149
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Martini NIM 11511052 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK

DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN

MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV

MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN

GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

Martini

NIM 11511052

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

ii

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK

DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN

MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV

MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN

GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

Martini

NIM. 11511052

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

iv

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

v

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

vi

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

vii

MOTTO

اس س ق ل س ق ق و ه ق ق ل ق هللق : ق اق ق س و سس فه و ه ه وم ق نو ق قكق طقره يوق يق وتقمه مق

نلة ) مس و ه م ق ق اس ( س لق س به ه طقره يوق إه لقى لوجق

“Rosullalah SAW bersabda: Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk

menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga” (HR

Muslim).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Ibuku (Marseh) dan Bapakku (Umar) sebagai wujud baktiku padanya,

yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.

Kakakku (Marno, Sri Lestari dan alm.Riyanti) yang selalu mendukung dan

memberi semangat.

Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.

Sahabat – sahabatku yang tidak bisa ku sebut satu persatu

Teman-teman PGMI B angkatan 2011

Rekan-rekanita IPNU-IPPNU Kec. Getasan.

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

viii

KATA PENGANTAR

ب لرحمن لرح

Alhamdulillahi rabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur

kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang

tiada henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang (Balok

Dan Kubus) Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Pada Siswa

Kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah

4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si selaku Pembimbing yang telah mengarahkan,

membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan

waktunya dalam penulisan skripsi ini.

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

ix

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

bantuan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta

memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

7. Bapak Amir, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI MAHAD ISLAM KOPENG

beserta guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan

penelitian di MI MAHAD ISLAM KOPENG.

8. Siswa-siswi kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG yang telah

mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Teman–teman PGMI B 2011, IPNU-IPPNU Kecamatan Getasan dan

KARTUN MAYA yang selalu bersama dalam suka dan duka.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah

diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT serta tercatat dalam

bentuk amalan ibadah. Amin.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi

penulis dan pembaca bagi umumnya.

Salatiga, 3 Agustus 2015

Penulis

Martini

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

x

ABSTRAK

Martini. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang

(Balok Dan Kubus) Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Pada Siswa Kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2014/2015. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga Pembimbing Dr. Muna Erawati, M.Si.

Kata Kunci : Prestasi Belajar Matematika, Bangun Ruang (Balok dan Kubus),

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan MC.

Taggart dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang

dilaksanakan dengan dua siklus. Subyek penelitian ini siswa kelas IV MI Mahad

Islam Kopeng tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri

dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah

prestasi belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan

kubus) menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Teknik

pengumpulan data yang digunakan berupa tes, dokumentasi dan observasi

terhadap guru. Hasil tes dianalisis dengan statistik deskriptif.

Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan

kubus) yang diperoleh siswa kelas IV MI Mahad Islam Kopeng Kecamatan

Getasan Tahun Pelajaran 2014/2015 masih rendah yaitu 45% siswa masih

mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 60. Hal ini

karena dalam menyampaikan pelajaran matematika, guru masih menggunakan

metode ceramah dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pelajaran.

Pendidikan Matematika Realistik dapat dijadikan alternatif pendekatan dalam

membelajarkan matematika. Pendekatan ini mengarahkan pemahaman siswa pada

kenyataaan bahwa matematika sangat dekat dengan kehidupan mereka, sehingga

belajar matematika menjadi lebih bermanfaat dan bermakna.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada

sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus). Keberhasilan penelitian ini dapat

ditunjukan melalui tes yang telah diperoleh. Pada siklus I siswa yang tuntas

sebanyak 15 siswa atau 75% dan yang belum tuntas 5 siswa atau 25% dengan

rata-rata kelas 70, siklus II yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 100% dan rata-rata

kelasnya 85,5 dan siklus III prestasi siswa 100% mampu mencapai nilai KKM

yang ditentukan dan dengan rata-rata kelas 95.

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL.........................................................................................

LEMBAR LOGO..........................................................................................

JUDUL..........................................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................

PENGESAHAN KELULUSAN...................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.....................................................

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................

ABSTRAK....................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

DAFTAR TABEL.........................................................................................

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................

C. Tujuan Penelitian..................................................................

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...................

E. Manfaat Hasil Penelitian.......................................................

F. Definisi Operasional.............................................................

G. Metodologi Penelitian...........................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xi

xv

xvi

xvii

1

7

7

7

8

9

13

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xii

H. Sistematika Penulisan...........................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Matematika..................................................

1. Matematika ...................................................................

2. Belajar ...........................................................................

3. Prestasi Belajar Matematika..........................................

B. Materi Bangun Ruang (Balok dan Kubus)............................

1. Pengertian Bangun Ruang.............................................

2. Balok..............................................................................

3. Kubus ............................................................................

C. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik......................

1. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik.....................

2. Pengertian Pendidikan Matematika Realistik................

3. Konsepsi Pendidikan Matematika Realistik tentang

Siswa..............................................................................

4. Konsepsi Pendidikan Matematika Realistik tentang

Guru...............................................................................

5. Konsepsi Pendidikan Matematika Realistik tentang

Pengajaran......................................................................

6. Prinsip-prinsip Pendidikan Matematika

Realistik.........................................................................

7. Fungsi Pendidikan Matematika Realistik.....................

24

27

27

32

37

41

41

42

44

48

48

50

50

51

51

52

53

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xiii

8. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik............

9. Langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik.....

10. Kelebihan Pendidikan Matematika Realistik.................

11. Kesulitan Implementasi Pendidikan Matematika

Realistik.........................................................................

D. Hasil Penelitian Yang Relevan..............................................

E. Implementasi PMR pada Materi Bangun Ruang (Balok dan

Kubus)...................................................................................

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian..................................................................

B. Deskripsi Pelaksanaan per-siklus..........................................

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I......................................

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.....................................

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III...................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.....................................................................

1. Hasil Observasi Tahap Pra Siklus..................................

2. Siklus I...........................................................................

3. Siklus II..........................................................................

4. Siklus III........................................................................

B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................

54

56

58

59

59

62

63

65

65

68

71

74

74

77

80

83

86

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xiv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................

B. Saran.....................................................................................

DFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

94

95

96

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Semester II............................. 17

Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar Matematika.......................... 20

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Mahad Islam Kopeng.............. 64

Tabel 4.1 Nilai Matematika Siswa Pra Siklus............................................... 75

Tabel 4.2 Nilai Matematika Siswa Siklus I................................................... 79

Tabel 4.3 Nilai Matematika Siswa Siklus II................................................. 82

Tabel 4.4 Nilai Matematika Siswa Siklus III................................................ 85

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Matematika Siswa......................................... 87

Tabel 4.6 Perbandingan Prosentase Prestasi Belajar Siswa.......................... 90

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian........................................................................ 14

Gambar 2.1 Balok ABCD.EFGH.................................................................. 42

Gambar 2.2 Jaring-jaring Balok.................................................................... 44

Gambar 2.3 Kubus ABCD.EFGH................................................................. 45

Gambar 2.4 Jaring-jaring Kubus................................................................... 47

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Matematika Siswa...................... 88

Gambar 4.2 Perbandingan Prosentase Rata-rata Prestasi Belajar Siswa....... 90

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Kemampuan Guru Dalam Membelajarkan

Matematika Materi Bangun Ruang (Balok dan Kubus)

Lampiran 2 Silabus Pembelajaran

Lampiran 3 Lembar Soal Pra-Test Materi Bangun Ruang Balok dan Kubus

Lampiran 4 Kunci Jawaban Soal Pra-Siklus

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I

Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Siklus I

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus III

Lampiran 9 Foto Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 13 Daftar SKK

Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu menghadapi banyak

permasalahan. Permasalahan-permasalahan itu tentu saja tidak semuanya

merupakan permasalahan matematis, namun matematika memiliki peranan

yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan keseharian itu. Ini berarti

bahwa matematika sangat diperlukan oleh setiap orang dalam kehidupan

sehari-hari untuk membantu memecahkan permasalahan.

Kebutuhan akan aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak

hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga dalam dunia kerja dan untuk

mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, matematika

sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia

sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Pada usia siswa Sekolah Dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun),

menurut teori kognitif Piaget termasuk pada tahap operasional konkret.

Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar pada

umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat

abstrak. Karena keabstrakkannya matematika relatif tidak mudah untuk

dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya (Ahmad Susanto,

2013:183-184).

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

2

Rendahnya penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika, karena

pada saat proses pembelajaran berlangsung guru kurang memanfaatkan

sumber balajar yang memadai dan siswa kurang berperan aktif dalam

pembelajaran. Akibatnya siswa merasa jenuh dan bosan, sehingga minat

belajar siswa kurang meningkat, konsep/rumus yang telah dihafal dan

dipelajari mudah terlupakan dan siswa kesulitan pada saat menghadapi soal.

Masalah ini berakibat pada prestasi belajar siswa yang tidak mencapai tujuan

yang sudah ditentukan.

Padahal dalam kurikulum Depdiknas 2004 telah disebutkan bahwa

standar kompetensi matematika di sekolah dasar yang harus dimiliki siswa

setelah melakukan kegiatan pembelajaran bukanlah penguasaan matematika,

namun yang diperlukan ialah dapat memahami dunia sekitar, mampu bersaing

dan berhasil dalam kehidupan. Standar kompetensi yang dirumuskan dalam

kurikulum ini mencakup pemahaman konsep matematika, komunikasi

matematis, koneksi matematis, penalaran dan pemecahan masalah, serta sikap

dan minat yang positif terhadap matematika (Ahmad Susanto, 2013:184).

Untuk itu harus ada pembelajaran matematika yang baik.

Dimana Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar

mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas

berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta

dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai

upaya meningkatkan kemampuan penguasaan yang baik terhadap materi

matematika (Ahmad Susanto, 2013:186). Pelajaran ini sangat penting, karena

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

3

dengan belajar metematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif,

aktif dan akan meningkatkan prestasi belajar.

Untuk mencapai prestasi belajar matematika dalam proses

pembelajaran dibutuhkan minat anak dalam belajar matematika, dan untuk

menumbuhkan minat tersebut seorang guru harus se-kreatif mungkin dalam

mengelola proses belajar mengajar di kelas supaya prestasi belajar siswa terus

meningkat. Pengunaan media bisa membantu guru untuk menarik perhatian

siswa dan membuat siswa lebih aktif di kelas dan belajar secara nyata.

Karena perolehan pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila

hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya

verbalisme, yaitu siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan

mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat

menimbulkan kesalahan persepsi dalam diri siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya

diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkret, pesan yang ingin

disampaikan harus benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin

dicapai, serta dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa

dengan kondisi yang sebenarnya. Selain itu menyampaikan informasi yang

hanya melalui bahasa verbal juga dapat membuat gairah siswa untuk

menangkap pesan semakin kurang, karena siswa kurang diajak berpikir dan

menghayati pesan yang disampaikan. Padahal untuk memahami sesuatu,

perlu adanya keterlibatan siswa, baik fisik maupun psikis (Mastur Faizi,

2013:55).

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

4

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran

dalam proses belajar mengajar dapat memba ngkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan

media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan isi pelajaran pada

saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran

data, dan memadatkan informasi.

Adapun menurut Sukartini (1986: 63), perkembangan minat tergantung

pada kesempatan belajar yang dimiliki oleh seseorang. Karena minat

memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik

(Ahmad Susanto, 2013:63-67).

Menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran merupakan kekuatan

yang akan mendorong siswa untuk semangat dalam belajar. Untuk itu seorang

guru yang mengampu mata pelajaran matematika harus memahami dan

mengerti pendekatan pembelajaran yang sesuai, baik sesuai dengan materi

pelajaran yang disampaikan maupun dengan kondisi siswa serta sarana dan

prasarana yang tersedia, karena melalui hal ini secara tidak langsung akan

membangkitkan minat belajar siswa untuk menguasai materi yang diajarkan

dan meningkatkan prestasi belajarnya.

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

5

Peneliti pada saat ini melakukan penelitian yang dilakukan peneliti di

MI MAHAD ISLAM KOPENG dengan jumlah murid kelas IV sebanyak 20

anak. Menurut observasi prestasi belajar matematika materi bangun ruang

(balok dan kubus) 45% siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM,

dimana sekolah menetapkan KKM mata pelajaran matematika adalah 60.

Kondisi di atas membuat guru melakukan refleksi tentang proses

pembelajaran matematika terutama pada materi bangun ruang (balok dan

kubus) bagi siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan

Getasan. Berdasarkan refleksi tersebut ditemukan jawaban sementara yaitu:

1. Pembelajaran yang dilakukan guru adalah ceramah.

2. Guru menggunakan media pembelajaran tetapi siswa tidak diajak praktik

secara langsung untuk membuat bangun ruang (balok dan kubus) secara

individu.

Dua hal tersebut diatas menjadi pemicu rendahnya minat belajar siswa

sehingga siswa menjadi tidak tertarik pada proses pembelajaran matematika

materi bangun ruang (balok dan kubus) dan akibatnya prestasi siswa

menurun. Padahal geometri atau bangun ruang merupakan salah satu materi

matematika SD/MI yang cukup menunjang untuk meningkatkan kemampuan

anak dalam berpikir logis, rasional dan kritis. Serta membantu anak

memahami, menggambarkan dan mendiskripsikan benda-benda di sekitar

mereka. Akan tetapi obyek matematika yang berupa benda-benda abstrak

terkadang membuat materi ini sulit di terima anak. Untuk itu kondisi ini perlu

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

6

segera diatasi, sebab jika proses pembelajaran tidak diubah maka sulit bagi

siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.

Dengan latar belakang itulah, penulis mencoba untuk menerapkan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dalam menjelaskan

materi pelajaran matematika materi bangun ruang (kubus dan balok) untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa lebih maksimal. Hal ini didasarkan pada

pemikiran bahwa Pendidikan Matematika Realistik membuat siswa

barpartisipasi secara aktif dalam proses belajar ke pengalaman belajar yang

berorientasi pada kenyataan. Dan dari media pembelajaran yang digunakan

siswa secara langsung diharapkan bisa munumbuhkan minat belajar

matematika dan pada akhinya prestasi belajar siswa meningkat dari

sebelumnya.

Sejauh mana efektifitas penerapan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik (PMR) dalam proses pembelajaran materi bangun ruang (kubus dan

balok) akan dibuktikan melalui penelitian tindakan kelas dengan judul

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV

MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015”

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dalam

penelitian tindakan kelas ini peneliti memfokuskan permasalahan antara

“Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dengan Prestasi Belajar

Siswa”. Oleh karena itu permasalahan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

materi bangun ruang (balok dan kubus) pada siswa kelas IV MI MAHAD

ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik (PMR) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi

bangun ruang (balok dan kubus) pada siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM

KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan prestasi

belajar matematika materi bangun ruang (balok dan kubus) pada siswa

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

8

kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ini

dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun

indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:

a. Ada perubahan prestasi belajar secara berkelanjutan (continue) dari

siklus I ke siklus II dan siklus III.

b. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang (balok

dan kubus) yang disampaikan lebih 80%.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

kalangan pendidik sekolah pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang

diharapkan antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau

sumbangan untuk pengembangan teori Pendekatan pembelajaran yang

diperoleh dari penelitian lapangan.

