35
BUKU PANDUAN KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG Www.kartarjatisari.tk PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77 / HUK / 2010 TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Karang Taruna merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui keberadaannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat (2) huruf d, Bab VII tentang Peran Masyarakat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial; b. bahwa dengan perkembangan Karang Taruna yang semakin berperan di dalam masyarakat dan untuk lebih meningkatkan efektivitas kegiatannya, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sosial RI tentang Pedoman Dasar Karang Taruna; Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844); 2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4761); 6. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara 7. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA … · anggota masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam ... sistim stelsel pasif yang ... dimaksud pada ayat

Embed Size (px)

Citation preview

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 77 / HUK / 2010

TENTANG

PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa Karang Taruna merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui

keberadaannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal

38 ayat (2) huruf d, Bab VII tentang Peran Masyarakat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009

tentang Kesejahteraan Sosial;

b. bahwa dengan perkembangan Karang Taruna yang semakin berperan di dalam masyarakat dan

untuk lebih meningkatkan efektivitas kegiatannya, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Peraturan Menteri Sosial RI tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;

Mengingat :

1. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran

Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);

2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara RI Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4967);

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

(Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama

Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4761);

6. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara

7. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

8. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Sosial;

9. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERATURAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana

pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran

dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah

desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.

2. Anggota Karang Taruna yang selanjutnya disebut Warga Karang Taruna adalah setiap anggota

masyarakat yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun yang

berada di desa/kelurahan.

3. Forum Pengurus Karang Taruna adalah wadah atau sarana kerjasama Pengurus Karang Taruna,

dalam melakukan komunikasi, informasi, konsultasi, koordinasi, konsolidasi dan kolaborasi,

sebagai jejaring sosial Pengurus Karang Taruna Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional.

4. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui

dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) adalah wadah berhimpun mantan pengurus

Karang Taruna dan tokoh masyarakat lain yang berfungsi memberikan nasehat, mengarahkan,

saran dan/atau pertimbangan demi kemajuan Karang Taruna.

6. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial

warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya.

7. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan

yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial

guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan

sosial, penguatan sosial, dan perlindungan sosial.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Karang Taruna berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 3

Karang Taruna bertujuan untuk mewujudkan :

a. pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang berkualitas, terampil, cerdas,

inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah,

menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan sosial, khususnya

generasi muda;

b. kualitas kesejahteraan sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda di

desa/kelurahan secara terpadu, terarah, menyeluruh serta berkelanjutan;

c. pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;

dan

d. pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan dan potensi generasi muda

secara terarah dan berkesinambungan.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 4

Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan di dalam wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Pasal 5

Karang Taruna memiliki tugas pokok secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan

pembinaan generasi muda dan kesejahteraan sosial.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Karang Taruna

mempunyai fungsi:

a. mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;

b. menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan

sosial, pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;

c. meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;

d. menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap

anggota masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

e. menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; dan

f. memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB IV

KEORGANISASIAN, KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Bagian Pertama

Keorganisasian

Pasal 7

(1) Keorganisasian Karang Taruna berada di desa/kelurahan yang diselenggarakan secara otonom

oleh Warga Karang Taruna setempat.

(2) Untuk melaksanakan koordinasi, komunikasi, informasi, konsultasi, koordinasi, dan kerja

sama, dibentuk Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan

Nasional sebagai sarana organisasi Karang Taruna yang pelaksanaannya melalui para pengurus di

setiap lingkup wilayah masing - masing.

(3) Karang Taruna dan/atau Forum Pengurus Karang Taruna dapat membentuk wadah yang

menghimpun para tokoh masyarakat, pemerhati Karang Taruna, dunia usaha akademisi dan

potensi lainnya yang memberikan dukungan terhadap kemajuan Karang Taruna, yang mekanisme

pembentukkanya diatur melalui keputusan Forum Pengurus Karang Taruna Nasional dan

dipertanggungjawabkan pada Rapat Kerja Nasional.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Keorganisasian diatur oleh

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.

Pasal 8

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Karang Taruna sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 dan Pasal 6, dibentuk Majelis Pertimbangan Forum Pengurus Karang Taruna yang

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

terdiri atas para mantan pengurus dan mantan pembina yang memiliki fungsi konsultasi dan

pengarah bagi kepengurusan Karang Taruna dan kepengurusan Forum Pengurus Karang Taruna.

Bagian Kedua

Keanggotaan

Pasal 9

(1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistim stelsel pasif yang berarti seluruh anggota

masyarakat yang berusia 13 tahun sampai dengan 45 tahun dalam lingkungan desa/kelurahan atau

komunitas adat yang sederajat merupakan Warga Karang Taruna.

(2) Warga Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai hak dan kewajiban

yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin,

kedudukan sosial, pendirian politik, dan agama.

Bagian Ketiga

Kepengurusan

Pasal 10

(1) Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh Warga Karang Taruna

setempat dan memenuhi syarat – syarat untuk diangkat sebagai pengurus Karang Taruna yaitu :

a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

c. memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatan Karang Taruna;

d. memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan,

pengabdian di kesejahteraan sosial; dan

e. berumur 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun.

(2) Kepengurusan Karang Taruna desa/kelurahan dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam

Musyawarah Warga Karang Taruna di desa/kelurahan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa/Lurah

setempat, dengan masa bhakti 3 (tiga) tahun.

(3) Kepengurusan Forum Pengurus Karang Taruna dipilih, ditetapkan, dan disahkan dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Forum Pengurus Karang Taruna Kecamatan dipilih, ditetapkan, dan disahkan melalui Temu

Karya Forum Pengurus Karang Taruna di kecamatan dan dikukuhkan oleh Camat setempat,

dengan masa bhakti 5 (lima) tahun;

b. Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten/Kota dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam

Temu Karya Karang Taruna kabupaten/kota dan dikukuhkan oleh Bupati/Walikota, dengan

masa bhakti 5 (lima) tahun;

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

c. Forum Pengurus Karang Taruna Provinsi dipilih, ditetapkan dan disahkan dalam Temu

Karya Forum Pengurus Karang Taruna provinsi dan dikukuhkan oleh Gubernur setempat

dengan masa bhakti 5 (lima) tahun; dan

d. Forum Pengurus Karang Taruna Nasional dipilih, ditetapkan dan disahkan dalam Temu

Karya Nasional Forum Pengurus Karang Taruna dan dikukuhkan oleh Menteri Sosial RI,

dengan masa bhakti 5 (lima) tahun.

Pasal 11

Ketentuan lebih lanjut mengenai Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Temu Karya diatur oleh

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.

BAB V

MEKANISME KERJA

Pasal 12

(1) Karang Taruna bersifat otonom, sosial, terbuka, dan berskala lokal.

(2) Mekanisme hubungan kerja antara Karang Taruna dengan Forum Pengurus Karang Taruna di

Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional bersifat koordinatif, konsultatif, dan

kolaboratif secara fungsional.

(3) Hubungan kerja antar Forum Pengurus Karang Taruna bersifat koordinatif, kolaboratif,

konsultatif dan kemitraan fungsional secara vertikal.

(4) Hubungan kerja antar Forum Pengurus Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

diatur tersendiri yang ditetapkan melalui Rapat Kerja Nasional Forum Pengurus Karang Taruna.

Pasal 13

(1) Hubungan kerja antara Karang Taruna Desa/Kelurahan dengan Kepala Desa/Lurah bersifat

pembinaan.

(2) Hubungan kerja Karang Taruna dan Forum Pengurus Karang Taruna dengan Kementerian

Sosial dan Instansi Sosial Daerah bersifat pembinaan fungsional.

(3) Hubungan kerja antara Forum Pengurus Karang Taruna dengan Instansi/Lembaga/ Organisasi

lainnya bersifat kemitraan.

BAB VI

PEMBINA KARANG TARUNA

Pasal 14

Pembina Karang Taruna meliputi :

a. Pembina Utama;

b. Pembina Umum;

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

c. Pembina Fungsional; dan

d. Pembina Teknis.

Pasal 15

Pembina Utama Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a adalah Presiden

RI.

Pasal 16

(1) Pembina Umum Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b meliputi :

a. Tingkat Pusat adalah Menteri Dalam Negeri;

b. Tingkat Provinsi adalah Gubernur;

c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota;

d. Tingkat Kecamatan adalah Camat; dan

e. Tingkat Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah.

(2) Pembina Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pembinaan sebagai berikut :

a. Menteri Dalam Negeri, melakukan pembinaan umum secara nasional, serta

mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan umum oleh masing- masing Gubernur Provinsi;

b. Gubernur, melakukan pembinaan umum di Provinsi dan mengukuhkan kepengurusan FPKT

Provinsi;

c. Bupati/Walikota, melakukan pembinaan umum di Kab/Kota dan mengukuhkan

kepengurusan FPKT Kabupaten/Kota;

d. Camat, melakukan pembinaan umum di Kecamatan dan mengukuhkan kepengurusan FPKT

Tingkat Kecamatan; dan

e. Kepala Desa/Lurah, melakukan pembinaan umum di desa/kelurahan, mengukuhkan

kepengurusan Karang Taruna desa/kelurahan, memfasilitasi kegiatan Karang Taruna di

desa/kelurahan.

Pasal 17

(1) Pembina Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c meliputi :

a. Tingkat Pusat adalah Menteri Sosial;

b. Tingkat Provinsi adalah Kepala Instansi Sosial Provinsi;

c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala Instansi Sosial Kabupaten/Kota; dan

d. Tingkat Kecamatan adalah Seksi Kesejahteraan Sosial pada kantor Kecamatan.

(2) Pembina Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pembinaan :

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

a. secara fungsional;

b. bimbingan keorganisasian Karang Taruna;

c. program dan kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna

selaku Orsos kemasyarakatan Kepemudaan di desa/kelurahan; dan

d. secara fungsional di dalam pelaksanaan fungsi koordinasi, komunikasi, informasi,

kolaborasi dan kerja sama pada kepengurusan FPKT Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi

sampai Nasional.

Pasal 18

(1) Pembina Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d meliputi :

a. Tingkat Pusat adalah Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Departemen;

b. Tingkat Provinsi adalah Instansi/Dinas Terkait tingkat Provinsi; dan

c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Instansi/Dinas terkait tingkat Kabupaten/Kota.

(2) Pembina teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memfasilitasi, memberikan bimbingan

dan pengembangan terhadap Karang Taruna sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam

pelaksanaan program.

BAB VII

PROGRAM KERJA

Pasal 19

Setiap Karang Taruna bertanggung jawab untuk menetapkan program kerja berdasarkan

mekanisme, potensi, sumber, kemampuan dan kebutuhan Karang Taruna setempat.

Pasal 20

(1) Program Kerja Karang Taruna terdiri dari pembinaan dan pengembangan generasi muda,

penguatan organisasi, peningkatan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomis produktif, rekreasi

olahraga dan kesenian, kemitraan dan lain-lain sesuai kebutuhan.

(2) Program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sebagai hasil

musyawarah/mufakat berdasarkan rencana jangka pendek, menengah dan panjang.

(3) Untuk melaksanakan program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),

Karang Taruna dapat membentuk unit teknis.

BAB VIII

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

Pasal 21

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

(1) Penyelenggaraan Program Karang Taruna menjadi tanggung jawab dan wewenang

Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

(2) Tanggung jawab dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh

Menteri Sosial, Gubernur, dan Bupati/Walikota.

Pasal 22

Tanggung jawab dan wewenang Menteri Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2)

meliputi :

a. menetapkan Pedoman Umum Karang Taruna;

b. menetapkan standar dan indikator secara nasional;

c. melakukan program percontohan;

d. memberikan stimulasi;

e. memberikan penghargaan;

f. melakukan sosialisasi;

g. melakukan monitoring;

h. melaksanakan koordinasi; dan

i. memantapkan Sumber Daya Manusia.

Pasal 23

Tanggung jawab dan wewenang Gubernur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2)

meliputi :

a. melaksanakan tugas desentralisasi bidang Pemberdayaan Karang Taruna;

b. melaksanakan tugas dekonsentrasi bidang Pemberdayaan Karang Taruna;

c. melakukan program pengembangan;

d. melakukan pembinaan kemitraan dengan Forum Pengurus Karang Taruna;

e. memberikan penghargaan;

f. melakukan sosialisasi;

g. melakukan monitoring; dan

h. melaksanakan koordinasi.

Pasal 24

Tanggung jawab dan wewenang bupati/walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2)

meliputi :

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

a. melaksanakan tugas pembantuan;

b. melakukan penumbuhan Karang Taruna;

c. melakukan pemutakhiran data Karang Taruna;

d. melaksanakan pembinaan lanjutan;

e. melakukan pembinaan kemitraan dengan Forum Pengurus Karang Taruna;

f. memberikan penghargaan;

g. melakukan sosialisasi;

h. melakukan monitoring; dan

i. melaksanakan koordinasi.

BAB IX

PENGUKUHAN DAN PELANTIKAN

Pasal 25

(1) Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan dan Forum Pengurus Karang Taruna di

lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional dilakukan dengan Keputusan Pejabat yang

berwenang sesuai dengan lingkup kewenangannya.

(2) Keputusan Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Keputusan Kepala Desa/Lurah untuk pengukuhan Pengurus Karang Taruna

Desa/Kelurahan;

b. Keputusan Camat untuk pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan

setempat;

c.Keputusan Bupati/Walikota untuk pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di

Kabupaten/Kota setempat;

d. Keputusan Gubernur untuk Pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Provinsi

setempat; dan

e. Keputusan Menteri Sosial untuk Pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna Nasional.

(3) Pelantikan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan dan Forum Pengurus Karang Taruna di

Kecamatan sampai dengan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Pejabat

yang berwenang sesuai dengan tingkat lingkup wilayahnya masing-masing.

BAB X

KEUANGAN

Pasal 26

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari :

a. iuran Warga Karang Taruna;

b. usaha sendiri yang diperoleh secara syah;

c. bantuan Masyarakat yang tidak mengikat;

d. bantuan/Subsidi dari Pemerintah; dan

e. usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-udangan yang

berlaku.

Pasal 27

Pengelolaan keuangan Karang Taruna wajib dilakukan secara transparan, efisien, efektif dan

akuntabilitas.

BAB XI

IDENTITAS DAN LAMBANG

Pasal 28

(1) Karang Taruna wajib memiliki identitas lambang bendera, panji, dan lagu mars serta hymne.

(2) Identitas Karang Taruna terdiri atas bendera, pakaian dinas lapangan, pakaian dinas harian,

topi dan atribut Karang Taruna.

(3) Mekanisme penggunaan identitas Karang Taruna diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal

Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.

BAB XII

PENUTUP

Pasal 29

Dengan ditetapkanya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83 / HUK / 2005

tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, dinyatakan tidak berlaku.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Pasal 30

Peraturan Menteri Sosial ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 21 September 2010

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Anggara Rumah Tangga

Karang Taruna “Jati Bhakti”

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal 1

Karang Taruna “Jati Bhakti” adalah wadah pengembangan generasi muda non-partisan yang

tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat,

khususnya generasi muda di wilayah desa jatisari yang bergerak di bidang Kesejahteraan Sosial.

Pasal 2

Karang Taruna “Jati Bhakti” adalah organisasi sosial kepemudaan yang berdiri sendiri dan

bersifat lokal, serta merupakan salah satu pilar partisipasi masyarakat di bidang Kessos.

Pasal 3

Karang Taruna “Jati Bhakti” adalah organisasi Kepemudaan tertinggi di Desa jatisari.

Pasal 4

Karang Taruna “Jati Bhakti” memiliki tugas pokok untuk bersama-sama pemerintah dan

komponen masyarakat lainnya menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan sosial.

Pasal 5

Seiring dengan tugas pokok tersebut, Karang Taruna “Jati Bhakti” melaksanakan fungsi sebagai

berikut:

1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan.

2. menyelenggarakan Usaha-usaha Kesejahteraan sosial yang mendukung upaya peningkatan

taraf kesejahteraan sosial masyarakat.

3. Menyelenggarakan dan menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan

masyarakat lokal untuk mendudung implementasi kebijakan otonomi daerah yang lebih

terarah, terpadu, dan berkesinambungan.

4. Membangun sistem jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan strategis, yang

mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama dengan berbagai sektor dan komponen

masyarakat.

BAB II

Keanggotaan

Pasal 6

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Jenis Keanggotaan Anggota Karang Taruna “Jati Bhakti” terdiri dari Anggota pasif, anggota

aktif dan anggota kehormatan.

Pasal 7

1. Anggota pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (keanggotaan otomatis), yakni

seluruh remaja dan pemuda yang berusia 11 s/d 45 tahun.

2. Anggota aktif adalah keanggotaanya yang bersifat kader dan berusia 15 s/d 40 tahun, karena

potensi, bakat dan produktifitasnya utuk mendukung pengembanagan organisasi dan

program-programnya.

3. Anggota kehormatan adalah keanggotaan yang bersifat terbatas terbatas bagi kalangan

tertentu diluar kriteria keanggotaan pasif dan aktif karena kemampuan tertentu yang dimiliki

oleh seseorang yang dapat disumbangkan bagi kepentingan pengembangan organisasi dan

program-programnya.

4. Anggota pasif, aktif dan khusus seperti yang tertuang pada ayat 1, 2 dan 3 adalah mereka

yang bertempat tinggal tetap atau sekurang-kurangnya 6 bulan berturut-turut di wilayah

Desa .

Pasal 8

Kewajiban Anggota

1. Memahami, menghayati, dan melaksanakan apa yang tertera di Anggaran Dasar dan

Anggaran rumah Tangga Karang Taruna “Jati Bhakti” .

2. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan Karang Taruna “Jati Bhakti” .

3. Menjaga nama baik Karang Taruna “Jati Bhakti” .

Pasal 9

Hak Anggota

1. Menyampaikan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.

2. Memilih dan dipilih menjadi pengurus di Karang Taruna “Jati Bhakti” .

3. Memberikan inspirasi ke pengurus Karang Taruna “Jati Bhakti” .

4. Mendapatkan perlakuan yang sama selama tidak melanggar AD/ART dan peraturan lain

yang telah ditetapkan.

5. Mengadakan kegiatan yang tidak bertentangan dengan peraturan Karang Taruna “Jati

Bhakti” .

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

BAB III

Struktur Organisasi

Bagian 1

Majelis Permusyawaratan

Pasal 10

Musyawarah Besar

1. Musyawarah Besar adalah Majelis tertinggi Karang Taruna “Jati Bhakti” yang dihadiri oleh

DPP , Pengurus, dan Anggota.

2. Dilakukan tiga tahun (36 bulan) sekali yang diselenggarakan oleh panitia khusus yang

dibentuk untuk itu.

3. Tugas Musyawarah Besar :

1. Memilih dan menetapkan Ketua.

2. Menetapkan Dewan Pertimbangan Pengurus.

4. Wewenang Musyawarah Besar :

1. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Karang Taruna “Jati Bhakti” .

2. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Ketua Karang Taruna “Jati Bhakti”

.

3. Merubah dan Menetapkan AD/ART Karang Taruna “Jati Bhakti” .

Pasal 11

Musyawarah Luar Biasa

1. Musyawarah Luar Biasa di selenggarakan jika organisasi dalam keadaan darurat.

2. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah:

1. Ketua tidak dapat melaksanakan tugasnya karena berhalangan tetap yaitu :

a. Pindah tempat tinggal selamanya.

b. Kehilangan hak dan kebebasannya karena permasalahan hukum yang ancaman

hukumannya diatas masa kepengurusan (3 tahun).

c. Hilang ingatan

d. Meninggal

2. Terdapat aturan baru yang mengharuskan dirubahnya AD/ART.

3. Tidak berjalannya kepengurusan (vakum) selama setengah masa waktu kepengurusan (6

bulan) berturut-turut.

3. Tugas Musyawarah Luar Biasa:

Tugas Musyawarah Luar Biasa sama dengan tugas Musyawarah Besar.

4. Kewenangan :

Wewenang Musyawarah Luar Biasa sama dengan wewenang Musyawarah Besar.

5. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakan atas usulan anggota melalui Dewan Pertimbangan

Pengurus.

6. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakan Paling banyak dua kali dalam satu masa

kepengurusan.

Pasal 12

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Musyawarah Kerja

1. Musyawarah Kerja dilaksanakan paling lambat satu bulan setelah penetapan pengurus.

2. Tugas Musyawarah Kerja adalah merumuskan Garis-garis Besar Haluan Organisasi dengan

menampung aspirasi dari anggota.

3. Wewenang Musyawarah Kerja adalah menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi.

4. Penetapan GBHO harus mendapat persetujuan dari DPP.

Pasal 13

Musyawarah Divisi

1. Musyawarah Divisi adalah Musyawarah yang diselenggarakan oleh masing-masing divisi

dalam rangka mengkoordinasi kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Musyawarah Divisi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang.

Pasal 14

Musyawarah Evaluasi

1. Musyawarah Evaluasi adalah Musyawarah yang diselenggarakan setelah selesai suatu

kegiatan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah program kegiatan.

2. Musyawarah Evaluasi dilaksanakan untuk membuat rekomendasi agar program kegiatan

selanjutnya berjalan lancar.

Bagian 2

Kelembagaan

Pasal 15

Dewan Pertimbangan Pengurus ( DPP )

1. Dewan Pertimbangan Pengurus beranggotakan mantan pengurus dan pembina Karang

Taruna “Jati Bhakti” .

2. Tugas dan wewenang :

a. Memberikan pertimbangan tentang pelaksanaan program dan aktivitas lembaga.

b. Menampung aspirasi masyarakat dan anggota dan menyampaikan kepada pengurus.

c. Menjalankan fungsi litbang dan kontrol.

Pasal 16

Ketua

Tugas dan Wewenang :

1. Bertangung jawab dalam memimpin Karang Taruna “Jati Bhakti” .

2. Melaksanakan fungsi manejerial untuk tercapainya tujuan Karang Taruna “Jati Bhakti” .

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

3. Bertanggung jawab atas pembinaan pengurus Karang Taruna “Jati Bhakti” dan hubungan

dengan pihak lain.

4. Memberikan laporan pertangunggjawaban kepada Musyawarah Besar di akhir periode

kepengurusan.

5. Apabila Ketua berhalangan, Ketua berhak menunjuk Wakil atau Sekretaris atau Pengurus

yang dianggap mampu wewakilinya.

6. Dalam kondisi darurat, dengan atas nama Karang Taruna “Jati Bhakti” berhak mengambil

kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17

Wakil Ketua

Tugas dan Wewenang :

1. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan-kegiatan Lembaga.

2. Menggantikan Ketua berdasarkan azas pendelegasian.

Pasal 18

Sekretaris

Tugas dan Wewenang :

1. Membantu sepenuhnya tugas Ketua.

2. Sebagai pusat informasi semua aktivitas Lembaga.

3. Melaksanakan kegiatan administrasi keseharian Lembaga.

4. Berkoordinasi dengan Koordinator Bidang untuk mewujudkan tertib administrasi, tata

komunikasi.

5. Bertanggung jawab atas pengelolaan atas seluruh berkas-berkas yang ada di Lembaga.

6. Bertanggung jawab atas dokumentasi seluruh aktivitas Karang Taruna “Jati Bhakti” .

Pasal 19

Bendahara

Tugas dan Wewenang :

1. Mewujudkan tertib keuangan Lembaga.

2. Melakukan koordinasi mengenai keuangan dengan semua komponen yang terkait.

3. Mendistribusikan dana bagi seluruh unit aktivitas Lembaga secara optimum dan

proporsional.

Pasal 20

Koordinator Divisi

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Tugas dan Wewenang :

1. Menentukan kebijakan haluan Program Divisi yang dipimpinnya.

2. Menterjemahkan kebijakan Ketua dalam bentuk kebijakan bidang yang akan dilakukan

anggota di bawahnya.

3. Melakukan perencanaan, pelaksanaan atau evaluasi seluruh aktivitas bidang yang

dipimpinnya.

4. Bertanggung jawab atas pengkaderan sumber daya manusia di bidang yang dipimpinnya.

5. Membuat laporan pertanggung jawaban seluruh kegiatan kepada Ketua.

6. Apabila berhalangan Koordinator Divisi dapat menunjuk salah satu anggota untuk

mewakilinya.

BAB IV

PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN

Pasal 21

1. Pembentukan kepengurusan dilakukan oleh Ketua bersama DPP.

2. Kepengurusan harus sudah terbentuk paling lambat satu minggu setelah Musyawarah Besar.

3. Pengurus baru ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua.

BAB V

PERGANTIAN PENGURUS

Pasal 22

1. Hal-hal yang memungkinkan terjadinya pergantian pengurus adalah :

a. Pengurus ada yang megundurkan diri.

b. Pengurus tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

c. Pengurus tidak dapat memenuhi persyaratan lagi.

2. Mekanisme pergantian pengurus adalah :

a. Bila pengurus yang bersangkutan adalah Ketua dan atau Koordinator Bidang maka

mekanismenya melalui Majelis Akbar.

b. Bila selain tersebut di atas, maka mekanismenya adalah melalui Surat Keputusan

Ketua atas persetujuan dan atas usulan Koordinator Bidang.

BAB VI

LAMBANG

Pasal 23

Lambang Karang Taruna Jati Bhakti

Lambang Karang Taruna mengandung unsur-unsur matahari yang bersinar dan di dalamnya

terdapat tulisan “Karang Taruna Jati Bhakti ”, pita berwarna hijau yang kuning yang melingkar

“Jati Bhakti” terpampang dibagian bawah. Keseluruhan lambang tersebut mengandung makna:

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

2. Matahari yang bersinar melambangkan unsur semangat yang menyala dan tanpa pamrih.

3. Pita, melambangkan ikatan rasa persatuan dan kesatuan.

4. Makna tulisan Karang Taruna :

a. Karang : pekarangan, halaman, atau tempat;

b. Taruna : Remaja Secara keseluruhan berarti tempat atau Wadah Pembinaan

Remaja/Pemuda

5. Arti warna:

b. Merah : Keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendalikan diri, tekad pantang mundur.

c. Hijau : Keimanan, agamis, keluhuran budi pekerti.

BAB VII

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 24

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh Musyawarah Besar Karang Taruna

“Jati Bhakti” .

2. Rancangan perubahan Anggaran Rumah Tangga disusun oleh panitia khusus, untuk

selanjutnya ditetapkan dalam Musyawarah Besar .

Dalam keadaan darurat, perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat ditetapkan melalui

Musyawarah Luar Biasa.

BAB VIII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 30

1. Setiap anggota KARANG TARUNA JATI BHAKTI dianggap telah megetahui isi

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini sejak tanggal ditetapkan.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 25

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur tersendiri dalam

peraturan-pertauran atau ketentuan-ketentuan Lembaga yang tidak bertentangan dengan

Anggaran Rumah Tangga Karang Taruna “Jati Bhakti”

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dirasa kurang, bisa

ditetapkan dikemudian hari.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Ditetapkan Di : Malang

Pada Tanggal : 07 April 2015

Pukul : 19:00

Ketua Sekretaris

…………………. …………………..

Mengetahui,

Kepala Desa jatisari Ketua DPP

………………………. ……………………

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

MUSYAWARAH BESAR 2014

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

Rumusan hasil pemilihan Formatur serta anggota Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG

TARUNA JATI BHAKTI Periode 2014-2017

Ketua terpilh merangkap sebagai Formatur:

ADITYA AFANDI

Anggota Badan Pertimbangan:

1. MOHAMMAD FARIS

2. MOHAMMAD TUKI

Ditetapkan di : Malang

Dalam : Musyawarah Besar 2014

Tanggal : 16 Maret 2014

Oleh : Musyawarah Besar

Ketua Sidang,

ZAKARIA FIRMANDA

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG

DEWAN PERTIMBANGAN PENGURUS

KARANG TARUNA JATI BHAKTI, DESA JATISARI, KECAMATAN TAJINAN,

KABUPATEN MALANG

MENGINGAT : 1. Anggaran Rumah Tangga KARANG TARUNA

JATI BHAKTI Bagian 2 Pasal 15

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil Musyawarah besar KARANG TARUNA

JATI BHAKTI tentang terbentuknya Badan

Penasehat.

2. Hasil Musyawarah Besar Besar KARANG

TARUNA JATI BHAKTI tentang peninjauan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

KARANG TARUNA JATI BHAKTI .

3. Hasil Musyawarah Besar KARANG TARUNA

JATI BHAKTI tentang dewan Pertimbangan

Pengurus.

MENETAPKAN :

ATURAN DEWAN PERTIMBANGAN PENGURUS

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

BAB I

NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Badan ini bernama Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI .

Pasal 2

Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI berkedudukan di Desa

Jatisari - Kecamatan - Tajinan Kabupaten Malang.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

BAB II

STATUS

Pasal 3

Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI adalah badan yang tidak

terikat dalam kepengurusan dan bersifat konsultatif.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 4

Hak :

Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI berhak bertanya,

mengajukan usul, dan memberikan saran kepada pengurus, sepengetahuan Ketuaserta

memperoleh penjelasan.

Pasal 5

Kewajiban :

a. Melaksanakan garis-garis kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar.

b. Memberikan pertimbangan, pengarahan kepada pengurus KARANG TARUNA JATI

BHAKTIbaik diminta ataupun tidak.

c. Menjembatani aspirasi anggota terhadap kebijaksanaan pengurus.

d. Memberikan laporan hasil kerja kepada Musyawarah Besar.

BAB IV

SUSUNAN

Pasal 6

1. Susunan Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTIterdiri dari 1

(satu) orang koordinator dan dibantu oleh anggotanya.

2. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI berjumlah

ganjil termasuk koordinatornya.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 7

Syarat-syarat keanggotaan Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI

BHAKTI:

a. Anggota KARANG TARUNA JATI BHAKTI .

b. Pernah menjadi pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTImenimal 1 (satu) periode

kepengurusan.

c. Tidak merangkap sebagai pengurus pada periode yang bersangkutan.

d. Bersedia secara lisan di Musyawarah Besar.

Pasal 8

Masa jabatan anggota Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI

adalah 1 (satu) periode kepengurusan dan setelah itu dapat dipilih kembali. Berawal dan berakhir

segera setelah pertanggungjawaban Ketua KARANG TARUNA JATI BHAKTI .

Pasal 9

1. Anggota Dewan Pertimbangan PengurusKARANG TARUNA JATI BHAKTIberhenti

antar waktu karena :

a. Berakhir keanggotaannya

b. Permintaan sendiri yang disampaikan dalam Pertemuan Anggota

2. Apabila ayat 1 terpenuhi maka dapat diangkat anggota Dewan Pertimbangan Pengurus

KARANG TARUNA JATI BHAKTI yang lain pada Pertemuan Anggota.

BAB VI

HAL-HAL LAIN

Pasal 10

Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA JATI BHAKTI mengatur

administrasinya sendiri.

Pasal 11

Hal-hal yang dirasa menjadi kebutuhan Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG TARUNA

JATI BHAKTI dapat diusulkan kepada pengurus.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

BAB VII

PENUTUP

Pasal 12

Hal-hal lain yang belum dicantumkan dalam aturan ini akan ditentukan kemudian.

Ditetapkan di : Desa Jatisari Kecamatan Tajinan,

Kabupaten Malang

Dalam : Musyawarah Besar

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

2014

Jam : 22.34

Oleh : Musyawarah Besar

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

SURAT KEPUTUSAN

No. 001/D.1/SK/KTJB/IV/2015

tentang

PENGANGKATAN PENGESAHAN LIST OF PERSONEL

(STRUKTUR DAN PERSONALIA)

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

Ketua Karang Taruna JATI BHAKTI

setelah:

MENIMBANG : Bahwa dengan selesainya Musyawarah Besar KARANG TARUNA

JATI BHAKTI 2014 dengan menunjuk Ketua terpilih, perlu segera

dibentuk struktur dan personalia pengurus periode 2014 - 2017.

MENGINGAT : 1. Hasil Musyawarah Besar KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2014

2. AD/ ART KARANG TARUNA JATI BHAKTI.

3. Kebijakan Umum KARANG TARUNA JATI BHAKTI.

MEMPERHATIKAN : Saran-saran hasil rapat Ketua dengan Anggota Aktif dan calon

pengurus hasil pemilihan Musyawarah Besar KARANG TARUNA

JATI BHAKTI 2014 untuk menyusun dan melengkapi struktur dan

personalia pengurus periode 2014 – 2017.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Bentuk struktur kepengurusan KARANG TARUNA JATI BHAKTI.

2. Mengangkat dan mengesahkan personil-personil untuk duduk

dalam jabatan pada sub nomor 1.

3. Menginstruksikan untuk segera membuat rencana dan

melaporkan sesuai dengan tugas dan jabatan masing-masing.

4. No. 1 dan No. 2 terlampir.

Ditetapkan di : Malang

Pada tanggal : 16 Maret 2014

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

Ketua,

ADITYA AFANDI

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Lampiran Surat Keputusan Nomor 001/D.1/SK/KTJB/IV/2014

STRUKTUR KEPENGURUSAN KARANG TARUNA JATI BHAKTI

PERIODE 2014 - 2017

PERIODE 2014 - 2017

Ketua : Aditya Afandi

Wakil Ketua : Fandi Rohmansyah

Sekretaris : Aan puji Rahayu

Wakil Sekretaris : Aik

Bendahara : Lilik Indahsari

Wakil Bendahara : Suci Eka

Bidang Organisasi : Saiful Anwar

Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Saifuddin Zuhri

Ketua

Bendahara Sekretaris

Bidang

Pengambidan

Masyarakat

Bidang Pelayanan

Kesejahteraan

Sosial

Bidang

Organisasi

Bidang Olahraga

Bidang

Pendidikan dan

Pelatihan

Bidang Kesenian Bidang

Kerohanian

Bidang Usaha

Ketua

Pembantu Umum

Wakil Sekretaris Wakil Bendahara

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial : Syahrul fadloli

Bidang Pengabdian Masyarakat : Dedi Ardiansyah

Bidang Usaha : Arik Setiawan

Bidang Kerohanian : Saiful Anwar

Bidang Kesenian : bagus pribadi

Bidang Olahraga : Charies Efendi

Pembantu Umum : Bayu Aji Respati

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

JOB DESCRIPTION KEPENGURUSAN

PERIODE 2014 - 2017

Ketua

1. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Besar.

2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan organisasi agar

sesuai dengan arah kebijaksanaan organisasi dan AD/ART KARANG TARUNA JATI

BHAKTI.

3. Menandatangani semua surat organisasi, surat operasional dan kegiatan semua bidang.

4. Berhak meminta pertanggungjawaban dari bawahannya sesuai dengan jabatannya baik

secara periodik maupun sewaktu-waktu.

5. Menyalurkan dan mengakomodir aspirasi anggota.

Sekretaris

1. Bertanggung jawab kepada ketua atas kegiatan administrasi organisasi.

2. Mewakili ketua Umum jika berhalangan hadir.

3. Merencanakan, mengakomodir dan mengawasi mekanisme kegiatan administrasi.

4. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumberdaya anggota secara keseluruhan

dengan konsentrasi pada arah kebijakan kepengurusan.

5. Membuat agenda dan mengawasi kegiatan organisasi.

Bendahara Umum

1. Bertanggung jawab kepada ketua atas pengelolaan, pemasukan dan pengeluaran serta

pelaporan keuangan organisasi.

2. Menyelenggarakan pembukuan keuangan untuk organisasi sekaligus mengadakan

pengecekan keuangan.

3. Mengatur distribusi keuangan organisasi.

4. Mengarahkan, mengawasi, dan mengkoordinir serta meminta laporan keuangan dalam

setiap kegiatan.

5. Mengkoordinir iuran anggota secara rutin.

Pembantu Umum

1. Bertanggung jawab kepada ketua.

2. Mengadakan hubungan secara kontinyu dengan pihak intern (anggota) dan ekstern

organisasi (pihak Organisasi, LSM, serta instansi terkait).

3. Mencari dan mengolah informasi untuk menunjang kegiatan sesuai dengan arah

kebijakan keengurusan.

4. Bertanggung jawab atas isi materi publikasi organisasi secara keseluruhan terhadap

pihak ekstern.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

5. Membentuk jaringan informasi dan kemitrakerjaan yang positif untuk menunjang arah

kebijakan.

6. Pemantauan dan pemgontrolan media publikasi.

Bidang Organisasi

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan

pengembangan organisasi.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota muda dalam bidang Organisasi.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep Pengelolaan

organisasi.

Bidang Pendidikan dan Pelatihan

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan pendididikan

dan pelatihan.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

Bidang Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan

Kesejahteraan Sosial.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

Bidang Pengabdian Masyarakat

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan Pengabdian

Masyarakat.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

Bidang Usaha

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan Usaha.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

Bidang Kerohanian

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan Kerohanian.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

Bidang Kesenian

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan Kesenian.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang kesenian.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

Bidang Olahraga

1. Bertanggung jawab kepada ketua

2. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan pengembangan anggota.

3. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan Olahraga.

4. Bertanggung jawab atas kebutuhan pemateri pada penanganan anggota

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan dan Pengembangan potensi, minat,

kemampuan, dan bakat anggota.

6. Merencanakan dan menyusun kegiatan anggota dalam bidang olahraga.

7. Mendayagunakan potensi sumberdaya anggota untuk pelaksanaan konsep pendidikan

anggota.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

SURAT KEPUTUSAN

No. 002/D.1/SK/IMP/IV/2015

tentang

PENGESAHAN PERATURAN-PERATURAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

Ketua KARANG TARUNA JATI BHAKTI setelah :

MENIMBANG : Bahwa telah terbentuknya struktur dan Personalia Pengurus

KARANG TARUNA JATI BHAKTI periode 2014 - 2017 perlu segera

menetapkan paraturan-peraturan guna terciptanya ketertiban

organisasi.

MENGINGAT : 1. Anggaran Rumah Tangga KARANG TARUNA JATI BHAKTI Bab

III Pasal 10.

2. Kebijaksanaan Umum KARANG TARUNA JATI BHAKTI.

MEMPERHATIKAN : 1. Saran dan masukan hasil rapat pleno pengrus KARANG

TARUNA JATI BHAKTI periode 2014 - 2017.

2. Saran dan masukan Dewan Pertimbangan Pengurus KARANG

TARUNA JATI BHAKTI periode 2014 - 2017.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Bentuk peraturan KARANG TARUNA JATI BHAKTI

sebagaimana terlampir.

2. Menginstruksikan untuk segera melaksanakan peraturan

tersebut.

3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

terdapat kekeliruan akan diperbaiki kemudian.

Ditetapkan di : Malang

Pada tanggal : 07 April 2015

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

Ketua,

ADITYA AFANDI

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

Lampiran Surat Keputusan No. 002/D.1/SK/IMP/IV/2015

PERATURAN KESEKRETARIATAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI

A. SURAT RESMI ORGANISASI KARANG TARUNA JATI BHAKTI

1. Jenis dan Kode Surat

Pada dasarnya kesekretariatan KARANG TARUNA JATI BHAKTI mengeluarkan kertas

kop dengan 5 (lima) jenis surat beserta kodenya, sebagai berikut:

a) Surat Keputusan dengan kode SK

Digunakan khusus untuk keputusan yang ditetapkan oleh pengurus

KARANG TARUNA JATI BHAKTI.

b) Surat Mandat dengan kode SM

Digunakan dengan khusu untuk keperluan mandat Anggota KARANG

TARUNA JATI BHAKTI dalam mewakili, mengikuti atau mengelola suatu

kegiatan.

c) Surat Keterangan Jalan dengan kode SKJ

Digunakan khusus untuk keperluan anggota KARANG TARUNA JATI BHAKTI

yang akan bepergian keluar dengan mengatasnamakan KARANG TARUNA

JATI BHAKTI.

d) Surat Biasa dengan kode SB

Digunakan pada jenis surat untuk keperluan umum KARANG TARUNA JATI

BHAKTI.

e) Surat Undangan dengan kode Ud.

Digunakan khusus untuk undangan keorganisasian baik intern maupun

ekstern organisasi.

2. Kolom Surat

Untuk terorganisasinya jumlah dan jenis surat, maka dibentuklah kolom surat yang

terdiri dari 6 (enam) kolom, yaitu : I/II/III/IV/V/VI

I. Kolom yang digunakan untuk nomor urut surat/jumlah surat.

II. Kolom yang digunakan untuk kode unit kegiatan KARANG TARUNA JATI

BHAKTI.

III. Kolom kode surat.

IV. Kolom asal surat digunakan.

BUKU PANDUAN

KARANG TARUNA JATI BHAKTI 2015-2017 DESA JATISARI - KECAMATAN TAJINAN – KABUPATEN MALANG

Www.kartarjatisari.tk

V. Kolom untuk kode bulan surat dikeluarkan, dengan menggunakan angka

Romawi.

VI. Kolom untuk tahun surat dikeluarkan dengan mencantumkan 4 (empat)

angka terbelakang.

3. Untuk setiap surat yang dimandatkan, pemegang mandat harus memberikan

laporan secara tertulis maksimal 4 (empat) minggu setelah evaluasi kegiatan.

4. Untuk semua surat, dengan nomor yang sama harus dicetak 2 (dua) lembar, yang 1

(satu) lembar digunakan sebagai arsip.

B. SURAT KEPANITIAAN

1. Jenis dan Kode Surat Kepanitiaan

Pada dasarnya kepanitiaan yang memiliki kertas kop sendiri akan menggunakan

jenis dan kode surat tersendiri yang akan diatur dalam kolom nomor surat

kepanitiaan.

2. Kolom Nomor Surat Kepanitiaan

Untuk terorganisirnya jumlah dan jenis surat kepanitiaan, maka dibentuklah kolom

surat yang terdiri dari 6 (enam) kolom, yaitu : Ia.Ib./II/III/IV/V/VI/VII

Ia. Kolom yang digunakan untuk nomor urut surat/jumlah surat.

Ib. kolom yang digunakan untuk kode surat. Kode surat berupa nomor

diserahkan sepenuhnya kepada kepanitiaan.

II. Kolom yang digunakan untuk Unit Aktivitas IMPALA UNIBRAW

III. Jenis kepanitiaan.

IV. Kolom asal surat yang dikeluarkan KARANG TARUNA JATI BHAKTI.

V. Kolom untuk kode bulan surat dikeluarkan, dalam bentuk angka Romawi.

VI. kolom untuk kode tahun surat dikeluarkan dengan mencantumkan 4 (empat)

angka romawi.

3. Untuk semua surat, dengan nomor yang sama harus dicetak 2 (dua) lembar, yang 1

(satu) lembar digunakan sebagai arsip