Upload
erviana-dwi-nurhidayati
View
53
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
perhitungan epidemi
Citation preview
Perhitungan Epidemiologi
TUTORIAL AODDS RATIO
Contoh Soal
Di suatu daerah, dilaksanakan penelitian dan didapatkan case control200 orang terkena katarak kongenital. Terdapat 160 anak yang ibunyamemiliki riwayat penyakit rubella. 80 anak lainnya terjangkit rubella. Hitung odd ratio kasus tersebut.
Langkah-Langkah Pekerjaan
(A)160
(B)80
(C)40
(D)120
KASUS KONTROL
TERPAPAR
TIDAK TERPAPAR
A + C = 200 B + D = 200
OR = odd kasusodd kontrol
= A x DB x C
PEMBAHASAN:
OR = 160 x 120 = 680 x 40
Kesimpulan
β’ Dari contoh soal tadi dapat disimpulkan, populasi tersebut memiliki6x risiko terjangkit penyakit katarak kongenital.
β’ Range dari OR:
OR>1 mengindikasikan kontrol lebih baik dari intervensi
OR<1 mengindikasikan intervensi lebih baik dari kontrol
LANDASAN TEORI
Definisi
Faktor Risiko adalah karakteristik, tanda, kumpulan gejala padapenyakit yang diderita individu yang mana secara statistikberhubungan dengan kejadian kasus berikutnya (Simbrong DW)
Jenis-jenis Faktor Risiko
Menurut dapat tidaknya risiko diubah:
1. Bisa diubah: kebiasaan, gaya hidup, pola makan
2. Tidak bisa diubah: genetik, jenis kelamin, usia
Menurut karakteristik yang ditemukan:
1. Faktor risiko yang dicurigai, faktor yang belum mendapat dukungandari hasil penelitian
2. Faktor risiko yang ditegakkan, faktor yang telah mendapatdukungan kuat dari penelitian ilmiah
Kapan suatu faktor risiko dapatditegakkan sebagai faktor risiko?
Menurut Hill (1965) ada 8 sebab:
1. Kekuatan
2. Temporal
3. Respon terhadap dosis
4. Reversibilitas
5. Konsistensi
6. Biologis
7. Spesifitas
8. Analogi
Fungsi Faktor Risiko
β’ Memprediksi kejadian penyakit
β’ Memperjelas penyebab
β’ Membantu proses diagnosa
Penghitungan Faktor Risiko
Perbedaan rate antara insiden populasi yang terpapar (exposure) dengan yang tidak terpapar (non-exposure) pada kelompok sakit(kasus) dan tidak sakit (kontrol)
TUTORIAL CPOINT PREVALENCE
46. Pada suatu puskesmas, 5000 warga, 2000perempuan, 3000 laki-laki, 50 menderita influenzapada 28 Juli 2009, 2 hari kemudian bertambah 50 lagi.Berapa prevalensi pada tanggal 30 Juli 2009 ?
a. 1%
b. 2%
c. 5%
d. 10%
e. 15%
Cara pengerjaan:
β’ Di ketahui :
β’ Total warga = 5000
β’ Wanita = 2000
β’ Laki-laki = 3000
β’ Jumlah orang sakit tanggal 28 Juli = 50 orang
β’ 2 hari kemudian (30 Juli) bertambah = 50 orang
β’ Jumlah total orang sakit pada 30 Juli = 50+50
PREVALENSI pada tanggal 30 Juli 2009:
π±πππππ πππππππππππ πππππ
π±πππππ πππππ ππππ ππ ππππππ (1000β°)
ππ+ππ
ππππππππ (ππππβ°) = ππβ° atau 2%
DASAR TEORIβ’ POINT PREVALENCE RATE
β’ 1. Definisi
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
2. Formula= ππ’πππβ ππππππππ‘π ππππ’+ππππ
ππ’πππβ πππππ’ππ’π ππππ π πππ‘ ππ‘π’X 100 (1000β°)
β’ 3. Kegunaan Point Prevalence Rate
β’ - Memprediksi status kesehatan suatu populasi
β’ - Dasar perencanaan kebijakan kesehatan
β’ - Seringkali merupakan satu-satunya cara yang mungkin digunakan untuk mengukur penyakit yang sulit dideteksi, misal: Prevalensi hipertensi.
TUTORIAL EINCIDENCE RATE
SOAL NO. 60Penelitian untuk anemia di sekolah dasar.
Hasil 1 Januari 2009 dari 120 anak, 30 anak terdeteksi anemia. Kemudian 31 desember 2009 dari anak yang tidak terkena anemia (90 anak) diteliti kembali terdapat 10 anak terkena anemia. Berapa insidensi anemia di sekolah ?
TUTORIAL E
PembahasanINSIDENCE RATE :
Diketahui :
Total populasi : 120 anak
Penderita lama : 30 anak
Penderita baru : 10 anak
IR = π½π’πππβ ππππππππ‘π ππππ’
π½π’πππβ ππππ’πππ‘πππ ππ‘ πππ π ππππ ππππ‘πππβππππππππ π€πππ‘π’
π₯ 100 %
= 10
120β30= 10
90%
TUTORIAL E
Kesimpulanβ’ Angka insidensi menunjukkan bahwa frekuensi penderita anemia
baru pada tahun 2009 sebesar 1/9 atau 0,111
TUTORIAL E
Dasar Teori
β’ Insidence Rate (IR)
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun), dibandingkan dengan jumlah population at risk dalam pertengahan tahun yang bersangkutan dalam persen.
IR = π½π’πππβ ππππππππ‘π ππππ’
π½π’πππβ ππππ’πππ‘πππ ππ‘ πππ π ππππ ππππ‘πππβππππππππ π€πππ‘π’
x100 %
TUTORIAL E
β’ Tujuan Insidence Rateβ’ Mengukur angka kejadian penyakitβ’ Mencari atau mengukur faktor kausalitas β’ Perbandingan antara berbagai populasi dengan
pemaparan yang berbedaβ’ Untuk mengukur besarnya resiko yang ditimbulkan
oleh determinan tertentu
β’ Manfaat Insidence Rateβ’ Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi β’ Mengetahui resiko untuk terkena
masalahkesehatan yang dihadapiβ’ Mengetahui beban tugas yang harus
diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan
TUTORIAL E
TUTORIAL GRISK RATIO
β’ Risk Ratio adalah perbandingan resiko suatu kejadian yang ada pada suatu kelompok dengan resiko yang ada pada kelompok lain.
Risk Ratio =Risk of disease in group primary interest
πππ π ππ πππ πππ π ππ ππππππππ ππ ππππ’π
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui merokok sebagai faktor risiko kejadian PPOK. Kelompok kasus sebanyak 120 penderita PPOK, dengan 480 orang sebgai kelompok pe,banding yang tidak terkena PPOK. Dari yang menderita PPOK sebanyak 90 orang merokok, dan pada kelompok pembanding sebanyak 180 orang yang merokok. Pada kasus di atas, berapakah risiko terkena PPOK bagi kelompok yang merokok?A. 180B. 18C. 9D. 5E. 0,5
RISK RATIO (RR)ILL (PPOK) WELL (tidak
PPOK)total
Terpapar (merokok) 90 180 270
tdk terpapar (tdk merokok)
30 300 330
total 120 480 600
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui merokok sebagai faktor risiko kejadian PPOK. Kelompok kasus sebanyak 120 penderita PPOK, dengan 480 orang sebgai kelompok pe,banding yang tidak terkena PPOK. Dari yang menderita PPOK sebanyak 90 orang merokok, dan pada kelompok pembanding sebanyak 180 orang yang merokok. Pada kasus di atas, berapakah risiko terkena PPOK bagi kelompok yang merokok?
Risk Ratio =Risk of disease in group primary interest
πππ π ππ πππ πππ π ππ ππππππππ ππ ππππ’π
Rasio perokok yang menderita PPOK: 90/270 = 0.33Rasio perokok yang sehat: 180/270 = 0.661
2 Risk Ratio =0.33
0.66= 0.5
β’ Kesimpulan
Resiko terkena PPOK bagi kelompok yang merokok adala 0,5
TUTORIAL JCASE FATALITY RATE
β’ Case Fatality Rate (CFR) adalah angka kefatalankasus
β’ CFR merupakan presentase angka kematian olehsebab penyakit tertentu untuk menentukankegawatan dari penyakit tersebut
DEFINISI
β’ Untuk menunjukan tingkat bahaya suatu penyakit
β’ Untuk mengukur berbagai macam aspek atau sifatdari berbagai macam penyakit sepertikeparahannya.
β’ Untuk pembelajaran penyakit infeksi yang akut, jugauntuk mengetahui penyakit yang disebabkan karenakeracunan, penggunaan bahan kimia dan berbagaimacam kematian yang tidak disebabkan olehberbagai macam penyakit.
FUNGSI
Jumlah kematian penyakit xCFR = x 100%
Jumlah kasus penyakit x
RUMUS
β’ Pada 1000 kelahiran terdapat 50 kematian neonatus, 20kematian neonatus akibat diare, 5 kematian neonatus akibattetanus. Angka kasus tetanus yang tercatat adalah 10. CaseFatality Rate tetanus adalah ...
SOAL
Angka kasus tetanus yang tercatat : 10
Jumlah kematian neonatus akibat tetanus : 5
Jumlah kematian penyakit xCFR = x 100%
Jumlah kasus penyakit x
5CFR = x 100% = 50%
10
JAWABAN
Dari contoh soal dapat disimpulkan bahwa 50% neonatus meninggalkarena penyakit tetanus.
KESIMPULAN
SPESIFITAS DAN SENSIVITAS
β’ Perhitungan
Positif Benar / PB(True Positives)
Positif Palsu / PP(False Positives)
Negatif Palsu / NP(False Negatives)
Negatif Benar / NB(True Negatives
Positif / Sakit
Negatif
Positif
Negatif / Sehat
Status Penyakit / Kondisi Kesehatan
Hasil Tes
Spesivitas
β’ Spesifitas : Ukurandari kemungkinan benar mengidentifikasi orang tidak sakit dengan skrinning. Untuk mengukur seberapa baik sebuahtes skrinning
β’ ππππ ππ£ππ‘ππ =πππππ‘ππ π΅ππππ
πππ ππ‘ππ ππππ π’ +πππππ‘ππ π΅ππππΓ 100%
Contoh
β’ Uji skrining ca payudara 400 wanita secara biopsi terdeteksi kanker payudara sedangkan 400 lainnya normal.100 orang dari penderita dan 50 orang dari bukan penderita menunjukkan hasil positif tes skrining. Berapa tingkat spesifitasnya?
β’
Positif Benar100
Positif Palsu50
Negatif Palsu300
Negatif Benar350
Positif / Sakit
Negatif
Positif
Negatif / Sehat
Status Penyakit / Kondisi Kesehatan
Hasil Tes
ππππ ππ£ππ‘ππ =πππππ‘ππ π΅ππππ
πππ ππ‘ππ ππππ π’ +πππππ‘ππ π΅ππππΓ 100%
ππππ ππ£ππ‘ππ =350
50 +350Γ 100% = 87,5 %
Sensivitas
β’ Sensivitas mengukur seberapa sering tes menjadi positif pada orang-orang yan kita tahu memiliki penyakit pd kenyataannya. Digambarkansebagai persentase orang tanpa penyakit secara tes negative.
β’ ππππ ππ£ππ‘ππ =πππ ππ‘ππ π΅ππππ
πππ ππ‘ππ π΅ππππ+πππππ‘ππ ππππ π’Γ 100%
Contoh
β’ Uji skrining ca payudara 400 wanita secara biopsi terdeteksi kanker payudara sedangkan 400 lainnya normal.100 orang dari penderita dan 50 orang dari bukan penderita menunjukkan hasil positif tes skrining. Berapa tingkat sensivitasnya?
Positif Benar100
Positif Palsu50
Negatif Palsu300
Negatif Benar350
Positif / Sakit
Negatif
Positif
Negatif / Sehat
Status Penyakit / Kondisi Kesehatan
Hasil Tes
ππππ ππ£ππ‘ππ =πππ ππ‘ππ π΅ππππ
πππ ππ‘ππ π΅ππππ+πππππ‘ππ ππππ π’Γ 100%
ππππ ππ£ππ‘ππ =100
100+300Γ 100% = 25 %
Angka Kematian Spesifik
β’ Angka Kematian oleh Penyebab Spesifik (AKPS) atau Angka Penyebab Kematian
β’ AKPS Kasar; spesifik menurut umur, suku, sex, status sosek; dsb
π΄πΎππ =π΄ππππ πΎππππ‘πππ ππππππ ππππ¦ππππ π‘πππ‘πππ‘π’
πππππππππ ππ’πππβ πππππ’ππ’π ππ πππππππ ππ‘π’Γ 100.000
Contoh
β’ 100.0000 warga, 1000 kematian, 300 kasus stroke (200 laki-laki, 100 perempuan), angka kematian spesifik stroke yang laki-laki adalahβ¦