peraksi fuchsin.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 peraksi fuchsin.docx

    1/3

    Menurut pengalaman, uji-uji ini sedikit sulit dilakukan dan hasilnya tidak selamanya jelas

    seperti yang disebutkan dalam literatur. Sebuah uji yangjauh lebihsederhana namun

    cukup terpercaya adalah dengan menggunakan pereaksi Schiff

    Pereaksi Schiff merupakan sebuah zat warna Fuchsin yang berubah warna jika sulfuroksida dilewatkan kedalamnya. Jika terdapat sedikit aldehid, warnanya akan berubah

    mejadi merah keungu-unguan yang terang.

    Akan tetapi, pereaksi ini harus digunakan dalam keadaan dingin, karena keton bisa

    bereaksi dengan pereaksi ini sangat lambat menghasilkan warna yang sama. Jika

    dipanaskan, maka reaksi dengan keton akan lebih cepat, sehingga berpotensi memberikan

    hasil yang membingungkan.

    Sambil anda memanaskan campuran reaksi dalam penangas air panas, anda bisa

    melewatkan uap yang dihasilkan melalui beberapa pereaksi Schiff.

    Jika pereaksi Schiff cepat berubah warna menjadi merah keungu-unguan, maka

    dihasilkan aldeih dari sebuah alkohol primer.

    Jika tidak ada perubahan warna dalam pereaksi Schiff, atau hanya sedikit warna

    pink yang terbentuk dalam beberapa menit, maka tidak dihasilkan aldehid,

    sehingga tidak ada alkohol primer.

    Karena terjadi perubahan warna pada larutan kalium dikromat(VI) yang bersifat

    asam, maka harus terdapat lakohol sekunder.

    Oksidasi dengan pereaksi fehling

    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

    asam format dan ditambahkan 0,5 ml fehling A dan B. Kemudian dipanaskan dalam

    penangas selama 2 menit pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang

  • 8/10/2019 peraksi fuchsin.docx

    2/3

    berlangsung. Pada sampel asam format larutan terdiri atas dua bagian, lapisan atas

    berwarna biru tua dan lapisan bawah berwarna kuning kecoklatan. Pada asam asetat,

    setelah dilakukan pemanasan pada larutan, tidak terjadi perubahan secara fisik pada

    larutan, yakni larutan tetap berwarna biru muda. Hal ini menunjukkan bahwa asam asetat

    tidak bisa dioksidasi oleh reagen fehling disebabkan karena asam asetat tergolong asam

    lemah, sehingga memiliki daya oksidasi yang lemah pula dan tidak dapat mereduksi

    larutan fehling. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut:

    Fehling A dan B (Kalor)

    HCOOH + 2CuO CO2+ H2O + Cu2O

    Asam format

    Fehling A dan B (Kalor)

    CH3COOH + 2CuO CH2CO2+ H2O + Cu2O

    Asam asetat

    Fehling A dan B (Kalor)

    CH2CH3COOH + 2CuO CH2CH2CO2+ H2O + Cu2O

    Asam Propionat

    Pembuatan Pereaksi Schiff : Larutkan 500 mg fuchsin asam P. dalam 120 ml

    air panas, dan dibiarkan dingin. Tambahkan larutan 5 gram natrium sulfit

    anhidrat P dalam 20 ml air, kemudian tambahkan 5 ml asam klorida P.

    Encerkan dengan air ad 500 ml, biarkan selama paling sedikit 1 jam

    (Anonim, 1995). Jika terdapat sisa warna merah jambu, tambahkan 2 - 3ml asam klorida P, kocok. Biarkan semalam sebelum digunakan. Simpan

    pada tempat yang terlindung dari cahaya (Anonim, 1979

    Hasil analisis kualitatif positif ditandai dengan warna lembayung yang

    terbentuk setelah sampel ditetesi dengan pereaksi Schiff dengan volume sama

    banyak. Semakin intensif warna yang tampak, dapat menggambarkan bahwa

    formalin yang terkandung dalam sampel semakin banyak.

    Pembentukan warna

    dari reaksi antara formalin dan pereaksi Schiff tertera pada gambar 1.

  • 8/10/2019 peraksi fuchsin.docx

    3/3

    Gambar 1

    . Reaksi Pembentukan Warna antara Formalin dan Pereaksi Fuchsin