16
“PROFIL KONSELOR / GURU BK” Disusun oleh : EKA FATMAWATI 11862012907 Dosen : Hj. FARIDAH KARYATI, S. Pd, M. Pd UNIVERSITAS ACHMAD YANI 1

Pengertian Profil Konselor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian Profil Konselor

“PROFIL KONSELOR / GURU BK”

Disusun oleh :EKA FATMAWATI 11862012907

Dosen :Hj. FARIDAH KARYATI, S. Pd, M. Pd

UNIVERSITAS ACHMAD YANIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN BIMBINGAN KONSELINGBANJARBARU

2012

1

Page 2: Pengertian Profil Konselor

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... : iPROFIL KONSELOR

1.1 Syarat menjadi Konselor ................................................................... : 11.2 Kompetensi Konselor ........................................................................ : 11.3 Profil Konselor …………………………………………………….. : 41.4 Peran Seorang Konselor …………………………………………… : 61.5 Kesimpulan …………………………………………………………: 7

DAFTAR PUSTAKA

i

Page 3: Pengertian Profil Konselor

PROFIL KONSELOR

Konselor sebagai suatu profesi menolong memiliki peran-peran yang

penting dalam kehidupan. Profesi ini merupakan salah satu dari profesi-profesi

lain yang tugasnya adalah memberikan bantuan kepada seseorang atau kelompok

untuk memecahkan suatu masalah, baik masalah keluarga atau masalah dengan

lingkungan sekitar. Oleh karena itu, tantangan bagi konselor agar dapat

melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk membantu seseorang ataupun

kelompok harus memiliki kriteria-kriteria tertentu yaitu sebagai berikut :

1.1. Syarat menjadi Konselor

Syarat-syarat menjadi seorang konselor diantaranya adalah :

1). Memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan konseling

dan juga mengikuti program profesi yang diselenggarakan di salah

satu universitas.

2). Konselor hendaklah orang yang beragama dan mengamalkan dengan

baik keimanan dan ketakwaannya sesuai dengan agama yang

dianutnya.

3). Konselor sedapat-dapatnya mampu mentransfer kaidah-kaidah agama

secara garis besar yang relevan dengan masalah klien.

1.2. Kompetensi Konselor

1). Kompetensi Pedagonis yang di dalamnya terdapat beberapa hal di

antaranya adalah sebagai berikut :

Menguasai teori dan praktik pendidikan.

Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta

prilaku konseling.

Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam

jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan.

2). Kompetensi Kepribadian yang harus dimiliki konselor adalah sebagai

berikut :

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

1

Page 4: Pengertian Profil Konselor

Mengahargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,

individualitas dan kebebasan memilih.

Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat.

Menampilkan kinerja berkualitas tinggi.

3). Kompetensi Sosial yang harus dimiliki konselor adalah sebagai

berikut :

Mengimplementasikan kolaborasi internal tempat kerja.

Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan

konseling.

Mengimplementasikan kolaborasi antar profesi.

4). Kompetensi Professional yang harus dimiliki konselor adalah sebagai

berikut :

Menguasai konsep dan praktis asemen untuk memahami

kondisi, kebutuhan dan masalah konseling.

Menguasai kerangka teoritis dan praktis bimbingan dan

konseling.

Merancang program bimbingan dan konseling.

Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang

komprehensif.

Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling.

Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional.

Menguasai konsep dan praktis penelitian bimbingan dan

konseling.

Dalam buku penataan pendidikan professional konselor dan layanan

bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal yang diterbitkan

depdiknas tahun 2008 disebutkan juga dua komponen sosok utuh

kompetensi konselor, yaitu :

1). Kompetensi akademik konselor

Mengenal secara mendalam klien yang hendak dilayani.

Menguasai khazanah teoritis dan prosedural termasuk teknologi

dalam bimbingan konseling.

2

Page 5: Pengertian Profil Konselor

Menguasai secara akademis, teori, prinsip, teknik, dan

prosedur, serta sarana yang digunakan dalam

penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.

Mengemas teori, prinsip, dan prosedur serta sarana

bimbingan dan konseling sebagai pendekatan, prinsip,

teknik, dan prosedur dalam penyelenggaraan pelayanan

bimbingan dan konseling yang memandirikan.

Menyelenggarakan layanan ahli bimbingan dan konseling yang

memandirikan.

Merancang kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.

Mengimplementasikan kegiatan pelayanan bimbingan dan

konseling.

Menilai proses dan hasil kegiatan pelayanan bimbingan

dan konseling serta melakukan penyesuaian-penyesuaian

berdasarkan keputusan transaksional selama rentang

proses bimbingan dan konseling dalam rangka

memandirikan konseling.

Mengembangkan profesionalitas sebagai konselor secara

berkelanjutan.

