Upload
dinhbao
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM
PENGGAJIAN
Studi Kasus di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Anastasia Dewi Sekartari
NIM : 092114054
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM
PENGGAЛ AN
Studi Kasus di Departelllen ASDⅣI PERUⅣI PERURI Karawang
SKRIPSI
Dittukan untuk Memenuhi Sdah Satu Syar激
Memperolch Gelar Sttana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
01oh:
Anastasia DewI Sekartari
NIM1 092114054
PROGRAⅣISTUDI AKUNTANSIJURUSノ岨ヽAKUNTANSI
FAKULTAS EKONOⅣ II
UNIVERSITAS SANATA DHARPIA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM
PENGGAJIAN
ぴDrs.Edi Kustanto M.M Tanggal: 5 September 2073
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM
PENGGAJIAN
Studi K嵐〕us di Departemen ASDM PERUM PERIIIRI Karawang
dan ditulis olch:
30 September 2013
Fakultas Ekonomi
Anggota
Anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya,
(Matius 2l:22)
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang Terkasih
Keluarga Bengkulu Tercinta
Sahabat dan semua teman-teman tercinta atas dukungannya
lV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARLIAFAKULTAS EKONOⅣ II
JURUSAN AKUNTANSI―PROGRAⅣISTUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
..EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEMPENGGAJIAN"
Studi Kasus di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal26 September 2013 adalah hasil karyasaya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsiini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin, atau meniru dalam benfuk rangkaian kalirnat atau simbolyang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yangsaya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagianatau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisanorang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasiltulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukantindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran sayasendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal sayaterima.
Yogyakarta, 4 Oktober 2013
Yang membuat pemyataan,
fl; r^ e\AMW
Anastasia Dewi Sekartari
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEⅣIBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILⅣ IIAⅡ
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yal■ g bcrtanda tangan di bawah ini,saya llnahasiswa Ulllversitas Sanata Dharllna:
Nama :Anastasia Delvi Sekartari
Nomor 14ahasiswa :o92114054
Demi pcngembangan ilmu pengetahuan,saya mclnberikan kepada peTustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yangbettudul:
EVALUASISISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEⅣ I
PENGGAЛ ANStudi Kasus di Departenlen ASDM PERUM PERURI Karawang
Bescia peran3ktt yang diperlukan oila ad→ .Dengan demikian saya memberikankcpada Pcrpustakaar.Universitas Santta Dharl■ a hak Шtt menyimpan,mcngalihkan ddam bentuk meda ldn,mcllge101anF ddaln bentuk pangkdan
data,Inendistribusikan sccara tご batas,dan nlelmpublikasikamlya di■ ltemct ataumedia lain untuk kepentingan akadclnis tanpa perlu merlllinta ttin dari saya
maupun nlel■benkan royalti kepada saya selama tetap mcncantul■ an nama sayasebagai pcnulis.
Dclnikian pё rllyataan ini yang saya buat dengan sebcnamya.
Yogyakarta,4 0ktobcr 2013
Yang mcnyatakan
(Anastasia Dewi Sekartari)
Vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat berbagai bantuan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai penulis.
2. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J., selaku Rama Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
5. Drs. Edi Kustanto, M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dalam
memberikan bimbingan, masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., selaku Dosen Penguji yang
memberikan bimbingan revisi atas penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak., selaku Dosen Penguji yang
memberikan motivasi dan bimbingan revisi atas penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh karyawan PERUM PERURI Karawang yang selalu membimbing dan
membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Mardiman, Mama Anna, Mbak Osa, Mario, Agil, Bulek Prini, dan
Alm. Mama Elis yang selalu setia mencintai, memberikan dorongan kasih dan
menjadi keluarga yang humoris.
10. Om Totok tercinta dan keluarganya yang senantiasa membantu penulis.
11. Anggita, sahabatku selama kuliah yang selalu memberikan kasih sayang.
12. Pak Niko dan Pak Hendra yang sabar dalam memberikan bimbingan dan
motivasi tentang hidup.
13. Mas Arnold, Mas Clay, Mbak Kety, Florentina, Veny Tabi, Cintya, Mbak
Lia, dan teman-teman dekat yang selalu memberikan semangat.
14. Teman-teman kelas MPT dan angkatan 2009 yang selalu sabar dan saling
mendukung satu sama lain untuk menyelesaikan skripsi.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam
membantu penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari akan kekurangan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 5 September2013
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.........................vi
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................xvi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................xvii
ABSTRAK .....................................................................................................xviii
ABSTRACT.....................................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................3
C. Batasan Masalah.........................................................................3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................3
E. Manfaat Penelitian .....................................................................3
F. Sistematika Penulisan ................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Sistem.........................................................................................6
1. Pengertian Sistem.................................................................6
2. Sifat-sifat Sistem ..................................................................7
3. Jenis-jenis Sistem.................................................................8
B. Sistem Informasi ........................................................................9
1. Pengertian Sistem Informasi ................................................9
2. Komponen Sistem Informasi ...............................................9
3. Tujuan Sistem Informasi ....................................................11
C. Sistem Akuntansi .....................................................................12
1. Pengertian Sistem Akuntansi .............................................12
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi ..........................................12
3. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi...............................13
D. Gaji...........................................................................................13
E. Sistem Akuntansi Penggajian................................................... 14
1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian...........................14
2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian ...15
3. Dokumen yang Digunakan.................................................16
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan...................................18
5. Fungsi yang Terkait............................................................19
F. Sistem Informasi Akuntansi.....................................................20
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.............................20
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi...................................21
G. Sistem Penggajian Berbasis Komputer ....................................21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
1. Fitur-fitur Operasional Utama Sistem Penggajian Berbasis Komputer.............................................................22
2. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputerdengan Elemen-elemen Real-Time ....................................24
3. Prosedur Sistem Penggajian Berbasis Komputer...............25
4. Tujuan Sistem Penggajian Berbasis Komputer..................27
H. Sistem Pengendalian Intern......................................................27
1. Pengertian Pengendalian Intern..........................................27
2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern..............................28
3. Unsur Pengendalian Intern.................................................29
4. Komponen – komponen Struktur Pengendalian Internal ...32
I. Pengujian Kepatuhan ...............................................................34
1. Fixed Sample Size Attribute Sampling ...............................35
2. Stop or Go Sampling ..........................................................39
3. Discovery Sampling ...........................................................43
J. Review Penelitian Terdahulu....................................................45
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................47
A. Jenis Penelitian.........................................................................47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................47
C. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................47
D. Data yang Dicari ......................................................................48
E. Attribute, Populasi, dan Sampel ...............................................48
F. Teknik Pengambilan Sampel....................................................49
G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
H. Teknik Analisis Data................................................................50
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................55
A. Sejarah Perusahaan...................................................................55
B. Hubungan Kerjasama Perusahaan............................................56
C. Visi dan Misi Perusahaan.........................................................58
D. Bidang Usaha Perusahaan........................................................59
E. Struktur Organisasi Perusahaan ...............................................59
F. Personalia .................................................................................72
G. Proses Produksi ........................................................................77
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................75
A. Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang .................................................................................80
1. Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian.......80
2. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam SistemPenggajian ..........................................................................83
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam SistemPenggajian ..........................................................................87
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk SistemPenggajian ..........................................................................88
5. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer ...........89
B. Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang ..................93
1. Struktur Organisasi ............................................................93
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan .........................94
3. Praktik yang Sehat..............................................................97
4. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Jawabnya............................................................................98
C. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajiandi Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang ............101
BAB VI PENUTUP....................................................................................109
A. Kesimpulan ............................................................................109
B. Keterbatasan...........................................................................109
C. Saran ......................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................112
LAMPIRAN....................................................................................................114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Penentuan Besarnya Sampel: Keandalan: 95%...................................37
Tabel 2. Evaluasi Hasil: Keandalan, 95% .........................................................38
Tabel 3. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan...................40
Tabel 4. Attribute Sampling Table for Determining Stop or Go SamplingSizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results.....................................................................41
Tabel 5. Stop or Go Decision ............................................................................43
Tabel 6. Discovery Sampling Tables : Probability in Percent of Including At Least One Occurrence in a Sample (for Population Between 5.000 and 10.000)................................................................................45
Tabel 7.1 Perbandingan Teori tentang Struktur Organisasi dengan yangada di PERUM PERURI ....................................................................93
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan yang ada di PERUM PERURI ..........................................94
Tabel 7.3 Perbandingan Teori tentang Praktik yang Sehat dengan yangada di PERUM PERURI .....................................................................98
Tabel 7.4 Perbandingan Teori tentang Karyawan yang Mutunya Sesuaidengan Tanggung Jawabnya dengan yang ada di PERUM PERURI...........................................................................................................100
Tabel 8 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan.................103
Tabel 9.1 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) ..........................................104
Tabel 9.2 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) (Lanjutan) ........................105
Tabel 10. Attribute Sampling Table for Determining Stop or Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results...................................................................106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 11. Evaluasi Hasil Pengujian Kepatuhan terhadap masing-masingattribute atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang ............................................................108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemenReal-Time..........................................................................................24
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PERUM PERURI..............................................68
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan)............................69
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) ...........................70
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan) ...........................71
Gambar 3. Sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS ...............................87
Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian PERUM PERURI ............................90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Magang .........................................................................115
Lampiran 2 Slip Gaji Karyawan ......................................................................116
Lampiran 3 Slip Gaji Karyawan (Halaman Depan).........................................117
Lampiran 4 Daftar Gaji Karyawan...................................................................118
Lampiran 5 Jumlah Pegawai Bulan Februari 2013..........................................119
Lampiran 6 Bukti Keluar Bank (BKB) ............................................................120
Lampiran 7 Bukti Keluar Bank (BKB) (Lanjutan) ..........................................121
Lampiran 8 Rekapitulasi Gaji Karyawan.........................................................122
Lampiran 9 Daftar Absensi Harian Karyawan.................................................123
Lampiran 10 Surat Perintah Pembayaran (SPM)...............................................124
Lampiran 11 Pedoman Pertanyaan Wawancara.................................................125
Lampiran 12 Kuesioner Sistem Pengendalian Intern Penggajian......................127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN
Studi Kasus di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang
Anastasia Dewi SekartariNIM: 092114054
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengevaluasi apakahsistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen AdministrasiSumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI Karawang telah diterapkansecara efektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian inimeliputi wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang dilakukan yaitu (1) membandingkan penerapansistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang dengan teori, (2) melakukan pengujian kepatuhan denganmenggunakan attribute sampling dengan metode stop or go sampling. Teknikpengambilan sampel yang dilakukan yaitu menggunakan simple random samplingdengan teknik pengundian. Sampel I yang diambil sebesar 60 sampel dari 2127 arsip daftar gaji karyawan selama bulan Januari-Desember 2012.
Hasil penelitian berdasarkan kuesioner menyatakan bahwa sistempengendalian intern atas sistem penggajian yang terjadi di perusahaan telah sesuaidengan teori. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarikkesimpulan bahwa AUPL = DUPL. Dari hasil pengujian kepatuhan dikatakanbahwa AUPL sebesar 5% dan DUPL sebesar 5%, sehingga sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawangtelah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT
AN EVALUATION ON THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF PAYROLL SYSTEM
A Case Study at ASDM Department of PERUM PERURI Karawang
Anastasia Dewi SekartariNIM: 092114054
Sanata Dharma UniversityYogyakarta
2013
The purpose of this study is to determine and evaluate whether the system of internal control on the payroll system at the ASDM Department of PERUM PERURI Karawang has been implemented effectively. The data collection techniques used in this research were interview, observation, questionnaires, and documentation.
The steps of data analysis are (1) comparing the application of the system of internal control of the payroll system at the ASDM Department of PERUM PERURI Karawang with the proposed base theory, (2) undertaking compliance test using the attributed sampling with stop or go sampling method. The techniques of sampling employed was simple random sampling method with drawing techniques. The first round sample taken was sixty sample out of 2127 of employee’ payroll archives during January until December 2012.
The research revealed that the internal control system of the payroll system applied by the company has been appropriated with the theory. Based on the data analysis, it was found that the AUPL was equal to the DUPL at the value of 5%, indicating that the internal control system of payroll system at the ASDM Department of PERUM PERURI Karawang was effective.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen dari faktor produksi
yang berperan penting dalam proses pengelolaan aktivitas perusahaan. Tanpa
adanya sumber daya manusia, maka faktor produksi lain tidak dapat dijalankan
secara maksimal dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan. Penerapan sumber
daya manusia yang tepat dapat memotivasi setiap individu melakukan pekerjaan
untuk tercapainya tujuan perusahaan. Disamping itu, dapat menjaga
keseimbangan antara tercapainya tujuan organisasi dengan tujuan tenaga kerja itu
sendiri.
PERUM PERURI merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang satu-satunya dipercaya oleh negara untuk mencetak uang rupiah baik uang
kertas maupun logam bagi negara Republik Indonesia, di mana pengembangan
sumber daya manusia sangat diperhatikan di perusahaan ini. Setiap karyawan
yang telah menyumbangkan jasanya bagi perusahaan akan menerima timbal balik
sebagai bentuk prestasi yaitu gaji. Gaji dibayarkan secara berkala dengan kurun
waktu tertentu yang ditetapkan perusahaan dan bersifat tetap.
Besarnya gaji karyawan ditentukan berdasar kinerja karyawan, tingkat
pendidikan, jabatan dan lama bekerja. Gaji yang diberikan tergantung seberapa
besar kinerja karyawan terhadap perusahaan. Gaji seorang karyawan ditetapkan
menurut suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan tenaga kerja,
kesepakatan, maupun peraturan perundang-undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perusahaan membutuhkan sistem penggajian untuk menentukan besaran gaji
secara adil dan sesuai dengan kualitas kerja karyawan. Sistem penggajian
bertujuan untuk mengatur kegiatan operasional perusahaan dan memotivasi
semangat kerja karyawan. Selain itu untuk mencegah adanya kesalahan dan
penyimpangan dalam prosedur perhitungan dan pembayaran gaji. Jika sistem
penggajian tidak dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan akan sering
menghadapi beberapa masalah yang berhubungan dengan karyawannya.
Misalnya, manipulasi jam kerja fiktif, adanya karyawan yang melakukan
pencatatan absensi untuk karyawan lain, maupun penggunaan jam lembur fiktif
dengan tujuan meningkatkan gaji.
Suatu sistem penggajian belum bisa dikatakan berhasil dan tercapai dalam
mewujudkan tujuan perusahaan apabila pihak manajemen tidak dapat
mengendalikannya dengan baik. Oleh karena itu, peranan sistem pengendalian
intern sangat penting untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas. Sistem
pengendalian intern dapat membantu manajer untuk mencegah terjadinya tindak
penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan.
Tujuan dari sistem pengendalian intern yaitu untuk menjamin agar
dipatuhinya kebijakan manajemen sehingga tercapainya tujuan perusahaan dan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Sistem pengendalian intern
yang andal dan efektif dapat memberikan informasi tepat bagi pihak manajemen
dalam pengambilan keputusan. Semakin efektif sistem pengendalian intern di
suatu perusahaan, maka target perusahaan untuk memaksimalkan laba tercapai
dan meningkatnya prestasi kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sistem pengendalian
intern atas sistem penggajian yang diterapkan di Departemen Administrasi
Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI sudah efektif ?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah yaitu berfokus pada sistem pengendalian intern
mengenai sistem penggajian. Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data
terbatas di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui dan
mengevaluasi sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang
dilaksanakan oleh Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM)
PERUM PERURI diterapkan secara efektif.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan
mengenai sistem pengendalian intern atas sistem penggajian yang
diterapkan di perusahaan dengan ilmu yang dipahami pada saat
perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dijadikan sebagai masukan bagi kemajuan perkembangan
sumber daya manusia di perusahaan dalam menerapkan sistem
pengendalian intern atas sistem penggajian sesuai dengan prosedur dan
kebijakan yang berlaku.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dijadikan sebagai referensi kepustakaan dan masukan bagi
berbagai pihak untuk menambah wawasan mengenai penerapan sistem
pengendalian intern penggajian.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data penelitian dan mengevaluasi sistem
pengendalian intern atas sistem penggajian yang ada di perusahaan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, attribute,
populasi dan sampel yang ditentukan, metode pengambilan sampel,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
teknik pengumpulan data serta teknik yang digunakan untuk
menganalisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan tentang sejarah umum perusahaan, visi dan
misi, struktur organisasi, personalia, kegiatan yang terkait dalam
perusahaan, serta perkembangan perusahaan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh
yaitu perbandingan antara teori dan praktek yang ada di perusahaan
mengenai sistem penggajian serta mengukur efektivitas sistem
pengendalian intern dengan metode pengujian kepatuhan sesuai
dengan teknik analisis data yang telah diuraikan.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan,
keterbatasan penelitian serta saran yang bermanfaat bagi kemajuan
perusahaan dan peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Pengertian umum mengenai sistem menurut Mulyadi (2001: 3), dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang
terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
Kelompok unsur tersebut terdiri dari masukan, proses, dan keluaran.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
Setiap unsur yang membentuk sistem saling berhubungan atau
berintegrasi satu sama lain agar sistem dapat berjalan dengan baik.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Setiap struktur sistem memiliki fungsi tertentu dan bekerja dengan
proses tertentu untuk mencapai tujuan sistem.
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sistem pernafasan kita merupakan salah satu sistem yang ada dalam
tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.
Pengertian sistem menurut Wilkinson (1993: 3), yaitu “Suatu
kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-
masukan menjadi keluaran”.
Definisi sistem juga dikemukakan oleh Romney (2006: 2-3), yaitu rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang salingberhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada.
Sistem terdiri dari struktur dan proses, dimana struktur sistem
merupakan suatu elemen yang membentuk sistem tersebut dan proses yang
bekerja untuk mencapai tujuan dari sistem.
2. Sifat-sifat Sistem
Suatu sistem mempunyai sifat-sifat tertentu menurut pendapat Narko
(1994: 2-3), antara lain:
a. Mempunyai tujuan
Tujuan sistem merupakan pemotivasi bekerjanya suatu sistem.
Misalnya memperoleh laba merupakan tujuan organisasi bisnis yang
mendorong bekerjanya sistem yang berlaku pada organisasi
bersangkutan.
b. Mempunyai input, process, dan output
Input berupa masukan terhadap sistem, output merupakan keluaran
sistem, sedangkan process adalah metode dengan mana input diubah
menjadi output.
c. Mempunyai lingkungan
Setiap sistem (kecuali alam semesta) mempunyai lingkungan.
Perusahaan sebagai suatu sistem misalnya, mempunyai lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
seperti lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hukum, dan lain-
lain.
d. Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait.
Sistem terbentuk dari berbagai elemen unsur yang memiliki
hubungan dan saling terintegrasi satu sama lain membentuk subsistem
yang lebih kecil.
e. Mempunyai pengendali sistem
Setiap sistem harus mengatur semua subsistemnya agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Agar pengendalian sistem dapat
efektif, maka harus tersedia umpan balik. Umpan balik tersebut
dibandingkan dengan standar yang berlaku maka dapat ditemukan
penyimpangan-penyimpangan.
f. Mempunyai pengguna
Pengguna diartikan secara luas sebagai contoh, suatu perusahaan
memiliki pengguna seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah,
dan serikat buruh, selain manajemen perusahaan itu sendiri.
3. Jenis-jenis Sistem
Suatu sistem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut Narko
(1994: 3), antara lain:
a. Sistem tertutup dan terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang lingkungannya dapat
dikendalikan 100%. Misalnya, sistem percobaan di laboratorium.
Sistem terbuka adalah sistem di mana lingkungannya tidak dapat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sedikit dapat dikendalikan, seperti sistem bisnis. Pada sistem ini,
lingkungan seperti ekonomi sosial, internasional, politik, sosial
budaya, hukum, dan lain-lain sulit dikendalikan.
b. Sistem buatan manusia dan sistem alam.
Contoh sistem buatan manusia yaitu sistem akuntansi, sistem
produksi, sistem pemasaran, dan sistem keuangan. Sistem alam
misalnya, sistem ekologi, sistem hutan belantara, dan lain-lain.
B. Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem Informasi
“Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi
himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-
komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data,
memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai”. (Lani
Sidharta, 1995: 11)
Definisi sistem informasi juga dikemukakan oleh Jogiyanto (1999:11),
yaitu “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2. Komponen Sistem Informasi
Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok menurut
Mulyadi (2001: 12-14), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Blok Masukan (Input Block)
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi
beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan
memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Cara untuk memasukkan
masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan, formulir kertas,
dan pengenalan karakteristik fisik.
b. Blok Model (Model Block)
Terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah masukan dan
data yang disimpan dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi
hasil yang dikehendaki atau keluaran.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan
blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika tidak sesuai dengan
kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan, model,
teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya.
d. Blok Teknologi (Technology Block)
Dalam sistem informasi berbasis komputer, teknologi terdiri dari tiga
komponen yaitu komputer dan penyimpan data di luar (auxiliary
storage), telekomunikasi, dan perangkat lunak (software).
e. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan
dengan struktur penyimpanan data. Sehingga dapat menjamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
ketepatan, ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
f. Blok Pengendalian (Control Block)
Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman,
seperti bencana alam, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan
penggelapan, penyadapan, sabotase, dan lain-lain. Sehingga
diperlukan berbagai cara untuk menjamin perlindungan, integritas
demi kelancaran jalannya sistem informasi.
3. Tujuan Sistem Informasi
Tiga tujuan dasar sistem informasi menurut Hall (2007: 21), yaitu:
a. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen.
Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan
sumber daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan.
Secara internal, pihak manajemen menerima informasi pelayanan dari
berbagai laporan pertanggungjawaban.
b. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.
Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan
keputusan tersebut.
c. Mendukung operasional harian perusahaan.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personil
operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan secara
efisien dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Pengertian sistem akuntansi menurut Narko (1994: 3), yaitu “Jaringan
terdiri dari formulir, catatan, prosedur, alat, dan sumber daya manusia
yang menghasilkan informasi pada organisasi untuk keperluan
pengawasan, operasi, dan kepentingan pengambilan keputusan bisnis”.
Sistem akuntansi juga dapat didefinisikan sebagai “Organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan” (Mulyadi, 2001: 3).
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
1) Formulir: dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena
dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) di atas secarik kertas.
2) Jurnal: catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.
3) Buku besar: terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
4) Buku pembantu: terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5) Laporan: Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan
yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba
yang ditahan, harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan
harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan
dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
3. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi
Tujuan penyusunan sistem akuntansi menurut Narko (1994: 7), yaitu:
a. Untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sistem.
b. Untuk meningkatkan pengendalian akuntansi dan cek internal.
c. Untuk menekan biaya klerikal untuk menyelenggarakan catatan-catatan.
D. Gaji
Gaji merupakan unsur biaya cukup besar yang harus dikeluarkan perusahaan
dibandingkan dengan unsur biaya lainnya. Definisi gaji menurut Mulyadi (2001:
373), yaitu “Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
yang mempunyai jenjang jabatan manajer, yang dibayarkan secara tetap per
bulan”.
Definisi gaji menurut Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu upah
pekerja yang dibayar dalam waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima
pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu. Pengertian gaji tersebut
tentunya memberikan suatu gambaran bahwa munculnya gaji itu karena adanya
suatu perikatan antara pihak pengusaha dengan pekerja atau buruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gaji dapat dikategorikan sebagai hak nisbi atau hak yang memberikan
wewenang kepada seseorang atau beberapa orang tertentu untuk menuntut orang
lain memberikan, melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan demikian,
gaji muncul sebagai hak tagih karena prestasi kerja.
Pengertian gaji (salary) biasanya digunakan untuk “Pembayaran atas jasa
manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya
diekspresikan dalam periode bulanan” (Niswonger, 1999: 446).
E. Sistem Akuntansi Penggajian
1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian
Definisi sistem akuntansi penggajian menurut Neunar (1997: 210) adalah suatu sistem dari prosedur dan catatan-catatan yang memberikan kemungkinan untuk menentukan dengan cepat dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa jumlah yang harus dikurangi dan pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan lainnya dan berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan.
Sistem akuntansi penggajian dalam perusahaan manufaktur
melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi.
Fungsi kepegawaian bertanggungjawab dalam pengangkatan karyawan,
penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, promosi dan penurunan pangkat,
mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan
berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta penghitungan gaji
karyawan. Fungsi keuangan bertanggungjawab atas pelaksanaan
pembayaran gaji serta tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi
bertanggungjawab atas pencatatan biaya tenaga kerja untuk kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna
pengawasan biaya tenaga kerja. (Mulyadi, 2001: 373)
2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian
Beberapa prosedur sistem penggajian menurut Mulyadi (2001: 385-
386) meliputi:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.
Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor
administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan
daftar hadir biasa dan karyawan harus menandatanganinya setiap hadir
dan pulang atau dapat menggunakan kartu hadir (clock card) yang
diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu
(time recorder machine).
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah
surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,
kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat,
daftar gaji sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi
penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal
21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data dalam
kartu penghasilan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
Distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan
perhitungan harga pokok produk.
d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan melakukan
kegiatan yaitu menerima daftar gaji, membuat bukti kas keluar,
mencatat kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar dan
menyerahkannya ke bagian jurnal maupun bagian kasa.
e. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
3. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
menurut Mulyadi (2001: 374-379) adalah:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian
berupa surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, skorsing dan sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan
ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat
jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir dapat
berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi
dari mesin pencatat waktu.
c. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi
oleh tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinya
berdasarkan pesanan.
d. Daftar gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
e. Rekap daftar gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen yang
dibuat berdasarkan daftar gaji. Distribusi biaya tenaga kerja ini
dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap gaji.
f. Surat pernyataan gaji
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dalam kegiatan yang terpisah. Dokumen
ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji
yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang
menjadi beban setiap karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Amplop gaji
Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji. Di halaman muka amplop setiap karyawan ini berisi
informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan
jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
h. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat
oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi
dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji (Mulyadi,
2001: 382) meliputi:
1) Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji ini, jurnal umum digunakan untuk mencatat
distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam
perusahaan.
2) Kartu harga pokok produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung
yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
3) Kartu biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu
biaya ini adalah bukti memorial.
4) Kartu penghasilan karyawan.
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai
potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam
kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal
21 yang menjadi beban setiap karyawan. Kartu penghasilan karyawan
digunakan sebagai tanda terima gaji karyawan yang bersangkutan.
5. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian menurut
Mulyadi (2001: 382), adalah:
a. Fungsi kepegawaian, bertanggung jawab untuk mencari karyawan
baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan
baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat
dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu, bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem
pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu
hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh
fungsi pembuat daftar gaji.
c. Fungsi pembuat daftar gaji, bertanggung jawab untuk membuat daftar
gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai
potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji
kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang
dipakai sebagai dasar pembayaran gaji kepada karyawan.
d. Fungsi akuntansi, bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan. Fungsi
akuntansi menangani sistem akuntansi penggajian yang berada
ditangan Bagian Utang, Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal.
e. Fungsi keuangan, bertanggung jawab untuk mengisi cek guna
pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan.
F. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi menurut Baridwan (2004: 4), yaitu “Suatu
komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa,
dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk
pengambilan keputusan pihak-pihak luar (pemerintah, masyarakat,
investor, dan kreditor) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen)”.
Pengertian sistem informasi akuntansi juga dikemukakan oleh
Nugroho Widjajanto (2001), yaitu “Susunan formulir, catatan, peralatan
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat didesain untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mentransformasikan data keuangan informasi yang dibutuhkan
manajemen”.
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Terdapat tiga tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mardi (2011:
4), antara lain:
a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang
diberikan kepada seseorang.
Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi dan
dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga
bagi pengambilan keputusan manajemen.
Sistem informasi menyediakan informasi guna mendukung setiap
keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan
pertanggungjawaban yang ditetapkan.
c. Setiap informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional
perusahaan sehari-hari.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas
dalam berbagai tingkatan manajemen, sehingga mereka dapat lebih
produktif.
G. Sistem Penggajian Berbasis Komputer
Sistem berbasis komputer artinya sistem yang menggunakan perangkat lunak
untuk proses penghitungan gaji secara otomatis (Hanif Al Fatta, 2007: 61).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PERUM PERURI merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang menggunakan sistem penggajian berbasis komputer. Peranan sistem
terkomputerisasi memberikan peran penting untuk menunjang kemajuan
perusahaan.
1. Fitur-fitur Operasional Utama Sistem Penggajian Berbasis Komputer
Fitur-fitur penting untuk kegiatan operasional utama sistem penggajian
menurut Hall (2007: 405-407), yaitu:
a) Personalia
Departemen personalia melakukan perubahan dalam file karyawan secara
real-time melalui terminal. Perubahan ini termasuk penambahan
karyawan baru, penghapusan karyawan yang sudah tidak bekerja,
perubahan jumlah keluarga karyawan, perubahan pemotongan gaji, dan
perubahan status pekerjaan (tarif pembayaran).
b) Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya memasukkan data biaya pekerjaan (real-
time atau setiap hari) untuk menciptakan file pemanfaatan tenaga kerja
(labor usage life).
c) Penjagaan Waktu
Ketika menerima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pada
tiap akhir tahun minggu, departemen penjagaan waktu membuat file
kehadiran (attendance file) saat ini.
d) Pemrosesan Data
Tugas-tugas yang dilakukan dalam proses batch:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1) Biaya tenaga kerja didistribusikan ke berbagai WIP, overhead, dan
akun biaya.
2) File rangkuman distribusi tenaga kerja on-line diciptakan. Salinan
dari file ini dikirim ke departemen akuntansi biaya dan buku besar
umum.
3) Daftar gaji on-line diciptakan dari file kehadiran dan file karyawan.
Salinan dari file ini dikirim ke departemen utang dan pengeluaran
kas.
4) File catatan karyawan diperbarui.
5) Cek penggajian disiapkan dan ditandatangani. Cek dikirim ke
bendahara untuk diperiksa dan direkonsiliasikan dengan daftar gaji.
Cek pembayaran didistribusikan ke para karyawan. Untuk
pengendalian internal tambahan, banyak perusahaan mendorong para
karyawan agar cek mereka langsung didepositokan ke rekening
bank.
6) File bukti pengeluaran diperbarui dan satu cek disiapkan untuk dana
yang akan ditransfer ke akun dana gaji. Cek dan salinan bukti
pengeluaran dikirim ke departemen pengeluaran kas. Satu salinan
bukti tersebut dikirim ke departemen buku besar umum, dan salinan
yang terakhir dikirim ke departemen utang.
7) Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut menerima file rangkuman
distribusi tenaga kerja dan file bukti pengeluaran dan memperbarui
file buku besar umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemen Real-Time
Gambar 1: Sistem Penggajian Berbasis Komputer dengan Elemen-elemen Real-TimeSumber: Hall (2007: 406)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Sistem penggajian berbasis komputer dengan elemen-elemen real-time
memberikan banyak keuntungan operasional, seperti pengurangan jeda waktu
antara terjadinya peristiwa dan pencatatan, kertas kerja, dan tenaga kerja
administrasi. Banyak pekerjaan yang sebagian besar dilakukan oleh
komputer. Sistem berbasis komputer menghasilkan catatan yang memadai
untuk verifikasi independen dan tujuan audit. Pengendalian harus didesain
untuk melindungi akses yang tidak diotorisasi ke file data dan program
komputer.
3. Prosedur Sistem Penggajian Berbasis Komputer
Beberapa prosedur sistem penggajian yang diselenggarakan dengan
menggunakan komputer menurut Krismiaji (2002: 396), antara lain:
a. Bagian gaji
Bagian ini menerima kartu jam kerja dan tiket kerja dari berbagai
departemen. Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membandingkan
kedua dokumen, memasukkan data gaji ke komputer dan mengarsipkan
kedua dokumen tersebut sesuai urutan waktu.
b. Departemen pengolahan data
Setelah menerima input data gaji, bagian ini akan menjalankan program
pengurutan data. Hasilnya berupa data gaji yang telah urut. Kemudian
bagian ini menjalankan program pembuatan cek dengan menggunakan
file induk penggajian dan file buku besar. Keluaran dari proses ini
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a) Cek gaji yang diserahkan ke departemen keuangan (kasir).
b) Berbagai macam laporan periodik yang akan diserahkan ke bagian
departemen.
c) Daftar gaji yang akan diserahkan ke bagian utang.
c. Bagian utang
Bagian ini menerima daftar gaji dari departemen pengolahan data. Atas
dasar daftar gaji tersebut, bagian utang akan memberikan otorisasi dan
membuat voucher. Selanjutnya voucher dan daftar gaji diserahkan ke
departemen keuangan (kasir).
d. Kasir
Bagian ini mula-mula menerima cek gaji dan menerima voucher serta
daftar gaji. Kemudian bagian kasir memeriksa dan menandatangani cek
serta membatalkan (mengecap lunas voucher). Kemudian kasir akan
mendistribusikan dokumen-dokumen tersebut: (1) daftar gaji diserahkan
ke bagian gaji, (2) voucher diserahkan ke bagian akuntansi, (3) cek gaji
didistribusikan kepada karyawan, (4) cek transfer gaji dan diserahkan ke
bank.
e. Bagian gaji
Atas dasar daftar gaji yang diterima, bagian gaji akan mencocokkan
dengan arsip kartu kerja dan tiket jam kerja. Selanjutnya dokumen-
dokumen tersebut diarsipkan sesuai urut tanggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Tujuan Sistem Penggajian Berbasis Komputer
Tujuan penyusunan prosedur penggajian menurut Mulyadi (2001:387),
antara lain:
a. Untuk menentukan secara tepat dan cepat berapa besarnya gaji dan upah
yang harus dibayarkan kepada setiap karyawan.
b. Untuk menyelenggarakan catatan-catatan yang efisien dan teliti dari semua
gaji dan upah, potongan-potongan pajak dan potongan-potongan lain.
c. Untuk membayar gaji dan upah kepada karyawan dengan cara yang
memuaskan.
d. Untuk menyusun secara tepat dan teliti semua laporan pajak upah yang
dibutuhkan oleh inspeksi pajak.
e. Untuk menetapkan dan menggunakan suatu sistem pengecekan intern dan
mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan.
H. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Pengendalian Intern
Istilah internal control semakin populer setelah disahkannya Foreign
Corrupt Practice Act of 1977 di USA yang mempengaruhi Security
Exchange Act 1934. Istilah pengendalian intern awalnya memang hanya
menyangkut bidang akuntansi, khususnya kecermatan pembukuan yang
lebih bersifat control, terutama ditujukan untuk menghindari clerical error
dari kesalahan pencatatan. Namun dalam perkembangannya, istilah ini
kemudian digunakan untuk mendukung kebijakan perusahaan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menjaga aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan, pendukung mutu
operasi, dan juga pencapaian tujuan perusahaan.
Pengertian pengendalian intern juga dikemukakan menurut buletin Examination of Financial statements by Independent Public Accountant (AICPA: 1936), Internal Control is defined as those measures and methods adopted within the organization itself to safeguard the cash or other assets of the company as well as to check the clerical accuracy of book-keeping.
“Pengendalian intern akuntansi adalah bagian dari sistem
pengendalian intern, seperti struktur organisasi, metode, dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi
dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi” (Mulyadi, 2001:
164).
Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan
kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan
dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Definisi sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 163), meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengkoordinasian tersebut berguna untuk mencapai tujuan sistem pengendalian intern bagi para manajemen dan perusahaan tersebut.
Sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kategori (Chusing, 1983: 76-77), yaitu :
a. Pengendalian Administratif
Meliputi struktur organisasi dan prosedur-prosedur, serta catatan-
catatan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan pengesahan transaksi-transaksi oleh manajemen. Pengesahan
tersebut merupakan fungsi manajemen yang secara langsung dengan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan dan titik awal
untuk menyusun pengawasan akuntansi atas transaksi-transaksi.
b. Pengendalian Akuntansi
Meliputi struktur organisasi, prosedur-prosedur, dan catatan-catatan
yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dipercayainya catatan
finansial, dan konsekuensinya. Organisasi, prosedur, dan catatan-
catatan itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti:
1) Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan pengesahan
manajemen, secara umum maupun luas.
2) Transaksi-transaksi dicatat untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi.
3) Akses aktiva hanya diperbolehkan bila sudah sesuai dengan otoritas
yang diberikan oleh manajemen.
4) Tanggung jawab atas aktiva dibandingkan dengan aktiva yang ada
pada setiap waktu tertentu dan pentingnya diambil tindakan bila
ada perbedaan.
3. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 164),
antara lain diuraikan sebagai berikut :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional
secara tegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Adapun beberapa unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi
penggajian, yaitu :
a. Organisasi
1. Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan.
Fungsi personalia bertanggungjawab atas tersedianya berbagai
informasi operasi yang dipakai sebagai dasar untuk menghasilkan
informasi akuntansi, yaitu gaji yang disajikan dalam daftar gaji.
2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagai salah satu
dasar untuk penghitungan gaji karyawan. Dengan demikian,
ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat
menentukan ketelitian dan keandalan data gaji setiap karyawan.
b. Sistem Otorisasi
1. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada
surat keputusan Direktur Keuangan.
3. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang
diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
4. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
5. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan
yang bersangkutan.
6. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi
oleh fungsi akuntansi.
8. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan.
c. Praktik yang sehat
1. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi
biaya tenaga kerja langsung.
2. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
3. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan
pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan karyawan.
5. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar
gaji.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
1. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut.
2. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.
4. Komponen-komponen struktur pengendalian internal
Ada lima komponen struktur pengendalian internal dalam laporan COSO:
a) Lingkungan Pengendalian
Dalam lingkungan pengendalian terdapat beberapa kebijakan yang
ditetapkan oleh perusahaan, agar pengendalian perusahaan lebih kuat
dalam menghadapi hambatan yang datang. Hal tersebut dikarenakan
lingkungan pengendalian merupakan dasar dari lingkungan
pengendalian yang lainnya, yang dapat memberikan acuan disiplin
meliputi integritas, nilai etika, kompetensi personil perusahaan,
falsafah manajemen dan gaya operasional, cara manajemen dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan
mengembangkan personil, serta arahan yang diberikan oleh dewan
direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b) Perhitungan Resiko
Komponen yang kedua dari pengendalian intern adalah menaksir
risiko yang mungkin terjadi sehingga mempengaruhi kegiatan usaha
perusahaan. Adapun risiko yang dihadapi biasanya meliputi
kehilangan sumber daya keuangan karena pemborosan atau pencurian,
kebijakan pemerintah, dan adanya perubahan ekonomi.
c) Aktivitas Pengendalian
Komponen ketiga dari pengendalian intern adalah aktivitas
pengendalian. Dalam komponen ini, manajemen perusahaan berusaha
meminimalkan risiko yang akan terjadi sehingga tujuan perusahaan
tercapai.
d) Informasi dan komunikasi
Perusahaan berusaha meminimalkan risiko yang terjadi dengan
adanya program penggajian yang sederhana. Informasi internal
maupun kejadian eksternal, aktivitas, dan kondisi maupun prasyarat
hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi
mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil dan untuk
pelaporan eksternal.
e) Pemantauan
Dalam komponen ini, perusahaan dalam meminimalkan resiko
yang terjadi dengan dilakukannya pemantauan oleh manajemen.
Defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tingkat atas dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan
kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
I. Pengujian Kepatuhan
Pengujian kepatuhan merupakan suatu pelaksanaan norma yang
mengharuskan para akuntan melakukan pengujian terhadap efektivitas struktur
pengendalian intern dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
(Mulyadi, 1992: 84). Dalam menguji efektivitas sistem pengendalian intern, dapat
dilakukan dengan metode statistical sampling dan judgement sampling.
Statistical sampling terbagi menjadi dua yaitu attribute sampling yang
digunakan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas sistem pengendalian
intern (dalam pengujian kepatuhan) dan variable sampling yang digunakan untuk
menguji nilai rupiah yang tercantum dalam rekening (dalam pengujian substantif).
Langkah-langkah dalam penggunaan metode attribute sampling yaitu dengan
menentukan:
1) Tingkat keyakinan/keandalan (Confidence level atau Reliability).
Merupakan suatu ukuran mengenai tingkatan keyakinan yang dikehendaki
oleh auditor yang didasarkan pada keandalan sistem pengendalian intern
auditan. Tingkat keandalan yang biasa dipilih adalah 90%, 95%, atau 99%.
Hal ini berarti bahwa auditor pada umumnya menetapkan tingkatan risiko
sampling sebesar 10%, 5%, atau 1%. Penentuan persentase tingkat keyakinan
sebesar 95%, berarti kesalahan sebesar 5% masih dapat ditolerir oleh auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) DUPL (Desired Upper Precision Limit).
Adalah batas kesalahan maksimum yang masih dapat diterima atau tingkat
kesalahan tertinggi yang dapat ditolerir.
3) AUPL (Achieved Upper Precision Limit).
Adalah tingkat penyimpangan atau kesalahan sebenarnya yang ditemukan
berdasarkan sampel.
Ada tiga model attribute sampling, yaitu :
1. Fixed Sample Size Attribute Sampling
Model ini banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan untuk
memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi.
Model ini terutama digunakan jika akuntan melakukan pengujian kepatuhan
terhadap suatu unsur pengawasan intern dan akan menjumpai beberapa
kesalahan atau penyimpangan. Model ini memiliki beberapa prosedur
pengambilan sampel, yaitu :
a. Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas sistem
pengendalian intern. Sebelum dilakukan pengambilan sampel, maka harus
secara seksama menentukan attribute yang akan diperiksa yang bersifat
kualitatif.
b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya. Setelah attribute yang
akan diuji ditentukan, maka tentukan populasi yang akan diambil
sampelnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Penentuan besarnya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel yang
akan diambil populasi tersebut secara statistik, maka harus
mempertimbangkan faktor-faktor :
1) Penentuan tingkat keandalan (reliability level) atau confidence level
(R%). Tingkat keandalan yang digunakan pada umumnya, R% = 90%,
95%, atau 97,5%, artinya apabila R% = 95% berarti terdapat resiko
tidak efektif suatu pengendalian intern sebesar 5%.
2) Penaksiran persentase terjadinya attribute di dalam populasi. Langkah
yang dilakukan yaitu dengan menentukan hasil sampel awal atau
sampel pendahuluan.
Sebagai contoh, apabila dari 50 sampel pendahuluan tersebut terdapat
1 kesalahan, maka taksiran tingkat kesalahan sebesar 2% (1:50).
3) Penentuan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (Desired
Upper Precision Limit atau DUPL), yaitu sebesar 5%.
4) Penentuan besarmya sampel dengan tabel “Penentuan Besarnya
Sampel”. Sebagai contoh, apabila tingkat keandalan 95%, DUPL
sebesar 5%, taksiran persentase kesalahan dalam populasi adalah 2%,
maka sampel minimum yang dihasilkan sebesar 200 sampel seperti
pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 1. Penentuan Besarnya Sampel: Keandalan, 95%
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 166)
5) Evaluasi hasil dengan menentukan tingkat kesalahan yang sebenarnya
(AUPL).
Setelah ditentukan sampel sebanyak 200 dan diketahui terdapat 4
kesalahan dalam sampel, maka AUPL dapat dilihat pada tabel 2.
Expected Percent Rate of
Occurrence
Upper Precision Limit: Percent Rate of Occurrence
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,25 650 240 160 120 100 80 70 60 60 500,50 * 320 160 120 100 80 70 60 60 501,0 600 260 160 100 80 70 60 60 501,5 * 400 200 160 120 90 60 60 502,0 900 300 200 140 90 80 70 502,5 * 550 240 160 120 80 70 703,0 * 400 200 160 100 90 803,5 * 650 280 200 140 100 804,0 * 500 240 180 100 904,5 * 800 360 200 160 1205,0 * 500 240 160 1205,5 * 900 360 200 1606,0 * 550 280 1806,5 * 1000 400 2407,0 * 600 3007,5 * * 4608,0 * * 6508,5 * *9,0 *9,5 *
Perhatian:Upper precision limit umumnya harus sebesar 5% atau kurang jika kepercayaan terhadap pengendalian intern cukup besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 2. Evaluasi Hasil: Keandalan, 95%
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 172)
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi. Setelah
menentukan besarnya sampel, maka muncul masalah mengenai sampel
yang ditentukan dan langkah selanjutnya memilih anggota sampel dari
seluruh anggota populasi.
e. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur sistem
pengawasan intern. Langkah ini penting dilakukan agar suatu unsur
pengawasan intern dapat berjalan secara efektif.
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel. Dengan
bantuan tabel “Evaluasi Hasil”, dilakukan pencarian besarnya AUPL
Number of Observed OccurrenceUpper Precision Limit: Percent Rate of Occurrence
Sample Size
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
102030 040 050 0 160 0 170 0 1 280 0 1 2 390 0 1 2 3 4
100 0 1 2 3 4120 0 1 2 3 4 5 6140 0 1 2 3 4 5 6 7160 0 1 2 3 4 5 6 8 9180 0 1 2 3 5 6 8 9 11200 0 1 3 4 6 7 9 11 12220 0 2 3 5 7 8 10 12 14240 1 2 4 6 8 10 12 14 16260 1 3 4 7 9 11 13 15 17280 1 3 5 7 10 12 14 17 19
300 0 1 3 6 8 11 13 16 18 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(Achieved Upper Precision Limit). AUPL tersebut dibandingkan dengan
DUPL untuk menilai sistem pengendalian intern yang diuji, yaitu :
1) Apabila AUPL ≤ DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern
perusahaan efektif.
2) Apabila AUPL > DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern
perusahaan tidak efektif.
2. Stop or Go Sampling
Model ini digunakan oleh akuntan apabila tidak menemukan adanya
penyimpangan atau jumlah penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan,
maka akuntan dapat menghentikan pengambilan sampelnya. Prosedur dalam
penggunaan metode stop-or-go sampling, yaitu:
a. Tentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat keandalan
(R%).
Pada tahap ini, akuntan menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih
dan tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel yang
tersedia dalam stop or go sampling ini menyarankan akuntan untuk
memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 97,5%
b. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan
untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil.
Berdasarkan tingkat keandalan (R%) = 95% dan batas kesalahan
maksimum adalah 5%, maka sampel minimum yang dihasilkan sebesar 60
sampel, yang dapat diketahui pada tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 173)
c. Buatlah tabel stop-or-go decision.
Langkah 1.
Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut akuntan tidak
menemukan kesalahan, maka akuntan menghentikan pengambilan sampel
dan mengambil kesimpulan bahwa unsur sistem pengendalian intern yang
diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL =
AUPL. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan
rumus:
Desired Upper Precision Limit
Sample Size Based on Confidence Levels90% 95% 97.5%
10% 24 30 379 27 34 428 30 38 477 35 43 536 40 50 625 48 60 744 60 75 933 80 100 1242 120 150 1851 240 300 370
PERHATIANJika kepercayaan terhadap pengawasan intern cukup besar, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95% dan tidak menggunakan acceptable precision limit lebih besar dari 5%. Oleh karena itu, dalam hampir semua pengujian kepatuhan, besarnya sampel harus tidak boleh kurang dari 60 sampel tanpa penggantian.
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed
AUPL =Sample size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4. Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results
Number of OccurrencesConfidence Levels
90 % 95% 97.5%0 2.4 3.0 3.71 3.9 4.8 5.62 5.4 6.3 7.33 6.7 7.8 8.84 8.0 9.2 10.35 9.3 10.6 11.76 10.6 11.9 13.17 11.8 13.2 14.58 13.0 14.5 15.89 14.3 16.0 17.1
10 15.5 17.0 18.411 16.7 18.3 19.712 18.0 19.5 21.013 19.0 21.0 22.314 20.2 22.0 23.515 21.4 23.4 24.716 22.6 24.3 26.017 23.8 26.0 27.318 25.0 27.0 28.519 26.0 28.0 29.620 27.1 29.0 31.021 28.3 30.3 32.022 29.3 31.5 33.323 30.5 32.6 34.624 31.4 33.8 35.725 32.7 35.0 37.0
Sumber: Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 176)
d. Berdasarkan Tabel 4 dengan Confidence Levels yang menunjukkan R
sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0 sehingga diperoleh
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed
adalah 3.0. Maka dapat diketahui AUPL = 3.0/60 = 5%, Karena AUPL =
DUPL, maka sistem pengendalian intern adalah baik.
Langkah 2.
Jika dari 60 anggota sampel yang ada dijumpai kesalahan sama dengan 1,
maka confidence level factor pada R% = 95% adalah sebesar 4.8. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
demikian jika dalam sampel dijumpai kesalahan sebesar 1, maka AUPL =
4.8/60 = 8% yang melebihi DUPL sebesar 5%. Apabila AUPL > DUPL,
maka akuntan perlu mengambil sampel tambahan yang dapat dihitung
dengan rumus:
Langkah 3.
Sehingga dengan Confidence level factor at desired reliability level for
occurrence observed sebesar 4.8, maka Sample size = 4,8/5% = 96.
Selanjutnya apabila dari 96 anggota sampel ditemukan 2 kesalahan, maka
akan diambil 30 anggota sampel tambahan, sehingga jumlah sampel
kumulatif menjadi 126 anggota sampel. Jika dari 126 anggota sampel
ditemukan 2 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat disimpulkan
bahwa sistem pengendalian intern dianggap efektif. Namun apabila
ditemukan 3 kesalahan maka diambil kembali 30 anggota sampel
tambahan sehingga jumlah sampel kumulatif menjadi 156 anggota sampel.
Dari 156 anggota sampel, apabila ditemukan 3 kesalahan maka pengujian
dihentikan dan sistem pengendalian intern dianggap efektif. Akan tetapi
jika ditemui 4 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat
disimpulkan unsur pengendalian intern tidak dapat dipercaya.
Confidence level factor at desired reliability level for occurrences observed
Sample size
Desired Upper Precision Limit (DUPL)=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5. Stop-or-Go Decision
LangkahBesarnya Sampel Kumulatif yang
Digunakan
Berhenti Jika Kesalahan Kumulatif
yang Terjadi Sama
Dengan
Lanjutkan ke Langkah
Berikutnya Jika Kesalahan yang Terjadi Sama
Dengan
Lanjutkan ke Langkah 5
Jika Kesalahan
Paling Tidak Sebesar
1 60 0 1 42 96 1 2 43 126 2 3 44 156 3 4 45 Gunakan fixed sample-size-attribute sampling
Sumber: Pemeriksaan Akuntan ( Mulyadi 1992: 175)
e. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel. Setelah tahap-tahap di atas
telah dilakukan, maka langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil
pemeriksaan terhadap sampel dan mengambil kesimpulan :
1) Apabila AUPL ≤ DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern
perusahaan efektif.
2) Apabila AUPL > DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern
perusahaan tidak efektif.
3. Discovery Sampling
Secara umum, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan
discovery sampling adalah saat akuntan memperkirakan tingkat kesalahan
populasi sangat rendah yaitu sebesar nol atau mendekati nol persen dan
mencari karakteristik yang sangat kritis. Jika hal ini ditemukan, maka
petunjuk adanya ketidakberesan atau kesalahan dalam laporan keuangan.
Model ini memiliki beberapa prosedur dalam pengambilan sampel, yaitu :
a. Tentukan attribute yang akan diperiksa. Attribute yang akan diperiksa
harus ditentukan lebih dahulu sebelum discovery sampling dilakukan.
b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel untuk menentukan besarnya sampel disusun sesuai dengan besarnya
populasi. Sebagai contoh, populasi berjumlah 5.500 lembar, maka untuk
menentukan besarnya sampel digunakan tabel 6, bagi populasi yang
besarnya antara 5.000 sampai dengan 10.000.
c. Tentukan tingkat keandalan.
Akuntan harus menentukan tingkat keandalan, misalnya dengan
menetapkan R = 95%.
d. Tentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL)
Akuntan perlu menentukan tingkat kesalahan populasi yang masih dapat
diterima. Misalkan, DUPL ditentukan sebesar 1%, maka sampel yang
dihasilkan sebesar 300 sesuai dengan tabel 6.
e. Tentukan besarnya sampel.
Yaitu menggunakan tabel discovery sampling yang sesuai dengan besarnya
populasi obyek yang akan diperiksa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 6. Discovery Sampling Tables : Probability in Percent of Including At Least One Occurrence in a Sample (for Population Between 5.000 and 10.000)
Sample Size
Upper Precision Limit : Critical Rate of Occurrence0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% 0,75% 1% 2%
50 5% 10% 14% 18% 22% 31% 40% 64%60 6 11 17 21 26 36 45 7070 7 13 19 25 30 41 51 7680 8 15 21 28 33 45 55 8090 9 17 24 30 36 49 60 84
100 10 18 26 33 40 53 64 87120 11 21 30 38 45 60 70 91140 13 25 35 43 51 65 76 94160 15 28 38 48 55 70 80 96200 18 33 45 56 64 78 87 98240 22 39 52 62 70 84 91 99300 26 46 60 70 78 90 95 99+340 29 50 65 75 82 93 97 99+400 34 56 71 81 87 95 98 99+460 38 61 76 85 91 97 99 99+500 40 64 79 87 92 98 99 99+
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 183)
Catatan : *Angka 99+ berarti suatu probabilitas sebesar 99,5% atau lebih karena tabel ini membulatkan perhitungannya menjadi 1% penuh.
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.
Apabila dari jumlah sampel sebesar 300 yang diperiksa tidak
ditemukan kesalahan, maka dapat disimpulkan jika dengan tingkat
keyakinan 95% kemungkinan terjadinya kesalahan tidak melebihi 1% atau
dengan kata lain pengendalian intern sudah efektif.
J. Review Penelitian Terdahulu
Beberapa landasan terdahulu berkaitan dengan evaluasi sistem pengendalian
intern atas sistem penggajian, antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Penelitian mengenai Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian Studi
Kasus di SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta oleh Elisabeth Kresna
Setyorukmi.
Teknik analisis data: membandingkan sistem pengendalian intern
penggajian yang dipakai oleh SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta dengan
kajian teori. Selain itu, dilakukan pengujian kepatuhan dengan menggunakan
attribute sampling metode stop or go sampling. Kesimpulan dari penelitian
ini yaitu berdasarkan hasil analisis data, sistem pengendalian intern di
SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta telah memadai sesuai dengan metode
yang digunakan.
2. Penelitian tentang Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan
Pengupahan oleh Aris Supriyono,
Peneliti melakukan deskripsi data berupa dokumen, catatan akuntansi,
dan jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian di PT Yogya Presisi
Teknikatama Industri. Selain itu, membandingkan antara data temuan dengan
teori sistem akuntansi penggajian dan pengupahan serta menguji efektivitas
dengan melakukan pengujian kepatuhan dengan menentukan atribut. Atribut
tersebut meliputi kelengkapan dokumen pendukung, kelengkapan otorisasi
terhadap dokumen, dan kesesuaian informasi antar dokumen. Besar tingkat
keandalan (R%) yang ditentukan sebesar 95% dan DUPL = 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu studi kasus. Penelitian ini memiliki
karakteristik masalah berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini di
perusahaan, dimana populasi yang ditentukan terbatas sehingga dapat diperoleh
kesimpulan atas objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian mengenai evaluasi sistem pengendalian intern atas sistem
penggajian ini dilakukan di Departemen Administrasi Sumber Daya
Manusia (ASDM) PERUM PERURI Karawang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Januari hingga 28 Maret 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian meliputi bagian kepegawaian, bagian pencatat waktu,
bagian pembuat daftar gaji, bagian akuntansi, dan bagian keuangan.
2. Objek Penelitian
Dalam studi kasus ini, yang menjadi objek penelitian adalah sistem
pengendalian intern atas sistem penggajian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
D. Data yang Dicari
1. Gambaran umum PERUM PERURI.
2. Struktur organisasi dan job description.
3. Prosedur sistem penggajian.
4. Dokumen yang terkait dengan sistem penggajian.
E. Attribute, Populasi, dan Sampel
1. Attribute
Attribute yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
a. Adanya kelengkapan dokumen pendukung perubahan gaji, seperti surat
keputusan pengangkatan karyawan baru, perubahan tarif gaji, kenaikan
atau penurunan pangkat untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.
b. Adanya otorisasi daftar gaji karyawan oleh pejabat yang berwenang.
c. Adanya kesesuaian informasi dan nominal antara daftar gaji dan bukti
kas keluar.
2. Populasi
Populasi yang digunakan adalah arsip daftar gaji karyawan.
3. Sampel
Sampel yang digunakan adalah arsip daftar gaji karyawan mulai bulan
Januari 2012 hingga bulan Desember 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
F. Teknik Pengambilan Sampel
1. Probability sampling, teknik yang memberikan peluang sama bagi setiap
unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster
sampling. Peneliti menggunakan teknik simple random sampling karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
2. Nonprobability sampling, teknik yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini meliputi systematic sampling, quota sampling,
sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball
sampling.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Teknik ini dilakukan melalui tanya jawab dengan pihak-pihak di setiap
bagian yang bersangkutan mengenai gambaran umum perusahaan, struktur
organisasi, prosedur pencatatan gaji, maupun dokumen yang digunakan
dalam sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI
Karawang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung
terhadap proses penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI
Karawang.
3. Kuesioner
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajukan daftar kuesioner dan
diberikan kepada pihak-pihak di setiap bagian terkait dalam proses
penggajian. Hasil kuesioner tersebut digunakan untuk menentukan
efektivitas sistem pengendalian intern yang diterapkan perusahaan.
4. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mencatat dan mendokumentasikan
data-data perusahaan seperti dokumen-dokumen berkaitan dengan proses
penggajian yang diterapkan di Departemen ASDM PERUM PERURI
Karawang.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang
ada, yaitu melakukan pengujian kepatuhan dengan metode attribute sampling
untuk menguji keefektifan sistem pengendalian intern atas sistem penggajian
perusahaan tersebut. Analisis data dilakukan dengan membandingkan penerapan
sistem pengendalian intern atas sistem penggajian pada Departemen ASDM
PERUM PERURI dengan teori (mengenai kelemahan dan kebaikan). Unsur
sistem pengendalian intern tersebut terdiri dari struktur organisasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memisahkan tanggung jawab secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggung jawabnya.
Untuk menjawab rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui efektivitas sistem
pengendalian intern atas sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM
PERURI Karawang, maka dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner yang
diberikan kepada masing-masing bagian yang berwenang yang berkaitan dalam
penelitian ini.
Kuesioner diberikan berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai organisasi,
sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang
mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Kuesioner dilakukan dengan cara
membuat beberapa pertanyaan dengan menambah kata tanya “apakah” pada setiap
elemen sistem pengendalian intern atas sistem penggajian. Kemungkinan jawaban
yang dihasilkan adalah “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” berarti sistem
pengendalian intern di perusahaan telah sesuai dengan teori, dan jika “tidak”
berarti sistem pengendalian intern di perusahaan tidak sesuai dengan teori.
Pengujian kepatuhan dilakukan dengan menggunakan metode stop or go
sampling yang meliputi langkah-langkah berikut:
a. Menentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) atau tingkat keandalan
(R%). Pada tahap ini, akuntan menentukan tingkat keandalan yang akan
dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel
yang tersedia dalam stop or go sampling ini menyarankan akuntan untuk
memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 97,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan
untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil. Berdasarkan tingkat
keandalan (R%) = 95% dan batas kesalahan maksimum adalah 5%, maka
sampel minimum diperoleh sebesar 60 sampel pada tabel penentuan besarnya
sampel dengan keandalan 95%.
c. Membuat tabel stop-or-go decision, dengan menentukan Achieved Upper
Precision Limit (AUPL) atau tingkat kesalahan maksimum yang sebenarnya.
Langkah 1:
Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut akuntan tidak
menemukan kesalahan, maka akuntan menghentikan pengambilan sampel
dan mengambil kesimpulan bahwa unsur sistem pengendalian intern yang
diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL = AUPL.
Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus:
d.
Berdasarkan Tabel 4. Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-
Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate
Based on Sample Results dengan Confidence Levels yang menunjukkan R
sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0 sehingga diperoleh
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed
AUPL =Sample size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.0. Maka dapat diketahui AUPL = 3.0/60 = 5%, Karena AUPL = DUPL,
maka sistem pengendalian intern adalah baik.
Langkah 2.
Jika dari 60 anggota sampel yang ada dijumpai kesalahan sama dengan 1,
maka confidence level factor pada R% = 95% adalah sebesar 4.8. Dengan
demikian jika dalam sampel dijumpai kesalahan sebesar 1, maka AUPL =
4.8/60 = 8% yang melebihi DUPL sebesar 5%. Apabila AUPL > DUPL,
maka akuntan perlu mengambil sampel tambahan yang dapat dihitung dengan
rumus:
Langkah 3.
Sehingga dengan Confidence level factor at desired reliability level for
occurrence observed sebesar 4.8, maka Sample size = 4,8/5% = 96.
Selanjutnya apabila dari 96 anggota sampel ditemukan 2 kesalahan, maka
akan diambil 30 anggota sampel tambahan, sehingga jumlah sampel
kumulatif menjadi 126 anggota sampel. Jika dari 126 anggota sampel
ditemukan 2 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat disimpulkan
bahwa sistem pengendalian intern dianggap efektif.
Namun, jika ditemukan 3 kesalahan maka diambil kembali 30 anggota
sampel tambahan sehingga jumlah sampel kumulatif menjadi 156 anggota
sampel. Dari 156 anggota sampel, apabila ditemukan 3 kesalahan maka
Confidence level factor at desired reliability level for occurrences observed
Sample sizeDesired Upper Precision Limit (DUPL)
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pengujian dihentikan dan sistem pengendalian intern dianggap efektif. Akan
tetapi jika ditemui 4 kesalahan, maka pengujian dihentikan dan dapat
disimpulkan unsur pengendalian intern tidak dapat dipercaya.
e. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel, dengan mengambil kesimpulan :
1) Apabila AUPL ≤ DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern
perusahaan efektif.
2) Apabila AUPL > DUPL, artinya unsur sistem pengendalian intern
perusahaan tidak efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI)
didirikan pada tanggal 15 September 1971 dengan PP No. 60 tahun 1971 yang
berasal dari gabungan dua buah Perusahaan Negara (PN), yaitu antara PN Arta
Yasa yang memproduksi uang logam dengan PN Percetakan Kebayoran
(PERKEBA) yang memproduksi uang kertas. PN PERKEBA didirikan dengan
dasar hukum TAP Menteri Kehakiman No. J.A 5/59/16 pada tanggal 16 April
1952, sedangkan PN Artha Yasa didirikan atas dasar Keputusan Menteri
Keuangan No. 261156/UMI pada tanggal 18 November 1954.
Percetakan uang logam PN Arta Yasa telah diresmikan pertama kali oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1957. Awal berdirinya PERUM
PERURI dipimpin oleh Kolonel Subono Matofani, SH., yang semula sebagai
direktur pada kedua perusahaan dan kemudian menjadi direktur pertama PERUM
PERURI. Setelah penggabungan kedua perusahaan negara dilakukan, struktur
organisasi baru terbentuk pada tanggal 1 Januari 1972 dengan susunan seorang
direktur yang membawahkan 6 orang direktur muda. Kemudian pemerintah
melanjutkan langkahnya untuk memberikan gerak yang lebih fleksibel dalam
melaksanakan usaha mencapai sasaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP)
No. 60 tahun 1971 diubah dengan PP No. 25 tahun 1982 yang kemudian
disempurnakan kembali dengan PP No. 32 tahun 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Seiring berjalannya waktu, keberadaan PERUM PERURI sebagai perusahaan
industri di tengah kota yang terletak di Jalan Palatehan No. 4 Kebayoran Baru
Jakarta sudah tidak sesuai lagi dengan rencana tata ruang wilayah sehingga perlu
dilakukan adanya relokasi. Oleh karena itu, atas persetujuan Menteri Keuangan,
PERUM PERURI akhirnya berdiri di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Kebayoran
Baru dan di Jalan Tarum Barat Desa Parung Mulya Kecamatan Ciampel
Karawang Jawa Barat.
PERUM PERURI memiliki perkembangan usaha yang sangat cepat. Berkat
usaha dan kerja keras dari pihak-pihak PERUM PERURI, maka dengan
memasuki tahap awal PJPT II PERURI telah berhasil melaksanakan :
1) Penyelesaian bangunan utama percetakan uang Republik Indonesia dan
digunakan sebagai percetakan uang kertas dengan satu lini mesin cetak baru.
Bangunan tersebut digunakan untuk menampung percetakan uang logam.
2) Penyelesaian bangunan percetakan Kertas Berharga Non Uang (TASGANU),
yang telah diisi dengan mesin-mesin pemindahan dari komplek
Dharmawangsa dan Palatehan.
B. Hubungan Kerjasama Perusahaan
Banyak upaya yang dilakukan oleh PERUM PERURI dalam memajukan
kesejahteraan usaha dibidang percetakan uang Republik Indonesia, salah satunya
dengan mengadakan hubungan kerjasama baik instansi dalam negeri maupun
secara internasional, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Hubungan kerjasama dengan instansi dalam negeri
1) Kerjasama dengan Menteri Keuangan sebagai atasan langsung, sesuai
dengan PP No. 60/1971 yang telah disempurnakan oleh PP No.30 /1985.
PERUM PERURI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
ditugaskan untuk mencetak uang rupiah bagi Republik Indonesia, sesuai
dengan PP No. 32 Tahun 2006. Selain mencetak uang Republik
Indonesia, PERUM PERURI juga mencetak produk sekuriti lainnya,
termasuk mencetak kertas berharga non uang. Hubungan dan
pengawasan sehari-hari dilakukan oleh Menteri BUMN dibantu oleh
Gubernur Bank Indonesia yang juga merupakan pembesar utama
PERUM PERURI.
2) Kerjasama dengan Bank Indonesia, dilakukan melalui urusan pengedaran
uang terutama mengenai pelaksanaan teknis pesanan, persiapan, dan
pengiriman.
3) Kerjasama dengan PT. Pos Indonesia, yang bertujuan untuk pemesanan
benda-benda pos dan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak dalam
pengadaan perangko, kertas bermaterai dan stiker kaset.
4) Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, bertujuan untuk
pemesanan pita cukai sejak tanggal 1 Januari 1980. Fungsi percetakannya
dialihkan kepada PERUM PERURI berdasarkan SK Menteri Keuangan
No. 567/KMK-05/1979 tanggal 28 Desember 1989.
5) Selain dilakukan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi tersebut,
diadakan juga kerjasama dengan PT. Telkom Indonesia, PT. Garuda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi, Badan Pertahanan Nasional, PT.
Suveyer Indonesia, Direktorat Jenderal Metrologi, dan Badan Koordinasi
Pemberantasan Uang Palsu (BOTASUPAL).
b. Hubungan kerja sama dengan internasional
PERUM PERURI juga aktif dalam kegiatan konferensi internasional
antara lain, Pasifik Rim Bank Niter Logam Negara Printer’s Conference
(PRBPC), Eropa Mint Conference of ASEAN Countries yang kemudian
berubah menjadi Technical Meeting of Mint in ASEAN, The Government
Postage Stamp Printer Conference, International Convention on Quality
Control Circles (ICQCC).
Selain itu PERUM PERURI juga turut bergabung dalam keanggotaan tim
koordinasi interpool. Khusus Technical Meeting of Mint in ASEAN (TEMAN)
yang diselenggarakan dua tahun sekali, PERUM PERURI sudah tiga kali
menjadi tuan rumah yakni pada tahun 1987, 1995, dan 2005.
C. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi dari PERUM PERURI yaitu perusahaan berkelas dunia dibidang
Integrated Security Printing and System atau “World Class Company in
Integrated Security Printing and System”.
b. Misi dari PERUM PERURI yaitu menghasilkan produk berkualitas dan
bernilai sekuriti tinggi kebanggaan bangsa atau “to Produce High
Security and Quality Products for the Dignity of Nation”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Tujuan dari PERUM PERURI yaitu melaksanakan dan menunjang
pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi
serta pembangunan nasional pada umumnya dengan mengadakan usaha-
usaha dibidang percetakan uang dan barang lainnya.
D. Bidang Usaha Perusahaan
1) Mencetak uang kertas dan uang logam untuk Bank Indonesia (BI).
2) Mencetak barang-barang cetakan berharga, surat-surat berharga dan
barang-barang cetakan lainnya, serta membuat barang-barang logam
untuk pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Bank Pemerintah lainnya,
lembaga negara serta umum.
3) Membuat kertas uang, kertas cetak berharga (security paper), logam untuk
uang dan bahan dasar lainnya.
4) Melakukan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan perusahaan
sesuai Keputusan Menteri Keuangan.
E. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi diperlukan dalam suatu perusahaan karena setiap divisi
maupun departemen yang ada di dalam perusahaan memiliki tanggungjawab besar
dalam menjalankan tugas masing-masing. Setiap organisasi memiliki pemimpin
yang harus memimpin perusahaan tersebut agar dapat berjalan dengan baik.
PERUM PERURI memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh Direktur
Utama dengan membawahi 4 direktorat, yaitu Direktorat Pemasaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pengembangan Usaha, Direktorat Teknik dan Produksi, Direktorat SDM dan
Umum, serta Direktorat Keuangan. Disamping itu, Direktur Utama juga
membawahi corporate affair, perencanaan perusahaan dan manajemen resiko,
serta satuan pengawas intern perusahaan.
Job description yang dimiliki oleh PERUM PERURI secara garis besar
adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
a. Memimpin, mengurus, dan mengelola perusahaan sesuai visi misi
perusahaan serta meningkatkan daya dan hasil guna dari perusahaan.
b. Mewakili perusahaan dalam kegiatan eksternal baik di dalam maupun di
luar pengadilan untuk tugas kedinasan perusahaan.
c. Bersama-sama anggota Direksi lainnya membuat kebijakan pengembangan
usaha perusahaan yang diajukan melalui Dewan Pengawasan PERUM
PERURI kepada Menteri BUMN untuk mendapatkan persetujuan,
menyiapkan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.
d. Bersama-sama anggota Direksi lainnya menyiapkan struktur organisasi
dan tata kerja perusahaan, menetapkan kebijakan perusahaan dalam
kepengurusan perusahaan, melakukan kerja sama usaha, membentuk anak
perusahaan, dan menyertakan modal.
e. Bersama-sama anggota Direksi lainnya mengangkat dan memberhentikan
karyawan perusahaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
bidang ketenagakerjaan, menetapkan gaji, pensiun, jaminan hari tua,
penghasilan dan atau bentuk kesejahteraan lainnya.
f. Menandatangani keputusan, surat keputusan, instruksi, dan surat keluar
serta bersama-sama anggota Direksi lainnya memonitoring dan mengawasi
pelaksanaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
Lingkungan serta Sistem Manajemen Mutu/ISO.
2. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha
a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik dan program implementasi
untuk bidang penjualan domestik, penjualan internasional, pengembangan
segmen pasar dan pengembangan bisnis perusahaan.
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian sasaran kinerja untuk
penjualan domestik, penjualan internasional, pengembangan segmen pasar
baru, bisnis baru, desain, pengembangan produk, teknologi, dan
pengamanan.
c. Memantau penyusunan sistem yang efektif untuk pelaksanaan fungsi
penjualan, pengembangan segmen pasar, dan bisnis perusahaan.
d. Memonitor pembuatan usulan berdasarkan hasil kajian bisnis, untuk
pengembangan segmen pasar, pengembangan produk baru, teknologi,
produksi, serta terlaksananya proses implementasi dari rekomendasi yang
disetujui oleh manajemen.
3. Direktur Teknik dan Produksi
a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik proses produksi untuk
mencapai tingkat kualitas produk sesuai dengan standar mutu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian kualitas produk uang
kertas, uang logam dan logam non uang dan kertas berharga non uang
yang sesuai dengan jadwal yang disepakati serta efisiensi proses produksi
untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
c. Memantau penyusunan kebijakan untuk menjalankan proses produksi uang
kertas, uang logam, dan logam non uang serta kertas berharga non uang.
d. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencapaian sasaran atau target di masing-
masing unit produksi.
4. Direktur SDM dan Umum
a. Mengkoordinir penyusunan rencana strategik proses SDM dan umum
untuk mencapai keandalan produk dan ketersediaan barang dan jasa.
b. Mengkoordinir dalam perumusan dan pencapaian fungsi-fungsi SDM dan
umum.
c. Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi
dibidang pengelolaan dan pengembangan SDM.
d. Memonitor pemenuhan kebutuhan SDM perusahaan sesuai jumlah dan
kompetensi yang direncanakan.
5. Direktur Keuangan
a. Mengkoordinir perumusan strategi jangka panjang.
b. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan
menanggulangi berbagai jenis resiko finansial.
c. Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi
dibidang pengelolaan dan pengembangan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Direktorat SDM dan Umum membawahi dua divisi, yaitu divisi Pengadaan
dan Fasilitas Umum dan divisi SDM. Divisi Sumber Daya Manusia membawahi
dua departemen, yaitu Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia
(PSDM) dan Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM).
Departemen ASDM membawahi tiga seksi bagian yaitu Seksi Administrasi
Personalia, Seksi Penggajian dan Remunerasi, serta Seksi Pelayanan Kesehatan.
Job description yang dimiliki oleh Departemen ASDM beserta seksi bagian
atau unit yang ada di dalamnya, yaitu :
1. Kepala Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia
a. Menerjemahkan rencana kerja yang telah disusun oleh Kepala Divisi
menjadi rencana kerja departemen.
b. Memonitor pelaksanaan rencana kerja tahunan untuk fungsi-fungsi
administrasi sumber daya manusia.
c. Merumuskan dan menetapkan sasaran untuk fungsi-fungsi administrasi
sumber daya manusia.
d. Mengkoordinir pemeliharaan data untuk memenuhi aturan administrasi
kepersonaliaan yang berlaku.
e. Memonitor hak-hak dan kewajiban pegawai untuk terlaksananya proses
penindakan sesuai aturan atas pelanggaran yang dilakukan.
2. Pengadministrasi Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia
a. Menyiapkan data dan penyalinan konsep atau bahan kerja ke dalam hasil
ketikan sehingga siap untuk diotorisasi dan disampaikan ke pihak terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Mengelola, menyimpan, memantau, dan mengarsipkan data atau dokumen
atau surat atau nota dan lain-lain, baik berupa softcopy maupun hardcopy
dalam rangka efektivitas penelusuran data.
c. Mengelola kelancaran distribusi surat atau nota ke unit kerja terkait agar
dapat digunakan sebagai informasi yang diperlukan untuk diketahui dan
ditindaklanjuti.
d. Menerima dan mengelola atas surat atau nota yang diterima, serta lebih
lanjut menyampaikan ke atasan untuk ditindaklanjuti.
3. Kepala Seksi Administrasi Personalia
a. Memantau pelaksanaan mutasi data entry dan arsip data karyawan.
b. Melaksanakan administrasi kepegawaian untuk mutasi, promosi, demosi,
pensiun, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.
c. Memfasilitasi pengurus Serikat Pekerja untuk perumusan perjanjian kerja
bersama.
4. Pengelola Administrasi Personalia
a. Menyiapkan blanko penilaian prestasi kerja.
b. Membuat konsep dan surat keputusan Direksi tentang kenaikan gaji
berkala, kenaikan golongan, pangkat, penetapan jabatan atau promosi dan
mutasi, pemberian Masa Pensiun Pegawai (MPP), hukuman,
pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dan mendistribusikan
salinan dan petikan surat keputusan tersebut.
c. Membuat konsep surat perjanjian kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
5. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
a. Menyusun anggaran biaya bantuan pelayanan kesehatan, umum, dan
investasi.
b. Mengkoordinir pengelolaan anggaran biaya bantuan pelayanan kesehatan.
c. Mengevaluasi data kesehatan karyawan dan menjalin kerjasama dalam
pelayanan kesehatan karyawan.
6. Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi
a. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan proses penggajian.
b. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan proses pemberian tunjangan
lainnya serta proses pelayanan remunerasi.
c. Mengkoordinir dan mensupervisi data absensi karyawan.
d. Membuat laporan bulanan dan evaluasi pencapaian sasaran kerja.
7. Kepala Unit Penggajian
a. Mensupervisi pelaksanaan proses pembayaran gaji dan tunjangan lainnya.
b. Mensupervisi akurasi data pendukung pembayaran gaji dan tunjangan
lainnya.
c. Memverifikasi data pendukung tagihan pembayaran premi asuransi sesuai
dengan perjanjian atau kesepakatan.
d. Membuat laporan realisasi biaya tenaga kerja setiap bulan dan
pengendalian biaya tenaga kerja.
8. Pengolah Data Penggajian
a. Meng-entry data jam lembur yang telah diotorisasi pimpinan unit kerja dan
meng-entry data karyawan yang dimutasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Meng-entry data potongan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Membuat master gaji agar setiap melakukan proses perhitungan
penggajian menghasilkan data gaji karyawan yang akurat dan up to date.
d. Melakukan proses summary gaji dan melakukan pencetakan rekap gaji.
e. Membuat dokumen file dan daftar rekening karyawan untuk referensi
pembayaran gaji melalui transfer bank.
f. Melakukan pencetakan dan penyusunan slip gaji untuk dibagikan kepada
karyawan.
9. Junior Pengolah Data Penggajian
a. Meng-entry data jam lembur yang telah diotorisasi pimpinan unit kerja.
b. Meng-entry data karyawan yang dimutasi.
c. Meng-entry data potongan sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Membuat master gaji agar setiap melakukan proses perhitungan
penggajian menghasilkan data gaji karyawan yang akurat dan up to date.
e. Melakukan proses summary gaji dan melakukan pencetakan rekap gaji.
10. Kepala Unit Remunerasi
a. Mensupervisi proses pengelolaan kepesertaan jamsostek dan prospen.
b. Mensupervisi penataan dan penempatan fasilitas rumah jabatan.
c. Mensupervisi pengelolaan sistem absensi agar data absensi disajikan
secara akurat sebagai data pendukung sistem penggajian.
d. Mensupervisi pelaksanaan proses penghargaan dan hukuman.
e. Mensupervisi permintaan surat-surat keterangan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
11. Petugas Pelayanan Remunerasi
a. Memproses kepesertaan Jamsostek dan Prospen.
b. Memelihara data kepesertaan Jamsostek dan Prospen.
c. Memproses laporan tahunan ketenagakerjaan.
d. Mengolah data absensi atau kehadiran pegawai.
e. Memelihara dan meng-entry transaksi cuti pegawai.
f. Memelihara penetapan waktu kerja dalam sistem absensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 2.1: Struktur Organisasi PERUM PERURI Sumber: PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DIREKTORAT UTAMAPresident Directorate
Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Risiko
Corporate Plan and Risk Management
Biro TinjauanRisiko
Risk ReviewBureau
Biro Perencanaan Strategis dan
Kebijakan PerusahaanCorporate Strategic
Plan and PolicyBureau
Biro Pelaporan Risiko
Risk ReportBureau
Satuan Pengawas Intern PerusahaanInternal Audit
Pengawas Keuangan
Financial Audit
Biro Kebijakan danPerencanaan
AuditAudit and Plan
PolicyBureau
Pengawas OperasionalOperational
Audit
Corporate Affair
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Biro HukumPerusahaan
Corporate Legal Bureau
Biro Komunikasi Perusahaan
Corporate Comunication
Bureau
Gambar 2.2: Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan)Sumber: PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 2.3: Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan)Sumber: PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 2.4: Struktur Organisasi PERUM PERURI (Lanjutan)Sumber: PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
F. Personalia
1. Tenaga Kerja Perusahaan
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh PERUM PERURI sangat
besar. Menurut data posisi akhir Februari 2013, jumlah karyawan di
PERUM PERURI tercatat sebanyak 2247 orang. Jumlah karyawan
mengalami penurunan sebanyak 11 orang dari 2258 karyawan di bulan
Januari. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa karyawan telah
pensiun dan meninggal dunia. Pembagian karyawan PERUM PERURI
berdasarkan jabatan, agama, pendidikan, divisi, dan bidang masing-
masing terlampir di bagian lampiran 5.
2. Jam Kerja Perusahaan
PERUM PERURI memberlakukan jam kerja bagi karyawan sebagai
berikut :
Untuk gilir kedua dan ketiga pada hari Jumat, sama dengan hari
Senin-Kamis. Untuk karyawan kantor menggunakan gilir pertama dan
karyawan di bagian produksi menggunakan gilir pertama, kedua, maupun
ketiga. Khusus karyawan di bagian produksi, dilakukan pergantian gilir
setiap minggunya. Misalnya, pada minggu pertama karyawan tersebut
Senin – Kamis Senin – Kamis Senin – Kamis JumatGilir 1 Gilir 2 Gilir 3 Gilir 1
07.45 – 16.00 WIB 15.30 - 23.00 WIB 22.30 – 06.00WIB 07.45 - 16.00WIBIstirahat :
12.00 -12.30WIBIstirahat :
18.00 - 18.30WIBIstirahat :
02.00 - 02.30WIBIstirahat :
11.30 - 13.00WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
mendapat gilir pertama dan di minggu kedua, karyawan tersebut
mendapat gilir kedua.
Dalam pemberian gaji lembur, nominal gaji lembur berjumlah besar
akan diberikan kepada karyawan pada saat mengambil jam kerja lembur
di hari raya keagamaan.
3. Usaha peningkatan SDM di Perusahaan
PERUM PERURI sangat mengutamakan kesejahteraan sumber daya
manusianya. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan dengan melakukan
upaya untuk menunjang kinerja dan prestasi kerja sumber daya manusia.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber
daya manusia di PERUM PERURI adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui perbaikan sistem
penggajian.
2) Membagikan sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam
bentuk bonus.
Bonus akan diberikan setelah PERUM PERURI melakukan audit
terhadap laporan keuangan pada saat tutup buku akhir tahun. Apabila
terdapat sisa keuntungan, maka akan diberikan kepada semua
karyawan secara merata.
3) Memberikan fasilitas rumah dinas bagi karyawan.
4) Memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya.
5) Menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan dan pendidikan bagi
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PERUM PERURI mengikutsertakan karyawan ke dalam program
jamsostek sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua. Selain
itu, perusahaan juga memberikan dana pensiun bagi karyawan yang telah
mengalami Masa Pensiun Pegawai (MPP).
Apabila karyawan mengalami musibah kecelakaan, maka PERUM
PERURI memberikan tunjangan sebesar 0,89 % dari gaji pokok.
Perusahaan juga memberikan jaminan kematian yaitu tunjangan sebesar
0,30% dari gaji pokok. Tunjangan jaminan hari tua diberikan oleh
perusahaan sebesar 3,70% dari gaji pokok dan ditanggung karyawan
sebesar 2% dari gaji pokok.
Disamping itu, PERUM PERURI memberikan tunjangan hari raya
keagamaan bagi karyawannya dan dibayarkan selambat-lambatnya dua
minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri dan besarnya minimal satu kali gaji
pokok bulan terakhir sebelum hari raya.
Setiap karyawan diberikan tunjangan asuransi kesehatan purna bakti
dan pembayaran premi diperhitungkan sebagai beban karyawan sebesar
½ % x gaji pokok serta beban perusahaan sebesar kekurangan kewajiban
pembayaran premi kepada pihak asuransi.
PERUM PERURI memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
memperoleh pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan kerja. Bentuk pendidikan dan pelatihan dapat berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pendidikan formal, pendidikan penjenjangan, penataran, kursus-kursus,
seminar, lokakarya, simposium, studi banding, dan lain-lain.
4. Ketentuan Pembayaran Gaji
PERUM PERURI memberlakukan sistem pembayaran gaji, yaitu
gaji dibayarkan setiap tanggal 30 dan setiap tanggal 15, karyawan
mendapat uang muka gaji beserta uang transportasi. Setiap tanggal 15,
uang muka gaji dibayarkan sebesar 40% dari gaji pokok khusus Kepala
Divisi dan 25% dari gaji pokok untuk karyawan sampai dengan Kepala
Departemen.
Pemberian gaji pokok ditetapkan sesuai besaran skala gaji pokok
berdasarkan pangkat dan masa kerja. Gaji pokok terbaru karyawan
merupakan upah pokok yang digunakan sebagai dasar perhitungan
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dan penghasilan lainnya. Kenaikan
gaji pokok karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor penyesuaian daya beli
uang (inflasi), nilai kinerja individu, dan kenaikan jabatan.
5. Penerimaan karyawan perusahaan
Penerimaan karyawan didasarkan atas kualifikasi dan kemampuan
yang ditentukan oleh perusahaan. Setiap pelaksanaan proses penerimaan
karyawan, akan diumumkan secara terbuka di lingkungan perusahaan,
dan dilaksanakan melalui proses seleksi dengan mengutamakan
kompetensi serta faktor obyektifitas. Pola rekruitmen akan diatur dan
ditetapkan sesuai surat keputusan direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Calon karyawan yang telah diterima wajib menempuh masa
percobaan selama tiga bulan. Kelulusan calon karyawan dalam masa
percobaan ditentukan atas dasar penilaian kinerja oleh pejabat penilai dan
atasan pejabat penilai.
Calon karyawan yang lulus dari masa percobaan, diangkat menjadi
karyawan dan masa kerjanya dihitung sejak dimulainya masa percobaan
dan tidak lulus dalam masa percobaan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan di PERUM PERURI. Perusahaan tidak berkewajiban
memberikan pesangon, uang penghargaan, maupun ganti rugi dalam
bentuk apapun kepada calon karyawan.
6. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja atau biasa disebut PHK memang tidak
dapat dihindari karena dalam suatu perusahaan pasti terjadi masalah
apabila karyawan melanggar perjanjian kerja perusahaan. Proses
pemutusan hubungan kerja harus mengacu pada peraturan perundang-
undangan berlaku. Pemutusan hubungan kerja terjadi karena beberapa
alasan berikut :
a) PHK atas kehendak pekerja atau mengundurkan diri.
b) PHK karena rasionalisasi dan pensiun dini.
c) PHK karena sakit berkepanjangan, cacat jasmani atau rohani dengan
alasan medis melebihi 24 bulan dan karyawan meninggal dunia.
d) PHK karena pelanggaran berat dan mencapai batas usia pensiun serta
diangkat sebagai anggota direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Karyawan wajib mengembalikan fasilitas milik perusahaan dan
dapat mengambil hak-haknya sesuai ketentuan berlaku.
7. Perputaran jabatan
Perputaran jabatan dilakukan pada satu tingkatan jabatan yang sama
tanpa mempengaruhi posisi kepangkatan dan perubahan golongan
jabatan. Setiap pergeseran dalam bentuk rotasi, pimpinan unit kerja harus
melakukan penilaian kompetensi dan prestasi kinerja sebagai pengayaan
profil individu masing-masing.
Perputaran jabatan digunakan untuk memenuhi rekomendasi dokter
perusahaan yang menyatakan karena kesehatannya, maka dalam
penempatan tetap mempertimbangkan pada tingkatan kepangkatan dan
golongan jabatan yang sama.
G. Proses Produksi
Beberapa tahapan dalam pemrosesan produksi hingga mencetak uang
Republik Indonesia di PERUM PERURI antara lain :
1. Tahap Engraving
Tahapan dalam mendesain gambar uang diplat oleh seniman dengan
menggunakan pencungkilan secara manual berupa hasil plat master dan
diperbanyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Tahap Offset Printing
Tahapan cetak offset atau lebih dikenal dengan cetak rata. Pada
umumnya seperti printing biasa yaitu mencetak uang namun belum
termasuk gambar pahlawan yang tertera di dalam uang tersebut.
3. Tahap Intaglio Printing
Tahapan cetak dalam yaitu cetak khusus dimana permukaaan kertas
dapat diraba kasar pada gambar pahlawan.
4. Tahap Storage
Tahapan pengeringan uang yang sudah dicetak rata dan cetak dalam
lalu disimpan di gudang selama dua hari agar tinta kering dengan
sempurna serta mencegah kertas menjadi gelombang.
5. Tahap Inspection pertama
Tahapan pemeriksaan lembar besar pada uang. Apabila ada
kerusakan pada proses printing yaitu tinta luntur dan gambar yang tidak
sesuai maka akan dicoret dengan tanda merah.
6. Tahap Numbering
Tahapan cetak nomor sesuai dengan nomor urut uang yang sudah di
cetak. Pemberian nomor tersebut telah ditentukan oleh pihak Bank
Indonesia.
7. Tahap Inspection kedua :
Tahapan pemeriksaan kembali pada nomor apakah nomor sesuai
atau tidak dan pemeriksaan bagian tinta pada uang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a) Tahap cut and pack
Tahapan apabila besarnya satu lembar tidak mengalami kerusakan
maka bisa langsung dipotong sesuai ukuran dan dikemas dengan
menggunakan teknologi mesin.
b) Tahap manual finishing
Tahapan dimana uang tersebut dihitung secara manual oleh tenaga
kerja yang berada dibagian produksi tersebut.
8. Tahap Packaging
Tahapan dimana uang tersebut telah mengalami proses akhir dan
dikemas berdasarkan angka nominal masing-masing lalu dikirim ke Bank
Indonesia dan diserahkan ke bank masing-masing untuk diberikan ke
pemakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Penggajian di Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM) PERUM PERURI Karawang
1. Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian
a. Seksi Administrasi Personalia
Seksi administrasi personalia bertanggungjawab untuk mengurus
calon karyawan untuk diseleksi menjadi karyawan baru di PERUM
PERURI. Selain itu, seksi ini bertanggungjawab memutuskan
penempatan karyawan baru, membuat konsep surat keputusan direksi
mengenai pengangkatan karyawan, kenaikan golongan atau pangkat,
pemberhentian karyawan, kenaikan gaji secara berkala, penetapan
jabatan dan mutasi, pemberian Masa Pensiun Pegawai (MPP), hukuman
dan mendistribusikan salinan serta petikan surat tersebut.
Seksi ini berkoordinasi dengan seksi penggajian mengenai
pemrosesan penggajian. Dokumen mengenai surat keputusan
pengangkatan karyawan baru, surat kenaikan gaji berkala dan lain-lain
merupakan kelengkapan dokumen pendukung yang digunakan dalam
pengolahan daftar gaji karyawan.
b. Unit Remunerasi
Unit ini bertanggungjawab dalam pengolahan data jam kerja gilir
karyawan yang digunakan sebagai data untuk mendukung proses
perhitungan premi gilir melalui pembayaran gaji. Selain itu, unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
remunerasi juga bertugas mengolah data absensi atau kehadiran
karyawan untuk keperluan proses pembuatan daftar gaji karyawan. Unit
ini juga bertugas meng-entry data cuti karyawan yang berpengaruh
terhadap proses pengolahan penggajian.
Dalam pelaksanaan prosesnya, unit ini menggunakan sistem
komputer yaitu sistem Oracle menggunakan menu peoplesoft HCMS
(Human Capital Management System) dimana data slide pegawai telah
diolah dan menghasilkan data berupa data potongan absen, data premi
gilir, dan lain-lain untuk digunakan dalam proses pembuatan summary
gaji.
c. Unit Penggajian
Unit ini dipegang oleh pengolah data penggajian dengan dibantu
junior pengolah data penggajian yang bertanggungjawab untuk
membuat master gaji seluruh karyawan. Master gaji tersebut diperiksa
dan diotorisasi oleh kepala unit penggajian. Kemudian setelah dibuat
master gaji, unit penggajian memproses data tersebut ke dalam bentuk
summary gaji dan direkap. Rekap gaji tersebut diberikan kepada kepala
unit penggajian untuk dilakukan pemeriksaan.
Setelah itu, unit penggajian melakukan proses create ke rekening.
Proses tersebut adalah proses dimana hasil kalkulasi akhir seluruh gaji
karyawan digabungkan ke dalam rekening karyawan dan menghasilkan
output yaitu daftar gaji. Dalam pelaksanaan prosesnya, unit penggajian
menggunakan sistem Oracle menggunakan menu peoplesoft HCMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
(Human Capital Management System) seperti proses meng-entry
rekening bank milik karyawan, potongan-potongan yang berkaitan
dengan proses penggajian, dan proses input lainnya.
Selanjutnya unit penggajian mencetak slip gaji dan diserahkan ke
Kepala Seksi Penggajian & Remunerasi beserta rekap gaji dan daftar
gaji serta diberikan lagi ke Kepala Departemen Administrasi Sumber
Daya Manusia untuk diperiksa dan diotorisasi. Setelah dilakukan
otorisasi, rekap gaji dan daftar gaji diserahkan ke Departemen
Keuangan agar dilakukan verifikasi oleh seksi perbendaharaan.
d. Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi
Kepala Seksi Penggajian dan Remunerasi bertanggungjawab untuk
mensupervisi segala proses penggajian agar proses dapat selesai secara
tepat waktu dan akurat. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pembayaran gaji, seperti rekap gaji, daftar gaji, maupun slip gaji diolah
dari unit penggajian lalu diserahkan kepada Kepala Seksi Penggajian
dan Remunerasi untuk dilakukan pemeriksaan.
e. Kepala Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia (ASDM)
Kepala Departemen Administrasi Sumber Daya Manusia
bertanggungjawab untuk memeriksa dokumen-dokumen berhubungan
dengan proses pembayaran gaji karyawan dan mengotorisasi dokumen
tersebut untuk diberikan kepada Departemen Keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
f. Seksi Perbendaharaan
Kepala seksi perbendaharaan menerima dokumen-dokumen
berkaitan dengan proses pembayaran gaji dan telah diotorisasi oleh
Kepala Departemen ASDM. Seksi perbendaharaan bertanggungjawab
untuk membuat bukti keluar bank dan mendebit rekening masing-
masing karyawan dan dilakukan pembayaran gaji ke karyawan.
Kemudian slip gaji diserahkan ke setiap unit-unit yang bersangkutan
untuk diberikan kepada setiap karyawan sebagai tanda terima gaji.
2. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian
a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen ini dikeluarkan oleh seksi administrasi personalia berupa
surat keputusan pengangkatan karyawan, surat kenaikan pangkat, surat
kenaikan gaji berkala, surat pemindahan, penurunan pangkat, dan lain-
lain. Dokumen pendukung perubahan gaji digunakan dalam pengolahan
daftar gaji karyawan.
b. Daftar Absensi Harian
Daftar absensi harian ini dibuat setiap bulan secara manual oleh
unit remunerasi sebagai bentuk data kehadiran karyawan yang dicatat
oleh setiap masing-masing seksi. Dokumen ini berisi nama, nomor
pokok, serta rekapitulasi mengenai keterangan hadir atau tidaknya
karyawan tersebut. Daftar absensi harian kemudian diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang dimana dokumen ini berguna untuk
pemrosesan dan pengolahan data penggajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Master Gaji
Dokumen ini berisi nomor pokok karyawan, nama, kode unit, gaji
pokok beserta gaji pokok lama, tunjangan jabatan, uang cuti, iuran
maupun tunjangan lain-lain. Master gaji dibuat melalui computer
processing berdasarkan pemrosesan perhitungan gaji karyawan dengan
pencocokan update data dari nota dinas, surat keputusan, serta data
hutang piutang dari unit-unit terkait dengan proses penggajian.
Dokumen tersebut diperiksa dan diotorisasi oleh kepala unit penggajian
dan dibuat list master gaji untuk disimpan. Master gaji ini akan
digunakan sebagai dasar untuk proses pengolahan gaji selanjutnya.
d. Summary Gaji
Merupakan hasil kalkulasi gaji meliputi nomor pokok karyawan,
nama karyawan, kode unit, pangkat, gaji pokok, total potongan Absen
Tanpa Upah (ATU), biaya cuti, Jaminan Sosial dan Teknologi
(Jamsostek), iuran, tunjangan, dan lain-lain. Data summary gaji
tersimpan dalam komputer dan dibuat setelah proses pembuatan master
gaji. Proses pengolahan summary gaji terkomputerisasi secara otomatis
sama seperti pembuatan master gaji dan dokumen lainnya yang
menggunakan sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMS (Human
Capital Management System).
Summary gaji tidak dicetak dalam bentuk hardcopy karena
banyaknya jenis potongan, iuran, tunjangan, dan biaya-biaya berkaitan
dengan proses pembayaran gaji. Proses pembuatan summary gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
berguna sebagai data pendukung untuk memproses pembuatan rekap
gaji.
e. Rekapitulasi Gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji seluruh karyawan PERUM
PERURI setiap akhir bulan sebelum pembayaran gaji dilakukan.
Rekapitulasi gaji karyawan dibuat agar perusahaan dapat
memperhitungkan seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan selama
sebulan untuk pembayaran gaji, tunjangan, potongan, dan lain-lain.
Setelah rekapitulasi gaji dibuat, lalu dilakukan pemeriksaan dan
otorisasi oleh pejabat berwenang.
f. Daftar Gaji
Daftar gaji disebut juga daftar rekening. Dokumen ini berisi nomor
pokok karyawan, gaji bersih karyawan, nomor urut, beserta nomor
rekening karyawan tersebut. Daftar gaji ini merupakan hasil gabungan
dari proses summary gaji dengan rekening karyawan melalui computer
processing menggunakan sistem Oracle dengan menu peoplesoft
HCMS. Daftar gaji ini dicetak, diperiksa dan diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang lalu diserahkan ke seksi perbendaharaan untuk
dilakukan verifikasi dan diserahkan kepada bank.
g. Slip Gaji Karyawan
Dokumen ini digunakan sebagai tanda terima gaji atau bukti
pembayaran yang diberikan kepada setiap karyawan setiap tanggal yang
telah ditetapkan. Slip gaji dibuat sesuai nomor urut karyawan, nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
pokok dan kode unit kerja, nama lengkap, serta nomor urut unit kerja.
Slip gaji tersebut dicetak oleh pengolah data penggajian yang berisi
nominal gaji secara tertutup dan tidak bisa diketahui oleh orang lain.
Setelah dicetak lalu diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM lalu
diserahkan ke Departemen Keuangan dan terakhir diserahkan ke seksi
perbendaharaan. Pembuatan slip gaji melalui computer processing dan
dicetak sesuai nomor urut tercetak. Data yang ada di dalam slip gaji
tersebut kemudian disimpan dalam komputer.
h. Amplop Gaji
Slip gaji dan uang karyawan diserahkan kepada karyawan melalui
amplop gaji dimana amplop gaji tersebut diberikan kepada karyawan
non bank atau belum memiliki rekening bank. Amplop gaji berisi slip
gaji beserta nominal gaji karyawan. Amplop gaji tercantum logo
PERUM PERURI dan nama karyawan tersebut beserta nomor pokok
karyawan.
i. Bukti Keluar Bank (BKB)
Dokumen ini digunakan sebagai surat perintah pengeluaran uang
dipegang oleh seksi perbendaharaan di bawah pengawasan Departemen
Keuangan. Bukti Keluar Bank ini merupakan bukti bayar yang dibuat
berdasarkan nomor urut BKB, tanggal, nomor rekening, nomor cek atau
giro, dan sebagainya. Selain itu, BKB harus sesuai nominal yang
tercantum dari rekap gaji dan ditujukan kepada yang bersangkutan serta
diotorisasi oleh pejabat berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
j. Surat Perintah Pembayaran (SPM)
Dokumen ini digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran
kwitansi obat karyawan, uang cuti besar, pemberian purnabakti, dan
lain-lain. Surat ini juga harus melampirkan beberapa dokumen seperti
kwitansi, invoice, dan faktur pajak. Surat perintah pembayaran ini
diotorisasi oleh pejabat keuangan yang bersangkutan. Surat perintah ini
digunakan oleh unit penggajian untuk kelengkapan pembuatan daftar
gaji dan dicatat secara manual melalui buku catatan ekspedisi lalu
disimpan.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian
Unit penggajian tidak melakukan pencatatan akuntansi secara manual,
melainkan sistem penggajian telah terkomputerisasi menggunakan sistem
Oracle dengan menu peoplesoft HCMS (Human Capital Management
System) seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3: Sistem Oracle dengan menu peoplesoft HCMSSumber : PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian
a. Prosedur pencatatan absensi harian
Pencatatan absensi harian setiap karyawan dipegang oleh unit
remunerasi dan dilakukan secara manual maupun secara otomatis
dengan menggunakan mesin slide. Mesin tersebut berada di pintu
masuk perusahaan. Prosedurnya yaitu kartu pas atau slide milik
karyawan ditempel di alat mesin tersebut untuk menandakan karyawan
hadir atau tidak.
Secara otomatis, kehadiran para karyawan telah tercatat dan
terekam sehingga data kehadiran bisa langsung diverifikasi oleh
pengelola layanan remunerasi dan diolah agar bisa dijadikan dasar
dalam pembuatan daftar gaji. Namun, sering muncul kendala dalam
proses pencatatan mesin waktu yaitu kartu slide tidak terekam.
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian unit penggajian.
Master gaji diproses melalui computer processing dengan melihat dari
beberapa data gaji seperti nota dinas, SKEP, dan data hutang piutang
yang berasal dari unit-unit terkait. Kemudian master gaji tersebut
dicetak dan digunakan sebagai data untuk memproses summary gaji dan
direkap menjadi rekapitulasi gaji. Kemudian unit penggajian
menggabungkan hasil kalkulasi akhir dari summary gaji tersebut dengan
rekening karyawan dan menghasilkan daftar gaji dan dicetak untuk
diperiksa dan diotorisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
c. Prosedur pembuatan bukti keluar bank
Pembuatan Bukti Keluar Bank (BKB) dilakukan oleh seksi
perbendaharaan atas jumlah pembayaran dari rekapitulasi gaji yang
telah diotorisasi. Bukti keluar bank diproses melalui computer
processing dan dibuat sesuai dengan nominal pada rekapitulasi gaji.
Kemudian BKB dicetak dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
lalu diserahkan ke bank dengan melakukan proses pendebitan ke
rekening karyawan atau memasukkan uang ke rekening karyawan.
d. Prosedur pembayaran gaji
Pembayaran gaji dilakukan oleh seksi perbendaharaan setelah
dilakukannya proses mendebit ke rekening karyawan di bank.
Kemudian slip gaji diberikan kepada unit-unit yang bersangkutan untuk
diserahkan ke masing-masing karyawan.
e. Bagan Alir Sistem Penggajian Berbasis Komputer
Setiap seksi maupun unit yang ada di dalam PERUM PERURI
memiliki bagan alir sistem yang menggambarkan alur proses kegiatan
yang dijalankan oleh masing-masing seksi atau unit tersebut. Berikut ini
merupakan flowchart atau bagan alir sistem penggajian secara on-line
yang dijalankan oleh unit penggajian di PERUM PERURI Karawang
mengenai proses pembuatan master gaji hingga pembayaran gaji
karyawan. Flowchart ini hanya dimiliki oleh unit penggajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4: Bagan Alir Sistem Penggajian PERUM PERURISumber: PERUM PERURI Karawang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berikut ini merupakan deskripsi kegiatan bagan alir sistem penggajian PERUM
PERURI Karawang yakni sebagai berikut :
1. Melakukan proses perhitungan gaji pegawai, diantaranya melakukan
update data sesuai dengan Nota Dinas, SKEP, data hutang piutang, dan
lain-lain yang berhubungan dengan data penggajian pegawai.
2. Membuat master gaji pegawai melalui computer processing.
3. Mencetak master gaji pegawai dan diserahkan ke Kepala Unit Penggajian
untuk dilakukan pemeriksaan.
4. Melakukan proses summary gaji melalui computer processing.
5. Memasukkan data gilir dan potongan ATU (Absen Tanpa Upah) yang
diterima dari Unit Remunerasi dan melakukan proses potongan Simponi
BNI.
6. Mencetak rekap gaji seluruh karyawan sebanyak 2 rangkap, rangkap 1
diberikan kepada Kepala Unit Penggajian untuk dilakukan pemeriksaan
dan rangkap 2 diarsipkan.
7. Melakukan proses create ke rekening untuk memasukkan data gaji
pegawai ke rekening bank yang bersangkutan.
8. Mencetak rekap gaji dan diperiksa oleh Kepala Unit Penggajian,
diantaranya rekap gaji per rekening bank (Bukopin dan Mandiri) sebanyak
2 rangkap, dan rekap gaji per rekening non bank sebanyak 2 rangkap,
daftar rekening pegawai sebanyak 2 rangkap, slip gaji pegawai, dan
memasukkan data file gaji ke dalam komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
9. Memberikan rekap gaji dan daftar rekening untuk diperiksa ke Kepala
Seksi Penggajian dan Remunerasi serta diberikan kepada Kepala
Departemen ASDM untuk diperiksa dan diotorisasi.
10. Setelah diperiksa dan diotorisasi, rekap gaji, daftar rekening, slip gaji serta
file gaji diberikan kepada Departemen Keuangan untuk dibayarkan kepada
pegawai dan meminta tanda terima melalui buku ekspedisi penggajian.
Selain itu, rekap gaji, daftar rekening disimpan sebagai arsip. Pembayaran
gaji dilakukan secara dua metode:
a. Gaji dibayar dengan uang tunai
Seksi perbendaharaan (kasir) mengambil uang dari rekening khusus
gaji di bank dan mengalokasikan uang tersebut sesuai dengan slip gaji
karyawan yang belum memiliki rekening bank. Kasir memasukkan
uang gaji ke dalam amplop beserta slip gaji dan membagikan ke
karyawan, serta meminta tanda tangan masing-masing pada kolom
yang disediakan.
b. Transfer ke rekening karyawan
Seksi perbendaharaan menerima daftar rekening dari unit penggajian
beserta slip gaji dan rekap gaji. Setelah itu, seksi ini membuat Bukti
Keluar Bank dan diotorisasi oleh Kepala Seksi Perbendaharaan.
Setelah itu, BKB dan daftar rekening diserahkan ke Bank dan Bank
melakukan pembayaran gaji dengan men-transfer uang ke rekening
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
B. Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang
Berdasarkan hasil kuesioner selama masa observasi berlangsung, sistem pengendalian intern diuraikan sebagai berikut:
Tabel 7.1 Perbandingan Teori tentang Struktur Organisasi dengan yang ada di PERUM PERURI
Sumber: Data diolah
Unsur Sistem
Pengendalian
Intern
Teori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Struktur Organisasi
Fungsi pembuatan
daftar gaji
terpisah dari
fungsi keuangan.
Unit Penggajian berada di bawah
Departemen ASDM terpisah dengan
Seksi Perbendaharaan berada di bawah
Departemen Keuangan.
Unit Penggajian memegang fungsi pembuatan
daftar gaji dan Seksi Perbendaharaan
memegang fungsi keuangan. Secara
fungsional, yang terjadi di perusahaan sesuai
dengan teori. Namun hanya berbeda pada
nama unit atau bagian di perusahaan.
Fungsi pencatatan
waktu hadir
terpisah dari
fungsi operasi.
Unit Remunerasi berada di bawah
Departemen ASDM terpisah dengan
Seksi Operasi Teknologi Informasi
berada di bawah Departemen Teknologi
Informasi.
Unit remunerasi memegang fungsi pencatatan
waktu hadir dan Seksi Operasi Teknologi
Informasi memegang fungsi operasi. Secara
fungsional, yang terjadi di perusahaan sesuai
dengan teori. Namun hanya berbeda pada
nama unit atau bagian di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI Unsur Sistem Pengendalian
InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Sistem Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan
Setiap orang yang namanya
tercantum dalam daftar gaji
memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai
karyawan perusahaan yang
ditandatangani oleh Direktur
Utama.
Surat keputusan pengangkatan
sebagai karyawan perusahaan
dibuat oleh seksi administrasi
personalia dan diotorisasi oleh
Direktur Utama.
Secara fungsional, yang terjadi
di perusahaan sudah sesuai
dengan teori.
Setiap perubahan gaji
karyawan didasarkan pada
surat keputusan Direktur
Keuangan.
Setiap perubahan gaji karyawan
didasarkan pada surat keputusan
Direktur Utama.
Setiap perubahan gaji
karyawan PERUM PERURI
didasarkan pada surat
keputusan Direktur Utama,
bukan Direktur Keuangan.
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan)
Unsur Sistem
Pengendalian InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Sistem Otorisasi dan
Prosedur Pencatatan
Setiap potongan atas gaji
karyawan selain dari
pajak penghasilan
karyawan diotorisasi oleh
fungsi kepegawaian.
Surat potongan atas gaji
karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan
diotorisasi oleh unit-unit terkait
seperti unit remunerasi,
KOPETRI, unit pelayanan
kesehatan, dan lain-lain.
Surat potongan atas gaji karyawan selain
dari pajak penghasilan karyawan
diotorisasi oleh unit-unit terkait dan
bukan dari fungsi kepegawaian. Secara
fungsional, yang ada di perusahaan
sesuai dengan teori, hanya berbeda di
bagian fungsi yang melakukan otorisasi.
Kartu jam hadir
diotorisasi oleh fungsi
pencatat waktu.
Di PERUM PERURI, kartu
elektronik (kartu pas/slide)
diselipkan pada terminal akan
menghasilkan pencatatan waktu
secara elektronis.
Di PERUM PERURI, karyawan
mencatat waktu secara elektronik
menggunakan kartu pas/ slide sehingga
terekam secara otomatis dan
terkomputerisasi. Kemudian data hadir
diolah oleh Unit Remunerasi sebagai
kelengkapan proses gaji.
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan)
Unsur Sistem Pengendalian
InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Sistem Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan
Perintah lembur diotorisasi
oleh Kepala Departemen yang
bersangkutan
Perintah lembur yang diajukan
karyawan diotorisasi oleh setiap
Kepala Departemen yang
bersangkutan.
Secara fungsional, yang ada
di perusahaan sudah sesuai
dengan teori.
Daftar gaji diotorisasi oleh
fungsi personalia
Daftar gaji diotorisasi oleh
Kepala Departemen ASDM
Daftar gaji karyawan di
PERUM PERURI diotorisasi
oleh Kepala Departemen
ASDM, bukan fungsi
personalia
Bukti kas keluar untuk
pembayaran gaji diotorisasi
oleh fungsi akuntansi
Bukti Keluar Bank (BKB)
diotorisasi oleh Kepala Seksi
Perbendaharaan
Di perusahaan, Bukti Kas
Keluar diberi nama Bukti
Keluar Bank dan diotorisasi
oleh Kepala Seksi
Perbendaharaan.
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 7.2 Perbandingan Teori tentang Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan)
Unsur Sistem Pengendalian
InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Perubahan dalam catatan
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan daftar
gaji karyawan.
Perubahan yang tertera di
dalam slip gaji direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan
Secara fungsional, yang terjadi
di perusahaan sesuai dengan
teori, hanya berbeda pada nama
dokumen. Rekonsiliasi antara
kedua dokumen tersebut
dilakukan untuk melihat
apakah ada selisih atau tidak.
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 7.3 Perbandingan Teori tentang Praktik yang Sehat dengan yang ada di PERUM PERURI
Sumber: Data diolah
Unsur Sistem Pengendalian
InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Praktik yang Sehat
Pemasukan kartu jam hadir ke
dalam mesin pencatat waktu
diawasi oleh fungsi pencatat
waktu.
Pencatatan waktu hadir
menggunakan kartu elektronik
(kartu pas/slide) tidak diawasi
oleh Unit Remunerasi dan telah
terekam secara otomatis dan
terkomputerisasi.
Unit Remunerasi tidak perlu
mengawasi proses pemasukan
kartu elektronik ke dalam
terminal karena proses
terkomputerisasi dan berjalan
secara efektif.
Pembuatan daftar gaji harus
diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh
fungsi akuntansi sebelum
dilakukan pembayaran.
Pembuatan daftar gaji harus
diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh
seksi perbendaharaan.
Secara fungsional, pembuatan
daftar gaji diverifikasi
kebenaran dan ketelitian
perhitungannya. Namun, hal itu
dilakukan oleh seksi
perbendaharaan, bukan fungsi
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 7.3 Perbandingan Teori tentang Praktik yang Sehat dengan yang ada di PERUM PERURI (Lanjutan)
Sumber: Data diolah
Unsur Sistem Pengendalian
InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Praktik yang Sehat
Penghitungan pajak
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan.
Penghitungan pajak
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan slip gaji
karyawan.
Penghitungan PPh pasal 21
karyawan PERUM PERURI
sudah sesuai dengan slip gaji
yang diterima oleh karyawan.
Besarnya pajak PPh pasal 21
yang terutang disetorkan ke
Kas Negara oleh perusahaan.
Catatan penghasilan karyawan
disimpan oleh fungsi pembuat
daftar gaji.
Di PERUM PERURI, slip gaji
karyawan disimpan oleh Unit
Penggajian
. Catatan penghasilan karyawan
dinamakan slip gaji. Data gaji
di dalam slip gaji karyawan
PERUM PERURI tersimpan
dalam komputer oleh unit
penggajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 7.4 Perbandingan Teori tentang Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya dengan yang ada di PERUM PERURI
Unsur Sistem
Pengendalian InternTeori Terjadi di Perusahaan Keterangan
Karyawan yang Mutunya
Sesuai dengan Tanggung
Jawabnya
Seleksi calon karyawan
berdasarkan persyaratan
yang dituntut.
Di PERUM PERURI, proses
penyeleksian calon karyawan
berdasarkan kompetensi dan faktor-
faktor objektivitas sesuai syarat bidang
pekerjaan masing-masing.
Setiap calon karyawan yang akan
diseleksi harus melalui beberapa
tahapan yang telah diatur oleh
perusahaan dan sesuai dengan
kualifikasi. Unsur ini telah sesuai
dengan teori.
Pengembangan
pendidikan karyawan
selama menjadi
karyawan perusahaan
sesuai dengan tuntutan
perkembangan
pekerjaannya.
PERUM PERURI memberikan
fasilitas dan kesempatan kepada
karyawan untuk memperoleh
pengembangan pendidikan dan
pelatihan kerja. Hal tersebut untuk
meningkatkan kualitas dan mutu kerja
Bentuk pelatihan dan pendidikan
berupa pendidikan formal,
pendidikan perjenjangan, penataran,
kursus-kursus, seminar, dan
lokakarya. Secara fungsional, yang
terjadi perusahaan sesuai dengan
teori.
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai
sistem penggajian Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang,
disimpulkan bahwa unsur sistem pengendalian intern atas sistem penggajian
sesuai dengan landasan teori dan dikatakan baik.
C. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian diDepartemen ASDM PERUM PERURI Karawang
Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi yang telah dilakukan peneliti
diperkirakan bahwa sistem pengendalian intern di Departemen ASDM PERUM
PERURI Karawang dikatakan baik dan sesuai dengan teori. Oleh karena itu,
peneliti melakukan pengujian menggunakan attribute sampling dengan model
stop or go sampling untuk pengujian tingkat kepatuhan. Tingkat keandalan yang
digunakan sebesar R% = 95% dan desired upper precision limit (DUPL) sebesar
5%. Langkah yang ditempuh dalam pengujian tingkat kepatuhan :
1. Menentukan attribute yang diperiksa :
a. Attribute kelengkapan
Attribute ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan dokumen, seperti
master gaji, rekapitulasi gaji per bulan, daftar gaji, slip gaji, maupun
dokumen pendukung perubahan gaji, seperti surat keputusan
pengangkatan karyawan, kenaikan gaji berkala, surat kenaikan atau
penurunan pangkat, dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan
dengan proses pengolahan penggajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b. Attribute keabsahan,
Attribute ini bertujuan untuk dilakukannya pemeriksaan berbagai
dokumen seperti master gaji, rekapitulasi gaji per bulan, daftar gaji dan
slip gaji yang dilakukan oleh Kepala Unit Penggajian, Kepala Seksi
Penggajian dan Remunerasi, serta diotorisasi oleh Kepala Departemen
ASDM, dan juga dilakukan verifikasi antara slip gaji dengan daftar gaji
oleh Kepala Seksi Perbendaharaan di bawah Departemen Keuangan.
c. Attribute Nominal
Attribute ini bertujuan untuk memeriksa kesesuaian nominal antara total
daftar gaji seluruh karyawan yang telah diotorisasi dengan Bukti Keluar
Bank (BKB) yang dikeluarkan oleh Seksi Perbendaharaan di bawah
Departemen Keuangan.
2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya
Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah arsip daftar gaji
karyawan selama bulan Januari-Desember 2012. Penelitian melakukan
pengambilan simple random sampling dengan teknik pengundian dengan
melakukan pencatatan manual dari 2127 anggota populasi (arsip daftar gaji
karyawan) mulai Januari sampai Desember 2012.
3. Menentukan DUPL dan tingkat keandalan (R%)
R% yang digunakan dalam pengujian kepatuhan ini sebesar 95% karena
peneliti mempercayai efektivitas pengendalian intern sebesar 95%, dan DUPL
yang ditentukan sebesar 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan
untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil.
Berdasarkan tingkat keandalan (R%) = 95% dan batas kesalahan
maksimum adalah 5%, maka sampel minimum yang dihasilkan sebesar 60
sampel berdasarkan tabel 8.
Penggunaan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian tingkat
kepatuhan dapat dilakukan dengan cara menarik garis horizontal sejajar
dengan DUPL sebesar 5%, dan menarik secara vertical R sebesar 95%.
Pertemuan kedua garis tersebut diperoleh sampel sebesar 60 sampel.
Sampel pertama sebanyak 60 diambil dari 2127 populasi arsip daftar gaji
karyawan selama bulan Januari-Desember 2012.
Tabel 8. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan
Sumber : Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 174)
Desired Upper Precision Limit
Sample Size Based on Confidence Levels90% 95% 97.5%
10% 24 30 379 27 34 428 30 38 477 35 43 536 40 50 625 48 60 74
4 60 75 933 80 100 1242 120 150 1851 240 300 370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 9.1 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling)
NoNomor Pokok
Periode(Jan’12 – Des’12)
AttributeKeterangan
I II III12345
48395246524853355375
Januari 2012
I. Pengecekan di ruang arsip file.II. Pengecekan di ruang unit
penggajian.III. Pengecekan di ruang seksi
perbendaharaan.Otorisasi tgl 9/1/12 dan tgl 24/1/12
678910
63926508415144024874
Februari 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 9/2/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 22/2/12
1112131415
49355093515365096510
Maret 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 8/3/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 21/3/12
1617181920
51965233630063016302
April 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 9/4/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 20/4/12
2122232425
66806689668266836786
Mei 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 9/5/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 22/5/12
2627282930
61466242586947525028
Juni 2012
Gaji’15 : diotorisai tgl 11/6/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 25/6/12
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 9.1 Sampel I Arsip Daftar Gaji (60 sampel) PERUM PERURI Karawang (metode stop or go sampling) (Lanjutan)
NoNomor Pokok
Periode(Jan’12 – Des’12)
AttributeKeterangan
I II III3132333435
49735018614562965082
Juli 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 9/7/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 20/7/12
3637383940
56495878604767884172
Agustus 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 13/8/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 23/8/12
4142434445
42614333610851976107
September 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 11/9/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 24/9/12
4647484950
65666654677461496377
Oktober 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 15/10/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 23/10/12
5152535455
71196930691071225472
November 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 9/11/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 23/11/12
5657585960
67766923692571157116
Desember 2012
Gaji’15 : diotorisasi tgl 7/12/12Gaji’30 : diotorisasi tgl 21/12/12
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dari pengujian yang dilakukan terhadap 60 anggota sampel tersebut, tidak
ditemukan kesalahan artinya AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel
dihentikan. Sedangkan AUPL sendiri dapat dihitung dengan menggunakan rumus,
yaitu :
Tabel 10. Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results
Number of Occurrences Confidence Levels90 % 95% 97.5%
0 2.4 3.0 3.71 3.9 4.8 5.62 5.4 6.3 7.33 6.7 7.8 8.84 8.0 9.2 10.35 9.3 10.6 11.76 10.6 11.9 13.1
Sumber: Pemeriksaan Akuntan (Mulyadi 1992: 176)
Berdasarkan Tabel.10 dengan Confidence Levels yang menunjukkan R
sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0 sehingga diperoleh
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah
3.0. Maka dapat diketahui bahwa:
AUPL = 3.0/60 = 5%
Karena AUPL = DUPL, maka sistem pengendalian intern atas sistem
penggajian pada Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah
efektif.
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed
AUPL =Sample size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Evaluasi hasil pemeriksaan attribute :
1. Attribute kelengkapan (dokumen pendukung perubahan gaji).
Berdasarkan hasil pengambilan sampel I sebanyak 60 sampel, tidak
ditemukan kesalahan atau nol, dengan menggunakan DUPL sebesar 5% dan
tingkat keandalan 95%. Semua karyawan memiliki dokumen pendukung
perubahan gaji seperti surat keputusan pengangkatan karyawan, kenaikan gaji
berkala, dan surat kenaikan atau penurunan pangkat. Maka dapat disimpulkan
bahwa, AUPL = 5% sesuai dengan tabel.10, sehingga AUPL = DUPL dan
sistem pengendalian intern telah efektif.
2. Attribute keabsahan (otorisasi daftar gaji oleh pejabat berwenang).
Berdasarkan hasil pengambilan sampel I sebanyak 60 sampel, tidak
ditemukan kesalahan atau nol, dengan menggunakan DUPL sebesar 5% dan
tingkat keandalan 95%. Semua daftar gaji karyawan yang ada di PERUM
PERURI Karawang telah diotorisasi oleh Kepala Departemen ASDM. Maka
dapat disimpulkan bahwa, AUPL = 5% sesuai dengan tabel.10, sehingga
AUPL = DUPL dan sistem pengendalian intern telah efektif.
3. Attribute nominal (kesesuaian informasi dan nominal antara daftar gaji dan
bukti keluar bank).
Berdasarkan hasil pengambilan sampel I sebanyak 60 sampel, tidak
ditemukan kesalahan atau nol, dengan menggunakan DUPL sebesar 5% dan
tingkat keandalan 95%. Berdasarkan pengamatan dan pengecekan yang
dilakukan oleh peneliti, informasi dan nominal antara daftar gaji dengan bukti
keluar bank telah sesuai. Maka dapat disimpulkan bahwa, AUPL = 5% sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dengan tabel.10, sehingga AUPL = DUPL dan sistem pengendalian intern
telah efektif.
Tabel 11. Evaluasi Hasil Pengujian Kepatuhan terhadap Masing-masing Atribut atas Sistem Penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang
No AtributJumlah Sampel
Jumlah Kesalahan
DUPL AUPL Hasil
1.
Kelengkapan dokumen
pendukung perubahan
gaji
60 0 5% 5% efektif
2.
Otorisasi terhadap
daftar gaji karyawan
oleh pejabat yang
berwenang
60 0 5% 5% efektif
3.
Kesesuaian informasi dan
nominal antara daftar gaji dengan bukti keluar
bank
60 0 5% 5% efektif
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner, sistem pengendalian intern atas
sistem penggajian di Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah
sesuai dengan landasan teori. Pengujian kepatuhan dilakukan dengan pengambilan
sampel menggunakan metode simple random sampling dari total populasi
sebanyak 2127 arsip daftar gaji karyawan. Metode attribute sampling yang
digunakan yaitu stop or go sampling dimana tingkat keandalan (R%) ditentukan
sebesar 5% dan DUPL sebesar 5%.
Dari pengujian kepatuhan terhadap 60 sampel I, dinyatakan kesalahan sebesar
nol yang dilihat dari Tabel.10 dengan Confidence Levels yang menunjukkan R
sebesar 95% dan Number of Occurrences sebesar 0. Karena tidak ditemukan
kesalahan, maka peneliti menghentikan pengambilan sampel. Sehingga diperoleh
Confidence level factor at desired reliability for occurrence observed adalah 3,0.
Maka dapat diketahui AUPL = 3.0/60 = 5%, sehingga AUPL = DUPL, di mana
AUPL sebesar 5% dan DUPL sebesar 5%. Oleh karena itu, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di
Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah efektif.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini antara lain data sampel yang
digunakan peneliti untuk dilakukannya pengujian kepatuhan untuk menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
efektivitas sistem pengendalian intern merupakan data arsip daftar gaji karyawan
periode bulan Januari-Desember 2012. Sehingga kesimpulan yang diperoleh
peneliti mengenai sistem pengendalian intern atas sistem penggajian di
Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang hanya berlaku pada saat satu
tahun periode itu saja.
Selain itu, karena pencatatan akuntansi terkomputerisasi, maka peneliti tidak
dapat melampirkan output mengenai pemrosesan gaji. Sebagian besar data
kuesioner hanya diperoleh dari beberapa responden di Departemen ASDM saja
karena pada saat penelitian berlangsung, perusahaan sedang melakukan perbaikan
sistem oracle dan peneliti ikut membantu dalam proses pengisian data kuesioner
berdasarkan hasil tanya jawab terhadap responden.
C. Saran
a. Bagi Perusahaan
1. Arsip-arsip dokumen yang berkaitan dengan penggajian disusun secara
rapi secara urut sesuai nomor dan tanggal, sehingga dapat digunakan
untuk kebutuhan data dan lebih mudah didapatkan.
2. Bagan alir (flowchart) sistem penggajian diperbaiki dan diatur lebih
rapi agar mudah dipahami sesuai dengan prosedur pengolahan
penggajian.
3. Daftar gaji dan rekapitulasi gaji diotorisasi oleh Kepala Seksi
Perbendaharaan agar lebih valid dan dapat diandalkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
4. Pihak karyawan harus mengerti dan memahami struktur organisasi
PERUM PERURI mengenai pergantian fungsi agar dapat diketahui
secara jelas dan ditempel di setiap bagian ruangan.
b. Bagi Penelitian Selanjutnya
Saran yang diberikan bagi penelitian selanjutnya yaitu sebaiknya
peneliti menggunakan metode pengambilan sampel menggunakan program
komputer apabila populasi yang ditemukan berjumlah banyak. Sehingga
mempermudah peneliti untuk melakukan proses pengambilan sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DAFTAR PUSTAKA
Basalamah, Anies. 2003. Audit Sampling dengan Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua. Usaha Kami, Depok.
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi. Edisi Revisi. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Hall, James. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. ANDI Offset, Yogyakarta.
Hastoni dan Suryadinata, Erick Desma. 2011. “Evaluasi atas Sistem Penggajian dalam Kaitannya dengan Pengendalian Intern pada PT Dae Kwang”. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol. 11. No. 2: 103-110.
Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. YKPN, Yogyakarta.
Mardi, M. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Maulana, Agus. 1993. Sistem Akunting dan Informasi. Edisi Ketiga. Binarupa Aksara, Jakarta.
Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. Edisi Keempat. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.
Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
Nasution, Ahmad Sanusi. Sistem Akuntansi Gaji dan Upah.http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/16/sistem-akuntansi-gaji-dan-upah/Diakses tanggal 20 September 2012
Renjaan, Damianus Herman. Analisa Hukum Penggunaan Gaji Sebagai Jaminan atas Kredit pada Bank dengan Konstruksi Fidusia.http://damianus-renjaan.blogspot.com/2010/04/analisa-hukumpenggunaan-gaji-sebagai.html. Diakses tanggal 20 September 2012
Setyorukmi, Elisabeth Kresna. 2009. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian”. (Studi Kasus di SMIP/SMK Dharma Paramita Jakarta). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Sidharta, Lani. 1995. Pengantar Sistem Informasi Bisnis. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Supardiyono, YP. YFM. Gien Agustinawansari, dan Yusef Widya Karsana. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. Revisi ke-2. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Supriyono, Aris. 2007. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan”. (Studi Kasus pada PT Yogya Presisi Teknikatama Industri Yogyakarta). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 1 Surat Ijin Magang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 2 Slip Gaji Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3 Slip Gaji Karyawan (Halaman Depan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 4 Daftar Gaji Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5 Jumlah Pegawai Bulan Februari 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 6 Bukti Keluar Bank (BKB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 7 Bukti Keluar Bank (BKB) (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 8 Rekapitulasi Gaji Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 9 Daftar Absesnsi Harian Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 10 Surat Perintah Pembayaran (SPM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 11 Pedoman Pertanyaan Wawancara
A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
1. Kapan perusahaan didirikan ?
2. Siapa yang mendirikan perusahaan ?
3. Apa bentuk perusahaan pertama kali saat didirikan ?
4. Apakah perusahaan memiliki cabang perusahaan ? Jika ya, di mana
letaknya dan letak kantor pusat perusahaan ?
5. Perusahaan bergerak dalam bidang apa ?
6. Bagaimanakah perkembangan perusahaan selanjutnya ?
7. Apakah perusahaan memiliki hubungan kerjasama dengan pihak lain ?
Jika ya, siapa saja dan dalam bentuk apa ?
8. Apa visi dan misi perusahaan ini ? Dan apa tujuan didirikannya
perusahaan ini ?
B. STRUKTUR ORGANISASI
1. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan ini ?
2. Bagian atau fungsi apa saja yang ada di dalam perusahaan dan siapa saja
yang menjadi kepala bagian atau fungsinya ?
3. Bagaimana wewenang dan tanggungjawab masing – masing bagian atau
fungsi di perusahaaan ini ?
4. Ada berapa unit organisasi yang terkait dalam pengelolaan gaji karyawan ?
Dan bagaimana job description ?
C. PERSONALIA
1. Berapa jumlah karyawan baik pria dan wanita yang ada di perusahaan ?
2. Berapa jumlah karyawan berdasarkan manajer, kepala bagian / fungsi yang
ada di perusahaan tersebut ?
3. Bagaimana cara merekrut karyawan tersebut ? Apakah perusahaan
menerapkan sistem training sebelum menerima calon karyawan tersebut ?
4. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap yang ada di perusahaan ?
5. Apakah perusahaan memberikan pelatihan dan pendidikan terhadap para
karyawannya ? Jika ya, bentuk nya seperti apa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
6. Apa saja yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan sumber daya
manusia yang dimiliki ?
7. Bagaimana bentuk pemutusan hubungan kerja yang terhadap karyawan
yang dilakukan perusahaan ?
8. Apakah ada kenaikan gaji atau pangkat yang dilakukan perusahaan ?
9. Apakah ada perputaran pekerjaan ? Bila ada, bagaimana pemrosesannya ?
10. Apakah setiap karyawan yang bekerja mendapatkan waktu cuti ? Jika ya,
dalam setahun diberikan berapa hari ?
D. JAM KERJA PERUSAHAAN
1. Pukul berapa perusahaan menggunakan jam kerja ?
2. Pukul berapa waktu istirahat untuk para karyawan ?
3. Apakah perusahaan menggunakan jam lembur ? Jika ya, pukul berapa ?
4. Apakah ada pembagian jam kerja terhadap setiap karyawan yang memiliki
jabatan yang berbeda ?
E. FASILITAS – FASILITAS
1. Apakah setiap karyawan yang bekerja di perusahaan diberikan jaminan
sosial untuk masa depan ?
2. Apakah ada asuransi untuk setiap karyawan ?
3. Adakah tunjangan untuk karyawan yang mendapat kecelakaan atau
jaminan kesehatan bagi karyawan yang sakit ?
4. Apakah ada tunjangan hari raya bagi semua karyawan ? Diberikan berapa
kali ?
F. PENGGAJIAN
1. Dalam pemberian gaji pokok, bagaimana sistem dan ketentuannya ?
2. Bagaimana sistem perlakuan pemberian gaji terhadap karyawan tetap dan
tidak tetap ?
3. Kapan biasanya gaji diberikan kepada karyawan di perusahaan ?
G. PROSES PRODUKSI
1. Bagaimana alur proses produksi di perusahaan ini ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 12 Kuesioner Sistem Pengendalian Intern Penggajian
Kuesioner Unsur Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian
Pertanyaan Ya Tidak KeteranganOrganisasi
1. Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi keuangan?
2. Apakah fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi?
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3. Apakah setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama?
4. Apakah setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan?
5. Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh fungsi kepegawaian?
6. Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu?
7. Apakah perintah lembur diotorisasi oleh Kepala Departemen yang bersangkutan?
8. Apakah daftar gaji diotorisasi oleh fungsi personalia?
9. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh fungsi akuntansi?
10. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan?
11. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan?
Diotorisasi oleh Direktur Utama
Diotorisasi oleh unit terkait
Daftar absensi diotorisasi oleh unit remunerasi
Daftar gaji diotorisasi oleh Kepala ASDM
BKB diotorisasi seksi perbendaharaan
Praktik yang Sehat12. Apakah pemasukan kartu jam hadir ke
dalam mesin pencatat waktu diawasi oleh fungsi pencatat waktu?
13. Apakah pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
Tidak diawasi karena mesin elektronik dan otomatis
Oleh unit penggajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran?
14. Apakah penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan?
15. Apakah catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji?
Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya16. Apakah seleksi calon karyawan
berdasarkan persyaratan yang dituntut?17. Apakah pengembangan pendidikan
karyawan selama menjadi karyawan perusahaan harus sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI