33
PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) PADA SISTEM BIOFLOK DENGAN PEMBERIAN Feeding Rate (FR) YANG BERBEDA (Skripsi) Oleh ANGGUN SAVITRI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

  • Upload
    lelien

  • View
    252

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus)PADA SISTEM BIOFLOK DENGAN PEMBERIAN Feeding Rate (FR)

YANG BERBEDA

(Skripsi)

Oleh

ANGGUN SAVITRI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

ABSTRACT

THE GROWTH SIAM catfish (Pangasianodon hypopthalmus) BIOFLOCSYSTEM USING THE PROVISION OF Feeding Rate (FR) DIFFERENT

By

Anggun Savitri 1) Qadar Hasani2) Tarsim2)

Catfish require feed with protein content 28-30%. The feeding rate of catfish hasrange between 2-5% per day of bimass. However, the whole feed that given to thefish, only 25% that coverted as biomass and the rest is discarded as waste(ammonia and feces). It is cause degradation of water quality so the fish growth.Biofloc is the alternatives to solved the problem of water quality. By using abilityof hetetrophic bacteria, the waste in the wate cultivation is converted intoadditional natural food that useful as a source of energy and enchance the fishgrowth. The differences in the amount of feed given to fish thought to lead to thedifferences of density of biofloc in water cultivation. This study aimed todetermine the effect of different FR and the amount of feed that is optimal for thegrowth of Siamese catfish that are cultured in the biofloc system. This study usedcompletely randomized design with four treatments and three replications. Thetreatments were feeding with different FR (1%, 3%, 5%, 5%+non biofloc). Theresults showed that administration of different FR affect the growth of fish. Thehighest growth of fish was in the media shown in using biofloc system with FR of5% and the lowest fish using FR of 1%.

Keywords: Siamese catfish, feeding rate, biofloc, the growth

Page 3: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

ABSTRAK

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus)MENGGUNAKAN SISTEM BIOFLOK DENGAN PEMBERIAN Feeding

Rate (FR) YANG BERBEDA

Oleh

Anggun Savitri

Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feedingrate berkisar antara 2–5% perhari. Namun keseluhuran pakan yang diberikanhanya 25% dikonversi sebagai biomasa dan sisanya terbuang sebagai limbah(amoniak dan feses). Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas air sehinggapertumbuhan ikan terganggu. Bioflok salah satu alternatif mengatasi masalahkualitas air. Dengan memanfaatkan kemampuan bakteri heterotrof untukmemanfaatkan limbah dalam air budidaya diubah menjadi pakan alami tambahanyang bermanfaat sebagai sumber energi dan meningkatkan pertumbuhan ikan.Perbedaan jumlah pakan yang diberikan diduga mengakibatkan perbedaan jumlahkepadatan bioflok dalam suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh Feeding Rate yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan patin siam yangdipelihara dalam sistem bioflok. Rancangan penelitian yang digunakan adalahrancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuanberupa pemberian pakan dengan FR yang berbeda (1%, 3%, 5%, 5% + nonbioflok). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian FR yang berbedaberpengaruh terhadap pertumbuhan ikanpatin siam. Pertumbuhan ikan tertinggiditunjukkan pada pemeliharaan dengan menggunakan sistem bioflok pada FR 5%dan pertumbuhan ikan terendah diperoleh pada pemeliharaan ikan menggunakansistem bioflok dengan FR 1%.

Kata kunci: Patin siam, feeding rate, Bioflok, Pertumbuhan,

Page 4: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus ) PADASISTEM BIOFLOK DENGAN PEMBERIAN Feeding Rate (FR) YANG

BERBEDA

OlehANGGUN SAVITRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Budidaya PerairanFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding
Page 6: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding
Page 7: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding
Page 8: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 21 November

1992 sebagai anak kedua dari lima bersaudara pasangan bapak

Nawawi dan ibu Mastinar.

Penulis memulai pendidikan formal dari Taman Kanak-Kanak (TK)

TUT WURI HANDAYANI yang diselesaikan pada tahun 1999,

dilanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Langkapura

diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Bandar

Lampung diselesaikan pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 16

Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011. Penulis melanjutkan pendidikan kejenjang

S1 di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi negeri (SBMPTN) pada tahun 2011 dan

menyelesaikan studinya pada tahun 2016.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa budidaya

Perairan UNILA (HIDRILA) sebagai anggota Bidang Pengabdian Masyarakat pada tahun

2012/2013 dan menjadi sekretaris Bidang Pengabdian masyarakat pada tahun 2013/2014

serta sebagai staff ahli Pengabdian Masyarakat BEM U pada tahun 2013/2014. Penulis

melaksanakan Praktik Umum di Balai Besar Pengembangan budidaya Air Tawar Sukabumi,

Jawa Barat denag Judul “Pembenihan Ikan Mas Koki (Carrasius auratus) di Balai Besar

Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat” pada bulan Agustus-

September 2014. Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari

yaitu dari Bulan Januari – Maret 2015 di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Gunung Labuhan,

Kabupaten Way Kanan.

Page 9: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

Penulis pernah menjadi asisten praktikum dua tahun berturut-turut pada mata kuliah

Ikhtiologi pada tahun 2012/2013 dan pada tahun 2013/2014, asisten praktikum mata kuliah

Oceanografi pada tahun 2012/2013 dan 2013/2014, asisten praktikum Ekologi Perairan pada

tahun 2012/2013 dan pada tahun 2013/2014. Penulis melaksanakan penelitian akhir di

Laboratorium Perikanan Budidaya Perairan Universitas Lampung dengan judul

“Pertumbuhan Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) Pada Sistem Bioflok

Dengan Pemberian Feeding Rate (FR) Yang Berbeda” pada tahun 2015.

Page 10: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

Bila anda ingin mendapat sesuatu, belajarlah denganmemberi dan bila anda ingin kebahagiaan, berikanlah

kebahagian itu kepada orang lain.(Anonim)

Segeralah laksanakan rencana keberhasilanmu di hariini, jangan tunda lagi dan jangan buang-buang waktu,

karena waktu tidak bisa menunggu.(Anonim)

Jadi diri sendiri, cari jati diri, dan dapatkan hidupyang mandiri. Optimis, karena hidup terus mengalir dan

kehidupan terus berputar. Sesekali ihat kebelakanguntuk melanjutkan perjalanan yang tiada berujung

(Anonim)

Tdak semua masalah harus ditemukan solusinya.Terkadang, kita memang hanya perlu bersabar dan

berserah diri.(Ibnu Ayu)

Page 11: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

Dengan rasa syukur kepada AllahSWT. Kupersembahkan karya terbaikdalam hidupku kepada kedua orangtuaku

(Ayah dan Emak) yang selalumendoakan, mendidik dan memberi

semangat yang tiada henti

Kakakku Duka dan Adik-Adikku Yuni,Amri dan Rohim, serta keluarga besar

tercinta yang senantiasa memberikantawa, semangat dan dukungan di setiap

hari

Seseorang yang terkasih dan Sahabatyang selalu menemani dan memberikan

semangat selama ini

Almamater tercinta “UniversitasLampung”

Page 12: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pertumbuhan

Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) Pada Sistem Bioflok

Dengan Pemberian Feeding Rate (FR) yang Berbeda” yang merupakan salah

satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

(1) Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga

pembuatan usul penelitian terselesaikan dengan baik.

(2) Kedua orang tuaku ayah dan emak, atas kasih sayang, cinta, pengorbanan,

motivasi, semangat, doa yang tiada henti-hentiya, dan bantuan baik moril

ataupun materiil sehingga penyusun dapat menyelesaikan masa studinya.

(3) kakakku duka, dan adik-adikku yuni, amri dan rohim serta keluarga besar

yang selalu memberikan kasih sayang, cinta, do’a, pengorbanan, semangat,

dan dukungan yang tidak ada henti-hentinya demi kelancaran keselamatan,

dan kesuksesan penyusun.

(4) Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

(5) Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

(6) Bapak Limin santoso S.Pi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang memberikan motivasi dan saran selama penulis aktif dalam

perkuliahan.

(7) Bapak Qadar Hasani, S.Pi., M.Si.dan Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si.selaku

Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan serta saran dalam melaksanakan penelitian.

(8) Bapak Ir. Suparmono, M.T.A. selaku Dosen Pembahas yang telah

memberikan kritik serta saran dalam penulisan skripsi penelitian.

(9) Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Pertanian, Khususnya Program Studi

Budidaya Perairan.

Page 13: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

(10) Imam Sodikin yang selalu memberikan waktu, semangat dan motivasi serta

selalu menemani dalam suka dan duka, susah maupun senang untuk penulis

dari awal perkuliahan sampai akhir.

(11)Cindy, Melinda, Kiki, Utami, Indah, Restu, Benedikta yang selalu

menemani, dan memberikan motivasi, saran, dan semangat kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi.

(12)Sahabat-sahabatku Besta, Hafsha, Glycine dan Ristin atas kebersamaannya

selama ini. Semoga kita tetap menjadi sahabat yang tak saling melupakan

walaupun jauh.

(13)Bang Jamet, Bang Robert, Bang Yuti, Bang Anggi atas saran dan motivasi

untuk penulis selama masa perkuliahan.

(14)Bapak, atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada penulis selama

penulis mengalami kesulitan.

(15)Teman-teman Budidaya Perairan 2011 yang tak terlupakan

kebersamaannya.

(16)Kakak-kakak dan Adik-adik tingkat angkatan 2010, 2012, dan 2013, atas

bantuan, semangat dan motivasinya ke penyusun selama ini.

(17)Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan

dukungannya.

Penyusun menyadari dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk kesempurnaan usul penelitian ini.

Bandar Lampung,Februari 2016Penulis,

Anggun Savitri

Page 14: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.3 Manfaat ................................................................................................... 3

1.4 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 3

1.5 Hipotesis ................................................................................................. 5

II. METODE PENELITIAN ........................................................................... 6

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 6

2.2 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 6

2.3 Rancangan Penelitian .............................................................................. 6

2.4 Prosedur Penelitian ................................................................................. 7

2.4.1 Pembuatan Bioflok........................................................................ 7

2.4.2 Persiapan Wadah dan Ikan Uji...................................................... 8

2.4.3 Pemeliharaan Ikan Uji................................................................... 8

2.4.4 Pengukuran Kualitas Air ............................................................... 8

2.4.5 Sampling Pertumbuhan ................................................................. 9

2.5 Pengambilan Data .................................................................................... 9

2.5.1 Pertumbuhan Berat Mutlak.......................................................... 9

2.5.2 Laju Pertumbuhan Harian............................................................ 9

2.5.3 Laju Pertumbuhan Berat Relatif .................................................10

2.5.4 Kelangsungan Hidup ...................................................................10

2.5.5 FCR..............................................................................................10

2.6 Analisis Data ............................................................................................11

Page 15: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

III. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................12

3.1 Pertumbuhan Ikan Pada Sistem Bioflok..................................................12

3.2 Pertumbuhan Ikan Pada Sistem Bioflok dan Non Bioflok ......................16

3.3 Hubungan antara Feeding Rate (FR) dengan Pertumbuhan....................19

3.4 Hubungan Antara Feeding Rate (FR) Dengan Sistem Bioflok ...............20

3.5 Feed Convertion Ratio (FCR) .................................................................22

3.6 Kelangsungan hidup ................................................................................24

3.7 Kualitas Air..............................................................................................26

IV. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................30

4.1 Kesimpulan..............................................................................................30

4.2 Saran ........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Diagram Kerangka Pikir Penelitian ............................................................ 5

2. Tata Letak Kolam Pemeliharaan.................................................................. 7

3. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Patin Siam ................................................. 13

4. Pertumbuhan Berat Mutlak Ikan Patin Siam................................................ 15

5. Pertumbuhan Berat Ikan Patin Siam ............................................................ 16

6. Laju pertumbuhan berat Ikan Patin Siam antara sistem bioflok dan nonbioflok .......................................................................................................... 17

7. Laju pertumbuhan harianIkan Patin Siam antara sistem bioflok dan nonbioflok .......................................................................................................... 18

8. Regresi antara Pertumbuhan Berat dan FRyang Berbeda ............................ 19

9. FCR Ikan Patin Siam ................................................................................... 23

10. Kelangsungan hidup Ikan Patin Siam .......................................................... 26

Page 17: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan Penelitian............................................................................. 6

2. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Patin Siam................................................... 12

3. Pertumbuhan Berat Ikan Patin Siam ............................................................. 14

4. Kepadatan Bioflok Selama Masa Pemeliharaan Pada Ikan Patin Siam........ 20

5. Nilai FCR Ikan Patin Siam............................................................................ 22

6. Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam .......................................................... 25

7. Pengukuran Kualitas Air Ikan Patin Siam .................................................... 28

Page 18: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

I. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) merupakan salah satu

komoditas ikan konsumsi air tawar yang bernilai ekonomis penting. Produksi ikan

patin menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Tahun 2012 produksi ikan

patin mencapai 651.000 ton per tahun dan pada tahun 2013 meningkat menjadi

972.778 ton per tahun (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2013). Ikan Patin

juga memiliki beberapa kelebihan seperti pertumbuhan yang cepat, mudah

dibudidayakan dan dapat dipelihara pada perairan dengan kandungan oksigen

yang rendah. Keunggulan ini menyebabkan ikan patin diminati para pembudidaya

untuk dibudidayakan (Muslim et al., 2009).

Penyebaran geografis ikan patin cukup luas, hampir di seluruh wilayah

Indonesia terutama di Wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Ikan ini

ditemukan di lokasi-lokasi tertentu di bagian sungai, seperti lubuk (lembah

sungai) yang dalam (Agribisnis & Aquacultures, 2009). Ikan patin bersifat

nocturnal atau melakukan aktivitas dimalam hari sebagaimana umumnya ikan

catfish lainnya. Patin suka bersembunyi di dalam liang-liang tepi sungai dan

termasuk ikan dasar, hal ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya yang condong

kebawah (Susanto dan Amri, 2002).

Ikan patin mampu bertahan hidup pada perairan yang kondisinya sangat

buruk dan akan tumbuh normal di perairan yang memenuhi persyaratan ideal

sebagaimana habitat aslinya. Kandungan oksigen (O2) yang cukup baik untuk

kehidupan ikan patin berkisar 2-5 ppm dengan kandungan karbondioksida (CO2)

tidak lebih 12,0 ppm. Nilai pH adalah 7,2-7,5, konsentrasi ammonia (NH3) yang

masih dapat ditoleransi oleh ikan patin yaitu 1 ppm. Keadaan suhu air yang

optimal untuk kehidupan ikan patin antara 280C-290C (Djariah, 2001).

Feeding rate adalah jumlah pakan ikan yang diberikan setiap hari pada

ikan yang dibudidayakan dan biasanya diekspresikan dalam persen biomas ikan.

Feeding rate pada pemberian pakan ikan berkisar antara 2–5% perhari. Budidaya

ikan patin, khususnya pendederan pakan yang digunakan adalah pelet komersial

Page 19: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

2

dengan kandungan protein 28-30%. Jumlah pakan yang diberikan setiap hari pada

ikan yang berukuran besar semakin berkurang dan semakin kecil ukuran ikan

jumlah pakan yang diberikan semakin banyak. Hal ini karena ikan yang berukuran

kecil mempunyai masa pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan dengan ikan

berukuran besar (Cholik. et al., 2005). Dalam pemberian pakan yang perlu

diperhatikan adalah feeding habit atau kebiasaan makan dari ikan yang

dibudidayakan. Ikan patin termasuk jenis ikan nokturnal yaitu aktif pada malam

hari oleh karena itu pemberian makan ikan patin lebih banyak dilakukan pada

malam hari (Nugraha, 2007).

Pakan merupakan input produksi budidaya yang sangat menentukan

tingkat pertumbuhan ikan, namun sebagian pakan yang diberikan hanya 25% yang

dikonveri sebagai hasil produksi dan yang lainnya terbuang sebagai limbah (62%

berupa bahan terlarut dan 13% berupa partike lterendap). Hal ini berdampak

secara signifikan terhadap penurunan kualitas air budidaya. Dampak ekologi yang

dapat ditimbulkan dari buangan ini adalah terjadinya pengkayaan nutrien

(eutrofikasi), perubahan pola rantai dan jarring makanan, dan meningkatnya

tingkat kebutuhan oksigen sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan ikan

terganggu (Schneider et al., 2005).

Teknologi bioflok merupakan salah satu alternative baru dalam mengatasi

masalah kualitas air dalam akuakultur yang diadaptasi dari teknik pcngolahan

limbah domestic secara konvensional. Prinsip utama yang diterapkan dalam

teknologi ini adalah manajemen kualitas air yang didasarkan pada kemampuan

bakteri heterotrof untuk memanfaatkan N organik dan anorganik yang terdapat di

dalam air (Avnimelech, 2007; De Schryveret al., 2008).

Senyawa tak terlarut (particulated waste) seringkali dibuang begitu saja

dalam jumlah besar sebagai bahan yang tak termanfaatkan. Bakteri heterotrofik

dapat mengubah nutrien-nutrien tersebut menjadi biomass bakteri yang potensials

ebagai bahan pakan alami ikan. Apabila hal ini dapat berlangsung dengan baik,

maka buangan limbah budidaya ikan akan dapat berkurang secara drastis. Kendala

utama agar proses ini berlangsung adalah rendahnya perbandingan karbon dengan

Page 20: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

3

nitrogen (C/N ratio) di dalam air limbah. Melalui pemberian suplementasi karbon

maka produksi bacteria dapat dipicu pada sistem akuakultur (Avnimelech, 2007).

Flok bakteri tersusun atas campuran berbagai jenis mikroorganisme

(bakteri pembentuk flok, bakteri filamen, fungi), partikel-partikel tersuspensi,

berbagai koloid dan polimerorganik, berbagai kation dan sel-sel mati(Verstraete,

et al., 2007; De Schryver et al., 2008) dengan ukuran bervariasidengan kisaran

100 - 1000 µm (Azim et al., 2007; De Schryveret al., 2008). Selain flok bakteri,

berbagai jenis organisme lain juga ditemukan dalam bioflok seperti protozoa,

rotifer dan oligochaeta (Azimet al., 2007; Ekasari, 2008). Komposisi organism

dalam flok akan mempengaruhi struktur bioflok dan kandungan nutrisi bioflok

(Izquierdo, et al., 2006; Ju et al., 2008). Bioflok yang didominasi oleh bakteri dan

mikro alga hijau mengandung protein yang cukup tinggi (38 dan 42% protein) (Ju

et al., 2008).

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pemberian feeding rate (FR) yang berbeda terhadap

pertumbuhan ikan patin siam yang dipelihara pada sistem bioflok.

2. Mengetahui jumlah pemberian pakan yang optimal untuk budidaya ikan patin

siam yang dipelihara pada sistem bioflok.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

baru kepada masyarakat tentang pemberian pakan yang optimal pada ikan patin

siam yang dipelihara pada sistem bioflok sehingga dapat menekan biaya produksi

budidaya.

1.4 Kerangka Pemikiran

Ikan patin merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang

cukup menjanjikan karena ikan ini memiliki banyak peminat dan penggemar.

Tekstur daging ikan patin ini tidak seperti ikan mas atau ikan nila yang lebih keras

Page 21: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

4

dan berbau lumpur/tanah, daging ikan patin lebih lembut dan tidak berbau lumpur

atau tanah yang menyebabkan ikan ini diminati banyak orang.

Ikan patin merupakan jenis ikan pemakan segala/omnivora. Namun

ketersediaan pakan alami di alam/kolam budidaya tidak mencukupi sehingga

sumber pakan ikan patin hanya berasal dari satu sumber yaitu pakan komersil. Hal

ini menyebabkan kebutuhan pakan dalam budidaya ikan patin cukup tinggi.

Sehingga biaya produksi yang dibutuhkan untuk budidaya ikan patin cukup besar.

Pakan yang diberikan pada ikan patin hanya 25% yang diubah menjadi

energi dan daging sedangkan sisanya dikeluarkan dalam bentuk limbah budidaya.

Limbah yang banyak dan jika dibiarkan terlalu lama dalam kolam budidaya dapat

menjadi toksin/racun bagi ikan itu sendiri sehingga menyebabkan kematian. Hal

inilah yang menyebabkan sering terjadinya kematian massal pada budidaya ikan

patin.

Teknologi bioflok merupakan salah satu alternative baru dalam mengatasi

masalah kualitas air dalam akuakultur yang diadaptasi dari teknik pcngolahan

limbah yang dihasilkans elama proses budidaya. Pembentukan bioflok oleh

bakteri heterotrof bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan nutrien. Prinsip

dasar bioflok yaitu mengubah senyawa anorganik yang mengandung senyawa

Carbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N) dan posfor (P) menjadi masa bioflok yang

bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan budidaya.

Bioflok yang dihasilkan selama proses budidaya dapat bermanfaat sebagai

pakan alami ikan karena mengandung protein dan senyawa polimer seperti

polyhydroxybutyrat yang bermanfaat sebagai cadangan energy bagi ikan, dapat

terurai dalam pencernaan, meningkatkan asam lemak, serta mampu meningkatkan

pertumbuhan ikan

Kandungan nutrisi yang cukup tinggi dalam bioflok memilikipotensi yang

cukup besar untuk dijadikan sebagai pakan tambahan pada budidaya ikan patin

siam (Pangasianodon hypopthalmus) sehingga biaya produksi budidaya yang

dikeluarkan dapat berkurang dan pertumbuhan ikan dapat berjalan secara optimal.

Kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 22: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

5

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 ; µ0 = 0 : Tidak ada pengaruh pemberian FR yang berbeda terhadap

pertumbuhan Ikan Patin Siam yang dipelihara menggunakan

sistem bioflok pada selang kepercayaan 95%.

H1 ; µ0 ≠ 0 : Ada pengaruh pemberian FR yang berbeda terhadap pertumbuhan

Ikan Patin Siam yang dipelihara menggunakan sistem bioflok

pada selang kepercayaan 95%.

Budidaya ikan patin siam

Limbah N anorganik(NH3, NH4, NO2, NO3)

bioflok

Sumber karbonorganik

Air limbahbudidaya lele

Protein BakteriPHB

Pakan tambahan

Pertumbuhan Ikan Patindan FCR rendah

FR

Gambar 1.Diagram kerangka pikir penelitian

Page 23: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada Bulan Juni-Juli

2015, di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. Tabel Alat dan Bahan PenelitianNo. Alat Bahan1 Kolam beton berukuran 190x110x100cm

dengan volume air 1200 l air.Benih ikan patin siam berukuran 5-7cm sebanyak 360 ekor

2 Kolam tepal berukuran 0,5x0,5x0,5mdengan volume air 60 l sebanyak 12 buah.

Pakan komersil

3 Timbangan digital. Molase4 Blower Air tawar5 Termometer Air limbah budidaya6 DO meter Larutan Hippoklorit7 pH meter Larutan phenol8 Scoop net Aquades9 Alat tulis Larutan MnSO4

10 Ember plastik11 Tabung reaksi, cuvet12 Kertas saring13 Pipet tetes14 spektofotometer

2.3 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak

lengkap (RAL), yang terdiri atas empat perlakuan dengan tiga kali ulangan.

Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut :

(1) Perlakuan A = benih ikan patin siam yang dipelihara pada sistem bioflok

dengan pemberian FR sebanyak 1%

(2) Perlakuan B = benih ikan patin siam yang dipelihara pada sistem bioflok

dengan pemberian FR sebanyak 3%

Page 24: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

7

(3) Perlakuan C = benih ikan patin siam yang dipelihara pada sistem bioflok

dengan pemberian FR sebanyak 5%

(4) Perlakuan D = benih ikan patin siam yang dipelihara pada air bukan bioflok

dengan pemberian FR sebanyak 5%

Model linear yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji

ANOVA yang digunakan adalah sebagai berikut :

( Yij = µ + τi + ∑ij )

Keterangan :i : Perlakuan A, B, C dan Dj : Ulangan 1, 2 dan 3Yij : Nilai pengamatan dari penambahan bioflok dengan dosis yang sama

terhadap pemberian FR yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan padaulangan ke-j

µ : Nilai tengah umumτi : Pengaruh penambahan bioflok dengan dosis yang sama terhadap

pemberian FR yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan patin∑ij : Pengaruh galat percobaan pada penambahan bioflok dengan dosis yang

sama terhadap pemberian FR yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhanikan patin pada ulangan ke-j.

Adapun tata letak kolam yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

Gambar 2. Tata Letak Kolam Pemeliharan Ikan Patin Siam

A3 B1 C3

B2 A2 D1

C2 B3 D2

C1 A1 D3

Page 25: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

8

2.4 Prosedur Penelitian

2.4.1 Pembuatan Bioflok

Pembuatan bioflok dilakukan dengan menggunakan wadah kolam semen

berukuran 190 x 110 x 100 cm yang disi air dengan volume 1.200 liter. 500 gram

pakan ditambah dengan 500 gram molase dimasukkan ke dalam kolam semen dan

diaerasi menggunakan blower. Air limbah budidaya yang didapat dari

pembudidaya ikan lele sebagai starter sebanyak 12 liter dimasukkan ke dalam

kolam semen tersebut kemudian diaerasi. Proses pembentukan bioflok

berlangsung selama kurang lebih 15 hari.

2.4.2 Persiapan Wadah dan Ikan uji

Wadah pemeliharaan yang akan digunakan adalah kolam terpal berkuran

0,5 x 0,5 x 0,6 m dan tinggi air 0,5 m dengan volume air suspen bioflok 60 liter

sebanyak 12 unit. Aerasi dilakukan selama 24 jam agar bioflok tidak mengendap

di dasar kolam dan menjaga agar kandungan DO lebih dari 4 mg/L. Benih ikan

patin siam yang digunakan berukuran 5-7 cm/ekor dengan masing-masing kolam

berisi 30 ekor, sehingga benih yang digunakan yaitu sebanyak 360 ekor. Kondisi

benih ikan harus dalam keadaan sehat yaitu tidak terdapat luka atau cacat pada

tubuhnya serta dapat berenang aktif. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah

pemeliharaan benih ikan terlebih dahulu diaklimatisasi.

2.4.3 Pemeliharaan Ikan Uji

Pemeliharaan ikan uji dilakukan selama empat puluh hari dengan

pemberian pakan secara rutin yaitu diberikan dua kali sehari yaitu pagi hari pukul

08.00 WIB dan malam hari pukul 20.00 WIB. Dalam budidaya ikan patin

khususnya pendederan pakan yang digunakan adalah pellet komersial dengan

kandungan protein 28-30%. Dalam pemberian pakan yang perlu diperhatikan

adalah feeding habit atau kebiasaan makan dari ikan yang dibudidayakan. Ikan

patin termasuk jenis ikan nokturnal yaitu aktif pada malam hari oleh karena itu

pemberian makan ikan patin lebih banyak dilakukan pada malam hari. Pemberian

pakan dilakukan sesuai dengan FR yang telah ditentukan sebelumnya per masing-

masing perlakuan.

Page 26: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

9

W = Wt - Wo

2.4.4 Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air yang diamati selama penelitian meliputi suhu, pH

dan DO yang dilakukan setiap tiga hari sekali dan uji amoniak pada hari pertama,

hari ke dua puluh, dan hari ke empat puluh pemeliharaan.

2.4.5 Sampling Pertumbuhan

Sampling pertumbuhan dilakukan setiap tujuh hari sekali dengan

mengambil sepuluh ekor sampel ikan pada masing-masing unit percobaan.

Sampling dilakukan dengan menggunakan wadah timbangan digital dan scoop

net. Metode sampling ini yaitu dengan mengkalibrasi terlebih dahulu berat wadah

lalu ikan diambil dengan scoop net kemudian ditimbang.

2.5 Pengambilan Data

2.5.1 Pertumbuhan Berat Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak ditetapkan berdasarkan pertambahan berat mutlak

ikan uji pada setiap unit percobaan. Menurut Effendi (1979) Pertumbuhan berat

mutlak dapat di hitung dengan rumus :

Keterangan:W = pertumbuhan berat mutlakWt = berat ikan uji pada akhir pemeliharaanWo = berat ikan uji pada awal pemeliharaan

2.5.2 Laju Pertumbuhan Harian (LPH)

Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Purnomo, 2012) :

Keterangan :GR : Laju pertumbuhan harian (g/hari)Wt : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t (g)

t

WoWtGR

Page 27: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

10

SR = x 100 %

Wo : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 (g)T : Waktu pemeliharaan (hari)

2.5.3 Laju Pertumbuhan Berat Relatif

Laju pertumbuhan berat relatif ikan dihitung dengan menggunakan rumus

Jauncey (1998):

= − 1 x 100%

Keterangan :: Laju Pertumbuhan Berat Relatif (%)

Wt : Berat rata-rata akhir ikan (gr)Wo : Berat rata-rata awal ikan (gr)t : Waktu pemeliharaan (hari)

2.5.4 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup adalah tingkat perbandingan jumlah ikan yang hidup

dari awal hingga akhir penelitian. Kelangsungan hidup dapat dihitung dengan

rumus (Purnomo, 2012) :

Keterangan :SR : Kelangsungan hidup (%)Nt : Jumlah ikan akhir (ekor)No : Jumlah ikan awal (ekor)

2.5.5 Feed Convertion Ratio (FCR)

Rasio konversi pakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus

(Aryanto et al., 2007) :

FCR = Jumlah Pakan yang Diberikan (g)Pertambahan Bobot (g)

Page 28: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

11

2.6 Analisis Data

Pengaruh perlakuan terhadap variabel pengamatan dianalisis menggunakan

analisis ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Perlakuan yang diuji

ANOVA antara lain Laju Pertumbuhan Harian, Pertumbuhan Berat Mutlak, FCR,

dan Kelangsungan hidup Ikan patin Siam. Apabila hasil uji antar perlakuan

berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut Duncan.

Page 29: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Pemberian Feeding Rate (FR) yang berbeda memberikan pengaruh terhadap

pertumbuhan Ikan Patin siam yang dipelihara menggunakan sistem bioflok.

2. Jumlah pemberian pakan yang optimal untuk pemeliharaan Ikan Patin Siam

pada sistem bioflok adalah sebesar 5%

4.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian

lanjutan dengan jenis ikan dan FR yang berbeda.

Page 30: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

31

DAFTAR PUSTAKA

Agribisnis & Aquacultures. 2008. Prospek Usaha Ikan Patin Menjanjikan. Citrakaryanusantara.com (15 Juli 2015)

Aiyushirota. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem Hetetroph Dengan Bioflok.Biotechnology consulting and Trading Komp. Bandung. Jawa Barat: 1-15

Aryanto, D., B, Gunadi dan Sularto. 2007. Pendugaan Mutu Genetik Induk IkanPatin Siam (Pangasius hypopthalmus) dari Beberapa Sentra Produksi BenihBerdasarkanKeragaman Anakan. Jurnal Perikanan (9) (1): 49 − 55.

Avnimcleeh,Y., 2007, Feeding With Microbial Flocs By Tilapia In MinimalDischarge Bio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture (264):140-147.

Avnimelech, Y. 2009. Biofloc Technology. A Pratical Guide Book. WorldAquacultur Society. Technion Israel Institute of Technology. 145-167

Azim, M.E., Little, D.C., Bron, .I.E., 2007. Microbial protein production inactivated suspension tanks manipulating C/N ratio in feed and implicationsfor fish culture. Bioresource Technology (99):3590-3599.

Baidya AR, Seno S. 2002. Observations of oocyte final maturation and eggs onAfrican Catfish Pangasius hypopthalmus Under Artificial RearingConditions. Suisanzoshoku (50). 415-422

Bossier, P., Verstraete, W., 1996. Triggers for Microbial Aggregation In ActivatedSludge Appl Microbiol Biotechnol (45):1-6.

Badan Standarisasi Nasional. 2000., Standar Produksi Induk Ikan Patin Siam(Pangasius hypophthalmus) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)StandarNasional Indonesia (SNI) 01-6483.3-2000.

Cholik, F., Jagatraya, A.G., Poernomo, R.P. dan Jauzi, A. 2005. AkuakulturTumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Masyarakat Perikanan Nusantaradan Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah. Jakarta. 415hal

Crab, R., Avnimelech, Y, Defoirdt,T. Bossier, P &Verstraete,W. 2007.NitrogenRemoval Techniques In Aquaculture for a Sustainable Production.Aquaculture, (270):1-14.

Dawes, E.A. 1988. Polyhydroxybutyrate : an Intriguing Biopolymer. BioscienceReports, 8 (6) : 537-547.

Page 31: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

32

Day, D., dan Ediwarman. 2009. Optimalisai Padat Penebaran Pada PembesaranPatin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) di Kolam Rawa DenganPengelolaan Lingkungan di Propinsi Jambi. News Letter Balai Budidaya AirTawar Jambi Ditjen Perikanan Budidaya Mei-Agustus 2009.

De Schryver P, Crab R, Defoirdt T, Boon N., Verstraete W. 2008. The basics ofbio-flocs technology: the Added Value For Aquaculture. Aquaculture(277):125-137.

de Schryver, P. 2010. Nitrogen removal from Aquaculture Pond Water byHeterotrophic Nitrogen Assimilation In Lab-Scale Sequencing BatchReaktors. Bioresource Technology (100):1162-1167.

Djariah, A.S. 2001. Budi Daya Ikan Patin. Kanisius. Yogyakarta. 87 hal.

Effendi, M. S. 1979. Metode Biologi Perikanan. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta. 163 hal.

Ekasari, J. 2008. Bioflocs technology: The Effect Of Different Carbon Source,Salinity And The Addition Of Probiotics On The Primary Nutritional ValueOf The Bioflocs. Thesis. Faculty Of Bioscience Engineering. GhentUniversity. Belgium.

Ekavianti, R. 2004. Laju Pertumbuhan Benih Ikan Botia (Botia macracanthusBleeker) yang Dipelihara Dalam Sistem Resirkulasi Dengan FrekuensiPemberian Pakan yang Berbeda. Skripsi. Program Studi Teknologi danManajemen Akuakultur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. InstitusiPertanian Bogor. Bogor.

FAO Fisheries and Aquaculture Department. 2006. State of the World's Fisheriesand Aquaculture. Rome, FAO Italy. FAO Fisheries Report No. 572. Rome. 31p.

Gunadi, B.& Hafsaridewi, R. 2007. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele(Clarias gariepenus) Intensif Dengan Sistem Heterotrofik UntukPemeliharaan Ikan Nila. Laporan Akhir Kegiatan Riset 2007: Loka RisetPemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air tawar. Sukamandi. 40 hal.

Gustiano, R., 2003. Taxonomy and phylogeny of pangasiidae catfishes from Asia(Ostariophysi, Siluriformes). Ph.D. Thesis. Katholieke Universiteit Leuven.304 p.

Herwono.2001.Pembenihan Ikan Patin Skala Kecil dan Besar, Solusi,Permasalahan. Penebar Swadaya. Jakarta. 66 hal

Page 32: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

33

Izquierdo, M., Forster, L, Divakaran, S., Conquest, L., Decamp, O., Tacon, A.,2006. Effect of green and clear water and lipid source on survival, growth andbiochemical composition of Pacific white shrimp Litopenaeus vannamei.Aquaculture Nutrition (12):192 - 202.

Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press. England.

Jenie, L.S.B. & Rahayu P. W. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan.Yogyakarta : Kanisius. 31-59.

Ju ZY, Forster I, Conquest L, Dominy W, Kuo WC, Horgen F.D. 2008.Determination of microbial community structures of shrimp floc cultures bybiomarkers and analysis of floc amino acid profiles. Aquac Res (39):118-133.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. KKP Targetkan Produksi Patin 1,1Juta Ton. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. (15 Juli 2015)

Khairuman, dan D. Sudenda. 2002. Budidaya Patin Secara Intensif. Agro MediaPustaka. Jakarta.hal 18-20

Kordi. 2005. Budidaya Ikan Patin. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 324hal.

Kordik, M.G.H. 2005. Budidaya Ika Patin, Biologi, Pembenihan dan Pembesaran.Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 170 hal.

Maulina, N. 2009. Aplkasi Teknologi Bioflok Dalam Budidaya Udang Putih(Litopenaeus vannamei Boone). Tesis School of Life Science and Technology,ITB. Bandung.

Muslim, M.P. Hotly dan H. Widjajanti. 2009. Penggunaan Ekstrak Bawang Putih(Allium sativum) untuk Mengobati Benih Ikan Patin Siam (Pangasiushypophthalmus) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophylla. JurnalAkuakultur Indonesia, 8(1): 91-100.

Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beternak Lele Sangkuriang. Penerbit AgromediaPustaka, Jakarta. 150 hal.

Nugraha, 2007. Kebiasaan Makan Ikan Patin Siam. Penebar Swadaya. Jakarta.125 hal.

Purnomo, P.D. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat pada MediaPemeliharaan terhadap Produksi budidaya Intensif Nila (Oreochromisniloticus). Skripsi. Universitas Diponegoro. 89 pp.

Page 33: PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon …digilib.unila.ac.id/21690/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding

34

Schneider, O., V. Sereti, E.H. Eding.&Verreth, J.A.J. 2005. Protein Production byHeterotrophic Bacteria Using Carbon Supplemented Fish Waste. Paperpresented in World Aquaculture 2005, Bali. Indonesia. (Abstract).

Suguna, P., C. Binuramesh, P. Abirami, V. Saranya, K. Poornima, P. Rajeswari,and R. Shenbagarathai. 2013. Immunostimulation by polyhydroxy-butyrate-hydroxyvalerate from Bacillus thuringiensis in Oreochromis mossambicus.Fish and Shellfish Immunology 36 (1) :90-97.

Susanto, H dan Amri, K. 2002. Budi Daya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.90 hal.

Supono. 2014. Manajemen Kualitas Air Untuk Budidaya Perairan. Buku Ajar.Universitas Lampung. Bandar Lampung. 105 pp.

Taw, N., Fuat, J., Tarigan, N. and Sidabutar, K. 2008. Partial harvest/bioflocsystem promising for Pacific white shrimp. Global Aquaculture AdvocateMagazine. 84 – 86.

Verstraete, W., De Schryver, P., Deroirdt, T., Crab, R. 2007. Added Value OfMicrobial Life In Flocs. Presented in World Aquaculture Society Meeting,San Antonio, Texas, USA. February 26 to March 2. 2007. 125-137

Widiyati, A., Praseno,O. 2002. Peranan vitamin C Dalam Mencegah danMengurangi Stres Pada Benih Ikan. Warta Penelitian Pwerikanan Indonesia,8(1):853-894.