39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan adalah makhluk Bio-Psiko-Sosial-Kultural dan Spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Setiap perempuan merupakan pribadi yang mempunyai hak, kebutuhan serta harapan (Sofie, 2011). Perempuan mengambil tanggung jawab terhadap kesehatannya dan keluarganya melalui pendidikan dan konseling dalam dalam membuat keputusan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang siapa yang memberi asuhan dan dimana tempat pemberian asuhan. Sehingga perempuan perlu pemberdayaan dan pelayanan untuk memperoleh pendidikan dan informasi dalam menjalankan tugasnya (Hidayat, dkk, 2009).

perencanaan emitraan dgn pr.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perencanaan emitraan dgn pr.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perempuan adalah makhluk Bio-Psiko-Sosial-Kultural dan Spiritual yang

utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai

dengan tingkat perkembangannya. Setiap perempuan merupakan pribadi

yang mempunyai hak, kebutuhan serta harapan (Sofie, 2011).

Perempuan mengambil tanggung jawab terhadap kesehatannya dan

keluarganya melalui pendidikan dan konseling dalam dalam membuat

keputusan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan

tentang siapa yang memberi asuhan dan dimana tempat pemberian asuhan.

Sehingga perempuan perlu pemberdayaan dan pelayanan untuk

memperoleh pendidikan dan informasi dalam menjalankan tugasnya

(Hidayat, dkk, 2009).

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan

kesehatan, kepada masyarakat khususnya perempuan. Bidan diakui

sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan

dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas,

memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan

kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan,

promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan

Page 2: perencanaan emitraan dgn pr.doc

akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan

tindakan kegawat-daruratan (Kurnia, 2009).

Page 3: perencanaan emitraan dgn pr.doc

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Partnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan

Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan

yang telah diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin

untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu (Yulianti, Rukiah, 2011).

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan

asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari

kehamilan sampai Keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi

perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak

berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh

kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008).

Partnership adalah ‘sharing’ antara bidan dan perempuan, yang melibatkan

kepercayaan, pembagian kontrol dan tanggung jawab dan berbagi makna

melalui saling pengertian

Dilihat dari definisi bidan, praktik & asuhan kebidanan serta tujuannya dan

perubahan pola pikir penerima asuhan maka telah jelas dalam memberikan

asuhan kebidanan, bidan harus memegang prinsip kemitraan dengan

perempuan.

Page 4: perencanaan emitraan dgn pr.doc

B. Model Partnership Bidan dan Perempuan dalam Praktik Kebidanan

Sebenarnya Indonesia telah mengambil sebagian model partnership sejak

beberapa tahun yang lalu, namun dalam praktiknya belum dijalankan secara

menyeluruh sehingga pelaksanaan dan hasilnya tidak terlalu terlihat di

masyarakat

1. Model Menurut Guilliland dan Pairman (1995)

2. Model Revisi Pairman (1998)

Page 5: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Landasan filosofis dari model ini adalah:

a. Pelayanan kebidanan yang berpusat kepada perempuan

b. Pelayanan kebidanan memberikan pelayanan yang

berkesinambungan

c. Kebidanan merupakan profesi yang mandiri

d. Kehamilan dan kelahiran merupakan proses yang normal

Dengan prinsip-prinsip yaitu:

a. Kesetaraan

b. Membagi ketertarikan yang sama

c. Melibatkan keluarga

Page 6: perencanaan emitraan dgn pr.doc

d. Membangun kepercayaan

e. Menggunakan waktu sebaik-baiknya

f. Membagi kekuatan dan control

Dan hasil akhir yang ingin dicapai adalah adanya emansipasi,

pemberdayaan, perkembangan dalam pengetahuan kebidanan, serta

adanya tantangan model klinis pada kelahiran.

Sehingga jika disimpulkan maka model partnership kebidanan Pairman

(1998) dapat dilihat pada gambar berikut:

C. Women Centered Care

Pengertian Woman Centred Care

Bidan merupakan pendamping perempuan dimana diharapkan melalui peran

dan tanggung jawabnya dapat menciptakan keluarga sehat sehingga dapat

menumbuhkan generasi berkualitas. Paradigma kebidanan merupakan suatu

Page 7: perencanaan emitraan dgn pr.doc

cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan, dimana keberhasilan

pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan

dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/perempuan dengan

lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,

kepada masyarakat khususnya perempuan. Kegiatan ini harus mencakup

pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas

pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan

asuhan anak.

Seorang pekerja profesional adalah seseorang yang terampil atau cukup

dalam kerjanya dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan

terutama dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Prinsip-prinsip Women Centered Care

Prinsip-prinsip dasar Women Centered Care adalah:

1. Memastikan perempuan adalah mitra sejajar dalam perencanaan dan

pelayanan kebidanan maternitas.

2. Mengenali pelayanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

perempuan.

3. Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada

perempuan dalam hal : pemilihan terhadap kehamilan, persalinan, nifas,

dll.

Page 8: perencanaan emitraan dgn pr.doc

4. Memberikan penyuluhan dan pelayanan kebidanan kepada perempuan

sehingga mereka mampu membentuk hubungan saling percaya antara

sesama.

5. Bidan memberikan kontrol atas keputusan-keputusan dalam memberikan

pelayanan kebidanan.

D. Sasaran Pelayanan Kebidanan

Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang

meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Upaya promotif meliputi ; meningkatkan kesadaran individu, keluarga

dan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi

keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih dan

melakukan upaya penyuluhan kesehatan baik dengan menggunakan

media ataupun langsung kepada masyarakat.

Upaya preventif meliputi ; meningkatkan cakupan persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan

antenatal secara rutin, mengkonsumsi makanan gizi seimbang,

meningkatkan cakupan imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan

persalinan yang aman dan bersih, meningkatkan pemberian ASI

eksklusif dan sebagainya.

Upaya Kuratif meliputi ; meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi

yang berkesinambungan, melakukan perawatan dan pengobatan sesuai

dengan kewenangan dan tanggung jawab.

Page 9: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Upaya Rehabilitatif meliputi ; pasien penderita lumpuh melakukan

rehabilitasi dengan mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi

gangguan reproduksi (kanker rahim, kista, dll)

Pelayanan kebidanan berfokus pada kebutuhan perempuan sepanjang siklus

hidupnya, pendekatan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan disetiap

individu. Perempuan selaku penerima pelayanan merupakan mahluk bio,

psiko, sosial, cultural dan spiritual yang utuh unik dimana memiliki

kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan perkembangannya.

Dalam asuhan kebidanan dijelaskan beberapa point yang akan mewarnai

asuhan itu. Adapun yang dimaksud adalah :

1. Pemahaman tentang Kehamilan dan persalinan

Bidan harus memahami dan yakin bahwa kehamilan dan persalinan

merupakan proses yang alamiah dan fisiologis, walau tidak dipungkiri

dalam beberapa kasus mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena

kondisi tertentu/ komplikasi tersebut terjadi kemudian. Proses kelahiran

meliputi kejadian fisik, psikososial dan cultural.

2. Pemahaman tentang Perempuan

Setiap perempuan merupakan pribadi yang mempunyai hak, kebutuhan

serta harapan, oleh karena itu sudah selayaknya perempuan mempunyai

partisipasi aktif dalam pelayanan yang diperolehnya selama kehamilan,

persalinan, nifas dan membuat keputusan mengenai cara pelayanan yang

disediakan untuknya. Keunikan secara fisik, emosional, sosial dan budaya

membedakan tiap perempuan. Perbedaan dalam kebutuhan dan

Page 10: perencanaan emitraan dgn pr.doc

kebudayaan merupakan tuntutan untuk lebih memperhatikan perempuan

selama proses hidupnya.

3. Pemahaman tentang profesi dan manfaatnya

Fungsi utama profesi kebidanan adalah untuk mengupayakan

kesejahteraan ibu dan bayinya. Proses yang fisiologis harus didukung dan

dipertahankan tapi bila timbul penyulit haru digunakan teknologi dan

referral yang efektif untuk memperoleh ibu dan bayi yang sehat.

4. Pemahaman Pemberdayaan perempuan dalam pengambilan keputusan

Perempuan harus diberdayakan untuk mampu membuat keputusan tentang

kesehatan diri dan keluarga melalui KIE & Konseling sehingga suara

perempuan lebih terdengar dan mempunyai kekuatan dalam dirinya untuk

membuat suatu keputusan yang disertai dengan informasi yang berimbang

dari seorang bidan, dengan adanya hal tersebut diharapkan perempuan

dapat melewati setiap fase hidupnya dengan aman.

5. Pemahaman tentang Pelayanan Kebidanan

Pelayanan harus dilakukan secara continue, individual dan tidak otoriter

serta menghardai pilihan klien. Pelayanan yang diberikan dengan

keyakinan bahwa dengan dukungan dan asuhan yang tepat, klien dapat

melahirkan secara aman dan membanggakan. Pelayanan kebidanan

haruslah aman, memuaskan, menghormati seta memberdayakan

perempuan dan keluarganya.

Page 11: perencanaan emitraan dgn pr.doc

6. Kolaborasi dan partnership

Praktek kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai

partmer (partnership) dengan pemahaman kompetensi terhadap perempuan

baik aspek sosial, emosi, budaya, spiritual, psikologi dan fisik serta

pelayanan reproduksi.

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa

kebutuhan-kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan

yang lain. Hak Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan

Kesehatan Reproduksi adalah penting, sehingga perempuan dapat:

1. Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas

dari penyakit, kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau

kematian yang berhubungan dengan reproduksi dan seksualitas.

2. Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan

keinginannya, menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan

menjaga kehamilan sampai waktu persalinan.

3. Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga ketika

mereka menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri

E. Continuity of Care

Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang

semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia

Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus

Page 12: perencanaan emitraan dgn pr.doc

disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan.

Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak

janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa

bahkan sampai usia lanjut.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara

utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam

semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan

prosesnya.

Siklus hidup reproduksi merupakan permasalahan yang tidak ditangani dapat

berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya. Dalam pendekatan siklus

hidup dikenal lima tahap, yaitu

1. Konsepsi

2. Bayi dan Anak

3. Remaja

4. Usia subur

5. Usia lanjut

Contoh Pencegahan dan promosi kesehatan, masalah/tindakan dalam

pelayanan berkesinambungan pada daur kehidupan wanita

1. PraKonsepsi

Pengenalan dini riwayat infeksi toksoplasma, Rubella, Sitomegalo

Virus, herves,dll.

Pemeriksaan imunologis dan terapi.

2. Konsepsi

Page 13: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Pengenalan dini kelainan genetik (keturunan) dll.

Pemeriksaan sitogenetik, tindakan korektif intra uterin (perbaikan dalam

kandungan) dll.

3. PraKelahiran

40 mgg) - Pengenalan dini malformasi (kesalahan bentuk) dalam

perkembangan janin.

Pemeriksaan Ultrasonografi, Terminasi Kehamilan.

4. PraPubertas

(0bln–12 bln) Pencegahan infeksi kekurangan kalori, protein, mineral,

dan vitamin.

Imunisasi, perbaikan gizi, Pembinaan kebugaran jasmani.

5. Pubertas/remaja

(13th-20th) Penkes tentang penyakit seksual menular dan kehamilan.

Komunikasi, Informasi dan edukasi Agama, etika dan moral serta

pendidikan seks.

6. Reproduksi

Pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan

aman - Penggunaan kontrasepsi rasional, perawatan antenatal,

pemberian ASI.

7. Menopouse

(45th-55th) Deteksi dini keganasan (kanker) alat kelamin dalam

(genitalia interna).

Tes Paps, biopsi dan kurtase.

Page 14: perencanaan emitraan dgn pr.doc

8. Pasca Menopouse

(50th-65th) Deteksi dini osteoporosis (rapuh tulang) penyakit jantung

koroner. - Terapi hormonal, gizi.

9. Lansia (senium)

Penurunan fungsi fisiologis/fisik yang berat - Gizi cukup

F. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab

praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan

meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan

masyarakat.

Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Pelayanan Kebidanan Primer adalah merupakan layanan bidan yang

sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

Adapun pelayanan kebidanan primer sebagai berikut :

Tugas mandiri

a. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah

dengan melibat klien

b. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan

normal

c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan

dengan melibatkan klien/keluarga

d. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

Page 15: perencanaan emitraan dgn pr.doc

e. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan

melibatkan klien/keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang

membutuhkan pelayanan keluarga berencana

g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem

reproduksi dan wanita dalam masa klimaterium dan menopause

h. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan

keluarga

i. Pelayanan Kolaborasi / Kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan

oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara

bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan

pelayanan kesehatan.

2. Pelayanan Kolaborasi / kerjasama terdiri dari :

a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan

sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi

dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan

kolaborasi

c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan

pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan

klien dan keluarga

Page 16: perencanaan emitraan dgn pr.doc

d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan

resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat

daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan

keluarga

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko

tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang

memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang

melibatkan klien dan keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan

yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga

3. Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam

rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu

pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun

yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke

tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun

vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

Pelayanan Ketergantungan / Rujukan terdiri dari :

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan

sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada

hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan

Page 17: perencanaan emitraan dgn pr.doc

c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada

masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan

keluarga

d. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan

tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan

rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga

e. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan

tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan

rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga

Secara umum pelayanan dan penyuluhan yang diberikan dapat mengatasi

masalah kesehatan untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil,

kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan untuk keluarga, kesehatan

reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut, dan

kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang

semakin meningkat tentu akan membuat mereka hidup lebih berkualitas.

Lebih lanjut, masyarakat berharap kegiatan penyuluhan tidak berhenti

sampai di situ saja, melainkan dapat berkesinambungan.

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa

kebutuhan-kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan

yang lain. Hak Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan

Kesehatan Reproduksi adalah penting, sehingga perempuan dapat :

Page 18: perencanaan emitraan dgn pr.doc

a. Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat,

terbebas dari penyakit, kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan,

kesakitan, atau kematian yang berhubungan dengan reproduksi dan

seksualitas

b. Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan

keinginannya, menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan

menjaga kehamilan sampai waktu persalinan

c. Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga

ketika mereka menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri.

G. Pemberdayaan Perempuan

Pada bulan September 1994 di Kairo, 184 negara berkumpul untuk

merencanakan suatu kesetaraan antara kehidupan manusia dan sumber daya

yang ada. Untuk pertama kalinya, perjanjian internasional mengenai

kependudukan memfokuskan kesehatan reproduksi dan hak-hak perempuan

sebagai tema sentral.

Konferensi Internasional ini menyetujui bahwa secara umum akses terhadap

pelayanan kesehatan reproduksi harus dapat diwujudkan sampai tahun 2015.

Tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan, pelaksana-pelaksana

program serta para advokator adalah mengajak pemerintah, lembaga donor

dan kelompok-kelompok perempuan serta organisasi non pemerintah lainnya

untuk menjamin bahwa perjanjian yang telah dibuat tersebut di Kairo secara

penuh dapat diterapkan di masing-masing negara.

Page 19: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

kesehatan perempuan dan laki-laki berhubungan dengan masalah seksualitas

dan penjarangan kehamilan. Tujuan dari program-program yang terkait serta

konfigurasi dari pelayanan tersebut harus menyeluruh, dan mengacu kepada

program Keluarga Berencana (KB) yang konvensional serta pelayanan

kesehatan ibu dan anak.

Komponen yang termasuk di dalam kesehatan reproduksi adalah:

1. Konseling tentang seksualitas, kehamilan, alat kontrasepsi, aborsi,

infertilitas, infeksi dan penyakit;

2. Pendidikan seksualitas dan jender;

3. Pencegahan, skrining dan pengobatan infeksi saluran reproduksi, penyakit

menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS dan masalah kebidanan

lainnya.

4. Pemberian informasi yang benar sehingga secara sukarela memilih alat

kontrasepsi yang ada;

5. Pencegahan dan pengobatan infertilitas;

6. Pelayanan aborsi yang aman;

7. Pelayanan kehamilan, persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan pasca

kelahiran; dan

8. Pelayanan kesehatan untuk bayi dan anak-anak.

Kualitas pelayanan merupakan prioritas dan ini harus didukung dengan:

Page 20: perencanaan emitraan dgn pr.doc

1. Menerapkan metode yang kompeten dengan standar yang tinggi

(maintaining high standards of technical competence);

2. Melayani klien dengan rasa hormat dan bersahabat;

3. Merancang pelayanan agar dapat memenuhi kebutuhan klien; dan

4. Menyediakan pelayanan lanjutan.

Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan

memperkirakan bahwa setiap tahun diperlukan dana sekitar US$17 juta

sampai tahun 2000 untuk menyediakan pelayanan kesehatan reproduksi di

negara-negara miskin yang dapat diakses secara umum.

Yang termasuk di dalam hak reproduksi adalah:

Hak semua pasangan dan individual untuk memutuskan dan bertanggung

jawab terhadap jumlah, jeda dan waktu untuk mempunyai anak serta hak

atas informasi yang berkaitan dengan hal tersebut;

Hak untuk mendapatkan kehidupan seksual dan kesehatan reproduksi yang

terbaik serta hak untuk mendapatkan pelayanan dan informasi agar hal

tersebut dapat terwujud; dan

Hak untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan reproduksi yang

bebas dari diskriminasi, pemaksaan dan kekerasan.

Hak hidup

Hak menikah

Hak hamil atau tidak hamil

Hak seksualitas

Page 21: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Hak menggunakan kontrasepsi

Hak terbebas dari PMS

Mendapat informasi & pelayanan yang berkualitas

Dengan memodifikasi program KB dan program kesehatan lainnya agar

dapat :

Memperluas jangkauan pelayanan terhadap perempuan yang mempunyai

kebutuhan akan hal-hal yang berkaitan dengan masalah reproduksi dan

kesehatan seksual;

Secara intensif melatih dan memberikan supervisi kepada staf dan

memberlakukan sistem-sistem yang memberikan kualitas pelayanan yang

baik, tidak hanya terpaku kepada jumlah klien yang dapat dilayani;

Merancang pelayanan yang menjaga hak-hak perempuan dan mendorong

pemberdayaannya;

Menyediakan informasi dan pelayanan terhadap perempuan yang lebih

muda atau lebih tua dari usia reproduksi, tanpa melihat status

perkawinannya;

Mendorong dan mendukung peran laki-laki untuk ikut ambil bagian dalam

pembagian tanggung jawab terhadap tingkah laku seksual dan

reproduksinya, masa kehamilan, kesehatan ibu dan anak, penjarangan

kehamilan, infeksi PMS dan HIV/AIDS serta kekerasan; dan

Mendukung penelitian untuk mengisi kesenjangan terhadap pengetahuan

yang berkaitan dengan masalah teknologi dan pelayanan termasuk di

dalamnya adalah microbicides, metode-metode untuk men-diagnosa

Page 22: perencanaan emitraan dgn pr.doc

PMS, pengobatan PMS yang terjangkau serta pelayanan

kegawatdaruratan kebidanan.

Beberapa prinsip yang harus digaris bawahi adalah:

Program-program dan pelayanan harus dirancang sesuai dengan kondisi-

kondisi yang ada dan menjamin bahwa pelayanan ini dapat dimanfaatkan

dan dijangkau oleh seluruh perempuan;

Rancangan program dan penerapannya harus melibatkan perempuan dari

berbagai latar-belakang; dan

Program harus mendukung baik laki-laki maupun perempuan dalam hal

pembagian tanggung jawab dari tingkah laku seksual, masa subur, dan

kesehatannya serta keberadaan pasangan dan anak-anaknya.

Hak-hak Reproduksi dapat Terjamin

Pemerintah, lembaga donor dan masyarakat harus mengambil langkah-

langkah yang tepat untuk menjamin semua pasangan dan individu yang

menginginkan pelayanan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksualnya

terpenuhi

Hukum-hukum dan kebijakan-kebijakan harus dibuat dan dijalankan untuk

mencegah diskriminasi, pemaksaan dan kekerasan yang berhubungan

dengan sekualitas dan masalah reproduksi; dan

Page 23: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Perempuan dan laki-laki harus bekerja sama untuk mengetahui haknya,

mendorong agar pemerintah dapat melindungi hak-hak ini serta

membangun dukungan atas hak-hak tersebut melalui pendidikan dan

advokasi.

BAB III

PENUTUP

Partnership menurut terjemahan Google adalah “kemitraan, persekutuan,

perseroan, perkongsian, kongsi, perekanan (Translate google, 2011). Bidan adalah

seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang telah diakui

oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan

praktek kebidanan di negeri itu (Yulianti, Rukiah, 2011).

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan

asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari

kehamilan sampai Keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi

perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak

berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh

kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008). Partnership bidan dalam pelayanan

kebidanan ada 2, yaitu pelayanan perempuan dan pemberdayaan perempuan

Adapun pelayanan dan penyuluhan yang diberikan adalah masalah kesehatan

untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil, kesehatan untuk ibu menyusui,

Page 24: perencanaan emitraan dgn pr.doc

kesehatan untuk keluarga, kesehatan reproduksi wanita usia subur, kesehatan

reproduksi wanita usia lanjut, dan kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran

kaum perempuan yang semakin meningkat tentu akan membuat mereka hidup

lebih berkualitas.

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa kebutuhan-

kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain.

Sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, bidan mempunyai peran yang lebih

dibandingkan dengan profesi tenaga kesehatan lainnya, karena bidan merupakan

pendamping perempuan disepanjang siklus hidupnya yang melibatkan keluarga,

lingkungan, budaya dsb. Dari semua point mengenai pemahaman seorang bidan

maka selayaknya bidan menerapkan seni dalam asuhannya dimana seni dalam

asuhan kebidanan merupakan cara bidan dalam memberi pelayanan mencakup

sensitifitas tinggi tentang kebutuhan perempuan. Bidan dituntut berkompeten

berlandaskan pemikiran kritis, praktik berdasarkan fakta/evidence based, pemakai

teknologi secara etis, menhormati, perbedaan budaya dan etik serta

mempraktikkan kesabaran dengan menunggu tetapi rasional, berperan penting

dalam advocacy perempuan serta tindakan non intervensi pada kasus yang tidak

mengalami komplikasi.

Seni dalam kebidanan ialah bagaimana bidan dapat mengambil keputusan

yang bertanggung jawab, melakukan antisipasi, memfasilitasi dan mendukung

keikutsertaan klien dalam mengambil keputusan dapat menyesuaikan keahlian

Page 25: perencanaan emitraan dgn pr.doc

untuk memenuhi kebutuhan klien yang spesifik dengan menggunakan pendekatan

yang ramah dan terpusat pada perempuan.

Dengan demikian dalam memberikan asuhan kebidanan tidak hanya

dituntut memiliki keterampilan yang kompeten namun diperlukan pula “seni”

dimana kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Pelayanan kebidanan yang

berkualitas merupakan pelayanan yang dapat menggabungkan antara “science”

dan “art” menjadi kesatuan yang harmonis.

Page 26: perencanaan emitraan dgn pr.doc

DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Hesti, 2011. Patnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan

Kebidanan, Internet:http://celebrat2002.blogspot.com/2009/02/partnership-bidan-

dan-perempuan-dalam.html [akses: 24 Oktober 2011]

Admin, 2011. Peranan Bidan dalam Sistem Kesehatan

Nasional.Internet:http://obstetriginekologi.com/artikel/latar+belakang+peranan+bi

dan+dalam+sistem+kesehatan+nasional.html [akses: 24 Oktober 2011]

Sofie, 2011. , Falsapah Kebidanan, Internet :http://bidansofie.wordpress.com/

[akses: 25 oktober 2011]

Hidayat, Asri, Mufdlilah, 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan.Yogyakarta:

Mitra Cendikiawa

Google,Internet: http://translate.google.co.id/?q=Patnership%20adalah

%20wikipedia&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-

US:official&prmd=imvns&cr=countryID&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&biw=1

366&bih=665&um=1&ie=UTF-8&sa=N&tab=wT#auto|id|Partnership [akses: 27

Oktober 2011]

Page 27: perencanaan emitraan dgn pr.doc

Satria, 2008. Konsep dan Pengertian Pemberdayaan Masyarakat,internet:

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2180843-konsep-dan-

pengertian-pemberdayaan-masyarakat/#ixzz1bvKQZDlR

Rukiyah, Yeyeh, Yulianti, 2011. Konsep Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media