30
PENGERTIAN IDEOLOGI Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide ". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung ), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme ). Etimologi Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796 . kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya , sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan". [1] [2] [3] Definisi Ideologi Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar: Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep.

PENGERTIAN IDEOLOGI

  • Upload
    anisa-p

  • View
    27

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pkn

Citation preview

PENGERTIAN IDEOLOGIIdeologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).EtimologiKata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. kata ini berasal dari bahasa Prancis idologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, ido yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan". [1] [2] [3]Definisi IdeologiDefinisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep.

Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca: logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.Mabda secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata badaayabdau badan wa mabdaan yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang )[dalam Al-Mausuah al-Falsafiyah, entry al-Mabda]. Al-Mabda(ideologi): pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36]Definisi lainSelain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi: Gunawan Setiardjo:Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Destutt de Tracy:Ideologi adalah studi terhadap ide ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004 Descartes:Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004 Machiavelli:Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus 2006 Thomas H:Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004 Francis Bacon:Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007 Karl Marx:Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005 Napoleon:Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rivalrivalnya. 22 desember 2003 Muhammad Ismail:Ideologi (Mabda) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24 april 2007 Dr. Hafidh Shaleh:Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008 Taqiyuddin An-Nabhani:Mabda adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli 2005Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi(mabda) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan padanan dari arti kata Mabda dalam konteks bahasa arab.Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi (mabda). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara).Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia berkata:"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak perlu sekali."Ideologi politikDalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, Demokrasi Islam, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.Kepopuleran ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik dan kebijakannya.ARTI, PERKEMBANGAN, DAN MACAM IDEOLOGI A. ARTI IDEOLOGI istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasa Yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata eiden yang artinya melihat. Maka secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah yang bersifat tetap, merupakan dasar, pandangan, atau paham. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan, dan cita-cita. istilah ideologi pertama kali diciptakan oleh Desstutt de Tracy tahun 1796 di Perancis. De Tracy menyebutkan Ideologie yaitu science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan instiusional dalam masyarakat Perancis. istilah ideologi dimaksudkan oleh De Tracy sebagai science of ideas, the study of origin, evolution and nature of ideas. ideologi dewasa ini merupakan istilah dengan pengertian yang kompleks, tidak ada satu-satunya pengertian substansial mengenai ideologi yang dibawa oleh perkembangan pemakaian istilah tersebut. Ricoeur (1986) menyatakan bahwa ideologi itu merupakan istilah yang mengandung sifat dasar permulaan yang sangat mendua, ambigu: sisi positif dan negatif, konstruktif dan destruktif, dimensi konstitutif dan patologis. Selain itu, dinyatakan pula bahwa ideologi selalu merupakan kosakata yang sifatnya polemis. Pranarka (1985) membedakan ideologi sebagai cara berpikir dan ideologi sebagai materi yang dibahas dalam pemikiran itu. Pengertian pertama adalah ideologi dalam arti epistemis merupakan sebentuk pengetahuan yang tidak bersifat reflektif dengan perhatian yang berbeda dari yang terdapat pada ilmu. Presisi kedua dalam menelusuri pengertian ideologi berkaitan dengan substansi yang meliputi pemikiran, gagasan,dan cita-cita sosial. Karl Marx menganggap bahwa ideologi sebagai kesadaran palsu mengenai kenyataan sosial ekonomi dan merupakan angan-angan kolektif yang diperbuat dan ditanggung bersama oleh kelas sosial tertentu. Karl Manheim berusaha berusaha mengeliminasikan elemen negatif ideologi dengan mengajukan konsepsi ideologi total dan idelogi partikular. ideologi totalideologi berhimpit dengan apa yang disebut weltanschaung, yang didukung oleh struktur kolektif masyarakat. ideologi partikularideologi lebih menghuni benak dan diterima secara psikologis oleh warga masyarakat. Sifat netral ideologi itu tak urung akan dipertanyakan kebenarannya karena ideologi pada akhirnya bukan hanya terdiri atas sistem kognitif, melainkan sekaligus sistem normatif. Alisjahbana menyatakan bahwa ideologi akhirnya akan berupa sistem nilai, yang mungkin saja berdasar atas suatu Weltanschaung. Ignas Kleden merumuskan ideologi sebagai seperangkat doktrin sistematis tentang hubungan manusia dengan dunia hidupnya, yang diajarkan dan disebarluaskan dengan penuh kesadaran, yang tidak hanya memberikan suatu kerangka pengetahuan yang bersifat netral, tetapi yang meminta sifat dan komitmen dari pihak yang menerimanya, dan yang sedikit banyak menimbulkan moral passion dalam diri penganutnya. Dapat kita ketahui bahwa pengertian ideologi telah mengalami pergeseran begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai science of idea. Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai keyakinan. Jadi ideologi akhirnya menjadi belief system, dari pengertian orisinalnya selaku science of ideas.

B. PERKEMBANGAN IDEOLOGI seperti halnya filsafat, ideologi pun memiliki pengertian yang berbeda-beda. Hal ini antara lain disebabkan oleh dasar filsafat apa yang dianut, karena sesungguhnya ideologi itu bersumber kepada suatu filsafat. 1. PERKEMBANGAN IDEOLOGI DI NEGARA BARAT perkembangan ideologi di dunia barat banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran para filsuf besar pada zaman Yunani kuno, Romawi kuno, abad pertengahan, renaissance, dan zaman modern sekarang ini. Di dunia barat, akal dan hati selalu bertarung berebut dominasi hendak menguasai jalan hidup manusia. Ringkasannya, sejak Thales sampai sofis akal menang, sejak Socrates sampai menjelang abad pertengahan akal dan hati sama-sama menang, sejak Descartes sampai masa Kant akal menang lagi, sejak Kant sampai sekarang kelihatannya akal dan hati sama-sama menang di Barat, pada umumnya orang Barat, kerja sama itu tidak harmonis. Maka dari itu munculnya gagasan-gagasan mereka banyak sekali terjadi pertentangan, misalnya ideologi liberal kapitalis yang bertentangan dengan komunis sosialis, kedua ideologi ini merupakan manifestasi dari pertentangan-pertentangan itu.2. PERKEMBANGAN IDEOLOGI DI NEGARA TIMUR di jalur Timur, yaitu di dunia Islam, keadaannya hampir sama dengan keadaan di Barat. Hampir sama berarti tidak sama. Ketidaksamaan itu sekurang-kurangnya terdapat dalam dua hal : pertama waktunya, kedua sifat dominasinya. Tatkala akal sedang kalah total di Barat, akal sedang dihargai sama dengan hati di Timur. Ini mengenai waktu. Mengenai sifat dominasi, akal di Timur dihargai tetapi tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang Islam meninggalkan agama, lalu mengambil materialisme atau ateisme. Sedangkan di Barat dominasi akal terlalu besar sehingga orang ada yang mengambil materialisme atau ateisme sementara hati, tatkala mendominasi, menentang akal secara total. di Timur akal dan hati berjalan bersama-sama sejak kedatangan Islam, terutama sejak tahun 800-an sampai tahun 1200-an. Ini adalah tahun-tahun hidupnya filosof-filosof besar Islam jalur rasional, seperti Al-Kindi(769-873), Al-Razy(863-925), Al-Farabi(870-950), Ibn Sina(980-1037), Al-Ghazali(1059-1111), dan Ibn Rusyd(1126-1198). Bersamaan dengan perkembangan pemikiran, jalur hati (rasa) juga berkembang. Inilah jalur mistisme atau tashawwuf dalam Islam. Tokoh-tokohnya antara lain Zunnun al-Mishri(wafat tahun 860), Husain ibn Manshur al-Hallaj(858-922), dan Muhyiddin ibn Arabi (1165-1240). Banyak perbedaan antara pemikiran rasional dan rasa dalam Islam, akan tetapi tidak menyebabkan orang Islam didominasi akal secara total atau didominasi oleh hati seratus persen. Hal ini dapat terjadi karena Al-Quran memberi tempat atau menghargai akal dan hati.( Prof. Dr. Ahmad Tafsir : 2000).maka dari itu, ideologi dalam dunia timur selalu berlandaskan Al-Quran.

