103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 02 PETUNG JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : ANIK SURATNI K 7108086 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

  • Upload
    ngokien

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 02

PETUNG JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh :

ANIK SURATNI

K 7108086

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : ANIK SURATNI

NIM : K 7108086

Jurusan /Program Studi : IP/ PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul

“PENINGKATANPEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 02 PETUNG

JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN 2012 “ ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012 Yang membuat pernyataan

Anik Suratni

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 02

PETUNG JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN 2012

Oleh :

ANIK SURATNI

K7108086

Skripsi

Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Anik Suratni. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 02 PETUNG

JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN 2012. Skripsi Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada peserta didik kelas V SDN 02 Petung jatiyoso karanganyar tahun 2012.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan, sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif TipeNumbered Heads Together. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah Peserta didik kelas V SDN 02 Petung tahun 2012 yang berjumlah 28 Peserta didik. Yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dokumentasi, observasi , wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya pemahaman Peserta didik dari sebelum dan sesudah tindakan. Pada prasiklus diperoleh rata-rata kelas 54,64, Siklus I menjadi 60,96 dan Siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 82,45. Sebelum dilaksanakan tindakan, peserta didik yang memperoleh nilai diatas KKM (≥60) hanya sebanyak 12 Peserta didik (42,86%), pada siklus I meningkat menjadi 17 Peserta didik (60,71%), dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 24 Peserta didik (85,71%).

Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik kelas V SD Negri 02 Petung Jatiyoso Karanganyar Tahun 2012.

Kata kunci: Pemahaman konsep, Numbered Heads Together (NHT).

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Anik Suratni. IMPROVING COMPREHENSION OF FREEDOM DEFENDING STRUGGLING CONCEPT BY COOPERATIVE LEARNING METHOD TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER AT THE FIFTH GRADE STUDENTS OF SDN 02 PETUNG JATIYOSO KARANGANYAR IN THE ACADEMIC YEAR 2012. Skripsi Surakarta: Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University, June 2012.

The aim is to improve comprehension of freedom defending struggling concept by cooperative learning method type numbered heads together at the fifth grade students of SDN 02 Petung Jatiyoso Karanganyar in the academic year 2012.

The dependent variable in this research is comprehension of freedom defending struggling concept, whereas the independent variable used in this research is cooperative learning method type Numbered Heads Together. The method of this research was action research done in two cycles. Every cycle consisted of four steps, they are: planning, implementation, observation and reflection. The research subject is the fifth grade students of SDN 02 Petung in the academic year 2012 amount to 28 students consists13 males and 15 females. Data is analyzed by using an interactive analysis model (Miles and Huberman), it conducted three component, that are data reduction, display data, and drawing conclusion or verification. Data is collected by using documentation, observation, interview, and test.

Based on the research result, can be concluded that there was improvement comprehension of freedom defending struggling concept after doing action research by cooperative learning method numbered heads together-type. It can be showed by improving students’ understanding than before and after action. In the pre-cycle gotten the class average 54.64, in the cycle I was 60.96, and in the cycle II the class average increase to 82.45. Before doing the action, students who got over KKM (≥60) just 12 students (42.86 %), in the cycle I increase to 17 students (60.71%), and in the cycle II increase to be 24 students (85.71%).

Therefore, it can be proposed a recommendation that by implementation of cooperative learning method type numbered heads together can improve comprehension of freedom defending struggling concept at the fifth grade students of SDN 02 Petung in the academic year 2012.

Key words: comprehension concept, numbered heads together-type.

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Hidup adalah suatu Perjuangan (Penulis)

Memperjuangkan suatu cita-cita merupakan tujuan hidup (Penulis)

Mempertahankan lebih susah daripada mendapatkan (penulis)

Janganlah kamu menjadi budak seseorang, karena allah telah

menciptakan kamu dalam keadaan merdeka

(amirul mukminin saidina ali bin abi thalib)

Jadikan perjuangan sebagai semangat hidupmu (penulis)

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segenap kebahagiaan dan rasa syukur, Kusuntingkan untaian kata dan

goresan sederhana ini kepada :

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tak henti-hentinya bersimpuh

memanjatkan do`a dan harapan kepada Allah SWT siang dan malam

tanpa kenal lelah untuk ku. Atas segala linangan air mata dan setiap

tarikan nafas yang selalu berdo`a untuk kebahagiaan anak-anaknya.

Mudah-mudahan Allah SWT mengabulkan semua harapan dan do`a yang

telah dipanjatkan.

Almamaterku tercinta PGSD FKIP UNS

Yang terkasih yang selalu memberikan semangat dan doa dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagai persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan izin penulisan skripsi.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan persetujuan skripsi.

3. Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan izin

penulisan skripsi.

4. Sekretaris Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang memberikan arahan

dan motivasinya.

5. Drs. Sutijan, M.Pd selaku pembimbing I dan Dra. Siti Wahyuningsih, M.Pd

selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan

dorongan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

lancar.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang secara

tulus ikhlas memberikan ilmu dan masukan kepada penulis.

7. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan semangat dan do`a yang tidak

kenal lelah.

8. Adikku tersayang yang selalu memberikan ketenangan dan warna disetiap

aliran waktu ini.

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Rekan-rekan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar `08 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan warna selama

menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepala Sekolah SD N 02 Petung yang telah memberi izin dalam penelitian ini.

11. Suparno, A.Ma.Pd selaku guru kelas V SD N 02 Petung Kecamatan Jatiyoso

Kabupaten Karanganyar.

12. Segenap siswa kelas V SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kabupaten

Karanganyar.

Tak ada gading yang tak retak, peneliti menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun

sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6

A. Kajian teori.............................................................................. 6

1. Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan

a. Pengertian Pemahaman ............................................... 6

b. Pengertian Konsep....................................................... 7

c. Pemahaman Konsep .................................................... 9

d. Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................. 9

e. Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan ... 11

f. Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan............................................................... 22

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. Model Pembelajaran.................................................... 23

b. Model Pembelajaran Kooperatif.................................. 23

c. Numbered Heads Together.......................................... 27

B. Penelitian Yang Relevan ........................................................ 32

C. Kerangka Berfikir .................................................................. 33

D. Hipotesis Tindakan ................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 37

A. Setting dan Jadwal Penelitian................................................. 37

B. Subjek Penelitian .................................................................. 37

C. Sumber Data........................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 38

E. Validitas Data ........................................................................ 39

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 40

G. Indikator Kinerja ................................................................... 42

H. Prosedur Penelitian ................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 49

A. Hasil Penelitian ..................................................................... 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 78

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................. 83

A. Simpulan .................................................................................. 83

B. Implikasi .................................................................................. 83

C. Saran ........................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87

LAMPIRAN .................................................................................................... 89

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together dengan tipe yang lain......................................... 30

Tabel 4.1 Nilai Pemahaman Konsep Pra Siklus........................................... 51

Tabel 4.2 Data Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Peserta Didik Pra

Siklus............................................................................................ 52

Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra Siklus...................... 53

Tabel 4.4 Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan pada Pra Siklus......................... 54

Tabel 4.5 Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Siklus I .................................... 63

Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus I .......................... 65

Tabel 4.7 Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Sebelum Tindakan

dan Siklus I................................................................................... 66

Tabel 4.8 Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Siklus II .................... 75

Tabel 4.9 Ketuntasan Belajar Siklus II......................................................... 76

Tabel 4.10 Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Siklus I dan Siklus II. 77

Tabel 4.11 Perkembangan Nilai Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik

dan Kinerja Guru ......................................................................... 79

Tabel 4.12 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan dan Presentase Ketuntasan

Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I ,dan Siklus II .................... 80

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................ 35

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif ........................................................ 41

Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................................. 44

Gambar 4.1 Grafik Hasil Data Nilai pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pra siklus................................ 53

Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Peserta Didik Pra Siklus. ........................... 54

Gambar 4.3 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Pra Siklus ............................. 55

Gambar 4.4 Grafik Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Siklus I ................................. 64

Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I........................................... 65

Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Pra Siklus

dan Siklus I............................................................................... 66

Gambar 4.7 Grafik Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Siklus II. ............................... 75

Gambar 4.8 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II ......................................... 76

Gambar 4.9 Grafik Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Siklus I dan

Siklus II .................................................................................... 77

Gambar 4.10 Perkembangan Nilai Hasil Observasi Kegiatan Siswa dan

Kinerja Guru............................................................................. 79

Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep dan

Ketuntasan Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Setiap Siklus......................... 80

Page 16: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Penelitian ....................................................................................... 90

2. Pedoman dan Hasil Wawancara Guru sebelum Menggunakan Model

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together........................................... 91

3. Kisi- Kisi Soal Tes Awal Pemahaman Konsep Materi Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan.............................................................. 94

4. Silabus ..................................................................................................... 103

5. Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan ............................... 107

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan I ...................... 117

7. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individual Siklus I Pertemuan I ........................ 127

8. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan I .......................................... 139

9. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan I............ 143

10. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I............................ 146

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan II ..................... 154

12. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individual Siklus I Pertemuan II ....................... 164

13. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ......................................... 172

14. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan II .......... 176

15. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II .......................... 179

16. Nilai Pemahaman Konsep Siklus I .......................................................... 187

17. Foto Pelaksanaan Penelitian siklus I ....................................................... 189

18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan I..................... 193

19. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individual Siklus II Pertemuan I ....................... 204

20. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ......................................... 214

21. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan I .......... 217

22. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I .......................... 220

23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan II.................... 228

24. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individual Siklus II Pertemuan II...................... 238

25. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan II........................................ 246

26. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan II ......... 250

Page 17: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

27. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II ......................... 253

28. Nilai Pemahaman Konsep Siklus II......................................................... 261

29. Foto Pelaksanaan Penelitian Siklus II ..................................................... 263

30. Instrumen Wawancara Setelah Menggunakan Model Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together ..................................................................... 264

Page 18: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting

bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang

mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya

manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia saat ini

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu

usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Usaha yang dapat

dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi kualitas sistem pendidikan secara

menyeluruh.

Evaluasi tersebut dapat ditempuh melalui perbaikan model pembelajaran

yang digunakan guru. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses belajar mengajar. Kenyataan

di lapangan banyak dijumpai gaya mengajar yang kurang bervariasi dan belum

memanfaatkan kemampuan mengajar secara maksimal.

Permasalahan yang terjadi di kelas V SDN 02 Petung Kecamatan

Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar saat ini adalah rendahnya pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Hal ini dibuktikan dari hasil rata – rata nilai ulangan pada materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah 54,64 lebih rendah dari nilai

ulangan nilai rata-rata ulangan mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

Sedangkan peserta didik yang tuntas belajar tentang pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan hanya 12 peserta didik dari 28 peserta

didik (42,86%). Ketuntasan tersebut berdasarkan asumsi pada nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60.

Permasalahan tersebut harus segera ditemukan solusinya, mengingat

mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang wajib di ajarkan di SD karena

merupakan 1 dari 5 mata pelajaran yang masuk dalam ujian akhir sekolah yang

wajib di kuasai peserta didik agar lulus dalam ujian akhir sekolah. Pemahaman

Page 19: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan dipelajari dengan tujuan agar

peserta didik dapat menghargai jasa para pahlawan di masa lalu.

Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik

menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, seperti yang

telah dikemukakan oleh Waterwroth, (2007) ‘to prepare students to be well

functioning citizens in a democratic society’(Lasmawan,2010:1). Selain itu, tujuan

IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik menggunakan

penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

Rendahnya pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di SDN 02 Petung disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : Materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan sangat banyak dan materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan merupakan pelajaran yang pada dasarnya banyak

menghafal, dan mencatat sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan

menganggapnya sebagai momok, siswa dalam pembelajaran kurang aktif dan

hanya mengandalkan guru, Guru dalam melakukan pembelajaran masih bersifat

konvensional, dalam pembelajaran konvensional ini guru hanya menggunakan

metode ceramah sehingga peserta didik merasa bosan, sehingga proses

pembelajaran yang dilakukan kurang bermakna (menarik minat belajar peserta

didik dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya

yang interaktif).

Dari hasil observasi dan diskusi yang dilakukan antara peneliti dengan

guru kelas V, faktor mendasar yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep

pada materi perjuangan menuju kemerdekaan pada peserta didik kelas V SDN 02

Petung, Jatiyoso, Karanganyar adalah guru dalam proses pembelajaran belum

menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Dalam pengunaan model pembelajaran harus tepat dan sesuai dengan

materi yang di ajarkan. Anitah (2009: 45) mengatakan bahwa model adalah suatu

kerangka berfikir yang dipakai sebagai paduan untuk melaksanakan kegiatan

dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal dan meningkatkan

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan, guru dalam

Page 20: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengajar harus menggunakan model yang membuat pembelajaran menjadi

menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat proses

pembelajaran menjadi menyenangkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered heads together.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

merupakan model Pembelajaran pada kelas kooperatif dimana peserta didik

bekerja dalam kelompok kecil, agar dapat mempengaruhi pola interaksi siswa dan

sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. (Trianto,2007)

Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together : Peserta didik akan di bentuk beberapa kelompok dan

setiap anggota kelompok akan mendapatkan nomor. Kemudian guru akan

memberikan tugas yang harus di kerjakan masing – masing kelompok dimana

masing – masing kelompok harus mengetahui jawaban tersebut. Pada tahap akhir

guru akan memanggil salah satu nomor siswa, kemudian siswa tersebut harus

melaporkan hasil diskusi mereka. (Suprijono,2009).

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together diterapkan

dengan tujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam proses pembelajaran yaitu

interaksi antara peserta didik dengan guru dan antara peserta didik dengan peserta

didik. Dengan adanya interaksi tersebut, maka siswa akan mempunyai

kemampuan dalam kerja sama, bertukar pikiran/ pendapat dan memecahkan

masalah. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together juga memiliki

kelebihan antara lain peserta didik menjadi lebih siap karena guru tidak

memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi, peserta didik berdiskusi dengan sungguh –

sungguh untuk memastikan anggota kelompok menguasai tugas yang telah di

berikan dan peserta didik yang pandai dapat membantu peserta didik yang kurang

pandai. (Hamdani:2011) Selain itu dengan cara seperti ini pembelajaran akan

lebih menyenangkan karena adanya kerjasama yang akan membangun semangat,

kekompakan dan keseriusan belajar, sehingga mampu meningkatkan motivasi

belajar peserta didik, keaktifan peserta didik, dan juga dapat meningkatkan

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang dipelajari

Page 21: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

peserta didik. Jadi dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT

pembelajaran menjadi menyenangkan dan materi perjuangan mempertahankan

yang diberikan guru akan lebih cepat di pahami oleh peserta didik.

Dengan digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada peserta didik

kelas V SDN 02 Petung Jatiyoso Karanganyar. Berdasarkan latar belakang

masalah di atas penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together Pada Peserta Didik Kelas V SDN 02 Petung

Jatiyoso Karanganyar Tahun 2012”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : Apakah penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik kelas

V SDN 02 petung Jatiyoso Karanganyar Tahun 2012?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah Untuk

meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan

melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada peserta didik kelas V SDN 02 Petung Jatiyoso Karanganyar

Tahun 2012.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar secara tepat

guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Page 22: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta didik

1) Meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan.

