Upload
iyexrahman
View
977
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Perusahaan
CV. Murni Alam Sumenep merupakan perusahaan perseorangan.
Perusahaan ini didirikan oleh Drs. Hosni M. Arifin, pada tahun 2004 dengan
ijin usaha dinas Perindustrian Kabupaten Sumenep dengan
No.503/3324/SIUP/435.109/2004 tertanggal 30 januari 2004.
Latar belakang yang mendorong Drs. Hosni M. Arifin mendirikan
CV. Murni Alam Sumenep adalah Semakin pesatnya pembangunan, terutama
dalam pembangunan perumahan sehingga permintaan akan paving semakin
tinggi. Melihat adanya prospek yang baik serta berdasarkan pengalaman dan
modal yang dimiliki, maka pada tahun 2004 Drs. Hosni M. Arifin membeli
tanah di jalan Raya Manding Sumenep. Karena di dalam mendirikan
perusahaan perlu persiapan yang matang maka pada tahun itu pula operasi
perusahaan dimulai, dengan Drs. Hosni M. Arifin sebagai Direktur
perusahaan.
1. Lokasi Perusahaan
Demi kelangsungan hidup perusahaan, pemilihan lokasi yang
tepat untuk mendirikan perusahaan merupakan hal yang sangat penting.
Adapun lokasi industri perusahaan CV. Murni Alam di Sumenep ini terletak di
Jalan Raya Manding Sumenep. Pemilihan lokasi ini cukup strategis karena
1
memang sudah diperhatikan dan pertimbangkan dari beberapa faktor yang
mempunyai peranan penting dalam menjaga aktivitas perusahaan.
Adapun faktor-faktor yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :
a. Faktor primer
1) Sumber bahan baku
Masalah bahan baku sangat penting untuk proses produksi,secara
prinsip perusahaan ini tidak mengalami kesulitan dalam pemenuhan
bahan baku, karena letak perusahaan dengan sumber bahan baku,
karena letak perusahaan dengan sumber bahan baku adalah dekat.
2) Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang cukup banyak di sekitar lokasi
perusahaan sehingga dapat dengan mudah untuk mendapatkannya,
terutama tenaga kerja kasar. Dengan Demikian perusahaan tidak
mengalami kesulitan dan proses penerimaan dapat dilakukan secara
selektif sesuai dengan kebutuhan.
3) Letak Sangat strategis
Dalam hal ini pengangkutan baik bahan baku atau hasil produksinya
tidak mengalami kesulitan karena di samping menggunakan fasilitas
kendaraan sendiri juga bahan baku sering dikirim di tempat karena di
lokasi dekat dengan jalan raya.
4) Fasilitas listrik
Kebutuhan akan tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang
penting dalam memperlancar proses produksi. Dalam hal ini
2
perusahaan tidak mengalami kesulitan karena dekat dengan jalur
aliran listrik.
5) Air
Air merupakan hal yang sangat penting, dalam memperoleh air
perusahaan memfungsikan aliran sungai dan perusahaan memiliki
sumber sumur sendiri.
b. Faktor sekunder
Lingkungan yang baik terutama antara perusahaan dan masyarakat sekitar
merupakan suatu hal yang sangat utama bagi perusahaan.
2. Bentuk Hukum Perusahaan
Bentuk hukum dari perusahaan CV. Murni Alam Sumenep
adalah berbentuk perusahaan perseorangan, ijin usaha yang tercantum pada
perusahaan ini disyahkan oleh Pemda Dati II Sumenep No.
No.503/3324/SIUP/435.109/2004 tertanggal 30 januari 2004.
B. Tujuan Dan Manfaat ObservasiAdapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
memberikan gambaran mengenai kegunaan dari pada analisis Penerapan
Fungsi-Fungsi Manajemen Pada CV. Murni Alam Sumenep.
Penelitian ini dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat dan
sumbangan yang berarti kepada berbagai pihak antara lain :
1. Bagi perusahaan
Diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi dengan memberikan alternatif pemecahannya.
2. Bagi penulis
3
Menambah pengetahuan penulis sehingga dapat membandingkan
bagaimana hubungan teoritis dengan keadaan dalam praktek yang
sesungguhnya.
3. Bagi pembaca
Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan serta sebagai bahan
pembanding bagi pembaca yang akan melakukan penelitian lebih
lanjut.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Menejemen Menurut Para Tokoh
Secara etimologis manajemen berasal dari kata “manage”, yang artinya
mengemudikan, memerintah, memimpin atau dapat pula diartikan sebagai
pengurusan. Istilah manajemen itu sendiri hingga saat ini belum ada
keseragaman dalam pengertiannya, karena penafsiran dari para pakar juga
berbeda-beda. Oleh sebab itu salah satu cara untuk memahami manajemen
dapat dilakukan dengan mempelajari latar belakang manajemen yang ada pada
masa kini, atau sering pula dikenal sebagai manajemen modern.
Mempelajari latar belakang manajemen modern berarti sama halnya
dengan menengok kembali jalannya sejarah di masa yang lalu. Memang sukar
bagi kita untuk menetapkan pangkal dari mana kita harus memulai, karena
sejarah manajemen sama tuanya dengan sejarah peradaban ummat manusia.
Manajemen itu pada mulanya timbul karena adanya keterbatasan atau
ketidakmampuan manusia akan suatu keahlian dalam usaha mewujudkan
suatu cita-cita atau tujuan tertentu. Karena keterbatasan-keterbatasan tersebut,
maka terdoronglah hasrat untuk melakukan suatu kerjasama dengan maksud
untuk mempermudah tercapainya tujuan tersebut.
Manajemen yang sifatnya “konvensional”, yaitu setiap tindakan yang
selalu berdasarkan pertimbangan terhadap “tradisi” yang ada, pada saat itu
5
sudah ditinggalkan dan yang mereka gunakan adalah manajemen
“sistematis”. Di dalam manajemen sistematis itu seorang manager dalam
memecahkan permasalahan disamping memperhitungkan tradisi, juga
mempertimbangkan pengalaman-pengalamannya serta pengalaman-
pengalaman orang lain yang berhasil dengan baik.
Baru pada Abad XIX apa yang disebut dengan “Scientific Management
Movement” mulai berkembang. Beberapa tokong penting yang mempelopori
pengembangan “scientific management”, antara lain adalah :
Frederick Winslow Taylor;
Hendry Fayol’;
Charles Babbage;
Elton Mayo, dan lain-lain
Frederick W. Taylor yang dijuluki sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah”,
karena dia yang pertama kali mengemukakan ide tentang manajemen yang
menggunakan metode-metode ilmiah.
Menurut Taylor, kesulitan pokok yang sering dihadapi oleh para
manager adalah : kekurangan akan pengetahuan mengenai apa yang
diharapkan oleh suatu organisasi dan kesulitan dalam menyampaikan apa
yang dikehendaki oleh manager terhadap bawahannya.
Beberapa aspek baru dari manajemen yang dikemukakan oleh Taylor
pada saat itu adalah :
a. Metode ilmiah menjadi usang. Usnur-unsur setiap pekerjaan kini
ditentukan dengan cara ilmiah.
6
b. Perlu adanya latihan dan seleksi dari para pekerja, yang di dasarkan pada
ilmu pengetahuan.
c. Mutlak perlu adanya kerjasama antara manajemen dan pekerja untuk
memperoleh hasil yang baik.
Henry Fayol adalah salah satu tokoh besar yang mempelopori Ilmu
Manajemen. Fayol semasa hidupnya memegang jabatan sebagai Direktur
sebuah perusahaan besi dan baja di Perancis.
Fayol adalah orang pertama yang menganalisis dan merinci kaidah-
kaidah/fungsi-fungsi manajemen, yakni forecasting, planning, organizing,
commanding, coordinating dan actuating. Dia juga menyatakan secara tegas
bahwa manajemen dapat dan bisa dipelajari.
Tokoh lain yang mempelopori gerakan Manajemen Ilmiah adalah
Charles Babbage, seorang maha guru Matematika dari Cambridge University
di Inggris.
Di dalam bukunya yang berjudul “The Economy of Manufacture”,
Babbage mengatakan bahwa pentingnya efisiensi di dalam proses produksi
suatu barang, dalam hal ini adalah efisiensi para pekerja.
Efisiensi yang dimaksud oleh Babbage tersebut terdiri dari :
a) Penghematan dalam mendidik pekerja.
b) Penghematan dalam memakai material belajar.
c) Menghemat waktu dan menghindari perpindahan kerja.
d) Penghematan dalam tukar menukar alat kerja.
e) Pekerja lebih ahli.
7
f) Penggunaan tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia.
Pada tahun 1924 seorang tokoh bernama Elton Mayo mengadakan
penelitian mengenai pengaruh sinar lampu pada hasil pekerjaan di pabrik
Howthorne. Penelitian ini dikenal dengan sebutan “Howthorne Study” dan
penemuan-penemuannya mengenai penagruh emosi seseorang terhadap hasil
kerja.
Elton Mayo juga menginterpretasikan manajemen sebagai
kepemimpinan terhadap orang-orang dan merupakan tugas sosial seseorang
terhadap orang lain.
Tokoh lainnya adalah Russel Rob. Russel mengatakan bahwa para
manager dapat lebih banyak belajar dari pengalaman berabad-abad dari
organisasi militer, tetapi harus selalu mengingat prinsip bahasa organisasi
yang dipilih, yaitu tergantung pada kondisi dan jenis hasil yang ingin mereka
peroleh. Russel beranggapan bahwa manajemen merupakan teknik horizontal
dan dapat diterapkan pada segala jenis aktivitas.
Demikianlah beberapa orang pionir Ilmu Manajemen dan tentu saja
masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang juga berjasa mengembangkan
“Scientific Management” yang kita kenal pada saat ini.
Pada umumnya istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk
mencapai tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia seefektif dan seefisien mungkin.
Untuk memperjelas pengertian manajemen itu, maka berikut ini akan
dikutip beberapa pendapat dari para ahli manajemen. Walaupun pendapat-
8
pendapat tersebut berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain, tetapi pada
hakekatnya mempunyai unsur-unsur yang sama.
Menurut George R. Terry, manajemen adalah pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha-usaha orang lain.
Pada bagian lain Terry juga mengatakan bahwa manajemen adalah
proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan planning, organizing,
actuating dan controlling, dimana pada masing-masing bidang digunakan
baik ilmu pengetahuan maupun keahlian, dan yang diikuti secara beruntun
dalam rangka usaha mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
James Stoner berpendapat bahwa manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian usaha-usaha
para anggota suatu organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada
dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Ordway Tead mengatakan bahwa “management is the
process and agency which direct and guides the operations of an organization
in the realizing of estabilished aims”. ( Manajemen adalah proses dan
perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan ).
Di dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa
manajemen adalah suatu proses, dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.
9
Sementara itu John F. Mee mengatakan bahwa manajemen adalah seni
untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian
pula mencapai kesehajteraan dan kebahagiaan maksimal, baik bagi pimpinan
maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin
kepada masyarakat.
Kemudian John D. Millet mengatakan bahwa management is the
process of directing and facilitating the work of people organized in formal
group to achieve a desired goal”. ( Manajemen adalah proses memimpin dan
melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal
sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan ).
Dari pendapat para ahli tersebut di atas, maka diperoleh beberapa
intisari dari pengertian manajemen tersebut. Bahwa manajemen itu dikatakan
sebagai seni dan juga sekaligus ilmu pengetahuan.
Dengan demikian maka dapat didefinisikan bahwa manajemen itu
adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
pengawasan daripada sumber daya, khususnya sumber daya manusia dalam
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien.
Bertolak dari pengertian manajemen tersebut, maka kita dapat
membahas atau mempelajari lebih lanjut segala aspek yang ada di dalam Ilmu
Manaejemen tersebut.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Pada pembahasan terdahulu telah disinggung secara sepintas mengenai
fungsi-fungsi dasar manajemen. Pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi
10
dasar manajemen ini terdapat banyak sekali pandangan yang berbeda-beda
satu sama lain, namun pada dasarnya pendapat-pendapat tersebut mempunya
beberapa kesamaan.
George R. Terry di dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Management” merumuskan bahwa fungsi-fungsi dasar manajemen itu terdiri
dari planning, organizing, actuating dan controlling.
Menurut Terry keempat fungsi dasar manajemen tersebut sangat
fundamental dalam setiap proses manajemen, hingga dia mengemukakan pula
semacam alat untuk mengingat-ingat ( Memory Device ), yaitu apa yang
disebut oleh Terry dengan istilah POAC.
Luther Gullick mengemukakan bahwa tugas manager dalam
pelaksanaan manajemen meliputi fungsi-fungsi yang dapat dirumuskan
dengan memory deviceI POSDCORB, yaitu planning, organizing, staffing,
directing, coordinating, reporting dan budgeting.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang pendapat para
pakar mengenai fungsi-fungsi dasar manajemen, maka berikut ini disajikan
beberapa pendapat.
11
Pendapat Para Pakar Tentang Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen
Dari uaraian di atas ternyata bahwa dalam berbagai teori yang nampak
beraneka ragam itu terdapat banyak kesamaan yang fundamental, hingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa berbagai fungsi dasar manajemen yang
dikemukakan oleh para pakar tersebut memang merupakan fungsi-fungsi yang
terdapat dalam proses manajemen, namun sudut pandang dan
pengelompokkannya yang berbeda.
Namun demikian di dalam prakteknya pendapat George R. Terry lebih
banyak dijadikan sebagai acuan. Hal ini disebabkan karena disamping lebih
sederhana, disebabkan pula karena fungsi-fungsi dasar manajemen yang
dikemukakan oleh para pakar yang lain sudah tercakup di dalam keempat
fungsi dasar manajemen yang dikemukakan oleh George R. Terry.
Fungsi Coordinating misalnya, menurut Terry fungsi ini juga terdapat
dalam proses manajemen, namun sudah tercakup di dalam keempat fungsi
12
dasar yang dikemukakannya. Demikian pula halnya dengan Leading, menurut
Terry fungsi tersebut di dalam proses manajemen memang ada, namun sudah
tercakup di dalam fungsi Actuating.
Kemudian Forecasting, sebagai tahap pertama dalam proses manajemen.
Para ahli lainpun sepakat bahwa kegiatan Forecasting tersebut terdapat dalam
proses manajemen, namun sudah tercakup atau merupakan bagian dari fungsi
dasar Planning.
Sedangkan Directing menurut Terry fungsi tersebut bagian anau unsur
daripada fungsi dasar Actuating. Atau dengan kata lain bahwa di dalam fungsi
dasar Actuating sudah tercakup pula fungsi Directing.
13
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN JADWAL OBSEVASI
1. Teknik Pengumpulan Data
Studi Pendahuluan
Pada saat ini perekonomian di Negara Indonesia mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan teknologi yang semakin maju, yaitu dengan diciptakannya
berbagai macam peralatan canggih baik dalam bidang manufaktur maupun
dalam bidang informasi. Selain itu dapat dibuktikan dengan semakin
banyaknya perusahaan yang didirikan, menyebabkan persaingan dunia
usaha semakin ketat.Hal ini dapat dimengerti , karena dengan masuknya
perusahaan-perusahaan baru menyebabkan perusahaan lama yang telah
ada sebelumnya harus berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar bagi
produknya, agar perusahaan dapat hidup dan berkembang. Untuk tetap
dapat hidup dan berkembang, seorang produsen harus dapat
memenangkan persaingan bisnis, dimana hasil produksinya harus dapat
memenuhi selera konsumen serta harga jual yang dapat bersaing di pasar.
Menghadapi kenyataan semacam ini perusahaan dituntut untuk
melakukan pengolahan secara baik, sehingga memungkinkan dicapainya
tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Agar tujuan dapat tercapai,
maka perusahaan atau organisasi membutuhkan sebuah manajemen.
14
Manajemen merupakan kebutuhan penting untuk memudahkan
pencapaian tujuan manusia dalam organisasi. Manajemen diperlukan
untuk mengelola berbagai sumber daya organisasi, seperti sarana,
prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya. Manajemen juga
menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan. Manajemen telah memungkinkan kita untuk mengurangi
hambatan-hambatan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Manajemen
memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan yang serba cepat.
Dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi pada CV Murni Alam,
maka dibutuhkan sebuah menejemen yang baik. Hal itu tidaklah luput dari
penerapan fungsi-fungsi manajemen yang benar dan tepat guna. Sehingga
berdasarkan paparan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk
menulis makalah yang berjudul “PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN PADA CV. MURNI ALAM SUMENEP”
Studi Kepustakaan
a. Data primer
Data primer diperoleh penulis melalui wawancara serta pertemuan
langsung dengan pimpinan dan karyawan. Dalam pengumpulan data
primer ini akan dilakukan identifikasi data sebagai berikut :
Struktur Oraganisasi
Photo dokumentasi
b. Data sekunder
15
Data sekunder diperoleh dengan Cara mengumpulkan data dengan
membaca buku-buku literatur, agar diperoleh landasan teori sebagai
pedoman dalam pembahasan masalah.
Studi Lapangan
Cara pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan
pejabat yang berhubungan dengan penelitian dan melakukan observasi
atau pengamatan langsung. Penelitian lapangan terdiri dari dua tahap,
yaitu :
1. Riset pendahuluan
Tujuannya untuk menetukan permasalahan yang ada pada
perusahaan yang bersangkutan.
2. Riset lanjutan
Tujuannya untuk memperoleh data yang lengkap guna menunjang
pembahasan.
2. Jadwal Kegiatan Observasi
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Observasi Di Perusahaan
CV. Murni Alam Sumenep Pada Tahun 2010
NOHARI/
TANGGALKEGIATAN
1 Senin, 13 Desember
2010
Interview dengan pimpinan/pemilik perusahaan serta beberapa
karyawan yang berhubungan dengan pembahasan
2 Rabu, 15 Desember
2010
Dokumentasi pengumpulan data dengan cara pengamatan dan
pencatatan dari dokumen-dokumen yang ada.
3 Sabtu, 18 Desember
2010
Pengambilan gambar/foto tempat perusahaan beroperasi
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI
1. Hasil Observasi
a. Struktur Organisasi
Struktur oranisasi adalah kerangka yang menunjukkan segenap tugas
dan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi serta hubungan antara
fungsi-fungsi tersebut. Wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap
organisasi dan yang memikul tiap-tiap pekerjaan itu. Adapun bentuk
strukur organisasi pada perusahaan CV. Murni Alam Sumenep adalah
sistem organisasi garis (ini). Dalam sistem organisasi ini wewenang
mengalir dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab mengalir dari
bawah ke atas. Jadi dalam sistem organisasi ini, pimpinan memberikan
wewenang secara langsung pada bagian dibawahnya, sedangkan bagian
yang memberikan wewenang tersebut, mempunyai wewenang pada
bagian dibawahnya dan tanggug jawab atas pelaksanaan tugas dari
bawahannya kepada pimpinan perusahaan. Untuk lebih jelasnya, bagan
strukur organisasi pada perusahaan CV. Murni Alam Sumenep Sebagai
berikut:
17
Gambar 1
Bagan Stuktur Organisasi
CV. Murni Alam Sumenep
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah
sebagai berikut :
1) Direktur
a) Memberikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
b) Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan
dalam melaksanakan operasi perusahaan.
18
DIREKTUR
BAGIAN PRODUKSI
KARYAWAN
BAGIAN PEMASARAN
BAG. GUDANG DAN PENGIRIMAN
KARYAWAN
KARYAWAN
Sumber Data : CV. Murni Alam Sumenep
c) Mengadakan rapat-rapat dalam melaksanakan pemecahan
masalah perusahaan.
d) Bertanggung jawab penuh atas perusahaan, baik dari segi
intern maupun ekstern.
e) Memberikan wewenang dan tugas kepada semua bagian yang
ada dibawahnya.
Selain itu direktur juga merangkap sebagai bagian pemasaran yang
memiliki tugas pokok sebagai berikut :
a) Menentukan kebijakan perusahaan tentang pemasaran.
b) Menganalisa dari fungsi penjualan .
c) Mengembangkan prosedur penjualan yang efektif.
d) Bertanggung jawab terhadap kelancaran hasil produksi.
e) Memasarkan semua produk yang dihasilkan perusahaan
besarta transportasinya.
2) Bagian produksi
a) Mengawasi pelaksanaan proses produksi mulai dari awal
sampai akhir.
b) Memberikan petunjuk kepada karyawan yang berhubungan
dengan proses produksi.
c) Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.
d) Bertanggung jawab atas kuantitas dan kualitas barang yang
dihasilkan.
19
3) Bagian gudang
a) Bertanggung jawab atas barang-barang dalam gudang, baik
keamanan administrasi maupun perawatannya.
b) Mengawasi dan mencatat keluar masuknya barang dari
gudang.
4) Karyawan
a) Bertugas melaksanakan pekerjaan dengan baik.
b) Mempunyai tugas melaksanakan pekerjaan pada seorang
majikan atau perusahaan tempat dia bekerja.
c) Bertanggung jawab kepada tiap-tiap bagian sesuai dengan
tugas yang telah diberikan kepadanya.
3. Sumber daya manusia
Dalam melaksanakan aktivitasnya, CV. Murni Alam Sumenep ini
menggunakan sejumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang ada pada
CV. Murni Alam Sumenep sebanyak 10 orang dengan perincian sebagai
berikut :
20
Tabel 2
Jabatan dan Jumlah Karyawan
CV. Murni Alam Sumenep
Tahun 2009
No. Jabatan Jumlah
1. Pimpinan 1 Orang
2. Bagian Produksi 4 Orang
3. Bagian Gudang 2 Orang
4. Karyawan 3 Orang
Jumlah 10 Orang
Sumber data : CV. Murni Alam Sumenep
4. Sifat Produksi dan Sifat Proses Produksi
a. Sifat produksi
Sifat produksi pada CV. Murni Alam Sumenep adalah massal dan
pesanan. Hal ini karena sasaran produksinya di tujukan pada masyarakat
umum.
b. Sifat Proses produksi
Sifat proses produksi pada CV. Murni Alam Sumenep adalah
bersifat terus-menerus. Dimana bahan baku mengalir secara teratur dan
terus-menerus melalui beberapa proses produksi pada tahap-tahap yang
sudah ditentukan dan tidak boleh diloncati antara tahap satu dengan tahap
yang lain.
c. Bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi
21
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan paving
sebagai berikut :
a) Semen
Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengikat, sifat utamanya
adalah mengikat dengan adanya air dan mengeras secara
hidrolis.
b) Pasir Pasirian (Pasir hitam)
Bahan ini digunakan untuk campuran adonan paving.
c) Pasir sungai
Bahan ini berfungsi sebagai bahan lapisan kaki pada paving.
d) Abu batu
Bahan ini batu dari gunung yang dihaluskan sebagai bahan
campuran adonan paving.
e) Air
Dalam pembuatan adukan paving beton diperlukan air yang
digunakan untuk kelangsungan reaksi dengan bahan baku
pengikat sehingga menghasilkan kekerasan dan kekuatan
sesudah beberapa waktu.
f) Vert (Zat pewarna)
Dalam pembuatan paving berwarna memerlukan zat pewarna
untuk memberikan corak warna pada campuran lapisan
kepala paving.
g) Plastik
22
Untuk melapisi pada waktu pencetakan paving.
d. Mesin dan Peralatan yang digunakan
Mesin dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi :
1) Dinamo Listrik
Berfungsi sebagai alat untuk menjalankan semua mesin
dalam proses produksi.
2) Mesin cetak / pres
Berfungsi sebagai alat pencetak yang disesuaikan dengan
ukuran dan jenis yang diinginkan.
3) Mesin pencampur (mollen)
Berfungsi sebagai tempat untuk mengaduk verp dan mill.
4) Alat cetak Paving
Berfungsi untuk membentuk motif.
5) Bak atau perendam
Berfungsi untuk merendam paving yang telah selesai
dikeringkan agar lebih kuat.
6) Rak pengeringan
Berfungsi untuk mengeringkan paving yang telah selesai
direndam dan sebagai rak untuk menjemur paving yang baru
dicetak.
23
Tabel 3
Jumlah Mesin dan Peralatan
CV. Murni Alam Sumenep
Tahun 2009
No. Nama Mesin Dan Peralatan Jumlah
1. Dinamo Listrik 1 unit
2. Mesin Cetak / Pres 3 unit
3. Mesin Molen 2 unit
4. Alat Cetak 12 unit
5. Perendam 5 unit
6. Rak Pengering 12 unit
Sumber data : CV. Murni Alam Sumenep
e. Hasil produksi
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen akan paving
serta berbagai upaya menghadapi persaingan, maka CV. Murni Alam
Sumenep menghasilkan beberapa macam jenis paving antara lain
adalah :
1) Paving segi enam
2) Paving tiga berlian
3) Paving kotak
Produk-produk paving tersebut mempunyai variasi harga,antara lain
adalah :
24
Tabel 4
Harga Jenis Paving
Cv. Murni Alam Sumenep
Tahun 2009
No. Jenis Paving Ukuran (Cm) Harga/Meter
1. Paving segi enam 20x20 Rp.33.200
2. Paving tiga berlian 20x20 Rp.33.000
3. Paving kotak 10x20 Rp.33.000
f. Persediaan
Dalam kaitannya dengan kelancaran proses produksi
perusahaan membutuhkan persediaan bahan baku. Di samping itu
untuk melayani langganan yang sewaktu-waktu membutuhkan, maka
perusahaan memerlukan persediaan barang jadi.
Adapun persediaan yang dimiliki industri paving CV. Murni
Alam Sumenep adalah sebagai berikut :
1) Persediaan barang baku yang terdiri dari : semen, pasir pasirian,
abu batu dan pasir sungai
2) Persediaan barang jadi terdiri dari : paving, batako, genteng dan
beton buis.
7. Pelaksanaan Proses Produksi
Dalam pembuatan paving sifat proses yang dilakukan adalah
kontinyu atau terus menerus. Adapun tahap-tahap pembuatan paving
adalah sebagai berikut :
25
Tahap I : Proses pembuatan lapisan atas. Pada proses ini bahan
dimasukkan kedalam molen dan dicampur menjadi adonan.
Setelah itu masuk mesin pencetak dan diratakan, setelah itu
bagian atas ditaburi dengan campuran abu batu yang halus
dan semen, kemudian dipress dan dicetak setelah itu
diangkat. Hasil cetakan tersebut kemudian dijemur.
Tahap II : proses pengeringan sebagai berikut :
• Paving yang diangkat dari mesin cetak kemudian
ditempatkan pada tatakan, langsung diangin-anginkan atau
dikeringkan tetapi tidak boleh terkena sinar matahari
secara langsung dan hujan karena bisa pecah dan rusak.
• Setelah kurang lebih dari sehari paving dipindah ketempat
yang lebih besar dan disusun sedemikian rupa (sudah
tidak memakai tatakan) dan dikeringkan kemudian disiram
air sebanyak 3 kali sehari selama kurang lebih 4-7 hari.
• Kemudian diadakan penyeleksian paving yang rusak dan
ditempatkan ditempat tersendiri. Untuk paving yang bagus
sudah bisa dipasarkan.
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan urutan-urutan proses produksi pada
gambar 2 dan 3 berikut :
26
Gambar 2
Proses produksi Paving
CV. Murni alam Sumenep
Langkah 1. pembuatan lapisan atas
Sumber Data : perusahaan paving CV. Murni alam Sumenep
27
Bahan
Molen
Abu batu
Lapisan bawah
Air
Mesin pencetak
Semen
Gambar 3
Proses produksi Paving
CV. Murni alam Sumenep
Langkah 2. Pembuatan Lapisan Bawah
Sumber data : Perusahaan Paving CV. Murni alam Sumenep
8. Pemasaran Dan Hasil Produksi
a. Daerah Pemasaran
Dalam memasarkan produknya CV. Murni Alam Lebih
banyak menerima pesanan dari dari pada memasarakan langsung pada
distributor. Daerah pemasaran paving tersebut meliputi :
1. Sumenep
28
Bahan
AirPasir pasirian
SemenAbu batuPasir sungai
Molen
Lapisan atas
Mesin pencetak
Paving stone
pengeringan
Dianginkan
2. Pamekasan
b. Pesaing
Di dalam suatu perusahaan dalam rangka memasarkan hasil
produksinya tentu menghadapi beberapa pesaing dari perusahaan
sejenisnya. Dengan persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan
harus menjaga harga agar tidak terlalu mahal dibandingkan dengan
perusahaan lain sejenis. Adapun Perusahaan-perusahaan yang menjadi
pesaing dari CV. Murni Alam Sumenep ini adalah UD. Tegel “Asli”
Sumenep.
2. Pembahasan Observasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya CV. Murni Alam tidak luput
dari kegiatan menejerial, hal ini terlihat dari penggunaan dan penerapan
fungsi-fungsi manajemen dengan benar. Hal tersebut dapat terlihat dari
kegiatan-kegiatan fungsi manajemen sebagai berikut :
Fungsi Perencanaan (Planning)
Dalam kegiatan fungsi perencanaan perusahaan CV Murni Alam
dalam hal ini telebih dahulu mereka menetapkan tujuan dan target
bisnisnya yaitu Sifat produksi pada CV. Murni Alam Sumenep adalah
massal dan pesanan. Hal ini karena sasaran produksinya di tujukan pada
masyarakat umum. Dan dalam pencapaian tujuan dan targetnya CV
Murni Alam sangat memperhatikan faktor-faktor produksi yang
diantaranya adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, peralatan
yamg dibutuhkan dan lingkungan produksi dimana hal ini sangat
29
berpengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan dan target perusahaan.
Dimana hal tersebut terlihat pada letak usaha yang strategis karena letak
sumber bahan baku dan daerah pemasarannya sangat memungkinkan
untuk tercapainya target produksi. Selain itu dengan didukung sumber
daya manusia yang terampil serta penempatan pekerja pada posisi yang
sesuai dengan skill yang mereka miliki.
Fungsi Pengorganisaian (Oragnizing)
Dalam fungsi pengorganisasian CV Murni Alam sudah tepat, hal
itu terlihat dengan mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
menetapkan tugas dan menetapkan prosedur yang diperlukan, menetapkan
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab, dan kegiatan penempatan SDM pada posisi yang tepat
dimana hal tersebut sudah terperinci pada susunan organisasi serta tugas
masing-masing yang sudah kami cantumkan pada awal bab ini.
Fungsi Actuating
Sebagai seorang pemimpin sekaligus pemilik perusahaan Drs.
Hosni M Arifin sudah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu dengan
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga
mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan
dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut yang sudah
terlihat pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
o Memberikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
30
o Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam
melaksanakan operasi perusahaan.
o Mengadakan rapat-rapat dalam melaksanakan pemecahan masalah
perusahaan.
o Bertanggung jawab penuh atas perusahaan, baik dari segi intern
maupun ekstern.
Fungsi Controling
Dalam kegiatan ini CV Murni Alam semaksimal mungkin telah
menjalankan fungsinya. Hal itu mereka lakukan dengan jalan :
o Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
o Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan.
o Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
CV. Murni Alam Sumenep merupakan perusahaan perseorangan.
Perusahaan ini didirikan oleh Drs. Hosni M. Arifin, pada tahun 2004 dengan
ijin usaha dinas Perindustrian Kabupaten Sumenep dengan
No.503/3324/SIUP/435.109/2004 tertanggal 30 januari 2004.
Bentuk strukur organisasi pada perusahaan CV. Murni Alam Sumenep
adalah sistem organisasi garis (ini). Dalam sistem organisasi ini wewenang
mengalir dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab mengalir dari bawah
ke atas. Jadi dalam sistem organisasi ini, pimpinan memberikan wewenang
secara langsung pada bagian dibawahnya, sedangkan bagian yang
memberikan wewenang tersebut, mempunyai wewenang pada bagian
dibawahnya dan tanggug jawab atas pelaksanaan tugas dari bawahannya
kepada pimpinan perusahaan.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya CV. Murni Alam tidak luput
dari kegiatan menejerial, hal ini terlihat dari penggunaan dan penerapan
fungsi-fungsi manajemen dengan benar yang terdiri dari :
Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi Pengorganisaian (Oragnizing)
Fungsi Actuating
Fungsi Controling
32
2. Saran
Pemecahan masalah tidak akan berarti apabila dalam pemecahan
tersebut tidak diberikan saran yang nantinya bisa dipakai untuk bahan
pertimbangan dan evaluasi sebagai tindak lanjut dari langkah pemecahan
tersebut.
Adapun saran yang dapat penulis sumbangkan pada CV. Murni Alam
Sumenep, adalah Adanya tindakan yang menjurus pada hal efisiensi biaya di
segala sektor, mengingat CV. Murni Alam Sumenep mengalami persaingan
yang sangat ketat di antara produsen atau pesaing.
33
DAFTAR PUSTAKA
o Stonner James, dan Charles Wankel, Manajemen, jilid I,
terjemahan, Jakarta, Intermedia,1986
o Waller, J.D Allen dan A.Burns, Menulis Manual Manajemen
Mutu, terj, Jakarta, Pustaka, Binaman
Presindo, 1994
34
DAFTAR LAMPIRAN
35
36
37
38
39