25
SAFWAN RAHMAWATI DISKA NADIA NUR AZIZAH WIDYA SASTIKA PUTRI WAHYUNA SARI KELOMPOK 6 :

Persaingan Monopolistis,

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Persaingan Monopolistis,

Citation preview

  • SAFWANRAHMAWATIDISKA NADIANUR AZIZAHWIDYA SASTIKAPUTRI WAHYUNA SARIKELOMPOK 6 :

  • Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products).

  • Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan monopolistis adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.Terdapat banyak penjualBarangnya bersifat berbeda corakPerusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi hargaKemasukan ke dalam industry relative mudahPersaingan mempromosikan penjualan sangat aktif

  • Keseimbangan jangka pendek

    Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruan permintaan pasar.

  • Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam gambar 13.1 (i) akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industry tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melibihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, yaitu seperti ditunjukkan oleh anak panah dalam gambar 13.1 (i).

  • Efisiensi dalam Menggunakan Sumber Daya

    Untuk menilai sampai di mana efesiensi pasar persaingan monopolistis di dalam mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efesiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Perbandingan tersebut ditunjukkan di dalam gambar 13.3, yang menunjukkan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna (grafik i) dan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis (grafik ii).

  • Kedua keadaan keseimbangan tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tersebut biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan. Dengan demikian ACs = ACm dan MCs = MCm.

  • Keadaan dalam gambar 13.3 (i) menunjukkan bahwa:Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps.Harga yang berlaku di pasar adalah Ps.Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.

  • Sedangkan keadaan dalam gambar 13.3 (ii) menunjukkan bahwa:Biaya produksi per unit perusahaan monopolstik adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm.Harga yang berlaku di pasar adalah Pm.Jumlah barang yang diproduksi adalah Qm.

  • Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah:Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis biaya produksi per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal).

  • Sampai di manakah persaingan monopolistis akan mendorong perkembangan teknologi dan inovasi? Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi. Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang melibihi normal di dalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi.

  • Tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena perusahaan menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini akan terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.

  • Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya. Maka pada hakikatnya usaha-usaha untuk melakukan persaingan bukan-harga bertujuan untuk memindahkan kurva permintaan ke kanan. Perpindahan itu berarti pada setiap tingkat pendapatan dan kesempatan kerja, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan kepada dua jenis:Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain.Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.

  • Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat aktif dilakukan. Di dalam dua pasar yang telah diuraikan terlebih dahulu, yaitu persaingan sempurna dan monopoli, persaingan bukan-harga tidak begitu dipentingkan. Untuk monopoli alasannya tidak sukar untuk dicari, yaitu karena perusahaan monopoli tidak mempunyai saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak dilakukan karena barang yang diproduksikan perusahaan-perusahaan adalah serupa dan identical. Para pembeli tidak dapat membedakan di antara produksi yang diciptakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

  • Pasar oligopoli, yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti ini dinamakan duopoli.

    CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLIMenghasilkan barang standar maupun barang berbeda corakKekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguhPada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan

  • Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga penjualnya, langkah ini akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan-perusahaan lain akan kehilangan langganan karena sebagian dari langganan mereka akan membeli barang yang harganya telah menjadi lebih rendah.

  • Dengan demikian, di dalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga melakukan penurunan harga agar mereka tidak kehilangan langganan.Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga bertambah banyak langganannya. Dengan demiian tidak ada alasan untuk perusahaan lain tersebut mengubah tingkat harganya. Mereka akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak apabila berbuat demikian (tidak mengubah harga).

  • Skala ekonomiPerbedaan biaya produksiSifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan baru.

  • Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber dayaKegiatan mereka dalam mengembangkan teknologi dan inovasiTingkat keuntungan yang mereka peroleh.