151
UJI ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Miers.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: R.R. Fransiska Dewi Kusumo Wardhani NIM: 048114090 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

UJI ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70% BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Miers.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN SWISS DENGAN

METODE RANGSANG KIMIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi

Oleh: R.R. Fransiska Dewi Kusumo Wardhani

NIM: 048114090

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

ii

UJI ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 70%

BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Miers.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN SWISS DENGAN

METODE RANGSANG KIMIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi

Oleh: R.R. Fransiska Dewi Kusumo Wardhani

NIM: 048114090

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dum's
Cross-Out
Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku kepada...... Allah Bapa di surga , putra-Nya Yesus Kristus Juru Selamatku, dan Bunda Maria Papa dan Mama tercinta atas semua cinta dan doanya Kakak dan seluruh keluargaku tercinta Semua sahabat-sahabatku yang selalu setia memberikan dukungan dan doa Almamaterku tercinta

“Dia slalu pegang janji-Nya bagi orang percaya, mukjizat itu nyata”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Uji Analgetik Ekstrak

Etanol 70% Batang Brotowali (Tinospora Crispa (L.) Miers.) pada Mencit Putih

Jantan Swiss dengan Metode Rangsang Kimia”, sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini penulis telah mendapat banyak

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rita Suhadi , M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan Dosen Pembimbing Akademis.

2. Arief Rahman Hakim, M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing Utama atas

bimbingan, pengarahan, dan dukungannya selama penelitian sampai penyusunan

skripsi ini.

3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan , kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

vii

6. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional yang telah membantu dalam penyediaan serbuk simplisia batang

brotowali dan determinasi tumbuhan.

7. Kedua orang tuaku Agustinus Wibowo S. dan Laela Suwaela yang selalu

mendoakan dan memberi motivasi dan materi dalam mendukung penelitian ini

serta kakakku yang memberi semangat tersendiri.

8. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku, terutama sepupuku

Dita dan Winda.

9. Teman-teman “seperjuangan” di Laboratorium, Meidina, Anggi, Indra dan Filisia

yang banyak membantu saat penelitian.

10. Teman-teman angkatan 2004 terutama kelompok praktikum D, Ivonne, Indah,

Suster Amandine, Ratna, Rizky, Widya, Avi, Feri DS, dan teman-teman FKK

angkatan 2004, terima kasih atas kerjasamanya dan dukungannya selama ini.

11. Teman-teman kos Zusi Arib, Meli, Tuti, Mamith, Ntrie, Archy, Evi, Ma’dum,

Lina, Thea, Mukti, Ina, Kristin, Angel, Hilaria, dan Vivi, terima kasih atas canda

tawa, dukungan, dan rasa persaudaraan yang telah diberikan selama ini.

12. Sahabat-sahabatku Livia, Rani, Honey, Didit, Elly, Cindy, Vita, terima kasih atas

dukungannya yang membuat penulis tetap bersemangat.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

viii

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

baik dalam hal isi, maupun bahasa. Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan dalam

perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 31 Juli 2008

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

x

INTISARI

Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.) merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai obat tradisional. Brotowali sering digunakan dalam pengobatan demam, sakit perut, rematik, sakit kuning, gatal-gatal, sakit kepala, dan kencing manis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek analgetik dan besarnya daya analgetik ekstrak etanol 70% batang brotowali pada mencit jantan.

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. Subyek uji yang digunakan yaitu mencit putih jantan Swiss sebanyak 42 ekor, yang terbagi dalam 6 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif menggunakan natrium karboksimetilselulose 0,5%. Kelompok II sebagai kontrol positif menggunakan suspensi parasetamol dalam natrium karboksimetilselulose 0,5% dengan dosis 91 mg/kgBB. Kelompok III-VI sebagai kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% batang brotowali dengan dosis 66; 132; 264; dan 528 mg/kgBB. Bahan uji dan kontrol diberikan secara peroral. Setelah 15 menit, rangsang asam asetat dosis 100 mg/kgBB diberikan secara intraperitoneal kemudian geliat mencit diamati dan dicatat dalam kurun waktu 5 menit selama 60 menit. Jumlah kumulatif geliat diubah ke dalam bentuk persentase penghambatan geliat. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan uji Kolmogorov-Smirnov, One-Way ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji LSD.

Pada penelitian ini diperoleh persentase penghambatan geliat pada parasetamol dosis 91 mg/kgBB sebesar 55,71% dan ekstrak etanol 70% batang brotowali dosis 66; 132; 264; dan 528 mg/kgBB sebesar 49,27%, 67,57%, 79,83%, dan 86,69%. Kata kunci : analgetik, ekstrak etanol 70% batang brotowali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xi

ABSTRACT

Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.) is one of plants that can be used as

a traditional medicine. Brotowali is often used by people as therapy for antipyretic, stomachache, rheumatic, jaundice, itc, headache and antidiabetes. The research had been done to prove the analgetic effect and analgetic potency of 70% ethanolic extract of brotowali’s stems.

The research was a pure experimental research with one way random complete design. The test subjects were 42 white male Swiss mice and separated on 6 groups. Group I as a negative control used natrium carboxymethylcellulose 0,5%. Group II as a positive control used paracetamol suspension in natrium carboxymethylcellulose 0.5% which dosage was 91 mg/kg of body weight. Groups III-VI as groups test used 70% ethanolic extract of brotowali’s stems which dosage were 66; 132; 264; and 528 mg/kg of body weight. Extract and control were given by oral injection. Fifteen minutes later, acetic acid was given in mice by intraperitoneal administration, dosage 100 mg/kg of body weight. The writhing responds are watched closely and booked every 5 minutes in 60 minutes. The accumulation numbers of the writhing responds are transferred into the form of resistance percentage of writhing protection. The data which is got from the calculation, later, is analyzed statistically by Kolmogorov-Smirnov, One Way ANOVA, and LSD Test.

By this experiments, percentage of writhing protection in paracetamol at 91 mg/kgBB were 55.71% and 70% ethanolic extract of brotowali’s stems at 66; 132; 264; and 528 mg/kg of body weight were 49.27%, 67.57%, 79.83%, and 86.69%.

Keyword : analgetic, ethanolic extract of brotowali’s stems

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….. iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. v

PRAKATA……………………………………....………………………… vi

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………. ix

INTISARI………………………………………………………………… x

ABSTRACT………………………………………………………………... xi

DAFTAR ISI………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xvi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xviii

DAFTAR LAMPIRAN…….……………………………………………... xx

BAB I. PENGANTAR……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1

1. Permasalahan…………………………………………………………… 3

2. Keaslian Penelitian……………………………………………………... 3

3. Manfaat Penelitian……………………………………………………... 5

B. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .......................................................... 6

A. Tumbuhan brotowali ................................................................................ 6

1. Keterangan botani........................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xiii

2. Morfologi .......................................................................................... 6

3. Nama Daerah ...................................................................................... 6

4. Kandungan Kimia .............................................................................. 6

5. Kegunaan............................................................................................ 8

B. Metode Penyarian ..................................................................................... 9

C. Radikal Bebas dan Antioksidan ................................................................ 10

1. Radikal Bebas .................................................................................... 10

2. Antioksidan ....................................................................................... 11

D. Nyeri ......................................................................................................... 12

1. Definisi Nyeri..................................................................................... 12

2. Jenis Nyeri.......................................................................................... 13

3. Mekanisme Nyeri................................................................................ 14

E. Analgetika ................................................................................................. 19

F. Parasetamol............................................................................................... 20

G. Metode Pengujian Efek Analgesik ........................................................... 22

H. Landasan Teori ......................................................................................... 26

I. Hipotesis .................................................................................................. 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 29

A. Jenis Rancangan Penelitian ....................................................................... 29

B. Metode Penelitian ...................................................................................... 29

C. Variabel dan Definisi Operasional ............................................................ 30

1. Variabel ............................................................................................. 30

2. Definisi Operasional .......................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xiv

D. Bahan Penelitian ....................................................................................... 31

E. Alat Atau Instrumen Penelitian .................................................................. 33

1. Alat Ekstraksi ...................................................................................... 33

2. Alat Uji Geliat........................................................................................ 33

F. Tata Cara Penelitian ................................................................................... 33

1. Pembuatan Sediaan Uji ....................................................................... 33

2. Uji pendahuluan .................................................................................. 38

3. Uji Utama .......................................................................................... 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 46

A. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Serbuk .......................................... 46

B. Pembuatan Ekstrak Batang Brotowali ..................................................... 47

C. Uji Pendahuluan ....................................................................................... 48

1. Penetapan kriteria geliat ................................................................... 49

2. Penetapan dosis asam asetat ............................................................. 49

3. Penetapan kontrol negatif ................................................................. 51

4. Penetapan dosis parasetamol dan ekstrak batang

brotowali ........................................................................................... 53

5. Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol dengan

rangsang asam asetat ........................................................................ 57

6. Penetapan selang waktu pemberian antara ekstrak batang

brotowali dengan rangsang asam asetat ............................................ 59

D. Pengujian Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Batang Brotowali............ 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 74

A. Kesimpulan .............................................................................................. 74

B. Saran ......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 75

LAMPIRAN .................................................................................................. 79

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis

efektif asam asetat......................................................................... 50

Tabel II. Jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan kontrol

negatif ........................................................................................... 52

Tabel III. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan geliat pada

penetapan dosis parasetamol dan ekstrak etanol 70%

batang brotowali............................................................................ 54

Tabel IV. Hasil analisis LSD % penghambatan geliat pada penetapan

dosis parasetamol dan ekstrak batang brotowali.......................... 56

Tabel V. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan geliat pada

penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol dengan

rangsang asam asetat................................................................... 58

Tabel VI. Hasil analisis uji LSD % penghambatan geliat pada penetapan

selang waktu pemberian antara parasetamol 91 mg/kgBB dengan

rangsang asam asetat.................................................................... 59

Tabel VII. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan geliat pada

penetapan selang waktu pemberian antara ekstrak brotowali 264

mg/kgBB dengan rangsang asam asetat....................................... 60

Tabel VIII. Hasil analisis uji LSD % penghambatan geliat pada penetapan

selang waktu pemberian antara parasetamol dengan rangsang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xvii

asam asetat................................................................................... 61

Tabel IX. Jumlah kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan geliat

pada kelompok perlakuan uji utama........................................... 64

Tabel X. Hasil analisis uji LSD % penghambatan geliat pada kelompok

perlakuan..................................................................................... 66

Tabel XI. Persentase penghambatan geliat pada kelompok perlakuan

mencit jantan dan betina............................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka flavonoid (1a) dan sistem penomoran turunan

flavonoid (1b) .......................................................................... 7

Gambar 2. Mekanisme proses nyeri ......................................................... 16

Gambar 3. Perombakan asam arakhidonat................................................ 17

Gambar 4. Tempat berakhirnya serabut aferen pada 6 lapisan dari sumsum

tulang belakang......................................................................... 18

Gambar 5. Struktur molekul parasetamol .................................................. 21

Gambar 6. Skema kerja penelitian ............................................................ 45

Gambar 7. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan

dosis efektif asam asetat.......................................................... 50

Gambar 8. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan

kontrol negatif............................................................................. 52

Gambar 9. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan

% penghambatan geliat (b) pada penetapan dosis

parasetamol................................................................................ 55

Gambar 10. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan

% penghambatan geliat (b) pada penetapan dosis ekstrak

etanol 70 % batang brotowali.................................................... 55

Gambar 11. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan

% penghambatan geliat (b) pada penetapan selang waktu pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xix

antara parasetamol 91 mg/kgBB dengan rangsang asam asetat............ 58

Gambar 12. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan

% penghambatan geliat (b) pada penetapan selang waktu pemberian

antara ekstrak batang brotowali dengan rangsang asam asetat... 60

Gambar 13. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan

% penghambatan geliat (b) pada pengujian efek analgetik........ 65

Gambar 14. Perbandingan rata-rata % penghambatan geliat ekstrak batang

brotowali pada mencit jantan dan mencit betina..................................... 71

Gambar 15. Rata-rata % penghambatan geliat dari infusa batang brotowali

pada mencit betina (a) dan ekstrak etanol batang brotowali pada

mencit jantan (b).......................................................................... 72

Gambar 16. Tumbuhan brotowali ................................................................ 81

Gambar 17. Batang brotowali ....................................................................... 81

Gambar 18. Serbuk batang brotowali ........................................................... 82

Gambar 19. Ekstrak etanol 70% batang brotowali, (a) ekstrak cair, (b) ekstrak

kental......................................................................................... 82

Gambar 20. Geliat mencit............................................................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat keterangan determinasi simplisia batang brotowali

(Tinospora crispa (L.) Miers................................................ 78

Lampiran 2. Foto tumbuhan, batang, serbuk batang brotowali, ekstrak

etanol 70% batang brotowali dan geliat mencit................... 81

Lampiran 3. Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis statisitk

pada penetapan dosis efektif asam asetat..................... 84

Lampiran 4. Data jumlah geliat hewan uji kontrol negatif (CMC-Na) dan

hasil analsis statisitik pada penetapan kontrol negatif.......... 86

Lampiran 5. Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis variansi satu

arah pada penetapan dosis efektif parasetamol dan penetapan

dosis efektif ekstrak etanol 70% batang brotowali................ 88

Lampiran 6. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis variansi satu

arah pada penetapan dosis efektif parasetamol dan penetapan

dosis efektif ekstrak etanol 70% batang brotowali................. 91

Lampiran 7. Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis variansi satu

arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara

parasetamol dengan asam asetat.............................................. 93

Lampiran 8. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis variansi satu

arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara

parasetamol dengan asam asetat.............................................. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

xxi

Lampiran 9. Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis variansi satu

arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara

ekstrak brotowali (264 mg/kgBB) dengan asam asetat........... 97

Lampiran 10. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis variansi satu

arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara

ekstrak brotowali (264 mg/kgBB) dengan asam asetat........... 99

Lampiran 11. Data jumlah geliat hewan uji setelah pemberian asam asetat dan

hasil analisis statistik pada semua kelompok perlakuan......... 101

Lampiran 12. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis statistik pada

semua kelompok perlakuan..................................................... 116

Lampiran 13. % Potensi relatif ekstrak terhadap parasetamol....................... 121

Lampiran 14. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis statistik semua

kelompok perlakuan pada mencit jantan dan betina............ 122

Lampiran 15. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis statistik kelompok

perlakuan ekstrak etanol 70% dan infusa batang brotowali pada

dosis yang setara........................................................................ 127

Lampiran 16. Cara perhitungan % penghambatan geliat terhadap kontrol

negatif dan % potensi relatif ekstrak terhadap kontrol positif.... 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

1

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Sejak zaman dahulu, berbagai macam jenis tumbuhan telah digunakan

secara luas dalam metode pengobatan tradisional dan masyarakat saat ini cenderung

untuk kembali memanfaatkan bahan-bahan alami dalam proses pengobatan suatu

penyakit. Hal ini terjadi karena pengobatan tradisional dirasa memiliki risiko efek

samping yang lebih ringan daripada pengobatan dengan bahan kimia.

Tumbuhan brotowali telah banyak digunakan secara tradisional dalam

pengobatan demam, sakit perut, rematik, sakit kuning, gatal-gatal, sakit kepala, dan

kencing manis. Pada penelitian terdahulu telah terbukti bahwa infus batang brotowali

memiliki efek antiinflamasi pada tikus putih jantan dan efek analgetik pada mencit

jantan dan betina (Rivai, 1987 cit., Soedibyo, 1998; Teruna, 1987 cit., Soedibyo,

1998; Handara, 2006). Hal ini terkait dengan berbagai macam kandungan zat aktif

dalam tumbuhan brotowali. Hasil pemeriksaan kandungan senyawa kimia terhadap

ekstrak etanol batang tumbuhan brotowali secara kualitatif dengan metode

Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, dan

terpenoid (Rahayu, 2004). Flavonoid memiliki banyak khasiat, salah satunya adalah

sebagai penangkap radikal bebas (antioksidan). Radikal bebas dalam jumlah

berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan menimbulkan

nyeri. Adanya senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai penangkap radikal bebas

dapat mengurangi terjadinya kerusakan jaringan dan mengurangi rasa nyeri yang

ditimbulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

2

Menurut Harborne (1984) flavonoid umumnya larut dalam air dan dapat

diekstraksi dengan etanol 70%. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilihat

khasiat tumbuhan brotowali sebagai analgetika jika dilarutkan dalam pelarut polar

selain air, yaitu etanol 70%. Menurut Anonim (1986) etanol dipertimbangkan

sebagai penyari karena sifatnya yang lebih selektif, tidak beracun, dan absorpsinya

lebih baik. Kapang dan jamur akan sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas sehingga

sediaan ekstrak etanol relatif lebih tahan lama dan banyak digunakan dalam skala

industri. Bentuk sediaan ekstrak etanol juga dipilih karena jumlah zat aktif yang

terlarut lebih banyak sehingga diharapkan efek farmakologis yang muncul akan lebih

optimal.

Seberapa besar daya analgetik ekstrak etanol 70% batang brotowali sampai

sekarang belum diketahui. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan uji daya

analgetik ekstrak etanol 70% batang brotowali pada mencit jantan, serta akan

dibandingkan pengaruh jenis kelamin terhadap besarnya daya analgetik ekstrak

etanol 70% batang brotowali. Metode pengujian analgetik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode rangsang kimia karena metode ini dapat digunakan

sebagai langkah pengujian awal untuk mengetahui adanya efek analgetik pada suatu

senyawa. Metode ini juga cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa analgetika

yang mempunyai efek analgetik lemah, sederhana dan mudah dilakukan. Hewan uji

yang digunakan dalam metode uji rangsang kimia adalah mencit sebagaimana

tercantum dalam acuan (Turner, 1965).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

3

1. Permasalahan

a. Apakah ekstrak etanol 70% batang brotowali memiliki efek analgetik

terhadap mencit putih jantan ?

b. Seberapa besar persentase daya analgetik yang dimiliki ekstrak etanol 70%

batang brotowali pada mencit putih jantan ?

2. Keaslian Penelitian

Sepanjang penulusuran pustaka penulis di Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma dan Universitas Gadjah Mada penelitian mengenai uji analgetik ekstrak

etanol 70% batang brotowali terhadap mencit jantan belum pernah dilakukan.

Adapun penelitian-penelitian tentang tanaman brotowali yang pernah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Infus Batang Brotowali(Tinospora tuberculata Beumee.) terhadap

Berat Badan Tikus Putih (Suhartinah,1985).

2. Efek Analgetik Infus Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) pada Mencit

Putih Jantan (Teruna, 1987 cit. Soedibyo, 1998).

3. Efek Anti Inflamasi Infus Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) pada

Tikus Putih Jantan (Rivai, 1987 cit. Soedibyo, 1998).

4. Uji Fraksi Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) terhadap

Beberapa Bakteri Penyebab Diare secara Invitro (Iskandar, 1990 cit. Soedibyo,

1998).

5. Daya Anti Mikroba Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers)

dalam Etanol 96%, terhadap Staphilococcus aureus, Escherichia coli, Candida

albicans, dan Trichophyton ajelloi (Halim, 1991 cit. Soedibyo, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

4

6. Uji Repelan Rebusan Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers. Ex Hook f.

& Thems.) terhadap Aedes aegepty (Hayati, 1997).

7. Daya Penolak Serangga Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.

Ex Hook f. & Thems.) yang Diberikan secara Peroral Pada Marmut terhadap

Nyamuk Aedes aegepty (Sulistyowati, 1999).

8. Efek Repelan Ekstrak Batang Brotowali Tinospora crispa (L) Miers. Ex Hook f.

& Thems.) terhadap Aedes aegepty secara Topikal (Mubayinah, 1999).

9. Aktivitas Ekstrak Petroleum Eter dan Fraksi Metanol Batang Brotowali

Tinospora crispa (L) Miers. Ex Hook f. & Thems.) terhadap Pertumbuhan

Candida albicans In Vitro (Silawati, 2001).

10. Efek Infus Batang Brotowali Tinospora crispa (L) Miers. Ex Hook f. & Thems.)

terhadap Nyamuk Aedes aegepty serta Analisis Kualitatif Kandungan Kimianya

secara KLT (Pooe, 2001).

11. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Kloroform Batang Brotowali (Tinospora crispa (L.)

Miers.) terhadap Sel Myeloma dan Profil KLT-nya (Elfrieda, 2004).

12. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Batang Brotowali Tinospora crispa (L)

Miers.) terhadap Sel Hela serta Profil KLT-nya (Rahayu, 2004).

13. Pengaruh Pemberian Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.)

peroral terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Plasmodium bergehi pada

mencit in vivo (Astuti, 2005).

14. Perbandingan Pengaruh Infusa Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.)

dan Tolbutamid terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Terbebani

Glukosa (Yanti, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

5

15. Efek Analgetik Infusa Batang Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.) pada

Mencit Putih Betina (Handara, 2006).

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna tentang

penggunaan tanaman obat sebagai analgetika.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang kegunaan ekstrak etanol 70% batang brotowali sebagai analgetika.

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya efek analgetik ekstrak etanol 70% batang

brotowali terhadap mencit putih jantan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar daya analgetik yang dimiliki ekstrak etanol

70% batang brotowali pada mencit putih jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tumbuhan Brotowali

1. Keterangan Botani

Menurut Backer dan Bakhuizen, (1965) tumbuhan brotowali diklasifikasikan ke

dalam famili: Menispermaceae; genus: Tinospora dan spesies: Tinospora crispa (L.)

Miers. ex Hook. f & Thems. Tumbuhan brotowali juga mempunyai nama lain, yaitu

Tinospora rumphii Boerl. dan Tinospora tuberculata (Lamk) Beaumae ex Heyne.

(Anonim, 1978)

2. Morfologi

Perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 cm, berkutil-kutil yang rapat,

pepagannya mudah terkelupas. Daun bertangkai, panjang sampai 16 cm, bentuknya

seperti jantung atau agak membundar telur tetapi berujung runcing, lebar 6 cm

sampai 13 cm. Perbungaan berbentuk tandan semu dengan 1 sampai 3 bunga

bersama-sama, menggantung panjang 7 cm sampai 25 cm. Bunga (jantan) bergagang

pendek 3 mm sampai 4 mm, kelopak 6, hijau, panjang lebih kurang 3,5 mm, daun

mahkota 3, panjang lebih kurang 8 mm (Anonim, 1978).

3. Nama Daerah

Jawa: Danawali (Sunda), antawali, daun gadel, bratawali, putrawali (Jawa).

Nusatenggara: Antawali (Bali). Indonesia : Brotowali (Anonim, 1986)

4. Kandungan Kimia

Daun tumbuhan brotowali mengandung alkaloid, saponin, tanin, batang dan

batangnya mengandung glikosida pikroretosid, flavonoid, alkaloid berberin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

7

palmatin, harsa dan zat pahit pikroretin, sedangkan akarnya mengandung alkaloid

berberina dan kolumbina. (Anonim, 1978; Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991;

Soedibyo, 1998).

Hasil pemeriksaan kandungan senyawa kimia terhadap ekstrak etanol batang

tumbuhan brotowali secara kualitatif dengan metode Kromatografi Lapis Tipis

menunjukkan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, dan terpenoid (Rahayu, 2004).

Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa fenol alam yang terdapat dalam hampir semua

tumbuhan dari bangsa Algae hingga Gimnospermae. Di dalam tumbuhan, flavonoida

biasanya berikatan dengan gula sebagai glikosida (Mursyidi, 1990). Flavonoid

merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dan sebenarnya terdapat pada semua

bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepungsari, nektar, bunga, buah

buni, dan biji (Markham, 1982).

Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-C6

artinya, kerangka karbonnya terdiri dari dua gugus C6 ( cincin benzena tersubsitusi)

yang disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon.

C C C

O

AB

1

2

345

6

7

81'

2' 3'

4'

5'6'

( a) (b) Gambar 1 . Kerangka flavonoid (a) dan sistem penomoran turunan flavonoid (b)

(Robinson, 1995)

Flavonoid sangat dimungkinkan dalam sejumlah pengobatan tradisional

yang substansinya belum diketahui akan tetapi menunjukkan isi zat aktifnya

flavonoid. Flavonoid berkhasiat sebagai anti-inflamasi, anti alergi, anti-thrombolik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

8

vasoprotektif sebagai penghambat promotor tumor dan untuk proteksi pada mukosa

saluran cerna atau gastrik. Efek-efek tersebut berhubungan dengan pengaruh

flavonoid pada metabolisme asam arakhidonat (Evans, 2002). Flavonoid dapat

bekerja sebagai inhibitor lipooksigenase. Penghambatan lipooksigenase dapat

menimbulkan pengaruh lebih luas karena reaksi lipooksigenase merupakan langkah

pertama pada jalur yang menuju ke hormon eikosanoid seperti prostaglandin dan

tromboksan (Robinson, 1995). Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan

polifenol yang memiliki kemampuan sebagai scavenger superoksida, oksigen singlet,

dan radikal peroksi lipid (Sitompul, 2003).

Flavonoid umumnya larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol

70%. Pada penyarian lebih lanjut digunakan petroleum eter (PE), etanol 80%, dan

pelarut organik lain, flavonoid tetap berada dalam lapisan air (Harborne, 1984).

5. Kegunaan

Tumbuhan brotowali berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik),

penghilang nyeri (analgetik), dan penambah nafsu makan (stomakik). Tumbuhan

brotowali juga dapat digunakan untuk mengatasi demam, kencing manis, rematik,

sakit kepala, sakit perut, sakit kuning, tonik, dan gatal-gatal pada kulit (Soedibyo,

1998). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Limyati dan Esar (2006) juga

menunjukkan bahwa batang brotowali yang diekstraksi dengan metanol memiliki

daya antioksidan dengan nilai EC50 sebesar 0,1485 mg/ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

9

B. Metode Penyarian

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif

dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,

kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang

tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan

(Anonim,1995).

Cairan penyari yang digunakan untuk ekstraksi menurut Farmakope

Indonesia adalah air, eter, atau campuran etanol dan air. Etanol digunakan sebagai

penyari karena lebih selektif, kapang/kuman sulit tumbuh dalam etanol di atas 20%,

tidak beracun, bersifat netral, absorpsinya baik, dapat bercampur dengan air, panas

yang digunakan untuk pemekatan lebih sedikit (Anonim, 1986).

Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan melalui

serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut: serbuk

simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi

sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut,

cairan penyari akan melarutkan zat aktif dari sel-sel yang dilaluinya sampai

mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya

sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk

menahan (Anonim, 1986). Perkolasi merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu

baru sampai sempurna (exhaustive extraction), yang umumnya dilakukan pada

temperatur ruangan.

Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang

digunakan untuk menyari disebut cairan penyari atau menstrum, larutan zat aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

10

yang keluar dari perkolator disebut perkolat atau sari, sedangkan sisa setelah

penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi (Anonim,1986).

Menurut Anonim (1986), cara perkolasi lebih baik daripada dengan cara

maserasi karena:

1. Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang

terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan

derajat perbedaan konsentrasi.

2. Ruangan di antara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran tempat

mengalir cairan penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tersebut maka kecepatan

pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas sehingga dapat meningkatkan

perbedaan konsentrasi.

C. Radikal Bebas dan Antioksidan

1. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah suatu molekul yang reaktif karena kehilangan satu

atau lebih elektron yang bermuatan listrik yang seharusnya mengorbit berpasangan.

Dalam tubuh, radikal bebas dapat merusak sel-sel untuk memperoleh elektron guna

menstabilkan dirinya (Setiati, 2003). Radikal bebas akan merusak molekul yang

elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan sel,

gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel. Molekul utama di dalam tubuh yang

dirusak oleh radikal bebas yaitu DNA, lemak, dan protein (Setiati, 2003).

Radikal bebas diproduksi secara eksogen dan secara endogen. Secara

endogen, radikal bebas diproduksi oleh mitokondria, membran plasma, lisosom,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

11

retikulum endoplasma, dan intisel. Sedangkan secara eksogen, radikal bebas berasal

dari asap rokok, polutan radiasi, obat-obatan, dan pestisida (Setiati, 2003). Radikal

bebas yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan jaringan sehingga

menimbulkan nyeri. Dalam proses peradangan, radikal bebas terbentuk ketika asam

arakhidonat dikonversikan menjadi peroksida baik melalui jalur siklooksigenase

maupun lipooksigenase. Ketika terjadi kerusakan jaringan organ, jumlah radikal

bebas meningkat seiring dengan peningkatan produksi peroksida, padahal tubuh

memproduksi antioksidan endogen yang terbatas contohnya yaitu superoksida

dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase (GSH Px) yang bekerja

menstabilkan radikal bebas. Apabila jumlah radikal bebas makin banyak, antioksidan

endogen tak mampu lagi melumpuhkannya secara efektif sehingga harus ada

tambahan antioksidan dari luar (eksogen) yang berasal dari bahan makanan (Sibuea,

2004).

2. Antioksidan

Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menghambat atau mencegah

kerusakan karena oksidasi pada suatu molekul target. Antioksidan mempunyai

struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada

radikal bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai dari

radikal bebas (Setiati, 2003)

Antioksidan dapat dibedakan menjadi antioksidan eksogen dan antioksidan

endogen. Antioksidan endogen atau sering disebut antioksidan primer terdiri atas

enzim-enzim dan berbagai senyawa yang disintesis dalam tubuh yang bekerja dengan

cara mencegah pembentukan radikal bebas baru, contoh antioksidan endogen adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

12

superoksid dismutase (SOD), glutation peroksidase (GPx), peroksidase/katalase, dan

glutation (GSH). Antioksidan eksogen atau yang dikenal juga sebagai antioksidan

sekunder karena menangkap radikal dan mencegah reaksi berantai, contohnya adalah

vitamin E (tokoferol), vitamin C (askorbat), karoten, asam urat bilirubin, flavonoid,

dan albumin. Selain itu terdapat juga antioksidan tersier yang memperbaiki

kerusakan biomolekuler yang disebabkan oleh radikal bebas (Setiati, 2003).

Banyak antioksidan yang ditemukan di alam, seperti pada sayuran, buah

segar dan pada tumbuhan obat (herbal antioksidan). Antioksidan dari tumbuhan obat

seperti jamu-jamuan telah lama digunakan oleh praktisi kedokteran natural di seluruh

dunia. Riset modern terhadap antioksidan herbal ini menyatakan bahwa sifat medis

dari tumbuhan tersebut disebabkan oleh senyawa yang dikandungnya, terutama

flavonoid (Setiati, 2003). Flavonoid merupakan scavenger superoksida, oksigen

singlet dan radikal peroksi lipid. Di dalam keluarga polifenol, flavonoid ternyata

mempunyai sifat antioksidan yang amat kuat yang mencapai 20 kali sifat antioksidan

vitamin E (Sitompul, 2003).

D. Nyeri

1. Definisi Nyeri

Nyeri merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh, yang timbul bila ada

jaringan yang rusak. Hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan cara

memindahkan stimulus nyeri (Guyton dan Hall, 1996). Menurut Greene dan Harris

(2000), nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan dan pengalaman

emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, baik aktual maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

13

potensial. Nyeri merupakan suatu fungsi biologis sebagai penanda adanya bahaya

eksternal (misal: panas atau trauma fisik) dan proses patologi internal (misal:

inflamasi atau penyumbatan saluran kemih oleh batu ginjal).

Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat

menimbulkan rasa sakit (kepala) atau memperhebatnya, tetapi dapat pula

menghindarkan sensasi rangsangan nyeri. Nyeri dikatakan pula sebagai suatu

perasaan pribadi dimana ambang toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap orang.

Ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkat (level) dimana nyeri dirasakan untuk

pertama kali. Jadi, intensitas rangsangan yang terendah saat seseorang merasakan

nyeri. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan gejala, yang berfungsi

melindungi tubuh (Tjay dan Rahardja, 2002).

2. Jenis Nyeri

Nyeri dapat dibedakan berdasarkan waktu timbulnya nyeri yaitu: nyeri akut

dan nyeri kronik (Anonim, 2001). Nyeri akut dengan kecepatan penjalaran antara 6-

30 meter per detik biasanya memiliki sebuah penyebab yang dapat ditegaskan dan

sering kali berfungsi sebagai perlindungan yang bertindak sebagai peringatan dari

ancaman luar atau kegagalan dalam tubuh. Nyeri kronik dengan kecepatan penjalaran

antara 0,5-2 meter per detik sering kali tidak menandakan bahaya yang segera

menimbulkan pencegahan dan pasien mungkin tidak mengartikan nyeri tersebut

sebagai penyakit serius (Greene dan Harris, 2000).

Nyeri berdasarkan sumbernya dapat dikategorikan menjadi nyeri somatik

dan nyeri viseral. Nyeri somatik yang muncul dari kulit, disebut nyeri superficial

(permukaan) sedangkan nyeri yang berasal dari otot, sendi, atau jaringan ikat disebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

14

nyeri dalam. Nyeri viseral muncul dari organ dalam dan berbeda bermakna dengan

nyeri somatik (Anonim, 2001).

Nyeri berdasarkan intensitasnya dibedakan menjadi 4 jenis yaitu: nyeri

ringan, nyeri sedang, nyeri berat, dan nyeri kanker. Nyeri ringan sampai nyeri sedang

misalnya nyeri sakit kepala, gigi, otot, sendi (rematik), perut, haid, nyeri akibat

benturan atau kecelakaan (trauma) efektif diobati dengan menggunakan analgetika

perifer. Nyeri berat misalnya nyeri setelah pembedahan atau fraktur (patah tulang)

yang lebih efektif bila diobati menggunakan analgetika narkotik atau opioid (Tjay

dan Rahardja, 2002).

3. Mekanisme Nyeri

Tahap awal dari timbulnya sensasi nyeri adalah adanya rangsangan atau

stimulasi pada reseptor yang dikenal dengan nosiseptor. Reseptor ini terdapat pada

struktur somatik dan viseral, serta diaktivasi oleh rangsang kimia, suhu dan mekanis.

Stimulasi noksius dapat memicu pelepasan mediator seperti bradikinin, K+,

prostaglandin, histamin, leukotrien, serotonin, substansi P yang nantinya akan

mengaktivasi nosiseptor (Baumann, 2003).

Tahapan selanjutnya adalah tahap transmisi yang terjadi pada serabut saraf

A-δ dan C. Rangsang bahaya atau noksius diteruskan menuju sistem saraf pusat dan

menyebabkan eksitasi neuron sehingga menimbulkan nyeri. Aktivasi serabut C

memicu pelepasan Calcitonin gene-related peptide (CGRP), sedangkan pada

jaringan inflamasi akan dilepaskan Neuron Growth Factor (NGF) dan mediator lain

seperti bradikinin, serotonin, prostaglandin, dan lain-lain (Rang, Dale, Ritter, dan

Moore, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

15

Seseorang akan merasakan nyeri secara sadar ketika proses transmisi nyeri

menuju otak berjalan dengan baik. Sensasi nyeri yang dirasakan oleh tiap individu

akan berbeda walaupun mendapatkan rangsangan yang sama, dan hal ini disebut

dengan persepsi nyeri. Tubuh secara alamiah juga dapat menangani rangangan

nosiseptif melalui tahapan modulasi. Tahapan ini melibatkan sistem opiat endogen

yang terdiri dari neurotransmiter ( contoh : enkefalin, dinorfin, dan β-endorfin) dan

reseptornya (antara lain mu, kappa, dan delta). Proses modulasi alami yang dilakukan

tubuh menghambat proses transmisi nyeri. Sistem Saraf Pusat juga mempunyai suatu

sistem menurun yang terorganisasi untuk mengontrol transmisi nyeri,

neurotransmiter yang penting dalam proses ini antara lain opiat endogen, serotonin,

noradrenalin, asam γ-aminobutirat (GABA) dan neurotensin (Baumann, 2003)

Mekanisme proses nyeri secara singkat tersaji pada gambar 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

16

Gambar 2. Mekanisme proses nyeri (Rang,dkk., 2003) Keterangan

= menginduksi

= menghambat

BK = Bradikinin 5-HT = 5-Hidroksi triptamin (serotonin) SP = Substansi P

PG = Prostaglandin NGF = Neuron Growth Factor (faktor pertumbuhan neuron) CGRP = Calcitonin gene-related peptide NA = Nor Adrenalin NO = Nitric Oxide

GABA = asam γ-aminobutirat

Nyeri juga bisa terjadi karena jumlah radikal bebas dalam tubuh melampaui

normal. Pada dasarnya radikal bebas dalam jumlah normal tidak berbahaya karena

tubuh memiliki antioksidan alamiah (glutathion-peroxydase, superoxide-dismutase,

katalase) yang mampu menangkap radikal bebas tersebut. Dalam proses peradangan,

radikal bebas terbentuk ketika asam arakhidonat dikonversikan menjadi peroksida

baik melalui jalur siklooksigenase ataupun lipooksigenase. Ketika terjadi kerusakan

sel atau organ, produksi peroksida meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

radikal bebas, padahal di dalam tubuh jumlah antioksidan alamiah terbatas, kondisi

FORMASI NO

+

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

17

ini akan menimbulkan stress oksidatif dengan kemungkinan kerusakan sel atau

organ. Apabila sel atau organ sudah rusak, maka mediator nyeri akan keluar dan

mengaktivasi reseptor nyeri sehingga seseorang bisa merasakan nyeri (Tjay dan

Rahardja,, 2002).

fosfolipase

siklooksigenase lipooksigenase

O2

- radikal bebas

COX-1 COX-2

mediator kimia

Gambar 3. Perombakan Asam Arakhidonat (Tjay dan Rahardja, 2002; Rang, dkk, 2003)

Keterangan: : menghambat ; : proses pembentukan

Kebanyakan reseptor pada kulit memiliki struktur khusus yang merupakan

ujung saraf bebas yang sederhana di perifer. Tiga tipe serabut saraf terlibat dalam

pengiriman nyeri ini ialah :

nyeri

tromboksan protasiklin prostaglandin leukotrien

asam hidroperoksida

penghambat lipooksigenase

endoperoksida

OAIN

fosfolipida (membran sel)

Rangsangan

gangguan membran

asam arakidonat

kortikosteroid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

18

a. serabut A-β : berukuran besar, bermielin, cepat menyalurkan impuls (30- 100

m/detik), memiliki ambang nyeri yang rendah dan memberi tanggapan terhadap

sentuhan ringan.

b. serabut A-δ : bermielin tipis dan menyalurkan impuls dengan lebih lambat (6-30

m/detik), memberi tanggapan terhadap tekanan panas, dingin, kimia dan memberi

reaksi terhadap sensasi nyeri tajam sehingga menghasilkan reflek penarikan diri

atau gerakan cepat.

c. serabut C : berukuran kecil, tak bermielin, oleh karena itu menyalurkan dengan

lambat (1-2,5 m/detik), memberi tanggapan terhadap segala jenis rangsang

berbahaya dan menyalurkan lebih lambat nyeri tumpul (Greene dan Harris, 2000).

Menurut Greene dan Harris (2000) tiga kelompok utama reseptor kulit yang

telah diidentifikasi,yaitu :

a. mekanoreseptor (yang mendeteksi sentuhan ringan).

b. termoreseptor (yang mendeteksi panas).

c. nosiseptor (yang mendeteksi adanya luka dan rangsangan yang membahayakan

Gambar 4 . Tempat berakhirnya serabut aferen pada 6 lapisan dari sumsum tulang belakang (Rang dkk., 2003)

Mechanoreceptor

Mechanoreceptor

Nociceptor

Nociceptor Thermoreceptor Mechanoreceptor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

19

E. Analgetika

Analgetika adalah obat atau senyawa yang bertujuan untuk mengurangi

atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (Anonim,2000).

Sedangkan sebuah sumber lain (Anonim, 1991) menyatakan bahwa analgetika adalah

kelompok obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi rasa nyeri.

Efek analgetik dapat dicapai dengan berbagai cara, seperti menekan

kepekaan reseptor terhadap rangsang nyeri mekanik, termik listrik atau kimiawi di

pusat atau dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin sebagai mediator

nyeri (Anonim, 1991). Efek analgetik dari OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)

digunakan baik di perifer maupun di sentral, tetapi efek perifernya lebih banyak.

Efek analgetiknya berhubungan dengan efek antiinflamasinya dan diakibatkan oleh

inhibisi sintesis prostaglandin dalam jaringan yang meradang.

Menurut Ritter, Lewis, dan Mant (1999) analgetika dapat menghambat nyeri

dengan bekerja di perifer atau di sentral sebagai berikut :

1. pada tempat terjadinya luka, dengan mencampuri kerja mediator kimia pada

nosisepsi ( contoh penghambatan sintesis prostaglandin oleh obat AINS).

2. transmisi pada saraf perifer, menggunakan anastesi lokal.

3. transmisi pada dorsal horn dan talamus. Hal ini menjelaskan beberapa aksi

opioid dan nefopam serta beberapa antidepresan yang menghambat reuptake

axonal 5HT dan noradrenalin.

4. jalur pada pusat persepsi nyeri. Hal ini merupakan model kerja opioid dan kerja

analgetik dari antidepresan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

20

Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgetika dapat digolongkan ke dalam :

Analgetika narkotik

Analgetika narkotik, kini disebut juga opioida (= mirip opiat), adalah zat

yang bekerja terhadap reseptor opiod khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respons

emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi). Zat-zat ini memiliki daya penghalang

nyeri yang kuat sekali dengan titik-titik yang terletak di sistem saraf sentral. Mereka

umumnya mengurangi kesadaran (sifat meredakan dan menidurkan) dan

menimbulkan perasaan nyaman (euforia) selain itu mengakibatkan toleransi dan

kebiasaan (habituasi) serta ketergantungan fisik dan psikis (ketagihan, adiksi) bila

pengobatan dihentikan (Tjay, dan Rahardja, 2002).

Analgetika non narkotika

Obat ini merupakan analgetika yang paling efektif dengan efek samping

paling sedikit. Parasetamol dan NSAID sering dipilih untuk mengobati nyeri akut

yang ringan sampai sedang. Obat-obat ini mencegah pembentukkan prostaglandin

yang muncul akibat rangsang nyeri, sehingga mengurangi jumlah impuls nyeri yang

diterima oleh SSP (Baumann, 2005).

F. Parasetamol

Parasetamol yang juga disebut sebagai asetaminofen berupa serbuk hablur

berwarna putih; tidak berbau dan rasa sedikit pahit. Larut dalam air mendidih dan

dalam NaOH 1N dan juga mudah larut dalam etanol (Anonim, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

21

OH

NHCOCH3

Gambar 5. Struktur molekul Parasetamol (Anonim, 1995)

Parasetamol adalah metabolit aktif dari phenacetin yang bertanggung jawab

akan efek analgetiknya. Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti

sakit kepala, mialgia, nyeri pascapersalinan, dan keadaan lain dimana aspirin efektif

sebagai analgetik (Furst dan Munster, 2001).

Mekanisme kerja parasetamol adalah menghambat enzim siklooksigenase

(COX-3). Parasetamol bekerja dengan menghambat biosintesis prostaglandin

terutama di hipotalamus sehingga obat ini memiliki aktivitas antiinflamasi yang

relatif rendah dan lebih efektif bila digunakan sebagai analgetik-antipiretik (Rang,

dkk, 2003).

Parasetamol diabsopsi dengan baik secara oral dan tidak menyebabkan iritasi

lambung (Neal, 2005). Waktu paruh parasetamol adalah 2-3 jam dan relatif tidak

terpengaruh oleh fungsi ginjal. Nyeri akut dan demam dapat diatasi dengan 325-500

miligram empat kali sehari dan secara proporsional dikurangi untuk anak-anak.

Keadaan tunak (steady state) dicapai dalam sehari. Penggunaan parasetamol

sebanyak 10-15 gram dapat menimbulkan akibat yang fatal, kematian disebabkan

oleh hepatotoksisitas yang hebat dengan nekrosis lobulus sentral, kadang-kadang

dikaitkan dengan nekrosis tubulus ginjal akut (Furst dan Munster , 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

22

G. Metode Pengujian Efek Analgetik

Pengujian analgetika dapat dilakukan secara in vivo maupun secara in vitro.

Pengujian analgetika secara in vitro secara umum dikaitkan dengan ikatan senyawa

dengan reseptor yang berhubungan dengan rangsang nyeri sedangkan pengujian

secara in vivo berkaitan dengan kemampuan suatu senyawa dalam menurunkan

reaksi hewan uji terhadap rangsang nyeri.

Metode-metode pengujian aktivitas analgetika secara in vivo dilakukan

dengan menilai kemampuan zat uji untuk menekan atau menghilangkan rasa nyeri

yang diinduksi pada hewan uji (mencit, tikus, marmot), yang meliputi induksi secara

mekanik, termik, elektrik dan secara kimia (Anonim, 1991).

Turner (1965) membagi metode pengujian daya analgetik menjadi dua, yaitu

berdasarkan jenis analgetiknya. Masing-masing metode tersebut antara lain :

1. Golongan analgetika narkotika

Analgetika narkotika adalah analgetika dengan mekanisme kerja sentral.

Metode penapisan aktivitas analgetik untuk analgetika narkotika antara lain sebagai

berikut:

a. Metode jepitan ekor

Sekelompok mencit disuntik dengan senyawa uji dengan dosis tertentu secara

subkutan (s.c.) atau intravena (i.v.). tiga puluh menit kemudian, jepitan dipasang

pada pangkal ekor mencit selama 30 detik. Mencit yang tidak diberi senyawa uji

akan berusaha melepaskan diri dari kekangan tersebut, tetapi mencit yang diberi

analgetika akan mengabaikan kekangan tersebut. Dalam rentang waktu tertentu

jepitan dipasang kembali. Respon positif yang menunjukkan adanya efek analgetik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

23

apabila tidak ada usaha untuk melepaskan jepitan selama 15 detik pada tiga kali

pengamatan.

b. Metode rangsang panas

Hewan percobaan ditempatkan diatas lempeng panas dengan suhu 50oC

sampai 55oC sebagai rangsang nyeri. Mencit yang sudah diberi senyawa uji secara

subkutan atau peroral, diletakkan pada hot plate yang sudah dipersiapkan. Reaksi

mencit adalah menjilat kaki depan, kaki belakang lalu meloncat. Selang waktu antara

pemberian rangsang nyeri dan terjadinya respon, disebut waktu reaksi. Waktu reaksi

dapat diperpanjang oleh obat-obat analgetika. Perpanjangan waktu reaksi selanjutnya

dapat dijadikan sebagai ukuran dalam mengevaluasi aktivitas analgetik.

c. Metode pengukuran tekanan

Metode ini menggunakan suatu alat untuk mengukur tekanan yang diberikan

pada ekor tikus secara seragam. Alat tersebut terdiri dari 2 syringe yang dihubungkan

ujung dengan ujungnya yang bersifat elastis, fleksibel, dan pipa plastik yang diisi

dengan cairan. Sisa pipa dihubungkan dengan manometer. Syringe yang pertama

diletakkan secara vertikal dengan ujung menghadap ke atas. Ekor tikus diletakkan di

bawah penghisap syringe. Ketika tekanan diberikan pada penghisap dari syringe

yang kedua, tekanan ini akan berhubungan dengan sistem hidrolik pada syringe yang

pertama kemudian dengan ekor tikus. Tekanan yang sama pada syringe yang kedua

akan meningkatkan tekanan pada ekor tikus. Manometer akan membaca ketika tikus

memberikan respon. Respon tikus yang pertama adalah meronta kemudian akan

mengeluarkan suara (mencicit) tanda kesakitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

24

d. Metode potensi petidin

Metode ini kurang baik, karena dibutuhkan hewan uji dalam jumlah besar,

tetapi dapat digunakan untuk uji sedatif. Tiap kelompok tikus terdiri dari 20 ekor,

setengah kelompok dibagi menjadi 3 kelompok kecil dan diberi petidin dengan dosis

berturut-turut yaitu 2, 4, dan 8 mg/kg. Setengah kelompok dibagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok petidin dan senyawa uji dengan dosis 25% dari LD50.

Persen proteksi dihitung dengan bantuan metode rangsang panas.

e. Metode antagonis nalorfin

Uji analgetik dengan metode ini bertujuan untuk menunjukkan aksi obat-obat

seperti morfin. Nalorfin memiliki kemampuan untuk meniadakan aksi dari morfin.

Hewan uji yang biasa digunakan dalam metode ini adalah tikus, mencit, dan anjing.

Hewan uji diberi obat dengan dosis toksik kemudian segera diikuti pemberian

nalorfin (0,5-10,0 mg/KgBB) secara intravena. Sebuah obat yaitu piritramid dapat

menyebabkan respon seperti hilangnya refleks korneal dan refleks bradipnea. Efek

tersebut dapat dilawan setelah 1 menit pemberian nalorfin 1,25 mg/KgBB yang

disuntikkan secara intravena. Teori menyebutkan bahwa nalorfin dapat

menggantikan ikatan morfin dengan reseptornya.

f. Metode kejang oksitosin.

Oksitosin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari posterior,

dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga menimbulkan kejang pada tikus.

Respon kejang meliputi kontraksi abdominal sehingga menarik pinggang dan kaki

belakang. Respon kejang dapat diatasi dengan pemberian morfin atau turunannya.

Tikus betina diberi estrogen dengan menanam atau memasukkan 15 mg pelet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

25

dietilstilbestrol secara subkutan pada paha tikus. Setelah 10 minggu hewan uji siap

diuji analgetik. Senyawa yang akan diuji diberikan 15 menit secara subkutan

sebelum diberi oksitosin secara intraperitoneal. Penurunan kejang dapat teramati dan

ED50 dapat diperkirakan. Selain morfin senyawa analgetika yang bisa diuji dengan

metode ini adalah heroin, metadon, kodein, meperidin.

g. Metode pencelupan air panas.

Sepuluh tikus disuntik intraperitoneal dengan senyawa uji, kemudian ekor

tikus dicelupkan dalam air panas (suhu 58oC). respon tikus dilihat dari hentakan

ekornya dari air panas.

2. Golongan analgetika nonnarkotika

Metode penapisan analgetik untuk analgetika nonnarkotika antara lain

sebagai berikut :

a. Metode rangsang kimia.

Didalam metode ini, rasa nyeri yang timbul berasal dari rangsang kimia yang

disebabkan oleh zat kimia yaitu fenilbenzokuinon dan asam asetat yang disuntikkan

pada hewan uji secara peritoneal. Metode ini cukup peka untuk pengujian senyawa-

senyawa analgetika yang mempunyai efek analgetik lemah. Selain peka metode ini

juga sederhana, dan reprodusibel. Akan tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu

hasilnya tidak spesifik karena senyawa-senyawa selain analgetik seperti obat

antihistamin juga memberikan reaksi positif. Pemberian analgetika akan mengurangi

atau menghilangkan rasa nyeri sehingga jumlah geliat yang terjadi berkurang sampai

tidak terjadi geliat sama sekali. Hal ini tergantung pada efek analgetik dari senyawa

yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

26

Untuk uji efek analgetik jenis ini senyawa pembanding yang digunakan

biasanya adalah analgetika nonnarkotika seperti asetosal, parasetamol, dan

sebagainya. Perhitungan persen proteksi mengikuti persamaan sebagai berikut:

% Proteksi = 100 – [(P/K) x 100%]

Keterangan: P = jumlah geliat kumulatif mencit setelah perlakuan

K = jumlah rata-rata geliat mencit kelompok kontrol negatif.

b. Metode pedodolometer

Metode ini menggunakan aliran listrik untuk mengukur besarnya efek

analgetik. Alas kandang tikus terbuat dari kepingan metal yang bisa mengalirkan

listrik. Tikus diletakkan pada kandang tersebut kemudian dialiri listrik. Respon

ditandai dengan teriakan dari tikus tersebut. Pengukuran dilakukan setiap 10 menit

selama 1 jam.

c. Metode rektodolometer.

Tikus diletakkan dalam kandang yang dibuat khusus dengan alas tembaga

yang dihubungkan dengan sebuah penginduksi yang berupa gulungan. Ujung lain

dari gulungan tersebut kemudian dihubung dengan silinder elektroda tembaga.

Sebuah voltmeter yang sensitif untuk mengubah 0,1 volt dihubungkan dengan

konduktor yang berada di atas gulungan. Tegangan yang sering digunakan untuk

menimbulkan teriakan mencit adalah 1 sampai 2 volt.

H. Landasan Teori

Nyeri menurut Greene dan Harris (2000) adalah suatu sensasi yang tidak

menyenangkan dan pengalaman emosional yang berhubungan dengan kerusakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

27

jaringan, baik aktual maupun potensial. Hampir sebagian besar penyakit memberi

gejala nyeri yang dimanifestasikan dalam bentuk rasa sakit pada organ atau jaringan

pada tubuh. Nyeri juga bisa terjadi apabila jumlah radikal bebas dalam tubuh

melampaui normal. Pada dasarnya radikal bebas dalam jumlah normal tidak

berbahaya karena tubuh memiliki antioksidan alamiah (glutathion-peroxydase,

superoxide-dismutase, katalase) yang mampu menangkap radikal bebas tersebut.

Dalam proses peradangan, radikal bebas terbentuk ketika asam arakhidonat

dikonversikan menjadi peroksida baik melalui jalur siklooksigenase ataupun

lipooksigenase (Tjay dan Rahardja, 2002).

Pada penelitian terdahulu telah terbukti bahwa infus batang brotowali

memiliki efek antiinflamasi pada tikus putih jantan dan efek analgetik pada mencit

jantan dan betina (Rivai, 1987 cit., Soedibyo, 1998; Teruna, 1987 cit., Soedibyo,

1998; Handara, 2006). Batang brotowali mengandung glikosida pikroretosid,

alkaloid (berberina), flavonoid, harsa dan zat pahit. Senyawa flavonoid yang

terkandung dalam batang brotowali, diduga dapat memberikan efek analgetik. Hal

ini dikarenakan flavonoid diduga dapat menghambat enzim lipooksigenase dan

diperkirakan juga dapat menghambat enzim siklooksigenase sehingga menghambat

pembentukan mediator yang berperan dalam proses inflamasi. Flavonoid juga

memiliki khasiat sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas penyebab

nyeri. Flavonoid umumnya larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70%

sehingga diharapkan ekstrak etanol 70% batang brotowali dapat memberikan efek

analgetik pada mencit putih Swiss jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

28

I. Hipotesis

Ekstrak etanol 70 % batang brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.)

memiliki efek analgetik terhadap mencit putih jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

29

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan

menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah.

B. Metode Penelitian

Metode pengujian efek analgetik yang digunakan pada penelitian ini yaitu

metode rangsang kimia. Pada metode ini digunakan rangsang kimia berupa asam

asetat yang diberikan secara intraperitoneal pada mencit yang sudah diberi senyawa

uji secara per oral pada selang waktu tertentu. Respon nyeri pada mencit adalah

geliat berupa kontraksi perut disertai tarikan kedua kaki belakang dan perut

menempel pada lantai. Geliat diamati setiap 5 menit selama 1 jam. Pemberian

analgetik akan mengurangi rasa nyeri sehingga jumlah geliat yang terjadi berkurang.

Daya analgetik dapat dievaluasi menggunakan persen penghambatan terhadap geliat,

yaitu:

% penghambatan terhadap geliat = 100 – [(P/K) x 100]

Keterangan: P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian obat

yang telah ditetapkan K = jumlah rata-rata geliat hewan uji kelompok kontrol

Kriteria yang menentukan senyawa tersebut memiliki efek analgetik adalah

mampu menurunkan jumlah geliat ≥ 50% dari jumlah geliat pada kontrol negatif

(Anonim, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

30

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel penelitian meliputi:

a. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kelompok perlakuan yang meliputi

kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok ekstrak

batang brotowali dengan 4 peringkat dosis per kg berat badan mencit.

b. Variabel tergantung dari penelitian ini adalah daya analgetik. Daya analgetik

adalah angka dalam persen yang menunjukkan seberapa besar suatu zat

tertentu dalam menimbulkan efek analgetik sehingga mampu menghambat

respon geliat.

c. Variabel pengacau terkendali :

1) Subjek uji, yaitu mencit putih jantan galur Swiss, usia 2-3 bulan, dan

berat badan 20-30 gram.

2) Asal tumbuhan brotowali, yaitu berasal dari Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Tanaman Tradisional Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

3) Metode ekstraksi batang brotowali, yaitu menggunakan metode

perkolasi dengan penyari etanol 70%.

4) Cara pemberian zat uji, yaitu secara peroral.

d. Variabel pengacau tak terkendali:

1) Keadaan patologis hewan uji adalah keadaan individu mencit.

2) Suhu ekstraksi adalah temperatur lingkungan selama proses ekstraksi

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

31

3) Ketahanan mencit adalah kemampuan individu mencit dalam menahan

rasa sakit.

4) Kemampuan absorpsi mencit adalah kemampuan absorpsi individu mencit

terhadap ekstrak batang brotowali.

2. Definisi Operasional

a. Efek analgetik adalah kemampuan suatu zat untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri dengan/tanpa menghilangkan kesadaran.

b. Ekstrak batang brotowali adalah ekstrak yang diperoleh dengan menyari

batang brotowali menggunakan penyari etanol 70% dengan cara perkolasi.

c. Metode rangsang kimia adalah metode yang digunakan untuk mengukur

efek analgetik zat uji terhadap subyek uji dengan cara memberi rangsang

nyeri dengan pemberian zat kimia tertentu.

d. Daya analgetik menunjukkan seberapa besar suatu zat tertentu dalam

memberi efek analgetik, yang ditunjukkan dengan besarnya nilai persentase

penghambatan terhadap respon (geliat).

e. Respon nyeri pada mencit adalah geliat berupa kontraksi perut disertai

tarikan kedua kaki belakang dan perut menempel pada lantai.

D. Bahan Penelitian

1. Hewan uji berupa mencit putih jantan, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3

bulan, yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

32

2. Serbuk batang brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.) yang telah dideterminasi

dan diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Tanaman Tradisional Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada

bulan Agustus 2007, yang kemudian diekstraksi dengan etanol 70%.

3. Bahan kimia untuk uji analgetik :

a. Parasetamol : berupa serbuk hablur berwarna putih; tidak berbau dan rasa

sedikit pahit (Anonim, 1995). Parasetamol yang digunakan dalam penelitian

diperoleh dari Brataco Chemika dengan kualitas farmasetis.

b. CMC Na : berupa serbuk halus atau berbentuk granul berwarna putih, bersifat

higroskopis (Anonim, 1995), diperoleh dari Brataco Chemika dengan kualitas

farmasetis.

c. Asam asetat glasial: berupa cairan jernih; tidak berwarna; bau khas, tajam jika

diencerkan dengan air; rasa asam (Anonim, 1995), diproduksi oleh Merck

dengan kualitas pro analisis dan diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik

Universitas Sanata Dharma.

d. Etanol 70% : berupa cairan jernih, mudah menguap; tidak berwarna; bau

khas; rasa terbakar pada lidah, mudah terbakar (Anonim, 1995), diperoleh

dari Asia Lab dengan kualitas teknis.

e. Aquadest, diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi,

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

33

E. Alat atau Instrumen Penelitian

1. Alat Ekstraksi

Seperangkat alat gelas berupa beaker glass, Erlenmeyer, gelas ukur, labu

ukur, cawan porselen, pipet tetes, batang pengaduk; perkolator; seperangkat alat

penyaring; corong buchner dan vaccum merek Amleitung Lessen; Rotary Vaccum

Evaporator merek Janke & Kunkel RV5 ST; oven merek Termaks

2. Alat Uji Geliat

Kotak kaca tempat pengamatan geliat; stopwatch; jarum yang digunakan

untuk pemberian peroral, berupa jarum yang ujungnya berbentuk bulat dan berlubang

di bagian tengah; spuit injeksi merek Profi yang memiliki ujung runcing dan

digunakan untuk pemberian secara intraperitoneal, neraca analitik merek Mettler

Toledo tipe AE 2000; neraca merek Mettler Toledo tipe PM 600.

F. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan Sediaan Uji

a. Pengumpulan bahan

1) Bahan uji yang digunakan yaitu serbuk batang brotowali yang telah

dideterminasi dan diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Tanaman Tradisional Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar, Jawa Tengah pada bulan Agustus 2007.

2) Bahan kimia yang digunakan yaitu: etanol 70%, parasetamol, CMC Na,

aquadest, dan asam asetat glasial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

34

b. Pembuatan serbuk batang brotowali

Batang brotowali yang telah dikumpulkan kemudian dipotong-potong

dengan panjang antara 3-4 cm. Batang yang telah dipotong, dipisahkan dari

pengotornya kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan di bawah sinar

matahari dengan ditutupi kain hitam. Simplisia yang telah dikeringkan lalu dirajang

dan diserbuk kemudian diayak dengan ayakan berukuran 60 mesh.

c. Pembuatan ekstrak batang brotowali

Sebanyak 400 gram serbuk batang brotowali dimasukkan ke dalam

perkolator, kemudian direndam dengan etanol 70% sampai mencapai ketinggian 1,5

cm di atas permukaan serbuk selama 24 jam. Kran perkolator dibuka dan kecepatan

aliran diatur sehingga tiap 1 menit didapat perkolat sebanyak 20 tetes. Ekstraksi

dihentikan jika perkolat yang keluar berwarna bening. Perkolat yang didapatkan

disaring dengan menggunakan corong buchner dan vaccum untuk menghilangkan

sisa serbuk yang mungkin ikut terbawa, kemudian perkolat diuapkan di dalam oven

dengan suhu 50o C sampai didapatkan ekstrak yang kental. Sebelum diuapkan,

perkolat terlebih dahulu dikentalkan dengan menggunakan alat vaccum rotary

evaporator. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses penguapan. Ekstrak pekat

kemudian disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas) dengan suhu .

d. Pembuatan larutan CMC Na 0,5 %

Timbang dengan seksama 500 mg serbuk CMC Na, taburkan di atas air

panas sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga mengembang, lalu masukkan dalam

labu ukur 100 ml dan tambahkan aquadest hingga 100 ml lalu digojog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

35

e. Pembuatan larutan asam asetat

Larutan asam asetat yang diujikan dalam penelitian meliputi dosis 100

mg/kg BB dan 150 mg/kgBB. Maka perhitungan kebutuhan asam asetat dengan

volume pemberian 0,5ml/20 gram BB mencit adalah sebagai berikut :

1) Larutan asam asetat 100 mg/kgBB

= 2,0 mg/20 gram BB =2,0 mg/0,5 ml

= 4,0 mg/ml = 400 mg/100ml

= 0,4 g/100 ml = 0,4 %

Larutan asam asetat 0,4 % dibuat dengan cara mengambil asam asetat

glasial pro analisis dengan berat jenis (BJ) 1050 mg/ml sebanyak 0,38 ml dengan

pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan ditambah aquadest

hingga 100 ml.

2) Larutan asam asetat 150 mg/kgBB

= 3,0 mg/20 gram BB =3,0 mg/0,5 ml

= 6,0 mg/ml = 600 mg/100ml

= 0,6 g/100 ml = 0,6 %

Larutan asam asetat 0,6 % dibuat dengan cara mengambil asam asetat

glasial pro analisis dengan berat jenis (BJ) 1050 mg/ml sebanyak 0,51 ml dengan

pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan ditambah aquadest

hingga 100 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

36

f. Pembuatan suspensi parasetamol dalam CMC Na 0,5%

Suspensi parasetamol yang diujikan dalam penelitian ini meliputi dosis 65

mg/kgBB dan 91 mg/kgB, maka perhitungan konsentrasi parasetamol dengan

volume pemberian 0,5 ml/20 gram BB mencit adalah sebagai berikut:

1) Suspensi parasetamol 65 mg/kgBB

= 1,30 mg/20 gramBB

= 1,30 mg/0,5 ml

= 2,6 mg/ml

Suspensi parasetamol 65 mg/kgBB dibuat dengan menimbang 130 mg

serbuk parasetamol dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50,0 ml dan ditambah

larutan CMC-Na 0,5% hingga volumenya 50 ml.

2) Suspensi parasetamol 91 mg/kgBB

= 1,82 mg/20 gramBB

= 1,82 mg/0,5 ml

= 3,64 mg/ml

Suspensi parasetamol 91 mg/kgBB dibuat dengan menimbang 182 mg

serbuk parasetamol dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50,0 ml dan ditambah

larutan CMC-Na 0,5% hingga volumenya 50 ml.

g. Pembuatan suspensi ekstrak batang brotowali dalam CMC Na 0,5% Suspensi parasetamol yang diujikan dalam penelitian ini meliputi dosis 66

mg/kgBB, 132 mg/kgBB, 264 mg/kgBB, dan 528 mg/kgBB,maka perhitungan

konsentrasi ekstrak etanol batang brotowali dengan volume pemberian 0,5 ml/20

gram BB mencit adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

37

1) Suspensi ekstrak batang brotowali 66 mg/kgBB

= 1,32 mg/20 gramBB

= 1,32 mg/0,5 ml

= 2,64 mg/ ml

Suspensi ekstrak batang brotowali 66 mg/kgBB dibuat dengan menimbang

66 mg ekstrak kental batang brotowali dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 ml

dan ditambah larutan CMC-Na 0,5% hingga volumenya 25 ml.

