28
Penggabungan Badan Usaha ( Business Combination ) Oleh : Setyo mahanani, SE

Penggabungan Badan Usaha ( Business Combination )

  • Upload
    sanjiv

  • View
    86

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penggabungan Badan Usaha ( Business Combination ). Oleh : Setyo mahanani , SE. Perusahaan menginginkan dan selalu berusaha agar dapat berkembang . Untuk mengembangkan perusahaan dapat dilakukan dengan 2 cara :. Pengembangan Internal (Internal Business Expansion). - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Penggabungan Badan Usaha

( Business Combination )

Oleh : Setyo mahanani, SE

Page 2: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Pengembangan Internal (Internal Business Expansion)

Pengembangan Eksternal (External Business Expansion)

Perusahaan menginginkan dan selalu berusaha agar dapat

berkembang. Untuk mengembangkan perusahaan

dapat dilakukan dengan 2 cara :

Page 3: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Dalam pengembangan ini dilakukan hanya dengan melibatkan unit-unit yang berada dalam organisasi perusahaan, contohnya :1. Mengembangkan atau menambah jenis

produk baru.2. Membuka daerah pemasaran baru.3. Megembangkan proses produksi baru.

Page 4: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Dalam pengembangan ini perusahaan melibatkan unit-unit diluar organisasi perusahaan. Unit-unit yang dilibatkan berupa pesaing, rekanan, perusahaan

sejenis maupun perusahaan yang tidak mempunyai hubungan operasional.

Page 5: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Merger

Penggabungan Badan Usaha ( Business Combination )

Konsolidasi

Afiliasi

Page 6: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Yaitu salah satu perusahaan yang bergabung akan hidup (berdiri) terus dan mengambil alih semua aktiva dan utang perusahaan yang lain dan perusahaan yang tetap berdiri harus berbentuk Perseroan Terbatas.

Page 7: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Yaitu semua perusahaan yang bergabung menyerahkan semua aktiva bersihnya kepada perusahaan baru

Page 8: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Dalam hal ini perusahaan yang bergabung tetap berdiri dan tetap menjalankan kegiatan operasional, akan tetapi salah satu akan menguasai perusahaan lain.

Page 9: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Penggabungan Vertikal

Penggabungan Horizontal

Penggabungan Konglomerasi

Penggolongan Penggabungan Usaha

Page 10: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda akan tetapi saling berhubungan, yaitu sebagai rekanan dan langganan, Keuntungannya :1. Resiko terjadinya kesulitan dalam

memperoleh bahan baku.2. Mutu produksi lebih baik.3. Biaya produksi per unit turun , karena proses

produksi terintegrasi.4. Pembayaran PPN ditunda.

Page 11: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha tersebut mempunyai usaha yang sama, Keuntungannya :1. Menghilangkan terjadinya persaingan di

antara mereka.2. Meningkatkan daya saing3. Menurunkan biaya produksi

Page 12: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Penggabungan ini dapat berbentuk penggabungan vertikal maupun horisontal, keuntungannya adalah menurunkan resiko yang diperoleh melalui diversifikasi.

Page 13: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

1. Penentuan dan pembagian modal saham2. Akuntansi penggabungan badan usaha

>> Penentuan Jenis Modal Saham1. Tingkat keuntungan

relatif sama.2. Tingkat keuntungan

relatif berbeda.>> Dasar penentuan jumlah dan pembagian modal saham yang dapat dipergunakan ada 3 cara, 3. Kontribusi aktiva bersih,4. Kontribusi laba, 5. Gabungan kontribusi

aktiva bersih dan laba.

1. Kontribusi aktiva bersih.

2. Kontribusi laba.

3. Gabungan kontribusi aktiva bersih & laba.

Jumlah modal saham yang diterbitkan akan sama jumlahnya dengan jumlah aktiva bersih

Yang diterima secara proporsional dengan kontribusi aktiva bersihnya.

Nilai modal saham diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu tingkat laba normal.

Cara ini merupakan penggabungan dari cara Kontribusi Aktiva Bersih dan Kontribusi Laba,

Page 14: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

1. Metode Kepentingan (Pooling of Interest Method)

2. Metode Pembelian (By Purchases Method)

• Penggabungan yang merupakan penyatuan pemilikan dari 2 (dua) perusahaan atau lebih. Jadi tidak terjadi perubahan di dalam dasar pertanggungjawaban

• Aktiva, hutang dan modal tetap akan dicatat sebesar nilai bukunya, dengan demikian tidak menimbulkan Goodwill baru

• Modal juga tidak akan terjadi perubahan hanya komposisi modal dapat berubah

1. Aktiva, hutang dan modal akan dicatat berdasarkan harga perolehannya (fair value).2. Apabila jumlah yang dibayarkan (nilai pasar modal yang diserahkan) melebihi nilai

wajar atas aktiva bersih, maka kelebihannya akan diperlakukan sebagai goodwill.3. Jika nilai pasar modal saham yang diserahkan lebih kecil dari nilai pasar aktiva bersih,

maka akan dialokasikan kepada seluruh aktiva non kas, dengan demikian, aktiva kas akan dicatat sebesar harga perolehan sebenarnya.

4. Apabila nilai pasar modal saham yang diserahkan melebihi nilai nominalnya, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sebaliknya akan dicatat sebagai disagio saham.

Page 15: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

1. Modal Saham Jumlah modal saham setelah penggabungan akan SAMA dengan jumlah modal saham perusahaan yang melakukan penggabungan (namun boleh bertambah atau berkurang). 2. Agio Saham Jumlah agio modal saham setelah penggabungan akan SAMA dengan jumlah agio modal saham perusahaan yang melakukan penggabungan. Jika jumlah mengalami perubahan (bertambah atau berkurang), maka agio saham pun akan berubah. 3. Laba Ditahan Jumlah laba ditahan setelah penggabungan akan SAMA dengan jumlah laba ditahan perusahaan bergabung. jika jumlah modal saham bertambah dan pertambahannya melebihi agio saham, maka jumlah laba ditahan pun akan berkurang. Jumlah laba ditahan dapat berkurang akan tetapi tidak dapat bertambah

Page 16: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Pada awal tahun 2006 PT. X dan PT. Z sepakat untuk bergabung. kedua perusahaan tersebut (dalam ribuan rupiah) :

RekeningPT. X PT. Z TOTAL

N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar

AKTIVA

Kas 50.000 50.000 75.000 75.000 125.000 125.000

Piutang 75.000 70.000 100.000 95.000 175.000 165.000

Persediaan 90.000 110.000 150.000 190.000 240.000 300.000

Aktiva Tetap 135.000 170.000 175.000 230.000 310.000 400.000

Total 350.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000

PASSIVA

Hutang 100.000 100.000 150.000 140.000 250.000 240.000

Modal Saham 200.000 300.000 250.000 450.000 450.000 750.000

Agio Saham 20.000 40.000 60.000

Laba Ditahan 30.000 60.000 90.000

Total 250.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000

Page 17: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Kondisi :1. Penggabungan dengan cara merger dan modal saham setelah penggabungan

sama dengan modal saham sebelum bergabung. PT. X menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp. 250.000, sehingga modal saham menjadi Rp. 450.000.

2. Penggabungan dengan cara merger dan modal saham setelah penggabungan Lebih Besar dengan modal saham sebelum bergabung. PT. X menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp. 275.000, sehingga modal saham menjadi Rp. 475.000.

KONDISI 1Jurnal :

Lanjutan

Kas 75.000Piutang 100.000Persediaan 150.000Aktiva Tetap 175.000

Hutang 150.000Modal Saham 250.000Agio Saham 40.000Laba ditahan 60.000

Page 18: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Karena jumlah modal saham tidak berubah, maka jumlah agio saham dan laba ditahan juga tidak berubah, sehingga Neraca setelah penggabungan menjadi :

PT. XNeraca

Per 1 Januari 2012

AKTIVA

Kas 125.000

Piutang 175.000

Persediaan 240.000

Aktiva Tetap 310.000

Total 850.000

PASSIVA

Hutang 250.000

Modal Saham 450.000

Agio Saham 60.000

Laba Ditahan 90.000

Total 850.000

Lanjutan

Page 19: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

KONDISI 2Jurnal :

Karena jumlah modal saham tidak berubah, maka jumlah agio saham dan laba ditahan juga tidak berubah, sehingga Neraca setelah penggabungan menjadi :

Lanjutan

Kas 75.000Piutang 100.000Persediaan 150.000Aktiva Tetap 175.000

Hutang 150.000Modal Saham 275.000Agio Saham 15.000Laba ditahan 60.000

Neraca Konsolidasi

Page 20: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

PT. XNeraca

Per 1 Januari 2012

AKTIVA

Kas 125.000

Piutang 175.000

Persediaan 240.000

Aktiva Tetap 310.000

Total 850.000

PASSIVA

Hutang 250.000

Modal Saham 475.000

Agio Saham 35.000

Laba Ditahan 90.000

Total 850.000

Lanjutan

Page 21: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Pada awal tahun 2006 PT. X dan PT. Z sepakat untuk bergabung. kedua perusahaan tersebut (dalam ribuan rupiah) :

RekeningPT. X PT. Z TOTAL

N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar

AKTIVA

Kas 50.000 50.000 75.000 75.000 125.000 125.000

Piutang 75.000 70.000 100.000 95.000 175.000 165.000

Persediaan 90.000 110.000 150.000 190.000 240.000 300.000

Aktiva Tetap 135.000 170.000 175.000 230.000 310.000 400.000

Total 350.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000

PASSIVA

Hutang 100.000 100.000 150.000 140.000 250.000 240.000

Modal Saham 200.000 300.000 250.000 450.000 450.000 750.000

Agio Saham 20.000 40.000 60.000

Laba Ditahan 30.000 60.000 90.000

Total 250.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000

kondisi

Page 22: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

3. Dalam penggabungan tersebut PT. XZ menerbitkan modal saham

sebesar nilai nominalnya, sebesar Rp. 600.000. Pada saat itu nilai

pasar modal saham ditaksir 113,33%.

Lanjutan

1. Dalam penggabungan tersebut PT. XZ menerbitkan modal saham

sebesar nilai nominalnya, sebesar Rp. 600.000. Pada saat itu nilai

pasar modal saham ditaksir 125%.

2. Dalam penggabungan tersebut PT. XZ menerbitkan modal saham

sebesar nilai nominalnya, sebesar Rp. 600.000. Pada saat itu nilai

pasar modal saham ditaksir 140%.

Kondisi :

Page 23: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

KONDISI 1

Dalam hal ini berarti tidak ada goodwill, akan tetapi terjadi agio saham sebesar 25% x Rp. 600.000 = Rp. 150.000.

Jurnal :

Lanjutan

Kas 125.000Piutang 165.000Persediaan 300.000Aktiva Tetap 400.000

Hutang 240.000Modal Saham 600.000Agio Saham 150.000

Page 24: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

PT. XNeraca

Per 1 Januari 2006

AKTIVA

Kas 125.000

Piutang 165.000

Persediaan 300.000

Aktiva Tetap 400.000

Total 990.000

PASSIVA

Hutang 240.000

Modal Saham 600.000

Agio Saham 150.000

Total 990.000

Lanjutan

Page 25: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Dalam hal ini berarti terjadi, agio saham dan goodwill :Agio Saham : 40% x Rp. 600.000 = Rp. 240.000.Goodwill : Nilai Pasar Modal Saham : 140% x Rp. 600.000 = Rp. 840.000Nilai Pasar Aktiva Bersih : Rp. 750.000 (-)Goodwill Rp. 90.000

Jurnal :

KONDISI 2

Lanjutan

Kas 125.000Piutang 165.000Persediaan 300.000Aktiva Tetap 400.000Goodwill 90.000

Hutang 240.000Modal Saham 600.000Agio Saham 240.000

Page 26: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

KONDISI 3

Nilai Pasar Modal Saham : 113,33% x Rp. 600.000 = Rp. 680.000Nilai Pasar Aktiva Bersih : Rp. 750.000 (-)Kelebihan Aktiva Bersih diatas Harga Pasar Saham = Rp. 70.000

Kelebihan nilai pasar aktiva bersih di atas nilai pasar modal saham atau goodwill negatif sebesar Rp. 70.000, akan diperlakukan sebagai pengurang aktiva non moneter sebagai berikut :

Keterangan Nilai Pasar Goodwill Negatif Harga Perolehan

Kas 125.000 - 125.000

Piutang 165.000 - 165.000

Persediaan 300.000 30.000 270.000

Aktiva Tetap 400.000 40.000 360.000

Jumlah 990.000 70.000 920.000

Lanjutan

Page 27: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )

Jurnal :

Lanjutan

Kas 125.000Piutang 165.000Persediaan 270.000Aktiva Tetap 360.000Goodwill 90.000

Hutang 240.000Modal Saham 600.000Agio Saham 80.000

Page 28: Penggabungan Badan  Usaha  ( Business Combination )