4
B. Pengertian Gizi dan Masalah Osbessitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok: Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%. Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk. Dibanding pria, wanita lebih mudah mengalami kelebihan berat badan (obesitas). Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah fase hidup wanita yang berbeda dari pria. Kekurangan zat gizi saat dalam kandungan, haid dini, berat badan yang berlebihan ketika hamil, dan aktivitas fisik yang berkurang akibat menopause, mengakibatkan wanita rentan terhadap obesitas. Angka kejadian kegemukan terus meningkat tajam dari tahun ke tahun, tidak hanya di negara-negara maju seperti Amerika dan negara-negara Eropa, tetapi juga di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara-negara Asia. Bahkan suatu sumber mengatakan bahwa bumi kita sekarang ini lebih banyak dihuni orang dengan kelebihan lemak dibandingkan yang kelaparan.

penilaian status gizi pada obesitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

memenuhi tugas penilaian status gizi

Citation preview

Page 1: penilaian status gizi pada obesitas

B. Pengertian Gizi dan Masalah Osbessitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya.

Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.

Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%.

Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.

Dibanding pria, wanita lebih mudah mengalami kelebihan berat badan (obesitas). Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah fase hidup wanita yang berbeda dari pria. Kekurangan zat gizi saat dalam kandungan, haid dini, berat badan yang berlebihan ketika hamil, dan aktivitas fisik yang berkurang akibat menopause, mengakibatkan wanita rentan terhadap obesitas.

Angka kejadian kegemukan terus meningkat tajam dari tahun ke tahun, tidak hanya di negara-negara maju seperti Amerika dan negara-negara Eropa, tetapi juga di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara-negara Asia. Bahkan suatu sumber mengatakan bahwa bumi kita sekarang ini lebih banyak dihuni orang dengan kelebihan lemak dibandingkan yang kelaparan.

Badan kesehatan dunia WHO menyebutkan, lebih dari satu miliar penduduk kelebihan berat badan. Angka ini melampaui 800 juta penduduk yang kekurangan gizi. Indonesia dari survei epidemiologi yang dilakukan di Jakarta tahun 1993 memperlihatkan peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dari 4,2 persen menjadi 10,9 persen.

Pemantauan yang dilakukan oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat tentang masalah gizi lebih, sesuai kriteria WHO dengan menggunakan nilai metabolisme basal, kelebihan berat badan adalah suatu keadaan ditemukan adanya kelebihan lemak dalam tubuh.

Resiko Osbesitas

Page 2: penilaian status gizi pada obesitas

Walaupun obesitas bukan merupakan penyakit menular, tetapi obesitas memiliki risiko morbiditas dan mortalitas terhadap beberapa penyakit seperti diabetes, dislipidemia, hipertensi, kardiovaskuler, bahkan ada peneliti lain mengatakan kemandulan bisa juga diakibatkan salah satunya adalah gangguan dari kelebihan berat badan. Karena itu, kelebihan berat badan lebih penting dilihat dari sisi risiko menderita penyakit bukan hanya dari sisi kosmetik saja.

Obesitas merupakan masalah yang kompleks. Selain terapi dengan obat-obat juga memerlukan bimbingan dan konseling gizi, perubahan perilaku/gaya hidup, peningkatan aktivitas fisik/olah raga dan terkadang konseling kesehatan jiwa sampai pembedahan, dapat menimbulkan efek samping terutama pada pemakaian obat-obat pelangsing tanpa pengawasan dokter ahli seperti hipertensi, memperberat penyakit kardiovaskuler, hipertiroid, glaucoma, gelisah, berdebar-debar, malabsorbsi kronis dan masih banyak lagi. Sampai sekarang belum ada cara yang ampuh untuk menanggulangi masalah obesitas ini, dan dari penelitian dikatakan bahwa penggunaan obat-obat oral saja hanya dapat menurunkan 10 persen dari total berat badan.

Angka obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 menyebutkan, di dunia lebih dari 300 juta orang dewasa menderita obesitas. Bahkan, di Amerika Serikat, sebanyak 280.000 orang meninggal setiap tahunnya karena obesitas.

Di Jakarta diperkirakan 10 dari 100 penduduk menderita obesitas. Biasanya kondisi ini menjadi pemicu penyakit-penyakit seperti jantung, artritis, diabetes tipe 2, serta tekanan darah tinggi.

Orang-orang yang punya masalah dengan obesitas cenderung disalahkan oleh masyarakat sebagai orang yang tidak memiliki semangat yang kuat untuk menurunkan berat badan (lack of will power). Selama ini faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab obesitas, antara lain, pola makan, kurang olahraga, kelainan metabolisme, serta faktor genetika.

* Faktor Genetika

** Infeksi virus

*** Mikro-organisme

https://mily.wordpress.com/2008/07/31/6/

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: penilaian status gizi pada obesitas

Gabr, M. 2001. IUNS in the Twenty Century on the shoulders of the Twentieth Century giants of Nutrition. VIIth International Congress of Nutrition 27-29 Agustus 2001.

WHO.2000.Nutrition for Health and Development.WHO, Geneva;

Departemen Kesehatan. 2001. Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001-2005

Web : http://www.gizi.net dan linknya.

Carriere, R.C. 2000. Revitalizing and Optimizing Posyandu. Growth Monitoring and promotion. Makalah. Unicef. Jakarta.