Upload
nawwara-bondeng
View
254
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
1/51
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Mikrobiologi adalah Telaah mengenai organisme hidup
berukuran mikroskopis yang meliputi: virus, bakteri, archaea,
protozoa, algae, dan fungi. Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang
berukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi
masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi, karena teknik yang sama
(isolasi, sterilisasi, penumbuhan pada media artifisial) digunakan
untuk mempelajarinya. Mikroba adalah Organisme yang sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makroorganisme. Sel
makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi
bagian dari struktur multiseluler yang membentuk jaringan, organ dan
sistem organ. Sementara itu, mikroorganisme dapat hidup mandiri,
dapat menghasilkan energi sendiri dan bereproduksi secara
independen tanpa bantuan sel lain.
Mikroorganisme tidak secara instan dapat terbunuh ketika
diberi agen letal; namun penurunan populasi sedikit konstan dengan
interval konstan (kematian eksponensial). Mikroorganisme biasanya
benar-benar mati ketika mereka tidak dapat tumbuh pada kondisi yangsecara normal biasanya mendukung pertumbuhan dan reproduksi.
Mikroorganisme biasanya benar-benar mati ketika mereka tidak dapat
tumbuh pada kondisi yang secara normal biasanya mendukung
pertumbuhan dan reproduksi
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat di tarik rumusan
masalah,bagaimana cara pengendalian Mikroba secara kimiawi.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
2/51
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan Makalah adalah Mengetahui Cara
Pengendalian Mikroba secara Kimiawi
BAB II. KAJIAN TEORI
STERILISASI-pemusnahan atau penyingkiran semua organisme
hidup dari benda atau dari partikel lingkungannya
DISINFEKSI-pembasmian, penghambatan, atau penyingkiran
mikroorganisme patogen (biasanya pada benda-benda mati)
SANITASI-pengurangan populasi bakteri hingga tingkat aman sesuai
dengan standar umum kesehatan
ANTISEPSIS-pencegahan dari infeksi jaringan hidup oleh
mikroorganisme
Agen antimikroba termasuk dalam satu dari dua kategori besar yang
ditunjukkan dengan akhiran indikasi pengaruh
1.
-CIDE akhiran mengindikasikan bahwa agen akan membunuh
semacam organisme yang tertulis didepannya (misalnya , viricide,
fungicide)
2. -STATIC akhiran mengindikasikan bahwa agen akan mencegah
pertumbuhan tipe organisme yang tertulis didepannya (misalnya,
bacteriostatic, fungistatic)
KONDISI YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN AKTIVITAS
AGEN ANTIMIKROBA
1. Ukuran Populasi size-populasi besar memerlukan waktu yang lama
untuk membunuhnya dibandingkan dengan populasi kecil
2. Populasi terdiri dari spesies atau sel berbeda dengan fase pertumbuhan
yang berbeda pula (seperti, endospora vs sel vegetatif atau sel muda
vd sel tua) perbedaan ditandai dengan sensitivitas mereka pada
bermacam-macam agen
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
3/51
3. Konsentrasi atau intensitas antimikroba-konsentrasi atau intensitas
lebih tinggi biasanya lebih efisien, namun hubungannya tidak linier4. Lama waktu pemaparan-semakin lama pemaparan, memperbanyak
jumlah organisme yang terbunuh
5. Temperatur-temperatur lebih tinggi biasanya (namun tidak selalu)
meningkatkan efektivitas pembunuhan
6. Lingkungan sekitarnya-faktor lingkungan, seperti pH, viskositas, dan
konsentrsi bahan organik dapat sangat mempengaruhi efektivitas
partikel egen antimikroba
BAB III. METODE PENGUMPULAN DATA
A. Pendekatan Teoritis
Upaya perolehan data dari penelitian ini dilakukan dengan
tinjauan antara lain:
Bukubuku referensi
Perpustakaan
Internet
B. Desain Penelitian
Untuk melakukan kegiatan penelitian ini dilaksanakan 3 tahap,
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.
1. Tahap persiapan
Memilih informasi yang dibutuhkan
2. Tahap pelaksanaanMencari datadata dari buku referensi
Mencari datadata dari internet
3. Tahap pengolahan data
Mengevaluasi data yang diperoleh
Membahas dan mengkaji seluruh data
Menyaji data dalam bentuk makalah
C. Teknik pengumpulan Data
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
4/51
Untuk mendapatkan dan pengolahan data dalam penulisan ini
digunakan metode deduksi.
BAB IV. PEMBAHASAN
Pengendalian Mikroorganisme- Secara kimiadesinfeksi- Secara fisiksterilisasi
Sterilisasi dan DisinfeksiPengawasan terhadap mikroorganisme penyebab penyakit.
Pengawasan dalam batas usaha pemilihan yang tepat dalam rangkamenghilangkan pencemaran/ kontaminanBahan dan cara:tergantung * efektivitas ( efek yang dikehendaki )
* tujuan yang dicapaikonsep antiseptic tidak ada yang idealragam banyak, barusyarat :
- dapat terjadi kontak pada seluruh permukaan alat atau bahan/ benda- bersifat germisid
- lama kontak harus tepat- pengenceran harus tepat
- pelarut untuk spora biasanya volatile sehingga keadaan ruangandiperhatikan
- seringkali merusak tangan, perlu perawatan lainnya, contohnyadengan hand lotionDesinfektan dan Antisepik Kimia
ALKOHOL
Isopropil alcohol 70-90%- termurah, sangat efektif- ditambah I daya lebih kuat- bukan untuk sporaditambah formaldehid (terlalu toksik)- mendenaturasi proteindehidrasi- melarutkan lemak- Dikenal 3 jenis : methanol, etanol dan isopropilalkohol( daya
bakteriosidnya paling kuat)- Dalam praktek 70-80% dalam air, 90% dan
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
5/51
- membunuh sel hidup mengoksidasi protein - membrane- enzim
- yodium, ditambah air/ ditambah alcoholsangat
antiseptickulit sebelum pembedahanefektif untuk protozoaamuba disenteri
- klorin, deodorant dan PAM- diinaktifkan oleh logam dan bahan-bahan organic- digunakan untuk ruangan, permukaan2 dan alat2 non bedah- contoh yang sering digunakan halazon disinfeksi 30 menit untuk
Salmonella typhi FENOL
- dikenalkan oleh Listergermisid ruangan bedah menurunkantegangan permukaan (membran sel )
- digunakan sebagai standar pembanding untuk menentukan aktifitasdesinfektanKresol bau khas : korosif terhadap jaringan, tidak efektif thd sporaHalogenlebih efektif (heksaklorofen)
PEROKSIDA
- H2O2 antiseptik efektif non toksik- Tidak stabil, dipanaskan2H2O +O2
- 0,3-6% disinfektan
- 6-25% sterilisasi- H2O2 10% virusid dan sporosid DETERGEN
- ada dua macam : ionic yang -, lemah bakterisidnya+, kuat bakterisidnya
nonionicbukan disinfektanpro pertumbuhan kuman
ZAT WARNA
- Bakteriostatik
- Contoh: acrydin, rosalinAcrydin mampu bereaksi dengan DNA
- Ungu kristal gram + dihambat = penisilinpenghambatandinding sel
kandidiosisvaginitis (trichomonas) LOGAM BERAT
- zat antimikrobamempresipitasikan protein- Hg, Ag, As, Zn, Cu daya oligodinamik
Hg HgCl2 ;
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
6/51
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
7/51
Sterilisasi: proses destruksi terhadap semua bentuk kehidupan
mikroorganisme termasuk sporanya. Metode yang sering digunakanadalah metode pemanasan
Desinfeksi: Proses destruksi mikroorganisme bentuk vegetatif.Metode
yang digunakan Dengan bahan kimia desinfektan dilakukan pada
benda mati
Antisepsis Adalah proses desinfeksi yang dilakukan terhadap
permukaan jaringan hidup.Bahan yang digunakan : antiseptic
Degerming adalahMekanisme penghilangan mikroorganisme yanglebih merupakan proses mekanisme daripada proses mematikan
mikroorganisme
Sanitasi adalahProses menurunkan jumlah mikroorganisme pada
alat-alat makanan dan minuman sehingga aman untuk
masyarakatbertujuan untuk meminimalkan penularan
penyakit.Metode yang dilakukan dg pencucian suhu tinggi dan
desinfeksi
Sepsis, (yunani : pembusukan ).Bebas dari kontaminasi yang
signifikan. Untuk tindakan pembedahanmeminimalkan kontaminasi
yg berasal dari instrument, personal Rumkit dan penderita
Mekanisme pengendalian Mikroorganisme
Pengendalian (fisik, kimia atau kemoterapeutik) berpengaruh
terhadap mekanisme dan tindakan .
Ada empat macam mekanisme :
1. Merusak membrane dan dinding sel
Bahan kimia yang terkonsentrasi pada permukaan membrane
seldapat mengubah sifat fisik maupun chemis dari membrane sel mo,
karena akan mencegah terjadinya fungsi normal dan mengakibatkan
lisisnya mo
Ex: lisozimdinding sel dirusak
Penisilin mencegah sintesis dinding sel
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
8/51
2. Denaturasi protein
Rusaknya struktur tertier dari protein
Sifat fungsional protein bentuk tiga dimensinya,
dimana bentuk2 ini dipertahankan oleh ikatan-ikatan
kimia, ikatan kovalen disulfide dan ikatan non kovalen
(ionic,hidrofobik dan hydrogen)
3. Merusak asam nukleat
Rusaknya asam nukleat( DNA/RNA) menyebabkan kematian
sel sel tidak mampu mengadakan replikasi maupun sintesis enzim
Ex : Radiasi uv crosslingking diantara pirimidin dalam rantai
polinukleotida pirimidin dimmers
Radiasi pengion pecah rantai nukleotida
Alklylating agent gugus alkyl dari bahan kimiawi
bereaksi secasra kovalen dengan basa purin dan pirimidin
4. Merusak gugus sulfihidril bebas
oksidatormengganggu metabolisme sel mo dengancara mengoksidasi gugus sulfihidrilikatan disulfide
Kematian mikroorganisme
Faktor - faktor yang mempengaruhi
Jumlah mikroorganisme
Makin banyak jumlah mikroorganisme, makin lama waktu
yang diperlukan untuk membunuhnya
Bentuk kehidupan
Spora > sulit bila dibandingkan bentuk vegetatifnya bila untuk
membunuhnya dan mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap
control fisik dan kimia
Lingkungan
*Bahan-bahan organik (darah, pus, saliva atau feses) sering menghambat
kerja pengendalian.
*Kondisi asam , bila dengan pemanasan akan lebih efektif
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
9/51
Waktu
*Reaksi kimia berjalan lebih cepat bila pada suhu lebih tinggi. Suhurendah , waktu lebih lama.
*Radiasi efektif waktu yang lebih lama
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ada empat macam mekanisme :
Merusak membran dan dinding sel
Bahan kimia yang terkonsentrasi pada permukaan membran
sel dapat mengubah sifat fisik maupun chemis dari membran sel
mikroorganisme, karena akan mencegah terjadinya fungsi normal dan
mengakibatkan lisisnya mikroorganisme
Denaturasi protein
Rusaknya struktur tertier dari protein
Sifat fungsional protein bentuk tiga dimensinya, dimana
bentuk-bentuk ini dipertahankan oleh ikatan- ikatan kimia, ikatan
kovalen disulfide dan ikatan non kovalen (ionic, hidrofobik dan
hydrogen)
Merusak asam nukleat
Rusaknya asam nukleat ( DNA/RNA) menyebabkan kematian
sel sel tidak mampu mengadakan replikasi maupun sintesis enzim
Merusak gugus sulfihidril bebas
*oksidator mengganggu metabolisme sel mikroorganisme dengan cara
mengoksidasi gugus sulfihidrilikatan disulfide
*logam berat mengikat gugus sulfihidril.
makalah mikrobiologi terapan
BAB I PENDAHULUAN
http://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
10/51
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai mikroorganisme walaupun
tidak kasat mata. Mikroorganisme terdapat di air, tanah, dan udara bahkan di
dalam tubuh kitapun terdapat mikroorganisme. Di dalam makanan-makanan
yang tidak higienis juga banyak terdapat mikroorganisme, bahkan kalau kita lupa
cuci tangan sehabis berjabat tangan atau dalam interaksi lainnya dengan sesama
manusia maka mikroorganisme cepat masuk ke tubuh kita. Mikroorganisme tidak
selamanya berdampak negatif bagi kita. Justru mikroorganisme baik, dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi mikrooganisme patogen di dalam tubuh.
Mikroorganisme baik ini dinamakan Antibiotik.
Walaupun di era-sekarang Antibiotik juga ada yang sintetik.Untuk mempelajari
antibiotik-antibiotik apa saja yang dimanfaatkan pada era sekarang dan
resistensinya terhadap mikroba-mikroba maka kami menyusun makalah ini.
Selain sebagai tugas mata kuliah Mikrobiologi Terapan makalah ini juga
bermanfaat bagi siapa saja yang haus akan pengetahuan mengenai antibiotik dan
peranannya. Selain antibiotik pada makalah ini juga dibahas zat-zat
kemoterapeutik lainnya sebagai pengetahuan kita untuk mengendalikan
mikroorganisme-mikroorganisme patogen.
Antibiotika banyak digunakan secara luas pada kehamilan. Karena adanya efek
samping yang potensial bagi ibu maupun janinnya, penggunaan antibiotika
seharusnya digunakan jika terdapat indikasi yang jelas. Prinsip utama
pengobatan wanita hamil dengan penyakit adalah dengan memikirkan
pengobatan apakah yang tepat jika wanita tersebut tidak dalam keadaan hamil.
Biasanya terdapat berbagai macam pilihan, dan untuk alasan inilah prinsip yang
kedua adalah mengevaluasi keamanan obat bagi ibu dan janinnya.
Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi mikroba
pada manusia. Sedang antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik
yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme
lain. Infeksi merupakan penyebab utama kematian prematur pada bayi.
Meskipun terapi profilaksis antibiotik belum terbukti bermanfaat, pemberian
obat-obat antibiotik kepada ibu hamil dengan ketuban pecah dini dapat
memperlambat kelahiran dan menurunkan insidens infeksi.
Kehamilan akan mempengaruhi pemilihan antibiotik. Umumnya penisilin dan
sefalosporin dianggap sebagai preparat pilihan pertama pada kehamilan, karena
pemberian sebagian besar antibiotik lainnya berkaitan dengan peningkatan risiko
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
11/51
malformasi pada janin. Bagi beberapa obat antibiotik, seperti eritromisin, risiko
tersebut rendah dan kadang-kadang setiap risiko pada janin harus
dipertimbangkan terhadap keseriusan infeksi pada ibu.
Beberapa jenis antibiotika dapat menyebabkan kelainan pada janin. Hal ini
terjadi karena antibiotika yang diberikan kepada wanita hamil dapat
mempengaruhi janin yang dikandungnya melalui plasenta. Antibiotika yang
demikian itu disebut teratogen. Definisi teratogen adalah suatu obat atau zat
yang menyebabkan pertumbuhan janin yang abnormal. Kata teratogen berasal
dari bahasa Yunani teras, yang berarti monster, dangenesis yang berarti asal.
Jadi teratogenesis didefinisikan sebagai asal terjadinya monster atau proses
gangguan proses pertumbuhan yang menghasilkan monster.
Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika
dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan, lama dan saat pemberian serta
sifatgenetik ibu dan janin. Pada manusia, periode terjadinya teratogenesis adalah
mulai hari ke 17 sampai hari ke 54 post konsepsi. Perlu diingat bahwa hanya
sekitar 2%-3% kejadian teratogenik berhubungan dengan pajanan obat-obatan,
sekitar 70% lainnya tidak diketahui. Sisanya kemungkinan berhubungan dengan
kelainan genetik atau pajanan lainnya.
Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika
dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan, lama dan saat pemberian sertasifat genetik ibu dan janin.
Sumber: Staf pengajar UNSRI
http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdf
diakses tgl 04 Oktober 2011.
Zat kemoterpeutik ialah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit
menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini
diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disentesis di dalam
laboratorium kimia. Secara umum, zat kimia demikian yang terdapat dialam
dapat dibedakan dari persenyawaan sintetik dengann digunakannya nama
antibiotic.
Zat kimia haruslah memiliki tosisitas yang selektif untuk dapat digunakan sebagai
zat kemoterapeutik. Artinya, zat tersebut harus dapat menghambat atau
mematikan parasit (atau sel ganas) seraya menyebabkan kerusakan yang kecil
saja terhadap sel inang atau sama sekali tidak merusak. Persyaratan lain bagi zat
kemoterpeutik yang praktis ialah harus mampu menembus sel dan jaringan inang
http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdf8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
12/51
serta tidak mengubah mekanisme pertahanan alamiah sel inang tersebut.
(Michael J. Pelczar. hal. 508-509).
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
a) Pengertian pengendalian mikroorganisme secara antibiotik dan zat
kemoterapeutik.
b) Tujuan pengendalian mikroorganisme secara antibiotik dan kemoterpeutik .
c) Sifat-sifat zat antibiotik kemoterapeutik.
d) Macam-macam antibiotic dan zat kemoterapeutik.
e) Mekanisme kerja antibiotik dan zat kemoterapeutik.
Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan
mencari dari buku-buku Mikrobiologi dan buku-buku bacaan lainnya serta
Browsing lewat internet.
BAB II ISI MAKALAH
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
13/51
1. Pengertian Pengendalian Mikroorganisme Secara Antibiotik dan Zat
Kemoterapeutik
Pada awalnya istilah yang digunakan adalah antibiosis yang berarti substansi
yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain, dan berasal
dari mikroorganisme. Namun pada perkembangannya, antibiosis ini disebut
antibiotik dan istilah ini tidak hanya terbatas untuk substansi yang berasal dari
mikroorganisme melainkan semua substansi yang diketahui memiliki
kemampuan untuk menghalangi pertumbuhan organisme lain khususnya
mikroorganisme.
Dalam penemuan dan perkembangan antibiotik selajutnya, dibedakan antara
antibiotic terhadap sel prokariotik (bakteri) dan antibiotic dalam sel eukariotik
(fungi, protozoa, cacing).
Sumber: Burner, Promote. 2009.
http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses 01 Oktober
2011.
