9
PENGOLAHAN BUAH COKLAT (THEOBROMA CACAO) SEBAGAI PRODUK MAKANAN MINIATUR PAKAIAN ADAT BATIK KHAS SULAWESI SELATAN Rezeki Suci Maryaningsih Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Biji buah cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah Sulawesi Selatan. Dalam pengolahan biji cokelat didapatkan dua macam jenis cokelat yaitu Cocoa powder( bubuk cokelat) dan Cocoa butter (lemak cokelat). Pada pembuatan produk makanan miniatur pakaian adat bermotif batik ini menggunakan jenis olahan cokelat berupa Cocoa Powder (bubuk cokelat). Biji cokelat yang akan digunakan untuk pembuatan miniatur ini dipanggang pada temperatur 122 0 C untuk mendapatkan cita rasa, aroma, dan warnan cokelat yang dibutuhkan.Proses selanjutnya adalah penghalusan, pemisahan dengan biji dan kulitnya, penggilingan cokelat yang telah terpisah hingga menjadi pasta cokelat, tahapan yang terakhir adalah penghalusan hingga menjadi ukuran butir cokelat yang diinginkan (Cocoa Powder atau bubuk cokelat). Cocoa powder dilelehkan dan dicetak dalam pencetak. Miniatur cokelat berbentuk baju adat Sulawesi Selatan ini diberi ukiran batik. Miniatur cokelat ini menjadi alternatif kreativitas produksi olahan makanan dari cokelat yang bisa dijadikan daya tarik wisata kuliner dari Provinsi Sulawesi Selatan. Kata Kunci : Biji Cokelat, Cocoa Powder 1

Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

PENGOLAHAN BUAH COKLAT (THEOBROMA CACAO) SEBAGAI PRODUK MAKANAN MINIATUR PAKAIAN

ADAT BATIK KHAS SULAWESI SELATAN

Rezeki Suci Maryaningsih

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

Biji buah cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah Sulawesi Selatan. Dalam pengolahan biji cokelat didapatkan dua macam jenis cokelat yaitu Cocoa powder( bubuk cokelat) dan Cocoa butter (lemak cokelat). Pada pembuatan produk makanan miniatur pakaian adat bermotif batik ini menggunakan jenis olahan cokelat berupa Cocoa Powder (bubuk cokelat). Biji cokelat yang akan digunakan untuk pembuatan miniatur ini dipanggang pada temperatur 1220C untuk mendapatkan cita rasa, aroma, dan warnan cokelat yang dibutuhkan.Proses selanjutnya adalah penghalusan, pemisahan dengan biji dan kulitnya, penggilingan cokelat yang telah terpisah hingga menjadi pasta cokelat, tahapan yang terakhir adalah penghalusan hingga menjadi ukuran butir cokelat yang diinginkan (Cocoa Powder atau bubuk cokelat). Cocoa powder dilelehkan dan dicetak dalam pencetak. Miniatur cokelat berbentuk baju adat Sulawesi Selatan ini diberi ukiran batik. Miniatur cokelat ini menjadi alternatif kreativitas produksi olahan makanan dari cokelat yang bisa dijadikan daya tarik wisata kuliner dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Kata Kunci : Biji Cokelat, Cocoa Powder

1

Page 2: Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

PENDAHULUAN

Latar belakang

Buah coklat merupakan salah satu komoditi yang cukup banyak

dimanfaatkan untuk dunia industri. Biji dari buah coklat ini dapat diolah menjadi

berbagai macam produk. Produk utama dari biji coklat adalah bubuk dan lemak

coklat yang dapat diolah menjadi beberapa produk baru bernilai ekonomi tinggi.

Kota Makassar merupakan kota yang mempunyai daya tarik pariwisata.

Pembangunan di sektor pariwisata selalu dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan pendapatan daerah. Keberhasilan dari sektor pariwisata ini ditandai

dengan laju jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara,

berkunjung di daerah Makassar semakin meningkat.

Kerajinan batik merupakan kebudayaan yang sudah lama dikenal di

Indonesia. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan

kerajaan Majapahit dan pengembangan batik hanya dilakukan pada masa Kerajaan

Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik

adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu

kebudayaan keluarga kerajaan pada zaman dahulu. Pada awalnya kerajinan hanya

dilakukan dilingkungan kraton, sekarang kerajinan batik ini dibawa mereka keluar

kraton, dan lama-lama kerajinan ini ditiru oleh masyarakat luas dan menjadi

pekerjaan kaum wanita. Sehingga pakaian dari kerajinan batik ini digemari oleh

rakyat luas dan wisatawan mancanegara.

Penulisan paper ini dilatar belakangi sebagai usaha dalam meningkatkan

daya tarik wisata dari Kota Makassar, maka pembuatan permen batik Makassar ini

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai kunjungan wisatawan baik

mancanegara atau nusantara .

Rumusan masalah

Bagaimana cara pengolahan Biji Buah Cokelat (Theobroma cacao) menjadi

produk makanan miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan bermotif batik?

2

Page 3: Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

Tujuan penulisan

a. Mengetahui bagaimana cara pengolahan dari biji buah cokelat menjadi

produk makanan miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan bermotif batik?

b. Mengetahui bagaimana kualitas cokelat yang baik digunakan untuk

pembuatan produk makanan miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan

bermotif batik?

Manfaat penulisan

a. Sebagai bahan referensi atau sumber ilmu pengetahuan, khususnya

untuk pengembangan kreativitas pengolahan cokelat.

b. Sebagai sumber kajian pengolahan produk makanan miniature pakaian

adat bermotif batik

c. Sebagai salah satu referensi kreativitas produk oleh-oleh khas dari

provinsi Sulawesi Selatan

GAGASAN

Kondisi kekinian

Pohon cokelat merupakan salah satu komoditas pertanian yang peranannya

sangat penting bagi perekonomian daerah. Sulawesi selatan yang terkenal dengan

wisata baharinya ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke

Makassar yang merupakan ibukota dari Sulawesi Selatan.

Cokelat merupakan salah satu komoditi yang penting juga dalam

perdagangan internasional. Biji cokelat ini biasa diolah menjadi sebuah produk

makanan, minuman, dan kosmetik. (Hariyadi, 2009)

3

Page 4: Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

Perkebunan cokelat yang ada di Sulawesi Selatan, menjadi salah satu

perkebunan cokelat rakyat terbesar dan memberikan kontribusi yang besar

terhadap nilai cokelat di Indonesia(Hariyadi, 2009)

Cokelat yang menjadi salah satu penghasil pendapatan daerah Sulawesi

Selatan, karena di ekspor.(Hariyadi, 2009) Namun belum ada pemanfaatan lebih

terhadap melimpahnya cokelat yang ada untuk produksi dalam negeri. Produksi

cokelat dalam negeri ini cenderung kurang dilakukan. Cokelat hanya akan

diekspor guna memenuhi konsumsi produksi cokelat luar negeri. Indonesia hanya

mengimpor cokelat yang telah diolah tersebut, seperti cokelat-cokelat batangan.

Solusi yang Pernah Diterapkan terhadap Pengolahan Biji Buah Cokelat

Biji buah cokelat ini pernah dimanfaat untuk penggunaan ekstrak biji

cokelat dalam penghambatan pertumbuhan Streptococcus mutans.(Devi, dkk.

2010) Sedangkan Coklat butter digunakan sebagai pembuatan cokelat sebagai

kosmetik dan cokelat bubuk digunakan sebagai bahan utama pembuatan produk

makanan cokelat. Kulit buah cokelat ini juga biasa digunakan untuk pakan hewan

ternak. Dan pada seludang bijinya digunakan untuk bahan pembuatan minuman.

(Hariyadi, 2009) Biji buah cokelat juga pdapat dijadikan untuk ransum untuk

pakan domba (Zain, 2009)

Perkembangan pengolahan biji buah cokelat sebagai produk makanan

Bubuk cokelat juga dapat dibuat cokelat batangan. Dan cokelat yang telah

berbentuk batangan dicairkan dan dicetak akan menghasilkan sebuah bentuk

cokelat yang unik. Produk unik ini dapat berupa cokelat serut, cokelat daun,

cokelat marmer, dan cokelat sarang laba-laba (Julius, 2005)

Pengolahan biji buah cokelat menjadi produk makanan miniatur pakaian

adat bermotif batik

Cokelat yang menjadi komoditi ini, bisa dimanfaatkan sebagai makanan

ringan yang mengundang daya tarik para wisatawan baik mancanegara maupun

nusantara yang berkunjung ke Sulawesi Selatan. Olahan cokelat ini dibuat

4

Page 5: Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

menjadi miniatur pakaian adat Sulawesi selatan dan diukir dengan ukiran lukis

batik pada miniaturnya.

Miniatur ini dalam rangka memperkenalkan kebudayaan dari Sulawesi

Selatan sendiri dengan memanfaatkan coklat yang banyak dihasilkan di daerah

Sulawesi Selatan. Lukisan batik pada miniatur dibuat sebagai promosi adanya bati

sebagai kebudayaan asli Indonesia yang dapat diterima di seluruh antero

nusantara.

Proses pembuatan cokelat ini dimulai dari biji cokelat yang dipotong dari

pohonnya dan dibuka. Biji yang ada dalam buah dikeluarkan, dicuci, dikeringkan.

Dari proses pengolahan ini didapatkan aroma, rasa, dan warna. Ketika biji cokelat

ini dipanggang pada temperature 2500F atau 1220C agar aroma, rasa, dan

warnanya meningkat. Setelah didinginkan, seluruh cokelat dilebur dengan tujuan

adalah untuk mengupas kulitnya dan membuang dengan menggunakan arus udara,

atau proses ini penyaringan. Proses ini merupakan proses yang dinamakan

pecahan-pecahan cokelat. (Nusyirwan, 2009)

Selanjutnya pecahan cokelat ini msuk ke proses selanjutnya yaitu

penggilingan untuk menjadi pasta coklat. Keseluruhan cokelat merupakan lemak

sehingga karena dari proses penggilingan ini akan menjadi pasta yang cair.

Tahapan selanjutnya adalah penghalusan, yang bertujuan untuk

menghasilkan tekstur produk cokelat yang bermutu tinggi. Setelah penghalusan

hingga sesuai dengan ukuran yang diinginkan karena akan digunakan sebagai

bahan baku pembuatan miniatur dan menjadi bentuk pasta cair yang kental. Pasta

cokelat ini merupakan produk setengah jadi. Kemudian pasta cokelat ini di cetak

dalam pencetak yang telah dibentuk menjadi miniatur pakaian adat Sulawesi

Selatan. (Misnawi, 2008)

Cokelat batangan yang sudah jadi bisa langsung digunakan dalam pebuatan

miniatur pakaian adat bermotif batik ini. Cokelat dilelehkan, kemudian dicetak

dalam wadah pencetak yang telah berbentuk pakaian adat Sulawesi Selatan ini.

Simpan dalam mesin pendingin agar cokelat membeku. Dan dengan pengukir,

ukirlah motif batik pada cetakan cokelat yang telah mengeras. Siapkan white

5

Page 6: Pengolahan Coklat Menjadi Miniatur Pakaian Adat Batik

cokelat yang telah dilelehkan sebelumnya untuk mengecat pada uliran batik yang

telah dibuat. Simpah kembali dalam mesin pendingin agar white cokelat tersebut

mengeras. Miniatur Pakaian Adat Motif Batik Sulawesi Selatan siap dipasarkan

dan menjadi makanan khas atau daya tarik wisata kuliner yang dapat

meningkatkan nilai pariwisata dan pendapatan daerah provinsi Sulawesi Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Devi Ayu, dkk. 2010. Konsentrasi Ekstra Biji Kakao sebagai Material Alam dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus mutans. Surabaya: Jurnal PDGI Vol. 59. No. 1 (14-18)

Hariyadi, dkk. 2009. Identifikasi Permasalahan dan Solusi Pengembangan Perkebunan Kakao Rakyat di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian IPB

Julius, Arya. 2005. Penggunaan Coating Chocolate dalam Party Decoration Product. Semarang: DinamikaKepariwisataan Vol. 3 No. 1 (291-303)

Misnawi dan J. Selamet. 2008. Cita Rasa, Tekstur, dan Warna Cokelat. Jember: Warta Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Vol. 21 (3)

M. Zain. 2009. Subtitusi Rumput Lapangan dengan Kulit Buah Cokelat Amoniasi dalam Ransum Domba Lokal. Padang: Jurnal Media Peternakan Vol. 32 No. 1 (47-52)

Nisyirwan Ismail. 2009. Prospek Menggiurkan Investasi Budidaya Kakao. Samarinda: Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur

6