118
Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Dewi Puspasari NIM: 1110011000146 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Dewi Puspasari

NIM: 1110011000146

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran
Page 3: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran
Page 4: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran
Page 5: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran
Page 6: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

ABSTRAK

“Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta “

Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Prestasi Belajar PAI

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

SMAN 90 Jakarta kelas X pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penelitian ini

dilaksanakan di SMAN 90 Jakarta. Dengan subyek penelitian siswa kelas X MIA-3

sebanyak 33 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan

prestasi belajar siswa SMAN 90 Jakarta kelas X pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

(PTK). PTK ini dilaksanakan sebagai upaya mengatasi permasalahan yang muncul

dalam kelas yakni rendahnya prestasi belajar siswa, kurang aktifnya siswa, kurang

keterkaitan antara materi pelajaran dan khidupan sehari-hari. Penelitian dilaksanakan

dalam empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Keempat tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini sebanyak empat kali pertemuan yang

terbagi kedalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan nilai rata-rata pada siklus I = 77,58

dengan rata-rata ketuntasan mencapai 66,67% dan setelah post test siklus II nilai rata-

rata prestasi belajar PAI siswa mencapai 81,82 dengan 90, 91% siswa yang mencapai

KKM.

Page 7: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan sebaik-baiknya.

Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada pemimpin umat kita Nabi

besar Muhammad SAW dan keluarganya, sahabat-sahabatnya serta para pengikutnya

sampai akhir zaman.tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis alami dalam

menyusun skripsi ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan karena itu pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, baik bantuan

moril ataupun materil. Semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

mendapatkan pahala dan keridhoan Allah SWT, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag dan Marhamah Saleh, Lc. MA Ketua Jurusan

dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Manerah pembimbing skripsi yang disela-sela kesibukannya bersedia

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama

dibangku perkuliahan, semoga ilmu yang Bapak dan Ibu berikan mendapat

keberkahan dari Allah SWT.

5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

Page 8: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

iii

membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literature

yang dibutuhkan.

6. Kepala SMAN 90 Jakarta H. Ahmad Safari, S.Pd., M.Si. dan Dra. Ipah

Nurlatifah guru pengajar PAI kelas X yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Staf TU serta siswa-siswi kelas X MIA-3 SMAN 90 Jakarta yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

8. Untuk Ayahanda dan Ibu tercinta: Bapak Patihin dan Ibu Aay yang telah

memberikan kasih sayang, nasehat, semangat dan do’a, dan terus mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Teristimewa untuk suami dan ananda tercinta: Ujang Fakih dan Muhammad

Azka al-Mu’taz yang selalu memberikan do’a, semangat dan kasih sayang

yang tiada henti. Semoga menjadi suami dan anak yang sholeh.

10. Saudariku Sri Mulyani yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, motivasi

serta keceriaan yang melimpah kepada penulis.

11. Teman-teman PAI angkatan 2010 yang telah memberikan semangat dan

dukungan selama kuliah dalam penyusunan skripsi ini, terkhusus teman-

teman kelas D PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

kenangan yang tiada pernah terhapus selama mengikuti perkuliahan.

Terima kasih kepada pihak yang memberikan semangat, do’a, bahan-bahan

pemikiran dan dukungan yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mohon

maaf. Dengan penuh kesadaran penulis akui skripsi ini banyak kekurangan, untuk itu

penulis harapkan adanya teguran dan kritikan dari semua pihak. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat. Amin.

Jakarta, Maret 2015

Dewi Puspasari

Page 9: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 5

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ..................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori dan Fokus yang diteliti ......................................... 7

1. Prestasi Belajar .................................................................... 7

2. Pendidikan Agama Islam di SMA ...................................... 11

3. Pembelajaran Kooperatife Tipe Jigsaw .............................. 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 30

C. Kerangka Berfikir...................................................................... 32

D. Hipotesis Tindakan.................................................................... 33

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………. .................................. 34

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................ 34

C. Subjek Penelitian ....................................................................... 38

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .............................. 38

E. Tahapan Intervensi Tindakan .................................................... 38

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................. 40

G. Data dan Sumber Data .............................................................. 40

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 41

I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 44

J. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan ........................................ 44

K. Analisis Data dan Interpretasi Data........................................ 45

Page 10: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

v

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................... 46

1. Profil dan Sejarah Singkat SMAN 90 Jakarta ..................... 46

2. Visi, Misi dan Tujuan .......................................................... 46

3. Guru dan Tenaga Kependidikan.......................................... 47

4. Keadaan Siswa .................................................................... 47

5. Struktur Organisasi SMAN 90 Jakarta ................................ 48

6. Sarana dan Prasarana........................................................... 48

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 49

1. Pra Siklus ............................................................................ 49

2. Hasil Penelitian Siklus I ...................................................... 52

3. Hasil Penelitian Siklus II ..................................................... 58

C. Analisis Data ............................................................................. 60

D. Pembahasan ............................................................................... 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 69

B. Saran .......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek, karena dalam kegiatan

pembelajaran senantiasa menyatukan berbagai komponen pembelajaran secara

terintegrasi, seperti tujuan pembelajaran yang harus dicapai, metode, media dan

sumber pembelajaran, evaluasi, siswa, guru, dan lingkungan pembelajaran

lainnya. Setiap unsur pembelajaran tersebut antara satu komponen dengan

komponen lainnya saling terkait dan mempengaruhi dalam suatu preoses

pembelajaran secara terpadu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ketika seorang guru berdiri di depan kelas melaksanakan kegiatan

pembelajaran, ia tidak hanya cukup dengan telah menguasai materi pembelajaran

yang harus disampaikan kepada siswa. Lebih luas dari sekedar menguasai materi

pelajaran, setiap guru harus mampu mengelola seluruh unsur pembelajaran agar

dapat berinteraksi dengan siswa, sehingga memudahkan siswa mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu disinilah letaknya pembelajaran

merupakan suatu proses yang komplek.1 Seperti dijelaskan dalam Q.S An-Nahl

ayat 125:

1Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad, Pembelajaran Mikro, (Bandung: UPI PRESS, 2006),

Cet. I, h. 1.

Page 12: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

2

“serulah (manusia) menuju kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan

mau’idlah dan mujadalah dengan mereka secara baik. Sesungguhnya

Tuhannu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.”

Ayat tersebut secara tersirat memberikan isyarat adanya proses kegiatan

pendidikan. Kata ud’u, yang berarti serulah atau ajaklah, merupakan sebuah kata

kunci definisi pendidikan, artinya di dalam kegiatan pendidikan pada hakikatnya

adalah berupaya mengajak, menyeru dan memerintah orang (peserta didik)

untuk melakukan sesuatu atau mempelajari sesuatu.2

Dalam proses pembelajaran, setiap guru mempunyai keinginan agar semua

siswanya dapat memperoleh prestasi belajar yang baik dan memuaskan. Harapan

tersebut sering kali kandas dan tidak bisa terwujud, sering mengalami berbagai

macam kesulitan dalam belajar.3 Masalah utama dalam pendidikan formal

(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini

tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat

memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran

yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta

didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih

substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan

dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang

secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya.4

Bedasarkan hasil observasi di SMAN 90 Jakarta masih ditemukan berbagai

masalah yang dihadapi dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) diantaranya adalah mengenai

kualitas guru dalam mengajar terutama dalam penggunaan metode. Metode yang

digunakan para guru umumnya masih bersifat konvensional. Pada pembelajaran

2 Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008), C.1,

h.44. 3 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), C. 4, h. 66.

4Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatife-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2013), Cet. 6, h. 5.

Page 13: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

3

konvensional suasana kelas cenderung teacher-centerd sehingga siswa menjadi

pasif. Siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, itu sebabnya

peserta didik merasa bosan karena penyampaian materi yang bersifat monoton

sehingga siswa seringkali meminta izin untuk ke kamar mandi dan mengantuk di

kelas. Pembelajaran yang disampaikan hanya berkisar pada pengetahuan yang

ada di buku LKS. Ada kalanya guru hanya datang ke kelas selama 5 menit

kemudian menyuruh siswa untuk mengerjakan soal yang ada di LKS. Hal ini

berdampak pada rendahnya minat siswa pada mata pelajaran PAI dan menjadi

salah satu penyebab banyaknya nilai siswa yang masih di bawah nilai KKM.

Mengajar bukan semata persoalan menceritakan, belajar bukanlah

konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar

memerlukan keterlibatan mental, yang memungkinkan siswa melakukan berbagai

aktifitas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan

masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.5 Upaya belajar adalah segala

aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun

meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan,

sikap, maupun keterampilan. Aktivitas pemebelajaran tersebut dilakukan dalam

kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui

tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan-gagasan.

Dalam proses pembelajaran guru/dosen memiliki kewajiban untuk

mendesain pembelajaran sedemikian rupa sehingga target atau tujuan yang

hendak dicapai dalam suatu pembelajaran tersebut dapat terwujud. Dengan kata

lain bahwa guru/dosen memegang peran kunci (keynote) dalam berhasil tidaknya

suatu proses pembelajaran. Dalam konteks demikian guru/dosen haruslah

memiliki kompetensi dalam pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik

(mendidik) dan kompetensi professional (mengajar) maupun kompetensi

5Melvin L. Silberman, Active Learning, (Jakarta: Nuansa, 2012), Cet. 7, h. 9.

Page 14: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

4

personal yang merujuk pada loyalitas, integritas dan dedikasi dalam keseluruhan

proses pendidikan dan pengajaran6

Dalam hal ini penulis menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dalam menyampaikan materi pelajaran agama Islam “Memahami kedudukan

Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam”, dengan menerapakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diharapkan siswa memiliki pengalaman

baru dalam belajar, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan, karena tujuan

dari pembelajaran itu pada intinya adalah mencapai kompetensi yang telah

ditetapkan, oleh karena metode dan strategi perlu digunakan agar siswa tidak

merasa jenuh dengan pembelajaran tersebut. Dalam metode ini, siswa benar-

benar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak

memiliki kesempatan mengantuk bahkan tidur di dalam kelas.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi

belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Sehingga judul

penelitian tersebut adalah “Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keinginan guru untuk membuat peserta didik aktif dan

menyenangkan dalam proses pembelajaran.

6 Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU

Guru dan Dosen, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006), Cet. 1, h. 84.

Page 15: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

5

2. Pembelajaran masih menitikberatkan pada gaya teacher centred sehingga

menyebabkan prestasi belajar peserta didik belum mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal).

3. Kegagalan dalam dunia pendidikan sering terjadi dikarenakan peserta didik

lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan visual,

sehingga apa yang terjadi di ruang kelas cenderung untuk dilupakan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka

pembatasan hanya dibatasi pada:

1. Upaya peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran agama Islam pada

materi “Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam”, melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Prestasi belajar khususnya pada ranah kognitif.

3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (menyusun potongan gambar) yang

dimaksud yaitu suatu teknik pembelajaran yang serupa dengan pertukaran

kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap

siswa mengajarkan sesuatu. Setiap siswa mempelajari sesuatu yang bila

digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain membentuk

kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang padu.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

fokus masalah yang di kemukakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah terdapat peningkatan prestasi belajar PAI pada siswa kelas X di

SMAN 90 Jakarta setelah diterapkan strategi pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw?

Page 16: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

6

2. Bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata

pelajaran agama Islam pada materi memahami kedudukan Alquran,

Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Berdasarkan dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa SMAN 90 Jakarta

kelas X pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Kegunaan Hasil Penelitian

a. Bagi Siswa

Dengan diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

diharapkan terjalinnya hubungan baik antar siswa yang berasal dari

latar belakang yang berbeda, menggunakan kemampuan berfikir kritis

dan dapat bekerjasama dalam kelompok.

b. Bagi guru

Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini menjadi alternatif bagi

guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa.

c. Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat, terutama

dalam rangka perbaikan hasil belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Page 17: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

7

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori dan Fokus yang Diteliti

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan

terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes.1

Prestasi adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan

persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui

pengukuran dan penilaian. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru2

Belajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan

pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku,

baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan

meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti

mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar,

termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru.3

Menurut pendapat Surya yang dikutip oleh Tohirin, bahwa “belajar

ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

1 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:

Modern English Press, 2002), h. 1190. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998), h. 700. 3 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia,

1997), Cet. 1, h. 17-18.

Page 18: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

8

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.4

Menurut pendapat Burton 1 yang dikutip Anisah Basleman dan

Syamsu Mappa, Learning is a change in the individual, due to

interaction of the individual and his environment, which fills a need

and makes him more capable of dealing adequately with his

environment, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu

sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi

kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan

lingkungannya secara memadai.5

Ringkasnya belajar adalah suatu kegiatan seseorang yang bisa

dilakukan secara sengaja atau secara acak. Belajar bisa melibatkan

pemerolehan informasi atau keterampilan, sikap baru, pengertian, atau

nilai. Belajar biasanya disertai perubahan tingkah laku dan berlangsung

sepanjang hayat.6

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang telah dicapai dari sesuatu yang telah dilakukan atau

dikerjakan oleh anak didik atau dapat digambarkan pada suatu tingkatan

keberhasilan yang dicapai oleh anak didik dalam pengauasaan ilmu

pengetahuan atau keterampilan yang dilandasi dengan perubahan

tingkah laku yang pada umumnya diketahui dari hasil belajar yaitu

raport.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

sendiri meliputi dua aspek, yakni: Pertama, aspek fisiologis (yang

bersifat jasmaniah), yaitu Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti

4 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), h. 8.

5 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. 1, h. 7. 6 Ibid., h. 15.

Page 19: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

9

tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat

mempengaruhi kemempuan siswa dalam menyerap informasi dan

pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. Kedua, aspek

psikologis (yang bersifat rohaniah), yaitu tingkat

kecerdasan/inteligensi siswa; sikap siswa; bakat siswa; minat siswa

dan motivasi siswa.7

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di

sekitar siswa. Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam,

yakni: faktor lingkungan sosial seperti para guru, para stap

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya, yang termasuk

lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serta

teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.

dan faktor lingkungan nonsosial seperti gedung sekolah dan

letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-

alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan

belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi

pelajaran. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah

oprasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan

masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.8

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering sekali berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving

7 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet. 2, h. 131-137.

8 Ibid., h. 138-140.

Page 20: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

10

terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal)

umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang

sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang

berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif

dari orang tuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan

belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi,

karena pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswi

yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under- achievers

(berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.9

c. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap

ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku

seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini

disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak

dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini

adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang

dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang

terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa

maupun yang berdimensi karsa.

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa

sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar

indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis

prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.10

Indikator prestasi belajar ada tiga yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Jika dikaitkan dengan indikator prestasi belajar PAI

9 Ibid., h. 130.

10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda karya, 1995), Cet. 2, h. 150.

Page 21: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

11

maka: Pertama, ranah kognitif yaitu berkenaan dengan intelektual

(pengetahuan, pemahaman, ingatan, analisis, aplikasi sintesis dan

evaluasi) siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Kedua, ranah afektif yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek (penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi) siswa terhadap pendidikan agama Islam. Ketiga, ranah

psikomororik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak siswa terhadap pendidikan agama Islam.

2. Pendidikan Agama Islam di SMA

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam di SMA

Menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutip oleh Abuddin Nata,

mengemukakan bahwa pendidikan Islam itu secara umum

mempunyai corak yang spesifik, yaitu adanya cap (stempel) agama

dan etika yang kelihatan nyata pada sasaran-sasaran dan sarananya,

dengan tidak mengabaikan masalah-masalah keduniaan.11

Di dalam kurikulum PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa

pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa

dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam

hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional.12

Menurut pendapat Ahmad D. Marimba yang dikutip oleh Al-

Rasyidin dan Samsul Nizar, mengemukakan bahwa Pendidikan

Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik

terhadap perkembangan jasmani peserta didik dan rohani peserta

11

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Gravindo

Persada, 2001), Cet. 1, h. 86. 12

Muhaimin, Pradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 3, h.

75.

Page 22: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

12

didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan

kamil).13

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama

Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta

didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.14

b. Tugas dan Fungsi Pendidikan Agama Islam

Secara umum tugas pendidikan (agama) Islam adalah membimbing

dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari

tahap ke tahap hidupnya sampai mencapai titik kemampuan optimal.

Sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat

memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar. Maka dapat

dipahami bahwa, tugas pendidikan (agama) Islam setidaknya dapat

dilihat dari tiga pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut adalah;

pendidikan Islam sebagai pengembangan potensi, proses pewariasan

budaya, serta interaksi antara potensi dan budaya. Sebagai

pengembangan potensi, tugas pendidikan (agama) Islam adalah

menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki

peserta didik, sehingga dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-

hari.

Sementara sebagai pewarisan budaya, tugas pendidikan (agama)

Islam adalah alat transmisi unsur-unsur pokok budaya dari satu generasi

ke generasi berikutnya, sehingga identitas umat tetap terpelihara dan

terjamin dalam tantangan zaman. Adapun sebagai interaksi antara

potensi dan budaya, tugas pendidikan (agama) Islam adalah sebagai

proses transaksi (memberi dan mengadopsi) antara manusia dan

lingkungannya.15

13

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005),

Cet. 2, h. 32. 14

Ibid. 15

Muhaimin, op. cit., h. 78.

Page 23: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

13

Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsi sebagai media untuk

meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta sebagai wahana

pengembangan sikap keagamaan dengan mengamalkan apa yang telah

didapat dari proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Zakiah Daradjat berpendapat dalam bukunya Metodik Khusus

Pengajaran Agama Islam bahwa : Sebagai sebuah bidang studi di

sekolah, pengajaran agama Islam mempunyai tiga fungsi, yaitu:

pertama, menumbuhkan rasa keimanan yang kuat, kedua,

mengembangkan kebiasaan (habit vorming) dalam melakukan amal

ibado0ah, amal saleh dan akhlak yang mulia, dan ketiga, menumbuh

kembangkan semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai anugerah

Allah SWT kepada manusia.16

Dari pendapat diatas dapat diambil beberapa hal tentang tugas dan

fungsi dari Pendidikan Agama Islam yang dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

siswa kepada Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkup

pendidikan keluarga.

2) Pengajaran, yaitu untuk menyampaikan pengetahuan

keagamaan yang fungsional.

3) Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat ber

sosialisasi dengan lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

4) Pembiasaan, yaitu melatih siswa untuk selalu mengamalkan

ajaran Islam, menjalankan ibadah dan berbuat baik.

16

http://mudztova.blogspot.com/2011/04/makalah-pengertian-dasar-fungsi-ruang.html

Page 24: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

14

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak

ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan agama

Islam, yaitu: (1) dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama

Islam; (2) dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta

keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam; (3) dimensi

penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam

menjalankan ajaran Islam; dan (4) dimensi pengmalannya, dalam arti

bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, dipahami dan dihayati atau

diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi

dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan, dan mentaati ajaran

agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, serta

mengaktualisasikan dan merealisasikannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.17

Menurut pendapat Al-Qabisi yang dikutip oleh Abuddin Nata,

mengemukakan bahwa menghendaki agar pendidikan dan

pengajaran agama Islam dapat menumbuh-kembangkan pribadi

anak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang benar.18

Tujuan pendidikan agama Islam di SMA adalah sebagai berikut:

1) Siswa diharapkan mampu membaca al-Qur‟an, menulis dan

memahami ayat al-Qur‟an serta mampu mengimplementasikannya

didalam kehidupan sehari-hari.

17

Ibid. 18

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Gravindo

Persada, 2001), Cet. 1, h. 27.

Page 25: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

15

2) Beriman kepada Allah swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-

Nya, rasul-rasul-Nya, kepada hari kiamat dan qadha dan qadar-Nya.

Dengan mengetahui fungsi dan hikmahnya serta terefleksi dalam

sikap, prilaku dan akhlak peserta didik pada dimensi kehidupan

sehari-hari.

3) Siswa diharapkan terbiasa berperilaku dengan sifat terpuji dan

menghindari sifat-sifat tercela, dan bertata kerama dalam kehidupan

sehari-hari.

4) Siswa diharapkan mampu memahami sumber hukum dan ketentuan

hukum Islam tentang ibadah, muamalah, mawaris, munakahat,

jenazah dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5) Siswa diharapkan mampu memahami, mengambil manfaat dan

hikmah perkembangan Islam di Indonesia dan dunia serta mampu

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.19

Menurut pendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Abuddin Nata,

mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam itu harus diarahkan

pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke

arah perkembangan yang sempurna, yaitu perkembangan, fisik,

intelektual, dan budi pekerti. Ibnu Sina juga ingin agar tujuan

pendidikan universal itu diarahkan kepada terbentuknya manusia

yang sempurna (insan kamil).

Di dalam Peraturan Menteri (PERMEN) Nomor 22 tahun 2006

tentang Standar Isi/Kompetensi Dasar di jelaskan bahwa Pendidikan

Agama Islam di SMA/MA bertujuan untuk: pertama,

menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,

serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah SWT; kedua, mewujudkan manuasia Indonesia yang taat

19 http://dumpuena.blogspot.com/2012/01/tujuan-pendidikan-agama-islam-di-sma.html

Page 26: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

16

beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan,

rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,

bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan

sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.20

Menurut pendapat Mohammad Athiyah al-Abrosyi yang dikutip

oleh Ahmad Syar‟i bahwa tujuan pendidikan Islam adalah:

membantu pembentukan akhlak yang mulia, mempersiapkan

kehidupan dunia dan akhirat, menumbuhkan ruh ilmiah (scientific

spirit) pada pelajaran dan memuaskan keinginan hati untuk

mengetahui (curiosity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu

sekadar sebagai ilmu, menyiapkan pelajaran agar dapat menguasai

profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu agar dapat

mencari rezeki, hidup mulia dengan tetap memelihara kerohanian

dan keagamaan, serta mempersiapkan kemampuan mencari dan

mendayagunakan rezeki.21

Adapun tujuan pendidikan Islam yang sejalan dengan tujuan missi

Islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak, hingga

mencapai akhlak al karimah. Dari tujuan tersebut sama dan sebangun

dengan target yang tergantung dalam tugas kenabian yang diemban oleh

Rasul Allah SAW. Yang terungkap dalam pernyataan beliau:

“Sesungguhnya aku diutus adalah untuk membimbing manusia

mencapai akhlak yang mulia”. Faktor kemuliaan akhlak dalam

pendidikan Islam dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan

keberhasilan pendidikan , yang menurut pandangan Islam berfungsi

menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang

sejahtera di dunia dan kehidupan akhirat.22

Firman Allah surat Al-

Baqarah ayat 247:

20

http://kuliahgratis.net/tujuan-pendidikan-agama-islam-pai/ 21

Ahmad Syar‟i, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011), Cet. 2, h. 28. 22

Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

1996), Cet. 2, h. 38.

Page 27: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

17

"Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya

ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan

pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha

Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.”

Tujuan akhir pendidikan agama Islam itu dapat dipahami dalam

firman Allah swt Q.S Al-Imran ayat 102:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu

mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.”

Mati dalam keadaan bersaerah diri kepada Allah sebagai muslim

yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas

berisikan kegiatan pendidikan.23

d. Ruang Lingkup PAI di SMA Kelas X Berdasarkan KI (Kompetensi

Inti) dan KD (Kompetensi Dasar)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan

Mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan

kepada Malaikat-malaikat Allah

SWT

23

Page 28: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

18

1.2 Berpegang teguh kepada Al-

Quran, Hadits dan Ijtihad sebagai

pedoman hidup

1.3 Meyakini kebenaran hukum Islam

1.4 Berpakaian sesuai dengan

ketentuan syariat Islam dalam

kehidupan sehari-hari

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(gotong royong,

kerjasama, toleran,

damai), santun,

responsifdan pro-aktif

dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari

solusi atas berbagai

permasalahan dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam serta dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur

dalam kehidupan sehari-hari

sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Maidah (5):

8, dan Q.S. At-Taubah (9): 119

dan hadits terkait

2.2 Menunjukkan perilaku hormat

dan patuh kepada orangtua dan

guru sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 23

dan hadits terkait

2.3 Menunjukkan perilaku kontrol

diri (mujahadah an-nafs),

prasangka baik (husnuzzhan), dan

persaudaraan (ukhuwah) sebagai

implementasi dari pemahaman

Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-

Hujurat (49): 12 dan 10 serta

hadits yang terkait

2.4 Menunjukkan perilaku

menghindarkan diri dari

pergaulan bebas dan perbuatan

zina sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Isra‟ (17):

32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta

hadits yang terkait

2.5 Menunjukkan sikap semangat

menuntut ilmu dan

menyampaikannya kepada

sesama sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. At-Taubah (9):

122 dan hadits terkait

2.6 Menunjukkan sikap keluhuran

budi, kokoh pendirian, pemberi

rasa aman, tawakkal dan perilaku

Page 29: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

19

adil sebagai implementasi dari

pemahaman Asmaul Husna al-

Kariim, al-Mu‟min, al-Wakiil, al-

Matiin, al-Jaami‟, al-„Adl, dan al-

Akhiir

2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan

semangat menegakkan kebenaran

sebagai implementasi dari

pemahaman strategi dakwah Nabi

di Mekah

2.8 Menunjukkan sikap semangat

ukhuwah sebagai implementasi

dari pemahaman strategi dakwah

Nabi di Madinah.

3. Memahami,menerapkan,

menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural

berdasarkan rasa

ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya

untuk memecahkan

masalah.

3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) :

72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12;

dan QS Al-Hujurat (49) : 10; serta

hadits tentang kontrol diri

(mujahadah an-nafs), prasangka

baik (husnuzzhan), dan

persaudaraan (ukhuwah)

3.2 Memahami manfaat dan hikmah

kontrol diri (mujahadah an-nafs),

prasangka baik (husnuzzhan) dan

persaudaraan (ukhuwah), dan

menerapkannya dalam kehidupan

3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra‟ (17) :

32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2,

serta hadits tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan

zina

3.4 Memahami manfaat dan hikmah

larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina.

3.5 Memahami makna Asmaul

Husna: al-Kariim, al-Mu‟min, al-

Wakiil, al-Matiin, al-Jaami‟, al-

„Adl, dan al-Akhiir;

3.6 Memahami makna beriman

kepada malaikat-malaikat Allah

SWT

3.7 Memahami Q.S. At-Taubah (9):

Page 30: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

20

122 dan hadits terkait tentang

semangat menuntut ilmu,

menerapkan dan

menyampaikannya kepada

sesama;

3.8 Memahami kedudukan Alquran,

Hadits, dan Ijtihad sebagai

sumber hukum Islam

3.9 Memahami pengelolaan wakaf

3.10.1 Memahami substansi dan

strategi dakwah Rasullullah

saw. di Mekah

3.10.2 Memahami substansi dan

strategi dakwah Rasulullah

saw. di Madinah

4. Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah

konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan

mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah

keilmuan.

4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8):

72); Q.S. Al-Hujurat (49): 12;

dan Q.S. Al-Hujurat (49) : 10,

sesuai dengan kaidah tajwid

dan makhrajul huruf.

4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan

Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S.

Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-

Hujurat (49) : 10 dengan

lancar.

4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra‟ (17):

32, dan Q.S. An-Nur (24): 2

sesuai dengan kaidah tajwid

dan makhrajul huruf

4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan

Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan

Q.S. An-Nur (24): 2 dengan

lancar.

4.3 Berperilaku yang

mencontohkan keluhuran budi,

kokoh pendirian, pemberi rasa

aman, tawakal dan perilaku

adil sebagai implementasi dari

pemahaman makna Asmaul

Husna al-Kariim, al-Mu‟min,

al-Wakiil, al-Matiin, al-

Jaami‟, al-„Adl, dan al-Akhiir

Page 31: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

21

4.4 Berperilaku yang

mencerminkan kesadaran

beriman kepada malaikat-

malaikat Allah SWT

4.5 4.5 Menceritakan tokoh-tokoh

teladan dalam semangat

mencari ilmu

4.6 Menyajikan macam-macam

sumber hukum Islam

4.7.1 Menyajikan dalil tentang

ketentuan wakaf

4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf

4.8.1 Mendeskripsikan substansi dan

strategi dakwah Rasullullah

SAW di Mekah

4.8.2 Mendeskripsikan substansi dan

strategi dakwah Rasulullah

SAW di Madinah

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah proses belajar mengajar yang

melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan

siswa untuk bekerja secara bersama-sama di dalamnya guna

memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran satu

sama lain.24

Model pembelajaran cooperative learning merupakan salah satu

model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual.25

pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau

belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini

adalah lima unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung

jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses

24

David W. Johnson, dkk. Colaborative Learning, (Bandung: Nusamedia, 2010), Cet. 1, h. 4. 25

Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2010), Cet. 1, h. 90.

Page 32: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

22

kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa diarahkan untuk bisa

juga bekerja, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara

individu.

Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang

di dalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama di

dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam

belajar.26

Menurut pendapat Kagan yang dikutip oleh Masitoh dan Laksmi

Dewi mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi

intruksional yang melibatkan interaksi siswa secara kooperatif dalam

mempelajari suatu topik sebagai bagian integral dari proses

pembelajaran.27

Menurut pendapat Jacob yang dikutip oleh Masitoh dan Laksmi

Dewi menyatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode

intruksional dimana siswa dalam kelompok kecil bekerja sama dan

saling membantu dalam menyelesaikan tugas akademik”.28

Menurut pendapat Artzt & Newman yang dikutip oleh Trianto

menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama

sebagai suatu tim dalam menyelasaikan tugas-tugas kelompok untuk

mencapai tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok memiliki

tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.29

Pembelajaran kooperatif ini muncul dari konsep bahwa siswa akan

lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka

saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam

26

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan

Islam Depag RI, 2009), Cet. 1, h. 232. 27

Ibid. 28

Ibid. 29

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2009), Cet. 1, h. 56.

Page 33: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

23

kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang

kompleks. Jadi hakikat sosial dan pengguanaan kelompok sejawat

menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.30

Slavin mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil

penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan

kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima

kekurangan diri dan orang lai, serta dapat meningkatkan harga diri.

Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa

dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan

pengetahuan dan keterampilan.31

Slavin, Abrani, dan Chambers berpendapat bahwa belajar melalui

kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa persepektif, yaitu persepektif

motivasi, persepektif sosial, persepektif perkembangan kognitif dan

persepektif elaborasi kognitif. Persepektif motivasi artinya bahwa

penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap

anggota kelompok akan saling membantu. Dengan demikian,

keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan

kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok

untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.

Persepektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa

akan saling membantu dalan belajar karena mereka menginginkan

semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Persepektif

perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara

anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berfikir

mengolah berbagai informasi. Persepektif elaborasi kognitif artinya

30

Ibid. 31

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), Cet. 7, h. 242.

Page 34: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

24

bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan menimba

informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.32

b. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

1) Student Teams Achievement Division (STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu

tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan mengguanakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-

5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian

tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,

dan penghargaan kelompok.

Slavin menyatakan bahwa STAD siswa ditempatkan dalam tim

belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran

menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan

pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim, mereka

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah mengusai pelajaran

tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi

tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling

membantu.33

2) Investigasi Kelompok (Group Investigation)

Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran

kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan.

Model ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Dalam

perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan

dari Universitas Tel Aviv. Berbeda dengan STAD dan Jigsaw,

siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan

bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Pendekatan ini

memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada

32

Ibid., h. 244. 33

Trianto, op. cit., h. 69.

Page 35: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

25

pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini juga

memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses

kelompok yang baik.

Dalam implementasi tipe investigasi kelompok, guru membagi

kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang

heterogen. Kelompok di sini dapat dibentuk dengan

mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama

dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk

diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik

yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempresentasikan

laporannya kepada seluruh kelas.34

3) Think Pair Share (TPS)

Strategi Think Pair Share (TPS) atau berfikir berpasangan

berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk memengaruhi pola interaksi pola. Strategi Think

Pair Share (TPS) ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif

dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman

dan koleganya di Universitas Maryland.

Menurut Arends yang dikutip oleh Trianto, menyatakan bahwa

Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi

bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan

untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur

yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa

lebih banyak waktu berfikir, untuk merespons dan saling

membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian

singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi

tanda Tanya. Sekarang guru menginginkan siswa

mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan

dialami. Guru lebih memilih menggunakan Think Pair Share

untuk membandingkan Tanya jawab kelompok keseluruhan.35

34

Ibid., h. 78. 35

Ibid., h. 81.

Page 36: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

26

4) Numbered Head Together (NHT)

Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir

bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai

alternative terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Head

Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen

untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut.

5) Teams Games Tournament (TGT)

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT), atau pertandingan permainan tim dikembangkan secara asli

oleh David De Vries dan Keath Edward (1995). Pada model ini

siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain

untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

TGT dapat digunakan dalam berbagai macam pelajaran, dari

ilmu-ilmu eksak, ilmu-ilmu sosial maupun bahasa dari jenjang

pendidika dasar (SD, SMP) hingga perguruan tinggi. TGT sangat

cocok untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan

dengan tujuan satu jawaban benar. Meski demikian, TGT juga dapat

diadaptasi untuk digunakan dengan tujuan yang dirumuskan dengan

kurang tajam dengan menggunakan penilaian yang bersifat terbuka,

misalnya esai atau kinerja.36

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw ini

pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson

36

Ibid., h. 83.

Page 37: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

27

dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi

oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Teknik

ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,

mendengarkan ataupun berbicara.

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar

belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan

skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain

itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong

royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah

informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.37

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab

siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran

orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,

tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi

tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian,

siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja

sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang

sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama

lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka.

Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/ kelompok asal untuk

menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang

telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat

kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok

induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal,

dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal

37

Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, op. cit., h. 94.

Page 38: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

28

merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu

kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang

berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik

tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan

topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok

asal.38

2) Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah

ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada

rekan-rekanya.

b) Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi

dapat menambah kepercayaan kemampauan berfikir sendiri,

menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari

siswa yang lain

c) Dapat membantu anak untuk respek kepada orang lain dan

menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

d) Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih

bertanggung jawab dalam belajar.

e) Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan

interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan

keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap

sekolah.

38

Ibid. h. 95.

Page 39: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

29

f) Interaksi selama pembelajaran berlangsung dapat

meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk

berfikir.39

3) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a) Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, mereka akan

merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki

kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat

mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok.

b) Siswa yang memiliki kemampuan mebaca dan berfikir rendah

akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila

ditunjuk sebagai tenaga ahli.

c) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk

mengikuti proses pembelajaran.

d) Keberhasilan dalam upaya mengembangkan kesadaran

berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup

panjang, dan hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu

kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.40

4) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a) Pilihlah materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa

bagian. Sebuah bagian bisa sependek kalimat atau sepanjang

beberapa paragraf. (jika materinya panjang, perintahkan siswa

untuk membaca tugas mereka sebelum pelajaran).

b) Hitunglah jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah

siswa. Bagikan secara adil berbagai tugas kepada berbagai

kelompok siswa. Sebagai contoh, bayangkan sebuah kelas

yang terdiri dari 12 siswa. Dimisalkan bahwa anda bisa

membagi materi pelajaran menjadi tiga segmen atau bagian.

39

Sanjaya, op. cit., h. 250. 40

Ibid., h. 251.

Page 40: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

30

Anda mungkin selanjutnya dapat membentuk kuartet

(kelompok empat anggota), dengan memberikan segmen 1, 2,

atau 3 kepada tiga kelompok. Kemudian, perintahkan tiap

kuartet atau “kelompok belajar” untuk membaca,

mendiskusikan, dan mempelajari materi yang mereka terima.

(jika anda menghendaki, anda dapat membentuk dua pasang

“rekan belajar” terlebih dahulu kemudian menggabungkan

pasangan-pasangan itu menjadi kuartet untuk berkonsultasi

dan saling berbagi pendapat).

c) Setelah waktu belajar selesai, bentuklah kelompok-kelompok

“belajar ala jigsaw,” kelompok tersebut terdiri dari perwakilan

tiap “kelompok belajar” di kelas. Dalam contoh yang baru

saja diberikan, anggota dari tiap kuartet dapat berhitung mulai

dari 1, 2, 3, dan 4. Kemudian bentuklah kelompok belajar

jigsaw dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah empat

kelompok trio. Dalam masing-masing trio akan ada satu siswa

yang telah mempelajari segmen 1, segmen 2, dan segmen 3.

d) Perhatikan anggota kelompok “jigsaw” untuk mengajarkan

satu sama lain apa yang telah mereka pelajari.

e) Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam

rangka membahas pertanyaan yang masih tersisa guna

memastiakan pemahaman yang akurat.41

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penerapan metode

pembelajaran aktif (active learning) tipe jigsaw.

41

Melvin L. Silberman, Active Learning, (Jakarta: Nuansa, 2012), Cet. 7, h. 180-182.

Page 41: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

31

1. Penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin (2013) dengan menerapkan

metode pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw di MI Negri 1

Kamal Jakarta Barat pada pembelajaran PKN pada materi

“Pemerintahan Tingkat Pusat” mengalami peningkatan.

2. Penelitian yang dilakukan Yana Herdiana (2009) dengan menerapkan

menerapkan metode pembelajaran aktif tipe jigsaw dalam mata

pelajaran matematika mendapatkan nilai rata-rata kelas pada siklus I

baru mencapai 5, 80 (di bawah KKM), pada siklus II meningkat menjadi

7.08 atau meningkat sebesar 1,6, dan pada siklus III meningkat menjadi

7,83 atau naik sebesar 0,75 dari siklus II. Maka dapat dikatakan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe

jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Persamaan dari penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin (2013), Yana Herdiana

(2009), penelitian yang dilakukan Penulis (2014) sama-sama

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Hasil penelitian menggunakan penghitngan siklus II dikurangi siklus

II, dengan menggunakan metode penelitian tidankan kelas,

Perbedaan dari penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini adalah:

1. Penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan oleh

Jamaluddin (2013) dilakukan di kelas IV MI Negeri 1 Kamal Jakarta

Barat. penelitian yang dilakukan Yana Herdiana (2009) dilakukan di

kelas VII MTs. Al-Fajar Jakarta Selatan. Sedangkan penelitian yang

dilakukan Penulis dilakukan di kelas X SMAN 90 Jakarta, Jakarta

selatan.

2. Penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan oleh

Jamaluddin (2013) diterapkan pada mata pelajaran PKN, penelitian

yang dilakukan Yana Herdiana (2009) diterapkan pada mata

Page 42: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

32

pelajaran Matematika. Sedangkan penelitian yang dilakukan Penulis

diterapkan pada mata pelajaran PAI.

3. Penelitian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dilakukan oleh

Jamaluddin (2013) subyeknya berjumlah 35 orang siswa, penelitian

yang dilakukan Yana Herdiana (2009) subyeknya berjumlah 30 orang

siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan Penulis subyeknya

berjumlah 33 orang siswa.

4. Penelitian yang dilakukan Jamaluddin (2013) pada proses

pembelajaran diadakan pretest terlebih dahulu, penelitian yang

diadakan Yana Herdiana (2009) tidak dilakukan pretest terlebih

dahulu. Penelitian yang dilakukan Penulis diadakan pretest terlebih

dahulu.

5. Penelitian Jamaluddin dilakukan dalam 2 siklus (dari siklus I- siklus

II meningkat sebesar 64,8%), Penelitian Yana Herdiana dilakukan

dalam 3 siklus (dari siklus I- siklus II meningkat sebesar 1,6% dan

meningkat 0,75 ke siklus III). Penulis melakukan penelitian dalam 2

siklus (dari siklus I- siklus II meningkat sebesar 24,24%)

C. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang

menghimpun sejumlah nilai yang merupakan substansi sebagai medium antara

guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan. Dalam proses edukatif guru harus

harus berusaha agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Betapa pentingnya mengetahui prestasi belajar peserta didik, baik secara

perorangan maupun secara kelompok. Sebab prestasi belajar tidak hanya sebagai

indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator

kualitas institusi penididikan. Disamping itu, prestasi belajar juga bermanfaat

sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,

Page 43: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

33

sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis penempatan atau

bimbingan terhadap peserta didik.

Keaktifan siswa di kelas merupakan salah satu tujuan yang diharapkan oleh

guru kepada siswanya. Aktifnya siswa ketika proses belajar mengajar

membuktikan bahwa mereka memahami materi yang dipelajari. Dalam hal ini,

guru berusaha semaksimal mungkin untuk mengemas materi sedemikian rupa

sehingga siswanya dapat memahami materi yang akan disampaikan secara

mendalam.

Di kelas, kebanyakan guru dalam mengajar pelajaran pendidikan agama

Islam (PAI) tidak memperhatikan kemampuan berfikir siswa, metode yang

digunakan kurang bervariasi, dan akibatnya prestasi belajar siswa menjadi

rendah. Karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas itu,

dibutuhkan metode belajar yang aktif, kreatif, dan inovatif. Salah satu metode

yang akan digunakan penulis adalah metode jigsaw. Dengan metode jigsaw

semua siswa diperankan sebagai orang ahli dalam membahas materi pelajara.

Dengan metode ini, siswa dapat mengkomunikasikan kesulitan diantara mereka,

menemukan solusi bersama, meningkatkan semangat belajar, dan menjalin

persaingan yang sehat diantara mereka. Dengan diterapkan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw ini diharapakan prestasi belajar PAI siswa kelas X SMAN

90 Jakarta akan meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penejelasan-penejelasan di atas maka dapat ditarik hipotesis

tindakan bahwa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI Siswa kelas X SMAN 90

Jakarta.

Page 44: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 90 Jakarta yang terletak di Jl.

Sabar Petukangan Selatan Pasanggrahan Jakarta Selatan. Waktu penelitian di

laksanakan pada bulan November-Desember 2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) disebut dengan classroom action research. Penelitian

tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya

sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3)

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat.1

Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya,

yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada

tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian

yang dapat diterangkan.

a) Penelitian: menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu

untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT

Indeks, 2012), Cet. 5, h. 9.

Page 45: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

35

b) Tindakan: menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c) Kelas: dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama

dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud

dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu

yang sama, menerima pelajaran yang sana dari guru yang sama

pula.2

2. Rancangan Siklus Penelitian

Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a)

perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Tahapan perencanaan merupakan tahapan awal yang berupa

kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan

oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi.

Dalam penelitian ini yang dikategorikan sebagai tahapan

perencanaan sebagai berikut:

a) Menelaah materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama

tim kolaborator (guru kelas).

b) Menyusun RPP sesuai indikator dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

c) Menyiapkan sumber dan media yang dibutuhkan dalam

pembelajaran.

d) Menyiapkan instrumen, tes soal akhir siklus.

2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 9, h.

2-3.

Page 46: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

36

e) Menyiapkan lembar observasi untuk kinerja guru dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahapan pelaksanaan ini adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan yang di buat, yaitu

melaksanakan tindakan kelas. Peneliti berlaku sebagai pelaku

tindakan sedangkan guru sebagai pengamat (observer).

3. Pengamatan (Observing)

Dalam tahapan ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat

untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi dimaksud

sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasi

semua gejala indikator yang terjadi selama proses penelitian.

Peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru kelas

yang bertugas sebagai observer dan kolaborator.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan

dikumpulkan dan dianalisis peneliti dan observer, sehingga dapat

diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan

yang diharapkan atau masih perlu ada perbaikan. Tahapan ini

dilaksanakan dengan maksud perbaikan kegiatan sebelumnya yang

akan diterapkan pada penelitian berikutnya.3

Adapun siklusnya dapat digambarkan dengan gambar sebagai berikut:

3 Ibid., h. 19.

Page 47: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

37

Siklus I

Siklus II

Gambar 6.5 Contoh PTK dengan dua siklus4

4 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, op. cit., h. 44.

Perencanaan

(Planning)

Tindakan

(Acting)

Pengamatan

(Observing)

Refleksi

(Reflecting)

Perencanaan

(Planning)

Tindakan

(Acting)

Pengamatan

(Observing)

Refleksi

(Reflecting)

PERUBAHAN

Page 48: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

38

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X

MIA-3 SMAN 90 Jakarta dengan jumlah siswa 33 orang, terdiri dari 13 orang

siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan pada tahun pelajaran 2014/1015.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah bertindak sebagai

pelaku penelitian. Peneliti bekerjasama dengan guru agama Islam kelas X

sebagai kolaborator dan observer. Sebagai kolaborator yaitu bekerjasama dengan

peneliti dalam hal membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan

menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer

berperan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tentang

materi memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Perencanaan tindakan ini diawali dengan identifikasi persoalan di kelas dan

direncanakan alternatif penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dilaksanakan

dalam siklus penelitian yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan/observasi, evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah

dilakukan evaluasi dan refleksi pada siklus I maka peneliti akan melanjutkan

pada perencanaan dan tindakan siklus II jika data yang diperoleh pada siklus I

memerlukan penyempurnaan dan begitu selanjutnya, sampai hasil analisis diakhir

tindakan menunjukkan bahwa kriteria target atau tujuan penelitian yang telah

ditetapkan tercapai. Pada setiap siklus dilakukan beberapa tindakan, yang

digambarkan sebagai berikut:

1. Pra tindakan

Page 49: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

39

Peneliti melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar terlebiih

dahulu terhadap kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas X MIA-3 SMAN 90 Jakarta.

2. Tindakan rill di Kelas

a) Tahap perencanaan

Peneliti membuat acuan program pembelajaran berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, membuat instrumen berupa test, pembagian

kelompok, menyiapkan sumber belajar, menyiapkan alat peraga.

b) Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu menerapkan

tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran atau

pelaksanaan pembelajaran. Tindakan pertama yaitu pembukaan yang

dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pembagian kelompok,

membagikan materi atau tugas, membentuk kelompok ahli,

mendiskusikan materi/tugas pada kelompok ahli, menjelaskan

materi/tugas pada kelompok asal, mempersentasikan hasil kelompok,

memberikan pertanyaan atau tanggapan dan evaluasi lalu dikegiatan

penutup menyimpulkan pelajaran dan diakhir siklus diadakan berupa

posttest dan refleksi. Pada saat bersamaan kegiatan ini juga disertai

dengan kegiatan observasi.

c) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Pengamatan menggunakan wawancara,

lembar observasi siswa, lembar observasi guru, untuk mengamati

tindakan selama proses belajar mengajar dengan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Lembar observasi digunakan untuk

mengamati semua yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dapat dilakukan foto sebagai bukti otentik.

Page 50: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

40

d) Tahap Refleksi

Refleksi pada proses pembelajaran dilakukan apabila hasil yang

didapat kurang maksimal. Tahap refleksi pada penelitian ini meliputi:

1) Melakukan analisis data mengenai proses, masalah dan

hambatan yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung.

2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil analisis atau

evaluasi untuk diguanakan pada siklus berikutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Hasil penelitian yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu

dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diharapkan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam siswa kelas X SMAN 90 Jakarta mencapai nilai diatas KKM 70

sebanyak 85% siswa.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: data kualitatif dan data

kuantitatif.

1. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat atau pernyataan atau

bukan berupa angka. Dalam penelitian ini data kulaitatif yang digunakan

berupa hasil observasi guru dam aktivitas belajar PAI melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil wawancara dengan guru dan

siswa, dan hasil dokumentasi selama proses pembelajaran.

2. Data kuantitatif

Data kuantitaif adalah data yang berupa angka-angka. Dalam

penelitian ini data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dalam

pembelajaran PAI dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

Page 51: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

41

Sumber data: sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru

sebagai kolaborator.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen

antara lain:

1. Instrumen Test

Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu

ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan,

untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Jenis tes yang digunakan

dalam penelitian ini yang berbentuk tes objektif bentuk pilihan ganda

(Multiple-Choice), dengan kisi-kisi sebagai berikut:

KISI-KISI SOAL Pilihan Ganda (PG)

Nama Sekolah : SMAN 90 Jakarta

Mata Pelajaran : PAI (Pendidikan Agama Islam)

Kelas : X (Sepuluh)

Tahun Ajaran : 2014/2015

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013

Alokasi Waktu : 30 menit

Jumlah Soal : 30 butir

Kompetensi Inti : KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan

Page 52: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

42

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar : KD-3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad

sebagai sumber hukum Islam.

No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk

Soal

No.

Soal

1. 3.8 Memahami

Kedudukan Alquran,

Hadits, dan Ijtihad

sebagai sumber

hukum Islam

Sumber

Hukum

Islam: Al-

Qur’an,

Hadis dan

Ijtihad

1. Menyebutkan

pengertian

Al-Qur’an,

hadis dan

ijtihad

PG 1, 2,

3, 4,

5, 6,

7, 8,

9, 10

2. Menjelaskan

fungsi Al-

Qur’an,

Hadis dan

Ijtihad

sebagai

sumber

hukum Islam

PG 11,

12,

13,

14,

15,

16,

17,

18,

19, 20

Page 53: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

43

3. Menjelaskan

kedudukan

Al-Qur’an,

HAdis dan

Ijtihad

sebagai

sumber

hukum Islam

PG 21,

22,

23,

24,

25,

26,

27,

28,

29, 30

2. Instrumen non Tes

Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Lembar Observasi

Lembar observasi ini terdiri dari dua yaitu lembar observasi

guru dalam belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas siswa

dalam pembelajaran. Lembar observasi guru dalam belajar

mengajar digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran PAI

dengan menggunakan pembelajaran koopertaif tipe jigsaw, apakah

terlaksana dengan baik atau tidak. Lembar observasi aktifitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengatasi

pembelajaran di kelas. (Terlampir)

b) Pedoman Wawancara

Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui

gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-

masalah yang dihadapi di kelas. (Terlampir)

Page 54: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

44

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi guru dan aktivitas siswa terhadap mata pelajaran PAI dengan

mengguanakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw data diperoleh dari

lembar observasi yang diisi oleh observer dalam setiap pertemuan.

2. Tes: tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI data yang diperoleh dari

tes pada mata pelajaran PAI yang dilakukan pada setiap akhir siklus.

3. Wawancara: peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas dan siswa

pada pada tahap akhir siklus.

4. Dokumentasi: dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang

diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung yang diperoleh dari

setiap siklus.

Setelah data terkumpul, peneliti bekerja sama dengan guru kelas melakukan

analisis dan evaluasi data untuk mengambil suatu kesimpulan tentang

pemahaman pembelajaran tentang kekurangan dan kelebihan penelitian

tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan

Sebelum instrumen-instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan

data, instrumen atau alat untuk mengevaluasi harus valid agar hasil yang

diperoleh dari kegiatan evaluasi valid. Instrumen berupa pedoman observasi,

lembar observasi guru dan siswa, hasil wawancara, dan lembar catatan

langsung. Untuk memperoleh data yang objektif, sahih dan handal dalam

penelitian ini digunakan teknik triangulasi.

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang

aktifitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, dan memeriksa

catatan siswa, wawancara serta memeriksa hasil kerja siswa dalam

mengerjakan soal.

Page 55: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

45

2. Menggali data dan sumber data yang berbeda untuk memperoleh

informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi

tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa

dan mengadakan wawancara dengan guru.

3. Menganalisis kembali data-data yang telah terkumpul, baik tentang

kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu memberi

uraian mengenai hasil penelitian, menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami

bukan hanya oleh peneliti tapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil

penelitian. Data yang didapat berupa prestasi belajar siswa pada ranah kognitif,

lembar observasi kegiatan siswa pada proses pembelajaran, dan lembar

wawancara.

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan

konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan menggunakan

nilai posttest dibandingkan dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan

selisih nilai pertemuan pertama dan pertemuan kedua untuk melihat peningkatan

prestasi belajar yang memperhitungkan ketuntasan.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah penelitian ini berakhir peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah

berhasil menguji adanya peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi

pembelajaran Pendidkan Agama Islam yaitu memahami kedudukan Al-Qur’an,

Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam yang diajarkan oleh guru.

Banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa serta faktor

lain yang belum diketahui. Untuk itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut.

Page 56: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil dan Sejarah Singkat SMAN 90 Jakarta

SMAN Jakarta terletak di Jl. Sabar Petukangan Selatan Pesanggrahan

Jakarta Selatan 12270, Telp. (021) 7341866 Fax. (021) 7341889, Website :

http://www.sman90-jkt.sch.id, Email : [email protected]

SMAN 90 Jakarta berdiri sejak tahun 1986, pada tahun 2002 menjadi

SMA PLUS PENDAMPING KODYA, selanjutnya pada tahun 2004

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Prop DKI Jakarta no: 206a/2004 SMA N 90 Jakarta ditetapkan sebagai SMA

PLUS Tingkat PROVINSI. Pada tahun 2006 berdasarkan Keputusan Kepala

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Prop DKI Jakarta Nomor :

460/2006 SMAN 90 Jakarta ditetapkan sebagai SMA PLUS Standar

Nasional dan tahun 2009 mendapat nilai akreditasi A.

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

Terciptanya Peserta Didik SMAN 90 Jakarta yang berakhlaq mulia,

peduli terhadap lingkungan dan mampu berkompetisi dalam perubahan

global.

b. Misi

Adapun misi dari SMAN 90 Jakarta adalah:

1) Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual

2) Menyelenggarakan program studi dan kegiatan yang menunjang

pengembangan dan penerapan iptek yang berahlak mulia.

3) Menyediakan sarana dan menciptakan lingkungan belajar yang

bersih, rapi, sehat, sehat dan indah serta kondusif.

Page 57: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

47

4) Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik tingkat nasional

maupun internasional yang menjunjung tinggi nilai-nilai, budaya,

dan etos kerja

c. Tujuan

1) Menciptakan lembaga pendidikan yang unggul dalam prestasi dan

berbasis akhlaq mulia.

2) Meningkatkan kecerdasan peserta didik melalui kualitas

pendidikan, pembelajaran dan studi banding

3) Memberikan pelayanan prima kepada stakeholder.

4) Meningkatkan keprofesionalan guru dan karyawan

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Jumlah Guru : 67 orang. Dengan rincian sbb :

a. PNS : 56 orang

b. Honorer : 11 orang

Tingkat Pendidikan Guru/pengajar, sbb :

a. S-1 : 45 orang

b. S-2 : 20 orang

c. dalam masa pendidikan pasca-sarjana sebanyak : 2 orang

Jumlah Karyawan Tata Usaha : 26 orang. Dengan rincian , sbb :

a. PNS : 11 orang

b. Honorer : 15 orang

4. Keadaan Siswa

Jumlah Peserta Didik, sampai dengan september 2014, sbb :

a. Kls X : 323 Orang (tersebar dalam 9 ruang/kelas)

b. Kls XI : 322 Orang (tersebar dalam 9 ruang/kelas)

c. Kls XII : 360Orang (tersebar dalam 9 ruang/kelas)

Jumlah Total : 1005 Orang

Page 58: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

48

5. Struktur Organisasi SMAN 90 Jakarta

Tabel 4.1

Data Struktur Organisasi SMAN 90 Jakarta

No. Nama Jabatan

1. H Ahmad Safari, S.Pd., M.si Kepala Sekolah

2. Bittatar Rajagukguk,S.Sos Kepala Tata Usaha

3. Dra Hj Nur Ismi Ketua Komite

4. Drs H Iwan Supriyadi Ketua Tim Pengembang

5. Drs H.Marjuki Miad, MPd. Anggota Tim Pengembang

6. Drs Taufik Anggota Tim Pengembang

7. Endang Rudiana, SPd Wakil Kurikulum

8. Hj Maria Ulfah, S.Pd., MM. Wakil Kesiswaan

9. Siti Mardiyah, S.Pd.Fis Wakil Sarana Prasarana

10. Drs. Sasmitho Wakil Humas

11. Dra. Hj. Nunung Nuryanah Staf Wakil Kurikulum

12. Mawardi Asmarajani, S.Pd Staf Wakil Kurikulum

13. Suprapto, S.S Staf Wakil Kurikulum

14. Iwan Purwana, S.Pd Staf Wakil Kurikulum

15 Dra. Suminten Staf Wakil Kurikulum

16. Suryono, S Kom Staf Wakil Kurikulum

17. Sarino, S.Kom Staf Wakil Sarana Prasarana

18. Drs. Robert Lumban Gaol, Msi Staf Wakil Humas

6. Sarana dan Prasarana

a. Terdiri dari 27 Ruang/kelas yang dilengkapi LCD.

Page 59: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

49

b. 3 laboratorium IPA (fisika, biologi dan kimia, ), 1 laboratorium Bahasa,

2 laboratorium Komputer, 1 laboratorium IPS dan 1 laboratorium

Agama

c. 1 perpustakaan dilengkapi AC dan Komputer, mesjid (Kerohanian

Islam) yang dapat menampung + 600 orang.

d. Ruang kerohanian Kristen dan Katholik.

e. 1 ruang UKS

f. Kantin Sekolah, 1 koperasi

g. Ruang Studio Musik

h. 1 Mobil Sekolah

i. 1 Ruang OSIS

j. Ruang Bimbingan Konseling

k. Ruang Rapat

l. 8 Toilet Putra 8 Toilet Putri

m. 1 ruang Tata Usaha dilengkapi Pendingin udara (AC)

n. lapangan olah raga (futsal, basket, volley ball) dan area parkir.

o. Guru pengajar dilengkapi lap top dalam melakukan PBM (proses

Belajar Mengajar).

B. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Peneliti melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di kelas X MIA-3 SMAN 90 Jakarta. Pengamatan

dilaksanakan pada hari senin dan selasa, tanggal 3 dan 4 November 2014

pukul 06.45 s/d 09.45. hasil pengamatan tersebut dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

a. Guru berada di kelas ketika semua siswa sudah berada di kelas. Pada

saat pelajaran dimulai masih banyak siswa yang belum siap untuk

belajar, masih banyak siswa yang mengobrol dan belum siap

Page 60: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

50

mendengarkan guru, tetapi ada juga sebagian siswa yang sudah siap

belajar.

b. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah. Guru

menjelaskan materi pelajaran dan siswa mendengarkan.

c. Waktu pembelajaran lebih banyak dipergunakan untuk mengerjakan

soal-soal latihan di LKS. Siswa diminta mengerjakan soal di LKS

sementara guru hanya duduk santai atau keluar meninggalkan kelas.

d. Masih banyak siswa yang belum mengerti tentang materi tersebut

karena siswa malu dan tidak percaya diri yang mengakibatkan siswa

tidak semangat untuk belajar.

e. Prestasi belajar yang masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ulangan

siswa yang belum mencapai KKM 70 kurang dari 85% dari seluruh

siswa.

Tabel 4.2

Nilai Ulangan Harian Siswa kelas X MIA-3

No. Nama Siswa Nilai

Ulangan

Harian

1. Adindya Giovanni Firdhausya 70

2. Aenaya Delavera 60

3. Almadiva Raissa Putri Permana 70

4. Anggita Pinkan Anjani 80

5. Anissa Wahyu Syafitrie 80

6. Ariq Rifqi Zaini 60

7. Audree Amalia Lestari 60

8. Aura Karenina Zamri 60

9. Calista Nabila Putri Wibowo 80

Page 61: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

51

10. Chariunisabillah 80

11. Devi Aliefiyardi Aulia Widowati 80

12. Dian Maharani Putri 90

13. El Awwalun Nisa 60

14. Fani Putri Oktavia 40

15. Frandame Yudistira Arifin 60

16. Haydee Layle Safira 60

17. Ilham Ghazali Munandar 80

18. Kevin Luvian Herdianto 80

19. Kinanthi Andini 90

20. Muhammad Afif Bima Satria 80

21. Muhammad Bergy 70

22. Muhammad Diaz Aushil Prasetya 60

23. Muhammad Rayhan Adyatma 80

24. Nadhifa Ayunda 60

25. Nadhira Salsabila 40

26. Nava Revi Permana 80

27. Nur Aini 60

28. Prayoga Dwi Saputro 60

29. Sabda Yulisio Pratama 70

30. Sthevani Dhita Sudrazat 70

31. Thomas Adi Saputra 60

32. Tanisya Nabila Muthiarifa 80

33. Yunar Amanullah Fahlurrahman 60

Nilai rata-rata 2270 : 33 =

68, 79

% Pencapaian KKM 18 : 33 x 100

= 54, 55%

Page 62: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

52

Dari hasil pengamatan diatas, didapat bahwa prestasi belajar PAI siswa

masih rendah dengan rata-rata nilai 68,79 (54, 55% dari seluruh siswa)

belum mencapai KKM sekolah. Rendahnya prestasi belajar siswa ini

disebabkan karena malu bertanya, kurangnya metode mengajar yang

digunakan guru dalam pembelajaran PAI.

2. Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan pada siklus ini dimulai dengan menelaah materi

pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim kolaborator (guru

kelas). Kemudian menyusun RPP sesuai indikator dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sedangkan KD yang diajarkan pada

siklus ini adalah KD 3.8 memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan

Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Selanjutnya RPP yang yang telah

dibuat didiskusikan dengan guru kolaborator serta sehubungan dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan selanjutnya adalah

menyiapkan sumber dan media yang dibutuhkan dalam pembelajaran,

menyiapkan instrumen, tes soal akhir siklus, dan menyiapkan lembar

observasi untuk kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Pada tahap ini, peneliti ingin mengetahui peningkatan prestasi

belajar melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X

SMAN 90 Jakarta.

b. Pelaksanaan (Acting)

Siklus pertama ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu dua

kali pertemuan. Pertemuan pertama sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran diikuti dengan 33 orang siswa.

1) Pertemuan pertama (Selasa, 11 November 2014)

Pertemuan pertama belrlangsung selama 3x45 menit (3 jam

pelajaran), sesuai sesuai pada KD 3.8 materi yang dibahas adalah

memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber

Page 63: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

53

hukum Islam. Peneliti bertindak sebagai guru sedangkan wali kelas

bertindak sebagai kolaborator yang mengamati aktivitas siswa dan

kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan selanjutnya yaitu melaksanakan skenario

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw sesuai RPP.

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap

kelompok terdiri dari 11 orang. Setiap kelompok membahas satu

sub materi, yaitu:

Kelompok 1: tentang Al-Qur,an

Kelompok 2: tentang Hadis

Kelompok 3: tentang Ijtihad

Setelah guru membagi kelompok dan membagi materi kepada

setiap kelompok, maka guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk membaca sub materi tersebut yang terdapat dalam

buku paket dan LKS. Setelah semuanya siswa membaca sub materi

sesuai kelompoknya maka guru menginstruksikan siswa untuk

mendiskusikan poin-poin penting yang terdapat dari sub materi

berdasarkan kelompoknya masing-masing. Setelah mendapatkan

poin-poin penting dari sub materi yang mereka yang telah mereka

diskusikan maka mereka mencoba untuk memahami poin-poin

tersebut sesuai dengan pemahaman individu. Setelah ke tiga

kelompok mengerti dengan sub materi berdasarkan kelompoknya

masing-masing maka guru membagi 3 kelompok besar tersebut

menjadi kelompok baru dengan berhitung 1, 2, dan 3 sehingga nanti

akan terbentuk 11 kelompok yang beranggotakan tiga orang. Setiap

anggota kelompok trio mengajarkan satu sama lain tentang apa

yang mereka telah pelajari di kelompok asal.

Page 64: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

54

Guru menginstruksikan kepada seluruh kelompok trio untuk

kembali ke kelompok asal. Kemudian setiap kelompok

menyelaraskan pemahaman mereka yang di hasilkan dari kelompok

trio tadi, dan menayakan apabila ada materi yang belum dipahami

baik kepada guru atau teman kelompoknya.

Guru memberikan penjelasan dan kesimpulan berupa umpan

balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Pada pertemuan pertama ini masih banyak siswa yang belum

mengerti alur kegiatan pembelajaran dengan mengguanakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan masih banyak siswa yang

mengobrol di kelas.

2) Pertemuan kedua (Selasa, 18 November)

Pertemuan ini sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu

melaksanakan pembelajaran dengan metode jigsaw. Pada

pertemuan ke dua ini, siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Siswa sudah sedikit memahami dengan alur kegiatan

pembelajaran.

Di akhir pertemuan peneliti memberikan soal latihan siklus

pertama kepada seluruh siswa dalam bentuk pilihan ganda sebanyak

5 (lima) soal. Test ini dikerjakan secara individu tidak ada yang

mencontek. Guru bertugas untuk berkeliling mengawasi murid. Test

ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Berdasarkan analisis terhadap hasil pekerjaan siswa (hasil test

akhir siklus I), ditemukan rendahnya kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal. Rendahnya kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya:

Page 65: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

55

1. Siswa masih belum mengerti dengan alur pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

2. Waktu yang mengerjakan soal terlalu sedikit.

3. Masih ada beberapa siswa yang mengobrol ketika

pembelajaran berlangsung, sehingga mengganggu siswa

yang lain.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan

peneliti pada siklus ini berupa hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1) Lembar Observasi Guru

Dari hasil skor pada lembar observasi guru menunjukkan

bahwa jumlah rata-rata kegiatan guru pada siklus I berada pada

kategori baik dengan nilai rata-rata 71%. (terlampir)

2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Dari hasil skor pada lembar observasi siswa menunjukkan

bahwa jumlah rata-rata aktivitas siswa pada siklus I berada pada

kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 67,60%.

3) Test siklus I

Tabel 4.3

Nilai Postest Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Postest

Siklus I

1. Adindya Giovanni Firdhausya 80

2. Aenaya Delavera 80

3. Almadiva Raissa Putri Permana 80

4. Anggita Pinkan Anjani 60

Page 66: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

56

5. Anissa Wahyu Syafitrie 100

6. Ariq Rifqi Zaini 60

7. Audree Amalia Lestari 60

8. Aura Karenina Zamri 60

9. Calista Nabila Putri Wibowo 80

10. Chariunisabillah 80

11. Devi Aliefiyardi Aulia Widowati 80

12. Dian Maharani Putri 100

13. El Awwalun Nisa 100

14. Fani Putri Oktavia 40

15. Frandame Yudistira Arifin 60

16. Haydee Layle Safira 60

17. Ilham Ghazali Munandar 80

18. Kevin Luvian Herdianto 80

19. Kinanthi Andini 100

20. Muhammad Afif Bima Satria 100

21. Muhammad Bergy 100

22. Muhammad Diaz Aushil Prasetya 80

23. Muhammad Rayhan Adyatma 80

24. Nadhifa Ayunda 60

25. Nadhira Salsabila 40

26. Nava Revi Permana 80

27. Nur Aini 100

28. Prayoga Dwi Saputro 100

29. Sabda Yulisio Pratama 100

30. Sthevani Dhita Sudrazat 80

31. Thomas Adi Saputra 60

Page 67: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

57

32. Tanisya Nabila Muthiarifa 80

33. Yunar Amanullah Fahlurrahman 60

Nilai rata-rata 2560 : 33 =

77,58

% Pencapaian KKM 22 : 33 x 100

= 66,67%

4) Wawancara Guru

Hasil wawancara guru pada siklus I, guru setuju dengan

diterapkan metode kooperatif tipe jigsaw. karena dapat

menumbuhkan kerjasama antar siswa dan lebih cepat dalam

memahami materi pelajaran. (terlampir)

5) Wawancara Siswa

Hasil wawancara pada siklus I, kebanyakan siswa merasa

senang dengan diterapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

karena sebelumnya keseringan siswa belajar dengan metode

ceramah. Namun, pada siklus I ini sebagian siswa belum begitu

mengerti dengan langkah-langkah metode jigsaw, sehingga

berdampak pada pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.

(terlampir)

d. Refleksi (Reflecting)

Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran PAI pada materi

memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam dengan menggunakan pembelajaran koopertatif tipe jigsaw

diperoleh prestasi belajar siswa yang masih kurang. Masih ada beberapa

siswa yang belum mencapai nilai KKM, dengan nilai KKM yang

ditetapkan di sekolah, yaitu 70. Hal ini menunjukkan belum tercapainya

ketuntasan belajar sebesar 85%. Oleh karena itu, hasil belajar harus

Page 68: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

58

ditingkatkan lagi melalui perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan

untuk diterapkan pada siklus II.

2. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus I masih banyak terdapat kekurangan, maka untuk

memperbaikinya maka dilaksanakan penelitian ke siklus II. Siklus

dilaksanakan sama seperti siklus I yaitu dua kali pertemuan dan dihadiri 33

orang siswa kelas X MIA-3, penelitian pada siklus ini tetap menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Adapun langkah-langkah yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan menelaah

materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim kolaborator

(guru kelas). Kemudian menyusun RPP sesuai indikator dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sedangkan KD yang

diajarkan pada siklus ini adalah KD 3.8 memahami kedudukan Alquran,

Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Selanjutnya RPP yang

yang telah dibuat didiskusikan dengan guru kolaborator serta

sehubungan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan

selanjutnya adalah menyiapkan sumber dan media yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, menyiapkan instrumen, tes soal akhir siklus, dan

menyiapkan lembar observasi untuk kinerja guru dan aktivitas siswa

dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan (Acting)

Siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu dua kali

pertemuan. Tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini ditetapkan

berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tetap dilaksanakan dengan

fokus siswa yang belum mencapai KKM.

1) Pertemuan pertama (Selasa, 2 Desember 2014)

Page 69: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

59

Pertemuan pertama berlangsung selama 3x45 menit (3 jam

pelajaran), sesuai sesuai pada KD 3.8 materi yang dibahas adalah

memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam. Peneliti bertindak sebagai guru sedangkan wali kelas

bertindak sebagai kolaborator yang mengamati aktivitas siswa dan

kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan selanjutnya yaitu melaksanakan skenario

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw sesuai dengan RPP.

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap

kelompok terdiri dari 11 orang. Setiap kelompok membahas satu

sub materi, yaitu:

Kelompok 1: tentang Al-Qur,an

Kelompok 2: tentang Hadis

Kelompok 3: tentang Ijtihad

Setelah guru membagi kelompok dan membagi materi kepada

setiap kelompok, maka guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk membaca sub materi tersebut yang terdapat dalam

buku paket dan LKS. Setelah semuanya siswa membaca sub materi

sesuai kelompoknya maka guru menginstruksikan siswa untuk

mendiskusikan poin-poin penting yang terdapat dari sub materi

berdasarkan kelompoknya masing-masing. Setelah mendapatkan

poin-poin penting dari sub materi yang mereka yang telah mereka

diskusikan maka mereka mencoba untuk memahami poin-poin

tersebut sesuai dengan pemahaman individu. Dan diujicobakan di

kelompok masing-masing. Setelah ke tiga kelompok mengerti

dengan sub materi berdasarkan kelompoknya masing-masing maka

guru membagi 3 kelompok besar tersebut menjadi kelompok baru

dengan berhitung 1, 2, dan 3 sehingga nanti akan terbentuk 11

Page 70: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

60

kelompok yang beranggotakan tiga orang. Setiap anggota kelompok

trio mengajarkan satu sama lain tentang apa yang mereka telah

pelajari di kelompok asal.

Guru menginstruksikan kepada seluruh kelompok trio untuk

kembali ke kelompok asal. Kemudian setiap kelompok

menyelaraskan pemahaman mereka yang di hasilkan dari kelompok

trio tadi, dan menayakan apabila ada materi yang belum dipahami

baik kepada guru atau teman kelompoknya. Kemudian guru

memberikan penjelasan dan umpan balik terhadap proses

pembelajaran,

2) Pertemuan kedua (Selasa, 9 Desember 2014)

Pertemuan ini sama dengan pertemuan sebelumnya. Pada situsi

ini siswa sudah cukup rapih dan terlihat antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Karena seluruh siswa sudah terlatih dengan

pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, mereka terlihat begitu

memahamai dengan materi yang diajarkan yaitu memahami

kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum

Islam. Seperti biasa pada akhir siklus guru memberikan tes soal

latihan berupa pilihan ganda sebanyak 10 soal yang dikerjakan oleh

setiap siswa.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan

peneliti pada siklus ini berupa hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1) Lembar Observasi Guru

Dari hasil skor pada lembar observasi guru menunjukkan

bahwa jumlah rata-rata aktivitas guru pada siklus II berada pada

kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 87,20%. (terlampir)

Page 71: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

61

2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Dari hasil skor pada lembar observasi siswa menunjukkan

bahwa jumlah rata-rata aktivitas siswa pada siklus II berada pada

kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 82,60%. (terlampir)

3) Test siklus II

Tabel 4.4

Nilai Posttest Siklus II

No. Nama Siswa Nilai Postest

Siklus I

1. Adindya Giovanni Firdhausya 100

2. Aenaya Delavera 100

3. Almadiva Raissa Putri Permana 70

4. Anggita Pinkan Anjani 80

5. Anissa Wahyu Syafitrie 70

6. Ariq Rifqi Zaini 80

7. Audree Amalia Lestari 80

8. Aura Karenina Zamri 90

9. Calista Nabila Putri Wibowo 90

10. Chariunisabillah 100

11. Devi Aliefiyardi Aulia Widowati 80

12. Dian Maharani Putri 100

13. El Awwalun Nisa 90

14. Fani Putri Oktavia 60

15. Frandame Yudistira Arifin 80

16. Haydee Layle Safira 80

17. Ilham Ghazali Munandar 70

18. Kevin Luvian Herdianto 90

19. Kinanthi Andini 80

Page 72: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

62

20. Muhammad Afif Bima Satria 80

21. Muhammad Bergy 90

22. Muhammad Diaz Aushil Prasetya 100

23. Muhammad Rayhan Adyatma 70

24. Nadhifa Ayunda 70

25. Nadhira Salsabila 80

26. Nava Revi Permana 80

27. Nur Aini 60

28. Prayoga Dwi Saputro 60

29. Sabda Yulisio Pratama 90

30. Sthevani Dhita Sudrazat 100

31. Thomas Adi Saputra 80

32. Tanisya Nabila Muthiarifa 80

33. Yunar Amanullah Fahlurrahman 80

Nilai rata-rata 2700 : 33 =

81, 82

% Pencapaian KKM 30 : 33 x 100

= 90, 91%

4) Wawancara Guru

Hasil wawancara guru pada siklus II sama seperti siklus I,

bahwa metode jigsaw cocok diterapkan dalam palajaran PAI.

(terlampir)

5) Wawancara Siswa

Hasil wawancara siswa pada siklus II mengenai penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mendapatkan respon

yang sangat baik. Selain siswa senang dengan metodenya, siswa

juga memahami materi pelajaran yang mereka pelajari karena

Page 73: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

63

siswa sudah memahami langkah-langkah dari metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

d. Refleksi (Reflecting)

Data di atas menunjukkan bahwa tingkat prestasi belajar siswa

dalam proses pembelajaran siklus I dengan nilai postest kurang

memenuhi KKM yaitu 66,67% dan pada siklus II ini secara keseluruhan

mangalami peningkatan prestasi belajar hingga 90,91%.

Berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan siklus II ini, prestasi yang

dicapai sudah baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai

postest siswa yang melebihi KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah

70 dengan ketuntasan nilai rata-rata 90,91%. Oleh karena itu, penelitian,

dianggap cukup sampai siklus II.

C. Analisi Data

Data penelitian sebagaimana telah diuraikan di atas merupakan hasil dari

analisis data yang telah dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

a. Lembar Observasi Guru

Page 74: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

64

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan nilai hasil Observasi Guru

siklus I dan siklus II

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi guru yang

terlihat pada diagram 4.1 menunjukkan bahwa jumlah rata-rata aktivitas

siswa pada siklus I berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 71%

dengan kategori baik, sedangkan hasil presentase kegiatan guru yang

diperoleh pada siklus II sebesar 87,2% dengan kategori sangat baik. Hal

ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kegiatan guru pada siklus I

dan siklus II, setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

b. Lembar Observasi Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

siklus I siklus II

87,2%

presentase

Page 75: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

65

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan nilai rata-rata hasil Observasi

aktivitas Siswa siklus I dan siklus II

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi siswa yang terlihat

pada diagram 4.2 menunjukkan bahwa jumlah rata-rata aktivitas siswa

pada siklus I berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata

67,60%. Dari hasil observasi tersebut aktivitas siswa terlihat belum

terbiasa dengan pembelajaran menggunakan metode jigsaw, mereka

harus masih menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi kelas yang yang

telah di berikan guru. Dan pada aktivitas siklus II, siswa terlihat

semakin meningkat menjadi 82,60% dengan kategori sangat baik. Hal

ini disebabkan karena siswa telah terbiasa dengan penggunaan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan mereka semakin antusias dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran PAI. Hal ini membuktikan bahwa

pembelajaran menggunakan metode jigsaw dapat diterima di kelas oleh

siswa.

c. Hasil Tes Siswa

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Siklus I Siklus II

82,60%

Presentase

Page 76: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

66

Gambar 4.3 Diagram perbandingan Presentase Prestasi Belajar Siswa

pada Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram 4.3 memperlihatkan bahwa prestasi belajar

pada siklus I jumlah yang mendapatkan nilai posttest yaitu 66,67%.

Masih belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Namun

setelah dilakukan siklus II jumlah yang mendapatkan nilai posttest

dengan KKM meningkat sebanyak 90,91%. Hal ini menunjukkan bahwa

intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.

d. Wawancara guru

Dari hasil wawancara guru baik siklus I maupun siklus II terlihat

bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat cocok diterapkan

dalam mata pelajaran PAI, karena belajar dengan metode jigsaw siswa

menjadi ikut terlibat dalam pembelajaran bahkan menjadi pusatnya atau

student centred. Sehingga siswa akan lebih memahami materi pelajaran

yang mereka pelajari, yang akhirnya akan berdampak baik pada prestasi

belajar siswa .

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II

Pre

sen

tase

%

66,67%

Page 77: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

67

e. Wawancara siswa

Wawancara siswa dilakukan pada setiap siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Pada siklus I, siswa merasa senang dengan diterapkan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena sebelumnya keseringan

siswa belajar dengan metode ceramah. Namun, pada siklus I ini

sebagian siswa belum begitu mengerti dengan langkah-langkah metode

jigsaw, sehingga berdampak pada pemahaman mereka terhadap materi

pelajaran. Selanjutnya, pada siklus II respon siswa sangat baik terhadap

penerapan metode jigsaw. Menurut hasil wawancara, siswa senang

dengan pembelajaran menggunakan metode jigsaw, selain senang siswa

juga memahami dengan materi pelajaran yang mereka pelajari yaitu

tentang sumber-sumber hukum Islam Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

D. Pembahasan

Pada pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari

Selasa, 11 November - Selasa, 9 Desember 2014. Dari kedua siklus yang telah

dilaksanakan terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hal tersebut diperkuat

dengan peningkatan aktivitas siswa dari seklus ke siklus. Tes diberikan kepada

siswa sebanyak dua kali yaitu postest pada siklus pertama dan postest pada

siklus kedua, test terdiri dari 10 soal pada siklus I dan 5 soal pada siklus II

dalam bentuk pilihan ganda yang masing-masing diberikan pada masing-

masing siswa setiap akhir siklus.

Pada awal siklus I belum ada peningkatan prestasi belajar karena beberapa

faktor. Diantaranya adalah siswa belum terbiasa dengan mengguanakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, suasana masih belum begitu bisa tekendali

di saat siswa akan memulai pembelajaran dengan metode jigsaw. Siswa belum

begitu mengerti dengan alur pembelajaran dengan menggunakan metode

jigsaw.

Page 78: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

68

Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II

ternyata ada peningkatan prestasi belajar siswa yang nilai rata-ratanya

meningkat yaitu dari 66,67% menjadi 90,91% ini berarti kebanyakan siswa

telah mencapai hasil intervensi tindakan yang diharapkan, maka penelitian

dianggap berhasil.

Hasil penelitian penulis sejalan dengan hasil penelitian yang sudah

dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaiatan dengan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Serta menunjukkan bahwa pembelajaran

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMAN 90 Jakarta.

Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan adalah apabila prestasi belajar

siswa mencapai 70 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 85% siswa.

Pada penelitian ini prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, baik pada siklus I maupun siklus II mengalami

peningkatan. Namun pada siklus I KKM belum mencapai 85% dari seluruh

siswa. Pada siklus I nilai rata-rata postest yaitu 77,58 (66,67% dari jumlah

seluruh siswa), sedangkan pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata 81,82

(90,91% dari jumlah seluruh siswa).

Meningkatnya prestasi belajar siswa tersebut tidak terlepas dari

keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal

ini terlihat dari hasil observasi guru pada siklus I dan II. Pada siklus I dengan

nilai rata-rata 71% sedangkan pada siklus II 87, 20%.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berdampak pada peningkatan

mutu, proses dan prestasi belajar siswa. Tingkat keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran pada siklus I dengan nilai rata-rata 67,60% dengan kategori

cukup baik. Sedangkan tingkat keaktifan siswa pada siklus II dengan rata-rata

nilai 82,60% dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 79: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran PAI

secara berkelanjutan yang dilaksanakan dalam dua siklus terbukti dapat

meningkatkan prestasi belajar PAI siswa. Hal ini terbukti dari rata-rata

pencapaian prestasi belajar PAI siswa pada materi sumber-sumber hukum Islam:

Al-Qur’an, Hadis dan Ijtihad. Pada siklus I pencapaian nilai rata-rata prestasi

belajar siswa yaitu 77,58 dan siklus II meningkat menjadi 81,82 dengan

persentase nilai KKM pada siklus I yaitu 66,67% dan pada siklus II meningkat

menjadi 90,91%. Peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebesar

24,24%. Jadi, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi

belajar PAI siswa kelas X SMAN 90 Jakarta.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Guru

Bagi para guru bidang studi PAI khusunya, dan guru-guru bidang

studi lain pada umumnya dapat menjadi bahan acuan di dalam proses

pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa

melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Bagi Sekolah

Page 80: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

70

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara

efektif, sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan.

3. Bagi siswa

Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa

diharapkan dapat lebih termotivasi dalam memahami materi pelajaran.

4. Bagi peneliti

Jika banyak kesalahan dalam penelitian ini, bagi peneliti

selanjutnya yang ingin mengembangkan lebih lanjut strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw agar bisa lebih memperbaikinya dari

penelitian ini.

Page 81: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka

Setia, 1997.

Ahmad Syar’i, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011.

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Ciputat Press,

2005.

Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011.

Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad, Pembelajaran Mikro, Bandung: UPI PRESS,

2006.

David W. Johnson, dkk. Colaborative Learning, Bandung: Nusamedia, 2010.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 1998.

http://dumpuena.blogspot.com/2012/01/tujuan-pendidikan-agama-islam-di-sma.html

http://kuliahgratis.net/tujuan-pendidikan-agama-islam-pai/

http://mudztova.blogspot.com/2011/04/makalah-pengertian-dasar-fungsi-ruang.html

Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 1996.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam Depag RI, 2009.

Melvin L. Silberman, Active Learning, Jakarta: Nuansa, 2012.

Page 82: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Muhaimin, Pradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda karya, 1995.

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:

Modern English Press, 2002.

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011.

Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran,

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010.

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatife-Progresif, Jakarta: Prenada Media

Group, 2013.

Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik

Menurut UU Guru dan Dosen, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media

Group, 2009.

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: PT Indeks, 2012.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2006.

Page 83: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 90 Jakarta

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : X MIA/1

A. Materi Pokok

Sumber Hukum Islam: Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad

B. Alokasi Waktu

6x45 Menit (2x pertemuan)

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode jigsaw diharapkan siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

2. Menjelaskan kedudukan Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam.

3. Menjelaskan fungsi Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber hukum

Islam.

D. Kompetensi Inti

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

E. Kompetensi Dasar

3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum

Islam.

Page 84: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

F. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan pengertian Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

2. Menjelaskan fungsi Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

3. Menjelaskan kedudukan Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam.

G. Materi Pembelajaran

Terlampir

H. Metode Pembelajaran

Jigsaw

I. Media Pembelajaran

Alat tulis, Buku Paket dan LKS

J. Sumber Belajar

Buku paket dan LKS (Lembar Kerja Siawa) siswa kelas X SMA/MA

K. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam kepada siswa kemudian siswa

menjawab salam tersebut.

b. Guru memimpin do’a sebelum belajar.

c. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, dan

posisi tempat duduk.

d. Guru membangkitkan semangat siswa untuk belajar

dengan memberikan cerita motivasi atau dengan

memberikan ice breaking.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan

materi dan uraian kegiatan yang akan dilakukan.

2x20

menit

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang

setiap kelompok terdiri dari 11 orang. Setiap kelompok

2x95

menit

Page 85: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

membahas satu sub materi, yaitu:

Kelompok 1: tentang Al-Qur,an

Kelompok 2: tentang Hadis

Kelompok 3: tentang Ijtihad

Setelah guru membagi kelompok dan membagi materi

kepada setiap kelompok, maka guru menginstruksikan

kepada setiap kelompok untuk membaca sub materi

tersebut yang terdapat dalam buku paket dan LKS.

b. Menanya

Setelah semuanya siswa membaca sub materi sesuai

kelompoknya maka guru menginstruksikan siswa untuk

mendiskusikan poin-poin penting yang terdapat dari sub

materi berdasarkan kelompoknya masing-masing.

c. Mencoba

Setelah mendapatkan poin-poin penting dari sub materi

yang mereka yang telah mereka diskusikan maka mereka

mencoba untuk memahami poin-poin tersebut sesuai

dengan pemahaman individu.

d. Menalar

Setelah ke tiga kelompok mengerti dengan sub materi

berdasarkan kelompoknya masing-masing maka guru

membagi 3 kelompok besar tersebut menjadi kelompok

baru dengan berhitung 1, 2, dan 3 sehingga nanti akan

terbentuk 11 kelompok yang beranggotakan tiga orang.

Setiap anggota kelompok trio mengajarkan satu sama lain

tentang apa yang mereka telah pelajari di kelompok asal.

e. Menyajikan

Guru menginstruksikan kepada seluruh kelompok trio

untuk kembali ke kelompok asal. Kemudian setiap

kelompok menyelaraskan pemahaman mereka yang di

hasilkan dari kelompok trio tadi, dan menayakan apabila

ada materi yang belum dipahami baik kepada guru atau

teman kelompoknya.

3. Penutup

a. Guru memberikan kesimpulan berupa umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran.

2x20

menit

Page 86: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

b. Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk

melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran.

c. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a

bersama siswa.

d. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam

tersebut.

L. Pengamatan Proses Belajar PAI Siswa

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5

1. Tempat duduk masing-masing

Siswa

2. Kesiapan menerima Pembelajaran

3. Mendengarkan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

4. Mengikuti proses pembelajaran

5. Keterlibatan dalam kegiatan belajar

6. Interaksi antar guru, siswa dan

materi pelajaran

7. Mengemukakan pendapat ketika

diberikan kesempatan

8. Kerja sama tim

Skor rata-rata (%)

(Jumlah nilai keseluruhan : 8) x 20

Keterangan: Skor:

A = Sangat Baik A = 80-90

B = Baik B = 70-80

Page 87: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

C = Cukup Baik C = 60-70

D = Buruk D = 50-60

M. Soal latihan PG (Pilihan Ganda)

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling

benar!

1. Pengertian al-Qur’an menurut bahasa قرأ yang bermakna…

a. Baca d. Tulisan

b. Tulis e. Membaca

c. Bacalah

2. Al-Qur’an merupakan pembeda antara yang benar dan yang salah, yang baik

dan yang buruk. Sehubungan dengan itu Al-Quran dinamkan...

a. Al-Furqan d. Asy-Syifa

b. Az-Zikru e. An-Nur

c. At-Tanzil

3. Yang menempati posisi pertama dan utama sebagai sumber hukum Islam

adalah…

a. Hadis d. Ijma

b. Ijtihad e. Qiyas

c. Al-Qur’an

4. Salah satu Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an adalah sebagai bayan at-tasyri

yang artinya...

a. Menghapus suatu hukum yang telah diciptakan Al-Qur’an

b. Mempertegas hukum-hukum yang disebut Al-Quran

c. Menjelaskan ayat-ayat AlQur’an yang masih umum

Page 88: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

d. Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-

Qur’an

e. Memberikan koreksi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan

hukum

5. Yang termasuk fungsi Ijtihad, adalah…

a. Menetapkan hukum sesuatu,yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara

pasti di dalam Al-Qur’an dan Ijtihad

b. Menjelaskan ayat-ayat AlQur’an yang masih umum

c. Menetapkan hukum sesuatu,yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara

pasti di dalam Ijtihad dan Hadis

d. Menetapkan hukum sesuatu,yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara

pasti di dalam Al-Qur’an dan Hadis

e. Menjelaskan ayat-ayat AlQur’an yang masih umum

N. Kunci Jawaban

1. E

2. A

3. C

4. C

5. D

Jakarta, 9 November 2014

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah Pendidkan Agama Islam

H. Ahmad Safari, S.Pd., M.Si.

NIP: 196406131988111002

Dewi Puspasari

Page 89: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran
Page 90: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 90 Jakarta

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : X MIA/1

A. Materi Pokok

Sumber Hukum Islam: Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad

B. Alokasi Waktu

6x45 Menit (2x pertemuan)

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode jigsaw diharapkan siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

2. Menjelaskan kedudukan Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam.

3. Menjelaskan fungsi Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber hukum

Islam.

D. Kompetensi Inti

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

E. Kompetensi Dasar

3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum

Islam.

Page 91: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

F. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan pengertian Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

2. Menjelaskan fungsi Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad.

3. Menjelaskan kedudukan Al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam.

G. Materi Pembelajaran

Terlampir

H. Metode Pembelajaran

Jigsaw

I. Media Pembelajaran

Alat tulis, Buku Paket dan LKS

J. Sumber Belajar

Buku paket dan LKS (Lembar Kerja Siawa) siswa kelas X SMA/MA

K. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam kepada siswa kemudian siswa

menjawab salam tersebut.

b. Guru memimpin do’a sebelum belajar.

c. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, dan

posisi tempat duduk.

d. Guru membangkitkan semangat siswa untuk belajar

dengan memberikan cerita motivasi atau dengan

memberikan ice breaking.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan

materi dan uraian kegiatan yang akan dilakukan.

2x20

menit

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang

setiap kelompok terdiri dari 11 orang. Setiap kelompok

membahas satu sub materi, yaitu:

Kelompok 1: tentang Al-Qur,an

2x90

menit

Page 92: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

Kelompok 2: tentang Hadis

Kelompok 3: tentang Ijtihad

Setelah guru membagi kelompok dan membagi materi

kepada setiap kelompok, maka guru menginstruksikan

kepada setiap kelompok untuk membaca sub materi

tersebut yang terdapat dalam buku paket dan LKS.

b. Menanya

Setelah semuanya siswa membaca sub materi sesuai

kelompoknya maka guru menginstruksikan siswa untuk

mendiskusikan poin-poin penting yang terdapat dari sub

materi berdasarkan kelompoknya masing-masing.

c. Mencoba

Setelah mendapatkan poin-poin penting dari sub materi

yang mereka yang telah mereka diskusikan maka mereka

mencoba untuk memahami poin-poin tersebut sesuai

dengan pemahaman individu. Dan diujicobakan di

kelompok masing-masing.

d. Menalar

Setelah ke tiga kelompok mengerti dengan sub materi

berdasarkan kelompoknya masing-masing maka guru

membagi 3 kelompok besar tersebut menjadi kelompok

baru dengan berhitung 1, 2, dan 3 sehingga nanti akan

terbentuk 11 kelompok yang beranggotakan tiga orang.

Setiap anggota kelompok trio mengajarkan satu sama lain

tentang apa yang mereka telah pelajari di kelompok asal.

e. Menyajikan

Guru menginstruksikan kepada seluruh kelompok trio

untuk kembali ke kelompok asal. Kemudian setiap

kelompok menyelaraskan pemahaman mereka yang di

hasilkan dari kelompok trio tadi, dan menayakan apabila

ada materi yang belum dipahami baik kepada guru atau

teman kelompoknya.

3. Penutup

a. Guru memberikan kesimpulan berupa umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran.

b. Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk

2x25

menit

Page 93: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran.

c. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a

bersama siswa.

d. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam

tersebut.

L. Pengamatan Proses Belajar PAI Siswa

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5

1. Tempat duduk masing-masing

Siswa

2. Kesiapan menerima Pembelajaran

3. Mendengarkan penjelasan tentang

kompetensi yang hendak dicapai

4. Mengikuti proses pembelajaran

5. Keterlibatan dalam kegiatan belajar

6. Interaksi antar guru, siswa dan

materi pelajaran

7. Mengemukakan pendapat ketika

diberikan kesempatan

8. Kerja sama tim

Skor rata-rata (%)

(Jumlah nilai keseluruhan : 8) x 20

Keterangan: Skor:

A = Sangat Baik A = 80-90

B = Baik B = 70-80

C = Cukup Baik C = 60-70

Page 94: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

D = Buruk D = 50-60

M. Soal latihan PG (Pilihan Ganda)

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling

benar!

1. Al-Qur’an diawali dengan surah al-fatihah dan diakhiri dengan surah…

a. Al-Baqarah d. Al-A’laq

b. An-Nas e. Al-Falaq

c. Al-Maidah

2. Al-Qur’an berfungsi sebagai Hudan yang artinya…

a. Hisan d. Penyempurna

b. Petunjuk e. Ketetapan

c. Penerang

3. Yang termasuk fungsi ijtihad adalah adalah…

a. Menetapkan hukum sesuatu, yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara

pasti di dalam al-Qur’an dan ijtihad

b. Menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an yang masih umum

c. Menetapkan hukum sesuatu yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara

pasti di dalam ijtihad dan hadis

d. Menetapkan hukum sesuatu yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara

pasti di dalam al-Qur’an dan hadis

e. Menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an yang masih umum

4. Menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam al-Qur’an adalah pengertian

dari…

a. Bayan Tasyri’ d. Bayan Takbir

b. Bayan Tafsir e. Bayan Takhir

Page 95: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

c. Bayan Taqrir

5. Menetapkan hokum sesuatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar

nashnya dengan cara membandingkan dengan suatu kejadian yang telah

ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat/sifat

diantara kejadian atau peristiwa itu, merupakan pengertian dari..

a. Ijma’

b. Urf

c. Qiyas

d. Maslahah Mursalah

e. Takamul

6. Berikut ini adalah bentuk-bentuk ijtihad, kecuali…

a. Ijma’ d. Qiyas

b. Urf e. Takamul

c. Maslahah Mursalah

7. Kesepakatan mujtahid tentang hokum syara’dari suatu peristiwa setelah Rasul

wafat, adalah pengertian dari…

a. Ijma’ d. Qiyas

b. Urf e. Takamul

c. Maslahah Mursalah

8. Mu’jizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar adalah…

a. Isra’ Mi’raj d. Keluar air dari celah-celah jari Nabi

b. Fathu Makkah e. Membelah bulan

c. Al-Qur’an

9. Hadis yang benar, sehat, tidak cacat, selamat dari aib adalah…

Page 96: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

a. Sahih d. Mu’allaf

b. Hasan e. Mu’allaq

c. Daif

10. Hadis yang berdasarkan persetujuan Rasulullah adalah…

a. Taqririyah d. Karomah

b. Fi’liyah e. Naqli

c. Qauliayah

N. Kunci Jawaban

1. D

2. B

3. D

4. C

5. C

6. E

7. A

8. A

9. A

10. A

Jakarta, 23 November 2014

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah Pendidkan Agama Islam

H. Ahmad Safari, S.Pd., M.Si.

NIP: 196406131988111002

Dewi Puspasari

Page 97: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 3

Pedoman Wawancara Guru

Pewawancara :

Responden :

Hari/Tanggal :

Waktu :

1. Apakah setiap pembelajaran PAI siswa selalu memperhatikan penjelasan

Ibu?

Jawab:

2. Apakah siswa aktif bertanya terhadap materi pelajaran yang disampaikan

Ibu?

Jawab:

3. Metode pembalajaran apa yang sering guru PAI gunakan di kelas?

Jawab:

4. Apa saja hambatan-hambatan yang Ibu temui dalam mengajar pelajaran PAI?

Jawab:

5. Bagaimana pendapat Ibu dengan pembelajaran dengan menggunakan metode

jigsaw pada siklus I ini?

Jawab:

6. Menurut pendapat Ibu apakah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cocok

digunakan pada mata pelajaran PAI?

Jawab:

Page 98: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 4

PedomanWawancara Siswa

Pewawancara :

Responden :

Hari/Tanggal :

Waktu :

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab:

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab:

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab:

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab:

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab:

Page 99: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 5

Hasil Wawancara Guru Siklus I

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : Dra. Ipah Nurlatifah

Hari/Tanggal : Selasa, 18 November 2014

Waktu : 12.30

1. Apakah setiap pembelajaran PAI siswa selalu memperhatikan penjelasan

Ibu?

Jawab: ya, sebagian ada yang focus memperhatikan dan sebagian lagi

ngobrol

2. Apakah siswa aktif bertanya terhadap materi pelajaran yang disampaikan

Ibu?

Jawab: yang berani mereka bertanya, tapi hanya satu dua orang saja.

3. Metode pembalajaran apa yang sering guru PAI gunakan di kelas?

Jawab: ceramah, diskusi kelompok

4. Apa saja hambatan-hambatan yang Ibu temui dalam mengajar pelajaran PAI?

Jawab: banyak siswa yang tidak memperhatikan, yang membuat gaduh

dikelas. Sehingga berdampak pada pemahaman materi yang telah

disampaikan.

Page 100: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

5. Bagaimana pendapat Ibu dengan pembelajaran dengan menggunakan metode

jigsaw pada siklus I ini?

Jawab: cukup baik, tapi kelihatannya siswa masih bingung dengan langkah-

langkah metode jigsawnya.

6. Menurut pendapat Ibu apakah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cocok

digunakan pada mata pelajaran PAI?

Jawab: cocok, karena bisa membangkitkan semangat siswa dalam belajar.

Page 101: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 6

Hasil Wawancara Guru Siklus II

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : Dra. Ipah Nurlatifah

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember 2014

Waktu : 12.30

1. Apakah setiap pembelajaran PAI siswa selalu memperhatikan penjelasan Ibu

Jawab: ya, sebagian ada yang fokus memperhatikan dan sebagian lagi

ngobrol

2. Apakah siswa aktif bertanya terhadap materi pelajaran yang disampaikan

Ibu? Yang berani mereka bertanya, tapi hanya satu dua orang saja

Jawab: kurang

3. Metode pembalajaran apa yang sering guru PAI gunakan di kelas?

Jawab: ceramah, diskusi kelompok

4. Apa saja hambatan-hambatan yang Ibu temui dalam mengajar pelajaran PAI?

Jawab: banyak siswa yang tidak memperhatikan, yang membuat gaduh

dikelas. Sehingga berdampak pada pemahaman materi yang telah

disampaikan.

5. Bagaimana pendapat Ibu dengan pembelajaran dengan menggunakan metode

jigsaw pada siklus I ini?

Page 102: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Jawab: lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar pada siklus I.

6. Menurut pendapat Ibu apakah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cocok

digunakan pada mata pelajaran PAI?

Jawab: cocok, karena bisa membangkitkan semangat siswa dalam belajar.

Page 103: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 6

Hasil Wawancara Guru Siklus II

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : Dra. Ipah Nurlatifah

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember 2014

Waktu : 12.30

1. Apakah setiap pembelajaran PAI siswa selalu memperhatikan penjelasan Ibu

Jawab: ya, sebagian ada yang fokus memperhatikan dan sebagian lagi

ngobrol

2. Apakah siswa aktif bertanya terhadap materi pelajaran yang disampaikan

Ibu? Yang berani mereka bertanya, tapi hanya satu dua orang saja

Jawab: kurang

3. Metode pembalajaran apa yang sering guru PAI gunakan di kelas?

Jawab: ceramah, diskusi kelompok

4. Apa saja hambatan-hambatan yang Ibu temui dalam mengajar pelajaran PAI?

Jawab: banyak siswa yang tidak memperhatikan, yang membuat gaduh

dikelas. Sehingga berdampak pada pemahaman materi yang telah

disampaikan.

5. Bagaimana pendapat Ibu dengan pembelajaran dengan menggunakan metode

jigsaw pada siklus I ini?

Page 104: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Jawab: lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar pada siklus I.

6. Menurut pendapat Ibu apakah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cocok

digunakan pada mata pelajaran PAI?

Jawab: cocok, karena bisa membangkitkan semangat siswa dalam belajar.

Page 105: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 7

Hasil Wawancara Siswa Siklus I

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : 1

Hari/Tanggal : Selasa, 18 November 2014

Waktu : 09.45

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: cukup senang

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab: kurang

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab: langkah metode jigsawnya agak ribet, jadi pusing, tapi secara

keseluruhan mengerti

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: ya sedikit

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab: jarang, paling ceramah

Page 106: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Hasil Wawancara Siswa Siklus I

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : 2

Hari/Tanggal : Selasa, 18 November 2014

Waktu : 09. 50

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: cukup senang

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab: cocok

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab: tidak, tapi tahapan-tahapan pembelajarannya kurang begitu faham

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: iya,

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab: jarang, paling ceramah, ngisi LKS

Page 107: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 8

Hasil Wawancara Siswa Siklus II

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : 1

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember 2014

Waktu : 09.45

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: senang

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab: sangat cocok

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab: tidak

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: 90% faham

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab: paling ceramah, diskusi biasa, ngisi LKS

Page 108: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Hasil Wawancara Siswa Siklus II

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : 2

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember 2014

Waktu : 09.45

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: senang

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab: cocok

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab: di siklus I iya, tapi sekarang langkah-langkahnya mengerti jadi gak

kaget lagi, sudah terbiasa.

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: iya

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab: jarang sekali

Page 109: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 8

Hasil Wawancara Siswa Siklus II

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : 1

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember 2014

Waktu : 09.45

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: senang

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab: sangat cocok

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab: tidak

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: 90% faham

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab: paling ceramah, diskusi biasa, ngisi LKS

Page 110: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Hasil Wawancara Siswa Siklus II

Pewawancara : Dewi Puspasari

Responden : 2

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember 2014

Waktu : 09.45

1. Bagaimana pendapatmu menegenai pembelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: senang

2. Apakah cara belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw cocok untuk pelajaran PAI?

Jawab: cocok

3. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?

Jawab: di siklus I iya, tapi sekarang langkah-langkahnya mengerti jadi gak

kaget lagi, sudah terbiasa.

4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?

Jawab: iya

5. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan dan kerjasama seperti ini?

Jawab: jarang sekali

Page 111: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 9

Hasil Observasi Guru Siklus I

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 5

1. Menyiapkan ruang, alat dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

3. Melakukukan kegiatan apersepsi

4. Menyampaikan indikator pencapaian

kompetensi

5. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

6. Menguasai kelas

7. Merespon positif partisipasi aktif siswa

8. Membantu siswa dalam membentuk sikap

cermat dan kritis

9. Melakaukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

10. Mengguankan bahasa lisan yang sesuai dan

benar

11. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa

Skor rata-rata (%)

(Jumlah nilai keseluruhan : 11) x 20

Keterangan:

5 = Sangat baik

4 = Baik

Page 112: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Observer

Dra. Ipah Nurlatifah

NIP: 195812021983032004

Page 113: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 10

Hasil Observasi Guru Siklus II

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 5

1. Menyiapkan ruang, alat dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

3. Melakukukan kegiatan apersepsi

4. Menyampaikan indikator pencapaian

kompetensi

5. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

6. Menguasai kelas

7. Merespon positif partisipasi aktif siswa

8. Membantu siswa dalam membentuk sikap

cermat dan kritis

9. Melakaukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

10. Mengguankan bahasa lisan yang sesuai dan

benar

11. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa

Skor rata-rata (%)

(Jumlah nilai keseluruhan : 11) x 20

Keterangan:

5 = Sangat baik

4 = Baik

Page 114: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Observer

Dra. Ipah Nurlatifah

NIP: 195812021983032004

Page 115: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5

1. Tempat duduk masing-masing Siswa

2. Kesiapan menerima Pembelajaran

3. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi

yang hendak dicapai

4. Mengikuti proses pembelajaran

5. Keterlibatan dalam kegiatan belajar

6. Interaksi antar guru, siswa dan materi pelajaran

7. Mengemukakan pendapat ketika diberikan

kesempatan

8. Kerja sama tim

Skor rata-rata (%)

(Jumlah nilai keseluruhan : 8) x 20

Keterangan:

5 = Sangat baik 2 = Kurang

4 = Baik 1 = Sangat Kurang

3 = Cukup

Observer

Dra. Ipah Nurlatifah

Page 116: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5

1. Tempat duduk masing-masing Siswa

2. Kesiapan menerima Pembelajaran

3. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi

yang hendak dicapai

4. Mengikuti proses pembelajaran

5. Keterlibatan dalam kegiatan belajar

6. Interaksi antar guru, siswa dan materi pelajaran

7. Mengemukakan pendapat ketika diberikan

kesempatan

8. Kerja sama tim

Skor rata-rata (%)

(Jumlah nilai keseluruhan : 8) x 20

Keterangan:

5 = Sangat baik 2 = Kurang

4 = Baik 1 = Sangat Kurang

3 = Cukup

Observer

Dra. Ipah Nurlatifah

Page 117: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran

Lampiran 13

Lampiran Dokumentasi Selama Penelitian

Page 118: Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28375/3/DEWI... · Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran