27
I. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PROSES SENSORIK Kepribadian atau personality (inggris), berasa dari bahasa Yunani kuno adalah prosopon atau persona, yang artinya adalah ”topeng” yang biasa dipakai artis dalam teater. Kesannya adalah yang bisa diterima oleh lingkungan sosial. Ketika personality menjadi istilah ilmiah pengertiannya berkembang menjadi lebih bersifat internal, permanen, menuntun , mengarahkan, dan mengorganisasi aktivitas manusia. Fungsi perkembangan kepribadian Fungsi perkembangan kepribadian adalah : Karena perkembangan kepribadian akan membentuk karakter seseorang yang selanjutnya akan berpengaruh pada perilaku seseorang. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah : a) faktor usia (kematangan) yaitu kepribadian seseorang akan berkembang sesuai dengan bertambahnya usia. b) faktor pengalaman (Psiko analisis) yaitu dari pengalaman-pengalaman masa kecil kepribadian berkembang sampai pada usia dewasa nantinya c) faktor lingkungan (psiko behaviorisme/psikologi belajar) yaitu dari lingkungan kita bisa belajar

Perkembangan Kepribadian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kepribadian

Citation preview

Nomor

PAGE

I. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PROSES SENSORIK Kepribadian atau personality (inggris), berasa dari bahasa Yunani kuno adalah prosopon atau persona, yang artinya adalah topeng yang biasa dipakai artis dalam teater. Kesannya adalah yang bisa diterima oleh lingkungan sosial. Ketika personality menjadi istilah ilmiah pengertiannya berkembang menjadi lebih bersifat internal, permanen, menuntun , mengarahkan, dan mengorganisasi aktivitas manusia. Fungsi perkembangan kepribadian

Fungsi perkembangan kepribadian adalah : Karena perkembangan kepribadian akan membentuk karakter seseorang yang selanjutnya akan berpengaruh pada perilaku seseorang.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian

Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah :

a) faktor usia (kematangan) yaitu kepribadian seseorang akan berkembang sesuai dengan bertambahnya usia.

b) faktor pengalaman (Psiko analisis) yaitu dari pengalaman-pengalaman masa kecil kepribadian berkembang sampai pada usia dewasa nantinya

c) faktor lingkungan (psiko behaviorisme/psikologi belajar) yaitu dari lingkungan kita bisa belajar banyak hal yang mengakibatkan kepribadian kita berkembang sesuai dengan apa yang diajarkan pada kita

Teori dan Pendekatan yang berhubungan Dengan Perkembangan Kepribadian Teori Psikoanalisa Menurut Sigmund Freut Struktur kepribadian dari Sigmund Freud adalah Kesadaran (alam sadar/Conscious) Tingkat kesadaran adalah semua yang berisi sebagian kecil kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan, dan ingatan) yang masuk ke kesadaran. Hanya sebentar di kesadaran dan segera tertekan ke daerah preconscious atau unconscious, karena stimulus/perangsang atau cue- eksternal dan stimulus/perasang eksternal Pra sadar (Preconscious) Bagian terpenting dari jiwa manusia. Disebut ingatan siap karena menjadi jembatan antara sadar dan taksadar. Isinya berasal dari kesadaran dan tak sadar. Pengalaman yang tak dapat perhatian masuk ke prasadar dan tekanan dari tak sadar masuk ke prasadar. Bila kesadaran tahu ada isi tak sadar yang muncul dan membahayakan kesadaran ia akan menekannya ke tak sadar kembali. Materi tak sadar yang sudah pernah masuk ke pra sadar bisa muncul ke kesadaran dalam bentuk simbolik seperti salah ucap, mimpi, lamunan, dan mekanisme pertahanan diri. Tak sadar (Unconscious) adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud adalah merupakan bagian yang terpenting juga dari jiwa manusia. Menurutnya bukan merupakan abtraksi hipotetik melainkan adalah kenyataan empiric. Ketidaksadaran adalah berisi insting, impuls, dan drive/dorongan yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatic (biasanya pada anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran dan dipindah ke daerah tak sadar. Isi/materi dari ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan yang kuat dan bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam mengatur tingkah laku sangat kuat namun tetap tidak disadari. (contoh orang yang tiba bilang aneh itu adalah produk dari ketidaksadaran yang selama ini tertekan dan keluar ke kesadaran). Dinamika Kepribadian dari Psiko Analisa The id adalah system kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari Id kemudian muncul ego dan super ego. Saat dilahirkan Id berisi semua aspek psikologik yang diturunkan seperti insting, impuls, dan drive. Id berada dan beroperasi dalam daerah unconscious mewakili subyektivitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan energi psikis yang digunakan untuk mengoperasikan system dari struktur kepribadian lainnya. Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle) berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Kenikmatan diproses dengan dua cara yaitu tindak refleks (mata berkedip dll) dan proses primer resmi membayangkan/mengkhayal sesuatu yang dapat mengurangi dan menghilangkan tegangan dipakai untuk menangani stimulus kompleks, misalnya bayi yang lapar membayangkan makanan atau puting susu ibunya. Proses membentuk gambaran obyek yang dapat mengurangi tegangan , disebut pemenuhan hasrat (wish fulfillment) misalnya mimpi, lamunan, dan halusinasi psikotik. Karena Id hanya membayangkan sesuatu dan memuaskan tapi tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang salah maka, tidak tahu moral sehingga Id memunculkan ego. Ego berkembang dri Id agar orang mampu menangani realita, ego beropersi melalui prinsip realita yang dikerjakan melalui prosedur sekunder yakni berfikir realistic (menyusun rencana dan menguji) sehingga kerjaan ego berada di kesadaran dan sebgian kecil berada di prasadr dan tak sadar. Ego hanya memenuhi id dengan mengatur mana yang kerjakan lebih dulu untuk memuaskan id dengan memenuhi kebutuhan moral. Super ego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian yang beroperasi melalui prinsip idealistic. Lawan dari prinsip kepuasan id dan realistic dari ego. Super ego berkembang dari ego dan tidak mempunyai energi sendiri. Super ego tidak mempunyai kontak dengan dunia luar sama dengan id. Kalau ego langsung berhubungan dengan dunia luar sehingga bisa dibilang (egois). Super ego mempunyai dua prinsip yaitu conscience dan ego ideal. Hakekatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai orang tua atau interpretsi orang tua mengenai standar sosial yang diajarka kepada anak-anak melalui berbagai larangan dan perintah. Adapun yang dilarang dianggap salah dan dihukum oleh orang tua akan diterima anak sebagai suara hati (conscience), apapun yang disetujui dan dipuji akan di terima menjadi standar kesempurnaan atau ego ideal, yang menerima standar salah dan benar disebut introyeksi. Biasanya ketiga system itu bekerja bersama sebagai tim, dibawah arahan ego. Baru kalau timbul konflik diantara ketiga struktur itu, mungkin sekali muncul tingkah laku abnormal. Dinamika Kepribadian dari Sigmund Freud Dinamika kepribadiannya adalah : Manusia sebagai system yang komplek memakai energi untuk berbagai tujuan (bernafas dll). Kegiatan psikologik juga mempergunakan energi yang disebut energi psikik. Energi yang ditranform dari energi fisik melalui Id beserta insting-instingnya ini sesuai dengan kaidah fisika, bahwa energi tidak dapat hilang tetapi dapat pindah dan berubah bentuk. Insting sebagai energi psikik. Insting adalah perwujudan psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan. Energi insting dapat dijelaskan melalui sumbernya (tubuh menuntut keadaan yang terus-menerus seimbang), tujuan (timbul rangsangan sampai peredaan ketegangan), obyek (segala sesuatu yang menjembatani antara kebutuhan yang timbul dengan pemenuhannya), dan daya dorong yang dimilikinya (kekuatan/intensitas keinginan berbeda-beda setiap waktu). Insting ada dua yaitu insting hidup (dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti lapar, haus dan seks). Energi yang dipakai memenuhi disebut libido. Insting seks disini bukan hanya berkenaan dengan kenikmatan seksual melainkan merubahnya dalam bentuk yang lain yang menghilangkan ketegangan. Insting mati adalah dorongan agresi (mendorong orang untuk merusak diri sendiri dan membunuh diri Perkembangan kepribadiannya :

1. Fase oral (2 tahun) Prinsip kesenangan (pleasure pribciple)

Kepuasan lewat oral (mulut), dari aktivitas menyuap dan menelan (oral incorporation) dan menggigit (oral agression). Bila berlebihan dalam oral incorporation dewasanya menjadi orang senang/fiksasi mengumpulkan harta benda atau gampang ditipu, dan sebaliknya bila fase orang kurang dijalani dengan baik dewasa akan menjadi orang yang kurang puas, tamak dalam mengumpulkan harta, oral agerssion personality ditandai dengan kesenangan berdebat dan sikap sarkastik bersumber dri sikap bayi menggigit terhadap perlakuan ibu dalam menyusui. Mulut sebagai erogen terbawa sampai dewasa /fiksasi fase oral menjadikan kelaianan perilaku oral yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan (ngemut jempol terus, merokok terus-terusan, menggigit permen karet) Ibu sbagai sumber makanan dan obyek cinta yang utama 2. Fase anal sadistic (2-4 tahun) Kepusan mengeluarkan faces/ kencing

Saatnya mengajarkan toilet training untuk menunda kepuasan bebas dri tegangan anal (belajar memenuhi super ego)/tuntutan sosial Pada fase ini anak cenderung berkotor-kotor / fixasi fase anal menjadikan perilaku anak ketidakteraturan, jorok, destruktif dan semaunya sendiri3. Fase falik (3-5 tahun) Memperlihatkan bagian tubuh

Timbulnya Oedipus Complex yaitu kateksis obyek seksual kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Persaingan pada ayahnya sehingga mengakibatkan castration anxiety. Kebalikan dari Oedipus complex adalah Electra Complex (pada perempuan). Sehingga perempuan ingin mentranfer cinta pada ayahnya yang mempunyai organ berharga yang juga ingin dimilikinya. Tetapi perasaan cinta itu bercampur dengan perasaan iri penis (penis envy) baik kepada ayah atau kepada laki-laki pada umumnya. Fixasi fase falik menjadikan anak perempuan mencari pasangan seperti figure ayahnya atau seorang ayah yang tidak ingin anak perempuannya menikah. Fase Latent (5-11 tahun) Pada fase ini perkembangan seksual berhenti sampai dengan pubertas. Di sini anak mengembangkan kemampuan sublimasi, yakni kepuasan libido diarahkan ke kepuasan nonseksual, khususnya bidang intelektual, atletik dll. Disini orang tua dan anak bekerja sama dengan orang tua untuk berusaha merepres impul seks agar energi dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk sublimasi dan pembentukan super ego. Identifikasi dengan cerminan perilaku misalnya : kasus seorang perempuan yang selalu pulang ke rumah ortu saat bertengkar dengan suami karena takut dipukuli seperti ayahnya sering memukuli ibunya. Karena tidak menggunakan super ego dengan baik. Fase Genital (usia 12 sampai dewasa)

Pada fase ini mulai tumbuh tanda-tanda seksual sekunder (suara, rambut, buah dada, dll) dan tanda-tanda seksual primer. Individu mempunyai kepuasan dari perangsangan dan manipulasi tubuh sendiri dan orang lain.

Psikopatologi / perkembangan kepribadian abnormalAdalah karena akibat dari gangguan semasa melewati tahap-tahap psikososial . Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang komulatif sehingga gangguan pada masa aawal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai dewasa.

Histeria (kelumpuhan tanpa sebab-sbab fisik), Fobia (ketakutan yang sangat dan buka pada tempatnya), Obsesi kompulsif (ketakutan terlalu berlebihan misalnya pada kesehatan sehingga melakukan hal hal yang di ulang-ulang), Depreasi (perasaan tidak mampu , tidak kompetensi, dll) Ketagihan obat karena dilatarbelakangi oleh insting mati. Psiko terapinya memakai Asosiasi bebas (melihat masalah sekarang ada kaitannya dengan masa lalu, Materi tak sadar berpengaruh penting terhadap tingkah laku, dan materi tak sadar bisa terbawa ke kesadaran dengan mendorong ekspresi bebas setiap kali mereka muncul ke dalam pikiran). Analisis mimpi (dari mimpi adalah ungkapan-ungkapan tak sadar) Freudian slip (salah ucap, salah dengar, salah membaca dan meletakkan benda)

Interpreatasi (mengenalkan kepada klien makna yang tidak disadrinya dari fikiran, perasaan dan keinginan

Transference (pengungkapan isi ketidak sadaran yang tersimpan sejak anak-anak dengan memakai terapis sebagai medianya

Working throught (terus menerus menginterpretasi, mengidentifikasi maslah klien, mengulang resintesinya, dan tranferensi, pada seluruh aspek pengalaman jiwa. Psikosomatis

Psikosomatik adalah gejala gangguan fisik yang kausa utamanya kejiwaan, mental psikologi (psikis). Dalam pemeriksaan laborat tidak ditemukan bukti nyata. Hal ini bermula dari rasa tertekan yang menyebabkan gangguan fisik tersebut. Untuk menjadi normal Pengasuhan anak (perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai usia balita, Hindari frustasi, jangan ada konflik pada mas kecil agar terhindar dari patologi psikis, lakukan toilet training secara lembut, lakukan penanaman moral secara bijak, lakukan pengenalan peran secara tepat, agar kepribadian anak berkembng sempurna. Bila kita menghadapi pasien, perlakukan dan arahkan pasien menjadi perilaku normal kembali dengan dasar mengetahui latar belakang kehidupannya dan perkembangan kepribadian yang pernah dialaminya.

Kepribadian Dengan Pendekatan Teori Belajar Disini menekankan pada teori behaviourisme dengan tanda-tanda sebagai berikut : Bahwa perilaku manusia merupakan rangkaian dari stimulus respon (SR) Rangkaian perilaku manusia yang terkecil adalah refleks Rangkaian perilaku tersebut bisa dilatih melalui habit kebiasaan-kebiasaan. Teori belajar sering disebut juga psikologi obyektif yang dapat dibuktikan dan diteliti ulang.

Dalam teori belajar kepribadian berkembang atas dasar stimulus respon sejak mereka lahir (=bayi). Makin besar ia memperoleh banyak rangsangan dan pengalaman dari lingkungannya. (mendengar, meliahat dll) Dalam teori belajar respon dibedakan dalam 2 bentuk yaitu :

Respon operan yaitu respon yang dikondisikan oleh adanya re-inforcement/penguat (mencakup tingkah laku yang melibatkan gerakan motorik dan respon verbal (lisan)

Respon respondent adalah respon yang dibangkitkan oleh stimulus tertentu tanpa adanya latihan-latihan. Respon respon yang melibatkan aktifitas otomatis, antara lain tingkah laku emosional atau refleks.Kepribadian Dengan Pendekatan Teori Humanistik

TEORI ABRAHAM MASLOW Teori Abraham Maslow mengikuti psikologi humanistic dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Holistik dinamik, bahwa organisme akan mengalami pertumbuhan secara menyeluruh dalam kajian ini pertumbuhan tidak dapat dipandang secara sektoral, tetapi menyeluruh. Manusia dipandang sebagai suatu system yang hanya ditinjau dalam satu fungsi. Hal ini mendasari teori motivasi Bahwa manusia merealisasikan semua potensinya. Ia dipandanag secara optimistic. Ini penting untuk menanamkan prinsip-prinsip psikoterapi yang menemukan pada person centered pendekatan yang mengarah pada kesimbangan mental.

Bahwa manusia mempunyai pembawaan yang positif. Dengan pendekatan tersebut penyebab ab normalitas bukan komplek terdesak yang tidak disadari tetapi semata-mata karena lingkungann tidak bisa memberi wahana yang baik dalam menopang keseimbangan individu. Disini semua adalah Manusia mempunyai potensi yang kreataif. Sehingga kita harus bisa mendukung untuk mewujudkannya.

Hirarchi Kebutuhan Maslow

Menurut Maslow, kebutuhan manusia itu berjenjang, mengikuti hirarkhi sebagai berikut :

Pertama, kebutuhan fisiologik : makan , minum, tidur, seksual, dsb

Kedua, kebutuhan akan rasa aman, safety needs, bertemen, berorganisasi, dlsb

Ketiga, kebutuhan kemasyarakatan, rasa sayang, kasih sayang (perkawinan), dlsb

Keempat, kebutuhan akan harga diri (dihormati, dijunjung tinggi, pangkat-derajatnya)

Keempat, kebutuhan akan aktualisasi diri (puas dalam usahanya, menemukan pribadi jati diri) baik dalam pekerjaan maupun pribadi.

Perwujudan diri sendiri /

Aktualisasi diri

Harga diri

Kasih saying

Keamanan

Kebutuhan faallah

(makan, minum, dan sex )

Hirarkhi kebutuhan maslow : pada umumnya manusia memerlukan pemenuhan terlebih dulu kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarkhi ini baru yang lebih tinggi.

Jadi perlakukan pasien dengan penuh perhatian dan melihat apa kebutuhannya yang harus dipenuhi dari kebutuhan dasarnya sehingga pasien merasa nyaman di dekat perawatnya Teori perkembangan kognitif

Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemataskema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Terdiri dari : konstruktivisme, yang berarti yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:

Periode sensorimotor (usia 02 tahun)

Periode praoperasional (usia 27 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 711 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Periode sensorimotor

Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:

1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.

2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.

3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.

4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).

5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.

6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.

Tahapan praoperasional

Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.

Tahapan operasional konkrit

Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:

Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.

Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)

Decenteringanak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.

Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.

Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.

Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.

Tahapan operasional formal

Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.

Informasi umum mengenai tahapan-tahapanKeempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.

Universal (tidak terkait budaya)

Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan

Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis

Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)

Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif

Proses perkembangan

Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.

Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.

Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.

Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.

Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

II. Skema kepribadian manusia Skema kepribadian manusia tersusun sebagai berikut :

Vitalitas atau daya hidup jasmaniah ( tahan terhadp penyakit) dan vitalitas psikis (perasaan cepat lelah dll)

Temperamen adalah konstitusi psikis atau aku psikis. Yang terdapat elemen-elemen yang tidak dapat dirubah. Campuran humores atau cairn yang terdiri dari 4 unsur yaitu : a) darah merah, b) lender putih, c) empedu hitam, dan d) empedu kuning. Karakter adalah aku psikis yang mengekspresikan diri dalam bentuk tingkah laku dan keseluruhan dari aku manusia. (bisa dididik) karena terjadi dari bakat pembawaan dan pengaruh lingkungan.

Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertmaa dari kehidupannya yang kemudian menunbuhkan perkembangan keahlian.

Pembagian tipe manusia berdasarkan temperamen oleh Galenus (terdiri dari 4 tipe)yang berdasarkan zat-zat yang ada dalam tubuh yaitu : (sifat-sifat psikis dan fisiologis)

Sanguinikus Populer / Ekstrovert, Membicara, optimis (sifat dominant darah/sanguis) Sifatnya gembira dan suka berubah, (bila ada batu dia kan melewatinya dengan bernyanyi)

Flegmatikus yang damai/rilek (sifat yang dominant lendir/flegma) sikapnya tenang tidak suka bergerak. (dia akan mencari jalan keluar memutar dan menghindari batu)

Kholerikus/ yang kuat (sifat yang dominant empedu kuning) sifatnya hebat dan lekas marah dan mudah tersinggung hatinya. (Menendang batu tersebut dengan hati marah dan dongkol)

Melankholikus yang sempurna / terorganisasi yang dominan adalah empedu hitam (melanchole) sifatnya pesimistis dan suka bersedih hati. (Dia akan meratpi kemalangannya dng duduk diatas batu)

Hal ini tidak mudah untuk dibuktikan karena berhubungan dengan ilmu kedokteran (misalnya pemeriksaan darah dsb).

Oleh Empedocles (malihat zat-zat yang ada dia alam yaitu : air, tanah, api, dan udara) yang mempengaruhi kepribadian manusia misalnya :

Bila yang dominan tanah, sifatnya kering ia mudah terbakar ( keras hati, optimis, daya juangnya besar dll)

Bila yang dominant air, sifatnya basah, kurang daya juangnya, melempem (pesimis, mudah kecewa, muram dll)

Bila yang dominant api, sifatnya panas, ia berapi-api, mudah berubah, rebut tetapi ramah dan nampak hidup (nafsu)

Bila yang dominant udara, Sifatnya dingin (acuh, kalem tetapi setia)

Oleh HGipocrates (menghubungkan zat-zat yang ada di alam yaitu : air, tanah, api, dan udara dan zat-zat yang ada dalam tubuh) yang mempengaruhi kepribadian manusia misalnya :

Sifat yang didominasi oleh empedu (chole) juga mempunyai sifat-sifat kering (tanah)

Sifat orang didominasi melanchole (empedu hitam) juga mempunyai sifat-sifat basah (air)

Sifat orang yang didominasi sanguis jug amempunyai sifat-sifat panas (api)

Sifat orang yang didominasi flegma (lender) juga mempunyai sifat-sifat udara (dingin)

TIPE-TIPE CRIMINAL YANG DIPENGARUHI OLEH TEMPERAMENNYA

Kelompok yang bersifat primer (sangat impulsive, reaksinya cepat, dan amat peka terhadap penghinaan-penghinaan

Tipe yang mempunyai kecederungan-kecenderungan egoistis yang hebat

Tipe yang sentimental dan memiliki kecenderungan-kecenderungan altruistis (membunuh keluarganya)

Tipe nervous sering bertingkah laku histeris (merasa dikejar-kejar) sehingga minum racun

Tipe Humoris (sentimental, serius dan penuh pengampunan)

III. AGAR DIPERCAYA ORANG LAIN :

Waspai zona (jarak) : orang yang belum dikenal jaraknya 2 mt, orang dikenal jaraknya 1,25 mt, untuk keluarga dan orang-orang yang anda cintai jaraknya 30-6- cm, selanjutnya paling dekat adalah jarak intim. Lakukan jabat tangan dengan tepat

Kenali namanya dengan tepat

Jangan terlalu banyak berbicara

Tersenyumlah dengan mata andaIV. Daftar Pustaka 1. Katini Kartono, Teori kepribadian, Mandar Maju, Bandung, 2005

2. Alwisol, Psikologi Kepribadian Edisi Revisi, Universitas Muhammadiyah, Malang, 2004

MATA AJAR PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN By.SRIATMININGSIH SISDIAH, S.Psi.