Upload
duongthuy
View
235
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PertemuanPertemuan keke--77
MetodeMetode IterasiIterasi GaussGauss--SiedelSiedel
PersamaanPersamaan Linier Linier SimultanSimultan
25 25 OktoberOktober 20122012
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
1
•• MerupakanMerupakan metodemetode iterasiiterasi..
•• ProsedurProsedur umumumum::
-- SelesaikanSelesaikan secarasecara aljabaraljabar variabelvariabel tidaktidak diketahuidiketahui xxii
masingmasing--masingmasing persamaanpersamaan linierlinier
MetodeMetode GaussGauss--SeidelSeidel
masingmasing--masingmasing persamaanpersamaan linierlinier
-- AsumsikanAsumsikan suatusuatu nilainilai awalawal padapada setiapsetiap penyelesaianpenyelesaian
-- SelesaikanSelesaikan masingmasing--masingmasing xxii dandan ulangiulangi
-- HitungHitung nilainilai mutlakmutlak daridari kesalahankesalahan perkiraanperkiraan relatifrelatifsetelahsetelah masingmasing--masingmasing iterasiiterasi sehinggasehingga kurangkurang daridarinilainilai toleransitoleransi..
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
2
•• MetodeMetode GaussGauss--Seidel Method Seidel Method membolehkanmembolehkan
penggunapengguna untukuntuk mengkontrolmengkontrol roundround--off erroroff error..
•• MetodeMetode eliminasieliminasi sepertiseperti EliminasiEliminasi Gauss Gauss dandan
MetodeMetode GaussGauss--SeidelSeidel
•• MetodeMetode eliminasieliminasi sepertiseperti EliminasiEliminasi Gauss Gauss dandan
DekompoisiDekompoisi LU LU rentanrentan terhadapterhadap roundround--off erroroff error..
•• JugaJuga, , bilabila bentukbentuk daridari masalahmasalah dapatdapat dipahamidipahami, ,
dapatdapat ditentukanditentukan nilainilai perkiraanperkiraan awalawal yang yang lebihlebih
dekatdekat, , sehinggasehingga menghematmenghemat waktuwaktu iterasiiterasi. .
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
3
•• nn persamaanpersamaan dandan nn bilanganbilangan taktak diketahuidiketahui::
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: AlgoritmaAlgoritma
11313212111 ... bxaxaxaxa nn =++++
2323222121... bxaxaxaxa n2n =++++
nnnnnnn bxaxaxaxa =++++ ...332211
. .
. .
. .
•• JikaJika element diagonal element diagonal tidaktidak nolnol, , tuliskantuliskan kembalikembali masingmasing--masingmasing persamaanpersamaan untukuntuk menyelesaikanmenyelesaikan bilanganbilangan yang yang taktakdiketahuidiketahui..
•• MisalMisal: :
–– PersamaanPersamaan keke--1, 1, untukuntuk menyelesaianmenyelesaian xx11,,
–– PersamaanPersamaan keke--2, 2, untukuntuk menyelesaikanmenyelesaikan xx22, , dstdst..
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
4
nnnnnnn bxaxaxaxa =++++ ...332211
•• TulisTulis kembalikembali persamaanpersamaan::
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: AlgoritmaAlgoritma
11
13132121
1a
xaxaxacx nn−−−
=…… Dari persamaan ke- 1
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
5
nn
nnnnnn
n
nn
nnnnnnnnn
n
nn
a
xaxaxacx
a
xaxaxaxacx
a
xaxaxacx
11,2211
1,1
,122,122,111,11
1
22
23231212
2
−−
−−
−−−−−−−
−
−−−−=
−−−−=
−−−=
……
……
⋮⋮⋮
……Dari persamaan ke-2
Dari persamaan ke-
(n-1)
Dari persamaan ke- n
•• BentukBentuk umumumum persamaanpersamaan yaituyaitu::
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: AlgoritmaAlgoritma
11
11 xac
x
n
jj
jj∑≠=
−
=1
1
,11
−≠=
−− ∑−
=
n
njj
jjnn xac
x
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
6
11
1
1a
xj≠
=
22
21
22
2a
xac
x
j
n
jj
j∑≠=
−
=
1,1
1
1
−−
−≠
−=
nn
nj
na
x
nn
n
njj
jnjn
na
xac
x
∑≠=
−
=
1
•• BentukBentuk umumumum untukuntuk sembarangsembarang barisbaris keke--‘i‘i’’
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: AlgoritmaAlgoritma
.,,2,1,
1
ni
xac
x
n
ijj
jiji
…=
−
=
∑≠=
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
7
.,,2,1, nia
xii
ij
i …==≠
Bagaimana dan dimana persamaan ini dapat digunakan?
•• SelesaikanSelesaikan bilanganbilangan
yang yang tidaktidak diketahuidiketahui..
•• AsumsikanAsumsikan suatusuatu nilainilai
perkiraanperkiraan untukuntuk [X][X]
•• GunakanGunakan persamaanpersamaanyang yang telahtelah ditulisditulis ulangulanguntukuntuk menyelesaiaknmenyelesaiaknmasingmasing--masingmasing nilainilai xxii..
MetodeMetode GaussGauss--SeidelSeidel
perkiraanperkiraan untukuntuk [X][X]•• PentingPenting::
–– GunakanGunakan nilainilai terbaruterbaru
xxii untukuntuk setiapsetiap iterasiiterasi
persamaanpersamaan berikutnyaberikutnya. .
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
8
n
-n
2
x
x
x
x
1
1
⋮
•• Hitung nilai absolut dari kesalahan relatif (|Hitung nilai absolut dari kesalahan relatif (|εεaa|):|):
•• Kapan jawaban akan diperoleh?Kapan jawaban akan diperoleh?
Metode GaussMetode Gauss--SeidelSeidel
100×−
=∈new
i
old
i
new
i
iax
xx
•• Kapan jawaban akan diperoleh?Kapan jawaban akan diperoleh?
–– Hentikan iterasi bila nilai Hentikan iterasi bila nilai ||εεaa| kurang dari nilai | kurang dari nilai
kesalahan yang ditoleransikan untuk semua bilangan kesalahan yang ditoleransikan untuk semua bilangan
tidak diketahui tersebut.tidak diketahui tersebut.
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
9
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
Time, t (s) Kecepatan, v (m/s)
Kecepatan dorong sutau roket untuk
tiga waktu berbeda adalah :
Table 1 Velocity vs. Time data.
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
10
Time, t (s) Kecepatan, v (m/s)
5 106.8
8 177.2
12 279.2
Data kecepatan pada Tabel 1 dapat didekati dengan persamaan
polinomial berikut :( ) 12.t5 ,
32
2
1≤≤++= atatatv
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
=
3
2
1
3
2
3
2
2
2
1
2
1
1
1
1
v
v
v
a
a
a
tt
tt
tt
3
2
1
1. Tuliskan persamaan dalam bentuk matriks:
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
11
333 1 vatt 3
=
2.279
2.177
8.106
112144
1864
1525
3
2
1
a
a
a
=
5
2
1
3
2
1
a
a
a
2. Sistem persamaan menjadi:
3. Perkirakan nilai awal:
=
2.279
2.177
8.106
112144
1864
1525
2
1
a
a
a
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
Tulis ulang persamaan:
25
58.106 32
1
aaa
−−=
2.279112144 3a
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
8
642.177 31
2
aaa
−−=
1
121442.279 21
3
aaa
−−=
12
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
Gunakan nilai perkiraan awal untuk menghitung ai
=
2
11
a
a6720.3
25
)5()2(58.106a1 =
−−=
( ) ( )56720.3642.177 −−
Nilai awal:
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
=
5
2
3
2
a
a ( ) ( )8510.7
8
56720.3642.177a
2−=
−−=
( ) ( )36.155
1
8510.7126720.31442.279a3 −=
−−−=
Untuk menghitung a2, berapa banyak nilai perkiraan awal
yang diperlukan?
13
6720.3a
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
100×−
=∈new
i
old
i
new
i
iax
xx
Hitung nilai absolut dari kesalahan perkiraan relatif
Hasil iterasi ke-1 :
−
−=
36.155
8510.7
6720.3
3
2
1
a
a
a
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
%76.721006720.3
0000.16720.31a =
−=∈ x
%47.1251008510.7
0000.28510.72a =
−
−−=∈ x
%22.10310036.155
0000.536.1553a =
−
−−=∈ x
Nilai terbesar |εa| adalah
125.47%
14
−
−=
36.155
8510.7
6720.3
3
2
1
a
a
a
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
Iterasi ke-2
Gunakan hasil dari iterasi ke-1:
Diperoleh nilai ai :
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
( )056.12
25
36.1558510.758.1061 =
−−−=a
( )882.54
8
36.155056.12642.1772 −=
−−=a
( ) ( )34.798
1
882.5412056.121442.2793 −=
−−−=a
15
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
Hitung nilai absolut dari kesalahan perkiraan relatif pada
iterasi ke-2
%543.69100056.12
6720.3056.121a =
−=∈ x
Hasil iterasi ke-2 :
−=
882.54
056.121
a
a
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
16
( )%695.85100x
882.54
8510.7882.542
=−
−−−=∈a
( )%540.80100
34.798
36.15534.7983a =
−
−−−=∈ x
−
−=
54.798
882.54
3
2
a
a
Nilai terbesar |εa| adalah85.695%
Iterasi a1 a2 a3
1
2
3
3.6720
12.056
47.182
72.767
69.543
74.447
−7.8510
−54.882
255.51
125.47
85.695
78.521
−155.36
−798.34
3448.9
103.22
80.540
76.852
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 11
Hasil beberapa kali iterasi adalah sebagai berikut:
%1a∈ %
2a∈ %3a∈
3
4
5
6
47.182
193.33
800.53
3322.6
74.447
75.595
75.850
75.906
−255.51
−1093.4
−4577.2
−19049
78.521
76.632
76.112
75.972
−3448.9
−14440
−60072
−249580
76.852
76.116
75.963
75.931
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
17
=
0857.1
690.19
29048.0
a
a
a
3
2
1
Catatan– Nilai kesalahan relatif tidak banyak berkurang pada setiap iterasi,
termasuk pula tidak konvergen pada nilai sebenarnya.
GaussGauss--Seidel Method: Seidel Method: KelemahanKelemahan
Apa yang menyebabkan salah ?Walaupun penghitungan dilakukan dengan benar, hasilnya
belum konvergen. Contoh 1 menunjukkan kelemahan dari
Metode Gauss-Siedel: tidak semua sistem persamaan
menghasilkan jawaban yang konvergen.
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
menghasilkan jawaban yang konvergen.
Apakah solusinya?
Satu dari sistem persamaan selalu konvergen dimana
koefisien matriks adalah dominan diagonal, yaitu jika [A]
dalam [A] [X] = [C] memenuhi kondisi :
∑≠=
≥n
jj
ijaa
i1
ii ∑≠=
>n
ijj
ijii aa1
Untuk semua ‘i’ dan paling tidak untukke-‘i’
18
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Diberikan persamaan berikut:
15312 321 x- x x =+
2835 321 x x x =++
761373 =++ x x x
Koefisien matriksnya
adalah :
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
761373 321 =++ x x x
=
1
0
1
3
2
1
x
x
x
Gunakan nilai perkiraan
awal untuk iterasi ke-1 :
[ ]
−
=
1373
351
5312
A
Apakah Metode Gauss-
Siedel akan memberikan
hasil yang konvergen?
20
[ ]
−
= 351
5312
A
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Cek apakah koefisien matriks dominan diagonal.
43155 232122 =+=+≥== aaa
8531212 131211 =−+=+≥== aaa
1373
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
232122
10731313 323133 =+=+≥== aaa
Semua koefisien matriks tidak sama, dan salah satu
baris bernilai lebih besar.
Oleh karen itu: Penyelesaian dengan Metode Gauss-
Siedel akan konvergen.
21
=
−
76
28
1
1373
351
5312
3
2
1
a
a
a
=
1
0
1
3
2
1
x
x
x
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Tulis kembali persamaan: Dengan nilai awal, lakukan
iterasi ke-1:
3
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
12
531 32
1
xxx
+−=
5
328 31
2
xxx
−−=
13
7376 21
3
xxx
−−=
( ) ( )50000.0
12
150311 =
+−=x
( ) ( )9000.4
5
135.0282 =
−−=x
( ) ( )0923.3
13
9000.4750000.03763 =
−−=x
22
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Nilai absolut kesalahan relatif:
%00.10010050000.0
0000.150000.01
=×−
=∈a
09000.4 −
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
23
%00.1001009000.4
09000.42a =×
−=∈
%662.671000923.3
0000.10923.33a
=×−
=∈
Nilai terbesar dari kesalahan relatif adalah 100%
=
0923.3
9000.4
5000.0
3
2
1
x
x
x
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Hasil iterasi ke-1
Substitusi nilai x ke persamaan :
=
8118.3
7153.3
14679.0
3
2
1
x
x
x
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
( ) ( )14679.0
12
0923.359000.4311 =
+−=x
( ) ( )7153.3
5
0923.3314679.0282
=−−
=x
( ) ( )8118.3
13
900.4714679.03763 =
−−=x
Substitusi nilai x ke persamaan :Hasil Iterasi ke-2
24
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Nilai absolut dari kesalahan relatif pada Iterasi ke-2
%61.24010014679.0
50000.014679.01a =×
−=∈
%889.311009000.47153.3
=×−
=∈
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
%889.311007153.3
9000.47153.32a =×
−=∈
%874.181008118.3
0923.38118.33a =×
−=∈
Nilai terbesar dari kesalahan relatif adalah 240.61%, yaitu lebihbesar dari hasil Iterasi ke-1.
Apakah ini bermasalah?
25
Iterasi a1 a2 a3
1
2
0.50000
0.14679
100.00
240.61
4.9000
3.7153
100.00
31.889
3.0923
3.8118
67.662
18.876
MetodeMetode GaussGauss--Seidel: Seidel: ContohContoh 22
Lanjutkan Iterasi dan diperoleh hasil:
%1a∈ %
2a∈ %3a∈
2
3
4
5
6
0.14679
0.74275
0.94675
0.99177
0.99919
240.61
80.236
21.546
4.5391
0.74307
3.7153
3.1644
3.0281
3.0034
3.0001
31.889
17.408
4.4996
0.82499
0.10856
3.8118
3.9708
3.9971
4.0001
4.0001
18.876
4.0042
0.65772
0.074383
0.00101
Dr.Eng. Agus S. Muntohar Department of Civil Engineering
26
=
4
3
1
3
2
1
x
x
x
=
0001.4
0001.3
99919.0
3
2
1
x
x
xHasil akhir Iterasi : Hasil penyelesaian eksak .