1

PERBANKAN - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2115/653645c6_Des17-AsiaPacific... · 12 PERBANKAN Kontan Rabu, 28 Maret 2018 nkinerja Bank Siklus Tahunan, NPL Perbankan

  • Upload
    ngolien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANKAN - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2115/653645c6_Des17-AsiaPacific... · 12 PERBANKAN Kontan Rabu, 28 Maret 2018 nkinerja Bank Siklus Tahunan, NPL Perbankan

12 PERBANKANKontan Rabu, 28 Maret 2018

kinerja Bank n

Siklus Tahunan, NPL Perbankan Naik di Awal Tahun JAKARTA. Kredit bermasalah atau non performing loan (NLP) perbankan meningkat di awal tahun. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) per akhir Januari 2018, rasio NPL perbankan sebesar 2,9% secara gross. Sementara seca-ra NPL nett tercatat 1,3%.

Sebagai perbandingan, di akhir 2017, NPL gross menca-pai 2,6% dan NPL nett sebesar 1,2%. Direktur Makropruden-sial BI Linda Maulidina me-ngatakan, kenaikan rasio kre-dit macet ini hanya tren musi-man. Sebab, NPL memang kecenderungannya menurun di akhir tahun. Kendati demi-kian, BI optimistis rasio NPL

akan semakin menurun di akhir 2018 nanti.

Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Per-sero) Tbk (BNI) Herry Sidhar-ta mengatakan, NPL sebagian besar berasal dari debitur lama, sedangkan tambahan NPL baru masih relatif terja-ga. Berdasarkan sektornya, NPL BNI banyak disumbang dari perindustrian, perdagang-an, restoran dan hotel.

Sampai dengan akhir kuar-tal I 2018, BNI memproyeksi kan NPL masih akan relatif stabil dari akhir tahun lalu. Sekadar informasi, tahun lalu NPL BNI sebesar 2,3%. Angka tersebut turun dari posisi ta-

hun 2016 yang mencapai 3%. Adapun, tahun ini BNI menar-getkan NPL akan berada di level 2,3% sampai 2,5%.

Sementara Direktur Strate-gi, Risiko dan Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara (Per-sero) Tbk (BTN) Mahelan Prabantarikso mengatakan, berdasarkan data empirik me-mang rata-rata pencapaian target kredit di awal tahun menurun.

Hanya saja, secara ekspo-nensial, penyaluran kredit akan meningkat pada triwulan III sampai akhir tahun. "Meli-hat hal ini, siklus NPL juga mengalami hal yang sama, yaitu menurun dari akhir ta-

hun 2017" imbuh Mahelan.Rasio kredit bermasalah

BTN per Januari 2018 tercatat sebesar 2,8%. Angka ini me-ningkat dari akhir tahun 2017 yang mencapai 2,66%. Kredit BTN pun sampai Februari 2018 baru tumbuh 15%, lebih lambat dari akhir tahun 2017 yang sempat menjulang ke le-vel 22%.

Menurut Mahelan, kredit belum deras lantaran karena pembangunan rumah, baru mulai dijalankan kembali. Se-lain itu juga ada pembenahan ketentuan terkait pembiayaan rumah subsidi.

Marshall Sautlan, Galvan Y

Tabungan Berhadiah

KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib (kedua kanan) bersama Direktur Funding & Sales Distribution Diza Larentie (kiri) hadir pada penyerahan hadiah kepada nasabah yang beruntung mendapatkan undian grand prize Mega Super Vaganza Gemilang Emas di Jakarta, Selasa (27/3). Bank Mega menyerahkan hadiah undian grand prize Mega Super Vaganza Gemilang Emas kepada dua orang nasabah beruntung yang berasal dari KC Pontianak dan KC Balikpapan masing-masing emas seberat setengah kilogram.

Lelang SUN, Suku Bunga PUAB Naik Bank melihat saat ini likuditas belum mengetat

JAKARTA. Beberapa hari ter-akhir, suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) overnight meningkat seiring dengan me-ningkatnya kebutuhan likuidi-tas. Mengutip data Bank Indo-nesia (BI), Selasa (27/3) suku bunga PUAB overnight naik menjadi 4,06% dari sehari se-belumnya di level 4,02%.

Agusman, Kepala Departe-men Komunikasi BI menjelas-kan, bunga PUAB sedikit naik disebabkan karena kebutuhan perbankan terkait pelaksana-an lelang surat utang negara (SUN) yang berlangsung ke-marin (27/3).

Dalam lelang kali ini, peme-rintah menyerap dana senilai Rp 20,70 triliun dari total pe-nawaran yang masuk seba-nyak Rp 35,57 triliun. "Sehing-ga ada kebutuhan perbankan dalam menghadapi kontraksi pemerintah dalam pelaksana-an lelang SUN hari ini," kata Agusman, Selasa (27/3).

Selain itu kenaikan suku bunga pasar uang antar bank overnight juga disebabkan

karena penarikan uang kartal yang naik menjelang libur panjang. BI mencatat, kenaik-an suku bunga PUAB over-night ini tidak ada kaitannya dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

Menurut BI, suku bunga antar bank yang mendekati suku bunga acuan 7DRR rate justru hal yang bagus. Ini me-

nunjukkan semakin dalamnya pasar PUAB karena memang seharusnya suku bunga antar bank overnight berada di ren-tang suku bunga acuan BI. Saat ini suku bunga BI 7-Day RR di level 4,25%.

"Selisih antara 7DRR rate dengan bunga The Federal Reserve juga bukan merupa-kan faktor yang mempengaru-

hi likuiditas rupiah," kata Agusman.

Budi Satria, Direktur BTN berpendapat, kenaikan bunga PUAB overnight bukan kare-na likuiditas perbankan yang keta. Kenaikan bunga PUAB lebih sebatas respon pasar atas kebijakan ekonomi yang ada saat ini. “Likuiditas masih sangat baik. The Fed sudah menaikan suku bunganya 25 basis poin (bps) jadi bank dan pasar bereaksi dengan men-stabilkan situasi,” jelas Budi, Selasa (27/3).

Saat suku bunga The Fed naik, maka disparitas rate da-lam negeri semakin kecil. Ke-mudian, jika terlalu kecil, ekspektasi investor akan beda. Sehingga kenaikan bu-nga PUAB overnight tersebut lebih menstabilkan pasar.

Likuiditas masih melimpah, namun karena bunga The Fed naik maka investor banyak memilih untuk menjaga itu. Sebagian perbankan dan pa-sar sedikit menaikkan agar capital outflow tidak terpe-ngaruh. "Loan to funding ra-tio (LFR) BTN saat ini masih aman untuk melakukan pe-nyaluran kredit sesuai dengan target," ujar Budi.

Berbeda pandangan, SEVP Treasury and Global Services PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Hexana Tri Sasong-ko mengatakan, kurs rupiah cukup ketat, sehingga menye-babkan suku bunga di pasar sedikit naik. n

Galvan Yudistira, Yoliawan Hariana, Marshall Sautlan

Konter

Bank Sampoerna Mencetak Pertumbuhan Laba 6,4%

JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna mencatat kenaikan laba di sepanjang tahun 2017 sebesar 6,4% menjadi Rp 36,57 miliar ketimbang laba tahun 2016 yang sebesar Rp 34,38 miliar.

Perolehan laba ini ditopang pening-katan penyaluran kredit yang diberikan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), sehingga mendukung peningkat-an pendapatan bunga bersih bank.Kredit yang disalurkan tercatat tumbuh 8,04% secara year on year (yoy) menjadi Rp Rp 6,2 triliun. Sekitar 71% pinjaman bank ini tersalur pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

”Sejalan dengan visi kami, pertumbuh-an yang kami bukukan terutama didu-kung oleh penyaluran kredit ke usaha mikro kecil dan menengah," kata Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sam-

poerna, Selasa (27/3).Meski penyaluran kredit bertambah

kencang, Bank Sampoerna mampu men-jaga kualitas pinjaman. Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) tahun lalu dipangkas menjadi 2,9% dari sebelumnya 3,09%. Salah satu jurus Bank Sampoerna memacu penyaluran kredit adalah meluncurkan produk pinjaman super cepat dan fleksibel yaitu Probiz pada tahun lalu.

Direktur SME, Funding, FI dan Jaring-an Kantor Bank Sampoerna Ong Tek Tjan mengatakan, Probiz memungkin-kan calon peminjam mendapatkan dana cepat dengan prosedur simpel. Nasabah juga bisa membayar angsurannya ka-panpun selama periode pinjaman.

Sementara penyaluran kredit me-nguat, simpanan dana masyarakat di

Bank Sampoerna juga menggemuk. Dana pihak ketiga (DPK) tercatat tum-buh 7,7% menjadi Rp 6,7 triliun.

Sejatinya, mayoritas atau 85,8% duit itu tersimpan di deposito. Hanya saja, jumlah penabung di tabungan dan giro, yang membebani bank dengan bunga lebih murah, tumbuh lebih pesat sampai 23,2%.

Penambahan dana murah ini juga yang mendorong peningkatan margin bunga bank. Pendapatan bunga naik 12,2% menjadi Rp 1,03 triliun. Sedangkan net interest margin (NIM) naik menjadi 6,8% dibanding tahun 2016 yang 6,5%. Bank Sampoerna juga menyebutkan, total aset tahun lalu mencapai Rp 8,2 triliun, naik 8,8% secara tahunan.

Sanny Cicilia

Saat ini pasar

dan bank

merespons

kebijakan

ekonomi yang

ada.

RASIO kredit bermasalah dalam mata uang asing atau non performing loan (NPL) valas bank besar pada akhir 2017 lalu membaik. Berdasarkan riset KONTAN dari laporan keuangan publikasi 10 bank besar terlihat, rata-rata NPL valas 10 bank besar ini pada 2017 lalu turun 56 basis poin (bps) secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 2,38% dari sebelumnya 5,47%. Rasio NPL valas menciut disebabkan penurunan kredit macet valas kolektibilitas 3 sampai 4 di be-berapa bank menengah swasta.

Seperti Bank CIMB Niaga yang pada 2016 mencatat NPL valas sebesar 7,1% turun men-jadi 3,38% di 2017. Bank Danamon juga men-

catat penurunan NPL valas menjadi 3,13% dari sebesar 7,69% pada 2016

Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Ban-king CIMB Niaga mengatakan, tren NPL va-las memang membaik. "Sektornya beragam mulai dari properti sampai pertambangan," kata Frans, Selasa (27/3).

Menurutnya, CIMB Niaga sudah melaku-kan manajemen risiko untuk NPL valas. Apalagi tahun ini ada risiko pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk menambahkan, saat ini NPL dalam mata uang asing Bank Mandiri cukup rendah yaitu di level 1,3%. n

Tren NPL Valas Membaik Tahun Ini

Dana Pihak Ketiga (dalam Rp miliar)

2016 2017 Jan-18

Rupiah 4.091.634 4.541.238 4.491.886

Valas 745.124 747.971 736.901

Total DPK 4.413.056 5.289.209 5.228.787

Sumber: OJK

langgeng
Typewriter
28 Maret 2018, Kontan | Hal.12