2
Perkembangan Dinasti Umayyah Kemajuan Dinasti Umayyah dilakukan dengan ekspansi, sehingga pada zaman ini bisa disebut sebagai saat dimana negara islam menjadi besar dan luas. Di zaman ini, pada saat dipimpin Muawiyah ibn Abi Sufyan, Tunisia dapat ditaklukan, di sebelah timur daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan sampai ke Kabul mampu untuk ditaklukan. Bahkan angkatan lautnya mampu melakukan serangan besar-besaran ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur kemudian dilanjutkan oleh Abd Al-Malik. Tentaranya dikirim untuk menundukkan Balkh, Bukhara, Khawariz, Ferghana, dan Samarkand. Bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maltand. Ekspansi ke barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al- Walid ibn Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran, dan ketertiban. Umat Islam pada masa ini hidup cukup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat adanya sebuah ekspidisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di Timur dan Barat, wilayah kekuasaan islammasa Bani Umayyah ini betul-betul luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagaian Asia Kecil, Persia, Afghanistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Krigis di Asia Tengah. 1 Disamping ekspansi kekuasaan islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah ibn Abi Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat tertentu dengan menyediakan kuda-kuda yang lengkap serta peralatannya di sepanjang jalan. Disamping itu juga usahanya untuk menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Bahkan pada masa Abd Al-Malik melakukan pembenahan-pembenahan administasi pemerintahan 1 Badri Yatim , Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2008), hal 43 2 Badri Yatim , Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2008), hal 45

Perkembangan Dinasti Umayyah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ummayah

Citation preview

Perkembangan Dinasti UmayyahKemajuan Dinasti Umayyah dilakukan dengan ekspansi, sehingga pada zaman ini bisa disebut sebagai saat dimana negara islam menjadi besar dan luas. Di zaman ini, pada saat dipimpin Muawiyah ibn Abi Sufyan, Tunisia dapat ditaklukan, di sebelah timur daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan sampai ke Kabul mampu untuk ditaklukan. Bahkan angkatan lautnya mampu melakukan serangan besar-besaran ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur kemudian dilanjutkan oleh Abd Al-Malik. Tentaranya dikirim untuk menundukkan Balkh, Bukhara, Khawariz, Ferghana, dan Samarkand. Bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maltand.Ekspansi ke barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al-Walid ibn Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran, dan ketertiban. Umat Islam pada masa ini hidup cukup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat adanya sebuah ekspidisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di Timur dan Barat, wilayah kekuasaan islammasa Bani Umayyah ini betul-betul luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagaian Asia Kecil, Persia, Afghanistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Krigis di Asia Tengah.1Disamping ekspansi kekuasaan islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah ibn Abi Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat tertentu dengan menyediakan kuda-kuda yang lengkap serta peralatannya di sepanjang jalan. Disamping itu juga usahanya untuk menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Bahkan pada masa Abd Al-Malik melakukan pembenahan-pembenahan administasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Keberhasilannya-pun diikuti oleh putranya Al Walid ibn Abd Al-Malik yang memiliki sifat kemauan dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Kesuksesannya adalah membangun panti-panti untuk orang cacat, membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah-daerah lainnya, pabrk-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.Meskipun keberhasilan banyak dicapai pada dinasti Bani Umayyah ini, namun tidak berarti bahwa pada sistem politik dalam negeri bias dianggap stabil. Karena pada saat kepemimpinan Muawiyah ibn Abi Sufyan tidak menaati isi perjanjian dengan Hasan bn Ali ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya sebagai putra Mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara dan terjadi secara berkelanjutan.21 Badri Yatim , Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2008), hal 432 Badri Yatim , Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2008), hal 45