Upload
buituong
View
244
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
22
PEDOMAN SURVEI KARKAS
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA © 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan
rahmat-Nya maka telah tersusun buku pedoman Survei Karkas Sapi
Potong.
Buku pedoman ini menjadi acuan bagi petugas lapang dalam
melakukan listing dan pencacahan pada saat pelaksanaan studi konversi
karkas. Buku ini diharapkan mudah dipahami sehingga melancarkan
pelaksanaan pengumpulan data.
Penyusunan buku pedoman merupakan hasil kerjasama dengan
Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Direktorat Budidaya - Ditjen PKH, dan Direktorat Kesmavet (Kesehatan
Masyarakat Veteriner) - Ditjen PKH. Kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, kami mengucapkan terima kasih.
Keberhasilan studi sangat ditentukan oleh kesungguhan dan kesadaran
petugas akan pentingnya data yang dikumpulkan, diharapkan petugas
dapat melaksanakan studi dengan sebaik-baiknya.
Jakarta, Agustus 2015
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Dr. Ir. Suwandi, M.Si
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv
BAB. 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .............................................................. 1
1.2. TUJUAN DAN SASARAN ...................................................... 2
1.3. RUANG LINGKUP ................................................................ 2
1.4. OUTPUT YANG DIHARAPKAN ............................................. 3
1.5. TAHAPAN PELAKSANAAN ................................................... 4
1.6. WAKTU PELAKSANAAN ...................................................... 7
BAB. 2 ORGANISASI LAPANG .................................................................. 8
2.1 PERSIAPAN SURVEI ............................................................ 8
2.2 PETUGAS LAPANG .............................................................. 8
2.3 PETUGAS LISTING ............................................................... 9
2.4 PETUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA .................................... 9
2.5 PETUGAS ENUMERATOR .................................................... 9
BAB. 3 METODOLOGI ............................................................................. 9
3.1. KONSEP DAN DEFINISI ........................................................ 9
3.2. CAKUPAN DATA ................................................................. 11
3.3. PERANCANGAN SURVEI ..................................................... 12
3.4. KUESIONER YANG DIGUNAKAN ......................................... 12
3.5. PENYUSUNAN KERANGKA SAMPEL DAN ALOKASI
SAMPEL .............................................................................. 13
3.6. TAHAPAN PENARIKAN SAMPEL .......................................... 14
3.7. PENGAMATAN ................................................................... 15
iv
3.8. ANALISIS DAN PEMODELAN ............................................... 19
BAB. 4 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR ................................................. 21
4.1. DAFTAR SKK15-DRPH (DAFTAR NAMA RPH) ...................... 21
4.2. DAFTAR SKK15-D (DAFTAR NAMA PEMASOK) .................... 21
4.3. DAFTAR SKK15-PMGU (DAFTAR PEMOTONGAN SELAMA
SEMINGGU) ......................................................................... 22
4.4. DAFTAR SKK15-S (DAFTAR SURVEI) .................................... 23
DAFTAR TABEL
TABEL 1. JADWAL KEGIATAN SURVEI KARKAS ........................................... 7
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. PENYUSUNAN KERANGKA SAMPEL ........................................ 14 GAMBAR 2. TAHAPAN PEMOTONGAN SAPI .............................................. 16 GAMBAR 3. BAGIAN – BAGIAN YANG DAPAT DI KONSUMSI .................... 17 GAMBAR 4. POTONGAN KARKAS KOMERSIAL .......................................... 18 GAMBAR 5. PETA/NAMA DAGING SAPI ..................................................... 18 GAMBAR 6. SAPI BRAHMAN CROSS/BX ..................................................... 29 GAMBAR 7. SAPI ABERDEEN ANGUS .......................................................... 29 GAMBAR 8. SAPI SIMMENTAL .................................................................... 30 GAMBAR 9. SAPI LIMOUSIN ....................................................................... 30 GAMBAR 10. SAPI BALI ............................................................................... 31 GAMBAR 11. SAPI ACEH ............................................................................. 31 GAMBAR 12. SAPI ONGOLE ........................................................................ 32 GAMBAR 13. SAPI PO ................................................................................. 32 GAMBAR 14. SAPI MADURA ...................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. PENENTUAN UMUR MENGGUNAKAN CARA
PERGANTIAN GIGI SERI ...................................................... 27 LAMPIRAN 2. GAMBAR RUMPUN SAPI .................................................... 29 LAMPIRAN 3. KUESIONER SURVEI KARKAS .............................................. 35 FORM SKK15-DRPH ............................................................ 35 FORM SKK15-D ................................................................... 36 FORM SKK15-S ................................................................... 37 FORM SKK15-PMGU ........................................................... 38
- 1 -
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Metode pengumpulan data peternakan yang selama ini menjadi
acuan para pengelola data peternakan di daerah maupun di pusat
difokuskan pada data pokok populasi dan produksi. Khusus data
produksi daging, baik itu daging ternak besar, ternak kecil maupun
unggas, metode yang digunakan merupakan hasil perkalian antara
jumlah ternak yang dipotong secara tercatat dan tidak tercatat
(unregistered) dengan parameter berat karkas. Data pemotongan
ternak secara reguler dapat dikumpulkan dengan menggunakan formulir
yang diisi oleh petugas di daerah.
Parameter karkas untuk masing-masing jenis ternak tidak seragam
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Sebagai contoh,
parameter karkas ternak besar diperoleh dari persentase
pengukuran/penimbangan sapi potong yang masuk ke RPH (Rumah
Potong Hewan) terhadap berat badan ternak yang telah disembelih
setelah dikurangi kulit (dikuliti), isi perut (jeroan), kaki bagian bawah
serta kepalanya. Sedangkan karkas unggas adalah seluruh daging atau
tulang yang telah mengalami pemisahan leher, kepala, bulu dan kaki
(lutut hingga jari-jari dan bagian jeroannya). Data parameter karkas
yang digunakan oleh para petugas di daerah dalam rangka melakukan
estimasi produksi daging merupakan parameter hasil survei beberapa
tahun yang lalu. Selain itu, data paremeter karkas masih merupakan
- 2 -
hasil estimasi level nasional atau provinsi, sampai saat ini belum ada
data parameter karkas untuk level kabupaten, khususnya sapi impor.
Berdasarkan latar belakang tersebut, pada tahun 2015 Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan Ditjen Peternakan
dan Kesehatan Hewan, berupaya melakukan kajian parameter karkas
melalui studi lapang ke wilayah sentra ternak untuk komoditas sapi
potong impor sebagai angka koreksi/pelengkap terhadap data karkas
yang ada saat ini.
1.2. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan Penyusunan Buku Pedoman ini, adalah :
a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan survei karkas dan daging
ternak sapi potong.
b. Menyamakan persepsi tentang metodologi, kuesioner, tata
cara pengisian kuesioner, dan tata cara pelaksanaan survei di
lapangan.
Sasaran Penyusunan Buku Pedoman ini, adalah :
a. Tersedianya buku acuan pelaksanaan survei karkas dan daging
ternak sapi potong.
b. Adanya persamaan persepsi untuk seluruh petugas survei.
1.3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari kegiatan ini meliputi:
a. Pendekatan metodologi perhitungan karkas dilakukan dengan
cara menimbang berat hidup ternak sapi potong yang siap
dipotong di RPH dan berat karkas ternak setelah dipotong.
- 3 -
Hasil persentase perbandingan berat karkas dan berat hidup
merupakan parameter karkas. Parameter karkas digunakan
untuk memperkirakan produksi daging.
b. Komoditas yang akan di survei adalah sapi potong impor.
c. Unit terkecil dari sampel yang digunakan pada studi lapang ini
adalah Rumah Potong Hewan (RPH) / Tempat Pemotongan
Hewan (TPH) di beberapa wilayah sentra pemotongan sapi
potong impor.
d. Dari dua alasan tersebut, cakupan wilayah lokasi akan
dilakukan studi lapang adalah wilayah sentra pemotongan sapi
impor yang meliputi Provinsi Jawa Barat, Banten, dan
Lampung. Masing-masing wilayah akan diwakili oleh satu
sampai dengan dua RPH/TPH. Alokasi sampel di setiap
RPH/TPH 16 ekor sapi potong, sehingga jumlah sampel
keseluruhan 64 ekor sapi potong.
Hasil studi tersebut selanjutnya akan menjadi angka referensi
untuk estimasi berat karkas, sehingga perkiraan produksi daging
sapi impor dapat dihitung.
1.4. OUTPUT YANG DIHARAPKAN
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
a. Tersedianya data parameter bobot potong dan bobot karkas
sapi, konversi karkas ke bentuk daging, konversi berat jeroan
terhadap berat karkas sapi, serta daging variasi terhadap
karkas dari beberapa rumpun, jenis kelamin, dan umur sapi
yang dipotong.
b. Tersedianya model estimasi berat karkas sapi.
- 4 -
1.5. TAHAPAN PELAKSANAAN
a. Koordinasi persiapan.
Koordinasi dilakukan pada tahap awal pelaksanaan kegiatan,
yaitu berupa kegiatan untuk pembentukan tim, menentukan
rencana kerja, pembagian tugas dan waktu pelaksanaan.
b. Penyusunan kerangka survei dan kuesioner.
Kuesioner sebagai alat bantu dalam pelaksanaan studi lapang
perlu dibuat dengan sebaik mungkin agar semua data yang
diinginkan dapat dicakup. Penyusunan kuesioner didasarkan
pada variabel yang ingin diperoleh dari unit sampling yang ada.
Kuesioner disusun dengan mempertimbangkan faktor
kelengkapan, kemudahan pengisian dan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk pencacahan.
c. Penyusunan Buku Pedoman Survei.