2. Manfaat praktis

Manfaat secara praktis penelitian ini terbuktinya penerapan Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) mampu meningkatkan prestasi

belajar matematika materi bangun ruang (balok dan kubus) pada siswa

kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

9

Semarang Tahun Ajaran 2014/2015, dan mampu memberikan inovasi

kepada guru dalam membelajarkan materi bangun ruang (balok dan kubus)

terhadap siswa. Sehingga Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dapat

dikembangkan di kelas lain sesuai dengan materi pelajaran yang akan di

ajarkan, bukan hanya pada proses pembelajaran materi bangun ruang pada

kelas IV MI.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam menafsirkan

penelitian ini, berikut ini disampaikan maksud yang terkandung dalam judul

penelitian ini sebagai berikut:

1. Peningkatan dan Prestasi Belajar

a. Pengertian Peningkatan

Secara etimologi kata peningkatan berasal dari kata tingkat

mendapat imbuhan pe-an. Sedangkan arti kata tingkat adalah lapis dari

sesuatu yang bersusun atau berlenggek-lenggek seperti lantai yang

berketinggian, lenggek rumah, tutupan pada tangga. Tingkat dapat pula

diartikan untuk menunjukan jenjang atau kelas (Angga Putra

Wicaksono, 2007: 397). Makna lain dari kata tingkat adalah: (1). Tinggi

rendah martabat yang menunjuk pada kedudukan, jabatan, kemajuan,

peradaban, dan dapat pula menunjukan pangkat, derajat, taraf, kelas.

(2). Kata tingkat juga dapat digunakan untuk menyatakan batas waktu

(masa), sepadan suatu peristiwa (proses kejadian dan sebagainya),

babak (an), tahap (Qonita Alya, 2008:802).

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

10

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa

maksud kata peningkatkan adalah upaya untuk mambuat lebih tinggi

dalam hal pencapaian tujuan yang dalam hal ini adalah tujuan proses

pembelajaran.

b. Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan

menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman,

penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi (Bloom, 2004:26).

Nawawi (dalam Hamalik, 2005:67) menjelaskan tentang prestasi

belajar yaitu tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor, diperoleh dari

hasil tes, mengenai materi pelajaran yang telah disajikan.

2. Matematika dan Bangun Ruang

a. Pengertian Matematika

Jujun S. Suria Sumantri (dalam Acep Yonny, 2012:157)

Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penggunaannya dilakukan

pembuktian berdasarkan teori kohern di mana sistemnya disusun di atas

beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar yaitu aksioma, dan dari

beberapa aksioma maka dapat disusun suatu theorema.

Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan

antara bilangan dan prosedur oprasional yang digunakan dalam

penyelesaian masalah mengenai bilangan.

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

11

b. Pengertian Bangun Ruang

Bangun ruang merupakan bangun matematika yang memiliki isi

atau volume. Bangun ruang terdiri dari beberapa titik yang akan

membentuk beberapa garis, dari bebrapa garis tersebut akan

membentuk bidang, dari beberapa bidang akan membentuk bangun

ruang. Pada materi bangun ruang di sini hanya terfokus pada dua

bangun ruang yaitu balok dan kubus.

c. Lingkup Materi Bangun Ruang

Menurut DEPDIKNAS (2001:9), kompetensi atau kemampuan

umum pembelajaran matematika di sekolah dasar salah satunya yaitu

menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang

sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume.

Seorang guru hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi

pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk,

menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa

dapat membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu

proses belajar dan mengkontruksinya dalam ingatan yang dapat di

proses dan dikembangkan lebih lanjut untuk mengkomunikasikan

konsep yang telah dipahaminya untuk menyelesaikan masalah

matematika. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Jean Piaget, bahwa

pengetahuan atau pemahaman siswa itu ditentukan, dibentuk dan

dikembangkan oleh siswa itu sendiri (Ahmad Susanto, 2013:189-191).

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

12

3. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR)

a. Pengertian Pendidikan Matematika Realistik (PMR)

Pendidikan Matematika Realistik merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa

matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus

dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa

ke pengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang real (nyata).

Suatu prinsip Pendidikan Matematika Realistik adalah siswa harus

berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Siswa harus diberi

kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman mereka

sendiri. Ini bukan berarti Pendidikan Matematika Realistik harus selalu

menggunakan masalah yang ada dalam kehidupan nyata. Yang

terpenting adalah masalah matematika yang bersifat abstrak dapat

dibuat menjadi nyata dalam pikiran siswa (Ahmad Susanto, 2013:.206).

b. Alasan pemilihan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Pendekatan ini dipilih karena Pendidikan Matematika Realistik

memiliki kelebihan sebagai berikut:

1) Berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian

mengambil inisiatif bertanggung jawab dan berdiri sendiri.

2) Siswa mampu menemukan matematika melalui praktik yang

mereka alami sendiri, membuat siswa berpartisipasi secara aktif

dalam proses belajar.

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

13

4. Siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM

KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada tahun ajaran

2014/2015.

G. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berturut-turut akan menjelaskan: rancangan

penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, pengumpulan data,

instrumen penelitian, dan analisis data. Penjelasan masing-masing komponen

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar

yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama ( Suharsini Arikunto, 2007:3).

Penelitian terdiri dari tiga siklus yaitu I, II dan III. Setiap siklus

dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai seperti desain faktor-faktor

penelitian yang diselidiki. Tapi jika sudah selesai dengan siklus kedua dan

guru belum merasa puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang

cara dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan

tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung

kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

14

dua siklus. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006:74-75)

adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan PTK partisipasi yaitu jenis

penelitian yang dirancang dengan menuntut peneliti terlibat langsung

didalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang

Permasalahan

Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I Siklus I

Pengamatan/

pengumpulan data I

Siklus II Refleksi I

Pelaksanaan

tindakan II

Perencanaan

tindakan II

Permasalahan

baru hasil refleksi I

Pengamatan/

pengumpulan

data II

Refleksi II

Dilanjutkan ke

siklus berikutnya

Apabila masalah

belum

terselesaikan

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

15

berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaaan penelitian, peneliti

senantiasa terlibat langsung, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan

mengumpulkan data, lalu menganalisis serta berakhir dengan melapor

hasil penelitiannya (Samsu Sumadoyo, 2013: 26).

2. Lokasi, waktu, dan subyek penelitian

a. Lokasi penelitian

1) Tempat penelitian : MI MAHAD ISLAM KOPENG Kec,

Getasan, kab. Semarang.

2) Mata pelajaran : Matematika

3) Materi pokok : Bangun Ruang (Balok dan Kubus).

4) Kelas/semester : IV/II

b. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada akhir semester II tahun ajaran 2014-2015

Observasi dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2015

Sikus II dilaksanakan pada tanggal 13 Mei2015

Siklus III dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2015

c. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Mahad Islam

Kopeng, Kec. Getasan Kab. Semarang pada tahun ajaran 2014/2015,

dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9

siswa perempuan. Adapun perubahan yang diharapkan pada siswa

adalah meningkatnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

16

matematika khususnya materi bangun ruang balok dan kubus.

Meningkatnya prestasi belajar matematika siswa ditandai dengan

meningkatnya nilai dari siklus ke siklus sesuai dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

Perencanaan penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pra-penelitian

Awal kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran yang terjadi sebelumnya. Berdasarkan

refleksi tersebut kemudian dilakukan identifikasi masalah,

mendiskusikan permasalahan, melakukan kajian teori, dan mengkaji

pendekatan pembelajaran yang relevan.

Pada tahap ini peneliti juga menyajikan pertanyaan tentang mata

pelajaran matematika materi bangun ruang balok dan kubus kepada

siswa, sebelum siswa menerima perilaku/pemberian Pendidikan

Matematika Realistik diberikan.

b. Perencanaan Tindakan

Dalam perencanaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: menentukan

target kompetensi, mendesain pembelajaran pada siklus I dan siklus II,

mendesain alat tes, dan membuat jadwal pembelajaran yaitu

pembelajaran siklus I dan siklus II yang terlihat pada tabel 1 (Rosma

Hartiny Sam‟s, 2010:74-76).

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

17

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Semester II

Bulan Mei 2015

Tanggal Kegiatan Keterangan Target Materi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Mei

2015

6 Mei

2015

Pra

observasi/inst

-rumen

asesmen awal

hasil belajar

matematika

bangun ruang

balok dan

kubus

Pengamatan

langsung

Perlakuan asesmen awal hasil belajar

matematika

Wawancara

Observasi awal

(proses KBM)

Asesmen matematika di MI

Mahad Islam

Kopeng

7 Mei

2015

Perencanaan Berdasarkan hasil pra observasi, guru

dan peneliti

merencanakan

pembelajaran

8 Mei

2015

Siklus I Peneliti mengajarkan

matematika bangun

ruang balok dan

kubus di kelas IV

1. Menyebutkan

sifat-sifat bangun

ruang: balok dan

kubus.

2. Menggambar

bangun sesuai

sifat-sifat bangun

ruang yang

diberikan.

3. Membuat jaring-

jaring balok dan

kubus.

Bangun

ruang

balok

dan

kubus

13 Mei

2015

Siklus II Memperbaiki

kelemahan pada

siklus I sambil

melakukan tindakan

pada pembelajaran

matemati

1. Menyebutkan

sifat-sifat bangun

ruang: balok dan

kubus.

2. Menggambar

bangun sesuai

sifat-sifat bangun

ruang yang

diberikan.

3. Membuat jaring-

jaring balok dan

kubus.

Bangun

ruang

balok

dan

kubus

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

18

(1) (2) (3) (4) (5)

15-22

Mei

2015

Observasi

dan refleksi

Dengan melihat

perubahan

pembelajaran

matematika maka

perlu tidaknya

diadakan siklus III

29 Mei

2015

Asesmen

akhir/instrum

-en asesmen

hsil belajar

matematika

akhir

c. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan proses pembelajaran

siklus I dan siklus II. Untuk data dari siklus I-II terlampir di RPP.

Diharapkan kelemahan dan kekurangan silkus I dapat diperbaiki dan

ditingkatkan pada proses pembelajaran siklus II, demikian pula

selanjutnya jika ada kelemahan dan kekurangan pada siklus II dapat

diperbaiki dan ditingkatkan pada proses pembelajaran siklus III.

d. Observasi

Observasi merupakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan

menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Instrumen

observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator

yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Dalam hal ini berisi

indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk

mendeskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian (Rosma

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

19

Hartiny Sam‟s, 2010:77). Observasi dilakukan terhadap guru dan

siswa.

1) Observasi terhadap guru

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi

mengenai pendekatan dari guru mata pelajaran matematika di

MI MAHAD ISLAM KOPENG. Informasi tersebut digunakan

oleh peneliti untuk mempersiapkan RPP pada siklus I.

2) Pedoman observasi terhadap subyek

Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mendapatkan

data tentang prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran

sebelum dan sesudah diberi pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik (PMR), dengan memberikan latihan soal matematika

materi bangun ruang balok dan kubus. Untuk soal terlampir.

e. Refleksi

Data hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil

observasi tersebut guru melakukan refleksi tentang proses

pembelajaran yang baru saja dilakukan untuk mengetahui efektivitas

proses pembelajaran matematika untuk peningkatan prestasi belajar

siswa. Melalui kegiatan refleksi akan diketahui kelemahan dan

kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran untuk diperbaiki

pada siklus selanjutnya. Dengan demikian pelaksanaan tindakan siklus

II merupakan perbaikan dan peningkatan siklus I, dan pelaksanaan

siklus III merupakan perbaikan siklus II.

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

20

4. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

a. Dokumentasi berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

buku absensi, buku daftar nilai siswa, dokumentasi yaitu catatan

pelaksanaan proses pembelajaran.

b. Pedoman lembar observasi yaitu lembar pengamatan yang digunakan

untuk mengamati guru selama proses pembelajaran. Jadi lembar

observasi ini ada satu macam yaitu lembar observasi untuk guru

(terlampir) yang dilakukan di observasi sebelum penelitian.

c. Tes

Tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau

kelompok murid. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat di tabel 2

sebagai berikut:

Tabel 1.2

Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Belajar Matematika

No Kegiatan Dimensi Aspek Indikator Butir Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pra-

siklus

8.2

Menentukan

jaring-jaring

balok dan

kubus

Menyebutkan

dan

menggambar

bangun sesuai

sifat-sifat bangun ruang

yang

diberikan

1.1Menyebutka

n bentuk balok

dan kubus

disekitar

1.2 Pengertian

sifat-sifat

bangun ruang

1 1

2, 3,

4

3

1.3

Menyebutkan

sifat pada balok

dan kubus

5,

6,7,

8

4

1.4

Menggambark-

9, 10 2

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

21

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

an jaring-jaring

balok dan kubus

Pernyataan 10

2. Siklus I 8.2

Menentukan

jaring-jaring

balok dan

kubus

Menyebutkan

dan

menggambar

bangun sesuai

sifat-sifat

bangun ruang

yang

diberikan

1.1 Menyebutka

n sifat pada

balok dan

kubus

1, 2,

3

3

1.2 Menggamba

rkan jaring-

jaring balok

dan kubus

5, 6 2

Pernyataan 5

3 Siklus II 8.2

Menentukan

jaring-jaring

balok dan

kubus

Menggambar

dan membuat

berbagai

jaring-jaring

balok dan

kubus

1.1

Menggambarka

n jaring-jaring

balok dan kubus

1, 2 2

1.2 Membuat

balok dan kubus

3, 4 2

1, 3 Dapat

menunjukan

sifat pada balok

dan kubus

5, 6 2

Pernyataan 6

4. Siklus III 8.2

Menentukan

jaring-jaring

balok dan

kubus

Menyebutkan,

menggambar

dan membuat

bangun sesuai

sifat-sifat

bangun ruang

yg diberikan

1.1

Menggambarka

n jaring-jaring

balok dan kubus

1, 2 2

1.2 Menunjukan

dan

menyebutkan

sifat-sifat pada

balok dan kubus

3, 4,

5, 6,

7, 8

6

Pernyataan 8

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

22

5. Pengumpulan Data

a. Lokasi

Sesuai dengan setting penelitian, data diperoleh dari guru dan siswa

kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1) Siswa

2) Guru

3) Dokumen pembelajaran

4) Nilai hasil belajar

5) Profil madrasah

6) Lain-lain terkait administrasi pembelajaran.

c. Jenis data

Ada dua jenis data dalam penelitian ini yaitu:

1) Data kualitatif berupa:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Buku daftar kelas

c) Buku absensi

d) Buku evaluasi

e) Buku daftar nilai

f) Buku analisis hasil evaluasi

g) Hasil observasi

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

23

2) Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar yang diperoleh siswa

sebelum dilakukan penelitian dan nilai yang diperoleh dalam

penelitian.

d. Teknik pengambilan data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari 3 teknik, yaitu teknik observasi, dokumentasi dan teknik

tes.

1) Teknik Observasi

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat

untuk digunakan sebagai perangkat pengumpul data. Adapun hal-

hal yang diobservasi antara lain:

a) Observasi terhadap rencana pembelajaran.

b) Observasi terhadap proses pembelajaran.

c) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah

dilakukan tindakan.

2) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa

dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto.

3) Teknik Tes

Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan lembar soal. Tes ini dilakukan untuk

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

24

mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan

pencapaian target kompetensi.

6. Analisis data

Setelah data terkumpul dilakukan analisis data. Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yakni dengan

menggambarkan perbandingan prosentase capaian KKM antar siklus

untuk data prestasi belajar. Untuk membuktikan hipotesis, yaitu

penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun ruang (balok dan

kubus) pada siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

Teknik deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut:=

𝑃 =𝑓

𝑁 × 100%

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226).

H. Sistematika Penulisan

Sistematika laporan hasil pehfznelitian tindakan kelas ini di susun dalam

format skripsi sebagai berikut:

1. Bagian awal skripsi, terdiri dari:

(a). Sampul, (b). Lembar logo, (c). Halaman judul, (d). Lembar

persetujuan pembimbing, (e). Lembar pengesahan kelulusan, (f).

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

25

Pernyataan keaslian tulisan, (g). Halaman motto dan persembahan, (h).

Kata pengantar, (i). Abstrak, (j). Daftar isi, (k). Daftar tabel, (l). Daftar

gambar, (m). Daftar lampiran.

2. Bagian inti skripsi yang terdiri dari:

Bab I Pendahuluan memuat: (a). Latar belakang masalah, (b).

Rumusan masalah, (c). Tujuan penelitian, (d). Hipotesis tindakan dan

Indikator Keberhasilan, (e). Manfaat hasil penelitian, (f). Definisi

operasional, (g). Metodologi penelitian, dan (h). Sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka yang akan membahas: (a). Teori prestasi belajar

matematika, (b). Teori Matematika materi bangun ruang, (c), Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik (PMR), (d). Hasil penelitian yang

relevan, dan (e). Implementasi PMR pada Materi Bangun Ruang (balok

dan kubus) bagi siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG

Kecamatan Getasan Tahun Ajaran 2014/2015.

Bab III Pelaksanaan Penelitian, memuat subyek penelitian dan

deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Masing-

masing siklus akan menjelaskan perencanaan, pelaksanan, pengamatan,

pengumpulan data, dan refleksi.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan hasil penelitian terdiri dari:

(a). Analisis pra-siklus, (b). Analisis data siklus I, (c). Analisis data siklus

II, (d). Analisis data siklus III. Analisis data setiap siklus, yang meliputi:

(1). Menganalisa dokumen yang terdiri dari RPP, alat evaluasi, penyiapan

bahan pembelajaran, sarana dan prasarana. (2). Analisa proses

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

26

pembelajaran. (3). Analisa hasil observasi dan hasil tes formatif. (4).

Peristiwa-peristiwa yang menghambat dan mendukung proses

pembelajaran.

Bab V Penutup, memuat: (a). Kesimpulan dan (b). Saran-saran.

3. Bagian akhir skripsi, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

riwayat hidup penulis.

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

27

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Matematika

1. Matematika

a. Pengertian matematika

Matematika berasal dari bahasa latin Matheis/Matema yang berarti

belajar/hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut

Wiskunde/ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.

Definisi matematika sangat beragam dan bervariasi sesuai dengan

sudut pandang pendefinisiannya, sehingga tidak satupun definisi

matematika yang tunggal dan disepakati secara umum oleh

tokoh/pakar matematika (Acep Yonny, 2012:157).

Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan

baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan

antarkonsep yang kuat. Unsur utama pekerjaan matematika adalah

penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi (kebenaran

konsistensi). Selain itu, matematika juga bekerja melalui penalaran

induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai

pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini, tetap harus dibiktikan

secara deduktif, dengan argumen yang konsisten (Ahmad Susanto,

2013:184-185).

Menurut Mulyani Sumantri (dalam Rosma Hartiny Sam‟s, 2010:

12) matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

28

dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran

matematika ialah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan

mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika.

Pengajaran matematika harus berusaha mengembangkan suatu

pengertian sistem angka, keterampilan menghitung dan memahami

simbol-simbol yang seringkali dalam buku-buku pelajaran mempunyai

arti khusus. Pengjaran matematika perlu ditekankan pada arti dan

pemecahan berbagai masalah yang seringkali ditemui dalam

kehidupan sehari-hari.

Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat

pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan

praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan

konstruksi, generalitas dan individualitas, dan mempunyai cabang-

cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis (Hamzah,

2009:109).

b. Pembelajaran matematika

Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran di dalamnya mengandung

makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar

mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh

seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran, sedangkan

mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan guru sebagai

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

29

pemberi pelajaran. Pembelajaran dalam pandangan Corey sebagai

upaya menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang kondusif

sehingga memungkinkan siswa berubah tingkah lakunya.

Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar

mengajar yang mengadung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan.

Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan

berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi

interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan

antara siswa dengan lingkungan di saat pembelajaran matematika

sedang berlangsung.

Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa

bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembeljaran.

Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila

pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran yang efektif adalah

pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi

hasil. Seseorang dikatakan belajar matematika apabila pada diri

seseorang tersebut terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan

perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan

tersebut terjadi dari tidak tahu sesuatu menjadi tahu konsep

matematika, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau

dalam kehidupan sehari-hari (Ahmad Susanto, 2013:185-188).

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

30

c. Tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar

Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar

adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika.

Selain itu juga, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan

tekanan penetaran nalar dalam penerapan matematika. Menurut

Depdiknas (2001:9), kompetensi atau kemampuan umum

pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, sebagai berikut;

1) Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,

pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang

melibatkan pecahan.

2) Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun

ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan

volume.

3) Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

4) Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antarsatuan, dan

penaksiran pengukuran.

5) Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran

tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan

menyajikannya.

6) Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan

mengomunikasikan gagasan secara matematika.

Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar,

sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas, sebagai berikut:

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

31

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk mejelaskan keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam

kehidupan sehari-hari (Ahmad Susanto, 2013:185-188).

Sebagai indikator bahwa siswa dapat dikatakan paham terhadap

konsep matematika, menurut Salimi (2010) dapat dilihat dari

kemampuan siswa dalam beberapa hal, sebagai berikut;

1) Mendefinisikan konsep-konsep secara verbal dan tulisan.

2) Membuat contoh dan noncontoh penyangkal.

3) Mempresentasikan suatu konsep dengan model, diagram, dan

simbol.

4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain.

5) Mengenal berbagai makna dan interprestasi konsep.

6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat-

syarat yang menentukan suatu konsep.

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

32

7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep (Ahmad

Susanto, 2013:209).

2. Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,

afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:13).

Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini

Islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar

memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat

kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah: 11

yang berbunyi:

حوا اقيلا لاك تافاسذ نوااذا ينا اما ااالذ ايه حو يا لس فاافسا جا ح الل لاك ف الما افسا ي

نوامنك ينا اما ايا فا الل الذ افااا اقيلا اا اذا الل ا راجت ا ينا ا تواالعلا دا الذ ا

لو ا ا اتاعما ما

Artinya:

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:”Berlapang-

lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:”Berdirilah

kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-

orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

33

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan” (QS. Mujadalah: 11)

Ilmu dalam hal ini tentu saja tidak hanya berupa pengetahuan

agama tetapi juga berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntukan

kemajuan zaman (Muhibbin Syah, 2010:62-63).

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam

diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang

baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990:21).

Menurut Cronbach dalam bukunya Educational Psychology

mengemukakan “learning is shown by a change in behavior as a

result of experience” menurutnya belajar yang baik harus ditempuh

dengan mengalami secara langsung (Lilik Sriyanti, 2011: 16).

Pendapat yang dikemukakan oleh Galloway yang mendefinisikan

belajar sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi

sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.

Berdasarkan pendapat di atas maka belajar dapat disimpulkan

bahwa dalam belajar mengandung tiga pokok hal, yaitu: 1) belajar

mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, 2) perubahan

kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif menetap, 30

perilaku tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau

pengalaman (Rosma Hartiny, 2010:32).

b. Tahap-tahap belajar

Tahap belajar menurut Jerome S. Bruner yaitu, karena belajar itu

merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

34

perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut

timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan yang lainnya

bertalian secara berurutan dan fungsional. Menurut Bruner, dalam

proses belajar menempuh tiga episode/tahap, yaitu:

1) Tahap informasi (tahap penerimaan materi)

Dalam tahap ini, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh

sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.

2) Tahap transformasi (tahap pengubahan materi)

Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis,

diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau

konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi

hal-hal yang lebih luas.

3) Tahap evaluasi ( tahap penilaian materi)

Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh

mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat

dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah

yang dihadapi.

c. Ciri-ciri belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri

belajar, antara lain yaitu:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar, individu yang belajar akan

menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

35

individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam

dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya, dan akan berguna

bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan-

perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh

suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, tingkah laku

yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan tingkah

laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai dan terarah

pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, jika seseorang

belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan

tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,

keterampilan, dan pengetahuan (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:15-

16).

d. Prinsip-prinsip belajar

Menurut Slameto (1991:29) mengatakan bahwa prinsip-prinsip

belajar adalah dengan mempelajari uraian-uraian yang terdahulu,

maka calon guru/ pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun

sendiri prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang dapat

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

36

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap

siswa secara individual. Namun demikian marilah kita susun prinsip-

prinsip belajar itu, sebagai berikut:

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki sruktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery.

6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapainnya.

7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat

belajar dengan tenang.

8) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif.

9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

37

10) Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) ehingga mendapatkan pengertian

yang diharapkan.

11) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/ ketrampilan/ sikapitu mendalam pada siswa.

3. Prestasi belajar

a. Pengertian prestasi belajar

Dalam pengertian yang lebih spesifik, belajar didefinisikan sebagai

perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Pengertian inilah yang

merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di

lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki program terencana,

tujuan instruksional yang konkret, dan diikuti oleh para siswa sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis. Dalam hal ini,

pengertian prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan

dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi

studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya

(Saifuddin Azwar. 2006:164).

Menurut Arifin (1990:2) prestasi belajar berasal dari bahasa

belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi

“prestasi” yang berarti “hasil usaha” istilah “prestasi belajar”

(achievment) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome).

Prestasi yang dimaksudkan adalah kemampuan, keterampilan, dan

sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

38

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial

dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing-masing.

Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut

kemampuan anak didik pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang

dikerjakan, dipelajari, dan diterapkandan prestasi belajar disebut juga

nilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk

mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.

b. Bentuk-bentuk prestasi belajar

Bentuk-bentuk prestasi belajar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah

psikomotorik, ranah kognitif dan ranah afektif. Akan dijelaskan

bentuk-bentuk prestasi menurut Henker (2012:34) yaitu:

1) Kognitif (proses berfikir)

Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berfikir,

mengetahui dan memecahkan masalah.

2) Afektif (nilai atau sikap)

Afektif atau intelektual adalah mengenal sikap, minat, emosi,

nilai hidup dan operasi siswa.

3) Psikomotorik (keterampilan)

Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan

otot dan fisik.

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

39

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut

Semiawan (2008:11) mengemukakan bahwa faktor-faktor lain yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1) Pemenuhan kebutuhan Psikologis

Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu

dipenuhi berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan primer, pangan,

sandang, dan perumahan serta kasih sayang, perhatian,

penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan

dirinya.

2) Intelegensi, emosi, dan motivasi

Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan

intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta

berbagai pengaruh lingkungan.

3) Pengembangan kreativitas

Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi

kemampuan (inherent component of ability) yang berbeda-beda dan

terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu

dan pengaruh lingkungan.

d. Fungsi prestasi belajar

Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan,

karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

40

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para

ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi

keingintahuan (couriosty) dan merupakan kebutuhan umun pada

manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program

pendidikan.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan

sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indikator intern dan ekstern dalam arti bahwa

prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas

suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum

yang digunakan relevan denagn kebutuhan masyarakat dan anak

didik (Arifin, 1990:3).

e. Prestasi belajar matematika

Hakikat belajar matematika adalah suatu aktivitas mental untuk

memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol,

kemudian diterapkannya pada situasi nyata. Schoenfeld (1985)

mendefinisikan bahwa belajar matematika berkaitan dengan apa dan

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

41

bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk

memecahkan masalah (Hamzah, 2009:110).

Jadi prestasi belajar matematika adalah perubahan kemampuan,

keterampilan, dan sikap seseorang setelah mengalami proses

pembelajaran/pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang ada

pada matematika.

B. Bangun Ruang (Kubus dan Balok)

1. Pengertian bangun ruang

Semua bangun datar berada dalam himpunan bangun berdimensi dua.

Disebut berdimensi dua, karena pada bangun tersebut hanya ada dua

besaran yaitu besaran panjang dengan besaran lebar. Selain dimensi dua,

ada juga bangun yang berdimensi tiga. Pada bangun yang berdimensi tiga,

setiap bangun mempunyai satu tambahan besaran lagi, yaitu tinggi.

Bangun yang berdimensi tiga disebut juga bangun ruang, sebab bangun-

bangun tersebut mempunyai ruang di dalamnya. Jika ruangannya berisi

udara, bangun ruangannya disebut bangun ruang berongga. Jika

ruangannya berisi, bangun ruangnya disebut bangun ruang padat atau

pejal. Bangun ruang ada beberapa macam yaitu kubus, balok, prisma,

limas, tabung,kerucut, dan bola, tetapi bangun ruang yang di pelajari dala

penelitian ini yaitu kubus dan balok (Sunarroso, 2008:28).

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

42

2. Balok

a. Pengertian balok

Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang

persegi panjang. Keenam bidang persegi panjang tersebut sepasang-

sepasang, sejajar, dan kongruen (Dawig Roosbiyantana, 2007:3).

Selain itu, balok adalah suatu bangun ruang berdimensi tiga yang

dibatasi oleh dua belas garis sebagai ssinya yang membentuk bangun

persegi panjang yang terdiri dari tiga pasang yang kongruen. Dengan

kata lain, suatu balok memiliki pasangan sisi berbentuk persegi panjang

yangg setiap pasangnya kongruen (Mastur Faizi, 2012:61).

b. Bagian-bagian balok

Gambar di bawah merupakan gambar balok ABCD.EFGH, bagian-

bagian balok tersebut adalah sebagi berikut:

Gambar 2.1 Balok ABCD.EFGH

1) Sisi balok

Balok terdiri atas 3 pasang bidang persegi panjang yang

kongruen. Ketiga pasang bidang persegi panjang tersebut disebut

sebagai bidang (sisi) balok. Ketiga pasang bidang (sisi) balok

tersebut adalah:

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

43

a) Sisi ABCD dinamakan sisi alas atau dasar, berpasangan

dengan sisi EFGH yang dinamakan sisi atas atau tutup.

b) Sisi ABFE berpasangan dengan sisi DCGH.

c) Sisi BCGF berpasangan dengan sisi ADHE.

2) Rusuk balok

Rusuk balok adalah perpotongan dua sisi balok. Rusuk balok

berupa ruas garis. Balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk-rusuk

tersebut adalah AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG,

dan DH. Pada balok ABCD.EFGH, panjang rusuknya tidak

seluruhnya sama panjang.

3) Titik sudut

Pertemuan tiga rusuk pada balok membentuk suatu titik yang

disebut titik sudut. Balok mempunyai 8 buah titik sudut. Berikut ini

adalah kedelapan titik sudut pada balok.

Titik sudut Pertemuan dengan rusuk-rusuk

A AB, AD, dan AE

B BC, BA, dan BF

C CB, CD, dan CG

D DA, DC, dan DH

E EF, EH, dan EA

F FG, FE, dan FB

G GF, GH, dan GC

H HE, HG, dan HD

(Dawig Roosbiyantana, 2007: 4-7)

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

44

c. Jaring-jaring balok

Jaring-jaring merupakan bentuk dua dimensi dari suatu bangun tiga

dimensi. Jika suatu bangun ruang (balok, kubus, prisma, dan limas)

dibuka sehingga semua sisinya terletak dalam satu bidang datar maka

bangun datar yang dihasilkan disebut jarung-jaring.

Jaring-jaring balok merupakan rangkaian enam buah persegi

panjang, yang apabila dilipat-lipat menurut garis persekutuannya dua

persegi panjang akan membentuk suatu balok (Dawig Roosbiyantana,

2007:16). Macam-macam jaring-jaring balok antara lain yaitu:

Gambar 2.2 Jaring-jaring Balok

3. Kubus

a. Pengertian kubus

Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang

persegi yang kongruen (sama dan sebangun). Kubus juga merupakna

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

45

suatu balok yang sumua sisinya berbentuk persegi. Bentuk kubus

banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dadu, kotak kapur,

kotak tisu, meja kursi, bungkusan kado, banyak yang berbentuk kubus

(Dawig Roosbiyantana, 2007:3).

Bangun ruang kubus merupakan bagian dari prisma. Kubus

mempunyai ciri khas, yaitu memiliki sisi yang sama (Heruman, 2010:

110).

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua belas garis

sama panjang yang membentuk bangun persegi sama sisi yang

berdimensi tiga. Dengan kata lain, kubus dibangun dari enam buah

bangun datar persegi yang disusun sedemikian rupa, sehingga

membentuk sebuah bangun berdimensi tiga (Mastur Faizi, 2012:61).

b. Bagian-bagian kubus

Gambar di bawah merupakan gambar balok ABCD.EFGH, bagian-

bagian balok tersebut adalah sebagi berikut:

Gambar 2.3 Kubus ABCD.EFGH

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

46

1) Sisi kubus

Bidang atau sisi kubus terdiri atas enam daerah persegi.

Keenam daerah persegi tersebut kongruen, keenam daerah persegi

tersebut adalah sebagai berikut:

a) Sisi datar yaitu sisi ABCD. Sisi ini berpasangan dan kongruen

dengan sisi atas atau tutup kubus, yaitu sisi EFGH.

b) Sisi tegak terdiri atas sisi ABFE sebagai sisi depan yang

berpasangan dan kongruen dengan sisi DCGH, yaitu sisi

belakang kubus. Sisi tegak yang lain adalah sisi-sisi samping

yaitu ADHE dan BCGF.

2) Rusuk kubus

Rusuk kubus merupakan pertemuan dua bidang (sisi) kubus

yang berupa ruas garis. Kubus mempunyai 12 rusuk yaitu AB, BC,

CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.

3) Titik sudut

Titik sudut adalah pertemuan tiga rusuk kubus. Seperti halnya

pada balok, kubus juga mempunyai 8 buah titik sudut. Berikut ini

adalah kedelapan titik sudut pada kubus ABCD.EFGH.

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

47

Titik sudut Pertemuan dengan rusuk-rusuk

A AB, AD, dan AE

B BC, BA, dan BF

C CB, CD, dan CG

D DA, DC, dan DH

E EF, EH, dan EA

F FG, FE, dan FB

G GF, GH, dan GC

H HE, HG, dan HD

(Dawig Roosbiyantana, 2007: 24-26)

c. Jaring-jaring kubus

Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian enam buah persegi yang

apabila dilipat-lipat menurut garis persekutuan dua persegi akan

membentuk kubus, sehingga tidak ada bidang yang rangkap(ganda) dan

tidak ada bidang kubus yang terbuka (Dawig Roosbiyantana, 2007:33).

Macam-macam jaring-jaring balok antara lain yaitu:

Gambar 2.4 Jaring-jaring Kubus

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

48

C. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR)

1. Sejarah PMR

Pendidikan matematika realistik (PMR) tidak dapat dipisahkan dari

Institut Freudenthal. Institut ini didirikan pada tahun 1971, berada di

bawah Utrecht University di Negeri Belanda. Nama institut diambil dari

nama pendirinya, yaitu profesor Hans Freudenthal (1905 – 1990), seorang

penulis, pendidik dan matematikawan berkebangsaan Jerman/Belanda.

Sejak tahun 1971, Institut Freudenthal mengembangkan suatu

pendekatan teoritis terhadap pembelajaran matematika yang dikenal

dengan RME (Realistic Mathematics Education). Penggunaan kata

”realistik” sebenarnya berasal dari belanda ”zich realiseren”yang berarti

untuk ”dibayangkan” atau ”to imagine”. Penggunaan kata ”realistik”

tersebut tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia

nyata (real-world) tetapi lebih mengacu pada fokus Pendidikan

Matematika Realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu

situasi yang bisa dibanyangkan (imagineable) oleh siswa.

RME menggabungkan pandangan tentang apa itu matematika,

bagaimana siswa belajar matematika dan bagaimana matematika harus

diajarkan. Freudenthal berkeyakinan bahwa siswa tidak boleh dipandang

sebagai passive receivers of ready-made mathematics (penerima pasif

matematika yang sudah jadi. Menurutnya pendidikan harus mengarahkan

siswa kepada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk

menemukan kembali matematika dengan cara mereka sendiri. Banyak soal

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

49

yang dapat diangkat dari berbagai situasi (konteks), yang dirasakan

bermakna sehingga menjadi sumber belajar. Konsep matematika muncul

dari proses matematisasi, yaitu dimulai dari penyelesaian yang berkait

dengan konteks (context-link solution), siswa secara perlahan

mengembangkan alat dan pemahaman matematik ke tingkat yang lebih

formal.

Teffers membedakan dua macam matematisasi, vertikal dan horizontal,

yang digambarkan oleh Gravemeijer sebagai proses penemuan kembali

(reinvention process). Dalam matematisasi horizontal, siswa mulai dari

soal-soal kontekstual, mencoba menguraikan dengan bahasa dan simbol

yang dibuat sendiri, kemudian menyelesaikan soal-soal tersebut. Dalam

proses ini, setiap orang dapat menggunakan cara mereka sendiri yang

mungkin berbeda dengan orang lain. Dalam matematisasi vertikal, kita

juga mulai dari soal-soal kontekstual, tetapi dalam jangka panjang kita

dapat menyusun prosedur tertentu yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan soal-soal sejenis secara langsung, tanpa menggunakan

bantuan konteks. Gravemeijer menyebut hal ini sebagai matematisasi

persoalan matematika, untuk membedakannya dengan matematisasi

horizontal yang merupakan matematisasi soal kontekstual.

Model-model yang muncul daru aktivitas matematik siswa dapat

mendorong terjadinya interaksi di kelas, sehingga mengarah pada level

berpikir metematik yang lebih tinggi.

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

50

2. Pengertian PMR

PMR dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal yang

berpendapat bahwa matematika merupakan aktivitas insani (human

actiities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Berdasarkan pemikiran

tersebut PMR mempunyai ciri antara lain, bahwa dalam proses

pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan

kembali (to reinvent) matematika melalui bimbingna guru dan bahwa

penemuan kembali (reinvention) ide dan konsep matemtika tersebut harus

dimulai dari penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”.

Dalam Pendidikan Matematika Realistik, proses belajar mempunyai

peranan penting. Rute belajar (learning route) dimana siswa mampu

menemukan sendiri konsep dan ide matematika, harus dipetakan. Sebagai

konsekuensinya, guru harus mampu mengembangkan pengajaran yang

interaktif dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan

kontribusi terhadap proses belajar mereka (Daryanto, 2012:149-150).

PMR menekankan kepada konstruksi dari konteks benda-benda konkret

sebagai titik awal bagi siswa guna memperoleh konsep matematika

(Ahmad Susanto, 2013:206).

3. Konsepsi PMR tentang siswa

PMR mempunyai konsepsi tentang sisiwa sebagai berikut:

a. Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide

matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya.

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

51

b. Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk pengetahuan

itu untuk dirinya sendiri.

c. Pembentukan pengetahuan merupakan proses oerubahan yan meliputi

penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan kembali dan

penolakan.

d. Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri

berasal dari seperangkat ragam pengalaman.

e. Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya dan jenis kelamin mampu

memahami dan mengerjakan matematik.

4. Konsepsi PMR tentang guru

PMR mempunyai konsepsi tentang guru sebagai berikut:

a. Guru hanya sebagai fasilitator belajar.

b. Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif.

c. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu

sisiwa dalam menafsirkan persoalan riil.

d. Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum,

melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik

maupun sosial.

5. Konsepsi PMR tentang pengajaran

Pengajaran matematika dengan pendekatan PMR meliputi aspek-aspek

berikut (De Lange, 1995):

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

52

a. Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang „riil‟ bagi

siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga

siswa segera terlibat dalam pelajaran secara bermakna.

b. Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut.

c. Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara

informal terhadap persoalan/masalah yang diajukan.

d. Pengajaran berlangsung secara interaktif: siswa menjelaskan dan

memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami

jawaban temannya (siswa lain), setuju terhadap jawaban temannya,

menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelesaian yang lan

dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau

terhadap hasil pelajaran (Daryanto, 2012:150-153).

6. Prinsip-prinsip PMR

Suatu prinsip utama PMR adalah siswa harus berpartisipasi secara aktif

dalam proses belajar. Siswa harus diberi kesempatan untuk membangun

pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri. Konsep-konsep matematika

yang bersifat abstrak perlu ditransformasikan menjadi hal-hal yang bersifat

real bagi siswa. yang terpenting adalah masalah matematika yang bersifat

abstrak dapat dibuat menjadi nyata dalam pikiran siswa. Oleh karena itu,

menurut Suherman (2003) dalam pembelajaran matematika yang

menggunakan model PMR inni menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

53

a. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal

yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika.

b. Perhatian diberikan kepada pengembangan model-model, situasi,

skema, dan simbol-simbol.

c. Sumbangan dari para siswa, sehingga dapat membuat pembelajaran

menjadi konstruktif dan produktif.

d. Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika.

e. Interwining (membuat jalinan) antartopik atau antarpokok bahasan atau

antarstrand.

7. Fungsi PMR

Kerangka pembelajaran matematika dengan PMR menuntun siswa dari

keadaan yang sangat konkret menuju yang abstrak. Para siswa dibimbing

oleh masalah-masalah kontekstual. Dunia nyata digunakan sebagai titik

pangkal pemulaan dalam pengembangan konsep-konsep dan gagasan

mereka. Menurut Traffers dan Goffree (dalam Suherman:2003), bahwa

masalah kontekstual dalam kurikulum realistis, berguna untuk mengisi

sejumlah fungsi, yaitu:

a. Pembentukan konsep: dalam fase pertama pembelajaran, para siswa

diperkenalkan untuk masuk ke dalam matematika secara alamiah dan

termotivasi.

b. Pembentukan model: masalah-masalah kontekstual memasuki fondasi

siswa unuk belajar operasi, prosedur, notasi, aturan, dan mereka

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

54

mengerjakan ini dalam kaitannya dengan model-model lain yang

kegunaannya sebagi pendorong penting dalam berpikir.

c. Keterterapan: masalah kontekstual menggunakan „reality‟ sebagai

sumber dan domain untuk terapan.

d. Praktik dan latihan dari kemampuan spesifik dalam situasi terapan

(Ahmad Susanto, 2013:206-207).

8. Karakteristik PMR

Menurut Treffer (1987) karakteristik dari matematika realistik yaitu:

a. Penggunaan konteks (situasi nyata).

Pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (dunia nyata),

sehingga memungkinkan mereka menggunakan pengalaman

sebelumnya secara langsung. Ini berarti, pembelajaran tidak dimulai

dari sistem formal. Fenomena konsep terjadi dalam dunia nyata anak.

Proses penyiaran (inti) dari konsep yang sesuai dari situasi nyata

dinyatakan oleh De Lange (1987) sebagai matematisasi konseptual.

Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan mengembangkan konsep

yang lebih komplit. Kemudian siswa dapat mengaplikasikan konsep-

konsep matematika ke bidang baru atau ke dunia nyata (applied

mathematization) sehingga memperkuat pemahaman konsep.

b. Penggunaan model.

Istilah model berkaitan dengan model situasi dan model matematik

yang dikembangkan oleh siswa sendiri (self developed models). Peran

self developed models merupakan jembatan bagi siswa dari situasi

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

55

konkret ke abstrak atau kontek informal ke formal. Artinya siswa

membuat model sendiri dalam menyelesaikan masalah. Model suatu

situasi yang dekat dengan dunia nyata siswa. Dengan generalisasi dan

formalisasi model tersebut berubah menjadi model-of masalah

tersebut. Melalui penalaran matematik model-of brerubah menjadi

model-formasalah yang sejenis, sehingga diperoleh pengetahuan

matematika formal.

c. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa.

Siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan strategi-

strategi informal pemecahan masalah mereka yang dapat mengarahkan

pada pengkonstruksian prosedur-prosedur pemecahan. Streefland

(1991) menekankan bahwa, dengan produksi dan konstruksi, siswa

terdorong untuk melakukan refleksi pada bagian yang mereka sendiri

anggap penting dalam prose belajar mereka. Dengan bimbingan guru

siswa diharapkan menemukan kembali konsep (bentuk formal).

d. Interaktivitas

Interaksi antar siswa dan dengan guru merupakan hal yang

mendasar dalam matematika realistik. Secara eksplisit bentuk-bentuk

interaksi yang berupa negisiasi, penjelasan, pembenaran, sutuju, tidak

setuju, pertanyaan atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk

formal dari bentuk-bentuk informal siswa.

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

56

e. Keterkaitan

Dalam matematika realistik pengintegrasian unit-unit matematika

adalah esensial. Dengan keterkaitan ini akan memudahkan siswa

dalam proses pemecahan masalah. Dalam kehidupan nyata, fenomena-

fenomena saling berkait.

Dari kelima karakteristik tersebut RMEini yang pertama harus benar-

benar menggunakan situasi yang nyata, yakni yang ada di dalam

lingkungan sekitar siswa serta hala yang mudah dibayangkan oleh siswa,

yang kedua harusmenggunakan model dengan tujuan sebagai jembatan

dari pengetahuan tingkat konkrit menuju tingkat formal, yang ketiga

memanfaatkan hasil kontruksi siswa yakni siswa diberi kebebasan untuk

dalam pemecahan masalahnya, yang keempat interaktivitas yakni siswa

harus saling mengkomunikasikan hasil kerjanya, kelima keterkaitan yakni

menggunakan macam-macam model yang saling berkaitan.m

9. Langkah-langkah PMR

Langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik yaitu:

a. Memahami masalah kontekstual.

Memahami masalah konstektual dilakukan dengan cara guru

memberikan masalah konstektual dalam kehidupan sehari-hari kepada

siswa dan meminta siswa untuk memahami masalah tersebut, serta

memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan masalah yang

belum dipahami. Ciri pada langkah ini adalah ciri pertama yaitu

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

57

menggunakan masalah konstektual sebagai titik tolak dalam

pembelajaran, dan ciri kelima yaitu interaksi antara murid dan guru.

b. Menjelaskan masalah kontekstual.

Ketika memahami masalah siswa kadang menemui kesulitan, maka

guru menjelaskan maksud dari soal dengan cara memberikan petunjuk-

petunjuk atau saran seperlunya, terbatas pada bagian-bagian tertentu

dari masalah yang belum diketahui.

c. Menyelesaikan masalah kontekstual.

Siswa mendiskripsikan masalah konstektual, melakukan

interpretasi aspek matematika yang ada pada masalah yang dimaksud

dan memikirkan strategi pemecahan masalah. Selanjutnya siswa

berusaha menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri berdasarkan

pengetahuan awal yang dimilikinya, sehingga dimungkinkan adanya

perbedaan penyelesaian antara siswa satu dengan yang lain. Guru

mengamati, memotivasi, dan memberi bimbingan terbatas sehingga

siswa dapat memperoleh penyelesaian masalah-masalah tersebut. Ciri

yang muncul pada langkah ini adalah ciri kedua yaitu menggunakan

model.

d. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban.

Guru mengamati apa yang dilakukan siswa dan memberi bantuan

jika dibutuhkan. Setelah siswa mengerjakan lembar kerja siswa, guru

meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas menjelaskan hasil

pekerjaannya. Kemudian guru membimbing siswa dalam mengambil

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

58

kesimpilan sampai pada rumusan konsep matematika. Ciri pada tahap

ini adalah ciri ketiga yaitu menggunakan hasil dan konstruksi siswa

sendiri, dan ciri kelima yaitu terjadi interaksi antara guru dan siswa.

e. Menyimpulkan

Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan suatu

rumusan konsep atau prinsip dari topik yang dipelajari. Ciri yang

muncul pada tahap ini adalah adanya interaksi antara guru dan siswa.

10. Kelebihan PMR

Pendidikan matematika realistik memberikan pengertian yang jelas

kepada siswa bahwa matematika:

a. Keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya

bagi manusia.

b. Suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh

siswa tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar dalam bidang

tersebut.

c. Cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak

harus sama antara yang satu dengan orang yang lain.

d. Proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan orang harus

menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-

konsep matematika dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu

(misalnya guru).

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

59

11. Kesulitan implementasi pendidikan matematika realistik

Adanya persyaratan-persyaratan tertentu agar kelebihan PMR dapat

muncul justru menimbulkan kesulitan tersendiri dalam menerapkannya.

Kesulitan-kesulitan tersebut, yaitu:

a. Tidak mudah untuk merubah pandangan yang mendasar tentang

berbagai hal, misalnya mengenai siswa, guru dan peranan soal atau

masalah kontekstual, sedang perubahan itu merupakan syarat untuk

dapat diterapkannya PMR.

b. Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-syarat yang

dituntut dalam pembelajaran matematika realistik tidak selalu mudah

untuk setiap pokok bahasan matematika yang dipelajari siswa,

terlebihlebih karena soal-soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan

bermacam-macam cara.

c. Tidak mudah bagi guru untuk mendorong siswa agar bisa menemukan

berbagai cara dalam menyelesaikan soal atau memecahkan masalah.

d. Tidak mudah bagi guru untuk memberi bantuan kepada siswa agar

dapat melakukan penemuan kembali konsep-konsep atau prinsip-

prinsip matematika yang dipelajari.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan beberapa penelitian yang

relevan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yang mana

dipaparkan sebagaimana berikut ini.

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

60

1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Utari Diplomati dengan judul

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Menggunakan

Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada siswa kelas III

SD Negeri Wonokerto Tegalrejo Kabupaten Magelang.

Berdasarkan pada hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan

pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan

hasil belajar matematika tentang konsep pecahan pada siswa kelas III SD

Negeri Wonokerto, Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Peningkatan hasil

belajar ditunjukan dengan adanya perubahan nilai hasil belajar pada mata

pelajaran matematika, yaitu sebelum dikenai tindakan nilai rata-ratanya

54,36 dengan presentasi ketuntasan 14,29% siswa tuntas belajar, pada

siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 82,14 dengan presentasi

ketuntasan 64,28%, dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 87,86 dengan

ketuntasan belajar yang mencapai 85,71%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sukamiyati dengan judul Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika melalui Pendidikan Matematika Realistik

(PMR) pada siswa kelas IV SD Negeri Timbulharjo.

Berdasarkan pada hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dalam pembelajaran

matematika tentang siswa sifat-sifat bangun ruang sederhana pada siswa

kelas IV SD Negeri Timbulharjo dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran

matematika dengan cara konvensional. Hal ini ditunjukan pada siklus I ke

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

61

siklus II sebesar 31%. Pada siklus I siswa mengalami ketuntasan belajar

dengan memperoleh nilai ≥ 65 terdapat 23 siswa atau sebesar 61%,

sedangkan siswa yang belum tuntas dengna memperoleh nilai dibawah

KKm (65) ada 15 siswa atau sebesar 39% dengan nilai rat-rata 69. Pada

siklus II siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan memperoleh

nilai ≥ 65 terdapat 35 siswa atau sebesar 92%, sedangkan siswa yang

belum tuntas dengan memperoleh nilai dibawah kkm (65) tinggal 3 siswa

atau sebesar 8%, dengan nilai rata-rata 78.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Azmi Asvia dengan judul Peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV pada materi bangun ruang

melalui pembelajaran matematika realistik di sekolah dasar negeri I

Maribaya karanganyar Purbalingga.

Berdasarkan pada hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan

pendekatan PMR dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

kelas IV SD Negeri I Maribaya Karanganyar Purbalingga, yang ditandai

dengan niali hasil belajar yang diperoleh pada siklus I, rata-ratanya hanya

sebesar 71,26, sedangkan pada siklus II, mengalami peningkatan

memcapai 84,33. Meningkatnya rata-rata nilai hasil tes formatif pada

siklus II menjadikan persentase ketuntasan belajar juga ikut meningkat.

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

62

E. Implementasi PMR untuk Peningkatan Prestasi Belajar Matematika

Siswa pada Materi Bangun Ruang (balok dan kubus)

Implementasi pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada

mata pelajaran matematika materi bangun ruang (balok dan kubus) sejalan

dengan konsep PMR yang sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki

pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan

bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan

mengembangkan daya nalar. Kerena dengan penerapan PMR diharapkan

prestasi akademik siswa meningkat, baik dalam pelajaran matematika

maupun mata pelajaran lainnya (Daryanto, 2012:151-153).

PMR menekankan kepada konstruksi dari konteks benda-benda konkret

sebagai titik awal bagi siswa guna memperoleh konsep matematika secara

abstrak. Para siswa dibimbing oleh masalah-masalah konstektual, yaitu dunia

nyata digunakan sebagai titik pangkal permulaan dalam pengembangan

konsep-konsep dan gagasan mereka (Ahmad Susanto, 2013:206-207).

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

63

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam bab III penulis ingin menyampaikan keadaan lokasi

dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Menyampaikan kondisi yang riil

lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil dari penelitian ini

akan dijadikan referensi. Secara garis besar lokasi penelitian dapat

penulisan sampaikan seperti berikut:

Tempat Penelitian : MI MAHAD ISLAM Kopeng Kec. Getasan.

Alamat Penelitian : Desa Kopeng, Kec.Getasan, Kab. Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015, observasi

dilaksanakan pada hari Rabu 6 Mei 2015 dan masing-masing siklus satu

kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 8 Mei 2015. Siklus

II dilaksanakan pada hari Rabu 13 Mei 2015. Dan siklus III dilaksanakan

pada hari Jumat 29 Mei 2015. Penelitian ini dilakukan diruang kelas yang

biasa digunakan untuk proses belajar mengajar yaitu kelas IV di MI

MAHAD ISLAM Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang.

3. Mata pelajaran: Matematika materi bangun ruang (balok dan kubus).

4. Keadaan siswa

Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah semua

siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng Kec. Getasan

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

64

Kab. Semarang yang keseluruhannya berjumlah 20 siswa, 11 siswa laki-

laki dan 9 siswi perempuan. Adapun nama siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar nama siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng

Kec. Getasan Kab. Semarang Tahun 2014/2015

No Nama Siswa Jenis kelamin TTL

1 Nur Said Laki-laki Kab. Semarang, 17-11-2003

2 Galih Vebiyanto Laki-laki Kab. Semarang, 16-02-2003

3 Aditya Wahyu M Laki-laki Kab. Semarang, 03-04-2005

4 Ana Dwi Aprilia Perempuan Kab. Semarang, 05-04-2005

5 Ana Ludfiana Perempuan Kab. Semarang, 29-10-2005

6 Asrofi Laki-laki Kab. Semarang, 26-08-2005

7 Azrad Alam Sahdiono Laki-laki Kab. Semarang, 09-03-2006

8 Bayu Aji Ramadhan Laki-laki Kab. Semarang, 23-11-2003

9 Isna Dea Laisia Perempuan Kab. Semarang, 17-03-2005

10 Muhammad Faqih A Laki-laki Kab. Semarang, 17-02-2005

11 Putriani Perempuan Kab. Semarang, 29-11-2004

12 Ratna Wulandari Perempuan Kab. Semarang, 01-05-2005

13 Rizki Adi Pratama Laki-laki Kab. Semarang, 13-10-2005

14 Setia Didik R Laki-laki Kab. Semarang, 29-09-2005

15 Siswati Perempuan Kab. Semarang, 20-10-2003

16 Sofian Maulana Laki-laki Kab. Semarang, 25-01-2005

17 Sriyani Perempuan Kab. Semarang, 15-09-2005

18 Suryaningtyas Perempuan Kab. Semarang, 10-03-2005

19 Riani Perempuan Kab. Semarang, 15-06-2003

20 Farhan Dwi Andika Laki-laki Kab. Semarang, 10-09-2005

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

65

B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan pelaksanaan siklus I

adalah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran.

3) Menyiapkan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran peningkatan prestasi belajar matematika

siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Mei 2015 selama 70 menit.

Bahan pembelajaran siklus 1 ini adalah materi bangun ruang (balok

dan kubus). Jalannya proses pembelajaran adalah sebagian berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.

b) Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran.

c) Guru mengabsen dan menanyakan kabar siswa.

d) Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa:

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

setelah pembelajaran selesai.

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

66

2) Kegiatan inti

Eksplorasi

a) Guru memberikan penjelasan mengenai sifat-sifat bangun

ruang (balok dan kubus).

b) Guru memberikan contoh bangun ruang (balok dan kubus)

yang nyata.

Elaborasi

a) Membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan cara berhitung

(setiap kelompok 5 orang).

b) Setiap kelompok di minta untuk membongkar bangun ruang

(balok dan kubus) dari kardus yang sudah disediakan.

Konfirmasi

a) Setelah itu, siswa akan melakukan identifikasi terhadap

media yang sudah dibongkar. Siswa akan menemukan sifat-

sifat dan jaring-jaring dari media yang dibongkar.

b) Guru mendampingi kegiatan yang dilakukan anak.

3) Kegiatan penutup

a) Setiap kelompok maju kedepan menjelaskan sifat-sifat dan

menggambarkan jaring-jaring balok dan kubus.

b) Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

c) Menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa dan

mengucapkan salam.

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

67

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang prestasi

belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran melalui

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR), dengan cara

memberikan evaluasi berupa soal dan penilaianya ketika setiap

kelompok maju ke depan kelas.

d. Pengumpulan data

Data yang dapat dikumpulkan dari pelaksanaan siklus 1 yaitu

nilai hasil belajar siswa siklus 1.

e. Refleksi pelaksanaan siklus I

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis

hasil belajar, peneliti mengadakan refleksi. Yaitu pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan PMR tersebut apakah dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika. Refleksi dilakukan dengan

menganalisis hasil belajar seberapa jauh tingkat perubahan

kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga

mengkaji keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan

selanjutnya.

Adapun refleksi yang didapatkan dalam siklus I ini adalah

penggunaan pendekatan PMR pada siklus I ini kurang begitu

maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1) Ketika membongkar kardus berbentuk balok dan kubus, siswa

tidak memegang satu-satu jadi ada siswa yang hanya melihatnya.

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

68

2) Masih ada beberapa yang kurang memperhatikan materi, kondisi

kelas jadi kurang kondusif.

Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini adalah:

1) Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik dilibatkan secara

individu dalam melakukan kegiatan meskipun ada kelompok.

2) Sebaiknya yang dilakukan guru adalah membuat pembelajaran

semenarik mungkin dan menyenangkan sehingga siswa akan

memperhatikan materi yang disampaikan.

2. Deskripsi Pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan pelaksanaan siklus II

adalah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran.

3) Menyiapkan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran peningkatan prestasi belajar matematika

siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Mei 2015 selama 70 menit.

Bahan pembelajaran siklus I1 ini adalah materi bangun ruang (balok

dan kubus). Jalannya proses pembelajaran adalah sebagian berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

69

b) Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran.

c) Guru mengabsen dan menanyakan kabar siswa.

d) Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

setelah pembelajaran selesai.

2) Kegiatan inti

Eksplorasi

a) Guru mengulangi penjelasan mengenai sifat-sifat bangun

ruang (balok dan kubus).

b) Guru memberikan contoh bangun ruang balok dan kubus

yang sudah dibongkar.

Elaborasi

a) Setiap kelompok di minta untuk membuat jaring-jaring balok

dan kubus dari kertas yang sudah disediakan. Meskipun

dilakukan pada kelompok tetapi setiap anak akan membuat

sendiri.

b) Siswa diminta untuk menggabungkan jaring-jaring balok dan

kubus menjadi bentuk balok dan kubus yang utuh.

Konfirmasi

a) Setelah balok dan kubus dibentuk, maka setiap kelompok

maju kedepan menjelaskan sifat-sifat balok dan kubus.

c) Guru mendampingi kegiatan yang dilakukan anak.

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

70

3) Kegiatan penutup

a) Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b) Menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa dan

mengucapkan salam.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang prestasi

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik (PMR), dengan cara memberikan

evaluasi berupa soal, penilainya ketika setiap kelompok maju ke

depan kelas dan hasil karya dari siswa.

d. Pengumpulan data

Data yang dapat dikumpulkan dari pelaksanaan siklus II yaitu nilai

hasil belajar siklus II.

e. Refleksi pelaksanaan siklus II

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus II dan menganalisis

hasil belajar, peneliti mengadakan refleksi. Adapun refleksi Pada

siklus II ini adalah:

1) Masih ada satu dua siswa yang belum bisa membuat jaring-

jaring balok dan kubus yang tepat ketika di bentuk ke bangun

balok dan kubus yang utuh.

2) Ada beberapa siswa yang tidak membawa peralatan yang

sebelumnya sudah diberitahu untuk membawa, jadi pada saat

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

71

proses pembelajaran siswa sibuk mencari alat yang belum

mereka bawa.

Adapun tindakan perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru seharusnya mempersiapkan peralatan cadangann untuk

siswa, jadi kondisi kelas tetap kondusif.

2) Untuk tindakan perbaikan sebaiknya siswa yang belum tuntas di

lakukan dampingan, dimotivasi dan dicari penyebab kesulitan

belajar sehingga pada pembelajaran selanjutnya akan lebih baik.

3. Deskripsi Pelaksanaan siklus III

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan pelaksanaan siklus II

adalah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran.

3) Menyiapkan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran peningkatan prestasi belajar matematika

siklus III dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Mei 2015 selama 70

menit. Bahan pembelajaran siklus III ini adalah bangun balok dan

kubus. Jalannya proses pembelajaran adalah sebagian berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

72

b) Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai

pembelajaran.

c) Guru mengabsen dan menanyakan kabar siswa.

d) Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa setelah pembelajaran selesai.

2) Kegiatan inti

Eksplorasi : Guru mengulangi penjelasan mengenai sifat-

sifat bangun ruang (balok dan kubus).

Elaborasi : Guru meminta siswa secara bergiliran maju

kedepan kelas untuk menjelaskan sifat-sifat dan

menggambarkan jaring-jaring balok dan kubus.

Konfirmasi : Siswa lainnya menanggapi penjelasan siswa

yang maju. Guru mendampingi kegiatan yang

dilakukan anak.

3) Kegiatan penutup

a) Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b) Menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa dan

mengucapkan salam.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang prestasi

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik (PMR), dengan cara memberikan

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

73

evaluasi berupa soal dan penilainya ketika setiap kelompok maju ke

depan kelas.

d. Pengumpulan data

Data yang dapat dikumpulkan dari pelaksanaan siklus III yaitu

nilai hasil belajar siklus III.

e. Refleksi pelaksanaan siklus III

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III ini

jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding siklus-

siklus sebelumnya yaitu siklus I dan II, siswa dapat memperhatikan

materi dan mengikuti pembelajaran dengan kondusif.

Pada siklus III ini peneliti telah berhasil dalam meningkatkan

prestasi belajar matematika melalui pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik pada pokok bahasan bangun ruang (balok dan

kubus) siswa kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng.

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi pada Tahap Pra siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pra siklus, dan

pra siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6 Mei 2015 selama 2

jam pelajaran. Dalam pra siklus ini peneliti melakukan beberapa kegiatan

yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam mengikuti

pembelajaran dan selanjutnya peneliti juga mengamati guru kelas IV

dalam menyampaikan pembelajaran apa saja metode yang digunakan

selama pra siklus ini, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

kondisi atau keadaan siswa saat mengikuti pembelajaran dan selanjutnya

bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru kelas IV dalam

mengelola pembelajaran .

Dalam pra siklus ini yang didapatkan bahwa siswa pada saat

mengikuti pembelajaran kurang memperhatikan guru pada saat

menyampaikan pembelajaran, masih banyak yang bercerita sendiri dll,

dan selanjutnya bahwa saat pra siklus ini guru yang mengajar kelas IV

menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan pembelajaran

tetapi siswa tidak di beri stimulasi membongkar media nyata terlebih

dahulu dan ketika membuat tidak dilibatkan secara individu dan banyak

menggunakan pembelajaran secara konvesional saja yaitu dengan metode

ceramah dan pemberian tugas.

Page 92: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

75

a. Data hasil pengamatan

Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari pra siklus yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Nilai Matematika Siswa Pra-Siklus

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Nur Said 40 Belum tuntas

2 Galih Vebiyanto 30 Belum tuntas

3 Aditya Wahyu M 30 Belum tuntas

4 Ana Dwi Aprilia 80 Tuntas

5 Ana Ludfiana 75 Tuntas

6 Asrofi 35 Belum tuntas

7 Azrad Alam Sahdiono 65 Tuntas

8 Bayu Aji Ramadhan 30 Belum tuntas

9 Isna Dea Laisia 85 Tuntas

10 Muhammad Faqih A 100 Tuntas

11 Putriani 85 Tuntas

12 Ratna Wulandari 40 Belum tuntas

13 Rizki Adi Pratama 75 Tuntas

14 Setia Didik R 40 Belum tuntas

15 Siswati 60 Tuntas

16 Sofian Maulana 50 Belum tuntas

17 Sriyani 85 Tuntas

18 Suryaningtyas 85 Tuntas

19 Riani 85 Tuntas

20 Farhan Dwi Andika 45 Belum tuntas

Jumlah Nilai 1220

Nilai Rata-rata 61

Page 93: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

76

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas mencapai

nilai tuntas dengan KKM 60 adalah sebanyak 11 siswa atau 55% dan

yang belum tuntas sebanyak 9 siswa atau 45%. Dari jumlah siswa

yang ada di kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng dengan nilai rata-

rata kelasnya adalah 61.

b. Refleksi

Refleksi dalam pra siklus ini peneliti menggunakan dua hasil

penelitian yaitu pengamatan situasi kelas dan hasil test formatif.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran

didapatkan data sebagai berikut:

1) Siswa merasa bosan dan kurang antusias atau kurang tertarik

dengan pembelajaran karena guru menyampaikan pelajarannya

hanya menggunakan metode konvesional saja yaitu dengan metode

ceramah dan penugasan saja (anak tidak membuat balok dan kubus

secara individu).

2) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran dan kurang

memperhatikan penjelasan dari guru

3) Siswa masih kelihatan kebingungan saat mengerjakan soal dan

kurang percaya diri.

Page 94: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

77

2. Deskripsi pelaksanaan siklus I

a. Kegiatan Perencanaan Siklus I

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus I adalah:

1). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2).

Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran, 3).

Menyiapkan alat evaluasi. Dokumen-dokumen pembelajaran tersebut

terlampir dalam lampiran.

b. Proses Pembelajaran Siklus I

1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Jumat tanggal 8 Mei 2015 selama 70 menit.

2) Bahan pembelajaran: materi bangun ruang (balok dan kubus).

3) Siswa yang hadir: 20 siswa (100%).

4) Alat dan sumber pembelajaran: kardus-kardus bekas yang

berbentuk balok dan kubus, penggaris dan gunting. Buku

MATEMATIKA 4B halaman 205-217.

Burhan Mustaqim, Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika

SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen

Pendidikan Nasional.

5) Kegiatan pokok pembelajaran: a). Guru memberikan penjelasan

mengenai sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) dengan

menggunakan bangun yang asli, b). Membagi siswa menjadi 4

kelompok dengan cara berhitung (setiap kelompok 5 orang), c).

Setiap kelompok di minta untuk membongkar bangun ruang

Page 95: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

78

(balok dan kubus) dari kardus yang sudah disediakan, d). Siswa

akan melakukan identifikasi terhadap media yang sudah

dibongkar. Siswa akan menemukan sifat-sifat dan jaring-jaring

dari media yang dibongkar, e). Guru mendampingi kegiatan yang

dilakukan anak.

6) Pendekatan yang diterapkan: Pendidikan Matematika Realistik.

7) Evaluasi: Setiap kelompok maju kedepan menjelaskan sifat-sifat

dan menggambarkan jaring-jaring balok dan kubus.

c. Pendukung pelaksanaan siklus I

1) Antusiasme siswa karena pada proses pembelajaran

menggunakan media yang nyata, sehingga anak mengalami

pengalaman secara langsung.

2) Antara siswa satu dengan yang lain saling kerjasama.

d. Penghambat pelaksanaan siklus I

1) Dalam menggunakan media tidak semua siswa memegangnya,

jadi ada siswa yang hanya melihatnya saja dan ini berakibat siswa

kurang memahami materi pelajaran..

2) Kondisi kelas kurang kondusif karena siswa yang tidak

memegang media tidak memperhatikan materi.

Page 96: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

79

e. Hasil evaluasi siklus

Tabel 4.2

Nilai Matematika Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Nur Said 70 Tuntas

2 Galih Vebiyanto 50 Belum tuntas

3 Aditya Wahyu M 50 Belum tuntas

4 Ana Dwi Aprilia 80 Tuntas

5 Ana Ludfiana 90 Tuntas

6 Asrofi 80 Tuntas

7 Azrad Alam Sahdiono 50 Belum tuntas

8 Bayu Aji Ramadhan 50 Belum tuntas

9 Isna Dea Laisia 80 Tuntas

10 Muhammad Faqih A 100 Tuntas

11 Putriani 80 Tuntas

12 Ratna Wulandari 80 Tuntas

13 Rizki Adi Pratama 80 Tuntas

14 Setia Didik R 60 Tuntas

15 Siswati 70 Tuntas

16 Sofian Maulana 30 Belum tuntas

17 Sriyani 80 Tuntas

18 Suryaningtyas 90 Tuntas

19 Riani 70 Tuntas

20 Farhan Dwi Andika 60 Tuntas

Jumlah Nilai

1400

Nilai Rata-rata

70

Page 97: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

80

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas mencapai

nilai tuntas dengan KKM 60 adalah sebanyak 15 siswa atau 75% dan

yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 25%. Dari jumlah siswa

yang ada di kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng dengan nilai rata-

rata kelasnya adalah 70.

3. Deskripsi pelaksanaan siklus II

a. Kegiatan perencanaan siklus II

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus II adalah:

1). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2).

Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran, 3).

Menyiapkan alat evaluasi. Dokumen-dokumen pembelajaran tersebut

terlampir dalam lampiran.

b. Proses pembelajaran siklus II

1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan pada

hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 selama 70 menit.

2) Bahan pembelajaran: materi bangun ruang (balok dan kubus).

3) Siswa yang hadir: 20 siswa (100%).

4) Alat dan sumber pembelajaran: kertas karton, penggaris,

lem/solatip, dan gunting. Buku MATEMATIKA 4B halaman

205-217.

Burhan Mustaqim, Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika

SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen

Pendidikan Nasional.

Page 98: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

81

5) Kegiatan pokok pembelajaran: a). Guru mengulangi penjelasan

mengenai sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus), b). Guru

memberikan contoh bangun ruang balok dan kubus yang sudah

dibongkar, c). Setiap kelompok di minta untuk membuat jaring-

jaring balok dan kubus dari kertas yang sudah disediakan dan

setiap anak akan membuat sendiri, d). Siswa diminta untuk

menggabungkan jaring-jaring balok dan kubus menjadi bentuk

balok dan kubus yang utuh, e). Guru mendampingi kegiatan yang

dilakukan anak.

6) Pendekatan yang diterapkan: Pendidikan Matematika Realistik.

7) Evaluasi: Setelah balok dan kubus dibentuk, maka setiap

kelompok maju kedepan menjelaskan sifat-sifat balok dan kubus.

c. Pendukung pelaksanaan siklus II

1) Prestasi belajar siswa pada siklus I yang meningkat dari

pembelajaran matematika sebelumnya membuat siswa semakin

termotivasi.

2) Upaya mencapai prestasi belajar matematika bagi siswa relatif

tinggi.

d. Penghambat pelaksanaan siklus II

1) Ada beberapa siswa yang tidak membawa peralatan yang

sebelumnya sudah diberitahu untuk membawa, jadi pada saat

proses pembelajaran siswa sibuk mencari alat yang belum mereka

bawa.

Page 99: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

82

e. Ada satu dua siswa yang belum bisa membuat jaring-jaring balok dan

kubus yang tepat ketika nanti di bentuk ke bangun balok dan kubus.

f. Hasil evaluasi siklus II

Tabel 4.3

Nilai Matematika Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Nur Said 90 Tuntas

2 Galih Vebiyanto 80 Tuntas

3 Aditya Wahyu M 75 Tuntas

4 Ana Dwi Aprilia 85 Tuntas

5 Ana Ludfiana 90 Tuntas

6 Asrofi 90 Tuntas

7 Azrad Alam Sahdiono 85 Tuntas

8 Bayu Aji Ramadhan 85 Tuntas

9 Isna Dea Laisia 90 Tuntas

10 Muhammad Faqih A 100 Tuntas

11 Putriani 85 Tuntas

12 Ratna Wulandari 90 Tuntas

13 Rizki Adi Pratama 90 Tuntas

14 Setia Didik R 85 Tuntas

15 Siswati 80 Tuntas

16 Sofian Maulana 80 Tuntas

17 Sriyani 85 Tuntas

18 Suryaningtyas 85 Tuntas

19 Riani 85 Tuntas

20 Farhan Dwi Andika 75 Tuntas

Jumlah Nilai

1710

Nilai Rata-rata

85,5

Page 100: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

83

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai

tuntas dengan KKM 60 adalah sebanyak 20 siswa atau 100%. Dari

jumlah siswa yang ada di kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng

dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 85,5. Tetapi nilai pada siklus II

ini, peneliti belum puas dengan hasilnya karena masih ada beberapa

siswa yang belum benar-benar paham.

4. Deskripsi pelaksanaan siklus III

a. Kegiatan perencanaan siklus III

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus III

adalah: 1). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

2). Menyiapkan bahan, media, dan sumber pembelajaran, 3).

Menyiapkan alat evaluasi. Dokumen-dokumen pembelajaran

tersebut terlampir dalam lampiran.

b. Proses pembelajaran siklus III

1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus III dilaksanakan pada

hari Jumat tanggal 29 Mei 2015 selama 70 menit.

2) Bahan pembelajaran: bangun balok dan kubus.

3) Siswa yang hadir: 20 siswa (100%).

4) Alat dan sumber pembelajaran: bangun balok dan kubus. Buku

MATEMATIKA 4B halaman 205-217

Burhan Mustaqim, Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika

SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen

Pendidikan Nasional.

Page 101: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

84

5) Kegiatan pokok pembelajaran: a). Guru mengulangi penjelasan

mengenai sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus), b). Guru

meminta siswa secara bergiliran maju kedepan kelas untuk

menjelaskan sifat-sifat dan menggambarkan jaring-jaring balok

dan kubus, c). Guru mendampingi kegiatan yang dilakukan

anak.

6) Pendekatan yang diterapkan: Pendidikan Matematika Realistik.

7) Evaluasi: ketika siswa maju ke depan kelas menjelaskan sifat-

sifat dan menggambarkan jaring-jaring balok dan kubus itu

merupakan evaluasi dari proses pembelajaran yang berlangsung

dari siklus I sampai siklus III.

c. Pendukung pelaksanaan siklus III

1) Respon positif siswa setiap mendapat penjelasan materi dari

guru.

2) Nilai prestasi belajar siswa yang mengalami peningkatan

memacu siswa dalam pembelajaran matematika.

d. Penghambat pelaksanaan siklus III

Penghambat dalam pelaksanaan siklus III ini adalah ada

satu dua siswa yang masih memerlukan pantauan dan bimbingan

individual.

Page 102: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

85

e. Hasil evaluasi siklus III

Tabel 4.4

Nilai Matematika Siswa Siklus III

No Nama Siswa Siklus III Keterangan

1 Nur Said 100 Tuntas

2 Galih Vebiyanto 80 Tuntas

3 Aditya Wahyu M 80 Tuntas

4 Ana Dwi Aprilia 100 Tuntas

5 Ana Ludfiana 100 Tuntas

6 Asrofi 100 Tuntas

7 Azrad Alam Sahdiono 100 Tuntas

8 Bayu Aji Ramadhan 90 Tuntas

9 Isna Dea Laisia 100 Tuntas

10 Muhammad Faqih A 100 Tuntas

11 Putriani 100 Tuntas

12 Ratna Wulandari 100 Tuntas

13 Rizki Adi Pratama 100 Tuntas

14 Setia Didik R 90 Tuntas

15 Siswati 100 Tuntas

16 Sofian Maulana 80 Tuntas

17 Sriyani 100 Tuntas

18 Suryaningtyas 100 Tuntas

19 Riani 100 Tuntas

20 Farhan Dwi Andika 80 Tuntas

Jumlah Nilai

1900

Nilai Rata-rata

95

Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai

tuntas dengan KKM 60 adalah sebanyak 20 siswa atau 100%. Dari

Page 103: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

86

jumlah siswa yang ada di kelas IV MI MAHAD ISLAM Kopeng

dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 95. Nilai pada siklus III ini,

peneliti puas dengan hasilnya karena masih hampir semua siswa

benar-benar paham dengan materi bangun ruang (balok dan kubus).

B. Pembahasan hasil penelitian

Setelah dilakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra siklus sampai

diberikan tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III, banyak hal yang

terjadi pada proses kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan pra siklus di

dapatkan bahwa siswa belum sepenuhnya mengikuti proses pembelajaran di

karenakan guru kurang melibatkan siswa dalam menggunakan media

pembelajaran dan banyak menggunakan ceramah. Oleh karena itu, hasil pada

pra siklus ini dijadikan acuan dalam membuat RPP pada siklus I. Penyusunan

RPP siklus I dirancang oleh guru dan peneliti, dalam siklus I ini siswa

kurang mengikuti proses pembelajaran karena dalam satu kelompok hanya

ada beberapa media jadi tidak semua anak memegang media yang ada. Hal ini

menyebabkan siswa kurang paham dengan pelajaran yang sedang

berlangsung. Hasil pada siklus I menjadi acuan RPP pada siklus II, pada

proses pembelajaran siklus II, siswa sudah mengikuti kegiatan dalam

pembelajaran dan hasilnya siswa paham dengan materi pelajaran yang

dipelajari dan hasil prestasinya meningkat tapi dengan rata-rata yang masih

belum memuaskan peneliti. Oleh karena itu peneliti melakukan siklsu III.

Pada siklus ini, dilakukan evaluasi dari materi awal sampai akhir dan hasilnya

menunjukkan prestasi yang meningkat dan menunjukan bahwa pendekatan

Page 104: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

87

yang digunakan dalam penelotian ini berhasil. Berikut data hasil penelitian

pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III pada pelajaran matematika

materi bangun ruang (balok dan kubus) yaitu

Tabel 4.5

Perbandingan Nilai Matematika Siswa

No Nama Siswa Pra-siklus Siklus I Siklus II Siklus III

1 Nur Said 40 70 90 100

2 Galih Vebiyanto 30 50 80 80

3 Aditya Wahyu M 30 50 75 80

4 Ana Dwi Aprilia 80 80 85 100

5 Ana Ludfiana 75 90 90 100

6 Asrofi 35 80 90 100

7 Azrad Alam Sahdiono 65 50 85 100

8 Bayu Aji Ramadhan 30 50 85 90

9 Isna Dea Laisia 85 80 90 100

10 Muhammad Faqih A 100 100 100 100

11 Putriani 85 80 85 100

12 Ratna Wulandari 40 80 90 100

13 Rizki Adi Pratama 75 80 90 100

14 Setia Didik R 40 60 85 90

15 Siswati 60 70 80 100

16 Sofian Maulana 50 30 80 80

17 Sriyani 85 80 85 100

18 Suryaningtyas 85 90 85 100

19 Riani 85 70 85 100

20 Farhan Dwi Andika 45 60 75 80

Jumlah Nilai

1220 1400 1710 1900

Nilai Rata-rata

61 70 85,5 95

Page 105: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

88

Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari pra-siklus, siklus I, siklus II

dan siklus III di atas dapat digambarkan pada perubahan perolehan nilai

dengan gambar diagram di bawah ini:

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Matematika Siswa

Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui bahwa dari

pra-siklus sampai setiap siklus siswa mengalami perubahan dalam

meningkatkan hasil pembelajaran. Rata-rata kelas yang diperoleh kelas IV

juga meningkat pada pra-siklus rata-rata kelas mencapai 61 dengan siswa

yang tuntas dengan nilai ≥60 mencapai 11 siswa dan siswa yang mendapat

nilai ≤60 atau belum tuntas ada 9 siswa. Rata-rata ini didapatkan pada

pembelajaran sebelum diberi pendekatan Pendidikan Matematika Realistik,

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pra-siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 106: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

89

untuk itu mulai pada siklus I diberi Pendekatan Pendidikan Matematika

realistik dan hasilnya menunjukan peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas

mencapai 70 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥60 mencapi 15 siswa

dan siswa yang mendapat nilai ≤60 atau belum tuntas ada 5 siswa, yang

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang belum tuntas adalah

siswa dilibatkan secara individu dalam proses pembelajaran pada siklus II

meskipun sudah ada kelompok belajar. Dan setiap kelompok memiliki

anggota yang sudah paham/mengerti materi bangun ruang (balok dan kubus),

hal ini bertujuan untuk membantu siswa yang belum jelas/tuntas dalam

belajar bangun ruang (balok dan kubus). Pelibatan siswa secara individu pada

siklus II diharapkan dapat berjalan dengan baik, sehingga siswa yang belum

tuntas dapat meningkatkan hasil belajarnya dan siswa yang sudah tuntas dapat

mempertahankan dan meningkatkan ketuntasan belajarnya.

Siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata kelas meningkat

menjadi 85,5. Siswa yang tuntas dengan mendapat nilai ≥60 bertambah

mencapai 20 siswa dan siswa yang mendapat nilai ≤60 atau belum tuntas

tidak ada. Tapi pada siklus II ini peneliti belum merasa puas dengan nilai

yang di hasilkan oleh siswa, untuk itu dilakukan siklus III dengan cara

memberikan pengulangan dan evaluasi.

Siklus III rata-rata kelas telah mencapai 95 siswa yang tuntas dengan nilai

≥60 mencapai 20 siswa. Yang perlu dilakukan guru denagn memberinya

latihan/unjuk kerja siswa untuk maju kedepan kelas menjelaskan tentang

bangun ruang (balok dan kubus) yang sudah dipelajari.

Page 107: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

90

Sedangkan perbandingan prosentase ketuntasan yang diperoleh siswa

kelas IV dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Perbandingan prosentase rata-rata prestasi belajar siswa

No Pelaksanaan

Penelitian

Jumlah Rata-

rata

kelas

% Ketuntasan

Tuntas Belum

tuntas

1 Pra-siklus 1220 61 55 11 9

2 Siklus I 1400 70 75 15 5

3 Siklus II 1710 85,5 100 20 -

4 Siklus III 1900 95 100 20 -

Tabel 4.6 yaitu tentang perbandingan prosentase hasil belajar siswa dapat

digambarkan dalam diagram dibawah ini:

Gambar 4.2 perbandingan prosentase rata-rata prestasi belajar siswa

Rekapitulasi presentase ketuntasan yang diperoleh dari pra-siklus sampai

setiap siklus juga mengalami peningkatan. Kriteria yang digunakan peneliti

dalam penelitian materi bangun ruang (balok dan kubus) melalui pendekatan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra-siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Prosentase

Page 108: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

91

Pendidikan Matematika Realistik yaitu apabila presentase ketuntasan klasikal

mencapai ≥ 80% maka penelitian dikatakan berhasil. Pada pra-siklus

presentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 55% dengan siswa yang

tuntas dengan indikator keberhasilan ≥60 mencapai 11 siswa. Siklus I siswa

yang tuntas meningkat menjadi 15 siswa dengan presentase 75%. Siklus II

siswa yang tuntas meningkat menjadi 20 siswa dengan presentase 100%,

tetapi karena rata-rata nilainya masih kurang bagi peneliti maka dilakukan

siklus III. Siklus I siswa yang tuntas 20 siswa dengan presentase 100% dan

rata-rata nilai kelasnya memuaskan. Karena pada siklus III sudah mencapai

indikator yang ditetukan dan rata-rata nilai kelas memuaskan maka tidak

perlu diadakan penelitian lagi. Penelitian menggunakan pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik dalam pembelajaran bangun ruang (balok

dan kubus) dikatakan berhasil dengan baik karena presentase sudah melebihi

indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti.

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (Tarigan, 2006:4)

merupakan pendekatan pelajaran yang orientasinya menuju kepada penalaran

siswa yang bersifat realistik sesuai dengan pengembangan pola pikir praktis,

logis, kritis, dan jujur sesuai dengan berorientasi pada penalaran matematika

dalam menyelesaikan masalah. Ada empat pilar yang perlu diberdayakan agar

siswa nantinya mampu untuk berbuat untuk memeperkaya pengalaman

belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan

lingkungan fisik, sosial maupun budaya sehingga mampu membangun

pemahaman (learning to know). Dengan demikian, siswa dapat membangun

Page 109: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

92

pengetahuan dan kepercayaan dirinya (learning to be). Kesempatan untuk

berinteraksi dengan individu maupun kelompok yang bervariasi (learning to

live together).

Penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ini

ternyata siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan secara aktif terlibat

secara langsung dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru

dengan baik. Prestasi belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti proses

belajar. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai

tujuan pengajaran, sedangkan prestasi belajar adalah kemampuam-

kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotorik yang di capai siswa.

Meningkatnya prestasi belajar siswa tersebut disebabkan pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik mampu membuat siswa mengalami secara

langsung proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan teori yang

diungkapkan oleh Peter (Muncarno, 2012: 96) bahwa pengalaman langsung

memeberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan

gagasan yang terkandung dalam pembelajaran karena hampir melibatkan

seluruh indera, pemahaman yang didapat dari kegiatan melakukan sebesar

90%. Selain itu aktivitas siswa dalam proses matematisasi horizontal dan

matematisasi vertikal juga mampu membuat siswa berpikir kritis,

membangun sendiri pemahamannya sehingga ketika permasalahan yang baru

diberikan, siswa mampu menyelesaikannya berdasarkan pengalaman belajar

yang telah dialami. Siswa tidak lagi terikat pada belajar menghafal simbol-

simbol dan algomaritma matematika.

Page 110: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

93

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika

siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik (PMR). Hasil analisis tindakan ini mendukung hipotesis tindakan

yang diajukan yaitu melalui penerapan Pendidikan Matematika Realistik

(PMR) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV MI

Mahad Islam Kopeng semester II tahun pelajaran 2014/2015.

Page 111: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh

bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG

(BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN

MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD

ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015”. Bahwa pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik ini dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada

pokok bahasan materi bangun ruang (balok dan kubus) pada siswa kelas IV

MI MAHAD ISLAM KOPENG Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015.

Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada hasil test yang

dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus yang presentasenya yang tuntas

KKM adalah sebanyak 11 siswa atau 55% dan yang belum tuntas 9 siswa

atau 45%, dengan rata-rata kelas 61. Selanjutnya siklus I presentasenya

yang tuntas KKM adalah sebanyak 15 siswa atau 75% dan yang belum

tuntas sebanyak 5 siswa atau 25% dengan rata-rata kelas 70, siklus II

presentasenya adalah yang tuntas KKM sebanyak 20 siswa atau 100% dan

rata-rata kelasnya 85,5 dan siklus III dimana pada siklus ketiga ini seluruh

Page 112: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

95

siswa mampu menunjukkan bahwa prestasi mereka dapat meningkat yaitu

hasil test seluruh siswa yang berjumlah 20 siswa atau 100% mampu

mencapai nilai KKM yang ditentukan dan dengan rata-rata kelas 95.

B. Saran

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya serta

data yang diperoleh dan bukti-bukti yang riil yang terjadi dilapangan bahwa

setelah menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik pada

mata pelajaran Matematika materi bangun ruang (balok dan kubus) ternyata

mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, untuk itu dapat dikemukakn

beberapa saran antara lain:

1. Bagi guru: Pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik perlu dilaksanakan dengan metode yang bervariasi dan kreatif

lagi dan di terapkan pada pelajaran matematika dengan materi yang

berbeda untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.

2. Bagi sekolah: Sekolah hendaknya menyediakan berbagai sarana dan

prasarana yang menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Agar

prestasi belajar siswa meningkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya lebih kreatif dan inovatif lagi dalam

mengembangkan metode, strategi, dan pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran supaya prestasi anak meningkat sesuai dengan tujuan yang

sudah ditetapkan.

Page 113: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

96

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 1992. Islam Paragdima Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Madia.

Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional (Prinsip-Teknik-Prosedur).

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsini. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asvia, Azmi. 2012. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV

Pada Materi Bangun Ruang Melalui Pembelajaran Matematika Realistik

Di Sekolah Dasar Negeri I MARIBAYA KARANGANYAR

PURBALINGGA. Skriosi tidak diterbitkan. Semarang. Jurusan PGSD

Fakultas ILMU PENDIDIKAN UNNES SEMARANG.

Azwar, Saifuddin. 2006. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Burhan Mustaqim, Ary astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika SD/MI Kelas IV.

Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Conny, Semiawan. 2008. Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah Dan Sekolah

Dasar. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gaya Media.

Diplomati, Utari. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan

Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada

Siswa Kelas III SD NEGERI WONOKERTO TEGALREJO Kabupaten

Magelang. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga. Jurusan Tarbiyah IAIN

Salatiga.

Djamarah , Syaiful Bahri,. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Faizi , Mastur. 2013. Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid.

Yogyakarta: DIVA Press.

Hamalik, Oemar. 1990. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung: Tarsito.

Heruman. 2010. Model Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 114: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

97

Roosbiyantana, Dawig. 2007. Mengenal Bangun Ruang Sisi Datar. Yogyakarta:

PT Citra Aji Darawa.

Sam‟s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas: Teknik

Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika.

Yogyakarta: Sukses Offset.

Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Memepengaruhinya. Salatiga:

Rineka Cipta.

Sriyanti , Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Sukamiyati. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendidikan

Matematika Realistik (PMR) Pada Siswa Kelas IV Sd NEGERI

TIMBULHARJO. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Jurusan Pra

Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNY Yogyakarta

Sumadoyo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sunarroso. 2008. Bimbingan Belajar Geometri. Surakarta: PT Era Pustaka

Utama.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Balajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakata: Kencana Prenada Media Group.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta:Rajawali Pers.

Yonny, Acep, dkk. 2012. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Familia

Uno, Hamzah B, Masri Kudrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam

Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Page 115: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

98

Page 116: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

99

Lampiran I

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBELAJARKAN

MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS)

Dilaksanakan pada: Rabu, 6 Mei 2015

NO ASPEK PENGAMATAN 1 2 3 4 5

1 Kemampuan menyiapkan proses pembelajaran √

2 Kemampuan memberikan motivasi belajar siswa √

3

Kemampuan mempresentasikan bahan

pembelajaran √

4 Kemampuan mengorganisasi kelas √

5 Kemampuan menciptakan suasana interaktif √

6 Kemampuan membimbing siswa √

7 Kemampuan menerapkan metode pembelajaran √

8 Kemampuan melibatkan siswa dalam pembelajaran √

9 Kemampuan melakukan penilaian dengan obyektif √

10 Kemampuan menggunakan media pembelajaran √

- Jumlah skor 21 12

Total skor 33

Kopeng, 6 Mei 2015

Pengamat

Keterangan:

Skor 5 artinya amat baik (A)

Skor 4 artiny baik (B)

Skor 3 artinya cukup (C)

Skor 2 artinya kurang (D)

Skor 1 artinya amat kurang (E)

Page 117: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

100

Lampiran 2

Page 118: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

101

Page 119: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

102

Lampiran 3

Lembar Soal Pra-Test Materi Bangun Ruang Balok Dan Kubus

Rabu, 6 Mei 2015

1. Sebutkan macam-macam bentuk balok dan kubus yang ada disekitar

kalian?

2. Apa yang dimaksud dengan sisi?

3. Apa yang dimaksud dengan rusuk?

4. Apa yang dimaksud dengan titik sudut?

5. Apa berapa titik sudut pada balok?

6. Pada kubus ABCD.EFGH ada 6 sisi, sebutkan 3 sisi balok ABCD.EFGH?

7. Apa berapa rusuk-rusuk pada kubus?

8. Pada balok ABCD.EFGH ada 6 sisi, sebutkan 3 sisi kubus ABCD.EFGH?

9. Gambarkan 2 macam jaring-jaring balok?

10. Gambarkan 2 macam jaring-jaring kubus?

Page 120: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

103

Lampiran 4

Kunci Jawaban Soal Pra-Siklus

1. Macam-macam bentuk balok dan kubus: bungkus pepsoden, almari,

tempat pensil, kardus mie, kardus tivi, kardus minuman mineral, dll)

2. Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang.

3. Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang.

4. Titik sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.

5. Ada 8 titik sudut pada balok.

6. Sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE, sisi EFGH, sisi DCGH, dan sisi BCGF

7. Ada 12 rusuk pada kubus.

8. Sisi EFGH, sisi DCGH dan sisi BCGF

9.

10.

Page 121: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

104

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KTSP (Siklus I)

Sekolah : MI Ma’had Islam Kopeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 × 35 menit ( 1 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

4. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang: balok dan kubus.

5. Menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.

6. Membuat jaring-jaring balok dan kubus.

D. Materi Pembelajaran

Bangun ruang balok dan kubus.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan PMR (Pendidikan Matematika Realistik)

Page 122: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

105

F. Langkah-langkah Pembelajaran

No Pembelajaran Tahapan

PMR

Kegiatan Pembelajaran Waktu

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam

dan berdoa bersama yang

dipimpin oleh salah satu peserta

didik.

b. Guru mengkondisikan siswa

sebelum memulai pembelajaran

(meliputi: kebersihan kelas,

pakaian dan tempat duduk, guru

meminta siswa untuk berdiri

dan antara dua siswa saling

berhadapan untuk saling

memeriksa kerapian dari teman

yang berada dihadapannya,

kemudian apabila ada temannya

yang kurang rapi bisa saling

merapikan. Kemudian guru

meminta siswa duduk kembali).

c. Guru mengabsen siswa, dengan

bertanya: “apakah hari ini

semuanya berangkat anak-

anak?”

d. Guru bertanya: “apa kabar

anak-anak?”

5

menit

Page 123: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

106

(1) (2) (3) (4) (5)

e. Guru melakukan apersepsi dan

motivasi:

- Siapa yang tahu bangun

ruang?

- Sebutkan macam-macam

bangun ruang yang ada di

kelas, rumah dan

lingkungan sekitar kalian?

f. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

setelah pembelajaran selesai.

Yaitu setelah selesai

pembelajaran diharapkan anak-

anak mampu menyebutkan

sifst-sifat dan menggambar

bangun ruang balok dan kubus.

2 Kegiatan inti Memahami

masalah

konstektual

a. Eksplorasi

- Guru memberikan

penjelasan mengenai sifat-

sifat bangun ruang (balok

dan kubus), dengan

mengamati bangun-bangun

yang ada di ruang kelas

maupun luar kelas.

- Guru memberikan contoh

bangun ruang yang nyata,

seperti yang ada di kelas

(almari, kotak pensil) dan

guru membawa media dari

60

menit

Page 124: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

107

(1) (2) (3) (4) (5)

kotak bekas pasta gigi, sabun,

kardus bekas tempat makanan yang

berbentuk balok dan kubus

Menjelask-

an masalah

konstektual

b. Elaborasi

- Setelah menjelaskan, guru

membagi siswa menjadi 4

kelompok dengan cara

berhitung (setiap kelompok

5 orang).

- Guru meminta setiap

kelompok untuk

membongkar bangun ruang

(balok dan kubus) dari

media yang sudah

disediakan oleh guru. Disini

guru mendampingi kegiatan

yang dilakukan anak,

karena guru sebagai

fasilitator belajar siswa.

Menyelesak

-an masalah

konstektual

- Setelah selesai

membongkar, siswa akan

menemukan jaring-jaring

dan bisa menemukan sifat-

sifat balok dan kubus.

Membandi-

ngkan dan

mendiskusi-

kan

jawaban

c. Konfirmasi (latihan)

- Setelah selesai

membongkar, maka setiap

kelompok maju kedepan

menjelaskan sifat-sifat

Page 125: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

108

(1) (2) (3) (4) (5)

dan menggambarkan jaring-

jaring balok dan kubus

kepada teman-temannya

secara bergantian.

- kelompok lainnya

menanggapi penjelasan

kelompok yang maju.

3 Penutup Menyimpul-

kan

a. Guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari hari ini.

b. Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

c. Guru menutup pelajaran dengan

berdoa bersama siswa dan

mengucapkan salam.

5

menit

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media dan alat

- Kardus/bungkus bekas yang berbentuk balok dan kubus (kardus

kapur, kardus sabun, kardus lampu, bungkus pepsodent dll).

- Penggaris.

- Gunting.

2. Sumber belajar

Buku MATEMATIKA 4B halaman 205-217

Burhan Mustaqim, Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika SD/MI

Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 126: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

109

Page 127: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

110

Lampiran 6

Kunci Jawaban Soal Siklus I

1. Sisi pada balok yaitu : Sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE, sisi EFGH, sisi

DCGH, dan sisi BCGF

2. 6 rusuk pada kubus yaitu: AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF,

CG, dan DH.

3. Titik sudut pada balok yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H.

4. Jaring-jaring balok

5. Jaring-jaring kubus

Page 128: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

111

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KTSP (13 Mei 2015)

Sekolah : MI Ma’had Islam Kopeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 × 35 menit ( 1 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang: balok dan kubus.

2. Menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.

3. Membuat jaring-jaring balok dan kubus.

D. Materi Pembelajaran

Bangun ruang balok dan kubus.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan PMR (Pendidikan Matematika Realistik).

Page 129: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

112

F. Langkah-langkah Pembelajaran

No Pembelajaran Tahapan

PMR

Kegiatan Pembelajaran Waktu

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendahuluan g. Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam

dan berdoa bersama yang

dipimpin oleh salah satu peserta

didik.

h. Guru mengkondisikan siswa

sebelum memulai pembelajaran

(meliputi: kebersihan kelas,

pakaian dan tempat duduk,

guru meminta siswa untuk

berdiri dan antara dua siswa

saling berhadapan untuk saling

memeriksa kerapian dari teman

yang berada dihadapannya,

kemudian apabila ada temannya

yang kurang rapi bisa saling

merapikan. Kemudian guru

meminta siswa duduk kembali).

i. Guru mengabsen siswa, dengan

bertanya: “apakah hari ini

semuanya berangkat anak-

anak?”

j. Guru bertanya: “apa kabar

anak-anak?”

5

menit

Page 130: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

113

(1) (2) (3) (4) (5)

k. Guru melakukan apersepsi dan

motivasi:

- Kemarin kita sudah belajar

bangun ruang balok dan

kubus, sekarang tolong

sebutkan sisi yang ada pada

bangun tersebut?

l. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

setelah pembelajaran selesai

(siswa mampu menggambar

dan membuat jaring-jaring

balok dan kubus).

2 Kegiatan inti Memahami

masalah

konstektual

d. Eksplorasi

- Guru mengulangi

penjelasan mengenai sifat-

sifat bangun ruang (balok

dan kubus), dengan

mengamati bangun-bangun

yang ada di ruang kelas.

- Guru memberikan contoh

bangun ruang balok dan

kubus yang sudah

dibongkar, kemudian

menjelaskan jaring-jaring

dari kardus yang sudah

dibongkar.

60

menit

Page 131: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

114

(1) (2) (3) (4) (5)

Menjelask-

an masalah

konstektual

e. Elaborasi

- Guru membagikan kertas

kepada setiap kelompok

yang sudah dibentuk, kertas

tersebut digunakan untuk

membuat jaring-jaring

balok dan kubus dengan

ukuran yang sudah

ditentukan. Disini guru

mendampingi kegiatan yang

dilakukan anak, karena guru

sebagai fasilitator belajar

siswa. Meskipun dilakukan

pada kelompok tetapi setiap

anak akan membuat sendiri.

Menyelesak

-an masalah

konstektual

- Setelah melakukan kegiatan

di atas, siswa diminta untuk

menggabungkan jaring-

jaring balok dan kubus

menjadi bentuk balok dan

kubus yang utuh.

Membandi-

ngkan dan

mendiskusi-

kan

jawaban

f. Konfirmasi (latihan)

- Setelah balok dan kubus

dibentuk, maka setiap

kelompok maju kedepan

menjelaskan sifat-sifat

balok dan kubus kepada

teman-temannya secara

bergantian.

Page 132: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

115

(1) (2) (3) (4) (5)

- kelompok lainnya

menanggapi penjelasan

kelompok yang maju.

3 Penutup Menyimpul-

kan

d. Guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari hari ini.

e. Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

f. Guru menutup pelajaran dengan

berdoa bersama siswa dan

mengucapkan salam.

5

menit

G. Media, Alat dan Suber Belajar

1. Media dan alat

- Kertas karton

- Penggaris

- Lem/solatip

- Gunting

2. Sumber belajar

Buku MATEMATIKA 4B halaman 205-217

Burhan Mustaqim, Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika SD/MI

Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 133: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

116

Page 134: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

117

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KTSP (29 Mei 2015)

Sekolah : MI Ma’had Islam Kopeng

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 × 35 menit ( 1 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang: balok dan kubus.

2. Menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.

3. Membuat jaring-jaring balok dan kubus.

D. Materi Pembelajaran

Bangun ruang balok dan kubus.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan PMR (Pendidikan Matematika Realistik).

Page 135: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

118

F. Langkah-langkah Pembelajaran

No Pembelajaran Tahapan

PMR

Kegiatan Pembelajaran Waktu

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendahuluan m. Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam

dan berdoa bersama yang

dipimpin oleh salah satu peserta

didik.

n. Guru mengkondisikan siswa

sebelum memulai pembelajaran

(meliputi: pakaian dan tempat.

duduk, guru meminta siswa

untuk berdiri dan antara dua

siswa saling berhadapan untuk

saling memeriksa kerapian dari

teman yang berada

dihadapannya, kemudian

apabila ada temannya yang

kurang rapi bisa saling

merapikan. Kemudian guru

meminta siswa duduk kembali).

o. Guru mengabsen siswa, dengan

bertanya: “apakah hari ini

semuanya berangkat anak-

anak?”

p. Guru bertanya: “apa kabar

anak-anak?”

5

menit

Page 136: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

119

(1) (2) (3) (4) (5)

q. Guru melakukan apersepsi dan

motivasi:

- Kemarin kita sudah belajar

membuat jaring-jaring dan

membuat bangun ruang

balok dan kubus, sekarang

tolong sebutkan sisi yang

ada pada bangun tersebut?

r. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

setelah pembelajaran selesai

(setelah belajar membuat

jaring-jaring dan membuatnya

menjadi bangun balok dan

kubus, maka siswa sudah

paham sifat-sifatnya).

2 Kegiatan inti Memahami

masalah

konstektual

g. Eksplorasi

- Guru mengulangi

penjelasan mengenai sifat-

sifat bangun ruang (balok

dan kubus), dengan

mengamati bangun balok

dan kubus yang sudah

dibuat oleh siswa.

60

menit

Menjelask-

an dan

menyelesaik

-an masalah

konstektual

h. Elaborasi

- Guru meminta siswa secara

bergiliran maju kedepan

kelas untuk menjelaskan

sifat-sifat balok dan kubus

Page 137: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

120

(1) (2) (3) (4) (5)

menggunakan bangun yang sudah

dibuat . Disini guru mendampingi

kegiatan yang dilakukan anak,

karena guru sebagai fasilitator

belajar siswa.

Membandi-

ngkan dan

mendiskusi-

kan

jawaban

i. Konfirmasi (latihan)

- Siswa lainnya menanggapi

penjelasan siswa yang

maju.

3 Penutup Menyimpul-

kan

g. Guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari hari ini.

h. Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

i. Guru menutup pelajaran dengan

berdoa bersama siswa dan

mengucapkan salam.

5

menit

G. Media, Alat dan Suber Belajar

3. Media dan alat

- Bangun balok dan kubus.

4. Sumber belajar

Buku MATEMATIKA 4B halaman 205-217

Burhan Mustaqim, Ary Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika SD/MI

Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 138: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

121

Page 139: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

122

Lampiran 9

1. Proses pembelajaran siklus I

Page 140: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

123

2. Proses pembelajaran siklus II

Page 141: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

124

3. Proses pembelajaran siklus III

Page 142: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

125

Lampiran 10

Page 143: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

126

Page 144: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

127

Lampiran 11

Page 145: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

128

Lampiran 12

Page 146: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

129

Lampiran 13

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Martini Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/PGMI

Nim : 11511052 Dosen PA : Rasimin, S.Pd.I, M.Pd

NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR

1 Piagam Penghargaan OPAK STAIN

Salatiga 2011

20 - 22 Agustus

2011

Peserta 3

2 Sertifikat Achievement Motivation

Training (AMT) “ Membangun

Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan

Intelektual Melalui AMT”.

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Piagam Penghargaan Orientasi Dasar

Keislaman (ODK) Stain Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Sertifikat Seminar Entrepreneurship dan

Koperasi KSEI STAIN Salatiga

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 Sertifikat UPT Perpustakaan Stain

Salatiga

20 September 2011 Peserta 2

6 Piagam Penghargaan “Super Teens Super

Leader” KAMMI Salatiga

8 Oktober 2011 Peserta 2

7 Surat Keputusan Pengurus Karang

Taruna Manunggal Karya Dusun

Kaliduren

22 Oktober 2011 Pengurus 4

8 Surat Keputusan Pengurus Remaja

Masjid Baitul Mutaqim Dusun Kaliduren

11 November 2011 Pengurus 4

9 Piagam Penghargaan DMS “Let‟s Be An

inspiring Women” LDK STAIN Salatiga

24 November 2011 Peserta 2

10 Piagam Penghargaan Seminar “Menuju

Pendidikan Indonesia Yang Ideal” HMI

Salatiga

28 Desember 2011 Peserta 2

11 Sertifikat Praktikum Kepramukaan

PGMI stain Salatiga

8 Februari 2012 Peserta 2

12 Seminar Nasional Kristologi & Tabligh

Akbar“ Membangun Pemahaman Agama

Menuju Khoirul Ummah” MUI Kota

Salatiga

20 Mei 2012 Peserta 8

13 Sertifikat Seminar Nasional

Entrepreneurship “Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneur Generasi Muda” KOPMA

STAIN Salatiga

27 Mei 2012 Peserta 8

Page 147: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

130

14 Sertifikat pelatihan mengatasi kecemasan

tampil di depan umum.

9 Juni 2012 Peserta 2

15 Panitia “Kegiatan HUT RI ke-67”

Karang Taruna Manunggal Karya Dusun

Kaliduren

17 Juli 2012 Panitia 3

16 Surat Pengesahan PAC IPPNU Kec.

Getasan periode 2012-2014

24 November 2012 Pengurus 4

17 Sertifikat Seminar Nasional Kebangsaan

“ Menggagas Menasionalismekan Ber-

Agama, Upaya Membingkai Perbedaan

Keberagamaan dalam Ke-Indonesiaan”

IPNU Kab. Semarang

27 Desember2012 Peserta 8

18 Sertifikat Seminar Nasional “How To

Develop The Best Generation” CEC

STAIN Salatiga

1 Juni 2013 Peserta 8

19 Panitia “Kegiatan HUT RI ke-68”

Karang Taruna Manunggal Karya Dusun

Kaliduren

8 Juni 2013 Panitia 3

20 Panitia Pesantren Kilat IPNU-IPPNU

Kec. Getasan “Membentuk Pelajar Yang

Berwawasan Luas, Berakhlakul Karimah

dan Bertaqwa Kepada ALLAH SWT”

10 Juni 2013 Panitia 3

21 Surat keterangan mengikuti kegiatan

BAKESBANG POLINMAS Provinsi

Jawa Tengah “Penguatan Rekonsiliasi

Elemen Masyarakat dalam Rangka

Peningkatan Wawasan Kebangsaan”

28 Agustus 2013 Peserta 2

22 Sertifikat Sosialisasi Empat Pilar oleh

MPR-RI di Pendopo Bupati Ungaran

20 Oktober 2013 Peserta 2

23 Sertifikat Public Hearing “STAIN

menuju IAIN dari Mahasiswa oleh

Mahasiswa untuk Mahasiswa” SEMA

STAIN Salatiga

10 Juni 2014 Peserta 2

24 Panitia Pesantren Kilat IPNU-IPPNU

Kec. Getasan “Menanamkan Nilai Birul

Walidain pada Putra-Putri Bangsa”

19-21 Juli 2014 Panitia 3

25 Panitia “Kegiatan HUT RI ke-69”

Karang Taruna Manunggal Karya Dusun

Kaliduren

2 Agustus 2014 Panitia 3

26 Sertifikat Diklat Microteaching HMPS

PAI STAIN Salatiga

8 November 2014 Peserta 2

27 Surat Pengesahan PAC IPPNU Kec.

Getasan periode 2014-2016

11 November 2014 Pengurus 4

Page 148: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

131

Page 149: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/233/1/Martini...Hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang (balok dan kubus) yang

132

Lampiran 14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA LENGKAP : MARTINI

ALAMAT : DUSUN KALIDUREN RT02/RW005, DESA

BATUR, KEC.GETASAN, KAB.SEMARANG

NO.HP : 0857-9910-0134

TEMPAT/TGL LAHIR : KAB.SEMARANG, 29 OKTOBER 1993

AGAMA : ISLAM

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

GOL.DARAH : AB

RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN BATUR 03 2005

: MTS SUDIRMAN KOPENG 2008

: SMK DIPONEGORO SALATIGA 2011

: IAIN SALATIGA (PGMI)

PROSES

PENGALAMAN ORGANISASI:

: PENGURUS KARANG TARUNA MANUNGGAL

KARYA DUSUN KALIDUREN mulai 2008

: REMAJA MASJID BAITUL MUTTAQIM mulai

2007

: KARANG TARUNA BAKTI UTAMA DESA

BATUR 2012

: IPPNU KECAMATAN GETASAN 2012

PENGALAMAN BEKERJA : -

MOTTO HIDUP : “Kita hidup hanya sekali dan pasti punya impian,

berbuatlah yang berarti dan bermanfaat, wujudkan

mimpimu menjadi nyata.”