130
. POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Skripsi) Oleh Restiana FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2010

POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

  • Upload
    lamnhu

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

.

POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG

DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

Restiana

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2010

Page 2: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

ABSTRAK

POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG

DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Restiana1)

, Agus Imron2)

, R Hanung Ismono2)

Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

kebutuhan jagung di Lampung sudah dapat terpenuhi oleh produksi jagung

domestik, Namun kenyataannya masih banyak perusahaan pakan ternak di

Provinsi Lampung yang verproduksi di bawah kapasitas optimumnya. Hal ini

menunjukkan belum terpenuhinya kebutuhan jagung di Provinsi Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola distribuís dan saluran

pemasaran jagung, serta menganalisis efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten

Lampung Selatan.

Penelitian ini dilakukan di 2 desa yaitu Desa Ruguk Kecamatan Ketapang dan

Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar. Responden dalam penelitian ini adalah

petani jagung dan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam penyampaian

jagung hingga berada ditangan konsumen, serta beberapa konsumen jagung.

Penelitiaan ini menggunakan metode simple random sampling untuk petani dan

snowball sampling untuk lembaga pemasaran, sehingga diperoleh 51 petani

jagung, 12 pedagang dan 3 konsumen jagung sebagai responden. Penelitian ini

menggunakan metode analisis margin pemasaran dan elastisitas transmisi harga.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung yang dinyatakan secara

kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan September-

November 2009.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 pola distribusi untuk jagung di

Kabupaten Lampung Selatan. Jagung di Kabupaten Lampung Selatan

didistribusikan ke tiga konsumen yaitu peternakan ayam di Lampung, perusahaan

pakan ternak Lampung dan perusahaan pakan ternak di luar Lampung. Produksi

jagung yang didistribusikan ke luar Lampung sebesar 22,48 persen. Hasil

penelitian juga menunjukkan Pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

belum efisien. Nilai RPM yang diperoleh belum merata dan elastisitas transmisi

harganya sangat kecil yaitu hanya 0,446.

1) Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Lampung

2) Dosen jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Lampung

Page 3: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG

DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Restiana

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Pertanian

Pada

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian Unila

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2010

Page 4: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Judul : Pola Distribusi dan Efisiensi Pemasaran

Jagung di Kabupaten Lampung Selatan

Nama : Restiana

NPM : 0514021011

Jurusan/ Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Agus Imron, M.S. Dr. Ir. Hanung Ismono, M.P.

NIP 195908111987031003 NIP 196206231986031003

2. Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Dr. Ir. Hanung Ismono, M.P.

NIP 196206231986031003

Page 5: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Mengesahkan

I. Tim Penguji

Ketua : Dr. Ir. Agus Imron, M.S. :

NIP 195908111987031003

Sekertaris : Dr. Ir. Hanung Ismono, M.S. :

NIP 196206231986031003

Penguji

Bukan pembimbing : Ir. Eka Kasymir, M.S. :

NIP 196306181988031003

II. Dekan Fakultas Pertanian

Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S.

NIP 196108261987021001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 26 Mei 2010

Page 6: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan di Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 16

juni 1989. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan

Darmono dan Sriyani.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Darma Wanita

Purnama Tunggal pada tahun 1994, menyelesaikan sekolah dasar di SDN 1

Purnama Tunggal pada tahun 2000, menyelesaikan pendidikan sekolah menengah

tingkat pertama di SLTP 1 Yapindo pada tahun 2003, dan menyelesaikan

pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Terbanggi Besar pada tahun 2005.

Penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada tahun 2005

melalui program PMDK . Penulis mengambil program studi Agribisnis jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian pada Universitas Lampung. Penulis melakukan praktek

umum di Divisi Plantation PT. Sweet Indolampung Kecamatan Menggala

Kabupaten Tulang Bawang pada bulan juli- agustus 2008, dengan tema

Manajemen Pengelolaan Usahatani Tebu di PT. Sweet Indolampung.

Page 7: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat

serta kuasa-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian skripsi

yang berjudul ― Pola Distribusi dan Efisiensi Pemasaran Jagung di Kabupaten

Lampung Selatan‖ ini tepat pada waktunya.

Dengan selesainya laporan penelitian (skripsi) ini, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan

laporan ini, antara lain:

1. Bapak Dr. Ir. Agus Imron, M.S, selaku Dosen Pembimbing pertama atas

saran, nasehat serta bimbingan yang diberikan.

2. Bapak Dr. Ir. R. Hanung Ismono, M.P., selaku Pembimbing kedua atas saran,

nasehat serta bimbingan yang diberikan.

3. Bapak Ir. Eka Kasymir, M.S, selaku Pembahas atas saran dan kritik yang

diberikan.

4. Bapak Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Ir. R. Hanung Ismono, M.P., selaku Ketua Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian Fakultas Pertaniaan Universitas Lampung.

Page 8: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

6. Bapak, Ibu serta adik tercinta dirumah yang merupakan sumber energi

terbesar kedua setelah makanan, atas segala doa, dukungan mental, moral

maupun material yang telah diberikan.

7. Bapak Alm. Darmono tercinta atas kerja keras serta semangat dan

kebanggaan tersendiri yang telah diberikan yang tidak akan pernah saya

lupakan,

8. Teman-Teman Sosek'05 tercinta, Ganis, Agey, Anggun, Dayang, Vita, Eni,

Pie, Shinta, Yuli, Ninda, Dita, Ade, Oksa, Tio , Atey, Nining, Mbe, Fitri,

Mita, Resi, Dela, Mary, Friska, Twe, April, Budi, Indro, Arif, Ari, Deni,

Sutris, Niko, Koko, & Oki, atas semua dorongan motivasi, kritik, saran dan

dukungan mental yang selalu diberikan kepada penulis.

9. Kakak- kakak tingkat, mba Arica, kak Fauzan, kak Ian, kak Eka, mba Yeni,

dll yang sudah banyak membantu.

10. Mba Iin, mas Bo, mas Kardi atas bantuannya selama ini.

11. Teman-teman kosan Istiqomah tercinta, semoga kita selalu istiqomah.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga

kritik dan saran dari pembaca sangat berharga. Semoga laporan ini bermanfaat

bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung,

Penulis,

Restiana

Page 9: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan penelitian .......................................................................... 8

C. Manfaat penelitian ........................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ....... 9

A. Tinjauan pustaka ........................................................................... 9

1. Komoditas jagung ................................................................... 9

2. Tataniaga pemasaran .............................................................. 12

3. Efisiensi tataniaga/ pemasaran ............................................... 17

B. Penelitian terdahulu ...................................................................... 19

C. Kerangka pemikiran ...................................................................... 21

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 24

A. Konsep dasar dan batasan opersional .......................................... 24

B Lokasi dan waktu penelitian ........................................................ 26

C. Metode pengumpulan data ........................................................... 28

D. Metode tahapan analisis ............................................................... 29

1. Saluran pemasaran .......... ...................................................... 30

2. Analisis marjin pemasaran ..................................................... 30

3. Analisis elastisitas transmisi harga ........................................ 30

Page 10: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

IV.GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ......................... 32

A. Lokasi penelitian .......................................................................... 32

B. Kondisi topografi dan iklim .......................................................... 33

C. Keadaan demografi daerah .......................................................... 33

D. Sarana dan prasarana ..................................................................... 35

E. Kondisi umum perdagangan ........................................................ 39

F. Kebijaksanaan pertanian ............................................................... 41

V.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 42

A. Keadaan umum .............................................................................. 42

1. Karakteristik petani jagung .................................................... 42

2. Keadaan umum usahatani jagung ........................................ 49

3. Karakteristik pedagang jagung .............................................. 50

4. Konsumen ............................................................................... 55

B. Analisis pola distribusi .................................................................. 55

C. Analisis sistem pemasaran .......................................................... 57

1. Karakteristik lembaga pemasaran .......................................... 57

2. Keragaan pasar ........................................................................ 59

a. Saluran pemasaran ............................................................ 59

b. Analisis margin pemasaran .............................................. 68

c. Analisis elastisitas transmisi harga .................................. 85

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 88

A Kesimpulan..................................................................................... 88

B Saran .............................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 90

LAMPIRAN ............................................................................................. 92

Page 11: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Luas panen, produksi, dan produktivitas jagung nasional tahun

2007—2008 ......................................................................................... 2

2. Sasaran dan realisasi produksi jagung Provinsi Lampung tahun

2005—2008 ....................................................................................... 3

3. Produksi pabrik pakan di Propinsi Lampung tahun 2005--2006 ...... 4

4. Perkembangan luas panen, produksi dan produktivitas jagung

tahun 2006--2007 di Provinsi Lampung ............................................. 5

5. Perkembangan harga jagung pada tingkat produsen dan konsumen

di Provinsi Lampung tahun 2000--2008 ............................................ 6

6. Penyebaran jumlah penduduk Kabupaten Lampung Selatan

Menurut jenis kelamin tahun 2007...................................................... 34

7. Sebaran matapencaharian penduduk di Kabupaten Lampung

Selatan tahun 2007 .......................................................................... 34

8. Sarana jalan di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan jenis

permukaan tahun 2007 ......................................................................... 36

9. Pengembangan silo jagung di Propinsi Lampung tahun 2007........ .. 37

10. Perkembangan koperasi menurut jenisnya di Kabupaten Lampung

Selatan ............................................................................................. . 38

11. Industri menengah dan besar di Kabupaten Lampung Selatan ....... 40

12. Sebaran umur petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan........ .. 42

13. Sebaran tingkat pendidikan petani jagung di Kabupaten Lampung

Selatan........ .......................................................................................... 43

14. Sebaran jumlah tanggungan keluarga petani jagung di Kabupaten

Lampung Selatan........ ......................................................................... 44

Page 12: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel Halaman

15. Sebaran pengalaman usahatani jagung yang dimiliki petani jagung

di Kabupaten Lampung Selatan........ .................................................. 44

16. Keikutsertaan petani jagung dalam kelompoktani di Kabupaten

Lampung Selatan............................................................................... 45

17. Kepemilikan modal petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan

dalam usahatani dan pemasaran hasilnya........................................... 47

18. Sebaran umur pedagang jagung di Kabupaten Lampung Selatan..... 50

19. Sebaran tingkat pendidikan pedagang jagung di Kabupaten

Lampung Selatan..... ............................................................................ 51

20. Sebaran pengalaman dagang pedagang jagung di Kabupaten

Lampung Selatan..... ............................................................................ 51

21. Kepemilikan modal pedagang jagung di Kabupaten Lampung

Selatan dalam usahanya ................................................................... 52

22. Alokasi jagung hasil usahatani di Kabupaten Lampung Selatan

berdasarkan tempat tahun 2009 ........................................................... 56

23. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran pertama di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 59

24. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran kedua di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 70

25. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran ketiga di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 71

26. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran keempat di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 72

27. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran kelima di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 74

28. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran keenam di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 75

29. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran ketujuh di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 76

30. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran kedelapan di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 77

Page 13: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel Halaman

31. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran kesembilan di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 78

32. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran kesepuluh di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 80

33. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran kesebelas di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 81

34. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran keduabelas di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 82

35. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran ketigabelas di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 83

36. Analisis marjin pemasaran jagung pada saluran keempatbelas di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2009......................................... 84

Page 14: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pohon industri jagung .......................................................................... 11

2. Kerangka pemikiran pola distribusi dan efisiensi pemasaran

jagung di Kabupaten Lampung Selatan .............................................. 23

3. Bagan utama saluran pemasaran jagung di Kabupaten Lampung

Selatan ................................................................................................... 59

4. Bagan saluran pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

yang berakhir di industri ternak .......................................................... 60

5. Bagan saluran pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

yang berakhir di industri pakan ternak di Luar Lampung ................. 61

6. Bagan saluran pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

yang berakhir di industri pakan ternak di Lampung ......................... 64

7. Bagan alokasi jagung di Kabupaten Lampung Selatan .................... 91

Page 15: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman

37. Luas panen, produksi dan produktivitas jagung di Kabupaten

Lampung Selatan ............................................................................. 92

38. Luas tanam dan produksi jagung di Kecamatan Ketapang ……… 92

39. Luas tanam jagung di Kecamatan Natar ........................................ 93

40. Identitas responden petani ………………………………………. 94

41. Identitas responden pedagang …………………………………… 96

42. Identitas responden konsumen ...................................................... 96

43. Penggunaan tenaga kerja pada usahatani jagung responden

petani dalam HKP ........................................................................... 97

44. Biaya produksi responden petani dalam satu musim tanam .......... 99

45. Daftar kepemilikan modal petani jagung di Kaabupaten

Lampung Selatan …………………………………………………. 103

46. Daftar kepemilikan modal pedagang jagung di Kaabupaten

Lampung Selatan …………………………………………………. 104

47. Data volume, harga dan penerimaan responden petani ............... 105

48. Data volume, harga dan penerimaan responden pedagang ........... 106

49. Daftar petani yang menjual hasil panennya pada pedagang kecil .... 107

50. Daftar petani yang menjual hasil panennya pada pedagang besar .... 107

51. Daftar petani yang menjual hasil panennya pada pedagang

antar daerah ....................................................................................... 108

52. Daftar petani yang menjual hasil panennya pada konsumen

industri ............................................................................................. 108

Page 16: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel Halaman

53. Daftar petani yang menjual hasil panennya pada Konsumen

langsung .......................................................................................... 108

54. Daftar pedagang kecil yang menjual hasil panennya pada

pedagang besar ............................................................................... 109

55. Daftar pedagang kecil yang menjual hasil panennya pada

pedagang antar daerah .................................................................. 109

56. Daftar pedagang kecil yang menjual hasil panennya pada

pabrik pakan Lampung .................................................................... 109

57. Daftar pedagang besar yang menjual hasil panennya pada

pabrik pakan Lampung .................................................................... 109

58. Daftar pedagang besar yang menjual hasil panennya pada

pedagang antar daerah .................................................................. 110

59. Daftar pedagang besar yang menjual hasil panennya pada

ternak ayam ................................................................................... 110

60. Sebaran harga di tingkat harga konsumen dan harga di tingkat

produsen ………………………………………………………….. 111

Page 17: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan utama dunia yang

dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat utama selain gandum dan padi di

beberapa Negara. Suhardi (2002) dalam bukunya Hutan dan Kebun sebagai

Sumber Pangan Nasional mengungkapkan bahwa jagung merupakan sumber

karbohidrat kedua setelah beras di Indonesia. Suhardi dalam bukunya juga

memaparkan bahwa jagung mengandung setidaknya 73.7gram karbohidrat dalam

100gram jagung pipilan kering, sedangkan beras kurang lebih mengandung

78.9gram karbohidrat dalam 100gram beras. Selain sebagai bahan pangan jagung

juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pakan, industri makanan, industri

biofuel dan industri lainnya. Jagung merupakan tanaman yang memiliki banyak

manfaat sehingga komoditas jagung mempunyai peran strategis dalam

perekonomian Indonesia.

Jagung yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia memerlukan

perhatian khusus untuk menjaga ketersediaanya bagi pemenuhan kebutuhan

nasional. Upaya menjaga ketersediaan jagung yang lebih intensif diperlukan

menanggapi semakin meningkatnya kebutuhan jagung. Upaya peningkatan

ketersediaan jagung dapat dilakukan secara intensifikasi, yaitu dimulai dari

Page 18: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

daerah-daerah sentra penghasil jagung. Provinsi Lampung merupakan salah satu

sentra produksi jagung di Indonesia, tepatnya sentra produksi jagung ketiga setelah

Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari pangsa produksi dan luas

areal panen jagung di Provinsi Lampung, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung Nasional

No Provinsi 2007

Luas Produksi Persent*)

Lahan (ha) (ton) (%)

2008

Luas Produksi Persent*)

Lahan (ha) (ton) (%)

1

2

3

4

5

6

7 8

9

Jawa Timur

Jawa Tengah

Lampung Sulawesi Selatan

Sumatra Utara

Jawa Barat

NTT Gorontalo

Daerah lainnya

Jawa

Luar Jawa

Total

1.153.496 425.218 32.00

571.013 223.399 16.81

369.971 134.682 10.14 262.436 96.995 7.30

229.882 80.485 6.06

113.373 57.751 4.35

217.478 51.436 3.87 119.027 57.278 4.31

593.648 206.007 15.17

1.914.854 734.263 55.26

1.715.470 594.489 44.47

3.630.324 1.328.752 100.00

1.235.933 505.310 30.96

639.354 267.991 16.42

387.259 180.872 11.08 287.181 120.575 7.39

240.413 109.896 6.73

118.976 64.064 3.92

267.215 66.834 4.09 156.436 75.359 4.62

670.546 241.487 14.79

2.071.752 867.936 53.17

1.931.561 764.455 46.83

4.003.313 1.632.392 100.00

Sumber: BPS, Statistik Indonesia.

*) Persentasi produksi tiap daerah terhadap total produksi Indonesia

Data pada Tabel 1. menunjukkan bahwa Provinsi Lampung merupakan salah satu

sentra produksi jagung. Sumbangsih Lampung dalam ketersediaan jagung

nasional sebesar 10.14persen dalam produksi jagung nasional pada tahun 2007

yang kemudian meningkat menjadi 11.08persen pada tahun berikutnya.

Peningkatan produksi jagung di Propinsi Lampung didukung oleh kegiatan

perluasan lahan jagung dan peningkatan produktivitas karena kondisi lahanya

mendukung, dapat dilihat dari peningkatan luas lahan dan produksi pada table

diatas, sehingga dalam upaya peningkatan ketersediaan jagung nasional Lampung

merupakan salah satu daerah sentra yang memiliki peran strategis.

Page 19: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Produksi jagung di Provinsi Lampung pada beberapa tahun terakhir menunjukkan

perkembangan yang cukup baik. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari

pencapaian produksi jagung Provinsi Lampung yang mendekati sasaran yang

direncanakan pemerintah daerah, bahkan pada tahun 2008 lalu produksi jagung

yang dihasilkan mampu melebihi rencana yaitu sekitar 10.02 persen di atas sasaran

yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.

Table 2. Sasaran dan realisasi produksi jagung Provinsi Lampung tahun 2005—

2008

No Tahun Sasaran (ton) Realisasi (ton) Pencapaian sasaran (%)

1

2

3

4

2005

2006

2007

2008

1.262.847

1.373.416

1.508.925

1.566.285

1.439.000

1.183.982

1.346.821

1.723.183

113.95

86.21

89.26

110.02

Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Lampung 2005—2008

Data di atas menunjukkan keberhasilan produksi jagung beberapa tahun terakhir.

Produksi yang dihasilkan dari tahun ketahun menunjukkan perkembangan yang

cukup baik, terjadi kenaikan produksi, dan jika dibandingkan dengan sasaran

produksi yang ditetapkan pemerintah daerah selalu mampu mencapai hasil lebih

dari 80 persen. Pada tahun 2008 lalu produksi yang dihasilkan mampu melebihi

sasaran yang ditetapkan.

Produksi jagung yang cukup baik seperti ditunjukkan dalam tabel di atas

seharusnya sudah mampu mencukupi kebutuhan dalam provinsi, tetapi data dari

Dinas Peternakan Provinsi Lampung menyebutkan bahwa beberapa perusahaan

pakan ternak yang merupakan konsumen terbesar jagung masih berproduksi di

bawah kapasitas terpasang. Belum tercapainya produksi pakan ternak pada

kapasitas terpasang ini diduga karena kurangnya jagung sebagai bahan baku,

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3

Page 20: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 3. Produksi Pabrik Pakan di Lampung tahun 2005—2006

No Nama Pabrik Kapasitas

Terpasang

(ton)

Produksi Tahun (ton) Persentase penggunaan

kapasitas(%)

2005 2006 2005 2006

1 PT. Japfa Compeed

Indonesia

200.000,00 91.594,55 131.003,00 45.8

65.5

2 PT. Sentra Profeed

Intermitra

168.000,00 42.905,00 47.460,00 25.54

28.25

3 PT. Vistagrain

Corporation.

160.000,00 90.900,00 101.150,00 56.81

63.22

Sumber: Produksi Pabrik Pakan di Lampung tahun 2005—2006, Dinas Peternakan Provinsi Lampung.

Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan pakan ternak di

Provinsi Lampung masih berproduksi jauh di bawah kapasitas optimum atau

kapasitas terpasangnya. Produksi beberapa perusahaan pakan ternak hingga tahun

2006 lalu tidak lebih dari 60persen bahkan ada yang beroprasi dibawah 30persen.

Keadaan ini menggambarkan bahwa perusahaan masih mengalami kendala

terutama dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku untuk usahanya yang bersifat

kontinyu. Selain itu, informasi dari Kantor Bea dan Cukai (BC) serta Dinas

Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung menyebutkankan

bahwa impor jagung ke Lampung selama 10 bulan tahun 2007 mencapai

17,193ribu ton. Impor jagung tersebut digunakan untuk bahan baku dan

mendukung kelancaran proses produksi, di antaranya industri pakan ternak.

Kondisi Lampung yang merupakan sentra produksi jagung dan produksinya yang

semakin baik seharusnya mampu memenuhi kebutuhan di daerah, akan tetapi pada

kenyataanya konsumen (pabrik pakan ternak) masih mengalami kekurangan dan

mengandalkan import. Keadaan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang alokasi

produksi jagung di Provinsi Lampung.

Page 21: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi

Lampung sekaligus merupakan sentra produksi jagung ke-2 setelah Kabupaten

Lampung Timur di Provinsi Lampung. Data terakhir hingga tahun 2007 lalu,

Kabupaten Lampung Selatan menyumbang lebih dari seperempat produksi jagung

di Provinsi Lampung atau sekitar 27.78 persen dari keseluruhan produksi jagung di

Propinsi Lampung. Angka 27.78 persen merupakan angka yang cukup besar dan

menandakan bahwa Kabupaten Lampung Selatan memiliki peran serta potensi

yang cukup besar dalam pengembangan usahatani jagung menunjang kegiatan

swasembada jagung di Provinsi Lampung, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung tahun

2006—2007 di Provinsi Lampung No Kabupaten 2006 2007

Luas Produksi Prdktivts Pers*)

(ha) (kw) (kw/ha) (%)

Luas Produksi Prktivts Pers*)

(ha) (kw) (kw/ha) (%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Lampung Barat

Tanggamus

Lampung

Selatan Lampung Timur

Lampung Tengah

Lampung Utara

Way Kanan

Tulang Bawang

Pesawaran

Bandar Lampung

Metro

Lampung

943 2.950 31.28 0.25

9.637 32.890 34.13 2.78

92.251 344.511 37.34 29.10

99.566 349.652 35.12 29.53

79.522 285.450 35.90 24.11

29.468 98.104 33.29 8.29

10.582 35.022 33.10 2.96

9.980 32.945 33.01 2.78

0 0 0.00 0.00

226 845 37.39 0.07

465 1.613 34.69 0.14

332.640 1.183.982 35.59 100.00

939 2.996 31.91 0.22

8.211 28.887 35.18 2.14

97.917 374.099 38.21 27.78

112.797 408.201 36.19 30.31

91.872 337.305 36.71 25.04

33.429 113.010 33.81 8.39

10.987 36.582 33.30 2.72

12.837 42.307 32.96 3.14

0 0 0.00 0.00

176 674 38.30 0.05

806 2.760 34.24 0.20

369.971 1.346.821 36.40 100.00

Sumber: Lampung Dalam Angka 2008, BPS.

*)Persentase produksi jagung tiap daerah terhadap total produksi jagung Lampung

Data di atas menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Selatan merupakan sentra

produksi jagung kedua setelah Kabupaten Lampung Timur. Kabupaten Lampung

Selatan juga merupakan kabupaten yang lokasinya berbatasan dengan pelabuhan,

sehingga akses komoditas jagung Kabupaten Lampung Selatan untuk keluar

Lampung lebih mudah. Dengan demikian, untuk mengetahui bagaimana dan

Page 22: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

kemana aliran hasil produksi jagung di Kabupaten Lampung Selatan perlu

diadakan penelitian mengenai pola distribusi dari komoditas jagung tersebut.

Keberhasilan produksi jagung tidak memberikan dampak yang berarti bila tidak

diimbangi dengan peningkatkan pendapatan petani. Pendapatan petani

dipengaruhi oleh produktivitas usahatani jagung dan harga dari komoditas jagung

yang dihasilkan. Produktivitas usahatani jagung ditentukan oleh efisiensi produksi

dalam usahatani. Sementara harga jagung yang diterima petani dipengaruhi oleh

efisiensi pemasaran jagung yang dihasilkan. Berdasarkan data yang ada, dari

tahun ke tahun terlihat adanya peningkatan produksi jagung di Lampung,

sementara untuk harga yang diterima oleh petani dari tahun ke tahun masih

relative rendah. Perbedaan harga jagung yang diterima petani dan pabrik

memiliki rentang yang cukup lebar menandakan masih belum efisiensinya

pemasaran jagung yang terjadi, seperti terlihat pada Tabel 5.

Table 5. Perkembangan harga pada tingkat produsen dan konsumen di Provinsi

Lampung tahun 2000—2008 No Tahun Harga di tingkat

petani (KA 40%)

(Rp/ kg)

Harga di tingkat Pabrik (KA 40%)

(Rp/ kg)

Selisih Harga

Persent selisih

(%)*)

Pertumbuhan**)

1

2

3

4

5 6

7

8

9

10

2000

2001

2002

2003

2004 2005

2006

2007

2008

2009

rata-rata

770

895

913

928

977 1062

1158

1325

1945

1863

1183.6

970

1179

1241

1168

1359 2040

1701

1945

2300

2182

1608.5

200

284

328

240

382 988

543

620

355

319

425.9

25.97

31.73

35.93

25.86

39.10 93.03

46.89

46.79

18.25

17.12

35.98

-

0.42

0.15

-0.27

0.59 1.59

-0.45

0.14

-0.43

-0.10

Sumber: Badan Pusat Statistik 2000--2009

*) Persentase selisih harga di tingkat petani dan pabrik terhadap harga petani

**) Pertumbuhan selisih harga pada tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya

Page 23: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Harga jagung di tingkat petani dan pabrik menunjukkan perbedaan yang

berfluktuasi dari tahun ke tahun. Margin pemasaran yang merupakan selisih dari

kedua harga tersebut cukup tinggi. Persentase selisih harga di tingkat petani dan

konsumen memiliki nilai yang beragam dari 17,12—93,03 persen menunjukkan

tingkat korelasi di kedua harga tersebut tidak stabil. Pada kolom pertumbuhan

nilai positif menunjukkan terjadinya kenaikan harga dan nilai negative untuk

keadaan penurunan harga. Nilai positif yang terjadi memiliki range cukup lebar

(0,14—1,59). Data tersebut menggambarkan kenaikan harga di tingkat konsumen

memiliki pengaruh yang sedikit terhadap perubahan harga di tingkat petani

(korelasi rendah). Rendahnya tingkat korelasi yang tergambar dari data tersebut

dapat dijadikan salah satu indikasi belum efisienya saluran pemasaran.

Pencapaian sasaran produksi jagung yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dan

kondisi pabrik pakan ternak yang masih beroprasi dibawah kapasitas optimumnya

serta tingginya margin pemasaran jagung merupakan salah satu permasalahan

jagung yang ada di Provinsi Lampung. Oleh karena itu, penelitian tentang pola

distribusi dan efisiensi pemasaran jagung ini sangat diperlukan sebagai bahan

masukan dan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan komoditas jagung di

Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan antara lain

sebagai berikut

1. Bagaimanakah pola distribusi dan saluran pemasaran jagung di Kabupaten

Lampung Selatan?

2. Apakah pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan sudah efisien?

Page 24: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah

1. Mengetahui pola distribusi dan saluran pemasaran jagung di Kabupaten

Lampung Selatan.

2. Menganalisis efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan.

C. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

1. Petani, pedagang perantara dan konsumen sebagai bahan pertimbangan

dalam memasarkan jagung.

2. Instansi terkait, sebagai bahan informasi untuk pembuatan kebijakan yang

terkait dengan masalah kinerja pemasaran jagung di Kabupaten Lampung

Selatan.

3. Peneliti lain, sebagai bahan informasi dan pembanding bagi penelitian

selanjutnya mengenai pemasaran jagung.

Page 25: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Komoditas Jagung

Jagung merupakan tanaman yang dapat digolongkan dalam berbagai macam

kelompok tanaman seperti,

a) Kelompok tanaman pangan, jika yang dihasilkan digunakan untuk

kebutuhan pangan pokok.

b) Kelompok tanaman hortikultura, jika jagung yang dihasilkan dimanfaatkan

sebagai buah meja, sayuran dan obat-obatan, yang tergolong dalam

kelompok ini adalah jagung manis dan jagung muda yang belum berisi

(soleng).

c) Kelompok tanaman perkebunan, jika tanaman tersebut diusahakan pada

lahan yang luas disertai manajemen yang baik dan hasilnya digunakan

sebagai bahan baku industri.

Jagung merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan gizi cukup baik dan

dimanfaatkan dalam berbagai keperluan. Menurut Najiyati (1992), manfaat

tanaman jagung bisaa digunakan untuk tiga tujuan utama:

a) Sebagai bahan makanan pokok terutama di daerah tropis,

Page 26: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

b) Makanan untuk ternak hewan dan unggas, terutama di negara-negara

industri di daerah temperate, menyediakan lebih dari 2/3 dari total

perdagangan biji-bijian untuk pakan ternak dan

c) Sebagai bahan baku untuk banyak hasil-hasil industri.;

Tanaman jagung merupakan tanaman yang hampir tidak memiliki nilai sisa selain

bijinya yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bagian tanaman jagung

lainya pun dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti halnya bentuk kerajinan

maupun bahan bakar. Jagung memiliki banyak manfaat dan pilihan dalam

memanfaatkanya, usia memanenpun dapat merubah kegunaan dari jagung tersebut.

Bonggol jagung dalam usia muda belum menghasilkan biji dimanfaatkan sebagai

sayuran, sedangkan dalam usia lebih tua dapat dimanfaatkan sebagai buah meja

dan pada usia tua dalam keadaan kering dimanfaatkan sebagai bahan baku industri

seperti industri pakan, industri biofuel dan sebagainya. Kegunaan jagung lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

Page 27: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Gambar 1. Pohon Industri Jagung

Baby corn

Jagung muda

Jagung tua

Daun dan batang

Kompos

Buah

Jagung

Pakan ternak

Industri makanan

Industi pakan

Industri lainnya

Kulit jagung

Kerajinan tangan

Bahan bakar

Tongkol

Biji Makanan jajanan

Tepung Jagung

Sayuran

Buah meja

Bahan bakar

Industri biofuel

Page 28: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

2. Tataniaga Pertanian (Marketing)

Pemasaran atau tataniaga merupakan rangkaian kegiatan pendistribusian suatu

barang. Nasruddin dalam bukunya yang berjudul tataniaga pertanian menyatakan

bahwa tataniaga pertanian mencakup segala kegiatan dan usaha yang berhubungan

dengan pemindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil pertanian dan

kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ketangan konsumen, termasuk

didalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan bentuk dari

barang yang ditujukan untuk mempermudah penyalurannya dan memberikan

kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya. Saluran tataniaga adalah jalur

yang dilalui komoditas dari titik produsen sampai titik konsumen terakhir. Hal

yang dapat dipelajari dengan mengikuti saluran tataniaga suatu produk antara lain

adalah:

a) Jumlah produk yang dijual petani kepada tengkulak atau langsung ke

konsumen akhir atau ke pedagang besar

b) Peranan dari pelaku tataniaga termasuk peranan petani

c) Tempat terjadinya informasi

Dalam Kegiatan pemasaran atau pendistribusian barang hingga sampai pada

tangan konsumen terdapat berbagai kegiatan, diantaranya adalah kegiatan

pembeliandan penjualan yang berarti pemindahan hak milik serta kegiatan

pemindahan barang yang berkenaan dengan pengangkutan yang berarti

pemindahan lokasi, seperti di paparkan oleh Nasruddin dalam bukunya yang

berjudul tataniaga pertanian, beliau menyebutkan bahwa fungsi dalam proses

tataniaga adalah sebagai berikut:

Page 29: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

a) Pembelian/ buying, merupakan suatu fungsi yang bersangkutan dengan

pemindahan dan atau pemilikan sejumlah barang yang dimaksudkan

sebagai persediaan produksi ataupun untuk mencukupi kebutuhan.

b) Penjualan dan penyebaran, kegiatan-kegiatan untuk mencari dan atau

mengusahakan agar barang-barang yang telah diproduksi atau yang telah

dimiliki mendapatkan permintaan-permintaan pasar (para konsumen) yang

cukup baik atau banyak, terutama mengenai kuantitasnya dan harganya

yang cukup menguntungkan.

c) Pengangkutan dan transportasi, memindahkan suatu produk dari sumber

penghasilannya ke pasar atau ke tempat konsumennya pada waktu yang

tertentu yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan atau kepentingan pasar

atau konsumen.

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan pendistribusian barang hingga sampai

pada tangan konsumen. Dalam kelancaran kegiatan tersebut terdapat peran dari

lembaga pemasaran. Lembaga-lembaga pemasaran yang dimaksud adalah segala

usaha yang berkaitan dalam jaringan lalu lintas barang-barang di masyarakat,

seperti halnya jasa-jasa yang ditawarkan agen-agen atau perusahaan dagang,

perbankan, perusahaan pengepakan, perusahaan angkutan usaha pertanggungan

dan lain sebagainya. Perusahaan dagang, perusahaan pengepakan, perusahaan

angkutan usaha pertanggungan, kesemuaanya memegang peranan dalam

penyampaian produk-produk itu ke pasar (konsumen) dengan menjamin

sampainya produk-produk itu ke tangan konsumen (pasar) tanpa ada kerusakan-

kerusakan di samping waktu penyampaian yang tepat.

Page 30: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Kegiatan pemasaran yang merupakan pemindahan barang berdasarkan hak milik

maupun lokasi pasti akan menimbulkan resiko dalam setiap kegiatannya terutama

untuk barang-barang hasil pertanian yang mudah rusak. McCarthy dalam bukunya

yang berjudul Intisari Pemasaran Sebuah Ancangan Manajerial Global,

mengemukakan bahwa resiko merupakan fungsi yang bersangkutan dengan

kerugian. Resiko timbul apabila suatu kegiatan dalam tataniaga dilakukan tanpa

mengetahui hasil-hasil yang akan diperoleh, atau dilakukan dengan kemungkinan

bahwa hasilnya akan sebaliknya, maka karena itulah dengan pertimbangan,

perhitungan dan perencanaan yang sematang-matangnya (mantap).

Macam resiko yang dihadapi:

a) Resiko kepemilikan

b) Resiko keuangan

c) Kerugian karena kecelakaan

d) Kerugian karena perikatan

e) Kerugian karena tatakerja

f) Kerugian karena pengaruh cuaca

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting, terutama berkaitan

dengan harga hasil usahatani yang akan diperoleh bagi produsen serta upaya

penyebaran suatu barang ke tempat lain yang membutuhkan. Kegiatan pemasaran

merupakan kegiatan yang sangat penting salah satunya bagi ketersedian barang

ditempat lain yang membutuhkan, seperti ungkapan Kotler yang dikutip oleh

Soekartawi dalam bukunya ada lima faktor yang menyebabkan mengapa

pemasaran itu penting, diantaranya adalah:

Page 31: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

a) Jumlah produk yang dijual menurun,

b) Pertumbuhan penampilan perusahaan juga menurun,

c) Terjadi perubahan yang diinginkan konsumen,

d) Kompetisi yang semakin tajam,

e) Terlalu besarnya pengeluaran untuk penjualan

Produk-produk hasil pertanian memiliki karakteristik yang berbada berkenaan

dengan daya simpan atau tingkat kerusakannya maupun keadaan produsennya.

Soekartawi (1991) pun menambahkan pentingnya pemasaran untuk komoditas

pertanian bahwa untuk komoditas pertanian pemasaran terjadi bukan saja

ditentukan oleh lima aspek tersebut tetapi juga aspek lain yaitu:

a) Kebutuhan yang mendesak,

b) Tingkat komersialisasi produsen (petani),

c) Keadaan harga yang menguntungkan,

d) Karena peraturan.

Pentingnya pemasaran dalam penyebaran barang dan kontribusinya dalam

ketersediaan barang di suatu daerah merupakan hal yang sangat mendukung bagi

kelancaran kegiatan ekonomi disuatu daerah. Kegiatan pemasaran disamping

berperan dalam ketersediaan dan penyebaran barang juga berperan dalam

perolehan harga yang lebih baik.

Dalam kegiatan pemasaran terdapat peran dari lembaga-lembaga pemasaran yang

terlibat. Pola yang dibentuk oleh lembaga-lembaga pemasaran tersebut disebut

dengan rantai pemasaran. Dalam karyanya yang berjudul manajemen pemasaran

Mursyid (1993) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya rantai

Page 32: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

pemasaran hasil pertanian yang panjang dan produsen sering dirugikan, yaitu

sebagai berikut:

a) Pasar yang tidak bekerja secara sempurna,

b) Lemahnya informasi pasar,

c) Lemahnya produsen (petani) memanfaatkan peluang pasar,

d) Lemahnya posisi produsen )petani) untuk melakukan penawaran untuk

mendapatkan harga yang baik,

e) Produsen (petani) melakukan usahatani tidak didasarkan pada permintaan

pasar, melainkan karena usahatani yang diusahakan secara turun-temurun.

Manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan pemasaran terutama keuntungan yang

diperoleh lembaga pemasaran menarik beberapa masyarakat yang akhirnya

menekuni kegiatan tersebut. Banyaknya lembaga pemasaran merupakan salah satu

penyebab semakin panjangnya rantai pemasaran. Mursid (1993) mengemukakan

beberapa faktor yang menentukan panjang pendeknya saluran pemasaran

antaralain adalah

a) Jarak antara produsen ke konsumen, makin jauh maka makin panjang

saluran pemasarannya,

b) Cepat lambatnya produk rusak, produk yang cepat rusak menghendaki

saluran pemasaran yang pendek,

c) Skala produksi, semakin kecil skala produksi semakin panjang saluran

pemasarannya,

d) Posisi keuangan pengusaha, produsen yang posisi keuangannya kuat

cenderung mampu memperpendek saluran,

e) Derajat standarisasi, makin identik produk makin panjang salurannya,

Page 33: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

f) Kemeruahan produk, biaya pemindahan tinggi saluran terpendek,

g) Nilai unit dari suatu produk, makin rendah nilai unit suatu produk semakin

panjang saluran pemasarannya,

h) Bentuk pemakaian produk, produk yang dapat digunakan untuk berbagai

bentuk pemakaian bisaanya saluran tataniaganya lebih rumit dan panjang,

i) Struktur pasar, struktur pasar yang berbentuk monopoli bisaanya saluran

tataniaganya lebih pendek dibanding struktur pasar yang lain.

Panjangnya saluran pemasaran menimbulkan beberapa pengaruh diantaranya

adalah tingginya margin pemasaran. Tingginya margin pemasaran

menggambarkan perbedaan harga yang tinggi antara harga ditingkat produsen dan

harga pada tingkat konsumen. Keadaan tersebut dapat berarti dua kemungkinan

yaitu produsen dirugikan karena harga yang diterima terlalu rendah karena ditekan

atau konsumen dirugikan karena harga yang diterima terlalu tinggi karena margin

dibebankan pada harga tersebut.

3. Efisiensi Tataniaga/ Pemasaran

Pemasaran yang baik adalah kegiatan pemasaran yang efisien dimana semua pihak

merasa diuntungkan dengan adanya kegiatan pemasaran tersebut. Suatu kegiatan

pemasaran dapat dikatakan efisien atau tidak dapat ditentukan atau diukur dengan

efisiensi pemasaran. Efisiensi tataniaga merupakan salah satu ukuran untuk

menilai kinerja pasar. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan rasio

input-output.

1

Page 34: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Cara mengukur efisiensi tataniaga menurut Nasruddin (1996) dapat melalui:

a) Margin tataniaga

b) Analisis syarat-syarat pasar bersaing sempurna

c) Analisis keterpaduan pasar

d) Harga pada tingkat konsumen

e) tersedianya fasilitas fisik tataniaga.

Cara yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya menggunakan cara

tersebut yaitu dengan melihat besarnya margin pemasaran dan rasio profit margin

dari masing-masing lembaga pemasaran. Marjin tataniaga dirumuskan sebagai

perbedaan antara harga yang diterima produsen dan harga yang diterima

konsumen. Nasrudin (1996) dalam bukunya yang berjudul tataniaga pertanian

menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi margin tataniaga adalah sebagai

berikut:

a) Biaya tataniaga

b) Tingkat persaingan antara para pedagang

c) Strategi-strategi yang ditunjukkan oleh para pedagang

d) Sikap para pedagang terhadap resiko

e) Banyaknya perantara yang terlibat dalam menyalurkan barang dan jasa ke

konsumen akhir.

Dalam penelitian ini yang diukur untuk menentukan margin pemasaran secara

kuantitatif adalah biaya produksi, biaya pemasaran dan keuntungan dari masing-

masing lembaga pemasaran. Sedangkan faktor lain digunakan dalam pmbahasan

efisiensi pemasaran secara kualitatif.

Page 35: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian Fansuri tahun 2008 dengan metode SPC menghasilkan kesimpulan

bahwa pemasaran jagung di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Selatan belum efisien. Mayoritas responden berada pada klasifikasi rendah

atau banyak responden tidak melakukan yang dianjurkan oleh penyuluh

pertanian. Tetapi ada beberapa kelompok tani yang ketua kelompoknya mau

mengkoordinir hasil panen anggotanya, kemudian mereka menjualnya pada

pabrik besar dengan harga yang lebih mahal dari pada menjual kepada

tengkulak.

Penelitian Irawan tahun 2005 menggunakan analisis margin, koefisien korelasi

harg dan elastisitas transmisi harga menghasilkan kesimpulan bahwa

pemasaran jagung di Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur

belum efisien hal ini dilihat dari perolehan margin pemasaran ditingkat petani

yang lebih rendah dibandingkan dengan perolehan margin pemasaran yang

diperoleh lembaga pemasaran yang lainnya. Petani menjual hasil usahataninya

ke pedagang kecil yang sebelumnya memberikan modal untuk usahataninya,

sehingga harga yang berlaku adalah harga yang ditentukan oleh pedagang

kecil.

Penelitian Remonaldi tahun 2009 menghasilkan kesimpulan bahwa saluran

pemasaran jagung di Kabupaten Tanggamus sebagian besar dari petani ke

pedang pengumpul atau gudang silo, hal tersebut ditujukan untuk menghemat

biaya pemasaran, selain itu hasil produksi yang dihasilkan petani relatif kecil

sehingga tidak memungkinkan untuk dijual langsung ke pabrik pengolahan

Page 36: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

jagung. Selanjutnya pedagang kecil atau gudang silo tersebut langsung

menjual ke pedagang besar atau eksportir seperti PT. CPI (Caroen Phokhpan

Indonesia).

Penelitian Susanto pada tahun 2007 menghasilkan kesimpulan bahwa

pemasaran jagung di Kecamatan Ketapang belum efisien ditunjukkan dengan

nilai elastisitas transmisi harga yang masih di atas angka 1. Struktur pasar

jagung di Kecamatan Ketapang berada dalam kondisi tidak sempurna, nilai

koefisien korelasi harganya dibawah 1.

Penelitian Sadikin tahun 2000 menghasilkan kesimpulan bahwa harga jagung

di tingkat petani lebih rendah dibanding dengan harga sosial yang seharusnya

diterima, berkaitan dengan dua faktor klasik, yaitu (1) Lembaga pemasaran

output belum berfungsi efektif dan tidak transparan, sehingga rantai pemasaran

panjang dan biaya pemasaran tinggi, dan (2) Posisi tawar petani lemah

sehingga petani menjadi penerima harga yang masif dan sekaligus sangat ta'at

terhadap kemauan dan keputusan pedagang. Timpangnya distribusi

regionalitas intensifikasi jagung antara daerah Jawa dan luar Jawa,sebab

meskipun saat ini kontribusi produksi jagung luar Jawa terhadap produksi

jagung nasional hanya sekitar 39 persen.

Page 37: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

C. Kerangka Pemikiran

Jagung merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan mempunyai

peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Lampung merupakan sentra

produksi Jagung ketiga di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Lampung Selatan merupakan salah satu sentra produksi jagung di Propinsi

Lampung.

Produksi dan produktivitas jagung di Provinsi Lampung menunjukkan

perkembangan yang cukup baik bahkan pada tahun 2008 lalu. Produksi jagung

Lampung dapat melebihi sasaran produksi yang ditetapkan oleh pemerintah

daerah atau dinas terkait. Sementaraitu, dilihat dari segi konsumsi perusahan

pakan ternak yang merupakan konsumen terbesar jagung masih beroprasi di

bawah kapasitas optimumnya dan salah satunya disebabkan oleh kurangnyan

pasokan jagung sebagai bahan baku. Surplus dari produksi suatu komoditas

seharusnya diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dalam wilayah tertentu,

terutama untuk industri yang berperan sebagai konsumen terbesar yang

menyerap komoditas tersebut. Terlebih lagi jika konsumen tersebut

merupakan salah satu mata rantai dalam kegiatan ekonomi dan sosial yang

sangat pokok. Seperti halnya industri pakan ternak yang berbahan baku

jagung, hasil dari kegiatan pakan ternak tersebut adalah menghasilkan

makanan untuk ternak. Apabila jumlahnya tidak tercukupi akan terjadi

kelangkaan pakan, yang mengakibatkan harga pakan naik, dan jika harga

pakan naik maka produksi daging ayam akan turun dan akhirnya berimbas

pada menurunnya tingkat pemenuhan gizi pada masyarakat. Dengan demikian,

Page 38: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

perlu dianalisis pola distribusi dan saluran pemasaran jagung untuk mengetahui

kemana saja aliran komoditas jagung di kabupaten Lampung Selatan.

Panjang pendeknya saluran pemasaran dan siapa saja yang terlibat dalam

saluran pemasaran menentukan bagaimana struktur pasar dan bagaimana

struktur pasar yang terbentuk berpengaruh pada pembentukan harga barang.

Tujuan dari usahatani jagung adalah memperoleh keuntungan yang maksimum

bagi petani sebagai pelaku utama usahatani. Finansial usaha tani lebih

dipengaruhi oleh harga jual yang diterima petani, sedangkan tingkat harga

yang diterima petani dipengaruhi oleh tingkat efisiensi pemasaran dari

komoditi yang dihasilkan.

Analisis margin pemasaran dan koefisien korelasi harga merupakan alat yang

saling mendukung dan sering digunakan untuk menentukan efisiensi suatu

pemasaran. Integrasi pasar dianalisis menggunakan elastisitas transmisi harga,

terutama untuk melihat perubahan harga produk di tingkat produsen yang

ditransmisikan ke harga konsumen.

Page 39: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pola Distribusi dan Efisiensi Pemasaran Jagung

di Kabupaten Lampung Selatan

Pola Distribusi ?

Jagung Dinamika jagung di Propinsi Lampung

Produksi dan Produktivitas

mampu

melebihi sasaran Pemda

Konsumen

mengeluh

kekurarang

suplay jagung

Usaha tani jagung

Efisiensi Pemasaran?

Biaya Produksi

Harga

Output

Penerimaan

Keuntungan

Kinerja pasar

a. Saluran pemasaran

b. Margin pemasaran

c. Elastisitas transmisi harga

Produksi > Konsumsi tapi

konsumen masih merasa

kekurangan suplay untuk

konsumsi

Input Output

(produksi)

Harga input

Page 40: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk tentang

variable yang akan diteliti dan sangat penting untuk dianalisis (data-data yang

berhubungan dengan tujuan penelitian). Batasan operasional disusun dengan tujuan

untuk membatasi ruang lingkup variabel yang digunakan serta untuk menghindari

penafsiran yang berbeda dari istilah yang digunakan dalam penelitian.

Distribusi yang dimaksud dalam penelitian adalah proses pemindahan suatu barang dari

suatu tempat ke tempat lain.

Pola distribusi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alokasi suatu komoditas

menurut kegunaan dan tempat.

Sistem pemasaran dalam penelitian ini ditinjau dari pendekatan serba lembaga

(institutional approach) yaitu pendekatan dari segi lembaga-lembaga atau organisasi yang

terkait dalam hal pemasaran jagung.

Saluran pemasaran adalah lembaga-lembaga yang digunakan untuk menyampaikan

komoditas jagung dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pembelian,

pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dari petani jagung ke konsumen akhir.

Page 41: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Petani produsen adalah petani jagung yang termasuk dalam sampel penelitian.

Pengangkut adalah orang yang melakukan pengaturan secara bersama-sama dalam

pengangkutan jagung.

Pedagang kecil adalah orang yang membeli jagung langsung dari petani produsen dan

berada di desa dan kecamatan.

Pedagang besar adalah orang yang membeli jagung dari agen atau pedagang kecil di

kabupaten.

Eksportir atau pedagang antar daerah adalah badan usaha yang melakukan pembelian

jagung dari pedagang besar maupun dari pedagang kecil kecil yang berada di daerahnya

dan menjual jagung ke luar daerah.

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan, baik oleh petani maupun

pedagang untuk memasarkan jagung sampai ke konsumen akhir, meliputi biaya sortasi,

greeding, packging, pengangkutan, biaya penyimpanan, biaya penyusutan, dan biaya-

biaya lainnya dinyatakan dalam satuan rupih per kilogram (Rp/Kg).

Harga beli adalah harga yang dibayar oleh masing-masing lembaga pemasaran dan

konsumen untuk mendapatkan jagung, dinyatakan dalam satuan rupih per kilogram

(Rp/Kg).

Pasar dalam hal ini adalah suatu tempat (lokasi) dimana terjadi transaksi jual beli jagung

dan sebagai tempat terbentuknya harga.

Page 42: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Pemasaran dalam hal ini adalah keragaan dari kegiatan yang meliputi penyampaian

jagung atau jasa-jasa yang diberikan dalam bisnis jagung.

Harga jual adalah harga yang berlaku untuk menjual jagung pada tiap lembaga

pemasaran dan konsumen akhir dinyatakan dalam satuan rupih per kilogram (Rp/Kg).

Volume pembelian adalah jumlah produksi yang dibeli oleh lembaga-lembaga

pemasaran, dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg).

Volume penjualan adalah jumlah produksi yang dijual oleh petani maupun lembaga-

lembaga pemasaran, dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg).

Konsumen akhir adalah lembaga pemasaran terakhir yang membeli jagung.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Lampung Selatan tepatnya di Kecamatan Natar dan

Ketapang. Waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan September--November

2009. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

mempertimbangkan bahwa Kabupaten Lampung Selatan merupakan sentra produksi

jagung kedua setelah Lampung Timur. Sedangkan Kecamatan Ketapang dan Natar

merupakan sentra produksi jagung di Kabupaten Lampung Selatan, dapat dilihat ditabel

27—29 pada lampiran.

Jumlah sample ditentukan atas pertimbangan jumlah populasi dari masing-masing desa.

Populasi penelitian adalah 446 petani jagung dari desa Tanjung Sari kecamatan Natar dan

Page 43: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

589 petani jagung dari desa Ruguk Kecamatan Ketapang. Responden dipilih secara acak

(Sample Random Sampling) berjumlah 51 petani dengan total 1035 Petani jagung di

kedua kecamatan tersebut.

Penentuan jumlah sample mengacu pada Sugiarto (2003), dengan perhitungan sebagai

barikut:

NZ2 S

2

n =

Nd2 + Z

2S

2

Keterangan:

n = Jumlah Sample

N = Jumlah anggota dalam populasi

Z = Derajat kepercayaan (1.96)

S2

= Varian sample (5%)

d = Derajat Penyimpangan ( 5%)

n = 1035 * (1.645)2 * 0.05

1035 * (0.05)2 + (1.645)

2 * 0.05

n = 140,037= 51

2,723

Untuk sample setiap kelompok ditentukan proporsional dengan menggunakan rumus

Natsir (1988), yaitu:

ni = Ni * n

N

Keterangan:

ni = Jumlah sample

Ni = Jumlah Anggota

N = Jumlah Anggota dalam Populasi

n = Jumlah Sample secara keseluruhan

Sample desa Tanjung Sari = 446 * 51 = 21,9768 = 22

Page 44: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

1035

Sample desa Ruguk = 589 * 51 = 29,0232 = 29

1035

Untuk lembaga pemasaran diambil lembaga pemasaran yang terlibat langsung dalam

pemasaran jagung di lokasi penelitian, menggunakan snowball sampling, cara

pengambilan sample dengan teknik ini dilakukan secara berantai. Mulai dari ukuran

yang terkecil makin lama makin besar. Dalam pelaksanaannya pertama-tama dilakukan

interview terhadap seorang responden petani, selanjutnya yang bersangkutan diminta

untuk menyebutkan calon responden berikutnya. Hal ini dilakukan sedemikian rupa

sehingga didapat suatu rantai pemasaran.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui observasi,

wawancara dan penyebaran angket atau kuisioner, sedangkan pengumpulan data

dilakukan dengan teknik sampling. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer didapat melalui hasil

wawancara langsung kepada responden berdasarkan atas daftar pertanyaan yang telah

disusun. Responden dalam penelitian ini adalah para petani, pedagang kecil, pedagang

besar, serta lembaga lain yang terlibat dalam saluran tataniaga jagung di Kabupaten

Lampung Selatan.

Data sekunder diperoleh dari lembaga terkait yang berhubungan dengan objek penelitian.

Data sekunder tersebut antara lain didapat didapat dari Dinas Pertanian, Badan Pusat

Page 45: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Statistik, website Departemen Perdagangan Indonesia, skripsi peneliti terdahulu, jurnal

penelitian dan literature yang berhubungan dengan topik penelitian.

Variabel yang diukur dalam penelitian ini meliputi: biaya produksi, jumlah produksi,

nilai penjualan, volume penjualan, harga jual, harga beli, volume pembelian, biaya

pemasaran, keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran, margin pemasaran, dan

lembaga pemasaran. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada pengkajian pola distribusi, saluran

pemasaran dan jenis konsumen, keuntungan petani, dan distribusi keuntungan. Analisis

kuantitatif digunakan untuk menganalisis margin pemasaran, korelasi harga dan

elastisitas transmisi harga.

D. Model Tahapan Analisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis

statistic. Analisis deskriptif meliputi gambaran hasil pengamatan di lapangan untuk

melihat pola distrbusi, struktur pasar, distribusi jagung beserta lembaga-lembaga yang

terlibat. Analisis statistic digunakan untuk mengetahui efisiensi pemasaran yang

meliputi analisis margin pemasaran, koefisiensi harga dan elastisitas transmisi harga.

Jenis model tahapan analisis yang dapat digunakan pada analisis pemasaran antara lain:

Page 46: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Kinerja pasar

a. Saluran pemasaran

Saluran pemasaran dianalisis secara deskriptif kualitatif, mulai dari tingkat produsen

jagung melalui lembaga-lembaga pemasaran hingga sampai pada konsumen. Selain itu

dilihat juga fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga

pemasaran jagung.

b. Analisis Margin Pemasaran

MP = Pr – Pf atau MP = ΣBi + ΣKi

Keterangan:

MP = Margin pemasaran

Pr = Harga tingkat pengecer

Pf = Harga tingkat petani ΣBi= Jumlah biaya yang dikeluarkan lembaga – lembaga pemasaran (B1,B2,B3…..Bn)

ΣKi= Jumlah keuntungan yang diperoleh lembaga-lembaga pemasaran (K1,K2,K3...Kn)

Rasio profit marjin (RPM), RPM = i

i

bt

c. Analisis Elastisitas Transmisi Harga

Elastisitas transmisi harga menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga suatu

barang disuatu tingkat pasar terhadap perubahan harga barang itu di tempat atau tingkat

pasar lainnya. (Hasyim 2003 dalam Setiawan 2010)

Rumus elastisitas Transmisi Harga:

Et = δPf x Pr

δPr Pf

Karena harga ditingkat produsen (Pf) linear terhadap harga ditingkat konsumen (Pr) atau

secara matematis dituliskan sebagai berikut:

Pf = a + b Pr

Page 47: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Keterangan:

Et = Elastisitas Transmisi harga

a = intersep (titik potong)

b = koeficien regresi atau slope

Pr = Harga rata-rata komoditas di tingkat konsumen

Pf = Harga rata-rata komoditas di tingkat petani

Criteria pengukuran yang digunakan pada analisis transmisi harga adalah (Hasyim,

1994):

1. Et = 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen sama dengan laju perubahan

harga di tingkat petani. Hal ini berarti bahwa pasar yang dihadapi oleh seluruh pelaku

pasar adalah bersaing sempurna, dan system tataniaga yang terjadi sudah efisien.

2. Et > 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih kecil dari pada laju

perubahan harga di tingkat petani. Hal ini berarti bahwa pasar yang dihadapi oleh

seluruh pelaku pasar adalah pasar tidak bersaing sempurna, yaitu terdapat kekuatan

monopoli atau oligopoly dalam system tataniaga tersebut sehingga system tataniaga

yang berlaku belum efisien.

3. Et < 1, berarti laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih besar dari pada laju

perubahan harga di tingkat petani. Hal ini berarti bahwa pasar yang dihadapi oleh

seluruh pelaku pasar adalah pasar tidak bersaing sempurna, yaitu terdapat kekuatan

monopsoni atau oligopsoni dalam system tataniaga tersebut sehingga system tataniaga

yang berlaku belum efisien.

Page 48: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Kabupaten Lampung Selatan terbentuk pada tahun 1956 yang merupakan salah satu

Kabupaten di Propinsi Sumatra Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 4

tahun 1956 tentang Pembentukan daerah Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi

Sumatra Selatan sebanyak 14 kabupaten yang diantaranya adalah Kabupaten Lampung

Selatan. Saat ini Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu dari daerah tingkat

II yang ada di Propinsi Lampung. Secara administrative Kabupaten Lampung Selatan

terdiri dari 17 kecamatan dan salanjutnya terdiri dari 251 desa/ kelurahan (248 desa dan 3

kelurahan).

Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih 2.109,74km2,

dengan kantor pusat di Kota Kalianda yang merupakan ibukota Kabupaten Lampung

Selatan. Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan

Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur,

sebelah selatan dengan Selat Sunda, sebelah barat dengan Kabupaten Pesawaran

dan sebelah timut dengan Laut Jawa.

Page 49: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

B. Kondisi Topografi dan Iklim

Kabupaten Lampung Selatan dilihat dari segi geologinya sebagian besar terdiri dari

batuan endesit, ditutupi turfazam, pegunungan vulkanis muda serta dataran alluvial

berawa-rawa dengan pohon bakau. Jenis tanah yang paling mendominasi di Kabupaten

Lampung Selatan adalah tanah latosol yang hampir menutupi seluruh wilayah barat dan

sebagian besar dari bagian tengah, tanah podsolid yang tersebar pada wilayah bagian

utara, tanah hidromorf yang tersebar pada wilayah bagian timur, serta tanah alluvial yang

tersebar pada wilayah pantai bagian timur Kabupaten Lampung Selatan.

Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak pada 105014’ -- 105

045’ BT dan 5

015’ --

60 LS, sehingga wilayah Kabupaten Lampung Selatan tergolong dalam wilayah tropis.

Kabupaten Lampung Selatan memiliki iklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan

dan musim kemarau, dengan curah hujan rata-rata 161,8 mm/bulan dan rata-rata jumlah

hari hujan 13,1 hari/bulan. Rata-rata temperaturnya berselang antara 22,9oC--32,4

oC,

dengan kelembaban relative

56,8--93,1% dan tekanan udara 936,2--1008,1 Nbs.

C. Keadaan Demografi Daerah

Penduduk Kabupaten Lampung Selatan dilihat dari perbandingan jeniskelamin penduduk

jumlah pria dan wanita tidak berbeda jauh, berdasarkan proyeksi tahun 2007 berjumlah

923.002 jiwa yang terdiri dari 478.786 jiwa laki-laki dan 444.216 perempuan.

Sebagaimana dapat dilihat pada Table 10,

Page 50: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 6. Penyebaran jumlah penduduk Kabupaten Lampung Selatan menurut Jenis

Kelamin Tahun 2007

No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Laki-laki 478.786 51,87

2 Perempuan 444.216 48,13

3 Total 923.002 100,00

Sumber: Lampung Selatan Dalam Angka 2008

Table diatas menggambarkan perbandingan yang tidak berbeda jauh antara penduduk

pria dan wanita, jumlah penduduk pria lebih banyak dengan selisih 34.570 jiwa atau

sekitar 2.64 persen dari keseluruhan penduduk di Kabupaten Lampung Selatan.

Matapencaharian yang dilakukan oleh penduduk di Kabupaten Lampung Selatan

umumnya bervariasi, lebih dari 50 persen penduduk didominasi dengan matapencaharian

bidang hasil bumi seperti pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan. Sebagian

penduduk juga sudah mulai menjamah kegiatan perdagangan dan industri pengolahan

yang turut mendorong kemajuan ekonomi daerah. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel

11,

Tabel 7. Sebaran mata pencaharian penduduk di Kabupaten Lampung Selatan

No Mata pencaharian Jumlah

(jiwa)

Persentase

(%)

1 Pertanian, kehutanan,perburuan dan perikanan 339.290 59,52

2 Industri Pengolahan 54.829 9,62

3 Perdagangan 80.529 14,13

4 Jasa 35.917 6,30

5 Lainnya 59.492 10,44

total 570.057 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Selatan 2007

Page 51: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lampung

Selatan banyak memanfaatkan kegiatan berkenaan dengan hasil alam yang sudah

diturun-temurunkan dari nenek moyang, dan juga merupakan penompang bagi kegiatan

lainnya. Usaha perniagaan sepertinya sudah dilirik dan ditekuni hampir seperempat

penduduk di Kabupaten Lampung Selatan, sebagian penduduk sudah memulai untuk

mengembangkan industri pengolahan guna menampung berbagai hasil bumi

masyarakatnya, kemudian jasa dan jenis pekerjaan yang lainya.

D. Sarana dan Prasaran

Kesediaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan

dalam mendukung kegiatan dan aktifitas penduduk, keadaan sarana dan sarana yang

dimiliki sangat berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan penduduk

khususnya pertanian, selain itu keadaan sarana dan prasarana menunjukkan tingkat

kesejahteraan dan keadaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan.

Kondisi Kabupaten Lampung Selatan yang sangat mendukung dilihat dari sarana dan

prasarana diantaranya adalah wilayahnya yang dilewati dua jalur jalan lintas Sumatera

(tengah dan timur), terdapat bandar udara (Branti), termasuk kawasan industri (Tanjung

bintang) serta terdapat pelabuhan penyeberangan Bakauheni yang berperan sebagai salah

satu pintu penghubung Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Jarak pelabuhan Bakauheni ke

pelabuhan Merak yang berada di Pulau Jawa yaitu + 30 km, dengan waktu tempuh kapal

penyeberangan sekitar 2,5 jam.

Page 52: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Hal ini menunjukkan potensi besar dalam perdagangan di Kabupaten Lampung Selatan

karena wilayahnya berdekatan dengan Pulau Jawa khususnya Jakarta, kota tersebut

merupakan pusat perkembangan industri. Intensitas permintaan berbagai jenis barang di

daerah tersebut cukup tinggi. Sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten Lampung

Selatan khususnya jalan dan angkutan sudah memadai, sebagaimana dapat dilihat pada

Table 12,

Tabel 8. Sarana Jalan dan Angkutan di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan jenis

permukaan tahun 2007

Keadaan Jalan

Negara

Jalan

Propinsi

Jalan

Kabupaten

Jumlah

Jalan (km)

Jenis permukaan:

Aspal

Kerikil

Tanah

Tidak dirinci

Angkutan Darat (unit)

Truk

Pick up

Bus

Angkutan desa

Kendaraan tak umum

159,95

-

-

-

315,36

-

-

-

850,48

224,80

204,30

2,22

1325,79

224,80

204,30

2,22

657

274

60

197

2.071

Sumber: Lampung Selatan Dalam Angka 2008

Table diatas menunjukkan sarana dan prasarana berbentuk jalan dan angkutan di

Kabupaten Lampung Selatan sudah memadai, sebagian besar jalan negara dan jalan

propinsi sudah diaspal. Jalan kabupaten sebagian besar juga sudah diaspal hanya

beberapa yang masih kerikil dan tanah yaitu sekitar kurang lebih 30persen. Keadaan

tersebut menandakan bahwa kondisi jalan untuk perhubungan dan distribusi barang

seharusnya tidak mendapat kendala berat.

Page 53: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Sarana dan prasarana lain diantaranya adalah silo jagung. Silo jagung yang dimaksud

adalah silo jagung yang dikelola oleh beberapa gapoktan yang merupakan salah satu

usaha pengembangan dan perbaikan penanganan pascapanen serta pemasaran jagung

dilakukan melalui pengembangan alat pengering dan silo di setiap sentra produksi

jagung. Pengembangan silo jagung diarahkan untuk mewujudkan sistem usaha

agroindustri yang terpadu dengan gapoktan yang berperan sebagai pemasok jagung

pipilan kering bermutu kepada industri pakan ternak atau pasar. Keberadaan silo jagung

ditujukan untuk menampung hasil panen anggota kelompoknya meningkatkan mutu serta

memperkuat posisi di pasar. Silo jagung di Propinsi Lampung sudah dikembangkan di

beberapa daerah sentra produksi jagung dan salah satunya berada di Kabupaten Lampung

Selatan.

Tabel 9. Pengembangan silo jagung di Propinsi Lampung Tahun 2007

No. Kabupaten Kecamatan Desa Jumlah (unit)

Pelaksana (Gapoktan)

1 Lampung Selatan Ketapang Sumur 1 Sri Merta

2 Lampung Timur Bandar Sribhawono Bandar Agung 1 Harapan Jaya

3 Lampung Tengah Bandar Mataram Terbanggi Ilir 1 Sumber Tani

4 Tanggamus Sukoharjo Panggung Rejo 1 Maju Lestari

Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Lampun g, 2007

Keberadaan silo jagung memberikan keuntungkan lebih bagi petani terutama dalam

kegiatan pemasaran, sehingga petani jagung di daerah tersebut memiliki alternatif lebih

banyak dalam memasarkan jagung, serta memperoleh kesempatan lebih untuk

meningkatkan nilai hasil usahataninya.

Page 54: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Sarana lain yang juga penting adalah keberadaan koperasi sebagai lembaga penunjang

dalam kegiatan permodalan dan pengadaan barang. Keberadaan koperasi dapat

mendukung kelancaran perekonomian suatu daerah. Koperasi merupakan salah satu

lembaga yang disarankan dikembangkan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan anggotanya. Koperasi terdiri dari beberapa jenis koprasi

yang dibedakan berdarkan fungsi dan kegunaanya, seperti pada tabel berikut.

Tabel 10. Perkembangan Koperasi menurut jenisnya di Kabupaten Lampung Selatan

tahun 2007-2008

No Jenis Koperasi Jumlah Koperasi

2007 2008

1 Koperasi unit desa 23 23

2 Koperasi pertanian 92 95

3 Koperasi simpan pinjam 6 6

4 Koperasi perkebunan 4 4

5 Koperasi peternakan 2 2

6 Koperasi perikanan 13 13

7 Koperasi perkreditan 10 10

8 Koperasi serba usaha 1 1

9 Koperasi pondok pesantren 30 33

10 Koperasi pedagang pasar 10 10

11 Primkopti 1 1

12 Koperasi pegawai RI 32 32

13 Koperasi TNI 3 3

14 Koperasi Pepabri 2 2

15 Koperasi industri 5 6

16 Koperasi wanita 10 12

17 Koperasi angkatan 3 3

18 Koperasi buruh 36 35

19 Koperasi jasa 15 15

20 Koperasi mahasiswa 1 1

21 Koperasi pedagang kaki lima 1 1

22 Koperasi jamu 1 1

23 Koperasi produksi 2 2

24 Koperasi konsumsi 1 1

25 Koperasi lainya 9 10

Jumlah 315 326

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kab. Lampung Selatan.

Lampung Selatan Dalam Angka Tahun 2009. BPS

Page 55: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel diatas menunjukkan keberadaan koperasi di Kabupaten Lampung Selatan yang

tergolong lengkap jenisnya dan banyak jumlahnya, sehingga dapat dikatakan mampu

mendukung kelancaran perekonomian daerah Kabupaten Lampung Selatan. Koperasi

yang paling dekat dengan petani diantaranya adalah koperasi unit desa, koperasi

pertanian serta koperasi simpan pinjam yang dapat membantu mereka yang bermasalah

dalam permodalan dan pemasaran pada kegiatan pertanian.

E. Kondisi Umum Perdagangan dan Perindustrian

Kondisi perdagangan dan perindustrian di Kabupaten Lampung Selatan ditandai dengan

adanya aktifitas beberapa lembaga pemasaran dan industri. Lembaga pemasaran yang

dimaksud antara lain adalah para pedagang pada berbagai tingkatan dan kategori,

diantaranya:

1. pedagang kecil, mereka yang mengumpulkan hasil usahatani petani dari

daerahnya atau beberapa desa yang lokasinya tidak jauh dari desanya, yang

kemudian dijual kepada pedagang yang lebih besar.

2. pedagang besar, mereka melakukan pembelian atau pencarian jagung lebih dari

berbagai kecamatan bahkan sampai keluar kabupaten, sifatnya continue.

3. pedagang antar daerah, mereka melakukan pembelian dari beberapa tempat di

propinsi Lampung, kemudian melakukan beberapa perlakuan seperti pengopenan

untuk memperoleh jagung dengan mutu yang baik dan memperpanjang daya

simpannya. Jagung yang telah dikumpulkan dijual ke beberapa konsumen

industri yang ada di luar daerah Lampung.

Page 56: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Kondisi perindustrian di Kabupaten Lampung Selatan ditandai dengan aktivitas beberapa

industri. Kemajuan di bidang industri membawa dampak pada perbaikan ekonomi

dilihat dari semakin terbukanya lapangan pekerjaan dan terserapnya hasil bumi.

