18
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA NASI AKING INSTANTEROBOSAN INOVATIF BAGI PENDERITA DIABETES BIDANG KEGIATAN: PKM - GT Diusulkan oleh: Syafwan Nugraha 240210070036 (2007) Karina Susanti 240210070061 (2007) Intan Luluatul Jannah 240210090070 (2009) UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2010

PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

”NASI AKING INSTAN” TEROBOSAN INOVATIF

BAGI PENDERITA DIABETES

BIDANG KEGIATAN:

PKM - GT

Diusulkan oleh:

Syafwan Nugraha 240210070036 (2007)

Karina Susanti 240210070061 (2007)

Intan Luluatul Jannah 240210090070 (2009)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2010

Page 2: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis

yang berjudul “Nasi Aking Instan Terobosan Inovatif bagi Penderita Diabetes” untuk

diikut sertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis.

Penyusunan makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, doa, dan

saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terimakasih kepada:

1. Ir. Mimin Muhaemin, M. Eng., Ph.D., Dekan Fakultas Teknologi Industri

Pertanian, Univeritas Padjadjaran.

2. Bambang Nurhadi S.T.P., M.Sc., Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Univeritas Padjadjaran yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan.

3. Debby M. Sumanti, Ir., M.S., Ketua Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas

Teknologi Industri Pertanian, Univeritas Padjadjaran.

4. Orang tua kami yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang dan cinta,

terimakasih untuk setiap doa yang terucap.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kemajuan

penulis di masa yang akan datang.

Jatinangor, Maret 2010

Penulis

iii

Page 3: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ................................................................................................. ii

Kata Pengantar .......................................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................................... iv

Daftar tabel ................................................................................................................ v

Daftar gambar ........................................................................................................... v

Ringkasan .................................................................................................................. vi

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

Latar Belakang .......................................................................................... 1

Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................. 2

GAGASAN ............................................................................................................... 2

Nasi Aking.................................................................................................. 2

Diabetes Mellitus........................................................................................ 3

Masalah yang Dialami Penderita Diabetes Saat Ini.................................. . 4

Nasi Aking Instan Terobosan Inovatif bagi Penderita Diabetes................ 5

Pihak-pihak yang dapat Membantu Mewujudkan Nasi Aking Instan......... 7

Langkah Strategis Yang Harus Dilakukan Untuk Mengimplementasikan

Produk......................................................................................................... 7

KESIMPULAN............................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... 11

iv

Page 4: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Daftar Negara dengan Penderita Diabetes Mellitus Terbanyak ......... 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram proses pembuatan nasi aking instan................................. 6

Gambar 2. Diagram Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplemntasikan Nasi

Aking Instan….. ................................................................................................ 8

v

Page 5: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

RINGKASAN

Penyakit diabetes mellitus merupakan permasalahan yang serius. Jumlah

penderita diabetes mellitus didunia mencapai 220 juta orang dan pada tahun 2005

sekitar 1,1 juta orang meninggal karena diabetes mellitus (WHO,2009). Diabetes

mellitus merupakan penyakit degeneratif yang dipicu oleh pola hidup yang kurang

baik (Rimbawan dan Siagian, 2004). Salah satu pola hidup yang harus diperhatikan

bagi penderita diabetes mellitus adalah pola makan. Menurut Rimbawan dan Siagian

(2004), pola makan yang tepat untuk penderita diabetes adalah dengan pendekatan

indeks glisemik pada makanan. Penderita diabetes dianjurkan untuk menghindari

makanan dengan indeks glisemik tinggi.