C. MACAM-MACAM IDEOLOGI1. IDEOLOGI LIBERAL pada akhir abad ke-18 di Eropa terutama di Inggris terjadi suatu revolusi di bidang ilmu pengetahuan kemudian berkembang ke arah revolusi teknologi dan industri. perubahan tersebut membawa perubahan orientasi masyarakat dalam segala sendi kehidupan. paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris, serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara. menurut paham liberalisme manusia adalah pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya, sehingga berpotensi terjadi konflik. Untuk itu manusia harus membuat suatu perlindungan bersama atas dasar kepentingan bersama. dalam kehidupan masyarakat bersama yang disebut negara, kebebasan individu sebagai basis demokrasi merupakan unsur yang fundamental.2. IDEOLOGI SOSIALISME KOMUNIS komunisme yang dicetuskan oleh Karl Marx memandang bahwa hakikat, kebebasan dan hak individu itu tidak ada. ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya hanyalah makhluk sosial saja. Sehinnga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas. menurut komunisme, ideologi hanya diperuntukkan bagi masyarakat secara keseluruhan. etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas. atas dasar inilah maka sebenarnya komunisme adalah anti demokrasi dan HAM3. IDEOLOGI ISLAM dalam kitab al-fiqru al-islamiy, Muhammad Muhammad Ismail menjelaskan bahwa Islam tidak hanya sebagai ad din, tetapi juga sebagai mabda. Mabda (ideologi) secara etimologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun di atasnya pemikiran-pemikiran (cabang). dalam kitab asusnan nahdhah ar-rasyidah menjelaskan bahwa al-mabda adalah pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku, dari segi logika al-mabda merupakan pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan. Islam merupakan mabda (ideologi) yang berada di dalam kerangka aqidah (pemikiran menyeluruh tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan/pemikiran mendasar) Islam. Jadi berada dalam norma-norma Al-Quran, bersumber dari Al-Quran dan Hadist.4. IDEOLOGI PANCASILA ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu adat-istiadat, serta agama-agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa. ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat. manusia menurut Pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam bernegara dan bermasyarakat. kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai ketuhanan, bahkan nilai ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.

PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Proses atau sejarah perumusan pancasilaMenjelang tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya, banyak cara yang digunakan jepang untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia, salah satunya adalah janji Jepang untuk memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.

2. Pembentukan BPUPKIJepang meyakinkan bangsa Indonesia tentang kemerdekaan yang dijanjikan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan itu dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang untuk Jawa pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan BPUPKI. Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri). Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat, wakilnya adalah Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak suara.

Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei1 Juni 1945)

Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

Mr. Mohammad Yamin

Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul Asas dan Dasar Negara Kebangsaan RepublikIndonesia. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut:1. peri kebangsaan;2. peri kemanusiaan;3. peri ketuhanan;4. peri kerakyatan;5. kesejahteraan rakyat.

Mr. Supomo

Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:1. persatuan;2. kekeluargaan;3. keseimbangan lahir dan batin;4. musyawarah;5. keadilan sosial.

Ir. Sukarno

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:1. kebangsaan Indonesia;2. internasionalisme atau perikemanusiaan;3. mufakat atau demokrasi;4. kesejahteraan sosial;5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.

Masa Persidangan Kedua (1016 Juli 1945)

Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, tetapi rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Untuk itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka. Anggota Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis.Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rancangan undang-undang dasar. Untuk itu, dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia tersebut juga membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh orang yang khusus merumuskan rancangan UUD. Kelompok kecil ini diketuai Mr. Supomo dengan anggota Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman. Hasil kerjanya kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas HuseinJayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo. Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Pada laporannya disebutkan tiga hal pokok, yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar, dan undang-undang dasar (batang tubuh). Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD. Laporan diterima sidang pleno BPUPKI

Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Untuk menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga tersebut dalam bahasa Jepangdisebut Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, Maluku serta penduduk Cina. Ketua PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, menambah anggota PPKI enam orang lagi sehingga semua anggota PPKI berjumlah 27 orang.

PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr. Supomo, dr. Rajiman Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Suryohamijoyo, Abdul Kadir, Puruboyo, Yap Tjwan Bing, Latuharhary, Dr. Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh. Hasan, Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I Gusti Ktut Pudja, Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, dan Iwa Kusumasumantri.

3. Piagam Jakarta

Dan perdjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai (lah) kepada saat jang berbahagia dengan selamat-sentausa mengantarkan rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannja.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia Merdeka jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memadjukan kesedjahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, jang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indnesia, jang berkedaulatan rakjat, dengan berdasar kepada: keTuhanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjariat Islam bagi pemeluk-pemeluknja, menurut dasar kemanusiaan jang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permusjawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakjat Indonesia.

Djakarta, 22 Juni 1945

Ir. SoekarnoMohammad HattaA.A. MaramisAbikusno TjokrosujosoAbdulkahar MuzakirH.A. SalimAchmad SubardjoWachid HasjimMuhammad Yamin

4. Pengesaha pancasila sebagai dasar Negara Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya pada kalimat Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan kalimat ... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat .... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI dibuka.

keputusan:1) Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan UUD 19452) Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)3) Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat.

5. Fungsi pokok pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negaraa. Pancasila sebagai dasar Negara :1) Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).2) Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupaka n kaidah Negara yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila juga sebagai landasan ideal penyususnan arturan aturan di Indonesia. Oleh karena itu semua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpang dari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.3) Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahui arah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, soaial dan budaya serta pertahanan dan keamanan.4) Sebagai iiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkan kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesia asli, bukan diambil dari bangsa lain.5) Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarah para pendiri bangsa dan negara ( founding fathers) sebagi para wakil bangsa, Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisio kulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang berlaku di Indonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karena itu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara merupakan norma dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber dasar, landasan norma, serta memberi fungsi konstitutif dan regulative bagi penyusunan hukum hokum Negara.

b. Pancasila Sebagai Ideologi Negara : Dalam kehidupan sehari-hari istilah ideologi umumnya digunakan sebagai pengertian pedoman hidup baik dalam berpikir maupun bertindak. Dalam hal ini ideologi dapat dibedakan mejadi dua pengertian yaitu ideologi dalam arti luas dan ideologi dalam arti sempit. Dalam arti luas ideologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir dan bertindak atau sebagai pedoman hidup di semua segi kehidupan baik pribadi maupun umum. Sedangkan dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak atau pedoman hidup dalam bidang tertentu misalnya sebagai ideology Negara. Ideologi Negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas. Ideologi Negara merupakan ideologi mayoritas waga Negara tentang nilai -nilai dasar Negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi Negara sering disebut sebagai ideologi politik karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang tidak lain adalah kehidupan politik. Pancasila adalah ideologi Negara yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik Negara atau rezim tertentu. Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republic Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu. Alfian mengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:1) Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahira nnya.2) Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.3) Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu:1) Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.2) Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.3) Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangs a berdasarkan Pancasila.4) Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

