22
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita di seluruh dunia, yang terdiri dari 16% dari semua kanker wanita. Diperkirakan bahwa 519.000 perempuan meninggal pada tahun 2004 karena kanker payudara, dan meskipun kanker payudara dianggap sebagai penyakit negara maju, mayoritas (69%) dari semua kematian kanker payudara terjadi di negara berkembang (WHO, 2011). Amerika utara dan Eropa memiliki angka insiden kanker payudara yang lebih tinggi daripada Asia. Di Amerika Serikat kanker payudara merupakan 32% dari seluruh jumlah kanker pada wanita. Secara umum dapat dikatakan kanker payudara dapat terjadi pada 1 dari 8-9 wanita di sepanjang hidupnya (Azamris,2006). Setiap tahun ada sekitar 183.000 kasus baru ditemukan di Amerika, terdapat 210.000 kasus baru dan 76.000 kematian setiap tahun di Uni Eropa (Daniel, 2008). Tingkat insiden penyakit kanker payudara pada perempuan di Iran adalah 22,4 per 100.000 perempuan. Data menunjukkan terjadi peningkatan tingkat insiden penyakit setiap tahunnya. Penyakit ini menempati peringkat pertama sebagai keganasan di kalangan wanita Iran setela h tahun 1 999. Se besar 21,4% dari s emua k eganasan dilaporkan di antara wanita di Iran (Lotfi, et.al, 2006). Insidensi kanker payudara di Asia berkisar 20 kasus baru di antara 100.000 penduduk. Adapun di negara maju, yaitu 100 kasus per 100.000 penduduk dan sekitar 40.000 akan meninggal akibat penyakit ini (Karyono,2008). kanker payudara di I ndonesia merupakan kanker dengan insiden tertinggi nomor dua setelah kanker serviks dan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun insidennya meningkat. Sebagian besar keganasan payudara datang pada stadium lanjut. Jumlah kanker payudara di

Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama

Embed Size (px)

Citation preview

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 1/22

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada

wanita di seluruh dunia, yang terdiri dari 16% dari semua kanker

wanita. Diperkirakan bahwa 519.000 perempuan meninggal pada tahun

2004 karena kanker payudara, dan meskipun kanker payudara

dianggap sebagai penyakit negara maju, mayoritas (69%) dari semua

kematian kanker payudara terjadi di negara berkembang (WHO, 2011).

Amerika utara dan Eropa memiliki angka insiden kanker

payudara yang lebih tinggi daripada Asia. Di Amerika Serikat kanker

payudara merupakan 32% dari seluruh jumlah kanker pada wanita.

Secara umum dapat dikatakan kanker payudara dapat terjadi pada 1

dari 8-9 wanita di sepanjang hidupnya (Azamris,2006). Setiap tahun

ada sekitar 183.000 kasus baru ditemukan di Amerika, terdapat

210.000 kasus baru dan 76.000 kematian setiap tahun di Uni Eropa

(Daniel, 2008).

Tingkat insiden penyakit kanker payudara pada perempuan di

Iran adalah 22,4 per 100.000 perempuan. Data menunjukkan terjadi

peningkatan tingkat insiden penyakit setiap tahunnya. Penyakit ini

menempati peringkat pertama sebagai keganasan di kalangan wanita

Iran setelah tahun 1999. Sebesar 21,4% dari semua keganasan

dilaporkan di antara wanita di Iran (Lotfi, et.al, 2006).

Insidensi kanker payudara di Asia berkisar 20 kasus baru di

antara 100.000 penduduk. Adapun di negara maju, yaitu 100 kasus per

100.000 penduduk dan sekitar 40.000 akan meninggal akibat penyakit

ini (Karyono,2008).

kanker payudara di Indonesia merupakan kanker dengan insiden

tertinggi nomor dua setelah kanker serviks dan terdapat kecenderungan

dari tahun ke tahun insidennya meningkat. Sebagian besar keganasan

payudara datang pada stadium lanjut. Jumlah kanker payudara di

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 2/22

2

Indonesia didapatkan kurang lebih 23.140 kasus baru setiap tahun (200

 juta populasi) (Suyatno, 2010).

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun

2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat

inap di seluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher

rahim (11,78%). Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah

kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan,

disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan.

Sedangkan menurut survey sentinel dari Bidang Pencegahan Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Selatan menemukan kanker payudara menempati urutan

pertama, disusul kanker genitalia interna perempuan, kanker serviks

dan kanker kulit .

Menurut data dari bagian Medical Record RS. Bhayangkara

Mappa Oudang Makassar, penderita yang menjalani pengobatan dan

perawatan di bagian rawat inap, pada tahun 2008 terdapat 54 kasus

kanker payudara. Pada tahun 2009 terdapat 45 kasus dan pada tahun

2010 terdapat 151 kasus. Sementara yang menjalani pengobatan dan

perawatan di bagian rawat jalan, pada tahun 2008 terdapat 209 kasus

kanker payudara, pada tahun 2009 terdapat 104 kasus dan pada tahun

2010 terdapat 108 kasus (Medical Record RS. Bhayangkara Mappa

Oudang, 2010).

Penderita yang menjalani pengobatan dan perawatan di bagian

rawat inap, pada tahun 2007 terdapat 123 kasus, pada tahun 2008

terdapat 141 kasus dan pada tahun 2009 terdapat 108 kasus dan pada

tahun 2010 terdapat 110 kasus (Medical Record RSUP Wahidin

Sudirohusodo, 2010).

Sampai saat ini belum ditemukan data pasti yang menjadi

penyebab utama penyakit kanker payudara. Penyebab kanker

payudara sampai saat ini diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak

faktor. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tumor/ kanker

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 3/22

3

payudara adalah usia tua, menarche (pertama kali menstruasi) dini,

usia makin tua saat menopause, usia makin tua saat pertama kali

melahirkan, tidak pernah hamil, riwayat keluarga menderita tumor jinak

payudara, mengkonsumsi obat kontrasepsi hormonal dalam jangka

panjang, mengkonsumsi alkohol serta pajanan radiasi pada payudara

terutama saat pembentukan payudara. Beberapa kajian literatur

menyebutkan bahwa pemakaian hormonal, obesitas, konsumsi alkohol,

hamil pertama di usia tua, asupan lemak, khususnya lemak jenuh

berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara (Anna,2009).

Beberapa penelitian menemukan risiko meningkat dengan

adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga oleh karena itu

dicurigai terdapat faktor genetik yang berperan dalam kejadian kanker

payudara. Prevalensi wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara

telah diperkirakan berkisar antara 5 hingga 19% (Fariborz, 2007). Pada

studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan

gen tertentu. Apabila terdapat BRCA1 yaitu suatu gen suseptibilitas

karsinoma mamma, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar

60% pada umur 50 tahun dan 85% pada umur 70 tahun (Mukhsen,

2005). Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat

keluarga kanker payudara memiliki risiko 2-3 kali lipat lebih tinggi

terkena kanker payudara dibanding perempuan tanpa ada anggota

keluarga yang terkena, dampak tertinggi bagi mereka dengan kerabat

didiagnosis sebelum mereka berumur 50 tahun (Fariborz, 2007).

Diagnosis kanker payudara pada seorang wanita muda dan implikasi

genetik memiliki akibat yang segera dan serius bagi anggota

keluarganya (James, 2006).

Salah satu faktor risiko pada kanker adalah umur, dimana kanker

payudara terjadi sebelum umur 50 tahun yang dipengaruhi oleh adanya

riwayat keluarga yang pernah menderita kanker payudara (Anna,

2009). Berdasarkan program SEER (Surveillance, Epidemiology, and 

End Results ) yang dilakukan NCI (National Cancer Institute ) insidensi

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 4/22

4

kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Diperkirakan 1 dari 8 wanita mengalami perkembangan penyakit kanker

payudara sepanjang hidupnya, Kemungkinan terbesar perkembangan

penyakit payudara mulai terjadi pada wanita dengan kisaran umur 40-

50 tahun (Harianto,2005). Di Amerika Serikat hampir ¾ kasus tejadi

pada usia di atas 50 tahun. Jika dibandingkan dengan negara Asia lain

seperti Jepang, Korea dan Malaysia maka Indonesia memiliki usia

puncak penderita kanker payudara berkisar antara 40-50 tahun

(Azamris, 2006). Hasil penelitian Anna (2009) membuktikan bahwa

persentase kasus kanker payudara meningkat sampai kelompok umur

35-44 tahun dan kemudian menurun lagi pada kelompok umur

berikutnya. Uji statistik dengan x² menunjukkan adanya hubungan yang

bermakna antara umur dengan kejadian kanker payudara.

Salah satu faktor endokrin yang memiliki hubungan dengan

kanker payudara adalah total menstruasi. Menarche pada usia terlalu

awal yaitu dimulai sebelum usia 12 tahun menunjukkan adanya

peningkatan risiko perkembangan kanker payudara dibandingkan

dengan usia menarche di atas 16 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh

Mukhsen (2005), menunjukkan bahwa menarche pada usia <13 tahun

akan memberikan risiko terjadinya kanker payudara 6,152 kali lebih

besar daripada menarche pada usia >13 tahun.

Peningkatan berat badan akan meningkakan risiko terjadinya

kanker payudara. Pada obesitas (BMI > 35) insiden kanker payudara

akan meningkat 2 kali lipat. Pada kegemukan, terjadi peningkatan

kadar kolestrol estrogen darah, karena hormon estrogen selain

dihasilkan di ovarium dan hati juga diproduksi di jaringan lemak.

Penelitian yang dilakukan oleh Azamris (2006) didapatkan 38,6% kasus

memiliki asupan lemak yang tinggi (makan makanan berlemak hampir

setiap hari) dengan faktor risiko 4,97 kali. Perempuan yang telah

memperoleh berat badan lebih dari 15 kg (33 pon) sejak usia 20 tahun

berada di risiko meningkat 1,6 kali lipat terkena kanker payudara

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 5/22

5

(Sybil,2005). Hasil penelitian yang pernah dilakukan di San Fransisco

menyebutkan bahwa dibandingkan dengan populasi perempuan

dengan berat badan normal, risiko kanker payudara stadium lanjut

meningkat 10-35% pada perempuan dengan berat badan lebih dari 56-

62% pada perempuan dengan obes

Menyusui adalah salah satu dari beberapa faktor risiko yang

diketahui untuk kanker payudara (Laufey,2001). Beberapa peneliti

melaporkan adanya hubungan lamanya menyusui dengan efek

pencegahan terjadinya kanker payudara. Pada penelitian Azamris

(2006) didapatkan bahwa tidak pernah menyusukan dan menyusukan

anak dalam waktu singkat akan meningkatkan risiko terjadinya kanker

payudara.

Kontrasepsi oral sebagai faktor yang meningkatkan risiko

payudara menjadi perhatian dan kontroversi dunia kesehatan saat ini.

Terjadinya pemaparan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan

kontrasepsi hormonal yang mengandung kombinasi hormon yaitu

estrogen dan progesteron. Penelitian Harianto (2005) menemukan

bahwa OR pengguna pil kontrasepsi mempunyai risiko 1,86 kali lebih

tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan bukan

pengguna pil kontrasepsi (Harianto,2002). Suatu metaanalisis

menyatakan walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada

pengguna kontrasepsi oral, perempuan yang menggunakan obat ini

dalam jangka waktu lama mempunyai risiko tinggi mengalami kanker.

Di Indonesia, dari 10 jenis kanker, kanker payudara menduduki

peringkat kedua yang paling sering dialami wanita setelah kanker mulut

rahim.

Pentingnya mengetahui faktor risiko kanker payudara adalah

untuk dapat melakukan deteksi dini kanker payudara pada kelompok

risiko tinggi serta dapat memberikan informasi kepada masyarakat

untuk menjauhi faktor-faktor risiko tersebut, maka penelitian tentang

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 6/22

6

determinan kanker payudara pada wanita perlu dilakukan untuk

melihat secara luas faktor yang berpengaruh tehadap kejadian kanker

payudara.

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas adapun tujuan dari penulisan

makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Kanker payudara

2. Penyebab dan Faktor Risiko kanker payudara

3. Penatalaksanaan Kanker Payudara

4. Perilaku yang berkaitan dengan kanker payudara

5. pederita kanker payudara kaitannya dengan psikologi kesehatan

reproduksi

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 7/22

7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kanker Payudara

Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel

dalam tubuh untuk berubah dan tumbuh di luar kendali. Sebagian besar

 jenis kanker sel akhirnya membentuk benjolan yang disebut tumor atau

massa,dan dinamai setelah bagian tubuh mana yang tumor berasal.

Kanker payudara dimulai di jaringan payudara, yang terdiri dari

kelenjar untuk produksi susu,yang disebut lobulus, dan saluran yang

menghubungkan lobulus keputing. Sisanya payudara terdiri dari

lemak,jaringan ikat dan limfatik jaringan. Sebagian besar massa adalah

  jinak, yaitu, mereka tidak menyebabkankanker, tidak tumbuh tak

terkendali atau menyebar,dan tidak mengancam jiwa .

Beberapa kanker payudara disebut in situ karena mereka

terbatas dalam saluran (duktal karsinoma in insitu) atau lobulus (lobular

carcinoma in situ) dari payudara. Hampir semua kanker pada tahap inidapat disembuhkan. Banyak yang percaya bahwa ahli onkologi lobular

carcinoma in situ (juga dikenal sebagai lobular neoplasia) tidak sejati

kanker,tetapi merupakan indikator peningkatan risiko untuk

mengembangkan invasif kanker pada payudara kedua. Sebagian besar

tumor payudara kanker payudara yang invasif atau infiltratif.

Kanker ini dimulai dalam lobulus atau duktus payudara, tetapi

telah menembus saluran atau kelenjar dinding untuk menyerang

  jaringan sekitar payudara seriusan invasif Sebagian besar tumor

payudara kanker yang invasif atau infiltratif. Kanker ini dimulai dalam

lobulus atau duktus payudara, tetapi telah menembus saluran atau

kelenjar dinding untuk menyerang jaringan sekitar payudara.

Keseriusan kanker payudara invasif adalah sangat dipengaruhi oleh

tahap penyakit, yaitu, sejauh mana atau penyebaran kanker ketika

pertama kali didiagnosis. Ada dua sistem stadium utama untuk kanker.

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 8/22

8

Amerika Komite Bersama Kanker (AJCC) klasifikasi tumor

menggunakan informasi pada ukuran tumor dan bagaimana jauh ia

telah menyebar di dalam payudara dan organ terdekat (T), keterlibatan

kelenjar getah bening (N), dan kehadiran atau tidak adanya metastasis

 jauh (menyebar ke organ jauh) (M) .1 Setelah T, N, dan M ditentukan,

tahapI, II, III, atau IV diberikan, dengan stadium I menjadi tahap awal

dan stadium IV yang paling canggih. AJCC pementasan Sistem yang

umum digunakan dalam pengaturan klinis. Sebuah sistem sederhana

yang digunakan untuk pementasan kanker dikenal sebagai system

SIER Ringkasan Tahap dan lebih sering digunakan dalam pelaporan

untuk pendaftar kanker dan untuk kesehatan masyarakat penelitian dan

planning.

B. Penyebab Dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun

demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat

meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi:1. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa

2. Usia yang makin bertambah

3. Tidak memiliki anak

4. Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun

5. Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal

atau menopause lebih lambat)

6. Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).

Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia

menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami

kanker payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini.

Para peneliti juga menemukan bahwa kerusakan dua gen yaitu BRCA1

dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai

85%. Hal yang menarik, faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 9/22

9

terjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko

lainnya memainkan peranan penting.

Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data

bahwa 78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih

dari 50 tahun dan hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun.

Rata-rata usia pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun. Studi

  juga mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan

kanker payudara yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol,

kegemukan, asupan lemak serta kurangnya olah fisik.

Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara

dan serta terapi dini dapat meningkatkan harapan hidup dan

memberikan pilihan terapi lebih banyak pada pasien. Diperkirakan 95%

wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat

bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak

dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani „sadari‟

(periksa payudara sendiri saat menstruasi) di rumah secara rutin dan

menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk

mendeteksi benjolan pada payudara. Pada umumnya, kanker payudara

dideteksi oleh penderita sendiri dan biasanya berupa benjolan yang

keras dan kecil. Pada banyak kasus benjolan ini tidak sakit, tapi

beberapa wanita mengalami kanker yang menimbulkan rasa sakit.

Selain tes fisik, mamografi tahunan atau dua kali setahun dan USG

khusus payudara disarankan untuk mendeteksi adanya kelainan pada

wanita berusia lanjut dan wanita berisiko tinggi kanker payudara,

sebelum terjadi kanker. Jika benjolan bisa teraba atau kelainan

terdeteksi saat mamografi, biopsi perlu dilakukan untuk mendapatkan

contoh jaringan guna dilakukan tes di bawah mikroskop dan meneliti

kemungkinan adanya tumor. Jika terdiagnosis kanker, maka perlu

dilakukan serangkaian tes seperti status reseptor hormon pada jaringan

yang terkena. Jenis tes yang baru menyertakan juga tes gen HER2

(human epidermal growth factor receptor-2) untuk tumor. Gen ini

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 10/22

10

berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker yang agresif. Pasien

dikatakan HER2-positif jika pada tumor ditemukan HER2 dalam jumlah

besar. Kanker dengan HER2-positif dikenal sebagai bentuk agresif dari

kanker payudara dan memiliki perkiraan perjalanan penyakit yang lebih

buruk daripada pasien dengan HER2-negatif. Diperkirakan satu dari

empat sampai lima pasien dengan kanker payudara tahap akhir

memiliki HER2-positif.

C. Penatalaksanaan Kanker Payudara

Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan

serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi

hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi

(antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau

membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-

gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan

secara individual yaitu:

1. Pembedahan

Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan.

Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara

tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi

kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat

tumor (lumpectomy ), mengangkat sebagian payudara yang

mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara

(mastectomy ). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan

biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau

kemoterapi.

2. Terapi Radiasi

Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas

tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat

pembedahan.

3. Terapi Hormon

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 11/22

11

Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang

peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah

pembedahan atau pada stadium akhir.

4. Kemoterapi

Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal

D. Perilaku Yang Berkaitan Dengan Kanker Payudara

Perilaku untuk menghindari kanker payudara adalah dengan

melakukan Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sejak usia 20

tahun karena dapat menghindarkan wanita dari kanker payudara.

Kelainan-kelainan pada payudara dapat dideteksi sedini mungkin

dengan mengenal payudara sendiri serta melakukan pemeriksaan

payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat

bermanfaat bagi para wanita usia dewasa awal.

SADARI dapat mengetahui kelainan payudara sedini mungkin,

lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu

menyelamatkan jiwa para wanita dan lebih sering perempuan

melakukan pemeriksaan payudara sendiri maka akan semakin

mengenal dan memahami area serta kondisi payudaranya sehingga

akan meningkatkan status kesehatan khususnya kesehatan payudara

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah sangat penting

sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah menderita kanker

payudara atau tidak. Adanya informasi tentang SADARI serta kanker

payudara menjadi motivasi para wanita untuk menambah pengetahuan

tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk menambah

pengetahuan tentang pemeriksaan payudara.

Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan tentang

pemeriksaan payudara sendiri maka akan mempengaruhi sikap para

wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri

untuk mencegah resiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan

kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi

diri sendiri mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 12/22

12

sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya. Perilaku ini

merupakan perilaku yang positif untuk dapat mendeteksi kanker

payudara. Sedangkan pada penderita yang tidak pernah melakukan

SADARI ini merupakan perilaku yang tidak baik karena dia tidak tau

apakah dia terkena kanker payudara atau pada penderita yang sudah

merasakan tanda dan gejala yang mengarah ke kanker payudara tapi

belum memeriksakannya ini adalah perilaku yang tidak positif karena

dapat menyebabkan ganguan pada kesehatannya.

E. Kanker Payudara Kaitannya Dengan Psikologi Kesehatan

Reproduksi

Pengobatan holistic atau holistic medicine didasarkan atas dua

hal yaitu pengobatan fisik dan pengobatan psikis dan keduanya sangat

erat hubungannya. Seperti yang pernah dikatakan oleh ahli filosofi

Plato, “Tidak ada gunanya mengobati badan tanpa mengobati

fikirannya”. Pemikiran ini sangat mengena terutama pada para

penderita penyakit berat, termasuk didalamnya penderita kanker.

Badan yang sakit akan mempengaruhi fikiran dan sebaliknya juga

demikian. Badan yang sehat juga akan berpengaruh menyehatkan

fikiran dan demikian juga sebaliknya.

Untuk pengobatan secara medis telah dijelaskan atas sedangkan

untuk penyakit berat ini bukan saja pengobatan secara medis tetapi

secara psikisnyapun perlu di perhatikan perlu diketahui, bukan saja

oleh para penderita, tetapi juga bagi keluarga, orang disekelilingnya

dan para dokter atau orang yang turut membantu penyembuhan

penderita ini. Biasa penderita kanker payudara pada umumnya akan

memiliki rasa seperti:

1.Takut .

Kondisi emosi yang terburuk yang selalu ditemui pada pasien

penyakit kanker adalah perasaan takut. Hal ini sangat beralasan dan

sepenuhnya gampang dimengerti. Tingkat ketakutan yang terjadi

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 13/22

13

sangat tinggi dan melebihi seluruh jenis penyakit yang ada. Mengapa

demikian? Penderita yang divonis mengidap kanker dihadapkan

bukan hanya atas kemungkinan hidup yang kecil, namun juga

penderitaan fisik dan psikis yang berkepanjangan. Hal ini sangat

menakutkan. Pada umumnya setiap orang pasti telah pernah melihat

pasien-pasien kanker yang menderita secara fisik pada masa

pengobatan, menjalani treatment yang melelahkan dan menyakitkan

dengan efek sampingan yang mengerikan tanpa perubahan yang

berarti, mendengar biaya pengobatan yang sangat mahal tanpa

kepastian penyembuhan.

Masalah penerimaan pasien atas berita diagnosa penyakit ini

  juga diperburuk bila cara penyampaiannya juga dilakukan dengan

cara buruk. Pada umumnya dokter-dokter jarang yang dapat

menyampaikan berita buruk dengan cukup “baik”. Mereka memang

tidak terdidik untuk ini dan karena itu mereka akan

menyampaikannya dengan singkat dan “dingin”. Dokter -dokter

sebenarnya tidak menyukai pekerjaan ini, namun merupakan

bahagian dari pekerjaannya dan akhirnya harus melakukannya tanpa

tau caranya. Pada saat pemberitahuan hasil diagnosa buruk ini,

pasien sangat memerlukan kehangatan dan moral support yang

dapat mencegah penurunan kondisi emosionalnya. Para dokter ini

tidak pernah dididik untuk berkomunikasi dengan pasiennya,

terutama dalam penyampaian hal-hal kritis seperti ini. Pada

umumnya, dokter hanya mengandalkan kemampuan natural yang

dimilikinya, tanpa benar-benar dilatih. Pasien dilain pihak selalu

lebih menghormati dokter yang dapat berkomunikasi baik, daripada

yang tidak [walaupun secara teknis sama baiknya atau lebih baik. Ini

adalah dilema yang panjang. Tanpa adanya komunikasi yang baik,

pasien-pasien yang diopname di rumah sakit pada umumnya

merasa tidak berdaya, tertekan dan pasrah atas apa saja yang akan

dilakukan oleh dokter atau system pengobatan yang ada. Hal ini

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 14/22

14

sangat merugikan pasien dan memperparah kondisi kesehatannya.

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikis seseorang yang buruk

sekali juga dapat menyebabkan munculnya penyakit kanker.

Penelitian menunjukkan bahwa penyakit kanker dapat muncul dalam

waktu kurang dari 18 bulan terhadap orang-orang yang mengalami

masalah hidup seperti kehilangan pekerjaan, pensiun, cerai,

kematian keluarga dan masalah hidup lainnya. Hal ini terjadi sering

disebut sebagai jebakan hidup [life trap ], di mana seseorang tiba-tiba

merasa terperangkap didalam situasi yang sangat sulit dan tidak

dapat keluar dari dalamnya. ”Saya rasanya lebih baik mati saja,”

begitu kata penderita ini. Salah satu therapy pengobatan kanker

yaitu German New Medicine mengkhususkan diri dalam therapy

pengobatan psikis, karena percaya dan membuktikan bahwa

timbulnya penyakit berat adalah diakibatkan oleh kondisi otak

seseorang yang luka akibat kejadian psikis yang terjadi dan tidak

diantisipasi oleh penderita. Pengobatan psikis ini ternyata langsung

dapat menyembuhkan penyakit fisik yang ada..

2. tekanan fikiran (stress)

Apakah kondisi stress dapat mengakibatkan kanker?

Sejumlah ahli berpendapat bahwa stress secara langsung dan

sendirian, kemungkinan tidak dapat menimbulkan kanker, namun bila

kondisi pasien tidak memiliki daya kekebalan tubuh yang baik,

apakah akibat fungsi organ yang tidak baik, nutrisi yang tidak baik,

gaya hidup yang tidak baik, maka stress dapat saja menjadi pemicu

terjadinya kanker atau penyakit berat lainya dengan mudah.

Bila penyakit berat ini berhubungan langsung dengan

kematian, maka kondisi ini menimbulkan tekanan fikiran lanjutan bagi

penderita. Ada 5 macam fase reaksi manusia bila ia dihadapkan

dengan kematian. Fase pertama adalah Penyangkalan (denial).

Umumnya orang ini akan berkata “Saya baik-baik saja. Ini diagnosa

yang salah.” Sikap ini biasanya temporer saja. Fase kedua, orang ini

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 15/22

15

akan Marah, dan berkata “Mengapa saya?” Fase ketiga, bersikap

Menawar. “Saya rela mati, tetapi kalau boleh berikan saya waktu

sedikit...” Fase keempat, Depresi. Orang ini akan menyendiri, tidak

berkomunikasi, tidak merasakan cinta maupun perhatian yang

diberikan orang di sekelilingnya. Pada saat ini tidak ada gunanya

menghibur pasien ini. Dia perlu berdamai dengan dirinya sendiri.

Fase terakhir adalah Menerima, di mana pasien akan berkata

“Baiklah, saya akan hadapi dengan sebaik-baiknya.” Fase-fase di

atas tadi tidak selalu secara teratur dilalui, dapat saja dilampaui

dengan cepat dari fase 1 ke 4 misalnya, tergantung dari kondisi

psikis pasien.

Pengamatan dilakukan terhadap sejumlah pasien kanker

payudara yang telah melalui proses mastektomi untuk melihat

perkembangan mereka. Pengamatan menunjukkan bahwa ada 4

kategori kondisi para pasien yaitu pasien yang berjuang untuk

kesembuhan, pasien yang “menyangkal” bahwa kondisinya buruk,

pasien yang “pasrah” akan keadaan kesehatannya, dan terakhir 

adalah pasien yang tidak lagi berharap sembuh. Dalam waktu 5-10

tahun kemudian survey menunjukkan bahwa 80% dari golongan

pertama yaitu yang berjuang untuk kesembuhannya benar-benar

sembuh dan hanya 20% dari group terakhir yang tidak berharap

sembuh menjadi sembuh.

Penelitian lainnya juga menunjukkan fenomena yang sangat

menarik: 15-20% pasien kanker secara sadar atau tidak sadar

berharap untuk mati, 60-70% dari mereka berharap untuk sembuh

tetapi hanya pasif dan berharap agar para dokter saja yang bekerja

menyembuhkannya. Sisanya 15-20% pasien adalah pasien-pasien

yang tidak ingin menjadi korban penyakit ini, yang secara aktif terus

menerus mencari cara penyembuhan yang mungkin, tidak selalu

menuruti saran para dokter, ingin mengontrol dirinya sendiri, rajin

bertanya. Pasien-pasien yang tidak kooperatif dan susah diatur,

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 16/22

16

pada umumnya memiliki kemungkinan sembuh yang tinggi. Mereka

ini memiliki system kekebalan tubuh yang tinggi akibat dari sikapnya

tadi.

Dua alasan diatas merupakan hal yang wajar dialami oleh

penderita apalagi pada penderita kanker payudara stadium tinggi.

Penderita akan menganggap dirinya bukan lagi wanita yang sempurna

karena payudaranya akan diangkat, selain itu seperti sebuah penelitian

tentang psikologi pasien kanker payudara yaitu pasien yang

didiagnosis secara medis menderita kanker payudara dan sedang

menjalani radioterapi, RSUD Dr. Moewardin Surakarta Hasil yang

diperoleh dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat

hubungan signifikan antara strategi penanganan stres dengan

kesejahteraan psikologis pada pasien kanker payudara dengan

rxy=0,778, pada p=0,000. Artinya, semakin tinggi strategi penanganan

stres maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis pada pasien kanker

payudara, begitu pula sebaliknya yang akan melakukan Penerimaan

terhadap kondisi tersebut juga.

Disadari betul bahwa penyakit kanker dan pengobatannya dapat

menimbulkan keluhan fisik dan psikologis yang parah. Payudara kanker

tampaknya lebih stres karena penyakit ini dan perawatan medis yang

dapat menimpa rasa femininitas, seksualitas dirasakan, dan kesuburan

dari korban (Irvine et al., 1991). Penelitian ini dilakukan untuk

menentukan dampak dari diagnosis dan pengobatan kanker payudara

pada pasien, suami dan keluarganya. Reaksi pasien pada diagnosis

Untuk merekam reaksi pasien pada diagnosis kanker payudara, ratus

pasien tanya bahwa apa reaksi mereka adalah ketika mereka datang

untuk mengetahui bahwa mereka menderita payudara kanker. Dari 100

pasien 20 pasien menjawab bahwa mereka menjadi sangat tertekan,

16 pasien menjawab bahwa mereka merasa bahwa kematian mereka

sangat dekat, 3 pasien menjawab bahwa ketika mendengar berita ini

mereka menjadi marah untuk sementara waktu tetapi memutuskan

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 17/22

17

untuk melawan penyakit ini, hanya satu pasien mengatakan bahwa ia

tetap normal saat mendengar berita ini. Salah satu pengobatan yang

harus dijalani pasien kanker.

Untuk penderita kanker payudara pengobatannya dapat

dilakukan dengan radioterapi. Radioterapi memberikan dampak fisik

dan psikis terhadap penderitanya. Dampak fisik tersebut berupa bentuk

tubuh tidak indah lagi, rambut rontok, kulit menghitam, susah menelan,

makan tidak enak, mual, muntah, dan terasa nyeri pada luka bekas

operasi. Dampak psikisnya dapat berupa perasaan cemas, was-was,

khawatir, takut, tegang, distres, bingung, dan kekhawatiran terhadap

perubahan sikap suami. Penyakit kanker payudara juga berkaitan

dengan kualitas hidup penderitanya. Kualitas hidup terdiri atas empat

dimensi, yaitu kesejahteraan fisik, psikologis, fungsional, dan sosial.

Salah satu bentuk penurunan kualitas hidup yang banyak dialami

pasien kanker payudara adalah terjadinya penurunan kesejahteraan

psikologis. Kesejahteraan psikologis adalah gambaran kesehatan

psikologis individu berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis

positif individu tersebut (positive psychological functioning). Fungsi

psikologis positif yang dimaksud adalah enam kriteria dasar yang

disarikan dari teori-teori psikologi kepribadian, kesehatan mental,

maupun psikologi perkembangan. Adapun kriterianya adalah

penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian,

penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi.

Adanya pengaruh faktor psikologis terhadap kualitas hidup pasien

kanker payudara berarti diperlukan suatu penanganan yang

komprehensif antara medis dan psikologis. Peranan bidang Psikologi

lebih ditekankan dalam upaya membantu pasien kanker payudara

dalam strategi penanganan stres yang dialaminya. Strategi

penanganan stres (stress coping) adalah kemampuan individu untuk

mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan

yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 18/22

18

lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam

menghadapi situasi yang menekan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara strategi penanganan stres dengan

kesejahteraan psikologis pada pasien kanker payudara.

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 19/22

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel dalam

tubuh untuk berubah dan tumbuh di luar kendali Kanker ini dimulai

dalam lobulus atau duktus payudara, tetapi telah menembus

saluran atau kelenjar dinding untuk menyerang jaringan sekitar

payudara.eseriusan invasif Sebagian besar tumor payudara kanker

yang invasif atau infiltrative.

2. Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun

demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat

meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi: Keluarga

yang memiliki riwayat penyakit serupa, Usia yang makin

bertambah, Tidak memiliki anak, Kehamilan pertama pada usia di

atas 30 tahun, Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi

pertama lebih awal atau menopause lebih lambat), Faktor

hormonal (baik estrogen maupun androgen)

3. Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian

pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon,

terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi)

4. Perilaku untuk menghindari kanker payudara adalah dengan

melakukan Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sejak usia 20

tahun karena dapat menghindarkan wanita dari kanker payudara

5. Untuk penderita kanker payudara pengobatannya dapat dilakukan

dengan radioterapi. Radioterapi memberikan dampak fisik dan

psikis terhadap penderitanya. Dampak fisik tersebut berupa bentuk

tubuh tidak indah lagi, rambut rontok, kulit menghitam, susah

menelan, makan tidak enak, mual, muntah, dan terasa nyeri pada

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 20/22

20

luka bekas operasi. Dampak psikisnya dapat berupa perasaan

cemas, was-was, khawatir, takut, tegang, distres, bingung, dan

kekhawatiran terhadap perubahan sikap suami

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan

saran sebagai berikut:

1. Kanker payudara perlu untuk di waspadai karena penyebab dari

kanker payudara belum dapat diketahui sampai saat ini perlu untuk

menghindari faktor yang menyebabkan risiko timbulnya kanker

payudara.

2. Melakukan SADARI secara teratur karena dengan melakukannya

dapat mengurangi resiko terjadinya kanker payudara.

3. Seorang penderita kanker payudara harus terus di berikan

semangat karena psikologi penderita kanker payudara sangat

rentan terhadap hal-hal yang bisa menurunkan tingkat harapan

hidupnya jadi butuh perhatian dari keluarga ataupun lingkungan

sekitarnya.

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 21/22

21

DAFTAR PUSTAKA

american cancer society. 2010. Breast cancerfacts figures 2009- 

2010 . American cancer society. Amerika

Anonim. 2011 Masalah Psikologi Pada Penderita Kanker 

http://rumahkanker.com/perawatan/perawatanpsikis/68-psikologi-

penderita-kanker  di akses tanggal 24 Nopember 2011

Dwi Sri Handayani.2008. Hubungan Antara Tingkat 

Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Para W anita Dewasa 

Awal Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri Di 

Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten  . Universitas

Diponegoro. Semarang

Ghazala Shaheen*, Muhammad Arshad,Tahira Shamim, Shafia

Arshad, Muhammad Akram,4Zareena Yasmeen. 2011. Effects Of Breast 

Cancer On Physiological And Psychological Health Of Patients.

International journal of applied biology and pharmaceutical technology.

Pakistan

Karyono, Kartika Sari Dewi, Lela TA. 2008. Penanganan Stres dan 

kesejahteraan Psikologis Pasien Kanker Payudara yang Menjalani 

Radioterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Diponegoro

dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Tengah Semarang. Semarang

B  M. H. Lotfi1*, S. Charkhatti2 and S. Shobairi. 2006. Breast 

Cancer Risk Factors In An Urban Area Of Yazd City Iran. University of

Medical Sciences, Yazd. Iran

a Najah K Jaradeen, RN, PhD, EA.2010. Breast Cancer Risk- 

Factors and Breast Self Examination Practice among Jordanian 

Women   Faculty of Nursing - Mu'tah University Mu'tah – Karak. Jordan

Ristarolas Tiolena H. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 

Ke terlambatan Pengobatan Pada Wanita Penderita Kanker Payudara 

Di RSUP Adam Malik Medan . Universitas Sumatra utara.

Medan.terlambatan Facts & Figures

5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 22/22

22

2009-2010breastast Cancer Facts &

Figures Breast Cancer Facts

& Figures

2009-20102009-2010