Beberapa industri merupakan konsumen dari beberapa komoditas pertanian, yang berarti

semakin terjaminya pasar untuk produk pertanian. Kondisi industri menengah dan besar

di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel 11. Industri Menengah dan Besar di Kabupten Lampung Selatan 2008

No Jenis Usaha Jumlah Usaha

Kapasitan Produksi

Satuan

1 Minuman ringan 1 25900000 Liter 2 Es balok 2 65000 Ton 3 Nata de koko 1 2100000 Kaleng 4 Tepung kelapa 1 3600 Ton 5 Minyak kelapa 1 600 Ton 6 Tapioka 1 1732000 Ton 7 Palet gaplek 1 25000 Ton

8 Pakan ternak 1 216 Ton 9 Pakan udang 1 155 Ton 10 Sortase kopi/jagung/lada 1 28430 Ton 11 Mie instan 1 123840 Bungkus 12 Kacang atom 1 300000 Ton 13 Rempah-rempah 1 100000 Ton 14 Pengolahan udang 1 100000 Ton

15 Pengolahan kayu 5 16750 M3 16 Furnitur dari kayu 2 45090 Unit 17 Karoseri 1 290 Unit 18 Particle board 1 22000 M3 19 Kotak kertas/karton 1 500 Ton 20 Cor beton 1 50000 Buah 21 Bantalan beton 1 150000 Buah

22 Mie kering 1 7500 Ton 23 Sabut kelapa 2 14000 Ton 24 Genteng beton 1 1000000 Buah 25 Genteng glazur 1 450000 Buah 26 Batu andesit 7 245000 M3 27 Produk alumunium 2 1500000 Buah 28 Perbengkelan 7 10000 Unit 29 Kopi bubuk 1 75 Ton

30 Kertas budaya 1 150 Ton 31 Arang batok 2 150 Ton 32 ART dari plastik 1 600 Ton 33 Komponen bahan bangunan 1 9000 Unit

Page 57: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 11. Lanjutan

No Jenis Usaha Jumlah Usaha

Kapasitan Produksi

Satuan

34 Industri sabun deterjen 1 100 Ton 35 Lampung post 1 1440000 Eksemplar 36 Pengeringan jagung 4 8000 Ton

37 Peleburan accu 1 300 Ton 38 Carbon aktif 1 2500 Ton 39 Reparasi kapal 1 1200 Unit 40 Kerupuk 1 100 Ton 41 Briket batu bara 1 12000 Ton jumlah 65 35464146

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kab. Lampung Selatan. Lampung Selatan Dalam Angka Tahun 2009. BPS

Industri menengah dan besar pada tabel diatas menunjukkan aktivitas dari kegiatan

perindustrian di Kabupaten Lampung Selatan. Beberapa industri merupakan konsumen

dari hasil pertanian, diantaranya jagung. Industri pengolahan jagung yang ada di

kabupaten Lampung Selatan sudah beragam dan mulai berkembang diantaranya industri

pakan ternak dan pakan udang berskala menengah, pengeringan jagung dan sortasi

jagung.

F. Kebijaksanaan Pertanian

Kebijakan pemerintah tentang jagung diantaranya adalah berbagai kebijakan dalam

upaya peningkatan produksi dan produktifitas tanaman, seperti pemberian bantuan dan

penyuluhan. Sementara dibidang pemasaranya salah satunya adalah penetapan Harga

Minimum Regional (HMR) jagung di Propinsi Lampung yaitu 1600/kg pada kadar air

40% dengan SK No6/186/III.09/HK/09. Penetapan HMR ini berdasarkan kesepakatan

bersama industri pakan ternak dan petani jagung di Lampung pada rapat Koordinasi

Masyarakat Agribisnis Jagung Lampung pada tanggal 2 Februari 2009.

Page 58: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum

1. Karakteristik Petani

a. Umur Petani

Umur dapat mempengaruhi aktivitas dan produktifitas. Rata-rata petani yang menjadi

responden berusia 35—54 tahun. Usia tersebut tergolong usia cukup produktif dimana

pada usia tersebut petani masih dapat melakukan kegiatan usahatani dengan maksimal,

distribusi umur petani didaerah penellitian, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel 12. Sebaran umur petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan

No Golongan umur (th) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 5--19 0 0.00

2 20--34 14 27.45

3 35--54 34 66.67

4 >54 3 5.88

Rata-rata 40.73 - -

Jumlah 51 100.00

tabel diatas menunjukkan bahwa petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan tergolong

usia produktif dengan persentase usia produktif 66.67 persen dari keseluruhan responden

petani jagung, sehingga diharapkan hasil usahatani yang dilakukan merupakan hasil yang

maksimum. Rata-rata usia petani jagung adalah 40.73 tahun yang masih tergolong dalam

usia produktif.

Page 59: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi kreatifitas dan kemampuan sumberdaya manusia

dalam menerima inovasi. Bagi petani dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih

mudah menerima inovasi sedangkan petani dengan tingkat pendidikan rendah cenderung

introvert.

Tabel 13. Sebaran tingkat pendidikan petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan

No Tingkat pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 SD 39 76.47

2 SMP 7 13.73

3 SMA 1 1.96

4 Diploma/ Sarjana 4 7.84

Jumlah 51 100.00

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata memiliki pendidikan terakhir yang dimiliki

petani adalah SD dengan presentasi 76.47 persen dari keseluruhan responden petani yang

diteliti, sehingga sebagian besar petani memiliki tingkat pendidika yang masih rendah

serta termasuk kaku dengan inovasi dan hanya mengandalkan pengalaman usahatani

yang diturunkan oleh orang tuanya.

c. Jumlah Tanggungan Keluarga

Semakin banyak anggota keluarga maka semakin tinggi pengeluaran rumah tangga.

Petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan didominasi dengan petani yang memiliki

jumlah tanggungan keluarga yang sedikit yaitu kurang dari sama dengan tiga, keluarga

yang dimaksud adalah keluarga kecil atau mereka yang anak-anaknya sudah mapan atau

sudah bekerja sendiri. Sebagaimana dapat dilihat pada Table 14,

Page 60: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 14. Sebaran jumlah tanggungan keluarga petani jagung di Kabupaten Lampung

Selatan

No Tingkat

pendidikan

Tanggungan Keluarga

(orang)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 Keluarga Kecil <=3 25 49.00

2 Keluarga Sedang 4--5 17 33.33

3 Keluarga Besar >5 9 17.65

Jumlah 51 100.00

Berdasarkan table diatas sebagian besar petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan

tergolong keluarga kecil dengan jumlah tanggungan keluarganya kurang dari atau sama

dengan 3, dimana dalam keluarga itu kepala keluarga hanya membiayai hidup istri dan 2

anak, sehingga pengeluaran rumah tangganya masih ringan.

d. Pengalaman Usahatani Jagung

Pengalaman usahatani merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan

keberhasilan usahatani, semakin lama dan banyak pengalaman yang dimiliki semakin

matang pengetahuan dan kecakapan petani dalam mengelola usaha taninya. Sebagian

besar petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan adalah petani baru yang memiliki

pengalaman usahatani selama kurang dari 5 tahun, umumnya mereka baru mencoba dan

masih merupakan kegiatan sampingan. Petani di Kabupaten Lampung Selatan juga tidak

sedikit pula yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun berusahatani jagung.

Sebagaimana dapat dilihat pada Table 15,

Tabel 15. Sebaran pengalaman usahatani jagung yang dimiliki petani jagung di

Kabupaten Lampung Selatan

No Pengalaman Usahatani (th) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 <5 25 49.02

2 5--10 10 19.61

3 >11 16 31.37

Rata-rata 8.5

Jumlah 51 100.00

Page 61: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Berdasarkan tabel diatas beberapa petani jagung memiliki pengalaman usahatani jagung

kurang dari 5 tahun atau masih dalam proses belajar sebanyak 49.02 persen sedangkan

sebanyak 31.37 persen responden petani sudah dari kecil memang menanam jagung

dapat dilihat dari pengalaman usahataninya atau lebih dari 10 tahun. Sementara itu

dilihat dari rata-rata pengalaman yang dimiliki petani responden adalah selama 8.5 tahun.

e. Keanggotaan dalam Kelompoktani

Kelompoktani merupakan wadah yang ditawarkan oleh pemerintah untuk membantu

petani dalam mengembangkan usahataninya. Fasilitas yang diberikan melalui

kelompoktani adalah informasi, penyuluhan serta berbagai bantuan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Keberadaan kelompoktani seharusnya mampu meningkatkan

kesejahteraan petani melalui pelatihan dan pengorganisasian, serta memperkuat posisi

petani dalam pasar. Kesadaran akan pentingnya keberadaan kelompoktani bagi

kemajuan usahatani petani dapat dilihat dari keaktifan serta keikutsertaan petani dalam

kelompoktani, berikut gambaran keikutsertaan petani jagung di Kabupaten Lampung

Selatan dalam kelompoktani.

Tabel 16. Keikutsertaan petani jagung dalam kelompoktani di Kabupaten Lampung

Selatan.

No Keterangan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 Anggota kelompoktani 43 84,31

Memasarkan melalui kelompoktani 3 6,98

Memasarkan sendiri 40 93,02

2 Bukan Anggota kelompoktani 8 15,69

Total 51 100,00

Page 62: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Table diatas menunjukkan bahwa sebagian besar petani sudah memiliki kesadaran yang

tinggi akan manfaat kelompoktani dilihat dari keikutsertaanya dalam kelompoktani.

Salah satu latarbelakangnya adalah program bantuan benih dan pupuk dari pemerintah

yang mewajibkan keanggotaan dalam kelompoktani. Kegiatan kelompoktani yang

berjalan sampai saat ini lebih banyak aktif dalam kegiatan tersebut, masing-masing

kelompoktani memiliki pertimbangan dan kebijakan dalam pengelolaan bantuan dan

pengutan tersebut.

Kegiatan pemasaran hasil usahatani dari anggota kelompoktani masih belum banyak

dilakukan padahal itu merupakan salah satu cara untuk memperkuat posisi petani dalam

harga dan tawar menawar dibandingkan memasarkan sendiri-sendiri. Kelompoktani

yang melakukan kegiatan tersebut baru sebagian kecil, umumnya ketua kelompoktani

hanya sebatas membantu anggotanya dan adapula yang berperan sebagai pedagang kecil

(mengambil keuntungan sendiri).

f. Kepemilikan Modal Usahatani

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usahatani. Para petani

membutuhkan modal untuk memulai usahataninya, modal merupakan salah satu

kelemahan bagi petani di Indonesia yang sebagian tergolong miskin. Petani jagung di

lampung juga tergolong petani miskin dimana sebagian petani melakukan pinjaman

untuk memulai usahataninya. Pinjaman yang dilakukan mempengaruhi tindakan petani

dalam penjualan hasil usahataninya serta perolehan harga dan semakin menegaskan

lemahnya posisi petani. Para pemberi modal umumnya merupakan pedagang jagung,

pinjaman itu mereka istilahkan dengan investasi kepada petani yang nantinya petani akan

Page 63: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

menjual hasil usahataninya kalau tidak merekapun memperoleh keuntungan dengan lebih

meninggikan jumlah pengembalian pinjaman.

Kebutuhan modal untuk pembiayaan usahatani tidak hanya di bidang produksi tetapi juga

pada bidang pemasaran hasil-hasil produksi. Modal yang dimiliki petani pada umumnya

hanya dialokasikan untuk membiayai kegiatan usahatani yang dilakukan. Sebagian besar

petani tidak mengeluarkan biaya pemasaran karena biaya pemasaran di daerah tersebut

ditanggung oleh pembeli (pedagang kecil), seperti biaya pemipilan dan biaya

transportasi, sehingga yang memperoleh tambahan nilai dari kegiatan pasca panen adalah

pedagang. Berikut akan disajikan gambaran kepemilikan modal yang dibedakan dari

penguasaan lahan oleh petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan.

Tabel 17. Kepemilikan modal petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan dalam

usahatani dan pemasaran hasilnya

No Keterangan Penguasaan Lahan

<1ha 1-2ha >2ha Total

Orang % Orang % Orang % %

1 Jumlah petani 20 39 25 49 6 12 100

2

3

Jenis Kepemilikan

Modal

100

Sendiri 10 50 10 40 4 67

Pinjam 10 50 15 60 2 33

Bebas 6 60 8 53 2 100

Terikat 4 40 7 47 0 0

4

5

Kepemilikan

Sarana penunjang

Alat pipil jagung 0 0 2 4 2 4

Lantai jemur 0 0 0 0 0 0

Kendaraan 0 0 0 0 1 2

Gudang 0 0 0 0 1 2

Table diatas menunjukkan sebaran perbandingan kepemilikan modal serta keterikatan

dalam penjualan berdasarkan penguasaan lahan yang dimiliki. Petani jagung di

Page 64: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Kabupaten Lampung Selatan sebagian besar memiliki lahan sedang yaitu 1—2ha. Petani

yang memiliki lahan lebih dari 2ha sebagian besar menggunakan modal sendiri dalam

usahataninya hal ini dilatarbelakangi bahwa petani dengan lahan yang lebih luas akan

memiliki keuntungan lebih banyak karena biaya/ha yang dikeluarkannya semakin rendah,

mereka masih bisa menyimpan keuntungan usahatani sebelumnya sebagai modal

usahatani berikutnya, data perhitungan lebih jelas dapat dilihat di Table 45 pada

lampiran.

Pinjaman tidak selamanya merugikan selama proporsi dan perjanjian yang dibuat tidak

merugikan salah satu pihak atau menekan pihak yang lain. System pinjaman yang

diberikan kepada petani di Kabupaten Lampung Selatan sudah lebih baik, petani tidak

lagi diikat oleh perjanjian ijon tapi bebas memilih pasar atau pembeli meskipun masih

ada yang sifatnya memaksa dan mengikat. Modal yang digunakan oleh petani

seharusnya tidak hanya dalam usahatani tetapi juga modal untuk kegiatan pemasaran

agar memperoleh harga lebih baik. Modal untuk pemasaran diantaranya adalah untuk

pemipilan, pengangkutan, penggudangan, pengeringan dan sebagainya.

Petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan sampai saat ini masih belum menekankan

pada kegiatan kemandirian dalam pemasaran, sebagian besar hanya melakukan kegiatan

sampai pada pemanenan dan kegiatan berikutnya dilakukan oleh pedagang dan

pedaganglah yang menikmati keuntungan tambahannya. Pilihan tersebut dipilih oleh

petani dengan pertimbangan efisiensi waktu dan biaya. Petani yang memiliki lahan

sempit dan hasil sedikit akan merasa kegiatan tersebut justru akan membeban pada biaya

yang akan mereka keluarkan berbeda dengan petani yang memiliki lahan luas kegiatan

Page 65: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

tersebut justru memberikan keuntungan taambahan bagi mereka. Hal terbaik yang bisa

disarankan adalah bergabungnya para petani kecil untuk memperoleh kekuatan serta

pengelolaan yang lebih tepat guna untuk kegiatan pemasaran sehingga keuntungan

tambahan tersebut juga dapat dinikmati oleh petani secara bersama-sama.

2. Keadaan Umum Usahatani Jagung

Jagung merupakan salah satu tanaman pokok yang ditanam oleh petani di Kabupaten

Lampung Selatan. Teknologi budidaya pertanian pada umumnya telah dilakukan oleh

petani secara baik, mulai dari pengolahan tanah hingga panen. Petani menerapkan teknik

budidaya yang sudah mereka peroleh sebelumnya ditambah lagi masukan dari

kelompoktani. Alasan pemilihan jagung sebagai komoditas yang diusahakan adalah

karena mereka berpendapat bahwa jagung memiliki umur panen yang singkat dan

jelasnya pasar untuk hasil usahataninya.

Kendala yang paling dikeluhkan oleh petani adalah kelangkaan dan keterlambatan pupuk

sehingga produksi yang dihasilkan kadaang kurang optimal. Keuntungan yang diperoleh

dari usahatani jagung masih rendah karena harga yang diterima tidak sebanding dengan

biaya usahatani yang dikeluarkan. Rincian biaya dalam pengelolaan usahatani lebih jelas

dapat dilihat di table 43 dan 44 pada lampiran.

Page 66: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

3. Karakteristik Pedagang Jagung

a. Umum Pedagang

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden pedagang jagung yang ada di

Kabupaten Lampung Selatan memiliki umur yang berkisar antara 37-46 tahun atau 38

persen dari seluruh pedagang yang menjadi responden. Rata-rata umur pedagang kecil

adalah 39 tahun, pedagang besar 42 tahun, dan rata-rata umur pedagang antar pulau 42

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden pedagang memiliki umur yang produktif,

sehingga pedagang cukup potensial untuk melakukan usahanya. Sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Sebaran umur pedagang Jagung di Kabupaten Lampung Selatan

No Golongan Jumlah responden (jiwa)

umur (tahun)

Pedagang kecil kecil

Pedagang Besar

Pedagang antar Daerah

%

1 17-26 - - - 0 2 27-36 1 1 1 27 3 37-46 3 2 0 46

4 46-58 1 2 0 27

Jumlah 5 5 1 100

Rata-rata 39 43 35

b. Tingkat Pendidikan Pedagang

Berdasarkan hasil penelitian pedagang jagung di Kabupaten Lampung Selatan rata-rata

memiliki tingkat pendidikan yaitu SD sebanyak 8 jiwa, sisanya tamatan SMP dan SMA

masing-masing sebanyak 4 dan 5 jiwa. Pedagang kecil mayoritas memiliki tingkat

pendidikan SD. Pedagang besar memiliki tingkat pendidikan rata-rata tamatan SD dan

SMP masing sebanyak 3 jiwa. Rata-rata tingkat pendidikan pedagang antar daerah

adalah SMA.

Page 67: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 19. Sebaran pendidikan pedagang jagung di Kabupaten Lampung Selatan

No Pendidikan

(tahun)

Jumlah responden (jiwa)

Pedagang

Kecil

Pedagang

Besar

P Antar

Daerah

Total

%

1 SD 4 3 7 64

2 SMP 1 1 2 18

3 SMA - 1 1 2 18

4 D/S - 0

Jumlah 5 7 1 11 100

c. Pengalaman Berdagang Jagung

Pengalaman menjadi pedagang jagung merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan

penentu dalam keberhasilan usahanya. Semakin lama dan banyaknya pengalaman yang

dimiliki pedagang dalam berdagang maka semakin banyak informasi pemasaran yang di

miliki pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pedagang jagung

memiliki pengalaman berdagang selama kurang dari 10 tahun yaitu sebanyak 76.5

persen, sedangkan yang berpengalaman lebih dari 11 tahun hanya 23.5 persen,

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Sebaran pengalaman pedagang jagung di Kabupaten Lampung Selatan

No Pengalaman Jumlah responden (jiwa)

(tahun)

Pedagang

kecil

Pedagang

Besar

P Antar

daerah

Total

%

1 ≤10 4 3 7 64

2 ≥11 1 2 1 4 36

Jumlah 5 5 1 11 100

d. Permodalan Pedagang

Modal merupakan hal penting dalam suatu usaha. Sumber modal ada 2 macam yaitu

modal sendiri dan modal pinjaman, sedangkan menurut bentuknya modal ada yang

berbentuk uang adapun yang berbentuk peralatan dan bangunan. Modal yang diamati

Page 68: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

disini adalah kepemilikan modal para lembaga pemasaran atas beberapa peralatan dan

bangunan yang mereka miliki serta permasalahan yang dihadapi. Berikut akan disajikan

gambaran kepemilikan modal yang dibedakan dari penguasaan lahan oleh petani jagung

di Kabupaten Lampung Selatan.

Tabel 21. Kepemilikan modal pedagang jagung di Kabupaten Lampung Selatan dalam

usahanya

No Keterangan Lembaga Pemasaran (%)

PK PB PAD

Orang % Orang % %

1 Jenis Kepemilikan Modal 5 45 5 45 10

2 Sendiri 2 40 5 100 100

3 Pinjam 3 60 0 0 0

Bebas 2 67 0 0 0

Terikat 1 33 0 0 0

4 Kepemilikan Sarana penunjang

5 Alat pipil jagung 3 60 5 100 0

6 Lantai jemur 3 60 3 60 0

7 Kendaraan 0 0 4 80 100

8

9

Gudang

Alat oven

1

0

20

0

5

0

100

0

100

100

Kepemilikan modal pada setiap lembaga umumnya sudah mandiri terutama pedagang

besar sudah sendiri, sedangkan pedagang kecil masih banyak yang sifatnya baru

mencoba untuk menekuni modal merekapun ditopang oleh beberapa pedagang yang lebih

besar dari mereka dengan sistem terikat harus jual ke mereka meskipun ada juga yang

tidak mengharuskan demikian. Kepemilikan untuk alat-alat penunjang dalam kegiatan

pemasaran bagi pedagang kecil baru sebagian kecil yang dikuasai tapi sarana yang

ditawarkan oleh daerah cukup membantu dengan adanya banyak jasa penyewaan baik

alat pipil maupun kendaraan, data perhitungan lebih jelas dapat dilihat di Table 36 pada

lampiran.

Page 69: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Pedagang kecil umumnya melihat kondisi harga yang ditawarkan selama ini mereka

lebih memilih menjual kepada yang dirasakan lebih menguntungkan, karena banyak

pedagang lebih besar mendatangi mereka dengan membawa alat pipil dan kendaraan.

Pedagang antar daerah sudah memanfaatkan teknologi lebih baik berupa alat oven dan

gudang untuk meningkatkan kualitas jagung yang mereka terima agar jagung yang

mereka jual bisa bersaing.

e. Karakteristik Usaha

Lokasi pedagang kecil dalam penelitian ini berada di Kecamatan Natar, Ketapang dan

Tanjung Bintang. Pedagang kecil di ketiga kecamatan tersebut berada di wilayah yang

mudah untuk dijangkau dekat rumah petani atau pinggir jalan. Pedagang besar di

beberapa kecamatan tersebut tidak hanya membeli jagung tetapi juga memperdagangkan

komoditas pertanian yang lain diantaranya adalah padi dan kelapa karena pedagang tidak

bisa hanya mengandalkan jagung yang sifatnya musiman, dan beberapa petani juga

mengusahakan komoditas tersebut.

Para pedagang membeli jagung langsung ke petani dalam bentuk gelondongan,

Pembelian jagung dilakukan di lahan petani, baik di kebun atau rumah. Pedagang

membeli jagung dalam bentuk gelondongan yang perhitungannya karungan yang dalam 1

karung jika dijadikan pipilan mencapai 30 kg jagung pipilan, selain itu ada pula

pedagang yang membawa angkutan dan mesin perontok jagung ke lahan petani sehingga

perhitungannya menjadi kg,

Jagung yang dibeli oleh pedagang sebagian dijemur beberapa hari di lantai jemur dan

dimasukkan lagi kedalam karung untuk mempermudah pengangkutan. Meskipun

Page 70: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

demikian ada pula pedagang jagung yang setelah jagung dirontok pedagang langsung

menjualnya ke pedagang yang lebih besar dalam keadaan basah. Petani ataupun

pedagang yang menjual jagung langsung ke pabrik ternak dan peternak ayam harus

memipil dan menjemur terlebih dahulu jagung yang diperolehnya karena pabrik maupun

peternak ayam umumnya sudah mempunyai standar kualitas jagung yang akan mereka

beli berdasarkan kadar airnya.

Pedagang antar daerah umumnya sudah memiliki alat open sendiri sebagai pertimbangan

sifat penjualannya yang continue dan jumlah transaksinya yang besar, jika hanya

disimpan dengan kadar air tinggi dalam waktu lama digudang dikhawatirkan akan rusak.

Pedagang membeli semua jenis jagung yang ditawarkan, tidak dibedakan antara varietas

maupun jenis jagung, karena untuk jagung yang membedakan harganya adalah kualitas

yang diukur dengan tingkat kekeringan dan kadar air (kegiatan pasca panen), jagung

yang kadar airnya lebih rendah daya tahannya lebih lama.

Penjualan dilakukan tidak pasti karena untuk menghemat biaya umumnya penjualan

dilakukan tiap jumlah jagung memenuhi 1 angkutan yaitu kurang lebih 2.5 ton atau 8ton.

Pedagang umumnya menyimpan jagung yang dibeli di rumah mereka atau ada juga yang

membelinya menunggu beberapa petani panen secara bersamaan untuk memenuhi 1

angkutan penuh. Informasi harga diketahui pedagang dari pedagang lain dan harga yang

dipasang di pabrik atau berasal dari calo yang menunggu di gudang. Pembentukan harga

ditentukan oleh pabrik yang kemudian oleh petani dan pedagang dilakukan tawar

menawar. Harga ditetapkan sesuai dengan mutu jagung. Mutu jagung dibedakan

menjadi 4 yaitu jagung pipilan kering, jagung pipilan basah, jagung gelondongan kering

Page 71: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

dan jagung gelondongan basah. Jagung pipilan kering umumnya adalah jagung yang

sudah dipipil dan dijemur dengan kadar air<30 persen, sementara jagung pipilan basah

adalah jagung yang hanya dipipil saja tanpa penjemuran dengan kadar airnya >30 persen.

Jagung gelondongan kering adalah jagung yang dipanen pada usia tua dan musim

kemarau, sedangkan yang basah bisaanya dipanen pada musim hujan.

Jagung yang dibeli diangkut dengan truk atau mobil L--300 dengan kapasitas 2.5 ton dan

hino dengan kapasitas 8ton. Kendaraan tersebut bisaanya disewakan oleh seseorang

yang memang menyewakan kendaraan sekaligus mesin perontok jagung. Sistem

pembayaran sesuai kesepakatan pedagang dan yang menyewakan, umumnya ongkos

sewa sudah umum atau pasaran yang ada didaerah tersebut. Jumlah jagung dari

pedagang besar dan kecil yang dikirimkan tergantung dari jumlah yang ada, sementara

jika pedagang antar pulau tergantung dari permintaan pabrik yang diluar daerah.

4. Karakteristik Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang menjadi konsumen jagung

adalah para perusahaan pakan ternak didalam maupun diluar daerah serta peternak ayam

skala mikro. Para konsumen memperoleh jagung dari para pedagang kecil dan pedagang

antar daerah. Perusahaan pakan ternak memperoleh jagung dari pedagang maupun petani

dengan ketentuan kualitas produk memiliki kadar air 30--45 persen sedangkan para

peternak ayam membeli jagung dalam keadaan lebih kering kurang lebih 30 persen.

B. Analisis Pola Distribusi

Page 72: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Komoditas jagung sampai saat ini pengelolaanya banyak diserahkan pada swasta,

pemerintah sampai saat ini belum banyak campur tangannya dalam upaya perbaikan

system distribusi dan pemasaran jagung yang baik.

Realisasi dilapangan yang terjadi dianggap mampu memenuhi sasaran yang dirumuskan

oleh pemerintah daerah tahun 2008 lalu. Pemerintah belum mengatasi atau turut andil

dalam penetapan kebijakan seperti kebijakan harga dan distribusi sehingga beberapa

kegiatan kebijakan justru memberikan dampak yang kurang responsible. Alokasi jagung

yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan antara lain dapat dilihat pada Table 22,

(lebih terinci dapat dilihat pada Bagan 7 pada lampiran).

Tabel 22. Alokasi jagung yang diproduksi oleh Kabupaten Lampung Selatan

berdasarkan tempat

Keterangan disalurkan ke Jumlah (ton) Persen(%)

Lokal:

Peternakan

Industri Pakan ternak lokal

216,755

9,600

74,23

3,29

Total Lokal 226,355 77,52

Luar Lampung :

Jawa

Sumatra

51,653

13,987

17,69

4,79

Total Luar Lampung 65,640 22,48

Total 291,995 100,00

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, 22,48 persen dari produksi jagung lampung

ternyata didistribusikan keluar Propinsi Lampung dengan pertimbangan harga dan

langganan para pedagang dengan perusahaan-perusahaan yang ada di luar lampung. Para

pedagang mengasumsikan bahwa kebutuhan jagung pabrik yang ada di Lampung sudah

dapat dipenuhi oleh petani maupun pedagang yang selama ini menjual ke pabrik.

Sementara dari pihak pabrik kebutuhan dalam Lampung belum terpenuhi, terjadi keluhan

kelangkaan dan harga diberbagai posisi. Mengakibatkan pabrik pakan mengambil

Page 73: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

tindakan import jagung dengan alasan memenuhi kebutuhan jagung, dan yang menjadi

korbanya adalah petani karena harga jagungnya akan turun.

Jagung di Kabupaten Lampung Selatan sebagian besar didistribusikan ke perusahaan

pakan ternak yang ada di Provinsi Lampung karena memang Kabupaten Lampung

Selatan merupakan sentra industri pakan ternak di Provinsi Lampung. Perusahaaan

pakan ternak yang ada di Kabupaten Lampung Selatan ada 3 perusahaan besar yaitu PT.

Japfa Confead Indonesia, PT. Sierat Produce dan PT. Caroen Pokhpan Indonesia yang

berlokasi di Kecamatan Tanjung Bintang. PT. Japfa Confead Indonesia sendiri

menyebar gudang dibeberapa daerah sentra produksi jagung sehingga memudahkan

perolehan jagung.

C. Analisis Sistem Pemasaran

1. 1. Karakteristik Lembaga Pemasaran

a. Pedagang kecil, mereka membeli dan mengumpulkan jagung dari wilayahnya

yang kemudian di jual ke pedagang yang lebih besar ataupun gudang jagung,

umumnya hanya menjadi pengumpul hasil panen milik tetangganya yang masih

dalam 1-2 desa dalam kecamatan. Mereka melakukan kegiatan pembelian dan

penjualan serta turut serta dalam penetapan harga beli maupun jual dengan

mendasarkan pada harga gudang saat itu. Pedagang kecil dilihat dari permodalan

dan memulai usahanya dibedakan menjadi dua ketegori. Kategori pertama adalah

pedagang kecil yang memiliki modal kepercayaan dan kejujuran dari petani

disekitarnya, petani baru memperoleh uang hasil penjualan setelah pedagang

berhasil menjual jagung tersebut. Kategori kedua adalah pedagang kecil yang

memiliki modal berupa materi sehingga mereka langsung membeli jagung petani

Page 74: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

dan membayarnya dan tidak harus menunggu jagung terjual. Modal awal yang

digunakan pedagang kecil kategori kedua berfariasi dari 30—60juta rupiah.

b. Pedagang besar, mereka melakukan pembelian dalam jumlah besar dengan

menyebarkan beberapa agen atau calo di beberapa wilayah untuk memperoleh

informasi petani mana yang akan menjual hasil panennya. Mereka melakukan

kegiatan pembelian dan penjualan serta turut serta dalam penetapan harga beli

sedangkan untuk harga jual mereka mencari alternative harga dari beberapa

gudang dan perusahaan pakan ternak yang memberikan keuntungan paling baik

bagi mereka, pedagang besar mengumpulkan jagung dari petani yang ada di

berbagai desa berbagai kecamatan, bahkan sampai luar kecamatan. Modal yang

digunakan pedagang besar mencapai lebih dari 60juta bahkan hingga 100juta

rupiah.

c. Pedagang antar daerah, pedagang yang mengumpulkan jagung dari berbagai

tempat di Propinsi Lampung dan menyalurkannya ke beberapa daerah yang

berada di luar Lampung. Perlakuan pasca pembelian yang dilakukan lebih

banyak seperti kegiatan pengopenan dan penyimpanan dalam jumlah besar untuk

stok. Penggunaan modal oleh pedagang antar daerah adalah lebih dari 100juta

rupiah karena untuk gudang dan open.

Page 75: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

2. 2. Keragaan Pasar

a. Analisis Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran jagung yang terbentuk di Kabupaten Lampung Selatan ada 14

saluran diantaranya adalah sebagai berikut:

9,8%

13,72% 28,57% 28,57%

42,86%

50,98%

27,27%

3,92%

18,18%

54,54%

20 % 80%

21,57%

Gambar 3. Bagan utama saluran pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

Pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari 14 rantai pemasaran atau

saluran pemasaran. Petani memiliki banyak pilihan dalam menjual usahataninya yaitu

kepada pedagang kecil, pedagang besar, pedagang antar daerah, ternak ayam dan

Petani

Pedagang

kecil

Pedagang

besar

Pedagang antar

daerah

Pakan

ternak luar

lampung

Ternak

ayam

Pakan ternak

lampung

Page 76: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

perusahaan pakan ternak yang ada di Provinsi Lampung. Produksi jagung dari petani

sebagian besar dijual ke pedagang besar dan pedagang besar sebagian besar menjual

langsung ke perusahaan pakan ternak yang ada di Provinsi Lampung. Konsumen jagung

di Kabupaten Lampung Selatan adalah pengusaha ternak ayam dan pabrik pakan ternak

di luar maupun dalam Provinsi Lampung. Saluran pemasaran yang terbentuk dapat

dilihat seperti pada masing-masing bagan berikut,

2 2

1

Gambar 4. Bagan saluran pemasaran jagung yang berakhir pada industri ternak ayam

Saluran pemasaran jagung yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan sebagai berikut:

i. Alternatif saluran pertama

petani ternak ayam

Saluran pertama yaitu petani yang menjual hasil usahataninya pada ternak ayam. Petani

tersebut harus melakukan kegiatan pasca panen seperti pemipilan, penjemuran dan

pengangkutan guna meningkatkan mutu hasil usahataninya sehingga bisa diterima

konsumen tersebut. Konsekuensi dari memilih saluran ini adalah petani harus

mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan rangkaian kegiatan pasca panen tersebut.

ii. Alternatif saluran kedua

petani pedagang besar ternak ayam

saluran kedua yaitu petani yang menjual hasil usahataninya pada ternak ayam tetapi

melalui jasa pedagang besar. Petani tersebut hanya memanen dan menjualnya langsung

Petani Pedagang

besar Ternak

ayam

Page 77: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

hasil usahataninya pada pedagang besar. Pedagang besar yang melakukan rangkaian

kegiatan pengeringan dan pengangkutan sehingga merekalah yang memperoleh

tambahan nilai tersebut. Pada saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya

tambahan untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang

ditanggung petani lebih sedikit.

3

4

5

6

Gambar 5. Bagan saluran pemasaran jagung yang berakhir pada industri pakan ternak di

luar lampung

iii. Alternatif saluran ketiga

petani pedagang kecil pedagang antar daerah pakan ternak luar

Lampung

Saluran pemasaran ketiga adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di luar lampung melalui jasa 2 lembaga pemasaran

yaitu pedagang kecil dan pedagang antar daerah. Petani tersebut hanya memanen dan

menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang kecil. Pedagang kecil yang

menjual hasil usahataninya pada pedagang antar daerah biasanya melakukan kegiatan

pemipilan dan pengeringan. Pedagang antar daerah hanya melakukan kegiatan

pengumpulan pengopenan untuk meningkatkan daya simpan dan penyimpanan untuk

Petani Pedagang

besar

Pedagang

antar

daerah

Pakan

ternak luar

lampung

Pedagang

kecil

Page 78: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

menjaga stok jagung. Pada saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang ditanggung petani

lebih sedikit.

iv. Alternatif saluran keempat

petani pedagang kecil pedagang besar pedagang antar daerah

pakan ternak luarLampung

Saluran pemasaran keempat adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di luar lampung melalui jasa 3 lembaga pemasaran

yaitu pedagang kecil, pedagang besar dan pedagang antar daerah. Petani tersebut hanya

memanen dan menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang kecil. Pedagang

kecil yang menjual hasil usahataninya pada pedagang besar biasanya tidak melakukan

kegiatan pemipilan dan pengeringan hanya sebatas mengumpulkan hasil usahatani dari

beberapa petani. Pedagang besar yang melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan

pengangkutan sehingga merekalah yang memperoleh tambahan nilai tersebut. Pedagang

antar daerah hanya melakukan kegiatan pengumpulan pengopenan untuk meningkatkan

daya simpan dan penyimpanan untuk menjaga stok jagung. Pada saluran ini petani tidak

perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan, sehingga

resiko biaya yang ditanggung petani lebih sedikit.

v. Alternatif saluran kelima

petani pedagang besar pedagang antar daerah pakan ternak luar

Lampung

Page 79: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Saluran pemasaran kelima adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di luar lampung melalui jasa 3 lembaga pemasaran

yaitu pedagang besar dan pedagang antar daerah. Petani tersebut hanya memanen dan

menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang besar. Pedagang besar yang

melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan pengangkutan sehingga merekalah yang

memperoleh tambahan nilai tersebut. Pedagang antar daerah hanya melakukan kegiatan

pengumpulan pengopenan untuk meningkatkan daya simpan dan penyimpanan untuk

menjaga stok jagung. Pada saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang ditanggung petani

lebih sedikit.

vi. Alternatif saluran keenam

petani pedagang antar daerah pakan ternak luar Lampung

Saluran pemasaran keenam adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di luar lampung melalui jasa pedagang antar daerah.

Petani tersebut harus melakukan kegiatan pasca panen seperti pemipilan, penjemuran dan

pengangkutan guna meningkatkan mutu hasil usahataninya sehingga bisa diterima

pedagang tersebut. Konsekuensi dari memilih saluran ini adalah petani harus

mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan rangkaian kegiatan pasca panen tersebut.

Pedagang antar daerah hanya melakukan kegiatan pengumpulan pengopenan untuk

meningkatkan daya simpan dan penyimpanan untuk menjaga stok jagung.

Page 80: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

8 7

9

10

11; 12

9 10

11 12

13

14

Gambar 6. Bagan saluran pemasaran jagung yang berakhir pada industri pakan ternak di

lampung

vii. Alternatif saluran ketujuh

petani pedagang kecil pakan ternak Lampung

Saluran pemasaran ketujuh adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa pedagang kecil. Petani

tersebut hanya memanen dan menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang

kecil. Pedagang kecil yang melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan

pengangkutan sehingga merekalah yang memperoleh tambahan nilai tersebut. Pada

saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kegiatan pemipilan

dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang ditanggung petani lebih sedikit.

viii. Alternatif saluran kedelapan

petani pedagang kecil pedagang antar daerahpakan ternak Lampung

Petani Pedagang

besar

Pedagang

besar antar

daerah

Pakan

ternak

lampung

Pedagang

kecil

Page 81: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Saluran pemasaran kedelapan adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa pedagang kecil dan pedagang

antar daerah. Petani tersebut hanya memanen dan menjualnya langsung hasil

usahataninya pada pedagang kecil. Pedagang kecil yang melakukan rangkaian kegiatan

pengeringan dan pengangkutan sehingga merekalah yang memperoleh tambahan nilai

tersebut. Pedagang antar daerah hanya melakukan kegiatan pengumpulan pengopenan

untuk meningkatkan daya simpan dan penyimpanan untuk menjaga stok jagung. Pada

saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kegiatan pemipilan

dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang ditanggung petani lebih sedikit.

ix. Alternatif saluran kesembilan

petani pedagang kecil pedagang besar pedagang antar daerah

pakan ternak Lampung

Saluran pemasaran kesembilan adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa 3 lembaga pemasaran yaitu

pedagang kecil, pedagang besar dan pedagang antar daerah. Petani tersebut hanya

memanen dan menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang kecil. Pedagang

kecil yang menjual hasil usahataninya pada pedagang besar biasanya tidak melakukan

kegiatan pemipilan dan pengeringan hanya sebatas mengumpulkan hasil usahatani dari

beberapa petani. Pedagang besar yang melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan

pengangkutan sehingga merekalah yang memperoleh tambahan nilai tersebut. Pedagang

antar daerah hanya melakukan kegiatan pengumpulan pengopenan untuk meningkatkan

daya simpan dan penyimpanan untuk menjaga stok jagung. Pada saluran ini petani tidak

Page 82: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan, sehingga

resiko biaya yang ditanggung petani lebih sedikit.

x. Alternatif saluran kesepuluh

petani pedagang kecil pedagang besar pakan ternak Lampung

Saluran pemasaran kesepuluh adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa 2 lembaga pemasaran yaitu

pedagang kecil dan pedagang besar. Petani tersebut hanya memanen dan menjualnya

langsung hasil usahataninya pada pedagang kecil. Pedagang kecil yang menjual hasil

usahataninya pada pedagang besar biasanya tidak melakukan kegiatan pemipilan dan

pengeringan hanya sebatas mengumpulkan hasil usahatani dari beberapa petani.

Pedagang besar yang melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan pengangkutan

sehingga merekalah yang memperoleh tambahan nilai tersebut. Pada saluran ini petani

tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan.

xi. Alternatif saluran kesebelas

petanipedagang besar pedagang antar daerah pakan ternak Lampung

Saluran pemasaran kelima adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa 3 lembaga pemasaran yaitu

pedagang besar dan pedagang antar daerah. Petani tersebut hanya memanen dan

menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang besar. Pedagang besar yang

melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan pengangkutan sehingga merekalah yang

memperoleh tambahan nilai tersebut. Pedagang antar daerah hanya melakukan kegiatan

pengumpulan pengopenan untuk meningkatkan daya simpan dan penyimpanan untuk

menjaga stok jagung. Pada saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

Page 83: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

untuk kegiatan pemipilan dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang ditanggung petani

lebih sedikit.

xii. Alternatif saluran keduabelas

petani pedagang besar pakan ternak Lampung

Saluran pemasaran kelima adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa pedagang besar. Petani

tersebut hanya memanen dan menjualnya langsung hasil usahataninya pada pedagang

besar. Pedagang besar yang melakukan rangkaian kegiatan pengeringan dan

pengangkutan sehingga merekalah yang memperoleh tambahan nilai tersebut. Pada

saluran ini petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kegiatan pemipilan

dan pengeringan, sehingga resiko biaya yang ditanggung petani lebih sedikit.

xiii. Alternatif saluran ketigabelas

petani pedagang antar daerah pakan ternak Lampung

Saluran pemasaran keenam adalah petani yang menjual hasil usahataninya pada

perusahaan pakan ternak yang ada di lampung melalui jasa pedagang antar daerah.

Petani tersebut harus melakukan kegiatan pasca panen seperti pemipilan, penjemuran dan

pengangkutan guna meningkatkan mutu hasil usahataninya sehingga bisa diterima

pedagang tersebut. Konsekuensi dari memilih saluran ini adalah petani harus

mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan rangkaian kegiatan pasca panen tersebut.

Pedagang antar daerah hanya melakukan kegiatan pengumpulan pengopenan untuk

meningkatkan daya simpan dan penyimpanan untuk menjaga stok jagung.

Page 84: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

xiv. Alternatif saluran keempatbelas

petani pakan ternak Lampung

Saluran pertama yaitu petani yang menjual hasil usahataninya pada pabrik pakan ternak

yang ada di Provinsi Lampung. Petani tersebut harus melakukan kegiatan pasca panen

seperti pemipilan, penjemuran dan pengangkutan guna meningkatkan mutu hasil

usahataninya sehingga bisa diterima konsumen tersebut. Konsekuensi dari memilih

saluran ini adalah petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan rangkaian

kegiatan pasca panen tersebut. Keuntungan dengan menjual langsung ke perusahaan

pakan ternak adalah petani memperoleh tambahan nilai dari kegiatan pascapanennya dan

memperoleh harga jual yang lebih tinggi.

Hasil usahatani jagung di Kabupaten Lampung Selatan lebih banyak diserap oleh

perusahaan pakan ternak yang ada di Provinsi Lampung. Hal tersebut disebabkan karena

di Kabupaten Lampung Selatan sendiri merupakan sentra industri pakan ternak di

Provinsi Lampung, setidaknya terdapat 3 perusahaan pakan ternak skala besar. Hal

tersebut memudahkan petani dan lembaga pemasaran dalam kegiatan pemasarkan

jagung sehingga mereka tidak merasa kesulitan memperoleh pasar.

b. Analisis Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran merupakan selisih harga antara harga jual petani dengan pelaku pasar

di atasnya. Marjin pemasaran berpengaruh langsung terhadap pembentukan harga di

tingkat produsen. Hasil penelitian di Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan ada 14

saluran pemasaran, berikut akan disajikan analisis margin pemasaran dari setiap saluran

pemasaran yang terbentuk. Tabel 23 menunjukkan analisis margin pemasaran pada

Page 85: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

saluran pertama, yaitu petani langsung menjual hasil usahataninya ke konsumen, dimana

biaya pemasaran keseluruhan ditanggugng oleh petani. Besarnya bagian harga yang

diterima produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit

marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 1 di Kabupaten Lampung Selatan,

2009

No Uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 Petani

biaya produksi 1092,04 64,21

biaya pemasaran 441,00 25,93

pemipilan 400,00 23,52

Pengangkutan 32,50 1,91

tenaga kerja 8,50 0,50

Operasional 0,00 0,00

Penyusutan 0,00 0,00

total biaya 1533,04 90,14

Margin 167,74 9,86

profit margin 608,74 35,79 0,11

harga jual 1700,78 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) hanya satu, karena petani langsung menjual hasil

usahataninya ke konsumen dengan nilai RPM Rp 0.11/kg. Hal ini berarti setiap Rp1,00

biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0.11/kg.

Tabel 24 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran kedua, yaitu petani

melalui 1 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya sebelum hasil

diterima oleh konsumen yaitu pedagang besar, dalam analisis berikut dapat dilihat bahwa

petani tidak mengeluarkan biaya pemasaran. Hal ini terjadi karena pedagang kecil yang

datang ke kebun petani untuk membeli jagung tersebut. Besarnya bagian harga yang

diterima produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit

marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 24.

Page 86: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 24. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 2 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 1117,56 57,31

margin 510,63 26,19

profit margin 510,63 26,19 0,46

harga jual 1628,20 83,50

2 pedagang besar

biaya produksi 643,62 33,01

pemipilan 45,00 2,31

pengangkutan 50,00 2,56

tenaga kerja 30,00 1,54

penyusutan 40,00 2,05

margin 156,81 8,04

profit margin 321,81 16,50 0,24

harga jual 1950,00 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 0.46/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp

0.46/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin keuntungan

pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 25 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran ketiga, yaitu petani

melalui 2 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya, sebelum hasil

diterima oleh konsumen petani terlebih dahulu menjual hasil usahataninya ke pedagang

besar kemudian pedagang besar menjualnya ke pedagang antar daerah. Hasil penelitian

dan analisis menunjukkan bahwa petani tidak mengeluarkan biaya pemasaran, hal ini

terjadi karena pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk membeli jagung

tersebut. Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin pemasaran, marjin

keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran jagung di Kabupaten

Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 25.

Page 87: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 25. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 3 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 847,30 46,57

margin 785,03 21,28

profit margin 785,03 21,28 0,93

harga jual 1619,70 67,84

2 pedagang kecil

biaya pemasaran 231,00 9,63

pemipilan 30,00 1,25

pengangkutan 100,00 4,17

tenaga kerja 100,00 4,17

operasional 1,00 0,04

penyusutan 0,00 0,00

margin 249,30 10,39

profit margin 480,30 20,01 1,08

harga jual 2100,00 87,50

3 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 600,00 25,00

pengangkutan 175,00 7,29

tenaga kerja 50,00 2,08

operasional 1,00 0,04

penyusutan 20,00 0,83

margin 54,00 2,25

profit margin 300,00 12,50 0,09

harga jual 2400,00 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 1.08/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp

1.08/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin keuntungan

pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 26 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran keempat, yaitu petani

melalui 3 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya. Petani melalui

pedagang kecil, pedagang besar dan pedagang antar daerah sebelum hasil usahataninya

diterima oleh konsumen. Analisis berikut menunjukkan bahwa petani tidak

Page 88: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

mengeluarkan biaya pemasaran, hal ini terjadi karena pedagang kecil yang datang ke

kebun petani untuk membeli jagung tersebut. Besarnya bagian harga yang diterima

produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin

pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 4 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 847,30 35,30

margin 772,40 32,18

profit margin 772,40 32,18 0,91

harga jual 1619,70 67,49

2 pedagang kecil

biaya pemasaran 81,66 3,40

pemipilan 28,33 1,18

pengangkutan 0,00 0,00

tenaga kerja 53,33 2,22

operasional 0,00 0,00

penyusutan 0,00 0,00

margin 81,97 3,42

profit margin 163,63 6,82 1,00

harga jual 1783,33 74,31

3 pedagang besar

biaya pemasaran 172,67 7,19

pengangkutan 36,67 1,53

tenaga kerja 91,67 3,82

operasional 1 0,04

penyusutan 43,33 1,81

margin 117,33 4,89

profit margin 290,00 12,08 0,679504

harga jual 2073,33 86,39

4 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 236 9,83

pengangkutan 175 7,29

tenaga kerja 50 2,08

operasional 1 0,04

penyusutan 10 0,42

margin 90,67 3,78

profit margin 326,67 13,61 0,384195

harga jual 2400 100,00

Page 89: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada pedagang kecil, yaitu

Rp 1,00/kg. Hal ini berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan

keuntungan sebesar Rp 1,00/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan

nisbah marjin keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 27 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran kelima, yaitu petani

melalui 2 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya sebelum hasil

diterima oleh konsumen yaitu pedagang besar dan pedagang antar daerah, dalam analisis

berikut dapat dilihat bahwa petani tidak mengeluarkan biaya pemasaran. Hal ini terjadi

karena pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk membeli jagung tersebut.

Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan

(profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

dapat dilihat pada

Tabel 27.

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 0.50/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp

0.50/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin keuntungan

pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Page 90: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 27. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 5 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 1117,56 48,91

margin 510,63 22,35

profit margin 510,63 22,35 0,46

harga jual 1628,20 71,26

2 pedagang besar

biaya pemasaran 226,00 9,89

pemipilan 36,67 1,60

pengangkutan 53,33 2,33

tenaga kerja 91,67 4,01

operasional 1,00 0,04

penyusutan 43,33 1,90

margin 64,00 2,80

profit margin 290,00 12,69 0,28

harga jual 2073,00 90,72

3 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 141 6,17

pengangkutan 80 3,50

tenaga kerja 50 2,19

operasional 1 0,04

penyusutan 10 0,44

margin 71 3,11

profit margin 212 9,28 0,50

harga jual 2285 100,00

Tabel 28 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran keenam, yaitu petani

melalui 1 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya sebelum hasil

diterima oleh konsumen yaitu pedagang antar daerah, dalam analisis berikut dapat

dilihat bahwa petani mengeluarkan biaya pemasaran. Hal ini terjadi karena petani

berusaha untuk melakukan kegiatan pasca panen dan memasarkannya sendiri ke

pedagang dengan pertimbangan harga yang ditawarkan kepada petani, pada keadaan

ini petani dibebankan biaya pemasaran. Besarnya bagian harga yang diterima

produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit

marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 28.

Page 91: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 28. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 6 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 949,4 43,15

biaya pemasaran 140 6,36

pemipilan 28 1,27

pengangkutan 53 2,40

tenaga kerja 9 0,41

operasional 50 2,27

penyusutan 0 0

total biaya 1089,4 49,52

margin 517,58 23,53

profit margin 657,58 29,89 0,47

harga jual 1606,98 73,04

2 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 376 17,09

pengangkutan 175 7,95

tenaga kerja 50 2,28

operasional 1 0,05

penyusutan 150 6,82

margin 217,02 9,86

profit margin 593,02 26,96 0,58

harga jual 2200 100

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada pedagang antar daerah, yaitu Rp

0.58/kg. Hal ini berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan

keuntungan sebesar Rp 0.58/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan

nisbah marjin keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran hampir merata.

Tabel 29 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran ketujuh, yaitu petani

melalui 1 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya. Petani melalui

pedagang kecil sebelum hasil usahataninya diterima oleh konsumen. Analisis berikut

menunjukkan bahwa petani tidak mengeluarkan biaya pemasaran, hal ini terjadi

karena pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk membeli jagung tersebut.

Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin pemasaran, marjin

Page 92: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran jagung di Kabupaten

Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 7 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 847,30 42,01

margin 785,03 38,93

profit margin 785,03 38,93 0,93

harga jual 1619,70 80,32

2 pedagang kecil

biaya pemasaran 249,33 12,36

pemipilan 28,33 1,40

pengangkutan 65,00 3,22

tenaga kerja 110,00 5,45

operasional 1,00 0,05

penyusutan 45,00 2,23

margin 147,00 7,29

profit margin 396,97 19,68 0,59

. harga jual 2016,67 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 0.93/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

Rp 0.93/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin

keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 30 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran kedelapan, yaitu

petani melalui 2 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya. Petani

melalui pedagang kecil dan pedagang besar sebelum hasil usahataninya diterima oleh

konsumen. Analisis berikut menunjukkan bahwa petani tidak mengeluarkan biaya

pemasaran, hal ini terjadi karena pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk

membeli jagung tersebut. Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin

Page 93: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran

jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 8 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 847,30 37,33

margin 785,03 34,58

profit margin 785,03 34,58 0,93

harga jual 1619,70 71,35

2 pedagang kecil

biaya pemasaran 231,00 10,18

pemipilan 30,00 1,32

pengangkutan 100,00 4,41

tenaga kerja 100,00 4,41

operasional 1,00 0,04

penyusutan 0,00 0,00

margin 249,30 10,98

profit margin 480,30 21,16 1,08

harga jual 2100,00 92,51

3 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 151,00 6,65

pengangkutan 80,00 3,52

tenaga kerja 50,00 2,20

operasional 1,00 0,04

penyusutan 20,00 0,88

margin 19,00 0,84

profit margin 170,00 7,49 0,13

harga jual 2270,00 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada pedagang kecil, yaitu Rp 1,08/kg.

Hal ini berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan

sebesar Rp 1,08/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah

marjin keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 31 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran kesembilan, yaitu

petani melalui 3 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya. Petani

melalui pedagang kecil, pedagang besar dan pedagang antar daerah sebelum hasil

Page 94: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

usahataninya diterima oleh konsumen. Analisis berikut menunjukkan bahwa petani

tidak mengeluarkan biaya pemasaran, hal ini terjadi karena pedagang kecil yang

datang ke kebun petani untuk membeli jagung tersebut. Besarnya bagian harga yang

diterima produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio

profit marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada

Tabel 31.

Tabel 31. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 9 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 847,30 37,08

margin 772,40 33,80

profit margin 772,40 33,80 0,91

harga jual 1619,70 70,88

2 pedagang kecil

biaya pemasaran 81,66 3,57

pemipilan 28,33 1,24

pengangkutan 0,00 0,00

tenaga kerja 53,33 2,33

operasional 0,00 0,00

penyusutan 0,00 0,00

margin 81,97 3,59

profit margin 163,63 7,16 1,00

harga jual 1783,33 78,05

3 pedagang besar

biaya pemasaran 172,67 7,56

pengangkutan 36,67 1,60

tenaga kerja 91,67 4,01

operasional 1 0,04

penyusutan 43,33 1,90

margin 117,33 5,13

profit margin 290,00 12,69 0,679504

harga jual 2073,33 90,74

4 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 141 6,17

pengangkutan 80 3,50

tenaga kerja 50 2,19

operasional 1 0,04

penyusutan 10 0,44

margin 70,67 3,09

Page 95: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

profit margin 211,67 9,26 0,501206

harga jual 2285 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 1,00/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

Rp 1,00/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin

keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 32 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran kesepuluh, yaitu

petani melalui 2 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya. Petani

melalui pedagang kecil dan pedagang besar sebelum hasil usahataninya diterima oleh

konsumen. Analisis berikut menunjukkan bahwa petani tidak mengeluarkan biaya

pemasaran, hal ini terjadi karena pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk

membeli jagung tersebut. Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin

pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran

jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 32.

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 1,00/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

Rp 1,00/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin

keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Page 96: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 32. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 10 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No Uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 847,30 38,90

Margin 772,40 35,46

profit margin 772,40 35,46 0,91

harga jual 1619,70 74,36

2 pedagang kecil

biaya pemasaran 81,66 3,75

pemipilan 28,33 1,30

Pengangkutan 0,00 0,00

tenaga kerja 53,33 2,45

Operasional 0,00 0,00

Penyusutan 0,00 0,00

Margin 81,97 3,76

profit margin 163,63 7,51 1,00

harga jual 1783,33 81,87

3 pedagang besar

biaya pemasaran 222,67 10,22

Pengangkutan 81,67 3,75

tenaga kerja 95,83 4,40

Operasional 1 0,05

Penyusutan 44,17 2,03

Margin 172,33 7,91

profit margin 395,00 18,13 0,773926

harga jual 2178,33 100,00

Tabel 33 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran kesebelas, yaitu

petani melalui 2 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya sebelum

hasil diterima oleh konsumen diataranya adalah pedagang besar dan pedagang antar

daerah. Dalam analisis berikut dapat dilihat bahwa petani tidak mengeluarkan biaya

pemasaran, hal ini terjadi karena pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk

membeli jagung tersebut. Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin

pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran

jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 33.

Page 97: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 33. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 11 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 1117,56 46,57

margin 510,63 21,28

profit margin 510,63 21,28 0,46

harga jual 1628,20 67,84

2 pedagang besar

biaya pemasaran 226,00 9,42

pemipilan 36,67 1,53

pengangkutan 53,33 2,22

tenaga kerja 91,67 3,82

operasional 1,00 0,04

penyusutan 43,33 1,81

margin 64,00 2,67

profit margin 290,00 12,08 0,28

harga jual 2073,00 86,38

3 pedagang antar daerah

biaya pemasaran 236 9,83

pengangkutan 175 7,29

tenaga kerja 50 2,08

operasional 1 0,04

penyusutan 10 0,42

margin 91 3,79

profit margin 327 13,6 0,38

harga jual 2400 100

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp 0.46/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

Rp 0.46/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin

keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 34 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran keduabelas, yaitu

petani melalui 1lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya sebelum

hasil diterima oleh konsumen yaitu pedagang besar, dalam analisis berikut dapat

dilihat bahwa petani tidak mengeluarkan biaya pemasaran. Hal ini terjadi karena

pedagang kecil yang datang ke kebun petani untuk membeli jagung tersebut.

Page 98: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Besarnya bagian harga yang diterima produsen, marjin pemasaran, marjin

keuntungan (profit marjin), dan ratio profit marjin pemasaran jagung di Kabupaten

Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 12 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 1117,56 51,30

margin 510,63 23,44

profit margin 510,63 23,44 0,46

harga jual 1628,20 74,75

2 pedagang besar

biaya produksi 268,50 12,33

pemipilan 45,83 2,10

pengangkutan 81,67 3,75

tenaga kerja 95,83 4,40

operasional 1,00 0,05

penyusutan 44,17 2,03

margin 281,64 12,93

profit margin 550,14 25,26 1,05

harga jual 2178,33 100,00

3 pabrik

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada petani, yaitu Rp1.05/kg. Hal ini

berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

Rp 1.05/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan nisbah marjin

keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 35 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran ketigabelas, yaitu

petani melalui 1 lembaga pemasaran dalam memasarkan hasil usahataninya sebelum

hasil diterima oleh konsumen yaitu pedagang antar daerah, dalam analisis berikut

dapat dilihat bahwa petani mengeluarkan biaya pemasaran. Hal ini terjadi karena

petani berusaha untuk melakukan kegiatan pasca panen dan memasarkannya sendiri

ke pedagang dengan pertimbangan harga yang ditawarkan kepada petani, pada

Page 99: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

keadaan ini petani dibebankan biaya pemasaran. Besarnya bagian harga yang

diterima produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio

profit marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada

Tabel 35.

Tabel 35. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 13 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 949,4 45,21

biaya pemasaran 140 6,67

pemipilan 28 1,33

pengangkutan 53 2,52

tenaga kerja 9 0,43

operasional 50 2,38

penyusutan 0 0

total biaya 1089,4 51,87

margin 517,58 24,65

profit margin 657,58 31,31 0,48

harga jual 1606,98 76,52

2 pedagang antar daerah

biaya produksi 281 13,38

pengangkutan 80 3,81

tenaga kerja 50 2,38

operasional 1 0,05

penyusutan 150 7,14

margin 212,02 10,09

profit margin 493,02 23,48 0,75

harga jual 2100 100

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) tertinggi ada pada pedagang antar daerah , yaitu Rp

0.75/kg. Hal ini berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan

keuntungan sebesar Rp 0.75/kg. Secara keseluruhan distribusi marjin pemasaran dan

nisbah marjin keuntungan pada masing-masing lembaga pemasaran belum merata.

Tabel 36 menunjukkan analisis margin pemasaran pada saluran keempatbelas yaitu

petani langsung menjual hasil usahataninya ke konsumen, dimana biaya pemasaran

Page 100: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

keseluruhan ditanggugng oleh petani. Besarnya bagian harga yang diterima

produsen, marjin pemasaran, marjin keuntungan (profit marjin), dan ratio profit

marjin pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36. Analisis marjin pemasaran jagung saluran 14 di Kabupaten Lampung

Selatan, 2009

No uraian harga (Rp) share (%) RPM

1 petani

biaya produksi 1072,85 56,75

biaya pemasaran 122,08 6,46

pemipilan 35,45 1,88

pengangkutan 66,36 3,51

tenaga kerja 19,27 1,02

operasional 1,00 0,05

penyusutan 0,00 0,00

total biaya 1194,93 63,20

margin 639,42 33,82

profit margin 817,62 43,25 0,54

harga jual 1890,62 100,00

Nilai Ratio Profit Marjin (RPM) hanya ada satu yaitu Rp 0.54/kg. Hal ini berarti

setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp

0.54/kg. saluran pemasaran ini dirasakan paling efisien dimana salurannya pendek

dan margin yang diperoleh petani juga cukup baik namun ummumnya petani yang

menggunakan saluran ini adalah petani yang memiliki luas lahan cukup luas. Mau

melakukan kegiatan pasca panen untuk meningkatkan nilai hasil usahataninya.

Dilihat dari hasil analisis margin pemasaran yang diperoleh dari 14 saluran pemasaran

yang ada secara keseluruhan margin yang diperoleh dari masing-masing lembaga belum

merata, selain itu dilihat dari struktur pasar yang terbentuk dan siapa yang paling

berperan dalam penetapan harga pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan

masih belum efisien karena pasar yang terbentuk bersifat oligopsoni dimana pabrik

pakan ternak besar yang berperan sebagai penentu harga.

Page 101: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

d. Analisis Elastisitas Transmisi Harga

Elastisitas transmisi harga menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga suatu

barang disuatu tingkat pasar terhadap perubahan harga barang itu di tempat atau tingkat

pasar lainnya. Transmisi harga diukur melalui regresi sederhana diantara 2 harga antara

2 tingkat pasar, kemudian dihitung elastisitasnya. Hasil analisis regresi linier sederhana

adalah sebagai berikut:

No R Square F Constant Coefficients

1 0.089 4.776 933.032 0.358

Hasil tersebut memperoleh persamaan sebagai berikut:

Pf = bo + bi Pr Pf = 933.032 + 0,358Pr

Et = αPf x Pr = bi x 2099,03 = 0,358 x 1,246 = 0,446

αPr Pf 1684,04

Berdasarkan hasil regresi sederhana diperoleh nilai R2 sebesar 0.089 yang berarti bahwa

antara harga jagung ditingkat petani dan harga jagung di tingkat konsumen tidak

memiliki hubungan yang erat.

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai elastisitas transmisi harga sebesar 0.446 yang

berarti nilai Et <1, yang artinya laju perubahan harga di tingkat konsumen lebih besar

dibandingkan dengan laju perubahan harga di tingkat petani. Keadaan ini bermakna

bahwa pasar yang dihadapi tidak bersaing sempurna dan belum efisien.

Page 102: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Hasil analisis margin pemasaran dan nilai elastisitas transmisi harga menunjukkan bahwa

pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan belum efisien. Jika diamati lebih

lanjut struktur pasar jagung yang terbentuk di Kabupaten Lampung Selatan bersifat

oligopsoni oleh perusahaan pakan ternak skala besar.

Pabrik pakan ternak besar menentukan harga dan memasangnya di gudang sehingga

siapapun bisa melihat harga jagung yang ada tanpa adanya kegiatan tawar menawar, dan

jika dengan harga tersebut mereka masih kekurangan stok mereka akan melakukan

import jagung untuk memenuhi kebutuhan jagung mereka. Harga jagung tersebut yang

oleh para pabrik lain dijadikan pertimbangan dalam menetapkan harga jagung yang akan

mereka beli. Kondisi seperti itu menggambarkan bahwa petani dalam menetapkan harga

jual dan memilih untuk menjual hasil usahataninya tidak berdasarkan perhitungan biaya

yang mereka keluarkan tapi hanya mempertimbangkan saluran mana yang bisa

memberikan keuntungan lebih baik, meskipun masih ada yang sifatnya seperti tengkulak

dimana pinjam disitu jual dengan harga dtentukan tengkulak.

Kendala yang dihadapi petani dalam pemasaran umumnya adalah harga dimana mereka

merasa harga yang mereka peroleh masih tergolong rendah dinbandingkan dengan biaya

yang mereka keluarkan untuk menghasilkan, terutama adalah biaya pupuk. Sementara

dalam kebebasan dalam menjual dan mencari pembeli tidak dirasakan sulit karena

banyaknya pilihan saluran pemasaran yang ada, sehingga masalah yang mereka rasakan

hanya pada harga yang rendah.

Masalah lain yang muncul adalah dari segi produksi seperti kurangnya pemahaman

mereka tentang kesesuaian lahan, ketersediaan factor produksi. Ketersediaan factor

Page 103: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

produksi tersebut seperti keterlambatan pupuk, kurangnya kegiatan penyuluhan dalam

menyelesaikan masalah usahatani di lapangan. Keadaan tersebut mengakibatkan

produksi yang dihasilkan petani belum maksimal.

Masalah pemasaran mengenai harga bisa diatasi salah satunya dengan produksi yang

tinggi sehingga meskipun harga rendah tapi karena volume tinggi jadi penerimaan

meningkat dan mampu menutupi biaya usahatani. Berbagai produk pemerintah seperti

program-program penyuluhan dan bantuan seperti benih dan pupuk sangat baik sekali

tapi seharusnya pemerintah juga memberikan tindakan lanjutan seperti pengawasan

program-program tersebut agar tidak disalah gunakan dan dapat tepat sasaran.

Pemerintah seharusnya melakukan peninjauan kembali apakah perlu atau tidak

campurtangan pemerintah dalam penetapan harga dan kebijakan import untuk menunjang

kegiatan pemasaran agar lebih efisien.

Page 104: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Pola Distribusi dan Efisiensi Pemasaran

Jagung yang di lakukan di Kabupaten Lampung Selatan adalah sebagai berikut:

1) Pola distribusi jagung di Kabupaten Lampung terdiri dari 3 pola yaitu jagung

yang berakhir di industri ternak ayam di Propinsi Lampung, jagung yang berakhir

di idustri pakan ternak lokal dan jagung yang berakhir di industri pakan ternak

luar Lampung. Pola distribusi yang paling dominan adalah jagung yang berakhir

di industri pakan ternak lokal sebesar 74,23% sementara jagung yang

didistribusikan ke luar Lampung sebesar 22,48%, atas pertimbangan harga dan

permintaan.

2) Pemasaran jagung di Kabupaten Lampung Selatan masih tergolong belum efisien

dilihat dari nilai RPM yang belum merata dan nilai elastisitas transmisi harga

yang tidak sama dengan 1. Rantai pemasaran yang paling efisien adalah rantai

yang berawal dari petani yang menjual hasil usahataninya langsung ke

perusahaan pakan ternak, yang ditunjukkan oleh nilai RPM yang lebih merata.

Hal ini terjadi dikarena mereka bisa merasakan tambahan nilai dari kegiatan

pasca panen yang dilakukan.

Page 105: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1) Petani hendaknya bergabung dalam kelompoktani atau gapoktan untuk menjual

langsung hasil usahataninya ke pabrik pakan ternak.

2) Pemerintah perlu mendorong dan memfasilitasi bergabungnya petani dalam

kelompoktani atau gapoktan untuk dapat kemitraan langsung dengan pabrik

pakan ternak untuk menampung jagung petani.

3) Peneliti lain, melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pemasaran dengan

melihat dan menganalisis struktur pasar dan prilaku lembaga pemasaran jagung.

Page 106: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius: Yogyakarta.

BPS Lampung. 2008. Lampung Dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik: Bandar

Lampung.

BPS Lampung Selatan. 2008. Lampung Selatan Dalam Angka 2008. Badan Pusat

Statistik: Lampung Selatan.

BPS Lampung Selatan. 2008. Ketapang Dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik:

Lampung Selatan.

Fansuri, Heri. 2008. Hukum Komunikasi Interpersonal Penyuluh Pertanian Lapang

dengan Petani Terhadap Penerapan Sapta Usahatani Jagung di Kecamatan

Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Fakultas Pertanian Universitas

Lampung: Bandar Lampung.

Hasibuan, Nurimansjah. 1993. Ekonomi Industri Persaingan, Monopoli dan Regulasi.

PT. Pustaka LP3ES Indonesia: Jakarta.

Irawan, Ade Indra. 2005. Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung di Kecamatan

Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Fakultas Pertanian Universitas

Lampung: Bandar Lampung.

Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

McCarthy, Jerome. 1995. Intisari Pemasaran Sebuah Ancangan Manajerial Global.

Binarupa Aksara: Jakarta.

Mursid. M. 1993. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara: Jakarta.

Najiyati, Sri. 1992. Palawija Budidya dan Analisis Usaha Tani. PT. Penebar Swadaya:

Jakarta.

Nasruddin, Wasrob. 1996. Tataniaga Pertanian. Universitas Terbuka: Jakarta.

Page 107: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Remonaldi, Yoga. 2009. Analisis Penggunaan Benih dan Daya Saing Usahatani Jagung

Hibrida di Kabupaten Tanggamus. Fakultas Pertanian Universitas Lampung:

Bandar Lampung.

Sevilla, Consuelo G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI-Prees: Jakarta.

Soekartawi. 1991. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada:

Jakarta.

Soeratno, M. Ec dan Lincolin Arsyad, M.Sc. 1988. Metodologi Penelitian Ekonomi

dan Bisnis. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.

Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Suhardi, 2002. Hutan dan Kebun Sebagai Sumber Pangan Nasional. Kanisius:

Yogyakarta.

Susanto, Ari. 2007. Analisis Efisiensi Produksi dan Pemasaran Jagung di Kecamatan

Ketapang Lampung Selatan. Fakultas Pertanian Universitas Lampung: Bandar

Lampung.

Page 108: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 37. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung di Kabupaten Lampung

Selatan

No Nama Kecamatan Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas

(ton/ha)

1

2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13

Natar

Jati Agung Tanjung Bintang Merbau Mataram Katibung Sidomulyo Candi Puro Kalianda Raja Basa

Palas Seragi Penengahan Ketapang

10175

8550 6059 5857 7835 7354 2552 4085 85

7366 3217 9847

14200

42654.3

35779 26873.8 26027.8 35117.8 32850.9 11111.5 17621.6 376.3

31167.1 13352 40787

60748.8

41.90

41.85 44.35 44.44 44.82 44.67 43.54 43.14 44.27

42.31 41.50 41.42 42.78

Total/ rata-rata 87182 374468 42.78

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan 2008

Tabel 38. Luas Tanam dan Produksi Jagung di Kecamatan Ketapang

No Nama Desa Luas Tanam

(ha)

Produksi (ton)

1 Sumur 2.354 14.594,80 2 Ruguk 2.600 16.120,00

3 Tri Dharmayoga 375 2.325,00 4 Legundi 2.750 17.050,00 5 Ketapang 1.150 7.130,00 6 Bangun Rejo 1.150 7.130,00 7 Karang Sari 2.300 14.260,00

8 Sri Pendowo 1.450 8.990,00 9 Sumber Nadi 317 2.300,00 10 Taman Sari 1.025 6.355,00 11 Kemukus 2.000 12.400,00 12 Lebung Nala 1.350 8.370,00 13 Sidoasih 7 43,40 14 Pematang Pasir 13 80,60 15 berudung 8 49,60

Total 18.903 117.196,60

Sumber: BPS, Ketapang dalam angka 2007

Page 109: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Table 39. Luas Tanam Jagung di Kecamatan Natar No Nama Desa Luas Tanam

(ha)

No Nama Desa Luas Tanam

(ha)

1 Haji Mena 130 12 Candi Mas 950

2 Sidosari 155 13 Branti Raya 640

3 Natar 92 14 Haduyang 390 4 Pemanggilan 75 15 Banjar Negeri 280 5 Merak Batin 325 16 Mandah 840 6 Muara Putih 785 17 Relung Helok 660 7 Kerawang Sari 1.150 18 Rulung Raya 395 8 Negara Ratu 610 19 Purwo Sari 1.375 9 Rejo Sari 170 20 Bandarjo 255 10 Tanjung Sari 1.110 21 Suka Damai 1.165

11 Bumi Sari 130 22 Pancasila 235

Total 11.737

Sumber: KCD Tanaman Pangan dan Hortikultura Kecamatan Natar, 2008

Page 110: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya
Page 111: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 40. Identitas Responden Petani

No Nama Alamat Umur Suku Pendidikan Pengalaman berusahatani

Jumlah tanggungan

Pekerjaan sampingan

1 suwiyono amri suwiyono mekar sari 52 jawa sarjana 5 5 Guru

2 tutuk raharjo sribasuki 40 jawa sd 10 3 Buruh

3 sarwini sribasuli 60 jawa sd 6 0 -

4 sarman sribasuki 68 jawa sd 2 0 -

5 ismail tasik 35 lampung sd 5 1 -

6 kusmawan tasik 30 sunda sd 2 4 -

7 suratman taman rejo 31 jatim sd 7 3 -

8 suharno taman rejo 27 jawa smp 5 2 -

9 mat nasir ruguk induk 50 lampung sd 4 6 -

10 daud langgah ruguk induk 30 lampung sd 4 5 -

11 i da bagus made suta pepandu 47 bali sd 10 3 Guru

12 basri kr ruguk induk 41 lampung smp 3 4 -

13 pak saman taman harum 40 lampung smp 11 3 -

14 kamran pandu mulya 39 sunda sd 4 3 -

15 abidin cilacap 27 jawa sma 3 2 Pedagang

16 rohmat cilacap 50 jatim sd 35 3 -

17 robet tonimbar cilacap 26 jatim sd 2 4 -

18 m. Wasiludin cilacap 43 jawa d2 7 6 Guru

19 m. Ilyas mekar sari 50 lampung d2 12 3 Guru

20 basirun kramat baru 40 jawa sd 14 3 -

21 supardi kramat baru 40 jawa smp 10 4 -

22 sarnim gunung goci 36 jabar smp 6 5 -

23 muharno gunung goci 35 jawa sd 24 5 -

24 wagiman gunung goci 38 jawa sd 5 4 -

25 kodrat jumadi gunung goci 40 jawa sd 7 5 -

26 darto gunung goci 33 jawa smp 6 2 -

27 supardi cilacap 40 jawa smp 4 3 -

Page 112: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 40. Lanjutan

No Nama Alamat Umur Suku Pendidikan Pengalaman berusahatani

Jumlah tanggungan

Pekerjaan sampingan

28 zulkarnaen mekar jaya 34 lampung d2 9 3 guru

29 pendi mekar jaya 30 lampung sd 3 8 -

30 tijan tanjung sari 50 jawa sd 30 4 -

31 rohadin tanjung sari 36 jawa sd 7 3 -

32 sadirin tanjung sari 42 jawa sd 22 3 Pedagang

33 hardiman tanjung sari 50 jawa sd 30 5 -

34 pungut tanjung sari 44 jawa sd 5 3 -

35 jumadi tanjung sari 58 jawa sd 10 6 -

36 mahyo tanjung sari 30 jawa sd 11 3 Buruh

37 sahuri tanjung sari 40 jawa sd 10 6 -

38 jamingun tanjung sari 40 jawa sd 10 6 -

39 ngadiran tanjung sari 53 jawa sd 9 6 -

40 lasiman tanjung sari 53 jawa sd 6 5 -

41 bagas irwanto tanjung sari 29 jawa sd 4 2 Pedagang

42 turino tanjung sari 45 jawa sd 20 4 -

43 turimin tanjung sari 53 jawa sd 5 6 -

44 riono tanjung sari 39 jawa sd 3 4 -

45 ujang tanjung sari 52 jawa sd 2 9 -

46 suyanto tanjung sari 37 jawa sd 5 2 Buruh

47 sukamto tanjung sari 29 jawa sd 5 2 Buruh

48 suwarno tanjung sari 30 jawa sd 4 3 -

49 suanto tanjung sari 43 jawa sd 3 4 -

50 puji jatmiko tanjung sari 32 jawa sd 3 3 Buruh

51 jainudin tanjung sari 40 jawa sd 5 5 -

Page 113: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 41. Identitas Responden Pedagang

No Nama Alamat Umur Suku Pendidikan Pengalaman berdagang

Jumlah Tanggungan

Pekerjaan Sampingan

1 sunarto gunung goci 38 jawa sd 15 3 Ketua Keltan

2 nyoman suparte tasik 40 bali smp 19 5 Dealer

4 samino gunung goci 49 jawa sd 1 4 -

5 m. Tohir cilacap 40 jawa sd 10 - Ketu Keltan

6 wayan budi ase mekar jaya 35 bali sma 3 18 Warung RT

7 pak abas mekar jaya 60 jawa sd 32 10 -

8 slamet riyadi mekar jaya 39 jawa smp 8 - -

9 suhendi tunas jaya 51 sunda SD 10 - Produksi Kopra

10 bagas irwanto tunas jaya 29 jawa sd 6 - Ketu Keltan

11 sadirin tunas jaya 42 jawa sd 5 5 Warung RT

12 hermawan tanjung bintang 35 padang sma 18 3 -

Tabel 42. Identitas Responden Konsumen

No Nama Alamat Umur Suku Pdd Pglm

Jumlah tanggungan Pekerjaan

1

Supartono

Tanjung sari

30

Jawa

Sd

7

3 Peternak ayam

2

Sandi kristian

Metro kibang

47

China

S1

22

4 Pegawai pabrik pakan

3

Juniarny glory

Bekasi

32

Jawa

S1

9

- Pegawai pabrik pakan

Page 114: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 43. penggunaan tenaga kerja pada usahatani jagung responden petani dalam HKP

No Nama

Luas

Lahan

tenaga kerja

Bajak Tanam semprot 1 semprot 2 pupuk panen total

hkp harga nilai P W HKP P W HKP P W HKP P W HKP P W HKP P W HKP

1

suwiyono amri

suwiyono 3,000 54 0 54 0 30 24 18 0 18 18 0 18 0 30 24 55 45 91 229 25000 5725000

2 tutuk raharjo 1,500 27 0 27 2 10 10 8 0 8 8 0 8 2 12 11,6 37 25 57 121,6 25000 3040000

3 sarwini 0,250 6 0 6 0 4 3,2 1 0 1 1 0 1 0 4 3,2 4 5 8 22,4 25000 560000

4 sarman 0,250 3 0 3 2 0 2 2 0 2 2 0 2 2 0 2 5 6 9,8 20,8 25000 520000

5 ismail 1,000 18 0 18 2 8 8,4 6 0 6 6 0 6 2 8 8,4 16 20 32 78,8 25000 1970000

6 kusmawan 2,000 36 0 36 2 17 15,6 12 0 12 12 0 12 2 17 15,6 35 45 71 162,2 25000 4055000

7 suratman 1,000 18 0 18 1 10 9 6 0 6 6 0 6 1 10 9 16 22 33,6 81,6 25000 2040000

8 suharno 2,000 36 0 36 2 18 16,4 10 0 10 10 0 10 2 18 16,4 64 40 96 184,8 25000 4620000

9 mat nasir 0,045 2 0 2 2 2 3,6 1 0 1 1 0 1 2 2 3,6 6 5 10 21,2 25000 530000

10 daud langgah 0,045 2 0 2 2 2 3,6 1 0 1 1 0 1 2 2 3,6 8 5 12 23,2 25000 580000

11 i da bagus made suta 1,000 18 0 18 0 12 9,6 6 0 6 6 0 6 0 10 8 33 20 49 96,6 25000 2415000

12 basri kr 0,250 6 0 6 2 2 3,6 2 0 2 2 0 2 2 2 3,6 4 3 6,4 23,6 25000 590000

13 pak saman 2,250 40,5 0 40,5 2 20 18 12 0 12 12 0 12 2 20 18 65 45 101 201,5 25000 5037500

14 kamran 0,500 6 0 6 2 2 3,6 2 0 2 2 0 2 2 2 3,6 9 12 18,6 35,8 25000 895000

15 abidin 1,000 18 0 18 0 10 8 6 0 6 6 0 6 0 10 8 34 22 51,6 97,6 25000 2440000

16 rohmat 0,750 6 0 6 2 6 6,8 4 0 4 4 0 4 2 6 6,8 4 5 8 35,6 25000 890000

17 robet tonimbar 0,750 8 0 8 2 10 10 6 0 6 6 0 6 2 10 10 16 18 30,4 70,4 25000 1760000

18 m. Wasiludin 2,000 36 0 36 0 25 20 12 0 12 12 0 12 0 25 20 20 25 40 140 25000 3500000

19 m. Ilyas 1,250 22,5 0 22,5 0 10 8 6 0 6 6 0 6 0 10 8 15 19 30,2 80,7 25000 2017500

20 basirun 2,750 49,5 0 49,5 2 22 19,6 15 0 15 15 0 15 2 22 19,6 24 28 46,4 165,1 25000 4127500

21 supardi 0,750 8 0 8 2 8 8,4 6 0 6 6 0 6 2 8 8,4 13 16 25,8 62,6 25000 1565000

22 sarnim 2,000 36 0 36 2 22 19,6 10 0 10 10 0 10 2 22 19,6 63 40 95 190,2 25000 4755000

23 muharno 0,500 6 0 6 2 2 3,6 3 0 3 3 0 3 2 2 3,6 9 15 21 40,2 25000 1005000

24 wagiman 0,500 8 0 8 2 2 3,6 3 0 3 3 0 3 2 2 3,6 10 13 20,4 41,6 25000 1040000

25 kodrat jumadi 0,500 6 0 6 1 4 4,2 3 0 3 3 0 3 1 5 5 9 10 17 38,2 25000 955000

Page 115: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 43. Lanjutan

No Nama

Luas

Lahan

tenaga kerja

Bajak Tanam semprot 1 semprot 2 pupuk panen total

hkp harga nilai P W HKP P W HKP P W HKP P W HKP P W HKP P W HKP

26 darto 3,000 54 0 54 0 30 24 15 0 15 15 0 15 0 30 24 87 60 135 267 25000 6675000

27 supardi 1,000 18 0 18 2 10 10 8 0 8 8 0 8 2 10 10 18 20 34 88 25000 2200000

28 zulkarnaen 0,750 15 0 15 0 10 8 6 0 6 6 0 6 0 10 8 22 17 35,6 78,6 25000 1965000

29 pendi 2,000 36 0 36 0 20 16 9 0 9 9 0 9 0 20 16 15 18 29,4 115,4 25000 2885000

30 tijan 1,000 18 0 18 2 7 7,6 6 0 6 6 0 6 2 7 7,6 18 20 34 79,2 25000 1980000

31 rohadin 1,000 18 0 18 2 8 8,4 6 0 6 6 0 6 0 10 8 17 24 36,2 82,6 25000 2065000

32 sadirin 8,000 144 0 144 0 80 64 48 0 48 48 0 48 0 80 64 120 160 248 616 25000 15400000

33 hardiman 1,000 18 0 18 6 2 7,6 3 0 3 3 0 3 6 2 7,6 18 20 34 73,2 25000 1830000

34 pungut 1,750 31,5 0 31,5 1 16 13,8 10 0 10 10 0 10 1 16 13,8 35 45 71 150,1 25000 3752500

35 jumadi 1,000 18 0 18 0 10 8 6 0 6 6 0 6 0 10 8 12 20 28 74 25000 1850000

36 mahyo 1,000 18 0 18 0 12 9,6 8 0 8 8 0 8 0 15 12 31 20 47 102,6 25000 2565000

37 sahuri 1,000 18 0 18 15 0 15 5 0 5 5 0 5 0 15 12 0 0 0 55 25000 1375000

38 jamingun 0,500 6 0 6 1 4 4,2 3 0 3 3 0 3 1 4 4,2 8 10 16 36,4 25000 910000

39 ngadiran 2,000 36 0 36 1 21 17,8 10 0 10 10 0 10 0 20 16 51 45 87 176,8 25000 4420000

40 lasiman 2,000 36 0 36 0 20 16 12 0 12 12 0 12 0 20 16 30 45 66 158 25000 3950000

41 bagas irwanto 1,000 18 0 18 1 8 7,4 6 0 6 6 0 6 0 10 8 27 20 43 88,4 25000 2210000

42 turino 1,000 18 0 18 4 6 8,8 4 0 4 4 0 4 4 6 8,8 27 20 43 86,6 25000 2165000

43 turimin 0,500 6 0 6 2 2 3,6 4 0 4 4 0 4 2 2 3,6 8 12 17,6 38,8 25000 970000

44 riono 0,500 6 0 6 2 2 3,6 2 0 2 2 0 2 2 2 3,6 11 12 20,6 37,8 25000 945000

45 ujang 0,250 3 0 3 2 1 2,8 1 0 1 1 0 1 2 2 3,6 6 8 12,4 23,8 25000 595000

46 suyanto 1,500 27 0 27 1 16 13,8 10 0 10 10 0 10 2 14 13,2 26 30 50 124 25000 3100000

47 sukamto 1,000 18 0 18 1 11 9,8 6 0 6 6 0 6 1 11 9,8 15 25 35 84,6 25000 2115000

48 suwarno 0,500 6 0 6 1 4 4,2 2 0 2 2 0 2 1 4 4,2 8 15 20 38,4 25000 960000

49 suanto 0,500 4 0 4 1 4 4,2 3 0 3 3 0 3 1 4 4,2 8 11 16,8 35,2 25000 880000

50 puji jatmiko 0,750 8 0 8 1 8 7,4 6 0 6 6 0 6 1 8 7,4 8 10 16 50,8 25000 1270000

51 jainudin 0,500 6 0 6 1 4 4,2 3 0 3 3 0 3 1 4 4,2 8 10 16 36,4 25000 910000

Page 116: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 44. Biaya Produksi Responden Petani dalam satu musim tanam

No Nama Luas

Lahan Penyusutan

alat

benih

pupuk

tsp Urea

∑ harga nilai ∑ harga nilai ∑ harga nilai

1 suwiyono amri suwiyono 3.000 87600 60 33000 1980000 1500 2600 3900000 2500 1300 3250000

2 tutuk raharjo 1.500 48000 30 46000 1380000 200 2600 520000 1000 1300 1300000

3 sarwini 0.250 59500 5 46000 230000 100 2600 260000 200 1300 260000

4 sarman 0.250 48000 5 33000 165000 100 2600 260000 100 1300 130000

5 ismail 1.000 58667 20 33000 660000 400 2600 1040000 400 1300 520000

6 kusmawan 2.000 70500 40 33000 1320000 400 2600 1040000 600 1300 780000

7 suratman 1.000 58000 12.5 34000 425000 300 2600 780000 400 1300 520000

8 suharno 2.000 58667 35 33000 1155000 800 2600 2080000 1200 1300 1560000

9 mat nasir 0.045 43667 2.5 33000 82500 70 2600 182000 120 1300 156000

10 daud langgah 0.045 57000 2.5 33000 82500 100 2600 260000 100 1300 130000

11 i da bagus made suta 1.000 62333 20 40000 800000 400 2600 1040000 600 1300 780000

12 basri kr 0.250 30167 5 33000 165000 100 2600 260000 200 1300 260000

13 pak saman 2.250 57667 41.25 33000 1361250 1000 2600 2600000 1500 1300 1950000

14 kamran 0.500 45333 7 33000 231000 200 2600 520000 400 1300 520000

15 abidin 1.000 57000 20 40000 800000 300 2400 720000 400 2000 800000

16 rohmat 0.750 58667 15 28000 420000 0 2600 0 400 1400 560000

17 robet tonimbar 0.750 59000 15 40000 600000 150 2600 390000 300 1300 390000

18 m. Wasiludin 2.000 107000 40 33000 1320000 400 2600 1040000 800 1300 1040000

19 m. Ilyas 1.250 49667 25 33000 825000 500 2600 1300000 750 1300 975000

20 basirun 2.750 57667 50 34000 1700000 1000 2600 2600000 1500 1300 1950000

21 supardi 0.750 56667 12 33000 396000 300 2600 780000 400 1300 520000

22 sarnim 2.000 59833 40 45000 1800000 400 2600 1040000 800 1300 1040000

23 muharno 0.500 43167 8 33000 264000 150 2600 390000 150 1300 195000

24 wagiman 0.500 51000 10 34000 340000 250 2600 650000 300 1300 390000

25 kodrat jumadi 0.500 59334 8 33000 264000 200 2600 520000 500 1300 650000

26 darto 3.000 102000 60 31000 1860000 1200 2600 3120000 1500 1300 1950000

27 supardi 1.000 58834 15 33000 495000 350 2600 910000 500 1300 650000

Page 117: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 44. Lanjutan

No Nama Luas

Lahan Penyusutan

alat

benih

pupuk

tsp Urea

∑ harga nilai ∑ harga nilai ∑ harga nilai

28 zulkarnaen 0.750 57000 15 33000 495000 250 2600 650000 400 1300 520000

29 pendi 2.000 73000 25 40000 1000000 200 2600 520000 300 1300 390000

30 tijan 1.000 57000 20 33000 660000 200 2600 520000 550 1300 715000

31 rohadin 1.000 43667 15 33000 495000 150 2600 390000 500 1300 650000

32 sadirin 8.000 105667 150 40000 6000000 1500 2600 3900000 3500 1300 4550000

33 hardiman 1.000 73000 15 33000 495000 300 2600 780000 500 1300 650000

34 pungut 1.750 63000 25 40000 1000000 300 2600 780000 750 1300 975000

35 jumadi 1.000 83334 15 33000 495000 180 2600 468000 420 1300 546000

36 mahyo 1.000 58000 15 34000 510000 200 2600 520000 600 1300 780000

37 sahuri 1.000 49667 20 34000 680000 200 2600 520000 450 1300 585000

38 jamingun 0.500 49500 8 33000 264000 100 2600 260000 200 1300 260000

39 ngadiran 2.000 72500 40 33000 1320000 350 2600 910000 850 1300 1105000

40 lasiman 2.000 58000 45 40000 1800000 400 2600 1040000 1000 1300 1300000

41 bagas irwanto 1.000 58000 20 46000 920000 250 2600 650000 400 1300 520000

42 turino 1.000 58000 15 33000 495000 200 2600 520000 450 1300 585000

43 turimin 0.500 56000 10 33000 330000 150 2600 390000 200 1300 260000

44 riono 0.500 47133 10 30000 300000 200 2600 520000 300 1300 390000

45 ujang 0.250 42667 5 33000 165000 100 2600 260000 200 1300 260000

46 suyanto 1.500 55000 20 33000 660000 200 2600 520000 1000 1300 1300000

47 sukamto 1.000 58333 18 40000 720000 250 2600 650000 500 1300 650000

48 suwarno 0.500 48667 10 40000 400000 200 2600 520000 300 1300 390000

49 suanto 0.500 49667 8 34000 272000 150 2600 390000 250 1300 325000

50 puji jatmiko 0.750 56500 15 33000 495000 250 2600 650000 400 1300 520000

51 jainudin 0.500 59000 10 33000 330000 100 2600 260000 200 1300 260000

Page 118: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 44. Lanjutan

No Nama Luas

Lahan

obat tenaga kerja

biaya produksi

produksi rata2

biaya rata2/kg

rondof gramaxon

nilai HKP Harga nilai ∑ harga ∑ harga

1 suwiyono amri suwiyono 3.000 12 65000 5 45000 1005000 229 25000 5725000 15947600 13605 1172.19

2 tutuk raharjo 1.500 6 70000 3 50000 570000 121.6 25000 3040000 6858000 5790 1184.46

3 sarwini 0.250 1 65000 1 45000 110000 22.4 25000 560000 1479500 1275 1160.39

4 sarman 0.250 1 70000 1 40000 110000 20.8 25000 520000 1233000 650 1896.92

5 ismail 1.000 4 65000 0 50000 260000 78.8 25000 1970000 4508667 2250 2003.85

6 kusmawan 2.000 7 70000 3 40000 610000 162.2 25000 4055000 7875500 4150 1897.71

7 suratman 1.000 5 65000 4 45000 505000 81.6 25000 2040000 4328000 3945 1097.08

8 suharno 2.000 6 65000 4 45000 570000 184.8 25000 4620000 10043667 9250 1085.80

9 mat nasir 0.045 1 70000 2 50000 170000 21.2 25000 530000 1164167 1590 732.18

10 daud langgah 0.045 0 70000 4 50000 200000 23.2 25000 580000 1309500 1425 918.95

11 i da bagus made suta 1.000 4 70000 2 40000 360000 96.6 25000 2415000 5457333 5205 1048.48

12 basri kr 0.250 2 65000 1 45000 175000 23.6 25000 590000 1480167 780 1897.65

13 pak saman 2.250 8 65000 5 45000 745000 201.5 25000 5037500 11751417 16305 720.72

14 kamran 0.500 1 65000 1 45000 110000 35.8 25000 895000 2321333 2900 800.46

15 abidin 1.000 0 65000 4 50000 200000 97.6 25000 2440000 5017000 6500 771.85

16 rohmat 0.750 2 65000 1 45000 175000 35.6 25000 890000 2103667 1450 1450.80

17 robet tonimbar 0.750 4.5 80000 4.5 50000 585000 70.4 25000 1760000 3784000 5525 684.89

18 m. Wasiludin 2.000 8 70000 6 45000 830000 140 25000 3500000 7837000 5190 1510.02

19 m. Ilyas 1.250 5 70000 3 45000 485000 80.7 25000 2017500 5652167 5535 1021.17

20 basirun 2.750 8 70000 5 50000 810000 165.1 25000 4127500 11245167 5310 2117.73

21 supardi 0.750 2 65000 1 45000 175000 62.6 25000 1565000 3492667 2720 1284.07

22 sarnim 2.000 8 65000 5 50000 770000 190.2 25000 4755000 9464833 9000 1051.65

23 muharno 0.500 2 70000 1 50000 190000 40.2 25000 1005000 2087167 3000 695.72

24 wagiman 0.500 2 65000 1 45000 175000 41.6 25000 1040000 2646000 3000 882.00

25 kodrat jumadi 0.500 3 65000 1 45000 240000 38.2 25000 955000 2688334 3000 896.11

26 darto 3.000 14 70000 6 50000 1280000 267 25000 6675000 14987000 21000 713.67

27 supardi 1.000 5 65000 3 45000 460000 88 25000 2200000 4773834 3950 1208.57

Page 119: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

Tabel 44. Lanjutan

No Nama Luas

Lahan

obat tenaga kerja

biaya produksi

produksi rata2

biaya rata2/kg

rondof gramaxon

nilai HKP Harga nilai ∑ harga ∑ harga

28 zulkarnaen 0.750 13 65000 0 40000 845000 78.6 25000 1965000 4532000 3825 1184.84

29 pendi 2.000 0 65000 35 50000 1750000 115.4 25000 2885000 6618000 5550 1192.43

30 tijan 1.000 3 65000 2 50000 295000 79.2 25000 1980000 4227000 6000 704.50

31 rohadin 1.000 2 65000 2 45000 220000 82.6 25000 2065000 3863667 4950 780.54

32 sadirin 8.000 32 65000 16 45000 2800000 616 25000 15400000 32755667 36500 897.42

33 hardiman 1.000 3 65000 1 50000 245000 73.2 25000 1830000 4073000 5000 814.60

34 pungut 1.750 6 65000 3 50000 540000 150.1 25000 3752500 7110500 8450 841.48

35 jumadi 1.000 4 65000 2 45000 350000 74 25000 1850000 3792334 2150 1763.88

36 mahyo 1.000 4 65000 3 45000 395000 102.6 25000 2565000 4828000 4000 1207.00

37 sahuri 1.000 4 65000 3 45000 395000 55 25000 1375000 3604667 4000 901.17

38 jamingun 0.500 4 70000 1 40000 320000 36.4 25000 910000 2063500 1350 1528.52

39 ngadiran 2.000 8 70000 5 40000 760000 176.8 25000 4420000 8587500 9000 954.17

40 lasiman 2.000 11 70000 4 50000 970000 158 25000 3950000 9118000 11500 792.87

41 bagas irwanto 1.000 5 65000 3 45000 460000 88.4 25000 2210000 4818000 6000 803.00

42 turino 1.000 4 65000 2 45000 350000 86.6 25000 2165000 4173000 5000 834.60

43 turimin 0.500 2 65000 1 45000 175000 38.8 25000 970000 2181000 2150 1014.42

44 riono 0.500 3 70000 0 45000 210000 37.8 25000 945000 2412133 1350 1786.77

45 ujang 0.250 2 65000 1 40000 170000 23.8 25000 595000 1492667 600 2487.78

46 suyanto 1.500 5 70000 3 50000 500000 124 25000 3100000 6135000 9250 663.24

47 sukamto 1.000 5 70000 2 40000 430000 84.6 25000 2115000 4623333 6900 670.05

48 suwarno 0.500 1 70000 1 50000 120000 38.4 25000 960000 2438667 3150 774.18

49 suanto 0.500 2 65000 1 45000 175000 35.2 25000 880000 2091667 2900 721.26

50 puji jatmiko 0.750 2 65000 1 45000 175000 50.8 25000 1270000 3166500 3000 1055.50

51 jainudin 0.500 1 65000 1 45000 110000 36.4 25000 910000 1929000 2300 838.70

Page 120: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

155

Tabel 45. Daftar kepemilikan Modal petani jagung di Kaabupaten Lampung Selatan

no nama alamat

Modal

sendiri pinjaman Alat dan Bangunan

luas

lahan bebas terikat

alat

pipil lantai jemur gudang kendaraan

1

suwiyono amri

suwiyono mekar sari 3.000 1 0 0 0 0 0 0

2 tutuk raharjo sribasuki 1.500 0 1 0 0 0 0 0

3 sarwini sribasuli 0.250 0 1 0 0 0 0 0

4 sarman sribasuki 0.250 0 1 0 0 0 0 0

5 ismail tasik 1.000 0 1 0 0 0 0 0

6 kusmawan tasik 2.000 0 1 0 0 0 0 0

7 suratman taman rejo 1.000 0 1 0 0 0 0 0

8 suharno taman rejo 2.000 1 0 0 0 0 0 0

9 mat nasir ruguk induk 0.045 0 1 0 0 0 0 0

10 daud langgah ruguk induk 0.045 1 0 0 0 0 0 0

11 i da bagus made suta pepandu 1.000 0 1 0 0 0 0 0

12 basri kr ruguk induk 0.250 0 1 0 0 0 0 0

13 pak saman taman harum 2.250 1 0 0 0 0 0 0

14 kamran pandu mulya 0.500 1 0 0 0 0 0 0

15 abidin cilacap 1.000 1 0 0 1 0 0 0

16 rohmat cilacap 0.750 1 0 0 0 0 0 0

17 robet tonimbar cilacap 0.750 0 1 0 0 0 0 0

18 m. Wasiludin cilacap 2.000 1 0 0 0 0 0 0

19 m. Ilyas mekar sari 1.250 1 0 0 0 0 0 0

20 basirun kramat baru 2.750 0 1 0 0 0 0 0

21 supardi kramat baru 0.045 0 1 0 0 0 0 0

22 sarnim gunung goci 2.000 1 0 0 0 0 0 0

23 muharno gunung goci 0.500 1 0 0 0 0 0 0

24 wagiman gunung goci 0.500 1 0 0 0 0 0 0

25 kodrat jumadi gunung goci 0.500 1 0 0 0 0 0 0

26 darto gunung goci 3.000 1 0 0 1 0 0 0

27 supardi cilacap 1.000 0 1 0 0 0 0 0

28 zulkarnaen mekar jaya 3.750 0 1 0 0 0 0 0

29 pendi mekar jaya 2.000 0 1 0 0 0 0 0

30 tijan tanjung sari 1 1.000 0 0 1 1 0 0 0

31 rohadin tanjung sari 5 1.000 0 0 1 0 0 0 0

32 sadirin tanjung sari 8.000 1 0 0 1 1 1 1

33 hardiman tanjung sari 1.000 0 0 1 0 0 0 0

34 pungut tanjung sari 1.750 0 0 1 0 0 0 0

35 jumadi tanjung sari 1.000 0 0 1 0 0 0 0

36 mahyo tanjung sari 1.000 1 0 0 0 0 0 0

37 sahuri tanjung sari 1.000 1 0 0 0 0 0 0

38 jamingun tanjung sari 0.500 1 0 0 0 0 0 0

39 ngadiran tanjung sari 2.000 1 0 0 0 0 0 0

40 lasiman tanjung sari 2.000 1 0 0 0 0 0 0

41 bagas irwanto tanjung sari 1.000 0 1 0 0 0 0 0

Page 121: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

156

Tabel 45. Lanjutan

no nama alamat

luas

lahan

Modal

sendiri

Pinjaman Alat dan Bangunan

bebas

Terik

at

alat

pipil lantai jemur gudang kendaraan

42 turino tanjung sari 1.000 0 0 1 0 0 0 0

43 turimin tanjung sari 0.500 1 0 0 0 0 0 0

44 riono tanjung sari 0.500 1 0 0 0 0 0 0

45 ujang tanjung sari 0.250 0 0 1 0 0 0 0

46 suyanto tanjung sari 1.500 0 0 1 0 0 0 0

47 sukamto tanjung sari 1.000 1 0 0 0 0 0 0

48 suwarno tanjung sari 0.500 0 0 1 0 0 0 0

49 suanto tanjung sari 0.500 1 0 0 0 0 0 0

50 puji jatmiko tanjung sari 0.750 0 0 1 0 0 0 0

51 jainudin tanjung sari 0.500 0 0 1 0 0 0 0

24 16 11 4 1 1 1

Tabel 46. Daftar kepemilikan Modal pedagang jagung di Kaabupaten Lampung Selatan modal

sendiri pinjaman Alat dan Bangunan

no nama bebas terikat alat pipil lantai jemur gudang kendaraan

1 sunarto Gunung Goci 0 0 1 1 1 1 0

2 nyoman suparte Tasik 1 0 0 1 1 1 1

3 samino Gunung Goci 0 1 0 0 0 1 0

4 m. Tohir Cilacap 1 0 0 1 1 1 0

5 wayan budi ase Mekar Jaya 1 0 0 1 1 1 1

6 pak abas Mekar Jaya 1 0 0 1 1 1 1

7 slamet riyadi Mekar Jaya 1 0 0 1 1 1 0

8 suhendi Tunas Jaya 1 0 0 1 0 1 0

9 bagas irwanto Tunas Jaya 0 1 0 0 0 1 0

10 sadirin Tunas Jaya 1 0 0 1 0 1 1

11 Herwanto Tanjung Bintang 1 0 0 1 0 1 1

8 2 1 9 6 11 5

Page 122: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

157

Tabel 47. Data Volume, Harga dan Penerimaan Responden Petani

No Nama Volume (kg) Harga Jual Penerimaan

1 suwiyono amri suwiyono 13605 1955.46 26604000

2 tutuk raharjo 5790 1652.68 9569000

3 sarwini 1275 1454.90 1855000

4 sarman 650 1784.62 1160000

5 ismail 2250 1500.00 3375000

6 kusmawan 4150 1872.29 7770000

7 suratman 3945 1926.87 7601500

8 suharno 9250 1905.41 17625000

9 mat nasir 1590 1600.00 2544000

10 daud langgah 1425 1956.14 2787500

11 i da bagus made suta 5205 1522.09 7922500

12 basri kr 780 1602.56 1250000

13 pak saman 16305 1830.30 29843000

14 kamran 2900 2031.03 5890000

15 abidin 6500 1792.31 11650000

16 rohmat 1450 1503.45 2180000

17 robet tonimbar 5525 2130.77 11772500

18 m. Wasiludin 5190 1555.49 8073000

19 m. Ilyas 5535 1618.07 8956000

20 basirun 5310 1541.43 8185000

21 supardi 2720 2011.76 5472000

22 sarnim 9000 2100.00 18900000

23 muharno 3000 2400.00 7200000

24 wagiman 3000 1860.00 5580000

25 kodrat jumadi 3000 1633.33 4900000

26 darto 21000 1825.00 38325000

27 supardi 3950 1940.51 7665000

28 zulkarnaen 3825 1566.67 5992500

29 pendi 5550 1833.33 10175000

30 tijan 6000 1866.67 11200000

31 rohadin 4950 1463.64 7245000

32 sadirin 36500 1953.42 71300000

33 hardiman 5000 2000.00 10000000

34 pungut 8450 1730.18 14620000

35 jumadi 2150 1534.88 3300000

36 mahyo 4000 1500.00 6000000

37 sahuri 4000 1500.00 6000000

38 jamingun 1350 1537.04 2075000

39 ngadiran 9000 1533.33 13800000

40 lasiman 11500 1478.26 17000000

41 bagas irwanto 6000 1400.00 8400000

42 turino 5000 1460.00 7300000

43 turimin 2150 1200.00 2580000

44 riono 1350 1548.15 2090000

45 ujang 600 1800.00 1080000

Page 123: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

158

Tabel 47. Lanjutan

No Nama Volume Harga Jual Penerimaan

46 suyanto 9250 1383.78 12800000

47 sukamto 6900 1600.00 11040000

48 suwarno 3150 1261.90 3975000

49 suanto 2900 1355.17 3930000

50 puji jatmiko 3000 1300.00 3900000

51 jainudin 2300 1556.80 3580640

Tabel 48. Data Volume, Harga dan Penerimaan Responden Pedagang

No Nama

Pembelian Penjualan Penerimaan

Σ harga Σ harga

1 Sunarto 250000 1300 155000 1700

60000 1800 77000 1800

59290 2100 93609000

2 nyoman suparte 1000000 1500 800000 2150

500000 1700 400000 2200 250000000

4 samino 100 53000 100 55000

30000 1500 30000 1764 8120000

5 m. Tohir 1500 53000 1500 55000

350 52000 350 56000

180 54000 180 57000

765 56000 20000 2200 6100000

6 wayan budi ase 5000 45000 80000 2270

2300 49000 32000 2270

32000 2295

32000 2700 76380000

7 pak abas 25000 48000 700000 2100

10000 55000 200000 2400 200000000

8 slamet riyadi 5000 50000 151500 2050

3000 53000 90900 1975 81102500

9 suhendi 240000 1500 150000 2150

40000 2000

30000 1900

12000 1850 121700000

10 bagas irwanto 50000 1400 50000 1700

50000 1300 50000 1600

50000 1800 50000 2000 40000000

11 sadirin 200000 1600 195000 2200

100000 1800 45000 2000

75000 2000 169000000

12 Hermawan 6336000 1800 3000000 2200

7920000 2100 3600000 2200

3600000 2200

3000000 2200 4963200000

Page 124: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

159

Tabel 49. Daftar Petani yang menjual hasil panennya pada pedagang kecil

Produksi/ Biaya

Produksi

Biaya Pemasaran

HPtn No Nama Musim (kg) Pipil Angkut Tk O Susut

1 pak saman 16305 652.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1830.00

2 robet tonimbar 5525 684.89 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2130.77

3 wagiman 3000 882.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1860.00

4 kodrat jumadi 3000 962.78 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1633.33

5 turimin 2150 1014.42 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1200.00

6 suyanto 8250 590.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1383.78

7 puji jatmiko 3000 1055.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1300.00

Rata-rata 834.67 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1619.70

Jumlah 45230

Persentase 15.49%

Tabel 50. Daftar Petani yang menjual hasil panennya pada pedagang besar

Produksi/ Biaya

Produksi

Biaya Pemasaran

HPtn No Nama Musim (kg) Pipil angkut tk O susut

1 suwiyono amri 13605 1128.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1955.46

2 tutuk raharjo 5790 1067.88 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1652.68

3 sarwini 1275 1160.39 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1454.90

4 sarman 650 1896.92 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1784.62

5 mat nasir 1590 732.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1600.00

6 daud langgah 1425 918.95 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1956.14

7 i da bagus made suta 5205 962.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1522.09

8 basri kr 780 1897.65 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1602.56

9 m. Wasiludin 5190 1336.61 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1555.49

10 m. Ilyas 5535 847.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1618.07

11 basirun 5310 1847.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1541.43

12 supardi 2720 1284.07 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2011.76

13 zulkarnaen 3825 1184.84 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1566.67

14 pendi 5550 1030.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1833.33

15 rohadin 4950 689.63 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1463.64

16 hardiman 5000 724.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2000.00

17 pungut 8450 748.28 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1730.18

18 mahyo 4000 1094.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1534.88

19 sahuri 4000 769.92 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1500.00

20 jamingun 1350 1454.44 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1537.04

21 lasiman 11500 714.61 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1478.26

22 turino 5000 744.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1460.00

23 ujang 600 2487.78 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1800.00

24 suwarno 3150 774.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1261.90

25 suanto 2900 721.26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1355.17

26 jainudin 2300 838.70 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1556.80

Rata-rata 847.30 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1628.20

Jumlah 111470.00

Persentase 38.18%

Page 125: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

160

Tabel 51. Daftar Petani yang menjual hasil panennya pada pedagang antar daerah

No Nama Produksi/ Biaya

Produksi

Biaya Pemasaran

HPtn Musim (kg) Pipil angkut tk O susut

1 ngadiran 9000 828.61 25.00 25.00 10.00 50.00 0.00 1533.33

2 bagas irwanto 6000 728.00 30.00 70.00 10.00 50.00 0.00 1400.00

3 riono 16350 1786.77 25.00 30.00 5.00 50.00 0.00 1548.15

4 sukamto 6900 604.83 30.00 70.00 10.00 50.00 0.00 1600.00

5 sadirin 36500 798.79 30.00 70.00 10.00 50.00 0.00 1953.42

Rata-rata 949.40 28.00 53.00 9.00 50.00 0.00 1606.98

Jumlah 59750.00

Persentase 20.46%

Tabel 52. Daftar Petani yang menjual hasil panennya pada Konsumen Industri

No Nama Produksi/ Biaya

Produksi

Biaya Pemasaran

HPtn Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 ismail 2250 1803.85 50.00 70.00 10.00 1.00 0.00 1500.00

2 kusmawan 4150 1680.84 30.00 70.00 10.00 1.00 0.00 1872.29

3 suratman 3945 983.02 25.00 70.00 10.00 1.00 0.00 1926.87

4 suharno 9250 988.50 50.00 90.00 32.00 1.00 0.00 1905.41

5 kamran 2900 800.46 30.00 70.00 10.00 1.00 0.00 2031.03

6 abidin 6500 708.77 30.00 70.00 20.00 1.00 0.00 1792.31

7 rohmat 1450 1450.80 25.00 70.00 10.00 1.00 0.00 1503.45

8 sarnim 9000 951.65 50.00 75.00 50.00 1.00 0.00 2100.00

9 darto 21000 649.38 50.00 75.00 50.00 1.00 0.00 1825.00

10 muharno 3000 695.72 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 2400.00

11 supardi 2720 1088.31 50.00 70.00 10.00 1.00 0.00 1940.51

Rat-rata 1072.85 35.45 66.36 19.27 1.00 0.00 1890.62

Jumlah 67395.00

Persentase 23.08%

Tabel 53. Daftar Petani yang menjual hasil panennya pada Konsumen Langsung

No Nama Produksi/ Biaya

Produksi

Biaya Pemasaran

HPtn Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 tijan 6000 629.50 300.00 25.00 7.00 0.00 0.00 1866.67

2 jumadi 2150 1554.57 500.00 40.00 10.00 0.00 0.00 1534.88

Rata-rata 1092.04 400.00 32.50 8.50 0.00 0.00 1700.78

Jumlah 8150.00

Persentase 2.79%

Page 126: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

161

Tabel 54. Daftar Pedagang Kecil yang menjual hasil panennya pada Pedagang

Besar

No Nama Produksi/

H Beli

Biaya Pemasaran

Hjual Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 M. Tohir 60900.00 1619.70 30.00 0.00 100.00 0.00 0.00 1850.00

2 Samino 3000.00 1619.70 25.00 0.00 30.00 0.00 0.00 1700.00

Rat-rata 1619.70 28.75 25.00 65.00 0.25 0.00 1862.50

Jumlah 63900.00

Persentase 10.60%

Tabel 55. Daftar Pedagang Kecil yang menjual hasil panennya pada Pedagang A

Daerah No Nama Produksi/

H Beli

Biaya Pemasaran

Hjual Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 M. Tohir 77000.00 1619.70 30.00 0.00 30.00 0.00 0.00 1800.00

2 Samino 150000.00 1619.70 30.00 100.00 100.00 1.00 0.00 2100.00

Rat-rata 1619.70 30.00 50.00 65.00 0.50 0.00 1950.00

Jumlah 227000.00

Persentase 37.65%

Tabel 56. Daftar Pedagang Kecil yang menjual hasil panennya pada Pabrik Pakan

Lampung No Nama Produksi/

H Beli

Biaya Pemasaran

Hjual Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 M.Tohir 50000.00 1619.70 30.00 60.00 130.00 1.00 40.00 2100.00

2 Sunarto 232000.00 1619.70 30.00 60.00 100.00 1.00 65.00 2000.00

3 Samino 30000.00 1619.70 25.00 75.00 100.00 1.00 30.00 1950.00

Rat-rata 1619.70 28.33 65.00 110.00 1.00 45.00 2016.67

Jumlah 312000.00

Persentase 51.75%

Tabel 57. Daftar Pedagang Besar yang menjual hasil panennya pada Pabrik Pakan

Lampung No Nama Produksi/

H Beli

Biaya Pemasaran

Hjual Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 slamet riyadi 240000.00 1628.20 50.00 80.00 100.00 1.00 45.00 2050.00

2 wayan budiase 144000.00 1628.20 50.00 60.00 75.00 1.00 50.00 2270.00

3 pak abas 900000.00 1628.20 40.00 75.00 100.00 1.00 40.00 2250.00

4 suhendi 190000.00 1628.20 30.00 100.00 100.00 1.00 30.00 2150.00

5 nyoman suparte 1500000.00 1628.20 75.00 75.00 100.00 1.00 50.00 2150.00

6 sadirin 180000.00 1628.20 30.00 100.00 100.00 1.00 50.00 2200.00

Rat-rata 1628.20 45.83 81.67 95.83 1.00 44.17 2178.33

Jumlah 3154000.00

Persentase 94.21%

Page 127: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

162

Tabel 58. Daftar Pedagang Besar yang menjual hasil panennya pada Pedagang A

Daerah No Nama Produksi/

H Beli

Biaya Pemasaran

Hjual Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1

Wayan

Budiase 32000.00 1628.20 50.00 60.00 75.00 1.00 50.00 2100.00

2 Suhendi 30000.00 1628.20 30.00 50.00 100.00 1.00 30.00 2050.00

3 Sadirin 90000.00 1628.20 30.00 50.00 100.00 1.00 50.00 2070.00

Rata-rata 1628.20 36.67 53.33 91.67 1.00 43.33 2073.33

Jumlah 152000.00

Persentase 4.54%

Tabel 59. Daftar Pedagang Besar yang menjual hasil panennya pada Ternak Ayam

No Nama Produksi/

H Beli

Biaya Pemasaran

Hjual Musim (kg) pipil angkut tk o susut

1 Suhendi 12000.00 1628.20 60.00 50.00 30.00 0.00 30.00 1900.00

2 Sadirin 30000.00 1628.20 30.00 50.00 30.00 0.00 50.00 2000.00

Rata-rata 1628.20 45.00 50.00 30.00 0.00 40.00 1950.00

Jumlah 42000.00

Persentase 1.25

Page 128: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

163

Tabel 60. Sebaran harga di tingkat konsumen dan di tingkat produsen

No Nama Pf Pr

1 pak saman 1830,00 2178,00

2 robet tonimbar 2130,77 2321,00

3 wagiman 1860,00 2263,00

4 kodrat jumadi 1633,33 2100,00

5 turimin 1200,00 1950,00

6 suyanto 1383,78 2000,00

7 puji jatmiko 1300,00 2000,00

8 suwiyono amri suwiyono 1955,46 2270,00

9 tutuk raharjo 1652,68 2250,00

10 sarwini 1454,90 2050,00

11 sarman 1784,62 2250,00

12 mat nasir 1600,00 2200,00

13 daud langgah 1956,14 2270,00

14 i da bagus made suta 1522,09 2150,00

15 basri kr 1602,56 2200,00

16 m. Wasiludin 1555,49 2150,00

17 m. Ilyas 1618,07 2250,00

18 basirun 1541,43 2150,00

19 supardi 2011,76 2321,00

20 zulkarnaen 1566,67 2200,00

21 pendi 1833,33 2270,00

22 rohadin 1463,64 2050,00

23 hardiman 2000,00 2263,00

24 pungut 1730,18 2250,00

25 mahyo 1534,88 2150,00

26 sahuri 1500,00 2150,00

27 jamingun 1537,04 2150,00

28 lasiman 1478,26 2150,00

29 turino 1460,00 2050,00

Page 129: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

164

No Nama Pf Pr

30 ujang 1800,00 2270,00

31 suwarno 1261,90 1950,00

32 suanto 1355,17 2050,00

33 jainudin 1556,80 2200,00

34 ngadiran 1533,33 2270,00

35 bagas irwanto 1400,00 2100,00

36 riono 1548,15 2285,00

37 sukamto 1600,00 2321,00

38 sadirin 1953,42 2400,00

39 ismail 1500,00 1500,00

40 kusmawan 1872,29 1872,29

41 suratman 1926,87 1926,87

42 suharno 1905,41 1905,41

43 kamran 2031,03 2031,03

44 abidin 1792,31 1792,31

45 rohmat 1503,45 1503,45

46 sarnim 2100,00 2100,00

47 darto 1825,00 1825,00

48 muharno 2400,00 2400,00

49 supardi 1940,51 1940,51

50 tijan 1866,67 1866,67

51 jumadi 1534,88 1534,88

Rata-rata 1684,40 2099,03

Page 130: POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI ...digilib.unila.ac.id/20084/1/Restiana 0514021011 FP.pdf · Provinsi Lampung merupakan produsen jagung ketiga di Indonesia. Mestinya

165

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Pra . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Pf

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .298a .089 .070 242.771

a. Predictors: (Constant), Pr

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 281483.154 1 281483.154 4.776 .034a

Residual 2887945.399 49 58937.661

Total 3169428.553 50

a. Predictors: (Constant), Pr

b. Dependent Variable: Pf

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 933.032 345.489 2.701 .009

Pr .358 .164 .298 2.185 .034

a. Dependent Variable: Pf