14
TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Anggota Kelompok : Dommi Denita Naibaho ( 1111082 ) Maria Ciawi ( 1111089 ) Mira Bella ( 1111093 ) Novica Sieli ( 1111084 ) Yuliana (1111021) Dosen Pembimbing : Asmara Hendra Komara, Ir., MM., Dr.

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK.docx

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

Anggota Kelompok :Dommi Denita Naibaho ( 1111082 )Maria Ciawi ( 1111089 )Mira Bella ( 1111093 )Novica Sieli ( 1111084 )Yuliana (1111021)

Dosen Pembimbing :Asmara Hendra Komara, Ir., MM., Dr.

STIE PELITA INDONESIA

VISIMenjadi perusahaan industri perkebunan kelapa sawit yang handal, bertumpu pada produktivitas, kwalitas produk dan pelayanan yang prima dengan kemampuan sendiri serta kuat dalam menghadapi persaingan Global.MISI1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif .2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.3. Mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk dapat meraih peluang-peluang pengembangan bisnis secara mandiri maupun bersama mitra strategis.4. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.5. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).6. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan .

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Berikut kami lampirkan struktur organisasi PT. Andika Permata Sawit Lestari.

PENDAHULUAN

Mempertimbangkan prospek bisnis kelapa sawit di Indonesia yang memiliki potensi besar, pada tahun 2000 PT. Andika Permata Sawit Lestari didirikan oleh Bapak Andi Suseno yang pada awalnya adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang kontraktor, rental alat berat dan penyedia jasa lainnya. PT. Andika Permata Sawit Lestari adalah sebuah perusahaan yang menaungi perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan CPO (Crude Palm Oil).PT. Andika Permata Sawit Lestari didirikan pada tanggal 18 Januari 2000 berdasarkan akta No. 1 Notaris Buntario Tigris Darmawang, SH yang telah di ubah dengan akta berita acara No. 7 dan 9 tanggal 8 September 2001 dari Notaris Yulfita Rahim, SH. Anggaran Dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 18 tanggal 29 Agustus 2008 dari Notaris Nurhayati, SH, Notaris di Pekanbaru mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Dengan perubahan itu, maka telah di tetapkan susunan kepengurusan baru, yaitu Direktur Utama diduduki oleh Bapak Andi Suseno, Jabatan Direktur dipegang oleh Bapak Anton, Komisaris Utama di pegang oleh Ibu Elly, dan Komisaris di duduki oleh Ibu Vera dan Ibu Wilda.Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan maksud dan tujuan perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang pertanian/perkebunan, industri dan perdagangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha menyelenggarakan, perkebunan kelapa sawit terpadu dengan industri pengolahan hasil-hasil perkebunan, memperdagangkan hasil perkebunan baik di dalam maupun di luar negeri.Head Office PT. Andika Permata Sawit Lestari berada di Jl. Prof. M. Yamin no 98-100 Pekanbaru. Areal perkebunannya sendiri terletak di Desa Sontang, Kecamatan Kunto Darusalam,Kabupaten Rokan Hulu serta Desa Jurong Kecamatan Kunto Darusalam,Kabupaten Rokan Hulu. Sedang untuk pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan produk turunannya, juga berlokasi di Desa Sontang dan memiliki kapasitas olah 45 ton TBS per jam.Sampai dengan tahun 2009 PT. Andika Permata Sawit Lestari telah memiliki luas areal sekitar 13.557 ha yang terbagi di kedua Desa di Kabupaten Rokan hulu tersebut. Dan selama tahun 2010 2013 ini PT. Andika Permata Sawit Lestari juga sedang melakukan pengembangan areal perkebunan di daerah Rokan Hilir. Dengan semakin berkembangnya luas areal perkebunan dan persaingan pasar penjual komoditi kelapa sawit, PT. Andika Permata Sawit Lestari juga semakin giat memperbaiki manajemen perusahaan serta strategi untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

FAKTOR STRATEGI PT. ANDIKA PERMATA SAWIT LESTARI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Chandler (Rangkuti, 2000, p3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Penyusunan strategi dapat berpedoman pada Analisis SWOT.Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal organisasi guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dalam kategori streghts, weaknesses, opportunities, threats sebagai dasar untuk menentukan tujuan ,sasaran dan strategi mencapai tujuan dan sasaran. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan perencanaan strategi manajemen PT. Andika Permata Sawit Lestari, dapat kita susundengan menerpakan analisi SWOT

1. Kekuatan / Strenght (S) Memiliki dukungan modal yang kuatMeskipun perusahaan keluarga, PT. Andika Permata Sawit Lestari memiliki modal yang cukup untuk melaksanakan segala aktifitas usaha, jika keadaan keuangan sedang kurang memadai karena perputaran yang lambat, maka dapat dipilih metode pembiayaan berupa Kredit Agunan Deposito yaitu pencairan kredit dengan agunan sementara berupa deposito pemilik.

Memiliki pabrik kelapa sawit sendiriPabrik Kelapa Sawit dibangun tahun 2011 dengan kapasitas 45 ton /jam. Dengan adanya PKS sendiri, maka hasil kebun dapat seluruhnya disalurkan, dengan tetap menjaga kualitas TBS yang ada.

Lokasi kebun inti yang dekat dengan PKSKebun inti dan PKS berada dalam lokasi yang sama yaitu Desa Sontang Kec. Bonai Darussalam, dengan kondisi seperti ini akses penyaluran TBS akan lebih mudah tanpa mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Memiliki teknologi pengolahan limbah yang memadai, sehingga tetap lingkungan sekitar tetap terjaga Kualitas produk yang tetap terjaga membuat perusahaan tidak pernah kehilangan pembeli

2. Kelemahan / Weakness ( W ) Kemampuan manajemen dan organisasi manajemen yang belum memadai, segala keputusan masih tergantung kepada Direktur sekaligus pemilik perusahaan, sehingga keputusan yang dibuat terkadang bersifat subjektif.

Akses jalan menuju pabrik kelapa sawit kurang memadai sehingga jika tiba musim penghujan, akses jalan yang buruk mengurangi supply TBS luar, hal ini sangat merugikan karena supply TBS dari kebun inti saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pabrik yang memiliki kapasitas sekitar 1.000 ton / hari.

Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai dan banyaknya pegawai yang sering keluar masuk terutama pegawai di Lokasi perkebunan seperti Manager dan KTU.

Tidak akuratnya system ganti rugi lahan dan terlambatnya proses penyelesaian HGU sehingga memicu timbulnya tuntutan rakyat di kemudian hari.

3. Peluang / Opportunities( O ) Produk turunan kelapa sawit memiliki prospek yang cerah. Terbukanya kesempatan untuk ekspor CPO dan PK karena permintaan minyak dunia yang tinggi. Dukungan pemerintah daerah terhadap industry kelapa sawit

4. Ancaman / Threats ( T ) Tingginya pajak untuk perkebunan terutama setelah dikeluarkannya peraturan pajak bahwa PPN atas pembelian barang kebun tidak dapat di retitusi . Tingginya persaingan / kompetisi sesama PKS di area yang berdekatan dengan akses jalan dan harga TBS yang sering kali lebih tinggi.

Lingkungan Internal

LingkunganEksternalKekuatan ( S ) Memiliki dukungan modal yang kuat Memiliki Pabrik Kelapa Sawit Sendiri Lokasi kebun inti yang dekat dengan PKS Teknologi pengolahan limbah yang memadai Kualitas produk yang tetap terjaga

Kelemahan (W ) Kemampuan manajemen dan organisasi manajemen yang belum memadai Akses jalan menuju pabrik kelapa sawit kurang memadai Kualitas SDM yang belum memadai Tidak akuratnya system ganti rugi lahan dan terlambatnya proses penyelesaian HGU

Peluang ( O ) Produk turunan kelapa sawit memiliki prospek yang cerah Terbukanya kesempatan untuk ekspor CPO dan PK karena permintaan minyak dunia yang tinggi Dukungan pemerintah daerah terhadap industry kelapa sawit

Kekuatan (S)-Peluang (O) Mempertahankan konsistensi mutu untuk dapat terus bersaing. Perluasan pangsa pasar dengan dukungan pemerintah daerah dan kualitas produk yang tetap terjaga. Pengolahan limbah yang memadai sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar perusahaan. Kelemahan (W)-Peluang (O) Memperbaiki kualitas dan kemampuan manajemen dan organisasi manajemen yang ada. Akses jalan menuju pabrik kelapa sawit diperbaiki agar lebih mudah dalam mendistribusikan hasil perkebunan. Lebih mempererat hubungan dengan pemerintah daerah agar terjalin kerja sama yang baik.

Ancaman ( T ) Tingginya pajak untuk perkebunan Tingginya persaingan / kompetisi sesama PKS di area yang berdekatan

Kekuatan (S)-Ancaman(T) Semakin meningkatkan mutu kelapa sawit yang dihasilkan. Meningkatkan sistem penjualan dan pembelian yang fair sehingga pasar percaya pada perusahaan.Kelemahan(W)-Ancaman (T) Dengan berhenti mempekerjakan karyawan yang tidak mengikuti standar manajemen yang telah diberlakukan, dengan demikian manajemen akan menjadi lebih baik. Lebih selektif dalam perekrutan SDM baru di perusahaan.

STRATEGI PERUSAHAAN

Melakukan pembaharuan terhadap mesin-mesin PKS lama agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjaga. Memilih TBS yang masuk ke PKS secara selektif untuk tetap menjaga tingkat randemen yang ditentukan. Mengikuti perkembangan pasar komoditi terbaru dengan kegiatan seminar / acara bursa komoditi untuk melihat pangsa pasar yang lebih luas atau sebagai strategi pemasaran perusahaan. Melakukan training secara berkala pada karyawan HO maupun kebun untuk mengetahui dan meningkatkan kompetensi karyawan.