Dari kuesioner yang telah ditetapkan dalam proses
perencanaan kegiatan, selanjutnya perlu dilengkapi dengan
buku pedoman. Konsep buku pedoman perlu ditelaah oleh
para ahli di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Hasil
pembahasan tersebut sebagai bahan perbaikan konsep buku
pedoman untuk dilakukan finalisasi. Selanjutnya buku
pedoman dijadikan sebagai acuan bagi para petugas lapang
dalam melakukan survei.
d. Uji coba Kuesioner.
Uji coba kuesioner dilakukan untuk mensosialisasikan tata
cara pengisian kuesioner dengan mengamati dan mencatat
- 5 -
mulai dari sapi ditimbang bobot hidup, dipotong, sampai
mendapatkan karkas dan pemisahan bagian-bagian lainnya.
e. Pengumpulan data.
Pengumpulan data dilaksanakan oleh petugas survei, dan
dilakukan supervisi oleh petugas pusat/petugas
provinsi/petugas kabupaten/kota terkait untuk memantau
pelaksanaan dan meminimalkan deviasi dalam pengumpulan
data oleh petugas. Metode penentuan sampel dilakukan
dengan cara purposive berdasarkan data sebaran populasi
sapi potong (menurut rumpun) serta data profil RPH/TPH di
Indonesia, sehingga diperoleh 3 provinsi. Setiap provinsi akan
dipilih 1 sampai 2 RPH/TPH. Jumlah RPH/TPH dalam survei ini
sebanyak 4 RPH/TPH. Alokasi sampel di setiap RPH/TPH
homogen sebanyak 16 ekor, sehingga jumlah sampel
keseluruhan 64 ekor untuk dihasilkan data bobot potong dan
bobot karkas serta konversi jeroan terhadap karkas. Dari
jumlah sampel keseluruhan (64 ekor), sekitar 10% dianalisis
lebih lanjut untuk menghitung konversi karkas ke bentuk
daging dan lemak serta daging variasi.
f. Pengolahan data hasil survei.
Data dari lapangan tidak dapat begitu saja langsung
digunakan, harus melalui tahapan pengolahan. Data yang
diolah mencakup jumlah pemotongan, bobot potong, bobot
karkas, konversi karkas ke bentuk daging, konversi jeroan
terhadap karkas serta daging variasi terhadap karkas dari
berbagai rumpun, jenis kelamin dan umur bangsa sapi. Selain
- 6 -
itu secara bersamaan juga dilakukan kegiatan verifikasi dan
validasi data. Tujuan dari verifikasi dan validasi ini adalah
untuk meneliti kembali apakah data yang dikumpulkan sudah
benar atau terdapat keanehan atau tidak masuk akal. Data
yang tidak memenuhi syarat harus dikoreksi kembali. Setelah
dilakukan validasi, kemudian data tersebut diolah lebih
lanjut.
g. Analisis dan interpretasi data hasil survei.
Analisis data dilakukan untuk mendapatkan data jumlah
pemotongan, bobot potong, bobot karkas, konversi karkas
ke bentuk daging, konversi jeroan terhadap karkas serta
konversi daging variasi terhadap karkas dari berbagai
rumpun, jenis kelamin dan umur bangsa sapi sebagai dasar
pembuatan model estimasi produksi daging sapi. Untuk
melengkapi kajian survei ini dilakukan interpretasi terhadap
hasil survei secara keseluruhan.
h. Workshop hasil survei.
Kegiatan ini berupa pemaparan dan sosialisasi hasil survei
kepada para stakeholder terkait.
i. Penyusunan laporan.
Laporan mencakup seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan
survei yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan .
- 7 -
1.6. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan survei karkas direncanakan dilaksanakan pada bulan April
hingga Desember 2015. Tahap perencanaan dilaksanakan pada bulan
April-Juni 2015. Tahap pengumpulan data direncanakan pada bulan
Juni-September 2015. Jadwal terperinci kegiatan survei karkas tahun
2015 tersaji pada Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Survei Karkas
NO URAIAN KEGIATAN WAKTU
1 Koordinasi persiapan April 2015
2 Penyusunan kerangka survei dan kuesioner Mei - Juni 2015
3 Uji coba kuesioner Juni 2015
4 Penyusunan buku pedoman survei April-Juli 2015
5 Pengumpulan data Juni - September 2015
6 Pengolahan data hasil survei September - Oktober 2015
7 Analisis dan interpretasi data hasil survei Oktober - November 2015
8 Workshop Hasil Survei November 2015
9 Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Survei Desember 2015
- 9 -
BAB 2 ORGANISASI LAPANG
2.1. PERSIAPAN SURVEI
Kegiatan persiapan survei dilakukan bersama antara Pusdatin,
Ditjen PKH, Disnak Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi
peternakan dan kesehatan hewan dan RPH/TPH, untuk mempersiapkan
pelaksanaan survei meliputi :
a) Koordinasi (menyiapkan frame survei, data sekunder, mencari
RPH/TPH yang memenuhi syarat),
b) Menyiapkan kuesioner dan pedoman pelaksanaan,
c) Pelatihan petugas survei.
2.2. PETUGAS LAPANG
Petugas lapang yang terlibat dalam Survei Konversi Karkas
Daging Sapi meliputi:
a. Petugas Listing adalah Keurmaster atau petugas Dinas Peternakan
di masing-masing wilayah studi.
b. Petugas Pengawas/Pemeriksa adalah atasan petugas enumerator di
pusat/provinsi/kabupaten yang melakukan supervisi pelaksanaan
survei.
c. Petugas Enumerator adalah petugas pusat/provinsi/kabupaten yang
sudah memperoleh pelatihan untuk melakukan
wawancara/pencatatan survei pada RPH terpilih.
- 10 -
2.3. PETUGAS LISTING
a. Melakukan pendaftaran seluruh RPH yang ada di masing-
masing wilayah survei.
b. Melakukan pendaftaran seluruh pedagang penerima
ternak/pedagang daging/feedlotters yang melakukan
pemotongan di RPH terpilih.
c. Menyerahkan hasil listing kepada Pengawas/Pemeriksa.
2.4. PETUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA
a. Menentukan sampel RPH, pedagang penerima
ternak/pedagang daging/feedlotters.
b. Mengawasi pelaksanaan listing dan survei.
c. Memeriksa kelengkapan dokumen dan kewajaran isian.
d. Memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.
2.5. PETUGAS ENUMERATOR
a. Melakukan pengamatan dan pencatatan dengan
menggunakan Form SKK15-S.
b. Bekerjasama dengan Keurmaster dalam pengisian Form
SKK15-D, SKK15-DRPH, SKK15-PMGU.
c. Mengedit hasil pengamatan untuk meyakinkan bahwa tidak
ada pertanyaan yang terlewat atau isian yang salah.
d. Memperbaiki isian hasil pengamatan yang masih salah atau
kurang lengkap.
e. Melaksanakan pengamatan sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan.
- 11 -
f. Menyelesaikan pengamatan sesuai dengan target sampel
yang telah ditetapkan.
g. Menandatangani dokumen hasil pengamatan yang telah
lengkap.
h. Menyerahkan dokumen kepada pemeriksa/pengawas.
- 13 -
BAB 3 METODOLOGI
3.1. KONSEP DAN DEFINISI
a. Rumah Potong Hewan/RPH adalah suatu bangunan atau kompleks
bangunan dengan desain dan syarat tertentu yang digunakan
sebagai tempat memotong hewan bagi konsumsi masyarakat
umum.
b. Tempat Potong Hewan/TPH adalah suatu bangunan atau kompleks
bangunan yang digunakan sebagai tempat memotong hewan bagi
konsumsi masyarakat umum.
c. Keurmaster adalah paramedis yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota
dan dibawah pengawasan dokter hewan yang berwenang yang
melakukan tugas pemeriksaan sebelum pemotongan (antemortem)
dan setelah pemotongan (postmortem) di RPH.
d. Feedlotters adalah orang perorangan atau koorporasi berbadan
hukum yang melakukan kegiatan penggemukan sapi potong.
e. Juru sembelih adalah petugas di RPH dan atau RPU yang
melaksanakan kegiatan kegiatan mematikan hewan hingga tercapai
kematian sempurna dengan cara menyembelih yang mengacu
kepada kaidah kesejahteraan hewan dan syariah agama Islam.
f. Butcher adalah tenaga ahli pemotong daging berdasarkan topografi
karkas.
- 14 -
g. Sapi Potong Impor yang dimaksud dalam survei ini adalah sapi
yang didatangkan dari luar negeri yang dipotong di Indonesia baik
yang dibesarkan dahulu oleh feedlotter maupun bakalan potong.
h. Bobot potong adalah bobot ternak yang ditimbang sesaat sebelum
dilakukan pemotongan (ternak dipuasakan/tidak dipuasakan).
i. Umur sapi adalah umur kronologis yang ditentukan berdasarkan
pergantian dari gigi susu ke gigi permanen pada gigi seri (Incisor).
j. Kondisi ternak (Condition score) adalah kondisi penampilan tubuh
ternak berdasarkan klasifikasi sangat kurus, kurus, sedang, agak
gemuk dan gemuk.
k. Karkas sapi adalah: bagian dari tubuh sapi sehat yang telah
disembelih secara halal, dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan
kepala, kaki mulai dari tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi
dan ambing, ekor serta lemak yang berlebih.
l. Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang terdiri atas
daging potongan primer (prime cut), daging potongan sekunder
(secondary cut), daging variasi (variety/fancy meat), dan daging
industri (manufacturing meat).
m. Jeroan (edible offal) adalah isi rongga perut dan rongga dada dari
ternak ruminansia yang disembelih secara halal dan benar sehingga
aman, lazim, dan layak dikonsumsi oleh manusia.
n. Daging variasi (variety meats, fancy meats, co-products) adalah
bagian daging selain daging potongan primer, daging potongan
sekunder dan daging industri berupa potongan daging dengan
tulang dan tanpa tulang dalam bentuk segar dingin dan beku yang
berasal dari ternak ruminansia.
- 15 -
o. Kulit adalah lapisan tubuh bagian luar yang dipisahkan dari karkas.
p. Kepala diperoleh dengan cara menyembelih pada tulang leher
pertama.
q. Kaki bagian bawah diperoleh dengan cara memotong diantara
persendian tulang kaki depan dan belakang.
r. Ekor diperoleh dengan cara memotong pada bagian pangkal ekor.
s. Produksi daging adalah karkas hasil pemotongan di RPH ditambah
dengan bagian yang dapat dimakan (edible offal).
3.2. CAKUPAN DATA
Survei pemotongan ternak dilakukan di RPH yang terdapat di 3
(tiga) provinsi dan terpilih sebagai sampel. Pada prinsipnya secara
statistik, semakin banyak sampel akan semakin akurat data yang
diperoleh. Jumlah sampel yang cukup diharapkan akan diperoleh
estimasi data persentase karkas yang lebih tepat, sehingga dapat
digunakan untuk menghitung estimasi produksi daging.
Teknik pengumpulan data pada survei ini adalah dengan
menggunakan metode pencatatan secara langsung pada kegiatan yang
terjadi di RPH. Pencatatan meliputi jenis sapi, jenis kelamin, umur
ternak, bobot potong ternak, kondisi ternak, berat produk ternak pasca
pemotongan yaitu berat karkas, daging murni, trim lemak, tulang serta
produk ikutannya seperti jeroan, kulit, kaki bawah, kepala dan ekor.
Pencatatan juga dilakukan terhadap jumlah, dan jenis ternak sapi yang
dipotong selama satu minggu.
Untuk mendapatkan data daging murni yang dihasilkan dari
karkas, maka akan dilakukan penghitungan berat komponen karkas
- 16 -
yaitu daging, tulang dan trim lemak. Sedangkan data daging variasi
dihasilkan dari kaki bawah, kepala dan ekor.
3.3. PERANCANGAN SURVEI
Survei parameter karkas diawali dengan pemilihan RPH dengan
kriteria tertentu. Setiap provinsi dipilih satu sampai dua RPH.
Berdasarkan hasil listing/daftar seluruh RPH yang ada di provinsi
sampel dan mengingat informasi yang akan diperoleh dalam
survei ini adalah bobot potong, bobot karkas dan bobot produk
ikutan maka disyaratkan adanya fasilitas timbangan di RPH.
Metode penarikan sampel RPH menggunakan purposive sampling.
Sedangkan untuk sampel sapi yang akan dipotong dilakukan
secara random sampling.
3.4. KUESIONER YANG DIGUNAKAN
Jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
d. Form SKK15-DRPH : adalah daftar RPH di wilayah survei
(provinsi). Form ini diisi oleh petugas provinsi.
b. Form SKK15-D : adalah daftar pedagang penerima/ pedagang
daging yang memotongkan sapi di RPH terpilih. Form ini diisi
oleh keurmaster.
c. Form SKK15-PMGU : adalah daftar pertanyaan yang
digunakan untuk mendapatkan data jumlah pemotongan
ternak sapi per hari selama satu minggu di RPH terpilih. Form
ini diisi oleh keurmaster.
- 17 -
d. Form SKK15-S : adalah daftar pertanyaan yang digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai ternak sapi sebelum
dan sesudah dipotong. Form ini diisi oleh enumerator terlatih.
3.5. PENYUSUNAN KERANGKA SAMPEL DAN ALOKASI
SAMPEL
Kerangka sampel yang digunakan pada survei ini meliputi:
1. Kerangka sampel untuk pemilihan RPH/TPH, merupakan daftar
nama RPH/TPH yang ada di provinsi/kabupaten terpilih.
2. Kerangka sampel untuk pemilihan pedagang pemasok
ternak/pedagang daging/feedlotters, merupakan daftar nama
pedagang pemasok ternak/pedagang daging/feedlotters di RPH/TPH
terpilih.
Pada masing-masing RPH/TPH akan dipilih secara acak sejumlah sapi
sebagai sampel ternak, untuk selanjutnya ditimbang bobot potong,
bobot karkas, bobot jeroan, bobot kaki, kepala dan ekor. Jumlah sampel
yang diambil akan mewakili setiap jenis/bangsa dan jenis kelamin sapi.
- 18 -
Gambar 1. Penyusunan Kerangka Sampel
3.6. TAHAPAN PENARIKAN SAMPEL
Tahapan penarikan sampel yang dilakukan adalah :
1. Tahap pertama, memilih RPH/TPH di provinsi/kabupaten terpilih
secara purposive.
2. Tahap kedua, memilih pedagang pemasok ternak/pedagang
daging/feedlotters yang memotongkan ternak sapi di RPH/TPH
terpilih secara purposive.
3. Tahap ketiga, memilih sampel sapi potong secara acak dari
pemasok/ pedagang daging/ feedlotters.
Provinsi : Lampung, Banten, Jabar.
Kabupaten/Kota
Sampel
ternak
Feedlotters/Pdg Daging
RPH/TPH 1 RPH/TPH 2
Sampel
ternak
Feedlotters/Pdg Daging
- 19 -
3.7. PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan melalui penimbangan terhadap sampel
sapi sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan. Penimbangan
sebelum pemotongan dimaksudkan untuk memperoleh data bobot
potong ternak, sedangkan penimbangan sesudah pemotongan
dilakukan untuk memperoleh data bobot produk utama ternak yaitu
karkas dan bobot produk ikutannya. Pelaksanaan pengamatan
dilaksanakan oleh enumerator dengan menggunakan kuesioner yang
telah disiapkan. Pada halaman berikut ditampilkan urutan pengkarkasan
sapi potong.
- 20 -
Tahap 1. Sapi Impor siap potong Tahap 2. Proses Stunning/ Proses Pemingsanan Sapi
Tahap 3. Proses Penyembelihan Tahap 4. Proses Pemisahan Kulit
Tahap 5. Proses Pengeluaran Jeroan
Tahap 6. Proses Pemisahan Karkas
Gambar 2. Tahapan Pemotongan Sapi
- 21 -
Jeroan Bersih dan Daging Variasi Pemisahan Karkas Murni
Kepala Sapi Kaki Sapi
Daging Murni
Gambar 3. Bagian-bagian yang Dapat Dikonsumsi
- 23 -
3.8. ANALISIS DAN PEMODELAN
Data yang telah dikumpulkan melalui kegiatan survei ini,
selanjutnya akan dianalisis dengan berbagai metode, diantaranya:
1. Membuat analisis deskriptif, bobot potong ternak, bobot karkas dan
berat daging murni, serta ikutannya menurut jenis sapi.
2. Melakukan pendugaan parameter karkas, persentase daging dan
daging variasi.
Perhitungan parameter karkas dilakukan dengan rumus sebagai
berikut:
Persentase karkas (x) = , dimana
= bobot karkas dalam kg
= bobot potong sapi dalam kg
Persentase daging (y) = , dimana
= bobot daging dalam kg
= bobot karkas dalam kg
Persentase daging jeroan (z) = , dimana
= bobot jeroan dalam kg
= bobot karkas dalam kg
Persentase daging variasi (v) = , dimana
= bobot daging variasi dalam kg
= bobot karkas dalam kg
- 24 -
3. Melakukan pendugaan produksi daging:
Produksi daging (P) = ,
dimana
= bobot karkas dalam kg
= bobot jeroan dalam kg
= bobot daging variasi dalam kg
- 25 -
BAB 4 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR
4.1. DAFTAR SKK15-DRPH (Daftar Nama RPH)
Daftar SKK15-DRPH adalah daftar seluruh RPH/TPH yang ada di
provinsi wilayah survei.
Isikan nama provinsi
Kolom (1) nomor : Isikan nomor urut nama RPH/TPH
Kolom (2) nama RPH : Isikan nama RPH/TPH di provinsi sampel.
Kolom (3) alamat/kabupaten : Isikan alamat RPH/TPH di provinsi
sampel.
Kolom (4) telepon : Isikan nomor telepon RPH/TPH.
Kolom (5) jumlah pemotongan/hari (ekor) : Isikan rata-rata
jumlah pemotongan ternak per hari di RPH/TPH tersebut.
4.2. DAFTAR SKK15-D (Daftar Nama Pedagang Pemasok)
Daftar SKK15-D adalah daftar pedagang pemasok di RPH/TPH
terpilih.
Isikan nama provinsi, kabupaten/kota, nama RPH/TPH, alamat
RPH/TPH, nama petugas/keurmaster pada baris pertama, kedua,
ketiga, keempat dan kelima.
Kolom (1) nomor : Isikan nomor urut nama pedagang pemasok di
RPH/TPH terpilih.
Kolom (2) nama pedagang : Isikan nama pedagang pemasok yang
memotongkan di RPH/TPH terpilih.
Kolom (3) alamat usaha : Isikan alamat pedagang pemasok.
- 26 -
Kolom (4) jumlah sapi yang dipotong per minggu : Isikan jumlah
sapi yang dipotong per minggu (sapi impor atau lokal) untuk setiap
pedagang yang memotong di RPH/TPH terpilih.
Kolom (5) nomor telepon : Isikan nomor telepon/HP pedagang
pemasok.
4.3. DAFTAR SKK15-PMGU (Daftar Pemotongan Selama
Seminggu)
Daftar SKK15-PMGU adalah daftar pemotongan selama seminggu
pada RPH/TPH terpilih.
Isikan nama RPH/TPH, nama petugas, alamat RPH/TPH, kabupaten
dan provinsi pada baris pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
kelima.
Kolom (1) Hari Pemotongan : Hari ke-1 sampai dengan hari ke-7
dan jumlah sapi yang dipotong selama seminggu.
Kolom (2) Sapi Brahman Cross/BX : Isikan jumlah sapi Brahman
Cross/BX yang dipotong dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (3) Sapi Aberdeen Angus : Isikan jumlah sapi Aberdeen
Angus yang dipotong dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (4) Sapi Simmental : Isikan jumlah sapi Simmental yang
dipotong dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (5) Sapi Limousin : Isikan jumlah sapi Limousin yang
dipotong dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (6) Sapi Bali : Isikan jumlah sapi Bali yang dipotong dari hari
ke-1 sampai hari ke-7.
- 27 -
Kolom (7) Sapi Aceh : Isikan jumlah sapi Aceh yang dipotong dari
hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (8) Sapi Ongole : Isikan jumlah sapi Ongole yang dipotong
dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (9) Sapi PO : Isikan jumlah sapi PO yang dipotong dari hari
ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (10) Sapi Madura : Isikan jumlah sapi Madura yang
dipotong dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Kolom (11) Lainnya : Isikan jumlah sapi jenis lainnya yang dipotong
dari hari ke-1 sampai hari ke-7.
Isikan tempat/tanggal dan tanda tangan pada tempat yang telah
tersedia setelah seluruh kegiatan selesai.
4.4. DAFTAR SKK15-S (Daftar Survei)
Daftar SKK15-S adalah adalah daftar pertanyaan yang digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai ternak sebelum dan
sesudah dipotong.
a. BLOK I. IDENTITAS RESPONDEN
Rincian 1 s.d. 4 : Isikan nama provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, dan desa dimana terdapat RPH/TPH terpilih.
Rincian 5 s.d. 6 : Isikan nama RPH/TPH, dan alamat RPH/TPH.
Rincian 7 : Isikan nama responden (pedagang pemasok).
Rincian 8 : Isikan nama petugas RPH/TPH
(keurmaster/lainnya).
Rincian 9 : Isikan nomor telepon/HP petugas RPH/TPH.
Rincian 10 : Fasilitas Timbangan Ternak.
- 28 -
Isikan pada kotak yang tersedia: kode (1) jika ada fasilitas
timbangan dan lingkari kode (2) jika tidak ada fasilitas
timbangan.
b. BLOK II. IDENTITAS PENCACAH
Rincian 1 s.d. 2 : Isikan nama petugas pencacah dan tanggal
pelaksanaan pencacahan pada tempat yang disediakan.
c. BLOK III. CATATAN
Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan
kegiatan survei karkas sapi impor. Isian blok catatan ini berguna
dalam pemeriksaan dan pengolahan.
d. BLOK IV. KETERANGAN TERNAK YANG DIPOTONG
Rincian 1 Jenis/Rumpun Sapi: Isikan jenis ternak beserta
kodenya ke dalam kotak yang disediakan.
Rincian 2 Umur (Bulan): Isikan umur ternak yang dipotong ke
dalam kotak yang disediakan dalam satuan bulan.
Rincian 3 Kondisi Ternak : Isikan kode kondisi ternak ke dalam
kotak yang disediakan. Kode (a) jika sangat kurus, kode (b) jika
kurus, kode (c) jika sedang, kode (d) jika agak gemuk, dan kode
(e) jika gemuk.
Rincian 4 Jenis Kelamin : Isikan kode jenis kelamin ternak ke
dalam kotak yang disediakan. Kode (1) jika jantan dan kode (2)
jika betina.
Rincian 5 Jika Betina, Alasan pemotongan : Jika rincian 4
berkode (2) betina, isikan kode alasan pemotongan ternak
(sesuaiketerangan (ii)) ke dalam kotak yang disediakan.
- 29 -
Rincian 6 Berat Hidup (Kg) : Isikan berat hidup ternak ke dalam
kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
e. BLOK V. PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN
Rincian (7a) Karkas: Isikan berat karkas ternak ke dalam kotak
yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7b) Daging : Isikan berat daging murni ke dalam kotak
yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7c) Kulit Basah : Isikan berat kulit basah ternak ke dalam
kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7d) Jeroan Bersih : Isikan berat jeroan bersih ternak ke
dalam kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7e) Lemak : Isikan berat lemak ternak ke dalam kotak
yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7f) Kaki Bawah : Isikan berat kaki bawah ternak ke
dalam kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7g) Kepala : Isikan berat kepala dan leher ternak ke
dalam kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7h) Ekor : Isikan berat ekor ternak ke dalam kotak
yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7i1) Daging Kaki Bawah : Isikan berat daging variasi
kaki bawah ke dalam kotak yang disediakan dalam satuan
kilogram (kg).
Rincian (7i2) Daging Kepala: Isikan berat daging variasi kepala
ke dalam kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
Rincian (7i3) Daging Ekor : Isikan berat daging variasi ekor ke
dalam kotak yang disediakan dalam satuan kilogram (kg).
- 33 -
Lampiran 1. Penentuan Umur Menggunakan Cara Pergantian Gigi Seri
I0 = belum terjadi perubahan pada gigi susu. Umur sapi sampai 18 bulan
I1 = satu pasang gigi susu sudah tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Umur sapi sekitar 24-30 bulan
I2 = dua pasang gigi susu sudah tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Umur sapi sampai 36 bulan.
I3 = tiga pasang gigi susu sudah tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Umur sapi sekitar 42-48 bulan
I4 = empat pasang gigi susu sudah tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Umur sapi diatas 48 bulan
- 41 -
Lampiran 3. Kuesioner Survei Karkas FORM SKK15-DRPH : Daftar Nama RPH
Provinsi : ……………………………………………….
Nama Petugas : ……………………………………………….
No. Nama RPH Alamat / Kabupaten Telephone Jumlah Pemotongan/Hari (Ekor)
Petugas,
DAFTAR NAMA RPH
(......................................................................................................)
.........................,......................................................2015
SKK15-DRPH
- 42 -
FORM SKK15-D : Daftar Nama Pemasok Ternak/Pedagang Daging
: ……………………………………………….
: ……………………………………………….
:………………………………………………..
: ……………………………………………….
: ……………………………………………….
No. Alamat UsahaJumlah sapi yg
dipotong per mingguNo telpon
Petugas,
.............,..................................................2015
(.........................................................................)
DAFTAR NAMA PEDAGANG PEMASOK TERNAK
Provinsi
Nama Pedagang
Kabupaten
Nama RPH
Alamat RPH
Nama Petugas Kab/Keurmaster
- 43 -
FORM SKK15-PMGU : Formulir Pemotongan Harian Selama Seminggu
1. Nama RPH : ………………………………………………..
2. Nama Petugas : ………………………………………………..
3. Alamat RPH : ………………………………………………..
4. Kabupaten : ………………………………………………..
5. Provinsi : ………………………………………………..
Hari
Pemotongan
Sapi Brahman
Cross/BX
Sapi Aberdeen
Angus
Sapi
SimmentalSapi Limousin Sapi Bali Sapi Aceh Sapi Ongole Sapi PO Sapi Madura Lainnya *)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 6
Hari ke 7
Jumlah
*) Termasuk sapi PFH/sapi perah, kerbau
Petugas,
.........................,......................................................2015
(......................................................................................................)
FORMULIR PEMOTONGAN SELAMA SEMINGGU
II. JUMLAH PEMOTONGAN (EKOR)
I. IDENTITAS RESPONDEN
SKK15-PMGU
- 44 -
FORM SKK15-S : Kuesioner Studi Konversi Karkas dan Daging Ternak Sapi Potong
Halaman - 1
1 Provinsi ............................................
2 Kabupaten/Kota ............................................
3 Kecamatan ............................................
4 Desa ............................................
5 Nama RPH ...........................................
6 Alamat RPH ..........................................
7 Nama Responden .......................
8 Nama Petugas ..........................................
9 Telepon/HP Petugas ..........................................
10 Fasilitas Timbangan Ternak Ada -1 Tidak -2
I
s
1 Nama Pencacah
2 Tanggal Pengisian
SKK15-S
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
KUESIONER
STUDI KONVERSI KARKAS DAGING TERNAK SAPI POTONG
BLOK I. IDENTITAS RESPONDEN
BLOK II. IDENTITAS PENCACAH
BLOK III. CATATAN
- 45 -
FORM SKK15-S : Kuesioner Studi Konversi Karkas dan Daging Ternak Sapi Potong
Halaman - 2
1. Jenis/Rumpun Sapi(i)
2. Umur (bulan)
3. kondisi ternak
a. Sangat kurus
b. Kurus
c. Sedang
d. Agak gemuk
e. Gemuk
4. Jenis Kelamin
1. Jantan
2. Betina
5. Jika Betina, Alasan
Pemotongan(ii)
6. Berat Hidup (kg) , ,
7. Berat (kilogram)
a. Karkas , ,
b. Daging , ,
c. Kulit Basah , ,
d. Jeroan Bersih , ,
e. Lemak , ,
f. Kaki Bawah , ,
g. Kepala , ,
h. Ekor , ,
i. Daging Variasi , ,
1. Daging Kaki Bawah , ,
2. Daging Kepala , ,
3. Daging Ekor , ,
Keterangan :
(i). Jenis/Rumpun Sapi (ii). Alasan Pemotongan Ternak Betina
1. Sapi Brahman Cross/BX √ 1. Tidak Produktif
2. Sapi Aberdeen Angus √ 2. Positif Brucellosis
3. Sapi Simental √ 3. Cacat
4. Sapi Limousin √ 4. Lainnya
5. Sapi Persilangan Impor dan Lokal masuk kategori impor
6. Lainnya √
.................... ....................
BLOK V. PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN
BLOK IV. KETERANGAN TERNAK SAPI YANG DIPOTONG DI RPHNOMOR URUT TERNAKKETERANGAN
1 2