17
Arsitektur Arsitektur Barat Barat Pertemuan ke- Pertemuan ke- 5 (31 5 (31 / / 10 10 / / 12 12 ) ) Prodi Arsitektur – Universitas Prodi Arsitektur – Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Palembang Palembang by: ANTA by: ANTA sastika sastika

Perkemb3 (131010)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkemb3 (131010)

ArsitekturArsitektur Barat BaratPertemuan ke-Pertemuan ke-5 (315 (31//1010//1212))

Prodi Arsitektur – Universitas Prodi Arsitektur – Universitas Muhammadiyah PalembangMuhammadiyah Palembang

by: ANTA sastikaby: ANTA sastika

Page 2: Perkemb3 (131010)

11

Seiring dengan berlajunya masa/ jaman apa yang telah menjadi aturan, dogma serta tatanan yang telah dibakukan pada masa arsitektur modern, sedikit demi sedikit mulai ditemukan segala kelemahan serta kekurangannya. Mulailah apa yang menjadi kebanggaan dari arsitektur modern selama ini dengan segala kesederhanaan dan prinsip form follows function dan industrialisasi dalam bentuk, struktur, bahan dan sebagainya mulai diruntuhkan dengan banyaknya arsitek yang mulai melancarkan serangannya terhadap arsitektur modern.

Page 3: Perkemb3 (131010)

22

Eklektik                      :   yaitu  memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya.Arsitektur Eklektik      :   aliran memilih , memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiriEclectismus                 :   suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari semua unsur saja yang kebetulan disukai, tanpa refleksi ,  tanpa prinsip, selera liar.

Page 4: Perkemb3 (131010)

33

Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru.

Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan  bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.

Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran  gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme .

Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif

Page 5: Perkemb3 (131010)

44

1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan 1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.

2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila 2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi.alam dan teknologi.

3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan 3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau .gaya yang disebut art noveau .

4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya 4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.monoton.

Page 6: Perkemb3 (131010)

55

D. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK

2. Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru

Page 7: Perkemb3 (131010)

66

E. Beberapa tokoh arsitektur eklektik

1. Victor Causin (1830)2. Peter Collin (1971)3. Charles Jenck4. Robert Venturi5. Charles Moore

Page 8: Perkemb3 (131010)

77

1.  E R O P A1.  E R O P AA. INGGRIS :

 British Museum London ( Pediment gaya Romawi dengan kolom Ionik Yunani ), Albert Memorial ( konsep  Gothic, kolom Romawi , puncak cungkup Gothic), Fitzwilliam Museum (Corinthian Romawi, ujung bangunan gaya Barok).

Interior British Museum London Eksterior British Museum London

Page 9: Perkemb3 (131010)

88

B. PERANCIS :

Opera de Paris (unsur Renaissance dan Barok),

Gereja katolik Madeleine (keluar dari kaidah arsitektur gereja, kuil Corinthian Romawi),

Stasiun kereta api Gare de L’Est (bentuk renaissance ,jendela gothic).

Eksterior Opera de Paris

Page 10: Perkemb3 (131010)

99

C. JERMAN  Mausoleum Queen Louise (bentuk kuil Yunani order Doric),

Altes Museum Berlin ( unsur Yunani order Ionic pada kolom ).

Page 11: Perkemb3 (131010)

1100

D. ITALIA :Monumen Victor Emmanuel II (gaya Corinthian Yunani ).

Page 12: Perkemb3 (131010)

1111

E. BELANDA  Rijksmuseum Amsterdam (bentuk jendela , atap Gothic )

Page 13: Perkemb3 (131010)

1122

2.  AMERIKAWhite House ( Renaissance / Palladian), Massachusetts State House Boston (kubah Byzantine,   kolom Romawi, jendela Renaissance), Jefferson Memorial (Pantheon Roma, kolom Doric).

Page 14: Perkemb3 (131010)

1133

3.  INDONESIASejarah singkat munculnya di Indonesia

Pengaruh Eklektisme di Indonesia berawal pada masa pendudukan Belanda. Masa

kolonialisme di Indonesia dimulai abad XVII – pertengahan abad XX. Arsitektur

modern di Indonesia pada abad XIX ditandai dengan bangkitnya  kembali gaya

klasik, yang terlihat pada pembangunan gedung – gedung yang cenderung

bercirikan arsitektur Eropa,  dengan memasukkan unsur budaya setempat dan

arsitektur tropis, dalam hal ini arsitektur neo klasik dan eklektisme banyak

diterapkan pada bangunan penting orang – orang Belanda, misalnya gereja,

benteng, kantor pemerintahan, dan lain sebagainya.

1. Gereja Katedral Jakarta (gaya Gothic Inggris), 2. Gereja Emmanuel Gambir Jakarta (Patheon Roma, pediment kuil Yunani ), 3. Gereja Protestan Semarang (pengaruh gaya Renaissance dan Romawi).

Contoh bangunan eklektik di Indonesia :

Page 15: Perkemb3 (131010)

1144

1. Gereja Katedral Jakarta ( Gaya ghotic Inggris )

Page 16: Perkemb3 (131010)

1144

2. Gereja Emmanuel Gambir Jakarta (Patheon Roma, pediment kuil Yunani )

Page 17: Perkemb3 (131010)

1144

3. Gereja Protestan Semarang (pengaruh gaya Renaissance dan Romawi).

Gereja Protestan terletak di pusat kota lama, dibangun oleh arsitek Belanda, W. Westmaan i.s.m dan H.P.A. de Welde pada tahun 1778 – 1814.Penampilan Gereja Blenduk pada awal pembentukannya sama sekali tidak mencerminkan arsitektur tropis, dimana pembukaan dinding baik pintu dan jendela langsung terkena panas dan hujan serta pada kubah tersebut udara panas tidak dialirkan keluar.Setelah diadakan renovasi, selain berfungsi sebagai estetika, disini mulai ditampilkan adanya usaha untuk mengantisipasi iklim dengan penambahan menara kubah dan penambahan kanopi untuk mengantisipasi panas dan hujan.

Keterangan :1. Portico2. Ruang Peralihan dan     tangga menuju balkon untuk koor3. Ruang Umat4. Menara Lonceng5. Porch pintu masuk samping dan     belakang