207
PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Meilani Tri Wahyuningrum 111224034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

  • Upload
    lamliem

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS

PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA

MARIA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Meilani Tri Wahyuningrum

111224034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Motto

Pakailah baju sarjanamu sebelum engkau memakai baju pengantin.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis mempersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Yang selalu menyejukkan hati dan melimpahkan rahmatnya

Orang tua tercinta Sih Sutrisno dan Triningsih terima kasih atas kasih sayang dan

pengorbanannya sehingga menjadikan seseorang yang berguna

Serta kakak saya Eka Marsetyo Wibowo dan Agustina Dwiningtyas dan adik

Catur Yanuar Pamungkas yang memberi semangat serta motivasi.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalamkutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Oktober 2015

Penulis,

Meilani Tri Wahyuningrum

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Meilani Tri Wahyuningrum

Nomor Induk Mahasiswa : 111224034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi karya ilmiah ini kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA

KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan, dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan,

mengalih,kan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dan memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama sebagai penulis.

Demiakian pernyataan ini saya buat dengan sebesar-besarnya.

Yogyakarta, 5 Oktober 2015

Meilani Tri Wahyuningrum

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

ABSTRAK

Wahyuningrum, Meilani Tri. 2015. Pengembangan Media Boneka Plastik

untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Prosedur Kompleks

pada Kelas X di SMA Santa Maria Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:

PBSI, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media boneka plastik

untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks di kelas X

SMA Santa Maria Yogyakarta. (2) mengetahui kelayakan media boneka plastik

untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks di kelas X

SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan

meggunakan model pengembangan melalui kegiatan pendahuluan, pengumpulan data, pengembangan produk, validasi ahli materi dan media, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, dan hasil akhir media. Kelayakan media boneka plastik untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosdeur kompleks yaitu: (1) ahli materi menilai kejelasan materi dan isi materi, (2) ahli media menilai kejelasan media, daya tarik, kreativitas media, dan kepercayaan media, (3) populasi dalam penelitian ini berjumlah 125 siswa, sedangkan sampel penelitian berjumlah 65 siswa yang diambil secara acak.

Hasil penelitian berupa pengembangan media melalui 8 tahapan untuk menghasilkan produk media boneka plastik yang layak digunakan pada proses pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Kelayakan media dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks yaitu: ahli materi memvalidasi 10 poin dan ahli media memvalidasi 12 poin serta uji lapangan sejumlah 65 siswa memvalidasi 12 poin.

Kata kunci: Media boneka plastik, pembelajaran bahasa Indonesia materi teks

prosedur kompleks.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

ABSTRACT

Wahyuningrum, Meilani Tri. 2015. The Developing of Plastic Puppet Media for

Learning Indonesian Language in Complex Procedure Text of X Grade

Students at SMA Santa Maria Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI,

Sanata Dharma University.

This research aims to: 1) make the result of plastic puppet media for

learning Indonesian language in the complex procedure text material in X grade

students at SMA Santa Maria Yogyakarta. 2) find out the feasibility of plastic

puppet media for learning Indonesian language in the complex procedure text

material in X grade students at SMA Santa Maria Yogyakarta. This research was the research and development using the development

model through opening, collecting data, developing product, validating material and media expert, revising product, field trial, revising product, and the result of media. The feasibility of plastic puppet media for learning Indonesian language in complex procedure text material, namely: (1) the material expert to assess the explanatory material and the content of material, (2) the media expert to assess the explanatory media, attractiveness, media creativity, and media reliability, (3) the population in this research was 125 students and the sample of this research was 65 students which was taken randomly.

The result of this research was the developing of media through 8 steps to

produce the plastic puppet which was worth taking in the process of learning

Indonesian language in the complex procedure material in X grade students at

SMA Santa Maria Yogyakarta. The media feasibility of learning Indonesian

language in complex procedure text material, namely: it was validated by one

person from the material expert and it was consisted of 10 points, one person from

the media expert and it was consisted of 12 points, and field trials amount 65

students and it was consisted of 12 points.

Keywords: Of plastic puppet media, learning Indonesia language in complex

procedure.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat, kasih

juga anugrah yang dilimpakan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Pengembangan Media Boneka Plastik untuk Pembelajaran Bahasa

Indonesia Materi Teks Prosedur Kompleks pada Kelas X di SMA Santa Maria

Yogyakarta. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa pengerjaan skripsi ini dapat terwujud bukan

hanya oleh kerja keras penulis semata, namun berbagai pihak yang telah

membantu, mendukung, dan membimbing dari awal sampai akhir skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma, terima

kasih atas bantuannya.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih M.Pd, selaku Kaprodi PBSI, atas bimbingan

dan arahannya kepada penulis.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama skripsi,

yang memberikan arahan, masukan dan dukungan kepada penulis.

4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing kedua

skripsi, yang memberikan arahan, masukan dan dukungan kepada penulis.

5. Sr. M. Ancilla OSF, S.Pd.,M.M., selaku kepala sekolah SMA Santa Maria,

terima kasih atas ijin yang diberikan penulis untuk mengadakan penelitian

di SMA Santa Maria.

6. Dra. Elin Ermawanti., Selaku wakil kepala sekolah, terima kasih atas ijin

yang diberikan penuis untuk mengadakan penelitian di SMA Santa Maria.

7. Agustina Galuh Eka Noviyanti, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas

X SMA Santa Maria, terima kasih telah membantu peneliti dalam uji coba

produk.

8. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum., selaku dosen penilai materi, terima

kasih sudah memberikan masukan dalam menilai materi kepada penulis.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

9. Murid-murid kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta, terima kasih atas

kerja samanya.

10. Keluarga penulis tercinta, Bapak Sih Sutrisno dan Ibu Triningsih, Eka

Marsetyo Wibowo, Agustina Dwiningtyas, dan Catur Yanuar Pamungkas

terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada

penuis.

11. Muji Santara, SJ., terima kasih atas dukungan dan masukan yang diberikan

kepada penulis.

12. Fransiska Tri Ratna Sari, Arum Kristanti, Marselia Adelin Pratiwi,

Constantia Wilzet Pabendan, Elisabeth Tri Ani Douw, Gabriella Rini

Sulandi, Novelia Gitanurani dan Yoana Ndaru Kusumastuti yang telah

membantu dan mendukung penulis.

13. Risman Taufik Karti Pratama terima kasih atas semangat, perhatian dan

motivasi yang diberikan.

14. Robertus Marsidiq selaku staf sekretariat, terima kasih atas bantuannya.

15. Teman-teman PBSI angkatan 2011, atas semangat dan dukungannya.

16. Terima kasih atas semua pihak yang telah membantu dan memberi

dukungan terhadap pembuatan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu

per satu.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap

semoga penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat terkhusus dibidang

akademis dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 5 Oktober 2015

Meilani Tri wahyuningrum

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi

HALAMAN PUBLIKASI................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Pengembangan...................................................................................4

1.4 Spesifiksasi Produk ....................................................................................... 5

1.5 Pentingnya Pengembangan............................................................................ 6

1.6 Definisi Istilah ............................................................................................... 7

1.7 Sistematika Penelitian....................................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

2.1 Penelitian yang Relevan...............................................................................11

2.2 Kajian Teori..................................................................................................15

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

2.2.1 Media Pembelajaran...............................................................................15

2.2.2 Media Visual..........................................................................................27

2.2.3 Rancangan Pengajaran Tradisional........................................................39

2.2.4 Pengajaran Bahasa Indonesia dengan Media Boneka Plastik................43

2.2.5 Pengajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Prosedur Kompleks...........46

2.2.6 Pengembangan Media Berbasis Boneka Plastik....................................61

2.2.7 Kerangka Berpikir..................................................................................66

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................67

3.1 Model Pengembangan.................................................................................67

3.1.1 Kegiatan Pendahuluan............................................................................68

3.1.2 Pengumpulan Data.................................................................................69

3.1.3 Pengembangan Produk...........................................................................70

3.1.4 Validasi Ahli..........................................................................................72

3.1.5 Revisi Produk.........................................................................................72

3.1.6 Uji Coba Lapangan................................................................................73

3.1.7 Revisi Produk.........................................................................................78

3.1.8 Hasil Akhir Media..................................................................................73

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................74

3.2.1 Populasi..................................................................................................74

3.2.2 Sampel....................................................................................................75

3.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................79

3.3.1 Wawancara.............................................................................................80

3.3.1 Kuesioner...............................................................................................80

3.4 Instrumen Penelitian.....................................................................................84

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

3.5 Validitas dan Reliabilitas..............................................................................86

3.5.1 Validitas Instrumen................................................................................86

3.5.2 Reabilitas Instrumen..............................................................................88

3.6 Teknik Analisis Data....................................................................................95

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................99

4.1 Hasil Penelitian.............................................................................................99

4.1.1 Pengembangan Media............................................................................99

4.1.2 kelayakan media..................................................................................105

4.1.3 Uji Coba Lapangan..............................................................................108

4.2 Pembahasan...............................................................................................109

4.2.1 Pengembangan Rancangan Pembelajaran............................................109

4.2.2 Kelayakan Produk Boneka Plastik.......................................................110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................112

5.1 Kesimpulan.................................................................................................112

5.1.1 Rancangan Pengembangan Media Boneka Plastik..............................112

5.1.2 Kelayakan Media Boneka Plastik........................................................113

5.2 Saran...........................................................................................................113

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................114

LAMPIRAN

BIODATA

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Siswa pada Masing-masing kelas X..........................................116

Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa.............................................................................177

Tabel 3. Pengumpulan Data.................................................................................118

Tabel 4. Instrumen Kelayakan Media..................................................................119

Tabel 5. Instrumen Kelayakan Materi..................................................................120

Tabel 6. Pengukuran Kriteria Penilaian untuk Siswa...........................................121

Tabel 7. Pengukuran Kriteria Penilaian untuk Ahli.............................................121

Tabel 8. Pengembangan dan Kelayakan Media...................................................122

Tabel 9. Kriteria Kualitas Media untuk Para Ahli...............................................124

Tabel 10. Interpretasi Kategori Penilaian.............................................................124

Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.................................124

Tabel 12. Interpretasi Kategori Penilaian Validasi Para Ahli..............................125

Tabel 13.Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas..................................125

Tabel 14. Interval Kategori Penilaian Validitas Para Ahli...................................126

Tabel 15. Pedoman Interpretasi Koefisien Alfa Cronbach...................................126

Tabael 16. Penentuan Patokan Skala Lima..........................................................127

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat dan Bahan Pembuatan Boneka Plastik.......................................128

Gambar 2. Langkah-Langkah Cara Pembutan Boneka Plastik............................128

Gambar 3. Peserta Didik Membuat Boneka Plastik.............................................130

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian.........................131

a. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran.....................................132

b. Hasil Observasi.........................................................................148

c. Hasil Wawancara......................................................................150

Lampiran 2. Validasi dan Reliabilitas Ahli Media Materi serta Kuesioner.........154

Validasi dan Reliabilitas Ahli Media...................................................................155

Validasi dan Reliabilitas Ahli Materi...................................................................158

Kuesioner untuk Siswa.........................................................................................159

Lampiran 3. Produk yang dihasilkan...................................................................172

Lampiran 4. Hasil Penelitian................................................................................175

a. Perhitungan Kelayakan Media..................................................176

b. Perhitungan Kelayakan Materi..................................................177

c. Perhitungan Kelayakan Siswa...................................................178

Lampiran 5. Surat Izin..........................................................................................179

a. Surat Izin Penelitian di Sekolah...............................................180

b. Surat Izin Pernyataan Materi....................................................182

c. Surat Izin Pernyataan

Media.......................................................................................183

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak peserta didik yang kurang menyukai pembelajaran

bahasa Indonesia. Alasannya hampir sama, yaitu pembelajar menganggap

pembelajaran bahasa Indonesia mudah dan membosankan. Peserta didik

bosan dihadapkan dengan teks-teks yang dianggap dapat membuat peserta

didik mengantuk dan tidak beranjak dari teks saja.

Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif apabila pengajar

memiliki motivasi dan kreativitas dalam mengolah setiap bahan ajar. Salah

satu upaya untuk meningkatkan pembelajaran adalah menguasai media

pembelajaran. Oleh karena itu, media pengajaran sangat berdampak

langsung terhadap kegiatan pembelajaran dan sangat memengaruhi hasil

akhir tujuan pembelajaran.

Sesuai dengan UU No. 19 tahun 2003, kompetensi pedagogi menuntut.

Pengajar agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pembelajar

dapat terlaksana dengan baik apabila pengajar dapat merencanakan atau

merancang pembelajaran dengan sistematis dan cermat. Salah satu

komponen yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan adalah

pemilihan media pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu, penulis ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

2

pembelajaran bahasa Indonesia dibuat menjadi lebih menarik. Salah satu

cara agar pembelajaran Bahasa Indonesia dibuat menarik adalah dengan

menggunakan media pembelajaran. Media yang digunakan tergantung dari

aspek pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa.

Pembelajaran dapat menarik, karena dengan menggunakan media yang

kreatif. Oleh karena itu, penulis mencoba dengan kreativitasnya membuat

boneka yang terbuat dari plastik sebagai media pembelajaran Bahasa

Indonesia kelas X SMA Santa Maria dalam materi teks prosedur kompleks.

Selain sebagai media pembelajaran dalam materi teks prosedur kompleks,

penulis juga peduli terhadap lingkungan yang sebagaian besar tercemar

karena sampah plastik yang begitu banyak, serta penulis mengetahui bahwa

sebagian besar wanita khususnya siswi atau remaja putri yang sangat

menyukai boneka. Dengan begitu, boneka plastik dapat menarik perhatian

siswi SMA Santa Maria untuk lebih fokus mendalami materi teks prosedur

kompleks sekaligus penulis ingin membangkitkan kreativitas pendidik

terhadap pemanfaatan barang bekas yang bisa dan dapat diolah sebagai

media pembelajaran dalam materi teks prosedur kompleks.

Boneka plastik pun memunyai banyak kegunaan yaitu dapat menjadi

media pembelajaran maupun materi itu sendiri. Penggunaan boneka plastik

dalam pembelajaran dapat mengembangkan minat belajar peserta didik,

meningkatkan kreativitas pendidik, dapat menjaga lingkungan dengan

memanfaatkan kantong plastik kresek bekas menjadi berguna dan mengatasi

sikap pasif perserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

3

Pemanfaatan media dalam mata pelajaran bahasa Indonesia sangat

membantu peserta didik dalam memahami dan menangkap materi pelajaran

yang disampaikan oleh guru, juga membantu guru dalam menjelaskan

sesuatu bahan ajar yang tidak mampu dijelaskannya. Dengan adanya media

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dapat mengembangkan keterampilan

kebahasaan, berbahasa, dan kesastraan peserta didik.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mencoba mengemukakan

sumbangan pemikirannya demi efektifnya pengajaran bahasa Indonesia

terutama mengenai materi teks prosedur kompleks. Titik berat pembahasan

diarahkan kepada media yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia. Setiap materi pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan

media yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tertentu,

sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membuat siswi

SMA Santa Maria kelas X merasa bosan terhadap pembelajaran yang

diajarkan.

Pemilihan SMA Santa Maria sebagai tempat penelitian didasarkan atas:

(a) belum maksimalnya penggunaan media yang sederhana. (b) Perlunya

kemampuan berkreasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. (c) penulis

sudah mengenal SMA Santa Maria sebagai tempat PPL (Praktik

Pengalaman Lapangan) pada semester VII.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis

bermaksud mengadakan penelitian mengenai “pengembangan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

4

boneka plastik dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi prosedur

kompleks pada kelas X di SMA Santa Maria Yogyakarta”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah dapat dirumuskan

suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengembangan rancangan media boneka plastik dalam

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks pada

kelas X di SMA Santa Maria Yogyakarta?

2. Bagaimanakah kelayakan produk boneka plastik dapat digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks pada

kelas X di SMA Santa Maria Yogyakarta?

1.3 TUJUAN PENGEMBANGAN

Berdasarkan rumusanm masalah, peneliti mengemukakan tujuan

pengembangan yaitu:

1. Agar rancangan media boneka plastik dalam pembelajaran bahasa

Indonesia untuk materi prosedur kompleks pada kelas X di SMA Santa

Maria Yogyakarta dapat tercapai.

2. Agar mengetahui kelayakan produk boneka plastik dapat digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks pada

kelas X di SMA Santa Maria Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

5

1.4 SPESIFIKSASI PRODUK

Boneka plastik merupakan bagian dari teks prosedur kompleks yang

menerangkan bagaimana cara pembuatan boneka plsatik. Produk yang

dihasilkan berupa media pembelajaran yang sederhana dan kreatif. Media

tersebut sangat cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran mengenai

teks prosedur kompleks.

Spesifikasi produk boneka plastik ini pun yakni bisa berukuran besar,

sedang, dan kecil tergantung dari kantong plastik tersebut. Jumlah yang

dihasilkan boneka plastik bisa lebih dari satu karena pembuatan boneka

plastik tidaklah susah hanya membutuhkan ketekunan dalam

pembuatannya. Bahan yang digunakan dalam pembuatan boneka plastik

tersebut adalah kantong plastik kresek yang sudah tidak diunakan lagi

melainkan kantong plastik kresek bekas yang hanya membutuhkan alat

gunting, tali rafia dan lem castol. Warna yang digunakan dalam pembuatan

boneka plastik pun sesuai dengan selera. Boneka plastik ini tidak

berbahaya karena bahan dasarnya terbuat dari kantong plastik kresek akan

tetapi boneka plastik tersebut rentan terhadap sesuatu yang panas seperti

api karena mudah terbakar.

Produk boneka plastik yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah

memiliki manfaat bagi pembelajar yakni pembelajar lebih memahami

materi teks prosedur kompleks yang merupakan langkah-langkah atau cara

pembuatan boneka plastik yang peneliti masukan dalam materi bahan ajar.

Tujuan dari produk boneka plastik ini adalah hasil yang akan dicapai oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

6

pembelajar bahwa boneka plastik ini berhasil dapat membantu pembelajar

memahami materi teks prosedur kompleks dengan cara yang lebih kreatif.

Fungsi mengenai boneka plastik ini pun adalah dapat membantu

peneliti menjelaskan materi teks prosedur kompleks selama berpraktik

mengajar di kelas X SMA Santa Maria. Dengan menggunakan media

boneka plastik, pembelajar dapat lebih memahami materi yang diberikan.

Tidak hanya memahami, pembelajar pun tertarik dapat mempelajari cara

pembuatan boneka plastik tersebut. Boneka plastik ini pun dapat

diterapkan oleh pendidik bahkan calon pendidik untuk mengajarkan

pembelajaran bahasa Indonesia secara kreatif, sehingga pembelajar lebih

fokus dalam memahami materi yang diajar.

1.5 PENTINGNYA PENGEMBANGAN

Media pembelajaran yang sederhana seperti boneka plastik adalah

media pembelajaran yang dapat memanfaatkan kantong plastik kresek

bekas menjadi sebuah boneka. Boneka yang terbuat dari kantong plastik

kresek bekas ini dapat dimasukan kedalam pembelajaran bahasa Indonesia

mengenai materi teks prosedur kompleks yang merupakan langkah atau

cara pembuatannya. Tujuannya adalah pembelajaran dan model

pembelajaran yang lebih efektif. Strategi dan model pembelajaran

tergantung pada media yang digunakan. Oleh karena itu, pentingnya

pengembangan ini didasari oleh keterampilan pendidik terhadap sampah

kantong plastik kresek bekas yang dapat didaur ulang menjadi sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

7

boneka dan dapat dijadikan media pembelajaran bahasa Indonesia dalam

materi teks prosedur kompleks.

1.6 DEFINISI ISTILAH

1.6.1 Pengembangan

Menurut pendapat peneliti, pengembangan merupakan langkah strategi

yang dapat dilakukan oleh guru untuk menyusun bahan ajar dalam materi

teks prosedur kompleks. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2002:538), pengembangana adalah proses, cara, perbuatan

mengembangkan. Menurut Peter Salim (1991:700), pengembangan adalah

proses, cara, atau perbuatan pengembangan.

1.6.2 Media

Menurut pendapat peneliti, media adalah jembatan bagi guru untuk

membantu guru menyampaikan materi kepada pembelajar. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:726), media adalah alat (sarana)

komunikasi seperti koran, majalah, televisi, film, poster, dan spanduk yang

terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dsb).

1.6.3 Pengembangan Media

Menurut pendapat peneliti, pengembangan media adalah proses atau

cara yang dilakukan oleh guru sebagai perantara materi yang akan

disampaikan terhadap pembelajar. Menurut Latuheru (1988:14),

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

8

yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar

proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat

berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

1.6.4 Boneka Plastik

Menurut pendapat peneliti, boneka plastik adalah boneka yang terbuat

dari kantong plastik kresek bekas. Boneka plastik yang dasarnya dari

kantong plastik kresek bekas ini hanya memerlukan lem castol, gunting,

dan tali rafia sebagai alat yang digunakan dalam pembuatan boneka

plastik.

1.6.5 Teks Prosedur Kompleks

Menurut peneliti, teks prosedur kompleks adalah teks yang

memaparkan langkah-langkah atau cara pembuatan sesuatu. Menurut

buku siswa (2014:39), teks prosedur kompleks ditata dengan struktur teks

tujuan langkah-langkah. Adapun langkah-langkah adalah cara yang

ditempuh agar tujuan itu tercapai.

Menurut Engkos Kosasi (2013:131), Teks prosedur kompleks

menyerupai artikel. Seperti artikel pada umumnya, teks tersebut terbagi

kedalam Pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

1.7 SITEMATIKA PENELITIAN

Sitematika penelitian dapat dideskripsikan atas 5 (lima) hal yaitu: (1)

pendahuluan, (2) landasan teori, (3) metode penelitian, (4) hasil penelitian

dan pembahasan, (5) dan saran kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

9

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini menguraiakan bagian pendahuluan terdiri atas enam

subbab. Bagian awal adalah latar belakang masalah, dari fakta yang ada

peneliti menemukan bagaimana cara pengembangan dan tujuan media

dengan boneka plastik dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi

teks prosedur kompleks pada kelas X di SMA Santa Maria Yogyakarta dan

tingkat kelayakan boneka plastik dalam pembelajaran bahasa Indonesia

untuk materi teks prosedur kompleks.

Bab 2 Landasan Teori

Pada bab ini peneliti membahas penelitian yang relevan dan kajian

dijabarkan antara lain (1) media pembelajaran, (2) media visual,

(3) rancangan pengajaran tradisional, (4) pengajaran bahasa Indonesia

dengan objek boneka plastik, (5) pengajaran bahasa Indonesia untuk

materi teks prosedur kompleks, (6) pengembangan media berbasis boneka

plastik, (7) kerangka berpikir.

Bab 3 Metode Penelitian

Pada bab ini, peneliti menggunakan model pengembangan untuk

menghasilkan produk dan menguji kelayakan tersebut. Model

pengembangan yang digunakan oleh peneliti Brog & Gall Sugiono.

Masing-masing ahli tersebut mempunyai langkah dalam melakukan

pengembangan, yaitu: (1) Kegiatan pendahuluan, (2) pengumpulan data,

(3) pengembangan produk, (4) validasi para ahli materi dan media,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

10

(5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, dan (8) hasil

akhir media.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini, Penelitian ini telah menghasilkan media boneka plastik

pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk teks prosedur kompleks. Media

pembelajaran ini disusun sesuai dengan silabus yang ada. Penelitian ini

dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta kelas X. Waktu penelitian dan

pengembangan dilakukan pada bulan September 2014 selama peneliti

melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Data yang diperoleh

pada penelitian ini adalah kualitatif yang ditranformasikan terlebih dahulu

berdasarkan bobot skor yang telah ditetapkan menjadi kuantitatif. Data

tersbut merupakan data kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan

statistik deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu

produk tertentu dan menguji keefektifan produk.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini, peneliti akan menyimpulakn hasil penelitian dan

pembahasan tentang pengembangan media boneka plastik pada

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks di

kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Peneliti juga memberikan saran

pengembangan media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia

untuk materi teks prosedur kompleks di kelas X SMA Santa Maria

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, peneliti membahas penelitian yang relevan dan kajian teori

yang dijabarkan pada bab ini, antara lain: (1) media pembelajaran, (2) media

visual, (3) pancangan pengajaran tradisional, (4) pengajaran bahasa

Indonesia dengan objek boneka plastik, (5) pengajaran bahasa Indonesia

untuk materi teks prosedur kompleks, (6) pengembangan media berbasis

boneka plastik, (7) kerangka berpikir.

2.1 Penelitian yang Relevan

Ada tiga penelitian yang menurut peinelti relevan dengan penelitian ini,

penelitian tersebut dengan judul Peningkatan Keterampilan Bercerita Siswa

Kelas VII B SMP Negri 1 Prambanan Sleman dengan Menggunakan Boneka

Tangan, diteliti oleh Teny Wulan Sudani (2011) mahasiswa PBSI,

Universitas Negri Yogyakara. Penelitian berikutnya dengan judul

Pengembangan Media Gambar dalam Pembelajarn Bahasa Indonesia bagi

Pembelajar Asing Tingkat Dasar (Beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta

diteliti oleh F. Lusi Veronita Tearmawati mahasiswa (2004) PBSI,

Universitas Sanata Dharma. Dan penelitian selanjutnya dengan judul

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Terhadap Kemampuan Menyimak

Dongeng di Kelas V SD Negri 1 Serang dan SD Negri 2 Mantranom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

12

Kecamatan Bawang Banjarnegara diteliti oleh Ening Setiowati (2012)

mahasiswa PGSD, Universitas Negri Yogyakarta.

Penelitian Teny Wulan Sudaniti (2011) Peningkatan Keterampilan

Bercerita Siswa Kelas VII B SMP Negri 1 Prambanan Sleman dengan

menggunakan boneka tangan dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan

bercerita siswa tampak pada kualitas proses pembelajaran yang ditunjukan

oleh keaktifan, perhatian pada pelajaran, antusias. Selama pembelajaran,

keberanian bercerita di depan kelas dan kerjasama kelompok sehingga dapat

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan kreatif.

Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatan skor hasil

bercerita siswa pada setiap siklus. Kemampuan rata-rata siswa dalam

bercerita menjadi kategori kurang. Namun setelah implementasi tindakan

secara dua siklus, kemammpuan rata-rata siswa dalam bercerita menjadi

kategiri baik. Peningkatan kualitas produk atau hasil dapat dilihat dari

perbandingan skor rata-rata bercerita siswa pada setiap tahap pratindakan

sampai pasca tindakan siklus II. Skor rata-rata siswa pada tahap pratindakan

sebesar 19,17, pada siklus I peningkatan menjadi 23,03, dan siklus II

meningkat menjadi 25,89. Skor rata-rata keterampilan siswa mengalami

peningkatan sebesar 6,72. Dengan demikian, keterampilan siswa kelas VII B

SMP Negri 1 Prambanan Sleman telah mengalami peningkatan baik secara

proses maupun produk setelah diberi tindakan menggunakan media boneka

tangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

13

Penelitian berikutnya F. Lusi Veronita Hermawati (2004) dengan judul

Pengembangan Media Gambar dalam Pembelajar Bahasa Indonesia bagi

Pembelajar Asing Tingkat Dasar (Beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta ini

menganggap penelitian tersebut penting karena atas dasar:

1) merupakan penelitian pengembangan, produk yang dihasilkan pun media

gambar.

2) Tujuan penelitian untuk mengahsilkan media gambar dalam pembelajaran

bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat dasar di puri bahasa

Yogyakarta.

Pengemabnagan media gambar dilakukan dengan menggunakan model

Sadiman. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

a) Mengidentifikasikan kebutuhan dan kareakter pembelajar

b) Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas

c) Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung

tercapainya tujuan

d) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

e) Menulis naskah media

f) Mengadakan tes dan revisi

Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti membuat produk berupa

media gambar berdasarkan materi dan modul 1b yang digunakan khusus di

puri bahasa Yogyakarta dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya

untuk pembelajaran asing tingkat dasar (Beginner). Media tersebut disusun

untuk enam pelajaran, media gambar tersebut terdiri dari tiga tahap untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

14

setiap strukturnya, yaitu: (1) tahap pengenalan, (2) tahap drill, dan (3) tahap

penguatan; dan satu tahap untuk struktur gabungan, yaitu tahap review.

Media gambar tersebut terdiri dari kartu, dan gambar berseri.

Penelitian berikutnya Ening Setiowati dengan judul Penggunaan Media

Wayang terhadap Kemampuan Menyimak Dongeng di Kelas V SD Negri 1

Serang dan SD Negri 2 Mantronem Kecamatan Bawang Banjarnegara

(2012). Jenis penelitian ini adalah eksperimen sederhana. desain eksperimen

yang digunakan yaitu Quasi Experimental (nonequivalent control group

design) subjek dalam penelitian ini adalah kemampuan menyimak dongeng.

Instrumen yang digunakan rumus point validitas dan uji reliabilitas

menggunakan K-R.20. teknik analisis data menggunakan beda mean.

Hasil penelitian ini yaitu rata-rata post test kelompok kontrol yaitu 67,33

sedangkn nilai rata-rata post test kelompok eksperimen yaitu 75,56. Selisih

ilai rata-rata yaitu 8,23. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian ini yaitu Hipotesi Alternatif (HA) yang berbunyi terdapat

Pengaruh Penggunaan Media Wayang terhadap Kemampuan Menyimak

Dongeng di kelas V SD Negri 1 Serang dan SD Negri 2 Mantranom

Kecamatan Bawang Banjarnegara.

Dengan demikian, penelitian tersebut relevan berdasarkan penelitian

yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Rasionalnya, adanya kesesuaian topik

yang akan diteliti walaupun berbeda instrumen yang digunakan. Kemudian

subjek atau tempat yang diteliti pun berbeda. Kendati demikian, kesamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

15

yang muncul terletak pada jenis penelitian yaitu menggunakan media yang

sederhana.

2.2 Kajian Teori

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas

dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan

metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan.

2.2.1 Media Pembejaran

A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari

medium yang berarti sesuatu yang terletak ditengah (antara dua pihak atau

kutub) atau suatu alat. Menurut Webster Dictonary dalam Sri Anitah

(2010:4), media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah

dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara

atau penghubung dua pihak atau dua hal. Oleh karena itu, media

pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan

pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan.

Menurut Association for Educational Communications and Technology

atau AECT dalam Sri Anitah (2010:4), mendefinisikan media sebagai segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

16

bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Berbeda dengan

pendapat Briggs dalam Sri Anitah (2010:4), mengatakan bahwa media pada

hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan

isi pembelajaran termasuk didalamnya buku, videotape, slide suara, suara

guru, atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Didalamnya

tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti slide, buku, buku ajar,

tape recorder.

Dengan pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan

adalah media. Setiap media merupakan sarana untuk menuju kesuatu tujuan.

Didalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang

lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet,

film, microfilm, dan sebagainya. Semua itu adalah media pembelajaran

karena memuat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada pembelajar.

Konsep media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu sama lain

saling menunjang, yaitu perangkat keras (hardware) dan materi atau bahan

yang disebut perangkat lunak (software). Contoh: bila guru membuat bagan

atau tulisan pada suatu transparansi, kemudian diproyeksikan melalui

Overhead Projector (OHP), maka bahan atau materi pada transparan tersebut

dinamakan perangkat lunak (software), sedangkan OHP itu sendiri

merupakan alat atau perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk

memproyeksikan (memantulkan) materi pelajaran pada layar.

Dewasa ini orang membedakan antara alat peraga dengan media, namun

banyak pula yang menggunakan kedua istilah itu saling berganti untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

17

menunjuk kepada suatu alat atau benda yang sama. Sebenarnya perbedaan

diantara keduanya hanyalah pada fungsi, bukan pada substansi maupun

bendanya itu sendiri. Sesuatu disebut sebgai alat peraga bila fungsinya hanya

sebagai alat bantu belaka, dan disebut media bila merupakan bagian integral

dari seluruh kegiatan pembelajaran, serta ada pembagian tanggung jawab

antara guru disatu pihak dan media dilain pihak. Contoh: pada suatu

pembelajaran bahasa dengan materi deklamasi, suatu saat mungkin tak perlu

ada guru untuk memberi contoh, pelajar dapat diminta mendengarkan kaset

audio sebagi media pembelajaran. Guru hanya diperlukan sewaktu memberi

penjelasan tentang isi sajak yang tidak dimengerti oleh isi pelajar.

Di dalam pendidikan kita mengenal berbagai istilah peragaan atau

keperagaan. Tetapi ada pula yang mengguanakan komunikasi peragaan.

Tetapi ada pula yang menggunakan istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini

telah mulai dipopulerkan istilah baru yaitu “Media Pendidikan” sedangkan

dalam kepustakaan asing ada sementara asing yang menggunakan istilah

Audio-Visual AIDS. Untuk pengertian yang sama, banyak pula ahli yang

menggunakan istilah teaching material atau instructional material. Menurut

Oemar Hamalik (1994:11). Dengan beragamanya istilah tersebut, yang

mempunyai tekanan sendiri-sendiri, maka akan lebih baik jika kita

mengambil salah satu diantaranya, dalam hal ini “media pendidikan”.

B. Ciri-Ciri Umum dari Media Pendidikan

Menurut Oemar Hamalik (1994:12), ciri-ciri umum dari media

pendidikan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

18

1. Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang

berasal dari kata “raga”, artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat,

didengar, dan yang dapat diamati melalui panca indra kita.

2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan

didengar.

3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi)

dalam pengajaran, antara guru dan siswa.

4. Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di

luar kelas.

5. Berdasarkan c dan d, maka pada dasarnya media pendidikan

merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam

rangka pendidikan.

6. Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik,

yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

7. Karena itu, sebagi tindakan operasional, dalam buku ini kita

menggunakan pengertian “media pendidikan”.

Oleh karena itu, yang dimaksud media pendidikan adalah alat,

metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses

pendidikan dan pengajaran di sekolah. Tidak hanya itu media pun

merupakan sarana untuk menuju kesuatu tujuan. Tujuannya adalah agar

siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru.

C. Fungsi Media Komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

19

Menurut Oemar Hamalik (1994:12), sesungguhnya media

komunikasi memiliki fungsi yang sangat luas, yang meliputi: edukatif,

sosial, ekonomis, politis dan seni budaya.

D. Nilai atau Manfaat Media Pendidikan

Menurut Encyclopedia of Educatational Reserach dalam Oemar

Hamalik (1994:15), nilai atau manfaat media pendidikan adalah sebagai

berikut:

1. Meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi “verbalisme”.

2. Memperbesar perhatian para siswa.

3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan hal ini terutama terdapat

dalam gambar hidup.

6. Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu perkembangannya efesien yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

20

Menurut Oemar Hamalik (1994:17), media pendidikan

memungkinkan terjadinya interaksi lansung antara siswa dan

lingkungannya. Dalam pengajaran tradisional, para siswa hnya

membicarakan tentang fakta dengan jalan mendengarkan ceramah

atau membaca buku, tidak ada kontak langsung dengan gejala-gejala

sosial alamiah.

Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan.

Pengamatan para siswa terhadap sesuatu biasanya berbeda tergantung

pada perangsangan pengalamannya masing-masing. Siswa yang hanya

melihat ikan asin akan berbeda presepsinya dengan siswa yang telah

melihat dan memakan ikan asin. Melalui media pendidikan guru dapat

memberikan presepsi yang sama terhadap suatu benda atau peristiwa

tertentu kepada para siswa dalam kelas itu. Presepsi yang sama akan

menimbulkan pengertian dan pengalaman yang sama. Misalnya

presepsi tentang sayap nyamuk.

Media pendidikan membangkitakan keinginan dan minat yang

baru. Melaui alat atau media para siswa akan memperoleh pengalaman

lebih luas dan lebih kaya. Dengan demikian, presepsinya akan

menjadi lebih tajam dan pengertiannya menjadi lebih tepat dan akan

menimbulkan keinginan-keinginan serta minat belajar yang baru.

Menurut Oemar Hamalik (1994:46), pada umumnya audio-visual

dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, ialah alat visual yang

dilihat: filmstrip, tranparencies, microprojection, papan tulis, bulettin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

21

board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan

globe. Alat-alat yang auditif hanya radio, rekaman pada taperecorder.

Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi.

Benda-benda tiga dimensi yang biasa dipertunjukan, misalnya model,

specimens, mock-up, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama,

dipertunjukan melalui pameran dan musium. Dramatisasi, misalnya

pageant, pantonim, permaianan dramatisasi, permaian peranan, sosio-

drama, sandiwara boneka, dan demonstrasi. Dengan alat ini

pengajaran menjadi kongkret dan para siswa akan memperoleh

pengalaman-pengalaman yang bersifat mendidik.

Menurut Oemar Hamalik (1994:133), benda-benda bermafaat

kerana nyata dan kongkret. Sebelum anak-anak masuk sekolah mereka

senantiasa bermain dengan benda-benda kongkret ini sehingga tidak

timbul verbalisme. Sejak zaman dahulu, pada umumnya sekolah

nggunakan benda-benda kongkret tetapi setelah banyak penemuan

baru, kemudian hanya digunakan buku-buku dan ceramah. Keadaan

inilah yang menimbulakn konsekuensi pengajaran yang tidak

diinginkan itu; sejak itu pula timbul konsep pembaikan dari

Pestalozzi, agar sekolah menggunakan benda-benda kembali dalam

pengajaran di sekolah.

Benda tersebut juga objek, artinya benda-benda yang dapat

digunakan untuk membantu pengajaran seperti bunga, batu, koran,

dan sebagainya yang mungkin dibawa oleh siswa atau guru. Bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

22

dari suatu objek disebut specimen, seperti sayap kupu-kupu, tutup

botol, dapat juga menunjukan suatu kelompok keseluruhan. Seperti

ikat kepala orang madura, kain songket oarang palembang, semuanya

dapat dosebut specimen.

Menurut Oemar Hamalik (1994:133), dalam mengajar tidak

senantiasa dapat digunakan benda sesungguhnya disebabkan oleh

berbagai faktor. Karena itu digunakan benda-benda pengganti yang

menggantikan benda sebenarnya dalam bentuk sederhana,

menghilangkan bagian benda yang kurang perlu serta menonjolkan

bagian yang perlu saja. Benda-benda demikian disebut model, atau

benda tiruan.

Model terbagi atas tiga jenis:

1. Solid model, yang terutama menunjukan bagian luar.

2. Cross section model, yang menampakan struktur bagian dalam.

3. Working model, yang mendemontrasikan fungsi atau proses-

proses.

Ketiga jenis model ini dapat digunakan di sekolah. Akan tetapi, model

yang paling banyak digunakan di sekolah ialah jenis model yang

pertama.

Menurut Oemar Hamalik (1994:134), model yang sederhana akan

memberikan hasil yang sama baiknya seperti model yang pelik.

Model dapat dibuat oleh siswa atas bimbingan guru atau dibuat oleh

guru itu sendiri. Model hanya dipergunakan pada sekolah-sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

23

untuk pengertian pokok bila dimaksudkan untuk memperolah

pengetahuan yang dalam dan kecakapan. Sekalipun model sudah bisa

dianggap mewakili benda yang asli, namun karena ia adalah benda

tiruan tentu saja kekurangannya dalam aspek-aspek tertentu

disebabkan aspek besarnya benda, perubahan karena pengaruh luar,

pada suatu saat sudah tak canggih lagi.

Menurut Oemar Hamalik (1994:135), menggunakan model dalam

kelas hendaknya disesuaikan dengan program mengajar. Berikut ini

merupakan saran-saran yang dapat menjadikan pengajaran lebih

efektif:

1. Bentuk dan besarnya model perlu diperhatikan agar bisa dilihat

oleh kelas. Model yang lebih besar dapat dilihat oleh semua

anak secara jelas.

2. Jangan terlalu banyak memberikan penjelasan sebab biasanya

para siswa mengkonsentrasikan parhatiannya kepada model dan

bukan kepada penjelasannya.

3. Gunakan model untuk maksud tertentu dalam pengajaran bukan

bertujuan untuk mengisi waktu guru dan mengurangi peranan

guru dalam kelas.

4. Usahakan agar para siswa sebanyak mungkin belajar dari model

dengan mendorong mereka bertanya, berdiskusi, atau

memberikan kritik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

24

5. Pada waktu-waktu tertentu gunakan sejumlah model, bukan

hanya sebuah model saja. Dengan demikian, kelas dapat

membandingkannya dengan kelas yang satu sama lain.

6. Model hendaknya diintegrasikan dengan alat-alat lainnya supaya

pengajaran lebih berhasil.

7. Didalam situasi pelajaran gunakan hanya model-model yang

hanya terpilih saja. Jangan menggunakan bermacam-macam

model karena bisa menyebabkan kebingungan pada anak-anak.

8. Kalau menggunakan beberapa model hendaknya model itu satu

sama lain berhubungan dan menghubungkan pelajaran satu

dengan pelajaran lainnya.

Menurut Oemar Hamalik (1994:136), benda yang termasuk jenis

jenis tiga dimensi salah satunya adalah diorama. Diorama adalah

suatu penyajian tiga dimensi yang menggabungkan bermacam-macam

bahan, baik simbolis maupun trill, seperti gambar-gambar, specimen;

dan pada umumnya menggunakan cahaya pantulan sehingga

menunjukan pengaruh pemandangan yang naturalistis. Diorama

menggunakan figura-figura miniatur dan latar belakang dalam

perspektif yang aktual.

Menurut Oemar Hamalik (1994:145), boneka adalah media yang

efektif dalam pengajaran, karena mendorong anak-anak bekerja sama.

Semua anak baik yang kurang pandai maupun pandai memberikan

sumbangannya yang penting, mengerjakan berbagai pekerjaan rumah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

25

mengembangkan minat membaca, memperbaiki bentuk ekspresi baik

lisan maupun tertulis, memajukan kecakapan berhitung

memperkembangkan minat terhadap musik, dan sensifitas bentuk dan

kerajinan tangan.

Melalui media ini berbagai pelajaran dipelajarai oleh kelas dan

pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan membantu anak untuk:

1. menemukan dan mengembangkan bakat-bakat yang terpendam.

2. memperkembang perbendaharaan bahasa, melatih berbicara yang

baik.

3. memperluas kecakapan tertentu.

4. memperoleh pengetahuan tentang penduduk, industri dan kesenian.

5. menambah kecakapan tentang teknik belajar dan bekerja.

6. mengalami rasa berhasil dan kepuasan, ini erat hubungannya

dengan kemajuan belajar.

7. memperkembang rasa aman sebagai obat atas ketegangan yang

terjadi disebabkan oleh masalah tertentu.

8. memperkembang kontrol diri dan pertimbangan untuk mencapai

suatu tujuan.

9. berpatisipasi di dalam berbagai kegiatan kurikulum.

10. memahami dan melatih diri sebagai pedoman yang baik;

mendengarkan dan berpatisipasi secara teratur.

Melihat manfaat dari penjelasan di atas maka, kita akan memahami

mengapa boneka sangat memikat perhatian anaka-anak. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

26

ternyata dengan mudah pelajar dapat menceritakan kembali, bahkan

juga dapat dramatisasikannya. Tidak hanya itu, benda-benda

bermanfaat karena nyata dan konkret.

E. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

a. Menurut Sanjaya (2010:208), media pembelajaran dapat dapat

diklasifikasikan menjadi:

1. media auditif, media yang hanya dapat didengar saja atau media

yang hanya memiliki unsur suara.

2. Media visual, media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara.

3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung

suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media tersebut dapat

dibagi kedalam:

1. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti

radio dan televisi

2. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu film, slide dan sebaginya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi

kedalam:

1. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, transparansi, dan

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

27

2. Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan,

radio dan lainnya.

F. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2010:226), media pembelajaran dapat harus

digunakan untuk membelajarkan, maka ada sejumlah prinsip yang

harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut:

1. Media yang digunakan pengajar harus sesuai dan diarahkan

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran.

3. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan

kondisi siswa.

4. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas

dan efesien media yang akan digunakan harus sesuai dengan

kemampuan pengajar dalam mengoperasikannya.

2.2.2. Media Visual

Menurut Sri Anitah (2010:7), mengatakan media visual juga disebut

media pandang, karena seseorang dapat mengahayati media tersebut melalui

pengelihatannya media ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai

berikut.

A. Media Visual yang Tidak Diproyeksikan

Menurut Jhon D. Latuheru dalam bukunya yang berjudul “Media

Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini” (1988:41),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

28

pengertian media pandang yang tidak diproyeksikan ialah bahwa media

yang digunakan itu tidak mebutuhkan suatu alat bantu lain (misalnya suatu

proyektor) untuk melihatnya. Media seperti ini sangat banyak, mudah

diperoleh dan mudah digunakan secara luas di kelas bila dibanding dengan

media pandang yang lain. Selain itu media seperti ini sangat umum dan

banyak terdapat dalam lingkungan kehidupan kita, sehingga para pendidik

atau guru kadang-kadang cenderung tidak memperhitungkan kehadiran

media ini dalam proses pembelajaran. Padahal media ini, selain dari mudah

diperoleh, juga tidak membutuhkan adanya aliran listrik, dan tidak

membutuhkan tenaga khusus untuk melayaninya. Di samping itu, media

sepeti itu, media seperti ini dapat digunakan di mana-mana, misalnya di

daerah-daerah yang belum terjangkau oleh aliran listrik dan sarana atau

prasarana komunikasi yang lancar. Media pandang yang tidak diproyeksikan

dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: (1) gambar, (2) grafis, (3) model dan

benda asli.

Sri Anitah (2010:7), mengatakan media visual yang tidak diproyeksian

merupakan media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar

untuk memproyeksikan perangkat lunak. Media ini tidak tembus cahaya

(non transparan), maka tidak dipantulkan pada layar. Namun, media ini

hanya digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun

penggunaannya. Faktor-faktor seperti: tidak adanya aliran listrik, daerah

terpencil, tidak tersedianya peralatan, kelompok kelas kecil, menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

29

guru memilih media yang dirasa praktis, termasuk dalam jenis ini antara lain

sebagai berikut:

1. Gambar Mati atau Gambar Diam (still picture)

Gerlach dan Ely dalam Sri Anitah (2010:7), mengatakan bahwa gambar

tidak hanya bernilai seribu bahasa, tetapi juga seribu tahun atau seribu mil.

Melalui gambar dapat ditunjukan kepada pelajar suatu tempat, orang, dan

segala sesuatu dari daerah yang jauh dari lingkungan pengalaman pelajar

sendiri. Gambar juga dapat memberikan gambaran dari waktu yang telah

lalu atau potret (gambaran) masa yang akan datang.

Smaldino, dkk dalam Sri Anitah (2010:8), mengatakan bahwa gambar

atau fotografi dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu, seperti:

binatang, orang, tempat ataau peristiwa. Gambar diam yang pada umumnya

digunakan dalam pembelajaran yaitu: potret, kartupos, ilustrasi dari buku,

katalog, dan gambar cetak. Melalui gambar dapat diterjemahkan ide-ide

abstrak dalam bentuk yang liberalistis.

1. Kelebihan Gambar

Sri Anitah (2010:8), mengatakan kelebihan gambar antara lain

sebagai berikut:

a. Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak kedalam bentuk yang lebih

nyata.

b. Banyak tersedia dalam buku-buku.

c. Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.

d. Relatif tidak mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

30

e. Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.

2. Kelemahan Gambar

Sri Anitah (2010:8), mengatakan kelemahan gambar antara lain

sebagai berikut.

a. Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukan di kelas yang

besar.

b. Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukan

dimensi yang ketiga (kedalam benda), harus digunakan satu seri

gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.

c. Tidak dapat menunjukan gerak.

d. Pelajar tidak selalu mengetahui bagaimana pembaca

(menginterpretasikan) gambar.

3. Manfaat Gambar

Sri Anitah (2010:9), mengatakan manfaat gambar antara lain sebagai

berikut.

a. Menimbulkan daya tarik bagi pembelajar. Gambar dengan berbagai

warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta

perhatian pembelajar.

b. Mempermudah pengertian pembelajar. Suatu penjelasan yang

sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pembelajar

lebih mudah memahami apa yang dimaksud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

31

c. Memperjelas bagan-bagan yang penting. Melalui gambar, dapat

diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang kecil sehingga

dapat diamati lebih jelas.

d. Menyikat suatu uraian panjang. Uraian tersebut dapat ditunjukan

dengan sebuah gambar saja.

4. Ciri-Ciri Gambar yang Baik

Sri Anitah (2010:9), mengatakan ciri-ciri gambar yang baik antara lain:

a. Cocok dangan tingkatan umur dan kemampuan pembelajar.

b. Bersahaja dalam arti yang tidak kompleks, karena dengan gambar

itu pembelajar mendapat gambaran yang pokok.

c. Realistis, maksudya gambar itu sepeti gambar yang sesungguhnya

atau sesuai dengan apa yang digambar, sudah tentu perbandingan

ukuran juga harus diperhatikan.

d. Gambar dapat diperlakukan dengan tangan.

5. Teknik Penggunaan Gambar

Sri Anitah (2010:10), mengatakan teknik penggunaan gambar antara

lain sebagai berikut.

a. Pengetahuan apa yang akan diperhatikan melalui gambar itu, harus

jelas terlebih dahulu.

b. Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh

gambar.

c. Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar.

d. Reaksi emosional apa yang hendak dibina oleh gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

32

e. Apakah gambar itu membawa pembelajar kepenyelidikan lebih

lanjut.

f. Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

6. Cara Menunjukan Gambar

Sri Anitah (2010:10), mengatakan cara menunjukan gambar antara

lain sebagai berikut.

a. Apa yang harus dicari pembelajar dalam gambar itu

b. Pembelajar harus mengerti bagaimana mempelajari gambar.

c. Bagaimana pembelajar memberikan kritik terhadap gambar.

d. Bagaimana hubungan gambar tersebut dengan materi pelajaran

lain.

e. Bila gambar terlampau luas, berikan dalam seri-seri gambar yang

mempunyai ukuran logis.

f. Waktu melihat gamabar, mungkin tidak semua pembelajar dapat

melihat dengan jelas, maka sesudah pemebelajaran berakhir

hendaknya gambar diletakan ditempat yang dapat dijangkau oleh

pembelajar.

B. Media Visual yang Diproyeksikan

Media visual yang diproyeksikan ialah bahwa media yang

digunakan itu membutuhkan suatu alat bantu lain (misalnya suatu

proyektor) untuk melihatnya. Media seperti ini sangat banyak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

33

mudah diperoleh dan mudah digunakan secara luas di kelas bila

dibanding dengan media pandang yang lain.

1. Ilustrasi

Menurut Sri Anitah (2010:11), Ilustrasi berasal dari bahasa latin

Illustrare, yang berarti menerangkan atau membuat sesuatu menjadi

jelas. Ilustrasi juga didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang

menyerupai teks. Gambar atau tulisan tersebut merupakan suatu

kesatuan yang bertujuan memperjelas teks atau buku cetakan yang

diterbitkan. Pendapat lain mengatakan bahwa ilustrasi merupakan

gambar atau wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias,

ditampilakan dengan suatu kepribadian dan mengandung daya tarik

serta memberi stimulus dan motif suatu gerak. Dari uraian tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa ilustrasi mempunyai arti

menerangkan atau membuat sesuatu menjadi jelas. Dalam pengertian

yang cukup luas, ilustrasi dapat berupa gambar, tulisan, ucapan,

gerak (tari), bunyi (musik). Ilustrasi berwujud gambar dua dimensi

berfungs memperjelas dan menghias cerita yang diterbitkan.

2. Karikatur

Menurut Sri Anitah (2010:11), karikatur adalah gambar yang

disederhanakan bentuknya dan biasa berisi sindiran. Merencanakan

karikatur tidaklah mudah, karena harus memahami terlebih dahulu

objek yang akan dibuat. Jika akan membuat karikatur tentang

seseorang, yang perlu diperhatikan adalah ciri khas orang yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

34

ditonjolkan. Untuk menghadapi hal itu, diperlukan keterampilan-

keterampilan khusus untuk menuangkan ke dalam goresan-goresa,

Tetapi bagi seseorang yang tidak dapat menggambar, dapat

melakukannya dengan gambar-gambar garis dan lingkaran sederhana

atau gambar dalam bentuk tongkat atau garis-garis.

Gambar yang berwujud karikatur ini dapat digunakan sebagai

media komunikasi untuk semua tingkatan sosial, mulai dari orang-

orang yang tidak bersekolah sampai pada orang yang berpendidikan

tinggi. Karikatur juga dapat bebicara dalam bahasa universal tanpa

memerlukan penjelasan. Bentuknya selain manarik, juga dapat

meningkat perhatian orang dan memperjelas ide serta informasi

yang dikemukakan.

3. Poster

Menurut Sri Anitah (2010:12), poster merupakan gambar yang

mengobinasikan unsur-unsur visual seperti, garis, gambar dan kata-

kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengomunikasikan

pesan secara singkat. Agar lebih efektif, poster seharusnya berwarna

dan menimbukan daya tarik dengan maksud menjangkau perhatian

dan menghubungkan pesan-pesannya dengan cepat. Dalam proses

pembelajaran, poster dapat menimbulkan perhatian pembelajar untuk

berbagai situasi belajar. Misalnya, untuk mengenalkan suatu topik

atau materi baru, sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya,

seperti, praktikum dengan bahan-bahan kimia, listrik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

35

tegangan tinggi, dapat diberikan melalui suatu poster. Berikut ini

adalah beberapa manfaat poster sebagai berikut.

a. Sebagai penggerak perhatian, misalnya di bawah gambar tong

sampah, ditulis “jagalah kebersihan”.

b. Sebagai petunjuk, misalnya poster pariwisata dengan gambar

Candi Borobudur disertai tulisan “Candi Borobudur 10 km”,

maksudnya letak candi tersebut 10 km dari tempat poster

dipasang.

c. Sebagai peringatan, misalnya “awas meledak”.

d. Pengalaman kreatif, misalnya poster untuk pameran atau suatu

pertunjukan atau pembelajaran seni.

e. Untuk kampanye.

4. Bagan

Menurut Sri Anitah (2010:14), bagan adalah gambaran dari

suatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata.

Maksudnya untuk memperagakan suatu pokok pelajaran yang

menunjukan adanya hubungan, perkembangan, atau perbadingan

terntang sesuatu. Beberapa jenis bagan anatara lain:bagan organisasi

(aliran), bagan bergambar (bagan lukisan), bagan perbadingan atau

perbedaan, bagan pandangan tembus, bagan keadaan, bagan terurai,

bagan waktu, bagan pertumbuhan, bagan skematik, bagan lembaran

balik (flip chart).

5. Diagram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

36

Menurut Sri Anitah (2010:21), Diagram adalah suatu gambaran

terbuka dari suatu objek atau proses. Maksudnya adalah sesuatau

yang diterapkan irisannya atau penampangnya dengan gambar, garis,

dan kata-kata.

6. Grafik

Menurut Sri Anitah (2010:21), grafik merupakan pemakaian

lambang-lambang visual untuk menjelaskan data statistik. Untuk

mempermudah pengertian belajar, deretan angka-angka dapat

digambarkan dengan lambang-lambang visual seperti garis-garis,

titik-titik, gambar atau bentuk-bentuk tertentu sehingga menarik dan

mudah dimengerti. Dengan grafik, penggambaran kuantitatif akan

kelihatan lebih sederhana. Ada pun jenis-jenis garfik yaitu: grafik

garis, grafik batang atau grafik bidang, grafik gambar, grafik

lingkaran.

7. Peta Datar

Menurut Sri Anitah (2010:24), peta adalah gambar yang

menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian bumi yang

menunjukan ukuran atau posisi yang relatif. Menurut skala yang

digambarkan, jenis peta menurut isinya dapat dibedakan menjadi:

peta fisiska, peta ekonomis, peta politik, peta untuk belajar, peta

timbul, atlas, bola dunia atau globe.

8. Realita dan Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

37

Menurut Sri Anitah (2010:25), realita atau disebut juga obejak

adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya: orang,

binatang, rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga dimendi

yang mewakili benda yang sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah

benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan isi (tinggi). Suatu

model lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan benda yang

sebenarnya yang diwakili. Mungkin lebih lengkap, terperinci atau

lebih sederhana sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Jadi, model merupakan tiruan yang mewakili benda yang

sebenarnya. Hampir semua objek yang dibuat modelnya, mulai dari

serangga sampai pesawat terbang, dapat ditampilkan ke dalam kelas

untuk keperluan pembelajaran. Selain model dan benda yang

sebenarnya, masih ada istilah yang berhubungan dengan benda itu,

yaitu specimen dan mock up.

Specimen (specimey) merupkaan bagian atau pecahan dari benda

yang sebenarnya, seperti: pecahan gelas, mineral, kulit, batu-batuan,

daun, ranting, dan lain-lain yang sering diperlukan untuk keperluan

pembelajaran. Bagian-bagian dari benda tersebut sangat berguna

karena merupakan benda yang sebenarnya, hanya sebatas pada

pecahan atau bagian dari keseluruhan. Mock up adalah bagian dari

benda yang ingin ditunjukan cara kerjanya. Misalnya, bila guru ingin

menunjukan cara bekerja mesin mobil, maka cukup menunjukan

bagian dari mesin itu, tanpa menampilkan seluruh badan mobil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

38

Menurut Jhon D. Latuheru (1988:52), model dan benda asli

kadang-kadang terlupakan untuk dijadikan media pembelajaran,

sebab sebagian orang yang menganggap bahwa model dan benda asli

tidak termasuk atau tidak tergolongkan sebagai media. Akan tetapi

sebenarnya suatu benda asli merupakan media yang paling tepat

guna, dibanding dengan tiruannya. Hanya kadang-kadang benda sulit

ditampilkan di depan kelas. Mengenai model, justru lebih baik

daripada gambar, sebab model memiliki tiga dimensi, sedangkan

gambar hanya satu atau dua dimensi saja. Selain itu, model kadang-

kadang lebih praktis dari benda aslinya, karena model dapat dilepas

bagian-bagiannya. Suatu model kadang-kadang lebih besar, lebih

kecil atau malah sama dengan ukuran benda aslinya. Model dapat

dilengkapi selengkap mungkin ataupun disederhanakan sesederhana

mungkin, disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Pada model

tertentu dapat dibuka bagian luarnya sehingga bagian dalamnya

nampak jelas, sedangkan hal ini sulit diadakan pada benda asli.

9. Berbagai Jenis Papan

Menurut Sri Anitah (2010:26), papan untuk pembelajaran yang

sudah lama dipakai adaah papan berwarna hitam atau kadang-kadang

hijau tua yang banyak dipakai oleh guru untuk membantu

penjelasan-penjelasan yang disampaikan secara lisan. Selain itu,

masih ada beberapa jenis papan antara lain: papan tulis hitam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

39

papan tulis putih, cetakan papan tulis, papan peragaan, papan flanel,

papan tetap, dan papan tempel.

10. Media Visual yang Diproyeksikan

Menurut Sri Anitah (2010:26), media ini merupakan suatu media

visual, namun dapat diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat

proyektor. Oleh karena itu, media ini terdiri dari dua unsur yang tak

dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu perangkat keras dan perangkat

lunak. Melalui pesawat proyektor, materi atau perangkat lunak ysng

berwujud gambar, bagan, atau tulisan, dapat diproyeksikan pada

layar. Media visual ini banyak jenisnya, akan tetapi pada buku ajar

ini hanya akan ditampilkan beberapa jenis yang banyak digunakan,

seperti: Overhead projector (OHP), Slide projector (projektor film

bingkai), filmstrip projector, dan opague projector.

2.2.3 Rancangan Pengajaran Tradisional

Menurut munandir dengan judul bukunya Rancangan Sistem

Pengajaran (1987:16), pola pengembangan bidang studi dan

program yang tradisional ini sering sering mengahasilkan mutu

pengajaran yang rendah. Beberapa orang memang bisa merancang

dan menyampaikan pengajaran yang efektif dengan menggunakan

ancangan yang demikian, tetapi ini bukanlah kejadian yang umum.

Kelemahan cara tradisional dalam pengembangan bidang studi dan

program latihan bukannya karena cara itu tidak pernah berhasil,

tetapi alih-alih karena mutu pengajaran yang dikembangkan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

40

tradisional itu amat berbeda-beda, tidak dapat diramalkan, dan

acapkali tidak dapat ditentukan sama sekali.

Pengembangan dan penyampaian yang bermutu secara tradisional

sebagian besar adalah kiat yang sayangnya hanya bisa dilakukan

oleh guru-guru yang terbatas jumlahnya. Dengan demikian, yang

dihasilkannya adalah mutu yag tidak seragam. Bahkan diantara guru-

guru yang berbakat ada masalah, yaitu bahwa bakat ada masalah,

yaitu bahwa bakatnya tidak dapat ditularkan kepada orang-orang lain

yang mungkin nanti bisa menjadi “seniman” atau “ahli kiat”, dalam

perancangan dan penyampaian pengajaran.

A. Siasat Pengajaran dan Media

Menurut Munandir dengan judul bukunya rancangan sistem

pengajaran (1987:18), dalam rancangan sistem pengajaaran soal

perencanaan siasat pengajaran dan pemilihan media diberikan

perhatian yang besar. Keputusan tentang bagaimana

menyelenggarakan pengajaran didasarkan pada bukti-bukti empirik

yang banyak tentang keefektivan berbagai siasat pengajaran dan

media (Bretz, 1971 ; Briggs dan Wager, 1981). Tekanan diberikan

pada pemilihan dan penggunaan siasat pengajaran dan media yang

cocok dengan tugas-tugas belajar dan dengan ciri-ciri pribadi siswa,

dalam batas-batas kendala keadaan yang ada. Berdasarkan bukti-bukti

penelitian yang ada, ancangan ini akan menolak pandangan bahwa

ada media atau siasat yang paling baik untuk semua pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

41

Demikianlah, keputusannya tentang keunggulan beberapa siasat ajaran

(misalnya, belajar discoveri) atau media (misalnya, TV pendidikan)

yang dianggap benar itu, yang yang merupakan ciri pengajaran

tradisional, tidaklah sejalan dengan paham ancangan sistem

pengajaran. Keputusan tentang siasat/media tertentu bagi jenis belajar

tertentu dan bagi macam siswa tertentu pula (Cronbach dan Snow,

1976). Rancangan sistem pengajaran akan menolak pendapat tentang

keunggulan yang umum sifatnya dari siasat dan media pengajaran

apapun. Pengajaran itu dijabarkan dari lingkungan sistem pengajaran.

Demikianlah, sistem pengajaran merupakan anak sistem dari suatu

sistem yang lebih besar lingkungan sistem pengajaran.

B. Tujuan dan Lingkungan Pengajaran

Menurut Munandir dengan judul bukunya rancangan sistem

pengajaran (1987:19), tujuan tertentu untuk sistem pengajaran harus

dijabarkan dengan jalan menganalisa lingkungan sistem tersebut.

Dalam latihan dilingkungan industri atau ketentaraan, tujuan untuk

pengajaran didasarkan pada analisa tugas pekerjaan khusus apa yang

untuk itu para siswa disiapkan. Prosedur analisa yang demikian

disebut analisa pekerjaan (job analysis) atau analisa tugas (task

analysis) (Branson, 1977 ; Gagne, 1977a). Dalam pendidikan umum,

tujuan pengajaran dapat didasarkan atas penilaian kebutuhan yang

dilakukan dalam masyarakat sekitar sekolah (Burton dan Merril,

1977; Kaufman dan English, 1978). Cara ini mencerminkan asas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

42

penting yang berasal dari teori sistem – tujuan bagi sistem pengajaran

harus diturunkan dari lingkungan sistem pengajaran yang

bersangkutan.

C. Siswa atau Si Belajar

Menurut munandir dengan judul bukunya rancangan sistem

pengajaran (1987:19), siswa sebagai pihak yang belajar mempunyai

peran sentral dalam ancangan sisem pengajaran. Keterampilan dan

pengetahuan yang dibawa siswa kedalam situasi pengajaran

merupakan penentu yang kuat bagi keberhasilan pengajaran (Ausubel

dkk., 1978; Gagne, 1977a). Perlulah dibeikan perhatian pada usaha

mengenali ciri-ciri rancangan pelajaran (Lesson Design). Dalam

beberapa model rancangan sistem, rancangan serangkaian pelajaran

dipandang sebagai suatu soal bagaimana menyusun rencana bagi

terwujudnya: (a) pengurutan keterampilan-keterampilan prasayarat

(subordinate skills) yang efektif, dan (b) peristiwa pengajaran

(instructional events) yang diinginkan (Briggs, 1977 ; Briggs dan

Wager, 1981; Gagne’ dan Briggs 1979).

Pengurutan pengajaran yang dimaksud diperoleh dengan analisa

tugas belajar. Untuk tujuan dalam ranah keterampilan intelek, yang

dilakukan ialah menyurun hirarki belajar (Gagne’, 1977b). Untuk

semua jenis tujuan belajar atau pengajaran, disusun peta kurikulum

pengajaran pada tingkat-tingkat bidang studi, unit pelajaran, dan

pelajaran (Briggs dan Wager, 1981). Untuk melaksanakan kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

43

teknik analisa ini penting sekali tujuan digolong-golongkan atas

ranah-ranah hasil yang mau dicapainya: informasi; keterampilan

intelek; sikap; siasat kognitif; dan keterampilan motorik (Gagne’ dan

Briggs, 1979; Hannum, 1980).

2.2.4 Pengajaran Bahasa Indonesia dengan Media Boneka Plastik

Kantong plastik kresek merupkan produk polimerisasi. Sampah

kantong palstik kresek selain sebagai produk polimerisasi, sampah

plastik kantong plastik kresek juga merupakan sampah an organik.

Kantong plastik kresek dapat didaur ulang oleh penulis menjadi

sebuah boneka. Boneka yang terbuat dari kantong plastik kresek ini,

sebagi penulis dapat digunakan sebagai objek pembelajaran bahasa

Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks di kelas X SMA Santa

Maria Yogyakarta.

Penekanan pada pengajaran bahasa Indonesia dengan objek boneka

plastik ini pun lebih ke praktik pada proses pembelajarannya. Bentuk

atau hasil dari kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia untuk

materi teks prosedur kompleks adalah boneka plastik. Selain itu,

pengajaran bahasa Indonesia dengan obejek boneka plastik

mengintegrasikan ke dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu:

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Ada berapa alasan penulis menggunakan boneka plastik sebagai

objek pembelakarannya dalam materi teks prosedur kompleks antara

lain: (1) menciptakan hal-hal baru untuk membuat boneka dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

44

kantong plastik kresek kepada pembelajar untuk materi teks prosedur

kompleks. (2) meningkatkan minat pembelajar untuk belajar bahasa

Indonesia yang tidak selalu dihadapkan dengan teks-teks saja. (3)

meningkatkan kognitif, keterampilan, dan sikap pembelajar. (4) tujuan

pembelajaran dengan objek boneka plastik untuk materi teks prosedur

kompleks dapat tercapai. (5) memberi pengalaman-pengalaman

langsung terhadap pembelajar pada pembuatan boneka plastik. (6)

membantu pembelajar dalam menyusun laporan makalah. (7)

meningkatkan pembelajar untuk lebih aktif, kreatif, dan efektif dengan

objek boneka plastik. (8) keterlibatan pembelajar dalam membuat

boneka plastik.

Dengan adanya boneka plastik sebagai objek dalam pembelajaran

bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks, boneka plastik

pun sebagai media yang menjembatani kegiatan belajar mengajar

antara guru dan siswa. Pembelajar tidak hanya menjadi penerima yang

pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya

sendiri. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan objek boneka plastik

memberikan motivsi yang tinggi dalam pembelajaran karena boneka

plastik berkaitan dengan keterampilan yang membutuhkan kreativitas.

Oleh karena itu, pembelajaran dengan objek boneka plastik akan

tercapai.

Hambatan dalam pembelajaran dnegan dengan objek boneka

plastik adalah waktu, ketekunan dalam mengumpulkan kantong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

45

plastik kresek, dan niat untuk membuat boneka plastik. Hal tersebut

merupakan alasan hambatan dalam pembuatan boneka plastik karena

kesibukan dengan hal-hal lain dan tidak adanya motivasi dari dalam

untuk membuat boneka plastik. Apalagi, media pembelajaran saat ini

kurang berkembang karena keterbatasan pengetahuan dari pengajar

atau ahli pengajaran.

Kelebihan dalam pembelajaran dengan objek boneka plastik adalah

adanya kemungkinan bagi peserta didik untuk membuat boneka

plastik dengan sesama pembelajar dan dengan pengajar di luar

ruangan kelas. Kemampuan membuat boneka dari kantong plastik ini,

lebih efektif yang kemungkinan memberikan umpan balik terhadap

proses dari hasil belajar peserta didik.

2.2.5 Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Materi Teks Prosedur

Kompleks

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Santa Maria Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Memahami struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

46

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli(gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan

menyajikan informasi lisan dan tulis melalui tes anekdot, laporan hasil

observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

47

2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan hasil observasi.

3.1 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,

eksposisi, dan negosiasi, baik berupa lisan maupun tulisan.

4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,

prosedur kompleks, dan negosiasi baik lisan maupun tulisan.

C. Indikator

1. Siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia

dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot,

laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.

2. Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin

dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan

langkah yang telah ditentukan.

3. Siswa mampu menginterpretasi teks prosedur kompleks.

4. Siswa mampu mengidentifikasi pembagian kalimat berdasarkan fungsi dalam

teks prosedur kompleks.

5. Siswa mampu menggunakan struktur teks dalam pembuatan teks prosedur

kompleks.

6. Siswa mampu mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks prosedur

kompleks.

7. Siswa mampu memetakan teks prosedur kompleks ke dalam bagian teks

prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

48

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan

keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana

komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan

dan tulis melalui teks prosedur kompleks

2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan langkah

yang telah ditentukan.

3. Siswa dapat menginterpretasi teks prosedur kompleks.

4. Siswa dapat mengidentifikasi pembagian kalimat berdasarkan fungsi dalam

teks prosedur kompleks.

5. Siswa dapat menggunakan struktur teks dalam pembuatan teks prosedur

kompleks.

6. Siswa dapat mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks prosedur kompleks.

7. Siswa dapat memetakan teks prosedur kompleks ke dalam bagian teks

prosedur kompleks.

E. Materi Pembelajaran

1. Teks bacaan cara membuat boneka dari kantong plastik kresek

2. Pembagian kalimat berdasarkan fungsi teks prosedur kompleks

3. Struktur dan kaidah teks prosedur kompleks (terlampir)

4. Ciri basa teks prosedur kompleks

5. Piranti kohesi (kata ganti sebagai pengacuan) teks prosedur kompleks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

49

F. Metode Pembelajaran

1. Menggunakan pendekatan scientific

2. Menggunakan teknik diskusi, penugasan

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : teks “Cara Membuat Boneka Plastik”(plastik, lem castol,

gunting, tali rafia)

2. Alat/ bahan : LCD, Viewer, laptop, handout.

3. Sumber belajar :

a. Kemendikbud.2013. Buku Guru Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan

Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

b. Kosasi, Engkos.2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA kelas X.

Jakarta: Erlangga

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan (10 menit)

1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait dengan materi

pembelajaran sebelumnya.

4. Guru menyampaikan informasi terkait dengan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

5. Guru menampilkan sebuah video yang berjudul “Cara membuat boneka

plastik” untuk menarik minat siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

50

6. Guru memaparkan fungsi mempelajari teks prosedur kompleks yang

berjudul “Cara membuat boneka plastik” dan mengaitkannya dengan

konteks kehidupan.

b. Kegiatan Inti (70 menit)

1. Mengamati

a. Siswa membentuk kelompok kecil (2 orang).

b. Siswa mengamati guru yang sedang memberikan arahan bagaimana cara

membuat boneka plastik

c. Siswa memperhatikan pembagian struktur prosedur kompleks yang

terdiri atas tujuan, langkah-langkah, dan kaidah dengan teliti dan

bertanggung jawab.

2. Menanya

Siswa bertanya jawab, berdiskusi dan menganalisis karakteristik prosedur

kompleks dalam kelompok dengan saling menghargai pendapat teman dan

menggunakan bahasa yang santun.

3. Mencoba

Siswa membuat kesimpulan bersama dari konsep yang diperoleh

dikelompoknya.

4. Menalar

Siswa didalam kelompok menyampaikan informasi yang didapatkan atas

pemahaman masing-masing dan membagikan informasi tesebut kepada

rekan sekelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

51

5. Mengkomunikasikan

Perwakilan dari setiap kelompok menyampaikan keseluruhan konsep yang

telah didapatkan bersama rekan sekelompoknya dan membagikan

informasi tersebut kepada kelompok lain didepan kelas.

c. Penutup (10 menit)

1. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas proses pembelajaran.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran.

3. Guru memberikan arahan akan materi berikutnya.

4. Guru memberikan tugas menyusun teks prosedur kompleks yang kepada

masing-masing siswa.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

LEMBAR PENIAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL SISWA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Peserta didik :

Kelas / semester : X/1

Materi pokok : Teks Prsodeur kompleks

Tahun Pelajaran : 2014/2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

52

NO Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya semakin yakin dengan keberadaan

Tuhan setelah mempelajari ilmu

pengetahuan

2 Saya berdoa sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu kegiatan

3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala

karunia Tuhan

4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah

mengungkapkan pendapat di depan umum

5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan

apabila melihat kebesarannya

Jumlah

KETERANGAN:

SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

KD : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

53

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya mencontek pada saat mengerjakan

ulangan

2 Saya menyalin karya orang lain tanpa

menyebutkan sumbernya pada saat

mengerjakan tugas

3 Saya melaporkan kepada yang berwenang

jika menemukan barang

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya

lakukan

5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat

jawaban teman yang lain

Jumlah

KETERANGAN:

SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

54

SR : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

KD : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Aspek pengamatan 1 2 3 4

1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-

tugas dengan baik

2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang

dilakukan

3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti

4 Saya mau mengembalikan barang yang

dipinjam dari orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

55

5 Saya berani menerima maaf jika melakukan

kesalahan yang merugikan orang lain

Jumlah

KETERANGAN:

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

56

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP DISIPLIN

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Sikap yang diamati ya tidak

1 Saya masuk kelas tepat waktu

2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Saya memakai seagam sesuai tata tertib

4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan

5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang

ditetapkan

7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Saya membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

57

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP PERCAYA DIRI

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Aspek pengamatan 1 2 3 4

1 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu

2 Saya berani mengambil keputusan secara cepat

dan bisa dipertanggungjawabkan

3 Saya tidak mudah putus asa

4 Saya berani menunjukan kemampuan yang

dimiliki depan orang banyak

5 Saya berani mencoba hal-hal baru

Jumlah

KETERANGAN:

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

58

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

b. Teknik non tes

i. Bentuk Instrumen dan Instrumen

a. Bentuk Instrumen

- Skala sikap dan penilaian sikap

b. Instrumen

Materi (terlampir)

1. Pengertian Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks adalah teks yang menyajikan tata cara dan

langkah-langkah tentang membuat, menggunakan, atau melakukan sesuatu.

Menurut Engkos Kosasi (2013:131) teks prosedur kompleks menyerupai artikel.

Seperti halnya artikel pada umumnya, teks prosedur kompleks terbagi ke dalam

pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

Pendahuluan diisi dengan pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan

dikemukakan pada bagian pembahasan. Pendahuluan diisi dengan dua paragraf.

Pada bagian ini, mungkin pula dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu

sendiri.

Pembahasan diisi dengan petunjuk atau langkah-langkah pengerjaan sesuatu

yang disusun secara sistematis. Pada umumnya, penyusunannya mengikuti urutan

waktu atau bersifat kronologis. Namun, penyusunan sub judul tidak mengikuuti

pola kronologis, melainkan urutan nya berdasarkan hal penting ke yang kurang

penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

59

Terdapat empat kategori pembahasan pada isi suatu teks prosedur kompleks:

(1) teks yang berisi cara-cara atau pengguanaan alat, benda, ataupun perangkat

lain yang sejenis. (2) teks yang berisi cara-cara melakukan suatu aktivitas. (3) teks

yang berisi kebiasaan-kebiasaan atau sifat-sifat tertentu. (4) penutup diisi dengan

kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa kesimpulan yakni terdiri atas dua

kalimat. Seolah-olah kalimat tersebut hanya berfungsi sebagai penanda bahwa

teks itu sudah selesai.

2. Teks prosedur kompleks ditata dengan struktur:

Struktur teks prosedur kompleks tersebut anatara lain tujuan dan langkah-

langkah. Tujuan di sini adalah hasil akhir yang akan dicapai. Adapun langkah-

langkah adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai. Langkah-

langkah itu merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah urutannya.

Langkah awal menjadi penentu langkah-langkah berikutnya.

3. Kaidah Teks Prosedur Kompleks

Pada umumnya dalam suatu teks prosedur kompleks banyak dijumpai

kalimat perintah. Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah tersebut adalah

pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan,

atau larangan. seperti : bacalah, carilah, pakailah. Ciri kebahasaan yang

dipergunakan dalam teks prosedur kompleks adalah bahasa dengan

mempergunakan kaidah baku dan komunikatif.

4. Cara Membuat Boneka Plastik

Cara pembuatan boneka plastik pun tidaklah susah, hanya memerlukan alat dan

bahan yang sangat sederhana:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

60

Alat dan Bahan:

1. Kantong kresek

2. Gunting

3. Lemcastol

4. Tali rapiah

5. Hiasan boneka seperti mata dan pita

Cara kerja

1. Sediakan lah alat dan bahan.

2. Kumpulkanlah sebanyak-banyaknya kantong kresek yang sudah tidak

terpakai lagi.

3. Usahakanlah agar warna kantong kresek sesuai warna yang ingin dibuat.

4. Setelah terkumpul, gunting lah satu persatu kantong kresek kemudian

gunting menjadi persegi panjang.

5. Setelah itu gabungkan semua kantong kresek yang telah digunting menjadi

sangat ramping itu kemudian ikat dengan tali rapiah. Bentuk menjadi

seperti bola.

6. Buat dua bola dengan 6 ukuran kecil sebagai telinga, tangan dan kaki. Satu

ukuran sedang sebagai kepala dan ukuran besar sebagai badannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

61

7. Satukan bagian tubuh yang telah dibentuk dari bola-bola kantong kresek

kemudian rekatkan menggunakan lem.

Ini merupakan langkah-langkah dalam teks prosedur kompleks dengan

membuat boneka dari kantong plastik kresek.

2.2.6 Pengembangan Media Berbasis Boneka Plastik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:538), Pengembangan

adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pembelajaran dengan

menggunakan media boneka plastik membuat pembelajar semakin tertarik

terhadap materi yang diajarkan oleh pendidik. Pada dasarnya pengembangan

media didedikasikan untuk membantu pembelajar memperoleh sebuah

pesan. Selain itu pembelajaran menggunakan media boneka plastik dapat

membantu pembelajar lebih kreatif dalam memanfaatkan barang bekas,

selain itu juga dapat dengan mudah mengingat materi yang disampaikan

oleh pendidik.

Pembelajaran dengan menggunakan boneka plastik atau media yang

sederhana ini, sangatlah mudah untuk dipergunakan sebagai media

pembelajaran yang menerapkan langkah-langkah atau cara pembuatan

boneka plastik tersebut. Media boneka plastik yang sederhana ini bisa

digunakan oleh pemeblajar belajar secara mandiri.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi-teknologi informasi

semakin dominan sehingga dapat dengan mudah membangun media

interaktif. Oleh karena itu, penulis ingin mengemabngkan media dengan

barang-barang bekas seperti kantong plastik kresek agar dengan mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

62

dapat digunakan sebagi media pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi

teks prosedur kompleks.

Dilihat dari segi fungsionalitas, peneliti berkesimpulan bahwa boneka

plastik dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran yang

aktif, kreatif, dan efektif. Pengemabangan boneka plastik tersebut sangat

cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks

prosedur kompleks di kelas X SMA Santa Maria. Hal tersebut didasarkan

atas memanfaatkan kantong plastik kresek agar dapat didaur ulamg menjadi

sebuah boneka plastik yang menarik serta memberikan pengalaman secara

nyata pada pembelajar karena dapat dilakukan dengan praktik. Untuk lebih

jelas, berikut peneliti memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan

media boneka plastik untuk materi teks prosedur kompleks di SMA Santa

Maria.

A. Pengertian Boneka Plastik

Menurut KBBI (2002:162), boneka adalah tiruan anak untuk permainan;

anak-anakan. Sedangkan menurut KBBI (2002:882), plastik merupakan

benda yang dapat diacu dalam bentuk, misalnya tanah liat; 2 kumpulan zat

organik yang stabil pada suhu biasa, tetapi pada tahap pembuatannya plastik

sehingga dapat diubah bentuk dengan menggunakan kalor dan tekanan; 3

bahan sintesis yang memiliki bermacam-macam warna (dibuat sisir,

dompet, ember, dsb). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa boneka

plastik adalah maian anak-anak yang terbuat zat organik yang dapat diubah

bentuk degan menggunakan kalor dan tekanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

63

Boneka plastik juga merupakan bagian dari teks prosedur kompleks

yang menerangkan bagimana cara pembuatan boneka plsatik. Produk yang

dihasilkan berupa media pembelajaran yang sederhana dan kreatif. Media

tersebut sangat cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran mengenai

teks prosedur kompleks.

B. Kelebihan Boneka Plastik

Boneka plastik ini merupakan boneka yang terbuat dari kantong platik

kresek yang dapat digunakan sebagai media sekaligus objek pembelajaran

untuk materi teks prosedur kompleks di kelas X SMA Santa Maria

Yogyakarta. Media yang sekaligus objek pembelajaran ini secara langsung

dapat membantu melestarikan lingkungan yang sudah tercemar akibat

samapah kantong plastik kresek.

Boneka plastik pun dapat melatih keterampilan pendidik terhadap

barang-barang bekas yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Guru yang kreatif akan menciptakan kelas yang kondusif dengan siwa yang

aktif terhadap kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut yang pernah penulis

praktikan ketika PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di kelas X SMA

Santa Maria Yogyakarta.

Sebelum membuat boneka plastik, penulis mengumpulkan kantong

plastik kresek bekas sebanyak-banyaknya. Agar boneka plastik tersebut

lebih menarik, penulis mengumpulkan kantong plastik yang cocok dan

sesuai dengan warna kesukaan. Pembuatan boneka plastik tersebut tidak lah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

64

susah, karena hanya menggunakan bahan dasar yang sanagat sederhana dan

tidak membutuhkan biaya yang banyak.

Seperti pada gambar 2.2 alat dan bahan untuk membuat boneka plastik

tidak lah susah juga tidak membutuhkan biaya yang cukup banyak. Alat dan

bahan yang digunakan untuk membuat boneka platik adalah gunting, tali

rafia, dan lem castol. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan

boneka plastik adalah kantong plastik kresek bekas yang telah terkumpul

banyak. Kantong plastik kresek tersebut sesuai dengan warna kesukaan.

Gambar 2.2 alat dan bahan cara pembuatan boneka plastik

C. Kelemahan Boneka Plastik

Dalam sebuah produk, secanggih dan sebagus apapun pasti disisi lain

memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti yang ada pada boneka plastik.

Kekurangan yang ditemukan peneliti adalah media boneka plastik yang

tidak begitu besar sehingga tidak dapat terjangkau oleh seluruh kelas.

Pemecahan masalahnya adalah dengan membuat teks mengenai langkah-

langkah cara pembuatan boneka plastik yang juga merupakan bagian dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

65

teks prosedur kompleks, agar dapat dengan mudah dipahami siswa.

Kemudia kelemahan yang mendasar adalah kurangnya popularitas pengguna

media boneka plastik ini. Hal tersebut diakibatkan karena kurang adanya

niat dari pendidik untuk mengembangkan kreativitasnya terhadap sampah

kantong plastik kresek kepeserta didik.

D. Kekhasan Media Boneka Plastik untuk Siswi kelas X SMA Santa Maria

Yogyakarta

Media sekaligus objek yang dikembangkan ini, berbeda dengan media dan

objek lain yang pada umumnya buku cetak, teks-teks yang panjang, power

point, dan lain-lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi kreativitasnya

dan fungsionalitasnya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi

teks prosedur kompleks. Pembelajar diharapkan dalam bab ini belajar secara

mandiri dengan menciptakan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

dikreasikan.

Pengembangan ini didasarkan atas analisis kebutuhan dan analisis bahan

ajar kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Penyesuaian bahan ajar dengan

media ini pun dilakukan guna mengarahkan dan menjelaskan langkah-

langkah cara pembuatan boneka plastik dan hal-hal yang tidak dipahami

dalam materi teks prosedur kompleks.

Kekhasan yang menonjol adalah penggunaan media sekaligus objek

boneka plastik ini, baru pertama kali diteliti dan diajarkan di kelas X SMA

Santa Maria Yogyakarta sebagai bahan ajar yang menarik dan kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

66

2.2.7 Kerangka Berpikir

Pada bagian ini akan dipaparkan oleh peneliti kerangka berpikir yang

digunakan dalam mengembangkan produk berupa media serta objek

pembelajaran dalam bentuk boneka plastik.

1. Subjek peneliti adalah pembelajaran di kelas X SMA Santa Maria

Yogyakarta dengan kemampuan dibawah normal, normal, dan diatas

normal.

2. Teori yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah (1)

media pembelajaran, (2) media visual, (3) Rancangan Pengjaran

Tradisional, (4) pengajaran bahasa Indonesia dengan objek boneka

plastik, (5) pengajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur

kompleks, (6) pengembangan media berbasis boneka plastik, (7)

kerangka berpikir. Peneliti menggunakan teori tersebut atas dasar

relevansi pengembangan bahan ajar berupa media sekaligus objek

pembelajaran di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.

3. Pengembangan materi berdasarkan analisis kebutuhan dan anlisis bahan

ajar untuk mteri teks prosedur kompleks pada kelas X untuk semester

gasal.

4. Uji coba dilakukan pada saat penulis melaksanakan PPL (Praktik

Pengalaman Lapangan) di SMA Santa Maria.

5. Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

67

BAB III

METOE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Menurut Sugiono (2010:297), penelitian ini merupakan jenis penelitian

pengembangan atau Research Based Revelopment (R&D), yang artinya

metode penetilitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji

kelayakan produk tersebut. Menurut Brog and Gall (1983:4), penelitian dan

pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan

produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Model pengembangan yang digunakan oleh peneliti adalah model

pengembangan Brog & Gall, dan Sugiono. Masing-masing kedua ahli

tersebut mempunyai delapan langkah dalam melakukan penelitian

pengembangan, yaitu:

1. Kegiatan pendahuluan

2. pengumpulan data

3. pengembangan produk

4. validasi para ahli materi dan media

5. revisi produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

68

6. uji coba lapangan

7. revisi produk

8. hasil akhir media

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bidang pendidikan dan

pembelajaran merupakan model penelitian yang bertujuan untuk

mengembangkan dan menvalidasi produk pendidikan dan pembelajaran

secara efektif dan efesien di SMA Santa Maria Yogyakarta. Produk dari

penelitian tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan mutu

pendidikan dan pembelajaran di SMA Santa Maria Yogyakarta.

3.1.1 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan merupakan langkah awal untuk mengetahui materi

teks prosedur kompleks dengan pengembangan cara pembuatan boneka

plastik di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. kegiatan ini dilakukan

dengan cara observasi kelas, kuesioner, dan wawancara dengan kepala

sekolah dan guru bidang studi bahasa Indonesia. Berdasarkan obeservasi

kelas dan wawancara, dapat diuraian bahwa menurut pendapat kepala sekolah

dan guru bidang studi bahasa Indonesia ada beberapa guru yang mengajar

menggunakan media pembelajaran yang tidak menarik sehingga siswa merasa

bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut dan mengalami kesulitan dalam

mengerjakan materi yang diajar. Sebagian besar guru banyak yang hanya

menggunakan power point sebagai jembatan untuk menyampaikan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

69

tanpa memberi contoh atau bukti konkrit dalam menyampaikan materi yang

diajarkannya. Di dalam dunia pendidikan siswa dituntut untuk aktif dalam

bertanya dan belajar mandiri dengan media yang diberikan oleh guru, akan

tetapi kenyataannya hal tersebut tidak dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, karena dari hasil belajar tersebut sebagian besar siswa banyak

yang bingung dan kurang jelas dengan materi yang disampaikan.

Proses kegiatan belajar mengajar yang pasif terlihat dari aktivitas siswa

yang masih kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dalam arti siswa hanya sebagai pendengar karena guru yang kurang kreatif

dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa terlihat kurang

termotivasi dalam belajar. Kenyataan tersebut berakibat pada hasil belajar

siswa yang tidak sesuai dan tidak diharapkan. Oleh karena itu, peneliti

membuat salah satu produk media pembelajaran yang sederhana yang

diharapkan mampu membangkitkan semangat belajar siswa dam

mempermudah siswa didalam menerima materi yang disampaikan.

3.1.2 Pengumpulan Data

Dalam menyusun materi diperlukan pendapat dari guru yang sesuai dengan

kurikulum yang digunakan pada saat itu yaitu kurikulum 2013. Adapun

tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sudah tertulis

disilabus. Dalam penelitian ini, kompetensi dasarnya yaitu menerapkan

pengetahuan prosedural yaitu cara membuat boneka plastik. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

70

kompetensi dasarnya, membuat boneka plastik dengan langkah-langkah

pada materi teks prosedur kompleks.

2. Merumuskan indikator keberhasilan yang harus dicapai terdiri dari:

1. Siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa

Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam

memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis

melalui teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan

negosiasi.

2. Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan

disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan

tahapan dan langkah yang telah ditentukan.

3. Siswa mampu menginterpretasi teks prosedur kompleks.

4. Siswa mampu mengidentifikasi pembagian kalimat berdasarkan

fungsi dalam teks prosedur kompleks.

5. Siswa mampu menggunakan struktur teks dalam pembuatan teks

prosedur kompleks.

6. Siswa mampu mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks prosedur

kompleks.

7. Siswa mampu memetakan teks prosedur kompleks ke dalam bagian

teks prosedur kompleks.

3.1.3 Pengembangan Produk (Pembuatan Media Boneka Plastik)

Mengembangkan produk media boneka plastik berdasarkan materi teks

prosedur kompleks yang berupa langkah-langkah cara membuat boneka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

71

plastik merupakan hasil yang diperoleh. Pada tahap ini pembuatan media

boneka plastik menggunakan kantong plastik kresek bekas (pilihan warna

terserah) dengan ukuran 50,5 cm X 25,5 cm dengan menggunakan alat

gunting, tali rafia, dan lem castol.

Pada cara pembuatan boneka plastiknya pun sangat sederhana dan mudah.

Dengan cara pembuatannya pun peneliti memasukan langkah-kangkah cara

pembuatannya pada materi teks prosedur kompleks dengan

mengembangkan boneka plastik. Ada pun cara pembuatannya sebagai

berikut:

1. Sediakan alat dan bahan

2. Kumpulkanlah sebanyak-banyaknya kantong plastik kersek yang

sudah tidak dipakai lagi.

3. Usahakan agar warna kantong plastik tersebut sesuai dengan warna

yang ingin dibuat.

4. Setelah terkumpul guntinglah satu per satu kantong plastik tersebut

menjadi persegi panjang.

5. Setelah itu gabungkan kantong plastik tesebut menjadi sangat ramping,

lalu ikat dengan menggunakan tali rafia. Bentuk menjadi seperti bola.

6. Buat dua bola dengan enam ukuran kecil sebagai telinga, tangan dan

kaki. Satu ukuran sedang sebagai kepala dan satu ukuran besar sebagai

badannya.

7. Satukan bagian tubuh yang telah dibentuk dari bola-bola kantong

plastik, kemudian rekatkan menggunakan lem castol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

72

3.1.4 Validasi Ahli

Validasi ahli memiliki kualitas keahlian S1/S2/S3. Para ahli memiliki

pengalaman dibidang perancangan pengetahuan dan keterampilan dibidang

perancangan pembelajaran bahasa Indonesia serta aktif dalam bidang

penelitian dan pelatihan active learning. Berikut merupakan sifat benar

menurut bahan bukti yang ada:

1. Ahli Materi

Ahli materi memberikan saran berdasarkan penjelasan dari

pengembangan media boneka plastik melalui materi teks prosedur

kompleks. Setelah ahli materi melakukan penilaian, maka diketahui

hal-hal yang perlu direvisi.

2. Ahli Media

Setelah melalukan validasi kepada materi, selanjutnya adalah

melakukan validasi kepada ahli media dengan memberikan saran dari

media boneka plastik yang dihasilkan setelah ahli media melakukan

penilaian, maka diketahui hal-hal yang perlu direvisi.

3.1.5 Revisi Produk

Berdasarkan validasi dan beberapa ahli yang diketahui, ada beberapa hal

yang harus direvisi. Setelah produk media boneka plastik diperbaiki sesuai

saran dari ahli media, kemudian diuji cobakan pada kelas X sebanyak 65

siswa agar dari produk media boneka plastik dapat optimal. Media boneka

plastik tidak hanya optimal akan tetapi dapat diterapkan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

73

3.1.6 Uji Coba Produk di Lapangan

Uji coba produk dilapangan oleh peneliti bersama-sama dengan guru

bahasa Indonesia kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Uji coba produk

dilakasanakan ketika peneliti melaksanakan PPL (Praktik Pengelaman

Lapangan) di SMA Santa Maria Yogyakarta. Pada uji coba produk boneka

plastik, sebanyak 65 siswa diminta memberikan penilaian terhadap boneka

plastik melalui materi teks prosedur kompleks yang dikembangkan oleh

peneliti melalui kuesioner.

3.1.7 Revisi Produk

Berdasarkan hasil uji coba produk boneka plastik terhadap materi teks

prosedur kompleks oleh guru Bahasa Indonesia kelas X dan siswa kelas X

SMA Santa Maria sebagai responden mengatakan bahwa boneka plastik

layak menjadi media pembelajaran untuk materi teks prosedur kompleks.

Sehinga pada tahap revisi produk boneka plastik untuk materi teks prosedur

kompleks tidak revisi atau tidak mengalami perbaikan.

3.1.8 Hasil Akhir Media

Setelah melalui beberapa tahapan mulai dari pengembangan, validasi,

sampai pada uji produk lapangan, maka diperoleh hasil akhir media boneka

plastik dengan materi teks prosedur kompleks. Dengan begitu, hasil media

boneka plastik adalah sebagai berikut:

1. Media boneka plastik merupakan media yang digunakan dalam teks

prosedur kompleks yang menjelaskan cara atau langkah-langkah

pembuatan boneka yang terbuat dari kantong plastik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

74

2. Media boneka plastik menggunakan kantong plastik kresek yang

sudah tidak dipakai

3. Media boneka plastik menggunakan gunting, lem castol, dan tali

rafia sebagai alat yang digunakan dalam pembuatan boneka plastik

tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel merupakan analisis data yang wajib dilakukakan pada

saat penelitian. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau

subyek yang dipelajari. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain, begitu halnya dengan sampel yang merupakan

bagian dari populasi.

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:119), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMA Santa Maria Yogyakarta yang terdiri dari 5 kelas XA, XB, XC, XD dan

XE. Jumlah populasi akan di jelaskan pada tebel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

75

Tabel 1. Jumlah Siswa pada Masing-Masing Kelas X SMA Santa

Maria Yogyakarta

NO Kelas Jumlah siswa

1 XA 25 siswa

2 XB 25 siswa

3 XC 25 siswa

4 XD 25 siswa

5 XE 25 siswa

Total 125 siswa

Berdasarkan tebel di atas, menunjukan bahwa jumlah siswa kelas

X SMA Santa Maria Yogyakarta yang mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks adalah 125 siswa. Dengan

demikian jumlah popilasi dalam penelitian ini adalah 125 siswa.

3.2.1 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:119), bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

insidental karena teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

76

dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data, Sugiyono (2012:126).

Adapun acuan penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan acuan dari Suharsimi Arikunto (2006:134), sebagai berikut:

Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya

besar, dapat diambil antara 10% - 15%, 30% - 35%, 50% - 55% atau

lebih, tergantung setidaknya dari sebagai berikut:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal

ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk

penelitian yang resikonya besar tentu saja jika sampel besar

kecilnya akan baik.

Penelitian ini cara pengambilan sampelnya mengguanakan siswa,

sehingga didapatkan populasi sebanyak 125 siswa, sehingga didapatkan

jumlah sampelnya adalah 65 siswa. Selanjutnya dapat ditentukan jumlah

masing-masing kelas dengan rumus Ridwan dan Akdon (2002:256), sebagai

berikut:

Ni

ni= . 100

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

77

Keterangan:

ni : jumlah sampel menurut statum

Ni : jumlah populasi menurut statum (25 siswa)

N : jumlah populasi seluruhnya (125 siswa)

s : jumlah sampel (65 siswa)

Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa Kelas X yang Mengikuti Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia untuk Materi Teks Prosedur Kompleks di SMA Santa

Maria Yogyakarta

NO Kelas Jumlah siswa Jumlah sampel

1 XA 25 25/125 X 65 = 13

siswa

2 XB 25 25/125 X 65 = 13

siswa

3 XC 25 25/125 X 65 = 13

siswa

4 XD 25 25/125 X 65 = 13

siswa

5 XE 25 25/124 X 65 = 13

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

78

Penelitian ini jumlah sampelnya 65 siswa dimana pemgambilan

samplingnya dengan cara kebetulan, yaitu siapa saja yang insidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data harus memperhatikan jenis data,

pemilihan alat, dan pengambilan data. Untuk mendapatkan data penelitian,

diadakan validasi terhadap produk yang telah dibuat untuk menentukan

kelayakan dari produk tersebut. Data tersebut diambil dari ahli materi, ahli

media dan peserta didik. Di dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Dalam

penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data

meliputi dua jenis, yaitu kesesuaian media dan kesesuain materi. Insrumen

yang dikumpulkan melalui kuesioner.

Penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data

meliputi dua jenis kualitas. Kesesuaian media dan kesesuaian materi,

dikumpulkan dengan malalui kuesioner. Untuk lebih jelasnya didalam

teknik pengumpulan data dapat dilihat tebel berikut.

Tabel 3. Pengumpulan Data

NO Kegiatan Teknik Pengumpulan Data Sumber data

1 Observasi kelas,

wawancara dengan

Observasi dan wawancara Kepala

sekolah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

79

kepala sekolah dan

guru bidang studi

bahasa Indonesia

kelas X

guru bidang

studi bahasa

Indonesia

kelas X

2 Pengembangan

produk untuk

mengetahui

kualitas media

pembelajaran

dilakukan dengan

validasi ahli

Kuesioner Ahli materi

dan media

3 Uji lapangan untuk

mengetahui

kelayakan produk

media

pembelajaran

Kuesioner peserta didik

a. Wawancara

Teknik wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara tanya jawab secara langsung terhadap orang yang memiliki

kepentingan penelitian. Di dalam wawancara, peneliti melakukan wawancara

kepada kepala sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta sekaligus guru bidang

studi bahasa Indonesia kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

80

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik dengan

memberikan pertanyaan kepada responden dengan dua pilihan jawaban “Ya

dan Tidak”. Hasil responden tersebut menjadi masukan atas produk media

pembelajaran yang dihasilkan.

KUESIONER PENILAIAN

PESERTA DIDIK

TERHADAP PRODUK BONEKA PLASTIK UNTUK MATERI TEKS

PROSEDUR KOMPLEKS

NAMA :

KELAS :

PETUNJUK : Bagaimana penilan anda tentang media boneka plastik dalam

kelas bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks?

Berikan penilan anda dengan memberikan tanda ( ѵ ), jika:

1. Apakah pembelajaran dengan media boneka plastik dapat memahami

materi yang diajar tentang teks prosedur kompleks?

a. YA b. TIDAK

2. Apakah pembuatan boneka plastik cukup sederhana?

a. YA b. TIDAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

81

3. Apakah pembuatan boneka plastik sangat bermanfaat dalam pengelolaan

kantong plastik kresek bekas di SMA Santa Maria?

a. YA b. TIDAK

4. Apakah pembuatan boneka plastik membutuhkan biaya yang banyak?

a. YA b. TIDAK

5. Apakah pembuatan boneka plastik memerlukan waktu yang cukup dalam

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks?

a. YA b. TIDAK

6. Apakah ada kesulitan dalam membuat boneka plastik?

a. YA b. TIDAK

7. Apakah pembelajaran dengan menggunakan boneka plastik pada materi

teks prosedur kompleks, siswa mendapat hasil atau nilai yang baik?

a. YA b. TIDAk

8. Apakah pembelajaran bahasa indonesia untuk materi teks prosedur

komples menggunakan boneka plastik dapat diterangkan dengan cukup

jelas?

a. YA b. TIDAK

9. Apakah dengan menggunakan media boneka plastik, dapat meningkatkan

minat siswa dalam memahami materi teks prosedur kompleks?

a. YA b. TIDAK

10. Apakah dalam menggunakan media boneka plastik siswa merasa antusias

dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks

prosedur kompleks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

82

a. YA b. TIDAK

11. Apakah dalam pembuatan boneka plastik untuk materi teks prosedur

kompleks siswa mendapat pengalaman yang baru?

a. YA b. TIDAK

12. Apakah langkah-langkah pembuatan boneka plastik sudah sesuai dengan

kaidah yang ada pada teks prosedur kompleks?

a. YA b. TIDAK

Tabel 4. Penilaian Dosen Ahli terhadap Produk Boneka Plastik untuk Materi

Teks Posedur Kompleks

PETUNJUK : Bagaimana penilan dosen ahli tentang media boneka plastik dalam

kelas bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks?

Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda ( ѵ ), dan berikut ini merupakan

bobot nilai pada setiap penilaian yang disediakan:

Sangat kurang = bobot satu

Kurang = bobot dua

Cukup = bobot tiga

Baik = bobot empat

Sangat baik = bobot lima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

83

NO Butir Penilaian 1 2 3 4 5

1 Kesesuaian boneka plastik untuk materi

teks prosedur kompleks dengan tujuan

instruksional atau bersifat pengajaran

2 Ketepatan topik yang dipelajari

3 Kesesuaian boneka plastik untuk materi

teks prosedur kompleks dengan taraf

berpikir pembelajaran

4 Daya tarik media

5 Keterpahaman penggunaan media

6 Kreativitas media

7 Kepemahaman media dengan materi yang

diajar

8 Keautentikan media atau kepercayaan

media

9 Kejelasan cara membuat boneka plastic

10 Kesesuaian boneka plastik untuk materi

teks prosedur kompleks dengan

kompetensi inti dan kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

84

3.4 Instrumen Penelitian

Produk yang layak diperlukan instrumen yang valid dan reliabilitas, agar

dapat mengetahui kualitas media pembelajaran yang biasa identik dengan uji

kelayakan. Uji kelayakan yang dilakukan oleh para ahli adalah dengan

menggunakan skala likert dan skala dikotomi menurut Jogianto (2010:66),

merupakan skala yang digunakan untuk mengukur subjek kedalam lima point

skala dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang digunakan

adalah tipe interval. Sedangkan skala dikotomi adalah skala yang digunakan

untuk memberikan nilai dikotomi, misalnya nilai ya atau tidak.

Tabel 5. Pengukuran Kriteria Penilaian untuk Siswa

Jawaban Pertanyaan Nilai

Ya 1

Tidak 0

Tabel 6. Pengukuran Kriteria Penilaian untuk Ahli Materi dan Media

Jawaban Pertanyaan Skor

Kurang setuju Bobot 1

Kurang Bobot 2

Cukup Bobot 3

Baik Bobot 4

Sangat baik Bobot 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

85

Tabel 7. Pengembangan dan Kelayakan Media Boneka Plastik dalam

Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks

NO Variabel Aspek Indikator NO Item Sumber

Data

1 Media

boneka

plastik

(langka

h-

langkah

cara

pembua

tan

boneka)

a. Materi 1. kejelasan

materi

2. isi materi

1, 2, 4, 6,

10

3, 5, 7, 8,

9,

ahli

materi

b. kejelasan media

boneka

plastik(langkah

cara pembuatan

boneka plastik)

1. kejelasan

media

2. daya tarik

3. kreativita

s media

4. kepercaya

an media

1, 7, 9, 10

3, 4,

2, 5, 6,

8, 11, 12

ahli media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

86

c. kepemahaman

materi dan

kemenarikan

media boneka

plastik(langkah-

langkah cara

pembuatan

boneka plastik)

1. kejelasan

materi

2. kejelasan

media

3. isi materi

dengan

mengguna

kan

langkah-

langkah

membuat

boneka

plastik

7

1, 2, 3, 4,

6, 10, 11,

5

8, 9, 12

Peserta

didik

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Validitas Instrumen

Menurut Joko Sulistyo (2012:40), validitas adalah ketepatan atau

kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran. Menurut Sugiyono

(2010:352), instrumen yang valid dan reliabilitas merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. Validitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

87

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct

validity) karena berbentuk angket. Menurut Sugiyono (2010:352), validitas

konstruk yaitu instrumen dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan

diukur dengan berlandasan teori tertentu, kemudian dikonstruksikan.

Setelah instrumen dikatakan layak, maka dilanjutkan dengan media

boneka plastik pada materi teks prosedur kompleks yaitu uji coba lapangan

pada siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta yang berfungsi untuk

mengetahui ketercapaian materi dari media bobeka plastik pada

pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi teks prosedur kompleks.

Kemudian, dihitung dengan tingkat validitasnya.

Rumus

rxy = N∑xy – ( ∑x ) ( ∑~)

√{N∑x2

– ( ∑x )2} {N∑y

2 – ( ∑y

2)}

Keterangan:

rχy = koefisien korelasi x dan y

N = jumlah responden

∑χy = jumlah perkalian skor butir dan skor total

∑χ = jumlah skor butir

(∑χ)2 = jumlah skor total

(∑y)2 =jumlah kuadrat skor total

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

88

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Menurut Joko Sulistyo (2012:46), uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan

dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Menurut Joko Sulistyo (2012:46), ada beberapa metode pengujian

reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-

Brown, formula Rulon, formula Flanagan, metode formula KR-20, KR-21,

dan metode Anova Cronbach’s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan

pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang

setara dengan menggunakan metode K-20 dan Anova Hoyt.

Reliabilitas untuk menguji media boneka plastik pada materi teks prosedur

kompleks yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.

Reliabilitas yang diminta pendapatnya dalam uji reliabilitas adalah desen

sebagai ahli media dan materi, dan siswa SMA Santa Maria kelas X.

Penilaian yang digunakan berbentuk checklist dengan skala penilaian yaitu

layak = 1 dan tidak layak = 0, setelah diperoleh hasil pengukuran dari

tabulasi skor langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah kelas interval yakni 2, karena membutuhkan

jawaban yang pasti dengan menggunakan skala Guttman.

2. Menentukan rentang skor yaitu skor maksimum dan skor

minimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

89

3. Menetukan panjang kelas (P) yaitu rentang skor dibagi jumlah

kelas.

4. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar.

Berdasarkan penelitian untuk mengukur kualitas media boneka plastik

sama dengan menentukan kelayakan dari media pembelajaran tersebut,

maka diperlukan jumlah butir valid dan skala nilai. Hasil perkalian jumlah

butir valid dikalikan dengan nilai tertinggi diperoleh skor maksimum,

sedangkan dari perkalian jumlah butir valid dari nilai terendah diperoleh

skor munimum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel tersebut:

Tabel 8. Kriteria Kualitas Media untuk Para Ahli

Kategori penilaian Interval nilai

Layak (smin + P) ≤ S ≤ smax

Tidak layak Smin ≤ S ≤ (smin + P – 1)

Keterangan :

S : skor responden

Smin : skor terendah

Smax : skor tertinggi

Agar dapat mengetahui validitas dan reliabilitas media boneka plastik

untuk materi teks prosedur kompleks pada pembelaran bahasa Indonesia

kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta dari ahli media yaitu dengan jumlah

item 12, adapun interpretasi kategori kelayakan media boneka plastik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

90

materi teks prosedur kompleks untuk pembelajaran bahasa Indonesia dari

ahli media yaitu:

Tabel 9. Interpretasi Kategori Penilaian Hasil Validasi Para Ahli

Ketegori penilaian Interpretasi

Layak Ahli media menyatakan bahwa media

boneka plastik layak untuk proses

pembelajaran

Tidak layak Ahli media menyatakan bahwa media

menyatakan tidak layak untuk proses

pembelajaran

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelayakan

Media Boneka Plastik pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

Teks Prosedur Kompleks oleh Ahli Media

Pernyataan pendapat ahli Skor kualitas

Ahli 1 12 Layak

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil skor

yang diberikan oleh pendapat ahli atau aspek kelayakan media pada mata

pelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks yaitu:

memberikan 12 poin dengan memperoleh 100%, maka hasil penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

91

dinyatakan sudah layak digunakan sebagai sumber belajar. Artinya

penggunaan media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia

untuk materi teks prosedur kompleks telah valid (layak), akan tetapi masih

memerlukan sumber belajar dengan revisi sesuai saran.hasil selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari ahli materi dengan

jumlah item 10, adapun adapun interpretasi kategori kelayakan materi teks

prosedur kompleks untuk pembelajaran bahasa Indonesia dari ahli media

yaitu:

Tabel 9. Interpretasi Kategori Penilaian Hasil Validasi Para Ahli

Ketegori penilaian Interpretasi

Layak Ahli materi menyatakan bahwa

media boneka plastik layak untuk

proses pembelajaran

Tidak layak Ahli materi menyatakan bahwa

media menyatakan tidak layak

untuk proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

92

Tabel 10 Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelayakan

Media Boneka Plastik pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

Teks Prosedur Kompleks oleh Ahli Materi

Pernyataan pendapat ahli Skor kualitas

Ahli 1 10 Layak

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil skor yang

diberikan oleh pendapat ahli atau aspek kelayakan media pada mata

pelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks yaitu:

memberikan 10 poin dengan memperoleh 100%, maka hasil penilaian

dinyatakan sudah layak digunakan sebagai sumber belajar. Artinya

penggunaan media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia

untuk materi teks prosedur kompleks telah valid (layak), akan tetapi masih

memerlukan sumber belajar dengan revisi sesuai saran.hasil selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran.

Reliabilitas Koefisien Alfa Cronbach yaitu untuk menguji keandalan

instumen yang bersifat gradasi dengan rentangan skor 1-5 (Sugiyono

2010:365), reliabilitas Koefisien Alfa Cronbach dilakukan untuk menguji

media pembelajaran boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia

untuk materi teks prosedur kompleks kelas X SMA Santa Maria

Yogyakarta. pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach

menggunakan rumus sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

93

ri =

keterangan:

ri = reliabilitas

k = mean kuadrat antara subyek

∑si2 = mean kuadrat kesalahan

St2 = varians total

Rumus untuk total variansi dan variansi item:

St2

Si2

Keterangan:

St2 = varians total

Si2 = variansi item

Jki = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subyek

n = jumlah skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

94

Nilai Koefisien Alfa Cronbach yang sahih apabila rhitung ≥ 0,362

pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien menurut Sugiyono

(2010:257).

Tabel 11. Pedoman Interpretasi Koefisien Alfa Cronbach

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1000 Sangat kuat

Dalam penelitian ini, perhitungan nilai validitas dan reliabilitas

menggunakan program SPSS 16.0 untuk menguji instrumen kuesioner

kelayakan media pembelajaran boneka plastik oleh siswa, karen

menggunakan program SPSS, maka untuk melihat validitas setiap

pernyataan akan dilihat kolom Corrected Item-total Correlation. Jika

nilai Corrected Item-total Correlation lebih besar dari rtabel (0,362),

maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Untuk reliabilitas akan

dilihat pada tabel reability statistics. Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,7

(>0,7), maka semua pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

95

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan langkah yang penting dalam

penelitian, karena analisis data tersebut digunakan untuk menjawab

permasalahan yang ada. Setelah dikaji, data tersebut kemudian

diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelakasaan penelitian.

Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan

kualitatif. Menurut Sugiyono (2007:21), data kualitatif adalah tanggapan-

tanggapan dari para ahli terhadap kualitas produk yang dikembangkan

ditinjau dari aspek materi dan sikap, Sedangkan menurut KBBI

(2002:603), kuantitatif adalah berdasarkan jumlah atau banyaknya.

Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut

Sugiyono (2012:199), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.

Menurut Sukardi (2003:50), untuk instrumen dalam bentuk non tes

kriteria penilaian menggunakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan

jumlah butir valid dan nilai yang dicapai dari skala nilai yang digunakan.

Oleh karena itu, kriteria penilaian produk media boneka plastik ini

didasarkan pada kriteria yang disusun dengan cara melakukan

pengelompokan skor (interval nilai) yang didapat dari responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

96

Kriteria penilaian untuk para ahli dalam penelitian ini disusun

dengan cara pengelompokan skor (interval nilai) setelah diperoleh

pengukuran dari tabulasi skor. Langkah-langkah perhitungan adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan kelas interval, yakni 2 karena membutuhkan

jawaban yang pasti dengan mengguanakan skala Guttman

2. Menentukan rentang skor, yaitu rentang skor maksimum dikurang

skor minimum

3. Menentukan panjang kelas (P), yaitu rentang skor dibagi jumlah

kelas

4. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai skor

terbesar

Berdasarkan penilaian untuk mengukur kualitas media boneka

plastik sama dengan menentukan kelayakan dari media pembelajaran

tersebut, yaitu diperlukan jumlah butir valid dikalikan nilai tertinggi

diperoleh skor maksimum. Sedangkan dari perkalian jumlah butir valid

dari nilai terendah diperoleh skor minimum. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat tebel berikut:

Tabel 12. Kriteria Kualitas Media untuk Para Ahli

Kategori penilaian Interval nilai

Layak (Smin + P) ≤ S ≤ Smax

Tidak layak (Smin ≤ S ≤ (Smin + P – 1)

Widihastuti, 2007 : 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

97

Keterangan:

S : Skor responden

Smin : Skor terendah

Smax : Skor tertinggi

P : Panjang kelas interval

Tabel 13. Interval Kategori Penilaian Hasil Validitas Para Ahli

Kategori

penilaian

Interpretasi

Layak Ahli materi dan media menyatakan

bahwa media boneka plastik baik

digunakan untuk proses pembelajaran

bahasa Indonesia materi teks prosedur

kompleks

Tidak layak Ahli materi dan media menyatakan

bahwa media boneka plastik tidak baik

digunakan untuk pembelajaran bahasa

Indonesia materi teks prosedur kompleks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

98

Tabel 14. Penentuan Patokan Skala Lima

Interval

persentase

tingkat

penguasaan

Nilai ubah skla

lima

0 – 4

Nilai ubah skla

lima

E – A

Keterangan

85% - 100%

75% - 84%

60%-74%

40%-59%

0%-39%

4

3

2

1

0

A

B

C

D

E

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Untuk mengetahui kelayakan diketahui melalui hasil dari perhitungan

rata-rata dan hasil persentase. Pengguanaan persentase (frekuensi

relatif) terdapat skor yang diperoleh dimaksudkan sebagi konversi

untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian menurut Anas

Sudijono (2006:40), data hasil jawaban dicari persentasinya, adapun

rumus dari persentase adalah sebagai berikut.

P= f/N X 100%

Keterangan:

f: frekuensi yang sedang dicari persentasinya

N: Number of Case (jumlah frekuensi/banyaknyindividu)

P: angka persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

99

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini telah menghasilkan media boneka plastik pada

pembelajaran bahasa Indonesia untuk teks prosedur kompleks. Media

pembelajaran ini disusun sesuai dengan silabus yang ada. Penelitian ini

dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta kelas X. Waktu penelitian dan

pengembangan dilakukan pada bulan September 2014 selama peneliti

melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Data yang diperoleh

pada penelitian ini adalah kualitatif yang ditranformasikan terlebih dahulu

berdasarkan bobot skor yang telah ditetapkan menjadi kuantitatif. Data

tersbut merupakan data kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan

statistik deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu

produk tertentu dan menguji keefektifan produk.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengembangan Media Boneka Plastik pada Materi Teks

Prosedur Kompleks

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan merupakan langkah awal untuk mengetahui

materi teks prosedur kompleks dengan pengembangan cara pembuatan

boneka plastik di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. kegiatan ini

dilakukan dengan cara observasi kelas, kuesioner, dan wawancara dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

100100100

kepala sekolah dan guru bidang studi bahasa Indonesia. Berdasarkan

obeservasi kelas dan wawancara, dapat diuraian bahwa menurut pendapat

kepala sekolah dan guru bidang studi bahasa Indonesia ada beberapa guru

yang mengajar menggunakan media pembelajaran yang tidak menarik

sehingga siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut dan

mengalami kesulitan dalam mengerjakan materi yang diajar. Sebagian

besar guru banyak yang hanya menggunakan power point sebagai

jembatan untuk menyampaikan materi tanpa memberi contoh atau bukti

konkrit dalam menyampaikan materi yang diajarkannya. Di dalam dunia

pendidikan siswa dituntut untuk aktif dalam bertanya dan belajar mandiri

dengan media yang diberikan oleh guru, akan tetapi kenyataannya hal

tersebut tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, karena dari

hasil belajar tersebut sebagian besar siswa banyak yang bingung dan

kurang jelas dengan materi yang disampaikan.

Proses kegiatan belajar mengajar yang pasif terlihat dari aktivitas

siswa yang masih kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Dalam arti siswa hanya sebagai pendengar karena guru yang

kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa

terlihat kurang termotivasi dalam belajar. Kenyataan tersebut berakibat

pada hasil belajar siswa yang tidak sesuai dan tidak diharapkan. Oleh

karena itu, peneliti membuat salah satu produk media pembelajaran yang

sederhana yang diharapkan mampu membangkitkan semangat belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

101101101

siswa dam mempermudah siswa didalam menerima materi yang

disampaikan.

b. Pengumpulan Data

Dalam menyusun materi diperlukan pendapat dari guru yang sesuai

dengan kurikulum yang digunakan pada saat itu yaitu kurikulum 2013.

Adapun tahapan yang dilakukan adalah:

1. Merumuskan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sudah

tertulis disilabus. Dalam penelitian ini, kompetnsi dasarnya yaitu

menerapkan pengetahuan prosedural yaitu cara membuat boneka

plastik. Sedangkan kompetensi dasarnya, membuat boneka plastik

dengan langkah-langkah pada materi teks prosedur kompleks.

2. Merumuskan indikator keberhasilan yang harus dicapai terdiri dari:

1). Siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan

bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana

komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan

menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot,

laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.

2). Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,

dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk

menunjukkan tahapan dan langkah yang telah ditentukan.

3). Siswa mampu menginterpretasi teks prosedur kompleks.

4). Siswa mampu mengidentifikasi pembagian kalimat

berdasarkan fungsi dalam teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

102102102

5). Siswa mampu menggunakan struktur teks dalam pembuatan

teks prosedur kompleks.

6). Siswa mampu mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks

prosedur kompleks.

7). Siswa mampu memetakan teks prosedur kompleks ke dalam

bagian teks prosedur kompleks.

c. Pengembangan Produk (Pembuatan Media Boneka Plastik)

Mengembangkan produk media boneka plastik berdasarkan materi

teks prosedur kompleks yang berupa langkah-langkah cara membuat

boneka plastik merupakan hasil yang diperoleh. Pada tahap ini

pembuatan media boneka plastik menggunakan kantong plastik kresek

bekas (pilihan warna terserah) dengan ukuran 50,5 cm X 25,5 cm dengan

menggunakan alat gunting, tali rafia, dan lem castol.

Pada cara pembuatan boneka plastiknya pun sangat sederhana dan

mudah. Dengan cara pembuatannya pun peneliti memasukan langkah-

kangkah cara pembuatannya pada materi teks prosedur kompleks dengan

mengembangkan boneka plastik. Ada pun cara pembuatannya sebagai

berikut:

1. Sediakan alat dan bahan.

2. Kumpulkanlah sebanyak-banyaknya kantong plastik kersek yang

sudah tidak dipakai lagi.

3. Usahakan agar warna kantong plastik tersebut sesuai dengan warna

yang ingin dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

103103103

4. Setelah terkumpul guntinglah satu per satu kantong plastik tersebut

menjadi persegi panjang.

5. Setelah itu gabungkan kantong plastik tesebut menjadi sangat ramping,

lalu ikat dengan menggunakan tali rafia. Bentuk menjadi seperti bola.

6. Buat dua bola dengan enam ukuran kecil sebagai telinga, tangan dan

kaki. Satu ukuran sedang sebagai kepala dan satu ukuran besar sebagai

badannya.

7. Satukan bagian tubuh yang telah dibentuk dari bola-bola kantong

plastik, kemudian rekatkan menggunakan lem castol.

d. Validasi Ahli

Validasi ahli memiliki kualitas keahlian S1/S2/S3. Para ahli

memiliki pengalaman dibidang perancangan pengetahuan dan

keterampilan dibidang perancangan pembelajaran bahasa Indonesia serta

aktif dalam bidang penelitian dan pelatihan active learning. Berikut

merupakan sifat benar menurut bahan bukti yang ada:

1. Ahli Materi

Ahli materi memberikan saran berdasarkan penjelasan dari

pengembangan media boneka plastik melalui materi teks prosedur

kompleks. Setelah ahli materi melakukan penilaian, maka diketahui hala-

hal yang perlu direvisi.

2. Ahli Media

Setelah melalukan validasi kepada materi, selanjutnya adalah

melakukan validasi kepada ahli media dengan memberikan saran dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

104104104

media boneka plastik yang dihasilkan setelah ahli media melakukan

penilaian, maka diketahui hal-hal yang perlu direvisi.

e. Revisi Produk

Berdasarkan validasi dan beberapa ahli yang dietahui, ada beberapa

hal yang harus direvisi. Setelah produk media boneka plastik diperbaiki

sesuai saran dari ahli media, kemudian diuji cobakan pada kelas X

sebanyak 65 siswa agar dari produk media boneka plastik dapat optimal.

Media boneka plastik tidak hanya optimal akan tetapi dapat diterapkan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur

kompleks.

f. Uji Coba Produk di Lapangan

Uji coba produk dilapangan oleh peneliti bersama-sama dengan guru

bahasa Indonesia kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Uji coba produk

dilakasanakan ketika peneliti berPPL (Praktik Pengelaman Lapangan) di

SMA Santa Maria Yogyakarta. Pada uji coba produk boneka plastik,

sebanyak 65 siswa diminta memberikan penilaian terhadap boneka plastik

melalui materi teks prosedur kompleks yang dikembangkan oleh peneliti

melalui kuesioner.

Penilaian media boneka plastik dengan kuesioner yang terdiri dari 12

butir skor valid dengan jumlah responden 65 orang, maka diperoleh skor

maksimalnya skor maksimalnya 2 x 780 = 1560, skor minimal 1 x 780 =

780, jumlah kelas 2 dan panjang kelas intervalnya 390.

g. Revisi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

105105105

Berdasarkan hasil uji coba produk boneka plastik terhadap materi

teks prosedur kompleks oleh guru Bahasa Indonesia kelas X dan siswa

kelas X SMA Santa Maria sebagai responden mengatakan bahwa boneka

plastik layak menjadi media pembelajaran untuk materi teks prosedur

kompleks. Sehinga pada tahap revisi produk boneka plastik untuk materi

teks prosedur kompleks tidak revisi atau tidak mengalami perbaikan.

h. Hasil Akhir Media

Setelah melalui beberapa tahapan mulai dari pengembangan,

validasi, sampai pada uji produk lapangan, maka diperoleh hasil akhir

media boneka plastik dengan materi teks prosedur kompleks. Dengan

begitu, hasil media boneka plastik adalah sebagai berikut:

1. Media boneka plastik merupakan media yang digunakan dalam teks

prosedur kompleks yang menjelaskan cara atau langkah-langkah

pembuatan boneka yang terbuat dari kantong plastik.

2. Media boneka plastik menggunakan kantong plastik kresek yang

sudah tidak dipakai

3 Media boneka plastik menggunakan gunting, lem castol, dan tali

rafia sebagai alat yang digunakan dalam pembuatan boneka plastik

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

106106106

4.1.2 Kelayakan Media Boneka Plastik

Penentu kelayakan media diukur melalui hasil pengukuran dari para

ahli, diantaranya para ahli materi, para ahli media dan uji coba yang

dilakukan siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Data yang

diperoleh menunjukan tingkat validitas kelayakan media sebagai media

pembelajaran, saran yang ada dan digunakan sebagai bahan untuk

perbaikan. Sedangkan hasil uji reliabilitas, mengatakan tingkat

keterbacaan media tersebut sudah reliabel karena beberapa ahli

mengatakan bahwa media tersebut layak untuk dikembangkan dan

digunakan sebagai media pembelajaran:

1. Ahli Materi

Ahli materi memberikan saran berdasarkan materi yang terdapat dalam

media boneka plastik, beberapa hal yang dinilai diantaranya adalah

kejelasan materi, pemahaman bahasa, bentuk dan ukuran huruf,

pemahaman kalimat dan isi materi. Ahli materi yang diminta untuk

memberikan masukan yaitu satu orang ahli materi.

Kualitas materi ditinjau dari ahli materi diukur dengan menggunakan

kuesioner yang terdiri dari 10 poin dengan jumlah responden satu orang,

maka skor minimal 0 x 10 = 0 dan skor maksimalnya 1 x10 = 10, jumlah

kelas 5, panjang kelas interval 2 sehingga diperoleh pengkategorian

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

107107107

Tabel 15. Kriteria Kualitas Materi Berdasarkan Ahli Media

Kelas Kategori penilaian Interval nilai Presentase

1 Layak 5 ≤ S ≤ 10 96%

2 Tidak layak 0 ≤ S ≤ 2 0 %

Jumlah 196%

Berdasarkan validasi ditinjau dari materi sejumalah satu responden

diperoleh skor 10, Sehingga dilihat dari kategori yang digunakan dalam

materi teks prosedur kompleks langkah-langkah menbuat boneka plastik

ditinjau dari ahli materi termasuk daam katergori layak.

2. Ahli Media

Setelah melakukan validasi ahli materi, selanjutnya adalah

melakukan vaidasi ahli maedia. Ahli media memberikan saran dari media

boneka plastik yang dihasilkan. Beberap hal yang dinilai diantaranya

adalah kejelasan media, daya tarik media, kreativitas media dan

kepercayaan media. Ahli yang diminta untuk memberikan masukan yaitu:

satu orang ahli media.

Kualitas media ditinjau dari ahli media diukur dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 butir soal dengan jumlah

responden 1 orang, maka skor minimal 0 x 12 = 0 dan skor maksimal 1 x

12 = 12, jumlah kelas 5, panjang kelas 2,4, sehingga diperoleh

pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 16. Kriteria Kualitas Media Berdasarkan Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

108108108

Kelas Kategori penilaian Interval nilai Presentase

1 Layak 5 ≤ S ≤ 12 77%

2 Tidak layak 0 ≤ S ≤ 5 0 %

Jumlah 77%

Setelah ahli media melakukan penilaian terhadap produk yang

dihasilkan, maka disarankan untuk merevisi produk. Produk tersebut

direvisi sesuai saran dari ahli. Setelah hasil produk direvisi sesuai dengan

saran dari ahli, maka hasil produk pembelajaran tersebut termasuk dalam

kategori layak sesuai dengan tabel kategori penilaian. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hasil validasi media boneka plastik dan hasil

validasi materi adalah layak dan dapat diuji cobakan.

4.1.3 Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilaksanakan setelah media boneka plastik

dilakukan perbaikan berdasarkan analisis data dari hasil validasi ahli media

dan materi. Uji coba dilapangan ini melibatkan 65 siswa diambil secara acak

dari 5 kelas (responden) kelas XA, XB, XC, XD dan XE di SMA Santa

Maria Yogyakarta. pada uji lapangan ini siswa diminta penilaian terhadap

media boneka plastik yang dikembangkan oleh peneliti dengan mengisi

kuesioner.

Penilaian media boneka plastik dengan kuesioner yang terdiri dari

12 butir skor valid dengan jumlah responden 65 orang, maka diperoleh skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

109109109

maksimalnya skor maksimalnya 2 x 780 = 1560, skor minimal 1 x 780 =

780, jumlah kelas 2 dan panjang kelas intervalnya 390.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengembangan Rancangan Pembelajaran Media Boneka Plastik

untuk Materi Teks Prosedur Kompleks

Pengembangan media boneka plastik untuk materi teks prosedur

kompleks merupakan serangkaian kegiatan dan proses untuk menghasilkan

suatu produk boneka plastik yang valid dan layak digunakan untuk pelajaran

bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks. Langkah pertama diawali

dengan analisis kebutuhan (penelitian dan pengumpulan data awal) untuk

mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur

kompleks di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. berdasarkan hasil

analisis kebutuhan yang diperoleh dari wawancara dengan guru pengampu

mata pelajaran bahasa Indonesia dan kepala sekolah SMA Santa Maria serta

hasil observasi, dapat diketahui bahwa pada mata pelajaran bahasa Indonesia,

guru belum menggunakan media yang komunikatif dalam menyampaikan

materi teks prosedur kompleks. Media yang digunakan dalam menyampaikan

materi hanya sebatas pada papan tulis sehingga hasil belajar siswa belum

maksimal. Metode pembeljaran yang digunakan masih menggunakan metode

ceramah. Dengan adanya media yang menarik perhatian siswa diharapkan

lebih termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

110110110

Pengembangan produk media boneka plastik diawali dengan

menyusun materi pembelajaran. Materi disusun dan dikembangkan

berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada dalam silabus.

Kegiatan pengembangan produk dilanjutkan dengan validasi boneka plastik

oleh ahli media dan materi. Berdasarkan validasi dari bebrapa ahli diketahui

hal-hal yang harus direvisi pada penilaian yaitu kalimat yang digunakan

masih kurang sesuai dan ukuran huruf seerta tanda baca yang digunakan

masih krang sesuai. Walaupun demikian, berdasarkan hasil validasi dan telah

melalui beberapa kali revisi sesuai saran dari ahli media dan ahli materi

boneka plastik dinyatakan layak digunakan pada pembelajaran bahasa

Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks.

4.2.1 Kelayakan Produk Boneka Plastik dapat Digunakan dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Materi Teks Prosedur

Kompleks

Kualitas media boneka plastik diperoleh dari data hasil validasi oleh

ahli materi, ahli media dan siswa. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas

media boneka plastik yang diukur melalui ahli materi, ahli media dan siswa

dijabarkan dalam pembahasan berikut ini:

a. Ahli media

Berdasarkan kriteria media boneka plastik untuk materi teks prosedur

kompleks yang divalidasi oleh satu orang ahli media yang terdiri dari 12

poin memperoleh 77 %, jadi dari hasil ahli media tersebut dapat diartikan

bahwa media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

111111111

prosedur kompleks kategori layak digunakan dalam pembelajaran di kelas,

walaupun perlu dilakukan perbaikan.

b. Ahli Materi

Berdasarkan kriteria kualitas yang digunakan untuk memperjelas media

boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk teks prosedur

kompleks yang divalidasi oleh satu orang ahli materi maka masing-masing

yang terdiri dari 10 poin memperoleh 96%, jadi dari hasil validasi ahli

materi tersebut dapat diartikan bahwa materi teks prosedur kompleks

dikatakan ketegori layak digunakan dalam pembelajaran di kelas, walaupun

perlu dilakukan perbaikan.

c. Uji Coba Lapangan

Berdasarkan kriteria kelayakan media boneka plastik pada

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks dari

uji lapangan berjumlah 65 orang siswa dengan 12 poin memperoleh

87,43%. Berdasarkan data para ahli dapat diketahui bahwa menurut ahli

media termasuk kategori layak, ahli materi termasuk kategori layak, dan

uji coba lapangan termasuk kategori layak. Sehingga dapat diartikan

bahwa media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk

materi teks prosdur kompleks secara keseluruhan sudah layak dan baik

digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

112112112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan dari penelitian tentang pengembangan media boneka plastik pada

pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks di kelas

X SMA Santa Maria Yogyakarta adalah:

5.1.1 Rancangan Pengembangan Media Boneka Plastik

Rancangan mengembangkan media boneka plastik, yaitu dengan cara sebagai

berikut:

a. Melakukan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan observasi kelas

dan wawancara.

b. Rancangan pengembangan produk media boneka plastik yang

dilakukan dengan cara: penyusunan materi, merumuskan kompetensi

inti dan kompetensi dasar yang sudah ditulis dalam silabus,

merumuskan indikator keberhasilan, menyusun strategi pembelajaran,

dan mengembangkan media boneka plastik.

c. Setelah media boneka plastik tersusun, maka media boneka plastik

divalidasi oleh para ahli media dan ahli materi.

d. Setelah media divalidasi oleh para ahli, selanjutnya merevisi sesuai

saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

113113113

e. Selanjutnya media boneka plastik diuji cobakan ke lapangan supaya

produk media boneka plastik hasilnya dapat maksimal.

f. Tahap selanjutnya merevisi sesuai dengans aran dari responden uji

lapangan, bila hasilnya layak maka media boneka plastik dapat

digunakan dlam proses pembelajaran.

5.1.2 Kelayakan Media Boneka Plastik

Kualitas media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk

materi teks prosedur kompleks di kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta

divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan uji lapangan. Hasil validasi ahli

materi 96%, ahli media 77 % dan sisiwa 87.43% termasuk kategori layak.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan media boneka plastik

pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk materi teks prosedur kompleks

kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut:

1. Pengembangan media boenka plastik sebaiknya perlu dipersiapkan lebih

matang, mulai dari analisis kebutuhan, penyusunan produk hingga akhir

agar proses dan hasil pengembangan lebih maksimal.

2. Kualitas media boneka plastik pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk

materi teks prosedur kompleks yang sudah layak perlu dikembangkan

terus, atau diperbaharui pada waktu-waktu tertentu sesuai dengam

kebutuhan materi agar tidak kehilangan daya tarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

114114114

Daftar Pustaka

Ali, Huhamad. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung Angkasa.

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta. Yuma Pustaka bekerja

samadengan FKIP UNS.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung.

Kemendikbud.2013.Bahasa Indonesia:Ekspresi Diri dan Akademik kelas

X.Jakarta:Kemendikbud.

Kemendikbud.2013.Buku Guru Bahasa Indonesia:Ekspresi Diri dan Akademik

Kelas X.Jakarta:Kemendikbud.

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA kelas X.

Jakarta : Erlangga.

Latuheru, Jhon. 1988. Media Pembelajaran dalam Belajar Mengajar Masa Kini.

Jakarta.

Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta. Kencana

Prenandamedia Grup.

Salim, Peter. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer. Jakarta: MODERN

ENGLISH PREES

Sari, Septiati Notita. 2012. Pengembangan Media Chart Tiga Dimensi (3D)

Pembelajaran Menjahit Celana pada Mata Pelajaran Keterampilan PKK

Siswa Kelas VIII di SMP N 16 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Teknik

Busana. Universitas Negri Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

115115115

Setiowati, Ening. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Wayang Terhadap

Kemampuan Menyimak Dongeng di Kelas V SD Negri 1 Serang dan SD 2

Manranom Kecmatan Banjarnegara. Skripsi. Yogyakarta: PGSD. Universitas

Sanata Dharma.

Sudjana dan Rivai. 1990. Media Pembelajaran: Menggunakan dan Membuatnya.

Bandung: CV. Sinar Baru.

Sudani, Teny Wulan. 2011. Peningkatan Keterampilan bercerita Siswa Kelas

VII B SMP Negri 1 Prambanan Sleman dengan Menggunakan Boneka

Tangan. Skripsi. Yogyakarta: PBSI. Universitas Negri Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

ALFABETA.

Tim Redaksi. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Widharyanto. Dkk. 2003. Student Active Learning sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Siswa pada Masing-Masing Kelas X SMA Santa

Maria Yogyakarta

NO Kelas Jumlah siswa

1 XA 25 siswa

2 XB 25 siswa

3 XC 25 siswa

4 XD 25 siswa

5 XE 25 siswa

Total 125 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa Kelas X yang Mengikuti Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia untuk Materi Teks Prosedur Kompleks di SMA Santa

Maria Yogyakarta

NO Kelas Jumlah siswa Jumlah sampel

1 XA 25 25/125 X 65 = 13

siswa

2 XB 25 25/125 X 65 = 13

siswa

3 XC 25 25/125 X 65 = 13

siswa

4 XD 25 25/125 X 65 = 13

siswa

5 XE 25 25/124 X 65 = 13

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 3. Pengumpulan Data

NO Kegiatan Teknik

Pengumpulan

Data

Sumber data

1 Observasi kelas, wawancara

dengan kepala sekolah dan guru

bidang studi bahasa Indonesia

kelas X

Observasi dan

wawancara

Kepala

sekolah dan

guru bidang

studi bahasa

Indonesia

kelas X

2 Pengembangan produk untuk

mengetahui kualitas media

pembelajaran dilakukan dengan

validasi ahli

Kuesioner Ahli materi

dan media

3 Uji lapangan untuk mengetahui

kelayakan produk media

pembelajaran

Kuesioner peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 4. INSTRUMEN KELAYAKAN MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK MATERI TEKS

PROSEDUR KOMPLEKS

NO Butir Penilaian 1 2 3 4 5

1 Kesesuaian media boneka plastik untuk

materi teks prosedur kompleks sesuai dengan

tujuan instruksional atau bersifat pengajaran

2 Penggunaan media boneka plastik dapat

menambah variasi dalam penyajian materi

3 Penggunaan media boneka plastik dapat

mendorong motivasi belajar siswa

4 Daya tarik media boneka plastik

5 Keterpahaman penggunaan media boneka

plastik

6 Kreativitas media boneka plastik

7 Kepemahaman media boneka plastik dengan

materi yang diajar

8 Keautentikan media atau kepercayaan media

9 Kejelasan cara membuat boneka plastik

10 Penggunaan media boneka plastik dapat

memperlihatkan langkah-langkah membuat

boneka plastik secara langsung

11 Media boneka plastik sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran

12 Media boneka plastik sederhana dan lugas,

tidak rumit atau berbelit-belit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LAMPIRAN 5. INSTRUMEN KELAYAKAN MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

NO Butir Penilaian 1 2 3 4 5

1 Bahasa yang digunakan pada materi teks

prosedur kompleks mudah dipahami

2 Materi teks prosedur kompleks mudah

dipelajari oleh siswa

3 Petunjuk dalam materi teks prosedur

kompleks mudah dipelajari

4 Kalimat yang digunakan dalam teks prosedur

kompleks sesuai dengan pemahaman siswa

kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta

5 Langkah-langkah pada teks prosedur

kompleks mudah dipahami siswa

6 Materi teks prosedur kompleks menggunakan

kalimat yang sederhana, sehingga

mempermudah pemahaman siswa

7 Sistematika isi materi teks prosedur

kompleks disusun secara berurutan, sehingga

mempermudah pemahaman siswa

8 Teks prosedur kompleks dengan

menggunakan media boneka plastik sesuai

dengan KI dan KD yang harus dicapai siswa

9 Kesesuaian materi teks prosedur kompleks

dengan menggunakan boneka plastik sesuai

dengan taraf berfikir siswa

10 Materi teks prosedur kompleks menggunakan

EYD dengan bak dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 6. Pengukuran Kriteria Penilaian untuk Siswa

Jawaban Pertanyaan Nilai

Ya 1

Tidak 0

Tabel 7. Pengukuran Kriteria Penilaian untuk Ahli Materi dan Media

Jawaban Pertanyaan Skor

Kurang setuju Bobot 1

Kurang Bobot 2

Cukup Bobot 3

Baik Bobot 4

Sangat baik Bobot 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 8. Pengembangan dan Kelayakan Media dan Materi Boneka Plastik

dalam Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks

N

O

Variabel Aspek Indikator NO Item Sumbe

r Data

1 Media

boneka

plastik

(langkah-

langkah

cara

pembuatan

boneka)

a. Materi 1. kejelasan

materi

2. isi materi

1, 2, 4, 6,

10

3, 5, 7, 8,

9,

ahli

materi

b. kejelasan media

boneka

plastik(langkah

cara pembuatan

boneka plastik)

1. kejelasan

media

2. daya tarik

3. kreativitas

media

4. kepercayaan

media

1, 7, 9,

10

3, 4,

2, 5, 6,

8, 11, 12

ahli

media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

c. kepemahaman

materi dan

kemenarikan

media boneka

plastik(langkah-

langkah cara

pembuatan

boneka plastik)

1. kejelasan

materi

2. kejelasan

media

3. isi materi

dengan

menggunaka

n langkah-

langkah

membuat

boneka

plastik

7

1, 2, 3, 4,

6, 10, 11,

5

8, 9, 12

Peserta

didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 9. Kriteria Kualitas Media untuk Para Ahli

Kategori penilaian Interval nilai

Layak (smin + P) ≤ S ≤ smax

Tidak layak Smin ≤ S ≤ (smin + P – 1)

Widihastuti, 2007 : 126

Tabel 10. Interpretasi Kategori Penilaian Hasil Validasi Para Ahli

Ketegori penilaian Interpretasi

Layak Ahli media menyatakan bahwa

media boneka plastik layak untuk

proses pembelajaran

Tidak layak Ahli media menyatakan bahwa

media menyatakan tidak layak untuk

proses pembelajaran

Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelayakan Media

Boneka Plastik pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Teks Prosedur

Kompleks oleh Ahli Media

Pernyataan pendapat ahli Skor kualitas

Ahli 1 12 Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 12. Interpretasi Kategori Penilaian Hasil Validasi Para Ahli

Ketegori penilaian Interpretasi

Layak Ahli materi menyatakan bahwa

media boneka plastik layak untuk

proses pembelajaran

Tidak layak Ahli materi menyatakan bahwa

media menyatakan tidak layak untuk

proses pembelajaran

Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelayakan Media

Boneka Plastik pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Teks Prosedur

Kompleks oleh Ahli Materi

Pernyataan pendapat ahli Skor kualitas

Ahli 1 10 Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 14. Interval Kategori Penilaian Hasil Validitas Para Ahli

Kategori

penilaian

Interpretasi

Layak Ahli materi dan media menyatakan

bahwa media boneka plastik baik

digunakan untuk proses pembelajaran

bahasa Indonesia materi teks prosedur

kompleks

Tidak layak Ahli materi dan media menyatakan

bahwa media boneka plastik tidak baik

digunakan untuk pembelajaran bahasa

Indonesia materi teks prosedur kmpleks

Tabel 15. Pedoman Interpretasi Koefisien Alfa Cronbach

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1000 Sanagt kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tabel 16. Penentuan Patokan Skala Lima

Interval

persentase

tingkat

penguasaan

Nilai ubah skla

lima

0 – 4

Nilai ubah skla

lima

E – A

Keterangan

85% - 100%

75% - 84%

60%-74%

40%-59%

0%-39%

4

3

2

1

0

A

B

C

D

E

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LAMPIRAN 1. PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN

INSTRUMEN PENELITIAN

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

b. Hasil Observasi

c. Hasil Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Santa Maria Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Memahami struktur dan kaidah teks prosedur kompleks

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli(gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan soSial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan

menyajikan informasi lisan dan tulis melalui tes anekdot, laporan hasil

observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi.

2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk menceritakan hasil observasi.

3.1 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,

eksposisi, dan negosiasi, baik berupa lisan maupun tulisan.

4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,

prosedur kompleks, dan negosiasi baik lisan maupun tulisan.

C. Indikator

1. Siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia

dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot,

laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

2. Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin

dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan

langkah yang telah ditentukan.

3. Siswa mampu menginterpretasi teks prosedur kompleks.

4. Siswa mampu mengidentifikasi pembagian kalimat berdasarkan fungsi dalam

teks prosedur kompleks.

5. Siswa mampu menggunakan struktur teks dalam pembuatan teks prosedur

kompleks.

6. Siswa mampu mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks prosedur

kompleks.

7. Siswa mampu memetakan teks prosedur kompleks ke dalam bagian teks

prosedur kompleks.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan

keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana

komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan

dan tulis melalui teks prosedur kompleks

2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan langkah

yang telah ditentukan.

3. Siswa dapat menginterpretasi teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

4. Siswa dapat mengidentifikasi pembagian kalimat berdasarkan fungsi dalam

teks prosedur kompleks.

5. Siswa dapat menggunakan struktur teks dalam pembuatan teks prosedur

kompleks.

6. Siswa dapat mengidentifikasi ciri kebahasaan dalam teks prosedur kompleks.

7. Siswa dapat memetakan teks prosedur kompleks ke dalam bagian teks

prosedur kompleks.

E. Materi Pembelajaran

1. Teks bacaan cara membuat boneka dari kantong plastik kresek

2. Pembagian kalimat berdasarkan fungsi teks prosedur kompleks

3. Struktur dan kaidah teks prosedur kompleks (terlampir)

4. Ciri basa teks prosedur kompleks

5. Piranti kohesi (kata ganti sebagai pengacuan) teks prosedur kompleks

F. Metode Pembelajaran

1. Menggunakan pendekatan scientific

2. Menggunakan teknik diskusi, penugasan

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : teks “Cara Membuat Boneka Plastik”(plastik, lem castol,

gunting, tali rafia)

2. Alat/ bahan : LCD, Viewer, laptop, handout.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

3. Sumber belajar :

a. Kemendikbud.2013. Buku Guru Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan

Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

b. Kosasi, Engkos.2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA kelas X.

Jakarta: Erlangga

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan (10 menit)

1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait dengan materi

pembelajaran sebelumnya.

4. Guru menyampaikan informasi terkait dengan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

5. Guru menampilkan sebuah video yang berjudul “cara membuat boneka

plastik” untuk menarik minat siswa.

6. Guru memaparkan fungsi mempelajari teks prosedur kompleks yang

berjudul “Cara Membuat boneka plastik ” dan mengaitkannya dengan

konteks kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

b. Kegiatan Inti (70 menit)

1. Mengamati

a. Siswa membentuk kelompok kecil (2 orang).

b. Siswa mengamati guru yang sedang memberikan arahan bagaimana cara

membuat boneka plastik

c. Siswa memperhatikan pembagian struktur prosedur kompleks yang

terdiri atas tujuan, langkah-langkah, dan kaidah dengan teliti dan

bertanggung jawab.

2. Menanya

Siswa bertanya jawab, berdiskusi dan menganalisis karakteristik prosedur

kompleks dalam kelompok dengan saling menghargai pendapat teman dan

menggunakan bahasa yang santun.

3. Mencoba

Siswa membuat kesimpulan bersama dari konsep yang diperoleh

dikelompoknya.

4. Menalar

Siswa didalam kelompok menyampaikan informasi yang didapatkan atas

pemahaman masing- masing dan membagikan informasi tesebut kepada

rekan sekelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

5. Mengkomunikasikan

Perwakilan dari setiap kelompok menyampaikan keseluruhan konsep yang

telah didapatkan bersama rekan sekelompoknya dan membagikan

informasi tersebut kepada kelompok lain didepan kelas.

c. Penutup (10 menit)

1. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas proses pembelajaran.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran.

3. Guru memberikan arahan akan materi berikutnya.

4. Guru memberikan tugas menyusun teks laporan hasil observasi yang

bertemakan alam kepada masing-masing siswa

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

LEMBAR PENIAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL SISWA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Peserta didik :

Kelas / semester : X/1

Materi pokok : Teks Prsodeur kompleks

Tahun Pelajaran : 2014/2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

N

O

Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya semakin yakin dengan keberadaan

Tuhan setelah mempelajari ilmu

pengetahuan

2 Saya berdoa sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu kegiatan

3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala

karunia Tuhan

4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah

mengungkapkan pendapat di depan umum

5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan

apabila melihat kebesarannya

Jumlah

KETERANGAN:

SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

KD : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

N

O

Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya mencontek pada saat mengerjakan

ulangan

2 Saya menyalin karya orang lain tanpa

menyebutkan sumbernya pada saat

mengerjakan tugas

3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika

menemukan barang

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya

lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat

jawaban teman yang lain

Jumlah

KETERANGAN:

SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

KD : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakuka

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Aspek pengamatan 1 2 3 4

1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-

tugas dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang

dilakukan

3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti

4 Saya mau mengembalikan barang yang

dipinjam dari orang lain

5 Saya berani menerima maaf jika melakukan

kesalahan yang merugikan orang lain

Jumlah

KETERANGAN:

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP DISIPLIN

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tanggal :

NO Sikap yang diamati ya tidak

1 Saya masuk kelas tepat waktu

2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Saya memakai seagam sesuai tata tertib

4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan

5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang

ditetapkan

7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Saya membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP PERCAYA DIRI

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

NO Aspek pengamatan 1 2 3 4

1 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu

2 Saya berani mengambil keputusan secara cepat

dan bisa dipertanggungjawabkan

3 Saya tidak mudah putus asa

4 Saya berani menunjukan kemampuan yang

dimiliki depan orang banyak

5 Saya berani mencoba hal-hal baru

Jumlah

KETERANGAN:

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

b. Teknik non tes

i. Bentuk Instrumen dan Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

a. Bentuk Instrumen

- Skala sikap dan penilaian sikap

b. Instrumen

Materi (terlampir)

1. Pengertian Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks adalah teks yang menyajikan tata cara dan

langkah-langkah tentang membuat, menggunakan, atau melakukan sesuatu.

Menurut Engkos Kosasi (2013:131) teks prosedur kompleks menyerupai artukel.

Seperti halnya artikel pada umumnya, teks prosedur kompleks terbagi ke dalam

pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

Pendahuluan diisi dengan pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan

dikemukakan pada bagian pembahasan. Pendahuluan diisi dengan dua paragraf.

Pada bagian ini, mungkin pula dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu

sendiri.

Pembahasan diisi dengan petunjuk atau langkah-langkah pengerjaan sesuatu

yang disusun secara sistematis. Pada umumny, penyusunannya mengikuti urutan

waktu atau bersifat kronologis. Namun, penyusunan sub judul tidak mengikuuti

pola kronologis, melainkan urutan nya berdasarkan hal penting ke yang kurang

penting.

Terdapatempat kategori pembahasan pada isi suatu teks prosedur kompleks:

1) teks yang berisi cara-cara atau pengguanaan alat, benda, ataupun perangkat lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

yang sejenis. 2) teks yang berisi cara-cara melakukan suatu aktivitas. 3) teks yang

berisi kebiasaan-kebiasaan atau sifat-sifat tertentu. 4) penutup diisi dengan

kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa kesimpulan yakni terdiri atas dua

kalimat. Seolah-olah kalimat tersebut hanya berfungsi sebagai penanda bahwa

teks itu sudah selesai.

2. Teks prosedur kompleks ditata dengan struktur:

1. Tujuan

2. Langkah-langkah

Tujuan di sini adalah hasil akhir yang akan dicapai. Adapun langkah-langkah

adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai. Langkah-langkah itu

merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah urutannya. Langkah awal

menjadi penentu langkah-langkah berikutnya.

Kaidah Teks Prosedur Kompleks

Pada umumnya dalam suatu teks prosedur kompleks banyak dijumpai kalimat

perintah. Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah tersebut adalah

pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan,

atau larangan. seperti : bacalah, carilah, pakailah. Ciri kebahasaan yang

dipergunakan dalam teks prosedur kompleks adalah bahasa dengan

mempergunakan kaidah baku dan komunikatif.

3. Cara Membuat Boneka Plastik

Cara pembuatan boneka plastic pun tidaklah susah, Hanya memerlukan alat dan

bahan yang sangat sederhana:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Alat dan Bahan:n

1. Kantong kresek

2. Gunting

3. Lemcastol

4. Tali rapiah

5. Hiasan boneka seperti mata dan pita

Cara kerja

1. Sediakan lah alat dan bahan.

2. Kumpulkan lah sebanyak-banyaknya kantong kresek yang sudah tidak

terpakai lagi.

3. Usahakan lah agar warna kantong kresek sesuai warna yang ingin dibuat.

4. Setelah terkumpul, gunting lah satu persatu kantong kresek kemudian

gunting menjadi persegi panjang.

5. Setelah itu gabungkan semua kantong kresek yang telah digunting menjadi

sangat ramping itu kemudian ikat dengan tali rapiah. Bentuk menjadi

seperti bola.

6. Buat dua bola dengan 6 ukuran kecil sebagai telinga, tangan dan kaki. Satu

ukuran sedang sebagai kepala dan ukuran besar sebagai badannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

7. Satukan bagian tubuh yang telah dibentuk dari bola-bola kantong kresek

kemudian rekatkan menggunakan lem.

Ini merupakan langkah-langkah dalam teks prosedur kompleks dengan

membuat boneka dari kantong plastik kresek.

LEMBAR PENIAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL SISWA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Peserta didik :

Kelas / semester : X/1

Materi pokok : Teks Prsodeur kompleks

Tahun Pelajaran : 2014/2015

N

O

Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya semakin yakin dengan keberadaan

Tuhan setelah mempelajari ilmu

pengetahuan

2 Saya berdoa sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu kegiatan

3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala

karunia Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah

mengungkapkan pendapat di depan umum

5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan

apabila melihat kebesarannya

Jumlah

KETERANGAN:

SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

KD : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

N

O

Pernyataan TP K

D

SR SL

1 Saya mencontek pada saat mengerjakan

ulangan

2 Saya menyalin karya orang lain tanpa

menyebutkan sumbernya pada saat

mengerjakan tugas

3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika

menemukan barang

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya

lakukan

5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat

jawaban teman yang lain

Jumlah

KETERANGAN:

SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

KD : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakuka

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Aspek pengamatan 1 2 3 4

1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-

tugas dengan baik

2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang

dilakukan

3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti

4 Saya mau mengembalikan barang yang

dipinjam dari orang lain

5 Saya berani menerima maaf jika melakukan

kesalahan yang merugikan orang lain

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

KETERANGAN:

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP DISIPLIN

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Sikap yang diamati ya Tida

k

1 Saya masuk kelas tepat waktu

2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Saya memakai seagam sesuai tata tertib

4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang

ditetapkan

7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

8 Saya membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP PERCAYA DIRI

Nama peserta didik :

Kelas :

Materi pokok :

Tanggal :

NO Aspek pengamatan 1 2 3 4

1 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu

2 Saya berani mengambil keputusan secara cepat

dan bisa dipertanggungjawabkan

3 Saya tidak mudah putus asa

4 Saya berani menunjukan kemampuan yang

dimiliki depan orang banyak

5 Saya berani mencoba hal-hal baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Jumlah

KETERANGAN:

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 : sering, apabila serig melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kdang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

b. Teknik non tes

ii. Bentuk Instrumen dan Instrumen

a. Bentuk Instrumen

- Skala sikap dan penilaian sikap

b. Instrumen

Materi (terlampir)

4. Pengertian Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks adalah teks yang menyajikan tata cara dan

langkah-langkah tentang membuat, menggunakan, atau melakukan sesuatu.

Menurut Engkos Kosasi (2013:131) teks prosedur kompleks menyerupai artukel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Seperti halnya artikel pada umumnya, teks prosedur kompleks terbagi ke dalam

pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

Pendahuluan diisi dengan pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan

dikemukakan pada bagian pembahasan. Pendahuluan diisi dengan dua paragraf.

Pada bagian ini, mungkin pula dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu

sendiri.

Pembahasan diisi dengan petunjuk atau langkah-langkah pengerjaan sesuatu

yang disusun secara sistematis. Pada umumny, penyusunannya mengikuti urutan

waktu atau bersifat kronologis. Namun, penyusunan sub judul tidak mengikuuti

pola kronologis, melainkan urutan nya berdasarkan hal penting ke yang kurang

penting.

Terdapatempat kategori pembahasan pada isi suatu teks prosedur kompleks:

1) teks yang berisi cara-cara atau pengguanaan alat, benda, ataupun perangkat lain

yang sejenis. 2) teks yang berisi cara-cara melakukan suatu aktivitas. 3) teks yang

berisi kebiasaan-kebiasaan atau sifat-sifat tertentu. 4) penutup diisi dengan

kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa kesimpulan yakni terdiri atas dua

kalimat. Seolah-olah kalimat tersebut hanya berfungsi sebagai penanda bahwa

teks itu sudah selesai.

5. Teks prosedur kompleks ditata dengan struktur:

3. Tujuan

4. Langkah-langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Tujuan di sini adalah hasil akhir yang akan dicapai. Adapun langkah-langkah

adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai. Langkah-langkah itu

merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah urutannya. Langkah awal

menjadi penentu langkah-langkah berikutnya.

Kaidah Teks Prosedur Kompleks

Pada umumnya dalam suatu teks prosedur kompleks banyak dijumpai kalimat

perintah. Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah tersebut adalah

pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan,

atau larangan. seperti : bacalah, carilah, pakailah. Ciri kebahasaan yang

dipergunakan dalam teks prosedur kompleks adalah bahasa dengan

mempergunakan kaidah baku dan komunikatif.

6. Cara Membuat Boneka Plastik

Cara pembuatan boneka plastic pun tidaklah susah, Hanya memerlukan alat dan

bahan yang sangat sederhana:

Alat dan Bahan:

1. Kantong kresek

2. Gunting

3. Lemcastol

4. Tali rapiah

5. Hiasan boneka seperti mata dan pita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Cara kerja

1. Sediakan lah alat dan bahan.

2. Kumpulkan lah sebanyak-banyaknya kantong kresek yang sudah tidak

terpakai lagi.

3. Usahakan lah agar warna kantong kresek sesuai warna yang ingin dibuat.

4. Setelah terkumpul, gunting lah satu persatu kantong kresek kemudian

gunting menjadi persegi panjang.

5. Setelah itu gabungkan semua kantong kresek yang telah digunting menjadi

sangat ramping itu kemudian ikat dengan tali rapiah. Bentuk menjadi

seperti bola.

6. Buat dua bola dengan 6 ukuran kecil sebagai telinga, tangan dan kaki. Satu

ukuran sedang sebagai kepala dan ukuran besar sebagai badannya.

7. Satukan bagian tubuh yang telah dibentuk dari bola-bola kantong kresek

kemudian rekatkan menggunakan lem.

Ini merupakan langkah-langkah dalam teks prosedur kompleks dengan membuat

boneka dari kantong plastik kresek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

HASIL OBSERVASI

ANALISIS KEBUTUHAN PELAKSANAAN PEMBEAJARAN

BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

PADA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

A. Tujuan Observasi

Untuk mengetahui hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran bahasa

indonesia materi teks prosedur kompleks, sehingga dapat diketahui

permasaahan dan perhatian penggunaan media yang akan dijadikan untuk

kemajuan pembelajaran bahasa Indonesia.

B. Pertanyaan Observasi dilaksanakan:

Hari/Tanggal : Senin, 8 September 2014

Tempat : Ruang kelas XA, XB, XC, XD, dan XE

C. Hasil Observasi

Aspek yang diamati Deskriptif hasil observasi

1.penggunaan media

pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan, media

pembelajaran yang digunakan guru pada mata

pelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur

kompleks di kelas X SMA Santa Maria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Yogyakarta, yaitu: satu papan tulis, dan contoh

teks yang sudah ada di buku panduan.

2. Penggunaan

metode

Pada saat pembelajaran bahasa Indonesia materi

teks prosedur kompleks banyak menggunakan

metode ceramah yang merupakan bagian

penting dalam menjelaskan.

3.Sikap siswa Pada pembelajaran bahasa Indonesia materi

teks prosedur kompleks banyak siswa yang

pasif, karena media yang digunakan tidak

menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

HASIL WAWANCARA

ANALISIS KEBUTUHAN PELAKSANAAN PEMBEAJARAN

BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

PADA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

A. Tujuan Wawancara:

Untuk mengetahui keadaan lapangan, yaitu apakah produk media yang

akan dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan SMA Santa Maria,

sehingga media diterima atau tidak oleh objek.

B. Subjek Wawancara

Kepala Sekolah, Guru Bidang studi bahasa Indonesia dan beberapa siswa

Hari/Tanggal : Senin, 15 September 2014

Tempat : ruang kepala sekolah dan ruang kelas

Hasil wawancara secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:

Siswa

1. Pertanyaan : Metode apa yang digunakan guru anda saat pembelajaran

bahasa indonesia materi teks prosedur kompleks?

Jawaban : kebanyakan menggunakan metode ceramah, untuk

menjelasan teks prosedur kompleks.

2. Pertanyaan : Media apa yang digunakan guru pada mata pelajaran

bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Jawaban : Media yang digunakan guru yaitu papan tulis dan contoh

media yang ada di dalam buku panduan, sehingga siswa kurang tertarik

dan pasif dalam pembelajaran tersebut.

3. Pertanyaan : Apakah media yang digunakan guru sudah mampu

membantu anda dalam pembeajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur

kompleks?

Jawaban : Tidak, karena media yang digunakan terbatas dan kurang

jelas dalam pemahaman siswa.

4. Pertanyaan : Kendala apa yang anda alami dalam pembelajaran bahasa

Indonesia materi teks prosedur kompleks?

Jawaban : Belum ada yang tampilannya secara konkrit dan dapat

diamati siswa.

Guru

Nama Guru : Agustina Galuh Eka Noviyanti, S.Pd

Pekerjaan : Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA

Santa Maria Yogyakarta

1. Pertanyaan :Metode apa yang digunakan guru pada saat pembelajaran

bahasa Indonesia materi teks prosedur kompleks?

Jawaban : Ibu menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan

materi.

2. Pertanyaan : Media apa yang digunakan Ibu pada mata pelajaran

bahasa Indonesia Materi teks prosedur kompleks?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Jawaban : Media yang digunakan papan tulis dan buku panduan

bahasa Indonesia yang berisi contoh teks prosedur kompleks.

3. Pertanyaan : Apakah media yang Ibu gunakan dapat diamati secara

luas?

Jawaban : Belum, karena contoh yang ada di dalam buku yang

digunakan Ibu tidak dapat dilihat secara langsung pada proses

pembuatannya berdasarkan langkah-langkah.

4. Pertanyaan : Apakah media yang digunakan Ibu sudah mampu

membantu siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi Teks

prosedur kompleks?

Jawaban : Belum, karena media yang terbatas dan kurang jelas

dalam pemahaman siswa, sehingga siswa kadang merasa kesulitan.

5. Pertanyaan : Kendala apa yang Ibu alami dalam pembelajaran bahasa

Indonesia matri teks prosedur kompleks?

Jawaban : Belum ada media yang ditampilkan secara konkrit dan

dapat diamati oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Kepala Sekolah

Nama : Sr. M. Ancilla OSF, S.Pd.,M.M

Pekerjaan : Sepala Sekolah

1. Pertanyaan : Apakah suster mendukung adanya cara pembuatan boneka

plastik dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi teks prosedur

kompleks?

Jawaban : Iya, tentu saya sangat mendukung cara pembuatan boneka

plastik tersebut.

2. Pertanyaan : Apakah media yang digunakan guru bidang studi sudah

mendukung dalam menyampaikan materi teks Prosedur kompleks?

Jawaban : Sebagian besar sudah ada yang mendukung, akan tetapi

bila media yang digunakan guru lebih kreatif lagi itu akan membuat siswa

lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran tersebut.

3. Pertanyaan : Apakah media boneka plastik membawa membawa

dampak positif bagi siswa SMA Santa Maria?

Jawaban : Ya tentu saja. Selain dapat memanfaatkan sampah plastik

kresek (ramah lingkungan), kantong plastik kresek juga dapat menambah

wawasan bagi siswa untuk lebih kreatif lagi tidak hanya murid akan tetapi

mungkin guru SMA Santa Maria akan menggunakan media sederhana

yang dapat ditemukan disekitar dengan memanfaatkan barang bekas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LAMPIRAN 2

VALIDASI DAN RELIABILITAS AHLI MEDIA

VALIDASI DAN RELIABILITAS AHLI MATERI

KUESIONER UNTUK SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LAMPIRAN 3

PRODUK YANG DIHASILKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LANGKAH-LANGKAH CARA MEMBUAT BONEKA PLASTIK

1. Gunting satu persatu platik menjadi persegi panjang

2. Gabungkan semua kantong plastik yang sudah di gunting menjadi sangat

ramping kemudian ikat dengan menggunakan tali rapia. Bentuk menjadi

seperti bola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

3. Buat bola dengan enam ukuran kecil sebagai telinga, tangan dan kaki. Satu

ukuran sedang sebagai kepala dan satu ukuran besar sebagai badan.

4. Satukan bagian bola plastik tersebut dengan menggunakan lem castol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN

a. Perhitungan Kelayakan Para Ahli Media

b. Perhitungan kelayakan Para Ahli Materi

c. Perhitungan Angket untuk Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PERHITUNGAN KELAYAKAN MATERI

Soal : jumlah soal x jumlah skor = 10 x 1 = 10

Skor minimum (smin) : skor terendah x jumlah soal = 0 x 10 = 0

Skor maksimum (smax) : skor tertinggi x jumlah soal = 10 x 0 = 10

Jumlah kelas : 5

Panjang kelas interval (p) = smak - smin =

kelas Kategori

penilaian

Interval nilai Interval nilai

1 Layak (smin+p)≤s≤smax 2≤s≤10

2 Tidak layak smin≤s≤(smin+p-1) 0≤s≤1

Presentasi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PERHITUNGAN KELAYAKAN MEDIA

Soal : jumlah soal x jumlah skor = 12 x 1 = 12

Skor minimum (smin) : skor terendah x jumlah soal = 0 x 12 = 0

Skor maksimum (smax) : skor tertinggi x jumlah soal = 12 x 0 = 12

Jumlah kelas : 5

Panjang kelas interval (p) = smak - smin =

kelas Kategori

penilaian

Interval nilai Interval nilai

1 Layak (smin+p)≤s≤smax 2≤s≤12

2 Tidak layak smin≤s≤(smin+p-1) 0≤s≤4

Presentasi hasil

Dibulatkan jadi 77 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PERHITUNGAN KELAYAKAN SISWA

Soal : jumlah soal x jumlah skor = 12 x 1 = 12

Skor minimum (smin) : skor terendah x jumlah soal = 0 x 12 = 0

Skor maksimum (smax) : skor tertinggi x jumlah soal = 12 x 0 = 12

Jumlah kelas : 2

Panjang kelas interval (p) = smak - smin =

kelas Kategori

penilaian

Interval nilai Interval nilai

1 Layak (smin+p)≤s≤smax 2≤s≤12

2 Tidak layak smin≤s≤(smin+p-1) 0≤s≤5

Presentasi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

LAMPIRAN 5 SURAT IJIN

a. SURAT IJIN PENELITIAN DI SEKOLAH

b. SURAT IJIN PERNYATAAN AHLI MATERI

c. SURAT IJIN PERNYATAAN AHLI MEDIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA PLASTIK … MEDIA BONEKA PLASTIK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA KELAS X DI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI