6
SLIDE 2: PENDAHULUAN DALAM ARTIKEL INI GRAHAM DAN HARVEY (2001) MELAKUKAN SURVEI KOMPREHENSIF PRAKTEK KEUANGAN PERUSAHAAN BESAR DENGAN HARAPAN HASIL PENELITIAN INI DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN TEORI BARU. PENELITIAN JOHN LINTNER (1956) TENTANG KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN YANG MASIH DIPAKAI SAMPAI SEKARANG. RUANG LINGKUP ARTIKEL INI: PENGANGGARAN MODAL, BIAYA MODAL, DAN STRUKTUR MODAL. PERTAMA: MENYELIDIKI APAKAH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENGANGGAP FLEKSIBILITAS KEUANGAN MENJADI PRIORITAS STRUKTUR MODAL JUGA CENDERUNG MENGHARGAI PILIHAN NYATA DALAM KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL. KAMI MENJELAJAHI SETIAP KATEGORI SECARA MENDALAM, MEMINTA LEBIH DARI 100 JUMLAH PERTANYAAN. KEDUA: SAMPEL INI SEKITAR 4.440 PERUSAHAAN. DENGAN TOTAL, 392 KEPALA KEUANGAN YANG MENANGGAPI SURVEI INI, UNTUK TINGKAT TANGGAPAN 9 %. DIMANA SURVEI TERBESAR YANG KITA TAHU ADALAH MOORE DAN REICHERT (1983) YANG MEMPELAJARI 298 PERUSAHAAN BESAR. KAMI MENYELIDIKI KEMUNGKINAN BIAS NONRESPONSE DAN MENYIMPULKAN BAHWA SAMPEL KAMI ADALAH WAKIL DARI POPULASI. SAMPEL BESAR MEMILIKI KEUNGGULAN YAITU KEKUATAN STATISTIKNYA DAN VARIASI CROSS SECTIONAL. KETIGA: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DENGAN MENGUJI HUBUNGAN ANTARA EKSEKUTIF DAN UKURAN PERUSAHAAN, RASIO P/E, LEVERAGE, PERINGKAT KREDIT, KEBIJAKAN DIVIDEN, INDUSTRI, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, USIA CEO, KEPEMILIKAN CEO, DAN PENDIDIKAN CEO. SLIDE 3: METODE BERDASARKAN PEMERIKSAAN YANG SEKSAMA TERHADAP LITERATUR YANG ADA, ARTIKEL INI MENGEMBANGKAN SURVEI RANCANGAN YANG DIEDARKAN KEPADA SEKELOMPOK AKADEMISI TERKEMUKA DENGAN MASUKKAN SARAN MEREKA DAN MEREVISI SURVEI. KEMUDIAN MEMINTA NASIHAT DARI PARA AHLI RISET PEMASARAN PADA DESAIN SURVEI DAN HASIL, MEMBUAT PERUBAHAN FORMAT PERTANYAAN DAN SURVEI KESELURUHAN DESAIN DENGAN TUJUAN MEMINIMALKAN BIAS YANG DISEBABKAN OLEH KUESIONER DAN MEMAKSIMALKAN TINGKAT RESPON. SURVEI INI KERJA SAMA DENGAN FEI (INSTITUT EKSEKUTIF KEUANGAN) YANG MEMILIKI SEKITAR 14.000 ANGGOTA YANG MEMEGANG POSISI PENGAMBILAN KEBIJAKAN SEBAGAI CFO,

Penjelasan Slide mk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen keuangan

Citation preview

SLIDE 2: PENDAHULUAN

DALAM ARTIKEL INI GRAHAM DAN HARVEY (2001) MELAKUKAN SURVEI KOMPREHENSIF PRAKTEK KEUANGAN PERUSAHAAN BESAR DENGAN HARAPAN HASIL PENELITIAN INI DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN TEORI BARU.

PENELITIAN JOHN LINTNER (1956) TENTANG KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN YANG MASIH DIPAKAI SAMPAI SEKARANG.

RUANG LINGKUP ARTIKEL INI: PENGANGGARAN MODAL, BIAYA MODAL, DAN STRUKTUR MODAL.

PERTAMA: MENYELIDIKI APAKAH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENGANGGAP FLEKSIBILITAS KEUANGAN MENJADI PRIORITAS STRUKTUR MODAL JUGA CENDERUNG MENGHARGAI PILIHAN NYATA DALAM KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL. KAMI MENJELAJAHI SETIAP KATEGORI SECARA MENDALAM, MEMINTA LEBIH DARI 100 JUMLAH PERTANYAAN.

KEDUA: SAMPEL INI SEKITAR 4.440 PERUSAHAAN. DENGAN TOTAL, 392 KEPALA KEUANGAN YANG MENANGGAPI SURVEI INI, UNTUK TINGKAT TANGGAPAN 9 %. DIMANA SURVEI TERBESAR YANG KITA TAHU ADALAH MOORE DAN REICHERT (1983) YANG MEMPELAJARI 298 PERUSAHAAN BESAR. KAMI MENYELIDIKI KEMUNGKINAN BIAS NONRESPONSE DAN MENYIMPULKAN BAHWA SAMPEL KAMI ADALAH WAKIL DARI POPULASI. SAMPEL BESAR MEMILIKI KEUNGGULAN YAITU KEKUATAN STATISTIKNYA DAN VARIASI CROSS SECTIONAL.

KETIGA: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DENGAN MENGUJI HUBUNGAN ANTARA EKSEKUTIF DAN UKURAN PERUSAHAAN, RASIO P/E, LEVERAGE, PERINGKAT KREDIT, KEBIJAKAN DIVIDEN, INDUSTRI, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, USIA CEO, KEPEMILIKAN CEO, DAN PENDIDIKAN CEO.

SLIDE 3: METODE

BERDASARKAN PEMERIKSAAN YANG SEKSAMA TERHADAP LITERATUR YANG ADA, ARTIKEL INI MENGEMBANGKAN SURVEI RANCANGAN YANG DIEDARKAN KEPADA SEKELOMPOK AKADEMISI TERKEMUKA DENGAN MASUKKAN SARAN MEREKA DAN MEREVISI SURVEI. KEMUDIAN MEMINTA NASIHAT DARI PARA AHLI RISET PEMASARAN PADA DESAIN SURVEI DAN HASIL, MEMBUAT PERUBAHAN FORMAT PERTANYAAN DAN SURVEI KESELURUHAN DESAIN DENGAN TUJUAN MEMINIMALKAN BIAS YANG DISEBABKAN OLEH KUESIONER DAN MEMAKSIMALKAN TINGKAT RESPON.

SURVEI INI KERJA SAMA DENGAN FEI (INSTITUT EKSEKUTIF KEUANGAN) YANG MEMILIKI SEKITAR 14.000 ANGGOTA YANG MEMEGANG POSISI PENGAMBILAN KEBIJAKAN SEBAGAI CFO, BENDAHARA, DAN PENGENDALI DI 8.000 PERUSAHAAN DI SELURUH AS DAN KANADA. TINGKAT RESPONS YANG BIASA ADALAH 8-10%.

SURVEI INI MENGGUNAKAN DUA MEKANISME UNTUK MENYAMPAIKAN SURVEI. DENGAN MENGIRIMKAN SURAT DAN FAX DIMANA UNTUK MENDORONG RESPONDEN UNTUK MERESPON, KAMI MENAWARKAN SALINAN LANJUTAN DARI HASILNYA KEPADA PIHAK YANG BERKEPENTINGAN. HASILNYA 392 SURVEI LENGKAP DIKEMBALIKAN, UNTUK TINGKAT TANGGAPAN HAMPIR 9 %.

SLIDE 4 DAN 5: RANGKUMAN STATISTIK DAN ISU DATA

GAMBAR 1 MENYAJIKAN RINGKASAN INFORMASI TENTANG PERUSAHAAN DALAM SAMPEL. DIMANA MULAI DARI PERUSAHAAN YANG SANGAT KECIL (26 % DARI PERUSAHAAN SAMPEL MEMILIKI PENJUALAN KURANG DARI $100 JUTA) UNTUK YANG MENENGAH (42 % MEMILIKI PENJUALAN MINIMAL $1 MILIAR) ( LIHAT GAMBAR. 1A). DALAM ANALISIS SELANJUTNYA, KITA LIHAT PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DENGAN PENDAPATAN LEBIH BESAR DARI $1 MILIAR SEBAGAI "PERUSAHAAN BESAR".

EMPAT PULUH PERSEN DARI PERUSAHAAN ADALAH JENIS PERUSAHAAN ATAU DILIHAT DARI PRODUSEN (GAMBAR. 1C). PERUSAHAAN-PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG MERATA DI SELURUH INDUSTRI LAINNYA, TERMASUK KEUANGAN (15 %), TRANSPORTASI DAN ENERGI (13 %), RITEL DAN PENJUALAN GROSIR (11 %), DAN BERTEKNOLOGI TINGGI (9 %). DALAM LAMPIRAN, KITA MENUNJUKKAN BAHWA MENANGGAPI PERUSAHAAN YANG MEWAKILI POPULASI PERUSAHAAN UNTUK UKURAN, INDUSTRI, DAN KARAKTERISTIK LAINNYA.

MEDIAN PER ADALAH 15. ENAM PULUH PERSEN DARI RESPONDEN MEMILIKI PER 15 ATAU LEBIH BESAR (GAMBAR. 1D). KAMI MENYEBUT PERUSAHAAN INI SEBAGAI PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KETIKA KITA MENGANALISIS BAGAIMANA PELUANG INVESTASI MEMPENGARUHI PERILAKU PERUSAHAAN. KAMI MENGACU PADA SISA 40 % DARI RESPONDEN SEBAGAI NON-GROWTH PERUSAHAAN. RASIO P/E (PER/PRICE TO EARNING RATIO) YAITU PERBANDINGAN ANTARA HARGA SAHAM DENGAN LABA BERSIH PER SAHAM DARI SUATU PERUSAHAAN. ITU BERARTI, SEBELUM BISA MENGHITUNG P/E, INVESTOR HARUS LEBIH DULU MENGETAHUI LABA BERSIH PER SAHAM ATAU EARNING PER SHARE (EPS). CARA MENGHITUNG EPS ADALAH MEMBAGI LABA BERSIH SUATU PERUSAHAAN DENGAN JUMLAH SAHAM YANG BEREDAR.

DISTRIBUSI TINGKAT UTANG CUKUP SERAGAM (GAMBAR. 1E). SEKITAR SEPERTIGA DARI SAMPEL PERUSAHAAN MEMILIKI RASIO UTANG TERHADAP ASET DI BAWAH 20 %, SEPERTIGA LAINNYA MEMILIKI RASIO UTANG ANTARA 20 % DAN 40 %, DAN SISANYA PERUSAHAAN MEMILIKI RASIO UTANG YANG LEBIH BESAR DARI 40 %.

KEMUDIAN PADA GBR. 1F KAMI MENGACU PADA PERUSAHAAN DENGAN RASIO UTANG YANG LEBIH BESAR DARI 30 % SEBAGAI SANGAT LEVERAGE. KELAYAKAN SAMPEL JUGA TERSEBAR. DUA PULUH PERSEN DARI PERUSAHAAN MEMILIKI PERINGKAT KREDIT AA ATAU AAA, 32 % MEMILIKI PERINGKAT KREDIT, DAN 27 % MEMILIKI RATING BBB. SISANYA 21 % MEMILIKI UTANG SPEKULATIF DENGAN PENILAIAN DARI BB ATAU LEBIH RENDAH.

MESKIPUN RESPONDEN SURVEI KAMI ADALAH CFO, KAMI MEMINTA SEJUMLAH PERTANYAAN TENTANG KARAKTERISTIK KEPALA EKSEKUTIF. KAMI BERASUMSI BAHWA CFO BERTINDAK SEBAGAI AGEN UNTUK PARA CEO. HAMPIR SETENGAH DARI CEO UNTUK PERUSAHAAN YANG MENANGGAPI ADALAH USIA ANTARA 50 DAN 59 TAHUN (GAMBAR. 1I). LAINNYA 23% LEBIH DARI USIA 59 TAHUN, SEBUAH KELOMPOK YANG KITA SEBUT SEBAGAI `MATANG. DUA PULUH DELAPAN PERSEN DARI PARA CEO YANG BERUSIA ANTARA 40 DAN 49 TAHUN. SURVEI MENGUNGKAPKAN BAHWA PARA EKSEKUTIF BERGANTI-GANTI PEKERJAAN. HAMPIR 40% DARI PARA CEO TELAH DI PEKERJAAN MEREKA KURANG DARI EMPAT TAHUN, DAN SATU LAGI 26% TELAH DI PEKERJAAN MEREKA ANTARA EMPAT DAN SEMBILAN TAHUN (GAMBAR. 1J). KAMI MENETAPKAN 34% YANG TELAH DI PEKERJAAN MEREKA LEBIH LAMA DARI SEMBILAN TAHUN SEBAGAI MEMILIKI MASA JABATAN PANJANG. EMPAT PULUH SATU PERSEN DARI CEO MEMILIKI GELAR SARJANA SEBAGAI TINGKAT TERTINGGI PENCAPAIAN PENDIDIKAN (GAMBAR. 1K). 38% LAINNYA MEMILIKI GELAR MBA DAN 8% MEMILIKI NON-MBA GELAR MASTER. AKHIRNYA, TIGA EKSEKUTIF MEMILIKI MINIMAL 5% DARI SAHAM BIASA PERUSAHAAN MEREKA DI 44% DARI SAMPEL. KARAKTERISTIK CEO INI MEMUNGKINKAN KITA UNTUK MEMERIKSA APAKAH INSENTIF MANAJERIAL ATAU KUBU MEMPENGARUHI TANGGAPAN SURVEI. KAMI JUGA MEMPELAJARI APAKAH MEMILIKI MBA MEMPENGARUHI PILIHAN YANG DIBUAT OLEH EKSEKUTIF PERUSAHAAN.

GAMBAR.1M MENUNJUKKAN BAHWA 36% DARI SAMPEL PERUSAHAAN SERIUS MEMPERTIMBANGKAN MENGELUARKAN EKUITAS UMUM, 20% DIANGGAP MENERBITKAN UTANG KONVERSI, DAN 31% PEMIKIRAN TENTANG PENERBITAN UTANG DI PASAR LUAR NEGERI.DI ANTARA PERUSAHAAN YANG MENANGGAPI, 64% MENGHITUNG BIAYA EKUITAS, 63% TELAH DIPERDAGANGKAN SAHAM BIASA PUBLIK, 53% MASALAH DALAM PEMBAGIAN DENDS, DAN 7% ADALAH UTILITAS DIATUR (GAMBAR. 1N).JIKA MENGELUARKAN DIVIDEN ADALAH INDIKASI PENURUNAN KERUGIAN INFORMASI BAGIINVESTOR RELATIF TERHADAP MANAJER (SHARPE DAN NGUYEN, 1995), DIKOTOMI PENERBITAN DIVIDEN MEMUNGKINKAN KITA UNTUK MEMERIKSA APAKAH DATA MENDUKUNG TEORI PERUSAHAAN BERDASARKAN INFORMASI ASIMETRI NASIONAL.

TABEL 1 MENYAJIKAN KORELASI UNTUK VARIABEL DEMOGRAFIS.TIDAK MENGHERANKAN, PERUSAHAAN KECIL MEMILIKI PERINGKAT KREDIT LEBIH RENDAH, PROPORSI YANG LEBIH TINGGI DARI MANAJEMEN KEPEMILIKAN, INSIDEN LEBIH RENDAH DARI DIVIDEN MEMBAYAR, KESEMPATAN YANG LEBIH TINGGI MENJADI MILIK PRIBADI, DAN PROPORSI YANG LEBIH RENDAH DARI PENDAPATAN LUAR NEGERI.PERTUMBUHAN PERUSAHAAN ADALAH CENDERUNG KECIL, MEMILIKI PERINGKAT KREDIT LEBIH RENDAH, DAN MEMILIKI TINGKAT YANG LEBIH TINGGI KEPEMILIKAN MANAJEMEN.PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMBAYAR DIVIDEN MEMILIKI KREDIT YANG RENDAH PERINGKAT.

SLIDE 6: METODE PENGANGGARAN MODAL

SURVEI SEBELUMNYA TERUTAMA FOKUS PADA PERUSAHAAN BESAR DAN MENUNJUKKAN BAHWA INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) ADALAH METODE UTAMA UNTUK EVALUASI.SEBAGAI CONTOH, GITMAN DAN FORRESTER (1977),STANLEY DAN BLOCK (1984),MOORE DAN REICHERT (1983), BIERMAN (1993), TRAHAN DAN GITMAN (1995), BRUNER DKK.(1998), ATAU BISA LIHAT HTTP://WWW.DUKE.EDU/&CHARVEY/RESEARCH/INDEXR.HTM FOR REVIEW LITERATUR PENGANGGARAN IBUKOTA).

SURVEI KAMI BERBEDA DARI PEKERJAAN SEBELUMNYA DALAM BEBERAPA CARA.YANG PALING JELAS BERBEDA ADALAH BAHWA PEKERJAAN SEBELUMNYA HAMPIR SECARA EKSKLUSIF BERFOKUS PADA PERUSAHAAN TERBESAR. KEDUA, MENGINGAT BAHWA SAMPEL KAMI LEBIH BESAR DARI SEMUA SURVEI SEBELUMNYA, KAMI DAPAT KONTROL UNTUK BANYAK "KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG BERBEDA. AKHIRNYA, KAMI MELAMPAUI NPV DIBANDINGKAN ANALISIS IRR DAN BERTANYA APAKAH PERUSAHAAN MENGGUNAKAN-TEKNIK EVALUASI BERIKUT TEKNIK: NILAI SEKARANG DISESUAIKAN (LIHAT BREALEY DAN MYERS, 1996), PAYBACK PERIOD, PERIODE DISKON PAYBACK, INDEKS PROFITABILITAS, DAN TINGKAT PENGEMBALIAN AKUNTANSI.

HASIL PENELITIAN INI DAPAT DILIHAT DARI SLIDE INI, YAITU: RESPONDEN DIMINTA UNTUK MENNGISI SURVEI INI DIMANA SEBERAPA SERING MEREKA MENGGUNAKAN TEKNIK PENGANGGARAN PADA SKALA 0 SAMPAI 4 DI DALAM IBUKOTA BERBEDA (0 BERARTI `TIDAK PERNAH, 4 ARTI SELALU/SERING). SEBAGIAN BESAR RESPONDEN MEMILIH NET PRESENT VALUE DAN INTERNAL RATE OF RETURN SEBAGAI TEKNIK PENGANGGARAN MODAL YANG SERING DIGUNAKAN (LIHAT TABEL 2);74,9% DARI CFO SELALU ATAU HAMPIR SELALU (TANGGAPAN DARI 4 DAN 3) MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE (PERINGKAT 3.08);DAN 75,7% SELALU ATAU HAMPIR SELALU MENGGUNAKAN INTERNAL RATE OF RETURN (PERINGKAT 3.09).

DALAM ANALISIS DILAPORKAN, KITA TEMUKAN ADA PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA TINGGI DAN RENDAH LEVERAGE YANG PERUSAHAAN KECIL DAN TINGGI DAN RENDAH LEVERAGE YANG PERUSAHAAN BESAR. MENARIKNYA, PERUSAHAAN JUGA LEBIH CENDERUNG MENGGUNAKAN SENSITIVITAS DAN ANALISIS SIMULASI.MUNGKIN KARENA PERSYARATAN PERATURAN, UTILITAS LEBIH CENDERUNG MENGGUNAKAN IRR DAN NPV DAN MELAKUKAN SENSITIVITAS DAN SIMULASI ANALISIS.KAMI JUGA DAPATKAN BAHWA CEO DENGAN PENDIDIKAN MBA LEBIH MUNGKIN DIBANDINGKAN NON-MBA CEO.

PERUSAHAAN YANG MEMBAYAR DIVIDEN YANG SIGNIFIKAN LEBIH CENDERUNG MENGGUNAKAN NPV DAN IRR DARIPADA PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMBAYAR DIVIDEN. HASIL INI JUGA KUAT UNTUK ANALISIS KITA DENGAN UKURAN PERUSAHAAN. HASIL PENELITIANNYA YAITU UKURAN PERUSAHAAN SECARA SIGNIFIKAN BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN METODE PENGANGGARAN MODAL.

TEMUAN PENELITIAN INI JUGA MENYATAKAN BAHWA PERUSAHAAN KECIL CENDERUNG MENGGUNAKAN METODE PAYBACK DAN PERUSAHAAN BESAR CENDERUNG MENGGUNAKAN METODE NET PRESENT VALUE.

SLIDE 7: BIAYA MODAL

DENGAN MENGGUNAKAN CAPM (CAPITAL ASSET PRICING MODEL). DAPAT DILIHAT 73,5% RESPONDEN SELALU ATAU HAMPIR SELALU MENGGUNAKAN CAPM. CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) ADALAH SEBUAH MODEL YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN RETURN YANG DIHARAPKAN, MODEL INI DIGUNAKAN DALAM PENILAIAN HARGA SEKURITAS.

SLIDE 8: STRUKTUR MODAL

DALAM PENELITIAN INI DIDAPATKAN BAHWA CFO SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN SANGAT MEMPERHATIKAN STRUKTUR MODAL MEREKA DENGAN MENCARI TARGET RASIO ANTARA HUTANG DENGAN EKUITAS YANG MERUPAKAN GAMBARAN DARI STRUKTUR MODAL YANG OPTIMAL. OLEH KARENA ITU PERUSAHAAN AKAN SELALU BERUSAHA MENYESUAIKAN TINGKAT LEVERAGE KEARAH YANG OPTIMAL.

DALAM PENELITIAN INI JUGA DITEMUKAN BERBEDA YAITU PADA PERUSAHAAN YANG LEBIH KECIL TERDAPAT HUTANG YANG LEBIH BESAR DARIPADA EKUITAS. ARTINYA PENDANAAN INTERNAL LEBIH KECIL DARIPADA PENDANAAN EKSTERNAL.

SLIDE 9: KESIMPULAN

NPV DAN CAPM, UNTUK ESTIMASI NILAI PROYEK DAN UNTUK MEMPERKIRAKAN COST OF EQUITY LEBIH BANYAK DIGUNAKAN.

MENARIKNYA, EKSEKUTIF KEUANGAN KECIL KEMUNGKINANNYA UNTUK MENGIKUTI FAKTOR DAN TEORI-TEORI AKADEMIS KETIKA MENENTUKAN HAMBATAN MODAL STRUKTUR. TEMUAN TERAKHIR INI MENIMBULKAN KEMUNGKINAN YANG MEMBUTUHKAN PEMIKIRAN TAMBAHAN DAN PENELITIAN. MUNGKIN DUKUNGAN YANG RELATIF LEMAH BAGI BANYAK TEORI STRUKTUR MODAL MENUNJUKKAN BAHWA SUDAH WAKTUNYA UNTUK KRITISI MENGEVALUASI KEMBALI ASUMSI DAN IMPLIKASI DARI TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN HAL INI.

DI AKADEMI MUNGKIN LEBIH BAIK DIAJARKAN TENTANG PENGANGGARAN MODAL DAN BIAYA MODAL DARI PADA STRUKTUR MODAL.