37
Kram Pada Otot Tungkai Bawah dan Mekanismenya Frisca 102011037 Malaura Elfrida S 102011108 Lia Angelina S 102011146 Tami Rieuwpassa 102011195 Catherine Dorinda 102011293 Alexandro Wiyanda 102011296 Stephanie S. Inguliman 102011402 Anthony Gunawan 102011412 Shinta Lestariyanti 102010045 Zebriyandi 102010102 C 2

Pklm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nkk

Citation preview

Page 1: Pklm

Kram Pada Otot Tungkai Bawah dan Mekanismenya

Frisca 102011037 Malaura Elfrida S 102011108

Lia Angelina S 102011146 Tami Rieuwpassa 102011195

Catherine Dorinda 102011293 Alexandro Wiyanda 102011296

Stephanie S. Inguliman 102011402 Anthony Gunawan 102011412

Shinta Lestariyanti 102010045 Zebriyandi 102010102 C 2

Page 2: Pklm

SKENARIO

• Seorang anak laki-laki tengah berlatih

renang untuk mengikuti perlombaan. Tiba-

tiba, ia menjerit minta tolong karena

mengalami kram pada betis kanannya.

Dengan sigap, penjaga kolam memegang

kaki kanan si anak dan mendorong telapak

kaki kanannya ke arah dorsal selama 2

menit.

Page 3: Pklm

Identifikasi Istilahyang tidak diketahui

• Jaringan otot adalah “daging” tubuh dan

tersusun dari banyak dinding organ berongga dan

pembuluh-pembuluh tubuh.

• Secara sederhana, cramp (muscle cramp, kram)

pada otot adalah suatu keadaan di mana terjadi

kontraksi otot yang kuat tanpa dikehendaki.

Page 4: Pklm

Analisis MasalahKram Betis

Kram otot tungkai bawah

Makro

Mikro

Mekanisme otot

Mekanisme kerja otot

Jenis mekanisme

Kontraksi

Relaksasi

Page 5: Pklm

HIPOTESIS

Kram pada betis terjadi karena kontraksi otot yang terus menerus

Page 6: Pklm

SASARAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui mengenai kram otot baik secara

makro maupun mikro

2. Mengetahui mekanisme kerja otot

3. Mengetahui metabolisme yang terjadi pada

otot

Page 7: Pklm

OTOT TUBUH

• Otot alat gerak aktif tulang bergerak kontraksi & relaksasi.

• Otot kelompok jaringan terbesar sekitar separuh massa tubuh

manusia• Fungsi otot *Otot rangka sbg penunjang homeostasis:

- mengunyah- menelan makanan- bernapas- menghindari bahaya

Otot rangka juga sbgai transduserMemiliki 4 ciri khusus, yaitu kontraktilitas, eksitabilitas, ekstensibilitas, dan elastisitasFungsi lain otot, yaitu (1) penghasil pergerakan, (2) penopang tubuh,dan (3) penghasil panas

Page 8: Pklm

OTOT RANGKA

• Makro

Tungkai bawah – antara lutut dan phalanges

pedis tungkai

Tulang tungkai bawah tibia dan fibula

Page 9: Pklm

TAMBAHAN buat hapalan/pengetahuan

• Tibia yang besar dan merupakan penyangga beban, proksimal bersendi dengan condylus femur dan distal dengan talus.

• Foramen nutriens tibia yang paling besar pada seluruh kerangka, terletak pada permukaan posterior bagian sepertiga proksimal tulang tersebut.

• Canalis nutriens melintas cukup jauh ke arah distal dalam tulang sebelum memasuki cavitas medullaris tibia.

• Fibula yang ramping, terletak posterolateral dari tibia dan terutama berguna sebagai tempat letak untuk otot dan tidak atau hanya sedikit berguna untuk menopang berat tubuh.

• Corpus tibiae dan corpus fibulae dihubungkan oleh lembar membrana interossea cruris.2

Page 10: Pklm

Terdiri dari:-Mm. Fleksor-Mm. Extensor -Mm. Peroneus

Mm. Fleksor dibagi atas:1.Lap dangkal : M. Gastrocremius M. Soleus M. Plantaris• Mm. Flexor lapisan dalam :

1. M. Popliteus2. M. Flexor digitorum longus3. M. Tibialis posterior4. M. Flexor hallucis longusMm. Extensor : M. Tibialis anterior M. Extensor digitorum longus M. Peroneus tertius M. Extensor hallucis longus

• Mm.peroneus yaitu :1. M. Peroneus longus2. M. Peroneus brevis

Makro

Bagian anterior:• M. Tibialis anterior• M. Extensor digitorum longus • M. Fibularis (peroneus) tertius • M. Extensor hallucis longus Bagian lateral:

• M. Fibularis (peroneus) longus • M. Fibularis (peroneus) brevis • Bagian Posterior, Lapis Superficial:• Mm. triceps surae

– M. gastrocnemius – M. soleus

• M. plantaris

Daerah Posterior, Lapis Profunda:

• M. popliteus • M. Flexor digitorum longus • M. Flexor hallucis longus • M. Tibialis posterior

• Musculus yang biasanya lebih sering terjadi kram adalah m. gastrocnemius, m. soleus, m. plantaris

Page 11: Pklm

Otot Tungkai BawahBerdasarkan Letak

Makro

Bagian anterior:• M. Tibialis anterior• M. Extensor digitorum longus • M. Fibularis (peroneus) tertius • M. Extensor hallucis longus

Page 12: Pklm

Bagian lateral:

• M. Fibularis (peroneus) longus • M. Fibularis (peroneus) brevis • Bagian Posterior, Lapis Superficial:• Mm. triceps surae – M. gastrocnemius – M. soleus

• M. plantaris

Page 13: Pklm

Daerah Posterior, Lapis Profunda:

• M. popliteus • M. Flexor digitorum longus • M. Flexor hallucis longus • M. Tibialis posterior

• Musculus yang biasanya lebih sering terjadi kram adalah m. gastrocnemius, m. soleus, m. plantaris

Page 14: Pklm

Otot Tungkai BawahBerdasarkan Gerakan yang Dilakukan

Mm. Fleksor Mm. Extensor Mm. Peroneus

Mm. Fleksor dibagi atas:

1.Lap dangkal : M. GastrocremiusM. SoleusM. Plantaris

Terdiri dari:

Page 15: Pklm

Mm. Flexor lapisan dalam :

1. M. Popliteus2. M. Flexor digitorum

longus3. M. Tibialis posterior4. M. Flexor hallucis

longus

Mm. Extensor :

1. M. Tibialis anterior2. M. Extensor

digitorum longus3. M. Peroneus tertius4. M. Extensor hallucis

longus

Page 16: Pklm

Mm.peroneus yaitu :1. M. Peroneus longus2. M. Peroneus brevis

Page 17: Pklm

Mikro

• 3 jenis jaringan otot:

- Otot rangka insersio dan origo

- Otot polos

- Otot Jantung

Page 18: Pklm

Perbedaan jenis jaringan otot

Page 19: Pklm

Metabolisme ototOtot transducer

Syarat agar otot dapat berkontraksi:

1. ATP dan kreatin-P

2. Kecepatan/lama waktu, kekuatan kontraksi

3. Mampu kembali berelaksasi

Struktur otot lurik sel2 serabut dilindungi

membran – sarkoplasma

unit serat otot yang dapat berfungsi sarkomer

Page 20: Pklm

Serat otot terdiri dari miofibril

ME pita A (gelap) dan pita I (terang)

Bagian pita A yang kurang gelap pita H

Bagian tengah pita I pita Z

Pita A miosin

Pita I aktin, tropomiosin, troponin

Page 21: Pklm

Tipe Otot Rangka

Otot Merah

• Mengandung banyak sitokrom dan mioglobin. Mioglobin banyak mengandung O2 yang diperlukan untuk terjadinya proses fosofolirasi oksidatif (sumber utama penghasil ATP).

• Merupakan otot rangka yang lambat• Miosin ATPase-nya rendah• Penggunaan energi rendah• Kontraksi berlangsung lambat dengan waktu yang lama.

Page 22: Pklm

Otot Putih:

• Mengandung sedikit sitokrom dan tidak memiliki mioglobin

• Termasuk otot rangka yang cepat• Menggunakan glikogen dan glukosa sebagai sumber

utama• Miosin ATPase-nya tinggi• Penggunaan energinya banyak• Kontraksi berlangsung dengan cepat dan singkat

Page 23: Pklm

Mekanisme Kontraksi-Relaksasi Miosin dicerna dengan enzim tripsin menjadi 2

bagian : Meromiosin berat dan Meromiosin ringan

Meromiosin berat dicerna oleh enzim papain, menjadi 2 fragmen : fragmen S-1 dan S-2

Meromiosin berat memiliki aktivitas katalitik dan yang akan berikatan dengan aktin

PELAJARI!!

Page 24: Pklm

Aktin akan berikatan dalam bentuk F-aktin

(filamen aktin)

Miosin S-1 menghidrolisis ATP menjadi ADP+P

Terbentuk kompleks aktin-miosin-ADP-P

Terbentuk jembatan silang (cross-bridge)

Page 25: Pklm

Power stroke menyebabkan filamen tipis

tertarik ke pusat sarkomer

Filamen tipis bertumpang tindih dengan

filamen tebal (sliding) : kontraksi

P dilepas dan digunakan untuk power stroke,

ADP juga dilepas

Miosin berikatan dengan ATP, aktin lepas :

relaksasi

Page 26: Pklm

• Potensial aksi menuju saraf motorik dan sampai di ujung serabut otot

• Setiap ujung menyekresi substansi neurotransmitter/asetilkolin dalamjumlah sedikit

• Asetikolin membuka banyak kanal”gerbang asetilkolin” melalui molekul-molekul protein terapung di atasmembran

MekanismeKerja Otot

Page 27: Pklm

• Pontesial aksi menimbulkan depolarisari, aliran listrik mengalir melalui pusat serabut otot,disebut setikulum

• Sarkoplasma melepaskan ion kalsium• Ion kalsium menarik filament aktin dan filamen

miosin saling bergeser kemudian kontraksi• >1 detik ion kalsium dipompa membran Ca++, ion

kalsium dari miofibril menyebabkan kontraksi otot berhenti

Page 28: Pklm

• Ca2+ dikembalikan ke kantung lateral saat aktifitas listrik lokal berhenti.

• Asetilkolinesterase menyingkirkan ACh dari taut neuromuscular potensial aksi serat otot terhenti.

• Ca2+ hilang dari sitosol• kompleks troponin – stropomiosin bergeser kembali

ke posisinya.• aktin dan miosin tidak lagi berikatan

Page 29: Pklm

Potensial Aksi

Page 30: Pklm

Fungsi Ion Kalsiumpada Saat Kontraksi

Saat ada stimulus, ion kalsium akan dipompakan ke sitosol oleh retikulum sarkoplasma

Ion kalsium ini bertindak sebagai “pembuka jalan”

Bila kadar ion kalsium berkurang, terjadi relaksasi. Ion kalsium disimpan kembali

Regulasi ion kalsium sangat penting dalam menentukan terjadinya kontraksi/relaksasi

Page 31: Pklm

Mekanisme Kram Kadar ion kalsium yang tinggi dalam sitosol

Jembatan silang yang terbentuk mencapai jumlah maksimum, terjadi kontraksi tetanik maksimal

Kontraksi terus terjadi dan tegangan otot mencapai puncaknya

Kontraksi pertama dan kedua tidak memiliki jarak waktu

ALASAN/MEKANISMENYA sengaja dibuat 2, SLIDE PLENO nanti dijadikan 1

Page 32: Pklm

Mekanisme kram

• Setiap pulsa kalsium berlangsung sekitar 1/20 detik

dan menghasilkan apa yang disebut sebagai kedutan

otot tunggal. Penjumlahan terjadi apabila kalsium

dipertahankan dalam kompartemen intrasel oleh

rangsangan saraf berulang pada otot. Penjumlahan

berarti masing-masing kedutan menyebabkan

penguatan kontraksi.

Page 33: Pklm

• Apabila stimulasi diperpanjang, maka

kedutan-kedutan individual akan menyatu

sampai kekuatan kontraksi maksimum. Timbul

kontraksi menetap dengan kekuatan maksimal

yang dikenal sebagai tetanus.

Page 34: Pklm

Yang Dapat Dilakukan Ketika Terjadi Kram

Hentikan kegiatan – relaksasikan otot

Regangkan otot yang mengalami kram secara pasif

dengan cara menarik sendi yang terkait ke arah

yang berlawanan, hingga panjang otot kembali

normal dan kedutan otot tidak lagi tampak

Usap/massage daerah yang mengalami kram ke

arah jantung

Page 35: Pklm

• pada saat kontraksi otot cukup regang sesuai

dengan sifat otot yang ekstensibilitas maka

ketika diregangkan lebih dengan mendorong

ke arah dorsal maka akan terjadi relaksasi

yang disebut dengan invers stretch refleks

Page 36: Pklm

KESIMPULAN

• Kram pada tungkai bawah atau spasme termasuk ke dalam

kram tetanik sempurna. Dimana terjadi kontraksi secara

terus menerus oleh otot yang disebabkan oleh serat otot

yang dirangsang sedemikian cepat sehingga tidak ada fase

relaksasi maka timbul kontraksi menetap dengan kekuatan

maksimal. Hal itu dapat diatasi dengan menjulurkan betis

atau tungkai bawah yang keram ke arah dorsal sebab dengan

peregangan yang lebih maka terjadi relaksasi.

Page 37: Pklm