2) Suspensi ekstrak batang brotowali 132 mg/kgBB

= 2,64 mg/20 gramBB

= 2,64 mg/0,5 ml

= 5,28 mg/ ml

Suspensi ekstrak batang brotowali 132 mg/kgBB dibuat dengan menimbang

132 mg ekstrak kental batang brotowali dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 ml

dan ditambah larutan CMC-Na 0,5% hingga volumenya 25 ml.

3) Suspensi ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB

= 5,28 mg/20 gramBB

= 5,28 mg/0,5 ml

= 10,56 mg/ ml

Suspensi ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB dibuat dengan menimbang

264 mg ekstrak kental batang brotowali dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 ml

dan ditambah larutan CMC-Na 0,5% hingga volumenya 25 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

38

4) Suspensi ekstrak etanol batang brotowali 528 mg/kgBB

= 10,56 mg/20 gramBB

= 10,56 mg/0,5 ml

= 21,12 mg/ ml

Suspensi ekstrak batang brotowali 528 mg/kgBB dibuat dengan menimbang

528 mg ekstrak kental batang brotowali dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 ml

dan ditambah larutan CMC-Na 0,5% hingga volumenya 25 ml.

2. Uji Pendahuluan

a. Seleksi hewan uji

Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih jantan galur Swiss, berat 20-

30 gram, umur 2-3 bulan. Semua hewan uji dipelihara dengan kondisi perlakuan

yang sama meliputi: pakan, minum, kandang, dan alasnya. Sebelum digunakan

dalam percobaan, semua hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi

yang sama. Bila akan digunakan dalam perlakuan, hewan uji dipuasakan terlebih

dahulu selama ± 18-22 jam tanpa diberi makan, tetapi tetap diberi minum. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi variasi akibat adanya makanan.

b. Penetapan kriteria geliat

Respon yang diamati pada uji analgetik ini berupa geliat. Kriteria geliat

perlu ditetapkan untuk mendapatkan geliat yang hampir sama. Pedoman gerakan

mencit yang dianggap sebagai geliat adalah apabila mencit menarik kedua kaki

belakang sehingga permukaan perut menempel pada alas tempat berpijak mencit itu,

yaitu alas pada kotak kaca tempat pengamatan. Respon geliat yang timbul

merupakan akibat dari pemberian asam asetat yang bersifat mengiritasi jaringan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

39

diberikan secara intraperitonial. Adanya jaringan yang rusak mengakibatkan

timbulnya rasa sakit dan mencit memberikan respon geliat.

c. Penetapan dosis asam asetat

Penetapan dosis asam asetat menggunakan 2 peringkat dosis, yaitu

100mg/kgBB dan 150mg/kgBB. Sebanyak 6 ekor hewan uji, mencit putih jantan,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam

dibagi ke dalam 2 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit

diinjeksi secara intraperitonial dengan asam asetat. Setelah itu diamati geliatnya

selama 60 menit dan dicatat jumlah geliat tiap 5 menit. Kelompok dosis efektif asam

asetat yang dipilih adalah yang memberikan respon geliat dengan jumlah jumlah

geliat yang tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak karena dapat menyulitkan

pengamatan.

d. Penetapan kontrol negatif

Penetapan kontrol negatif ini bertujuan untuk mengetahui zat yang tidak

memiliki efek analgetik, sehingga dapat digunakan untuk membandingkan dengan

zat uji. Kontrol negatif yang digunakan yaitu CMC Na 0,5 % . Volume pemberian

pada mencit sebanyak 0,5 ml dan diasumsikan berat mencit dalam penelitian ini

adalah 20 gram.

Dalam penetapan kontrol negatif, digunakan 3 ekor mencit putih jantan,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam

yang diberi larutan CMC Na 1% secara peroral. Setelah itu, diinjeksikan dengan

asam asetat 1% dan diamati respon geliatnya selama 60 menit dan dicatat jumlah

geliat setiap 5 menit. Jumlah kumulatif geliat dari kelompok kontrol negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

40

kemudian dibandingkan dengan kelompok hewan uji yang hanya diberi rangsang

asam asetat dosis 100 mg/kgBB secara intraperitoneal untuk melihat ada tidaknya

efek analgetik pada kelompok kontrol negatif .

e. Penetapan dosis parasetamol dan dosis ekstrak batang brotowali

Dosis parasetamol yang lazim digunakan pada manusia adalah 500 mg.

Diketahui faktor konversi manusia dengan berat badan 70 kg ke mencit dengan berat

badan 20 gram adalah 0,0026, maka dosis parasetamol yang digunakan adalah

0,0026 x 500 mg = 1,3 mg/20 gBB atau 65 mg/kgBB. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Reo (2005), dosis parasetamol yang digunakan untuk pengujian efek

analgetik adalah 91 mg/kgBB. Dosis ini diperoleh dengan mengkonversikan dosis

parasetamol, yaitu 500 mg/ 50kgBB ke berat badan manusia Eropa (70kg) menjadi

(70 kg/50 kg) x 500 mg = 700 mg. Dosis konversi dari manusia 70 kg ke mencit 20

gram adalah 0,0026 x 700 mg = 1,82 mg/20 gBB sehingga diperoleh dosis

parasetamol 91 mg/kg BB . Jadi pada penetapan dosis parasetamol digunakan 2

peringkat dosis, yaitu 65 mg/kgBB dan 91 mg/kgBB.

Dalam penetapan dosis parasetamol digunakan 6 ekor mencit yang dibagi

dalam 2 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit putih jantan,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam

sebelumnya. Tiap- tiap kelompok diberi suspensi parasetamol dengan peringkat dosis

masing-masing, kemudian mencit diinjeksi dengan asam asetat 100 mg/kgBB secara

intraperitonial dengan selang waktu pemberian 30 menit. Geliat mencit yang timbul

diamati selama 60 menit dengan dicatat jumlah geliatnya tiap 5 menit. Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

41

dosis yang paling efektif (jumlah geliat paling sedikit) digunakan sebagai kontrol

positif.

Penetapan dosis ekstrak batang brotowali didasarkan pada dosis infusa

batang brotowali yang efektif memberikan efek analgetik, yaitu 2400 mg/kgBB.

Dosis ekstrak batang brotowali didapatkan dengan mengkonversi dosis infus tersebut

dengan angka rendemen yang didapat dari hasil ekstraksi batang brotowali. Nilai

rendemen ekstrak etanol 70% batang brotowali adalah 11% yang diperoleh dari

perbandingan antara ekstrak yang didapat (sebanyak 43,5 gram) dengan berat awal

simplisia (sebanyak 400gram) lalu dikalikan 100 %. Perhitungan dosis ekstrak

batang brotowali adalah sebagai berikut :

Dosis ekstrak = 11% x dosis infus batang brotowali

Dosis ekstrak = 0,11 x 2400mg/kgBB = 264 mg/kgBB

Dalam penetapan dosis ekstrak batang brotowali digunakan 6 ekor mencit

putih jantan yang dibagi dalam 2 kelompok, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3

bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam sebelumnya. Tiap- tiap kelompok diberi

suspensi ekstrak batang brotowali sesuai dengan peringkat dosis masing-masing

secara per oral, kemudian mencit diinjeksi dengan asam asetat 100 mg/kgBB secara

intraperitonial dengan selang waktu 30 menit. Geliat mencit yang timbul diamati

selama 60 menit dengan dicatat jumlah geliatnya tiap 5 menit. Kelompok dosis yang

paling efektif (jumlah geliat paling sedikit) digunakan sebagai dosis ekstrak.

f. Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol dengan rangsang asam asetat Rentang waktu yang diujikan adalah 5, 15, dan 30 menit. Sebanyak 9 ekor

mencit putih jantan, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

42

dipuasakan ± 18-22 jam dibagi ke dalam 3 kelompok. Tiap-tiap kelompok diberi

suspensi parasetamol dosis 91 mg/kgBB secara peroral dengan selang waktu 5, 15,

dan 30 menit sebelum pemberian asam asetat. Selanjutnya, mencit diinjeksi dengan

asam asetat dosis 100 mg/kgBB secara intraperitonial. Geliat mencit diamati dan

dicatat tiap selang waktu 5 menit selama 60 menit. Waktu yang dipilih adalah waktu

yang memberikan jumlah geliat paling sedikit.

g. Penetapan selang waktu pemberian antara ekstrak batang brotowali dengan rangsang asam asetat Rentang waktu yang diujikan adalah 5, 15, dan 30 menit. Sebanyak 9 ekor

mencit putih jantan, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah

dipuasakan ± 18-22 jam dibagi ke dalam 3 kelompok. Tiap-tiap kelompok diberi

ekstrak batang brotowali dosis 264 mg/kgBB secara peroral. Selanjutnya, asam asetat

dosis 100 mg/kgBB diinjeksikan secara intraperitoneal dengan selang waktu 5, 15,

dan 30 menit. Geliat mencit diamati dan dicatat tiap selang waktu 5 menit selama 60

menit. Waktu yang dipilih adalah waktu yang memberikan jumlah geliat paling

sedikit.

3. Uji Utama

a. Perlakuan hewan uji

Pada kelompok perlakuan, hewan uji dibagi secara acak menjadi 6

kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit putih jantan, galur

Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam, yang

meliputi kelompok I yaitu kelompok kontrol negatif diberi CMC Na 0,5%, kelompok

II yaitu kelompok kontrol positif diberi suspensi parasetamol dalam CMC Na 0,5%

dengan dosis 91 mg/kgBB, kelompok III-VI yaitu kelompok perlakuan diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

43

ekstrak batang brotowali dengan 4 peringkat dosis, yaitu 66 mg/kgBB, 132

mg/kgBB, 264 mg/kgBB, dan 528 mg/kgBB. Hewan uji diberikan senyawa uji

secara per oral kemudian diinjeksi dengan asam asetat dosis 100 mg/kgBB secara

intraperitonial dengan selang waktu 15 menit. Penentuan daya analgetik atau

besarnya persentase penghambatan geliat dilakukan dengan pengamatan respon nyeri

berupa geliat pada hewan uji akibat pemberian asam asetat tersebut. Pengamatan

dilakukan tiap 5 menit selama 60 menit.

b. Analisis Hasil

Data yang diperoleh berupa jumlah kumulatif geliat kemudian digunakan

untuk menghitung persentase penghambatan geliat dengan cara sebagai berikut :

% penghambatan terhadap geliat = 100 – [(P/K) ×100

Keterangan: P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah perlakuan K = jumlah rata-rata geliat hewan uji kelompok kontrol

Potensi relatif ekstrak terhadap parasetamol sebagai kontrol positif pada tiap

kelompok perlakuan dihitung dengan rumus:

Potensi relatif ekstrak = % daya analgetik ekstrak x dosis parasetamol x100% terhadap parasetamol % daya analgetik parasetamol dosis ekstrak

Data dianalisis dengan uji distribusi Kolmogorof-Smirnov. Setelah diketahui

distribusinya normal dilanjutkan dengan analisis statistik One way-ANOVA untuk

melihat homogenitas variansinya dan ada tidaknya perbedaan antar kelompok

perlakuan. Apabila data yang diuji memiliki variansi yang sama dan distribusi

normal maka uji ANOVA yang dilakukan adalah valid. Selanjutnya dilakukan uji post

hoc dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95% untuk menguji adanya perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

44

bermakna antara kelompok satu dengan yang lain. Jika data yang diuji memiliki

variansi yang tidak sama atau distribusi tidak normal, dapat dilakukan transformasi

data untuk memperkecil variansi. Jika hasil transformasi data tetap menunjukkan

variansi yang tidak sama atau distribusi tidak normal, maka dilakukan uji non-

parametrik Kruskal-Wallis untuk melihat ada tidaknya perbedaan antar kelompok

perlakuan, yang kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk melihat

adanya perbedaan bermakna antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Pada

penetapan dosis asam asetat dan penetapan kontrol negatif digunakan analisis

Independent-Samples T-test dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui adanya

perbedaan di antara kedua perlakuan. Perbandingan nilai persentase penghambatan

geliat pada mencit jantan dan betina dianalisis dengan menggunakan GLM

Univariate-Factors. Skema kerja penelitian dapat dilihat pada gambar 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

45

Hewan uji (7 ekor/ kelompok)

Diberi perlakuan secara oral

Kontrol negatif (CMC Na 0,5%)

Kontrol positif (Parasetamol 91mg/kg BB)

Ekstrak Etanol 70% Batang Brotowali 66 mg/kgBB

Ekstrak Etanol 70% Batang Brotowali 132 mg/kgBB

Ekstrak Etanol 70% Batang Brotowali 264mg/kgBB

Ekstrak Etanol 70% Batang Brotowali 528mg/kgBB

Injeksi dengan asam asetat dosis 100 mg/kg BB secara intraperitoneal

Hitung jumlah geliat tiap 5 menit selama 60 menit

Hitung % penghambatan terhadap geliat

Hitung analisis statistik One-Way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%

Bila tidak memenuhi syarat uji ANOVA, data diuji dengan uji non-parametrik Kruskal- Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan taraf

kepercayaan 95 %

Gambar 6. Skema kerja penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan serbuk

Batang brotowali yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan sekitar

bulan Agustus 2007 oleh Balai Besar Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Tanaman Tradisional di daerah Tawangmangu. Batang yang

diambil adalah batang yang cukup tua dan siap panen dan berusia sekitar 11-12 bulan

sehingga diharapkan kandungan zat aktif di dalam batang sudah terbentuk secara

optimal.

Batang brotowali yang telah dikumpulkan kemudian dipotong-potong

dengan panjang antara 3-4 cm untuk mempermudah proses selanjutnya. Batang yang

telah dipotong kemudian dipisahkan dari zat pengotornya dan dicuci dengan air

mengalir hingga bersih. Setelah batang brotowali dicuci bersih, dilakukan proses

pengeringan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga lebih

tahan lama. Proses pengeringan dimaksudkan untuk mengurangi kadar air dan

manghentikan reaksi enzimatik sehingga dapat mencegah penurunan mutu dan

kerusakan simplisia. Pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari dengan ditutupi

kain hitam untuk mencegah kerusakan zat aktif yang tidak tahan terhadap sinar

matahari. Proses ini dilakukan selama kurang lebih 1 minggu sampai didapatkan tiga

kali penimbangan dengan bobot konstan atau simplisia kering yang mudah

dipatahkan.

Simplisia kering kemudian dirajang dan diserbuk. Serbuk simplisia

kemudian diayak dengan ayakan nomor 60 mesh. Tujuan penyerbukan adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

47

memperluas permukaan kontak antara simplisia dengan penyarinya sehingga zat aktif

di dalam simplisia batang brotowali lebih mudah diekstraksi.

B. Pembuatan Ekstrak Batang Brotowali

Pembuatan ekstrak batang brotowali dilakukan dengan metode perkolasi.

Metode ini dipilih karena dengan metode ini senyawa akan lebih mudah terekstrak

sehingga diharapkan senyawa yang terekstrak lebih banyak. Pelarut yang digunakan

adalah etanol 70% yang memiliki polaritas cukup tinggi sehingga mampu menyari

sebagian besar kandungan kimia dari simplisia. Sebelum dilakukan ekstraksi, batang

brotowali diserbuk terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas luas

kontak antara serbuk batang brotowali dengan pelarutnya sehingga proses ekstraksi

berlangsung lebih sempurna.

Serbuk batang brotowali sebanyak 400 gram direndam dengan

menggunakan pelarut etanol 70% selama 24 jam. Perendaman ini dimaksudkan agar

senyawa kimia yang terkandung dalam serbuk batang brotowali benar-benar terlarut

di dalam pelarutnya. Setelah perendaman selama 24 jam, kran perkolator dibuka

perlahan sehingga dicapai kecepatan aliran sebanyak 20 tetes per menit. Proses

perkolasi dilakukan sampai diperoleh perkolat yang bening (tidak berwarna). Selama

proses perkolasi ini, diusahakan agar tinggi pelarut tetap sama, yaitu ± 1,5 cm di atas

permukaan serbuk. Perkolat yang didapatkan lalu disaring sehingga partikel-partikel

kecil dari serbuk tidak ikut terbawa dalam perkolat. Perkolat kemudian dikentalkan

dengan menggunakan vaccum rotary evaporatory untuk mempercepat proses

penguapan dan diuapkan dalam oven dengan suhu 50oC agar tidak merusak zat aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

48

yang terkandung dalam ekstrak batang brotowali. Ekstrak pekat kemudian disimpan

di dalam lemari pendingin (kulkas).

Hasil perkolasi batang brotowali yang didapat adalah ekstrak kental

berwarna coklat kehitaman dengan bau khas dan rasa yang pahit, serta diperoleh nilai

rendemen sebesar 11 % (diperoleh berat ekstrak 43,5 gram dari total berat simplisia

awal 400 gram). Untuk uji selanjutnya, ekstrak batang brotowali ini disuspensikan ke

dalam larutan CMC Na 0,5%.

C. Uji Pendahuluan

Serangkaian uji pendahuluan dilakukan sebelum pengujian efek analgetik

ekstrak etanol batang brotowali dilakukan. Uji pendahuluan ini bertujuan untuk

menetapkan hal-hal yang akan dilakukan pada pengujian yang sebenarnya sehingga

dapat diperoleh data yang lebih optimal. Adapun uji pendahuluan tersebut meliputi

penetapan kriteria geliat, penetapan dosis asam asetat, penetapan kontrol negatif,

penetapan dosis parasetamol dan ekstrak batang brotowali, penetapan selang waktu

pemberian parasetamol dengan asam asetat, serta penetapan selang waktu pemberian

ekstrak batang brotowali dengan asam asetat. Hewan uji yang digunakan pada uji

pendahuluan ini memiliki kriteria yang sama dengan hewan uji yang akan digunakan

pada uji utama. Kriteria yang dimaksudkan adalah mencit putih jantan, galur Swiss,

usia 2-3 bulan, berat 20-30 gram, dan sebelum pengujian, tiap hewan uji dipuasakan

terlebih dahulu selama 18-22 jam, tidak diberi pakan namun tetap diberi minum. Hal

ini dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh makanan pada hasil pengujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

49

1. Penetapan kriteria geliat

Penetapan kriteria geliat ini dilakukan agar geliat yang teramati hampir sama

sehingga pengamatan yang dilakukan menjadi lebih mudah dan spesifik. Pedoman

gerakan mencit yang dianggap sebagai geliat adalah ketika mencit menarik kedua

kaki ke belakang dengan mengempiskan perutnya sehingga permukaan perut

menempel pada alas tempat berpijak mencit tersebut, yaitu pada alas kotak tempat

pengamatan. Pemberian asam asetat yang bersifat mengiritasi jaringan dapat

menimbulkan nyeri pada mencit sehingga mencit akan meresponnya dalam bentuk

geliat. Rangsangan kimia dari asam asetat ini diberikan secara intraperitoneal.

2. Penetapan dosis asam asetat

Pengujian ini dilakukan dengan metode rangsang kimia, dimana zat

rangsang yang berupa asam asetat diberikan secara intraperitoneal. Ion H+ yang

terdapat pada asam asetat dapat menyebabkan iritasi pada jaringan lokal sehingga

menimbulkan rasa nyeri. Penetapan dosis asam asetat bertujuan untuk mendapatkan

dosis efektif asam asetat yang dapat menimbulkan geliat yang tidak terlalu banyak

ataupun terlalu sedikit pada waktu pengamatan selama 60 menit. Geliat yang terlalu

banyak ataupun terlalu sedikit akan menyulitkan pada waktu proses pengamatan.

Pada penetapan dosis asam asetat digunakan 2 peringkat dosis yaitu 100

mg/kgBB dan 150 mg/kgBB, dan diasumsikan volume pemberian yang digunakan

adalah sebanyak 0,5 ml untuk mencit dengan berat badan 20 gram. Secara teoritis,

peningkatan dosis asam asetat dapat meningkatkan respon geliat. Peningkatan dosis

asam asetat akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi ion H+ yang bersifat iritan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

50

sehingga rasa nyeri yang timbul akan semakin meningkat dan jumlah geliat mencit

semakin banyak.

Pengujian dilakukan pada masing-masing dosis dengan menggunakan 3

ekor hewan uji dengan rute pemberian intraperitoneal dan diamati jumlah geliat yang

muncul selama 60 menit. Rata-rata kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis

efektif asam asetat dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif asam asetat (n=3)

Kelompok dosis asam asetat (mg/kgBB)

Jumlah kumulatif geliat (X ± SE)

P*

100 67,67±1,45 150 79,33±2,40

0,021

Keterangan : X= mean (rata-rata) * = hasil uji Independent Sample T-test n= replikasi tiap kelompok perlakuan

Rata-rata kumulatif geliat yang muncul pada penetapan dosis efektif asam

asetat dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar 7.

Gambar 7 . Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan dosis efektif

asam asetat

Jumlah geliat yang dihasilkan pada 2 kelompok dosis asam asetat dianalisis

dengan menggunakan Independent Sample T-test untuk mengetahui ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

51

atau tidaknya perbedaan diantara kedua kelompok tersebut. Data jumlah geliat dan

hasil analisis statistiknya dapat dilihat pada lampiran 3.

Dari hasil analisis statistik tersebut diperoleh probabilitas lebih kecil dari

0,05 ( p < 0,05), yaitu 0,021, yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna

diantara kedua kelompok dosis asam asetat. Dari hasil tersebut, juga dapat

disimpulkan bahwa dosis asam asetat 100 mg/kgBB sudah dapat memberikan

rangsang nyeri yang cukup baik, dapat dilihat dari jumlah respon geliat yang tidak

terlalu banyak maupun terlalu sedikit sehingga lebih memudahkan pengamatan. Oleh

karena itu, kelompok dosis asam asetat 100 mg/kgBB dipilih untuk digunakan pada

uji selanjutnya.

3. Penetapan kontrol negatif

Uji pendahuluan selanjutnya adalah penetapan kontrol negatif. Uji ini

bertujuan untuk membuktikan bahwa pelarut yang digunakan, yaitu larutan CMC-Na

0,5% benar-benar tidak memiliki efek analgetik dan efek analgetik yang nanti

muncul benar-benar berasal dari zat uji. Penetapan ini dilakukan dengan

membandingkan jumlah respon geliat yang dihasilkan pada kelompok kontrol negatif

CMC Na 0,5% yang diberi rangsang kimia berupa asam asetat 100mg/kgBB dengan

kelompok yang hanya diberi asam asetat 100 mg/kgBB secara intraperitoneal.

Jumlah geliat yang dihasilkan pada kedua perlakuan yang dapat dilihat pada

lampiran 4 dan tabel II, dianalisis dengan menggunakan Independent Sample T-test

untuk mengetahui adanya perbedaan diantara kedua kelompok tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

52

Tabel II. Jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan kontrol negatif (n=3) Kelompok perlakuan

Jumlah kumulatif geliat

(X ± SE) P*

kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5 %) secara p.o

+ asam asetat 100 mg/kgBB secara i.p.

64,00±1,73

asam asetat 100 mg/kgBB secara i.p 67,67±1,45

0,182

Keterangan : X= mean (rata-rata) * = hasil uji Independent Sample T-test n= replikasi tiap kelompok perlakuan

Dari hasil analisis statistik tersebut diperoleh probabilitas lebih besar dari

0,05 ( p > 0,05), yaitu 0,182, yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang

bermakna diantara kedua kelompok perlakuan sehingga diasumsikan kelompok

kontrol negatif tidak memiliki efek analgetik. CMC- Na 0,5% digunakan sebagai

suspending agent untuk melarutkan zat uji karena zat uji memiliki tingkat kelarutan

yang lebih rendah di dalam aquadest. Larutan CMC-Na 0,5% digunakan pada uji

selanjutnya sebagai kontrol negatif.

Rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan kontrol negatif dapat pula

disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar 8.

Gambar 8 . Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan kontrol negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

53

4. Penetapan dosis parasetamol dan ekstrak batang brotowali

Pengujian ini menggunakan parasetamol sebagai kontrol positif.

Parasetamol diketahui sebagai salah satu obat paten yang memiliki efek analgetik

dan terrmasuk golongan nonnarkotik serta umum digunakan oleh manusia. Kontrol

positif digunakan sebagai pembanding terhadap zat uji sehingga dapat diketahui

potensi zat uji dalam memberikan efek analgetik. Dosis parasetamol yang umum

digunakan pada manusia dengan adalah 500 mg yang kemudian dikonversikan ke

mencit sehingga didapatkan dosis 65 mg/kgBB dan 91 mg/kgBB.

Pada uji ini juga dilakukan penetapan dosis efektif ekstrak batang

brotowali. Infusa batang brotowali pada dosis 2400 mg/kgBB sudah terbukti

memberikan persen penghambatan geliat sebesar 54,40% ± 2,38 (Handara, 2005).

Hal ini membuktikan bahwa batang brotowali berpotensi sebagai obat analgetik

karena sudah dapat memberikan persen penghambatan diatas 50%. Dosis ekstrak

batang brotowali yang digunakan pada uji ini diperoleh dengan mengkonversikan

dosis efektif infusa batang brotowali dengan nilai rendemen ekstrak batang brotowali

sehingga didapatkan dosis sebesar 264 mg/kgBB. Pada orientasi digunakan dua

peringkat dosis, yaitu 264 mg/kgBB dan 528 mg/kgBB yang merupakan hasil

kelipatan dua kali dari dosis pertama.

Parasetamol dan ekstrak batang brotowali kemudian disuspensikan dalam

CMC-Na 0,5% dan diberikan kepada hewan uji dengan volume pemberian 0,5 ml

untuk setiap 20 gram bobot mencit. Hal ini bertujuan untuk memperkecil variansi

data yang diakibatkan oleh volume pemberian zat uji pada hewan uji. Rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

54

jumlah kumulatif geliat dan persen penghambatan geliat pada penetapan dosis

parasetamol dan ekstrak brotowali dapat dilihat pada tabel III.

Tabel III. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan geliat pada penetapan dosis parasetamol dan ekstrak batang brotowali (n=3)

Kelompok perlakuan Jumlah kumulatif

geliat (X ± SE)

Persen penghambatan geliat

(X ± SE)

P*

kontrol negatif 64 ± 1,73 - parasetamol 65 mg/kgBB 48,67 ± 1,76 23,96 ± 2,75 parasetamol 91 mg/kgBB 30 ± 1,53 53,13 ± 2, 39 ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB

16 ± 1,53 75 ± 2,39

ekstrak batang brotowali 528 mg/kgBB

6,67 ± 0,67 89,59 ± 1,04

0,000

Keterangan : X= mean (rata-rata) * = hasil uji One-way ANOVA n= replikasi tiap kelompok perlakuan

Respon geliat yang ditimbulkan parasetamol dan ekstrak batang brotowali

kemudian dibandingkan dengan respon geliat yang ditimbulkan oleh kelompok

kontrol negatif untuk mengetahui nilai persen penghambatannya terhadap geliat.

Secara teoritis semakin tinggi dosis parasetamol dan zat uji yang berupa ekstrak

batang brotowali, maka akan semakin sedikit respon geliat yang ditimbulkan dan

semakin besar nilai persen penghambatan geliat. Hal ini dapat dilihat pada gambar 9

dan 10 , yang menunjukkan rata-rata kumulatif geliat dan persen penghambatan

geliat pada penetapan dosis parasetamol dan dosis ekstrak batang brotowali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

55

(a) (b) Gambar 9. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan %

penghambatan geliat (b) pada penetapan dosis parasetamol

(a) (b) Gambar 10. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan %

penghambatan geliat (b) pada penetapan dosis ekstrak etanol 70 % batang brotowali

Nilai persen penghambatan geliat yang diberikan oleh masing kelompok

dosis parasetamol dan ekstrak batang brotowali kemudian dianalisis secara statistik

dengan menggunakan uji Oneway-ANOVA. Hasil analisis tersebut menunjukkan

probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang artinya

ada perbedaan diantara masing-masing kelompok perlakuan. Selanjutnya, data

diuji lagi dengan uji LSD untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

56

yang bermakna diantara kelimanya. Hasil analisis statistiknya dapat dilihat pada

lampiran 6 dan serta ringkasannya dapat dilihat pada tabel IV

Tabel IV. Hasil analisis LSD % penghambatan geliat pada penetapan dosis parasetamol dan ekstrak batang brotowali

Kelompok perlakuan

Parasetamol 65 mg/kgBB

Parasetamol 91 mg/kgBB

Ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB

Ekstrak batang brotowali 528 mg/kgBB

Parasetamol 65 mg/kgBB

-

bb

bb

bb

Parasetamol 91 mg/kgBB

-

-

bb

bb

Ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB

-

-

-

bb

Keterangan : bb : Berbeda bermakna ( p< 0,05 ) tb : Berbeda tidak bermakna ( p> 0,05)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa parasetamol dosis 65 mg/kgBB

memiliki perbedaan yang bermakna dengan parasetamol dosis 91 mg/kgBB.

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka pengujian selanjutnya menggunakan

parasetamol dengan dosis 91 mg/kgBB karena pada dosis tersebut parasetamol sudah

dapat memberikan persen penghambatan geliat yang cukup besar, yaitu sebesar

53,13%. Nilai tersebut sudah memenuhi syarat efek analgetik menurut Anonim

(1991), dimana suatu zat dapat dikatakan memiliki efek analgetik bila jumlah respon

geliat yang ditimbulkan ≤ 50% dari kelompok kontrol, atau dengan kata lain

mempunyai persen penghambatan geliat ≥ 50%.

Hasil pengujian juga menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara

ekstrak batang brotowali dosis 264 mg/kgBB dengan ekstrak batang brotowali dosis

528 mg/kgBB. Kedua dosis ekstrak yang diuji menunjukkan persen penghambatan

geliat yang lebih besar dari 50%. Hal ini semakin menguatkan asumsi bahwa ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

57

batang brotowali benar-benar memberikan efek analgetik. Dari hasil analisis tersebut,

dipilih ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB untuk digunakan dalam pengujian

selanjutnya karena respon geliat yang ditimbulkan oleh ekstrak batang brotowali 528

mg/kgBB terlalu sedikit sehingga dikhawatirkan akan mempersulit proses

pengamatan.

5. Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol dengan rangsang asam asetat

Uji ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh parasetamol

untuk memberikan efek analgetik secara optimal. Efek analgetik yang optimal dapat

ditunjukkan dengan semakin sedikitnya respon geliat yang ditimbulkan setelah

pemberian rangsang kimia berupa larutan asam asetat. Pengujian menggunakan

parasetamol dosis 91 mg/kgBB dan yang diberikan secara per oral dan asam asetat

dosis 100 mg/kgBB yang diberikan secara intraperitoneal dengan selang waktu

pemberian 5, 15, dan 30 menit. Jumlah kumulatif geliat dari masing-masing

kelompok perlakuan kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif untuk

mengetahui nilai persen penghambatan geliatnya.

Rata-rata jumlah kumulatif geliat dan persen penghambatan geliat pada

penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol dengan rangsang asam asetat

dapat dilihat pada tabel V dan dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang

seperti pada gambar 11 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

58

Tabel V. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol 91 mg/kgBB dengan rangsang asam asetat (n=3)

Selang waktu pemberian (menit)

jumlah kumulatif geliat

(X ± SE)

% penghambatan terhadap geliat (X ±

SE)

P*

5 48±1,53 25,00±2,39 15 22±2,31 65,63±3,61 30 30±1,53 53,13±2,39

0,000

Keterangan : X= mean (rata-rata) * = hasil uji One-way ANOVA n= replikasi tiap kelompok perlakuan

(a) (b) Gambar 11. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan %

penghambatan geliat (b) pada penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol 91 mg/kgBB dengan rangsang asam asetat

Nilai persen penghambatan geliat yang diberikan oleh masing-masing

kelompok selang waktu pemberian kemudian dianalisis secara statistik dengan

menggunakan uji Oneway-ANOVA. Dari hasil analisis tersebut didapatkan

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang menunjukkan adanya

perbedaan diantara masing-masing kelompok perlakuan. Selanjutnya, data diuji lagi

dengan uji LSD untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna

diantara ketiganya. Hasil analisis statisitiknya dapat dilihat pada lampiran 8 serta

ringkasannya dapat dilihat pada tabel VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

59

Tabel VI. Hasil analisis uji LSD % penghambatan geliat pada penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol 91 mg/kgBB dengan rangsang asam asetat.

Selang waktu pemberian (menit) 5 15 30

5 - bb bb

15 - - bb

Keterangan : bb : Berbeda bermakna ( p< 0,05 ) tb : Berbeda tidak bermakna ( p> 0,05 )

Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada tiap-

tiap kelompok selang waktu. Selang waktu yang dipilih adalah 15 menit karena pada

selang waktu ini respon geliat yang diperoleh paling sedikit, sehingga diasumsikan

bahwa pada selang waktu ini parasetamol memberikan efek analgetik secara optimal

dan ditunjukkan dengan nilai persen penghambatan geliat yang paling besar. Selain

itu, pemilihan selang waktu 15 menit ini bertujuan untuk efisiensi waktu

pengamatan.

6. Penetapan selang waktu pemberian antara ekstrak batang brotowali dengan rangsang asam asetat

Uji ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan uji sebelumnya, yaitu

untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh ekstrak batang brotowali untuk

memberikan efek analgetik secara optimal. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan ekstrak batang brotowali dosis 264 mg/kgBB yang diberikan secara

per oral dan asam asetat dosis 100 mg/kgBB yang diberikan secara intraperitoneal

dengan selang waktu pemberian 5, 15, dan 30 menit. Jumlah kumulatif geliat dari

masing-masing kelompok perlakuan kemudian dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif untuk mengetahui nilai persen penghambatan geliatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

60

Rata-rata persen penghambatan geliat pada penetapan selang waktu

pemberian antara ekstrak batang brotowali dengan rangsang asam asetat dapat dilihat

pada tabel VII dan dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada

gambar 12 .

Tabel VII. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian antara ekstrak batang brotowali 264 mg/kgBB dengan rangsang asam asetat (n=3)

Selang waktu pemberian (menit)

Jumlah kumulatif geliat

(X ± SE)

% penghambatan terhadap geliat (X ±

SE)

P*

5 21±2,08 67,19±3,25 15 12,67±0,88 80,21±1,38 30 16±1,53 75±2,39

0,026

Keterangan : X= mean (rata-rata) * = hasil uji One-way ANOVA n= replikasi tiap kelompok perlakuan

(a) (b) Gambar12. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan %

penghambatan geliat (b) pada penetapan selang waktu pemberian antara ekstrak batang brotowali dengan rangsang asam asetat

Nilai persen penghambatan geliat yang diberikan oleh masing kelompok

selang waktu pemberian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Oneway-

ANOVA. Dari hasil analisis tersebut didapatkan probabilitas lebih kecil dari 0,05

yaitu sebesar 0,026 yang menunjukkan adanya perbedaan diantara masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

61

kelompok perlakuan. Selanjutnya, data diuji lagi dengan uji LSD untuk mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna diantara ketiganya. Hasil analisis

statistiknya dapat dilihat pada lampiran 10 dan ringkasannya dapat dilihat pada tabel

VIII.

Tabel VIII. Hasil analisis uji LSD % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol dengan rangsang asam asetat

Selang waktu pemberian (menit) 5 15 30

5 - bb tb

15 - - tb

Keterangan : bb : Berbeda bermakna ( p< 0,05 ) tb : Berbeda tidak bermakna ( p> 0,05 )

Hasil pengujian LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna

antara selang waktu pemberian 5 menit dengan 30 menit dan selang waktu

pemberian 15 menit dengan 30 menit. Selang waktu yang dipilih adalah 15 menit

karena pada selang waktu ini respon geliat yang diperoleh paling sedikit, sehingga

diasumsikan bahwa pada selang waktu ini ekstrak batang brotowali memberikan efek

analgetik secara optimal dan ditunjukkan dengan nilai persen penghambatan geliat

yang paling besar. Selain itu, pemilihan selang waktu 15 menit ini bertujuan untuk

efisiensi waktu pengamatan.

D. Pengujian Efek Analgetik Ekstrak Batang Brotowali

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek analgetik pada

ekstrak batang brotowali dan seberapa besar daya analgetik yang dimiliki oleh

ekstrak batang brotowali. Pengujian efek analgetik ini dilakukan setelah seluruh uji

pendahuluan selesai dilakukan. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

62

metode rangsang kimia. Metode ini dipilih karena sederhana, mudah dilakukan, serta

peka untuk pengujian senyawa-senyawa yang memiliki daya analgetik lemah, tetapi

metode ini tidak spesifik dimana senyawa-senyawa selain analgetik juga memberikan

reaksi positif, seperti obat antihistamin.

Hewan uji yang digunakan dalam uji ini memiliki kriteria-kriteria tertentu,

yaitu mencit putih jantan, galur Swiss, usia 2-3 bulan, berat 20-30 gram, dan sebelum

pengujian, tiap hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama 18-22 jam, tidak diberi

pakan namun tetap diberi minum. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh

makanan pada hasil pengujian.

Pengujian menggunakan zat uji sesuai dengan ketentuan yang diperoleh dari

hasil uji pendahuluan. Semua zat yang digunakan dalam pengujian ini dibuat dengan

asumsi volume pemberian sebanyak 0,5 ml untuk setiap 20 gram bobot mencit. Hal

ini dilakukan agar dalam pemberiannya tidak melebihi volume pemberian maksimum

mencit secara per oral ataupun intraperitoneal , yaitu 1 ml, dan juga untuk

mengurangi variansi yang mungkin terjadi akibat perbedaan volume pemberian.

Kontrol negatif yang digunakan adalah CMC-Na 0,5%, sedangkan kontrol positifnya

adalah parasetamol dosis 91 mg/kgBB. Dosis ekstrak batang brotowali yang

digunakan adalah 66 mg/kgBB, 132 mg/kgBB, 264 mg/kgBB, dan 528 mg/kgBB.

Pengujian ini juga menggunakan asam asetat dengan dosis 100 mg/kgBB sebagai

perangsang nyeri. Asam asetat dapat menyebabkan nyeri karena dapat mengiritasi

jaringan lokal. Hal ini disebabkan oleh adanya pembebasan ion H+ dari asam asetat

sehingga terjadi penurunan pH jaringan dan timbul perlukaan/iritasi pada jaringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

63

Respon yang timbul berupa geliat menunjukkan bahwa mencit merasakan

nyeri. Respon geliat diamati tiap 5 menit selama 60 menit setelah pemberian asam

asetat. Data yang diperoleh berupa jumlah kumulatif geliat pada tiap kelompok

perlakuan. Jumlah kumulatif geliat diubah ke dalam bentuk persen penghambatan

terhadap geliat menurut persamaan Handersot-Forsaith dan dianalisis secara statistik

dengan uji One Sample Kolmogorov untuk mengetahui data terdistribusi secara

normal atau tidak kemudian dilanjutkan dengan analisis Oneway-ANOVA untuk

mengetahui homogenitas variansi data dan ada tidaknya perbedaan antara masing-

masing kelompok perlakuan. Analisis statistik kemudian dilanjutkan dengan uji LSD

dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang bermakna

antara masing-masing kelompok perlakuan. Syarat uji Oneway-ANOVA adalah data

yang dianalisis memiliki distribusi yang normal dan variansi yang sama. Apabila

salah satu syarat tidak terpenuhi, maka dapat dilakukan tranformasi data agar syarat

uji Oneway-ANOVA tersebut terpenuhi. Namun, bila data hasil transformasi tetap

tidak memenuhi syarat untuk uji Oneway-ANOVA, maka data dianalisis dengan uji

non-parameterik Kruskall-Wallis yang kemudian dapat dilanjutkan dengan uji Mann-

Whitney.

Data jumlah kumulatif geliat semua kelompok perlakuan dan persen

penghambatan geliat serta hasil analisis statistiknya dapat dilihat pada lampiran 11

dan 12 serta ringkasannya dapat dilihat pada tabel IX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

64

Tabel IX. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan terhadap geliat pada kelompok perlakuan uji utama(n=7)

Kelompok perlakuan

jumlah kumulatif geliat

(X ± SE)

% penghambatan terhadap geliat

(X ± SE)

P*

I 68,71 ± 3,09 - II 30,43 ± 1,73 55,71 ± 2,52 III 34,86 ± 1,82 49,27 ± 2,65 IV 22,29 ± 1,32 67,57 ± 1,92 V 13,86 ± 0,59 79,83 ± 0,87 VI 9,14 ± 0,63 86,69 ± 0,92

0,000

Keterangan : X : rata-rata SE : standard error I : kontrol negatif (CMC Na 0,5 %) II : kontrol positif (parasetamol 91 mg/kgBB) III : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 66 mg/kgBB IV : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 132 mg/kgBB V : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 264 mg/kgBB VI : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 528 mg/kgBB * : hasil uji One-way ANOVA n : replikasi tiap kelompok perlakuan

Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen penghambatan

geliat pada pengujian efek analgetik seluruh kelompok dapat pula disajikan dalam

bentuk diagram batang pada gambar 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

65

(a)

(b)

Gambar 13. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat (a) dan % penghambatan geliat (b) pada pengujian efek analgetik

Dari tabel dan gambar di atas dapat dilihat bahwa jumlah kumulatif geliat

berbanding terbalik dengan nilai persen penghambatan geliat. Semakin banyak

jumlah kumulatif geliat yang muncul maka nilai persen penghambatannya semakin

kecil. Kelompok kontrol negatif CMC Na 0,5 % menunjukkan jumlah kumulatif

geliat yang paling besar namun tidak mempunyai nilai persen penghambatan geliat

karena kelompok ini tidak memiliki efek analgetik dan digunakan sebagai

pembanding untuk mengetahui nilai persen penghambatan geliat. Kelompok kontrol

positif dan ekstrak batang brotowali menunjukkan adanya efek analgetik yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

66

dilihat dari nilai persen penghambatan geliat dibandingkan dengan kelompok kontrol

negatif.

Persen penghambatan geliat pada setiap kelompok perlakuan kemudian

dianalisis dengan uji statistik One-way ANOVA untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan diantara masing-masing kelompok. Hasil analisis variansi satu arah

menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,000 yang

menunjukkan terdapatnya perbedaan diantara masing-masing kelompok perlakuan.

Analisis statistik dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95 % dan

untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan tersebut dan perbedaan

tersebut bermakna atau tidak. Hasil analisis statistiknya dapat dilihat pada lampiran

12 dan ringkasannya dapat dilihat pada tabel X.

Tabel X. Hasil analisis uji LSD % penghambatan terhadap geliat pada kelompok perlakuan

kontrol positif

ekstrak batang brotowali 66 mg/kgBB

ekstrak batang brotowali 132 mg/kgBB

ekstrak batang brotowali 264mg/kgBB

ekstrak batang brotowali 528 mg/kgBB

kontrol positif

- bb bb bb bb

ekstrak batang brotowali

66 mg/kgBB

- - bb bb bb

ekstrak batang brotowali

132 mg/kgBB

- - - bb bb

ekstrak batang brotowali

264 mg/kgBB

- - - - bb

Keterangan : bb : Berbeda bermakna ( p< 0,05 ) tb : Berbeda tidak bermakna ( p> 0,05 )

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif mempunyai

perbedaan yang bermakna dengan semua kelompok dosis ekstrak batang brotowali.

Perbedaan bermakna ini disebabkan oleh nilai persen penghambatan geliat antar tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

67

kelompok perlakuan yang memiliki interval cukup besar. Persen penghambatan

geliat dari ekstrak batang brotowali dosis 66 mg/kgBB sebesar 49,27% jauh lebih

kecil dibandingkan dengan persen penghambatan geliat kontrol positif yang sebesar

55,71%. Persen penghambatan geliat kelompok kontrol positif ini jauh lebih kecil

dibandingkan dengan perlakuan ekstrak batang brotowali dosis 132; 264; dan 528

mg/kgBB yang memiliki persen penghambatan geliat berturut-turut 67,57%; 79,83%;

86,69%. Dengan demikian dari semua kelompok dosis ekstrak batang brotowali tidak

ada yang memiliki daya analgetik yang setara dengan kelompok kontrol positif

parasetamol 91 mg/kgBB.

Perbedaan yang bermakna juga ditunjukkan oleh masing-masing kelompok

dosis ekstrak batang brotowali terhadap dosis lainnya. Hal ini berarti tiap kelompok

dosis ekstrak batang brotowali memiliki daya analgetik yang berbeda antara satu

kelompok dengan yang lainnya. Daya analgetik yang ditunjukkan, meningkat seiring

dengan bertambahnya dosis yang digunakan. Perbedaan yang bermakna antar tiap

kelompok dosis ekstrak batang brotowali menunjukkan bahwa kelompok dosis yang

lebih kecil memiliki persen penghambatan yang jauh lebih kecil dibandingkan

kelompok dosis yang lebih besar. Demikian pula sebaliknya kelompok dosis yang

lebih besar memiliki persen penghambatan yang jauh lebih besar dibandingkan

dengan kelompok dosis yang lebih kecil. Sebagai contoh, dosis ekstrak 66 mg/kgBB

memiliki nilai persen penghambatan sebesar 49,27 %, dimana nilai tersebut jauh

lebih kecil dibandingkan dengan persen penghambatan yang dimiliki oleh dosis

ekstrak 132 mg/kgBB, yaitu 67,57 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

68

Menurut prosedur evaluasi Anonim (1991) mengenai efek analgetik pada

metode rangsang kimia, dikatakan bahwa adanya efek analgetik dinyatakan oleh nilai

persen penghambatan geliat ≥ 50%. Kelompok perlakuan ekstrak batang brotowali

dosis 132 mg/kgBB, 264 mg/kgBB, dan 528 mg/kgBB dapat dikatakan memiliki

efek analgetik karena memiliki nilai persen penghambatan geliat pada hewan uji ≥

50% jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kelompok perlakuan

ekstrak batang brotowali dosis 66 mg/kgBB dikatakan tidak memiliki efek analgetik

karena persen penghambatan geliat pada hewan uji < 50% jika dibandingkan dengan

kelompok kontrol negatif.

Sumber lain (Vogel, 2002) menyatakan bahwa pada metode rangsang kimia,

suatu zat dikatakan mempunyai efek analgetik maksimal jika dapat menghambat

jumlah geliat pada hewan uji > 70%, sedangkan zat yang dapat menghambat jumlah

geliat < 70% dikatakan mempunyai efek analgetik minimal. Jika berdasarkan

prosedur evaluasi ini, maka ekstrak batang brotowali dosis 264 mg/kgBB dan 528

mg/kgBB dinyatakan mempunyai efek analgetik maksimal, sedangkan ekstrak

batang brotowali dosis 132 mg/kgBB dinyatakan memiliki efek analgetik minimal.

Nyeri dapat disebabkan oleh adanya radikal bebas yang jumlahnya

melampaui normal (Tjay dan Rahardja, 2002). Dalam proses peradangan, radikal

bebas terbentuk ketika asam arakhidonat dikonversikan menjadi peroksida baik

melalui jalur siklooksigenase maupun lipooksigenase. Ketika terjadi kerusakan

jaringan organ produksi peroksida meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

radikal bebas, padahal tubuh memproduksi antioksidan endogen yang terbatas.

Apabila jumlah radikal bebas makin banyak, antioksidan endogen tak mampu lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

69

melumpuhkannya secara efektif sehingga harus ada tambahan antioksidan dari luar

(eksogen) yang berasal dari bahan makanan (Sibuea, 2004).

Ekstrak brotowali terbukti mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat

menangkap radikal bebas (Limyati, 2006). Aktivitas antioksidan tersebut

kemungkinan berasal dari senyawa flavonoid yang terkandung di dalam batang

brotowali. Flavonoid berperan sebagai penangkap radikal bebas yang dalam jumlah

berlebihan dapat menyebabkan nyeri.

Berdasarkan hasil perhitungan persen penghambatan terhadap geliat dapat

dihitung potensi relatif ekstrak batang brotowali terhadap kontrol positif yang berupa

parasetamol. Penetapan potensi relatif ekstrak ini untuk melihat seberapa besar

kemampuan analgetik ekstrak jika dibandingkan dengan parasetamol. Dosis ekstrak

yang dibandingkan adalah dosis yang memiliki daya analgetik atau nilai persen

penghambatan geliat ≥ 50%. Data rata-rata potensi relatif ekstrak terhadap

parasetamol seluruh kelompok dapat dilihat pada lampiran 13.

Potensi relatif ekstrak batang brotowali 132; 264; dan 528 mg/kgBB secara

berturut-turut adalah 83,61 %, 49,40%; dan 26,82%. Nilai potensi relatif ekstrak

menurun seiring dengan terjadinya peningkatan dosis ekstrak batang brotowali. Hal

ini terjadi karena penetapan potensi relatif bukan hanya membandingkan nilai persen

penghambatan geliat antara kelompok dosis ekstrak dengan kontrol positif tetapi juga

membandingkan antara dosis kontrol positif dan dosis ekstrak. Dengan demikian

semakin tinggi dosis ekstrak batang brotowali yang digunakan maka nilai potensi

relatifnya akan semakin kecil karena nilai pembandingnya semakin besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

70

Potensi relatif semua dosis ekstrak menunjukkan nilai yang lebih kecil dari

100% sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak batang brotowali memiliki potensi

yang lebih kecil dibandingkan dengan parasetamol dalam memberikan efek

analgetik. Ekstrak batang brotowali dengan dosis 132 mg/kgBB memiliki potensi

relatif terhadap parasetamol yang paling besar yaitu 83,61%. Hal ini menunjukkan

bahwa ekstrak batang brotowali dosis 132 mg/kgBB adalah dosis yang paling poten

dibandingkan dengan kelompok dosis yang lainnya karena dengan dosis yang lebih

kecil sudah dapat memberikan efek analgetik yang hampir sama dengan parasetamol.

Selain dilakukan pengujian pada mencit jantan, ekstrak batang brotowali

juga diuji pada mencit betina (Filirida, 2008). Rata-rata persen penghambatan geliat

ekstrak batang brotowali pada mencit jantan dan mencit betina dapat dilihat pada

tabel XI dan dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar

14.

Tabel XI. Rata-rata persen penghambatan geliat pada kelompok perlakuan mencit jantan dan betina (n=7)

Kelompok perlakuan mencit jantan (X ± SE)

mencit betina (X ± SE)

I 55,71 ± 2,52 57,85± 2,20 II 49,27 ± 2,65 38,81 ± 1,44 III 67,57 ± 1,92 61,19 ± 1,30 IV 79,83 ± 0,87 80,95 ± 0,62 V 86,69 ± 0,92 84,05 ± 0,50

Keterangan: X : rata-rata SE : standard error I : kontrol positif (parasetamol 91 mg/kgBB) II : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 66 mg/kgBB III : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 132 mg/kgBB IV : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 264 mg/kgBB V : ekstrak etanol 70 % batang brotowali 528 mg/kgBB n : replikasi tiap kelompok perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

71

Gambar 14. Perbandingan rata-rata % penghambatan geliat ekstrak batang brotowali pada mencit jantan dan mencit betina

Persen penghambatan geliat pada setiap kelompok perlakuan kemudian

dianalisis dengan uji statistik variansi dua arah (GLM-Univariate Factors) untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh kelompok perlakuan dan jenis kelamin terhadap

persen penghambatan geliat. Data hasil analisis statistik dapat dilihat pada lampiran

14.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan

memiliki nilai probabilitasnya sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa kelompok perlakuan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai

persen penghambatan geliat. Pengaruh kelompok perlakuan ini disebabkan oleh

adanya perbedaan dosis pada tiap kelompok perlakuan. Probabilitas jenis kelamin

dan interaksi jenis kelamin dengan perlakuan juga menunjukkan nilai yang lebih

kecil dari 0,05 yaitu 0,004 dan 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis

kelamin dan interaksi antara jenis kelamin dengan perlakuan juga memberikan

pengaruh yang signifikan pada nilai persen penghambatan geliat. Pengaruh jenis

kelamin pada nilai persen penghambatan geliat dapat disebabkan oleh adanya

perbedaan fisiologis tubuh antara jantan dan betina, seperti adanya perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

72

hormon dan perbedaan ketahanan dan kepekaan mencit terhadap rangsang nyeri.

Prostaglandin di rahim dapat menyebabkan kontraksi dari otot rahim yang dapat

menimbulkan nyeri hebat (Tjay dan Rahardja, 2002). Hal inilah yang menyebabkan

respon geliat pada mencit betina lebih banyak daripada mencit jantan dan nilai

persen penghambatan geliat pada mencit betina lebih kecil dari mencit jantan.

Pada penelitian terdahulu (Handara, 2006) telah dilakukan uji analgetik

infusa batang brotowali akan tetapi pengujian dilakukan pada mencit betina dan

menggunakan pembanding berupa asetosal dosis 91 mg/kgBB. Perbandingan daya

analgetik sediaan infusa dan ekstrak etanol batang brotowali dapat dilihat pada

gambar 15.

(a)

(b) Gambar 15. Rata-rata % penghambatan geliat dari infusa batang brotowali pada mencit

betina (a) dan ekstrak etanol batang brotowali pada mencit jantan (b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

73

Dosis ekstrak batang brotowali secara berturut-turut 66 mg/kgBB, 132

mg/kgBB, dan 264 mg/kgBB setara dengan dosis infusa 600 mg/kgBB, 1200

mg/kgBB, dan 2400 mg/kgBB. Dosis tersebut dikatakan setara karena dosis ekstrak

tersebut diperoleh dari dosis infusa yang dikalikan dengan nilai rendemen. Dari

gambar di atas dapat dilihat bahwa ekstrak batang brotowali dengan dosis yang

setara dengan dosis infusanya menghasilkan nilai persen penghambatan geliat yang

lebih besar. Infusa batang brotowali dosis 600 dan 1200 mg/kgBB serta ekstrak

batang brotowali dosis 66 mg/kgBB sama-sama belum menunjukkan adanya efek

analgetik ( persentase penghambatan geliat < 50%), sementara dosis ekstrak batang

brotowali 132 mg/kgBB sudah dapat menunjukkan adanya efek analgetik.

Pada dosis infusa 2400 mg/kgBB dan dosis ekstrak yang setara dengannya,

yaitu 264 mg/kgBB sama-sama dapat dilihat adanya efek analgetik. Untuk melihat

perbedaan antara keduanya secara statisitik perlu dilakukan analisis menggunakan

Independent Samples T-test yang dapat dilihat pada lampiran 15. Hasil analisis

statistik menunjukkan nilai p sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan daya

analgetik antara sediaan ekstrak dan infusa batang brotowali. Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh adanya perbedaan jenis kelamin subyek uji antara dua kelompok

yang dianalisis. Perbedaan daya analgetik antara sediaan infusa dan ekstrak juga

diduga karena jumlah zat aktif, yaitu flavonoid lebih banyak terlarut pada sediaan

ekstrak etanol 70% dibandingkan dengan sediaan infusa sehingga efek analgetik

sediaan ekstrak batang brotowali lebih besar daripada sediaan infusa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil uji analgetik ekstrak etanol 70% batang brotowali (Tinospora

crispa (L.) Miers ) pada mencit putih jantan Swiss dengan metode rangsang kimia dapat

disimpulkan bahwa:

1. Ekstrak etanol 70% batang brotowali mempunyai efek analgetik pada mencit

jantan.

2. Daya analgetik ekstrak etanol 70% batang brotowali pada dosis 66 mg/kgBB, 132

mg/kgBB, 264 mg/kgBB, dan 528 mg/kgBB secara berturut-turut adalah 49,27%,

67,57%, 79,83%, dan 86,69%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa flavonoid jenis apa

yang bertanggung jawab terhadap daya analgetik dari ekstrak etanol 70% batang

brotowali.

2. Perlu dilakukan uji daya analgetik ekstrak etanol 70% batang brotowali dengan

metode non-narkotik lain.

3. Perlu dilakukan uji toksisitas akut ekstrak etanol 70% batang brotowali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

75

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1978, Materia Medika Indonesia, jilid II, 91-95, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 8-25, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 1991, Penapisan Farmakologi Pengujian Fitokimia dan Pengujian

Klinik, 49, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alami Pyitomedika, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 31, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2001, Professional’s Handbook of Drug Therapy for Pain, 21-24,

Springhouse , Pennsylvania. Astuti,D.R.D., 2004, Pengaruh Pemberian Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora

crispa (L) Miers.) peroral terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Plasmodium bergehi pada Mencit in vivo, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Backer, C.A., dan Bakhuizen R.C., 1965, Flora of Java, Vol. I, 157-158, N.V.P.

Noordhoff-Groningen, The Netherlands. Baumann T.J., 2005, Pain Management, dalam Dipiro J.T., Talbert R.L., YeeG.C.,

Matzke G.R., Wells B.G., Posey L.M. (Eds), Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, edisi 6, 1089-1091, Appleton & Lange, United States of America.

Elfrieda, N.S.A.L., 2004, Uji Sitotoksisitas Ekstrak Kloroform Batang Brotowali

Tinospora crispa (L) Miers.) terhadap Sel Myeloma dan Profil KLT-nya, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Evans, W.C., 2002, Trease and Evans Pharmacognosy, edisi 15, 214-252, W.B.

Saunders, London. Filirida, M., 2008, Uji Analgetik Ekstrak Etanol 70% Batang Brotowali

(Tinospora crispa (L.) Miers.) pada Mencit Putih Betina Swiss dengan Metode Rangsang Kimia, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

76

Furst, D.E. dan Munster ,T., Obat-obat Antiinflamasi Nonstreoid, Obat-obat Antireumatik Pemodifikasi Penyakit, Analgesik Nonopioid dan Obat-obat untuk Pirai, dalam Katzung, B.G., 2001, Basic & Clinical Pharmacology, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakulatas Kedokteran Universitas Airlangga, Farmakologi Dasar dan Klinik, buku 2, edisi 8, 292-293, 484-485, Salemba Medika, Jakarta

Gitawati, R., 1995, Radikal Bebas-Sifat dan Peran dalam Menimbulkan

Kerusakan atau Kematian Sel, Cermin Dunia Kedokteran, No. 102, 33-35.

Greene R.J. dan Harris N.D., 2000, Pathology and Therapeutics for Pharmacist: A

Basic for Clinical Pharmacy Practice, edisi 2, 572-576, Pharmaceutical Press, London.

Guyton, A.C., dan Hall, 1996, Text book of Medical Phsycology, diterjemahkan

oleh Tengadi, I., Santosa, A., edisi 9, Bagian II, 76, Penerbit Buku Kedoteran EGC, Jakarta.

Halim, Y., 1991, Daya Anti Mikroba Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa

(L) Miers) dalam Etanol 96%, terhadap Staphilococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans, dan Trichophyton ajelloi, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Widya Mandala, Surabaya.

Handara, P.D., 2006, Efek Analgetik Infusa Batang Brotowali (Tinospora crispa

(L.) Miers.) pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Harborne, J.B., 1984, Phytochemical Methods, diterjemahkan oleh Padmawinata,

K. dan Soediro, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, terbitan kedua, 84-92, 147-151, Penerbit ITB, Bandung.

Hayati, W., 1997, Uji Repelan Rebusan Batang Brotowali (Tinospora crispa (L)

Miers. Ex Hook f. & Thoms.) terhadap Aedes aegepty, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Iskandar, M., 1990, Uji Fraksi Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa (L)

Miers) terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare, secara Invitro, Skripsi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

77

Limyati, D.A. dan Esar, S.Y., 2006, Uji Antioksidan, Antiradikal Bebas dan Penentuan EC50 Ekstrak Metanol Jamu Pahitan dengan DPPH secara Spektrofotometri, Jurnal Obat Bahan Alam, Vol.5, 24-30, Surabaya

Markham, K.R., 1982, Techniques of Flavonoid Identification, diterjemahkan

oleh Padmawinata, K., Cara Mengidentifikasi Flavonoid, 1-34, Penerbit ITB, Bandung.

Mubayinah, 1999, Efek Repelan Ekstrak Batang Brotowali Tinospora crispa (L)

Miers. Ex Hook f. & Thoms.) terhadap Aedes aegepty secara Topikal, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mukhtar, H.M., Gusmali, D.M., dan Zambrut, A.A., 2001, Aktivitas Antimalaria

Senyawa Tinoskrisposid secara in vivo, Cermin Dunia Kedokteran, Vol. 131, 27-31.

Mutschler, E.,1986, Arieneimittelwirkungen, edisi 5, diterjemahkan oleh Mathilda

B., Widyanto dan Ranti, A.S., Dinamika Obat, 177-178, ITB, Bandung.

Neal, M.J., 2005, At a Glance- Farmakologi Medis, edisi 5, 70-72, Erlangga,

Jakarta. Pooe, R., 2001, Efek Infus Batang Brotowali Tinospora crispa (L) Miers. Ex

Hook f. & Thoms.) terhadap Nyamuk Aedes aegepty serta Analisis Kualitatif Kandungan Kimianya secara KLT, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rang, H.P., Dale M.M., Ritter J.M., dan Moore P.K., 2003, Pharmacology, edisi

5, 231-233, 562-570, Churchill Livingstone, London. Rahayu, S., 2004, Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Batang Brotowali Tinospora

crispa (L) Miers.) terhadap Sel Hela serta Profil KLT-nya, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Reo, Y.P., 2005, Daya Analgetik Sari Buah Apel Hijau (Pyrus malus,L) pada

Mencit Putih Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogayakarta.

Rivai, Y., 1987, Efek Anti Inflamasi Infus Batang Brotowali (Tinospora crispa

(L) Miers) pada Tikus Putih Jantan, Skripsi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang.

Robinson, T., 1995, The Organic Constituents of Higher Plants, diterjemahkan

oleh Padmawinata K., Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, 192, ITB, Bandung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

78

Setiati, 2003, Radikal Bebas, Antioksidan, dan Proses Menua, Medika, No. 6,

366-369, Jakarta. Sibuea, P., 2004, Kuersetin, Senjata Pemusnah Radikal Bebas,

http://www.kompas.com/kompas.cetak/0402/10/humaniora/840926.htm, diakses tanggal 2 Mei 2008.

Silawati, D., 2001, Aktivitas Ekstrak Petroleum Eter dan Fraksi Metanol Batang

Brotowali Tinospora crispa (L) Miers. Ex Hook f. & Thoms.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans In Vitro, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sitompul, B., 2003, Antioksidan dan Penyakit Aterosklerosis, Medika, No. 6, 373-

377, Jakarta. Soedibyo, M.B.R.A., 1998, Alam Sumber Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan,

Cetakan ke-1, 92-94, Balai Pustaka, Jakarta. Suhartinah, 1988, Pengaruh Infus Batang Brotowali (Tinospora tuberculata

Beumee.) terhadap Berat Badan Tikus Putih, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sulistyowati, E., 1997, Daya Penolak Serangga Ekstrak Batang Brotowali

(Tinospora crispa (L) Miers. Ex Hook f. & Thoms.) yang Diberikan secara Peroral Pada Marmut terhadap Nyamuk Aedes aegepty, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Syamsuhidayat, S. S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat

Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. Teruna, H.Y., 1987, Efek Analgesik Batang Brotowali (Tinospora crispa (L)

Miers) pada Mencit Putih Jantan, Skripsi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, Edisi 5, Cetakan ke-1, PT. Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.

Turner, R.A., 1965, Screening Method in Pharmacology, Vol I, 160, Academic

Press, New York. Yanti, 2005, Perbandingan Pengaruh Infusa Batang Brotowali (Tinospora crispa

(L) Miers.) dan Tolbutamid terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Terbebani Glukosa, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

79

Lampiran 1. Surat keterangan determinasi simplisia batang brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

81

Lampiran 2. Foto tumbuhan, batang , serbuk batang brotowali, ekstrak etanol 70% batang brotowali dan geliat mencit.

Gambar 16. Tumbuhan Brotowali

Gambar 17. Batang Brotowali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

82

Gambar 18. Serbuk batang brotowali

(a) (b)

Gambar 19. Ekstrak etanol 70% batang brotowali, (a) ekstrak cair, (b) ekstrak kental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

83

Gambar 20 . Foto geliat mencit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

84

Lampiran 3 . Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis pada penetapan dosis efektif asam asetat

Dosis 100 mg/kg BB Dosis 150 mg/kg BB Waktu

(mnt) I II III I II III 5 1 2 2 4 1 1 10 10 8 13 19 16 16 15 10 11 12 12 10 18 20 9 9 9 8 11 7 25 8 7 8 7 9 7 30 6 6 6 3 7 6 35 5 5 3 4 5 2 40 4 4 3 4 6 6 45 3 3 4 4 4 6 50 4 3 3 4 1 4 55 5 4 2 4 3 5 60 3 3 5 3 5 6 Total 68 65 70 76 78 84 X ± SE 67,67 ± 1,45 79,33± 2,40

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

geliat

N 6Mean 73.5000Normal Parametersa Std. Deviation 7.09225Absolute .189Positive .189

Most Extreme Differences

Negative -.138Kolmogorov-Smirnov Z .463Asymp. Sig. (2-tailed) .983

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

85

T-Test

Group Statistics

dosis N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

asam asetat 100mg/kgBB 3 67.6667 2.51661 1.45297geliat

asam asetat 150mg/kgBB 3 79.3333 4.16333 2.40370

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e Std. Error Difference Lower Upper

Equal variances assumed

1.210 .333 -4.154 4 .014

-11.66667

2.80872 -19.46491 -3.86842geliat

Equal variances not assumed

-4.154 3.289 .021

-11.66667

2.80872 -20.17643 -3.15691

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

86

Lampiran 4. Data jumlah geliat hewan uji kontrol negatif (CMC-Na) dan hasil analsis statisitik pada penetapan kontrol negatif

CMC-Na Waktu (mnt) I II III

5 1 2 0 10 8 8 9 15 12 13 14 20 8 9 10 25 8 9 9 30 9 8 6 35 4 5 5 40 3 6 4 45 2 2 3 50 4 1 1 55 1 2 2 60 1 2 1

Total 61 67 64 X ± SE 64±1,73

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

geliat

N 6

Mean 65.8333Normal Parametersa

Std. Deviation 3.18852

Absolute .143

Positive .103

Most Extreme Differences

Negative -.143

Kolmogorov-Smirnov Z .350

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

87

T-Test

Group Statistics

perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kontrol negatif 3 64.0000 3.00000 1.73205geliat

asam asetat 100 mg/kgBB 3 67.6667 2.51661 1.45297

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference Lower Upper

Equal variances assumed .032 .866 -1.622 4 .180 -3.66667 2.26078 -9.94359 2.61026gelia

t

Equal variances not assumed

-1.622 3.883 .182 -3.66667 2.26078 -10.01918 2.68584

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

88

Lampiran 5 . Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis variansi satu arah pada penetapan dosis efektif parasetamol dan penetapan dosis efektif ekstrak etanol 70% batang brotowali

1. Jumlah geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif parasetamol Dosis 65 mg/kg BB Dosis 91 mg/kg BB Waktu

(mnt) I II III I II III 5 0 0 0 1 0 0 10 3 9 8 3 3 6 15 5 11 10 3 5 3 20 5 11 9 5 1 3 25 3 7 6 6 2 5 30 4 5 4 3 2 3 35 4 2 3 3 2 4 40 2 2 2 1 3 4 45 4 1 3 2 2 3 50 4 2 1 1 2 1 55 5 1 1 0 2 1 60 5 1 1 1 4 0 Total 46 52 48 29 28 33 X ± SE 48,67±1,76 30±1,53

2. Jumlah geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif ekstrak brotowali Dosis 264 mg/kg BB Dosis528 mg/kg BB Waktu

(mnt) I II III I II III 5 0 0 0 0 0 0 10 4 5 4 0 2 2 15 2 2 2 1 1 0 20 1 1 2 1 0 1 25 0 1 0 1 1 1 30 1 2 2 1 1 1 35 1 1 1 0 0 0 40 2 3 1 1 0 0 45 0 3 0 0 1 1 50 3 0 2 0 0 0 55 1 1 0 1 0 1 60 0 0 0 0 0 1 Total 15 19 14 6 6 8 X ± SE 16±1,53 6,67±0,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

89

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

geliat

N 15Mean 33.0667Normal Parametersa Std. Deviation 2.18124E1Absolute .141Positive .141

Most Extreme Differences

Negative -.123Kolmogorov-Smirnov Z .544Asymp. Sig. (2-tailed) .929a. Test distribution is Normal.

Oneway Descriptives

geliat

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

kontrol negatif CMC-Na 0,5% 3 64.0000 3.00000 1.73205 56.5476 71.4524 61.00 67.00

parasetamol 65 mg/kgBB 3 48.6667 3.05505 1.76383 41.0775 56.2558 46.00 52.00

parasetamol 91 mg/kgBB 3 30.0000 2.64575 1.52753 23.4276 36.5724 28.00 33.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 3 16.0000 2.64575 1.52753 9.4276 22.5724 14.00 19.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 3 6.6667 1.15470 .66667 3.7982 9.5351 6.00 8.00

Total 15 33.0667 21.81240 5.63194 20.9874 45.1460 6.00 67.00

Test of Homogeneity of Variances

geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.597 4 10 .673

ANOVA geliat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6593.600 4 1648.400 244.812 .000 Within Groups 67.333 10 6.733 Total 6660.933 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

90

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

geliat LSD

95% Confidence Interval

(I) perlakuan (J) perlakuan Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

parasetamol 65 mg/kgBB 15.33333* 2.11870 .000 10.6126 20.0541

parasetamol 91 mg/kgBB 34.00000* 2.11870 .000 29.2792 38.7208

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 48.00000* 2.11870 .000 43.2792 52.7208

kontrol negatif CMC-Na 0,5%

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 57.33333* 2.11870 .000 52.6126 62.0541

kontrol negatif CMC-Na 0,5% -15.33333* 2.11870 .000 -20.0541 -10.6126

parasetamol 91 mg/kgBB 18.66667* 2.11870 .000 13.9459 23.3874ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 32.66667* 2.11870 .000 27.9459 37.3874

parasetamol 65 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 42.00000* 2.11870 .000 37.2792 46.7208

kontrol negatif CMC-Na 0,5% -34.00000* 2.11870 .000 -38.7208 -29.2792

parasetamol 65 mg/kgBB -18.66667* 2.11870 .000 -23.3874 -13.9459ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 14.00000* 2.11870 .000 9.2792 18.7208

parasetamol 91 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 23.33333* 2.11870 .000 18.6126 28.0541

kontrol negatif CMC-Na 0,5% -48.00000* 2.11870 .000 -52.7208 -43.2792

parasetamol 65 mg/kgBB -32.66667* 2.11870 .000 -37.3874 -27.9459parasetamol 91 mg/kgBB -14.00000* 2.11870 .000 -18.7208 -9.2792

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 9.33333* 2.11870 .001 4.6126 14.0541

kontrol negatif CMC-Na 0,5% -57.33333* 2.11870 .000 -62.0541 -52.6126

parasetamol 65 mg/kgBB -42.00000* 2.11870 .000 -46.7208 -37.2792parasetamol 91 mg/kgBB -23.33333* 2.11870 .000 -28.0541 -18.6126

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB -9.33333* 2.11870 .001 -14.0541 -4.6126

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

91

Lampiran 6. Data % penghambatan dan hasil analisis variansi satu arah pada penetapan dosis efektif parasetamol dan penetapan dosis efektif ekstrak etanol 70% batang brotowali

Kelompok perlakuan

parasetamol 65mg/kgBB

parasetamol 91mg/kgBB

ekstrak brotowali

264 mg/kgBB

ekstrak brotowali

582mg/kgBB 1 28,12 54,69 76,56 90,63 2 18,75 56,25 70,31 90,63 3 25 48,44 78,13 87,50

X ± SE 23,96±2,75 53,13±2,39 75±2,39 89,59±1,04 NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

penghambatan

N 12Mean 60.4175Normal Parametersa Std. Deviation 26.03942Absolute .149Positive .143

Most Extreme Differences

Negative -.149Kolmogorov-Smirnov Z .516Asymp. Sig. (2-tailed) .953a. Test distribution is Normal. Oneway

Descriptives penghambatan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

parasetamol 65mg/kgBB 3 23.9567 4.77133 2.75473 12.1040 35.8093 18.75 28.12parasetamol 91 mg/kgBB 3 53.1267 4.13304 2.38621 42.8596 63.3937 48.44 56.25ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 3 75.0000 4.13682 2.38840 64.7236 85.2764 70.31 78.13

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 3 89.5867 1.80711 1.04333 85.0976 94.0758 87.50 90.63

Total 12 60.4175 26.03942 7.51693 43.8728 76.9622 18.75 90.63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

92

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.064 3 8 .417

ANOVA

penghambatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7338.115 3 2446.038 162.456 .000

Within Groups 120.453 8 15.057

Total 7458.568 11

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons penghambatan LSD

95% Confidence Interval (I) perlakuan (J) perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

parasetamol 91 mg/kgBB -29.17000* 3.16824 .000 -36.4760 -21.8640

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB -51.04333* 3.16824 .000 -58.3493 -43.7374

parasetamol 65mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -65.63000* 3.16824 .000 -72.9360 -58.3240

parasetamol 65mg/kgBB 29.17000* 3.16824 .000 21.8640 36.4760

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB -21.87333* 3.16824 .000 -29.1793 -14.5674

parasetamol 91 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -36.46000* 3.16824 .000 -43.7660 -29.1540

parasetamol 65mg/kgBB 51.04333* 3.16824 .000 43.7374 58.3493

parasetamol 91 mg/kgBB 21.87333* 3.16824 .000 14.5674 29.1793

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -14.58667* 3.16824 .002 -21.8926 -7.2807

parasetamol 65mg/kgBB 65.63000* 3.16824 .000 58.3240 72.9360

parasetamol 91 mg/kgBB 36.46000* 3.16824 .000 29.1540 43.7660

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 14.58667* 3.16824 .002 7.2807 21.8926

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

93

Lampiran 7. Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis variansi satu arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara parasetamol dengan asam asetat

5 menit 15 menit 30 menit Waktu

(mnt) I II III I II III I II III 5 2 3 1 1 0 2 1 0 0

10 9 2 8 10 5 5 3 3 6 15 10 5 7 3 5 5 3 5 3 20 6 10 3 2 2 3 5 1 3 25 7 5 5 3 2 4 6 2 5 30 5 6 5 0 1 2 3 2 3 35 3 6 2 1 1 1 3 2 4 40 2 4 3 1 1 0 1 3 4 45 2 3 7 0 0 0 2 2 3 50 1 2 2 1 0 2 1 2 1 55 1 2 1 0 0 1 0 2 1 60 1 2 1 0 1 1 1 4 0

Total 49 50 45 22 18 26 29 28 33 X ± SE 48±1,53 22±2,31 30±1,53

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

geliat

N 9Mean 33.33Normal Parametersa Std. Deviation 11.853Absolute .198Positive .198

Most Extreme Differences

Negative -.171Kolmogorov-Smirnov Z .595Asymp. Sig. (2-tailed) .871a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

94

Oneway

Descriptives

geliat

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

selang waktu 5 menit 3 48.00 2.646 1.528 41.43 54.57 45 50

selang waktu 15 menit 3 22.00 4.000 2.309 12.06 31.94 18 26

selang waktu 30 menit 3 30.00 2.646 1.528 23.43 36.57 28 33

Total 9 33.33 11.853 3.951 24.22 42.44 18 50

Test of Homogeneity of Variances

geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.182 2 6 .838

ANOVA

geliat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1064.000 2 532.000 53.200 .000

Within Groups 60.000 6 10.000

Total 1124.000 8

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons geliat LSD

95% Confidence Interval (I) waktu (J) waktu

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

selang waktu 15 menit 26.000* 2.582 .000 19.68 32.32selang waktu 5 menit

selang waktu 30 menit 18.000* 2.582 .000 11.68 24.32selang waktu 5 menit -26.000* 2.582 .000 -32.32 -19.68selang waktu 15 menit

selang waktu 30 menit -8.000* 2.582 .021 -14.32 -1.68selang waktu 5 menit -18.000* 2.582 .000 -24.32 -11.68selang waktu 30 menit

selang waktu 15 menit 8.000* 2.582 .021 1.68 14.32*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

95

Lampiran 8. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis variansi satu arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara parasetamol dengan asam asetat

Selang waktu Kelompok

perlakuan 5 menit 15 menit 30 menit 1 23,44 65,63 54,69 2 21,88 71,88 56,25 3 29,69 59,38 48,44

X ± SE 25,00±2,39 65,63±3,61 53,13±2,39 NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

penghambatan

N 9Mean 47.9200Normal Parametersa Std. Deviation 18.52105Absolute .198Positive .171

Most Extreme Differences

Negative -.198Kolmogorov-Smirnov Z .595Asymp. Sig. (2-tailed) .871a. Test distribution is Normal.

Oneway

Descriptives penghambatan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

selang waktu 5 menit 3 25.0033 4.13304 2.38621 14.7363 35.2704 21.88 29.69selang waktu 15 menit 3 65.6300 6.25000 3.60844 50.1041 81.1559 59.38 71.88

selang waktu 30 menit 3 53.1267 4.13304 2.38621 42.8596 63.3937 48.44 56.25

Total 9 47.9200 18.52105 6.17368 33.6835 62.1565 21.88 71.88

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.182 2 6 .838

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

96

ANOVA

penghambatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2597.781 2 1298.891 53.214 .000

Within Groups 146.453 6 24.409

Total 2744.234 8

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons penghambatan LSD

95% Confidence Interval

(I) waktu (J) waktu

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

selang waktu 15 menit -40.62667* 4.03393 .000 -50.4973 -30.7560selang waktu 5 menit

selang waktu 30 menit -28.12333* 4.03393 .000 -37.9940 -18.2527selang waktu 5 menit 40.62667* 4.03393 .000 30.7560 50.4973selang waktu 15 menit

selang waktu 30 menit 12.50333* 4.03393 .021 2.6327 22.3740selang waktu 5 menit 28.12333* 4.03393 .000 18.2527 37.9940selang waktu 30 menit

selang waktu 15 menit -12.50333* 4.03393 .021 -22.3740 -2.6327*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

97

Lampiran 9 . Data jumlah geliat hewan uji dan hasil analisis variansi satu arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara ekstrak brotowali (264 mg/kgBB) dengan asam asetat.

5 menit 15 menit 30 menit Waktu

(mnt) I II III I II III I II III 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0

10 2 4 1 4 3 1 4 5 4 15 6 3 3 1 2 1 2 2 2 20 4 2 1 0 0 2 1 1 2 25 3 2 2 0 1 2 0 1 0 30 1 4 2 1 1 1 1 2 2 35 0 2 2 1 2 3 1 1 1 40 1 0 1 1 0 1 2 3 1 45 3 1 2 2 2 1 0 3 0 50 0 2 3 0 1 1 3 0 2 55 1 0 0 0 0 0 1 1 0 60 1 3 0 1 1 1 0 0 0

Total 22 24 17 11 13 14 15 19 14 X ± SE 21±2,08 12,67±0,88 16±1,53

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

geliat

N 9

Mean 16.5556Normal Parametersa

Std. Deviation 4.33333

Absolute .196

Positive .196

Most Extreme Differences

Negative -.118

Kolmogorov-Smirnov Z .587

Asymp. Sig. (2-tailed) .881

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

98

Oneway Descriptives

geliat

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

selang waktu 5 menit 3 21.0000 3.60555 2.08167 12.0433 29.9567 17.00 24.00selang waktu 15 menit 3 12.6667 1.52753 .88192 8.8721 16.4612 11.00 14.00

selang waktu 30 menit 3 16.0000 2.64575 1.52753 9.4276 22.5724 14.00 19.00

Total 9 16.5556 4.33333 1.44444 13.2247 19.8865 11.00 24.00

Test of Homogeneity of Variances

geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.437 2 6 .309

ANOVA

geliat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 105.556 2 52.778 7.090 .026

Within Groups 44.667 6 7.444

Total 150.222 8

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons geliat LSD

95% Confidence Interval (I) waktu (J) waktu

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

selang waktu 15 menit 8.33333* 2.22777 .010 2.8822 13.7845selang waktu 5 menit

selang waktu 30 menit 5.00000 2.22777 .066 -.4512 10.4512selang waktu 5 menit -8.33333* 2.22777 .010 -13.7845 -2.8822selang waktu 15 menit

selang waktu 30 menit -3.33333 2.22777 .185 -8.7845 2.1178selang waktu 5 menit -5.00000 2.22777 .066 -10.4512 .4512selang waktu 30 menit

selang waktu 15 menit 3.33333 2.22777 .185 -2.1178 8.7845*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

99

Lampiran 10. Data %penghambatan geliat dan hasil analisis variansi satu arah pada penetapan selang waktu pemberian efektif antara ekstrak brotowali (264 mg/kgBB) dengan asam asetat.

Kelompok perlakuan

5 menit 15 menit 30 menit

1 65,63 82,81 76,56 2 62,5 79,69 70,31 3 73,44 78,13 78,13

X ± SE 67,19±3,25 80,21±1,38 75±2,39

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

penghambatan

N 8Mean 73.6337Normal Parametersa Std. Deviation 7.05859Absolute .161Positive .122

Most Extreme Differences

Negative -.161Kolmogorov-Smirnov Z .455Asymp. Sig. (2-tailed) .986a. Test distribution is Normal. Oneway

Descriptives

penghambatan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

selang waktu 5 menit 3 67.1900 5.63437 3.25300 53.1935 81.1865 62.50 73.44

selang waktu 15 menit 3 80.2100 2.38294 1.37579 74.2905 86.1295 78.13 82.81

selang waktu 30 menit 3 75.0000 4.13682 2.38840 64.7236 85.2764 70.31 78.13

Total 9 74.1333 6.77067 2.25689 68.9289 79.3377 62.50 82.81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

100

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.439 2 6 .309

ANOVA

penghambatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 257.661 2 128.830 7.087 .026

Within Groups 109.076 6 18.179

Total 366.736 8

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

penghambatan LSD

95% Confidence Interval (I) waktu (J) waktu

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

selang waktu 15 menit -13.02000* 3.48131 .010 -21.5385 -4.5015selang waktu 5 menit

selang waktu 30 menit -7.81000 3.48131 .066 -16.3285 .7085

selang waktu 5 menit 13.02000* 3.48131 .010 4.5015 21.5385selang waktu 15 menit

selang waktu 30 menit 5.21000 3.48131 .185 -3.3085 13.7285

selang waktu 5 menit 7.81000 3.48131 .066 -.7085 16.3285selang waktu 30 menit

selang waktu 15 menit -5.21000 3.48131 .185 -13.7285 3.3085

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

101

Lampiran 11. Data jumlah geliat hewan uji setelah pemberian asam asetat dan hasil analisis statistik pada semua kelompok perlakuan

CMC- Na 0,5 % Parasetamol

91mg/kgBB Brotowali

66 mg/kgBB waktu (menit)

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

5 3 0 6 6 4 6 2 0 1 2 2 1 1 0 3 3 0 2 1 0 2

10 12 7 16 17 20 14 6 2 6 3 6 2 7 2 7 5 3 4 5 5 5

15 4 9 10 11 10 11 15 3 6 4 3 1 8 5 3 3 4 5 3 4 5

20 7 7 10 9 6 11 8 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 5

25 4 5 5 7 8 9 6 3 2 2 3 5 2 2 3 2 2 2 2 2 4

30 7 4 5 3 5 10 4 2 2 3 2 5 0 2 4 2 2 2 2 3 4

35 4 4 5 5 6 7 5 1 3 2 2 4 1 2 2 4 2 2 4 2 3

40 3 7 3 3 6 3 4 2 3 2 5 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2

45 5 4 2 3 2 1 4 2 2 3 3 2 1 1 2 3 2 1 3 2 3

50 4 3 3 3 5 1 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 1 3

55 3 5 2 3 4 1 3 3 1 2 3 2 1 2 4 3 3 3 3 2 3

60 6 3 1 1 4 4 3 2 3 2 2 1 1 3 3 2 4 3 3 3 3

total 62 58 68 71 80 78 64 24 35 30 37 31 30 26 41 35 30 32 33 31 42

X ± SE 68,71 ± 3,09 30,43 ± 1,73 34,86 ± 1,82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

102

Brotowali

132 mg/kgBB

Brotowali

264 mg/kgBB

Brotowali

528 mg/kgBB

waktu (menit)

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

5 1 1 1 1 2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

10 3 4 2 3 2 3 3 4 2 1 2 3 1 1 1 1 0 2 0 1 1

15 3 3 2 1 2 3 3 2 4 2 3 1 1 2 0 3 1 2 2 2 1

20 1 2 0 1 1 4 4 2 2 2 1 0 2 2 1 1 2 3 1 1 1

25 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 0 0 2 1 2 0 0 2 1 0 1

30 2 1 1 2 2 2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

35 2 2 1 1 1 2 2 0 2 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 0

40 2 3 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

45 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 0 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1

50 1 1 2 2 2 3 2 1 0 0 1 0 1 1 1 0 2 1 0 1 1

255 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0

60 2 2 2 2 3 1 1 0 1 1 3 1 1 1 0 0 1 0 0 2 1

total 21 25 17 19 23 29 24 14 16 13 15 11 14 14 8 12 8 10 7 9 10

X ± SE 22,29 ± 1,32 13,86 ± 0,59 9,14 ± 0,63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

103

perlakuan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

geliat

N 42Mean 29.9286Normal Parametersa Std. Deviation 2.01862E1Absolute .163Positive .163

Most Extreme Differences

Negative -.128Kolmogorov-Smirnov Z 1.055Asymp. Sig. (2-tailed) .216a. Test distribution is Normal.

Oneway Descriptives

geliat

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 68.7143 8.17953 3.09157 61.1495 76.2791 58.00 80.00

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB

7 30.4286 4.57738 1.73009 26.1952 34.6619 24.00 37.00

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 34.8571 4.81070 1.81827 30.4080 39.3063 30.00 42.00

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 22.5714 3.99404 1.50961 18.8776 26.2653 17.00 29.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 13.8571 1.57359 .59476 12.4018 15.3125 11.00 16.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 9.1429 1.67616 .63353 7.5927 10.6930 7.00 12.00

Total 42 29.9286 20.18620 3.11480 23.6381 36.2190 7.00 80.00

Test of Homogeneity of Variances

geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.355 5 36 .003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

104

ANOVA

geliat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 15913.357 5 3182.671 144.406 .000

Within Groups 793.429 36 22.040

Total 16706.786 41

Nilai p untuk tes homogenitas variansi adalah 0,003 ( p < 0,05) berarti variansi

data tidak sama jadi Uji Anova tidak memenuhi syarat.

Dilakukan uji Power Estimation untuk mengetahui bentuk transformasi yang

paling kuat

Dari power estimation diperoleh nilai slope = 1,183 dan power = -0,183,

sehingga diperoleh bentuk transformasi data terbaik , yaitu fungsi 1/akar

(1/squareroot)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

105

Oneway

Descriptives tran_geliat

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 .1212 .00717 .00271 .1146 .1278 .11 .13

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB

7 .1826 .01397 .00528 .1697 .1955 .16 .20

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 .1704 .01118 .00423 .1600 .1807 .15 .18

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 .2126 .01907 .00721 .1950 .2303 .19 .24

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 .2698 .01637 .00619 .2547 .2850 .25 .30

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 .3342 .02995 .01132 .3065 .3619 .29 .38

Total 42 .2151 .07239 .01117 .1926 .2377 .11 .38

Test of Homogeneity of Variances

tran_geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.731 5 36 .034

ANOVA

tran_geliat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .203 5 .041 128.472 .000

Within Groups .011 36 .000

Total .215 41

Nilai p untuk tes homogenitas variansi hasil tranformasi data adalah 0,034 ( p

< 0,05) berarti variansi data tidak sama jadi Uji Anova tetap tidak memenuhi

syarat.

Dilakukan analisis statistik menggunakan uji Kruskall-Wallis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

106

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

geliat 42 29.9286 20.18620 7.00 80.00

perlakuan 42 3.50 1.729 1 6

Kruskal-Wallis Test

Ranks

perlakuan N Mean Rank

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 39.00

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB 7 26.21

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 30.29

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 18.50

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 10.86

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 4.14

geliat

Total 42 Test Statisticsa,b

geliat

Chi-Square 38.608 df 5 Asymp. Sig. .000 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: perlakuan

Dengan uji Kruskall-Wallis, diperoleh nilai p = 0,000. Oleh karena nilai p < 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ‘paling tidak terdapat perbedaan jumlah geliat antara 2 kelompok.

Untuk mengetahui kelompok perlakuan mana yang mempunyai perbedaan, maka dilakukan analisis post-hoc. Alat untuk melakukan analisis post hoc untuk uji Kruskall-Wallis adalah dengan uji Mann Whitney

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

107

Mann-Whitney Test Kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 11.00 77.00

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.134Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan Kelompok kontrol negatif dengan ekstrak brotowali 66 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.130Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

108

Kelompok kontrol negatif dengan ekstrak brotowali 132 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.130Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

Kelompok kontrol negatif dengan ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.144Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

109

Kelompok kontrol negatif dengan ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.144Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

Kelompok kontrol negatif dengan ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol negatif CMC Na 0,5% 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.137Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

110

Kelompok kontrol positif dengan ekstrak brotowali 66 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB 7 5.71 40.00

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 9.29 65.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 40.000Z -1.608Asymp. Sig. (2-tailed) .108Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .128a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: perlakuan Kelompok kontrol positif dengan ekstrak brotowali 132 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB 7 10.50 73.50

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 4.50 31.50

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U 3.500Wilcoxon W 31.500Z -2.689Asymp. Sig. (2-tailed) .007Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .004a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

111

Kelompok kontrol positif dengan ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.148Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan Kelompok kontrol positif dengan ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

kontrol positif parasetamol 91 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.141Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

112

Kelompok ekstrak brotowali 66 mg/kgBB dengan ekstrak brotowali 132 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.130Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan Kelompok ekstrak brotowali 66 mg/kgBB dengan ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.144Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

113

Kelompok ekstrak brotowali 66 mg/kgBB dengan ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.137Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan Kelompok ekstrak brotowali 132 mg/kgBB dengan ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.144Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

114

Kelompok ekstrak brotowali 132 mg/kgBB dengan ekstrak brotowali 528 mg/kgBB Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 11.00 77.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 4.00 28.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 28.000Z -3.137Asymp. Sig. (2-tailed) .002Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

Kelompok ekstrak brotowali 264 mg/kgBB dengan ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

Ranks

perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 10.86 76.00

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 4.14 29.00

geliat

Total 14

Test Statisticsb

geliat

Mann-Whitney U 1.000Wilcoxon W 29.000Z -3.023Asymp. Sig. (2-tailed) .003Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

115

Hasil Analisis Uji Mann Whitney kontrol

negatif kontrol positif

brotowali 66 mg/kgBB

brotowali 132 mg/kgBB

brotowali 264mg/kgBB

brotowali 528 mg/kgBB

kontrol negatif

- bb bb bb bb bb

kontrol positif

- - tb bb bb bb

brotowali 66 mg/kgBB

- - - bb bb bb

brotowali 132 mg/kgBB

- - - - bb bb

brotowali 264mg/kgBB

- - - - - bb

brotowali 528 mg/kgBB

- - - - - -

Keterangan bb : Berbeda bermakna ( p< 0,05 ) tb : Berbeda tidak bermakna ( p> 0,05 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

116

Lampiran 12. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis statistik pada semua kelompok perlakuan

% penghambatan terhadap jumlah geliat Kelompok perlakuan

kontrol positif Parasetamol 91

mg/kg BB

ekstrak brotowali

66 mg/kgBB

ekstrak brotowali

132 mg/kgBB

ekstrak brotowali

264 mg/kgBB

ekstrak brotowali

528 mg/kgBB 1 65,07 40,33 69,44 79,63 88,36 2 49,06 49,06 63,62 76,71 82,53 3 56,34 56,34 75,26 81,08 88,36 4 46,15 53,43 72,35 78,17 85,45 5 54,88 51,97 66,53 83,99 89,81 6 56,34 54,88 60,71 79,63 86,90 7 62,16 38,87 65,07 79,63 85,45

X ± SE 55,71 ± 2,52 49,27 ± 2,65 67,57 ± 1,92 79,83 ± 0,87 86,69 ± 0,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

117

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

penghambatan

N 35Mean 67.8160Normal Parametersa Std. Deviation 15.07103Absolute .126Positive .120

Most Extreme Differences

Negative -.126Kolmogorov-Smirnov Z .747Asymp. Sig. (2-tailed) .632a. Test distribution is Normal.

Karena nilai p > 0,05 maka distribusi data adalah normal Oneway

Descriptives penghambatan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

kontrol positif 7 55.7143 6.66222 2.51808 49.5528 61.8758 46.15 65.07ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 49.2686 7.00215 2.64656 42.7927 55.7445 38.87 56.34

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 67.5686 5.09043 1.92400 62.8607 72.2764 60.71 75.26

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 79.8343 2.29049 .86572 77.7159 81.9526 76.71 83.99

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 86.6943 2.44052 .92243 84.4372 88.9514 82.53 89.81

Total 35 67.8160 15.07103 2.54747 62.6389 72.9931 38.87 89.81

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.837 4 30 .042

Nilai p untuk tes homogenitas variansi adalah 0,042 ( p < 0,05) berarti

variansi data tidak sama jadi Uji Anova tidak memenuhi syarat.

Dilakukan uji Power Estimation untuk mengetahui bentuk transformasi

yang paling kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

118

Dari hasil uji power estimation diperoleh nilai slope = -3,519 dan power =

4,519, sehingga diperoleh bentuk transformasi data terbaik , yaitu fungsi

kuadrat

Hasil analisis statistik data tranfsormasi

Descriptives trn_penghambatan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

kontrol positif 7 3.1421E3 741.36178 2.80208

E2 2456.4807 3827.7713 2129.82 4234.10

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 7 2.4694E

3 661.58647 2.50056E2 1857.5524 3081.2833 1510.88 3174.20

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 4.5877E

3 693.81902 2.62239E2 3946.0470 5229.3981 3685.70 5664.07

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 6.3780E

3 368.57383 1.39308E2 6037.1361 6718.8840 5884.42 7054.32

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 7.5210E

3 420.70050 1.59010E2 7131.9214 7910.0875 6811.20 8065.84

Total 35 4.8197E3 2011.07299 3.39933

E2 4128.8285 5510.4839 1510.88 8065.84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

119

Nilai p untuk tes homogenitas variansi adalah 0,298 ( p > 0,05) berarti

variansi data sama jadi dapat dilanjutkan dengan Uji Anova. ANOVA

trn_penghambatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.268E8 4 3.171E7 88.983 .000

Within Groups 1.069E7 30 356306.873

Total 1.375E8 34

Dengan Uji Anova, diperoleh nilai p = 0,000. Oleh karena nilai p < 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ‘paling tidak terdapat perbedaan jumlah geliat antara 2 kelompok.

Untuk mengetahui kelompok perlakuan mana yang mempunyai perbedaan, maka dilakukan analisis post-hoc. Alat untuk melakukan analisis post hoc untuk Uji Anova adalah dengan uji LSD.

Multiple Comparisons

trn_penghambatan LSD

95% Confidence Interval (I) perlakuan (J) perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 672.70814* 3.19064E

2 .043 21.0921 1324.3242

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB -1445.59654* 3.19064E

2 .000 -2097.2126 -793.9805

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB -3235.88400* 3.19064E

2 .000 -3887.5000 -2584.2680

kontrol positif

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -4378.87843* 3.19064E

2 .000 -5030.4945 -3727.2624

kontrol positif -672.70814* 3.19064E2 .043 -1324.3242 -21.0921

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB -2118.30469* 3.19064E

2 .000 -2769.9207 -1466.6887

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB -3908.59214* 3.19064E

2 .000 -4560.2082 -3256.9761

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -5051.58657* 3.19064E

2 .000 -5703.2026 -4399.9705

kontrol positif 1445.59654* 3.19064E2 .000 793.9805 2097.2126

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 2118.30469* 3.19064E

2 .000 1466.6887 2769.9207

Test of Homogeneity of Variances

trn_penghambatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.285 4 30 .298

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

120

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB -1790.28746* 3.19064E

2 .000 -2441.9035 -1138.6714

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -2933.28189* 3.19064E

2 .000 -3584.8979 -2281.6659

kontrol positif 3235.88400* 3.19064E2 .000 2584.2680 3887.5000

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 3908.59214* 3.19064E

2 .000 3256.9761 4560.2082

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 1790.28746* 3.19064E

2 .000 1138.6714 2441.9035

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB -1142.99443* 3.19064E

2 .001 -1794.6105 -491.3784

kontrol positif 4378.87843* 3.19064E2 .000 3727.2624 5030.4945

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB 5051.58657* 3.19064E

2 .000 4399.9705 5703.2026

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 2933.28189* 3.19064E

2 .000 2281.6659 3584.8979

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 1142.99443* 3.19064E

2 .001 491.3784 1794.6105

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

121

Lampiran 13. % Potensi relatif ekstrak terhadap parasetamol

% Potensi relatif ekstrak terhadap parasetamol

Kelompok perlakuan

ekstrak brotowali

132 mg/kgBB

ekstrak brotowali

264 mg/kgBB

ekstrak brotowali

528 mg/kgBB 1 85,93 49,27 27,34 2 78,73 47,46 25,53 3 93,13 50,17 27,36 4 89,53 48,37 26,44 5 82,33 51,97 27,78 6 75,13 49,27 26.88 7 80,52 49,27 26,44

X ± SE 83,61 ± 2,38 49,40 ± 0,54 26,82 ± 0,29

Descriptives potensi

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound

Upper Bound Minimum Maximum

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB 7 83.6143 6.29776 2.38033 77.7898 89.4387 75.13 93.13

ekstrak brotowali 264 mg/kgBB 7 49.3971 1.41851 .53614 48.0852 50.7090 47.46 51.97

ekstrak brotowali 528 mg/kgBB 7 26.8243 .75718 .28619 26.1240 27.5246 25.53 27.78

Total 21 53.2786 24.18629 5.27788 42.2691 64.2880 25.53 93.13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

122

Lampiran 14. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat dan hasil analisis statistik semua kelompok perlakuan pada mencit jantan

dan betina

1. Mencit jantan

2. Mencit betina

% penghambatan terhadap jumlah geliat Kelompok perlakuan

kontrol positif Parasetamol 91

mg/kg BB

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB ekstrak brotowali

264 mg/kgBB ekstrak brotowali

528 mg/kgBB

1 65,07 40,33 69,44 79,63 88,36 2 49,06 49,06 63,62 76,71 82,53 3 56,34 56,34 75,26 81,08 88,36 4 46,15 53,43 72,35 78,17 85,45 5 54,88 51,97 66,53 83,99 89,81 6 56,34 54,88 60,71 79,63 86,90 7 62,16 38,87 65,07 79,63 85,45

X ± SE 55,71 ± 2,52 49,27 ± 2,65 67,57 ± 1,92 79,83 ± 0,87 86,69 ± 0,92

% penghambatan terhadap jumlah geliat Kelompok perlakuan

kontrol positif Parasetamol 91

mg/kg BB

ekstrak brotowali 66 mg/kgBB

ekstrak brotowali 132 mg/kgBB ekstrak brotowali

264 mg/kgBB ekstrak brotowali

528 mg/kgBB

1 48,33 41,67 61,67 81,67 86,67 2 66,67 40,00 58,33 81,67 85,00 3 60,00 33,33 58,33 80,00 83,33 4 55,00 36,67 60,00 81,67 83,33 5 61,63 43,33 61,67 80,00 83,33 6 58,33 35,00 68,33 83,33 83,33 7 55,00 41,67 60,00 78,33 83,33

X ± SE 57,85± 2,20 38,81 ± 1,44 61,19 ± 1,30 80,95 ± 0,62 84,05 ± 0,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

123

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

penghambatan

N 70Mean 66.1930Normal Parametersa Std. Deviation 16.09300Absolute .157Positive .071

Most Extreme Differences

Negative -.157Kolmogorov-Smirnov Z 1.316Asymp. Sig. (2-tailed) .062a. Test distribution is Normal.

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

1 kontrol positif 14

2 ekstrak etanol

btg brotowali

66 mg/kgBB

14

3 ekstrak etanol

btg brotowali

132 mg/kgBB

14

4 ekstrak etanol

btg brotowali

264 mg/kgBB

14

perlakuan

5 ekstrak etanol

btg brotowali

528 mg/kgBB

14

1 jantan 35kelamin

2 betina 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

124

Descriptive Statistics

Dependent Variable:penghambatan perlakuan kelamin Mean Std. Deviation N

jantan 55.7143 6.66222 7

betina 57.8571 5.83256 7

kontrol positif

Total 56.7857 6.11741 14 jantan 49.2686 7.00215 7 betina 38.8100 3.81514 7

ekstrak etanol btg brotowali 66 mg/kgBB

Total 44.0393 7.66786 14 jantan 67.5686 5.09043 7 betina 61.1900 3.43103 7

ekstrak etanol btg brotowali 132 mg/kgBB

Total 64.3793 5.32417 14 jantan 79.8343 2.29049 7 betina 80.9529 1.62732 7

ekstrak etanol btg brotowali 264 mg/kgBB

Total 80.3936 1.99511 14 jantan 86.6943 2.44052 7 betina 84.0457 1.31395 7

ekstrak etanol btg brotowali 528 mg/kgBB

Total 85.3700 2.33119 14 jantan 67.8160 15.07103 35 betina 64.5711 17.11783 35

Total

Total 66.1936 16.09283 70

Nilai p untuk tes homogenitas variansi adalah 0.004 ( p < 0.05) berarti variansi

data tidak sama jadi Uji General Linear Model Univariate tidak memenuhi

syarat.

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:penghambatan

F df1 df2 Sig.

3.069 9 60 .004

Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + kelamin +

perlakuan * kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

125

Dilakukan uji Power estimation untuk mengetahui bentuk transformasi yang

paling kuat

Dari hasil uji power estimasi diperoleh nilai slope = -2,231 dan power = 3,231

( perlakuan) dan slope = -0,234 dan slope = 1,234 (jenis kelamin ), sehingga

diperoleh bentuk transformasi data terbaik, yaitu dengan fungsi kuadrat .

Hasil analisis data transformasi

Descriptive Statistics Dependent Variable:penghambatan

perlakuan kelamin Mean Std. Deviation N

jantan 55.7143 6.66222 7

betina 57.8571 5.83256 7

kontrol positif

Total 56.7857 6.11741 14jantan 49.2686 7.00215 7betina 38.8100 3.81514 7

ekstrak etanol btg brotowali 66 mg/kgBB

Total 44.0393 7.66786 14jantan 67.5686 5.09043 7betina 61.1900 3.43103 7

ekstrak etanol btg brotowali 132 mg/kgBB

Total 64.3793 5.32417 14jantan 79.8343 2.29049 7ekstrak etanol btg brotowali 264

mg/kgBB betina 80.9529 1.62732 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

126

Total 80.3936 1.99511 14jantan 86.6943 2.44052 7betina 84.0457 1.31395 7

ekstrak etanol btg brotowali 528 mg/kgBB

Total 85.3700 2.33119 14jantan 67.8160 15.07103 35betina 64.5711 17.11783 35

Total

Total 66.1936 16.09283 70

Test of Homogeneity of Variances

trn_penghambatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.899 9 60 .069

Nilai p untuk tes homogenitas variansi adalah 0.069 ( p > 0.05) berarti variansi

data sama dan dapat dilanjutkan dengan Uji General Linear Model Univariate.

Univariate Analysis of Variance

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:trn_penghambatan

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared

Corrected Model 2.797E8a 9 3.107E7 118.329 .000 .947Intercept 1.505E9 1 1.505E9 5.731E3 .000 .990kelamin 2338795.967 1 2338795.967 8.906 .004 .129perlakuan 2.730E8 4 6.826E7 259.934 .000 .945perlakuan * kelamin 4285958.384 4 1071489.596 4.080 .005 .214Error 1.576E7 60 262609.290 Total 1.800E9 70 Corrected Total 2.954E8 69 a. R Squared = ,947 (Adjusted R Squared = ,939)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

127

Lampiran 15. Data % penghambatan geliat dan hasil analisis statistik kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% dan infusa batang brotowali pada dosis yang setara

1. Infusa Batang Brotowali

kelompok perlakuan

infusa 600 mg/kgBB infusa 1200 mg/kgBB infusa 2400 mg/kgBB

1 37,89 58,59 45,20 2 34,24 47,63 62,25 3 33,02 53,72 58,59 4 41,54 40,32 48,85 5 42,76 48,85 47,63 6 30,58 54,94 56,16 7 48,85 46,41 65,90 8 36,67 40,32 58,59 9 53,72 45,20 46,41

X ± SE 39,92±2,53 48,44±2,11 54,40 ± 2,51

2. Ekstrak Batang Brotowali kelompok perlakuan

ekstrak 66 mg/kgBB ekstrak 132 mg/kgBB ekstrak 264 mg/kgBB

1 40,33 69,44 79,63 2 49,06 63,62 76,71 3 56,34 75,26 81,08 4 53,43 72,35 78,17 5 51,97 66,53 83,99 6 54,88 60,71 79,63 7 38,87 65,07 79,63

X ± SE 49,27 ± 2,65 67,57 ± 1,92 79,83 ± 0,87 Hasil analisis Independent Sample T-test (dilakukan terhadap dosis infusa 2400 mg/kgBB dan ekstrak 264 mg/kgBB)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference Lower Upper

Equal variances assumed

16.257 .001 -8.543 14 .000 -25.43651 2.97739 -31.82238 -19.05064penghambatan

Equal variances not assumed

-9.547 9.818 .000 -25.43651 2.66448 -31.38833 -19.48469

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

128

Lampiran 16. Cara perhitungan % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif , % potensi relatif ekstrak terhadap kontrol positif , dan perhitungan konsentrasi larutan,

Contoh :

1. Perhitungan % penghambatan jumlah geliat terhadap kontrol negatif pada kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% batang brotowali dosis 264 mg/kg BB (subyek uji no,1) % penghambatan jumlah geliat = 100 - [ (P/K) x 100 ] Jumlah geliat subyek uji (P) = 14 Rata-rata jumlah geliat kelompok kontrol negatif (K) = 68,71 Cara : % penghambatan jumlah geliat = 100 - [ ( 14 / 68,71 ) x 100 = 79,63 %

2. Perhitungan potensi relatif terhadap parasetamol pada kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% batang brotowali dosis 264 mg/kg BB (subyek uji no,1)

Potensi relatif ekstrak = % efek analgetik ekstrak x dosis parasetamol x100% terhadap parasetamol % efek analgetik parasetamol dosis ekstrak

% analgetik ekstrak = 79,63% % analgetik parasetamol = 55,71% dosis ekstrak = 264 mg/kgBB dosis parasetamol = 91 mg/kgBB Cara :

Potensi relatif ekstrak = 79,63% x 91mg/kgBB x 100% = 49,27 % terhadap parasetamol 55,71% 264 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · kencing manis. Penelitian ini ... menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. ... Penetapan selang waktu pemberian antara parasetamol

129

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang bernama Rr. Fransiska Dewi Kusumo

Wardhani, lahir di Bandung pada tanggal 11 Juli 1986,

Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, lahir

dari pasangan Agustinus Wibowo Slamet dan Laela

Suwaela. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar

di SD Santo Agustinus Bandung pada tahun 1998. Setelah

tamat SD, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Santa Angela Bandung

sampai tahun 2001. Setelah itu, penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMA Santa Angela Bandung sampai

tahun 2004. Tamat SLTA, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 Farmasi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2004. Selama menjadi

mahasiswa, penulis pernah terlibat dalam beberapa kegiatan kepanitiaan seperti

Panitia Pagelaran Sendratari Ramayana Kolaborasi Jawa-Bali ANOMAN DUTA

tahun 2006, Panitia Perayaan Dies Natalis Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma tahun 2006, serta Panitia Pekan Suci Gereja Kampus USD Unit Paingan

tahun 2006-2008. Selain itu, penulis juga aktif sebagai Asisten Praktikum Botani

Dasar (2007/2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI