46
PENSYAIRAN ARTI HADIS DALAM KITAB DURRAT AL-AH}A>DI>S MIN MUKHTA>R AL-AH}A>DI> S KARYA H. TAUFIQUL HAKIM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.) Disusun oleh: Tali Lubab NIM. 09532043 JURUSAN ILMU AL- QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

PENSYAIRAN ARTI HADIS DALAM KITAB DURRAT AL …digilib.uin-suka.ac.id/10555/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfpensyairan arti hadis dalam kitab ini mengikuti bentuk syair dalam syair Arab,

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

PENSYAIRAN ARTI HADIS DALAM KITAB DURRAT

AL-AH}A>DI>S MIN MUKHTA>R AL-AH}A>DI>S

KARYA H. TAUFIQUL HAKIM

SKRIPSI

Diajukan kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.)

Disusun oleh:

Tali Lubab

NIM. 09532043

JURUSAN ILMU AL- QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

ii

iii

iv

v

MOTTO

Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS Al- Nahl : 125)

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu, dengan cinta dan kasih sayangnya yang telah mendidikku dengan

baik, mengenalkanku kepada Allah dan mengajarkanku cinta kepada Rasulullah

Kepada kakak dan Adikku tercinta yang selalu memotivasiku,

Serta sobat-sobatku tercinta yang telah menemaniku di setiap suka dan duka,

Almamamterku :

Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987

dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba>‘ b Be ب

Ta' t te ت

S|a s\ es (dengan titik di atas) ث

Jim j je ج

Ha>’ h} ha (dengan titik di bawah) ح

Kha>' kh ka dan ha خ

Dal d de د

Z||al z\ ze (dengan titik di atas) ذ

Ra>‘ r er ر

Zai z zet ز

Si>n s es س

Syi>n sy es dan ye ش

S}ad s} es (dengan titik di bawah) ص

Da>d} d} d (dengan titik di bawah) ض

Ta>' t} te (dengan titik di bawah) ط

Za>' z} zet (dengan titik di bawah) ظ

Ain …‘… koma terbalik (di atas)‘ ع

Gayn g ge غ

viii

Fa>‘ f ef ؼ

Qa>f q qi ؽ

Ka>f k ka ؾ

La>m l 'el ؿ

Mi>m m 'em ـ

Nu>n n 'en ف

Waw w we و

Ha>’ h ha هػ

…’… Hamzah ء

apostrof (tetapi tidak

dilambangkan apabila ter-

letak di awal kata)

Ya>' y ye ي

II. Konsonan rangkap karena tasydi>d ditulis rangkap:

ditulis muta‘aqqidi>n

ditulis ‘iddah

III. Ta>’ marbu>t}ah di akhir kata

1. Bila dimatikan, ditulis h:

Ditulis hibah

ditulis jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

ditulis ni’matullah

ditulis zaka>tul-fit}ri

متعقدين

عدة

هبة

جزية

اهلل نعمة

الفطر زكاة

ix

IV. Vokal pendek

ditulis a contoh ditulis d}araba (fathah) ػػ

ditulis i contoh ditulis fahima (kasrah) ػػ

ditulis u contoh ditulis kutiba (dammah) ػػ

V. Vokal panjang:

1. Fathah+alif ditulis a> (garis di atas)

ditulis ja>hiliyyah

2. Fathah+alif maqs}u>r, ditulis a> (garis di atas)

ditulis yas‘a>

3. Kasrah+ya>’ mati, ditulis i> (garis di atas)

ditulis maji>d

4. Dammah+wau mati, ditulis u> (garis di atas)

ditulis furu>d

VI. Vokal rangkap:

1. Fathah+ya>’ mati, ditulis ai

ditulis bainakum

2. Fathah+wau mati, ditulis au

ditulis qaul

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan

apostrof

ditulis a’antum

ditulis u‘iddat

ضرب

فهم

كتب

جاهلية

يسعى

جميد

فروض

بينكم

قوؿ

اعدت

أأنتم

x

ditulis la’in syakartum

VIII. Kata sandang Alif+La>m

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

ditulis al-Qur’a>n

ditulis al-qiya>s

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyah

ditulis al-syams

ditulis al-sama>’

IX. Huruf besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD).

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya

ditulis z\awi> al-furu>d}

ditulis ahl al-sunnah

شكرمت لئن

القراف

القياس

الشمس

السماء

الفروض ذوى

السنة أهل

xi

ABSTRAK

Kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min Mukhta>r al-Ah}a>di>s adalah salah satu karya ulama

Nusantara dalam bidang hadis. Taufiqul Hakim, pengarang kitab ini adalah pengasuh

PP. Darul Falah yang ahli dalam beberapa bidang keilmuan. Kitab ini memiliki

karakteristik yang cukup unik. Kitab ini memuat hadis-hadis yang terdapat dalam

kitab Mukhta>r al-Ah}adi>s al-Nabawiyyah wa al-H}ikam al-Muh}ammadiyyah karya

Sayyid Ah}mad al-Ha>syimi> yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia kemudian

terjemah-terjemah tersebut dijadikan bait-bait syair berbahasa Jawa dan Indonesia.

Kitab ini terdiri dari delapan jilid dan baru tiga jilid yang diterbitkan. Adapun kitab

yang dikaji dalam penelitian ini adalah kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s jilid I.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Di

dalamnya dideskripsikan data tentang isi kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s . Data ini akan dianalisis dengan pendekatan sejarah dan sastra. Pendekatan

sejarah digunakan untuk mengetahui latar belakang penyusunan kitab ini dan

pendekatan sastra digunakan untuk mengetahui bentuk pensyairan arti hadis yang ada

dalam kitab ini.

Adapun kesimpulan mengenai hasil penelitian ini. Pertama, latar belakang

penyusunan kitab ini secara umum didasari pada basic keilmuan Taufiqul Hakim dan

semangatnya dalam mengajarkan Islam. Semangat ini ia tuangkan dalam beberapa

karya, salah satunya adalah kitab ini yang disusun dengan bentuk pensyairan arti hadis

agar mudah diingat dan dipahami isi hadis tersebut. Kedua, secara umum bentuk

pensyairan arti hadis dalam kitab ini mengikuti bentuk syair dalam syair Arab,

khususnya dalam unsur wazan dan qa>fiyah. Namun, jika dilihat secara menyeluruh

bentuk pensyairan arti hadis ini tidak dapat dikatakan sebagai syair karena tidak

memiliki unsur imajinasi sehingga pensyairan ini lebih tepat dikatakan sebagai naz}m.

Bentuk pensyairan arti hadis ini mempunyai relevansi dalam studi hadis, yaitu bentuk

ini merupakan bagian dari syarah hadis. Pensyairan arti hadis ini merupakan

gambaran dari isi hadis. Ini dapat dilihat dari jumlah bait syair. Semakin panjang bait

syair maka penjelasan yang terkandung dalam hadis juga panjang dan jika bait

tersebut pendek maka penjelasannya hadis juga pendek.

xii

KATA PENGANTAR

هي سيئبث أعوبلب، هي إى الحوذ لل فسب س أ عر ببلل هي شش سخغفش، سخعي ذ حوذ

ك حذ ال شش ل. أشذ أى ال إل إال هللا هي ضلل فال بد أشذ أى هللا فال هضل ل ل

ذ صل ا لل علي لب هحو سس ب سلن عل بي ن صل ل. الل سس ذا عبذ هحو عل آل سلن

ب بعذ؛ ي، أه م الذ هي حبعن بإحسبى إل أصحبب

Berkat rahmat dan pertolongan Allah swt. peneliti akhirnya dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul: Pensyairan Arti Hadis dalam Kitab Durrat Al-ah}a>di>s min

Mukhta>r Al-ah}a>di>s Karya H. Taufiqul Hakim. Meskipun demikian, semaksimal usaha

manusia tentunya tidak akan lepas dari kekurangan dan kelemahan, karena

kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. Oleh karenanya, saran dan kritik

membangun dari berbagai pihak senantiasa peneliti harapkan.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Musa Asy‟arie selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. Syaifan Nur, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan

Pemikiran Islam

3. Dr. Phil. Sahiron,MA. dan Dr. Afda Waiza, M.Ag selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Tafsir Hadis

xiii

4. M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang berkenan

meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengarkan keluh-kesah

penulis selama masa perkuliahan.

5. Dr. H. Agung Danarta, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia

dengan penuh ketelitian dan ketelatenan membaca skripsi penulis, dan dengan

penuh kesabaran menegur dan memperbaiki berbagai kesalahan dan dan kealpaan.

6. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok

Pesantren yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan

studi di bangku perkuliahan dengan beasiswa, serta seluruh pengelola PBSB UIN

Sunan Kalijaga yang telah membina dan mengawasi penulis selama ini.

7. Bapak dan Ibuku H. Busri dan Hj. Zaenab, AH yang tidak pernah berhenti untuk

bangkit dalam membimbing jiwa dan raga penulis dengan ketulusan doa dan

selalu memarahi penulis jika penulis malas.

8. Kakakku, Laila Ngindana Zulfa dan Adikku Mali Habibi, meskipun dari tempat

yang jauh terima kasih selalu memotivasi penulis untuk selalu melakukan yang

terbaik demi orang tua yang terkasih.

9. Keluarga besar Pondok Pesantren Al Mubarok Mranggen (ALBA). Terima kasih

telah mengajarkan penulis ilmu-ilmu yang insya Allah barakah.

10. Bapak KH. Muhadi Zainuddin, Lc., M. Ag. dan Ibu Umamah Dimyati serta

seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin, Yogyakarta.

Lebih khusus lagi kepada Ibu Drs. Hj. Zuhroul Fauziyah, S.Ag. yang telah

bersedia menjadi pembimbing tahfiz al-Qur‟an dan tempat curhat bagi penulis

tentang al-Qur‟an.

xiv

11. Keluarga NINERS (Yuyun, Bejo, Nikmah, Ika, Nunung, Mony, Ita, Faick, Lala,

Lek Nis, Yaya, Azmil, Mila, Izzah, Iin, Lila, Kusminah, Yafik, Aswar, David,

Azzam, Iyash, Amy, Ipin, Said, Asep, Faza, Mughzi, Trisna, Alul, Anis, Atho‟,

Zuhdi, Hasyim, Rizky, Ali, Huleim, Adib, Tantan, Azhar, Ihya‟, Najib, Aji, Sukri,

Munir Snape, Syauqi, Didik, Khalil, Ucup, , Maghfur). Terimakasih atas

kebersamaannya dan persaudaraannya.

12. Teman-teman “Hang-out mania.com” (Yuyun, Faick, Lala, Mila, Said, Amy, Ipin,

dan Asep). Terimakasih telah mengajarkan penulis menjalani hidup ini dengan

santai.

13. Teman teman Forum Santri Alumni Almubarok (FORSALL) yang memberikan

motifasi dan semangat kepada penulis.

14. Teman-teman mahasantri CSS MORA, khususnya CSS MORA UIN Sunan

Kalijaga, terima kasih atas motivasi dan kebersamaannya bersama penulis.

15. Keluarga besar komplek Abu Bakar. Terimakasih atas motivasi kalian semua.

Maaf selama ini penulis sering jahil dan membuat keributan di kompleks.

16. Semua pihak yang tanpa disadari telah membantu penulis kuliah, terutama supir

kobutri jalur 16 dan para pemilik motor yang motornya sering penulis culik,

Jaza>kumulla>h ah}san al-jaza>’. Akhir kata, semoga karya ini dapat bermanfaat.

Amin.

Yogyakarta, 3 Oktober 2013

Penulis

Tali Lubab

NIM. 09532043

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................... ................................................. i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. vii

ABSTRAK ..................................................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 7

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8

E. Metode Penelitian ....................................................................... 8

F. Sistematika Pembahasan ............................................................. 11

BAB II. SYAIR DALAM SASTRA ARAB DAN INDONESIA

A. Definisi Syair ................................................................................. 13

xvi

B. Syair dalam Sastra Arab dan Sastra Indonesia ............................. 14

1. Syair dalam Sastra Arab ........................................................... 14

a) Sejarah Syair Arab ...................................................................... 14

b) Unsur-unsur Syair Arab .............................................................. 16

c) Macam-macam Syair Arab ......................................................... 21

2. Syair dalam Sastra Indonesia ................... 23

a) Sejarah Syair Indonesia .............................................................. 23

b) Unsur-unsur Syair Indonesia ...................................................... 25

c) Macam-macam Syair Indonesia .................................................. 27

C. Peran Syair dalam Khazanah Keilmuan Islam......................................... 29

BAB III. TINJAUAN UMUM KITAB DURRAT AL-AH}A>DI>S MIN MUKHTA>R

AL-AH}A>DI>S KARYA K. H. TAUFIQUL HAKIM

A. Biografi K. H. Taufiqul Hakim dan PP. Darul Falah .............................. 32

1. Biografi K. H Taufiqul Hakim ................................................... 32

2. Pondok Pesantren Darul Falah ................................................... 37

B. Kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s .............................. 40

1. Latar Belakang Penyusunan Kitab ............................................. 41

2. Sistematika Kitab ....................................................................... 44

3. Hadis-hadis dalam Kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r

al-Ah}a>di>s ..................................................................................... 45

a) Tema dan Corak Hadis ........................................................ 46

b) Kualitas Hadis ...................................................................... 48

BAB IV. PENSYAIRAN ARTI – ARTI HADIS DALAM KITAB DURRAT AL-

AH}A>DI>S MIN MUKHTA>R AL-AH}A>DI>S

xvii

A. Syair Menurut Taufiqul Hakim .................................................... 52

B. Pensyairan Arti-arti Hadis dalam Kitab kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s ....................................................................... 56

1. Bentuk Pensyairan Arti Hadis .......................................................... 63

2. Tujuan Pensyairan Arti Hadis ........................................................... 72

C. Relevansi Pensyairan Arti Hadis dalam Studi Hadis .................. 73

D. Kelebihan dan Kekurangan Kitab ............................................... 79

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 81

B. Saran ........................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87

CURRICULUM VITAE ................................................................................. 94

LAMPIRAN .................................................................................................... 96

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya karya-karya hadis Indonesia menandakan bahwa kajian hadis di

Indonesia sudah mulai berkembang. Ditinjau dari sejarah, kajian hadis muncul

bersamaan dengan lahirnya hadis itu sendiri, kemudian terus berkembang hingga

lahirlah karya-karya di bidang hadis.1 Kajian hadis di Indonesia dilakukan dengan

bermacam cara, seperti mempelajari karya-karya ulama salaf, berguru pada

ulama-ulama yang datang ke Indonesia dan belajar langsung ke Timur Tengah,

sehingga melahirkan ulama-ulama hadis Indonesia. Kajian hadis yang dilakukan

ulama Indonesia juga mampu melahirkan karya-karya di bidang hadis, karya–

karya tersebut meliputi terjemah karya-karya hadis yang ditulis oleh ulama salaf,

mensyarahi berbagai macam kitab hadis dan mengkaji sisi keotentikan hadis.

1 Kajian hadis baik syarah, maupun kritik telah dimulai bersamaan dengan perjalanan

perkembangan hadis itu sendiri, artinya kajian tentang hadis muncul bersama dengan lahirnya hadis

itu. Pada masa awal Islam, karya-karya tentang hadis masih berbentuk sederhana. Dalam hal

penulisan hadis misalnya, hadis belum dibukukan secara sistematis layaknya kitab-kitab hadis yang

muncul pada masa-masa selanjutnya. Pada masa ini hadis-hadis yang berbentuk tulisan hanya

dikumpulkan dalam lembaran-lembaran, seperti s}ah}i>fah ‘Abdulla>h ibn ‘Amr ibn al-‘A>s} yang dinamai

dengan al-s}ah}i>fah al-s}a>diqah dan s}ah}i>fah Ja>bir ibn ‘Abdulla>h al-Ans}a>ri> yang dinamai dengan al-s}ah}i>fah al-s}ah}i>h}ah}. Lihat Fatchur Rahman, Ikhtishar Mushthalahul Hadits, (Bandung: PT Alma’arif,

1974), hlm.47-49. Kajian hadis mulai mendapat perhatian secara khusus dan dilakuakan secara

intensif pada abad ke-2 H, masa dibukukannya hadis secara resmi. Pada abad ini bermunculan

beberapa kegiatan kritik hadis dengan tokoh – tokoh termasyhur yang memotorinya. Tokoh-tokoh

dari abad ke- 2 ini yang kemudian melahirkan tokoh kritik hadis pada masa selanjutnya. Pada abad

ke-2 juga munculnya kitab – kitab hadis, seperti al-Muwat}t}a’ karya imam Ma>lik. Kemudian dalam

bidang syarah hadis muncul kitab ‘ A>lam al-Sunnah dan Ma’a>lim al – Sunnah karya Abu> Sulayma>n

Ah}mad ibn Ibra>hi>m bin al- Khat}t}a>bi> pada abad ke-3 H. Kemudian pada perkembangan berikutnya

muncul ilmuwa-ilmuwan hadis seperti al-Bukhari, al-Darimi, al-Hatin ar-Razi dan sebagainya. Lihat

Umi Sumbulah, Kritik Hadis, Pendekatan Historis Metodologis (Malang: UIN-Malang Press, 2008),

hlm. 32-45, 94-101, dan Alfatih Suryadilaga, Metodologi Syarah Hadis (Yogyakarta: SUKA-press,

2012), hlm. 5-13

2

2

Sejarah penyusunan kitab hadis di Indonesia dimulai pada abad ke-17. Kitab

hadis pertama yang muncul adalah karya Nur al-Din al-Raniri yang berjudul

Hida>yah al-H}abi>b fi> al-Targi>b wa al-Tarhi>b. „Abd al-Rauf al-Sinkili juga

merupakan salah satu pelopor dari kajian hadis di Indonesia. Ini dibuktikan dengan

munculnya karya al-Sinkili yang bertemakan tentang penafsiran terhadap Hadis al-

Arba‘i>n karya al-Nawawi> dan kumpulan hadis qudsi yang berjudul al-Mawa>‘iz} al-

Badi>‘ah2. Meskipun kajian hadis sudah mulai diminati, akan tetapi kajian hadis

pada masa ini masih kurang popular. Kajian hadis di Indonesia mulai berkembang

pada akhir abad ke-19.3

Pengkajian materi-materi hadis di surau, pesantren, dan madrasah pada akhir

abad ke-19 menjadi awal dari berkembangnya kajian hadis di Indonesia. Pada

masa ini hadis mulai dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari di

pesantren. Pengkajian hadis pada masa ini tidak hanya fokus pada pengkajian

materi-materi hadis, kajian hadis mulai melebar kepada pembelajaran terhadap

ilmu mus}t}alah}a>t al-h}adi>s.4

Kajian hadis di Indonesia semakin berkembang dan mendapatkan perhatian

yang lebih intens ketika hadis mulai dikaji di perguruan tinggi. Perkembangan ini

ditandai dengan dijadikannya hadis sebagai salah satu mata kuliah yang diajarkan

di perguruan tinggi. Mata kuliah hadis pertama kali diajarkan pada tanggal 9

2 Muh. Tashrif, Kajian Hadis di Indonesia Sejarah dan Pemikiran, ( Ponorogo: STAIN

Ponorogo Press, 2007 ), hlm. 18. 3 Muh. Tashrif, Kajian Hadis di Indonesia, hlm. 19

4 Muh. Tashrif, Kajian Hadis di Indonesia, hlm. 20-21

3

3

Desember 1946 di Islamic College yang didirikan oleh Mahmud Yunus di Padang,

Sumatera Barat.5 Kemudian beberapa perguruan tinggi lainnya mengikuti jejak

Islamic College dalam mengembangkan studi hadis di Indonesia, seperti UII,

beberapa PTAIN dan IAIN.6 Literartur-literatur hadis yang digunakan dalam

perguruan tinggi jauh lebih kaya daripada yang digunakan di pesantren dan

madrasah.7

Dari sini dapat disimpulkan bahwa maraknya kajian hadis di Indonesia

dipelopori oleh tiga pihak. Pertama, pihak ulama, kedua pihak pesantren, dan yang

ketiga pihak akademisi. Dari pihak-pihak tersebut kajian hadis di Indonesia terus

mengalami perkembangan dan melahirkan para ulama dan cendikiawan hadis

Indonesia, seperti Nur al-Din al-Raniri dan Abd al-Rauf al-Sinkili yang merupakan

tokoh pertama yang melahirkan karya dalam bidang hadis di Indonesia, kemudian

Mahfud al-Tarmasi (w.1919/1920 M) yang tercatat sebagai ulama yang menulis

kitab ilmu Mus}t}ala>h al-H}adi>s dengan judul Manhaj dhawi al-Nazar, dan juga

cendikiawan hadis Indonesia seperti Mahmud Yunus, T.M. Hasbi Ash-Shidiqiy

sebagai penyusun dan penerjemah buku-buku hadis, M. Syuhudi Ismail dengan

salah satu karyanya Hadis yang Tekstual dan Kontekstual, dan sebagainya.

Kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s merupakan salah satu dari

kitab hadis asli karya ulama Indonesia yang lahir dari pihak pesantren. Penulisnya

5 Muh. Tashrif, Kajian Hadis di Indonesia, hlm. 28

6 Muh. Tashrif, Kajian Hadis di Indonesia, hlm. 28-33

7 Muh. Tashrif, Kajian Hadis di Indonesia, hlm. 35-41

4

4

adalah H. Taufiqul Hakim yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darul

Falah, Bangsri, Jepara. Kitab ini terdiri dari delapan jilid dan baru tiga jilid yang

sudah dicetak. Kitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2006 dan diajarkan di

pondok pesantren Darul Falah dan masyarakat sekitarnya. Kitab ini termasuk dari

kategori kitab yang membahas materi-materi hadis.

Kitab hadis ini jika dibandingkan dengan kitab-kitab hadis hasil karya ulama

Indonesia lainnya memiliki aspek yang cukup unik. Sisi keunikan yang dimiliki

kitab ini adalah dari segi pemaparan isinya. Jika kitab-kitab hadis yang sampai ke

tangan kita ada yang terdiri dari teks hadis dan artinya, kitab ini memuat sisi lain

yang tidak dimiliki kitab-kitab hadis lainnya. Kitab karya H. Taufiqul Hakim ini

disusun dengan cara yang berbeda. Pertama, ia mencantumkan teks hadis sesuai

dengan judul yang telah ia tentukan. Kedua, ia menambahkan terjemah hadis

tersebut dalam bahasa Indonesia, dan yang ketiga, ia menjelaskan hadis tersebut

dalam bentuk syair dalam bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.

Kitab yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s jilid 1. Dari segi isinya, kitab ini memuat 116 hadis, yang

secara umum meliputi tema tentang ibadah, mu‟amalah dan akhlak. Tema ibadah

memuat hadis–hadis tentang iman, doa, dan alam akhirat. Tema mu‟amalah

memuat hadis-hadis tentang permasalahan aurat, ekonomi, dan keluarga.

Sedangkan pada tema akhlak memaparkan hadis-hadis tentang sifat-sifat terpuji

dan tercela. Pada judul pertama dalam kitab ini, yaitu “Kewajiban Berjilbab,

5

5

Menutup Aurat, dan Ancaman Orang yang Mengumbar Aurat”, penyusun kitab ini

tidak mencantumkan hadis yang berhubungan dengannya, tetapi ia mencantumkan

ayat al-Qur‟an surat al-Ah}za>b:59 dan terjemahnya dalam Bahasa Indonesia. Dalam

judul ini juga belum terdapat syiir baik dalam Bahasa Jawa maupun Indonesia.

Pemaparan hadis, terjemah dan syairnya baru dimulai pada judul kedua dan

selanjutnya.

Hadis-hadis yang termuat dalam kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s diriwayatkan oleh 27 mukharrij, baik dari mukharrij kutub al-tis`ah atau di

luar kutub al-tis`ah. Hadis–hadis yang berasal dari kutub al- tis`ah adalah riwayat–

riwayat dari al-Bukha>ri>, Muslim, al-Turmuzi>, al-Nasa’i>, Abu> Da>wu>d, Ibn Ma>jah,

dan Imam Ah}mad. Adapun riwayat- riwayat yang tidak berasal dari kutub al-tis`ah

adalah riwayat – riwayat dari al-T}abrani>, Ibn ‘Asa>kir, al-Baihaqi>, al-Ha>kim, Ibn

H}ibba>n, al-Daylami>, al-Da>ruqut}ni>, dan lain-lain.

Sisi keunikan lainnya yang dimiliki kitab ini adalah syiiran dari arti hadis

dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Dimuatnya syiiran arti hadis ini

didasari dari munculnya kesan dakwah yang tersebar di masyarakat bahwa dakwah

seringnya bersifat “Bungen Tuwo” (mlebu kuping tengen, metu kuping kiwo,

masuk telinga kanan dan keluar teling kiri). Oleh karena itu, penyusun kitab ini

menggunakan syair dengan tujuan sebagai salah satu media dakwah untuk

menyampaikan materi-materi yang terkandung dalam hadis sehingga dapat

6

6

dipahami dengan baik oleh masyarakat dan pendengarnya8. Metode syair yang

terdapat pada syiiran arti-arti hadis dalam kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s ini merupakan perpaduan antara syair Arab dan syair Indonesia.

Berikut ini adalah salah satu contoh pemaparan hadis yang dimuat dalam

kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s dengan judul “Wanita Baligh

Wajib Menutup Aurat”.9

أشبس إل زا ب إال زا ب أسوبء إى الوشأة إرا بلغج الوحيض لن حصلح أى ش ه

كف ي

Artinya: “Wahai Asma‟, sesungguhnya wanita itu bila sudah menstruasi

(baligh) tidak pantas terlihat tubuhnya kecuali ini dan ini. Beliau

menunjuk muka dan kedua telapak tangannya.” (H. R Abu> Da>wu>d dari

‘A>isyah)

Bentuk syiiran arti hadis dalam Bahasa Jawa:

Wadon baligh hukume # wajib nutup awa‟e

Sa‟liyane wajahe # ugo epek-epeke

Bentuk syiiran arti hadis dalam Bahasa Indonesia:

Jika seorang wanita # sudah baligh hukumnya

Wajib menutup badannya # selain wajah tapaknya.