Kata antibiotik diberikan pada produk metabolic yang dihasilkan suatu organisme
tertentu, yang dalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau menghambat
mikroorganisme lain. Dengan perkataan lain, antibiotic merupakan zat kimia
yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang menghambat mikroorganisme
lain. (Michael J. Pelczar. Hal. 511).
Secara sempit antibiotik adalah zat kimia yang secara alamiah dihasilkan oleh
organisme hidup yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain,
namun kata lain sekarang digunakan untuk menyebut semua obat kemoterapetik
anti mikroba. Baik yang diproduksi secara alamiah, senyawa sintetik atau anti
biotik diresepkan secara luas untuk mengobati infeksi dan sebagai
kemoprofilaksis (pencegahan infeksi dengan memberikan antibiotik sebelum
gejala dan tanda muncul). Sumber: Burner, Promote. 2009.
http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses 01 Oktober
2011.
Antibiotik yang menghentikan suatu prosesbiokimiadi
dalamorganismeterdapat pada gambar berikut:
http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
14/51
Gambar 1 : Antibiotikaadalah segolongansenyawa,baik alami maupun sintetik,
yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu prosesbiokimiadi
dalamorganisme,khususnya dalam prosesinfeksiolehbakteri.Penggunaan
antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun
dalambioteknologidanRekayasaGenetikajuga digunakan sebagai alat seleksi
terhadapmutanatautransforman.Antibiotika bekerja sepertipestisidadengan
menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya
adalahbakteri.Antibiotika berbeda dengandesinfektankarena cara kerjanya.
Desifektan membunuhkumandengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar
bagi kuman untuk hidup.
Sumber
:Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/ant
ibiotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.
Desifektan membunuhkumandengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar
bagi kuman untuk hidup. Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang
menggunakan racun sepertistrychnine,antibiotika dijuluki peluru
ajaib:obatyang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak
efektif menangani infeksi akibatvirus,jamur,atau nonbakteri lainnya, dan Setiap
antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri.
Ada antibiotika yang membidik bakterigram negatifataugram positif,ada pula
yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi
dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Antibiotika oral (yang
dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena (melalui infus)
digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadangkala dapat digunakan
setempat, seperti tetes mata dan salep.
Sumber
:Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/anti
biotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pestisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pestisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strychnine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://id.wikipedia.org/wiki/Kumanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desinfektan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pestisidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transforman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
15/51
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
16/51
(Michael J. Pelczar. hal. 512).
b. Penggunaan Antibiotika
Karena biasanya antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses, mutasi
yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnyastrainbakteri yang
kebal terhadap antibiotika. Itulah sebabnya, pemberian antibiotika biasanya
diberikan dalam dosis yang menyebabkan bakteri segera mati dan dalam jangka
waktu yang agak panjang agar mutasi tidak terjadi. Penggunaan antibiotika yang
tanggung hanya membuka peluang munculnya tipebakteri yang kebal.
Pemakaian antibiotika di bidangpertaniansebagai antibakteri umumnya terbatas
karena dianggap mahal, namun dalambioteknologipemakaiannya cukup luas
untuk menyeleksi sel-sel yang mengandung gen baru. Praktik penggunaan
antibiotika ini dikritik tajam oleh para aktivis lingkungan karena kekhawatiran
akan munculnyahamayang tahan antibiotika.
Sumber
:Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/anti
biotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.
Penelitian sistematik pertama yang menyelidiki serta mempelajari antibiotic
dilakukan oleh A. Gratia dan S. Datn sekitar tahun 1924. Penelitian tersebut
menghasilkan penemuan aktinomisetin pada galur-galur aktinomisetes, yang
merupakan salah satu kelompok utamam bakteri penting yang terdapat dalam
tanah. Aktinomisetin tidak pernah digunakan untuk mengobati pasien tetapi
untuk melisis kultur bakteri dalam pembuatan vaksin. Namun demikian, sejak
1940, banyak antibiotic kemoterpeutik yang amat berharga telah diisolasi dari
aktinomisetes.
Pada tahun 1929, Alexsander Fleming memperlihatkan bahwa suatu cawan agar
diinokulasi dengan Staphylococus aureustelah terkontaminasi oleh sejenis
kapang dan bahwa koloni kapang tersebut dikelilingi oleh suatu zone yang jernih,
menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri. Karena setelah
diidentifikasi, ka[pang tersebut ternyata adalah suatu spesies Penicillium, maka
Fleming menamakan antibiotic itupenisilin.
Walaupun ia telah mengisolasi dan mengidentifikasi kapang tersebut serta
mempelajari aktivitasnya, hasil pengamatannya yang penting itu belum disadari
sampai pecahnya perang dunia II, ketika timbul kebutuhan yang amat mendesak
http://id.wikipedia.org/wiki/Strainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strain8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
17/51
akan adanya cara-cara yang lebih baik untuk mencegah akibat fatal yang
disebabkan luka-luka perang. (Michael J. Pelczar. Hal. 511).
Penggunaan penisilin dan antibiotic telah mengakibatkan berkurangnya secara
dramatris penderita penyakit menular. Dulu, pada awal abad itu penyebab
utama kematian meliputi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti
pneumonia, difteri, tuberkulosis dan disentris, terapi untuk penyakit kelamin
seperti sifilis dan gonoria, membutuhkan waktu lama dan masih belum mantap.
Sumber
:Utomo,Khalifan.2011..http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/anti
biotik/diakses tanggal 10 Oktober 2011.
Pada tahun 1939, Rene Dubos telah mengisolasi dari tanah Nfew Jersey suatu
kultur Bacillus brevisyang membentuk suatu substansi yang mampu mematikan
banyak bakteri gram positif. Ekstrak bebas sel yang diperoleh dari B.
brevisditemukan mengandung dua bahan aktif, yang sekarang dikenal dengan
nama gramisidindanterosidinkeberhasilin ini segera disusul oleh
penemuan streptomisinoleh Selman Waksman dan rekan-rekannya.
Sejak tahun 1940 , beberapa ribu substansi antibiotic telah diisolasi dan
diidentifikasi, tetapi hanya sejumlah kecil dari antaranya telah terbukti
bermanfaat untuk mengobati penyakit. Namun demikian, substansi efektif yang
hanya sedikit jumlahnya itu sudah mampu mengakibatkan perubahan radikal
dibidang medis dalam usaha pengobatan penyakit menular. (Michael J. Pelczar.
Hal. 513).
Zat kemoterapeutik ialah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit
menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini
diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disintesis di dalam
laboratorium kimia. Secara umum, zat kimia demikian yang terdapat di alam
dapat dibedakan dari persenyawaan sintetik dengan digunakannya nama
antibiotik.
Suatu zat kimia haruslah memiliki toksisitas yang selektif untuk dapat sebagaizat
kemoterapeutik. Artinya, zat tersebut harus dapat menghambat atau
mematikanparasit (sel ganas) seraya menyebabkan kerusakan yang kecil saja
terhadap sel inangatau sama sekali tidak merusak. Persyaratan lain bagi zat
kemoterapeutik yang praktis adalah harus mampu menembus sel dan jaringan
inang serta tidak mengubah mekanisme pertahanan alamiah sel inang tersebut.
(Michael J. Pelczar. Hal. 508-509).
Berlawanan dengan antibiotik, yang seluruhnya atau sebagian disintesis oleh sel
hidup, ada zat-zat kimia lain yang seluruhnya disintesis di dalam laborotorium
http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
18/51
kimia, yang berguna untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Kelompok
pertama zat kemoterapeutik sintesis itu ialah sulfonamide, dan yang kedua ialah
nitrofuran. Beberapa persenyawaan spesifik yang lain meliputi hidrazide asam
isonikotinat (isoniazid) dan asam nalidiksat.
Antibiotik adalah suatu zat pembunuh bakteri yang merupakan suatu obat yang
dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak
punya efek melawan virus, jamur, atau benalu. Antibiotik adalah satu kelas
antimicrobials, suatu kelompok lebih besar yang juga meliputi anti-viral, anti-
fungal, dan obat anti-parasitik. Tidak sama dengan perawatan sebelumnya untuk
infeksi yang mencakup racun seperti arsenik dan strychnine, antibiotik berlabel
magic bullets obat yang menargetkan penyakit tanpa merugikan orang yang
menggunakannya.
Antibiotik konvensional tidak efektif dalam membasmi penyakit yang disebabkan
oleh virus, fungi, dan infeksi nonbacterial lain. Antibiotik individu bertukar-tukar
secara luas di dalam efektivitas pada berbagai jenis bakteri. Antibiotik dapat
digolongkan berdasarkan ketepatan target yang akan dihambat oleh antibakteri
tersebut. narrow-spectrum adalah antibiotik untuk target jenis bakteri tertentu,
seperti Gram-Negatif atau Gram-Positif bakteri. wide-spectrum merupakan
antibiotik yang mempengaruhi suatu cakupan bakteri luas.
Sumber: Sasika, Sinta.2009.http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/diakses tanggal 01
Oktober 2011.
c. Resistensi Terhadap Antibiotik
Berkembangnya resistensi terhadap obat-obatan hanyalah salah satu contoh
proses alamiah yang tak pernah ada akhirnya yang dolakukan oleh organisme
untuk mengembangkan toleransi terhadap keadaan lingkungan yang baru.
Resistensi terhadap obat pada suatu mikroorganisme dapat disebabkan olehsuatu faktor yang memang sudah ada pada mikroorganisme itu sebelumnya atau
mungkin juga faktor itu diperoleh kemudian.
Sebagai contoh, resistensi terhadap penisilin pada suatu organisme dapat
disebabkan oleh produksi penisilinase, suatu enzim yang menginaftikan penisilin.
Di pihak lain, beberapa galur bakteri yang biasanya rentan dapat memilki
resitensi terhadap penisilin. Resistensi yang diperoleh inipun disebabkan oleh
produksi penisilinase oleh galur-galur mikrooorganisme yang secara genetis telah
beradaptasi. Dalam kultur bakteri yang peka terhadap penisilin, mungkin satu
organisme di antara seratus juta adalah mutan yang resisten terhadap penisilin.
http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
19/51
Biasanya nisbah (rasio) antara organisme yang sensitif terhadap yang resisten itu
terjaga, sehingga tidak menimbulkan masalah. Bila ada penisilin. Bila ada
penisilin, maka maka galur yang sensitif tidak bereproduksi. Tetapi, mutan yang
resisten itu akan beproduksi, dan pada akhirnya akan mendominasi populasi. Hal
ini mempunyai Implikasi klinis yang penting serta merupakan salah satu alasan
praktis bagi dilakukannya penelitian ekstensif untuk mendapatkan penisilin
sintetis yang tidak rentan terhadap penisilinase. Banyak organisme yang tidak
membentuk penisilinase juga resisten terhadap penisilin. Hal ini berarti
organisme tersebut memiliki lintasan metabolik pilihan atau reaksi-reaksi enzim
yang tidak rentan terhadap panghambatan oleh penisilin. (Michael J. Pelczar. Hal.
531:532).
d. Antibiotik Tak Rasional.
Resistensi bakteri terhadap antibiotik lihat gambar berikut:
Gambar 3 : Terjadi resistensi bakteri terhadap antibiotic, di dunia ada sekitar
180.000 kasus tuberkulosis resisten obat (MDR-TB) per tahun. Selain itu, ada
kuman penyebab kolera yang resisten terhadap kotrimoksazol dan tetrasiklin. Di
Thailand, 69 persen Streptococcus pneumoniae penyebab infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) resisten terhadap penisilin. Resistensi obat dapat
mengakibatkan ledakan kasus dan ancaman pandemi. Kuman yang resisten
menyebar melintasi batas-batas negara, kata dia.
Sumber: Mujab, Agus Saeful Mujab. 2011.
http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html)
diakses tanggal 10 oktober 2011.
Jakarta, Kompas - Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik mendorong
terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik di dunia. Masalah ini
menimbulkan ancaman pandemi. Hal itu mengemuka dalam seminar
Antimicrobial Resistance-Containment and Prevention di Jakarta, Kamis (7/4),
dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Sedunia.
http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
20/51
Di Indonesia, kesadaran akan penggunaan antibiotik secara rasional minim. Guru
Besar Farmakologi dari Universitas Gadjah Mada Iwan Dwiprahasto mengatakan,
penggunaan antibiotik tidak rasional dalam kasus ISPA mencapai 94 persen dan
diare 87 persen. Sebaliknya, untuk penyakit yang membutuhkan antibiotik justru
hanya 20 persen yang mendapatkan antibiotik.
Data tersebut hasil riset yang diselenggarakan di lima provinsi, yakni Kalimantan
Timur, Sumatera Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat
oleh Universitas Gadjah Mada tahun 2004. Iwan menduga, sampai kini tidak
banyak perubahan. Hasil penelitian lain yang dilakukan di 56 puskesmas di 3
distrik di Aceh tahun 2010 menunjukkan, 60 persen anak yang tidak
membutuhkan diresepkan antibiotik.Menurut Iwan, ada penggunaan antibiotik
lewat pakan untuk unggas sekitar 20-25 persen. Antibiotik itu tersisa dalam telurdan daging sehingga manusia tanpa sadar mengonsumsi.
Untuk mencegah pandemi, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih
mengimbau kerja sama berbagai pihak mulai pengelola fasilitas kesehatan,
tenaga kesehatan, hingga masyarakat. Dokter diharapkan rasional dalam
meresepkan obat. Kalau ada dokter yang melanggar pedoman pemberian
antibiotik atau obat keras lain akan diberikan sanksi mulai dari peringatan, sanksi
administrasi, hingga pembekuan izin praktik, kata Endang. Apotek juga diminta
tidak sembarangan memberikan antibiotik. (INE).
Sumber: Mujab, Agus Saeful Mujab. 2011.
http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html)
diakses tanggal 10 oktober 2011.
e. Pemindah Sebaran (penularan) Resistensi Terhadap Obat.
Ketika zat-zat kemoterapeutik seperti sulfonamide dan antibiotik pertama
kali digunakan, terbentuknya resistensi pada bakteri amat jarang terjadi.
Resistensi baru merupakan masalah setelah pemakaian antibiotik secara luas
menuntun kearah pelenyapan organisme-organisme yang rentan dari populasi,
sementara jumlah organisme yang resisten dapat bertambah dengan bebasnya.
Dulu dikira bahwa munculnya mula-mula orgnisme resisten merupakan akibat
terjadinya perubahan dalam satu gen bakteri yang menjadikan bakteri tersebut
resisten. Bukti bahwa hal ini terjadi selama terapi dengan sulfonamide tidak
dipertanyakan. Penjelasan lain yang lebih mutakhir mengenai terbentuknya
resistensi, setidak-tidaknya pada beberapa bakteri gram negatif, ialah bahwa
http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
21/51
orginisme resisten mempunyai gen yang berfungsi melindungi bakteri tersebut
dari pengaruh bakterisidal satu obat atau antibiotik. Misalnya, gen semacam
itulah yang menghasilkan penisilinase pada stafilokokus yang resisten terhadap
penesilin.
Beberapa individu dalam suatu spesies bakteri membawa gen resisten sewaktu
terjadi infeksi, kemudian memperbanyak diri, sedangkan galur-galur yang sensitif
terhambat atau mati. Gen resisten ini dapat pula dipindahsebarkan melalui
konjugasi, transformasi atau transduksi dari bakteri lain selama berlangsungnya
pengobatan dengan antibiotik.
Perpindahan gen di antara sel, dapat dilakukan dengan cara transrormasi,
transduksi atau konjugasi. Transfer resistensi antibiotik paling sering berlangsungdengan cara konjugasi. Fenomena ini pertama kali dilaporkan secara terpisah
oleh dua orang ilmuan jepang pada tahun 1958. Mereka mengisolasi dua macam
organisme baik yang sensitif maupun yang resisten terhadap antibiotik
berserotipe sama dari seorang pasien yang menderita infeksi enterik yang di
obati dengan sulfonamide, tetrasiklin, stertomisin, atau kloramfenikol.
Selanjutnya, mereka mendemonstrasikan bahwa resistensi terhadap antibiotik
disebabkan oleh gen-gen resisten Escherichia coli dalam reservoir saluran
pencernaan yang ditransfer ke dalam bakteri shigella dysenteriae, penyebab
infeksi itu. sejak itu transfer resistensi antibiotik melalui konjugasi bakteri telahdi amati pula terjadi pada organisme-organisme lain di Negara-negara lain.
Sekarang kita telah mengetahui bahwa resistensi itu atau faktor R ada dalam
plasmid, merupakan unit-unit DNA berukuran kecil, ekstrakromosomal dapat
memperbanyak diri, dan ekstranuklir atau di luar nukleus. (Michael J. Pelczar.
Hal. 532-533).
f. Ulkus Kemoterapeutik
Ulkus kemoterapeutik merupakan ulser mulut multiple yang terbentuk sebagai
akibat efek samping penggunaan obat antikanker (Lynch et al., 1994). Obatantikanker yang biasanya menyebabkan ulser mulut meliputi methotrexate, 5-
fluorouracil, actinomycin D, adriamycin, bleomycin, dan daunorubicin. Obat-
obatan yang terkadang menyebabkan ulser antara lain 6-mecaptopurine,
hydroxyurea, vinblastine dan procarbazine (Lynch et al., 1994).
Obat anti kanker dapat menyebabkan ulser mulut secara langsung atau tidak
langsung. Obat-obatan yang menyebabkan stomatitis secara tidak langsung akan
mendepresi sumsum tulang dan respon imun yang menyebabkan suatu infeksi
invasif pada mukosa rongga mulut.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
22/51
(Sumber:Dentosca.2011.
http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/
diakses tanggal 10 Oktober 2011.
Beberapa jenis obat, seperti methotrexate menyebabkan ulser melalui efek
langsung pada replikasi dan pertumbuhan dari sel-sel epitel mulut dengan
menghambat sintesa protein dan asam nukleat sehingga mengakibatkan
penipisan serta ulserasi mukosa rongga mulut. Sedangkan alkaloid seperti
cyclophosphamide mengakibatkan leucopenia dan pembentukan ulkus sekunder
(Lynch et al., 1994; Langlais & Miller, 2000).
Gambaran Klinis
Lesi timbul pada minggu kedua dari terapi dan biasanya menetap selama 2
minggu. Ulkus sering terjadi pada bibir, mukosa pipi, lidah dasar mulut, dan
palatum (Gambar 1) (Langlais & Miller, 2000). Lesi ulser multiple di mulut sebagai
akibat tak langsung obat kemoterapeutik ditandai dengan ulser nekrotik yang
besar dan dalam, sangat khas, tanpa disertai koyakan jaringan dan dengan dasar
yang mengalami peradangan minimal, yang dapat menyerang semua permukaanmukosa (Lynch et al., 1994)
Gambar 4. Gambaran klinis ulkus kemoterapeutik berupa ulser pada lateral lidah,
mukosa labial (bibir), dan pada mukosa bukal (pipi) (Treister, 2010).
Sumber :Dentosca.2011.
http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/
diakses tanggal 10 Oktober 2011.
2. Tujuan Pengendalian Mikroorganisme Secara Antibiotik dan Zat
Kemoterapeutik
Menurut Desi Desanti. 2011 Antibiotik biasanya digunakan untuk:
http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
23/51
1. Antibiotic menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri yang
merupakan penyebab utama suatu penyakit,
2. Antibiotik membantu menghambat sintesis dinding bakteri/sel kuman.
3. Antibiotik merusak permeabilitas membrane atau mekanisme pengangkut
sel kuman/bakteri.
4. Antibiotic membantu menghambat sel kuman dalam mensintesis protein.
5. Membantu menghambat atau merusak asam nukleat sel kuman.
6. Dengan memberikan antibiotic dapat mencegah terjadinya infeksi,
7. Dapat mengatur populasi mikrobadalam tanah, air, limbah dan kompos
8. Antibiotic bekerja dengan menghambat metabolisme sel kuman/bakteri.
Dampak Penggunaan Antibiotic
Penggunaan antibiotic yang sembarang dapat menimbulkan dampak yang tidak
baik bagi kesehatan. Beberapa dampak terhadap penggunaan antibiotic :
a) Melemahnya daya tahan tubuh. Mekanisme kerja antibiotic memang diakui
untuk mempercepat matinya sel kuman atau bakteri penyebab penyakit., namunefek yang ditimbulkan dibalik pengguanaan antibiotic yang tidak sesuai aturan
dapat membahayakan kesehatan. Salah satunya dapat mempengaruhi system
imun tubuh. Walaupun penyakit cepat sembuh, namun pasien juga dapat
terserang penyakit yang sama dalam jarak waktu yang relative singkat.
b) Resistensi terhadap antibiotic. Maksudnya adalah bakteri atau kuman
sumber penyakit sudah tidak mempan lagiatau kebal terhadap suatu antibiotic,
sehingga diperlukan obat antibiotic yang dosisnya lebih tinggi untuk membunuh
kuman penyakit tersebut.
Sumber : Nha, Mizz.
2009.http://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-
pengendalian mikrobiologi.html.diakses tanggal 05 Oktober 2011.
3. Sifat-Sifat Zat Antibiotik Kemoterapeutik
Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang ideal hendaknya memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
http://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.htmlhttp://lenaunindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian%20mikrobiologi.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
24/51
1. Harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat
mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam
mikroorganisme yang dipengaruhi, makin baik.Antibiotik berspektrum
luasefektif terhadap banyak spesies.
2. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resisten parasit.
3. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang,
sepertireaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau
salurangastrointestin.
4. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap
floranormal dapat mengacaukan keseimbangan alamiah, sehingga
memungkinkan mikroba yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk
patogenik yang semula dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan
infeksi baru. Penggunaan antibiotik berspektrum luas untuk waktu lama
misalnya, dapat melenyapkan flora bakteri normal tetapi tidak
melenyapkan monilia (cendawan) dari saluran pencernaan. Monilia dapat
menimbulkan Infeksi.
5. Harus dapat diberikan melalui mulut tanpa diinaktifkan oleh asam lambung,
atau melalui suntikan (parental) tanpa terjadi pengikatan dengan protein darah.
6. Memiliki taraf kelarutan yang tinggi dalam zat alir tubuh.
7. Konsentrasi antibiotik di dalam jaringan atau darah harus dapat mencapai
taraf cukup tinggi sehingga mampu menghambat atau mematikan penyebab
infeksi. (Michael J. Pelczar. Hal. 514-515).
Prinsip dasar pengunaan antibiotik adalah:
a. Gunakan jenis antibiotik yang efektif melawan organisme penyebab,
b. Kontak yang adekuat antara antibiotik dengan organisme,
c. Meniadakan efek toksik dari antibiotik, dan
d. meningkatkan pertahanan pejamu untuk memperbesar efek antibakteri.
Sumber : Burner, Promote.
2009.http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses
tanggal 01 Oktober 2011.
Zat Kemoterapeutik
http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
25/51
Berlawanan dengan antibiotik, yang seluruhnya atau sebagian disintesis oleh sel
hidup, ada zat-zat kimia lain yang seluruhnya disintesis di dalam laborotorium
kimia, yang berguna untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Kelompok
pertama zat kemoterapeutik sintesis itu ialah sulfonamide, dan yang kedua ialah
nitrofuran. Beberapa persenyawaan spesifik yang lain meliputi hidrazide asam
isonikotinat (isoniazid) dan asam nalidiksat. (Michael J. Pelczar. Hal. 524).
4. Macam-Macam Antibiotik dan Zat Kemoterapeutik
Antibiotik dapat digolongkan berdasarkan atas tempat kerja, spektrum aktivitas
dan struktur kimianya. Penggolongan antibiotik berdasarkan atas spektrum
aktivitasnya dapat dibagi atas beberapa golongan yaitu:
1. Antibiotik dengan spektrum luas, efektif terhadap gram positif maupun
gram negatif. Sebagai contoh adalah turunan tetrasiklin, turunan amfenikol,
turunan aminoglikosida, turunan miklorida, rifamfisin, beberapa turunan pinisilin
(ampisilin, amoxisilin, bekampisin, karbenisilin, hetasilin, dan lain-lain dan
sebagian besar turunan xefalosporin).
2. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram positif.
Sebagai contohnya adalah: basitrin, eritrosimin, sebagian besar turunan penisilin
seperti benzil penisilin, kloksasili, penisilin G prokain dan beberapa turunansefalosporin
3. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram negatif.
Sebagai contoh adalah kolistin, polimiksin B sulfat dan sulfomisin
4. Antibiotik yang aktivitas dominan pada Mycobacteriae sebagai contoh
adalah streptomisin, kanamisin, sikloserin, vimisin dan lain-lain
Tabel 1 Zainal Abidin, Muhammad.
2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04
Oktober 2011.
Contoh: Penggunaan Antibiotic Berdasarkan Jenis Infeksi serta pilihan Antibiotik
yang dapat mengobati penyakit pada saluran cerna.
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
Ginggivitis dan abese gigi - Infeksi campuran kuman aerob
+ anarob
- Penisilin G prokain/ penisilin
V
Kandidiasis oral - C albicans - Nistatin
http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
26/51
Enteritis infekslosa - Virus
- Shingella
- V cholerae
- E histolytica
- C jejuni
- Berbagai kuman enterik gram
- .
- Kotrimokzaso/fluorokuinolon/ampisilin
- Tetrasiklin Kotrimokzasol
- Metronidazol
- Eritromisin/fluorokuinolon
tetrasiklin
- Umumnya tidak memerlukan
antimikroba
Kolestitis akut - E. Coli berbagai Kuman enterik
Gram negatif, B frogilis
- Ampisilin + gentamisin +
ampisilin sulbaktam, selazolin
Perintis karena proporasi
usus
- E. Coli berbagai Kuman enterik
Gram negatif, kuman anaerob
- Ampisilin + gentamisin +
metronidasol, gentamisin +
metronidazol/klindamisin,
sefoksilin
1. Antibiotik yang aktif terhadap jamur. Sebagai contoh adalah grisofulvin,
antibiotik polien (nistatin, amfoterisin B).
2. Antibiotik yang aktif terhadap neoplasma (anti kanker). Contohnya adalah
aktinomisin, bleomisin, mitomisin, mitramisin, dan lain-lain.
Berdasarkan atas struktur kimianya antibiotik di bagi menjadi 10 kelompok
yaitu:
1. Antibiotik b-laktam (turunan penisilin, sefalosporin dan b-laktam non klasik)
2. Turunan amfenikol
3. Turunan tetrasiklin
4. Aminoglikosida
5. Antibiotik makrolida
6. Antibiotik polipeptida
7. Antibiotik linkosamida
8. Antibiotik polien
9. Antibiotik ansamisi
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
27/51
10. Antibiotik antrasiklin
Berdasarkan kegiatannya, antibiotik dibagi dalam mikroba tersebut:
a) Antibiotik yang mempunyai kegiatan luas (Broad Spectrum) yaitu: antibiotik
yang dapat mematikan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Contoh:
tetrasiklin dan derivatnya, kloramfenikol, ampisilin dan lain-lain
b) Antibiotik yang mempunyai kegiatan sempit (Narrow Spectrum) antibiotik
golongan ini hanya aktif terhadap beberapa jenis bakteri, contoh: penisilin,
streepmisin, neomisin dan sebagainya.
Tabel 2 : Zainal Abidin, Muhammad.
2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04Oktober 2011.
Contoh : Penggunaan Antibiotic Berdasarkan Jenis Infeksi serta pilihan Antibiotik
yang dapat mengobati panyakit saluran nafas.
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
- Farigitis - Virus
- Str. Pyogenes
- C. Diphtheria
- .
- Pensilin V, Eritromisin, Penisilin G
- Penisilin G, Eritromisin
- Otitis Media dan
Sinusitis
- Str. Pnemoniea, H
Influenza
- S. Aureus, kuman Anaerob
- Amoksisilin/Ampisilin, Eritromisin
Kotrimoksazol
- Amoksisilin- Asam Klavulonat
- Bronkis Akut - Virus
- Str. Pneumoniae, H
influenza
- M. pneoumeniae
- .
- Amoksisilin/Ampisilin
Eritromisin
- Eritromisin
Eksaserbasi Akut
Bronkis kronis
- Str. Pneumoniae, H
influenza
- M. pneoumeniae
- B. catarrhalis (jarang)
- Amoksisilin- Asam Klavulonat
Kotrimoksazol
- Doksisilin
- Amoksisilin- Asam Klavulonat
Kotrimoksazol Eritromisin
http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
28/51
Influenza - Virus influenza A atau B - .
Pneumonise Bakteri - Str. Pneumoniae,
- H influenza
- M. pneumoniae
- S. Auereus
- Penisilin V, Eritromisin,Sevalosporin Generasi I
- Amoksisilin/Ampisilin, Eritromisin
Kotrimoksazol, Emulsi-Subaktan,
kloramfenikol, Flukorokulnolon
- Eritromisin, doksisiklin
- selafosporin
Tuberkolosis Paru - M. Tuberclosis - Lozaid + Rifampisin +
pirazinamid/etambutol
Table 3: Produk metabolik bakteri dan cendawan yang berguna sebagai
antibiotik.
Sumber : (Pelczar, Michael dan Chan. ECs. 1988. Hal : 525)
Antibiotik Dihasilkan oleh Aktif terhadap Mekanisme
kerja
Penicillin
Penisilin G
Ampisilin
Metisilin
Penisilium chrysogenium
P.chrysogenium
Penisillium sp.
Bakteri gram positif
Bakteri gram negatif yang
menyebabkan infeksi
pada saluran pernapasandan kemih.
Bakteri pengahasil
penisilinase
Menghambat
sintesis
dinding sel.
Sefalosporin
Sefalotin
Sefaloridin
Chepalosporium sp Bakteri gram negatif dan
positif
Menghambat
sintesis
dinding sel
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
29/51
Sefaloglisin
Sefaleksin
Aminoglikan
Streptomisin
Spektinomisin
Neomisin
Kanamisin
Gentamisin
Streptomycetesgriseus
Streptomycetes griseus
S.fradiae
S. kanamyceticus
Micromonospora
purpurea
Infeksi tuberculosis
Neisseria
gonorrhoeaeyang
resisten terhadap
penisilin
Menghambat bakteri
usus
Kebanyakan bakteri gram
negatif
kecualiPseudomonas.
Aktif terhadap berbagai
macam bakteri gram
positif dan gram negatif
termasukpseudomonas.
Menginduki
sintesis
protein
abnormal
Tetrasiklin
Klortetrasiklin
Tetrasiklin Oksitetrasiklin
Streptomyces
aureofaciens
S. aureofaciens
S. rimosus
Berspektrum luas banyak
bakteri gram positif dan
gram negatif, juga
organisme
seperti mycoplasma,
rickettsia, dan Chlamydia.
Menganggu
sintesis
protein.
Eritromisin Streptomyceserytreus Bakteri gram positif yang
umum dijumpai
Menganggu
sintesis
proteins
Kloramfenikol
(Kloromisetin)
Streptomycetes
venezuelae
Berspektrum luas, infeksi
parah oleh bakteri gram
negatif
Menganggu
sintesis
protein
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
30/51
Polipeptide
Kolistin (Polimiksin E)
Polimiksin B
Basitrasin
Basilus colistinus
B. polymyxa
C. subtilis
Sebagian besar bakteri
gram negatif termasuk
pseudomonas aeruginosa
Bakteri gram negatif,
keefektifannya lebih
rendah dari kolistin
Bakteri gram positif
namun tidak gram
negatif
Merusak
membran sel
Merusak
membran sel
Menghambat
pembentukan
dinding sel
Linkomisin Streptomyceslincolnesis Bakteri gram positif yang
umum di jumpai
Mengganggu
sintesis
protein
Vankomisin Streptomyces orientalis Bakteri gram positif,
termasuk stafilokokus
dan enterokoki penghasil
penisilinase
Mengganggu
sintetis
protein
Rifamisin Streptomycesmediterranei Infeksi tuberkulosis Mengganggu
sintetis
protein
Antibiotik
Antifugal
Nistatin
Griseofulvin
Amfoterisin
Streptomycesnourse
Penicillium griseofulvin
Streptomyces nodosus
Infeksi fungal, khususnya
infeksi pada mulut, kulit,
usus dan vagina yang
disebabkan oleh Candida
Infeksi oleh cendawan
Infeksi mikotik yang
dalam
Merusak
membran sel
Merusak
membran sel
Mengganggu
fungsi
membran
5. Mekanisme Kerja Antibiotik dan Zat Kemoterapeutik
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
31/51
Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum atau kisaran
kerja,mekanisme aksi, strain penghasil, cara biosintesis maupun berdasarkan
struktur biokimianya. Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik
dapat dibedakan menjadi antibiotik berspektrum sempit (narrow spectrum) dan
antibiotik berspektrumluas (broad spectrum).
Antibiotik berspektrum sempit hanya mampu menghambat segolongan jenis
bakteri saja, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri
Gram negatif saja atau Gram positif saja. Sedangkan antibiotik berspektrum luas
dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan Gram negatif saja
maupun Gram positif.
Antibiotik mematikan bakteri atau mencegahnya berkembang biak:
a) Agens bakterisidmisalnya aminoglikosida, sefalospirin dan polimisin,
mematikan bakteri dengan cepat
b) Agens bakteriostatikmisalnya sulfonamid, tetrasiklin, dan kloramfenikol
mencegah bakeri berkembang biak tetapi tidak mematikannya
Banyak antibiotik yang bekerja terutama sebagai obat bakteriostatik dapat
menjadi bakterisid pada keadaan yang memungkinkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain adalah konsentrasi obat dan jumlah serta jenis bakteri
yang ada. Apabila hanya ada sedikit bakteri yang sangat peka dengan dan obatdiberikan dalam dosis tinggi, maka suatu obat misalnya psnisilin yang biasanya
bakteriostatik dapat menjadi bakterisidal.
Antibiotik menimbulkan efek secara langsung pada dinding sel bakteri atau
menembusnya untuk mengganggu mekanisme di taingkat intrasel. Pada semua
bakteri, dinding sel terdiri dari lapisan molekul protein yang disatukan oleh
ikatan-ikatan silang, tetapi struktur halus tergantung pada apakah mereka
termasuk positif gram atau negatif gram, dimana hal ini mempengaruhi
kepekaan terhadap berbagai golongan antibiotik. Sebagai contoh, eritromisin
menembus dinding sel bakteri positif gram dan efektif dalam pengobtanbeberapa infeksi stafilokokus dan streptokokus, tetapi obat ini tidak berefek
pada bakteri negatif gram.
Efek samping dari Penggunaan Antibiotik:
(+) Gejala Resistensi
Adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba oleh antimikroba.
Pada pengobatan yang tidak cukup yaitu terlalu singkat waktunya atau
terlampau lama dengan dosis rendah atau digunakan pada pengobatan yang
tidak perlu misalnya pada luka kecil dan sebagainya dapat mengakibatkan
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
32/51
resistensi artinya bakteri akan memberikan perlawanan terhadap kerja
antibiotik, sehingga khasiat ini akan menjadi berkurang atau tidak berkhasiat
sama sekali. Hampir semua antibiotik dapat menimbulkan resistensi.
(+) Gejala Kepekaan
Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan sistem
imun tubuh hospes. Misalnya pada pemberioan penisilin bila diberikan pada
pada seseorang yang tidak tahan (peka) dapat menimbulkan bintik-bintik merah,
gatal-gatal bahkan dapat menimbulkan anafilaksis.
(+) Reaksi Toksik
Antibiotik pada umumnya bersifat toksik selektif, tetapi sifat ini relatif dalam
menimbulkan efek toksik, masing-masing antibiotik dapat memiliki terhadap
organ atau sistem tertentu pada tubuh horpes. Contoh: golongan tetrasiklin
dapat mengganggu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi akibat deposisi
kompleks tetrasiklin kalsium ortofospat.
(+) Super Infeksi
Yaitu infeksi baru yang terjadi akibat terapi infeksi primer dengan suatu
antibiotik. Ini terutama terjadi pada pemakaian antibiotik broad spectrum,karena kegiatannya demikian luasnya sehingga flora bakteri usus juga dimatikan.
Sumber: Zainal Abidin, Muhammad.
2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04
Oktober 2011.
Dan keseimbangan bakteri normal juga tergganggu. Jika terjadi super infeksi
tindakan yang tidak perlu diambil untuk mengatasinya ialah:
a) Menghentikan terapi antibiotik yang sedang digunakan
b) Melakukan biakan mikroba penyebab super infeksi
c) Memberikan suatu antibiotik yang efektif terhadap mikroba tersebut
Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dibedakan menjadi lima, yaitu
antibiotik dengan mekanisme penghambatan sintesis dinding sel, perusakan
membran plasma, penghambatan sintesis protein, penghambatan sintesis asam
nukleat, dan penghambatan sintesis metabolit esensial.
a. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel.
http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
33/51
Sel kuman dikelilingi oleh struktur kaku yang disebut dinding sel, yangmelindungi
membran protoplasma di bawahnya terhadap trauma, baik osmotik, akan
membentuk sel-sel yang maupun mekanik. Karena itu, setiap zat yang mampu
merusak dinding sel ataumencegah sintesisnya peka terhadap tekanan osmotik
(Staf pengajar FK UI, 1993: 48). Antibiotik ini adalah antibiotik yang merusak
lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram negatif,
contohnya penisilin.