2). Kompetensi professional konselor

Penguasaan kompetensi professional konselor diperoleh melalui

penerapan kompetensi akademik dalam bimbingan dan konseling

yang dikuasai pada tahap pendidikan akademik dijenjang S-1

bimbingan dan konseling dalam latihan yang sistematis serta beragam

situasinya dalam konteks otentik di lapangan, yang dikemas sebagai

pendidikan profesi konselor, yang diselenggarakan di bawah

penyelesaian konselor senior yang bertindak sebagai pembimbing atau

supervisor. Pendidikan profesi konselor merupakan wahana untuk

peletakan landasan kemampuan serta kebiasaan untuk

mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

3

Page 6: Pengertian Profil Konselor

1.3. Profil Konselor

Konselor adalah seorang terapis sehingga dia menjadi model terhadap

kepedulian dan membantu pertumbuhan klien-kliennya. Profil yang

menampilkan ciri-ciri seorang konselor yang dikenal sejak lama. Tahun

1994 Graves telah menunjukkan bahwa seorang konselor hendaknya

memiliki integritas dan vitalitas, gesit, dan terampil, memiliki kemampuan

menilai dan memperkirakan secara tajam, standar personal yang tinggi,

terlatih dan berpengalaman luas. Dowson (1948) melihat bahwa konselor

perlu memiliki ciri-ciri objektif, menghormati anak, memahami dirinya

sendiri, matang dalam menilai dan memperkirakan, mampu mendengar dan

menyimpan rahasia, merupakan manusia sumber, teguh dalam pendirian,

mempunyai rasa humor, mampu mengeritik secara membangun, serta

memiliki kepribadian yang matang dan terintegrasikan.

Pada waktu itu telah juga dikenal 24 ciri yang menonjol dari seorang

konselor, diantaranya: jujur, setia, sehat, berkepribadian dan berwatak baik,

memiliki filsafat hidup yang mantap serta memiliki sikap bahwa apa yang

dilakukannya itu (yaitu pekerjaan konseling) merupakan suatu hal yang

harus dilakukannya.

Konselor juga digambarkan sebagai orang yang memiliki sifat-sifat

kewanitaan atau keibuan (Farson, 1954), seperti lembut, menyenangkan,

suka memberi dan tidak banyak menuntut, dan sebagainya. Rumusan yang

diberikan oleh ASCA (1964) tentang sifat dasar pekerjaan konselor ialah

sebagai “misi dengan keterkaitannya yang mendalam terhadap nilai-nilai

kemanusiaan”.

Myrick dan Witmer (1972) mengemukakan lima macam peranan

konselor, yaitu sebagai konselor (dalam arti khusus), sebagai konsultan,

sebagai anggota tim kerja, sebagai pengelola, serta sebagai sumber

informasi dan layanan bagi masyarakat.

Munro, Manthei dan Small (1979) mengutarakan beberapa hal yang

menyangkut profil konselor. Mereka menyatakan bahwa walaupun tidak ada

pola yan tegas tentang sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian yang harus

dimiliki oleh konselor yang efektif, tetapi sekurang-kurangnya seorang

4

Page 7: Pengertian Profil Konselor

konselor haruslah memiliki sifat-sifat luwes, hangat, dapat menerima orang

lain, terbuka, dapat merasakan penderitaan orang lain, mengenal dirinya

sendiri, tidak berpura-pura, menghargai orang lain, tidak mau menang

sendiri, dan objektif. Penelitian terhadap ciri-ciri kepribadian ini amat sulit

karena adanya berbagai faktor, seperti ketidaksamaan bahasa, masalah-

masalah pembandingan dan pengukuran dan masalah pemakaian hasil

penelitian itu sendiri.

Dalam usaha menguraikan sifat-sifat konselor yang efektif, cara yang

paling baik adalah dengan memadukan hasil-hasil penelitian, pendapat para

ahli, pengalaman pribadi, dan akal sehat. Barang kali suatu cara yang lebih

berguna untuk menunjukkan sifat-sifat kepribadian itu menonjol, yaitu

konselor sebagai model, hubungan konseling dan keberanian konselor untuk

melakukan konseling.

Adapun hal-hal yang perlu dimiliki seorang konselor adalah sebagai

berikut :

1). Identitas dari seorang konselor, artinya bahwa seorang konselor harus

memahami siapa dirinya, apa kemampuan yang dimiliki, apa yang

diinginkan dalam hidup, dan apa yang dianggap penting. Konselor

harus memiliki pengiasaan dan kemampuan dalam berbagai teori

mengenai konseling. Ini bertujuan agar dapat memberikan bantuan

kepada seseorang ataupun kelompok.

2). Respek dan menghargai dirinya sendiri, artinya konselor dapat

memberikan bantuan, cinta, harga diri, dan kekuatan untuk diri

sendiri.

3). Konselor mampu mengakui dan menerima kekuatan yang ada pada

dirinya, artinya konselor merasa mampu bahwa orang lain dapat

merasakan kekuatannya, dan menggunakan kekuatannya untuk

membantu klien.

4). Konselor mampu untuk bertoleransi terhadap perbedaan, artinya

konselor menyadari bahwa setiap individu berbeda dan dapat

dipercaya.

5

Page 8: Pengertian Profil Konselor

5). Konselor mampu mengembangkan gaya dan cara dalam memberikan

konseling, artinya setiap konselor memiliki kekhasan dalam

mengekprisikan serta dapat mengembangkan ide dan teknik-teknik

yang ada.

6). Semangat hidup, artinya konselor memiliki keaktifan dan memandang

positif kehidupan dan energy.

7). Asli, tulus, jujur, artinya konselor tidak bersembunyi dibalik topeng,

membela diri, peran yang kaku dan menutupi kelemahan.

8). Konselor memiliki sense or humor, artinya konselor mampu

menempatkan kehidupannya dan menyadari bahwa mereka perlu tetap

ceria.

9). Konselor mengakui bila berbuat salah, artinya sebagai manusia,

konselorpun tidak luput dari berbuat salah.

10). Konselor menghargai perbedaan budaya, artinya menghargai

beragamnya budaya dan nilai-nilai yang diyakini oleh orang yang

berbeda budaya.

1.4. Peran Seorang Konselor

Seorang konselor memiliki beberapa peran, diantaranya sebagai berikut :

1). Sebagai Mediator, konselor akan menghadapi beragam klien yang

memiliki perbedaan, budaya, nilai-nilai, agama serta keyakinan.

2). Sebagai Penasehat dan Pembimbing, konselor memberikan bimbingan

atau tuntunan kepada klien sesuai dengan masalah yang dihadapi

keluarga tersebut. Oleh akrena itu seorang konselor harus memiliki

kematangan dalam kepribadian agar konselor dapat memandang suatu

masalah yang sedang ditanganinya dengan dewasa dan bijaksana.

Konselor memberikan nasehat dengan cara membantu klien agar dapat

melakukan sesuatu yang baik untuk keluarganya atau dirinya dan

menghindari hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan, baik oleh

dirinya maupun keluarganya, serta dapat menyelesaikan masalahnya.

6

Page 9: Pengertian Profil Konselor

1.5. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas diantaranya adalah :

1). Konselor sebagai suatu profesi menolong memiliki peran-peran yang

penting dalam kehidupan. Profesi ini merupakan salah satu dari

profesi-profesi lain yang tugasnya adalah memberikan bantuan kepada

seseorang atau kelompok untuk memecahkan suatu masalah, baik

masalah keluarga atau masalah dengan lingkungan sekitar.

2). Syarat menjadi konselor adalah memiliki latar belakang pendidikan

yang berkaitan dengan konseling, orang yang beragama dan

mengamalkan dengan baik keimanan dan ketakwaannya, dapat

mentransfer kaidah-kaidah agama secara garis besar yang relevan

dengan masalah klien.

3). Kompetensi konselor diantaranya adalah kompetensi pedagonis,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional.

4). Konselor adalah seorang teraps sehingga dia menjadi model terhadap

kepedulian dan membantu pertumbuhan klien-kliennya. Profil yang

menampilkan ciri-ciri seorang konselor sudah dikenal sejak lama.

5). Myrick dan Witmer mengemukakan mengemukakan lima macam

peranan konselor, yaitu sebagai konselor, sebagai konsultan, sebagai

anggota tim kerja, sebagai pengelola, serta sebagai sumber informasi

dan layanan bagi masyarakat.

6). Adapun hal-hal yang perlu dimiliki seorang konselor diantaranya

adalah memiliki identitas dari seorang konselor, respek dan

menghargai dirinya sendiri, mampu mengakui dan menerima kekuatan

yang ada pada dirinya, mampu untuk bertoleransi terhadap perbedaan,

mampu mengembangkan gaya dan cara dalam memberikan konseling,

memiliki semangat hidup, memiliki sifat asli, tulus dan jujur, memiliki

sense of humor, mengakui bila berbuat salah, menghargai perbedaan

budaya.

7

Page 10: Pengertian Profil Konselor

DAFTAR PUSTAKA

Dadang S. dan Sunaryo K. 1980. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan.

Publikasi Jurusan BP FIP IKIP Bandung : Bandung

Joesafira. 2012. Profil Konselor

http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/profil-konselor.html

Diakses tanggal 10 Desember 2012

Rudiniagara. 2011. Bimbingan Konseling

http://rudiniagara.student.umm.ac.id/2011/03/26/bimbingan-konseling/

Diakses tanggal 10 Desember 2012

8