2) Memudahkan peserta didik untuk menyerap materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan yang diberikan oleh guru.

3) Membuat peserta didik semangat dalam mengikuti materi pelajaran

perjuangan mempertahankan kemerdekaan, sehingga dapat membantu

peserta didik dalam memperluas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

b. Bagi Guru

1) Sebagai pertimbangan guru dalam memilih model pembelajaran yang

akan digunakan dalam memberikan materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

2) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi masalah pada

pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together .

3) Meningkatnya kreativitas guru untuk menciptakan kondisi belajar yang

menarik, menyenangkan, dan berkualitas.

c. Bagi Sekolah

1) Menumbuhkan budaya meneliti di SDN 02 Petung Jatiyoso

Karanganyar yang dilakukan oleh siapapun.

2) Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang

inovatif.

3) Terwujudnya pembelajaran efektif disekolah.

Page 23: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman yaitu memahami atau mengerti apa yang diajarkan,

mengetahui apa yang sedang di komunikasikan dan dapat memanfaatkan

isinya tanpa harus menghubungkan dengan hal – hal lain (Daryanto,

2008:106).

Muhamad (2011) menyatakan bahwa “pemahaman adalah

pengertian dan pengetahuan yang mendalam serta beralasan mengenai

reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan

masalah suatu problem tertentu dengan tujuan mendapatkan kejelasan.”

Pemahaman dapat pula diartikan menguasai sesuatu dengan

pikiran, maka belajar harus mengerti secara mental makna dan filosofinya,

maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan

peserta didik memahami suatu situasi

Bloom (1956:1) membagi taksonomi hasil belajar menjadi tiga

domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Taksonomi hasil belajar

kognitif terdiri atas enam tingkatan, yakni hafalan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Taksonomi hasil belajar afektif dibagi

menjadi lima tingkatan, yakni penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi

dan internalisasi. Taksonomi hasil belajar psikomotor diklasifikasikan

menjadi enam yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, dan kreatifitas.

Berdasarkan penjelasan diatas pemahaman termasuk dalam salah

satu domain kognitif . pada taksonomi Bloom pemahaman dibedakan

kedalam tiga kategori (Nana Sudjana, 2009: 24), yaitu :

1) Pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya.

Page 24: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2) Pemahaman penafsiran, menghubungkan bagian-bagian terdahulu

dengan yang diketahui berikutnya, membedakan yang pokok dengan

yang bukan pokok.

3) Pemahan ekstrapolasi, mampu melihat dibalik yang tertulis, membuat

ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti

waktu, dimensi, kasus ataupun masalah.

b. Pengertian Konsep

Menurut Oemar Haemalik (2003:162) “Suatu konsep adalah suatu

kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli

merupakan obyek-obyek atau orang, konsep-konsep tidak terlalu kongruen

dengan pengalaman pribadi kita, tetapi menyajikan usaha-usaha manusia

untuk mengklasifikasikan pengalaman kita. Konsep adalah suatu yang

sangat luas.”

Faqih (2001:10) menyatakan “Konsep secara sederhana adalah

penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang

mengenal, mengerti dan memahami sesuatu tersebut”.

Chaplin (1989) menyebutkan bahwa “pengertian konsep meliputi :

Satu idea tau pengertian umum yang disusun dengan kata, symbol dan

tanda dan Satu ide yang mengombinasikan beberapa unsur sumber-sumber

berada kedalam satu gagasan tunggal”.(mulyati,2001)

Lain dengan Chapin, Elizabeth B. Hurlock (2005: 41) berpendapat

bahwa pengertian didasarkan pada konsep. Konsep bukan kesan indera

langsung, melainkan hasil pengolahan dan kombinasi antara penggabungan

atau perpaduan kesan indera yang terpisah-pisah. Unsur bersama dalam

berbagai obyek atau situasi menyatukan kumpulan benda atau situasi

menjadi satu konsep.

Winkel (2005:91) mengemukakan bahwa dalam belajar konsep

orang mengadakan abstraksi, yaitu semua objek yang meliputi benda

kejadian, orang hanya ditinjau aspek-aspek tertentu saja. Belajar konsep

merupakan salah satu belajar dengan pemahaman. Pemahaman ini

Page 25: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

mencangkup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan

yang dipelajari.

Oleh karena itu konsep-konsep tersebut merupakan penyajian –

penyajian internal dari sekelompok stimuli,konsep-konsep tersebut tidak

dapat diamati; konsep-konsep harus disimpulkan dari perilaku. Walaupun

kita tidak dapat memberikan suatu definisi verbal dari suatu konsep, suatu

definisi tidak mengungkapkan semua hubungan-hubungan antara konsep

itu dengan konsep yang lain. Karena pengertian konsep hingga kini belum

mencapai kesatuan bahasan. Dari pengertian-pengertia Konsep diatas

konsep memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri konsep menurut Oemar

Hamalik (2003: 162) yaitu : Atribut konsep adalah suatu sifat yang

membedakan antara konsep satu dengan konsep lainnya.

1) Atribut nilai-nilai adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu

atribut.

2) Jumlah atributjuga bermacam-macam antara satu konsep dengan

konsep lainya.

3) Kedominanan atribut, menunjuk pada kenyataan bahwa beberapa

atribut lebih dominan (obvious) daripada yang lainnya.

Konsep memiliki beberapa jenis yang. Jenis-jenis konsep menurut

Oemar Hamalik (2006:163) yaitu:

1) Konsep konjungtif (conjungtive concepts), nilai-nilai tertentu (yang

penting) dari berbagai atribut disajikan bersama-sama. Nilai-nilai dan

atribut ditambahkan bersama untuk menghasilkan suatu konsep

konjungtif.

2) Konsep disjuktif (disjunctive concepts) sesuatu yang dapat dirumuskan

dalam sejumlah cara yang berbeda-beda. Antara atribut-atribut dan

nilai-nilai dapat disubstitusikan antara yang satu dengan yang lainnya.

3) Konsep hubungan (relational concepts) yakni suatu konsep yang

mempunyai hubungan-hubungan khusus antar atribut.

Page 26: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Tiga jenis konsep diatas berbeda-beda, selain ciri-ciri dan jenis

konsep diatas, konsep juga memiliki kegunaan. Oemar Hamalik

(2003:165) menyebutkan kegunaan konsep antara lain :

1) Mengurangi kerumitan lingkungan.

2) Membantu untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar kita

3) Membantu untuk mempelajari sesuatu yang baru,lebih luas, dan lebih

mau.

4) Mengarahkan kegiatan instrumental;

5) Memungkinkan pelaksanaan pengajaran;

Mempelajari dua hal yang berbeda dalam kelas sama.

c. Pemahaman Konsep

Oemar Hamalik (2003:166) menyatakan bahwa hal-hal yang harus

diperhatikann untuk mengetahui keberhasilan peserta didik memahami

suatu konsep, yaitu :

1) dapat menyebukan contoh-contoh konsep

2) dapat menyatakan ciri-ciri konsep

3) dapat memilih dan membedakan antara contoh dari yang bukan konsep

4) dapat memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep.

Menurut Brophy, Murphy& mason (2006) “pemahaman

konseptual adalah sebuah aspek penting dari pembelajaran. Sebuah tujuan

pengajaran yang penting adalah untuk membantu peserta didik memahami

konsep utama dalam sebuah subjek daripada hanya mengingat fakta-fakta

yang terisolasi” . John w.Santrock (2009:2),

Dari berbagai pendapat para tokoh di atas maka dapat

disimpiulkan bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang

untuk mengerti dan memahami apa yang diajarkan dan dapat menangkap

makna yang dipelajari dan memanfaatkan bahan yang dipelajari, serta

memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

d. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial meupakan suatu program pendidikan

yang mengintegrasikan konsep-konsep terpilih dari ilmu-ilmu sosial dan

Page 27: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

humaniora untuk tujuan pembinaan warga Negara yang baik (Faqih

Samiawi & Bunyamin Maftuh, 2001:1).

Tujuan mempelajari IPS menurut Nursid Sumaatmaja (2007: 20)

“Membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi

dirinya serta bagi masyarakat dan negara”.

Tujuan pendidikan IPS di tingkat sekolah dasar (SD) ditujukan

untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar siswa yang

berguna untuk kehidupan sehari harinya. IPS sangat erat kaitannya dengan

persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam

pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia

(global society).

Ada 5 macam sumber materi IPS menurut Hidayati, dkk (2008 :

26), antara lain :

1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak

dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas

negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

2) Kegiatan manusia, misalnya; mata pencaharian, pendidikan,

keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.

3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat

sampai yang terjauh

4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan, keluarga.

5) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah

yang dimuali dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,

tentang tokoh tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

Pada materi pelajaran IPS yang mempelajari kehidupan masa

lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimuali dari

sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh tokoh dan

kejadian-kejadian yang besar. Terdapat materi perjuangan

Page 28: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mempertahankan kemerdekaan, yang membahas masalah perjuangan

bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

e. Materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan merupakan

materi yang wajib di pelajari peserta didik kelas V semester II di Sekolah

Dasar, Karena merupakan salahsatu pokok bahasan dari mata pelajaran IPS

yang merupakan satu dari lima mata pelajaran yang wajib di ajarkan di SD.

Materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di ajarkan dengan tujuan

agar peserta didik dapat menghargai perjuangan para tokoh yang telah

berjuang keras agar bangsa Indonesia tidak dijajah lagi oleh bangsa lain,

dan memiliki kedaulatan sendiri.

Materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan terdiri dari 2

pokok bahasan yaitu perjuangan bangsa indonesia mempertahankan

kemerdekaan dan menghargai jasa para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan.

1) Materi perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaan

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia

memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak

yang tidak mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia.

Ketika negara kita memproklamasikan kemerdekaan, tentara Jepang

masih ada di Indonesia. Sekutu menugaskan Jepang untuk menjaga

keadaan dan keamanan di Indonesia seperti sebelum Jepang menyerah

kepada Sekutu. Tugas tersebut berlaku saat Sekutu datang ke Indonesia.

Rakyat Indonesia yang menginginkan hak-haknya dipulihkan,

berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Usaha tersebut

mendapat rintangan dari pihak Jepang sehingga di beberapa tempat

terjadi pertempuran antara tentara Jepang dengan rakyat Indonesia.

Pertempuran-pertempuran tersebut menimbulkan korban di kedua belah

pihak.

Page 29: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Ketika rakyat Indonesia sedang menghadapi Jepang, Belanda

(NICA) dating membonceng tentara Sekutu. Tujuan Belanda ingin

menjajah kembali Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945 tentara

Sekutu dan pasukan NICA tiba di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan

Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin

membatalkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin

lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan

tentara Sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata

rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada. Berkobarlah

pertempuran di mana-mana.

a) Pertempuran Surabaya

Tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di

Tanjung Perak,Surabaya. tentara Sekutu di bawah pimpinan

Brigadir Jendral Mallaby. Kedatangan tentara tersebut diikuti oleh

NICA. Mula-mula tentara NICA melancarkan hasutan sehingga

menimbulkan kekacauan di Surabaya. Hal tersebut menimbulkan

bentrokan antara rakyat Surabaya dengan tentara Sekutu. Tanggal

28 Oktober hingga 31 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang

hebat. Ketika terdesak, tentara Sekutu mengusulkan perdamaian.

Tentara Sekutu mendatangkan pemimpin-pemimpin Indonesia

untuk mengadakan gencatan senjata di Surabaya. Tentara Sekutu

tidak menghormati gencatan senjata. Dalam insiden antara rakyat

Surabaya dan tentara Sekutu, Brigjen Mallaby terbunuh. Letnan

Jendral Christison Panglima Sekutu di Indonesia, meminta kepada

pemerintah Indonesia menyerahkan orang-orang yang dicurigai

membunuh Jendral Mallaby. Permintaan tersebut diikuti ultimatum

dari Mayor Jendral Mansergh. Isi ultimatum tersebut Sekutu

memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya.

Penyerahan paling lambat tanggal 9 November 1945 pukul 18.00

WIB. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan, Kota

Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara. Gubernur Suryo,

Page 30: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

diberi wewenang oleh pemerintah pusat untuk menentukan

kebijaksanaannya. Beliau bermusyawarah dengan pimpinan TKR

(Tentara Keamanan Rakyat) dan para pemimpin perjuangan rakyat

di Surabaya. Hasil musyawarah tersebut adalah rakyat Surabaya

menolak ultimatum dan siap melawan ancaman Sekutu. Tanggal 10

November 1945 pukul 06.00, tentara Sekutu menggempur Surabaya

dari darat, laut maupun udara. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo

dan Sutomo (Bung Tomo) rakyat Surabaya tidak maumenyerahkan

sejengkal tanah pun kepada tentara Sekutu. Dengan pekik Allahu

Akbar, Bung Tomo membakar semangat rakyat. Dalam

pertempuran yang berlangsung sampai awal Desember itu gugur

beribu-ribu pejuang Indonesia. Pemerintah menetapkan tanggal 10

November sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan untuk

memperingati jasa para pahlawan. Perlawanan rakyat Surabaya

mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

b) Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945.

Kurang lebih 2000 pasukan Jepang berhadapan dengan TKR dan

para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak korban dari kedua

belah pihak. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban sehingga

namanya diabadikan menjadi nama salah satu Rumah sakit di kota

Semarang sampai sekarang. Untuk memperingati peristiwa tersebut

maka pemerintah membangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu

Muda.

c) Pertempuran Ambarawa

Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris

di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20

Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu

menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan

membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah

perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya

Page 31: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut Letkol

Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel

Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada

tanggal 15 Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul

mundur Sekutu sampai Semarang. Karena jasanya maka pada

tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi

Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang

setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infantri.

d) Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang

diboncengi Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigjen T.E.D.

Kelly mendarat di Medan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 para

pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan

pasukan Belanda, sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan.

Hal ini menjadi awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan

Pertempuran Medan Area.

e) Bandung Lautan Api

Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan

Oktober 1945. Sekutu meminta hasil lucutan tentara Jepang oleh

TKR diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 21 November 1945

Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini

tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat. Perintah ultimatum tersebut

diulang tanggal 23 Maret 1946. Pemerintah RI di Jakarta

memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung, tetapi

pimpinan TRI di Yogyakarta mengintruksikan supaya Bandung

tidak dikosongkan. Akhirnya dengan berat hati TRI mengosongkan

kota Bandung. Sebelum keluar Bandung pada tanggal 23 Maret

1946 para pejuang RI menyerang markas Sekutu dan

membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang

peristiwa tersebut Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah

lagu yaitu Hallo-Hallo Bandung.

Page 32: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

f) Agresi Militer Belanda

Agresi militer Belanda yaitu serangan yang dilakukan oleh

Belanda kepada Negara Republik Indonesia. Kurang lebih satu

bulan setelah kemerdekaan Indonesia, tentara sekutu datang ke

Indonesia. Dalam pendaratannya di Indonesia, tentara sekutu

diboncengi NICA. Selain bermaksud melucuti tentara Jepang,

tentara sekutu membantu NICA mengembalikan Indonesia sebagai

jajahannya. Dengan bantuan sekutu, NICA ingin membatalkan

Rakyat Indonesia tidak mau dijajah lagi. Rakyat Indonesia

tidak mempunyai pilihan lain untuk mempertahankan

kemerdekaannya, kecuali dengan bertempur sampai titik darah

penghabisan. Di sebagian besar wilayah Indonesia, tentara Sekutu

dan NICA harus menghadapi perlawanan pejuang-pejuang

Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaannya, menyadarkan tentara Sekutu bahwa bangsa

Indonesia tidak dapat dikalahkan hanya dengan kekuatan senjata.

Sekutu menempuh cara lain, yaitu mempertemukan Indonesia dan

Belanda di meja perundingan. Perundingan dilaksanakan tanggal 10

November 1946 di Desa Linggarjati sebelah selatan Cirebon, Jawa

Barat. Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Linggarjati.

Hasil perundingan dinamakan Persetujuan Linggarjati Perundingan

ini menghasilkan pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik

Indonesia. Kedaulatan tersebut meliputi wilayah Jawa, Madura, dan

Suma tra.Belanda ternyata melanggar isi Persetujuan Linggarjati.

Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan serangan militer ke

daerah-daerah yang termasuk wilayah RI. Serangan tersebut

terkenal dengan nama Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer

Belanda I bertujuan menguasai daerah-daerah perkebunan dan

pertambangan. Daerah-daerah tersebut antara lain Sumatra Timur,

Sumatra selatan, Priangan, Malang dan Besuki. Menghadapi

serangan Belanda itu, rakyat berjuang mempertahankan tanah airn

Page 33: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ya. Rakyat melakukan taktik perang gerilya. Perang gerilya yaitu

taktik perangmenyerang musuh yang dilakukan dengan cara

sembunyi-sembunyi. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) berusaha

menengahi pertikaian Indonesia dengan Belanda. PBB membentuk

komisi perdamaian. Komisi itu beranggotakan tiga negara, yaitu

Australia, Belgia, dan Amerika serikat. Komisi itu disebut

KomisiTiga Negara (KTN). Berkat usaha Komisi Tiga Negara,

Indonesia dan Belanda kembali ke meja perundingan. Perundingan

dilaksanakan mulai tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang

Amerika Serikat. Kapal tersebut bernama USS Renville. Hasil

perundingan tersebut dinamakan Perjanjian Renville. Dalam

perundingan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri

Amir Syarifudin dan delegasi belanda dipimpin oleh Raden Abdul

Kadir Widjojoatmodjo. Perjanjian Renville sangat merugikan pihak

Indonesia. Salah satu isi Perjanjian Renville adalah Republik

Indonesia harus mengakui wilayah yang telah direbut Belanda

dalam Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda adalah

serangan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda kepada Indonesia

untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) pada tanggal 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Tanggal

19 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer II. Agresi

Militer Belanda II bertujuan menghapuskan pemerintahan RI

dengan menduduki kota-kota penting di Pulau Jawa. Dalam Agresi

Militer II, pasukan Belanda menyerang Ibu Kota Republik

Indonesia, Yogyakarta dan menahan Presiden Soekarno, Wakil

Presiden Mohammad Hatta dan beberapa pejabat tinggi negara.

Rakyat Indonesia pantang menyerah. Dengan semboyan sekali

merdeka tetap merdeka, rakyat berjuang sampai titik darah

penghabisan. Rakyat tetap melakukan perang gerilya. Aksi militer

Belanda tersebut menimbulkan protes keras dari kalangan anggota

PBB. Oleh karena itu, Dewan keamanan PBB mengadakan siding

Page 34: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pada tanggal 24 Januari 1949, dan memerintahkan Belanda agar

menghentikan agresinya. Belanda di bawah Dewan Keamanan PBB

meninggalkan Yogyakarta serta membebaskan presiden, wakil

presiden dan pejabat tinggi negara yang ditawan.

2) Materi menghargai jasa para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan

a) Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda

Untuk menengahi pertikaian antara Indonesia dan Belanda,

PBB membentuk komisi baru yang diberi nama UNCI (United

Nation Commision for Indonesia). Berkat peranan UNCI Indonesia

dan Belanda mengadakan perundingan. Delegasi Indonesia diketuai

Mr. Moh Roem. Delegasi Belanda diketuai Dr. Van Royen.

Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Roem-Royen. Salah

satu keputusan perundingan Roem-Royen adalah akan

diselenggarakannya Koferensi Meja Bundar (KMB).

Untuk menghadapi KMB diadakan Konferensi Inter

Indonesia. Konferensi tersebut dimaksudkan untuk mempertemukan

pandangan wakil Republik Indonesia dengan wakil BFO. BFO

merupakan organisasi yang terdiri atas pemimpin negara-negara

bagian atau negara-negara kecil yang ada di Indonesia. Negara-

negara bagian tersebut timbul karena adanya politik devide et

impera. Politik devide et impera adalah politik memecah belah.

Bagian-bagian wilayah Indonesia yang diduduki Belanda dipecah-

pecah sehingga timbul negara-negara kecil (negara boneka).

Sesudah berhasil menyelesaikan masalah dalam negeri melalui

Konferensi Inter Indonesia, bangsa Indonesia siap menghadapi

KMB. Pada tanggal 23 Agustus 1949 dibuka di Den Haag, Belanda.

Delegasi RI dipimpin Drs. Moh. Hatta. Delegasi BFO dipimpin

Sultan Hamid II dari Pontianak. Delegasi Belanda dipimpin Mr.

J.H. Van Marseveen. Sedangkan PBB diwakili Chritclev. Pada

tanggal 2 November 1949 dilakukan upacara penandatanganan

Page 35: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

naskah penyerahan kedaulatan. Upacara tersebut dilakukan pada

waktu yang bersamaan di Indonesia dan di Belanda. Dengan

peristiwa tersebut secara resmi Belanda mengakui kedaulatan

bangsa Indonesia di seluruh wilayah bekas jajahannya. Di Den

Haag naskah penyerahan ditandatangani Drs. Moh. Hatta mewakili

Indonesia dan Ratu Juliana mewakili Belanda.

b) Peranan Beberapa Tokoh dalam Mempertahankan

Kemerdekaan

Mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan

dua cara. Cara tersebut meliputi perang dan diplomasi. Ada

beberapa tokoh yang berperan dalam kedua cara tersebut, antara

lain sebagai berikut.

(1) Ir. Soekarno

Tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno atas nama

bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno diangkat menjadi

Presiden Republik Indonesia. Sebagai pemimpin tertinggi,

Presiden Soekarno banyak melakukan diplomasi dengan

pemimpin-pemimpin tentara Sekutu di Indonesia.

Kedatangan tentara Sekutu di Indonesia yang

diboncengi NICA membuat Presiden Soekarno berada pada

posisi yang sulit. Sekutu yang hanya memperoleh informasi

sepihak dari Belanda, mendukung pengembalian Indonesia

sebagai jajahan Belanda. Berkat diplomasi Presiden Soekarno

dan Bung Hatta, Sekutu yang dipimpin Letjen Christison mau

mengakui keberadaan RI. Tanggal 1 Oktober 1945, Letjen

Christison menyatakan bahwa kedatangannya tidak akan

merebut pemerintahan Republik Indonesia.

Kemampuan diplomasi Presiden Soekarno diuji

kembali ketika pecah pertempuran di Surabaya tanggal 28

Oktober 1945. Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigjen

Page 36: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Mallaby mengakibatkan jatuhnya korban di kedua belah pihak.

Untuk menghindari terjadinya korban di kedua belah pihak,

Bung Karno mengadakan diplomasi. Berkat diplomasi Bung

Karno jatuhnya korban di kedua belah pihak dapat dihindari.

Selama Perang Kemerdekaan sampai pengakuan kedaulatan,

perjuangan

Bung Karno terus berlanjut. Bung Karno tetap

memakai cara diplomasi dalam perjuangannya. Hal ini

tercermin dari pidato Bung Karno pada suatu rapat umum di

Magelang pada tanggal 16 Maret 1946. Beliau menyatakan

bahwa ada jalan perjuangan bagi bangsa Indonesia, satu di

antaranya jalan diplomasi.

(2) Drs. Mohammad Hatta

Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) sejak muda telah

menjadi tokoh penggerak mahasiswa Indonesia. Bung Hatta

adalah seorang tokoh organisasi Pemuda Indonesia (PI).

Pemuda Indonesia merupakan organisasi mahasiswa dan pelajar

Indonesia di luar negeri (Belanda). Pemuda Indonesia

mempunyai pengaruh yang besar bagi pergerakan kemerdekaan

Indonesia.

Tanggal 17 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta

bersama Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia atas nama bangsa Indonesia. Tanggal 18 Agustus

1945 Drs. Mohammad Hatta dipilih menjadi wakil Presiden

Indonesia yang pertama. Dalam usaha mempertahankan

kemerdekaan Indonesia perjuangan Bung Hatta dilakukan

melalui cara diplomasi. Beliau mengadakan diplomasi dengan

pihak penjajah maupun negara-negara lain di dunia. Beliau

berusaha agar kedaulatan Indonesia diakui dunia. Tanggal 13

Januari 1948 diadakan perundingan di Kaliurang. Perundingan

tersebut membicarakan daerah kekuasaan Republik Indonesia.

Page 37: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Perundingan tersebut dilakukan oleh Komisi Tiga Negara

(Amerika, Australia, dan Belgia) dengan Indonesia. Mohammad

Hatta, Ir. Soekarno, Sultan Syahrir, dan Jendral sudirman

merupakan wakil dari Indonesia. Tanggal 23 Agustus Drs.

Mohammad Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam

Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Konferensi Meja

Bundar merupakan perundingan antara Indonesia, delegasi

BFO, UNCI (dari PBB) dan Belanda.

Tujuan utama Konferensi Meja Bundar adalah untuk

menyelesaikan pertikaian Indonesia Belanda yang mengarah

pada pengakuan kedaulatan Indonesia. Tanggal 2 November

1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil KMB adalah Belanda

akan menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada

akhir bulan Desember 1949. Tanggal 27 Desember 1949 di Den

Haag dilakukan upacara penandatanganan naskah pengakuan

kedaulatan Republik Indonesia Serikat diwakili Drs.

Mohammad Hatta, sedangkan Belanda diwakili Ratu Yuliana.

(3) Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang raja di

Yogyakarta. Beliau seorang demokrat sejati. Dengan sukarela

beliau memasukkan daerah kerajaannya ke dalam wilayah

Republik Indonesia. Dengan gigih beliau ikut berperang

melawan Belanda. Pada awal Januari 1946 pemerintah

mengambil keputusan untuk memindahkan kedudukan

pemerintahan pusat RI ke Yogyakarta. Sultan

Hamengkubuwono IX menyambut hangat kepindahan tersebut.

Beliau melindungi pejabat-pejabat negara dan keluarganya dari

ancaman tentara Belanda. Beliau rela berkorban demi

perjuangan.Belanda ingin beliau mengubah sikapnya terhadap

Republik Indonesia.Belanda mengirim utusan untuk membujuk

beliau agar mau bekerja sama dan memihaknya. Belanda

Page 38: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menjanjikan hadiah wilayah Jawa dan Madura. Beliau tetap

tegar pada pendiriannya. Beliau setia kepada Republik Indones

a. Keinginan Beliau hanya satu yaitu Belanda segera pergi dari

Republik Indonesia. Pada awal kehidupan Republik Indonesia,

Sultan Hamengkubuwono IXberhasil meminta kesanggupan

Letkol Soeharto untuk mempersiapkan serangan umum.

Tanggal 1 Maret 1949 serangan umum dilaksanakan dan TNI

berhasil menduduki kota Yogyakarta dalam waktu enam jam.

Keberhasilan serangan tersebut menunjukkan bahwa Republik

Indonesia belum habis riwayatnya. Sri Sultan

Hamengkubuwono IX berperan dalam usaha pengakuan

kedaulatanRI. Pada tanggal 27 Desember 1949 Sri Sultan

Hamengkubuwono IX menandatangani naskah pengakuan

kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Jakarta. Di Jakarta naskah

penyerahan kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan

Hamengkubuwono IX mewakili Indonesia dan Wakil Tinggi

Mahkota A.H.J. Lovink mewakili Belanda. Penandatanganan

naskah penyerahan kedaulatan mengakhiri periode perjuangan

bersenjata rakyat Indonesia.

(4) Jendral Soedirman

Jendral Soedirman adalah pejuang yang gigih. Dalam

keadaan sakit beliau tetap memimpin perlawanan terhadap

Belanda. Pada tanggal 12 Desember 1945 Kolonel Soedirman

memimpin pertempuran melawan Sekutu di Ambarawa. TKR

berhasil memukul mundur tentara Sekutu. Dalam menghadapi

Sekutu, Kolonel Soedirman menggunakan taktik Perang

Gerilya. Kolonel Soedirman merupakan tokoh yang

mempelopori Perang Gerilya di Indonesia. Keberhasilan

Kolonel Soedirman memimpin pertempuran di Ambarawa,

membuat beliau dipilihmenjadi Panglima Besar TKR dengan

pangkat Jendral. Pada masa itu di Indonesia timbul bermacam-

Page 39: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

macam badan kelaskaran. Badan-badan kelaskaran itu

mempunyai tujuan yang sama yaitu melawan dan mengusir

penjajah. Oleh karena itu, pada tanggal 3 Juni 1947 semua

badan kelaskaran dimasukkan dalam satu wadah yaitu Tentara

Nasional Indonesia (TNI). Tentara Nasional Indonesia dipimpin

oleh Panglima Besar Jendral Soedirman. Pada saat tentara

Belanda menduduki Yogyakarta beliau mengambil keputusan

melanjutkan perang gerilya. Keputusan tersebut disambut baik

oleh segenap anggota TNI. Tindakan Panglima Besar Jendral

Soedirman berhasil meningkatkan semangat perjuangan

Republik Indonesia. Dalam keadaan fisik yang lemah beliau

memilih bergerilya daripada ditawan. Belanda. Selama

bergerilya beliau ditandu. Beliau menempuh jalan beratus-ratus

kilometer keluar masuk hutan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa

Timur.

f. Pemahaman Konsep Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang untuk mengerti

dan memahami apa yang diajarkan dan dapat menangkap makna yang

dipelajari dan memanfaatkan bahan yang dipelajari, serta memecahkan

masalah yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah kemampuan seseorang

atau peserta didik untuk mengerti sesuatu, menangkap suatu makna,

memanfaatkan isi bahan, dan memecahkan masalah yang berhubungan

dengan materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Pada pokok bahasan “perjuangan mempertahankan kemerdekaan”

peserta didik diajak untuk mempelajari apa yang dilakukan bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan serta menghargai jasa

para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Sub-sub pokok bahasan

itulah yang akan dipelajari siswa dengan menggunakan metode

Page 40: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pembelajaran inovatif yang dalam penelitian ini peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

a. Model Pembelajaran

Sri anitah (2009:45) “model adalah suatu kerangka berpikir yang

dipakai sebagai paduan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu”.

Suprijono (2010:45) “model merupakan inerprestasi terhadap

hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa system”.

Oemar hamalik (2003:57) Mengemukakan “pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi ,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

untuk mencapai untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Model

Pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai

dari beberapa system.

”Menurut Anita Lie (2008 : 23) “ada tiga model pembelajaran

diantaranya: model pembelajaran kompetisi, model pembelajaran

individual dan Cooperative Learning”. Dalam penelitian ini menggunakan

model pembelajaran kooperatif maka yang akan diuraikan secara spesifik

adalah mengenai pembelajaran kooperatif.

b. Model Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi

semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru.(Suprijono, 2010:54)

Roger, dkk (1992), menyebutkan bahwa: Cooperative learning is

group learning activity organized in such a way that learning is based on

the socially structured change of information between learners in group in

Page 41: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

which each learner is held accountable for his or her own learning and is

motivated to increase the learning of others. Miftahul (2011:29)

Dari pendat Roger dapat diartikan pembelajaran kooperatif

merupakan aktifitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu

prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi

secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya

setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan

didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.

Anita Lie (2008:28) menyebut Cooperative Learning dengan

istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu sistem pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan

peserta didik yang lainnya dalam suatu tugas yang terstruktur.

Etin (2008:4) “Cooperative Learning yaitu suatu sikap atau

perilaku bersama membantu dalam suatu kelompok/ bekerja sama yang

tediri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat

dipengaruhi keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri”.

Sedangkan Isjoni (2007:16) “Cooperative Learning adalah model

pembelajaran yang berpusat pada siswa terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yamg

tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan yang

tidak peduli dengan yang lain”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang di

dalamnya mengkondisikan siswa bekerja bersama-sama di dalam

kelompok-kelompok kecil untuk membantu siswa satu sama lainnya

dalam belajar. Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui pembelajaran

kooperatif ini, guru berperan sebagai fasilitator dan pengelola aktivitas

siswa dalam kolompok-kelompok kecil.

Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori pembelajaran

konstruktivisme. Konstruktivisme tidak hanya memberi gambaran secara

Page 42: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tepat bagaimana peserta didik belajar, tetapi juga menyajikan alat yang

kuat untuk menyelesaikan satu pemecahan masalah yang paling sulit

disekolah saat ini adalah kebosanan. Bila guru mengajar dengan

menggunakan model pengembangan kognitif tentang bagaimana seseorang

membangun pengetahuan, dua hal yang akan terjadi yaitu : guru akan

merubah idenya tentang apa artinya menjadi guru , dan peserta didik akan

merasa bahwa sekolah menarik dan relevan. (crowl dalam sri anitah 2009:

14).

Dalam paradigma konstruktivistik, struktur kognitif yang

terbentuk adalah unik untuk tiap individu paradigma ini menekankan pada

belajar membentuk berbagai prespektif terhadap suatu tim. Peserta didik

harus berusaha melihat isu dari sudut pandang yang berbeda. Suatu

strategi untuk menilai prespektif tersebut adalah menciptakan lingkungan

belajar kolaboratif, yang perlu dikembangkan sejak dini pada peserta didik

(Sri anitah 2009:13).

Rusman (2010: 210) menjelaskan bahwa “tujuan yang paling

penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada

peserta didik kerja sama dan kolaborasi”.

Slavin (2005: 33) menjelaskan bahwa tujuan yang paling penting

dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa

pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka

butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan

memberikan kontribusi.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran yang

mendasarkan pada kerja kelompok, akan tetapi untuk dapat dikatakan

sebagai Cooperative Learning ada beberapa unsur yang membedakannya

dengan kerja kelompok biasa.

Rusman (2010:208) menyebutkan beberapa unsur dalam

pengajaran kooperatif, yaitu:

Page 43: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Peserta didik dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa

mereka sehidup sepenanggungan bersama karena Keberhasilan suatu

karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.

2) Peserta didik bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi

didalam kelompoknya. Peserta didik haruslah melihat bahwa semua

anggota yang ada di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.

3) Peserta didik haruslah membagi tugas dan tanggung jawabnyang sama

antara anggota kelompoknya.

4) Peserta didik akan dikenakan evaluasi atau diberikan

hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota

kelompok.

5) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama dalam proses belajarnya.

6) Siswa diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi

yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Jika tugas dan penilaian

dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif learning,

setiap siswa akan merasa bertanggungjawab untuk melakukan yang

terbaik.

Agus (2010:65) Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri

dari 6 fase. Fase pertama guru mengklarifikasi maksud pembelajaran

kooperatif. Fase kedua guru menyampaikan informasi, sebab informasi

yang dimaksudkan merupakan isi akademik. Fase ketiga, kekacauan bias

terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi pembelajaran dari dan

kelompok-kelompok belajar harus diorkestrasi dengan cermat. Fase

keempat guru perlu mendampingi tim-tim belajar. Fase kelima guru

melakukan evaluasi dengan menggunakan setrategi evaluasi yang

konsisten dengan tujuan pembelajaran. Fase keenam guru mempersiapkan

struktur reward yang akan diberikan pada peserta didik.

Tipe-tipe Model Pembelajran Kooperatif menurut Suprijono

(2009:89) diantaranya adalah Jigsaw, Thing-Pair-Share, Group

Investigasi, Two Stay Two Stray, Make A Match, Listening Team, Inside-

Page 44: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Outside Circle, Bambo Dancing, Point-Counte- Point, The Power Of Two,

Listening Team, Numbered Heads Togethers.

c. Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe

dalam model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur

kelas tradisional (Trianto 2007:82). Pembelajaran kooperatif merujuk pada

berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya

dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif para siswa

diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan menutup

kesenjangan dalam pemahaman mereka (Slavin, 2008:4).

Numbered Heads Together merupakan salah satu tipe dalam

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk

lebih melibatkan siswa dari awal sampai akhir materi pelajaran dan untuk

mengetahui kepahaman siswa terhadap isi materi pelajaran. Dalam

memberikan pertanyaanatau soal pada siswa, guru menggunakan empat

tahap.

Menurut Trianto (2007:63) dijelaskan bahwa sintaks Numbered

Heads Together terdiri dari empat langkah, yaitu sebagai berikut:

1) Langkah pertama: numbering (penomoran)

2) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan

3 sampai 5 orang dan memberi setiap anggota kelompok tersebut

nomor secara berurutan.

3) Langkah kedua: questioning (pengajuan pertanyaan)

4) Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan bisa

bervariasi.

5) Langkah ketiga: heads together (berpikir bersama)

6) Para siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan dari gurunya.

7) Langkah keempat: answering (pemberian jawaban)

Page 45: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari setiap kelompok

yang nomornya sama dengan nomor yang disebutkan guru mengangkat

tangannya dan memberikan jawaban di depan kelas.

Kagan (http://edtech.kennesaw.edu/intech/cooperativelearning.

html), menjelaskan langkah-langkah numbereds heads together, sebagai

berikut

1) The teacher has student number off within groups, so that each student has a number: 1,2,3,4

2) The teacher asks a question3) The teacher tell the student to” put their heads together” to make

sure that everyone on the team knows the answer4) The teacher call a number (1,2,3,4), and student with that

number can raise their hands to respond.

Dapat diartikan:

1) Guru membagikan nomor ke siswa masing-masing kelompok,

sehingga setiap siswa memiliki nomor: 1,2,3,4

2) Guru mengajukan pertanyaan tentang globalisasi

3) Guru memberitahu siswa untuk "menyatukan gagasan mereka

bersama-sama" untuk memastikan bahwa setiap orang dalam tim

tahu jawabannya

4) Guru memanggil nomor (1,2,3,4), dan siswa dengan nomor

tersebut mengangkat tangan mereka untuk menanggapi.

Hamdani (2011:89) menjelaskan bahwa Numbered Heads

Together pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok: ciri

khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili

kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan

mewakili kelompoknya itu. Cara ini menjamin keterlibatan total semua

siswa. Cara ini juga merupakan upaya yang sangat baik untuk

meningkatkan tanggungjawab individual dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

pembelajarannya dilakukan dengan berkelompok, setiap siswa dalam

Page 46: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kelompok diberi identitas/nomor. Guru memberi pertanyaan, kemudian

masing-masing kelompok mendiskusikannya. Setelah itu guru memanggil

salah satu nomor untuk melaporkan hasil diskusi. Penomoran yang

merupakan inti dari model NHT ini akan menyebabkan setiap siswa harus

selalu siap dan harus memahami pemecahan dari masalah yang diberikan

karena siswa tidak mengetahui siapa yang akan menyampaikan hasil

diskusi. Hal tersebut akan membuat tanggung jawab siswa untuk mengerti

dan memahami pemecahan masalah yang diberikan menjadi lebih besar.

Numbered Heads Together mempunyai kelebihan dan

kekurangan, menurut Hamdani (2011:90) :

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together adalah Setiap siswa menjadi siap semua, Dapat melakukan

diskusi dengan sunguh-sungguh, Siswa yang pandai dapat men gajari

siswa yang kurang pandai.

Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together adalah Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil

lagi oleh guru, Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Page 47: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel. 2.1 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Tipe yang Lain. Trianto (2007)

Numbered Heads Together

Think Pair Share Group Investigation

Langkah 1. Penomoran (Numbering) yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang dan memberikan mereka nomor.

Langkah 2. Pengajuan pertanyaan (Questioning) yaitu guru mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Langkah 3. Berpikir Bersama (Heads Together) yaitu para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.

Langkah 4. Pemberian jawaban (answering) yaitu guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.

Langkah 1. Berfikir (Thinking) yaitu guru mengajukan pertanyaan dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri mengenai jawabannya.

Langkah 2. Berpasangan (Pairing) yaitu siswa berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Langkah 3. Berbagi (sharing) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerjasama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah dibicarakan.

Langkah 1. Seleksi topik, yaitu siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu permasalahan. Siswa dibentuk kelompok heterogen yang berorientasi pada tugas.

Langkah 2. Merencanakan kerjasama yaitu siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus.

Langkah 3. Implementasi yaitu siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas siswa dan ketrampilan dan bervariasi serta mendorong siswa mencari sumber yang luas.

Langkah 4. Analisis data sintesis yaitu siswa menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkas dalam suatu penyajian.

Page 48: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Langkah 5. Penyajian hasil akhir yaitu semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang dipelajari.

Langkah 6. Evaluasi yaitu guru beserta siswa melakukan evaluasi kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan

Dalam penelitian ini langkah-langkah pembelajaran perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Pembagian kelompok dan penomoran (Numbering)

Pembagian kelompok pada penelitian ini ditentukan berdasarkan pada

nilai siswa. Kelompok dibuat secara heterogen yang ditinjau dari latar

belakang sosial, jenis kelamin dan kemampuan belajar dan telah

dibentuk sebelumnya. Pemberian nomor juga telah ditentukan

berdasarkan pada nomor urut anggota pada masing-masing kelompok.

Dalam penelitian ini ada 7 kelompok dengan anggota 4orang.

2) Pemberian Tugas (Questioning)

Pada tahap ini guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok.

Tugas diberikan setelah guru selesai menjelaskan materi.

3) Berdiskusi (Heads Together)

Setelah guru membagikan tugas kepada setiap kelompok kemudian

masing-masing kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan tugas dari

guru. Setiap orang dalam kelompoknya harus mengetahui dan

memahami jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam tugas.

Page 49: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4) Menjawab (Answering)

Dalam tahap ini, guru memanggil salah satu nomor peserta didik dari

satu kelompok dan nomor yang dipanggil menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas. Kelompok yang lain memperhatikan,

memberi tanggapan atau bertanya apabila kurang jelas. Setelah selesai

satu kelompok kemudian guru menyimpulkan dan dilanjutkan dengan

kelompok lain.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayah (2010). Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Nur menyatakan bahwa : (1) Prestasi belajar matematika

pada materi keliling persegi dan persegi panjang meningkat dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT baik dilihat dari aspek

kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,5 siklus I 71,5 dan

pada siklus II naik menjadi 79,8. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan

67) pada tes awal 35%, tes siklus I 75% dan pada siklus II 95 % dari aspek

afektif terlihat adanya peningkatan yang sebelumnya pada pra tindakan

mayoritas siswa termasuk kedalam criteria rendah yaitu 65 % lalu pada siklus I

naik sebanyak 65% termasuk criteria tinggi dan pada siklus II di dominasi

yang mengalami peningkatan, yaitu pada pra tindakan didominasi criteria

sedang sebanyak 40%, siklus I 70% termasuk kriteria tinggi dan 80% trmasuk

criteria sangat tinggi pada siklus II (2) terdapat beberapa kendala yang

dihadapi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu

waktu yang diperlukan dalam pembelajaran membutuhkan banyak waktu,

sulitnya siswa berinteraksi dengan teman dan guru sulit dalam mengendalikan

siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Setya Ristanto (2011). Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan setya menyatakan bahwa dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Times Games Tournament dapat meningkatkan

Page 50: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia .. peningkatan

pemahaman konsep tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai

pemahaman konsep siswa pada setiap tindakan. Rata-rata nilai pemahaman

konsep siswa sebelum akan tindakan yaitu 57,635 pada siklus I nilai rata-rata

pemahaman konsep siswa menjadi 69,9 dan pada siklus II meningkat menjadi

84. Sebelum dilaksanakan tindakan,siswa yang memperoleh nilai diatas

KKM(>65) Hanya sebanyak 11 siswa (45.83%) pada siklus I meningkat

menjadi 17 siswa (70,83%), pada siklus II meningkat lagi menjadi 23 siswa

(95,83%). Penelitian ini sama-sama mengkaji tentang pemahaman konsep

tetapi berbeda dalam memberikan solusi, penelitian tersebut menggunakan

times games tournament, sedangkan peneliti yang peneliti laksanakan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Daryani (2010). Berdasarkan penelitian

yang dilakukan Sri Daryani mengatakan bahwa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan

kemampuan berhitung bilangan bulat. Dalam penelitian sri menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan rata-rata yang diperoleh siswa pada data awal

64,05: kemudian pada test pada siklus pertama 70,33: pada siklus kedua

menjadi 70,81. Dan adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa

pada data awal hanya 48,64% dan pada test siklus I 72,97% pada siklus II

menjadi 83,78%.

C. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal, pemahaman konsep materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik kelas V SDN 02 Petung,

Jatiyoso, Karanganyar tergolong rendah, terbukti dari hasil rata – rata nilai

ulangan pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah 54,64

lebih rendah dari nilai ulangan nilai rata-rata mata pelajaran IPA dan Bahasa

Indonesia. Sedangkan peserta didik yang tuntas belajar tentang pemahaman

konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan hanya 12 peserta didik dari 28

Page 51: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

peserta didik (42,86%). Ketuntasan tersebut berdasarkan asumsi pada nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya: (1) Materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan sangat banyak dan materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan merupakan pelajaran yang pada dasarnya banyak menghafal,

sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan menganggapnya sebagai

momok; (2) Guru dalam melakukan pembelajaran masih bersifat konvensional,

dalam pembelajaran konvensional ini guru hanya menggunakan metode ceramah

sehingga peserta didik merasa bosan, sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan kurang bermakna (menarik minat belajar peserta didik dan memberikan

kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya yang interaktif).

Sesuai permasalahan yang terjadi , diperlukan adanya suatu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.

Diantara berbagai model dalam pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together adalah model yang diharapkan dapat membantu

meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, khususnya pemahaman konsep

pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Melalui kolaborasi antara

peneliti dan guru kelas, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together akan diterapkan dengan menggunakan Siklus I dan Siklus II yang

melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I

memiliki indikator ketercapaian 75%, siklus II dan siklus II ditingkatkan menjadi

80%.

Berdasarkan hal tersebut, maka pada kondisi akhir dapat diperoleh

bahwa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

dapat meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Petung Jatiyoso

Karanganyar”, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Page 52: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan.

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2006: 71).

Menurut Sugiyono (2010:96) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru : pembelajaran belum menggunakan model pembelajaranyang tepat.

Peserta didik : pemahaman konsep perjuanga mempertahankan kemerdekaan rendah

Dalam pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik kelas V SDN 02 petung meningkat

Siklus IIMenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Siklus IMenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Page 53: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah

jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah: Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Numbered Heads Together Dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Peserta Didik Kelas V SDN 02

Petung Jatiyoso Karanganyar Tahun 2012.

Page 54: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting dan Jadwal Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02 petung Jatiyoso

Karanganyar semester II tahun 2012, yang beralamatkan Manggisan,

kelurahan Petung, kecamatan jatiyoso kabupaten karanganyar. Alasan

penelitian ini dilaksanakan di SDN 02 petung yaitu karena permasalahan yang

muncul dan jarak SDN 02 Petung yang strategis dan mudah dijangkau,

sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian.

2. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahap

persiapan hingga pelaporan hasil penelitian yang dilakukan selama 5 bulan,

yakni mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012. Adapun rincian

jadwal penelitian ada pada lampiran 1.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari penelitian yang telah dilaksanakan ini adalah

peserta didik kelas V SDN 02 Petung, Jatiyoso, Karanganyar Tahun 2012,

berjumlah 28 peserta didik, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 15 perempuan.

C. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan

dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Data penelitian yang telah

dikumpulkan berasal dari berbagai sumber. Sumber data atau informasi tersebut

antara lain:

1. Informasi data yang diperoleh berasal dari narasumber peserta didik kelas V

Semester II SDN 02 Petung Jatiyoso Karanganyar Tahun 2012 yang

berjumlah 28 peserta didik.

2. Informasi data yang diperoleh dari nara sumber guru kelas V SDN 02 Petung,

Jatiyoso, Karanganyar.

Page 55: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Arsip berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dokumen berupa data

nilai mata pelajaran IPS, khususnya tentang materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan yang digunakan untuk mendapatkan data nilai

peserta didik kelas V SDN 02 Petung Jatiyoso Karanganyar sebelum

dilakukan tindakan.

4. Peristiwa pelaksanaan pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together pada peserta didik kelas V SDN 02 petung,

jatiyoso, Karanganyar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber

data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi

(Riduan 2010:105) dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data

langsung, dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-

peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan.

Data dokumentasi meliputi : Silabus IPS kelas V, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP),daftar nilai, daftar presensi, foto kegiatan pembelajaran,

hasil observasi selama proses pembelajaran, video kegiatan pembelajaran,serta

hasil tes peserta didik kelas V SDN 02 Petung sebelum dan sesudah

penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

2. Observasi

Riduan (2010:104) observasi yaitu melakukan pengamatan objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan. Observasi dalam penelitian ini

digunakan untuk mengukur atau menilai aktivitas guru dan peserta didik kelas

V SD Negeri 02 Petung, serta penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together saat pembelajaran berlangsung.

Page 56: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3. Wawancara

Riduan (2010:102) menyatakan wawancara adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh informasi bertujuan mengetahui responden

secara lebih mendalam.

Wawancara dilakukan terhadap guru kelas V SDN 02 Petung yang

bertujuan menggali informasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan memahami konsep materi

perjuangan perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik

kelas V SDN 02 Petung sebelum dan sesudah penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

4. Tes

Riduan (2010:105) tes adalah serempetan pertanyaan atau latihan

atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran

dilakukan. Tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab atau

dilakukan untuk menunjukkan seberapa baik peserta didik mengetahui tentang

sesuatu, atau seberapa baik peserta didik dapat melakukan sesuatu. Dalam

penelitian ini tes dilaksanakan pada saat sebelum tindakan atau tes awal dan

di setiap akhir pertemuan. Pemberian tes pada setiap akhir pertemuan

dimaksudkan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan yang dikuasai peserta didik kelas V SDN 02

Petung setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes yang diberikan berbentuk tes

tertulis.

E. Validitas Data

Dalam penelitian ini diperlukan adanya validitas data dengan maksud

semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya

diteliti atau diukur.

Page 57: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Menurut Suharsini Arikunto (2010: 64) di dalam penelitian diperlukan

adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan

hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur dan diteliti. Di dalam

penelitian ini untuk mengguji kesahihan data digunakan triangulasi data dan

triangulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah:

1. Triangulasi data/ sumber adalah data atau informasi yang diperoleh selalu

dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi

koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Untuk menggali data

yang sejenis bisa diperoleh dari narasumber (manusia), dari kondisi lokasi,

dari aktifitas yang menggambarkan perilaku siswa atau dari sumber yang

berupa catatan/arsip yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang

dimaksud. Dengan cara ini data sejenis bisa teruji kemantapan dan

kebenarannya dari sumber data yang berbeda-beda.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode yaitu seorang peneliti mengumpulkan data sejenis dengan

menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti menggunakan

metode pengumpulan data berupa lembar observasi kemudian dilakukan

wawancara dengan informan yang sama dan hasilnya diuji dengan

pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik dokumentasi pada

pelaksanaan kegiatan. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah berupa

hasil observasi, dokumentasi, dan tes yang diberikan pada siswa. Dari ketiga

metode pengumpulan data tersebut kemudian dipadukan untuk ditarik

kesimpulan, sehingga diperoleh data yang valid dan kuat. Dengan demikian

teknik pengumpulan data yang digunakan selalu berkaitan antara satu dengan

yang lainnya, yaitu teknik observasi langsung, teknik dokumentasi, dan tes.

F. Teknik Analisis Data

Data yang berupa hasil pengamatan atau obervasi diklasifikasikan

sebagai data kualitatif. Data ini diinterpertasikan kemudian dihubungkan dengan

data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 58: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif interaktif

(Milles dan Hubberman, 2007 : 20) yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu

(1) reduksi data, (2) sajian data, (3) penarikan simpulan atau verifikasi. Aktivitas

ketiga komponen tersebut dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai siklus.

Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif

Gambar di atas menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan

peneliti adalah:

1. Reduksi data

Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi.

reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

menggorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik kesimpulan/diverifikasi.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan penyajian

data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Page 59: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dengan melihat penyajian data, maka akan dimengerti apa yang

terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun

tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian

penyajian-panyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama

bagi analisis kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar

lebih menarik maka diperlukan penyajian yang menarikpula. Dalam penyajian

ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya gambar,

grafik, chart network, diagram, matrik dan sebagainya. (Milles dan

Hubberman, 2007 : 17)

3. Penarikan kesimpulan

Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah

terakhir adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari data-data yang telah

didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan

serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu

kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Verifikasi data yaitu Pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil

dari laporan penelitian. Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di

lapangan/kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari

data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu

yang merupakan validitasnya (Milles dan Hubberman, 2007 : 19 ).

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan atau

tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji

Suwandi, 2008: 70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah meningkatnya pemahaman konsep Perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik kelas V SDN 02 Petung

dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together. Indikator penelitian ini bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP

IPS kelas V serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 60.

Page 60: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil apabila pemahaman

konsep pesera didik secara klasikal memperoleh nilai ≥60 mencapai 75%. Pada

siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila pemahaman konsep peserta

didik secara klasikal memperoleh nilai ≥60 mencapai 80%.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatnya pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan

pada Peserta didik kelas V SDN 02 Petung, melalui penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together. Untuk memperoleh

indikator yang ingin dicapai, prosedur penelitian ini mencakup beberapa tindakan.

Setiap tindakan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap

siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut: 1) perencanaan (planning); 2)

pelaksanaan tindakan (action); 3) observasi dan evaluasi tindakan (observation

and evaluation); dan 4) refleksi tindakan (reflecting). Menurut Suharsimi

Arikunto, dkk (2008:16), prosedur penelitian diatas dapat divisualisasikan pada

gambar 3.

Page 61: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 3.2. Model PTK (Suharsimi Arikunto, dkk, 2006: 16)

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan 2 kali pertemuan di

setiap siklusnya. Secara rinci, setiap siklus dipaparkan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menentukan pokok bahasan, yaitu Perjuangan Bangsa Indonesia

Mempertahankan Kemerdekaan. (lihat lampiran 5)

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together. (lihat lampiran 6)

3) Mengembangkan skenario pembelajaran.(lihat lampiran 8)

Perencanaan

Pengamatan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

PelaksanaanRefleksi

Siklus II

Siklus I

Perencanaan

Page 62: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik. (lihat lampiran 9

dan 10)

b. Tindakan

Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 x pertemuan,

yakni pertemuan pertama mempelajari tentang Perjuangan Bangsa

Indonesia Mempertahankan kemerdekaan dan pertemuan kedua

mempelajari materi tentang menghargai jasa para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan,

yaitu:

1) Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang hari proklamasi

kemerdekaan Indonesia.

2) Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

3) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang perjuangan

mempertahankan kemerdekaan. (lihat lampiran5)

4) Guru membantu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together. (lihat lampiran 6)

5) Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 4 orang.

6) Guru memberikan nomor pada masing-masing anggota kelompok

secara berurutan.

7) Guru memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok

mengenai materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

8) Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan pertanyaan dari guru.

9) Guru memanggil salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan guru di depan kelas.

10) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

11) Guru memberikan penilaian dan penguatan.

Page 63: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Pengamatan / Observasi

Melakukan pengamatan/observasi terhadap guru, dan Pengamatan

aktivitas peserta didik. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan atau

observasi terhadap hasil tes pemahaman konsep peserta didik di setiap

akhir pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman

yang disiapkan peneliti.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi

data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis

pemahaman konsep peserta didik sesuai dengan nilai saat evaluasi saat

pembelajaran.

Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil

pembelajaran. Hasil menentukan perlu ada pelaksanaan siklus berikutnya.

Dalam siklus pertama peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan

siklus kedua. Dalam siklus kedua membahas yang harus diperbaiki oleh

peneliti adalah :

1) Memberikan nama pada tiap kelompok, yaitu nama-nama pahlawan. Hal

ini bertujuan agar siswa hafal dengan nama tokoh pahlawan perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

2) Memberikan reward pada siswa. Hal tersebut bertujuan untuk

memancing keaktifan siswa dalam pembelajaran.

3) Pengkondisian kelas yang lebih baik, mencakup keseluruhan kelas dan

siswanya.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan

pembelajaran dan penyempurnaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus

I. Rencana perbaikan pada siklus II ini dilaksanakan untuk memperoleh

hasil yang lebih baik.

Page 64: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan

masalah atau perbaikan pada Siklus II.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together.

3) Menyusun lembar observasi guru dan aktivitas peserta didik

b. Tindakan

Pada dasarnya tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini sama

dengan siklus I, yakni pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Pelaksanaan

tindakan siklus II ini terbagi dalam 2 x pertemuan dengan materi yang

sama, yakni pertemuan pertama mempelajari tentang Perjuangan Bangsa

Indonesia Mempertahankan merdekaan dan pertemuan kedua mempelajari

materi tentang menghargai jasa para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:

1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi

pada siklus I.

2) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang telah di

perbaiki dan disempurnakan. model pembelajaran kooperatif tipe

numbered heads together tersebut menggunakan nama kelompok

sesuai dengan materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

3) Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 4 orang

4) Diskusi kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dan menjadikan Metode Numbered

Together sebagai aplikasi dalam pelajaran.

5) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Page 65: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

6) Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh guru

secara bersama-sama dan menyiapkan jawabannya.

7) Peserta didik menunggu nomor yang akan di panggil guru.

8) Guru memanggil salah satu nomor untuk melaporkan hasil diskusi di

depan kelas. Selanjutnya guru memberikan umpan balik dan penguatan

terhadap hasil diskusi dari tiap kelompok.

9) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru.

10) Guru menutup pelajaran dengan memberikan refleksi kepada peserta

didik.

c. Pengamatan / Observasi

Melakukan pengamatan/observasi terhadap guru, peserta didik,

dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together. Guru melakukan Pengamatan aktivitas peserta didik Selain itu,

guru juga melakukan pengamatan atau observasi terhadap pemahaman

konsep peserta didik di setiap akhir pembelajaran. Observasi diarahkan

pada poin-poin dalam pedoman yang disiapkan peneliti

d. Tahap Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap semua hasil

evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I.

Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil

pembelajaran. Hasil yang diperoleh menentukan tidak perlu melaksanakan

siklus berikutnya, karena dalam siklus kedua peneliti sudah berhasil. Pada

siklus kedua peneliti sudah berhasil memenuhi target dari indikator yang

ingin dicapai yaitu 80% dari keseluruhan siswa sudah mendapat nilai di

atas atau sama dengan KKM. Pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan meningkat dan memenuhi target yang

ingin dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif

tipe Numbered Heads Together tersebut telah berhasil dan penelitian dapat

dihentikan.

Page 66: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Petung, Jatiyoso,

Karanganyar. Sekolah ini berdiri pada tahun 1973 dan berstatus negeri dengan

Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 101031302015. Secara geografis SD

Negeri 02 Petung terletak di dusun Manggisan, Desa Petung, Kecamatan

Jatiyoso, Kabupaten Karangnyar. SD Negeri 02 Petung berdiri di atas tanah

seluas 214,325 m2 dengan luas lahan 12,585 m2, luas bangunan 12,62 m2, dan

luas halaman 175 m2, dan luas kebun 14,12 m2. Bangunan yang ada

diantaranya adalah 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 6 ruang kelas, 1

ruang UKS,1 ruang gudang, kantin, tempat parkir, dan 6 kamar mandi guru

dan siswa. Letak SD Negeri 02 petung cukup strategis dan mudah dijangkau

oleh masyarakat sekitar, karena sekolah tersebut terletak di dekat pusat

pemerintahan Desa Petung.

Data personil ketenagaan SD Negeri 02 Petung terdiri dari satu Kepala

Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru penjaskes, 1 guru bahasa Inggris,

1 penjaga perpustakaan dan 1 penjaga sekolah. Pada tahun pelajaran

2011/2012 jumlah siswa SD Negeri 02 Petung sebanyak 158 orang, yang

terdiri dari kelas I sebanyak 24 peserta didik, kelas II sebanyak 29 peserta

didik, kelas III sebanyak 27 peserta didik, kelas IV sebanyak 26 peserta didik,

kelas V sebanyak 28 peserta didik, dan kelas VI sebanyak 24 peserta didik.

2. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap

siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan,

(2) pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. Sebelum

dilaksanakan siklus, dilaksanakan pula tindakan pra siklus untuk mengetahui

kondisi awal tingkat pemahaman konsep peserta didik pada materi Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan.

Page 67: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

a. Deskripsi Pra Siklus

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti pada

pembelajaran IPS khususnya materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan menunjukkan bahwa pembelajaran yang guru lakukan di kelas

V SD Negeri 02 Petung, Jatiyoso, Karanganyar masih dilakukan secara

konvensional, antara lain (1) guru dalam menjelaskan materi hanya

menggunakan metode ceramah; (2) peserta didik hanya disuruh untuk

mencatat dan menghafalkan konsep; (3) pembelajaran yang dilakukan

kurang bervariasi. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara demikian

menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam

belajar. Kejenuhan tersebut menyebabkan rendahnya pemahaman konsep

yang dimiliki peserta didik.

Dari hasil wawancara yang dilakukan antara peneliti dengan guru

(lihat lampiran 2), faktor mendasar yang menyebabkan rendahnya

pemahaman konsep materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

dalam pembelajaran IPS adalah peserta didik hanya mengandalkan guru saat

belajar, karena malas mencatat dan menghafalkan materi yang banyak.

Padahal guru hanya mengajar dengan metode ceramah dan pembelajaran

yang dilakukan kurang bervariasi. Peserta didik hanya menerima informasi

yang telah diberikan oleh guru tanpa disertai dengan keterlibatan aktivitas

belajar yang positif, sehingga tidak banyak materi yang bisa terserap dengan

baik. Kurangnya aktivitas belajar yang positif mengakibatkan peserta didik

cepat bosan dan akhirnya membuat kegaduhan sendiri.

Keadaan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pemahaman konsep

hanya sebesar 54,64 (dibawah KKM ≥ 60). Fakta tersebut menunjukkan

bahwa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil dalam

memberikan pemahaman konsep pada peserta didik. Secara rinci daftar nilai

pemahaman konsep materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada

peserta didik kelas V SD Negeri 02 Petung pada pra siklus dapat dilihat

pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 68: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 4.1. Tabel Nilai Pemahaman Konsep Pra Siklus

NO NIS NilaiKKM 60

Tuntas / Tidak Tuntas

1 1142 40 TT

2 1241 52 TT

3 1247 72 T

4 1254 62 T

5 1257 72 T

6 1263 56 TT

7 1275 57 T

8 1284 63 T

9 1292 85 T

10 1295 42 TT

11 1298 77 T

12 1300 58 TT

13 1302 77 T

14 1303 52 TT

15 1304 62 T

16 1306 82 T

17 1308 61 T

18 1310 51 TT

19 1313 68 T

20 1314 67 T

21 1315 46 TT

22 1316 40 TT

23 1318 71 T

24 1319 55 TT

25 1320 65 T

26 1325 60 T

27 1323 60 T

28 1437 49 TT

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Page 69: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pada kondisi awal atau pra siklus, nilai pemahaman konsep peserta

didik pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan tergolong

rendah, karena masih banyak nilai peserta didik yang belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 60. Berdasarkan data diatas peserta

didik yang mendapat nilai di bawah 60 (KKM) yaitu sebanyak 16 peserta

didik atau 57,14% dan peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM

hanya 12 peserta didik atau 42,86 %. Agar lebih jelas, dari tabel 2 dapat

dibuat tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas V pada Pra Siklus

Interval Median F%

Relatif Kumulatif

27-35 31 1 3,57 3,5736-44 40 6 21,43 2545-53 49 4 14,29 39,2954-62 58 8 28,57 67,8663-71 67 5 17,85 85,7172-80 76 4 14,29 100,00Jumlah 28 100,00Keterangan: Nilai rata-rata 1530 : 28 = 54,64 Ketuntasan Klasikal (12:19) × 100 % = 42,86 % Nilai dibawah KKM (16:19) × 100 % = 57,14 %

Tabel 4.2 nilai hasil pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan sebelum diterapkan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together diatas dapat disajikan dalam

bentuk grafik pada Gambar 4.1 berikut :

Page 70: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 4.1 Grafik Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pra Siklus.

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1, data nilai rata-rata kelas

pemahaman konsep materi Perjuangan Mempertahankan kemerdekaan pada

pra siklus sebesar 54,64. Peserta didik yang memperoleh nilai 27-35 ada 1

peserta didik atau 3,57%. Peserta didik yang memperoleh nilai 36-44 ada 6

peserta didik atau 21,43 %. Peserta didik yang memperoleh nilai 45-53

sebanyak 4 peserta didik atau 14,29%. Peserta didik yang mendapat nilai

54-62 sebanyak 8 peserta didik atau 28,57%. Peserta didik yang mendapat

nilai 63-71sebanyak 5 peserta didik atau 17,85% dan Peserta didik yang

mendapat nilai 72-80 ada 4 peserta didik atau 14,29 %.

Dari hasil tes pemahaman konsep pra siklus tersebut sebagian

besar peserta didik belum tuntas belajar hanya sebagian kecil peserta didik

yang tuntas belajar. Data ketuntasan belajar dapat diketahui pada tabel 4.3

dibawah ini :

Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra Siklus

Ketuntasan belajarJumlah peserta didik pra siklus

Jumlah PersenTuntas 12 42,86 %Tidak tuntas 16 57,14 %Jumlah 28 100

0123456789

27-35 36-44 45-53 54-62 63-71 72-80

Fre

kuen

si

Interval Nilai

Page 71: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berdasarkan tabel 4.3 hasil ketuntasan peserta didik pra

siklus,diketahui bahwa peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah 60

(KKM) sebanyak 16 peserta didik atau 57,14%, dan peserta didik yang

mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (KKM) sebanyak 12 peserta

didik atau 42,86%. Dari tabel 4. tentang ketuntasan peserta didik pra siklus

dapat disajikan dalam grafik gambar.4.2:

Gambar.4.2 Grafik Ketuntasan Peserta Didik Pra Siklus.

Hasil nilai pra siklus yang diperoleh dari hasil tes awal nilai

terendah, nilai tertinggi, rata-rata nilai dan ketuntasan klasikal dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Pra Siklus

Keterangan Sebelum tindakanNilai tertinggi 80Nilai terendah 27Rata-rata nilai 54,64Ketuntasan klasikal 42,86%

0

10

20

30

40

50

60

TUNTAS TIDAK TUNTAS

JUMLAH PESERTA DIDIK

PROSENTASE

Page 72: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Untuk memperjelas hasil tertinggi,terendah maupun ketuntasan

klasikal dapat dapat digambarken dalam grafik Gambar 4.3 berikut ini :

Gambar.4.3 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pra Siklus

Analisis hasil pemehaman konsep dari nilai peserta didik sebelum

tindakan diperoleh nilai rata-rata sebelum tindakan yaitu 54,64 dimana hasil

tersebut masih dibawah nilai rata-rata yang di inginkan yaitu 60. Sedangkan

besarnya presentase ketuntasan klasikal yaitu 42,86% masih dibawah

ketuntasan yang diterapkan yaitu 75% peserta didik mendapat nilai >60

(KKM).

Berdasarkan data yang telah dipaparkan, maka diperlukan sebuah

solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu solusi alternatif

untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan penggunaan

model pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan. Model tersebut

disebut dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together dalam proses pembelajaran dapat menciptakan suasana

yang menarik dan menyenangkan. Dalam pembelajaran Numbered Heads

Together siswa akan lebih siap karena guru memanggil acak salah satu

nomor yang dibagikan kepada masing-masing peserta didik untuk

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

sebelum tindakan

nilai tertinggi

nilai terendah

nilai rata-rata

ketuntasan klasikal

Page 73: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

menmpresentasikan jawabannya di depan kelas. sehingga aktivitas belajar

peserta didik menjadi berkembang ke arah yang lebih positif.

b. Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan

selama satu minggu yaitu pada tanggal 9-15 april 2012. Adapun tahapan-

tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas

V SDN 02 Petung untuk mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada

solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Selanjutnya

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan

sebanyak 2 kali pertemuan, yakni pada hari Selasa tanggal 10 dan hari

kamis 12 April 2012. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah

sebagai berikut:

a) Menentukan Pokok Bahasan

Pokok bahasan yang akan digunakan adalah Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. (lihat lampiran.5)

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together. Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS selama 2 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 3 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang

disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran,

metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,

sumber dan media pembelajaran, dan penilaian (lihat lampiran 6 dan

11).

Page 74: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c) Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan (gambar tokoh

pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan).

d) Mengembangkan skenario pembeajaran. (Lampiran 8 dan 13)

e) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian.

Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas

peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran IPS berlangsung.

(bisa dilihat dalam lampiran 9 dan 14), Selain itu, peneliti juga

menyusun lembar observasi kinerja guru dengan menggunakan

model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together di

lampiran 10 dan 15. Sedangkan untuk lembar penilaian disusun

berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan

indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Lembar

penilaian meliputi tes individu dan lembar diskusi (lihat lampiran 7

dan 12).

f) Membagi kelompok siswa menjadi 7 kelompok.

g) Petunjuk cara kerja kelompok yaitu :

(1) Membagi kelompok secara heterogen.

(2) Masing-masing kelompok beranggotakan 4 peserta didik.

(3) Setiap kelompok di berikan nomor 1 sampai 4 tahap ini disebut

Numbering

(4) Guru memberikan lembar kerja lelompok pada peserta didik

tahap ini disebut dengan Questening.

(5) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya.

(6) Kemudian pada tahap Answering guru memanggil salah satu

nomor peserta didik untuk menjawab didepan kelas.

2) Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi

dengan guru menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together dengan penggunaan media gambar pahlawan

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Peneliti disini bertindak

Page 75: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

sebagai pengajar dan guru kelas V SD Negeri 02 Petung sebagai

observer atau pengamat.

a) Pertemuan Ke-1

Pertemuan I dilaksanakan pada Selasa, 10 April 2012.

Materi yang dipelajari pada pertemuan tersebut, yaitu materi

perjuangan bangsa indonesia mempertahankan kemerdekaan.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa,

mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk

menerima pelajaran. Setelah itu tahap apersepsi guru

menjelaskan tentang peristiwa perjuangan para pahlawan dalam

mempertahankan kemerdekaan yang terjadi setelah

kemerdekaan indonesia. Ketika apersepsi sudah selesai,

pengajar menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut,

yakni peserta didik dapat menjelaskan tentang perjuangan

bangsa indonesia mempertahankan kemerdekaan.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

(a) Eksplorasi

Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

materi tentang perjuangan bangsa indonesia

mempertahankan kemerdekaan, guru menggunakan gambar

sebagai media pembelajaran yaitu gambar tokoh pahlawan

dalam mempertahankan kemerdekaan. Setelah guru

menjelaskan materi guru memberi pertanyaan kepada

Page 76: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

peserta didik tentang perjuangan bangsa indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan, peserta didik mengacungkan

jarinya untuk maju kedepan kelas menjawab soal yang

diberikan oleh guru. Guru mengajak para peserta didik

untuk memberikan tepuk jempol untuk peserta didik yang

menjawab pertanyaan dari guru dengan benar, serta

memberikan reward agar peserta didik semakin termotivasi.

(b) Elaborasi

Pada tahap elaborasi ini diterapkan Model

Pembelajarn Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

Langkah-langkah Pembelajaran Numbered Heads Together

(1)Numbering

Peserta didik di bagi menjadi 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4 peserta didik.

Kelompok yang sudah terbagi di berikan nomor 1-4.

(2)Questening

Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

tentang perjuangan bangsa indonesia mempertahankan

kemerdekaan.

(3)Heads Together

Setiap kelompok mendiskusikan jawabanya dengan

kelompoknya.

(4)Answering

Guru memanggil nomor peserta didik untuk melaporkan

hasil diskusinya didepan kelas.

(c) Konfirmasi

(1) Peserta didik bersama guru mengevaluasi hasil diskusi.

(2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan

guru.

Page 77: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(3) Penutup

Peserta didik dengan bimbingan pengajar

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik

mengerjakan soal atau tes individu yang diberikan pengajar.

Soal atau tes individu dapat dilihat di lampiran 7. Peserta didik

menyimak penjelasan pengajar tentang materi pembelajaran

yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya, yakni

materi tentang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan.

b) Pertemuan Ke-2

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada kamis, 12 april 2012 .

Materi yang dipelajari pada pertemuan ke-2 yakni tentang

Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan

berdoa,mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk

menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi.

Setelah apersepsi selesai dilanjutkan dengan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut,

yakni peserta didik dapat menjelaskan tentang peserta didik

dapat Menjelaskan peranan tokoh Indonesia dalam

mempertahankankemerdekaan.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

(a) Eksplorasi

Page 78: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

materi tentang peranan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan, guru menggunakan gambar sebagai media

pembelajaran yaitu gambar tokoh pahlawan dalam

mempertahankan kemerdekaan. Setelah guru menjelaskan

materi guru memberi pertanyaan kepada peserta didik

tentang peranan tokok dalam mempertahankan

kemerdekaan, beberapa peserta didik mengacungkan jarinya

untuk maju kedepan kelas menjawab soal yang diberikan

oleh guru. Guru mengajak para peserta didik untuk

memberikan tepuk jempol untuk peserta didik yang

menjawab pertanyaan dari guru dengan benar, serta

memberikan reward agar peserta didik semakin termotivasi.

(b) Elaborasi

Pada tahap elaborasi ini diterapkan Model

Pembelajarn Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Langkah-langkah Pembelajaran Numbered Heads Together

(1) Numbering

Peserta didik di bagi menjadi 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4 peserta didik.

Kelompok yang sudah terbagi di berikan nomor 1-4.

(2) Questioning

Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

tentang peranan tokoh Indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaan.

(3) Heads Together

Setiap kelompok mendiskusikan jawabanya dengan

kelompoknya.

(4) Answering

Guru memanggil nomor peserta didik untuk melaporkan

hasil diskusinya didepan kelas.

Page 79: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

(c) Konfirmasi

(1) Peserta didik bersama guru mengevaluasi hasil diskusi.

(2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan

guru.

c) Penutup

Peserta didik dengan bimbingan pengajar menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik mengerjakan soal

atau tes individu yang diberikan pengajar. Soal atau tes individu

dapat dilihat di lampiran 12. Berdoa.

c. Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri

02 Petung selama pembelajaran materi Perjuangan mempertahankan

kemerdekaan berlangsung menggunakan lembar observasi, sedangkan

pendokumentasian pembelajaran dibantu oleh rekan sejawat. Observasi

yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02 petung adalah observasi

kinerja guru pengamatan dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan aktivitas peserta didik

selama pembelajaran berlangsung.

Observasi guru atau pengajar dilakukan untuk mengetahui kinerja

guru dalam mengajar dan dapat dijadikan dasar perbaikan guru atau

pengajar dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Observasi aktivitas

peserta didik bertujuan untuk mengetahui perkembangan aktifitas peserta

didik selama pembelajaran berlangsung. Selain mengobservasi pelaksanaan

proses pembelajaran, peneliti juga mengamati atau mengobservasi nilai

pemahaman konsep peserta didik disetiap akhir pertemuan. Hasil

pengamatan atau observasi selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap

refleksi siklus I. Hasil pengamatan dalam penelitian ini dinyatakan dalam

bentuk persen (%), banyaknya presentase dihitung dari seluruh jumlah

peserta didik kelas V SD Negeri 02 Petung, yaitu 28 peserta didik.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran

IPS materi Perjuangan mempertahankan kemerdekaan berlangsung,

Page 80: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

diperoleh gambaran tentang aktivitas peserta didik dalam siklus I selama

dua kali pertemuan dalam pembelajaran adalah aktifitas peserta didik secara

keseluruhan skornya sudah baik, dan 3 komponen yang skornya cukup

yaitu perhatian peserta didik saat guru memberi penjelasan/ menyampaikan

materi pelajaran, keterlibatan/ keaktifan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran, peserta didik mendengarkan penjelasan guru saat

menyampaikan materi (lihat pada lampiran 9 dan 14).

Selain mengamati aktifitas peserta didik observer juga mengamati

kinerja guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe Numbered Heads Together, dalam lampiran 10 dan 15

secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : guru dalam merumuskan

tujuan pembelajaran sudah baik, pada penyampaian kegiatan awal sudah

baik, guru dalam menyampaikan materi sudah baik, pada kegiatan inti sudah

baik, guru dalam melaksanakan kegiatan akhir sudah baik.

Selain observasi Guru dan peserta didik diatas dapat dilihat nilai

evaluasi kognitif pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan peserta didik dari hasil evaluasi siklus I dari lampiran 16

dibuat Tabel 4.5 distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.5 Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Siklus I.

Interval Median F%

Relatif Kumulatif

40-77 43,5 4 14,285 14,28548-55 51,5 5 17,86 32,14556-63 59,5 8 28,57 60,71564-71 67,5 5 17,86 78,57572-79 75,5 4 14,285 93,8680-87 83,5 2 7,14 100,00Jumlah 28 100,00Keterangan: Nilai rata-rata 1707 : 28 = 60,96 Ketuntasan Klasikal (17:28) × 100 % = 60,71 % Nilai dibawah KKM (11:28) × 100 % = 39,29 %

Page 81: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sesuai Tabel 4.5 Frekuensi data nilai pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan Siklus I dapat disajikan dengan

grafik Gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Siklus I.

Berdasarkan Tabel 4.5 dan grafik 4.4 di atas, nilai tes individu

peserta didik kelas V siklus I setelah di terapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together diperoleh rata-rata kelas sebesar

60,96. Peserta didik yang mendapat nilai 40-47 sebanyak 4 peserta didik

atau 14,285%. Peserta didik yang mendapat nilai 48-55 sebanyak 5 peserta

didik atau 17,86%. Peserta didik yang mendapat nilai 56-63 sebanyak 8

peserta didik atau 28,57%. Peserta didik yang mendapat nilai 64-71

sebanyak 5 peserta didik atau 17,86%. Peserta didik yang memperoleh nilai

72-79 sebanyak 4 peserta didik atau 14,285%, dan peserta didik yang

memperoleh nilai 80-87 sebanyak 2 Peserta didik atau 7,14%.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

40-77 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87

Frek

uens

i

Interval Nilai

Page 82: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

ibawah ini adalah Tabel 4.6 tentang ketuntasan Peserta didik pada

siklus I

Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar peserta didik Siklus I

No KetuntasanJumlah Peserta didik

Jumlah Persentase1 Tuntas 17 60,71%2 Tidak Tuntas 11 39,29%

Berdasarkan data diatas tentang ketuntasan belajar siswa Siklus I

dapat disajikan dalam Grafik Gambar 4.5 berikut ini :

Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I

d. Refleksi

Analisis hasil tindakan pada siklus I direfleksi sesuai dengan

proses pembelajaran. Data yang diperoleh melalui observasi di kumpulkan

kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama

proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut :

1) Seluruh Peserta didik mengikuti pelajaran IPS. Hasil evaluasi rata-rata

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada

peserta didik pada siklus I yaitu 60,96.

2) Berdasarkan hasil evaluasi pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada siklus I peserta didik yang

memperoleh nilai dibawah 60 ( KKM) yaitu 11 peserta didik atau

39,29% peserta didik dan peserta didik yang memperoleh nilai diatas 60

(KKM) yaitu 17 peserta didik atau 60,71%. Data hasil perkembangan

0

10

20

30

40

50

60

70

TUNTAS TIDAK TUNTAS

JUMLAH PESERTADIDIK

PROSENTASE

Page 83: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

nilai peserta didik yang diambil dari lampiran 20 yang berisi nilai

sebelum tindakan, dan lampiran 21 yang berisi nilai peserta didik pada

siklus I dapat dibuat Tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Sebelum Tindakan Dan Siklus 1.

Keterangan Sebelum tindakan Siklus INilai tertinggi 80 85Nilai terendah 27 40Rata-rata nilai 54,64 60,96Ketuntasan klasikal 42,86% 60,71 %

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat digambarkan dalam Grafik

Gambar 4.6 berikut :

Gambar 4.6 Grafik Perkembangan nilai pemahaman konsep pra siklus dan siklus I.

3) Meskipun terjadi peningkatan dalam nilai pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik, masih ada beberapa

kekurangan dalam pembelajaran yang perlu dicari solusinya.

Permasalahan tersebut antara lain :

a) peserta didik masih belum faham nama tokoh perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

b) masih banyak Peserta didik yang gaduh saat pembelajaran

berlangsung

c) ada beberapa peserta didik yang kurang aktif saat pelajaran

berlangsung.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan refleksi dari

kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran, yaitu :

0

20

40

60

80

100

PRA SIKLUS SIKLUS I

NILAI TERTINGGI

NILAI TERENDAH

RATA-RATA NILAI

KETUNTASAN KLASIKAL

Page 84: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

a) Memberikan nama pada tiap kelompok, yaitu nama-nama pahlawan.

Hal ini bertujuan agar Peserta didik hafal dengan nama tokoh

pahlawan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

b) Pengkondisian kelas yang lebih baik, mencakup keseluruhan kelas

dan siswanya.

c) Memberikan reward pada Peserta didik. Hal tersebut bertujuan untuk

memancing keaktifan Peserta didik dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi diatas, tindakan yang

dilakukan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan,

penelitian dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan ketuntasan

Peserta didik mencapai 75% , namun pada tindakan siklus I ini baru

mencapai 60,71%. Hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang

maksimal karena masih ada peserta didik yang nilainya dibawah KKM dan

masih ada hambatan pada pelaksanaan tindakan siklus I maka perlu adanya

perbaikan yang dilanjutkan pada penelitian siklus II.

e. Deskripsi Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 april sampai 22

april 2012 , adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I

diketahui sudah menunjukkan adanya peningkatan nilai pemahaman

konsep Perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik

kelas V SD Negeri 02 petung tahun 2012 tetapi belum mencapai

indikator yang diharapkan yaitu 75%. Oleh karena itu, ada beberapa hal

yang perlu diperbaiki guru dalam melaksanakan tindakan pada siklus II

ini sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, yakni

sebagai berikut:

a) Memberikan nama pada tiap kelompok, yaitu nama-nama pahlawan.

Hal ini bertujuan agar siswa hafal dengan nama tokoh pahlawan

perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Page 85: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b) Pengkondisian kelas yang lebih baik, mencakup keseluruhan kelas

dan siswanya.

c) Memberikan reward pada siswa. Hal tersebut bertujuan untuk

memancing keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.

Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) IPS selama 2 kali pertemuan dengan alokasi

waktu 3 x 35 menit setiap pertemuannya. Materi yang akan

diajarkan sama dengan materi yang dilaksanakan pada siklus I,

yakni perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaan dan peranan tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan . RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran,

langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,

dan penilaian (lihat lampiran 18 dan 23).

b) Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan (gambar tokoh

pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan).

c) Mengembangkan skenario pembeajaran. (Lampiran 20 dan 25)

d) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian

Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas

peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran IPS berlangsung.

(bisa dilihat dalam lampiran 21 dan 26), Selain itu, peneliti juga

menyusun lembar observasi guru berupa Alat Penilaian

Kemampuan Guru (APKG) yang bisa dilihat di lampiran 22 dan 27.

Sedangkan untuk lembar penilaian disusun berdasarkan pada kisi-

kisi soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Lembar penilaian meliputi tes

individu dan lembar diskusi (lihat lampiran 19 dan 24).

e) Membagi kelompok Peserta didik menjadi 7 kelompok.

Page 86: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

f) Memberikan nama kelompok dengan nama tokoh perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada masing-masing kelompok.

g) Petinjuk cara kerja kelompok yaitu : (1). Membagi kelompok secara

heterogen, (2). Masing-masing kelompok beranggotakan 4 peserta

didik, (3). Setiap kelompok di berikan nomor 1 sampai 4 tahap ini

disebut Numbering, (4). Guru memberikan lembar kerja lelompok

pada peserta didik tahap ini disebut dengan Questening. (5). Peserta

didik mendiskusikan dengan kelompoknya. (6). Kemudian pada

tahap Answering guru memanggil salah satu nomor peserta didik

untuk menjawab didepan kelas.

2) Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II ini, peneliti masih

berkolaborasi dengan guru menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together dengan menggunakan media gambar

pahlawan mempertahankan kemerdekaan. Peneliti disini masih

bertindak sebagai pengajar dan guru kelas sebagai observer atau

pengamat.

a) Pertemuan Ke-1

Pertemuan I dilaksanakan pada selasa 17 april 2012. Materi

yang dipelajari pada pertemuan tersebut, yaitu materi perjuangan

bangsa indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Adapun

langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa,

mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk menerima

pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi peserta didik diajak

untuk menyanyikan lagu halo-halo bandung , pengajar bertanya

jawab dengan peserta didik tentang lagu halo-halo bandung, dan

guru menjelaskan tentang peristiwa perjuangan para pahlawan

dalam mempertahankan kemerdekaan yang terjadi setelah

Page 87: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

kemerdekaan indonesia. Ketika apersepsi sudah selesai, pengajar

menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni peserta

didik dapat menjelaskan tentang perjuangan bangsa indonesia

dalam mempertahankan kemerdekaan.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

(a) Eksplorasi

Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

materi tentang perjuangan bangsa indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan, guru menggunakan gambar

sebagai media pembelajaran yaitu gambar tokoh pahlawan

dalam mempertahankan kemerdekaan. Setelah guru

menjelaskan materi guru memberi pertanyaan berhadiah

kepada peserta didik sebagai motivasi, beberapa peserta didik

mengacungkan jarinya untuk maju kedepan kelas menjawab

soal yang diberikan oleh guru. Guru mengajak para peserta

didik untuk memberikan tepuk jempol untuk peserta didik

yang menjawab pertanyaan dari guru dengan benar, serta

memberikan reward agar peserta didik semakin termotivasi.

(b) Elaborasi

Pada tahap elaborasi ini diterapkan Model

Pembelajarn Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

Langkah-langkah Pembelajaran Numbered Heads Together

(1) Numbering

Peserta didik di bagi menjadi 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4 peserta didik.

Kelompok yang sudah terbagi di berikan nomor 1-4.

Page 88: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

(2) Questening

Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang

konflik indonesia melawan belanda dalam

mempertahankan kemerdekaan.

(3) Heads Together

Setiap kelompok mendiskusikan jawabanya dengan

kelompoknya.

(4) Answering

Guru memanggil nomor peserta didik untuk melaporkan

hasil diskusinya didepan kelas.

(c) Konfirmasi

(1) Peserta didik bersama guru mengevaluasi hasil diskusi.

(2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan guru.

(3) Penutup

Peserta didik dengan bimbingan pengajar menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik mengerjakan

soal atau tes individu yang diberikan pengajar. Soal atau tes

individu dapat dilihat di lampiran 19. Peserta didik menyimak

penjelasan pengajar tentang materi pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada pertemuan berikutnya, yakni materi tentang

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

b) Pertemuan Ke-2

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada kamis, 19 april 2012 .

Materi yang dipelajari pada pertemuan ke-2 yakni tentang

Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan

berdoa,mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk

menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi peserta

Page 89: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

didik diajak untuk menyanyikan lagu 17 Agustus , pengajar

bertanya jawab dengan peserta didik tentang lagu 17 agustus,

guru menanyakan pada peserta didik presiden pertama di

indonesia yang menjadi tokoh dalam perjuangan

mempertahankan kemerdekaan. Setelah apersepsi selesai

dilanjutkan dengan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

pada pertemuan tersebut, yakni peserta didik dapat menjelaskan

tentang peserta didik dapat Menjelaskan peranan tokoh Indonesia

dalam mempertahankan kemerdekaan.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.

Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

(a) Eksplorasi

Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

materi tentang peranan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan, guru menggunakan gambar sebagai media

pembelajaran yaitu gambar tokoh pahlawan dalam

mempertahankan kemerdekaan. Setelah guru menjelaskan

materi guru memberi pertanyaan berhadiah kepada peserta

didik sebagai motivasi, beberapa peserta didik mengacungkan

jarinya untuk maju kedepan kelas menjawab soal yang

diberikan oleh guru. Guru mengajak para peserta didik untuk

memberikan tepuk jempol untuk peserta didik yang

menjawab pertanyaan dari guru dengan benar, serta

memberikan reward agar peserta didik semakin termotivasi.

(b) Elaborasi

Pada tahap elaborasi ini diterapkan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Langkah-langkah Pembelajaran Numbered Heads Together

Page 90: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(1) Numbering

Peserta didik di bagi menjadi 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4 peserta didik.

Kelompok yang sudah terbagi di berikan nomor 1-4.

(2) Questioning

Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

tentang peranan tokoh Indonesia dalam

mempertahankankemerdekaan.

(3) Heads Together

Setiap kelompok mendiskusikan jawabanya dengan

kelompoknya.

(4) Answering

Guru memanggil nomor peserta didik untuk melaporkan

hasil diskusinya didepan kelas.

(c) Konfirmasi

(1) Peserta didik bersama guru mengevaluasi hasil diskusi.

(2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan

guru.

(3) Penutup

Peserta didik dengan bimbingan pengajar menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik mengerjakan

soal atau tes individu yang diberikan pengajar. Soal atau tes

individu dapat dilihat di lampiran 24 . Berdoa.

3) Observasi

Seperti pada siklus I, pengamatan atau observasi dilakukan

selama pembelajaran materi Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi, kamera, dan

handycam. Observasi yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02

Petung meliputi observasi guru/ pengajar, aktivitas peserta didik selama

pembelajaran berlangsung, dan pengamatan penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dalam

Page 91: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pembelajaran. Sedangkan utnuk pedokumentasian kegiatan

pembelajaran peneliti masih dibantu oleh rekan sejawat.

Observasi guru atau pengajar dilakukan untuk mengetahui

kualitas mengajar guru dan dapat dijadikan dasar perbaikan guru atau

pengajar dalam mengajar. Observasi aktivitas peserta didik dilakukan

untuk mengetahui perkembangan peserta didik saat pembelajaran

berlangsung.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama

pembelajaran IPS materi Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

berlangsung, diperoleh gambaran tentang aktivitas peserta didik dalam

siklus II selama dua kali pertemuan dalam pembelajaran adalah aktifitas

peserta didik secara keseluruhan skornya sudah baik, (lihat pada

lampiran 21 dan 26).

Selain mengamati aktifitas peserta didik observer juga

mengamati kinerja guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together, dalam

lampiran 22 dan 27 secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : guru

dalam merumuskan tujuan pembelajaran sudah baik, pada penyampaian

kegiatan awal sudah baik, guru dalam menyampaikan materi sudah baik,

pada kegiatan inti sudah baik, guru dalam melaksanakan kegiatan akhir

sudah baik.

Pada siklus II, rata-rata observasi guru dalam pembelajaran

mendapatkan nilai baik. Selanjutnya data nilai pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan siklus II dapat dilihat

lampiran 28. Lampiran tersebut dapat dibuat Tabel 4.8 distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Page 92: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.8 Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Siklus II.

Interval Median F%

Relatif Kumulatif

48-55 43,5 2 7,14 7,1456-63 51,5 2 7,14 14,2864-71 59,5 9 32,14 46,4272-79 67,5 8 28,58 7580-87 75,5 5 17,86 92,8688-95 83,5 2 7,14 100,00Jumlah 28 100,00Keterangan: Nilai rata-rata 2308 : 28 = 82,45 Ketuntasan Klasikal (24:28) × 100 % = 85,71 % Nilai dibawah KKM (4:28) × 100 % = 14,29 %

Dari Tabel 4.8. Frekuensi data nilai pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan Siklus II. Dapat digambarkan

grafik Gambar 4.7 sebagai berikut :

Gambar 4.7. Grafik Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Perjuanganmempertahankan Kemerdekaan Siklus II.

Berdasarkan Tabel 4.8 dan Gambar 4.7 di atas, nilai tes

individu peserta didik kelas V siklus II setelah di terapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together diperoleh

rata-rata kelas sebesar 82,45. Peserta didik yang mendapat nilai 48-55

sebanyak 2 peserta didik atau 7,14%. Peserta didik yang mendapat nilai

56-63 sebanyak 2 peserta didik atau 7,14%. Peserta didik yang

0

2

4

6

8

10

48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95

Frek

uens

i

Interval Nilai

Page 93: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

mendapat nilai 64-71 sebanyak 9 peserta didik atau 32,14%. Peserta

didik yang memperoleh nilai 72-79 sebanyak 8 peserta didik atau

28,58%, dan peserta didik yang memperoleh nilai 80-87 sebanyak 5

Peserta didik atau 17,86%, Dan Peserta didik yang mendapat nilai 88-

95 sebanyak 2 peserta didik atau 7,14%. Dibawah ini adalah tabel

tentang ketuntasan siswa pada siklus II

Tabel 4.9 Ketuntasan Belajar Siklus II

No KetuntasanJumlah Peserta didik

Jumlah Prosentase1 Tuntas 24 85,71%2 Tidak Tuntas 4 14,29%

Berdasarkan Tabel 4.9. Tentang Ketuntasan belajar Siklus II

Tersebut dapat disajikan dalam grafik Gambar 4.8 sebagai berikut :

Gambar 4.8. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II

4) Refleksi

Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi dengan proses

pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui observasi

dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan

refleksi sebagai berikut:

a) Seluruh peserta didik mengikuti pembelajaran IPS pada materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Hasil evaluasi rata-rata

0102030405060708090

TUNTAS TIDAK TUNTAS

JUMLAH PESERTADIDIK

PROSENTASE

Page 94: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan

peserta didik pada siklus II Yaitu 82,45.

b) Berdasarkan hasil evaluasi pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada siklus II peserta didik yang

memperoleh nilai dibawah 60(KKM) sebanyak 4 peserta didik atau

14,29% dan peserta didik yang yang memperoleh nilai diatas 60

(KKM) yaitu 24 peserta didik atau 85,71%. Data hasil

perkembangan nilai siswa yang diambil dari lampiran 16. Yang

berisi nilai pada siklus I dan lampiran 27 yang berisi nilai peserta

didik pada siklus II dapat dibuat tabel perkembangan nilai siswa

pada siklus II dapat dibuat tabel perkembangan nilai peserta didik

dan dapat dilihat pada Tabel 4.10. Sebagai berikut :

Tabel 4.10. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Siklus I dan Siklus II.

No Keterangan Siklus I Siklus II

1. Nilai Tertinggi 85 952. Nilai Terendah 40 483. Rata-rata Nilai 60,96 82,454. Ketuntasan Klasikal 60,71% 85,71%

Dari Tabel 4.10 Perkembangan nilai pemahaman konsep siklus

I dan siklus II dapat digambarkan dalam grafik Gambar 4.9 sebagai

berikut :

0102030405060708090

100

SIKLUS I SIKLUS II

NILAI TERTINGGI

NILAI TERENDAH

RATA-RATA KELAS

KETUNTASAN KLASIKAL

Page 95: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 4.9 Grafik Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Siklus I dan Siklus II

a) Nilai terendah yang diperoleh Peserta didik pada siklus I yaitu 40

meningkat pada siklus II yaitu 48.

b) Nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik pada siklus I yaitu

sebesar 85 dan pada siklus II meningkat menjadi 95.

c) Ketuntasan belajar pada peserta didik siklus I adalah 61,71% dan

pada siklus II Meningkat menjadi 85,71%, setelah dilakukan refleksi

terdapat 4 peserta didik yang belum tuntas yaitu nilainya masih

dibawah 60 (KKM). Namun secara keseluruhan nilai pemahaman

konsep sudah meningkat dilihat dari presentase ketuntasan peserta

didik pada siklus II Yaitu 85,71%.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dan melihat hasil

evaluasi yang diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan sudah

berhasil karena sudah mencapai target pencapaian sehingga tidak perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya . hal ini menunjukkan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat

meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan pada peserta didik kelas V SDN 02 Petung.

B. Pembahasan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat tahap. Tahap penelitian yang dilaksanakan terdiri atas 1) tahap

perencanaan tindakan; 2) tahap pelaksanaan tindakan; 3) tahap observasi dan 4)

tahap refleksi.

Berdasarkan deskripsi penelitian di atas, berikut akan dikemukakan

temuan dan pembahasan hasil penelitian tentang penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman konsep Perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik

kelas V SDN 02 Petung. Dari hasil pengamatan dan analisis data yang ada dapat

Page 96: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dilihat adanya peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, kegiatan

guru, dan peningkatan nilai pemahaman konsep peserta didik kelas V SD Negeri

02 petung.

Data peningkatan aktivitas peserta didik dan kinerja guru dalam

pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Perkembangan Nilai Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik dan Kinerja Guru

Pertemuan Observasi Aktivitas Peserta didik

Observasi Kinerja Guru

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus IIPertemuan I 2,83 3,41 3,26 3,60Pertemuan II 3,00 3,58 3,40 3,80Rata-rata 2,91 3,49 3,33 3,70

Keterangan : 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Tabel 4.11 Perkembangan Nilai Hasil Observasi Kegiatan Peserta didik

dan Kinerja Guru di atas dapat digambarkan menjadi grafik seperti Gambar 13.

Gambar 4.10 Perkembangan Nilai Hasil Observasi Kegiatan Siswa dan Kinerja Guru

Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 9.10 diatas, terlihat adanya

peningkatan dalam aspek afektif (sikap) siswa dan guru dalam pembelajaran.

Kegiatan Peserta didik pada siklus I 2,91 pada siklus II lebih meningkat menjadi

3,49. Sedangkan kinerja guru pada siklus I mendapat nilai 3,33 pada siklus II

meningkat menjadi 3,70 pada. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aspek

afektif yang berupa sikap-sikap siswa dan guru selama proses pembelajaran IPS

materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada peserta didik kelas V SDN

2,913,333,49

3,7

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Aktivitas Peserta didik Kinerja Guru

Siklus I

Siklus II

Page 97: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

02 Petung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan perhitungan rata-rata nilai

evaluasi pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan

ketuntasan belajar pada peserta didik kelas V SDN 02 Petung. Peningkatan

terlihat dari sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II

yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Dari Tabel 4.12 tentang

peningkatan dari sebelum tindakan sampai siklus II sebagai berikut

Tabel 13. Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dan Presentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II

Kriteria ketuntasan maksimal(KKM)

Nilai rata-rata pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan

Presentase ketuntasan klasikal (%)

Sebelum tindakan

Siklus I Siklus IISebelum tindakan

Siklus I Siklus II

60 54,64 60,96 82,45 42,86 60,71 85,71

Dari Tabel 4.12 tentang Nilai rata-rata pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dan presentase ketuntasan klasikal sebelum

tindakan, siklus I ,dan siklus II Dapat digambarkan menjadi grafik Gambar 4.11

sebagai berikut :

Gambar4.11 Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep dan Ketuntasan Pemahaman Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Setiap Siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

NILAI RATA-RATAPEMAHAMAN KONSEP

PROSENTASE KELULUSAN

SEBELUM TINDAKAN

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 98: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Berdasarkan perhitungan nilai pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan rata-rata pada Tabel 4.12 dan grafik Gambar 4.11

diatas siswa yang memperoleh nilai diatas 60 (KKM) menunjukkan adanya

peningkatan. Sebelum tindakan nilai rata-rata hanya mencapai 54,64 dengan

presentase ketuntasan klasikal 42,86% pada siklus I bisa meningkat menjadi 60,96

dengan presentase ketuntasan klasikal 60,71% dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 82,45 dengan presentase ketuntasan klasikal 85,71% atau 24 peserta

didik, sedangkan 4 peserta didik tidak tuntas, ketidak tuntasan ini dikarenakan

berbagai faktor yang salah satunya adalah faktor intern dalam diri peserta didik

seperti siswa malas belajar dan lebih suka bermain di sawah bersama teman-

temannya selain itu kondisi orang tua siswa yang belum sadar akan pentingnya

pendidikan sehingga siswa kurang di dukung dalam hal pendidikan untuk

menangani masalah tersebut peneliti menyerahkan tindak lanjut sepenuhnya

kepada guru kelas terkait dikarenakan memerlukan proses dan waktu yang lama

untuk menangani masalah tersebut selain itu guru kelas lebih tau karakteristik

peserta didik.

Hal ini merefleksikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran IPS pada materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada kelas V dinyatakan berhasil, karena secara

klasikal menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada mata pelajaran IPS.

Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas (lihat

lampiran 2) hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Sudah cukup baik, tetapi peserta

didik yang tuntas hanya 42,86%. Hal itu dikarenakan guru yang belum

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan menarik, sehingga peserta

didik kurang maksimal dalam memahami konsep materi yang diajarkan.

Sedangkan hasil wawancara setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (lihat lampiran 30) yaitu penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran IPS

materi Perjuangan mempertahankan kemerdekaan terbukti dapat meningkatkan

Page 99: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

nilai pemahaman konsep peserta didik. Selain itu, ketuntasan belajar materi

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik juga meningkat. Hal itu

dikarenakan penggunaaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, menarik minat

belajar peserta didik dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena

penyajiannya yang menarik dan menyenangkan.

Dengan demikian, bisa diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan pemahaman konsep materi Perjuangan mempertahankan

kemerdekaan peserta didik kelas V SDN 02 Petung, yakni dengan penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ternyata memang

dapat menjadikan pembelajaran IPS khususnya materi Perjuangan

mempertahankan kemerdekaan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga nilai

pemahaman konsep peserta didik dapat meningkat.

Page 100: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus, ternyata hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya.

Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

dapat meningkatkan pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan peserta didik kelas V SDN 02 petung Jatiyoso Karangnyar tahun

2012. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-

rata pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik

54,64 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 42,86%, siklus I nilai rata-

rata pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik

60,96 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 60,71% dan siklus II nilai

rata-rata pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta

didik 82,45 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 85,71%. Penerapan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS di kelas V sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together dalam pembelajaran IPS kelas V . Model yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model siklus, dimana model siklus yang digunakan terdiri

dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 s.d. 15 April 2012 dan siklus

II dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 22 April 2012. Dalam setiap pelaksanaan

siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang, sebelum

melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan dengan

memperhatikan keberhasilan siklus sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus

Page 101: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

84

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis

perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus dan

dari analisis perkembangan peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik kelas

V SDN 02 petung. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan

implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together dapat meningkatkan pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan peserta didik kelas V, hal itu dapat ditinjau dari

hal-hal berikut.

Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih model

pembelajaran yang tepat agar peserta didik mampu menguasai konsep-konsep

dalam pembelajaran dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan

pemahaman konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan peserta didik

kelas V karena penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together dalam pembelajaran IPS memungkinkan terjadinya interaksi

antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik, proses

pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dan sikap belajar peserta didik

dapat ditingkatkan.

Di dalam proses pembelajaran, pemberian motivasi pada peserta didik

juga sangat penting. Motivasi diberikan agar peserta didik dapat belajar dengan

baik sehingga peserta didik mempunyai keinginan untuk berpikir, memusatkan

perhatian, dan melaksanakan kegiatan yang menunjang dalam proses

pembelajaran. Motivasi dapat ditanamkan pada diri peserta didik dengan

memberikan latihan-latihan, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi

dalam proses pembelajaran dan memberikan penghargaan terhadap

Page 102: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

85

keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pentingnya penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together dalam pembelajaran IPS terbukti dapat menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan sehingga terjalin hubungan yang hangat dan

bersahabat antara peserta didik dengan guru. Selain itu penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together juga mampu

meningkatkan kreativitas dan kerja sama kelompok.

Presentase pemahaman konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan peserta didik setelah menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together meningkat. Hal ini terbukti dengan

adanya peningkatan nilai rata-rata tiap siklus. Pemahaman konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan peserta didik kelas V SDN 02 Petung

meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan

model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai oleh Peserta

didik SDN 02 Petung.

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dijelaskan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan

dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah yang sejenis yang pada

umumnya dimiliki oleh sebagian besar peserta didik. Adanya kendala yang

dihadapi dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together harus di atasi semaksimal

mungkin. Oleh karena itu aspek pemahaman konsep harus diperhatikan

sehingga mendukung keberhasilan pembelajaran khususnya pemahaman

konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada

beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

Page 103: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN … filemempertahankan kemerdekaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada peserta didik kelas v sdn 02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

86

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan model

pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai

dengan harapan.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga peserta

didik menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif

dan bermakna. Hal ini membuat peserta didik tidak mudah bosan dan tetap

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat

meningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik.

b. Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan model

pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan terhadap

peserta didik untuk lebih memahami konsep serta mampu memberikan

pengalaman yang berbeda dan bervariasi.

3. Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran dengan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperataktif Tipe Numbered Heads

Together pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.

4. Bagi Peserta Didik

Peserta didik harus lebih megembangkan inisiatif, kreatif, aktif, dan

meningkatkan keberanian menyampaikan gagasan dalam proses pembelajaran

untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan pemahaman konsep.

5. Bagi Peneliti Lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya

lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan

dengan pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together guna melengkapi kekurangan yang ada serta

sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan pemahaman konsep yang

belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.