Nasi merupakan makanan dengan indeks glisemik yang tinggi. Nilai indeks

glisemik yang tinggi pada nasi mengakibatkan nasi tidak baik untuk penderita

diabetes. Hal tersebut menjadi masalah dimana nasi merupakan sumber karbohidrat

utama khususnya untuk masyarakat Indonesia. Bahkan ada pomeo yang terkenal yaitu

“tidak merasa makan dan kenyang bila belum makan nasi”. Oleh karena itu

dibutuhkan nasi dengan indeks glisemik rendah untuk penderita diabetes sehingga

penderita diabetes dapat menikmati nasi sama halnya seperti orang normal. Salah

satunya adalah dengan memodifikasi nasi tersebut menjadi nasi aking atau nasi yang

telah mengalami retrogradasi. Retrogradasi merupakan salah satu penyebab yang

dapat membuat pati menjadi pati resisten (Chui, 2005). Winarno (1994) mengatakan

bahwa retrogradasi adalah proses kristalisasi kembali pati yang telah mengalami

gelatinisasi. Proses retrogradasi tersebut menyebabkan pati yang terdapat pada nasi

aking menjadi resisten yang cocok untuk penderita diabetes, karena pati resisten

dicerna secara lambat sehingga mempunyai indeks glisemik yang rendah

(Chui,2005).

Nasi aking instan adalah nasi yang secara cepat dapat diubah menjadi nasi

aking. Proses pembuatan nasi aking instan dilakukan dengan menggunakan suhu

rendah dan suhu tinggi dimana nasi dibekukan kemudian dikeringkan. Proses

pembekuan dilakukan untuk membentuk kristal-kristal es yang dapat merusak

jaringan sehingga jaringan pada nasi tersebut berpori. Proses pengeringan dilakukan

dengan tujuan menghilangkan kandungan es pada jaringan tersebut sehingga nasi

menjadi porus dan mempermudah rehidrasi, yaitu kemampuan penetrasi air pada nasi

aking instan.

Perlu dilakukan berbagai langkah untuk mengimplementasikan nasi aking

instan. Salah satunya adalah penelitian dan pengembangan yang didukung oleh

berbagai pihak yang berperan seperti pemerintah, layanan kesehatan (rumah sakit dan

puskesmas), investor (swasta/pemerintah), peneliti dan ahli teknologi pangan, badan

sertifikasi, dokter, dan penderita diabetes sendiri. Dengan terimplementasinya nasi

aking instan diharapkan dapat menjadi solusi yang praktis dan ekonomis dalam hal

pola konsumsi nasi yang aman bagi penderita diabetes mellitus sehingga penderita

diabetes mellitus dapat menikmati konsumsi nasi dengan aman tanpa takut terjadinya

kenaikan kadar gula dalam darah

vi

Page 6: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini nasi aking mempunyai kesan kurang positif dikarenakan identik

dengan nasi bekas yang kotor dan kurang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Padahal nasi aking merupakan istilah untuk nasi yang berasal dari beras yang telah

dimasak kemudian didinginkan dan dikeringkan kembali. Pati yang ada pada nasi

aking telah mengalami retrogradasi yaitu proses terbentuknya susunan struktur

amilosa yang teratur kembali setelah mengalami gelatinisasi (Fennema, 1996). Proses

retrogradasi pada nasi aking tersebut terjadi karena proses pendinginan setelah nasi

tersebut matang dan mengalami gelatinisasi. Retrogradasi membuat struktur pati

berbeda, sehingga tidak dikenali oleh enzim-enzim pencernaan. Hal tersebut

menjadikan kandungan pati yang ada pada nasi aking menjadi pati resisten. Pati

resisten tahan terhadap enzim-enzim pencernaan dalam usus halus sehingga pati

tersebut tercerna secara lambat dan masuk ke dalam usus besar untuk difermentasi

menjadi asam lemak seperti asam butirat (Chui, 2005). Menurut Cui (2005),

keunggulan pati resisten bagi kesehatan meliputi beberapa hal, yaitu menurunkan

nilai kalori yang dikandung sehingga baik untuk diet, menurunkan nilai indeks

glikemik sehingga baik untuk penderita diabetes, menurunkan kadar kolesterol darah

yang penting untuk penderita penyakit kardiovaskular, dan menurunkan resiko

timbulnya kanker kolon melalui produksi asam lemak rantai pendek (asam butirat).

Selain itu, menurut Whitney and Rolfes (2002) pati resisten lambat dicerna oleh

tubuh sehingga memiliki nilai indeks glikemik yang rendah dan merupakan makanan

yang baik bagi penderita diabetes.

