Upload
jamz-jamiel
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 1/21
PENGEN LI N KU LIT S
Oleh: Susilo Dwi Atmoko, MT
Pendahuluan
(Pertemuan ke‐1)
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 2/21
Nama mata kuliah : PENGENDALIAN KUALITAS
Bobot : 3 SKS
Status mata kuliah : Wajib
Fakultas/Jurusan : FTMIPA / Teknik Industri
Jumlah pertemuan : 16 Kali (7 Pertemuan – UTS – 7 Pertemuan – UAS)
Silabus
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 3/21
• Dr. C. Rudy Prihantoro, M.Pd, Konsep Pengendalian Mutu, Rosda, Bandung, 2012.
• Eugene L. Grant, Pengendalian Mutu Statistis (Jilid I & II), Erlangga, Jakarta, 1988.
• Drs. M.N. Nasution, M.Sc., Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia, Jakarta,
2001.
• Dr. Vincent Gaspersz, D.Sc., CFPIM, CIQA, Total Quality Management, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
• Dr. Vincent Gaspersz, D.Sc., CFPIM, CIQA, Statistical Process Control: Penerapan
Teknik‐
teknik Statistikal dalam Manajemen Bisnis Total, Gramedia Pustaka Utama,Jakarta, 1997.
Referensi
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 4/21
• UTS = 30%
• UAS
= 50%
• TUGAS = 20%
Sistem Penilaian
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 5/21
Complexity
No of SKU’s
Volume / SKU’s
Competition
•No.of Competitors•Quality
•Innovation
Price
Supplier /Materials cost
Cost / Price
Tantangan dalam Manufaktur
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 6/21
• Konsumen saat ini lebih menuntut dibandingkan di masa lalu.
• Jika tidak senang dengan KUALITAS yang
diberikan,
mereka akan berganti merk/produk.
• Ini menyiratkan perlunya bagi kita untuk meningkatkan kualitas produk sepanjang waktu.
Consumer Demands
Konsumen menjadi lebih dan lebih menuntut serta kritis mengenai KUALITAS
produk terutama jika harga meningkat.
How consumers
demands
are
changing:
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 7/21
KUALITAS…?
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 8/21
Definisi Kualitas
Berbagai definisi kualitas menurut para pakar / pemegang otoritas:
Pakar / Otoritas Definisi
1. Joseph
M.
Juran (1993) Kecocokan penggunaan produk (fitness
for
use) untuk memenuhi kebutuhan &
kepuasan pelanggan.
2. Philip B. Crosby (1979) Conformance to requirement , yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau
distandarkan.
3. W. Edwards Deming (1982) Kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
4. A.
V.
Feigenbaum (1986) Kepuasan pelanggan sepenuhnya (full
customer
satisfaction).
5. Garvin (1988) Suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia / tenaga kerja,
proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan atau konsumen.
6. Taguchi (1986) Kerugian yang dialami masyarakat / konsumen.
7. ISO
9000 Derajat atau tingkat karakteristik yang
melekat pada produk yang
mencukupi
persyaratan atau keinginan.
8. ISO 8402 Totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 9/21
Dimensi Kualitas
Dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk
(umumnya produk manufaktur) menurut Garvin (1987) adalah sebagai berikut:
1. Performa (performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin
membeli suatu produk.
2. Feature merupakan aspek kedua dari performa yang menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan‐pilihan dan pengembangannya.
3. Keandalan (reliability) berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi
secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.
4. Konformitas (conformance) berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 10/21
Dimensi Kualitas
5. Daya tahan (durability) merupakan ukuran masa suatu produk.
6. Kemampuan pelayanan (service ability) merupakan karakteristik yang berkaitandengan kecepatan / kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam
perbaikan.
7. Estetika (aesthetics) merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat
subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi atau pilihan individual.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) bersifat subyektif, berkaitan dengan
perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri,
dsb.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 11/21
Dimensi Kualitas
Berry & Parasuraman (1985:41) mengidentifikasi kelompok karakteristik yang
digunakan para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa:
1. Bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana
komunikasi.
2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera dan memuaskan.3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya
yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu‐raguan.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan memahami kebutuhan para pelanggan.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 12/21
Perspektif Kualitas
Garvin (dalam Lovelock, 1994: 98‐99; Ross, 1993: 97‐98) mengidentifikasi adanya lima
alternative perspektif kualitas yang biasa digunakan:
1. Transcendental approach. Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan atau diketahui,
tetapi sulit dioperasionalkan.
2. Product ‐based approach. Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau
atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
3. User ‐based approach. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung
pada orang yang menggunakannya dan produk yang paling memuaskan preferensi
seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
4. Manufacturing‐based approach. Perspektif ini bersifat supply‐based dan terutama
memperhatikan praktik‐praktik perekayasaan dan manufacturing, serta mendefinisikan
kualitas sama dengan persyaratannya (conformance to requirement).
5. Value‐based approach. Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 13/21
Definisi Pengendalian Mutu
• Pengendalian mutu / kualitas adalah suatu sistem kendali yang efektif untuk
mengkoordinasikan usaha‐usaha penjagaan kualitas, dan perbaikan mutu dari kelompok‐
kelompok dalam organisasi produksi (pelayanan), sehingga diperoleh suatu sistem produksi
(pelayanan) yang ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen;
atau
• Pengendalian mutu / kualitas adalah teknik & kegiatan untuk mencapai, memperpanjang,
dan memperbaiki mutu produk atau pelayanan. Teknik & kegiatan yang tercakup diantaranya
sebagai berikut:
• “Spesifikasi” apa yang diperlukan.
• “Rancangan” produk atau pelayanan yang memenuhi spesifikasi.
• “Produksi atau instalasi” yang sesuai dengan spesifikasi.
• “Pemeriksaan” untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi.
• “Tinjauan pemakaian” untuk menginformasikan bila diperlukan perbaikan spesifikasi.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 14/21
Tujuan Pengendalian Mutu
• Agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan,
sehingga dapat memuaskan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
• Kesalahan‐kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindarkan sehingga akan
menghemat pemakaian bahan baku dan sumber daya lainnya, serta produk‐produk
yang cacat atau rusak dapat dikurangi.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 15/21
INPUTBahan
baku
Bahan setengah jadi
Komponen‐komponen
Dll.
PROSES
PRODUKSI OUTPUTY = karakteristik
kualitas
Pengukuran
Evaluasi
Pengendalian
Input Tidak Terkontrol
Input Terkontrol
X1, X2, …, Xp
Z1, Z2,
…,
Zp
Diagram Hubungan Input
‐ Output
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 16/21
Pengendalian
Proses
Metode‐metode
Statistikal
Tenaga kerja
Modal
MaterialEnergi
Peralatan
Informasi
Manajerial
PROSES
TRANSFORMASI
NILAI
TAMBAH
PRODUK
(Barang
dan atau
Jasa)
PELANGGAN
Identifikasi
Perubahan
Kebutuhan dan
Ekspektasi
Pelanggan
Umpan Balik untuk
Pengendalian Kebutuhan dan
Ekspektasi Pelanggan
INPUT PROSES OUTPUT
Model Sistem Pengendalian Proses
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 17/21
Proses Perencanaan &
Pengendalian Mutu
Langkah‐langkah:
a. Menetapkan bagian dari jalur sistem produksi yang dilakukan pemeriksaan, yaitu:
1. Pada tempat bahan mentah pertama kali datang.
2. Pada waktu proses sedang berjalan.
3. Pada saat produk selesai menjadi barang jadi.
b. Memutuskan apa jenis pengukuran nilai yang digunakan berdasarkan:
1. Pengukuran variabel atau skala pengukuran.
2. Pengukuran atribut yang menggunakan skala yang dihitung berdasarkan kondisi,
seperti baik atau buruk, panas atau dingin.
3. Memutuskan berapa jumlah produk yang harus diperiksa.
4. Memutuskan siapa yang berwenang melakukan inspeksi.
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 18/21
Sejarah / Evolusi Kualitas
1990
1980
1970
1960
1950
1940
1930
TQM
American Quality Movement
CROSBY
Cost of Quality (Zero Defects Systems)
JURAN adds
Customer Focus
Penekanan pada Quality
PD II
SHEWHART SQC
ISHIKAWA
QC
Massive
Statistical
Training
DEMING
Diundang oleh Mc Arthur
untuk memberikan
kuliah (JUSE)
USAJEPANG
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 19/21
Sejarah / Evolusi Kualitas
Tahap Gerakan Kualitas
Karakteristik 1. Inspeksi (1800
‐an) 2.
SQC (1930
‐an) 3.
QA (1950
‐an) 4.
TQM
(1980
‐an)
Perhatian utama Deteksi Pengendalian Koordinasi Pengaruh strategi
Pandangan kualitas Suatu masalah untuk
dipecahkan
Suatu masalah untuk
dipecahkan
Suatu masalah untuk
dipecahkan, tetapi
diatasi secara proaktif
Peluang kompetitif
Penekanan Keseragaman produk Keseragaman produk
dengan pengurangan
inspeksi
Jaringan produksi
keseluruhan
Kebutuhan pasar dan
konsumen
Metode Penaksiran & pengukuran Alat & teknik statistik Program & sistem Perencanaan strategic
Peranan Inspeksi, sortir,
perhitungan.
Penyelesaian masalah &
penerapan metode
statistik
Pengukuran,
perencanaan &
perancangan program
kualitas
Penetapan tujuam,
pendidikan, pelatihan
dan perancangan
program,
Tanggung jawab Dept.Inspeksi Dept.Manufaktur &
Engineering
Semua Departemen Setiap orang dalam
organisasi & leadership
Orientasi pendekatan Kualitas “Inspect In” Kualitas “Control In” Kualitas “Build In” Kualitas “Manage In”
Empat era kualitas menurut Garvin (1994):
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 20/21
Pandangan Tradisional & Modern
tentang Kualitas
Pandangan Tradisional Pandangan Modern
Memandang kualitas sebagai isu teknis Memandang kualitas sebagai isu bisnis
Usaha perbaikan kualitas dikoordinasikan oleh manajer kualitas Usaha perbaikan kualitas dikoordinasikan oleh manajemen puncak
Memfokuskan kualitas pada fungsi atau departemen produksi Kualitas mencakup semua fungsi atau deparmen dalam organisasi
Produktivitas dan kualitas merupakan sasaran yang bertentangan Produktivitas dan kualitas merupakan sasaran yang bersesuaian, karena hasil‐
hasil produktivitas dicapai melalui peningkatan / perbaikan kualitas
Kualitas didefinisikan sebagai konformansi terhadap spesifikasi. Kualitas secara tepat didefinisikan sebagai persyaratan untuk memuaskan
kebutuhan pengguna produk / pelanggan.
Kualitas diukur melalui derajat nonkonformansi, menggunakan ukuran‐ukuran
kualitas internal
Kualitas diukur melaui perbaikan proses / produk dan kepuasan pengguna
produk atau pelanggan secara terus menerus, dengan menggunakan ukuran
kualitas berdasarkan pelanggan.
Kualitas dicapai melalui inspeksi secara intensif terhadap produk Kualitas ditentukan melalui desain produk dan dicapai melalui teknik
pengendalian yang efektif, serta memberikan kepuasan selama masa pakai
produk.
Beberapa kerusakan atau cacat diijinkan, jika produk telah memenuhi standar
kualitas minimum
Cacat atau kerusakan dicegah sejak awal melalui teknik pengendalian proses
yang efektif.
Kualitas adalah fungsi terpisah dan berfokus pada evaluasi produksi. Kualitas adalah bagian dari setiap fungsi dalam semua tahap dari siklus hidup
produk.
Pekerja dipermalukan apabila menghasilkan kualitas yang jelek Manajemen bertanggung jawab untuk kualitas
Hubungan dengan pemasok bersifat jangka pendek dan berorientasi pada
biaya
Hubungan dengan pemasok bersifat jangka panjang dan berorientasi pada
kualitas
8/18/2019 Pengendalian Kualitas_PT1_Unindra_SDA.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/pengendalian-kualitaspt1unindrasdapdf 21/21
Sejarah Perkembangan TQM
Tahun Kejadian Bersejarah
1911 Frederick W. Taylor mempublikasikan bukunya The Principles of Scientific Management, yang melahirkan berbagai teknik, seperti studi waktu dan gerak.
1931 Walter
A.
Shewhart dari Bell
Labratories memperkenalkan statistical
quality
control
dalam bukunya Economic
Control
of
Quality
of
Manufactured
Products.
1940 W. Edwards Deming membantu U.S Bureau of Census dalam menerapkan teknik‐teknik sampling statistik.
1941 W. Edwards Deming mengajarkan teknik‐teknik pengendalian kualitas di U.S. War Department
1950 W. Edward Deming mengajarkan mata kuliah mengenai kualitas kepada para ilmuwan, insinyur, dan eksekutif perusahaan Jepang.
1951 Joseph M. Juran mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality Control Handbook.
1961 Martin Company (kemudian bernama Martin‐Marietta) membangun rudal Pershing yang memiliki tingkat kerusakan nol.
1970 Philip Crosby memperkenalkan konsep zero defects.
1979 Philip Crosby mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality is Free.
1980 Siaran dokumentasi TV If Japan Can …….. Why Can’t we? Memberi pengakuan kepada W. Edwards Deming di USA
1981 Ford Motor Company mengundang W. Edwards Dening untuk berbicara dihadapan eksekutif puncaknya.
1982 W. Edwards Deming menerbitkan buku berjudul Quality, Productivity, and Competitive Position.
1984 Philip B.
Crosby
menerbitkan buku berjudul Quality
without
Tears: The
Art
of
Hassle
‐Free
Management.
1987 Kongres Amerika Serikat menetapkan Malcolm Baldrige National Quality Award.
1988 Secretary of Defence Frank Carlucci memerintahkan US Department of Defence untuk mengadopsi total quality.
1989 Florida Power and Light berhasil menjadi perusahaan non‐Jepang pertama yang berhasil memenangkan Deming Prize.
1993 Total quality approach diajarkan di universitas‐universitas di Amerika Serikat
Beberapa kejadian penting dalam gerakan kualitas di Amerika Serikat