Fungsi Pokok Pancasila sebagai dasar Negara dan Ideologi Negara Fungsi Pokok Pancasila sebagai dasar Negara dan Ideologi Negara :a. Pancasila sebagai dasar Negara :1. Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau normafundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempatinorma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah citahukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).2. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupaka n kaidah Negarayang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila jugasebagai landasan ideal penyususnan arturan aturan di Indonesia. Oleh karena itusemua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpa ngdari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.3. Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangandalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahuiarah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, soaial dan budaya sertapertahanan dan keamanan.4. Sebagai iiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkankepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesiaasli, bukan diambil dari bangsa lain.5. Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarahpara pendiri bangsa dan negara ( founding fathers) sebagi para wakil bangsa,Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisiokulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang berlaku diIndonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karenaitu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara merupakannorma dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber dasar, landasan norma,serta memberi fungsi konstitutif dan regulative bagi penyusunan hukum hukumNegara.b. Pancasila Sebagai Ideologi Negara :Dalam kehidupan sehari-hari istilah ideologi umumnya digunakan sebagai pengertianpedoman hidup baik dalam berpikir maupun bertindak. Dalam hal ini ideologi dapatdibedakan mejadi dua pengertian yaitu ideologi dalam arti luas dan ideol ogi dalam artisempit. Dalam arti luas ideologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir dan bertindakatau sebagai pedoman hidup di semua segi kehidupan baik pribadi maupun umum.Sedangkan dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikirmaupun bertindak atau pedoman hidup dalam bidang tertentu misalnya sebagai ideologiNegara.Ideologi Negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas. Ideologi Negaramerupakan ideologi mayoritas waga Negara tentang nilai -nilai dasar Negara yang ingindiwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi Negara sering disebut sebagaiideologi politik karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat danbernegara yang tidak lain adalah kehidupan politik.Pancasila adalah ideologi Negara yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana hidupbernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik Negara atau rezimtertentu.Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republikIndonesia Pancasila berkeduduka n juga sebagai ideologi nasional Indonesia yangdilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond)yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia bukan secarapaksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupansehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalammenghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu. Alfianmengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimilikioleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagaisebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkanrealita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir ataumuncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkanrealita masyarakat pada awal kelahira nnya.2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilaidasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golonganmasyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktikkehidupan bersama sehari-hari.3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalammempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zamantanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran -tafsiranterhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru yangmuncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapatdikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbingbangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalampembentukan karakter bangs a berdasarkan Pancasila.4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

Fungsi Pokok Pancasila sebagai dasar Negara dan Ideologi Negara Fungsi Pokok Pancasila sebagai dasar Negara dan Ideologi Negara :a. Pancasila sebagai dasar Negara :1. Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau normafundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempatinorma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah citahukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).2. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupaka n kaidah Negarayang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila jugasebagai landasan ideal penyususnan arturan aturan di Indonesia. Oleh karena itusemua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpa ngdari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.3. Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangandalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahuiarah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, soaial dan budaya sertapertahanan dan keamanan.4. Sebagai iiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkankepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesiaasli, bukan diambil dari bangsa lain.5. Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarahpara pendiri bangsa dan negara ( founding fathers) sebagi para wakil bangsa,Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisiokulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang berlaku diIndonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karenaitu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara merupakannorma dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber dasar, landasan norma,serta memberi fungsi konstitutif dan regulative bagi penyusunan hukum hukumNegara.b. Pancasila Sebagai Ideologi Negara :Dalam kehidupan sehari-hari istilah ideologi umumnya digunakan sebagai pengertianpedoman hidup baik dalam berpikir maupun bertindak. Dalam hal ini ideologi dapatdibedakan mejadi dua pengertian yaitu ideologi dalam arti luas dan ideol ogi dalam artisempit. Dalam arti luas ideologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir dan bertindakatau sebagai pedoman hidup di semua segi kehidupan baik pribadi maupun umum.Sedangkan dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikirmaupun bertindak atau pedoman hidup dalam bidang tertentu misalnya sebagai ideologiNegara.Ideologi Negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas. Ideologi Negaramerupakan ideologi mayoritas waga Negara tentang nilai -nilai dasar Negara yang ingindiwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi Negara sering disebut sebagaiideologi politik karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat danbernegara yang tidak lain adalah kehidupan politik.Pancasila adalah ideologi Negara yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana hidupbernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik Negara atau rezimtertentu.Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republikIndonesia Pancasila berkeduduka n juga sebagai ideologi nasional Indonesia yangdilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond)yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia bukan secarapaksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupansehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalammenghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu. Alfianmengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimilikioleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagaisebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkanrealita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir ataumuncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkanrealita masyarakat pada awal kelahira nnya.2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilaidasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golonganmasyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktikkehidupan bersama sehari-hari.3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalammempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zamantanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran -tafsiranterhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru yangmuncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapatdikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbingbangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalampembentukan karakter bangs a berdasarkan Pancasila.4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.