Penyakit diabetes mellitus merupakan permasalahan yang serius. Jumlah

penderita diabetes mellitus didunia mencapai 220 juta orang dan pada tahun 2005

sekitar 1,1 juta orang meninggal karena diabetes mellitus (WHO,2009). Menurut

penelitian Sarah (2004) dalam artikel ilmiah berjudul “Global Prevalence,of

Diabetes” yang dipublikasikan oleh WHO tahun 2004 menunjukkan bahwa

Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di

dunia setelah India, Cina dan Amerika. Tahun 2000 terdapat 8,4 juta penduduk

Indonesia yang menderita diabetes mellitus dan diperkirakan jumlahnya akan terus

meningkat dan mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030.

Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang dipicu oleh pola

hidup yang kurang baik (Rimbawan dan Siagian, 2004). Salah satu pola hidup yang

harus diperhatikan bagi penderita diabetes mellitus adalah pola makan. Menurut

Rimbawan dan Siagian (2004), pola makan yang tepat untuk penderita diabetes

adalah dengan pendekatan indeks glikemik pada makanan. Indeks glikemik suatu

bahan pangan adalah parameter yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk

meningkatkan kadar glukosa dalam darah atau ukuran yang menunjukkan seberapa

cepat karbohidrat dicerna dan diserap lalu berpengaruh pada kadar glukosa darah.

Pada manusia yang normal kadar glukosa darah dijaga konstan dengan melibatkan

beberapa hormon penting yang salah satunya adalah insulin. Sedangkan untuk

1

Page 7: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

penderita diabetes kadar glukosa dalam darah tidak dapat dijaga konstan karena

terganggunya pengeluaran hormon insulin. Oleh karena itu, makanan yang baik bagi

penderita diabetes adalah makanan yang karbohidrat dikandungnya lambat dicerna

dan diserap oleh tubuh atau yang memiliki nilai indeks glikemik yang rendah

(Whitney and Rolfes, 2002). Penderita diabetes dilarang untuk memakan makanan

dengan indeks glikemik yang tinggi, karena makanan tersebut dapat dengan cepat

meningkatkan kadar gula dalam darah melewati batas normal (hiperglikemia)

sehingga menyebabkan penurunan pH dalam darah (asidosis) dan diikuti dengan

inaktivasi enzim-enzim vital yang ujungnya dapat mengakibatkan kematian.

Saat ini penderita diabetes seringkali dihadapkan pada permasalah

mengkonsumsi nasi karena dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar gula dalam

darah karena indeks glikemiknya yang tinggi. Rata-rata nasi yang berasal dari

berbagai varietas beras memiliki indeks glikemik yang tinggi dengan nilai 70-75. Nilai indeks glikemik bahan pangan dikelompokkan menjadi rendah (<55), sedang

(55-70), dan tinggi (>70). (Indrasari, 2009). Nilai indeks glikemik yang tinggi pada

nasi mengakibatkan nasi tidak baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hal tersebut

menjadi masalah dimana nasi merupakan sumber karbohidrat utama khususnya untuk

masyarakat Indonesia. Bahkan ada pomeo yang terkenal yaitu “tidak merasa makan

dan kenyang bila belum makan nasi”. Oleh karena itu, dibutuhkan nasi dengan

indeks glikemik rendah untuk penderita diabetes sehingga penderita diabetes dapat

menikmati nasi sama halnya seperti orang normal. Salah satunya adalah dengan

memodifikasi nasi tersebut menjadi nasi aking instan atau nasi yang telah mengalami

retrogradasi yang praktis dan ekonomis.

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan solusi

yang praktis dan ekonomis dalam hal pola konsumsi nasi yang aman bagi penderita

diabetes mellitus.

Manfaat yang diharapkan penulis dalam karya tulis ini adalah penderita

diabetes mellitus dapat menikmati konsumsi nasi dengan aman tanpa takut terjadinya

kenaikan kadar gula dalam darah.

