104
PERAN MEDIASI TERHA Diajukan Kepada Fakultas S Mem KONSENTRAS PROG FAK U ADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT D AGAMA CIBINONG Skripsi Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah mperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh: OVY VERINA WARDHANI NIM. 1111044200005 SI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISL GRAM STUDI HUKUM KELUARGA KULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2016 M DI PENGADILAN Satu Persyaratan LAM

PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

  • Upload
    lylien

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI PENGADILANAGAMA CIBINONG

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:OVY VERINA WARDHANI

NIM. 1111044200005

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAMPROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1436 H/ 2016 M

PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI PENGADILANAGAMA CIBINONG

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:OVY VERINA WARDHANI

NIM. 1111044200005

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAMPROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1436 H/ 2016 M

PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI PENGADILANAGAMA CIBINONG

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:OVY VERINA WARDHANI

NIM. 1111044200005

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAMPROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1436 H/ 2016 M

Page 2: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 3: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 4: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 5: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

v

ABSTRAK

OVY VERINA WARDHANI. NIM : 1111044200005. PERANMEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI PENGADILANAGAMA CIBINONG. Program Studi Hukum Keluarga Islam KonsentrasiAdministrasi Keperdataan Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1456 H/ 2016 M. X + 91 halaman+ lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran mediasihakim dalam menangulangi banyaknya kasus-kasus cerai gugat di PengadilanAgama Cibinong dan mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya perceraiankhususnya cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong.

Penelitian ini mengunakan metode secara kualitatif. Dalam teknikpengumpulan data peneliti menggunakan teknik studi kasus yaitu berupayamenelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diamati dan diteliti.Setiap analis kasus mengandung data berdasarkan pengamatan, data dokumenter,kesan dan pernyataan orang lain mengenai sejauh mana peran medisi terhadapkasus-kasus cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong. Dan peneliti jugamengunakan teknik wawancara, penentuan informan yang akan diwawancaraiditentukan dengan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sempeldengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang dipertimbangkan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan hakim mediator di PengadilanAgama Cibinong selalu mengupayakan para pihak untuk berdamai menyampaikanpengertian mediasi, tujuan mediasi, hakikat mediasi dan proses mediasi atautahapan mediasi. Lalu memberikan kesadaran kepada mereka atau para pihaktentang kerugian dari perceraian. Memberikan penjelasan bahwa mediasi itumerupakan cara menyelesaikan masalah dalam perkara perdata yang merupakanpendekatan non-litigasi atau di luar hukum untuk mencari solusi yang tertera atauyang diputuskan oleh para pihak agar para pihak merasa terpenuhi keadilannyadalam mencari keadilan. Dan tujuan mediasi pada hakikatnya untukmembicarakan ke depannya yang lebih baik sehingga para pihak memiliki itikadyang baik. Namun jika para pihak tidak bisa lagi melanjutkan rumah tangganya,hakim mediator tidak bisa memaksakanya dan faktor yang paling dominanpenyebab terjadinya cerai gugat menurut data yang ada di Pengadilan AgamaCibinong adalah tidak ada keharmonisan namun pada kenyataannya faktorekonomi yang lebih dominan dibandingkan faktor-faktor penyebab lainnya.

Kata Kunci : Peran Mediator, Cerai GugatPembimbing : Drs. Sirril Wafa, MADaftar Pustaka : 1993 s.d 2014

Page 6: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik,

kesabaran, kesehatan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas skripsi ini, Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW, pembawa Syariahnya yang universal bagi umat manusia dalam

setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis temukan, namun syukur Alhamdllah berkat rahmat dan inayah-Nya

kesungguhan, serta dukungan dan bantuan pihak, baik langsung maupun tidak

langsung, segala kesulitan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga pada

akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh sebab itu, sudah sepantasnya pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak/ Ibu:

1. Dr. Asep Jahar, M.A, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Abdul Halim, M. Ag dan Arip Purkon MA, Ketua Prodi dan

Sekertaris Prodi Akhwalusyakhsiyyah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Sirril Wafa, MA dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran selama membimbing penulis.

Page 7: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

vii

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Staff pengajar pada lingkungan Prodi

Hukum Keluarga (Akhwal Syakhsiyyah) Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah memberikan

ilmu pengetahuan kepada penulis selama duduk dibangku perkuliahan.

5. Segenap jajaran staff dan karyawan akademik Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama yang telah banyak

membantu penulis dalam pengadaan referensi-referensi sebagai bahan

rujukan skripsi.

6. Drs. H. Sahrudin, S.H , M.HI, ketua Pengadilan Agama Cibinong dan

seluruh jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

dalam mencari data-data sebagai bahan rujukan skripsi.

7. Drs. H. Hasan Basri, SH, MH dan Waluyo, SHI, Hakim mediasi dan Hakim

non mediasi di Pengadilan Agama Cibinong yang senantiasa memberikan

wejangan dan bimbingan pada penulis selama penulis melakukan

penelitian di Pengadilan Agama Cibinong.

8. Pupu Saripuddin, S. Ag, Wakil Panitera Pengadilan Agama Cibinong yang

senantiasa membantu penulis selama mencari data dan membimbing

penulis untuk wawancara kepada Hakim di Pengadilan Agama Cibinong.

9. Terimaksih juga kepada Mursyit Hidayat S. Ag meja I di Pengadilan

Agama Cibinong, Imam Pratomo Budi Santoso S. Kom selaku staff I.T di

Pengadilan Agama Cibinong, Arip Sasongko S.H ketua POSBAKUM

Cibinong sekaligus bos penulis yang sangat baik hati mengizinkan penulis

agar dapat print gratis dan sepuasnya, mbak Hani dan mas Irwan staff

Page 8: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

vii

POSBAKUM Pengadilan Agama Cibinong dan rekan serta tim yang solit

selalu menyemangati penulis dalam menuntaskan skripsi ini.

10. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Ahmad Yani

dan Ibunda Aida Fitri yang telah memberikan motivasi dan arahan yang

tak pernah jenuh serta tak henti-hentinya mendoakan penulis dalam

menempuh pendidikan. Juga kepada adik tercinta dan sepupu-sepupu

tersayang Bhima Pangestu Wardhyani, Muhammad Radja Wardhyani, Ati

Wening Pamungkas dan Indri Yulianti yang memberikan do’a dan

dukungan dan semangat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran yang

tiada tara.

11. Keluarga besar Administrasi Keperdataan Islam (AKI) angkatan 2011

terimakasih kalian selalu menyemangati, menghibur dan memberikan trip-

trip seru yang selalu membuat kelas kita heboh meski kelas kita masanya

sedikit namun solidaritas dan kekompakan kita tidak ada tandingannya

dengan kelas-kelas yang lain dan khususnya sahabat-sahabat tercinta dan

tersayang Choirunnisya (Ade), Nurul Via (Nenek) dan Eka Purama Sari

(Sulai) serta Syaikoni yang telah membantu merevisi skripsi penulis dan

memberikan banyak info, saran juga kritik. Kalian penyemangat penulis

dan motivasi penulis dalam suka dan duka terimakasih selama ini atas

persahabatan kita yang selama ini dibangun tak akan tergantikan kapan

dan dimanapun tetap akan dikenang oleh penulis.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan banyak yang perlu

diperbaiki lebih dalam. Oleh karena itu saran dan kritik penulis harapkan demi

Page 9: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

vii

kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan setiap pembaca pada umumnya serta menjadi amal baik di

sisi Allah SWT, mohon maaf penulis sampaikan untuk semua pihak yang tidak

disebutkan. Semoga setiap bantuan, doa dan motivasi yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Jakarta 04 Januari 2016

Penulis

Page 10: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI......................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5

C. Pembatasan dan PerumusaMasalah......................................................... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................ 6

E. Tinjauan Kajian Terdahulu...................................................................... 7

F. Metode Penelitian.................................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan.............................................................................. 11

BAB II : MEDIASI HAKIM DALAM MASALAH PERCERAIAN .................. 13

A. Pengertian Mediasi .................................................................................. 13

B. Ruang Lingkup Mediasi .......................................................................... 16

C. Macam-macam Mediator ........................................................................ 17

Page 11: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

D. Proses Mediasi di Pengadilan Agama ..................................................... 18

E. Peraturan Mediasi Menurut PERMA No. 1 Tahun 2008 ........................ 20

BAB III : CERAI GUGAT SEBAGAI UPAYA PUTUSNYA PERKAWINAN . 29

A. Pengertian Cerai Gugat dan Alasan Pengajuan Cerai Gugat................... 29

B. Prosedur Pengajuan Cerai Gugat di Pengadilan Agama ......................... 31

C. Akibat Cerai Gugat.................................................................................. 39

BAB IV : PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA

CIBINONG DAN PERAN MEDIASI HAKIM..................................... 42

A. Gambaran Perkara Cerai Gugat dari Tahun 2012-2014 di Pegadilan

Agama Cibinong...................................................................................... 42

B. Faktor Penyebab Cerai Gugat di Pengadilan Agama Cibinong ............. 46

C. Peran Mediasi Hakim dalam Menangulangi Banyaknya Kasus Cerai

Gugat ....................................................................................................... 53

BAB V : PENUTUP .................................................................................................. 59

A. Kesimpulan.............................................................................................. 59

B. Saran........................................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 63

LAMPIRAN- LAMPIRAN ...................................................................................... 65

1. Surat Permohonan Wawancara............................................................... 66

2. Surat Keterangan Wawancara di Pengadilan Agama Cibinong ............. 67

3. Hasil Wawancara.................................................................................... 68

Page 12: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

4. Foto Wawancara..................................................................................... 78

5. Data Perkara Cerai Gugat dan Cerai Talak Tahun 2012 ........................ 84

6. Data Perkara Cerai Gugat dan Cerai Talak Tahun 2013 ........................ 85

7. Data Perkara Cerai Gugat dan Cerai Talak Tahun 2014 ........................ 86

8. Data Faktor Penyebab Tahun 2013 ........................................................ 87

9. Data Faktor Penyebab Tahun 2014 ........................................................ 88

10. Data Faktor Penyebab Cerai Gugat Tahun 2013 ................................... 89

11. Data Faktor Penyebab Cerai Gugat Tahun 2014 ................................... 90

12. Data Mediasi Tahun 2012 ...................................................................... 91

13. Data Mediasi Tahun 2013 ...................................................................... 92

14. Data Mediasi Tahun 2014 ...................................................................... 93

Page 13: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan merupakan sarana untuk membina rumah tangga yang utuh

sakinah, mawaddah warahmah yang pastinya didambakan dan diingginkan oleh

setiap pasangan dalam kehidupan berkeluarga. Sebagaimana telah disebutkan

dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 21:

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakanuntukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagikaum yang berfikir”. (Q.S Ar-Ruum [30]:21).

Tujuan perkawinan menurut ajaran agama Islam ialah untuk memenuhi

petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan

bahagia. Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga.

Sejahtera artinya terciptanya ketenangan lahir dan batin disebabkan terpenuhinya

kebutuhan hidup lahir dan batinnya, sehingga timbulah kebahagiaan, yakni kasih

sayang antar anggota keluarga.1

Salah satu asas perkawinan yang disyariatkan ialah perkawinan untuk

selama-lamanya yang dipilih oleh rasa kasih sayang dan saling cinta mencintai.

1 Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan (Jakarta : BulanBintang, 1993), Cet III, h. 144.

Page 14: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

2

Karena itu agama Islam mengharamkan perkawinan yang bertujuan untuk

sementara, dalam waktu-waktu tertentu sekedar untuk melepaskan hawa nafsu

saja seperti nikah mut’ah, nikah muhalil dan sebagainya.2

Islam sebagai agama yang toleran memberi jalan keluar, ketika suami istri

yang tidak dapat lagi meneruskan perkawinan, dalam arti adanya ketidakcocokan

pandangan hidup dan percekcokan rumah tangga dalam fiqh disebut dengan

thalak (perceraian). Agama Islam memperbolehkan suami istri bercerai tentunya

dengan alasan-alasan-alasan tertentu, kendati perceraian itu sangat dibenci Allah

SWT.3

Perceraian merupakan solusi terakhir yang dapat ditempuh oleh suami istri

dalam mengakhiri ikatan perkawinan setelah mengadakan perdamaian atau

mediasi secara maksimal dapat dilakukan atas kehendak suami ataupun

permintaan si istri, proses perceraian yang dilakukan atas permintaan istri disebut

cerai gugat.

Cerai gugat adalah cerai yang didasarkan atas adanya gugatan yang

diajukan oleh seorang istri agar perkawinan dengan suaminya menjadi putus.4

Dalam UU No. 7 Tahun 1989 Pasal 73 (1) Gugatan perceraian diajukan oleh istri

atau kuasanya kepada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi kediaman

penggugat, kecuali apabila penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat

2 Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan (Jakarta : BulanBintang, 1993), Cet III, h. 144.

3 Muhammad Daud Ali, Hukum Islam dan Pandangan Agama, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2002), Cet Ke-2, h. 102.

4 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2006),h. 19.

Page 15: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

3

kediaman bersama tanpa izin tergugat. Dan dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal

132 (1) Gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya pada Pengadilan

Agama yang daerah hukumnya mewilayahi tempat tinggal penggugat kecuali istri

meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa seizin suami.5

Adanya kemajuan kehidupan berumah tangga pada zaman sekarang ini,

sering terjadi berbagai macam kasus perceraian yang kita jumpai di lingkungan

Pengadilan Agama yang mana cerai gugat lebih tinggi dibandingkan dengan cerai

talak walaupun yang sebenarnya adalah suami memiliki hak prerogative untuk

menceraikan istrinya.

Data yang didapat di Pengadilan Agama Cibinong bahwa pengajuan cerai

gugat lebih tinggi dibandingkan permohonan cerai talak. Pada tahun 2012 terdapat

1.889 kasus, cerai gugat 1.336 dan cerai talak 553. Pada tahun 2013 terdapat

2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736 dan di tahun 2014 terdapat 2.

664, kasus cerai gugat 1.946 dan cerai talak 718.6

Penyelesaiaan sengketa atau perkara di Pengadilan Agama, maka jalan

pertama yang ditempuh oleh pengadilan adalah perdamaian yang dikenal dengan

mediasi dalam menyelesaikan sengketa, perkara atau bahkan konflik7. Mediasi

adalah untuk sengketa dan menyatukan kembali suami dan istri yang sedang

diterpa permasalahan rumah tangga dianggap sangat penting sebab keharmonisan

5 Abdul Manan dan Muhammad Fauzan,“Pokok-pokok Hukum Perdata WewenangPengadilan Agama Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada, 2002 h. 51-52.

6 Data dari Pengadilan Agama Cibinong pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 diRuang Arsip Pukul: 11:00 WIB.

7 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Perspektif (Hukum Syariah, Hukum Adat dan HukumNasional), (Jakarta : Kencana, 2009), h. 22.

Page 16: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

4

dalam rumah tangga terkadang timbul karena adanya permasalahan konflik

internal yang terjadi di dalam rumah tangga itu sendiri.

Tujuan mediasi adalah untuk menyelesaikan sengketa dengan “win-win

solution” oleh karena itu upaya perdamaian yang diinginkan oleh para pihak

harus dihargai. Dengan demikian, jika para pihak menghendaki, walaupun suatu

perkara sedang dalam proses banding, kasasi, atau Peninjauan Kembali (PK)

sepanjang perkara belum diputus para pihak dapat menempuh mediasi.8

Dalam Peraturan Mentri Agama Agung No. 1 Tahun 2008 tentang

prosedur mediasi di Pengadilan, disebutkan bahwa mediasi adalah cara

penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh

kesepakatan para pihak dengan dibantu hakim mediator.9

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mediasi adalah cara

penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh

kesepakatan para pihak dengan dibantu hakim mediator.10 Oleh karena itu penulis

tertarik untuk mengetahui dan mendalami lebih jauh begaimana peran mediasi

terhadap kasus-kasus perceraian khususnya kasus-kasus cerai gugat sehingga hal

inilah yang membuat penulis merumuskannya dalam bentuk skripsi degan judul

“Peran Mediasi Terhadap Kasus-kasus Cerai Gugat di Pengadilan Agama

Cibinong”.

8 Tim penulis, Buku Komentar Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Mediasi diPengadilan, Mahkamah Agung JICA, Jakarta, 2008, h. 26.

9 Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

10 Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1Tahun 208 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Page 17: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

5

B. Identifikasi Masalah

Dari Latar Belakang yang penulis uraikan di atas, maka penulis

mengidentifikasikan dalam bentuk petanyaan

1. Apa faktor paling dominan pada perkara cerai gugat di Pengadilan Agama

Cibinong tahun 2012-2014.

2. Sejauh mana peran mediasi hakim Pengadilan Agama Cibinong dalam

menanggulangi banyaknya kasus cerai gugat.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan skripsi ini sesuai dengan latar belakang yang telah

dipaparkan di atas, dan untuk mempermudah pembahasannya, maka agar tidak

melebar dari pembahasannya tulisan ini dibatasi bagaimana peran mediasi hakim

dalam menanggulangi banyaknya kasus cerai gugat di Pengadilan Agama

khususnya di Pengadilan Agama Cibinong tahun 2012-2014 yang pelaksanaannya

disesuaikan dengan PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang proses mediasi di

Pengadilan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas yang fokus penelitiannya pada

peran hakim mediator. Dalam pasal 15 ayat (4) PERMA No. 1 Tahun 2008

tentang proses mediasi di Pengadilan Agama, Mediator wajib mendorong para

pihak untuk menulusuri dan menggali serta mencari berbagai pilihan penyelesaian

Page 18: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

6

yang terbaik bagi para pihak. Hal ini artinya peran mediator dituntut untuk

mendamaikan para pihak dan semestinya jumlah perceraian semakin menurun.11

Namun, pada kenyataannya di lapangan menunjukan jumlah perkara di

Pengadilan Agama Cibinong terutama yang berkaitan dengan cerai gugat semakin

meningkat.

Rumusan tersebut penulis rinci dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

a. Apakah yang menjadi faktor paling dominan pada perkara cerai gugat di

Pengadilan Agama Cibinong tahun 2012-2014

b. Bagaimana peranan mediasi hakim Pengadilan Agama Cibinong untuk

menanggulangi banyaknya kasus cerai gugat?

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dicapai dalam penulisan skripsi ini antara lain:

a. Untuk mengetahui faktor- faktor dominan dan cara pada perkara cerai gugat di

Pengadilan Agama Cibinong pada tahun 2012-2014.

b. Untuk mengetahui peran mediasi hakim Pengadilan Agama Cibinong.

2. Manfaat

a. Menambah wawasan khazanah ilmu penggetahuan pada umumnya, dan hukum

keluarga pada khususnya.

11 PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang Proses Mediasi di Pengadilan Agama.

Page 19: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

7

b. Bagi penulis, untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Syariah (S.sy)

pada fakultas syariah dan hukum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu.

Penelitian skripsi ini secara tinjauan pustaka memiliki perumusan dengan

skripsi yang barjudul

1. “Efektifitas Mediasi di Pengadilan Agama (Studi Implementasi Perma No. 1

tahu 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pegadilan Agama Bekasi” yang ditulis

oleh Nur Hidayat Fakultas Syariah dan Hukum, Peradilan Agama, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2011 M. Skripsi ini membahas tentang faktor- faktor

penghambat dan pendukung proses mediasi di Pengadilan Agama, yang mana di

pengadilan banyak menerapkan proses mediasi yang tidak sesuai dengan Perma

tentang Mediasi.

2. “Optimalisasi Peran Hakim Medasi Dalam Perkara Perceraian Di Pengadilan

Agama Jakarta Selatan” yang ditulis oleh Ulfa Fauziah Hidayati

(1090441000040) Fakultas Syariah dan Hukum, Peradilan Agama, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2013 M, poin yang dibahas tentang optimalisasi peran

hakim mediasi dalam perkara cerai di Pengadilan Agama khususnya di

Pengadilan Agama Selatan, karena kurang maksimalnya para mediator dalam

melakukan upaya mediasi antara kedua belah pihak.

3. “Hak Nafkah Iddah Pasca Cerai Gugat dan Implementasinya di Pengadilan

Agama Tanjung Pati” yang di tulis oleh Defi Uswatun Hasanah

Page 20: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

8

(1110044100003) Fakultas Syariah dan Hukum, Peradilan Agama, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014 M. Skipsi ini membahas tentang hak nafkah iddah

pasca Cerai Gugat menurut fuqaha mazhab dan peraturan pemerintah di

Indonesia, hak memperoleh nafkah iddah pasca Cerai Gugat di Pengadilan

Agama Tanjung Pati dan sejauh mana kebebasan hakim menafsirkan ketentuan

perundang-undangan tentang hak nafkah iddah pasca Cerai Gugat.

F. Metode Penelitaian

Metode penelitian yang dipergunakan oleh penulis dalam menyesaikan

skripsi ini adalah metode-metode yang umumnya berlaku dalam penelitian dan

bisa dihadirkan ke dalam beberapa katagori:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan metode

yang berfungsi sebagai prosedur penelusuran masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan subjek dan objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain). Berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana adanya.12

2. Jenis Data

Adapun jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang menjadi pedoman utama dalam data penelitian yaitu:

Undang-undang Republik Indonesia Tahun 1945, HIR (Herziene Inlandsch

12 Hadad Nawawi, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta Gajah Muda University Press,1998). Cet ke- 8. h. 63.

Page 21: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

9

Reglement), R.bg ( Rechsreglement Voor De Buitengewesten), KHI (Kompilasi

Hukum Islam), Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Perma No. 1

Tahun 2008.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literature kepustakaan seperti

buku-buku, arsip-arsip yang mendukung, hasil-hasil panelitian yang berwujud

laporan yaitu hasil wawancara dan sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Studi kasus yaitu berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai suyek

yang diamati dan diteliti. Setiap analis kasus mengandung data berdasarkan

pengamatan, data dokumenter, kesan dan pernyataan orang lain mengenai peran

mediasi terhadap kasus-kasus cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong.13

b. Wawancara (interview)

Wawancara atau interview merupakan tanya jawab secara lisan dimana

dua orang atau lebih berhadapan secara langsung. Dalam proses interview ada dua

pihak yang menempati kedudukan yang berbeda. Satu pihak berfungsi sebagai

pencari informasi atau interviewer sedangkan pihak lain berfungsi sebagai

pemberi informasi atau informan (responden).14

Wawancara dilakukan dengan teknik pengambilan sampel purposif

(purposial samping), yaitu ditetapkan secara sengaja oleh penulis. Dalam

13 Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif (Universitas Indonesia) h. 201-202.

14 Soemitro Romy H, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri (Jakarta: GhaliaIndonesia, 1990), h. 47.

Page 22: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

10

hubungan ini, lazimnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, jadi

tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik

random.15 Dalam hal ini penulis menunjuk seseorang yang akan diwawancarai

sesuai dengan tujuan studi yang dilakukan. Wawancara dilakukan penulis dengan

Hakim yang ditunjuk sebagai Mediator di Pengadilan Agama Cibinong yang

mampu mengkaji, mengetahui, serta memeriksa sekaligus memutus jalannya

proses mediasi.

4. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, data lapangan dan bahan-bahan lain

sehingga dapat mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada

orang lain.16

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa

kualitatif, yaitu menganalisa dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan

kasus cerai gugat yang terjadi di lingkungan Pengadilan Agama Cibinong

sehingga dapat suatu kesimpulan yang objektif, logis, konsisten, dan sistematis

sesuai dengan tujuan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan

Agar mendapatkan gambaran yang jelas mengenai materi pokok penulisan

dan memudahkan serta terarah juga sistematis bagi para pembaca dalam

15 Yayan Sopyan, Pengantar Metode Penelitian, (UIN Jakarta: 2010), h. 81.

16 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 244.

Page 23: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

11

mempelajari tata urutan penulisan skripsi ini, maka penulis mengklasifikasikan

permasalahan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab Pertama Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, metode penelitian, teknik analisa

data dan sistematis penulisan.

Bab Kedua Membahas tentang pengertian mediasi, ruang lingkup mediasi,

macam-macam mediator, proses mediasi di Pengadilan Agama, dan peraturan

mediasi menurut Perma No. 1 Tahun 2008,

Bab Ketiga Uraian tentang Pengertian cerai gugat dan alasan pengajuan

cerai gugat, prosedur pengajuan cerai gugat di pengadilan agama, dan akibat cerai

gugat.

Bab Keempat Merupakan pembahasan hasil penelitian yaitu gambaran

perkara cerai gugat dari tahun 2012-2014 di Pengadilan Agama Cibinong, faktor

penyebab cerai gugat di pengadilan agama cibinong dan peran mediasi hakim

dalam menanggulangi banyakya kasus cerai gugat.

Bab Kelima Merupakan tahap akhir dari Penulisan Skripsi ini yang terdiri

dari kesimpulan dan saran.

Page 24: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

13

BAB II

MEDIASI HAKIM DALAM MASALAH KASUS CERAI GUGAT

A. Pengertian Mediasi

Mediasi merupakan istilah yang berasal dari kosa kata Inggris, yaitu

mediation. Para penulis dan sarjana Indonesia kemudian lebih suka

mengindonesiakannya menjadi “mediasi”.1 Mediasi berdasarkan Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian

suatu perselisiahan sebagai penasehat.2 Mediasi adalah suatu proses penyelesaian

sengketa antara dua pihak atau lebih melalui perundingan atau cara mufakat

dengan bantuan pihak netral yang tidak memiliki kewenangan memutus. Pihak

netral tersebut disebut mediator dengan tugas memberikan bantuan prosedural dan

substansial. Dengan demikian dari definisi atau pengertian mediasi ini dapat

diidentifikasikan unsur-unsur esensial mediasi yaitu:

1. Mediasi merupakan cara penyelesaian sengketa melalui perundingan

berdasarkan pendekatan mufakat atau consensus para pihak.

2. Para pihak meminta bantuan pihak lain yang bersifat tidak memihak yang

disebut mediator.

1 Gunawan Wijaya, 2001, Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada), h. 90-92.

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 726.

Page 25: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

14

3. Mediator tidak memiliki kewenangan memutus, tetapi hanya membantu para

pihak yang bersengketa dalam mencari penyelesaian yang dapat diterima para

pihak.3

Di dalam surat An-Nisa’ ayat 128 diterangkan:

Artinya: “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuhdari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaianyang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupunmanusia itu menurut tabiatnya kikir, Dan jika kamu bergaul dengan istrimusecara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), makasesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.SAn-Nisa: [4] 128).

Kewajiban hakim untuk mendamaikan para pihak dengan tuntunan ajaran

agama islam, yang memerintahkan menyelesaikan setiap perkara dengan jalan

perdamaian, yakni pada firman Allah dalam Q.S Al-Hujarat ayat 9, yang

berbunyi:

3 Takdir Rahmadi, Mediasi Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h 11-12.

Page 26: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

15

Artinya : “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperangmaka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan ituberbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yangberbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jikagolongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antarakeduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (Q.S Al-Hujarat:[49] 9).

Mediasi sebagaimana dicantum pada pasal 1851 KUHPerdata adalah,

suatu persetujuan kedua belah pihak dengan menyerahkan, menjanjikan, atau

menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung atau

mencegah timbulnya suatu perkara. 4 Dasar perdamaian menurut hukum positif

dijelaskan dalam HIR Pasal 130 dan 154 Rbg (Reglement Buittegewesten) bahwa:

a. Jika pada hari ditentukan itu, kedua belah pihak datang, maka Pengadialan dengan

pertolongan ketua mencoba mendamaikan mereka.

b. Jika perdamian yang demikian ini dapat dicapai, maka pada waktu persidangan,

dibuat sebuah surat (akta) tentang perselisihan itu, lalu surat itu akan berkekuatan

dan dijalankan sebagaimana putusan yang ada.

c. Keputusan yang demikian tidak diizinkan untuk melakukan banding.

d. Jika pada waktu mencoba mendamaikan kedua belah pihak, diperlukan memakai

seorang juru bahasa, maka pasal yang berikut dituruti untuk itu.5

4 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta:Pradyna Paramitha, 2004), h. 468.

5 Nasharuddin Salim, Mimbar Hukum : Pemberdayaan Lembaga Damai Pada PengadilanAgama (Pasal 130 HIR/ 154 RBG), (Jakarta: Al- Hikmah dan DITBINBAPERA, 1999), h. 5.

Page 27: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

16

B. Ruang Lingkup Mediasi

Mediasi sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengket memiliki ruang

lingkup utama berupa privat/ perdata. Sengketa-sengketa perdata berupa sengketa

keluarga, waris, kekayaan, kontrak, perbankan, bisnis, lingkungan hidup dan

berbagai jenis segketa perdata lainnya dapat diselesaikan melalui jalur mediasi.

Dalam perundang-undangan Indonesia ditegaskan ruang lingkup sengketa yang

dapat dijalankan kegiatan mediasi.6

Dalam perundang-undangan Indonesia ditegaskan ruang lingkup sengketa

yang dapat dijalankan kegiatan mediasi. Dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun

tentang Arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa disebutkan bahwa sengketa

atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak melalui alternatif

penyelesaian sengketa yang didasarkan dengan itikad baik dengan

menyampangkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Negeri dan di

Pengadilan Agama.

Ditegaskan dalam Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 1 Tahun

2008 tenatang prosedur mediasi di Pengadilan pasal 2 disebutkan bahwa semua

perkara perdata yang diajukan ke Pengadilan tingkat pertama wajib terlebih

dahulu diselesaikan melalui perdamaian dengan bantua mediator. Ketentuan pasal

ini mengambarkan bahwa ruang lingkup sengketa yang dapat dimediasi adalah

seluruh perkara perdata yang menjadi kewenangan peradilan umum dan peradilan

agama pada tinggkat pertama. Kewenangan pada peradilan agama meliputi

perkara perkawinan, kewarisan, wakaf, hibah, sedekah, dan ekonomi syariah.

6 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Perspektif (Hukum Syariah, Hukum Adat dan HukumNasional), (Jakarta : Kencana, 2009), h. 21.

Page 28: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

17

C. Macam-macam Mediator

Sebelum mengadakan mediasi, sesuai dengan pasal 13 ayat (1) PERMA,

para pihak dapat menyerahkan resume perkara kepada satu sama lain dan kepada

mediator paling lama lima hari kerja setelah para pihak menunjuk mediator yang

disepakati.

Mediator dalam mediasi wajib untuk menentukan jadwal pertemuan untuk

meyesesaikan medasi (pasal 15 (1)). Dalam setiap sesi pertemuan, para pihak

dapat didampingi oleh penasehat hukum. Mengenai tahap-tahap dalam proses

mediasi itu sendiri, PERMA tidak mengaturnya. Para pihak dan mediator dapat

mengatur sendiri mengenai tahap-tahapannya sesuai dengan teori yang telah

dipelajari. Di dalam mediasi tersebut, bila diperlukan dapat kaukus, dan juga

dihadirkan saksi ahli kalau memang ada duduk perkara yang tidak jelas. (pasal 15

(3)).

Mediasi dengan mediator diluar daftar mediator pengadilan (non-hakim)

pada dasarnya prosedur mediasi dengan mediator non- hakim di luar pengadilan,

tidak jauh berbeda dengan mediasi yang menggunakan mediator (hakim maupun

no-hakim) yang dilakukan di pangadilan. Dalam Pasal 12 ayat (1) dikatakan

bahwa para pihak wajib menempuh proses mediasi dengan itikad baik. Namun

memang terdapat beberapa hal yang berbeda dalam pelakasanakannya (diatur

khusus dalam pasal 13 ayat (4)). Seperti dalam hal jangka waktu maka atas dasar

kesepakatan para pihak, jangka waktu dapat diperpanjang paling lama 14 (empat

belas) hari kerja.7

7 Mahkamah agung Republik Indonesia pasal 17 (1).

Page 29: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

18

D. Proses Mediasi di Pengadilan Agama

Dalam perjalanannya seringkali para hakim tidak sunguh-sungguh dalam

mengupayakan mediasi dan cenderung bersifat formalitas, sehingga sangat sedikit

sengketa yang diselesaikan dalam masalah mediasi, kondisi seperti itu Mahkamah

Agung mengambil kebijakan untuk memberdayakan upaya perdamaian melalui

mediasi sebagaimana dalam PERMA No. 2 tahun 2003 yang kemudian diubah

menjadi PERMA No. 1 tahun 2008 tentang Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan.

Proses mediasi yang dilakukan oleh Pengadilan sesuai PERMA No. 1

Tahun 2008, proses mediasi dibagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap pramediasi,

tahap pelaksana mediasi, dan tahap akhir implementasi hasil mediasi,8 ketiga

tahap ini merupakan jalan akan ditempuh oleh mediator dan para pihak dalam

menyelesaikan seneta mereka.

1. Tahap Pra Mediasi

Tahap pra mediasi adalah tahap awal dimana mediator menyusun sejumlah

langkah dan persiapan sebelum mediasi benar-benar dimulai. Tahap ini

menentukan berjalan atau tidaknya proses mediasi selanjutnya. Mediator

melakukan beberapa langkah antara lain: membangun kepercayaan diri,

menghubungi para pihak, menggali dan memberikan informasi awal mediasi,

mengkoordinasikan pihak bertikai, mewaspadai perbedaan budaya, menentukan

siapa yang hadir, menentukan tujuan pertemuan, kesepakataan waktu dan tempat,

8 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Adat, dan Hukum Nasional,(Jakarta: Kencana, 2009), h. 79-80.

Page 30: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

19

dan menciptakan rasa aman bagi kedua belah pihak untuk bertemu dan

membicarakan permasalahan mereka.9

Tahap pra mediasi menurut PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang prosedur

mediasi di Pengadilan pasal 7 ayat (1) bahwa: “Pada hari sidang yang telah

ditentukan yang dihadiri kedua belah pihak, hakim mewajibkan para pihak untuk

menempuh mediasi”, pada hari itu juga paling lama 2 hari kerja, berikutnya para

pihak dan ataupun sebagaimana pada pasal 8 PERMA ini lalu menyampaikannya

kepada Ketua Majelis yang akan menunjuk mediator dengan daftar suatu

penetapan. 10

2. Tahap Pelaksanaan Mediasi

Tahap pelaksanaan mediasi adalah tahap para pihak yang bersengketa sudah

berhadapan satu sama lain dan memulai proses mediasi. Tahap mediasi dalam

pasal 13 ayat (1) PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang proses mediasi di

Pengadilan: “ Dalam waktu paling lama 5 hari kerja setelah para pihak

menunjukan mediator yang disepakati, para pihak dapat menyerahkan resume

perkara kepada satu sama lain dan mediator.” Selanjutnya mediator menentukan

jadwal pertemuan, para pihak dapat didampingi kuasa hukumnya. Pada dasarnya

proses mediasi bersifat rahasia dan berlangsung paling lama 40 hari kerja sejak

pemilihan atau penetapan penunjukan mediator sebagaimana pada ayat (3) pasal

yang sama.

9 Nurainingsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2011), h. 22.

10 Nurainingsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata diPengadilan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2011), h. 23.

Page 31: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

20

Dalam proses ini terdapat beberapa langkah, diantaranya sambutan

mediator, presentasi dan pemaparan kisah para pihak, mengurutkan dan

menjernihkan permasalahan, berdiskusi dan negosiasi masalah yang disepakati,

menciptakan opsi-opsi, menemukan butir kesepakatan, merumuskan keputusan,

mencatat dan menuturkan kembalin keputusan dan penutup mediasi. Jika tercapai

kesepakatan, para pihak dengan bantuan mediator wajib merumuskan secara

tertulis kesepakatan yang telah dicapai dan ditandatangani oleh pihak dan

mediator (Pasal 17 ayat 1). Hakim kemudian mengukuhkan kesepakatan tersebut

sebagai suatu akta perdamaian, jika tidak mencapai kesepakatan, maka mediator

menyampaikan secara tertulis bahwa proses mediasi gagal, dan memberitahukan

kepada Hakim (Pasal 18 ayat 1) yang kemudian akan melanjutkan pemeriksaan

pokok perkara tersebut.

3. Tahap Akhir Implementasi Hasil Mediasi

Tahap ini merupakan tahap para pihak hanyalah menjalankan hasil-hasil

kesepakatan yang telah mereka tuangkan bersama dalam suatu perjanjian tertulis

berdasarkan komitmen yang telah mereka tunjukan selama dalam proses

mediasi.11

E. Peraturan Mediasi Menurut PERMA No. 1 Tahun 2008

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 memuat sepuluh

prinsip pengaturan tentang penggunaan mediasi terintegrasi di pengadilan (court-

connected mediation). Kesepuluh prinsip itu adalah (1) penggunaan mediasi

11 Nurainingsih Amriani, Mediai Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata diPengadilan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2011), h. 23.

Page 32: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

21

secara wajib, (2) otonomi para pihak, (3) mediasi dengan iktikad baik, (4)

efesiensi waktu, (5) sertifikat mediator, (6) tanggung jawab mediator, (7)

kerahasiaan, (8) pembiayaan mediasi, (9) mediasi yang berulang-ulang, dan (10)

kesepakatan perdamaian di luar pengadilan.

1. Mediasi Wajib Ditempuh

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 memerintahkan hakim

pemeriksa perkara untuk mewajibkan para pihak menempuh mediasi terlebih

dahulu. Jika proses mediasi tidak ditempuh atau sebuah sengketa langsung

diperiksa dan diputus oleh hakim, konsekuensi hukumnya adalah putusan itu

batal demi hukum. Ide-ide hukum seperti itu yang terkandung dalam Pasal 2 ayat

(2) dan (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 yang menyatakan:

(2) Setiap hakim, mediator dan para pihak wajib mengikuti prosedur

penyelesaian sengketa melalui mediasi yang diatur dalam peraturan ini.

(3) Tidak menempuh prosedur mediasi berdasarkan peraturan ini

merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 130 HIR dan Pasal 154 Rbg

yang mengakibatkan putusan batal demi hukum.

Penggunaan mediasi secara wajib tidak tidak diartikan bahwa para pihak

diwajibkan mencapai atau menghasilkan perdamaian. Perdamaian tidak dapat

dipaksa atau diwajibkan, tetapi harus merupakan hasil kesadaran dan keingginan

bersama. Apa yang diwajibkan oleh Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1

Tahun 2008 adalah hanya menempuh proses mediasi atau dapat disebut juga

dengan istilah “mandatory to enter mediation”. Jika setelah para pihak

menempuh, tetapi kemudian mereka merasakan bahwa ternyata mediasi tidak

Page 33: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

22

memenuhi aspirasi mereka, maka para pihak dapat saja menyatakan ke luar

proses mediasi.

2. Otonomi Para Pihak

Prinsip otonomi para pihak merupakan prinsip yang melekat pada proses

mediasi, mediasi merupakan proses penyelesaian sengketa yang memberi

peluang kepada para pihak untuk menentukan dan memengaruhi proses dan

hasilnya berdasarkan mekanisme konsensus atau mufakat para pihak dengan

bantuan pihak netral. Prinsip otonomi juga kadang-kadang disebut dengan self

determination, yaitu para pihaklah yang berhak atau berwenang untuk

menentukan dalam arti menerima atau menolak segala sesuatu dalam proses

mediasi.

3. Mediasi dengan Iktikad Baik

Mediasi merupakan proses penyelesaian sengketa melalui musyawarah

mufakat atau konsesnsus para pihak yang akan dapat berjalan dengan baik jika

dilandasi oleh iktikad untuk meyelesaikan sengketa. Mediasi juga mengandung

kelemahan-kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh orang atau pihak-pihak

yang memiliki iktikad buruk, mengulur-ulur waktu atau kepura-puraan atau

ketidak jujuran. Atas dasar alasan-alasan ini, Peraturan Mahkamah Agung

Nomor 1 Tahun 2008 memuat norma yang menyatakan bahwa para pihak

menempuh mediasi dengan iktikad baik.12 Dan Peraturan Mahkamah Agung

Nomor 1 Tahun 2008 ternyata memberikan hak kepada salah satu pihak untuk

menyatakan mundur dari proses mediasi jika pihak untuk menyatakan mundur

12 Pasal 12 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 menyatakan:“(1) Para pihak wajib menempuh proses mediasi dengan iktikad baik”.

Page 34: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

23

dari proses mediasi jika pihak lawannya menempuh mediasi dengan iktikad tidak

baik.13

4. Efensiensi Waktu

Masalah waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penyelesaian

sebuah sengketa atau perkara. Konsep waktu juga berhubungan dengan kepastian

hukum dan ketersediaan atau pemanfaatan sumber daya yang ada. Prinsip

efensiensi waktu dalam Paraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008

tampak pada dalam pengaturan pembatasan waktu bagi para pihak dalam

perundingan untuk memilih mediator di antara pilihan sebagaimana disebut

dalam Pasal 8 ayat (1). Demikan pula proses mediasi sebagaimana diatur dalam

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 terhadap kebijakan

pembatasan waktu, yaitu mediasi berlangsung paling lama empat puluh hari kerja

sejak mediator dipilih atau ditunjuk dan atas dasar kesepakatan para pihak, masa

mediasi dapat diperpanjang hingga paling lama emapt belas hari kerja sejak

berakhirnya masa empat puluh hari.14

5. Sertifikasi Mediator

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 mendorong lahirnya

mediator-mediator yang professional. Kecenderungan ini tampak dari adanya

ketentuan, bahwa pada dasarnya “ setiap orang yang menjalankan fungsi

mediator wajib memiliki sertifikat mediator yang diperoleh setelah mengikuti

pelatihan yang diselenggarakan oelh lembaga yang telah memperoleh akreditasi

13 Pasal 12 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.

14 Pasal 13 ayat (3) dan (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.

Page 35: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

24

dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.15 Mahkamah Agung berpandangan

bahwa sertifikat mediator adalah perlu sebagai salah satu upaya penjaminan

mnutu fungsi mediator, namun dalam keadaan atau situasi tertentu, seperti

disebutkan dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun

2008, ketentuan itu dapat disampingi karena upaya mediasi tidak boleh ditunda

hanya karena ketiadaan sertifikat.

6. Tanggung Jawab Mediator

Mediator memiliki tugas dan tanggung jawab yang bersifat prosedural

dan fasilitatif. Tugas-tugas itu tercermin dalam ketentuan Pasal 15 Peraturan

Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, yaitu, (1) mempersiapkan usulan

jadwal pertemuan kepada para pihak, (2) mendorong para pihak untuk secara

langsung berperan dalam proses mediasi, (3) melakukan kaukus, (4) mendorong

para pihak untuk menelusuri atau menggali kepentingan mereka dan mencari

berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik menurut para pihak memeriksa materi

kesepakatan perdamaian untuk menghindari kesepakatan yang bertentangan

dengan hukum atau yang tidak dapat dilaksanakan atau yang memuat iktikad

tidak baik.16

Pedoman Perilaku Mediator meletakan keawajiban-kewajiban terhadap

mediator untuk:17

1. Menyelenggarakan proses mediasi sesuai dengan prinsip penentuan diri

sendiri oleh para pihak atau sesuai dengan prinsip otonomi para pihak,

15 Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.

16 Pasal 17 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.

17 Pedoman Perilaku Mediator 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

Page 36: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

25

2. Menjelaskan kepada para pihak pada pertemuan lengkap pertama tentang

pengertian mediasi, proses mediasi, dan kaukus seta peran mediator,

3. Menghormati hak para pihak untuk berkonsultasi dengan penasihat

hukumnya, para ahli dan hak untuk keluar dari proses mediasi,

4. Menghindari penggunaan ancaman, tekanan atau intimidasi dan paksaan

terhadap salah satu atau para pihak untuk membuat satu keputusan,

5. Menjaga kerahasiaan informasi yang terungkap dalam proses mediasi,

6. Memusnakan catatan-catatan dalam proses mediasi,

7. Menghindari benturan kepentingan,

8. Bila menyadari adanya benturan kepentingan atau potensi benturan

kepentingan, mediator wajib mengundurkan diri,

9. Menyelenggarakan proses mediasi secara berimbang dan menjaga kualitas

proses mediasi,

10. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan,

11. Mediator non hakim diperbolehkan menerima honor dari pada para pihak atas

dasar kesepakatan tertulis dengan para pihak,

12. Dalam menentukan jumlah honor, mediator non hakim tidak boleh

berdasarkan pada hasil akhir proses mediasi.

Selain itu, Pedoman Perilaku Mediator juga mengatur mekanisme

penegakan aturan Pedoman Perilaku Mediator.18

7. Kerahasiaan

18 Pedoman Perilaku Mediator Pasal 10, 11, 12 dan 13.

Page 37: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

26

Berbeda dengan proses litigasi yang bersifat untuk umum, proses mediasi

pada asasnya tertutup bagi umum kecuali para pihak menghendaki lain.19 Hal ini

berarti bahwa hanya para pihak atau kuasa hukum mereka dan mediator saja yang

boleh mengahdiri dan berperan dalam sesi-sesi mediasi, sedangkan pihak-pihak

lain tidak diperbolehkan menghadiri sesi-sesi mediasi terkecuali atas izin para

pihak. Sifat kerahasiaan proses mediasi ini sering disebut menjadi daya tarik bagi

para pihak, terutama kalangan pelaku bisnis, untuk menempuh mediasi karena

tidak menginginkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi diketahui oleh

publik.

Sifat kerahasiaan proses mediasi, sebagaimana disebut dalam Pasal 6,

juga diperkuat dengan ketentuan Pasal 19 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 9 ayat (1)

menyatakan bahwa:

“ Jika para pihak gagal mencapai kesepakatan, pernyataan, dan pengakuan para

pihak dalam proses mediasi tidak dapat digunakan sebagai alat bukti dalam proses

persidangan perkara yang bersangkutan.”

8. Pembiyaaan

Pembiyaan yang berkaitan dengan proses mediasi paling tidak

mencangkup hal-hal berikut: ketersidiaan ruang-ruang mediasi, honor para

mediator, biaya para ahli jika diperlukan, dan biaya transportasi para pihak datang

ke pertemuan-pertemuan atau sesi-sesi mediasi. Untuk biaya transportasi para

pihak sudah jelas menjadi tanggung jawab para pihak sendiri. Tentang ini pasal 25

ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 secara tegas

19 Pasal 6 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.

Page 38: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

27

manyatakan bahwa “ Mahkamah Agung menyediakan sarana yang dibutuhkan

bagi proses mediasi…..”. Dengan ini demikian, sudah sepantasnya jika

pembiayaan pengadaan sarana menjadi tanggung jawab Negara.

9. Pengulangan Mediasi

Pasal 18 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008

memberikan kewenangan kepada hakim pemeriksaan perkara untuk tetap

mendorong para pihak supaya menempuh perdamaian setelah kegagalan proses

mediasi pada tahap awal atau pada tahap sebelum pemeriksaan perkara dimulai.

Proses perdamaian setelah memasuki tahap pemeriksaan dimediasi langsung

oleh hakim pemeriksa. Jadi, proses mediasi setelah memasuki tahap pemeriksaan

oleh hakim tidak memberikan kewenangan kepada para pihak untuk memilih

mediator. Proses mediasi ini berlangsung paling lama 14 (empat belas) hari sejak

para pihak menyampaikan keingginan mereka kepada hakim pemeriksa perkara

yang bersangkutan. Jika mediasi sebelum perkara diperiksa oleh hakim bersifat

diwajibkan, mediasi pada tahap pemeriksaan sebelum pengucapan putusan

bersifat sukarela. Bahkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008

tidak hanya membolehkan pengulangan mediasi atau upaya damai pada

pemeriksaan tingkat pertama, tetapi juga pada tingkat banding, tingkat kasasi,

dan peninjauan kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 21.20

10. Kesepakatan Perdamaian di Luar Pengadilan

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 pada dasarnya lebih

dimaksudkan untuk mengatur prinsip dan prosedur penggunaan mediasi terhadap

20 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, Pasal 21 (1).

Page 39: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

28

perkara atau sengketa perdata yang telah diajukan ke pengadilan (court-connected

mediation). Namun, sebagai upaya untuk lebih memperkuat pengunaan mediasi

dalam sistem hukum Indonesia dan memperkecil timbulnya persoalan-persoalan

hukum yang mungkin timbul dari penggunaan mediasi di luar Pengadilan,

Mahkamah Agung ternyata melalui Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun

2008 juga memuat ketentuan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang

bersengketa yang berhasil menyelesaikan sengketa itu melalui mediasi di luar

pengadilan untuk meminta kepada pengadilan dikuatkan dengan akta

perdamaian.21

21 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, Pasal 23 ayat (1).

Page 40: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

29

BAB III

CERAI GUGAT SEBAGAI UPAYA PUTUSNYA PERKAWINAN

A. Pengertian Cerai Gugat dan Alasan Pengajuan Cerai Gugat

Perceraian terbagi menjadi dua yaitu cerai gugat dan cerai talak. Cerai

talak adalah apabila suami yang mengajukan permohonan ke Pengadilan untuk

meceraikan istrinya. Cerai Gugat atau gugatan cerai terjadi disebabkan oleh

adanya suatu gugatan oleh istri kepada Pengadilan agar perkawinan dengan

suaminya menjadi putus.1

Dalam persoalan putusnya perkawinan atau perceraian serta akibat-

akibatnya, diatur dalam Pasal 38 sampai dengan 40 Undang-Undang Perkawinan

dijelaskan bahwa:

Pasal 38 Perkawinan dapat putus karena:

a. Kematian

b. Perceraian, dan

c. Atas keputusan pengadilan

Pasal 39 UU Perkawinan

(1) Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelahpengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikandua belah pihak.

(2) Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suamiistri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri.

(3) Tata cara perceraian di depan sidang pengadilan diatur dalam peraturanperundang-undangan tersendiri.

Pasal 40 UU Perkawinan:

1 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2006),h. 19.

Page 41: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

30

(1) Gugatan perceraian diajukan kepada pengadilan.(2) Tata cara mengajukan gugatan tersebut pada ayat (1) pasal ini diatur dalam

peraturan perundanagn tersendiri.2

Didalam pasal 19 PP No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 KHI dinyatakan hal-

hal yang menyebabkan terjadinya perceraian . Perceraian dapat terjadi karena

alasan-alasan yaitu:

a. Salah satu berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain

sebagainya yang sukar disembuhkan.

b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar

kemampuanya.

c. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

d. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri.

e. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran

dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tanggga.3

f. Suami melanggar taklik-talak.

g. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya

ketidakrukunan dalam rumah tangga.

2 Zainudin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Sinar Grafika : Cet. I April 2006 Cet.II Juli, 2007), h. 73-74.

3 Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan,, Hukum Perdata Islam di Indonesia (StudiKritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikh, UU No 1/1974 sampai KHI (Jakarta: Kencana,2004), h. 216-219.

Page 42: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

31

Dipengadilan Agama penggugat atau pemohon mengajukan gugatan

kepada Ketua Pengadilan Agama melalui Panitera yang secara tertulis maupun

secara lisan. Pengajuan secara tertulis artinya penggugat atau pemohon

mengajukan gugatan secara tertulis dengan surat gugatan atau permohonan

tersebut.

Pengajuan secara tidak tertulis artinya permohonan ini dilakukan bagi

mereka yang tidak bisa baca tulis. Dalam hal penggugat atau pemohon

mengajukan gugatan atau permohonan tidak tertulis melainkan lisan, kemudian

panitera merumuskan surat gugatan kemudian mendatanggani oleh Ketua

Pengadilan Agama.

B. Prosedur Pengajuan Cerai Gugat di Pengadilan Agama

Dalam mengajukan surat gugatan ini, penggugat atau pemohon

melampirkan beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain:4

1. Foto copy akta nikah yang telah dilegalisir yang bermaterai cukup serta akta nikah

yang asli.

2. Surat keterangan dari kelurahan dari kelurahan bagi mereka yang ghoib atau tidak

diketahui alamatnya yang jelas.

3. Foto copy KTP yang masih berlaku yang telah dilegalisir dengan bermaterai

cukup

4. Membayar biaya perkara.

Untuk membayar biaya perkara ini ada dua perbedaan antara lain:

4 Wawancara kepada staff POSBAKUM Pengadilan Agama Cibinong pada hari seninTanggal 11 Mei 2015 Pukul 15.00 WIB.

Page 43: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

32

a. Untuk cerai talak yang harus membayar biaya perkara adalah suami, karena suami

yang mengajukan permohonan cerai.

b. Untuk gugatan perceraian maka yang harus membayar biaya perkara adalah istri,

karena ia yang mengajukan gugatan cerai.

c. Penggugat atau pemohon masing-masing akan mendapatkan panggilan sidang 30

hari setelah pendaftaran gugatan.

Selanjutnya tempat mengajukan cerai gugatan Pasal 73 UUPA sebagai

berikut:

(1) Gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilanyang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat, kecualiapabila penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat tanpa izintergugat.

(2) Dalam hal penggungat bertempat kediaman di luar negeri, gugatanperceraian diajukan kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputitempat kediaman tergugat.

(3) Dalam hal penggugat dan tergugat bertempat kediaman di luar negeri,maka gugatan diajukan kepada pengadilan yang daerah hukumnyameliputi perkawinan mereka dilangsungkan atau ke Pengadilan AgamaPusat.5

Setelah Pengadilan Agama menerima gugatan penggugat,kemudian

memanggil pihak penggugat dan tergugat atau kuasa mereka ditempat

kediamanya, panggilan disampaikan melalui Juru sita yang mengantarkan

langsung ke kediaman tempat Penggugat dan Tergugat. Pemanggilan disampaikan

secara patut dan selambat-lambatnya tiga hari sebelum sidang dibuka sudah

diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Panggilan kepada Tergugat

dilampirkan salinan surat gugatan (pasal 26 PP No. 9/1975).

5 Tata cara perceraian bila tergugat berada di luar negeri dan atau keduanya (suami istri)dapat juga dilihat dalam Pasal 132 KHI dan Pasal 20 PP Nomor 9 Tahun 1975.

Page 44: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

33

Mengenai alasan perceraian dan alat bukti untuk mengajukan gugatan

diatur dalam Pasal 74, 75, 76 UUPA dan Pasal 133, 134, dan 135 KHI.

Pasal 74 UUPA

Apabila gugatan perceraian berdasarkan atas alasan salah satu pihak

mendapat pidana penjara, maka untuk memperoleh putusan perceraian, sebagai

bukti penggugat cukup menyampaikan salinan putusan pengadilan yang

berwenang yang menutuskan perkara disertai keterangan yang menyatakan bahwa

putusan itu telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 75 UUPA

Apabila gugatan perceraian berdasarkan atas alasan bahwa tergugat

mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan

kewajiban sebagai suami, maka hakim dapat memerintahkan tergugat untuk

memeriksa diri kepada dokter.

Pasal 76 (2) UUPA

Pengadilan setelah mendengarkan keterangan saksi tentang sifat

persengketaan antara suami istri dapat mengangkat seorang atau lebih dari

keluarga masing-masing pihak ataupun orang lain untuk menjadi hakam.

Pasal 76 ayat (2) UUPA di atas, merupakan penjabaran garis hukum dari Firman

Allah dalam Surah An- Nisaa’ (4) ayat 35:

Artinya: Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Makakirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga

Page 45: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

34

perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud Mengadakan perbaikan,niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Maha Mengenal.Hakam ialah juru pendamai. (Q.S An- Nisaa’[4] 35).

Dan kemudian mengambil bentuk lembaga yang disebut BP4.

Selaanjutnya, fungsi lembaga tersebut diatur dalam Pasal 30 ayat (2) Peraturan

Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1975, yaitu bahwa Pengadilan Agama dalam

setiap kesempatan berusaha mendamaikan kedua belah pihak dan dapat minta

bantuan kepada Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4)

setempat. Adapun tindak hukum selama proses perkara di pengadilan

berlangsung, menghindari berbagai kemungkinan hal-hal yang bersifat negatif di

antara suami istri. Hal ini diatur dalam Pasal 77 UUPA.

Pasal 77 UUPA

Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas perkawinan penggugat

atau tergugat atau berdasarkan pertimbangan bahaya yang mungkin ditimbulkan,

Pengadilan dapat mengizinkan suami istri tersebut untuk tidak tinggal dalam satu

rumah.

Pasal 78 UUPA

Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas permohonan penggugat,

pengadilan dapat:

a. Menentukan nafkah yang harus ditanggung suami.b. Menentukan hal-hal yang perlu untuk menjamin pemeliharaan dan

pendidikan anak.c. Menentukan hal-hal yang perlu untuk menjamin terpeliharannya barang-

barang yang menjadi hak bersama suami istri atau barang yang menjadi haksuami atau barang yang menjadi hak istri.

Page 46: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

35

Gugatan tersebut gugur apabila suami atau istri meninggal sebelum adanya

putusan pengadilan mengenai gugatan perceraian itu. Namun, bila terjadi

perdamaian, tidak dapat diajukan gugatan perceraian baru berdasarkan alasan

yang ada telah diketahui oleh penggugat sebelum perdamaian tercapai. Upaya

perdamian dimaksud memungkinkan terjadi, meningkat ia tidak dibatasi pada

sebelum pemeriksaan perkara, namun dapat diupayakan setiap kali sidang. Lain

halnya bila tidak tercapai perdamaian, pemerikasaan gugatan perceraian

dilakukan dalam sidang tertutup.

Pemeriksaan gugatan perceraian dilakukan oleh Hakim selambat-

lambatnya 30 hari setelah diterima surat gugatan perceraian setelah berkas atau

surat gugatan percerain didaftarkan di kepaniteraan. (Pasal 80 ayat (1) UUPA:

Akan tetapi, Pasal 80 ayat (2) dan (3) hanya menjelaskan teknis untuk

menghindatkan ketidakhadiran pihak-pihak yang berpekara baik penggugat

maupun tergugat. Hal ini menunjukan hanya pengesahan Pasal 29 ayat (2) dan

(3) PP Nomor 9 Tahun 1975, sebagai berikut:

a) Dalam penetapan waktu sidang gugatan perceraian, perlu diperhatikantenggang waktu pemanggilan dan diterimanya panggilan tersebut olehpenggugat mnaupun tergugat atau kuasa mereka.

b) Apabila tergugat berada dalam keadaan seperti dalam Pasal 20 ayat (3),sidang pemeriksaan gugatan perceraian diterapkan sekurang-kurangnya 6(enam) bulan terhitung sejak dimasukannya gugatan perceraian padakepaniteraan Pengadilan Agama.

Pasal 142 KHI

(1) Pada sidang pemeriksaan gugatan perceraian, suami istri datang sendiriatau diwakilkan kepada kuasanya.

(2) Dalam hal suami atau istri mewakilkan, untuk kepentingan pemeriksaanhakim yang memerintahkan yang bersangkutan untuk hadir sendiri.

Page 47: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

36

Sesudah perkara perceraian diputuskan dalam sidang terbuka untuk umum

maka salinan putusan dikirim kepada pihak-pihak yang terkait. Oleh kerena itu

Pasal 147 ayat (1) KHI menjelaskan:

Setelah perkara perceraian itu diputuskan, maka panitera Pengadilan

Agama menyampaikan salinan surat putusan tersebut kepada suami isteri atau

kuasanya dengan menarik kutipan Akta Nikah dari masing-masing yang

bersangkutan.

Selain salinan putusan dikirim kepada suami istri tersebut dijelaskan

dalam Pasal 84 UUPA:

(1) Panitera pengadilan atau pejabat pengadilan yang ditunjuk berkewajibanselambat-lamnbatnya 30 hari mengirimkan satu helai salinan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, tanpabermaterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputikediaman penggugat dan tergugat, untuk mendaftarkan putusan perceriandalam sebuah daftar yang disediakan intuk itu.

(2) Apabila perceraian dilakukan di wilayah yang berbeda dengan wilayahPegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan dilangsungkan, maka satuhelai salinan putusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) yangtelah memperoleh kekuatan hukum tetap tanpa bermaterai dikirimkan pulakepada PPN ditempat perkawinan dilangsungkan dan oleh PNN tersebutdicatat pada bagian pinggir daftar catatan perkawinan.

(3) Apabila perkawinan dilangsungkan di luar negeri, maka satu helai salinanputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) disampaikan pulakepada PNN ditempat di daftarkannya perkawinan mereka di Indonesia.

(4) Panitera berkewajiban memberikan akta cerai sebagai surat bukti ceraikepada para pihak selambat-lambatnya 7 hari terhitung setelah putusanyang memperoleh kekuatan hukum tetap tersebut diberitahukan kepadapara pihak.

Apabila terjadi kelalaian pengiriman salinan putusan sebagaimana yang

dimaksud dalam Pasal 84 menjadi tanggung jawab panitera yang bersangkutan

atau pejabat pengadilan yang ditunjuk.

Page 48: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

37

KHI membedakan cerai gugat dengan khulu. Namun demikian, ia

mempunyai kesamaan dan perbedaan diantara keduanya. Persamaannya adalah

keinginan untuk bercerai datangnya istri dari pihak istri. Adapun perbedaanya

yaitu cerai gugat tidak selamanya membayar uang iwad (uang tebusan),

sedangkan khulu uang iwad (uang tebusan) menjadi dasar akan terjadinya khulu.6

Khulu diatur dalam pasal 148 KHI

Pasal 148 KHI:

(1) Seorang istri yang mengajukan gugatan perceraian dengan jalan khulumenyampaikan permohonanya kepada Pengadilan Agama yangmewilayahi tempat tinggalnya disertai alasan-alasan.

(2) Pengadilan Agama selambat-lambatnya satu bulan memanggil istri dansuaminya untuk didengar keterangannya masing-masing.

(3) Dalam persidangan tersebut, Pengadilan Agama memberi penjelasantentang akhibat khulu’ dan memberi nasihat-nasihatnya.

(4) Setelah kedua belah pihak sepakat tentang besarnya iwad atau tebusan,maka Pengadilan Agama memberikan penetapan tentang izin bagi suamiuntuk mengikrarkan talaknya di depan sidang Pengadilan Agama.Terhadap penetapan itu tidak dapat dilakukan upaya banding dan kasasi.

(5) Penyelesaian selanjutnya ditempuh sebagaimana yang diatur dalam Pasal131 ayat (5).

(6) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan tentang besarnya tebusan atau iwad,Pengadilan Agama memeriksa dan memutus sebagai perkara biasa.

Uraian cerai gugat dan khulu’ diatas, tampak ada perbedaannya. Namun

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 UUPA dan Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975 tidak membedakan diantara keduanya sehingga tidak

membicarakannya. Pada Pasal 87 UUPA menjelaskan perceraian yang

berdasarkan alasan zina yang diuraikan sebagai berikut:

Pasal 87 UUPA

6 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Sinar Grafika Jakarta : Cet. I April2006 Cet II Juli, 2007), h. 85.

Page 49: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

38

(1) Apabila permohonan atau gugatan cerai diajukan atas alasan salah satupihak melakukan zina, sedangkan pemohon atau penggugat tidak dapatmelengkapi bukti-bukti dan termohon atau tergugat menyangah alasantersebut, dan hakim berpendapat bahwa permohonan atau gugatan itubukan tiada pembuktian sama sekali serta upaya peneguhan alat buktitidak mungkin lagi diperoleh baik dari pemohon atau penggugat maupuntermohon atau tergugat, maka hakim karena jabatanya dapat menyuruhpemohon atau penggugat untuk bersumpah.

(2) Pihak termohon atau tergugat diberi kesempatan pula untuk meneguhkananggahannya dengan cara yang sama.

Perceraian berdasarkan zina tersebut, merupakan penjelasan yang

didasarkan perturan perundang-undangan. Apabila al-Qur’an dijelaskan bahwa

seorang yang menuduh perempuan lain yang baik-baik berbuat zina kemudian dia

tidak mendatangkan empat orang saksi, maka ia diancam hukuman had sebanyak

80 (delapan puluh) kali cambuk. Hal ini didasarkan Alqur’an Surah An-Nur (24)

ayat 4 sebagai berikut:

Artinya: Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik(berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralahmereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terimakesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka Itulah orang-orang yangfasik. Yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini adalah wanita-wanita yangSuci, akil balig dan muslimah. (Q.S Surah An-Nur [24] 4).

Apabila ayat tersebut dianalisis, dapat diketahui bahwa saksi hukum bagi

orang yang meunuduh zina tanpa disertai saksi, sangat tipis perbedaannya dengan

pelaku zina itu bila terbukti berbuat zina yang disaksikan oleh 4 orang saksi.7

7 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Sinar Grafika Jakarta : Cet I April2006 Cet II Juli, 2007), h. 85.

Page 50: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

39

C. Akibat Cerai Gugat

Akibat putusnya perkawinan (perceraian) diatur dalam Pasal 41 UU No. 1

Tahun 1974 dan Pasal 149 KHI8 Pasal 41 UU No. 1 Tahun 1974 menjelaskan

akibat putusnya perkawianan karena perceraian adalah:

a. Baik ibu atau bapak tetap bekewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana adaperselisihan mengenai penguasaan anak, Pengadilan memberikeputusanya.

b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan danpendidikan yang diperlukan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataantidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukanbahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikanbiaya penghidupan dan menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri.

Pasal 149 KHI menjelaskan akibat talak adalah bilamana perkawinan

putus karena talak, bekas suami wajib:

a. Memberikan mut’ah yng layak kepada bekas istrinya, baik berupa uangatau benda, kecuali bekas istri tersebut qobla al dukhul.

b. Memberi nafkah, mas kawin kepada bekas istri selama dalam masa iddah,keculai bekas istri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaantidak hamil.

c. Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya dan separu apabilaqobla al dukhul.

d. Memberikan biaya hadlanah untuk anak-anaknya yang belum mencapaiumur 21 tahun.

Dari pasal-pasal tersebut dapat difahami bahwa apabila cerai gugat maka

istri tidak menerima pertama, hak nafkah iddah. Hal ini apabila perkara cerai

tergugat tersebut diputus oleh Majlis Hakim dengan putusan talak bain dan istri

Page 51: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

40

tidak dalam keadaan hamil, sebagaimana pemahaman dalam pasal 149 huruf b,

hak nafkah iddah hanya diberikan kepada istri yang berada dalam talak raj’i.8

Pemahaman ini berlandaskan karena istri yang mengajukan cerai gugat

adalah istri yang nusyuz sehingga ia pantas tidak mendapatkan hak nafkah iddah.

Kedua, mantan istri tidak akan menerima mut’ah. Mut’ah adalah pemberian bekas

suami kepada istri yang dijatuhi talak berupa benda atau uang lainnya. Mut’ah

wajib diberikan oleh bekas suami dengan syarat yang belum ditetapkan mahar

bagi istri ba’da dukhul dan perceraian itu atas kehendak suami (KHI pasal

158).9Sementara cerai guat adalah perceraian dengan kehendak istri, maka ia tidak

berhak atas mut’ah.

Ketiga tidak dapat ruju’. Cerai gugat putusnya berupa talak bain sughra.

Talak bain sugra adalah talak satu atau dua disertai dengan iwadh dari istri kepada

suami yang dengan akad nikah baru suami dapat kembali kepada istrinya.

Sementara KHI dalam pasal 119 ayat 1 menjelaskan bahwa talak bain sughra

adalah talak yang tidak boleh dirujuk tapi boleh akad nikah baru dengan bekas

suaminya meskipun dalam masa iddah. Sementara ayat 2 menyebutkan bahwa

bentuk talak bain tersebut berupa :

(a) Talak yang terjadi qobla al dukhul,

(b) Talak dengan tebusan khulu’,

8 Defi Uswatun Hasanah, “Hak Iddah Pasca Cerai Gugat dan Implementasinya diPengadilan Agama Tanjung Pati” (Skripsi SI Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 35-38.

9 Defi Uswatun Hasanah, “Hak Iddah Pasca Cerai Gugat dan Implementasinya diPengadilan Agama Tanjung Pati” (Skripsi SI Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 35-38.

Page 52: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

41

(c) Talak yang di jatuhkan pengadilan agama .

Sedangkan dalam hal-hal lain tidak ada perbedaan akhibat hukum antara

cerai gugat dan cerai talak seperti dalam hal harta bersama dan hadlanah.

Terhadap harta bersama diatur dalam pasal 37 UU Perkawinan dalam pasal

tersebut dinyatakan bahwa mengenai harta bersama diatur menurut hukumnya

masing-masing, yang mencakup hukum agama, hukum adat atau hukum yang

lainnya. Hal ini menunjukan bahwa UU No. 1 Tahun 1974 menyerahkan kepada

para pihak yang bercerai untuk memilih hukum mana dan hukum apa yang

berlaku. Dalam pasal 156 Kompilasi Hukum Islam ditentukan bahwa akhibat

hukum putusnya perkawinan karena perceraian tergadap harta bersama adalah

harta bersama tersebut dibagi menurut ketentuan sebagaimana tersebut dalam 97

yang memuat ketentuan bahwa janda atau duda cerai hidup masing-masing berhak

separuhdua dari harta bersama sepanjang tidak ditentukan lain dalam perjanjian

perkawinan.

Nafkah iddah adalah segala sesuatu yang diberikan oleh suami kepada istri

yang telah diceraikannya baik berupa pakaian, makanan maupun tempat tinggal.

Waktu pemberian nafkah tersebut adaolah selama masa iddah dan jika mantan

istri telah lewat masa iddahnya, berarti tanggung jawab suami untuk memberikan

nafkah sudah selesai. Bentuk nafkah yang diberikan suami selama masa iddah

adalah makanan, minuman, tempat tinggal, uang atau lainnya. Dalam hal ini perlu

ditegaskan untuk pemberian nafkah pada istri adalah kebutuhan material, bukan

kebutuhan bathiniah (termasuk sex dan lainnya). Bentuk dan besarnya pemberian

nafkah tersebut pada dasarnya tidak ditegaskan secara jelas, akan tetapi hanya

Page 53: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

42

secara umum. Dalam pemberian bentuk dan besarnya nafkah lebih ditentukan atas

dasar kemampuan pihak suami.10

10 Defi Uswatun Hasanah, “Hak Iddah Pasca Cerai Gugat dan Implementasinya diPengadilan Agama Tanjung Pati” (Skripsi SI Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 43.

Page 54: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

42

BAB IV

PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA CIBINONG DAN

PERAN MEDIASI HAKIM

A. Gambaran Perkara Cerai Gugat dari Tahun 2012-2014 di Pengadilan

Agama Cibinong

Kemajuan zaman dan semakin berkembangnya teknologi membuat

informasi mudah diakses oleh siapa pun dan dimana pun berada, khususnya yaitu

tentang permasalahan perceraian. Pada zaman dahulu kala perceraian adalah hak

mutlak seorang suami yang dijatuhkan kepada istrinya dengan sebab-sebab yang

beragam di antaranya karena permasalahan sudah tidak adanya rasa ketenangan

dan keharmonisan dalam rumah tanga dan lain sebagainya. Namun pada masa

sekarang ini membuat perempuan semakin mengerti dan memahami tentang hak-

hak dirinya apabila dalam rumah tangganya merasa dizalimi oleh suaminya maka

perempuan tersebut tidak merasa enggan untuk melaporkan ketidakadilan dan

kekerasan yang terjadi pada rumah tangganya bahkan gugat cerai istri kepada

suaminya telah menjadi tren yang ada pada masa sekarang ini. Gambaran Perkara

gugat cerai dari tahun 2013 hingga tahun 2014.1

Bertambahnya pemahaman penemuan akan hak-hak mereka yang

dilindungi dalam Undang-undang perkawinan membuat perempuan kini tidak lagi

merasakan enggan untuk melaporkan kekerasan maupun ketidakadilan yang

terjadi dalam rumah tangganya. Pada perkembangan cerai gugat kini menjadi tren

1 Hasan Basri, Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 55: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

43

baru seseorang dalam melepaskan dari riuhnya permasalahan yang ada didalam

rumah tangga, sehingga penilaian akan penyelesaian yang ada didalam rumah

tangga, sehingga penilaian akan penyelesaian masalah dimudahkan dengan

bercerai. Banyak hal yang menjadi pemicunya mulai dari kurangnya pengertian

diantara kedua belah pihak. komunikasi, ekonomi dll.

Meningkatnya perceraian yang ada di Pengadilan Agama Cibinong diakui

oleh hakim yang menangani perkara cerai gugat di pengadilan tersebut, perkara

perdata yang berkaitan dengan cerai gugat pada setiap tahunnya meningkat

dibandingkan dengan cerai talak seperti pada masa-masa sebelumnya karena

sebab-sebabnya adalah:

1. Adanya kesadaran hukum bagi Penggugat sebagai istri pada umumnya dan

para perempuan khususnya istri, bahwa istri punya hak-hak menggugat

dengan cara mengajukan ke Pengadilan Agama, hak istri dilindungi oleh

Negara.

2. Akses mendapatkan keadilan bagi istri semakin mudah termasuk informasi

bagaimana tata cara cerai gugat dengan cara browsing di internet, panplet-

panplet menyebabkan istri semakin mudah berbeda dengan dahulu.

3. Biaya perkara di Pengadilan Agama sangat murah, bahkan bagi yang tidak

mampu (SKTM) tidak membayar atau secara cuma-cuma atau disebut

prodeo dan bahkan 5 tahun terakhir semakin murah karena ada dana yang

tidak boleh lagi dimasukan dalam biaya perkara.2

2 Hasan Basri, Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 56: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

44

Pada setiap cerai gugat yang terjadi di Pengadilan Agama Cibinong selalu

diupayakan dengan memberikan mediasi agar perceraian dapat dihindari, namun

perkara yang terjadi dalam rumah tangga terkadang tidak dapat diselesaikan

begitu saja bahkan setelah melalui mediasi. Paham penulis adalah para perempuan

(istri) memahami cerai gugat sebagai jalan mudah dalam menceraikan suami yang

sudah tidak sesuai dengan tujuan pernikahan pada awalnya. Pada sisi negatifnya

akan semakin benyaknya perceraian yang terjadi di kehidupan rumah tangga,

sedangkan positifnya adalah terlindunginya perempuan (istri) dan tindakan

sewenang-wenang dari suami yang tidak bertanggung jawab baik secara lahir atau

pun batin.

Dalam praktiknya yang terjadi di Pengadilan Agama perceraian yang

dilakukan oleh istri atau yang lebih dikenal dengan cerai gugat mengalami

kenaikan atau bahkan lebih tinggi volumenya dibandingkan dengan perkara cerai

talak.

Banyak hal menjadi penyebab perceraian. Selain faktor ekonomi, tidak ada

keharmonisan, tidak ada tangung jawab perselingkuhan, dan sering dicemburui

cukup dominan menjadi penyebab seorang istri menggugat cerai suami.

Dari faktor-faktor yang menyebabkan istri menggugat cerai suaminya

yang disebutkan diatas terdapat pula persoalan moral yang memberikan andil

untuk memantik krisis keharmonisan dalam rumah tangga.

Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi karena suami melakukan

kekejaman terhadap istrinya baik kekejaman fisik maupun non fisik. Kekejaman

fisik biasanya berbentuk suatu penganiayaan atau pemukulan yang dilakukan

Page 57: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

45

suami kepada istrinya hingga menimbulkan luka badan, sedangkan kekejaman

non fisik biasanya berbentuk perkataan-perkataan kasar yang yang melontarkan

istrinya sakit hati. Dengan adanya kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan

suami kepada istrinya maka istrinya mengajukan gugatan perceraian ke

Pengadilan Agama.

Berikut merupakan data yang diperoleh dalam penelitian di Pengadilan

Agama Cibinong 3:

Table 1

Data cerai gugat dan cerai talak

Berdasarkan perkara Pada tahun 2012-2014

Tahun Cerai talak Cerai gugat Jumlah

2012 553 1.336 1.889

2013 635 1.736 2.371

2014 718 1.946 2.664

Jumlah 1.906 5.018 6.924

Sumber : Data cerai gugat dan cerai talak berdasarkan perkara pada tahun 2012-2014

Pengadilan Agama Cibinong 4

Berdasarkan data table di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah cerai

gugat dan cerai talak pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 di Pengadilan

Agama Cibinong adalah tahun 2012 yaitu 1.889 perkara, cerai gugat 1.336 dan

3 Laporan data perkara di Pengadilan Agama Cibinong di meja III pada tanggal 5November 2015.

4 Data cerai gugat dan cerai talak berdasarkan perkara pada tahun 2012-2014 denganPanitera Firman di ruang Panitera pada hari Jumat tanggal 20 November 2015 pukul 10.00 WIB.

Page 58: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

46

cerai talak 553, tahun 2013 terdapat 2.371 kasus, cerai gugat 1.736 dan cerai talak

635 dan di tahun 2014 terdapat 2. 664, kasus cerai gugat 1.946 dan cerai talak

718. Hal ini dapat disimpulkan bahwa angka cerai gugat yang selalu meningkat

dari tahun ke tahun membuktikan bahwa istri memilki hak-hak nya dalam mencari

keadilan, dilindungi oleh Undang-undang dan Negara. Penyebab alasan angka

yang mengajukan perkara cerai gugat salah satunya dikarenan teknologi sudah

sangat mudah diakses sehingga istri mudah untuk mencari apa saja syarat-syarat

untuk mengajukan cerai gugat di Pengadilan Agama menyebabkan istri semakin

mudah, berbeda dengan dahulu. Lalu biaya mengajukan cerai gugat lebih murah

dibandingkan cerai talak bahkan jika para pihak tidak mempunyai biaya atau tidak

mampu untuk membayar biaya perkara dapat mengajukan surat keterangan tidak

mampu (SKTM) yang dikeluarkan dari Desa atau Kelurahan sampai tingkat

Kecamatan.

B. Faktor Penyebab Cerai Gugat di Pengadilan Agama Cibinong

Perceraian sebagai jalan terakhir yang ditempuh oleh pasangan suami istri

ketika terjadi dalam rumah tangganya masalah-masalah yang sering terjadi

kebanyakan atau yang paling dominan adalah faktor ekonomi menyebabkan

suami kurang tanggung jawab terhadap perannya sebagai suami salah satu peran

suami adalah memenuhi kebutuhan hidup namun karena suami tidak mempunyai

pekerjaan tetap mengakibatkan financial atau kebutuhan ekonominya tidak

tercukupi.5

5 Hasan Basri. Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 59: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

47

Hasil wawancara di atas memberikan pandangan bahwa menikah bukanlah

mudah dan dapat dilakukan begitu saja tanpa persiapan dan kematangan antar

pasang. Hal demikian berkaitan dengan kelangsungan rumah tangga yang akan

dan sedang dibangun agar terhindar dari perceraian.

Dari data yang diperoleh di Pengadilan Agama Cibinong, penulis mencoba

memaparkan data tersebut dalam table agar mempermudah dalam menyajikan

data yang menjadi faktor penyebab perceraian di Cibinong dari tahun 2013 hingga

tahun 2014 sebagai berikut:

Table 1

Data Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian dari Tahun 2013-2014

Di Pengadilan Agama Cibinong

No Peyebab Perceraian 2013 2014 Jumlah

1 Tidak Ada Keharmonisan 947 1016 1963

2 Tidak Ada Tanggung Jawab 704 721 1425

3 Ekonomi 468 603 1071

4 Krisis Moral 172 247 419

5 Cemburu 80 77 157

6 Menyakiti Jasmani 0 0 0

7 Gangguan Pihak Ketiga 0 0 0

8 Dihukum 0 0 0

9 Kawin Paksa 0 0 0

10 Kawin Di Bawah Umur 0 0 0

Page 60: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

48

11 Menyakiti Mental 0 0 0

12 Poligami Tidak Sehat 0 0 0

13 Cacat Biologis 0 0 0

14 Politis 0 0 0

15 Lain-lain 0 0 0

Jumlah 2.371 2.664 5.035

Sumber : Data Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian dari 2013-2014 Pengadilan AgamaCibinong.

Berdasarkan data table di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab

perceraian di Pengadilan Agama Cibinong adalah tidak ada keharmonisan dalam

rumah tangga, tidak ada tangung jawab, faktor ekonomi, krisis moral dan

cemburu.

Berikut merupakan uraian analisis penulis tentang faktor penyebab yang

menjadi penyebab perceraian:

1. Tidak ada keharmonisan dalam urusan rumah tangga yang menjadi

penyebab tertinggi dengan angka 1.963dalam kurung waktu 2 tahun di

tahun (2013 sampai dengan 2014). Tidak ada harmonis adalah terlalu

umum, penyebab tidak harmonis itu tidak bisa dijadikan faktor penyebab

namun tidak ada keharmonisan itu adalah alasan perceraian atau adanya

perselisihan yang terus menurus.6

2. Tidak adanya tanggung jawab dalam rumah tangga jumlahnya adalah

1.425 dapat berupa kelalaian suami dalam memberi nafkah lahir maupun

6 Hasan Basri, Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 61: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

49

batin terhadap keluarga. Kurangnya tanggung jawab merupakan

permasalahan yang tidak mudah untuk diselesaikan keran melibatkan

beberapa hal lainnya.

3. Faktor ekonomi jumlah nya adalah 1.071 menduduki urutan ketiga namun

kenyataannya faktor ekonomi adalah urutan pertama dalam penyebab

perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Cibinong. Menurut Bapak H.

Hasan Basri, SH, MH perceraian karena faktor ekonomi dominan terjadi

karena suami sebagai kepala rumah tangga diberhentikan dari

pekerjaannya sehingga suami tidak dapat memberikan nafkah yang cukup

kepada istrinya hingga akhirnya istri menggugat cerai suaminya.7

4. Adanya Krisis Moral 419 masih menjadi polemik karena banyaknya

KDRT atau krisis akhlak bagi suami ataupun istri.

5. Adanya kecemburuan dalam rumah tangga 157 penyebabnya karena

melibatkan kurang adanya kepercayaan antara pasangan suami istri hingga

akhirnya salah satu pihak mengajukan gugatan percerian ke pengadilan

agama.

Table 2

Data Faktor Penyebab Terjadinya Cerai Gugat dari Tahun 2013-2014

di Pengadilan Agama Cibinong

No Peyebab Perceraian 2013 2014 Jumlah

1 Tidak Ada Keharmonisan 721 758 1479

7 Hasan Basri, Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 62: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

50

2 Tidak Ada Tanggung Jawab 620 654 1274

3 Ekonomi 347 358 705

4 Krisis Moral 41 153 194

5 Cemburu 7 23 30

6 Menyakiti Jasmani 0 0 0

7 Gangguan Pihak Ketiga 0 0 0

8 Dihukum 0 0 0

9 Kawin Paksa 0 0 0

10 Kawin Di Bawah Umur 0 0 0

11 Menyakiti Mental 0 0 0

12 Poligami Tidak Sehat 0 0 0

13 Cacat Biologis 0 0 0

14 Politis 0 0 0

15 Lain-lain 0 0 0

Jumlah 1.736 1.946 3.682

Sumber : Data Faktor Penyebab Terjadinya Cerai Gugat dari 2013-2014 Pengadilan AgamaCibinong.

Dari data yang penulis uraikan diatas, dapat diketahui bahwa faktor-faktor

cerai gugat yang terjadi di Pengadilan Agama Cibinong diantaranya adalah

ketidakharmonisan dalam rumah tangga yang menduduki urutan paling tertinggi

dengan jumlah 1.479, tidak ada tanggung jawab dengan jumlah 1.274, faktor

ekonomi dengan jumlah 705, krisis moral dengan jumlah 194 dan cemburu

dengan jumlah 30.

Page 63: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

51

Dari data yang penulis uraikan tentang faktor penyebab perceraian dan

khususnya cerai gugat bahwa faktor-faktor perceraian dan cerai gugat adalah

ketidakharmonisan dalam rumah tangga dipicu karena persoalan-persoalan yang

beragam yaitu karena pasangan suami istri sulit untuk mencoba memahami

kepribadiannya masing-masing. Pengelola kepribadian dibentuk pada saat

mengarungi bahtera rumah tangga apabila tertimpa suatu masalah maka akan

menyelesaikannya dengan baik.8

.Faktor yang kedua adalah tidak adanya tanggung jawab dalam rumah

tangga menempati urutan kedua maksud arti dari tidak adanya tanggung jawab

dapat berupa kelalaian suami dalam memberi nafkah lahir maupun batin terhadap

keluarga. Kurangnya tanggung jawab merupakan permasalahan yang tidak mudah

untuk diselesaikan kerana melibatkan beberapa hal lainnya.

Faktor selanjutnya adalah permasalahan ekonomi yang membuat istri

gugatan istri suaminya. Gugat cerai terhadap suaminya yang didasari oleh

permasalahan ekonomi terjadi karena suami memberikan nafkah kepada istrinya

tidak mencukupi. Sebagai contoh yaitu dalam rumah tangga biasanya suami

memberi nafkah yang lebih kepada istrinya untuk kebutuhan rumah tangga dan

belanja sang istri namun ada suatu hari suami terkena pemutusan hubungan kerja

sehingga tidak dapat memberikan nafkah yang cukup kepada istrinya sehinggga

istrinya menggugat cerai suaminya. Lalu krisis moral yang menempati kedudukan

selanjutnya karena krisis akhlak suami kepada istri atau sebaliknya istri kepada

suami sehingga para pihak merasa tidak dihormati sebagai suami ataupun istri dan

8 Hasan Basri, Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 64: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

52

faktor cemburu yang seringkali para pihak salah pemahaman karena kurangnya

saling kepercayaan antara suami istri dan tidak adanya keterbukaan sehingga

menimbulkan kecurigaan atara suami istri

Maka dapat diketahui bahwa faktor paling dominan yang menyebabkan

terjadinya cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong karena adanya

ketidakharmonisan dalam rumah tangga yang terjadi antara suami istri. Namun

pada kenyataanya di lapangan faktor ekonomi yang lebih dominan dibandingkan

dengan faktor tidak ada keharmonisan dan lain-lain, karena dengan adanya standar

ekonomi semakin tinggi, persepespi dan pedidikan sehingga pihak istri merasa

kurang cukup diberikan nafkah lahir oleh suami. Oleh karenanya istri selalu

merasa kurang dalam kebutuhan ekonomi mengakibatkan financial atau

kebutuhan ekonominya tidak tercukupi disisi lain suami yang tidak mempunyai

pekerjaan tetap sehingga faktor ekonomi yang paling dominan diantara faktor-

faktor yang lainnya.

C. Peran Mediasi Hakim dalam Menangulangi Banyaknya Kasus Cerai Gugat

Adapun cara pelaksanaan proses mediasi adalah sebagai berikut:

Proses mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Cibinong

berdasarkan PERMA No. 1 Tahun 2008, mediator dalam Pengadilan Agama

Cibinong terbagi menjadi dua yaitu:

1. mediator hakim

2. mediator non hakim

Page 65: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

53

Mediator hakim adalah yang dilakukan oleh seorang hakim dan Mediator

non hakim adalah yang dilakukan oleh seoarang bukan hakim.

Seorang mediator yang bisa melakukan mediasi adalah sudah mempunyai

sertifikat sesuai dengan Perma No. 1 Pasal 5 tentang Sertifikasi Mediator dan

didalam ayat itu dikatakan:

(1) Kecuali keadaan sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (3) dan pasal 11 ayat

(6), setiap orang yang menjalankan fungsi meditor pada asasnya wajib

memiliki sertifikat mediator yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan

yang diselenggarakan oleh lembaga yang telah memperoleh akreditasi dari

Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Kemudian para pihak diiwajibkan mediasi oleh ketua majlis hakim pada

saat sidang pertama dilakukan ketika para pihak hadir sesuai Perma pasal 11

tentang Batas Waktu Pemilihan Meditor ayat 1 dikatakan:

(1) Setelah para pihak hadir pada hari pertama, hakim mewajibkan para pihak

pada hari itu juga atau paling lama 2 (dua) hari kerja berikutnya untuk

berunding guna memilih mediator termasuk biaya yang mungkin timbul

akhibat pilihan penggunaan mediator bukan hakim.

Apabila dalam sidang pertama salah satunya tidak hadir maka mediasi

tidak bisa dilaksanakan dan mediasi tersebut bisa dilaksanakan apabila

para pihak hadir disidang berikutnya.

Para pihak diberikan kesempatan untuk memilih mediator hakim dan

mediator non hakim dan apabila para pihak memilih mediator hakim maka tidak

Page 66: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

54

dikenakan biaya akan tetapi apabila memilih mediator non hakim maka para pihak

harus mengeluarkan biaya sesuai pasal tersebut diatas.9

Tempat penyelengaraan mediasi diatur dalam BAB IV Pasal 20 Perma

No. 1 2008 dalam ayat 1 yaitu:

(1) Mediasi dapat diselenggarakan di salah satu ruang Pengadilan Tingkat

Pertama atau ditempat lain yang disepakati oleh para pihak.

(2) Mediator hakim tidak boleh menyelengarakan medaisi di luar pengadilan.

(3) Penyelenggaraan medaisi di salah satu ruang pengadilan Tingkat Pertama

tidak dikenakan biaya.

(4) Jika para pihak memilih penyelenggaraan mediasi di tempat lain,

pembiayaan dibebankan kepada para pihak berdasarkan kesepakatan.

Dalam pasal tersebut ayat 4 dimaksudkan bahwa para pihak diberikan

keleluasaan untuk memilih tempat penyelengaraan mediasi dan segala biaya

ditangung penuh oleh para pihak termasuk pembayaran jasa mediator yang

bersangkutan (mediator non hakim) hal ini dimaksudkan agar para pihak merasa

lebih nyaman dalam melaksanakan mediasi.

Mediasi bisa dilakukan beberapa kali atas permintaan para pihak. Mediasi

mempunyai masa tenggang waktu 40 hari, mediasi bisa dilaksanakan 1 sampai 3

kali tergantung dari permintaan para pihak.

Dalam laporan mediasi, kesimpulannya terdiri dari 3 macam:

1. Laporan mediasi gagal

2. Laporan berhasil sebagian

9 Waluyo, Wawancara Pribadi, 5 November 2015.

Page 67: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

55

3. Laporan mediasi berhasil.

1. Laporan Mediasi gagal adalah apabila para pihak tidak bisa damai atau tidak

hadir salah satu pihak dalam forum mediasi sedangkan didalam sidang para pihak

hadir.10

2. Laporan mediasi berhasil sebagian adalah apabila dalam proses mediasi ada

kesepakatan para pihak dari yang dimediasi akan tetapi tidak seluruhnya damai

misalkan : mengajukan permohonan cerai, cerainya namun terjadi perdamaian hak

asus dan nafkah iddah.

3. Laporan mediasi berhasil adalah para pihak bisa berdamai.

Hal ini perdamai tersebut bisa berupa Akta Kesepakatan Bersama yang

secara tertulis untuk ditetapkan oleh hakim dalam bentuk Akta VAN DADING

atau damai tetapi tidak ada akta kesepatannya.11

Cara hakim mengatasi kasus-kasus cerai gugat di Pengadilan Agama

Cibinong yaitu sesuai dengan Tugas Pokok Hakim yaitu:

1. Memeriksa

2. Mengadili

3. Memutus

Adapun tahap-tahap kegiatan mendamaikan salah satu kewajiban hakim

kalau dipersidangan, yang mendamaikan para pihak jika kedua belah pihak hadir

saat persidangan tujuannya agar rumah tangga mereka bisa kembali, itulah salah

satu cara hakim untuk menanggulangi tingkat perceraian di masayarakat.

10Waluyo, Wawancara Pribadi, 5 November 2015.

11 Waluyo, Wawancara Pribadi, 5 November 2015.

Page 68: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

56

Hakim Memberikan nasehat dan sesuai dengan pasal 130 HIR, Pasal 39

UU No 1 Tahun 1974 Jo Pasal 65 dan Upaya hakim memicu dengan Pasal 82 UU

No 7 Tahun 1989 dan sesuai Perma No 1 Tahun 2008 tentang mediasi.12

Dan cara mediator memediasi perkara cerai gugat yaitu dengan

menyampaikan pengertian mediasi, tujuan mediasi, hakikat mediasi dan proses

mediasi atau tahapan mediasi. Lalu memberika kesadaran kepada mereka atau

para pihak tentang kerugian dari perceraian. Memberikan penjelasan bahwa

mediasi itu merupakan cara menyelesaikan masalah dalam perkara perdata yang

merupakan pendekatan non-litigasi atau di luar hukum untuk mencari solusi yang

tertera atau yang diputuskan oleh para pihak agar para pihak merasa terpenuhi

keadilannya dalam mencari keadilan. Dan tujuan mediasi pada hakikatnya untuk

membicarakan ke depannya yang lebih baik sehingga para pihak memiliki itikad

yang baik.

Adapun laporan perkara yang di mediasi secara keseluruhan di

Pengadilan Agama Cibinong pada tahun 2012 sampai dengan 2014 yaitu pada

tahun 2012 jumlah perkara yang dimediasi adalah 489, mediasi yang tidak

berhasil 485 mediasi yang berhasil 4, jadi tingkat keberhasilan mediasi pada tahun

2012 adalah 1,2 %. Pada tahun 2013 jumlah perkara yang di mediasi adalah 1.163

mediasi yang tidak berhasil 234 mediasi yang berhasil 929 jadi tingkat

keberhasilan mediasi pada tahun 2013 adalah 80% dan jumlah perkara yang di

mediasi tahun 2014 adalah 567 mediasi yang tidak berhasil 495 mediasi yang

berhasil 72 jadi tingkat keberhasilan mediasi pada tahun 2014 adalah 13 %.

12 Hasan Basri, Wawancara Pribadi, 4 November 2015.

Page 69: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

57

Bahwa menurut data yang sudah diuarikan oleh penulis peran mediasi di

Pengadilan Agama Cibinong tidak berfungsi dan lemah karena mediasi yang

berhasil dari tahun ke tahun tingkat keberhasilan yang di mediasi naik dan turun

sehingga dapat disimpulkan peran mediasi di Pengadilan Agama Cibinong dalam

menanggulangi banyaknya kasus cerai gugat belum maksimal dan tingkat

keberhasilannya lemah.

Adapun kasus-kasus cerai gugat yang dimediasi menurut data yang

didapatkan oleh penulis dan hasil wawancara dengan hakim mediasi di Pengadilan

Agama Cibinong adalah tidak ada keharmonisan karena sejak tahun ke tahun

angka faktor tidak ada keharmonisan selalu meningkat yaitu pada tahun 2013

faktor tidak ada keharmonisan adalah 621 dan pada tahun 2014 meningkat yaitu

658 namun pada kenyataannya dilapangan bahwa faktor penyebab cerai gugat di

Pengadilan Agama Cibinong yang paling dominan adalah faktor ekonomi.

Page 70: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian penjabaran pada bab sebelumnya penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor penyebab cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong dalam tahun

(2013-2014) adalah faktor ekonomi yang menyebabkan suami tanggung

jawab terhadap perannya sebagai suami, tidak ada keharmonisan dalam

rumah tangga, adanya krisis moral dan adanya kecemburuan dalam rumah

tangga dan faktor yang paling dominan penyebab terjadinya cerai gugat

menurut data yang ada di Pengadilan Agama Cibinong adalah tidak ada

keharmonisan namun pada kenyataannya faktor ekonomi yang lebih dominan

dibandingkan faktor-faktor penyebab lainnya dan banyaknya perkara cerai

gugat dibandingan dengan cerai talak di Pengadilan Agama Cibinong adalah

adanya kesadaran hukum bagi Penggugat sebagai istri, akses mendapatkan

keadilan bagi istri semakin mudah dan biaya perkara bagi cerai gugat atau

yang mengajukan istri biayanya lebih murah dibandingkan cerai talak, karena

dengan adanya standar ekonomi semakin tinggi, persepespi dan pedidikan

sehingga pihak istri merasa kurang cukup diberikan nafkah lahir oleh suami.

Oleh karenanya istri selalu merasa kurang dalam kebutuhan ekonomi

mengakibatkan financial atau kebutuhan ekonominya tidak tercukupi disisi

Page 71: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

59

lain suami yang tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga faktor ekonomi

yang paling dominan diantara faktor-faktor yang lainnya.

2. Peranan hakim mediator di Pengadilan Agama Cibinong selalu

mengupayakan para pihak untuk berdamai menyampaikan pengertian

mediasi, tujuan mediasi, hakikat mediasi dan proses mediasi atau tahapan

mediasi. Lalu memberikan kesadaran kepada mereka atau para pihak tentang

kerugian dari perceraian. Memberikan penjelasan bahwa mediasi itu

merupakan cara menyelesaikan masalah dalam perkara perdata yang

merupakan pendekatan non-litigasi atau di luar hukum untuk mencari solusi

yang tertera atau yang diputuskan oleh para pihak agar para pihak merasa

terpenuhi keadilannya dalam mencari keadilan. Dan tujuan mediasi pada

hakikatnya untuk membicarakan ke depannya yang lebih baik sehingga para

pihak memiliki itikad yang baik.

Adapun laporan perkara yang di mediasi secara keseluruhan di Pengadilan

Agama Cibinong pada tahun 2012 sampai dengan 2014 yaitu pada tahun

2012 jumlah perkara yang dimediasi adalah 489, mediasi yang tidak berhasil

485 mediasi yang berhasil 4, jadi tingkat keberhasilan mediasi pada tahun

2012 adalah 1,2%. Pada tahun 2013 jumlah perkara yang di mediasi adalah

1.163 mediasi yang tidak berhasil 234 mediasi yang berhasil 929 jadi tingkat

keberhasilan mediasi pada tahun 2013 adalah 80% dan jumlah perkara yang

di mediasi tahun 2014 adalah 567 mediasi yang tidak berhasil 495 mediasi

yang berhasil 72 jadi tingkat keberhasilan mediasi pada tahun 2014 adalah

13%.

Page 72: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

60

Bahwa menurut data yang sudah diuarikan oleh penulis peran mediasi di

Pengadilan Agama Cibinong tidak berfungsi dan lemah karena mediasi yang

berhasil dari tahun ke tahun tingkat keberhasilan yang di mediasi naik dan

turun sehingga dapat disimpulkan peran mediasi di Pengadilan Agama

Cibinong dalam menanggulangi banyaknya kasus cerai gugat belum

maksimal dan tingkat keberhasilannya lemah.

Adapun kasus-kasus cerai gugat yang dimediasi menurut data yang

didapatkan oleh penulis dan hasil wawancara dengan hakim mediasi di

Pengadilan Agama Cibinong adalah tidak ada keharmonisan karena sejak

tahun ke tahun angka faktor tidak ada keharmonisan selalu meningkat yaitu

pada tahun 2013 faktor tidak ada keharmonisan adalah 621 dan pada tahun

2014 meningkat yaitu 658 namun pada kenyataannya dilapangan bahwa

faktor penyebab cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong yang paling

dominan adalah faktor ekonomi.

B. Saran-saran

1. Dengan banyaknya perkara cerai gugatan yang terjadi di Pengadilan Agama

Cibinong maka hakim pengadilan Agama Cibinong harus lebih ekstra teliti

dan bijaksna nuntuk memtus perkara cerai gugat agar memberikan rasa

keadilan pada yang berperkara.

2. Untuk Pengadilan Agama Cibinong agar lebih memperhatikan dan

merapihkan data guna memudahkan dalam pencarian,

Page 73: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

61

3. Hendaknya kepada hakim mediator dan para majlis hakim untuk semaksimal

mungkin memediasikan atau mendamaikan yang berperkara (suami-istri) agar

tingkat perkara cerai gugat semakin tahun tidak semakin tinggi dan

bertambah.

Page 74: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

63

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abbas, Syahrizal, Hukum Syariah, Hukum Adat dan Hukum Nasional, Jakarta :Kencana, 2009.

Abbas, Syahrizal, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Adat, dan Hukum Nasional,Jakarta: Kencana, 2009.

Ali, Muhammad Daud, Hukum Islam dan Pandangan Agama, Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2002.

Ali, Zainuddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2007.

Amriani, Nurainingsih, Media Alternatif Penyelesaian Sengketa Pedata di

Pengadilan, Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2011.

Data dari Pengadilan Agama Cibinong pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 di

Ruang Arsip Pukul: 11:00 WIB.

Manan, Abdul dan Muhammad Fauzan. Pokok-pokok Huku Perdata WewenangPengadilan Agama, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Manan, Abdul, Aneka Masalah Hukum Perdata di Indonesia Jakarta:Kencana,2006.

Mulyana, Dedy, Metode Penelitian Kualitatif (Universitas Indonesia).

Mukhtar, Kamal, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakata : Bulan

Bintang 1993.

Nawawi, Hadad, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Gajah Muda UnerversityPress, 1998.

Nuruddin, Amir dan Tarigan, Azhari Akmal, Hukum Perdata Islam di Indonesia(Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikh, UU No. 1/1974sampai KHI, Jakarta: Kencana, 2004.

R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta:Pradyana Paramitha, 2004.

Rahmadi, Takdir, Mediasi Penyelesaian Sengketa Melalui Pendetakatan Mufakat,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Page 75: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736

64

Salim, Nasharuddin, Mimbar Hukum : Pemberdayaan Lembaga Damai PadaPengadilan Agama (Pasal 130 HIR/ 154 RBG). Jakarta: Al- Hikmah danDITBINBPERA, 1999.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu TinjauanSingkat, Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1999.

Soekanto, Soerjono, Pokoko-pokok Sosiologi Hukum, Jakarta: PT Rajawali Pers,1999.

Sopyan Yayan, Pengantar Metode Penelitian, UIN Jakarta: 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2004.

Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian: Petunujuk Praktis Untuk PenelitiPemula, Yogyakarta: Gajah Mada Unirvesity Perss, 2004.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika,2002.

Wijaya, Gunawan, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2001.

Peraturan:

Ketua mahkamah agung republik indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Nomor1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Kompilasi Hukum Islam.

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.

Skripsi:

Defi Uswatun Hasanah, “Hak Iddah Pasca Cerai Gugat dan Implementasinya diPengadilan Agama Tanjung Pati” Skripsi SI Fakultas Syari’ah danHukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Page 76: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 77: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 78: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 79: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 80: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 81: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 82: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 83: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 84: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 85: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 86: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 87: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 88: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 89: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 90: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 91: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 92: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 93: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 94: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 95: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 96: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 97: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 98: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 99: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 100: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 101: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 102: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 103: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736
Page 104: PERAN MEDIASI TERHADAP KASUS-KASUS CERAI GUGAT DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45005/1/OVY VERINA... · 2.371 kasus, cerai gugat 635 dan cerai talak 1.736