19
TIMNAS DUA MISI DI RAJAMANGALA BUNDESLIGA ATURAN 50+1 BUNDESLIGA Santiago Solari DIGENTAYANGI SUKSES ZIDANE POLEMIK PERPISAHAN ROONEY

POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

TIMNASDUA MISI DI

RAJAMANGALA

BUNDESLIGAATURAN 50+1 BUNDESLIGA

Santiago SolariDIGENTAYANGI SUKSES ZIDANE

POLEMIKPERPISAHAN

ROONEY

Page 2: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

REDAKSIPresident Director

Levin Jackson

Editor-In-ChiefIrawan Dwi Ismunanto

Senior EditorAsep Ginanjar

Daftar isi & Redaksi - 1EditorialKedewasaan Ronney - 2Italia (Juventus)Ultras vs Pelatih - 6Internasional (Bundesliga)Aturan 50+1 Bundesliga - 12EntertainmentGiroud Jadi Green Goblin - 17

DAFTAR ISI

Asisstant EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria

JournalistIndi Hikami

Fajar AbdillahWanda Syafii

Kenza EmeraldyWahyu Prastetyo

Special Content JournalistYosua Eka Putra

Social Media SpecialistAlief Maulana

Video EditorZikry Pradiva

Graphic & Multimedia TeamFaiz Al JabbarErvan SatrioAnik Karlianti

1

INGGRIS (TIMNAS Inggris)

Perpisahan Rooney - 3

INDONESIA (TIMNAS)Dua Misi di

Rajamangala - 14

SPANYOL(Santiago Solari)

Digentayangi Sukses Zidane - 9

Page 3: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

EDITORIAL

2

KEDEWASAAN ROONEYOleh: Yosua Eka Putra @yosuaskme

Wembley Stadium menjadi tempat Wayne Rooney menutup lembaran karier

internasionalnya. Dia melakoni laga pamungkas bersama Inggris ketika menjamu Amerika Serikat pada uji coba, Kamis (15/11).

Pertandingan tersebut bertajuk testimonial Rooney dan dihadiri oleh lebih dari 68.000 penonton. Federasi Sepak Bola Inggris (FA) bekerja sama dengan Wayne Rooney Foundation menggelarnya.

Laga testimonial Rooney sempat memunculkan pro dan kontra. Tak tanggung-tanggung, beberapa legenda The Three Lions pun melayangkan kritik, seperti Alan Shearer, Peter Shilton dan Paul Ince.

“Bukan berarti Wayne Rooney tidak pantas mendapat penghormatan, tetapi cukup dengan memberi sambutan di stadion. Memberi satu penampilan lagi untuknya adalah hal yang salah dan mengesampingkan kesempatan pemain muda,” seru Shilton.

Wajar jika banyak pihak yang tak setuju. Ketimbang beberapa pemain legenda lainnya, Rooney memang belum pernah mempersembahkan trofi selama membela panji Inggris.

Toh, nyatanya, FA dan beberapa pihak lain tetap menaruh respek yang tinggi kepada mantan kapten Manchester United tersebut. Bukan hanya pemain tersubur Inggris, dia dianggap memiliki dedikasi yang tinggi setiap turun ke lapangan.“Sangat mengecewakan melihat dia harus

membela pemanggilannya di laga ini. Hal terpenting di tim Inggris adalah kami menghargai apa yang telah

dilakukannya,” kata pelatih Inggris, Gareth Southgate. “Dia telah menjadi striker tengah Inggris sejak usia 17 tahun. Itu luar biasa bisa menjalani kehidupan dan berkembang dengan sorotan yang begitu besar.”

Rooney memang membela dirinya sebelum pertandingan.

Namun, pemain berusia 33 tahun itu bersikap dewasa dan begitu tenang dalam menanggapi segala komentar miring perihal laga testimonialnya.

Striker DC United itu hanya menyatakan dirinya tidak pernah mengajukan permohonan kepada FA untuk menggelar laga testimonial

tersebut. Selain itu, dia juga melihat sisi positif bahwa bakal ada aksi galang dana di laga tersebut.

Beberapa pihak mungkin kurang menghargai dirinya. Namun, Rooney tak “mengemis” respek. Statistik dan dedikasi di lapangan membuktikan dirinya layak dihormati. Jikalau ada pihak yang merendahkan kontribusinya selama berseragam The Three Lions, Rooney pun dengan dewasa menyikapi.

Paling tidak, dia telah memenangi respek dari setiap orang yang masih menghargainya. Sejatinya, memang lebih penting fokus dengan pihak yang mendukung ketimbang mengurusi komentar miring. Kini, dia bisa meninggalkan ban kapten dan seragam Inggris dengan tenang. Terima kasih, Wazza! (*)

gettyimages.com

Page 4: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Pada Kamis (15/11/2018), Wayne Rooney melalui malam yang sangat spesial. Dia mencatatkan penampilan

terakhirnya bersama timnas Inggris ketika beruji coba dengan Amerika Serikat di Wembley Stadium.

Laga tersebut bertajuk testimonial Rooney. Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi galang dana tersebut.

Sebelum kick-off, Rooney dan anak-anaknya mendapat penghargaan dari Chairman FA, Greg Clarke dan kapten Inggris saat ini, Harry Kane. Untuk laga itu, dia dipercaya kembali mengenakan nomor 10.

Rooney baru tampil pada menit ke-54. Pemain berusia 33 tahun itu menggantikan mantan rekannya di Manchester United, Jesse Lingard. Jelang bubaran, dia nyaris membobol gawang AS jika sepakannya tak ditepis oleh Brad Guzan.Inggris akhirnya menang tiga gol tanpa

balas atas tim tamu. Masing-masing gol dicetak oleh Lingard (25’), Trent Alexander-Arnold (27’) dan Callum Wilson (77’). Usai wasit meniup peluit panjang pada akhir laga, Rooney mendapat sorak-sorai dari penonton. Para pemain dan staf pelatih The Three Lions menghampiri untuk memberikan salam perpisahan kepadanya.

Ya, Rooney resmi mengakhiri karier bersama timnas Inggris. Sejak melakoni debut pada 2003, dia telah mencatatkan 120 penampilan. Itu membuatnya menjadi pemain outfield dengan jumlah caps terbanyak bersama The Three Lions. Dia juga terdaftar sebagai pemain tersubur Inggris dengan 53 gol.

Perasaan Rooney begitu gembira. Dia bisa meninggalkan timnas Inggris dengan perasaan tenang. Maklum, skuat The Three Lions saat ini dihuni oleh pemain-pemain muda berbakat dan sempat menembus final Piala Dunia 2018.Selain itu, Rooney menyampaikan harapannya kepada Kane sebagai

pbs.

twim

g.co

m

PERPISAHAN ROONEY

INGGRIS

3

Page 5: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

penerusnya. “Sebelum pertandingan, saya meminta dia untuk menyambut memberi penghargaan kepada saya. Alasannya karena saya yakin dia akan mematahkan rekor gol saya dan saya tidak sabar untuk menyerahkan penghargaan itu kepadanya,” ungkap striker DC United tersebut.

Awal Sebuah TradisiLaga testimonial lazimnya digelar untuk memberi apresiasi khusus untuk pemain tertentu. Tentu bukan pemain sembarangan, tetapi yang dinilai punya kontribusi penting atau berprestasi bagi timnya.

Tidak hanya di level klub, tradisi ini mulai dilakukan oleh timnas sebuah negara. Teraktual, Belanda mengadakan laga testimonial untuk Wesley Sneijder. Pemain yang berposisi sebagai playmaker tersebut tampil ketika De Oranje menang 2-1 atas Peru di Johan Cruyff Arena, Amsterdam pada laga uji coba awal Oktober lalu.

Bagi Inggris, laga testimonial adalah hal yang baru. Belum pernah ada sebelumnya sebuah pertandingan untuk memberi apresiasi kepada para pemainnya yang memutuskan pensiun dari persepakbolaan internasional. Wayne Rooney adalah pemain pertama yang mendapat keistimewaan tersebut.

Muncul tanggapan miriing dari sejumlah kalangan sebelum laga ini digelar. Beberapa kalangan menilai Rooney tak sepantasnya mendapat testimonial. Mereka beranggapan ada pemain-pemain lain yang lebih layak, namun tak pernah menerima keistimewaan tersebut. Sebut saja, Bobby Moore atau Gordon Banks yang berhasil mempersembahkan satu-satunya trofi Piala Dunia bagi The Three Lions pada 1966.

Penolakan lain dilatarbelakangi tudingan Rooney sengaja meminta kepada FA untuk menggelar testimonial dirinya dengan dalih laga amal. Pemain yang kerap disapa Wazza tersebut digosipkan ingin menggenapkan jumlah caps bersama Inggris menjadi 120. Itu sempat dikritik oleh mantan penggawa The Three Lions, Paul Ince.

“Itu menjadi laga testimonial amal. Bagi saya, itu seperti mengejek sebuah pertandingan. Saya tidak merendahkan pencapaian dia, tetapi itu sama sekali tidak masuk akal,” katanya. “Itu lebih profesional dan mudah dimengerti jika Rooney melakukan sesuatu yang tidak membuat dirinya mendapat satu penampilan lainnya.”

Anggapan tersebut ditampik oleh Rooney. “Jika ada di posisi yang mana laga ini akan

Debut: 12 Feb 2003 (vs. Australia)Caps: 120Prestasi: -Gol/Assist (53/22)- Uji Coba 16/5- Kualifikasi EURO 14/6- Kualifikasi Piala Dunia 16/9- Piala Dunia 1/1- Euro 6/1

Wayne Rooney

KARIER ROONEY DI TIMNAS INGGRIS

INGGRIS

4

Page 6: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

mematahkan rekor Peter Shilton (penampil terbanyak bersama Inggris), saya tidak akan pernah mau bermain,” bantahnya. “Saya tidak pernah memintanya (laga testimonial).”

Kendati demikian, sebelum laga ini berlangsung, pelatih Inggris, Gareth Southgate, menyatakan dukungannya.

Dia justru mengkritik pihak-pihak yang mengeluarkan komentar negatif soal testimonial Rooney. “Itu memalukan karena kami ingin memberi penghargaan bagi pemain luar

biasa yang menurut saya sering dianggap remeh atas betapa bagusnya dia bermain untuk Inggris,” jelas Southgate.

Rooney memang tak pernah menyumbangkan trofi apa pun

bagi Inggris. Dalam tiga Piala Dunia yang diikutinya, pemain

berusia 33 tahun itu pun hanya mampu mencetak satu gol. Dia bahkan kalah

dari John Stones yang berposisi bek, namun mampu melesakkan dua gol ke gawang Panama di Piala Dunia 2018.

Terlepas dari semua itu, karier internasional Rooney patut mendapat apresiasi. Dia mampu mengukuhkan dirinya sebagai pemain tersubur di timnas Inggris dengan 53 gol. Mantan kapten Manchester United itu mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Sir Bobby Charlton dan telah bertahan selama 50 tahun.

Laga testimonial Rooney juga bisa awal tradisi penghormatan kepada para pemain Inggris kelak. “Kami belum pernah melakukan ini sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya. Saya berharap dalam 10-15 tahun mendatang, kita duduk di sini untuk melihat laga yang sama. Sebut saja Harry Kane yang punya peluang itu dan mencatatkan rekor gol. Itu akan menjadi sesuatu yang bakal terulang,” harap Rooney. (*)

foot

yren

ders

.com

INGGRIS

5

Page 7: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Bukan Jose Mourinho namanya kalau tak gemar memprovokasi. Dia menyulut emosi suporter dan beberapa pemain

Juventus di Allianz Stadium pada Rabu (7/11/2018).

Mourinho sangat puas usai membawa Manchester United menang 2-1 di markas I Bianconeri. Setelah laga usai, dia masuk ke dalam lapangan. Dia menatap tribun suporter tuan rumah sambil memasang ekspresi wajah dan gestur tangan yang sarkastik.

Tindakan itu merupakan wujud balas dendam Mourinho. Para suporter Juventus mencemoohnya ketika Paulo Dybala dkk mengalahkan Man. United 1-0 pada pertemuan pertama di Old Trafford Oktober lalu.

“Anda ingat apa yang mereka lakukan kepada saya? Gestur yang saya lakukan sebetulnya bukan untuk menyerang. Saya hanya ingin mendengar mereka membuat komentar lagi atau tidak,” katanya setelah menang di Turin.Wajar jika para fan La Vechia Signora masih menyoraki Mourinho. Pasalnya, pria asal Portugal tersebut pernah menukangi kubu rival, Inter Milan.Sejak di Old Trafford pun, Mourinho tidak tinggal diam. Dia mengangkat tangan ke

arah suporter tim tamu sambil menunjukkan tiga jari. Manajer berjuluk The Special One tersebut ingin membungkam mereka dengan mengingatkan bahwa dirinya pernah meraih treble winners bersama Inter.

Mourinho bukan satu-satunya pelatih yang jadi korban ketidakramahan para fan Juventus pada musim ini. Carlo Ancelotti sudah lebih dulu mengalaminya.

Pelatih gaek Italia itu menemani Napoli menyambangi markas Juventus pada September lalu. Dalam laga Serie A tersebut, I Partenopei takluk 1-3 di tangan tuan rumah. Sepanjang laga, Ancelotti beberapa kali disoraki tifosi I Bianconeri.

Akan tetapi, respons Ancelotti berbeda dengan Mourinho. Dalam konfrensi pers setelah laga usai, dia mengatakan, “Saya tidak terkejut dengan chant dari mereka. Saya menghibur diri dengan trofi Liga Champions 2003 bersama AC Milan.”

Pada kesempatan lain, Ancelotti sempat mengomentari reaksi Mourinho terhadap cemooh fan Juventus. “Mourinho? Reaksi dia bisa dimengerti. Lagi pula, itu bukan sesuatu yang vulgar, melainkan sarkastis. Saat Anda

ITALIA

6

daily

times

.ng

ULTRAS VS PELATIH

Page 8: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

diejek selama 90 menit, reaksi seperti itu bisa saja terjadi,” tutur Don Carletto.

Loyalis atau “Apel Busuk”Keberadaan suporter sering dianggap sebagai “pemain ke-12” yang memberi motivasi lebih bagi para pemain di lapangan. Loyalitas mereka tak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, sering kali mereka berulah.

Jauh sebelum namanya tenar, Ancelotti pernah menjadi sasaran celaan para ultras Juventus. Pengalaman itu dirasakannya kala menukangi Si Nyonya Tua pada 1999-2001. Saat ditunjuk sebagai pelatih, dia langsung mendapat sambutan yang buruk. Di salah satu tribun stadion Dele Alpi, bekas markas I Bianconeri, para ultras memampang spanduk bertuliskan, “Seekor babi bukan pelatih. Pergi saja, Ancelotti.”

Penyebabnya, ketika masih aktif bermain, Ancelotti pernah membela AC Milan dan AS Roma. Para ultras Juventus tidak terima klub kecintaannya ditangani oleh pelatih yang pernah memperkuat klub rival.

Minim dukungan dari para suporter turut memengaruhi kinerja Ancelotti di Turin. Selama menangani I Bianconeri, dia hanya mampu menyumbangkan trofi Intertoto Cup pada 1999. Meski hampir dua dekade lalu, ultras Juventus tetap membencinya. Itu terbukti ketika dia disoraki ketika memimpin Napoli bertandang ke Allianz Stadium beberapa waktu lalu.

Bukan hanya cemooh, para ultras juga kerap kali melakukan tindakan tidak terpuji. Mulai dari melayangkan kritik pedas kepada pengurus klub, aksi rasialis, kerusuhan hingga tindakan kriminal.

Aksi rasialis yang dilakukan para ultras sebuah klub kepada pemain lawan sering terjadi. Di Italia, kebiasaan tersebut masih sulit dihilangkan. Mantan pemain Inter Milan, Mario Balotelli, pernah mengeluhkan aksi rasialis yang kerap menimpanya.“Itu memalukan. Saya pernah mengalaminya ketika beranjak dewasa pada 2009. Selama pertandingan melawan Juventus, suporter memanggil saya ‘monyet’, ‘negro’, menyuruh saya kembali ke Afrika dan mencemooh saya,” ungkap dia.

Pada awal musim ini, ultras Lazio melakukan tindakan yang menuai kecaman keras dari banyak pihak. Saat itu, mereka berulah ketika I Biancoceleste menjamu Napoli di Stadion Olimpico. Mereka menyampaikan sebuah pesan yang tidak mengenakkan dan ditujukan kepada para suporter wanita yang datang ke Stadion.

“Kami selama ini selalu menganggap baris terdepan sebagai parit di medan perang. Wanita, istri, dan pacar tidak diperbolehkan berada di sana. Maka, kami meminta mereka duduk di baris nomor sepuluh di belakang. Mereka yang memilih stadion sebagai tempat bermesraan, silakan cari tempat

ITALIA

7

s3-u

s-wes

t-1.a

maz

onaw

s.co

m

Page 9: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

lain,” demikian bunyi pesan dari ultras Lazio, Irriducibili, yang dibagikan lewat selebaran.

Aksi itu mendapat kecaman keras karena dianggap seksisme. “Salah satunya pelatih mantan penyerang tim wanita Lazio dan Italia, Carolina Morace. “Kita sedang kembali ke Abad Pertengahan. Saya berharap orang-orang seperti ini dilarang masuk ke stadion,” rutuknya.

Tindakan buruk para ultras tidak hanya merugikan dan mencoreng citra klub. Itu turut memengaruhi perkembangan persepakbolaan Italia yang mulai kalah saing dengan Inggris dan Italia beberapa tahun terakhir. Padahal, Serie A bisa dibilang liga terbaik di dunia dan mencapai masa keemasan pada 1980 hingga 1990-an.

Satu di antara efek buruk yang terjadi adalah menurunnya jumlah penonton yang datang ke stadion. Pengajar University of Teramo, Marco Di Domizio, pernah membahasnya melalui jurnal ilmiahnya berjudul Hooliganism and Demand for Football in Italia:: Attendance and Counter-Violence Policy.

Dia mengamati grafik jumlah penonton Serie A dan Serie B dari 1962-2012. Jumlah kepadatan penonton di stadion menunjukkan tren negatif. Menurut Di Domizio, 80 persen itu dipengaruhi oleh perilaku buruk kelompok ultras.

ITALIA

8

Hingga kini, pemerintah dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) belum mampu berbuat banyak untuk menekan tingkat perilaku buruk para ultras. Pada April lalu, ultras Roma membuat kericuhan ketika Daniele De Rossi bertandang ke markas Liverpool, Stadion Anfield. Saat itu, I Giallorossi menghadapi The Reds pada leg pertama semifinal Liga Champions.

Tidak hanya membuat keributan, salah seorang suporter Liverpool, Sean Cox, menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh oknum ultras Roma. Tindakan kriminal itu mendapat kecaman dari pelatih Il Lupi, Eusebio Di Francesco.

“Saya takut ada ‘apel busuk’ di antara kelompok suporter. Tentu saja, seseorang yang bukan suporter sejati melakukan kesalahan,” kutuk Di Francesco. “Apa yang saya bisajamin adalah para suporter Roma yang asli sangat bergairah. Sayangnya, para hooligans ada di mana-mana dan Anda akrab dengan fenomena tersebut.”

Jika tindakan terkutuk ini terus menghantui, bukan mustahil Italia semakin tertinggal dari liga-liga top Eropa lainnya. Imbasnya, kejayaan persepakbolaan Italia bakal tinggal kenangan. (*)

KERUSUHAN PENDUKUNG DI SERIE A

pbs.

twim

g.co

m

i2-p

rod.

irish

mirr

or.ie

Page 10: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

SPANYOL

9

Empat kemenangan beruntun, mencetak 15 gol, dan cuma kebobolan 2 gol. Real Madrid tak lagi punya

opsi selain menyodorkan kontrak dengan dengan masa kedaluwarsa sampai 30 Juni 2021 kepada Santiago Solari. Tak ada perdebatan layak atau tidaknya pria asal Argentina itu menduduki kursi panas di Estadio Santiago Bernabeu. Apalagi, dia sudah menyapu bersih rintangan selama masa percobaan.

Catatan empat kemenangan beruntun tanpa noda memang bukan kali ini saja diraih pelatih baru Real Madrid. Akan tetapi, tak ada yang melaluinya seelok Solari. Mencetak 15 gol dan cuma kebobolan 2 gol menjadi start terbaik bagi pelatih Los Blancos sepanjang 116 tahun. Selain itu, pria kelahiran Rosario itu pun dinaungi tren positif pelatih yang menukangi Real Madrid pada pertengahan musim. Setengah dari total 16 pelatih yang masuk pada tengah musim, sanggup langsung memberikan gelar.

Kisah pertama dilalui Ramon Encinas ketika menggantikan Juan Armet pada 1942-1943. Kala itu, Encinas langsung menghadirkan trofi Copa Del Rey pada pengujung musim. Namun, tentu tak ada yang sebaik Zinedine Zidane. Hanya lima bulan menukangi tim sejak didaulat menggantikan

Rafael Benitez pada Januari 2016, pria asal Prancis itu langsung mempersembahkan titel Liga Champions.

Asa para penggemar Real Madrid mulai mengapung lagi. Solari dipercaya bisa mengulangi sukses Zidane, yang merupakan mantan rekan setimnya di Los Blancos. Ekspektasi itu cukup wajar mengingat ada banyak kemiripan dari awal karier Solari dan Zidane di kursi

pelatih Real Madrid. Zidane pun dipromosikan dari Real Madrid B atau Castilla, meski pada musim sebelumnya sempat menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti di tim utama.

Solari tentu sadar dengan ekspektasi tinggi yang harus

dipikul. Karenanya, langkah awal yang dilakukan

mantan pemain Inter Milan itu pun sudah cukup tepat: mencoba lepas dari b a y a n g - b a y a n g sukses pendahulu. “Zidane juga masuk di tengah musim dari melatih Castilla dan memimpin tim menuju kejayaan lima bulan kemudian.

Namun, kita harus m e n i n g g a l k a n Zidane. Dia salah satu legenda terbesar Real Madrid. Kita harus membebaskan diri dari pencapaiannya yang sangat luar biasa,” urai Solari seperti dilansir dari Guardian.

Santiago SolariDIGENTAYANGI SUKSES ZIDANE

standard.co.uk

Page 11: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Sebagai mantan pemain yang pernah mempersembahkan dua gelar LaLiga dan satu trofi Liga Champions, Solari tentu sangat mengenal bagaimana atmosfer di ruang ganti Real Madrid. Dia sadar bahwa mengontrol ego para bintang akan sangat menentukan langkahnya ke depan. Jika setiap ego bisa dilebur menjadi kebersamaan, tiket menuju sukses sudah di tangan. Paling penting, pria berumur 42 tahun itu pun perlu merevitalisasi ruang ganti pemain yang dinilai penuh aura negatif.

“Saya melihat satu kelompok yang sedang ‘sakit’ tetapi memiliki keinginan kuat untuk memulai dan membalikkan situasi. Ini adalah skuat juara dan pejuang. Bukan situasi yang mudah, tetapi saya melihat mereka punya hasrat kuat untuk bangkit. Terpenting, para pemain harus punya komitmen terhadap klub, para penggemar, dan diri sendiri,” sebutnya.

Degan sederet modal yang dikantongi, seharusnya bukan tugas sulit bagi Solari untuk membawa Real Madrid bersaing menuju takhta. Namun, perjalanan menuju misi itu tak akan mulus. Sepanjang langkah, tekanan besar akan terus menyerang. Tak akan ada ketenangan di kursi pelatih Real Madrid. Target dari Presiden Real Madrid Florentino Perez pantang ditawar. Menambah koleksi gelar Liga Champions dan LaLiga, atau bersiap angkat kaki. (*)

SPANYOL

10

Langkah itu memang perlu dilakukan. Jika tidak, sukses Zidane akan terus menggentayangi setiap langkah Solari. Terlebih, rintangannya jauh lebih besar. Dia harus membentuk karakter Real Madrid sepeninggal Cristiano Ronaldo yang hijrah ke Juventus. Tak dimungkiri, sukses Zidane turut terbantu kehadiran Ronaldo, yang selama ini menjadi figur sentral di tubuh tim.

REVITALISASI RUANG GANTIDalam mengarungi tugas bersama Real Madrid, Solari sejatinya sudah mengantongi modal untuk menggapai sukses. Serupa Zidane, Solari memiliki pembawaan berbeda dengan beberapa pelatih yang gagal di Real Madrid. Karisma dan kemampuan manajerial, dua hal yang dinilai tak dimiliki Julen Lopetegui, bahkan Benitez. Dua nama terakhir memang memiliki otak cemerlang dalam mengolah taktik, tapi tidak membawa ketenangan di ruang ganti pemain.

Diakui kapten Real Madrid, Sergio Ramos, tak sedikit pelatih yang menukangi Real Madrid mengabaikan isu terpenting: mengelola ego pemain dan membentuk kebersamaan dalam kolektivitas. “Anda tentu sudah tahu seperti apa tipe-tipe pelatih pemenang di klub ini. Manajemen di ruang ganti jauh lebih penting ketimbang pengetahuan taktik,” ungkap Ramos.

redd

it.co

m

Page 12: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

SPANYOL

11

BERKAH PEMAIN MUDA Selama empat laga, Solari cukup sering memberi jam terbang kepada beberapa talenta muda Real Madrid. Sebagian besar merupakan pemain yang jarang dilirik Julen Lopetegui atau pelatih terdahulu.

Álvaro OdriozolaUsia: 22 tahun

Posisi: Bek kananPertandingan: 4 (4 starter)

Menit bermain: 360’Gol/Assist: 1/3

Sergio ReguilónUsia: 21 tahunPosisi: Bek kiri

Pertandingan: 4 (4 starter)Menit bermain: 315’

Gol/Assist: -/-

Dani CeballosUsia: 22 tahun

Posisi: GelandangPertandingan: 3 (2 starter)

Menit bermain: 251’Gol/Assist: 1/-

Javi SánchezUsia: 21 tahun

Posisi: Bek tengahPertandingan: 3 (1 starter)

Menit bermain: 166’Gol/Assist: -/-

Vinicius JrUsia: 18 tahunPosisi: Winger

Pertandingan: 3 (1 starter)Menit bermain: 135’

Gol/Assist: 1/3

Page 13: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

INTERNASIONAL

12

Temuan Football Leaks mengengai adanya wacana untuk menggelar European Super League membuat

persepakbolaan dunia geger. Pasalnya, 11 klub elite telah menyetujui kompetisi yang rencananya bakal dilangsungkan pada 2021.

Klub-klub yang berpartisipasi di Super League akan mendapatkan bayaran yang cukup tinggi dari hak siar televisi dan berbagai sponsor. Mereka seolah tidak peduli dengan sikap UEFA dan FIFA yang menentang keras Super League.

Bayern Munich merupakan salah satu Founding Member dari kompetisi tersebut. Itu merupakan upaya Die Roten untuk mencari sumber dana tambahan. Mereka tak bisa mencari investor swasta karena adanya aturan 50+1 di Bundesliga.

Aturan tersebut mewajibkan klub dan para suporternya memiliki saham mayoritas jika dibandingkan dengan investor swasta. Hal tersebut berhasil membuat para suporter di Bundesliga memiliki suara untuk menentukan kebijakan klub.

Salah satu kebijakan para klub di Bundesliga yang cukup menarik adalah mengenai harga tiket untuk setiap pertandingan. Banderolnya jauh lebih murah dari Premier League dan Serie A. Jadi, wajar apabila stadion klub-klub Bundesliga selalu terisi penuh setiap pertandingan digelar.

“Para suporter di Jerman, secara historis, punya kedekatan tersendiri dengan klub yang didukungnya. Kami tak menganggap mereka sebagai konsumen. Apabila kami sudah menganggap suporter sebagai konsumen, sepak bola Jerman memiliki masalah yang cukup besar,” ujar CEO Dortmund, Hanz-Joachim Watzke.

Meski demikian, ada beberapa klub yang mendapat kelonggaran, antara lain Bayer Leverkusen dan VfL Wolfsburg, RB Leipzig dan Hoffenheim. Syaratnya adalah klub tersebut telah mendapatkan kucuran modal dari investor atau perusahaan yang sama selama lebih dari 20 tahun.

Leverkusen didirikan oleh karyawan perusahaan farmasi Jerman, Bayer, pada 1904. Sedangkan Wolfsburg didirikan para pekerja Volkswagen pada 1945.

ATURAN 50+1 BUNDESLIGA

Blac

kYel

low

Page 14: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Tepat tujuh tahun setelah kota Wolfsburg yang merupakan tempat menampung para pekerja Volkswagen berdiri. Hoffenheim pun mendapat pengecualian karena Dietmar Hopp telah lebih dari 20 tahun memberikan dana untuk Die Kraichgauer.

PRO DAN KONTRAFederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sangat menyukai aturan 50+1. Pada 2013, mantan Presiden UEFA, Michel Platini, melemparkan pujian tinggi terkait penerapan aturan unik tersebut di Bundesliga.

“Sepak bola Jerman memiliki keuangan yang sangat sehat serta dihuni oleh klub-klub yang sangat kompetitif di setiap musimnya. Ditambah lagi dengan Timnas yang mampu berprestasi di ajang Internasional. Semua itu berkat adanya aturan 50+1 yang menjadi pembeda Bundesliga dibanding liga-liga lainnya di Eropa,” ujar Platini.

Aturan ini memungkinkan adanya campuran investasi eksternal yang ideal sambil memastikan bahwa para anggota atau penggemar tetap berada di jantung sepak bola Jerman. Mereka adalah orang-orang selalu hadir di dalam stadion-stadion dan berhasil menciptakan atmosfer yang luar biasa.

Kendati begitu, tidak semua klub menyukai aturan 50+1. Salah satunya adalah presiden Hannover 96, Martind Kind. Sejak 2009, Kind telah menyuarakan pendapatnya agar regulasi tersebut ditiadakan.

Bahkan, Kind berhasil membuat klub-klub dua divisi teratas di Jerman melakukan pemungutan suara. Sayangnya, usaha dia gagal setelah mayoritas memilih untuk tetap menjalankan aturan 50+1. Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFL) pun kukuh dengan regulasi tersebut.

“Bundesliga tetap bertahan dengan ciri khasnya dan tak mengubah ciri khas yang telah membawa kesuksesan untuk setiap klub selama bebereapa decade terakhir. Adanya hubungan yang dekat dengan para suporter,” ungkap Presiden DFL, Reinhard Rauball.

Selain Kind, raksasa, Bavaria, Bayern Munich juga mulai mempertanyakan kegunaan aturan 50+1 ini di dunia sepak bola modern. CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge, angkat bicara perihal regulasi ini. Menurutnya, DFL harus menghapuskan aturan 50+1 agar Bundesliga tidak tertinggal dari liga-liga top Eropa.

“Entah kami mengikuti langkah ini atau akan membayar harga untuk tidak melakukannya. Semua orang khawatir dan takut bahwa kami akan kehilangan daya saing jika membuka pasar. Justru kebalikannya, Jerman akan mendapat manfaat dari itu,” serunya.

Ucapan Platini mungkin benar. Dalam satu dekade terakhir, timnas Jerman memang mencatatkan pencapaian yang cukup impresif. Mereka tak pernah absen dari semifinal Euro sejak dan menjadi finalis pada 2008. Bersama Joachim Loew, Jerman juga menjadi juara dunia pada 2014 dan memenangi Piala Konfederasi 2017.

Akan tetapi, urusan persaingan dengan klub-klub lima liga top Eropa lainnya, Bundesliga menunjukkan tren penurunan. Dalam lima tahun terakhir, tidak ada klub Jerman yang mampu menembus partai puncak. Hal inilah yang mungkin melandasi kekhawatiran Rummenigge sehingga meminta DFL mempertimbangkan aturan 50+1. (*)

INTERNASIONAL

12

Finalis Liga Champions dari Musim 2008-09

2–02008–09

2–02009–10

1–1*2011–12

3–12010–11

2–12012–13

4–12013–14

1–1*2015–16

3–12014–15

4–12016–17

3–12017–18

Page 15: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Kelegaan terpancar dari wajah Bima Sakti begitu wasit Aziz Asimov menyudahi laga lawan Timor Leste,

Selasa (13/11/2018). Kemenangan 3-1 membuat timnas Indonesia memelihara peluang lolos ke semifinal Piala AFF 2018. Andai kalah atau seri, peluang hampir musnah gara-gara kekalahan 0-1 saat melawan ke Singapura pada laga pertama.

Akan tetapi, itu bukan berarti langkah lebih ringan. Gara-gara kekalahan dari Singapura pula, Hansamu Yama Pranata dkk. seperti harus menjalani dua laga sisa bak final. Tantangan berat tentu saat menghadapi Thailand, Sabtu (17/11/2018). Pasalnya, laga itu dilangsungkan di kandang lawan.

Siapa pun tahu, lawatan ke Thailand bukan hal mudah. Sudah sangat lama Indonesia tak meraih hasil positif saat melawat ke sana. Dalam 17 lawatan terdahulu, Indonesia mengalami 15 kekalahan, sekali imbang, dan sekali pula menang.

Satu-satunya kemenangan dibuat pada Pra-Piala Dunia 1986. Datang ke Bangkok pada 29 Maret 1985, Indonesia berhasil menang 1-0 lewat gol tendangan voli Herry Kiswanto. Setelah itu, dalam tujuh lawatan berikutnya, Garuda selalu tak berdaya, pulang dengan tangan hampa.

Jikapun ada hal positif, itu adalah fakta bahwa Garuda tak kehilangan cara membuat gol dalam lima dari enam lawatan terakhir. Meski selalu kalah, cakar dan paruh Garuda cukup kuat untuk menjejalkan setidaknya satu gol ke gawang Thailand dalam lima kesempatan tersebut.

Memang, bagi sebagian orang, apalah arti statistik pertemuan masa lalu. Namun, bagaimanapun, sejarah pertemuan tak bisa dikesampingkan begitu saja. Hasil buruk setiap bertandang ke Bangkok menunjukkan adanya faktor di luar kuasa yang berlaku di sana. Faktor nonteknis yang berpengaruh terhadap performa di lapangan dan tentunya hasil akhir.

DUA MISI DI RAJAMANGALA

INDONESIA

14

Hik

am/F

ootb

all5

star

Page 16: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Rekor buruk di Thailand seharusnya menjadi perhatian dan peringatan tersendiri. Itu adalah alarm dini bahwa lawatan ke Rajamangala kali ini sangat sulit. Di kandang sendiri, kekuatan Thailand menjadi lengkap. Bukan hanya memiliki tim lebih baik dan permainan lebih rapi, Thailand juga didukung keangkeran Rajamangala.

Bungkam PengkritikHal itu dipahami betul oleh Bima Sakti. Jauh-jauh hari, dia sudah menekankan kesiapan mental sebagai faktor yang akan menentukan di Rajamangala. Itu sebabnya, dia mengindikasikan bakal menurunkan mayoritas pemain senior yang dinilai punya kekuatan mental lebih baik.

“Yang pasti saya memang m e m b u t u h k a n pemain dengan k e k u a t a n m e n t a l yang baik. P e m a i n s e n i o r m e m a n g m e m i l i k i nilai lebih k a r e n a m e r e k a m e m i l i k i p e n g a l a m a n yang mungkin belum dirasakan pemain muda,” terang Bima sebelum bertolak ke Bangkok.

Kekuatan mental juga penting karena misi di Rajamangala bukan hanya mengakhiri kutukan tak pernah menang yang telah bertahan

33 tahun dan membuka kans lolos ke semifinal. Timnas Indonesia juga dituntut membungkam keraguan publik sepak bola Nusantara terhadap mereka di Piala AFF kali ini.

Para suporter bahkan nyata-nyata menunjukkan ketidaksukaan kepada tim asuhan Bima

Sakti. Saat di Singapura, ada suporter yang membentangkan spanduk raksasa dengan tulisan “Tidak malukah kalian dengan prestasi juniormu??”. Lalu, saat melawan Timor Leste, bergema tagar #kosongkan GBK.

Itu didasari oleh kejengkelan terhadap PSSI, terutama Edy Rahmayadi selaku ketua umum, dan penunjukan Bima

Sakti sebagai pelatih timnas senior

yang berujung p e n a m p i l a n

medioker dan menjemukan.

Selepas laga m e l a w a n T i m o r Leste, Bima tegas - tegas meminta anak-anak asuhnya menjawab“ ke b e n c i a n”

para fans itu. “Saya juga sudah

sampaikan ke pemain untuk tak

menanggapi. Ini, bagi saya, sebagai cambuk untuk tim berprestasi!” tegas dia.

Di Rajamangala, Sabtu nanti, kemenangan akan jadi jawaban telak bagi pihak-pihak yang meremehkan mereka saat ini. (*)

INDONESIA

15

Hik

am/F

ootb

all5

star

Page 17: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

Timnas Indonesia memang tak punya rekor bagus saat melawat ke Thailand. Stadion Rajamangala pun bak neraka. Namun, asa untuk pulang dengan poin penuh bukan angan

hampa. Setidaknya, ada dua faktor yang mendukung anak-anak asuh Bima Sakti.

Faktor pertama, performa Thailand yang tidak terlalu meyakinkan. Memang benar, mereka mampu membantai Timor Leste 7-0 pada laga pertama, tapi itu bukan berarti mereka dominan. Dari segi penguasaan bola, Timor Leste bahkan unggul 52%-48%. Lalu, kiper Sivaruck Tedsungnoen harus melakukan delapan penyelamatan sepanjang pertandingan.

The War Elephants pun tak meraup hasil memuaskan jelang Piala AFF. Terhitung dari Juni 2018, mereka kalah 0-1 dari Tiongkok dan dua kali menang 1-0 atas Hong Kong dan Trinidad & Tobago. Bahkan, sepanjang ditangani Milovan Rajevac, mereka tak pernah berpesta gol kecuali lawan Timor Leste.

Adapun faktor kedua menyangkut rekor kendang yang juga tak bisa dikatakan mengesankan. Dalam satu tahun terakhir, anak-anak asuh Rajevac telah tampil lima kali di Rajamangala. Hasilnya, mereka menuai dua kemenangan 1-0 atas Kenya dan Trinidad & Tobago, unggul adu penalti 4-2 atas Gabon, takluk 2-3 di tangah Slowakia, dan kalah 0-2 dari Tiongkok. (*)

INDONESIA

16

DUA FAKTOR PENDUKUNG

khao

sod.

co.th

Page 18: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi

O livier Giroud bakal terlibat dalam film animasi garapan Sony Pictures, Spiderman: New

Generation. Bomber Chelsea dan timnas Prancis itu terpilih sebagai pengisi suara Green Goblin, musuh Spiderman.

Melalui akun Twitter pribadinya, Giroud mengatakan, “Saya sangat senang mengumumkan akan memberikan suara saya untuk Green Goblin di film Spiderman New Generation yang bakal tayang pada 12 Desember di Bioskop.”

Tidak hanya Giroud, Presnel Kimpembe juga ikut ambil bagian dalam film yang disutradari oleh Peter Ramsey, Bob Persichetti dan Rodney Rothman tersebut. Dia menjadi pengisi suara Scorpion.

Sebagai info, Spider-Man: New Generation dijadwalkan tayang pada 12 Desember di Prancis. Untuk versi bahasa Inggris yang diberi judul yang berbeda, yakni “SpiderMan: Into the Spider-Verse”.

Green Goblin dan Scoripion merupakan dua musuh utama Spiderman di film tersebut.

Giroud dan Kimpembe mengikuti langkah para pemain Prancis terdahulu yang pernah terlibat dalam sebuah film. Antoine Griezmann pernah menjadi pengisi suara Superman versi Prancis dalam The Lego Batman Movie pada Januari 2017.

Jauh sebelumnya, Eric Cantona, sempat memainkan peran eponim dalam film Looking for Eric. Dia ju8ga terlibat dalam sejumlah film yang diproduksi rumah seni Prancis dan pernah mentas bersama aktris terkenal, Cate Blanchett.

Frank Leboeuf pernah bermain dalam film biografi Stephen Hawking berjudul The Theory of Everything pada 2014. Sedangkan Zinedine Zidane menjadi cameo di Asterix at the Olympic Games. (*)

GIROUD JADI GREEN GOBLIN

ENTERTAINMENT

17

Page 19: POLEMIK PERPISAHAN ROONEY - football5star.com · Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapat bantuan dari Wayne Rooney Foundation untuk melangsungkan pertandingan yang diwarnai aksi