GAGASAN

Nasi Aking

Nasi aking sering disebut sebagai nasinya orang miskin karena banyak

dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah dan harganya yang murah. Saat ini

nasi aking mempunyai konotasi kurang baik di kalangan masyarakat disebabkan

identik dengan nasi bekas yang tidak higienis dan kurang memiliki manfaat bagi

kesehatan tubuh. Sebenarnya, nasi aking merupakan istilah populer di masyarakat

2

Page 8: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

untuk nasi yang terretrogradasi karena telah mengalami proses pendinginan dan

pengeringan. Proses retrogradasi tersebut menyebabkan pati yang terdapat pada nasi

aking menjadi resisten yang cocok untuk penderita diabetes, karena pati resisten

dicerna secara lambat sehingga mempunyai indeks glikemik yang rendah (Chui,

2005).

Kandungan pati pada nasi aking berbeda dengan nasi biasa. Pati pada beras

aking telah mengalami retrogradasi dimana retrogradasi tersebut terjadi karena proses

pendinginan setelah nasi matang dan mengalami gelatinisasi (Chui, 2005).

Retrogradasi merupakan salah satu penyebab yang dapat membuat pati menjadi pati

resisten (Chui, 2005). Retrogradasi adalah proses penggabungan kembali rantai linier

pati yang telah mengalami gelatinisasi (Wurzburg, 1989). Winarno (1994)

mengatakan bahwa retrogradasi adalah proses kristalisasi kembali pati yang telah

mengalami gelatinisasi. Proses retrogradasi tersebut menyebabkan perubahan struktur

pati sehingga pati dipecah dengan lambat dan kurang tercerna oleh enzim-enzim

pencernaan pada usus halus dan ikut terfermentasi dalam usus besar (Chui, 2005).

Menurut Rimbawan dan Siagian (2004), pati yang dipecah dengan lambat

akan melepaskan glukosa ke dalam darah dengan lambat sehingga memiliki indeks

glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah suatu ukuran yang digunakan untuk

mengklasifikasikan karbohidrat berdasarkan kecepatannya untuk dipecah menjadi

glukosa dan diserap oleh tubuh (Wardlaw,2004). Menurut Chui (2005), pati yang

terretrogradasi memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga baik untuk penderita

diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus yang dikenal dengan penyakit gula maupun kencing manis

merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena kurangnya produksi hormon

insulin yang diperlukan dalam proses perubahan gula menjadi energi sehingga terjadi

gangguan pada sistem metabolisme karbohidrat (Lanywati, 2001). Kurangnya

hormon insulin menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat

dikarenakan insulin berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen sebagai

cadangan energi dalam otot. Kelebihan kadar gula (glukosa) dalam darah akan

menyebabkan penurunan pH dalam darah (asidosis) dimana dapat menyebabkan

inaktivasi enzim-enzim vital dan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, kelebihan

kadar gula dalam darah (hiperglikemia) akan menyebabkan penyakit komplikasi yang

mengakibatkan keadaan menjadi lebih fatal, seperti gangguan jantung, ginjal, stroke

dan gangguan fungsi organ vital lainnya.

Penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun semakin meningkat. Di

Indonesia, penderita diabetes mencapai 4 juta orang pada tahun 2001, atau meningkat

37,5% dari tahun 1994 (Indrasari, 2009). Menurut penelitian Sarah (2004) dalam

artikel ilmiah berjudul “Global Prevalence,of Diabetes” yang dipublikasikan oleh

WHO tahun 2004 menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan keempat dengan

jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika. Tahun

2000 terdapat 8,4 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes mellitus dan

3

Page 9: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat dan mencapai 21,3 juta orang pada

tahun 2030. Daftar negara dengan penderita diabetes mellitus terbanyak pada tahun

2000 dan jumlah yang diperkirakan pada tahun 2030 disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Negara dengan Penderita Diabetes Mellitus Terbanyak

(sumber: Sarah, 2004)

Masalah yang Dialami Penderita Diabetes Saat Ini

Saat ini penderita diabetes dihadapkan pada berbagai masalah baik itu dalam

masalah pengobatan maupun pola makannya. Pengobatan penderita diabetes saat ini

dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengobatan untuk penderita diabetes tipe 1 dan

pengobatan penderita diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 dicirikan oleh kerusakan sel beta

pada pankreas yang disebabkan oleh proses autoimmune dan menyebabkan defisiensi

insulin absolut (Lanywati, 2001). Organ pankreas sama sekali tidak memproduksi

insulin yaitu hormon yang bertanggung jawab pada pengolahan gula yang bertugas

mencerna karbohidrat dalam makanan dan mengubahnya menjadi energi. Pasien

diabetes tipe ini, bergantung sepenuhnya pada suntikan insulin. Seorang penderita

diabetes tipe 1 biasanya harus melakukan suntik insulin sebanyak 3 kali dalam satu

hari. Di pasaran, suntikan insulin dijual dengan harga kisaran Rp. 158 ribu per pena

sehingga setiap harinya penderita diabetes tipe 1 harus mengeluarkan uang sebesar

Rp. 474.000 (Sidartawan, 2005). Hal tersebut tidak ekonomis mengingat penderita

diabetes berasal dari berbagai kalangan yang tidak semuanya mampu dan mempunyai

biaya untuk pengobatan suntik insulin. Penderita diabetes tipe 2 masih memiliki

hormon insulin dalam tubuhnya, namun insulin tidak bekerja dengan normal karena

kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin. Produksi insulin terganggu karena

gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Diabetes tipe 2 dapat diatasi dengan

pengobatan oral dengan menggunakan obat, pengaturan makanan dan pengobatan

herbal. Pengobatan oral dengan menggunakan obat dinilai kurang ekonomis

4

Page 10: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

mengingat harga obat untuk penderita diabetes berkisar antara Rp. 50.000-300.000

per butir.

Pengaturan pola makan atau sering disebut dengan diet diabetes dinilai kurang

praktis dan efektif. Pengaturan pola makan tersebut cenderung menghindari konsumsi

nasi. Hal tersebut sulit untuk dilakukan mengingat kebanyakan orang Indonesia

menjadikan nasi sebagai makanan pokok bahkan memiliki pomeo bahwa “tidak

makan, kalau tidak makan nasi”. Penderita diabetes sering menghindari konsumsi

nasi karena memiliki indeks glikemik yang tinggi. Tetapi, sekarang beredar di

pasaran beras Taj mahal yang diklaim sebagai beras untuk penderita diabetes karena

memiliki indeks glikemik yang rendah. Di pasaran, beras taj mahal tersebut dijual

dengan harga Rp. 87.000,00/ 5 kg. Sehingga dapat dihitung harga per kg beras

tersebut adalah sekitar Rp.17.000,00. Harga beras taj mahal sangat jauh sekali jika

dibandingkan dengan harga beras biasa yang berada di pasaran yaitu berkisar antara

Rp.5000,00- Rp. 7000,00/ kg.

Nasi Aking Instan Terobosan Inovatif bagi Penderita Diabetes

Nasi aking instan dapat menjadi alternatif pola makan yang praktis dan

ekonomis untuk penderita diabetes. Bagi penderita diabetes tipe 2 yang masih

memiliki insulin dalam tubuhnya konsumsi nasi aking diharapkan dapat menjaga

kestabilan gula darahnya walaupun penderita mengonsumsi nasi dengan kuantitas

yang sama dengan orang yang sehat. Sedangkan bagi penderita diabetes tipe 1

konsumsi nasi aking ini diharapkan dapat mengurangi jumlah suntikan insulin per

harinya.

Nasi aking instan

Page 11: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

praktis dan ekonomis. Secara ringkas, langkah-langkah strategis tersebut disajikan

pada Gambar 2.

Gambar 2. Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplemntasikan Nasi Aking Instan

KESIMPULAN

Saat ini nasi aking mempunyai kesan kurang positif dikarenakan identik dengan

nasi bekas yang kotor dan kurang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Padahal

nasi aking merupakan istilah untuk nasi yang terretrogradasi karena telah mengalami

proses pendinginan dan pengeringan. Proses retrogradasi tersebut menyebabkan pati

yang terdapat pada nasi aking menjadi resisten yang cocok untuk penderita diabetes

karena pati resisten dicerna secara lambat sehingga mempunyai indeks glikemik yang

rendah (Chui, 2005). Nasi aking ini dibuat instan dengan cara pembekuan dan

pengeringan sehingga dapat disajikan dalam waktu yang singkat dengan hanya

menambahkan air panas. Proses Pembekuan dilakukan untuk membentuk kristal-

kristal es yang dapat merusak jaringan pada nasi sehingga nasi tersebut berpori.

Proses pengeringan bertujuan untuk menghilangkan kandungan es pada jaringan

tersebut sehingga nasi menjadi porus dan mempermudah rehidrasi, yaitu kemampuan

penetrasi air pada nasi aking.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengimplementasikan nasi aking instan

ini terdiri dari beberapa langkah. Langkah tersebut diawali dengan penelitian dan

pengembangan. Setelah itu dilakukan uji hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan

dari nasi aking instan tersebut. Jika nasi aking instan tersebut tidak disukai oleh

panelis maka perlu dilakuan penelitan dan pengembangan ulang, sedangkan apabila

Nasi

Aking

Instan

Penelitian dan

Pengembangan Uji Hedonik

Tidak Disukai

Disukai

Investor

(pemerintah)

Investor

(swasta)

Sertifikasi/Legalitas

Penerapan

dalam

skala

Industri

Penerapan

dalam skala

rumah

tangga

8

Page 12: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

disukai maka berlanjut kepada langkah selanjutnya yaitu penerapan dalam skala

rumah tangga maupun skala industri. Penerapan dalam skala rumah tangga dapat

dilakukan dengan membuat sendiri dirumah sesuai dengan hasil dari penelitian dan

pengembangan mengenai proses pembuatan nasi aking instan terbaik. Sedangkan

apabila diterapkan dalam skala industri maka perlu dilakukan sertifikasi dan legalisasi

dari permerintah baik dari departemen kesehatan maupun departemen perdagangan.

Setelah proses sertifikasi dan legalisasi selesai maka perlu dilakukan pencarian

investor baik dari pemerintah maupun swasta sehingga dapat mendanai proses

pembuatan nasi aking instan ini menjadi salah satu solusi pola makan nasi bagi

penderita diabetes yang praktis dan ekonomis.

Nasi aking instan diharapkan dapat menjadi solusi yang praktis dan ekonomis

dalam hal pola konsumsi nasi yang aman bagi penderita diabetes mellitus sehingga

penderita diabetes mellitus dapat menikmati konsumsi nasi dengan aman tanpa takut

terjadinya kenaikan kadar gula dalam darah. Selain itu diharapkan bagi penderita

diabetes tipe 2 yang masih memiliki insulin dalam tubuhnya konsumsi nasi aking

dapat menjaga kestabilan gula darahnya walaupun penderita mengkonsumsi nasi

dengan kuantitas yang sama dengan orang yang sehat. Sedangkan bagi penderita

diabetes tipe 1 konsumsi nasi aking ini diharapkan dapat mengurangi jumlah suntikan

insulin per harinya sehingga biaya yang dikeluarkan lebih kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Chui, S.W. 2005. Food Carbohydrate. Chemistry, Physical Properties and

Application. Taylor and Francis Group. Boca Raton.

Eliason, C. A dan M. Gudmundsson. 1996. Starch : Physiochemical and Functional

Aspects. Dalam Eliasson, C. A. Carbohydrates in Foods. Marcel Dekker,

Inc. New York.

Indrasari, Siti. 2009. Beras untuk Penderita Diabetes. Balai Besar Penelitian

Tanaman Padi, Subang

Kusumadewi, Sri. 2009. Aplikasi Informatika Medis untuk Penatalaksanaan Diabetes

Melitus Secara Terpadu. (Available at

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1175/1003

(diakses pada 31 Januari 2010))

Lanywati, E. 2001. Diabetes Melitus, Penyakit Kencing Manis. Kanisius,

Yogyakarta.

Rimbawan dan A. Siagian.2004. Indeks Glikemik Pangan, Cara Mudah Memilih

Pangan yang Menyehatkan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wardlaw, G. M. 2004. Perspective in Nutrition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

New York.

9

Page 13: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

Whitney, E.N. and S.R. Rolfes.1990. Understanding Nutrition. Ninth Edition.

Wadaworth Thomson Learning. London

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wurzburg O.B. 1989. Modified Starches : Properties and Uses, Handbook of Food

Aditives The Chemical Rubber. Ohio : Cleveland.

10

Page 14: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Pelaksana:

Nama Lengkap : Syafwan Nugraha

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung,

Fakultas/program Studi : FTIP/Teknologi Industri Pangan

Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

Alamat Rumah/telp. : Jl. Cibiru Hilir No. 08 Cileunyi Bandung/

085659261727

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : Pemanfaatan kulit manggis sebagai bahan

baku pembuatan minuman instan

Penghargaan Ilmiah yang Diraih : -

Penulis 1

(Syafwan Nugraha)

NPM. 240210070036

Anggota Kelompok (I)

Nama Lengkap : Karina Susanti

Tempat/Tanggal Lahir : Majalengka, 24 Mei 1989

Fakultas/program Studi : FTIP/Teknologi Industri Pangan

Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

Alamat Rumah/telp. : Jl. Pasukan Sindangkasih No. 38 Cigasong,

Majalengka/ 085224900101

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : Pemanfaatan kulit manggis sebagai bahan

baku pembuatan minuman instan

Penghargaan Ilmiah yang Diraih :-

Penulis 2

(Karina Susanti)

NPM. 240210070061

Anggota Kelompok (II)

Nama Lengkap : Intan Luluatul Jannah

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 26 Juni 1992

Fakultas/program Studi : FTIP/Teknologi Industri Pangan

Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

Alamat Rumah/telp. : Cingcin Kolot RT 02/RW 17 Soreang/

08997134828

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -

Penghargaan Ilmiah yang Diraih :- Penulis 3

(Intan Luluatul Jannah)

NPM. 240210090070

11

Page 15: PKM GT 10 UNPAD Syafwan Nasi Aking Instan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING

Nama Lengkap : Bambang Nurhadi, STP., M.Sc.

NIP : 197606022000031003

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/2 Juni 1976

Jenis kelamin : Pria

Bidang Keahlian : Kimia dan Keteknikan Pengolahan Pangan

Fakultas : Teknologi Industri Pertanian

Alamat kantor : Jl. Raya Jatinangor Ujungberung Bandung 40600

Telepon : (022) 7798844

Faksimile : (022) 7795780

E-mail :

Alamat Rumah : Desa Cikeruh Rt:03/10 No. 14 Jatinangor

Kota : Sumedang Kode Pos :45363

Telepon : (022) 7782553

Faksimile : -

E-mail :[email protected]

HP :081511391355

Pendidikan

No. Perguruan Tinggi Kota & Negara Tahun Lulus Bidang Studi

1. Institut Pertanian Bogor

(S-1)

Bogor,

Indonesia

1999 Biokimia

Pangan

2. University of New South

Wales (S-2)

Sydney,

Australia

2004 Food

Engineering

Pengalaman Penelitian

No. Judul Penelitian Tahun

1. Kajian pengaruh kadar air awal bawang merah dan kualitas

minyak terhadap serapan minyak bawang merah goreng

2005

2. Kajian pembuatan hidrolisat protein ampas tahu dengan

enzim papain

2005

3. Mempelajari penyimpanan segar tahu Sumedang segar 2006

4. Rekaya beras analog berbahan baku non beras 2006

5.

Jatinangor, Maret 2010

Bambang Nurhadi, STP., M.Sc.

NIP. 197606022000031003

12