11
Pneumotoraks Pneumotoraks terjadi saat udara masuk ke dalam rongga pleura akibat robekan pleura parietal atau viseral; paru kemudian mengalami relaksasi dan retraksi yang luasnya bervariasi ke arah hilus. Pneumotoraks yang sedikit sulit untuk didiagnosis dan biasanya lebih jelas pada film saat ekspirasi. Gambaran radiologis Pneumotoraks paling baik digambarkan dengan film dada dengan ketajaman rendah. Hal-hal berikut ini dapat terlihat. • Tepi paru: garis putih tipis pada tepi paru, pleura viseral. • Tidak adanya corakan paru antara tepi paru dan dinding dada. • Pergeseran mediastinum: jika terjadi pneumotoraks tension. Penyebab • Iatrogenik (salah satu penyebab yang paling sering): akibat biopsi paru, aspirasi dada, operasi toraks, dan pemasangan selang sentral. • Spontan: paling sering pada pria usia muda, tinggi, kurus; biasanya akibat ruptur bleb pleura yang kecil.

Pneumo Torax

  • Upload
    dhyza

  • View
    24

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pneumo Torax

Pneumotoraks

Pneumotoraks terjadi saat udara masuk ke dalam rongga pleura akibat robekan pleura

parietal atau viseral; paru kemudian mengalami relaksasi dan retraksi yang luasnya

bervariasi ke arah hilus. Pneumotoraks yang sedikit sulit untuk didiagnosis dan

biasanya lebih jelas pada film saat ekspirasi.

Gambaran radiologis

Pneumotoraks paling baik digambarkan dengan film dada dengan ketajaman rendah.

Hal-hal berikut ini dapat terlihat.

• Tepi paru: garis putih tipis pada tepi paru, pleura viseral.

• Tidak adanya corakan paru antara tepi paru dan dinding dada.

• Pergeseran mediastinum: jika terjadi pneumotoraks tension.

Penyebab

• Iatrogenik (salah satu penyebab yang paling sering): akibat biopsi paru, aspirasi

dada, operasi toraks, dan pemasangan selang sentral.

• Spontan: paling sering pada pria usia muda, tinggi, kurus; biasanya akibat ruptur

bleb pleura yang kecil.

• Trauma: luka tusuk, fraktur iga. Emfisema akibat pembedahan sering disebabkan

oleh udara pada bidang otot dari dinding dada.

• Penyakit paru sebelumnya: peningkatan insidensi pneumotoraks dengan penyakit

paru yang mendasari seperti emfisema, fibrosis kistik, atau penyakit paru interstisial.

Komplikasi

• Pneumotoraks tension: robekan pada pleura viseral dapat berfungsi sebagai katup

bola yang memungkinkan udara masuk ke dalam rongga pleura saat inspirasi, dan

tidak sedikit pun yang keluar saat ekspirasi. Terjadi tekanan positif, yang

menyebabkan pergeseran yang nyata dari mediastinum menjauhi sisi yang mengalami

pneumotoraks. Ini merupakan kedaruratan medis, karena dapat menimbulkan

kematian dengan cepat akibat distres pernapasan dan menghilangnya curah jantung.

• Hidropneumotoraks: cairan pada pneumotoraks.

Terapi

Page 2: Pneumo Torax

Secara umum, pneumotoraks yang ringan dengan kolaps kurang dari 20% tidak

membutuhkan terapi. Udara pada pleura akan terserap dan kemudian terjadi perluasan

paru. Pneumotoraks yang lebih berat dapat diterapi dengan aspirasi atau pemasangan

drain dada dengan tutup terendam di dalam air. Diperlukan pemantauan dengan

beberapa ambilan film untuk memastikan penyembuhan yang sempurna.

Page 3: Pneumo Torax
Page 4: Pneumo Torax

Pneumotoraks terjadi karena ada hubungan terbuka antara rongga dada dan dunia

luar. Hubungan ini mungkin melalui luka di dinding dada yang menembus pleura

parietalis atau melalui luka di jalan napas yang sampai ke pleura viseralis {lihat

Gambar 28-6). Jika luka penyebab tetap terbuka, paru akan menguncup karena

elastisnya jaringan paru dan karena tak adanya tekanan negatif yang menyedotnya;

keadaan ini disebut kolaps.

Gejala dan tanda klinisnya sama seperti pneumotoraks spontan. Terapinya

dilakukan dengan pemasang-an penyalir sekat air seperti diutarakan pada

pneumotoraks spontan {lihat 28-5-1 Pneumotoraks spontan).

Jika terjadi mekanisme katup pada luka di dinding toraks atau luka di pleura

viseralis, timbul pneumotoraks desak. Tekanan dalam rongga pleura akan semakin

tinggi karena penderita memaksa melakukan inspirasi kuat untuk memperoleh zat

asam, tetapi kemudian udara tidak dapat diekspirasi keluar. Inspirasi paksaan ini akan

menambah tekanan sehingga semakin mendesak mediastinum ke sisi yang sehat dan

memperburuk keadaan umum karena paru yang sehat tertekan. Oleh karena pembuluh

vena besar, terutama v.kava inferior dan v.kava superior, terdorong atau terlipat,

darah tidak

Gambar 28-6

Pneumotoraks terbuka. Mediastinum bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya

(gerak bandul)

A. Pada inspirasi, udara masuk melalui luka dan menggeser mediastinum ke sisi yang

sehat karena tekanan inspirasi tidak seimbang di kiri dan kanan

Page 5: Pneumo Torax

B. Pada ekspirasi, udara keluar dari luka, mediastinum pindah ke sisi yang luka.

Pernapasan di sisi yang tidak luka tentu terganggu dan ventilasi jauh dari optimal

dapat kembali ke jantung (lihat Gambar 28-7). Hal inilah yang mengakibatkan

kematian.

Dengan pungsi darurat rongga dada berupa tusukan sederhana dengan jarum di

ruang antar iga 2, penderita dapat diselamatkan.

Pada pneumotoraks desak traumatik dapat terjadi emfisema. Karena tingginya

tekanan di rongga pleura, udara ditekan masuk ke jaringan lunak melalui luka dan

naik ke wajah. Leher dan wajah membengkak seperti pada udem hebat. Pada

perabaan, terdapat krepitasi yang mungkin meluas ke jaringan subkutis toraks (lihat

Gambar 28-8).

Pada trauma dada, luka dada harus ditutup dengan perban untuk menghentikan

kebocoran udara;

Gambar 28-7

Pneumotoraks desak.

Mediastinum semakin terdorong ke sisi yang sehat.

A. Pada inspirasi, udara masuk di rongga pleura melalui luka di pleura parietalis dan

di dinding dada atau melalui luka di pleura viseralis di paru

B. Pada ekspirasi, (1) udara tidak dapat keluar karena luka yang bersifat katup

tertutup. Perhatikan posisi mediastinum dan paru kiri. (2) Tekanan tinggi mendorong

dan mendesak v.kava inferior maupun superior

Page 6: Pneumo Torax

Gambar 28-8

Patah iga dengan pneumotoraks desak dan emfisema Ujung patahan iga kanan

menusuk pleura viseralis yang menyebabkan pneumotoraks desak. Mediastinum

terdorong ke sisi sehat. Paru kanan mengalami kempaan sehingga ventilasinya

dihambat. Udara masuk ke jaringan lunak mediastinum karena tekanan tinggi dan

naik melalui leher ke jaringan lunak wajah. (1) Wajah dan leher bengkak karena

udara; (2) udara di rongga pleura; (3) gelembung udara di jaringan; (4) luka dinding

toraks; (5) pergeseran mediastinum

sebaiknya dipakai kasa besar steril yang diolesi vaselin steril. Pneumotoraks desak

harus segera dipungsi untuk mengeluarkan udara sehingga mediastinum kembali ke

tempatnya, kemudian dipasang penyalir sekat air dekat puncak rongga dada (lihat

Gambar 28-9 dan 28-10).

Page 7: Pneumo Torax

Pneumotoraks

Pneumotoraks ialah adanya udara dalam rongga pleura dimana masuknya udara

ke dalam rongga pleura, dapat dibedakan menjadi:

1. Pneumotoraks spontan: timbul sobekan subpleura dan bulla sehingga udara saluran

pernapasan masuk ke dalam rongga pleura melalui suatu lubang robekan atau katup.

Keadaan ini dapat terjadi berulang kali dan sering menjadi keadaan yang kronis.

Penyebab lain ialah suatu trauma tertutup terhadap dinding dan fistula bronkopleural

akibat neoplasma atau inflamasi.

2. Udara lingkungan luar masuk ke dalam rongga pleura melalui luka tusuk atau

pneu-motoraks disengaja (artifisial) dengan tujuan terapi dalam hal pengeluaran atau

pengecilan kavitas proses spesifik yang sekarang tidak dilakukan lagi. Tujuan

pneumotoraks sengaja lainnya ialah diag-nostik untuk membedakan massa apakah

berasal dari pleura atau jaringan paru. Penyebab-penyebab lain ialah akibat tin-dakan

biopsi paru dan pengeluaran cairan rongga pleura.

3. Masuknya udara melalui mediastinum yang biasanya disebabkan trauma pada

trakea atau esofagus akibat tindakan pemeriksa-an dengan alat-alat (endoskopi) atau

benda asing tajam yang tertelan. Keganasan dalam mediastinum dapat pula

mengakibatkan udara dalam rongga pleura melalui fistula antara saluran napas

proksimal dengan rongga pleura.

4. Udara berasal dari subdiafragma dengan adanya robekan lambung akibat suatu

trauma atau abses subdiafragma dengan kuman pembentuk gas.

Gambaran radiologik

Bayangan udara dalam rongga pleura memberikan bayangan radiolusen yang

tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern) dengan batas paru berupa garis

radioopak tipis berasal dari pleura viseral. Jika pneumotoraks luas, akan menekan

jaringan paru ke arah hi-lus atau paru menjadi kuncup/kolaps di daerah hilus dan

mendorong mediastinum ke arah kontralateral. Selain itu sela iga menjadi lebih lebar

(Gamb.VII.5.4 dan Vll.5.5).

Bila udara berasal dari paru melalui suatu robekan yang berupa katup (ventil),

maka tiap kali menarik napas sebagian udara yang ma-suk ke dalam rongga pleura

Page 8: Pneumo Torax

tidak dapat keluar lagi, kejadian ini bila lama akan menyebabkan semakin banyak

udara terkumpul dalam rongga pleura sehingga kantong udara pleura men-desak

mediastinum dan paru yang sehat (her-niasi). Keadaan ini dapat mengakibatkan fung-

si pernapasan sangat terganggu yang disebut tension pneumothorax yang harus segera

di-atasi, kalau tidak akan berakibat fatal (Gamb.VII.5.6).