Penisilin memiliki struktur yang mengandung inti berupa cincin laktam.Terdapat
sekitar 50 macam antibiotik penisilin beserta turunannya. Molekul-molekulnya
dibedakan oleh rantai samping kimia yang melekat pada intinya. Penisilindiproduksi secara alami ataupun semisintetik. Mekanisme kerjanya adalah
dengan mencegah ikatan silang peptidoglikan pada tahap akhir sintesis dinding
sel, yaitu dengan cara menghambat protein pengikat pensilin (penicillin dinding
protein).
Protein ini merupakan enzim dalam membran plasma sel bakteri yang secara
normal terlibat dalam penambahan asam amino yang berikatan silang dengan
peptidoglikan dinding sel bakteri, dan mengeblok aktivitas enzim transpeptidase
yang membungkus ikatan silang polimer-polimer gula panjang yang membentuk
dinding sel bakteri sehingga dinding sel menjadi rapuh dan mudah lisis.
Gambar struktur penisilin
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
34/51
Penisilin diperoleh dari jamur genus penisilin (Penicillium notatum) dan
diperoleh dari ekstraksi kultur gabungan yang ditumbuhkan dalam media
tertentu. Penisilin alami yang paling sering digunakan adalan penisilin G. Dari
fermentasi masakan penicillium, asam 6-aminopenicillanic.
Dari penisilin G ini dikembangkan menjadi sangat banyak jenis penisilin dengan
cara menggabungkan grup amino bebas. Dari asam penisilanat dengan grup
karboksil dari senyawa yang berbeda Procaine penicillin, yang merupakan
gabungan antaraprocaine dan penisilin G, memiliki konsentrasi yang tetap tinggiselama 24 jam dengan puncak sekitar 4 jam setelah dikonsumsi. Sedangkan
benzathine penicillin yang merupakan gabungan antara benzathine dan penisilin
G memiliki waktu retensi selama 4 bulan.
Kelemahan penisilin alami adalah sifatnya yang berspektrum sempit dan
pekaterhadap penisilinase (-laktamase), yaitu enzim yang diproduksi oleh
bakteri terutama Staphylococcus yang dapat mematahkan cincin -laktam pada
molekul penisilin. Akibat adanya kekurangan penisilin alami tersebut, maka
diproduksi penisilin semisintetik.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
35/51
Produksi penisilin semisintetik ini dilakukan dengan cara menghentikan sintesis
molekul oleh penicilum sehingga hanya diperoleh inti penisilin, dan dengan
memindahkan atau menghilangkan rantai samping dari molekul alami yang
lengkap, serta menambahkan rantai samping lain secara kimiawi yang lebih
resisten terhadap penisilinase.
Dengan demikian, pada penisilin semisintetik terhadap dua bagian, yaitu bagian
yang diproduksi secara alami oleh Penicillium dan bagian yang ditambahkan
secara sintetik. Contoh penisilin adalah metisilin, oxasilin, aminopenisilin
(ampisilin,amoksisilin), karboksipenisilin (karbenisilin, tikarsilin) dan
ureidopenisilin (mezlosilin, azlosilin).
Contoh antibiotik yang memiliki mekanisme penghambatan sintesis dinding selyang lain adalah monobaktam, sefalosporin, karbapenem, basitrasin, vankomisin,
dan isoniazid (INH).
b. Antibiotik yang merusak membran plasma.
Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh membran sitoplasma, yang
berperan sebagai barier permeabilitas selektif, membawa fungsi transpor aktif,
dan kemudian mengontrol komposisi internal sel.
Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat
menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang
(barrier) osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan
dalam membran..
Antibiotik yang bersifat merusak membran plasma umumnya terdapat pada
antibiotik golongan polipeptida yang bekerja dengan mengubah permeabilitas
membran plasma sel bakteri. Contohnya adalah polimiksin B yang melekat pada
posfolipidmembran; amfoterisin B, mikonazol, dan ketokonazol. yang ketiganya
merupakan antifungi yang bekerja dengan cara berkombinasi dengan sterol pada
membran plasma fungi.
c. Antibiotik yang menghambat sintesis protein
Aminoglikosida merupkan kelompok antibiotik yang gula aminonya tergabung
dalam ikatan glikosida. Antibiotik ini memiliki spektrum luas dan bersifat
berterisidal dengan mekanisme penghambatan sintesis protein. Antibiotik ini
berikatan pada subunit 30S ribosom bakteri (beberapa terikat juga pada subunit
50S ribiosom) dan menghambat translokasi peptidil-tRNA dari situs A ke situs P,
dan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA dan mengakibatkan bakteri
tidak mampu menyintesis protein vital untuk pertumbuhannya.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
36/51
Contohnya adalah streptomisin sebagai obatalternatif TBC, namun memiliki
kelemahan berupa resistensi bakteri yang cukup tinggi serta adanya efek toksik.
Contoh lainnya adalah gentamisin yang berasal dari Mikromonospora yang
efektif untuk infeksiPseudomonas dan tobramisin yang berupa sediaan aerosol
untuk mengontrol infeksi pada pasien sistik fibrosis.
d. Antibiotik yang mnghambat sistesis asam nukleat (DNA / RNA)
Penghambatan pada sintesis asam nukleat berupa penghambatan
terhadaptranskripsi dan replikasi mikroorganisme. yang termasuk antibiotik
penghambat sintesis asam nukleat ini adalah antibiotik golongan kuinolon dan
rifampin. Rifampin merupakan turunan rifamisin.
Rifamipin penghambat sintesis mRNAdengan cara mengikat subunit RNA
polimerase bakteri sehingga menghambat transkripsi mRNA. Antibiotik ini
digunakan untuk melawan Mycrobacteria pada TBC dan lepra. Rifampin dapat
mempenetrasi jaringan. Antibiotik kuinolon, misalnya asam nalidiksat (sintetik,
dibuat pada tahun1960) yang bersifat bakterisidal, bekerja dengan cara
menghambat DNA girase pada replikasi DNA, sehingga akan menghambat proses
replikasi DNA dan trasnskripsi mRNA. Antibiotik ini hanya digunakan untuk
pengobatan infeksi saluran kencing. Antibiotik fluorokuinolon dibuat tahun 1980.
Contohnya adalah nofloksasin dan siprofloksasin yang berspektrum luas dan
mampu mempenetrasi jaringan.
e. Antibiotik yang menghambat sintesis metabolit essensial.
Penghambatan terhadap sintesis metabolit essensial antara lain dengan adanya
kompetitor berupa antimetabolit, yaitu substansi yang secara kompetitif
penghambat metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip
dangan substrat normal bagi enzim metabolisme. Contohnya adalah
antimetabolit sulfanilamid (sulfa drug) dan para amino benzoic acid (PABA).
PABA merupkan sustrat untuk reaksi enzimatik sintesis asam folat. Asam
folat merupakan vitamin bagi mikroorganisme yaitu sebagai koenzim untuksintesis purindan pirimidin. Struktur sulfa drug serupa dengan PABA
sehingga sulfa drug merupakan inhibitor kompetitif PABA dalam hal berikatan
dengan enzim. Dengan demikian, bila sulfa drug berikatan dengan enzim, maka
tidak akan terbentuk komplek enzim-substrat dan tidak akan terbentuk produk
berupa asam folat.
Folat tidak disintesis pada sel mamalia dan di peroleh hanya melalui makanan.
Hal ini menjelaskansifat toksisitas selektif sulfa drug bagi bakteri. Antibiotik yang
sering digunakan adalah kombinasi antara trimetoprim dengan sulfametoksazol
(TMP/SMZ) yang berspektrum luas kecuali pada Pseudomonas.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
37/51
Kombinasi ini bertujuan untuk mengurangi efek resistensi bakteri. TMPSMZ
bekerja sinergis (saling menguatkan) dengan cara menghambat sintesis
prekursor DNA, RNA, dan protein yaitu asam folat yang memiliki struktur analog
PABA secara kompetitif menghambat sintesis asam dihidrofolat dari PABA.
Selanjutnya trimetroprim yang secara struktural analog dengan asam dihidrofolat
secara kompetitif menghambat sintesis asam tetrahidrofolat.
Sumber: Staf pengajar Universitas Indonesia. 1998.
BAB III KESIMPULAN
1. Secara sempit antibiotik adalah zat kimia yang secara alamiah dihasilkan oleh
organisme hidup yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
38/51
2. Zat kemoterpeutik ialah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit
menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini
diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disentesis di dalam
laboratorium kimia
3. Antibiotik adalah bahan kemoterapeutik yang secara primer bekerja
melawan organisme parasit dan hukan terhadap pejamu. Bahan ini secara luas
dapat diklasifikasikan menjadi bakterisidal dan bakteriostatik. Bahan
bakteriostatik menghambat pertumbuhan organisme tapi sesungguhnya tidak
membunuhnya, bahan bakterisidal secara aktif membunuh bakteri.
