11

Click here to load reader

Pluralisme dan gender

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKewarganegaraan

Citation preview

Page 1: Pluralisme dan gender

KELOMPOK 9

Page 2: Pluralisme dan gender

PLURALISME

Pluralisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), plu·ra·lis·me adalah keadaan masyarakat yangmajemuk (bersangkutan dengan sistem sosial danpolitiknya);

Secara istilah pluralisme adalah pertalian sejatikebhinnekaan dalam ikatan keadaban yang disertaidengan sikap tulus untuk menerima kenyataanperbedaan sebagai sesuatu yang alamiah dan RahmatTuhan bagi kehidupan.

Page 3: Pluralisme dan gender

Saat ini pluralisme menjadi polemik di Indonesia karenaperbedaan mendasar antara pluralisme denganpengertian awalnya, yaitu pluralism, sehingga memilikiarti :

Pluralisme diliputi semangat religius, bukan hanyasosial cultural.

Pluralisme digunakan sebagai alasan pencampuranantar ajaran agama.

Pluralisme digunakan sebagai alasan untuk mengubahajaran suatu agama agar sesuai dengan ajaran agamalain.

Page 4: Pluralisme dan gender

Istilah pluralisme sendiri sesungguhnya adalah istilahlama yang hari-hari ini kian mendapatkan perhatianpenuh dari semua orang. Dika­takan istilah lamakarena perbincangan mengenai pluralitas telahdie­laborasi secara lebih jauh oleh para pemikir filsafatYunani secara konse­ptual dengan aneka ragamalternatif memecahkannya. Para pemikir tersebutmendefinisikan pluralitas secara berbeda-bedalengkap dengan beragam tawaran solusi menghadapipluralitas

Page 5: Pluralisme dan gender

Alwi Shihab memberi gabaran dalammengartikulasikan pluralisme agama. Menurutnya,

“Pluralisme agama adalah bahwa tiap pemeluk agamadituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hakorang lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahamiperbedaan dan per­samaan, guna tercapainyakerukunan dalam kebhinekaan”

Page 6: Pluralisme dan gender

Melalui pemahaman tentang pluralisme yang benardengan diikuti upaya mewujudkan kehidupan yangdamai akan tercipta toleransi antar umat beragama diIndonesia

Page 7: Pluralisme dan gender

GENDERGender berasal dari bahasa inggris yang berarti “jenis kelamin”(John M.echlos dan Hasan Sadhily, 1983:256).

Secara umum gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari tingkah lakunya

Page 8: Pluralisme dan gender

Dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa genjer adalah suatu konsep kultural yang berkembang di masyarakat yang berupaya membuat perbedaan peran, perilaku, mentalitas, dan karakter emosional antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut sudah lama melekat dalam pandangan umum masyarakat sehingga melahirkan anggapan bahwa perbedaan peran tersebut sebagai sesuatu bersifat kodrati dan telah menimbulkan ketimpangan pola hubungan dan peran sosial antara laki-laki dan perempuan

Page 9: Pluralisme dan gender

Ketidakadilan gender dapat dilihat dalam berbagai bentuk :

Marginalisasi perempuan, yakni pengucilan perempuan dari kepemilikanakses, fasilitas, dan kesempatan sebagaimana dimiliki oleh laki-laki. Misalnyakesempatan perempuan untuk meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi cenderunglebih kecil ketimbang laki-laki.Di sektor pekerjaan, marginalisasi ini biasanyaditemukan dalam bentuk pengucilan perempuan dari jenis pekerjaan tertentu;peminggiran perempuan kepada jenis pekerjaan yang tidak stabil, berupah rendah, dankurang mengandung keterampilan; pemusatan perempuan pada jenis pekerjaantertentu (feminisasi pekerjaan), dan pembedaan upah perempuan.

Penempatan perempuan pada posisi tersubordinasi, yakni menempatkanperempuan pada prioritas yang lebih rendah ketimbang laki-laki. Kasus seperti ini kerapterjadi dalam hal pekerjaan, sehingga perempuan sulit memperoleh kesempatanmendapatkan posisi yang sejajar dengan laki-laki.

Stereotipisasi perempuan, yakni percitraan atas perempuan yang berkonotasi negatif.Dalam banyak kasus pelecehan seksual, misalnya perempuan sering kali dijadikanpenyebab karena pencitraan mereka yang suka bersolek dan penggoda.

Kekerasan terhadap perempuan, kekerasan ini timbul akibat anggapan umum bahwalaki-laki pemegang supremasi dan dominasi atas semua sektor kehidupan.

Beban kerja yang proporsional, pandangan bahwa perempuan sebagai makhlukTuhan kelas dua yang dibentuk oleh dominasi laki-laki pada akhirnya memarginalkanperan perempuan yang seharusnya diperlukan oleh manusia yang memiliki hak dankewajiban. Pandangan ini tidak saja meminggirkan peran perempuan tetapi jugaketidakadilan beban kerja atas perempuan : selain menjalani fungsi reproduksi sepertihamil, melahirkan, dan menyusui, perempuan juga dibebani pekerjaan domestik lainnyaseperti memasak, mengurus keluarga, dan sebagainya.

Page 10: Pluralisme dan gender

Teori Yang Dikembangkan Untuk Menjelaskan Hirearki Gender Dapat Dibagi Menjadi Empat Kelompok Yaitu:

Teori adaptasi awal

Teori adaptasi awal menyatakan bahwa adaptasi awal manusia merupakan awal dibangun berdasarkan asumsi sebagai berikut :

- Berburu sangat penting bagi kelangsungan hidup nenek moyang kita.

Teori teknik lingkungan

Teori ini berdasarkan pada apa yang dianggap sebagai hukum alam, yaitu kelangkaan sumber daya dan tekanan penduduk. Teori ini menjelaskan bahwa upaya untuk mengontrol pertumbuhan penduduk telah menjadi masalah sejak dulu, dalam konteks ini subordinasi perempuan berakar pada peran reproduktif mereka.

Teori sosiobiologi

Menurut teori ini laki-laki muncul akibat seleksi alam terutama ketahanan tubuh.

Teori sruktural

Teori ini dibangun berdasarkan asumsi bahwa subordinasi perempuan adalah kultural sekaligus Universal. Salah satu kelompok teori yang masuk golongan struktural ini beranggapan bahwa perempuan mempunyai status yang lebih rendah dan otoritas yang lebih sedikit daripada laki-laki. Dengan demikian status relatif perempuan tergantung pada derajat keterlibatan mereka dalam arena publik dan partisipasi laki-laki dalam arena domestik. Kelompok lain dari teori struktural berpendapat bahwa subordinasi itu struktural, akan tetapi ia berakar pada pembagian kerja berdasarkan gender.pembagian kerja ini bersumber pada asosiasi simbolik yang universal antara perempuan dengan alam dan laki-laki dengan budaya.

Page 11: Pluralisme dan gender

Terima Kasih

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.