Upload
grita-cyntia-dewi
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Definisi, klasifikasi pneumonia
Citation preview
PNEUMONIA
Oleh:
Grita Cyntia Dewi
P27820714008
PENGERTIAN
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut (ISNBA) (Sylvia A. Price)
Dengan gejal batuk dan disertai dengan sesak nafas yang disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui gambaran radiologis
ETIOLOGI
Penyebaran infeksi terjadi melalui droplet dan sering disebabkan oleh streptococcus pneumonia, melalui selang infus oleh Streptococcus aureus sedangkan pada pemakaian ventilator oleh P.aeruginosa dan Enterobacter
Penyebab terjadinya pneumonia sesuai pengolongannya, yaitu:
a. Bacteria: Diplococus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus hemolyticus, Streptococcus aureus, Hemophilus influinzae, Mycobacterium tuberculosis, Bacillus Friedlander
b. Virus: Respiratory Syncytial virus, Adeno virus, V. sitomegalitik, V. influenza
c. Mycoplasma pneumonia
d. Jamur: Hitoplasma capsulatum, Cryptococcus neuroformans, Blastomyces dermatitidies, Coccidodies immitis, Aspergilus species, Candida Albicans
e. Aspirasi: makanan, kerosene (bensin, minyak tanah), cairan amnion, benda asing
f. Pneumonia hipostatik
g. Sindrom Loeffeler
KLASIFIKASI PNEUMONIA
Klasifikasi berdasarkan anatomi (IKA FKAUI)
1. Pneumonia Lobaris: melibatkan seluruh atau satu bagian besar dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka dikenal sebagai pneumonia bilateral atau ganda
2. Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia): terjadi pada ujung akhir bronkiolus, yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus yang berada di dekatnya, disebut juga oneumonia lobularis
3. Pneumonia Interstitial (Bronkiolitis): proses inflamasi yang terjadi di dalam dinding alveolar (interstisuim) dan jaringan peribronkial serta interlobular
Klasifikasi berdasarkan inang dan lingkungan:
1. Pneumonia Komunitas: dijumpai pada H. Influenza pada pasien perokok, pathogen atipikal pada lansia, gram negative pada pasien dari rumah jompo, dengan adanya PPOK, penyakit penyerta kardiopulmonal, atau post terapi antibiotic spectrum luas.
2. Pneumonia Nososkomial: tergantung pada 3 factor yaitu tingkat berat sakit, adanya risiko untuk jenis pathogen tertentu, dan masa menjelang timbul onset pneumonia
3. Pneumonia Aspirasi: disebabkan oleh infeksi kuman, pneumonia kimia akibat aspirasi bahan toksik, akibat aspirasi cairan inert misalnya cairang makanan atau lambung, edema paru, dan obstruksi mekanik simple oleh bahan padat
4. Pneumonia pada Gangguan Imun: terjadi karena proses penyakit dan akibat terapi
FAKTOR RISIKO PENUMONIA NOSOKOMIAL
Faktor Risiko Terkait Penjamu
Pertambahan usia
Perubahan tingkat kesadaran
PPOK
Penyakit berat, malnutrisi, syok
Trauma tumpul, trauma kepala berat, trauma dada
Merokok, karang gigi
Faktor Risiko Terkait Infeksi
Mencuci tangan tidak bersih
Menggangti selang ventilator kurang dari 48 jam sekali
Faktor Risiko Terkait Pengobatan
Ventilasi mekanik, reintubasi atau intubasi sendiri
Bronkoskopi, selang nasogastric
Adanya alat pemantau tekanan intracranial
Terapi antibiotic sebelumnya
Terapi antacid
Peningkatan pH lambung
Penyakit reseptor histamine tipe 2
Pemberian makanan enteral
Pembedahan kepala, pembedahan toraks atau abdomen atas
Posisi terlentang
PATOFISIOLOGI
Reaksi inflamasi dapat terjadi di alveoli, yang menghasilkan eksudat yang mengganggu difusi oksigen dan karbondioksida; bronkospasme juga dapat terjadi apabila pasien menderita penyakit jalan nafas rekatif
Bropneumonia, bentuk pneumonia yang paling umum, menyebar dalam model bercak yang meluas dari bronki ke parenkim paru sekitar
Pneumonia lobar adalah istilah yang digunakan jika pneumonia mengenai bagian substansipada atau atau lebih lobus
Organisme yang biasa menyebabkan pneumonia antara lain Pseudomonas aeruginosa dan spesies Klebsiella; Staphylococcus aureus; haemophilus influenza; Staphylococcus pneumoniae; dan basilus Gram negative, jamur, dan virus (paling sering terjadi pada anak-anak)
MANIFESTASI KLINIS
Menggigil mendadak dan dengan cepat berlanjut menjadi demam (38,5oC sampai 40,5 derajat celcius)
Nyeri pada pleuritic yang semakin berat ketika bernapas dan batuk
Takipnea
Takikardia
Tanda lain: infeksi saluran nafas atas, sakit kepala, demam derajat rendah, nyeri pleuritic, myalgia, ruam, dan faringitis
Pneumonia berat: pipi memerah, sianosis
Sputum purulent, berwarna seperti karat, bercampur darah, kental, atau hijau
Nafsu makan buruk, pasien mengalami diaphoresis dan mudah lelah
KOMPLIKASI
Penumothoraks
Udara dari alveolus yang pecah disebabkan karena sumbatan atau peradangan di saluran bronkioli yang membuat udara bisa masuk namun tidak bisa keluar. Lambat laun alveolus menjadi penuh sehingga tak kuat menampung udara dan pecah
Empiyema (peradangan di paru)
Peradangan terjadi karena kuman atau bakteri berhasil di lokalisasi oleh pertahanan tubuh namun tidak dapat di basmi akhirnya muncul nanah dan mengumpul di antara paru-paru dan dinding dada
GAMBAR THORAKS PNEUMONIA