4. Antibiotik memiliki bermacam-macam mekanisme kerja biologis sesuai
grupnya. Banyak antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri,sementara yang lain merusak sintesis protein oleh ribosom bakteri. Jenis
antibiotik lainnya mengganggu replikasi DNA bakteri, dan yang lain merusak
fungsi sawar membran sel.
5. Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum atau kisaran
kerja,mekanisme aksi, strain penghasil, cara biosintesis maupun berdasarkan
struktur biokimianya. Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik
dapat dibedakanmenjadi antibiotik berspektrum sempit (narrow spectrum) dan
antibiotik berspektrumluas (broad spectrum).
6. Cara kerja zat-zat kimia dalam menghambat atau mematikan
mikroorganisme itu berbeda-beda, beberapa diantaranya mengubah struktur
dinding sel atau membran sel yang lain menghambat sintetis komponen-
komponen seluler yang vital atau yang mengubah keadaan fisik bahan selular.
Pengetahuan mengenai perilaku khusus tentang bagaimana suatu zat kimia
menghasilkan efek anti mikroba sangat berguna baik untuk mempertimbangkan
kemungkinannya bagi penggunaan praktis maupun untuk mengusulkan
perbaikan-perbaikan apa yang mungkin dilakukan untuk merancang bahan bahan
kimia baru.
7. Mekanisme kerja antibiotic kerja antibiotic terdiri dari beberapa kelompok
antara lain adalah :
a) Antibiotic bekerja dengan menghambat metabolisme sel kuman/bakteri.
b) Antibiotk membantu menghambat sintesis dinding bakteri/sel kuman.
c) Merusak permeabilitas membrane atau mekanisme pengangkut sel
kuman/bakteri.
d) Antibiotic membantu menghambat sel kuman dalam mensintesis protein.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
39/51
e) Membantu menghambat atau merusak asam nukleat sel kuman.
DAFTAR PUSTAKA
Dentosca.2011.
http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/diakses
tanggal 10 Oktober 2011.
Desanti, Desi. 2011.
http://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htm.diakses tanggal
04 Oktober 2011.
Khalifan Utomo.2011.
http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/diakses tanggal
10 oktober 2011.
Mujab, Agus Saeful Mujab. 2011.
http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.html)
diakses tanggal 10 oktober 2011.
Nha, Mizz. 2009.
http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htmhttp://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htmhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://asm-web.blogspot.com/2011/04/antibiotik-tak-rasional-bisa-ada.htmlhttp://khalifan2011.student.umm.ac.id/2011/08/12/antibiotik/http://khalifan2011.student.umm.ac.id/http://www.anneahira.com/mekanisme-kerja-antibiotik.htmhttp://dentosca.wordpress.com/2011/04/16/ulkus-kemoterapeutik/http://dentosca.wordpress.com/author/dentosca/8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
40/51
http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-
pengendalian-mikrobiologi.html.diakses tanggal 05 Oktober 2011.
Pelczar, Michael dan Chan. ECs. 1988. Dasar-dasar Mikro Biologi.Jakarta:
Universitas Indonesia.
Promote Burner.com .
2009.http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmldiakses
tanggal 01 Oktober 2011.
Sasika, Sinta. 2009.
http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/diakses tanggal 01
Oktober 2011.
Staf pengajar Universitas Indonesia. 1998. Buku Ajar Mikro Biologi
Kedokteran.Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Staf pengajar
UNSRIhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMIL
AN.pdfdiakses tanggal 04 Oktober 2011.
Zainal Abidin, Muhammad.
2010.http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/.Diakses tanggal 04
Oktober 2011.
Diposkan olehcha f bio Hernizah di19.24Tidak ada komentar:
MIKROBIOLOGI14 MARET 2014ABDULRACHMAT92TINGGALKAN KOMENTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai mikroorganisme walaupun
tidak kasat mata. Mikroorganisme terdapat di air, tanah, dan udara bahkan
di dalam tubuh kitapun terdapat mikroorganisme. Di dalam makanan-
makanan yang tidak higienis juga banyak terdapat mikroorganisme, bahkan
kalau kita lupa cuci tangan sehabis berjabat tangan atau dalam interaksi
http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/https://plus.google.com/112570574310079995093https://plus.google.com/112570574310079995093http://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html#comment-formhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html#comment-formhttp://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/http://abdulrachmat92.wordpress.com/author/abdulrachmat92/http://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/#respondhttp://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/#respondhttp://abdulrachmat92.wordpress.com/author/abdulrachmat92/http://abdulrachmat92.wordpress.com/2014/03/14/mikrobiologi/http://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.html#comment-formhttp://makalahmikrobiologiterapan.blogspot.com/2011/11/makalah-mikrobiologi-terapan.htmlhttps://plus.google.com/112570574310079995093http://www.masbied.com/2010/06/03/antibiotik/http://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://digilib.unsri.ac.id/download/ANTIBIOTIKA%20DALAM%20KEHAMILAN.pdfhttp://novelss.wordpress.com/2009/05/15/antibiotik/http://wempigembul.blogspot.com/2009/10/antibiotik.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.htmlhttp://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2009/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi.html8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
41/51
lainnya dengan sesama manusia maka mikroorganisme cepat masuk ke
tubuh kita. Mikroorganisme tidak selamanya berdampak negatif bagi kita.Justru mikroorganisme baik, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
mikrooganisme patogen di dalam tubuh. Mikroorganisme baik ini
dinamakan Antibiotik.
Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi
mikroba pada manusia. Sedang antibiotika adalah senyawa kimia yang
dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau
dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat
perkembangan bakteri dan organisme lain. Infeksi merupakan penyebab
utama kematian prematur pada bayi. Meskipun terapi profilaksis antibiotik
belum terbukti bermanfaat, pemberian obat-obat antibiotik kepada ibu
hamil dengan ketuban pecah dini dapat memperlambat kelahiran dan
menurunkan insidens infeksi.
Beberapa jenis antibiotika dapat menyebabkan kelainan pada janin. Hal ini
terjadi karena antibiotik yang diberikan kepada wanita hamil dapat
mempengaruhi janin yang dikandungnya melalui plasenta. Oleh karena itudengan di tulisnya makalah ini maka kita lebih mengetahui sifat, macam-
macam, dan mekanisme kerja antibiotik dalam tubuh kita.
1. Tujuan
Adapun tujuan di sususnnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pengendalian mikroorganisme secara antibiotik
2.
Untuk mengetahui sifat-sifat zat antibiotik3. Untuk mengetahui macam-macam antibiotik
4. Untuk mengetahui mekanisme kerja antibiotik
1. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian pengendalian mikro organisme secara antibiotik
2. Sifat-sifat zat antibiotik
3.
Macam-macam antibiotik
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
42/51
4. Mekanisme kerja antibiotik
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Pengendalian Mikroorganisme Secara Antibiotik
Pada awalnya istilah yang digunakan adalah antibiosis yang berartisubstansi yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain,
dan berasal dari mikroorganisme. Namun pada perkembangannya,
antibiosis ini disebut antibiotik dan istilah ini tidak hanya terbatas untuk
substansi yang berasal dari mikroorganisme melainkan semua substansi
yang diketahui memiliki kemampuan untuk menghalangi pertumbuhan
organisme lain khususnya mikroorganisme.
8/10/2019 Pengendalian Mikroorganisme Ssecara Antibiotik
43/51
Antibiotik adalah suatu zat pembunuh bakteri yang merupakan suatu obat
yang dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Antibiotiktidak punya efek melawan virus, jamur, atau benalu. Antibiotik adalah satu
kelas antimicrobials, suatu kelompok lebih besar yang juga meliputi anti-
viral, anti-fungal, dan obat anti-parasitik. Tidak sama dengan perawatan
sebelumnya untuk infeksi yang mencakup racun seperti arsenik dan
strychnine, antibiotik berlabel magic bullets obat yang menargetkan
penyakit tanpa merugikan orang yang menggunakannya. Antibiotik
konvensional tidak efektif dalam membasmi penyakit yang disebabkan oleh
virus, fungi, dan infeksi nonbacterial lain. Antibiotik individu bertukar-
tukar secara luas di dalam efektivitas pada berbagai jenis bakteri. Antibiotik
dapat digolongkan berdasarkan ketepatan target yang akan dihambat oleh
antibakteri tersebut. narrow-spectrum adalah antibiotik untuk target jenis
bakteri tertentu, seperti Gram-Negatif atau Gram-Positif bakteri. wide-
spectrum merupakan antibiotik yang mempengaruhi suatu cakupan bakteri
luas.
Berkembangnya resistensi terhadap obat-obatan hanyalah salah satu contoh
proses alamiah yang tak pernah ada akhirnya yang dolakukan olehorganisme untuk mengembangkan toleransi terhadap keadaan lingkungan
yang baru. Resistensi terhadap obat pada suatu mikroorganisme dapat
disebabkan oleh suatu faktor yang memang sudah ada pada mikroorganisme
itu sebelumnya atau mungkin juga faktor itu diperoleh kemudian.
Sebagai contoh, resistensi terhadap penisilin pada suatu organisme dapat
disebabkan oleh produksi penisilinase, suatu enzim yang menginaftikan
penisilin. Di pihak lain, bebe