5
PERBEDAAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DAN KEPERAWATAN KRITIS disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis I disusun oleh: 1. Dian Wahyu P. 082310101013 2. Alvidzius Gusti W. 082310101020 3. Ferry Dwi Cahya R. 082310101025 4. Ririn Ari Karinda 082310101039 5. Irwina Angelia S. 082310101052

Perbedaan Keperawatan Kritis dan Medikal Bedah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Keperawatan Kritis dan Medikal Bedah

PERBEDAAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DAN KEPERAWATAN KRITIS

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis I

disusun oleh:

1. Dian Wahyu P. 082310101013

2. Alvidzius Gusti W. 082310101020

3. Ferry Dwi Cahya R. 082310101025

4. Ririn Ari Karinda 082310101039

5. Irwina Angelia S. 082310101052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2011

Page 2: Perbedaan Keperawatan Kritis dan Medikal Bedah

Materi: Perbedaan Keperawatan Medikal Bedah dan Keperawatan Kritis

No. Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Kritis

1. Asuhan keperawatan medikal bedah

membutuhkan kemampuan untuk

menyesuaikan dengan kondisi pasien

dengan ketepatan namun kurang

memperhitungkan aspek kecepatan

dari tindakan yang dilakukan.

Asuhan keperawatan kritis

membutuhkan kemampuan untuk

menyesuaikan situasi kritis

dengan kecepatan dan ketepatan

yang tidak selalu dibutuhkan pada

situasi keperawatan lain.

2. Tindakan yang dilakukan telah

direncanakan atau dijadwalkan

sebelumnya.

Tindakan yang dilakukan tidak

terencanakan atau dijadwalkan

sebelumnya, namun tetap

memperhitungkan ketepatan dan

prioritas masalah klien.

3. Asuhan keperawatan medikal bedah

merupakan suatu bentuk penanganan

lanjutan dari masalah kesehatan yang

dimiliki oleh klien.

Asuhan keperawatan kritis

merupakan suatu bentuk

penanganan pertama atau awal

dari penemuan masalah kesehatan

yang dimiliki oleh klien.

4. Esensi asuhan keperawatan medikal

bedah memperhatikan penggunaan

lingkungan dan alat-alat yang khusus

untuk menangani masalah klien.

Esensi asuhan keperawatan kritis

tidak berdasarkan pada

lingkungan yang khusus atau alat-

alat khusus tetapi dalam proses

pengambilan keputusan yang

didasarkan pada pemahaman yang

sungguh-sungguh tentang

fisiologi dan psikologi.

5. Penanganannya tidak menerapkan Penanganan menggunakan sistem

Page 3: Perbedaan Keperawatan Kritis dan Medikal Bedah

sistem triase, namun dilakukan

penjadwalan sesuai dengan kondisi

umum klien.

triase sesuai dengan kedaruratan

klien.

6. Umumnya pasien dalam kondisi

gawat namun belum tentu darurat.

Umumnya pasien dalam kondisi

darurat,membutuhkan penanganan

segera.

7. Tindakan dilakukan oleh tenaga yang

berkompeten dengan spesialisasi

tertentu.

Tindakan dilakukan oleh siapa

saja (awam, perawat, dokter) yang

memiliki pemahaman sungguh-

sungguh tentang fisiologi dan

psikologi.

8. Penanganan dilakukan di ruangan

atau lingkungan khusus (rumah

sakit).

Penanganan secara terpadu bisa

dilakukan di setting ruang

emergensi ataupun di lingkungan

masyarakat.

9. Pengkajian keperawatan medical

bedah dilakukan head to too ataupun

per-sistem tubuh.

Pengkajian dilakukan dengan

primary survey dan secondary

survey.

10. Asuhan keperawatan medikal bedah

mengutamakan pada masalah

patofisiologi.

Asuhan keperawatan kritis tidak

hanya masalah patofisiologi tapi

juga psikososial, lingkungan dan

keluarga

Referensi:

Brunner . 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 1. Jakarta: EGC.

Hudak, Carolyn M. 1997. Keperawatan Kritis: pendekatan holistik. Jakarta: EGC.

Anggota kelompok yang paling banyak bekerja:

Page 4: Perbedaan Keperawatan Kritis dan Medikal Bedah

Irwina Angelia S. (082310101052)

Anggota kelompok yang paling sedikit bekerja:

Ferry Dwi Cahya R. (082310101025)