49
Lukmanulhakim Almamalik 2011 Analisis Masalah Lukmanulhakim Almamalik 1

Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik-Teknik Manajemen/Teknik Analisis Manajemen

Citation preview

Page 1: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Analisis Masalah

Lukmanulhakim Almamalik

1

Page 2: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Masalah selalu ada dalam kehidupan kita.

Perlu "mata yang terlatih" untuk menemukannya karena masalah bersifat abstrak/kabur/tersamar.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 2

Page 3: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Apa Itu MaSaLaH? Suatu kesukaran atau kesulitan yang dirasakan,

Suatu situasi yang tidak diinginkan/kacau/ cenderung merugikan,

Penyebab kemerosotan

Suatu perbedaan atau kesenjangan “gap” antara :– yang SEHARUSNYA dengan yang TERJADI,– yang DIPERLUKAN dengan yang TERSEDIA,– HARAPAN (yang diinginkan) dengan KENYATAAN

(keadaan sekarang) Suatu Pengaduan Persaingan

Lukmanulhakim Almamalik 2011 3

Page 4: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Bagaimana reaksi yang akan kita lakukan ketika kita dihadapkan pada

suatu permasalahan atau situasi baru?

Pendekatan yang kita pilih didasarkan atas pengalaman dan pengetahuan yang telah kita miliki sebelumnya.

REAKSI MENGHADAPI PERMASALAHAN

Lukmanulhakim Almamalik 2011 4

Page 5: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Pertama, kita akan membagi-bagi permasalahan tersebut menjadi bagian-bagian kecil, untuk kemudian bagian-bagian tersebut kita pelajari. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa kita akan mendapatkan pemahaman terhadap bagian-bagian tersebut. Selanjutnya dengan memahami bagian-bagian tersebut maka kita akan memperoleh pemahaman terhadap keseluruhan permasalahan. “analisis”.

Kedua, kita cenderung mempunyai asumsi bahwa peristiwa-peristiwa yang ada di luar permasalahan atau peristiwa-peristiwa eksternal adalah penyebab terjadinya permasalahan, atau dengan kata lain kita selalu mencari ”kambing hitam”.

Ketiga, kita mencoba menjelaskan suatu permasalahan hanya dengan memperlihatkan bagaimana sekumpulan peristiwa menyebabkan peristiwa lainnya atau cara pandang yang berorientasi pada peristiwa atau cara pandang “peristiwa menyebabkan peristiwa”.

PENDEKATAN PEMECAHAN PERMASALAHAN

5

Page 6: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Ketiga pendekatan dapat digunakan, akan tetapi ketiganya tidak akan cukup atau bahkan berbahaya untuk menyelesaikan beberapa permasalahan lain, terutama permasalahan-permasalahan yang kompleks dan dinamis, seperti permasalahan lingkungan atau permasalahan manajerial di dalam organisasi atau perusahaan.

DIBUTUHKAN SUATU CARA PANDANG BARU DALAM BERPIKIR DAN BERTINDAK.

PENDEKATAN PEMECAHAN PERMASALAHAN

6

Page 7: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Model Pemecahan Masalah Enam Langkah

1. Definisikan masalah2. Analisis sebab-sebab potensial3. Identifikasi solusi yang

memungkinkan4. Pilih solusi terbaik5. Susun rencana tindakan6. Implementasikan solusi dan

evaluasi perkembangan

Lukmanulhakim Almamalik 2011 7

Page 8: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

1. Definisikan masalah

Tuliskan:

pernyataan secara ringkas mengenai masalah yang ada

keadaan yang diinginkan setelah masalah tersebut dipecahkan

Lukmanulhakim Almamalik 2011 8

Page 9: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Contoh Definisi MasalahPernyataan MasalahIndeks Kepuasan Pelanggan turun dari 89 menjadi 81 dalam 12 bulan terakhir.

Keadaan yang diinginkanIndeks Kepuasan Pelanggan paling tidak akan menjadi 86 enam bulan dari sekarang (sampai akhir triwulan keempat 199X) dan tidak akan turun lagi sesudah itu.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 9

Page 10: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Orang akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda mengenai apa yang sedang mereka kerjakan.

Akibatnya mereka mungkin mengajukan gagasan yang berbeda sekali mengenai cara memecahkan masalah

Mengapa perlu mendefinisikan masalah?

Lukmanulhakim Almamalik 2011 10

Page 11: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Dalam mendefinisikan masalah, pikirkan pertanyaan berikut :

Apakah masalah dinyatakan secara objektif?

Apakah masalah dibatasi cakupannya?

Apakah setiap orang yang terlibat mempunyai pemahaman yang sama terhadap permasalahan?

Lukmanulhakim Almamalik 2011 11

Page 12: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

2. Analisis sebab-sebab potensial Identifikasi sebab-sebab potensial

Bisa menggunakan metoda sebab-akibat (diagram tulang ikan) dan brainstorming.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 12

Page 13: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Contoh Digram Tulang Ikan

13

Page 14: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Brainstorming/Curah Gagasan/Curah Ide

Merupakan diskusi kreatif yang khas di mana orang membangun satu sama lain untuk menghasilkan gambaran menyeluruh atas situasinya. Sumbang saran harus terpimpin dan terkelola secara efektif untuk menjaga pembicaraan yang terarah.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 14

Page 15: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

2. Analisis sebab-sebab potensial

Tentukan sebab-sebab yang paling memungkinkan

Gunakan perangkat semacam Bagan Pareto

Lukmanulhakim Almamalik 2011 15

Page 16: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Contoh kasus : penurunan kepuasan pelanggan

Penyebab pelanggan tidak puas

Jumlah pelanggan yang tidak puas

Persentase

1 35 0.35

2 30 0.30

3 18 0.18

4 4 0.04

5 2 0.02

6 1 0.01

7 3 0.03

8 2 0.02

9 3 0.03

10 2 0.02

Total 100 100

Lukmanulhakim Almamalik 2011 16

Page 17: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Contoh kasus : penurunan kepuasan pelangganPenyebab

pelanggan tidak puas

Jumlah pelanggan yang tidak puas

Persentase Kumulatif

1 35 0.35 0.35

2 30 0.30 0.65

3 18 0.18 0.83

4 4 0.04 0.87

9 3 0.03 0.90

7 3 0.03 0.93

5 2 0.02 0.95

10 2 0.02 0.97

8 2 0.02 0.99

6 1 0.01 1.00

Total 100 100

Lukmanulhakim Almamalik 2011 17

Page 18: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 18

Page 19: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

KAIDAH PARETO

80/20 “80 % dari akibat (dampak pada munculnya

masalah) biasanya dapat didistribusikan kepada 20 % penyebab.”

Lukmanulhakim Almamalik 2011 19

Page 20: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Kesimpulan dari contoh kasus

Penyebab pelanggan tidak puas yang harus segera ditangani dengan segera adalah penyebab 1, penyebab 2, dan penyebab 3 karena ketiga penyebab tersebut menyebabkan sekitar 80 % pelanggan tidak puas dari total pelanggan yang tidak puas.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 20

Page 21: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

2. Analisis sebab-sebab potensial

Identifikasi akar penyebab yang sesungguhnya

Bisa menggunakan analisis “mengapa” secara berulang-ulang.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 21

Page 22: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 22

Page 23: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

3. Identifikasi kemungkinan solusi

Tanpa mengevaluasi efektivitas, buatlah daftar panjang solusi yang memungkinkan dari masalah itu (BERPIKIR KREATIF), kemudian persempit daftar tersebut sampai tercapai sejumlah kecil solusi potensial (BERPIKIR ANALITIK)

Metoda yang digunakan

“brainstorming”

Lukmanulhakim Almamalik 2011 23

Page 24: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

4. Pilih Solusi Terbaik Evaluasilah solusi yang memungkinkan

dengan memeringkat masing-masing dengan tiga sampai enam kriteria. Pilihlah yang terbaik dari kumpulan solusi tersebut!

Metoda yang digunakan “formulir pemeringkatan kriteria”

Lukmanulhakim Almamalik 2011 24

Page 25: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Formulir pemeringkatan kriteria

Solusi 3

Solusi 2

Solusi 1

Total NilaiNilai Kriteria 3

Nilai Kriteria 2

Nilai Kriteria 1

Solusi

Lukmanulhakim Almamalik 2011 25

Page 26: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Saran dalam penilaian

Gunakan bobot untuk setiap kriteria Gunakan skala penilaian yang dideskripsikan

dengan jelas.

Misalnya :

Nilai 1 jika ..…………………

Nilai 2 jika …………………..

Lukmanulhakim Almamalik 2011 26

Page 27: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

5. Susun Rencana Tindakan

Tuliskan rincian rencana yang memuat tahap-tahap tindakan, orang yang bertanggung jawab, tanggal mulai/berakhir, perkiraan waktu yang dibutuhkan, dan biaya.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 27

Page 28: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 28

Page 29: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

6. Implementasikan Solusi dan Evaluasi Perkembangan

Kumpulkan data sesuai dengan Rencana Tindakan

Implementasikan rencanakemungkinan

Evaluasi hasil-hasilnya.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 29

Page 30: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 30

Gunung Es Terapung atau Kaidah 80/20

Tidak peduli berapa besar kelihatannya ujung sebuah gunung es, 80% daripadanya terletak di permukaan air.

Gejala

Masalah sesungguhnya

Gunung es tersebut sama halnya dengan masalah. Tak peduli betapa serius atau berat tampaknya pertama kali menjumpai masalah, itu hanyalah gejala dari kesulitan yang mendasar atau masalah yang sebenarnya.

Page 31: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 31

Konsep “Ice Berg” dalam melihat masalah

Page 32: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Akar Masalah ≠ GejalaUpayakan memecahkan akar masalah, bukan memecahkan

gejala yang ditimbulkan dari suatu masalah

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Akar dan Gejala Masalah

32

Page 33: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

BAGAIMANA MEMBEDAKAN AKAR MASALAH DAN GEJALA?

AKAR MASALAH = faktor penyebab utama yang menyebabkan munculnya berbagai gejala.

GEJALA = kondisi yang menunjukkan adanya masalah (ada faktor lain yang menyebabkan kemunculannya)k

Lukmanulhakim Almamalik 2011 33

Page 34: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Pengenalan Systems Thinking

Dalam pengertian yang sangat sederhana, Kim (1999) menyatakan bahwa systems thinking merupakan suatu cara pandang dan pembicaraan tentang realitas hidup. Cara ini membantu manusia untuk memahami dan bekerja lebih baik dengan sistem guna mempengaruhi kualitas hidup. Berbeda dengan cara pandang tradisional yang bersifat reduksionis, analitik, yang telah dikenal sebelumnya, systems thinkingmemberikan suatu cara pandang tentang bekerjanya dunia secara menyeluruh.

Systems thinking merupakan suatu cara membantu orang untuk memandang dunia, termasuk organisasinya dari perspektif yang luas melibatkan struktur-struktur, pola-pola dan peristiwa-peristiwa daripada hanya melihat peristiwa-peristiwanya saja

Lukmanulhakim Almamalik 2011 34

Page 35: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

35Lukmanulhakim Almamalik 2011

Page 36: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Systems thinking dapat dikatakan sebagai disiplin yang muncul untuk memahami situasi yang kompleks dan perubahan. Kompleksitas inilah yang mendasari sistem bisnis, sistem ekonomi, sistem ilmu pengetahuan dan sosial pada saat ini.

Systems thinking memandang organisasi sebagai keseluruhan dan fokusnya pada kesalingbergantungan dan keterkaitan antar berbagai departemen, fungsi, dan divisi dan bagaimana mereka berpengaruh pada masing-masing dan keseluruhan organisasi.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 36

Page 37: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Sudarsono (2003) menyatakan bahwa paling tidak ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memahami systems thinking. Pertama dengan memahaminya sebagai

salah satu disiplin belajar, Kedua dengan memahaminya sebagai

konsepsi, sosok pengetahuan dan alat berpikir.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 37

Page 38: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Systems thinking sebagai disiplin belajar

Cara memahami systems thinking sebagai disiplin belajar dapat dilakukan dengan mencoba untuk memahami konsep pembelajaran dan organisasi pembelajaran.

Terdapat tiga proses pembelajaran yang harus dilakukan secara bersamaan secara terus-menerus, yaitu (Raka, 2000; Sudarsono, 2003):

l Proses untuk selalu mempelajari, memahami, menghayati dan melaksanakan paradigma baru (learning how to learn),

l Proses untuk selalu mengevaluasi, mengendapkan dan meninggalkan paradigma yang ternyata sudah tidak sesuai dengan tantangan terkini (learning how to unlearn), dan

l Proses untuk selalu menggali, menemukan, dan mendayagunakan kearifan lama yang ternyata memberikan kontribusi untuk pemecahan problem saat ini (learning how to relearn)

Lukmanulhakim Almamalik 2011 38

Page 39: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Potensi ketidakberdayaan belajar

Ada potensi ketidakberdayaan belajar yang dapat menghinggapi setiap individu, sekelompok orang dan organisasi yang dapat menghambat proses pembelajaran. Dan ini dikenal dengan istilah resistance to change, atau disability to learn.

Senge (1990) mengidentifikasi tujuh ketidakmampuan belajar yang berkaitan dengan kesalahan untuk berpikir secara sistematik, yaitu: 1) saya dalam posisi saya, 2) musuh ada di luar sana, 3) perumpamaan kodok rebus, 4) bayangan pengalaman belajar, 5) ilusi mengambil tanggung jawab, 6) Fiksasi/Pendapat atas peristiwa, dan 7) mitos manajemen tim.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 39

Page 40: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Systems thinking sebagai konsepsi, sosok pengetahuan dan alat berpikir

Cara memahami systems thinking sebagai konsepsi, sosok pengetahuan dan alat berpikir diawali dengan melakukan pergeseran cara berpikir atau perubahan pola pikir yang merupakan esensi dari systems thinking.

Untuk dapat melakukan hal tersebut tentu saja harus belajar, seperti belajar untuk melihat hubungan sebab-akibat searah ke hubungan saling keterkaitan, belajar untuk melihat potret-potret sesaat ke adanya proses perubahan, melihat bagian-bagian pada keseluruhan, melihat analisis ke konteks, melihat objek ke hubungan, melihat hirarki ke jejaring, melihat struktur ke proses

Lukmanulhakim Almamalik 2011 40

Page 41: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Systems thinking sebagai konsepsi, sosok pengetahuan dan alat berpikir Langkah selanjutnya adalah dengan:

memahami fenomena hubungan kausal yangmenggambarkan realitas suatu sistem,

konsep umpan balik yang menggambarkan interaksi dinamis antar variabel yang diamati, baik saling memperkuat atau menyeimbangkan.

Selanjutnya konsep diagram simpal kausal dapat digunakan sebagai perangkat yang dapat membantu dalam melakukan strukturisasi dan konseptualisasi berbagai permasalahan yang dihadapi.

Sedangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku sistem, pemodelan yang dibantu dengan simulasi komputer, salah satunya adalah system dynamics dapat digunakan.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 41

Page 42: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

42

LAUNDRY LIST THINKING

Populasi

KetersediaanLapangan Pekerjaan

Harga/sewa rumah

Ketersediaan rumah

Kejahatan

Kualitas Sekolah

Kualitas udara/air

Pendapatan/Upah

Biaya-biaya

’Apa yang mempengaruhi Populasi Penduduk ?’ Kita cenderung untuk menjawabnya dengan memunculkan daftar sejumlah faktor. Kita juga cenderung untuk memberikan bobot pada masing-masing faktor dari daftar tersebut, mulai dari faktor yang paling dominan sampai yang sangat tidak dominan.

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Page 43: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

43

LAUNDRY LIST THINKING VS. SYSTEMS THINKING

KetersediaanLapangan Pekerjaan

Ketersediaanrumah

Kejahatan

Kualitasudara/air

Upah dan BiayaPopulasiRate Kelahiran

Bersih

PekerjaWirausahawan

Migrasimasuk/keluar

Sampah danemisi

Bisnis

Area

BisnisPerumahan

Perumahan

Fraksiperumahan

Pekerjaan InvestasiPemerintah

Kepadatan

Populasi

KetersediaanLapangan Pekerjaan

Harga/sewa rumah

Ketersediaan rumah

Kejahatan

Kualitas Sekolah

Kualitas udara/air

Pendapatan/Upah

Biaya-biaya

’Apa yang mempengaruhi Populasi Penduduk ?’

Lukmanulhakim Almamalik 2011

Page 44: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Beberapa Teknik Untuk Analisis Masalah

Brainstorming/Curah Gagasan/Curah IdeMerupakan diskusi kreatif yang khas di mana orang

membangun satu sama lain untuk menghasilkan gambaran menyeluruh atas situasinya. Sumbang saran harus terpimpin dan terkelola secara efektif untuk menjaga pembicaraan yang terarah.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 44

Page 45: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 45

Ambil Panci

Isi panci dengan air PAM

Tunggu hingga air mendidih

Jerangkan panci di atas kompor

Menyalakan kompor

Ambil korek api

Ambil cangkir/gelas

Ambil tempat gula Ambil sendok

Ambil tempat kopi

Ambil 3 sendok kopi

Ambil 2 sendok gula

Masukkan ke dalam cangkir /gelas

Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir /gelas

Aduk dengan sendok

KOPI MANIS

Membuat Kopi Manis

Diagram Alir atau Flowchart

Page 46: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Diagram Tulang Ikan Diagram yang digunakan untuk mencari semua unsur

penyebab yang diduga dapat menimbulkan masalah, diagram ini disebut juga diagram tulang ikan, di mana:

kepala menggambarkan akibat/ permasalahan tulang-tulang dan cabang-cabang menggambarkan

penyebab-penyebab terjadinya masalah.

Lukmanulhakim Almamalik 2011 46

Page 47: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 47

Diagram Sebab Akibat

PernyataanMasalah

Manusia

Material

Metoda

Mesin

Lingkungan

Pengukuran

Page 48: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 48

Page 49: Pertemuan keempat analisis masalah ttm

Lukmanulhakim Almamalik 2011 49

DIAGRAM SIMPAL KAUSAL

PembangunanPembangkit

Listrik mengacupada Kebutuhan

Energi Listrik

s

s

o

RasioKebutuhanListrik thd

Energi Listrik

s

Rata-rataPembangunanPembangkit Listrik

s

s

R1

Diagram Simpal Kausal Sektor Energi Listrik

sKerusakan

PembangkitEnergi

o

B1

SumberEnergi Listrik

yangDigunakan

o

PembangunanPembangkit mengacu

pada KetersediaanSumber Energi Listrik

s

EnergiListrik

B2

B3