlahan dan Pengurangan
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Pensil
2. Buku
3. Kertas
4. Pengalaman siswa dan guru
5. Kancing baju
6. Kartu bilangan
7. Permen
8. Cahyarini, Yunita. 2016. Matematika Penjumlahan & Pengurangan Kelas I
Sekolah Dasar/MI. Belum diterbitkan: Yogyakarta.
G. Metode pembelajaran : Tanya jawab, ceramah, diskusi kelompok
Pendekatan : PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal Siswa menjawab salam pembuka dari guru.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai
kabar pada hari itu.
Salah satu siswa memimpin doa.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai
materi sebelumnya.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
kegiatan belajar yang akan dilaksanakan pada
hari itu.
10 menit
2 Penggalan 1 Guru menanyakan kepada siswa
- Siapa yang sudah bisa berhitung dari 1
sampai 20?
- Siapa yang bisa menghitung jumlah kotak
lantai kelas ini?
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kecil
Guru membagikan media kartu bilangan dan
kancing baju kesetiap kelompok dan menjelaskan
petunjuk cara menggunakan media.
Siswa bekerja sama dengan teman
sekelompoknya menyusun kartu bilangan sesuai
dengan jumlah kancing baju yang sudah dibagikan
(penggunaan konteks dan interaktivitas)
Siswa bersama guru mengkoreksi hasil pekerjaan
siswa disetiap kelompok.
Guru mengambil media yang sudah selesai
dikerjakan oleh siswa.
Guru meminta siswa membuka buku halaman 4-8
untuk dikerjakan secara individu (Penggunaan
Model).
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Bersama-sama dengan siswa guru mengkoreksi
hasil jawaban siswa.
Guru menjelaskan secara singkat tentang konsep
penjumlahan dengan bantuan gambar balon
supaya siswa dapat berpikir secara konkret.
Siswa diminta untuk membuka buku halaman 11-
15 dan mengerjakannya. Gambar yang digunakan
dalam soal bersifat semi konkret sehingga siswa
dapat dengan mudah membayangkan karena ada
dalam kehidupan sehari-hari siswa (Penggunaan
Model dan intertwining)
Setelah selesai mengerjakan, siswa diminta untuk
mengerjakan halaman 16 dimana soal yang
disajikan sudah bersifat abstrak.
3 Penggalan 2 Salah satu siswa memimpin doa sesudah istirahat.
Guru melanjutkan pelajaran menjelaskan konsep
pengurangan, dengan meminta siswa membuka
buku halaman 17-18
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kecil
dan membagikan media permen kepada masing-
masing kelompok.
Siswa mendengarkan instruksi yang disampakan
oleh guru di depan kelas.
Siswa mengerjakan setiap kegiatan yang ada di
halaman 19-22 dengan bantuan guru
(Penggunaan Model).
Setelah selesai, guru meminta siswa untuk
menyimpan media kedalam tas masing-masing
anak.
Siswa diminta mengerjakan secara individu
halaman 23-27 (Penggunaan Model dan
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Intertwining). Soal yang dikerjakan siswa bersifat
semi konkret dan gambar yang disajikan ada di
lingkungan siswa.
Bersama siswa, guru mengkoreksi hasil pekerjaan
siswa
Siswa mengerjakan soal yang terakhir pada
halaman 28 secara individu. Soal yang disajikan
adalah soal pengurangan yang bersifat abstrak.
3 Kegiatan
Penutup
Guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum jelas.
Guru meluruskan pemahaman siswa yang belum
tepat.
Siswa dan guru bersama-sama membuat
kesimpulan pembelajaran dengan cara siswa
menjawab pertanyaan guru dan guru menuliskan
kesimpulan dipapan tulis.
siswa mendapatkan pujian dari guru karena telah
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Siswa menuliskan pengalaman mendapatkan
pembelajaran hari itu pada buku refleksi masing-
masing.
Salah satu siswa memimpin doa pulang.
Siswa menjawab salam penutup dari guru.
15 menit
Yogyakarta, 25 November 2015
Guru Kelas, Praktikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Tuti Yunita Cahyarini
Mengetahui,
Kepala Sekolah
M. Sri Wartini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 9
Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 10
Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 11
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI