7
Nama : Reni Kombong Nim : A31113321 Perilaku Dalam Organisasi A. Pengertian Perilaku Dalam Organisasi Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi. B. Tujuan Perusahaan 1. Profitabilitas Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling penting. Kapasitas untuk menghasilkan laba ditunjukkan dalam arti yang luas dan konsepsional, dalam persamaan yang merupakan produk dari dua rasio. Produk dari dua rasio ini adalah Return on Investment (ROI). ROI ini diperoleh dengan membagi laba dengan investasi, akan tetapi metode ini tidak mencakup dua komponen utama yakni margin laba dan investment turnover. Profitabilitas ini lebih mengacu pada laba jangka panjang, bukannya pada kuartal atau tahun. Banyak pengeluaran yang sedang berlangsung (yaitu jumlah uang yang dibelanjakan untuk iklan dan penelitian dan pengembangan) akan mengurangi laba yang ada namun meningkatkan laba dalam jangka panjang. 2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham Istilah memaksimalkan artinya adalah selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Memaksimalkan laba mensyaratkan bahwa biaya-biaya marjinal dan kurva permintaan harus dikalkulasi. Meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi. Banyak manajer yang ingin berperilaku secara etis dan banyak pula dari mereka merasakan adanya kewajiban yang harus mereka

Perilaku Dalam Organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

12345

Citation preview

Page 1: Perilaku Dalam Organisasi

Nama : Reni KombongNim : A31113321

Perilaku Dalam Organisasi

A. Pengertian Perilaku Dalam Organisasi

Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi.

B. Tujuan Perusahaan

1. Profitabilitas

Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling penting. Kapasitas untuk menghasilkan laba ditunjukkan dalam arti yang luas dan konsepsional, dalam persamaan yang merupakan produk dari dua rasio. Produk dari dua rasio ini adalah Return on Investment (ROI). ROI ini diperoleh dengan membagi laba dengan investasi, akan tetapi metode ini tidak mencakup dua komponen utama yakni margin laba dan investment turnover.

Profitabilitas ini lebih mengacu pada laba jangka panjang, bukannya pada kuartal atau tahun. Banyak pengeluaran yang sedang berlangsung (yaitu jumlah uang yang dibelanjakan untuk iklan dan penelitian dan pengembangan) akan mengurangi laba yang ada namun meningkatkan laba dalam jangka panjang.

2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham

Istilah memaksimalkan artinya adalah selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Memaksimalkan laba mensyaratkan bahwa biaya-biaya marjinal dan kurva permintaan harus dikalkulasi.

Meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi. Banyak manajer yang ingin berperilaku secara etis dan banyak pula dari mereka merasakan adanya kewajiban yang harus mereka jalankan kepada para stakeholder lainnya, disamping kewajiban yang telah mereka jalankan untuk para pemegang saham.

3. Resiko

Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam meraih laba sangat dipengaruhi oleh kemampuan pihak manajemen untuk mengambil resiko. Tingkat resiko sangat bervariasi disesuaikan dengan masing-masing orang di jajaran manajemen. Akan tetapi selalu ada batas maksimum sejumlah organisasi perusahaan secara terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajer adalah menjaga aset-

Page 2: Perilaku Dalam Organisasi

Nama : Reni KombongNim : A31113321

aset utama perusahaan, dimana kemampuan perusahaan untuk meningkatkan laba hanya menjadi tujuan sekunder.

4. Pendekatan Multiple Stakeholder

Organisasi-organisasi perusahaan terlibat dalam tiga jenis pasar, yaitu : pasar modal, pasar produk, dan pasar faktor. Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal, dimana para pemegang saham publik merupakan konstituennya yang sangat penting.

Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada multiple stakeholder ini, yaitu : para pemegang saham, konsumen, para pegawai, para pemasok, dan berbagai komunitas. Secara ideal, sistem pengendalian manajemennya harus mengidentifikasi tujuan-tujuan dan menngembangkan sistem penilaian untuk menilai kinerja mereka.

C. Keselarasan Tujuan

Masing-masing anggota organisasi memiliki tujuan pribadi dan semua ini tidak selalu selaras dengan tujuan organisasi. SPM yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan organisasi, cthà penurunan kualitas untuk mengurangi biaya. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan bisa selaras dengan kepentingan organisasi.àGOAL CONGRUENCE.

Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan

Organisasi informal adalah adanya hubungan kerja antara satu bagian dengan bagian yang lainnya,sehingga setiap orang akan mengerti arah mana yang akan di tuju oleh perusahaan. Persepsi dan komunikasi, kerja sama dan konflik.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Hal ini biasa disebut dengan etos kerja ( work ethic ), yang diwujudkan dalam bentuk loyalitas terhadap organisasi. Loyalitas disini ditunjukkan oleh anggota organisasi misalnya dengan keuletan dalam bekerja, semangat dan kebanggaan dalam menjalankan tugas.

Faktor Internal

Aspek-aspek internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen :

Page 3: Perilaku Dalam Organisasi

Nama : Reni KombongNim : A31113321

• Budaya ( kultur ) Organisasi

Budaya itu sendiri meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, dan norma-norma perilaku.

• Gaya Manajemen

Gaya seorang manager dalam sebuah organisasi yang memiliki kualitas, kharisma, ramah, tegas dan lain sebagainya dalam mengatur sebuah organisasi. Sikap pimpinan dibagi menjadi 2 yaitu gaya otoriter dan gaya yang lebih mencerminkan kharismatik.

Menurut Maciariello,ada 3 jenis gaya, yaitu :

a) Internal control style : masing-masing individu mempunyai gaya kepemimpinana yang berbeda, dan partisipatif.

b) Eksternal control style : tindakan ditentukan oleh pihak lain atau pemimpin dan otoriter.

c) Mix control style : partisipatif dan terarah.

Organisasi informal adalah adanya hubungan kerja antara satu bagian dengan bagian yang lainnya,sehingga setiap orang akan mengerti arah mana yang akan di tuju oleh perusahaan. Persepsi dan komunikasi, kerja sama dan konflik.

D. Sistem Pengendalian Formal

Sistem di dalam organisasi diklasifikasikan:

Sistem pengendalian manajemen

Aturan-aturan

Seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan, petunjuk pelaksanaan dan kode etik, dan tuntutan etis. Peraturan yang dibuat harus bisa membuat semua karyawan bisa mematuhi semua peraturan tersebut.

Bentuk aturan:

• Pengendalian fisik ; penjaga keamanan, kunci gudang, dll.

• Manual ; aturan tertulis.

• Pengamanan sistem ; pemeriksaan silang secara terinci, pembubuhan tanda tangan, dll.

• Sistem pengendalian tugas ; dikendalikan dengan peraturan-peraturan.

Page 4: Perilaku Dalam Organisasi

Nama : Reni KombongNim : A31113321

E. Jenis-jenis Organisasi

Organisasi Fungsional

Stuktur fungsional membagi tugas sesuai keahlian masing-masing dan manajer bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Seperti produksi dan pemasaran. Keuntungan organisasi fungsional adalah efisiensi. Selain itu kegiatan yang sama dalam organisasi disatukan sehingga lebih efektif.

Kelemahan organisasi fungsional :

1. Tidak ada cara yang tepat untuk perencaan kerja masing-masing fungsi yang terpisah pada level bawah suatu organisasi.

2. Dalam organisasi fungsional perencanaan dibuat oleh pimpinan puncak karena diperlukan suatu koordinasi dari masing-masing fungsi yang mengkrontribusikan output lainnya.

3. Sulit untuk mengukur efektifitas mmasing-masing fungsi.4. Kesulitan untuk melakukan perencanaan.5. Masalah antar fungsi hanya bisa diselesaikan oleh pusat.6. Tidak sesuai untuk orang yang melakukan diversifikasi.7. Mudah terjadi konflik antar fungsi.

Organisasi fungsional biasanya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, karena bagian produksi dipisahkan dengan pemasaran dan setiap bagian memiliki keahlian masing-masing.

Organisasi Unit Bisnis

Unit bisnis didesain untuk mengatasi kelemahan pada tipe fungsional. Dimana para managernya bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit.

Keuntungannya terdiri dari :

1. Berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.

2. Unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan kantor pusat.

Kelemahannya terdiri dari :

1. Adanya kemungkinan masing-masing staf unit bisnis menduplikasi pekerjaan yang dalam organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat.

2. Perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional digantikan dengan perselisihan diantara unit-unit bisnis.

Page 5: Perilaku Dalam Organisasi

Nama : Reni KombongNim : A31113321

Organisasi Matriks

Dalam organisasi matriks untuk melakukan suatu proyek, manajer suatu proyek selain bertanggung jawab atas proyeknya juga bertanggung jawab terhadap unit fungsional. Organisasi proyek merupakan organisasi sementara (dibentuk kmd dibubarkan jika selesai).

Jika para anggota tim proyek ditarik dari organisasi yang mensponsorinya, mereka akan mempunyai 2 atasan yakni manajer proyek dan manajer departemen fungsional tempat mereka bertugasà ORGANISASI MATRIK. Namun loyalitasnya adalah tetap pada departemen fungsional. Manajer proyek mempunyai wewenang yang lebih kecil atas personelnya. Cth: Perawatan sebuah kapal. Tenaga2 ahli seperti tukang, ahli listrik, ahli logam, tukang pipa akan ditarik dari departemen fungsional (dalam hal ini galangan kapal). Mereka akan bekerja pada proyek bilamana keahliannya dibutuhkan. Kelemahannya akan terjadi konflik kepentingan.

F. Fungsi Controller

Controller adalah orang yang bertugas merancang, mengoperasikan dan mengawasi kegiatan untuk menjamin keberhasilan system pengendalian manajemen kearah pencapaian tujuan.

Fungsi controller :

a. Merancang, menjalankan informasi dan mengawasi system.

b. Menyiapkan laporan keuangan dan pelaporan keuangan kepada pemegang saham.

c. Menyiapkan dan menganalisis prestasi dan membantu pimpinan untuk memahami laporan, menganalisis proposal, anggaran dan program, mengkoordinasi rencana anggaran masing-masing untuk dijadikan rencana anggaran tahunan.

d. Mengawasi prosedur internal dan eksternal audit untuk mencapai validitas data.

e. Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing orang dengan cara pelatihan yang berhubungan dengan fungsi controller.