52
PERAN KELUARGA DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK Dr. Lucy Widasari

Peran Keluarga Dalam Tumbang Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Keluarga

Citation preview

NUTRISI & TUMBUH KEMBANG ANAK

PERAN KELUARGA DALAM TUMBUH KEMBANG ANAKDr. Lucy WidasariTUMBUH KEMBANG & SIKLUS KEHIDUPAN ANAKBertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan Interseluler: Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.Bertambahnya kemampuanDalam struktur dan fungsiTubuh yang lebih kompleks Dalam pola yang teratur, Termasuk aspek sosial atauEmosional akibat pengaruhlingkungan2A. Masa prenatal atau masa intra uterina. Masa embrio b. Masa fetus*Masa fetus dini*Masa fetus lanjutB. Masa postnatal atau masa setelah lahira. Masa neonatal (0-28 hari)b. Masa bayi*Masa bayi dini (1-12 bulan)*Masa bayi akhir (1-2 tahun)c. Masa prasekolah (2-6 tahun)

C. Masa sekolah atau masa prapubertas 6-12 thD. Masa adolesensi atau masa remaja : 12-24 thE. Masa dewasa-Awal: 26-35 th-Akhir: 36-45 thF. Lansia (DepKes 2006)Virilitas: 55-59 thLanjut dini: 60-64 thRisiko tinggi: > 65 thCiri pertumbuhan Perubahan ukuran Perubahan proporsiHilangnya ciri-ciri lamaTimbulnya ciri-ciri baru

1. Faktor dalam (internal)Perbedaan ras/etnik atau bangsaKeluargaUmurJenis kelaminKelainan genetikKelainan kromosom

Faktor yang mempengaruhi tumbang anak2. Faktor luar (eksternal/lingkungan)Faktor prenatalGiziMekanistoksin/zat kimiaEndokrinRadiasiInfeksiKelainan imonologiAnoksia embrioPsikologis ibu

Pasca natalGiziPenyakit kronis/kelainan congenitalLingkungan fisis dan kimiaPsikologisEndokrinSosio ekonomiLingkungan pengasuhanStimulasi Obat obatan 1010 Tanda Tumbuh KembangPertumbuhan dan perkembangan fisik (phsical growth and development).

Keterampilan motorik kasar (movement gross motor-body control and skills) : merangkak, berlari, memanjat, melompat

Keterampilan motorik halus (movement fine motor-hand and finger skills) : memegang sendok, mengambil makanan, menulis, melipat, memasang kancing10 Tanda Tumbuh Kembang.2Keterampilan sensorik (sensory skills) : penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, pembauPerkembangan Mental (Mental development)rasa ketertarikan dan keingintahuanPerkembangan aktivitas fisik sehari-hari (daily living activities)Perkembangan bahasa (language development) : dapat berbicara dan mengerti bahasa, mengerti ucapan ortu dan teman lain10 Tanda Tumbuh Kembang.3Perkembangan kecerdasan (intellectual development) umur 1-2 tahun menemukan cara untuk mencapai tujuan tertentu (memegang, membanting) umur 2 tahun mulai dapat mengingat kejadian yg dialaminya

Perkembangan hubungan sosial dan keluarga (growth and social relationships) : kemampuan bermain dengan anggota keluarga dan anak lain

Perkembangan diri dan emosional (personality and emotional development)

MEMANTAU PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK

MENGANALISIS DAN MEMANTAU STATUS GIZI BAYI

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang :jumlah asupan gizikualitas asupan gizipenyakitlingkungan

ORANG TUA & (KELUARGA) KUNCI UTAMA TUMBUH KEMBANG ANAK

4 macam parenting styles, yaitu

authoritativeauthoritarianNeglectful / indiferent parentingindulgent1. Authoritative ParentingOrang tua yang authoritative berperilku hangat namun tegas. Mereka mendorong anaknya menjadi mandiri dan memiliki kebebasan namun tetap memberi batas dan kontrol pada anaknya.Diyakini dapat lebih memicu keberanian, motivasi, dan kemandirian. Pola asuh ini juga dapat mendorong tumbuhnya kemampuan sosial, meningkatkan rasa percaya diri, dan tanggung jawab sosial. Mereka juga tumbuh dengan baik, bahagia, penuh semangat, dan memiliki kemampuan pengendalian diri sehingga mereka memiliki kematangan sosial dan moral,2. Authoritarian ParentingMenuntut kepatuhan dan konformitas yang tinggi dari anak-anak. Mereka lebih banyak menggunakan hukuman, batasan, kediktatoran, dan kaku. Memiliki standard yang dibuat sendiri baik dalam aturan, keputusan, dan tuntutan yg harus ditaati anaknya.3. Neglect ParentingPola pengasuhan ini disebut juga indifferent parenting. Orang tua hanya menunjukkan sedikit komitmen dalam mengasuh anak, mereka hanya memiliki sedikit waktu dan perhatian untuk anaknya. Akibatnya, ortu menanggulangi tuntutan anak dengan memberikan apapun yang diinginkan selama dapat diperoleh.4. Indulgent ParentingOrang tua indulgent / permissive berperilaku highly involved pada anaknya. ortu cenderung menerima, lunak, dan lebih pasif dalam kedisiplinan. Ortu mengumbar cinta kasih tetapi menempatkan sangat sedikit tuntutan terhadap perilaku anak dan memberi kebebasan tinggi pada anak untuk bertindak sesuai keinginannya. Terkadang mengizinkan anak mengambil keputusan meski belum mampu melakukannya. Cenderung memanjakan anak, membiarkan anaknya mengganggu orang lain, melindungi anak secara berlebihan, membiarkan kesalahan diperbuat anaknya, menjauhkan anak dari paksaan, keharusan, hukuman, dan enggan meluruskan penyimpangan perilaku anak.Konsumsi makanan dalam keluarga dipengaruhi olehJumlah dan jenis pangan yang dibeliPengolahan bahan panganDistribusi dalam keluarga Kebiasaan makan secara peroranganPendapatan, agama, adat istiadatPendidikan/ pengetahuan keluarga PERAN KELUARGA DALAM TUMBUH KEMBANG ANAKMencatat perubahan berat badan Memperhatikan & memastikan asupan makanMemantau ada tidaknya gejala GI mual/muntahKualitas dan kuantitas zat gizi yang seimbangMencegah timbulnya penyakit infeksiganggu status imunitasMelatih perkembangan psikomotor anakMelatih perkembangan psikososial anakMeningkatkan pengetahuan tentang kesehatan yang dapat mempengaruhi keluarga

Tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makananKetidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatanKesukaan terhadap jenis pangan tertentuTingkat pendapatan keluargaJumlah anggota keluarga : anak2 yang sedang tumbuh memerlukan pangan relatif lebih tinggi (kuantitas & kualitas) daripada gol. yang lebih tua. MEMANTAU PERKEMBANGAN ANAK

Stimulasi : adanya perangsangan dari lingkungan luar anak berupa latihan atau bermain.

Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapat stimulasiMERANGSANG TUMBUH KEMBANG BAYISEJAK LAHIR SAMPAI DUA TAHUN

Beberapa kondisi yg menyebabkan anak balitarawan gizi & rawan kesehatan sbb :Berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan dewasa.Biasanya sudah mpy adik / ibunya sudah bekerja penuh shg perhatian ibu sudah berkurang.Anak balita sudah mulai main di tanah & sudah dapat main diluar rumahnya shg lebih terpapar dengan lingkungan yg kotor dan kondisi yg memungkinkan terinfeksi dengan berbagai macam penyakitBelum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan, dipihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita karena dianggap sudah dapat makan sendiri.

Beberapa sikap orang tua pada anakMelindungi secara berlebihanPermisivitas mengizinkan semua apa yang ingin dilakukan si anak, termasuk memutuskan sendiri apa yg ingin dimakanMemanjakanPenolakan, mulai dari anak masih janinPenerimaan, ortu menerima anaknya apa adanyaDominasi : ortu berkuasa mengambil keputusan untuk keperluan anakTunduk pada anakFavoritisme : orang tua mempunyai anak kesayangan/kedekatan pada anakAmbisi ortu : ortu selalu memaksakan kehendaknya, termasuk dalam menentukan apa yg harus dikonsumsi oleh anaknyaSikap orang tua yang diharapkanMelakukan berbagai hal/upaya untuk anaknyaAnak dapat bergantung pada orang tuaBersifat cukup permisif dan luwesAdil dan disiplinMenghargai individualitas anak & memberikan kemandirian sesuai usia anakMenciptakan suasana hangatMemberi contoh yang baik konsumsi makanan bergizi seimbangMenjadi teman yang baik dan menemani anak dalam berbagai kegiatanIDENTIFIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA MAKAN ANAKMasalah Pola makan anak (usia 0-2 tahun)Bayi sering bangun malamBayi sering menangis bukan berarti ASI tidak cukup, memberitahukan kebutuhan atau keinginannya terhadap keadaan, seperti : haus/lapar, kepanasan, kedinginan, popok basah, dllASI sedikit/kurangPemberian MP ASI terlalu diniTerlambat memberikan MP ASISembelit (konstipasi)Mulai sulit makan ditandai makan sering diemut, makan sambil bermain/jalan/nonton TV, menolak makanan tertentuMasalah Pola Makan anak (usia 3-5 tahun)Tidak suka sayuranPilih2 makananMenyukai junk foodMasalah Pola Makan anak (usia 6-9 tahun)Adanya perubahan komposisi tubuh antara anak laki2 dan perempuanPeningkatan aktivitas fisik diluar rumahmempengaruhi jadwal & pola makan anakTergantung pada ada / tidaknya pola makan yang salah pada usia sebelumnya, mis. Lebih suka jajan, makanan kurang serat, suka makanan/minuman manis, dsbMasalah Pola makan Remaja (usia 10-19 tahun)Terjadi perubahan fisik yang cepatMencari identitas dirianak sangat peduli dengan penampilan fisiknya (body image)sering terjadi anemiaPola makan salahmenyukai makanan padat energi (manis & berlemak)EdukasiBantu bayi agar kelak mampu makan mandiridengan cara :Memberi makanan yg dapat dipengang sendiri (finger foods)Memberi minuman dari cangkir mulai usia 6-8 bulanMembiarkan bayi memegang sendiri cangkir/botol susumembuat jadwal makan shg terjadi rasa lapar dan kenyang secara teratur38Madu : sumber spora C. botulinum (dapat sebabkan Botulism) tunda pemberiannya pada bayi < 1 thTelur dan ayam harus dimasak sampai matang untuk mencegah SalmonelosisTelur, ikan, cokelat, susu sapi murni, tunda 8 -9 bulanJika ada riwayat alergi pada keluarga sampai > 1 tahunBit, wortel, sawi, bayam dan lobak : kandungan nitrat tinggi dapat sebabkan methemoglobinuria tunda sampai enzim pelindung Hb terbentuk, 8 9 bulanMakanan kalengan : berkadar garam tinggi/ada tambahan gula tidak cocok untuk makanan bayiMakanan berukuran kecil, keras dan bulat serta lengket atau licin dapat sebabkan bayi tersedak/aspirasiBalita Tunggal Gizi Buruk Pada Keluarga Inti Berpenghasilan Rendah:Pelayanan Kedokteran Keluarga

Kasus DokgaAn. Nv usia 38 bulan lahir dengan berat badan 1400 gram (Berat Badan Lahir Sangat Rendah). Riwayat anemia pada kehamilan disangkal.Pada pemeriksaan fisik didapatkan : kompos mentis, tampak kurus, dengan BB 9,6 kg dan TB 88 cm serta status gizi Z score kurva WHO berada di SD-3 (Gizi buruk). Px tanda vital (Respirasi: 20 x/m, N: 88/menit, Temp: afebris) Px fisik : tidak didapatkan tanda-tanda kegawatan, mata tampak cekung, CVS: jantung dalam batas normal, paru-paru: normal.

Penilaian Struktur dan Komposisi Keluarga

Ny.WTn.GAn. Nv56 thn60 thn55 thn57 thn21 thn30 thn38 blnKet:PerempuanLaki-lakiMeninggalPasienTinggal satu rumahDiagnosis HolistikAspek Personal : Pasien belum memiliki harapan dan kekhawatiran.Aspek Klinis : Anak Nv: Gizi buruk (Z Score WHO SD-3) dan daya tahan tubuh rendah.Aspek Individual : Pasien adalah anak perempuan berusia 38 bulan yang memiliki masalah kebiasaan dalam hal kebersihan diri.Aspek Psikososial : Keluarga berpenghasilan rendah, masalah kebersihan rumah yang kurang dan tidak sehat, serta lingkungan perumahan yang padat.Aspek Fungsional : Derajat 5, pasien tidak dapat berbuat apa-apa karena ketergantungan dengan pelaku rawat

Alur Tatalaksana Pasien & kel18 Januari 2011, dilaporkan balita usia 38 bulan tercatat dalam BGMGizi BurukAn. Nv: BB: 9,6 kg ,TB 88 cmZ score: -3 SD

Pemberian makanan tambahanKemiskinanKurang PendidikanKurang keterampilanAsupan Makanan kurangPersediaan pangan di rumahPerawatan anak dan ibu hamilPelayanan kesehatanPenyakit infeksiEdukasi pada ibu pasien mengenai pemberian asupan gizi anakEdukasi mengenai pola asuh anak (higienis)Motivasi mencari pendapatan tambahanHasil PembinaanTelah dilakukan edukasi mengenai gizi seimbang pada orang tua pasien dan orang tua pasien bersedia untuk mengatur pola makan anak yang sedikit namun sering. Serta memberi makanan dengan gizi yang seimbang. Orang tua pasien mengupayakan pemberian gizi seimbang yang berarti mendapatkan cukup semua kelompok zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta air untuk keperluan tubuh yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ibu pasien mulai melakukan kebiasaan yang dianjurkan pembina, yaitu mulai mengurangi pemberian ASI pada pasien dengan bertahap.Orang tua pasien bersedia untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan rumah.Pelaku rawat besedia untuk menjaga kebersihan pasien dengan rajin memotong kukunya, dan mengajari untuk mencuci tangan. Ibu pasien mulai berdagang nasi uduk membantu bibinya untuk mendapatkan tambahan pendapatan keluarga.

Terdapat peningkatan indeks koping/penguasaan masalah dari 2 sebelum pembinaan menjadi 4 setelah pembinaan

Batita Kembar Gizi Kurang Pada Keluarga Besar Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap : Pelayanan Kedokteran Keluarga

Dua orang anak perempuan yang merupakan saudara kembar (Ma dan Mi) usia 17 bulan dilaporkan oleh kader Posyandu Rw 03 telah mengalami penurunan berat badan dalam satu bulan terakhir (sebelum kunjungan rumah dilakukan).

Baik An. Ma ataupun An. Mi tidak mendapat ASI sejak lahir, dan terbiasa mengkonsumsi susu botol.

Saat ini An. Ma minum 2 sampai 3 botol susu (ukuran 240 ml) dalam sehari, sedangkan An. Mi minum 1 botol susu dalam sehari.

Susu yang digunakan adalah susu bubuk yang didapat dari pembagian pos gizi setiap bulannya, dan apabila habis atau tidak mencukupi untuk kebutuhan sebulan, maka diganti dengan susu kental manisPada pemeriksaan fisik didapatkan

An. Mi kompos mentis, tampak lemas dan irritable. Berat badan nya 7 Kg, berat badan ini mengalami penurunan dari sebelumnya 8,5 Kg. Suhu tubuh An. Mi 37,50C dan pada rongga hidung terdapat sekret encer dan jernih, konka hiperemis dan faring tidak hiperemis. Terdapat bercak pada tangan, badan, dan kaki berbentuk bulat warna coklat kehitaman (lebih gelap dari kulit sekitar).

An. Ma berat badannya 7,5 kg dari sebelumnya 9,5 kg. Suhu tubuh An. Ma 37,60C .

Balita Pasca Gizi Buruk Pada Keluarga Majemuk Yang Memiliki Anggota Keluarga Yang Banyak :Pelayanan Kedokteran Keluarga

51

TeRiMaKaSiH