88
Perawatan luka By. Abdul Rahim

PERAWATAN LUKA.pptx

  • Upload
    ayu

  • View
    246

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAWATAN LUKA.pptx

Perawatan luka

By. Abdul Rahim

Page 2: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 3: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan umum :

Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan :

cara perawatan luka secara aseftik dan antiseftik

Page 4: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan Khusus :setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa akan mampu :1. menjelaskan pengertian perawatan luka 2. menjelaskan prosedur Perawatan luka

Page 5: PERAWATAN LUKA.pptx

Pengertian Luka

1. Menurut Mansjoer, Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan.

2. Menurut InETNA, Luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular normal, luka dapat juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada kuntinuitas atau kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan substansi jaringan.

Page 6: PERAWATAN LUKA.pptx

3. R. Sjamsu Hidayat, Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan

4. Koiner dan Taylan, Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.

Page 7: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan Melakukan Perawatan Luka

1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka.

2. Absorbsi drainase.3. Menekan dan imobilisasi luka.4. Mencegah jaringan epitel baru dari cedera mekanis.5. Mencegah luka dari kontaminasi.6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing.7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien.

Page 8: PERAWATAN LUKA.pptx

Mekanisme Terjadinya Luka 1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh

instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan.Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)

2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.

3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.

Page 9: PERAWATAN LUKA.pptx

4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.

5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.

6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.

7. Luka Bakar (Combustio)

Page 10: PERAWATAN LUKA.pptx

Penatalaksanaan atau Perawatan Luka

Dalam manajemen perawatan luka ada beberapatahap yang dilakukan yaitu : evaluasi luka, tindakanantiseptik, pembersihan luka, penjahitan luka,Penutupan luka, pembalutan, pemberian antiboitik danpengangkatan jahitan.1. Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik

(lokasi dan eksplorasi).2. Tindakan Antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakan

kulit.Untuk melakukan pencucian/pembersihan luka biasanya digunakan cairan atau larutan antiseptik.

Page 11: PERAWATAN LUKA.pptx

3. Pembersihan Luka Tujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka serta menghindari terjadinya infeksi.Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan luka yaitu :Ø Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati dan benda asing.Ø Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.Ø Berikan antiseptik.Ø Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi lokal.Ø Bila perlu lakukan penutupan luka.

Page 12: PERAWATAN LUKA.pptx

4. Penjahitan lukaLuka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh.

5. Penutupan LukaPenutupan luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.

6. PembalutanPertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangat tergantung pada penilaian kondisi luka. Pembalutan berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom.

Page 13: PERAWATAN LUKA.pptx

7. Pemberian AntibiotikPrinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.

8. Pengangkatan JahitanJahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi.

Page 14: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 15: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 16: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 17: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 18: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 19: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 20: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 21: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 22: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 23: PERAWATAN LUKA.pptx

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & Tim Perawatan Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmais. 2004,Perawatan Luka, Makalah Mandiri, Jakarta

Sheryl Mara Zang &Nellie C. Bailey. 2004. “Manual Perawatan di Rumah”. Jakarta. Buku kedokteran

Joyce Young Johnson Jean Smith – Temple Patricia Carr. 2005. “Prosedur Peawatan di Rumah”. Jakarta. Buku kedokteran

Page 24: PERAWATAN LUKA.pptx

Terima Kasih

Page 25: PERAWATAN LUKA.pptx

SAP – KE 2PRINSIP

PERAWATAN LUKA

Page 26: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan umum :

Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan :cara perawatan luka secara aseftik dan antiseftik

Page 27: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan Khusus :setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa akan mampu :1. Menjelaskan prinsip perawatan luka 2. Menjelaskan tehnik perawatan luka3. Menjelaskan proses penyembuhan luka

Page 28: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 29: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 30: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 31: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 32: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 33: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 34: PERAWATAN LUKA.pptx

Prinsip perawatan luka• Tujuan dari perawatan luka adalah untuk menghentikan

perdarahan, mencegah infeksi, menilai kerusakan yang terjadi pada struktur yang terkena dan untuk menyembuhkan luka.

• Menghentikan perdarahan – Tekanan langsung pada luka akan menghentikan perdarahan

(lihat gambar di bawah).– Perdarahan pada anggota badan dapat diatasi dalam waktu

yang singkat (< 10 menit) dengan menggunakan manset sfigmomanometer yang dipasang pada bagian proksimal pembuluh arteri.

– Penggunaan torniket yang terlalu lama bisa merusak ekstremitas.

Page 35: PERAWATAN LUKA.pptx

Berikut beberapa prosedur perawatan luka[dalam kasus ini, klien sudah mempunyai luka,tindakan keperawatan hanyalah bagaimana kitamerawat luka tersebut]

ALAT DAN BAHAN1. Kasa2. Gunting3. Pinset4. Aquades/antiseptic/sejenis air steril lainya

Page 36: PERAWATAN LUKA.pptx

PROSEDUR KERJA1. Siapkan alat dan bahan (usahakan berada didekat perawat agar

mudah dijangkau)2. Tidurkan/baringkan pasien (sesuai dengan posisi yang nyaman)3. Pakailah sarung tangan steril (untuk menghindari terjadinya

infeksi luka karena kuman/bakteri)4. Usapkan NaCl (natrium klorida) disekitar luka atau diatas

perban luka hal ini untuk memudahkan perawat untuk mengeluarkan perban pada luka

5. Keluarkan perban tersebut (alihkan perhatian klien, agar klien tidak merasakan sakit ketika perban dikeluarkan)

Page 37: PERAWATAN LUKA.pptx

6. Buanglah balutan/perban tersebut ditempat yang telah disiapkan (nampan/bengkok)

7. Inspeksi keadaan luka8. Celupkan kain kasa pada antiseptic/aquades9. Kain kasa yang sudah dicelupkan pada antiseptic olesakn atau

diusap pada luka klien dimulai dari daerah luka dan sekitar luka. Usahakan kain kasa yang sudah banyak mengandung kuman/kotoran luka dibuang dan gantilah dengan kasa baru mengandung antiseptic usapkan lagi pada luka.

10. Tutuplah/perban kembali luka dengan kasa.11. Lepaskan sarung tangan, buang pada tempatnya dan

bersihkan alat-alat yang digunakan disterilkan kembali.

Page 38: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 39: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 40: PERAWATAN LUKA.pptx

Mencegah infeksi – Membersihkan luka merupakan faktor yang paling

penting dalam pencegahan infeksi luka. Sebagian besar luka terkontaminasi saat pertama datang. Luka tersebut dapat mengandung darah beku, kotoran, jaringan mati atau rusak dan mungkin benda asing.

– Bersihkan kulit sekitar luka secara menyeluruh dengan sabun dan air atau larutan antiseptik. Air dan larutan antiseptik harus dituangkan ke dalam luka.

Page 41: PERAWATAN LUKA.pptx

– Setelah memberikan anestesi lokal, periksa hati-hati apakah ada benda asing dan bersihkan jaringan yang mati. Pastikan kerusakan apa yang terjadi. Luka besar memerlukan anestesi umum.

– Antibiotik biasanya tidak diperlukan jika luka dibersihkan dengan hati-hati., beberapa luka tetap harus diobati dengan antibiotik, yaitu:

• Luka yang lebih dari 12 jam (luka ini biasanya telah terinfeksi).

• Luka tembus ke dalam jaringan (vulnus pungtum), harus disayat/dilebarkan untuk membunuh bakteri anaerob.

Page 42: PERAWATAN LUKA.pptx

Profilaksis tetanus – Jika belum divaksinasi tetanus, beri ATS dan TT.

Pemberian ATS efektif bila diberikan sebelum 24 jam luka

– Jika telah mendapatkan vaksinasi tetanus, beri ulangan TT jika sudah waktunya.

Page 43: PERAWATAN LUKA.pptx

Menutup luka – Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan dengan

seksama, luka dapat benar-benar ditutup/dijahit (penutupan luka primer).

– Luka tidak boleh ditutup bila: telah lebih dari 24 jam, luka sangat kotor atau terdapat benda asing, atau luka akibat gigitan binatang.

– Luka bernanah tidak boleh dijahit, tutup ringan luka tersebut dengan menggunakan kasa lembap.

– Luka yang tidak ditutup dengan penutupan primer, harus tetap ditutup ringan dengan kasa lembap.

– Jika luka bersih dalam waktu 48 jam berikutnya, luka dapat benar-benar ditutup (penutupan luka primer yang tertunda).

– Jika luka terinfeksi, tutup ringan luka dan biarkan sembuh dengan sendirinya.

Page 44: PERAWATAN LUKA.pptx

Infeksi luka Tanda klinis: nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, terasapanas dan mengeluarkan nanah.

– Tatalaksana • Buka luka jika dicurigai terdapat nanah• Bersihkan luka dengan cairan desinfektan• Tutup ringan luka dengan kasa lembap. Ganti balutan setiap hari, lebih

sering bila perlu• Berikan antibiotik sampai selulitis sekitar luka sembuh (biasanya

dalam waktu 5 hari).• Berikan kloksasilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari) karena

sebagian besar luka biasanya mengandung Staphylococus.• Berikan ampisilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari), gentamisin

(7.5 mg/kgBB IV/IM sekali sehari) dan metronidazol (7.5 mg/kgBB/dosis 3 kali sehari) jika dicurigai terjadi pertumbuhan bakteri saluran cerna.

Page 45: PERAWATAN LUKA.pptx

Tehnik perawatan lukaLuka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : 1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ 2. Respon stres simpatis 3. Perdarahan dan pembekuan darah4. Kontaminasi bakteri5. Kematian sel

Page 46: PERAWATAN LUKA.pptx

Sedangkan klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulitmeliputi: superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis;partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dandermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis,dermis, lapisan lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang.Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikanmenjadi tiga, yaitu:a. Healing by primary intention

Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke ekseternal.

Page 47: PERAWATAN LUKA.pptx

b. Healing by secondary intentionTerdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.

c. Delayed primary healing (tertiary healing)Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.

Page 48: PERAWATAN LUKA.pptx

• Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu: akut dan kronis.

• Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu.

• Luka insisi bisa dikategorikan luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau jika menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Page 49: PERAWATAN LUKA.pptx

Proses Penyembuhan Luka

1. Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)

2.Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut

Page 50: PERAWATAN LUKA.pptx

3. Fase penyembuhan luka :a. Fase inflamasi : Hari ke 0-5 Respon segera setelah terjadi injuri Pembekuan darah Untuk mencegah kehilangan darah Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa Fase awal terjadi haemostasis Fase akhir terjadi fagositosis Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi

Page 51: PERAWATAN LUKA.pptx

b. Fase proliferasi or epitelisasi Hari 3 – 14 Disebut juga dengan fase granulasi adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka Luka nampak merah segar, mengkilat Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi

Page 52: PERAWATAN LUKA.pptx

c. Fase maturasi atau remodelling• Berlangsung dari beberapa minggu sampai dengan 2 tahun• Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk

luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength) • Terbentuk jaringan parut (scar tissue) • 50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya• Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas

selular and vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan.

Page 53: PERAWATAN LUKA.pptx

Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka

1. Status Imunologi2. Kadar gula darah (impaired white cell function)3. Hidrasi (slows metabolism)4. Nutriisi 5. Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid

osmotic pressure – oedema)6. Suplai oksigen dan vaskularisasi7. Nyeri (causes vasoconstriction)8. Corticosteroids (depress immune function)

Page 54: PERAWATAN LUKA.pptx

Pemilihan Balutan LukaBalutan luka (wound dressings) secara khusus telah mengalami perkembangan yang sangat pesat selama hampir dua dekade ini. Revolusi dalam perawatan luka ini dimulai dengan adanya hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor G.D Winter pada tahun 1962 yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tentang keadaan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka.

Page 55: PERAWATAN LUKA.pptx

Menurut Gitarja (2002), adapun alasan dari teori perawatan luka dengan suasana lembab ini antara lain:

1. Mempercepat fibrinolisisFibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat dihilangkan lebih cepat oleh netrofil dan sel endotel dalam suasana lembab.

2. Mempercepat angiogenesisDalam keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan merangsang lebih pembentukan pembuluh darah dengan lebih cepat.

Page 56: PERAWATAN LUKA.pptx

3. Menurunkan resiko infeksiKejadian infeksi ternyata relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan kering.

4. Mempercepat pembentukan Growth factorGrowth factor berperan pada proses penyembuhan luka untuk membentuk stratum corneum dan angiogenesis, dimana produksi komponen tersebut lebih cepat terbentuk dalam lingkungan yang lembab.

5. Mempercepat terjadinya pembentukan sel aktif.Pada keadaan lembab, invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.

Page 57: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 58: PERAWATAN LUKA.pptx

Terima Kasih

Page 59: PERAWATAN LUKA.pptx

SAP – KE 3PERAWATAN LUKA BERSIH DAN

PERAWATAN LUKA BASAH

Page 60: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan umum :Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan :Proses perawatan luka

Page 61: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan Khusus :Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa akan mampu :1. menjelaskan perawatan Luka Bersih2. menjelaskan perawatan Luka Basah

Page 62: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 63: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 64: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 65: PERAWATAN LUKA.pptx

Perawatan Luka Bersih• Perawatan luka bertujuan untuk meningkatkan

proses penyembuhan jaringan juga untuk mencegah infeksi.

• Luka yang sering ditemui oleh bidan di klinik atau rumah sakit biasanya luka yang bersih tanpa kontaminasi misal luka secsio caesaria, dan atau luka operasi lainnya.

• Perawatan luka harus memperhatikan teknik steril, karena luka menjadi port de entre nya mikroorganisme yang dapat menginfeksi luka.

Page 66: PERAWATAN LUKA.pptx

PERSIAPAN 1. Mencuci tangan 2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley

Alat Steril dalam bak instrumen ukuran sedang tertutup:• Pinset anatomis (2 buah)• Pinset chirurgis (2 buah)• Handscoon steril • Kom steril (2 buah)• Kassa dan kapas steril secukupnya• Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan)

Page 67: PERAWATAN LUKA.pptx

Alat Lain:• Gunting Verband/plester• Plester• Nierbekken (Bengkok)• Lidi kapas• Was bensin• Alas / Perlak• Selimut Mandi• Kapas Alkohol dalam tempatnya• Betadine dalam tempatnya• Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)• Lembar catatan klien• Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat klien

Page 68: PERAWATAN LUKA.pptx

Prosedur

1. Mencuci tangan2. Lakukan inform consent lisan pada klien/keluarga dan

intruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.

3. Menjaga privacy dan kenyamanan klien dan mengatur kenyamanan klien

4. Atur posisi yang nyaman bagi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi.

5. Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu)6. Pasang alas/perlak7. Dekatkan nierbekken

Page 69: PERAWATAN LUKA.pptx

8. Paket steril dibuka dengan benar9. Kenakan sarung tangan sekali pakai10 . Membuka balutan lama

· Basahi plester yang melekat dengan was bensin dengan lidi kapas. · Lepaskan plester menggunakan pinset anatomis ke 1 dengan melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan.· Kemudian buang balutan ke nierbekken. · Simpan pinset on steril ke nierbekken yang sudah terisi larutan chlorin 0,5%

11.Kaji Luka: Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase proses penyembuhan, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak drain, kondisi jahitan, bila perlu palpasi luka denga tangan non dominan untuk mengkaji ada tidaknya puss.

Page 70: PERAWATAN LUKA.pptx

12 . Membersihkan luka: · Larutan NaCl/normal salin (NS) di tuang ke kom kecil ke 1 · Ambil pinset, tangan kanan memegang pinset chirurgis dan tangan kiri memegang pinset anatomis ke-2 · Membuat kassa lembab secukupnya untuk membersihkan luka (dengan cara memasukkan kapas/kassa ke dalam kom berisi NaCL 0,9% dan memerasnya dengan menggunakan pinset)· Lalu mengambil kapas basah dengan pinset anatomis dan dipindahkan ke pinset chirurgis · Luka dibersihkan menggunakan kasa lembab dengan kassa terpisah untuk sekali usapan. Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi.

Page 71: PERAWATAN LUKA.pptx

13. Menutup Luka · Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa steril kering

yang diambil dengan pinset anatomis kemudian dipindahkan ke pinset chirurgis di tangan kanan.

· Beri topikal therapy bila diperlukan/sesuai indikasi · Kompres dengan kasa lembab (bila kondisi luka basah) atau

langsung ditutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis) · Kemudian pasang bantalan kasa yang lebih tebal · Luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan pembalut

dengan balutan yang tidak terlalu ketat. 14. Alat-alat dibereskan15. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tong sampah16. Bantu klien untuk berada dalam posisi yang nyaman17. Buang seluruh perlengkapan dan cuci tangan

Page 72: PERAWATAN LUKA.pptx

DOKUMENTASI1. Hasil observasi luka2. Balutan dan atau drainase3. Waktu melakukan penggantian balutan4. Respon klien

Page 73: PERAWATAN LUKA.pptx

Perawatan Luka Basah• Balutan basah kering adalah tindakan pilihan

untuk luka yang memerlukan debridemen (pengangkatan benda asing atau jaringan yang mati atau berdekatan dengan lesi akibat trauma atau infeksi sampai sekeliling jaringan yang sehat)

• Indikasi : luka bersih yang terkontaminasi dan luka infeksi yang memerlukan debridement

Page 74: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 75: PERAWATAN LUKA.pptx
Page 76: PERAWATAN LUKA.pptx

Tujuan : 1.Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik2.Mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka3.Membantu menarik kelompok kelembapan ke

dalam balutan

Page 77: PERAWATAN LUKA.pptx

Persiapan alat :1. Bak balutan steril :

· Kapas balut atau kasa persegi panjang· Kom kecil 2 buah· 2 pasang pinset (4 buah) atau minimal 3 buah (2 cirurgis dan 1 anatomis)· Aplikator atau spatel untuk salaep jika diperlukan· Sarung tangan steril jika perlu

2. Perlak dan pengalas3. Bengkok 2 buah

· Bengkok 1berisi desinfektan 0,5 % untuk merendam alat bekas· Bengkok 2 untuk sampah

4. Larutan Nacl 0,9 %5. Gunting plester dan sarung tangan bersih6. Kayu putih dan 2 buah kapas lidi

Page 78: PERAWATAN LUKA.pptx

Prosedur :1. Jelaskan prosedur yang akan dilakuakan2. Dekatkan peralatan di meja yang mudah dijangkau

perawat3. Tutup ruangan sekitar tempat tidur dan pasang

sampiran4. Bantu klien pada posisi nyaman. Buka pakaian hanya

pada bagian luka dan instruksikan pada klien supaya tidak menyentuh daerah luka atau peralatan

5. Cuci tangan6. Pasang perlak pengalas di bawah area luka

Page 79: PERAWATAN LUKA.pptx

7.Pakai sarung tangan bersih, lepaskan plester dengan was bensin menggunakan lidi kapas, ikatan atau balutan. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan sejajar kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat bekas plester di kulit bersihkan dengan kayu putih

Page 80: PERAWATAN LUKA.pptx

8.Angkat balutan kotor perlahan-lahan dengan menggunakan pinset atau sarung tangan, pertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan klien. Bila terdapat drain angkat balutan lapis demi lapis

9.Bila balutan lengket pada luka lepaskan dengan menggunakan normal salin ( NaCl 0,9 % )

Page 81: PERAWATAN LUKA.pptx

10.Observasi karakter dari jumlah drainase pada balutan

11.Buang balutan kotor pada sampah, hindari kontaminasi permukaan luar kantung, lepaskan sarung tangan dan simpan pinset dalam bengkok yang berisi larutan desinfektan

Page 82: PERAWATAN LUKA.pptx

12.Buka bak steril, tuangkan larutan normal salin steril ke dalam mangkok kecil. Tambahkan kassa ke dalam normal salin

13.Kenakan sarung tangan steril14.Inspeksi keadaan luka, perhatikan kondisinya,

letak drain, integritas jahitan atau penutup kulit dan karakter drainase ( palpasi luka bila perlu dengan bagian tangan yang nondominan yang tidak akan menyentuh bahan steril )

Page 83: PERAWATAN LUKA.pptx

15.Bersihkan luka dengan kapas atau kassa lembab yang telah dibasahi normal salin. Pegang kassa atau kapas yang telah dibasahi dengan pinset. Gunakan kassa atau kapas terpisah untuk setiap usapan membersihkan. Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi

Page 84: PERAWATAN LUKA.pptx

16.Pasang kassa yang lembab tepat pada permukaan kulit yang luka. Bila luka dalam maka dengan perlahan buat kemasan dengan menekuk tepi kasa dengan pinset. Secara perlahan masukan kassa ke dalam luka sehingga semua permukaan luka kontak dengan kassa lembab

Page 85: PERAWATAN LUKA.pptx

17.Luka ditutup dengan kassa kering. Usahakan serat kassa jangan melekat pada luka. Pasang kassa lapisan kedua sebagai lapisan penerap dan tambahkan lapisan ketiga

18.Luka difiksasi dengan plester atau dibalut dengan rapi, 19.Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempat yang telah

disediakan, dan simpan pisnet yang telah digunakan pada bengkok perendam20.Bereskan semua peralatan dan bantu pasien merapikan pakaian, dan atur kembali posisi yang nyaman

21.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan22.Dokumentasikan hasil, observasi luka, balutan dan drainase,

termasuk respon klien

Page 86: PERAWATAN LUKA.pptx

Perhatian :- Pengangkatan balutan dan pemasangan kembali

balutan basah kering dapat menimbulkan rasa nyeri pada klien

- Perawat harus memberikan analgesi dan waktu penggantian balutan sesuai dengan puncak efek obat

- Pelindung mata harus digunakan jika terdapat resiko adanya kontaminasi ocular seperti percikan dari luka

Page 87: PERAWATAN LUKA.pptx

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika

Bobak, K. Jensen. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan Medik dan Bedah. Jakarta: EGC.

Effendy, Christantie dan Ag. Sri Oktri Hastuti. 2005. Kiat Sukses menghadapi Operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia.Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Page 88: PERAWATAN LUKA.pptx

Terima kasih