Dari beberapa keunikan kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s

yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa munculnya kitab hadis ini,

baik dari pemilihan tema-tema hadis yang terkandung di dalamnya maupun cara

penyajian syiiran arti-arti hadis yang digunakan dimungkinkan dipengaruhi oleh

8 Lihat mukaddimah kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s karya H. Taufiqul Hakim

9 Taufiqul Hakim, Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s (Jepara: El-Falah), hlm. 1

7

7

latar belakang sosial-budaya dan isu-isu yang berkembang di sekitar pondok

pesantren Darul Falah serta masyarakat sekitarnya pada saat kitab ini disusun.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut kitab Durrat al-

Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s ini. Dalam penelitian ini akan ditemukan

bagaimana latar belakang penyusunan kitab ini, apa kaitannya dengan sosial

budaya dan isu-isu yang berkembang pada saat disusunya kitab ini, penggunaan

syair dalam kitab ini, dan relevansi kajian syiiran arti-arti hadis dalam studi hadis.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas terdapat beberapa

masalah yang dapat dirumuskan, yaitu:

1. Apa latar belakang penyusunan kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s ?

2. Bagaimana pensyairan arti-arti hadis dalam kitab Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s ?

3. Bagaimana relevansi pensyairan terhadap studi hadis?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut

1. Menjelaskan latar belakang penyusunan kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r

al-Ah}a>di>s .

8

8

2. Menjelaskan bagaimana bentuk dan pola pensyiiran arti - arti hadis dalam kitab

Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s .

3. Menjelaskan relevansi pensyairan dalam studi hadis.

Sementara itu kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Memberikan kontribusi akademik. Peneliti berharap bahwa penelitian yang

sedang digarap ini bisa bermanfaat untuk khazanah ilmu pengetahuan,

khususnya dalam bidang tafsir dan hadis.

2. Menjadi referensi tambahan dalam kajian kitab hadis, khususnya kajian kitab

hadis di Indonesia.

D. Tinjauan Pustaka

Telaah atau kajian pustaka merupakan salah satu bagian dari susunan karya

tulis ilmiah. Kajian atau telaah pustaka ini akan memetakan dimana posisi karya

tersebut dengan karya-karya lain yang sudah ada. Telaah pustaka juga dijadikan

sebagai tolak ukur keautentikan karya tersebut. Sejauh pengamatan penulis, belum

ditemukan kajian atau ulasan baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah tentang

kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s karya H. Taufiqul Hakim ini. Oleh

karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji kitab tersebut baik dari segi latar

belakang penyusunan kitab, sistematika dan metode yang digunakan.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat gabungan

antara kepustakaan (library research) dan lapangan (field research) karena objek

9

9

material penelitian ini berupa kajian kitab, yakni kitab Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s . Akan tetapi, disebabkan belum adanya pembahasan mengenai

hal tersebut, maka diperlukan penelusuran lebih lanjut ke tempat disusunnya kitab

tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darul Falah,

Bangsri, Jepara yang merupakan tempat disusun dan diajarkannya kitab Durrat al-

Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s .

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini tarbagi menjadi dua bentuk, yaitu :

a. Library Research

Sumber data Library Research terdiri dari dua sumber data yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer penelitian ini

adalah kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s karya H. Taufiqul

Hakim. Sementara itu, sumber sekundernya adalah buku-buku, kitab-kitab,

artikel-artikel yang berhubungan dengan kitab Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s . Sebagai tambahan, wawancara akan melengkapi sumber

data dari penelitian ini.

b. Field Research

Sumber data Field Research terdiri dari wawancara dan Observasi.

Wawancara adalah sebuah dialog yang akan dilakukan oleh pewawancara

10

10

untuk memperoleh informasi dari terwawancara.10 Dalam melaksanakan

wawancara (interview), pewawancara membawa pedoman yang hanya

merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan di tanyakan.11

Wawancara

digunakan untuk memperoleh data mengenahi kitab Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di> baik dari segi latar belakang penulisan hingga kegunaan

kitab tersebut. Wawancara ini dilakukan kepada sumber H. taufikul Hakim

selaku penyusun kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s yang

peneliti tetapkan sebagai sumber primer, dilanjutkan dengan wawancara

kepada segenap pengurus ponpes Darul Falah yaitu Hasan Anwar selaku

kepala Ponodok Pesantren Darul Falah dan M. Fathoni selaku Editor dan

Setiing Kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s guna mengetahui

informasi lebih lanjut tentang kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s t.

Selain menggunakan wawancara, peneliti juga menggunakan observasi

sebagai pencarian data atau sumber data. Observasi dapat diartikan sebagai

pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang

diselidiki.12 Adapun observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi

tak berstruktur yaitu dengan tidak sepenuhnya melaporkan peristiwa, sebab

prinsip utama peristiwa adalah merangkumkan, mensistematiskan, dan

10

Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hal. 206 11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hal. 156 12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitataf, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000),

hal. 12

11

11

menyederhanakan representasi peristiwa.13

Observasi ini, peneliti gunakan

untuk mengetahui secara tepat dan cermat letak geografis pondok pesantren

Darul Falah.

2. Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif-analisis (descriptive-analytic), yaitu penelitian yang berupaya

mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan hal yang

ingin diteliti.14

Dalam mengolah data, langkah pertama yang ditempuh adalah

memaparkan isi kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s . Setelah

mendeskrepsikan isi kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s peneliti

berusaha menganalisisnya dengan pendekatan sejarah untuk mengungkap latar

belakang dari penyusunan kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s .

Kajian sastra juga akan digunakan dalam menganalisis data ini. Kajian ini

dipergunakan untuk menjelaskan penggunaan syiiran arti-arti hadis dalam kitab

tersebut.

F. Sistematika Pembahasan

Bab pertama adalah pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan gambaran

umum tentang persoalan yang akan diteliti. Gambaran umum ini meliputi latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan

13

Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik,

(Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2004), hal. 85 14

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.

26

12

12

pustaka, metode dan pendekatan yang akan digunakan, dan sistematika

pembahasan dalam penelitian.

Bab kedua akan dipaparkan tinjauan umum tentang syair. Dalam bab ini

akan dibahas tentang syair dalam kajian sastra Arab dan sastra Indonesia yang

meliputi pada pembahasan tentang proses munculnya syair dalam ranah kajian

sastra Arab dan sastra Indonesia, karakteristiknya, bentuk-bentuknya, dan

sebagainya. Dalam bab ini juga akan dibahas tentang perang syair dalam khazanah

keilmuan Islam.

Bab ketiga merupakan pembahasan umum tentang kitab Durrat al-Ah}a>di>s

min Mukhta>r al-Ah}a>di>s . Bab ini akan dibagi menjadi dua sub-bab. Sub-bab

pertama membahas tentang profil singkat penyusun kitab Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s dan PP. Darul Falah. Adapun sub-bab kedua akan membahas

tentang isi kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s yang meliputi latar

belakang penyusunan kitab, sistematika kitab dan hadis-hadis yang dimuat di

dalamnya. Pembahasan tentang hadis-hadis dalam kitab Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s ini memaparkan tentang tema dan corak hadis serta kualitasnya

Bab keempat merupakan analisis tehadap bentuk syiiran arti hadis dalam

kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s . Dalam bab ini akan dibahas

tentang syiir menurut Taufiqul Hakim, penggunaan syiir dalam kitab dan relevansi

kajian syiiran arti-arti hadis dalam studi hadis.

13

13

Bab kelima adalah penutup. Bab ini akan memaparkan kesimpulan

terhadap kajian-kajian sebelumnya sekaligus menjadi jawaban atas rumusan

masalah yang telah dirumuskan. Pada bab ini juga akan dicantumkan saran-saran

untuk penelitian selanjutnya.

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min Mukhta>r al-Ah}a>di>s adalah salah satu karya

ulama Nusantara dalam bidang hadis. Taufiqul Hakim, pengarang kitab ini adalah

seorang pemimpin podok pesantren yang ahli dalam beberapa bidang keilmuan.

Kitab ini merupakan salah satu karya Taufiqul Hakim dalam bidang hadis.

Kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min Mukhta>r al-Ah}a>di>s terdiri dari delapan jilid dan

tiga jilid yang sudah diterbitkan. Kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min Mukhta>r al-Ah}a>di>s

jilid I yang menjadi objek dalam penelitian ini memuat 116 hadis dengan 117

judul. Judul pertama dalam kitab tidak memuat hadis, tetapi memuat ayat al-

Qur‟an, yaitu surah al-Ah}za>b: 59. Keseluruhan hadis dalam kitab ini diambil dari

kitab Mukhta>r al-Ah}adi>s al-Nabawiyyah wa al-H}ikam al-Muh}ammadiyyah karya

Sayyid Ah}mad al-Ha>syimi>. Dalam menyajikan materi hadis, kitab ini mempunyai

metode yang cukup unik. Dalam memaparkan sebuah hadis, Taufiqul Hakim

memulai dengan mencantumkan satu hadis dalam satu judul. Pencantuman hadis

diikuti dengan terjemahnya dalam Bahasa Indonesia kemudian dari terjemah

tersebut dibuat bait – bait syair dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.

82

82

1. Latar Belakang Penyusunan Kitab

Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi kemunculan kitab hadis

ini. Alasan – alasan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

Kitab ini merupakan wujud dari semangat keilmuan dan semangat

dalam menyebarkan ajaran – ajaran Islam dari Taufiqul Hakim. Sebagai

seorang yang dianggap cakap dalam hal agama dan posisinya yang menjadi

pemimpin pondok pesantren Darul Falah, Bangsri, Jepara ia memiliki

tanggungjawab untuk membimbing santri-santri dan masyarakatnya dalam

mempelajari agama. Bimbingan yang diberikan Taufiqul Hakim ini melalui

karya-karya yang kemudian ia ajarakan dan kitab Durrat al-Ah}a>di>s Min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s ini merupakan salah satu dari karya tersebut.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang pertama adalah hasil pengajaran materi hadis

yang dilakukan Taufiqul Hakim kurang memuaskan. Sebelum kitab ini lahir,

Taufiqul Hakim mengajar materi hadis menggunakan kitab Mukhta>r al-

Ah}adi>s. Pengajaran kitab ini menggunakan metode bandongan dan ia merasa

metode ini kurang efektif karena para santri dan masyarakat tidak terlibat

secara aktif dalam pengajaran ini. Agar materi hadis yang disampaikan dapat

lebih dipahami, Taufiqul hakim menyusun kitab hadis yang memuat bait –

83

83

bait syair yang dapat dilakukan sehingga muncullah kitab ini. Adapun faktor

eksternal yang kedua adalah muncul berbagai problem di masyarakat sekitar

pondok pesantren Darul Falah. Masyarakat tersebut terdiri dari kaum

abangan yang minim terhadap pengetahuan agama. Di sekitar mereka sering

terjadi prakterk perjudiaan, pencurian, perzinaan, dan sebagainya bahkan

desa ini sempat menjadi tempat lokalisasi. Melihat problem-problem

masyarakat tersebut Taufiqul Hakim mencoba untuk memberikan

pengetahuan agama kepada masyarakat dengan cara memberi ceramah

yang diambil dari hadis-hadis pilihan sehingga lahirlah Durrat al-Ah}a>di>s min

Mukhta>r al-Ah}a>di>s .

2. Pensyairan arti hadis dalam kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s

Tidak disebutkan secara eksplisit dalam kitab ini tentang pedoman syair

yang dipakai Taufiqul Hakim dalam membuat bait-bait syair arti hadis. Namun,

pedoman pensyairan ini dapat dilacak dari karya-karya Taufiqul Hakim. Dalam

bukunya yang berjudul Durrun Syar>if Metode Praktis Tuntunan Menjadi

Muallif disebutkan pengenalan syair, cara mentaqti‟, pengenalan bagian –

bagian bait, bentuk bentuk taf’ilah-taf’ilah ( wazan), ‘aru>d}, d}arb, darurat -

darurat syair, dan langkah – langkah dalam membuat syair. Langkah-langkah

pembuatan syair ini ada empat, yaitu menentukan materi yang akan dijadikan

bait syair, memahami materi tersebut kemudian menyimpulkannya,

menentukan kata kunci yang diambil dari kesimpulan, dan merangkai kata

84

84

kunci tersebut dengan menyesuaikan akhir kata yang ada persamaan hurufnya

dan nada bahr dengan selalu memperhatikan kunci h}asywun, ‘aru>d}, dan

d}arbnya.

Bait-bait syair berbahasa Jawa dan Indonesia ini dalam metode

penyusunannya diletakkan setelah matan hadis dan artinya dalam Bahasa

Indonesia. Secara umum bentuk pensyairan arti hadis dalam kitab ini mengikuti

syair dalam sastra Arab. Bait-bait syair ini memiliki kesesuaian dengan syair

Arab dalam aspek bahasanya, wazan, dan qa>fiyah. Bahasa syair dalam kitab ini

diambil dari kamus karangan Taufiqul hakim, Kamus Antik. Wazannya

mengikuti wazan yang digunakan dalam shalawat burdah. Shalat burdah ini

mengikuti bah}r basi>t} sedangkannya qa>fiyahnya terdiri dari empat bentuk.

Pertama, qa>fiyah yang ada dalam syair Jawa dan Indonesia berbentuk tunggal,

tetapi bentuk dari kedua qa>fiyah tersebut berbeda. Kedua, qa>fiyah pada syair

Indonesia berbentuk tunggal dan qa>fiyah pada syair Jawa beragam. Ketiga,

qa>fiyah antara syair Jawa dan Indonesia sama-sama beragam, dan keempat,

qa>fiyah dari syair Jawa dan Indonesia sama-sama berbentuk tunggal.

Penamaan bait – bait dari arti hadis yang dinamakan sebagai syiiran hadis

– hadis pilihan seperti yang tertulis dalam sampul kitab perlu diperhatikan.

Pembuatan bait syair ini tidak sesuai kaidah dalam pembuatan syair Arab

maupun syair Indonesia secara keseluruhan. Kaidah yang terakhir, yaitu unsur

khayalan atau imajinasi tidak termuat dalam bait – bait ini. Jika bait syair tidak

85

85

memiliki unsur tersebut maka bait tersebut tidak dapat dinamakan syair.

Kumpulan bait yang ada dalam kitab ini lebih tepat disebut sebagai naz}m. Jika

dicocokkan dengan kaidah syair Indonesia, syair ini juga tidak memenuhi

kaidah-kaidah tersebut, tertutama dalam konsep bait.

3. Relevansi pensyairan terhadap studi hadis

Pensyairan arti – arti hadis ini memiliki relevansi dalam studi hadis.

Kajian ini merupakan bagian dari kajian syarah hadis. Meskipun masih bersifat

tekstual, bait – bait syair ini mengandung penjelasan umum dari hadis – hadis

yang dipaparkan. Ini tergambar dari jumlah bait syair dari masing – masing

hadis. Jika suatu hadis mengandung penjelasan yang panjang maka bait syair

yang dibuat juga panjang dan jika hadis tersebut hanya mengandung penjelasan

yang singkat maka bait tersebut dibuat pendek.

Terlepas dari sisi keunikan yang dimiliki, kitab ini juga mempunyai sisi

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan kitab ini terletak pada bahasanya yang

mudah dan isinya yang ringkas dan padat. Sedangkan kekurangannya adalah

penjelasannya yang masih bersifat tekstual padahal dari beberapa hadis tersebut

diperlukan kajian kontekstualisasai. Dalam menjelaskan isi hadis dalam kitab

ini juga tidak ditemukan analisis tambahan dari penulisnya. Analisis tambahan

terkadang diperlukan karena pemaparan penjelasan yang singkat dapat

membingungkan pembaca.

86

86

B. Saran – saran

Setelah melaui proses pembahasan dan pengkajian terhadap pensyairan arti-

arti hadis yang terdapat dalam kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s jilid

I terdapat beberapa saran yang yang kiranya berguna sebagai kelanjutan dari

kajian penulis atas hal-hal tersebut di atas. Kajian yang dilakukan penulis ini

hanya berpusat pada konsep syairnya. Penelitian kitab ini belum dilakukan secara

menyeluruh sehingga ada beberapa celah yang dapat dijadikan objek penelitian

selanjutnya, di antaranya

1. Kajian tentang sumber hadis-hadis dalam kitab ini yang diambil dari kitab

Mukhta>r al-Aha>dis karya al-Ha>syimi> belum dilakukan secara menyeluruh.

Penulis baru mencocokkan sebagian hadis dari dua kitab ini.

2. Penelitian tentang kualitas hadis dalam kitab ini belum dilakukan secara

sempurna. Penelitian kualitas hadis ini masih merujuk kepada karya-karya

ulama terdahulu. Jadi, kajian kualitas hadis secara menyeluruh dari aspek sanad

dan matan belum dilakukan.

3. Penelitian ini masih terfokus pada kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-

Ah}a>di>s jilid I. Penelitian kitab ini dari jilid dua sampai selanjutnya, baik dari

segi kualitas hadis, konsep syairnya, dan sebagainya belum dilakukan.

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghani, Ruslan. 1983. Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Jakarta:

Pustaka Antar kota

Adonis. 2006. al-Syi’riyyah al-‘Arabiyyah. Beirut: Da>r al-Adab

Al-Ha>syimi>, Sayyid Ah}mad. 2005. Mukhta>r al-Ah}adi>s al-Nabawiyyah wa al-H}ikam al-Muh}ammadiyyah. Tt: Al-Haromain

Ali Munandar, Yunus dan H. Bey arifin. 1983. Sejarah Kasusastraan Arab. Surabaya: Bina Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rieneka Cipta

Arnold, Thomas W. 1979. Sejarah Dakwah Islam. Terj. Drs, H.A. Nawawi

Rambe. Jakarta : Widjaya

Braginsky, V.I. 1998. Yang Indah Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu

dalam Abad 7 – 19. Terj. Hersri Setiawan. Jakarta:INIS

Cholis, Muhamad Nur. 2008. ‚Metode Pemahaman Hadis K. H. Ali Maksum

dalam Kitab Hujjah Ahl al-Sunnah w al-Jama>’ah‛. Skripsi Fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Dermawan, Hendro, dkk. 2010. Kamus Ilmiah Populer Lengkap. Yogyakarta:

Bintang Cemerlang

Faiqoh, Elok. 2009. Pesan Dakwah dalam Bait – Bait Syiiran Kiai- Kiai. Skripsi

Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi Offset

Hadjar, Ibn. 1996. Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan.

Jakarta: Raya Grafindo Persada

Hakim, Taufiqul. 2004. Profil Amstilati dan Darul Falah. Jepara: PP. Darul Falah

_____________. 2006. Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s . Jepara: El-

Falah

____________. 2012. Durrun Syari>f Metode Praktis Tuntunan Menjadi Mu’allif.

Jepara: El-Falah

____________. 2013. Kamus Antik Memabantu Membuat Karya Sastra. Jepara:

El-Falah

Hamid, Mas‟an. 1995. Ilmi ‘arudl dan Qawafi. Surabaya : Al – Ikhlas

88

88

Hatta, Bakar. 1982. Sastra Nusantara : Suatu pengantar studi Sastra melayu.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

H}usein, T}aha. 1969. Fi> al-Adab al-Ja>hili>. Mesir: Da>r al-Ma’a>rif

Ilahi, Wahyu dan Harjani Hefni. 2007. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta,

Kencana Prenada Media Group

Keraf, Gorys. 2001. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Semarang:

Bina Putera

Kurniawan, Farid. 2008. ‚Hadis Munculnya Dajjal Sebagai Tanda Kiamat dalam

Kitab Risa>lah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama>’ah (Studi Kritik Sanad Matan).

Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Kurniawan, Syamsul. 2005. ‚Hadis Jampi-jampi dalam Kitab Mujarraba>t Mala>yu> dan Kitab Ta>jul Mulk Menurut Pandangan Masyarakat Kampung

Seberang Kota Pontianak Kalimantan Barat‛. Skripsi Fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

LKPj Desa Bangsri Kec. Bangsri Jepara Akhir Tahun Anggaran 2012.

Lutfiyani. 2010. ‚Membahas Kitab Hadis Risa>lah Ahl al-Sunnah wa al-Jama>’ah karya K. H. M. Hasyim Asy’ari‛. Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta

Mardalis, 1995. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara, 1995

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitataf. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Mudhofar, Moech. 2006. ‚Pemikiran Muhammad Mahfu>z} Al-Tirmisi Dalam

Kitab Manhaj Zawy Al-Naz}ar‛, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta

Najwah, Nurun, Inayah Rohmaniyah, dkk. 2009. Studi Kitab Hadis. Yogyakarta:

Teras

Narsito, 2000. Ikhtisar Kasusastraan Indonesia (Dari pantun, bidal, gurindam

ingga puisi kontemporer. Dari dongeng, hikayat, roman hingga cerita

pendek dan novel). Yoyakarta : Adicita Karya Kusuma

Rahman, Fatchur. 1974. Ikhtishar Mushthalahul Hadits. Bandung: PT Alma’arif

Rahmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh

Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

89

89

Ranoedarsono, Apriyanto. “Metodologi Syarah Hadis” dalam http://id.scribd.com

Sumbulah, Umi. 2008. Kritik Hadis, Pendekatan Historis Metodologis. Malang:

UIN-Malang Press

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfa Beta, 2009)

Suryadilaga, Alfatih. 2012. Metodologi Syarah Hadis. Yogyakarta: SUKA-press

Suryadi dan Muhammad Alfatih Suryadilaga. 2009. Metodologi Penilitian Hadis. Yogyakarta: Teras

Tashrif, Muh. 2007. Kajian Hadis di Indonesia Sejarah dan Pemikiran. Ponorogo:

STAIN Ponorogo Press

Ya‟qub, Ali Mustafa. “Perkembangan Ilmu Hadis” dalam www.idhamlim.com

Wargadinata, Wihana dan Laili Fitriani. 2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya.

Malang : UIN-Malang Press

90

CURRICULLUM VITAE

Nama : Tali Lubab

NIM : 09532043

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam.

Prodi : Tafsir Hadis

Tempat Tanggal Lahir : Demak, 23 Januari 1990

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Orang Tua : Ayah : H. Busri

: Ibu : Hj. Zaenab

Alamat Asal : Kr. Pacing, Rejosari RT 04 RW 09 Karangawen

Demak

Alamat Jogja : Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Aji Mahasiswa

Al Muhsin, jl. Parangtritis KM. 3,5 Krapayak

wetan, Sewon, Bantul, Yogyakarta

Pondok Asal : Pondok Pesanter Putra Putri Al Mubaro, Jl.

Suburan no. 109, Mranggen, Demak, Jawa Tengah.

Pendidikan Formal :

1. SDN Rimbu Kidul I Demak : 1997-

2003

2. MTs Futuhiyyah II Demak : 2003-

2006

3. MAK Futuhiyyah I Banat Demak : 2006-

2009

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2009

– 2013

91

91

Pendidikan Non Formal :

1. Madrasah Diniyah Miftahul Ulum, Rejosari

Karangawen Demak.

2. Pondok Pesantren Al Mubarok, Mranggen

Demak

3. Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin

Krapyak Wetan, Bantul Yogyakarta.

Contac Person : 085729950699

: [email protected]

92

92

Lampiran 1.

INSTRUMEN WAWANCARA

1. Apa alasan penyusunan kitab ? Apa motifnya ? apakah wasiat/ gejala

social/ murni gagasan sendiri?

2. Kapan dimulainya penyusuanan kitab? Berapa lama proses

penyusunan kitbab?

3. Apa tujuan penyusunan kitab?

4. Kiitab apa saja yang dijadikan rujukan dalam kitab tersebut? Merujuk

ke kitab primer atau sekunder?

5. Kenapa mengambil hadis dari kitab kitab diluar kutub al-Tis‟ah?

6. Kenapa menggunakan syiir? Apa motivasinya?

7. Adakah patokan khusus dalam pembuatan syi‟ir hadis? Satu hadis

terkadang hanya 2 bait syair dan terkadang lebih dari 5 bait?

8. Apa kaidah yang digunakan dalam pembuatan syi‟ir tersebut? Sastra

Arab atau Indonesia?

9. Apa alasan menggunakan nada maulayashal bukan yang lain? Terkait

maslah aruld dan qawafi?

10. Adakah lagu yang dipatenkan dalam syiir tersebut? Apa alasannya?

11. Apa dasar pemilihan tema tema yang terdapat dalam kitab tersebut?

Apa dasar urutan tema?

12. Apa alasan pemilihan hadis yang terdapat dalam kitab tersebut?

13. Bagaimana relevansi tema dan hadis dengan peserta didik?

14. Dimana saja kitab tersebut diajarkan?.

15. Bagaimana system pengajarannya?

16. Adakah aturan atauran tertentu terkait dengan pengajaran kitab? Baik

pengajar, murid dan lainnya?

17. Bagaimana kondisi masyarakat Desa Bangsri.

93

93

Lampiran 2

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA KETERANGAN

1 KH. Taufiqul Hakim Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah,

Bangsri Jepara

2 Hasan Anwar Kepala Pondok Pesantren Darul Falah,

Bangsri Jepara

3 H. Muhammad Fathoni Editor Penerbit El Falah Pondok Pesantren

Darul Falah, Bangsri Jepara

4 Bambang J.P Carik Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara.

94

94

Lampiran 3

Kitab Durrat al-Ah}a>di>s min Mukhta>r al-Ah}a>di>s Karya H. Taufiqul Hakim.

95

95

96

96